PENGARUH KONTRAK PELAYANAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN LEMBAGA BIROKRASI PUBLIK PADA KANTOR DESA
|
|
- Hendra Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH KONTRAK PELAYANAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN LEMBAGA BIROKRASI PUBLIK PADA KANTOR DESA BOLON KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Oleh : Drs. Sugiyanto, MSi. Dosen Kopertis Wilayah VI dpk. Pada STIA ASMI Solo Abstrak Peningkatan kualitas pelayanan publik adalah hal yang paling dikeluhkan oleh masyarakat selaku pengguna pelayanan mengingat lembaga birokrasi publik dengan para pesonil yang berada di dalamnya selaku penyedia pelayanan belum menunjukkan kualitasnya. Salah satu sistem atau model untuk meningkatkan kualitas pelayanan di satu sisi dan peningkatan kualitas lembaga birokrasi publik adalah dengan mengimplementasikan kontrak pelayanan atau citizen s charter. Implementasi kontrak pelayanan mensyaratkan lembaga birokrasi publik yang berkualitas yang ditandai dengan adanya responsivitas, responsibilitas, transparansi dan akuntabilitas. Kata-kata kunci: Kontrak Pelayanan, Lembaga Birokrasi Publik, Kualitas Pelayanan A. Pendahuluan Pemberian pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari praktek profesional yang menjadi alat dalam bersaing untuk meraih dan mempertahankan pasar. Pelayanan yang berkualitas disamping melibatkan seluruh komponen organisasi secara menyeluruh dan terintegrasi di dalam melaksanakan tanggung jawab dan perannya dalam memberikan pelayanan, juga mencakup tata cara, perilaku dan juga penguasaan pengetahuan tentang produk dari penyelenggaraan layanan, sehingga penyampaian informasi dan pemberian fasilitas/jasa pelayanan kepada pelanggan secara optimal dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan pelanggan. Sehingga pelanggan merasa puas dan organisasi mendapatkan manfaatnya. Sebagai contoh seorang petugas penyedia tiket kereta api yang ada di loket tidak sekedar melakukan kegiatan pelayanan pembelian tiket kepada calon
2 penumpang, tetapi juga harus mengetahui informasi secara lengkap tentang jadwal keberangkatan seluruh kereta api hari itu. Kepastian jumlah kursi yang masih kosong, jam pemberangkatan/tibanya kereta api. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menpan No. 63 tahun 2003 dan Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, maka pelayanan yang berkualitas harus dapat menjamin warga negara atau masyarakat menerima kejelasan dan kepastian tentang biaya, persyaratan, prosedur dan tatacara, lamanya proses pelayanan, dan prosedur serta penyelesaian pengaduan. Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan agar kualitas pelayanan dimaksud dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat pengguna layanan publik tanpa membedakan status sosial mereka, perlu diimplementasikan kontrak pelayanan atau lazim disebut citizen s charter. Dengan diimplementasikannya kontrak pelayanan di satu sisi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan itu sendiri. Di sisi lain kontrak pelayanan secara langsung maupun tidak langsung juga dapat meningkatkan kualitas lembaga birokrasi publik sebagai lembaga penyedia pelayanan. B. Permasalahan Masih banyaknya lembaga birokrasi publik belum mengimplementasikan kontrak pelayanan kepada masyarakat selaku penyedia pelayanan di satu sisi akan dapat mempengaruhi kualitas lembaga birokrasi publik itu sendiri dalam hal memberi jaminan bahwa pelayanan publik akan menjadi lebih responsif, transparan dan akuntabel. Di sisi lain akan dapat menciptakan adanya ketidakpastian serta
3 ketidaknyamanan masyarakat dalam menerima pelayanan yang berkualitas dari penyedia pelayanan sebagaimana diamanatkan oleh regulasi tentang pelayanan publik. Hal tersebut tercermin dari berbagai persoalan atau permasalahan yang muncul di masyarakat terkait dengan pelayanan yang diterimanya mulai dari praktek uang sogok, uang rokok, uang amplop, uang pelican dan lain-lain bentuk penyimpangan akibat belum atau tidak diterapkannya kontrak pelayanan. C. Pembahasan 1. Pengertian Kontrak Pelayanan (citizen s charter) Kontrak pelayanan (citizen s charter) pada dasarnya adalah pendekatan dalam pelayanan publik yang menempatkan pengguna layanan sebagai pusat perhatian atau unsur yang paling penting. Dengan demikian terwujudnya kontrak pelayanan diharapkan akan dapat membentuk budaya melayani di kalangan birokrasi publik yang selama ini memposisikan sebagai penguasa bukan sebagai abdi masyarakat. Oleh Subarsono (2006:153) kontrak pelayanan diartikan sebagai kontrak sosial antara birokrasi dengan pelanggan guna menjamin kualitas pelayanan publik. Melalui kontrak pelayanan, hak dan kewajiban pengguna maupun penyedia layanan disepakati, didefinisikan dan diatur secara jelas. Prosedur, biaya dan waktu pelayanan juga harus didefinisikan dan disepakati bersama, tentunya dengan mengkaji peraturan yang ada secara kritis. Dengan mengimplementasikan kontrak pelayanan, maka birokrasi juga harus menetapkan sistem untuk menangani keluhan pelanggan dengan tujuan memperbaiki kinerjanya secara terus menerus. 2. Kepuasan Penerima Pelayanan
4 Di dalam praktek, kontrak pelayanan digunakan sebagai instrumen publik untuk mengontrol penyelenggaraan pelayanan publik agar semakin lebih tanggap atau responsif, transparan dan bertanggungjawab atau akuntabel, dan juga sebagai sarana untuk mengatur hak dan kewajiban dari pengguna maupun penyedia layanan secara seimbang dan adil. Di sisi lain dengan diterapkannya kontrak pelayanan akan dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat selaku pengguna pelayanan. Dalam hal ini kepuasan pengguna pelayanan diartikan sebagai persepsi terhadap kualitas pelayanan yang telah memenuhi atau melampaui harapnnya. Mengingat kepuasan bukan dilihat dari akutualisasi pelayanan yang diterimanya namun dipandang dari segi seseorang mempersepsikan pelayanan yang diterimanya sebanding atau sama atau bahkan melampaui harapannya atau tidak. Di samping itu kepuasan juga sangat bergantung pada harapan penerima pelayanan. 3. Memahami Harapan Pengguna Pelayanan Dengan mengetahui dan memahami kebutuhan pengguna pelayanan maka penyedia pelayanan akan tahu apa yang harus dilakukan dan dikerjakan dalam memberikan pelaynaan yang tepat sesuai dengan apa yangdiinginkan serta dibutuhkan pengguna pelayanan dan berusaha memberikan pelayanan terbaik dan maksimal sehingga memuaskan pengguna pelayanan. Inti dari kebutuhan pengguna pelayanan meliputi kebutuhan praktis yang berwujud, dapat dirabat dan dilihat dan kebutuhan emosional yang meliputi nilai rasa fisiologis yang dipenuhi dari sikap, tindakan dan perilaku penyedia pelayanan, terdiri dari kebutuhan untuk dihargai, dianggap penting, dipuji, dihormati, tepat waktu, sopan santun dan lain-lain bentuk pelayanan yang
5 mencerminkan sikap, tindakan dan perilaku penyedia pelayanan. Setelah memahami harapan pengguna pelayanan, maka perlu juga diketahui jenis-jenis penerima pelayanan yang antara lain (1) pengguna pelayanan internal yaitu orang-orang di dalam di organisasi yang pelayanannya bergantung pada penyedia pelayanan dan hanya memiliki sedikit pilihan atau tidak punya pilihan sama sekali. (2) pengguna pelayanan ekternal yaitu orang-orang yang berada di luar organisasi yang pelayanannya tidak bergantung pada organisasi penyedia pelayanan karena mempunyai berbagai atau banyak pilihan. 4. Pengaruh Implementasi Kontrak Pelayanan Terhadap Peningkatan Kualitas Lembaga Birokrasi Publik Lembaga atau organisasi birokrasi publik sebagai institusi yang keberadaannya sebagai implementor kontrak pelayanan sangatlah disorot oleh masyarakat sebagai pengguna pelayanan. Mengingat sampai saat ini lembaga birokrasi publik dan para personilnya masih mendapatkan pengakuan kurang baik di hati masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa praktik-praktik yang merupakan indikasi belum baiknya atau belum berkualitasnya lembaga birokrasi publik yang ditandai dengan persoalan yang masih membelitnya sampai saat ini. Adapun persoalan tersebut antara lain meliputi (1) Orientasi kekuasan, dimana pola pikir atau mindset para pejabat birokrasi publik masih memposisikan diri sebagai penguasa dan bukan sebagai pelayan masyarakat akibatnya sikap dan perilaku birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna pelayanan cenderung mengabaikan aspirasi dan kepentingan masyarakat. (2) Berkembangnya budaya
6 paternalistik, kondisi ini ikut memperburuk sistem pelayanan publik melalui penempatan kepentingan elite politik dan birokrasi sebagai variabel yang dominan dalam penyelenggaraan pelayanan publik. (3) Pelayanan Diskriminasi, Kesulitan yang dialami masyarakat dalam mengakses atau mendapatkan pelayanan publik tanpa dibedakan sudah bukan rahasia umum lagi karena memang prosedur pelayanan publik tidak dirancang untuk mempermudah warga memperoleh pelayanan publik tanpa dibedakan atau diskriminasi, tetapi justru dirancang untuk mengontrol dan mengendalikan perilaku masyarakat agar mereka tidak menyalahgunakan pelayanan publik. Akibatnya prosedur menjadi lebih panjang serta kompleks dan oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak prosedur pelayanan publik di Indonesia yang tidak dapat diikuti secara wajar oleh masyarakat. (4) Misi yang terlalu luas dan tidak fokus kepada publik. Misi pemerintah sering tidak dirumuskan dengan jelas, berdimensi banyak dan tidak mudah diintegrasikan. Karena memiliki misi yang sering kabur dan ambigu maka birokrasi pemerintah cenderung mengembangkan fungsi dan kegiatan yang cakupannya sangat luas sehingga pada akhirnya justru semakin kehilangan fokus kepada pelayanan publik. (5)Kelembagaan yang terlalu kaku. Kondisi ini terjadi karena alasan untuk melindungi kepentingan publik dalam pelayanan publik, oleh karena itu semua lembaga birokrasi public keberadaannya selalu diproteksi dengan regulasi atau peraturan perundang-undangan yang bersifat kaku dan kurang lentur. Pemerintah mungkin merasa khawatir jika keberadaan dan kegiatan lembaga birokrasi publik justru merugikan kepentingan publik, misalnya terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh pengelola birokrasi. Untuk itu diperlukan peraturan yang jelas dan rinci agar penyalahgunaan kewenangan dapat dihindari.
7 Tetapi perlu juga diingat bahwa keberadaan peraturan yang terlalu rinci dan pelaksanaannya yang sangat kaku justru membuat lembaga birokrasi kehilangan fleksibilitas dalam menjawab dinamika lingkungan. (6) Praktik KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) Masih sulitnya memberantas KKN di tubuh lembaga birokrasi public semakin menambah image jelek di masyarakat selaku pengguna pelayanan bahwa lembaga birokrasi public merupakan sarang KKN yang paling subur. Terlebih pada akhir-akhir ini banyak di ekspose di media massa atau media sosial para pejabat lembaga birokrasi publik yang terlibat KKN. Yang lebih mengagetkan adalah makin banyaknya para pejabat lembaga peradilan tertangkap tangan menerima uang suap terkait dengan kasu hukum yang ditangani. Persoalan sebagaimana telah dipaparkan tersebut di atas menjadikan pelayanan yang diberikan lembaga birokrasi publik sebagai penyedia pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna pelayanan menjadi tidak produktif. Oleh karena itu kontrak pelayanan atas segala jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan pelayanan publik sebagai solusi ampuh yang mengharuskan lembaga birokrasi publik meningkatkan kualitasnya di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mengingat implementasi kontrak pelayanan publik tidak akan berjalan optimal tanpa dibarengi dengan kualitas lembaga birokrasi publik selaku implementor. Adapun kualitas yang diharapkan tercermin dalam lembaga birokrasi publik antara lain ditandai dengan : a. Responsivitas, Daya tanggap penyedia pelayanan terhadap harapan, keinginan, aspirasi maupun tuntutan pengguna pelayanan b. Responsibilitas
8 Ukuran yang menunjukkan seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik itu dilakukan sesuai dengan pornsip-prinsip atau ketentuan-ketentuan administrasi dan organisasi yang benar dan telah ditetapkan c. Akuntabilitas Merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa besar proses penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan kepentingan stakeholders dan normanorma yang berkembang dalam masyarakat. d. Transparansi Sejauhmana lembaga penyedia pelayanan memberikan akses seluasluasnya kepada masyarakat untuk ikut terlibat atau berpartisipasi dalam proses pemberian pelayanan publik kepada masyarakat Kualitas lembaga birokrasi publik sebagaimana diindikasikna dengan 4 (empat) kondisi tersebut di atas sebagai persyaratan utama implementasi kontrak pelayanan oleh lembaga birokrasi publik adalah hal mutlak. Oleh karena itu sebelum dimplementasikan, kontrak pelayanan di dalam perumusannya harus melibatkan berbagai pihak pengguna dan penyedia layanan, baik dari pihak stakeholders internal maupun stakeholders eksternal yang terlibat dalam penyediaan layanan, seperti LSM, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, tokoh masyarakat lokal dan stakeholders (pemangku kepentingan) lainnya. Selanjutnya berdasarkan fakta di lapangan dalam hal pelaksanaan kontrak pelayanan terdapat daerah yang berhasil menerapkannya, sebagai terobosan penciptaan mekanisme pelayanan yang lebih berkualitas serta untuk mendorong terciptnya lembaga birokrasi publik yang berkualitas.terkait dengan keberhasilan dan kekurangsuksesan pengimplementasian kontrak pelayanan
9 dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka manfaat kontrak pelayanan dapat dibagi dalam 2 (dua) sisi yaitu dari sisi pengguna pelayanan publik dan dari sisi penyedia pelayanan publik. Dari sisi pengguna layanan publik, manfaatnya antara lain : 1. Memberikan jaminan bahwa pelayanan publik akan menjadi lebih responsif, transparan dan akuntabel. 2. Memberikan kemudahan untuk mengakses informasi pelayanan publik 3. Untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh penyedia layanan. Dari sisi lembaga birokrasi publik sebagai penyedia layanan publik, manfaatnya antara lain : 1. Memudahkan melakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan 2. Membantu memahami kebutuhan dan aspirasi warga dan stakeholders tentang penyelenggaraan pelayanan publik. 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pelayanan publik bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi menjadi tanggung jawab semua termasuk warga dan pengguna layanan. D. Penutup Kontrak pelayanan merupakan suatu sistem yang diciptakan sebagai suatu terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di era reformasi di satu sisi dan di sisi lain sebagai sulusi untuk meningkatkan kualitas lembaga birokrasi publik sebagai penyedia pelayanan yang selama ini punyak image tidak baik di mata masyarakat dengan segala problematika yang dihadapi. Dengan kontrak pelayanan yang perumusannya melibatkan stakehorlders internal maupun eksternal diharapkan dapat mengikis segala praktik-praktik pelayanan publik yang tidak baik. Meskipun
10 dalam faktanya masih dijumpai berbagai persoalan dan permasalahan di dalam implementasinya. Namun dengan diterapkannya kontrak pelayanan yang dilandasi semangat transparansi, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas, di satu sisi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik dan di sisi lain dapat mendorong terciptanya peningkatan kualitas lembaga birokrasi publik secara keseluruhan. DAFTAR PUSTAKA Agus Dwiyanto, Mewujudkan Good Gonernance Melalui Pelayanan Publik, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Agus Dwiyanto, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Handi Irawan, Prinsip Kepuasan Pelanggan, Elex Media Komputindo, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Jakarta.
11 .Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima, Graha Ilmu, Yogyakarta. Undang-Undang No. 25 tahun 2009, Pelayanan Publik, Galangpres, Yogyakarta.
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aparatur pemerintah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat mempunyai tugas pokok yang antara lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan salah satu upaya guna menciptakan keteraturan dan kesinambungan dalam sistem tata pemerintahan.
Lebih terperinciPEMBENAHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH
PEMBENAHAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH Oleh Wayan Gede Suacana Sampai dengan saat ini persoalan kompleks partikularisme dan maladministrasi masih membelit birokrasi kita, tidak terkecuali aparatur pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah merubah tatanan demokrasi bangsa Indonesia dengan diberlakukannya sistem otonomi daerah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi pemerintah yang utama adalah menyelenggarakan pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja Instansi Pemerintah merupakan gambaran mengenai pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi
Lebih terperinciKebutuhan Pelayanan Publik
BAB I Pendahuluan Bagian pendahuluan merupakan uraian yang mengantarkan pembaca untuk memahami apa yang dibicarakan dalam buku ini. Uraian terbagi dalam tiga subbab, yakni kebutuhan perbaikan pelayanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi politik yang bergulir sejak Tahun 1998 merupakan upaya untuk mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu pemerintahan yang berkeadilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maladministrasi banyak terjadi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maladministrasi banyak terjadi di berbagai instansi pemerintah di Indonesia. Hal ini membuat masyarakat sebagai pengakses maupun pengguna layanan publik semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sementara pelayanan publik bukanlah suatu hal yang baru. Terdapat beberapa hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum tingkat pelayanan publik di Indonesia saat ini masih rendah. Sementara pelayanan publik bukanlah suatu hal yang baru. Terdapat beberapa hal yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan landasan bagi pembuatan dan penerapan kebijakan negara yang demokratis dalam era globalisasi. Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut segala aspek kehidupan yang sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kewajiban pemerintah adalah untuk menyelenggarakan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu kewajiban pemerintah adalah untuk menyelenggarakan pelayanan pemerintahan yang baik kepada masyarakat atau publik sebagai bagian dari hak masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar Amerika bahkan rencana kenaikan harga BBM, krisis pangan dan berbagai bencana alam, serta
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN JASA PELAYANAN FISIOTERAPI PADA OKTOBER 2009 DI PUKESMAS SE- KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI
TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN JASA PELAYANAN FISIOTERAPI PADA OKTOBER 2009 DI PUKESMAS SE- KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM
Lebih terperinciREFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH
REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN GOVERNANCE DI DAERAH Oleh Wayan Gede Suacana Reformasi birokrasi akan bisa meningkatkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel sehingga dapat mengurangi praktik-praktik
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. monopoli dalam kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya timbul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, negara sebagai penjamin kehidupan masyarakat harus mampu menyelenggarakan
Lebih terperinciKebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum
emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka perwujudan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa salah satu tujuan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Reformasi dilakukan untuk
Lebih terperinciPelayanan Prima di Perguruan Tinggi
Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi Shinta Hadiyantina, Dr.,S.H., M.H. Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya Malang 2016 1 Apa pendapat Anda dengan kualitas layanan pada gambar berikut? 2 Dasar Hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh pihak pemerintah saat ini masih banyak ditemukan kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini dilihat
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, mewujudkan pemerintahan yang baik (good
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) menjadi suatu hal yang tidak dapat ditawar lagi keberadaannya dan mutlak terpenuhi.
Lebih terperinciKINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN. (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga
KINERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DALAM PELAYANAN AKTE KELAHIRAN (Suatu Studi di Kabupaten Halmahera Utara) Oleh : Arki Tabaga Abstraksi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Halmahera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin populer pada era tahun 2000-an. Pemerintahan yang baik diperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memburuk, yang berdampak pada krisis ekonomi dan krisis kepercayaan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya krisis ekonomi diindonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era reformasi ini, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar pada sistem pemerintahan yang ada. Salah satu perubahan mendasar yang dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik. Dilingkungan birokrasi juga telah dilakukan sejumlah inisiatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia telah berjalan selama tujuh belas tahun, berbagai usaha dan inovasi telah dilakukan untuk mencari model yang lebih efektif dalam mewujudkan
Lebih terperinciPelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana
Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan Oleh: Marita Ahdiyana Abstrak Salah satu peran strategis aparatur pemerintah dalam mewujudkan good governance adalah memberikan pelayanan prima kepada
Lebih terperinciLAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016
LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan
Lebih terperinciGood Governance. Etika Bisnis
Good Governance Etika Bisnis Good Governance Good Governance Memiliki pengertian pengaturan yang baik, hal ini sebenarnya sangat erat kaitannya dengan pelaksanaaan etika yang baik dari perusahaan Konsep
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik di Indonesia masih sangat rendah. Demikian salah satu kesimpulan Bank Dunia yang dilaporkan dalam World Development Report 2004 dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini menunjukkan kemajuan yang ada dalam masyarakat, masyarakat semakin kritis dan semakin berani untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003 PEDOMAN UMUM PENYELENGARAAN PELAYANAN PUBLIK I. Pendahuluan A. Latar Belakang Ketetapan MPR-RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance), sehingga seorang pemimpin
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia diwarnai oleh ketidakpercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah. Hal ini sudah menjadi kebutuhan khusus dari masyarakat
Lebih terperinciDOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN PENGADILAN AGAMA KOTABUMI
DOKUMEN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 PENGADILAN AGAMA KOTABUMI Jl. Letjend. Alamsyah Ratu Perwira Negara No. 138 Kelurahan Kelapa Tujuh Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara - 34513 Telp/Fax.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. governance) melalui upaya penegakan asas-asas pemerintahan yang baik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan reformasi mengamanatkan perubahan kehidupan ketatanegaraan yang didasarkan pada pemerintahan yang demokratis dan berlandaskan hukum (rule of law). Sebelum reformasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Belanja Daerah (APBD). Dampak dari sistem Orde Baru menyebabkan. pemerintah daerah tidak responsif dan kurang peka terhadap aspirasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama masa Orde Baru, harapan yang besar dari pemerintah daerah untuk dapat membangun daerah berdasarkan kemampuan dan kehendak sendiri ternyata semakin jauh dari kenyataan,
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017
LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan sejak tahun 2001
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan sejak tahun 2001 menuntut sebuah birokrasi yang kompeten dan profesional. Birokrasi yang kompeten dan profesional
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Kondisi masyarakat yang mengalami perkembangan dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik, mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik (good governance). Menurut Thoha dalam Jurnal Pendayagunaan Aparatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang baik (good governance). Menurut Thoha dalam Jurnal Pendayagunaan Aparatur Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Milik Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di Daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan biaya pelayanan tidak jelas bagi para pengguna pelayanan. Hal ini terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Praktek penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia dewasa ini masih penuh dengan ketidakpastian biaya, waktu dan cara pelayanan. Waktu dan biaya pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari terwujudnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Governance
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Negara harus memiliki Good Governance (Penyelenggaraan Pemerintah yang Baik). Untuk mencapai Good Governance tersebut harus dimulai dari terwujudnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas Pelayanan Kesehatan tidak terlepas dari kualitas suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (RPJMN) tahun , program reformasi birokrasi dan tata kelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, program reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agribisnis merupakan suatu cara lain untuk melihat pertanian sebagai suatu
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Agribisnis merupakan suatu cara lain untuk melihat pertanian sebagai suatu sistem bisnis yang terdiri atas subsitem-subsistem
Lebih terperinciSURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI
Lebih terperinci[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan jiwa (spirit) dalam penyelenggaraan pembangunan sehingga tanpa adanya ruh yang menjadi dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan merupakan suatu siklus dalam proses menentukan kebijakan melalui urutan pilihan yang tepat dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dalam berbagai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP
KATA PENGANTAR Salah satu indikasi kepemerintahan yang baik dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam menentukan kebijakan publik yang akan diambil oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. publik. Pemahaman mengenai good governance berbeda-beda, namun sebagian
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Masalah Konsep good governance muncul karena adanya ketidakpuasan pada kinerja pemerintahan yang selama ini dipercaya sebagai penyelenggara urusan publik. Pemahaman
Lebih terperinciPT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )
1 dari 9 1. LATAR BELAKANG Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) atau GCG sebagai salah satu acuan bagi Perseroan untuk meningkatkan nilai
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan adalah kebutuhan pokok bagi manusia, bahkan dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik merupakan paradigma baru yang berkembang di Indonesia saat ini. Menurut Tascherau dan Campos yang dikutip Thoha
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016
2016 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016 PADA BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN i KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses
B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kualitas dan kuantitas pelayanan merupakan bagian yang menentukan dari keberhasilan perekonomian dan kesejahteraan bangsa pada umumnya. Pelayanan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SAMARINDA
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA Jalan Basuki Rahmat No.78, Gedung Graha Tepian Samarinda 7512 Telp. (0541)739614, Fax. (0541)741286 SMS Center/SMS Pengaduan : 08115843555 Web:www.bpptsp.samarindakota.go.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Salah satu unsur yang sangat penting dalam rangka mendukung tugastugas Dewan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI (Setjen DPR RI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah. hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik. Akibatnya timbul berbagai masalah seperti korupsi, kolusi dan nepotisme
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya
Lebih terperinciEVALUASI KURIKULUM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN SOFT COMPETENCY PELAKSANA KEMENTERIAN KEUANGAN:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Birokrasi pemerintahan memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi pelayanan, fungsi pembangunan, dan fungsi pemerintahan umum (Lembaga Administrasi Negara, 2007).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. paradigma administrasi negara atas; (a) dikotomi politik administrasi, (b) paradigma
4 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti perubahan lingkungan yang mempengaruhinya. Seperti studi yang sistematis yang dilakukan
Lebih terperinciGovernance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan
Lebih terperinciV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kinerja yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil serta caracara
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Akuntabilitas Akuntabilitas juga merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan evaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan paradigma studi ilmu administrasi negara sangat cepat dan mengikuti perubahan lingkungan yang mempengaruhinya. Seperti studi yang sistematis yang dilakukan
Lebih terperinciTRANSPARANSI PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
TRANSPARANSI PELAYANAN PUBLIK DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL (Suatu Studi Pelayanan Akta Kelahiran Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Minahasa Selatan) OLEH : ATIKA EUNIKE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah desa merupakan simbol formil kesatuan masyarakat desa. Pemerintah desa sebagai badan kekuasaan terendah selain memiliki wewenang asli untuk mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi legislatif (fungsi membuat peraturan perundang-undangan),
Lebih terperinciSURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMERDAYA KELAUTAN DAN PERIKAAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA PELAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) KAPAL PERIKANAN, SURAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi utama dalam penyelenggaraan pemerintah yang menjadi kewajiban aparatur pemerintah. Berdasarkan
Lebih terperincijaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah sekarang ini, daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era otonomi daerah sekarang ini, daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya antara lain adalah untuk
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 1 TAHUN 2014 T E N T A N G
BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 1 TAHUN 2014 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang: a. bahwa pelayanan publik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciTUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI... 2 VISI DAN MISI LAPAN... 2 SASARAN STRATEGIS LAPAN... 2 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, yang diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang dalam tulisan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan, sarana kepegawaian memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting. Arti penting dari sarana kepegawaian tersebut oleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas.
78 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sleman termasuk dalam
Lebih terperinciB. Maksud dan Tujuan Maksud
RINGKASAN EKSEKUTIF STUDI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN OTONOMI DAERAH DAN PENANGANANNYA DI KOTA BANDUNG (Kantor Litbang dengan Pusat Kajian dan Diklat Aparatur I LAN-RI ) Tahun 2002 A. Latar belakang Hakekat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya memberikan pelayanan yang responsif, transparan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas sosial yang berfugsi untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat sudah selayaknya memberikan pelayanan yang responsif, transparan dan akuntabel. Dinas
Lebih terperinciPERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI ERA OTONOMI DAERAH. Oleh : Drs. Sugiyanto, MSi.
PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI ERA OTONOMI DAERAH Oleh : Drs. Sugiyanto, MSi. Dosen PNS dpk. Pada STIA ASMI Solo Abstrak Di era otonomi daerah, keberhasilan daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semangat para Penyelenggara Negara dan pemimpin pemerintahan. 1 Penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan citacita perjuangan bangsa. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Penjelasan Undang- Undang Dasar Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG MASALAH Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah merubah peran yang diberikan kepada kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintahan, dibandingkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi saat ini yang kemudian menjadi latar belakang penelitian adalah dipaparkannya opini auditor eksternal dalam sebuah situs internet yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Hakekat pemerintahan adalah pelayanan kepada rakyat. Pemerintah ada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hakekat pemerintahan adalah pelayanan kepada rakyat. Pemerintah ada untuk melayani rakyat, dengan kata lain pemerintah adalah "pelayan rakyat". Pelayanan publik (public
Lebih terperinci