BAB I PENDAHULUAN. diberikan-nya kepada manusia. Kemungkinan manusia menghadapi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. diberikan-nya kepada manusia. Kemungkinan manusia menghadapi"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala bentuk musibah dan bencana adalah ketetapan Allah yang diberikan-nya kepada manusia. Kemungkinan manusia menghadapi kehilangan itu merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang itu dapat mengenai baik atas hidupnya sendiri maupun atas harta kekayaannya. Oleh sebab itu mengenai risiko ini ada yang bersifat ekonomis, seperti terbakarnya rumah, hilangnya deposan di bank dan lain-lain. Ada juga yang bersifat non ekonomis, seperti kematian, kecelakaan dan lain-lain. 1 Islam mengajarkan kepada umatnya untuk tidak meninggalkan keluarga dalam keadaan sengsara, miskin, dan menjadi beban orang lain, karena tidak adanya persiapan finansial yang dirancang. Rasulullah bersabda, Sesungguhnya apabila kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam kondisi (keadaan) miskin yang meminta-minta kepada orang lain. (HR Bukhari dan Muslim dari Sa ad) 2 Asuransi merupakan sesuatu yang diarahkan dan bertujuan untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi di masa mendatang, entah itu berupa kecelakaan maupun kematian terutama terkait dengan hal finansial atau ekonomi seseorang. 1 Man Suparman Sastrawidjadja dan Endang, HUKUM ASURANSI Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung: PT. Alumni, 2013), hlm Shahih Bukhori, Kitabal-Faraid, Vol. 8, No. 725, hlm. 477f. 1

2 2 Dalam kegiatan bisnis asuransi segala sesuatu diarahkan untuk memproteksi keadaan dimasa mendatang yang belum pasti terjadi atas sebuah risiko yang berkaitan dengan nilai aktivitas ekonomi seseorang. Menghadapi masa yang akan datang (future time) merupakan suatu yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia, walaupun dalam wujudnya keadaan yang akan terjadi di masa mendatang itu belum jelas realitanya. Ini dikarenakan kenyataan dari kehidupan manusia berjalan secara linier yang terikat oleh masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Masa lalu adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya sudah dapat dipastikan. Sedang masa sekarang adalah suatu yang sedang dikerjakan dan belum dapat dipastikan hasilnya. Apalagi masa yang akan datang adalah sebuah masa yang penuh dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian (uncertainty). Dalam hal ini manusia hanya dapat merencanakan dan memprediksi kejadian di masa yang akan datang, sedang kepastian (certainty) hanya ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala. Dari sini manusia dituntut untuk membaca (qira ah) terhadap kejadian yang ada di alam semesta (ayat kauniyah) agar dapat diambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang telah lalu. Dengan kejadian yang telah berlalu manusia dapat mengukur dan mengkaji bagaimana seharusnya dia melangkah ke depan dengan membawa pengharapan yang lebih baik Artinya:...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu... (QS. Al-Baqarah [2] : 185)

3 3 Dalam ayat diatas, Allah menjelaskan bahwa kemudahan adalah sesuatu yang dikehendaki oleh-nya, dan sebaliknya kesukaran adalah sesuatu yang tidak dikehendaki-nya. Maka dari itu, manusia dituntut oleh Allah SWT agar dalam setiap langkah kehidupannya selalu dalam bingkai kemudahan dan tidak mempersulit diri sendiri. Dalam konteks bisnis asuransi, ayat tersebut dapat dipahami bahwa dengan adanya lembaga asuransi, seseorang dapat memudahkan untuk menyiapkan dan merencanakan kehidupan di masa mendatang dan dapat melindungi kepentingan ekonominya dari sebuah kerugian yang tidak disengaja. 3 Pada hakekatnya tujuan peserta asuransi dalam memilih produk unit link adalah meningkatkan hasil (return) dari porsi investasi produk asuransi jiwa dengan risiko yang terkelola dengan baik. Seperti halnya asuransi biasa, peserta/nasabah asuransi unit link membayar premi setiap jangka waktu tertentu, biasanya bulanan. Karena unit link adalah kombinasi produk asuransi dan reksadana, peserta unit link membayar premi dalam dua porsi, porsi pertama untuk perlindungan dan porsi kedua untuk investasi. Premi perlindungan berfungsi untuk melindungi peserta seperti pada asuransi jiwa biasa, sedangkan premi investasi akan disetorkan oleh perusahaan asuransi kepada manajer investasi untuk dikelola. 4 Usaha berinvestasi pada asuransi biasanya akan di salurkan pada aset finansial. Karena pada hakikatnya setiap investor menginginkan adanya 3 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm pada tanggal 23 Juli 2014, pukul WIB

4 4 peminimalisiran risiko pada setiap investasinya. Investasi merupakan usaha memaksimalkan dana agar mendapatkan keuntungan yang maksimal, namun memiliki risiko yang besar pula. Investor selain mendapatkan rasa aman dan nyaman juga perlu mengetahui prospek investasinya melalui Manajer Investasi pada perusahaan asuransi tersebut. Manajer Investasi dapat membuat portofolio pada setiap investasinya diberbagai jenis investasi. Usaha ini yang disebut diversifikasi portofolio menjadikan keuntungan (return) baik bagi perusahaan asuransi maupun bagi peserta asuransi. Bicara tentang investasi maka tak lepas dari unsur ketidakpastian atau risiko yang mungkin terjadi karenanya. Investor yang akan melakukan investasi tidak tahu dengan pasti hasil dari investasi yang dilakukannya. Dengan demikian investor tersebut mempunyai kemungkinan menghadapi risiko dari investasi yang dilakukannya. Dalam mengambil keputusan berinvestasi, sikap atau karakter dari investor turut berpengaruh. Karena setiap orang khususnya investor mempunyai sikap dan tujuan yang masingmasing bisa berbeda-beda tergantung dari investor yang membuat keputusan tersebut. Karena karakter dari investor yang berbeda-beda maka seorang manajer investasi diharuskan memahami dan menganalisis tipikal serta prilaku para investor di dalam aktivitas investasi. Dengan pemahaman dasar tersebut seorang manajer investasi diharapkan dapat memilih dan menyeleksi jenis Efek atau portofolio mana yang paling tepat, sesuai, dan optimal bagi masingmasing investor secara keseluruhan sesuai profil risiko investor.

5 5 Mengingat risiko yang ada pada calon peserta asuransi adalah parameter yang menjadi tolok ukur diterima atau tidaknya suatu permohonan asuransi, maka penting bagi perusahaan asuransi untuk mengetahui terlebih dulu profil risiko dari calon peserta sebelum menentukan jenis investasi yang ada pada perusahaan asuransi. Sikap investor yang bagaimana yang mempengaruhi keputusan berinvestasi terhadap risiko investasi yang akan dilakukannya? serta jenis investasi yang seperti apa yang sesuai dengan sikap dari investor tersebut? Dengan melihat pertanyaaan demikian, penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai jenis investasi yang sesuai dengan sikap dari investor yang akan melakukan investasi guna pengembangan dananya. Salah satu asuransi jiwa syariah yang bergerak di Pekalongan adalah Hijrah Agency Pekalongan dengan produknya Takafulink Salam untuk berinvestasi murni syariah. Jenis investasi yang ada di Hijrah Agency Pekalongan diantaranya adalah Dana Istiqamah, Dana Mizan, Dana Ahsan dan Dana Alia. Jumlah pesertanya dari tahun 2011 sampai September 2014 sekitar 121 peserta, pertumbuhannya pun cukup baik. 5 5 Data dokumen dari Hijrah Agency Takaful Keluarga Representatif Office Pekalongan tahun 2011 sampai bulan September 2014.

6 6 Grafik 1.1 GRAFIK PERTUMBUHAN PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM HIJRAH AGENCY PEKALONGAN TAHUN 2011 SAMPAI SEPTEMBER 2014 Peserta Peserta Sep-14 Sumber: Data diolah oleh peneliti Data tersebut menunjukkan bahwa pada tiap tahun jumlah peserta pada produk Takafulink Salam mengalami peningkatan yang cukup baik, walaupun pada tahun 2013 peserta berkurang, tetapi tidak terlalu signifikan. Sedangkan pada tahun 2014, tepatnya sampai bulan September 2014 jumlah peserta mengalami peningkatan menjadi 37 peserta. Melihat data tersebut maka penulis mengangkat judul penelitian Penentuan Jenis Investasi BerdasarkanProfil Risiko Calon Peserta Produk Takafulink Salam(Studi Kasus di Hijrah AgencyPekalongan). B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penentuan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan)?

7 7 2. Bagaimana metode penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan)? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian yang hendak dicapai penulis sehubungan dengan penyusunan Tugas Akhir ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana penentuan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan). b. Untuk mengetahui bagaimana metode penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan). 2. Manfaat Penelitian. a. Secara akademis. Bagi penulis, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Perbankan Syariah pada Sekolah tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Sedangkan bagi pihak Hijrah Agency, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam menentukan jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko calon peserta agar lebih bijak dan adil lagi kedepannya bagi kedua belah pihak, yaitu pihak Hijrah Agency maupun pihak peserta.

8 8 b. Secara teoritis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan di kalangan akademisi yang tertarik untuk mempelajari asuransi murni syariah yaitu Takaful (Hijrah Agency). Disamping itu, semoga penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan bagi pihak-pihak yang bermaksud untuk melakukan penelitian serupa. Dan terkhusus untuk menambah pengetahuan penulis dalam bidang perasuransian syariah serta mampu mengembangkan pemikiran maupun pengetahuan yang sesuai dengan program studi yang diambil. c. Secara praktis. 1) Bagi pihak Hijrah Agency Pekalongan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam memperbaiki kekurangan yang ada. 2) Sebagai bahan evaluasi dalam menentukan jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko calon peserta agar lebih bijak dan adil lagi kedepannya bagi kedua belah pihak, yaitu pihak Hijrah Agency maupun pihak peserta. D. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan judul dan pembahasan Tugas Akhir ini, penulis menegaskan istilah yang terkait dengan judul penelitian yang penulis teliti, berikut adalah beberapa penegasan istilahnya:

9 9 1. Investasi Investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa mendatang Risiko Risiko adalah kejadian yang tidak diinginkan merupakan bagian dari kehidupan, yang dapat terjadi tetapi tidak selalu dapat dihindari (part of business which could be unavoidable) Takafulink Salam Takafulink Salam adalah produk proteksi dan investasi modern bagi peserta yang menginginkan hasil investasi optimal dengan 4 jenis pilihan investasi campuran dengan dominasi saham melalui sistem pengelolaan syariah. peserta juga dapat menambahkan berbagai manfaat seperti kesehatan tambahan, dll, bila dibutuhkan. 8 E. Telaah Pustaka Dalam penelitian ini penulis mengambil kajian pustaka dalam beberapa sumber, sumber tersebut diantaranya adalah: 6 Muhammad Syakir Sula, ASURANSI SYARIAH (Life and General): Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm Henry Faizal Noor, Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, (Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media, 2009), hlm Diakses pada tanggal 17 september 2014, jam 15.32

10 10 Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu No. Judul/ Peneliti Metode Hasil Perbedan 1. Implementasi Investasi Syariah Berbasis Dinar di Gerai Dinar BMT Daarul Mustaqim Pekalongan/ Nur Hayati (2011) 9 Kualitatif Fungsi Dinar sebagai instrumen investasi syariah di Gerai Dinar BMT Daarul Mustaqim Pekalongan: mewujudkan instrumen investasi syariah yang jelas, aman, dan memberikan return cukup tinggi kepada nasabah Gerai Dinar Pekalongan. Bentuk fisik berupa koin Dinar (emas) dan Dirham (perak), bentuk tabungan berupa simpanan. Terdapat perbedaan penelitian, pada penelitian terdahulu meneliti implementasi investasi syariah berbasis dinar, sedangkan penelitian yang penulis teliti adalah penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam. 9 Nur Hayati, Implementasi Investasi Syariah Berbasis Dinar BMT Daarul Mustaqim Pekalongan, (Pekalongan: TA tidak diterbitkan, 2011), hlm. 58

11 11 2. Perbandingan Return dan Risk Investasi pada Reksadana Saham Syariah dan Dinar Emas periode Tahun / M. Khuzam Khariri (2013) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap ReturnSaham pada Kuantitatif Hasil analisis tingkat pengembalian menunjukkan Dinar Emas dapat mengantisipasi risiko inflasi dibandingkan dengan Reksadana Saham Syariah yang bernilai negatif; Hasil Independent Sample Test rata-rata return Reksadana PNM Ekuitas Saham Syariah dan Dinar Emas sama. Oleh karena itu, investor bebas memilih investasi sesuai dengan tingkat return dan risiko yang diharapkan. Kuantitatif Hasil pengujian hipotesis parsial ROA tidak berpengaruh terhadap Terdapat perbedaan penelitian, pada penelitian terdahulu meneliti perbandingan return dan risk investasi pada reksadana saham syariah dan dinar emas, sedangkan penelitian yang penulis teliti adalahpenentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam. Terdapat perbedaan penelitian, pada penelitian terdahulu meneliti kinerja 10 M. Khuzam Khariri, Perbandingan Return dan Risk Investasi pada Reksadana Saham Syariah dan Dinar Emas periode Tahun , (Pekalongan: Skripsi tidak diterbitkan, 2013), hlm

12 12 Perusahaan Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun / Tri Wulandari (2014) Analisis preferensi nasabah terhadap Dinar sebagai alternatif investasi (Studi kasus Gerai Dinar Returnsaham. Variabel EPS dan PER berpengaruh terhadap Return saham; Hasil pengujian simultan bahwa ROA, EPS dan PER berpengaruh terhadap Return sahampada perusahaan jasa, perdagangan dan investasi yang masuk dalam Daftar Efek Syariah Kuantitatif Terdapat hubungan positif dan signifikan antara keuntungan relatif dan kompatibilitas dengan preferensi keuangan terhadap return saham pada perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Daftar Efek syariah, sedangkan penelitian yang penulis teliti adalah penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam. Terdapat perbedaan penelitian, pada penelitian terdahulu meneliti analisis preferensi nasabah terhadap dinar 11 Tri Wulandari, Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah Tahun , (Pekalongan: Skripsi tidak diterbitkan, 2014), hlm

13 13 Daarul Mustaqiim Pekalongan)/ Immawati Syafrida (2012) Perbandingan Investasi Dinar (Emas) dan Deposito Mudharabah di tinjau dari Return Investasi Periode / Tri Sumartinah (2014) 13 nasabah memilih Dinar. Terdapat hubungan positif dan tidak signifikan antara kompleksitas dengan preferensi nasabah memilih Dinar. Kuantitatif Hasil analisis tingkat pengembalian menunjukkan Dinar Emas dapat mengantisipasi risiko inflasi dibandingkan dengan deposito mudharabah yang bernilai lebih sedikit; Hasil Independent Sample Test menunjukkan kesimpulan bahwa rata- sebagai alternatif investasi, sedangkan penelitian yang penulis teliti adalah penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam Terdapat perbedaan penelitian, pada penelitian terdahulu meneliti perbandingan investasi dinar dan deposito mudharabah di tinjau dari return investasi, sedangkan penelitian yang penulis teliti adalah penentuan jenis investasi 12 Immawati Syafrida, Analisis preferensi nasabah terhadap Dinar sebagai alternatif investasi (Studi kasus Gerai Dinar Daarul Mustaqiim Pekalongan), (Pekalongan: Skripsi tidak diterbitkan, 2012), hlm Tri Sumartinah, Perbandingan Investasi Dinar (Emas) dan Deposito Mudharabah di tinjau dari Return Investasi Periode , (Pekalongan: Skripsi tidak diterbitkan, 2014), hlm

14 14 rata return Dinar Emas lebih baik dari rata-rata return deposito mudharabah. berdasarkan profil risiko calon peserta produk Takafulink Salam Oleh karena itu, investor sebaiknya memilih Dinar Emas karena tingkat pengembaliannya lebih baik.

15 15 F. Kerangka Teori Pengertian asuransi syariah dalam bahasa Arab Asuransi disebut atta min, penanggung disebut mu ammin, sedangkan tertanggung disebut mu amman lahu atau musta min. At-ta min diambil dari amana yang artinya memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Husain Hamid Hasan mengatakan bahwa asuransi adalah sikap ta awun yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapi, antara sejumlah besar manusia. Semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiwa. Jika sebagian mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semuanya saling menolong dalam menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit pemberian (derma) yang diberikan oleh masing-masing peserta. Dengan pemberian (derma) tersebut, mereka dapat menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh peserta yang tertimpa musibah. Dengan demikian, asuransi adalah ta awun yang terpuji, yaitu saling menolong dalam berbuat kebajikan dan takwa. Dengan ta awunmereka saling membantu antara sesama, dan mereka takut dengan bahaya (malapetaka) yang mengancam mereka. Kata Takaful berasal dari takafala-yatakafalu, yang secara etimologis berarti menjamin atau saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah ialah saling memikul risiko diantara sesama orang sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul risiko ini dilakukan atas dasar saling menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru, dana ibadah,

16 16 sumbangan, derma yang ditujukan untuk menanggung risiko. Takaful dalam pengertian ini sesuai dengan Al-Qur an QS. Al-Maa idah: Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya siksa Allah amat pedih. (QS. Al- Maa idah [5] : 2) Di Indonesia, jenis asuransi jiwa terbagi menjadi dua jenis yaitu asuransi jiwa tradisional dan asuransi jiwa non tradisional. Asuransi jiwa tradisional sendiri dibagi menjadi tiga jenis yaitu Asuransi term life(berjangka), whole life (seumur hidup), dan endowment (dwiguna). Sedangkan asuransi jiwa non tradisional adalah asuransi jiwa unit link. Asuransi jiwa unitlink merupakan asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi. Investasi secara umum diartikan sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang ini untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham, obligasi, reksaana, wesel, dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. 15 Dalam dunia investasi, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang 14 Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., hlm Murdifin Haming dan Salim Basalamah, STUDI KELAYAKAN INVESTASI Proyek dan Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 5

17 17 akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi risiko dalam investasi yang dilakukannya. Pada prinsipnya investasi adalah kita sisihkan uang sekarang, kita taruh untuk menghasilkan sesuatu di masa depan, yang diharapkan lebih besar daripada sekarang. Hanya tiap instrumen investasi (seperti deposito, saham, dan lain-lain) imbal hasilnya berbeda-beda. Dapat disimpulkan bahwa investasi secara umum adalah kegiatan mengalokasikan dana (finance), utuk mendapatkan nilai lebih atau keuntungan di masa depan (yang akan datang). 16 Dalam perspektif ekonomi Islam, investasi bukan bercerita tentang berapa keuntungan materi yang bisa didapatkan melalui investasi tersebut. Akibat implementasi mekanisme zakat, maka asset produktif yang dimiliki seseorang pada jumlah tertentu (memenuhi batas nishab zakat) akan selalu dikenakan zakat, sehingga hal ini akan mendorong pemiliknya untuk mengelolanya melalui investasi. Dengan demikian melalui investasi tersebut pemilik asset memiliki potensi mempertahankan jumlah dan nilai assetnya. 17 G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan ialah jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang menggunakan data-data yang diperoleh melalui studi lapangan dengan cara mengamati, mencatat, melakukan wawancara dengan pihakhijrah Agency 16 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm Ibid,hlm

18 18 Pekalongandan mengumpulkan berbagai informasi yang ditemukan di lapangan yaitu di Hijrah Agency Pekalongan. 2. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data secara deskriptif yang berasal dari proses wawancara dan catatan penulis selama proses pengamatan. 3. Sumber Data Dalam riset lapangan ini penulis membedakan sumber data dalam dua jenis, yaitu: a. Data Primer Data primer yaitu data utama yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yang menggunakan alat pengukur dan pengambilan data langsung dari subjek dengan sumber informasi yang dicari. 18 Data primer dari penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan pihak terkait yaitu Bapak Ir. Akhmad Zaeni selaku Pimpinan, Ibu Ratna selaku admin dan Bapak Wahyudin selaku Takaful Financial Consultant (agen) di Hijrah Agency Pekalongan. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang diperoleh melalui pihak lain, bukan dari subjek penelitian. Data 18 Saefudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1999), hlm.31

19 19 sekunder biasanya berbentuk data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, serta arsip-arsip resmi. 19 Data sekunder dari penelitian ini diperoleh melalui buku-buku dan referensi lainnya yang mendukung data primer dalam menganalisis penetuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta pada produk Takafulink salam. 4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara merupakan bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. 20 Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data-data mengenai Penentuan Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko Calon Peserta Produk Takafulink Salam (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan). Dalam teknik ini data yang diperoleh dari hasil wawancara denganpimpinan, admin dan Takaful Financial Consultant(agen) di Hijrah Agency Pekalongan. b. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran 19 Ibid, hlm Dedy Mulayana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 180.

20 20 peristiwa tersebut dan ditulis sengaja untuk mengumpulkan dan meneruskan keterangan tersebut. 21 Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta. 5. Metode Analisis Data Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya, maka data yang sudah didapat dan terkumpul akan diambil kesimpulan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif yaitu proses mendeskripsikan data yang diperoleh dalam bentuk narasi. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian lebih deskriptif dan mudah dipahami. Dengan metode ini penulis akan menyusun penelitian tersebut dengan data-data yang sebenarnya yang diperoleh dari Hijrah Agency Pekalongan. H. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian ini, maka penyajiannya dibagi menjadi beberapa bab: BAB I, merupakan pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. 21 Saefudin Azwar, Op.Cit, hlm. 149

21 21 BAB II, merupakan landasan teori. Yang meliputi konsep dasar risiko: definisi risiko, tipe risiko, jenis risiko, faktor-faktor yang mempengaruhi risiko. Konsep dasar investasi syariah: manajemen portofolio investasi syariah, definisi investasi syariah, landasan syar i investasi, prinsip-prinsip dasar investasi syariah, pengelolaan investasi pada asuransi syariah. Asuransi syariah: pengertian asuransi syariah, landasan hukum asuransi syariah, landasan dan sistem operasional asuransi syariah, produk asuransi syariah. BAB III, memuat gambaran umum objek penelitian.yang didalamnya terdapat gambaran umum hijrah agency pekalongan: sejarah berdirinya hijrah agency pekalongan, visi dan misi hijrah agency pekalongan, struktur organisasi hijrah agency pekalongan. Takafulink salam: pengertian takafulink salam, jenis investasi takafulink salam, mekanisme dana takafulink salam. BAB IV, mengemukakan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisa hasil penelitian. Yang meliputi penentuan profil risiko calon peserta produk takafulink salam (studi kasus di hijrah agency pekalongan), metode penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk takafulink salam (studi kasus di hijrah agency pekalongan), pembahasan: penentuan profil risiko calon peserta produk takafulink salam, metode penentuan jenis investasi berdasarkan profil risiko calon peserta produk takafulink salam. BAB V, merupakan penutup. Didalamnya terdapat kesimpulan penelitian yang dilakukan dan saran terhadap pihak-pihak yang terkait didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko dapat terjadi pada perseorangan maupun kelompok organisasi atau perusahaan. Setiap tahap

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI (studi tentang ketentuan yang berlaku pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Surabaya) A. Analisis Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sebagai manusia tidak seorangpun mengetahui tentang apa yang akan terjadi di masa datang secara sempurna walaupun menggunakan berbagai alat analisis. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umat Islam pada zaman sekarang ini semakin bersemangat untuk merealisasikan syariat di dalam kehidupan mereka sehingga dapat sesuai dengan tuntutan al-qur an dan al-sunnah.

Lebih terperinci

BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM. (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan)

BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM. (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan) 51 BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan) A. Penentuan Profil Risiko Calon Peserta Produk Takafulink

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini bahaya kerusakan dan kerugian adalah kenyataan yang harus dihadapi manusia di dunia. Sehingga kemungkinan terjadi risiko dalam kehidupan khususnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang 52 BAB IV ANALISIS A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang syariah di Semarang Berikut ini akan dijelaskan pengelolaan dana tabarru yang terdapat pada AJB Bumiputera Unit Syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan di dunia, manusia selalu dihadapkan pada sejumlah ketidakpastian yang bisa menyebabkan kerugian finansial di masa yang akan datang. Manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan ekonomi kontemporer, akibat dari perkembangan peradaban manusia dan iptek (ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM HIJRAH AGENCY PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Hijrah Agency Pekalongan. 1. Sejarah Berdiriya Hijrah Agency Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM HIJRAH AGENCY PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Hijrah Agency Pekalongan. 1. Sejarah Berdiriya Hijrah Agency Pekalongan 43 BAB III GAMBARAN UMUM HIJRAH AGENCY PEKALONGAN A. Gambaran Umum Hijrah Agency Pekalongan 1. Sejarah Berdiriya Hijrah Agency Pekalongan PT. Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang Asuransi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga 91 BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Bandar Lampung Harta Hak milik dalam arti sebenarnya tidak hanya sekedar aset biasa, akan tetapi memiliki arti yang sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 22 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Risiko 1. Definisi Risiko Risiko dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah kemungkinanbahaya kerugian akibat yang kurangmenyenangkan (dari suatu perbuatan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi atau pertanggungan timbul karna kebutuhan manusia. Seperti telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini, manusia selalu dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam BAB I PENDAHULUAN Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam merupakan hukum yang secara empirik hidup dalam masyarakat Indonesia (the living law) sejak masuknya Islam ke Nusantara.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA A. PENJELASAN SINGKAT TENTANG PT. ASURANSI TAKAFUL SURABAYA 1. Sejarah berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga

Lebih terperinci

Prinsip Syariah pada Pasar Keuangan October Bagaimana cara mengembangkan pasar?

Prinsip Syariah pada Pasar Keuangan October Bagaimana cara mengembangkan pasar? Prinsip Syariah pada Pasar Keuangan Iwan P. Pontjowinoto Pasar & Pasar Keuangan Apa itu pasar? Bagaimana cara mengembangkan pasar? Apa itu pasar ikan? Apa itu pasar tekstil? Apa itu Pasar Senen? Apakah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bagian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen uang untuk suatu periode waktu dalam rangka untuk memperoleh pembayaran di masa depan yang akan mengkompensasikan investor atas, (1) waktu

Lebih terperinci

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH 0 PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Multi Situs pada Asuransi Bumiputera Syariah dan Asuransi Manulife

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat dan harga barang atau produk yang diinginkan pun semakin mahal, membuat setiap orang harus memikirkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Tingkat Suku Bunga (BI Rate) Terhadap Hasil Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel Coefficients

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bermuamalah dari zaman ke zaman semakin bervariasi karena adanya kebutuhan yang memaksakan manusia untuk melakukan hal tersebut. Salah satu kegiatan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat pemodal kehadiran pasar modal merupakan

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi?

Financial Check List. Definisi Asuransi. Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Asuransi 3 02 Apa Manfaat dan Fungsi Asuransi? 5 5 03 Kapan Sebaiknya Membeli Asuransi? 6 7 04 Siapa yang Perlu Melakukan Perlindungan Asuransi? 8 Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau

BAB I PENDAHULUAN. berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ta awun adalah menurut bahasa berasal dari bahasa arab yang artinya berbuat baik sedangkan menurut istilah adalah suatu pekerjaan atau perbuatan yang didasari pada hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar tujuh tahun lamanya, sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi dan moneter pada akhir tahun 1997, peranan Baitul Mal wa Tamwil (BMT) cukup besar dalam membantu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri asuransi syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan (2006), pada tahun 2005

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dananya, baik dalam bentuk saham, deposito, atau dalam bentuk investasi

BAB I PENDAHULUAN. dananya, baik dalam bentuk saham, deposito, atau dalam bentuk investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang di dalamnya mengandung berbagai kemungkinan risiko yang harus dihadapi, baik yang bersifat material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu di antara pengaruh kemajuan di bidang teknologi informasi, ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan adanya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi syariah merupakan prinsip perjanjian berdasarkan hukum islam antara perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dengan pihak lain, dalam menerima amanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BMT pada dasarnya merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah. Baitul maal wat Tamwil (BMT)

Lebih terperinci

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013 Insurance Goes To Campus Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013 Asuransi Syariah Oleh: Subchan Al Rasjid Sharia Division Sharia - Marketing Manager PT. BNI Life Insurance Pengertian Asuransi-text

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil `alamin, pada dasarnya membuka peluang kepada siapapun untuk mengembangkan usaha di bidang perekonomian, lebih lagi menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusiasaat ini sudah sedemikian sarat dengan beragam ancaman dan resiko bahaya, yang dipicu sendiri oleh kelemahanya, kesalahan-kesalahanya, kealpaanya

Lebih terperinci

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan Latar Belakang Fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari pemerintah dengan dikeluarkannya UU Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang. BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA

BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA 48 BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya PT. Asuransi Takaful Umum Surabaya PT Syarikat Takaful Indonesia (perusahaan) berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial dan bagian dari masyarakat. Dalam kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan asuransi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan non bank yang memberikan jasa perlindungan kepada masyarakat dalam hampir semua aspek kehidupan baik

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA A. Analisa Terhadap Penerapan Sistem Mud{a>rabah Musya>rakah Pada PT. Asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara pastinya tidak lepas dari risiko atau suatu ketidakpastian. Apabila risiko atau ketidakpastian tersebut tidak dikendalikan, akan berdampak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM REMUNERASI DALAM PENGGAJIAN AGEN (STUDI KASUS DI HIJRAH AGENCY TAKAFUL KELUARGA REPRESENTATIVE OFFICE (R.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM REMUNERASI DALAM PENGGAJIAN AGEN (STUDI KASUS DI HIJRAH AGENCY TAKAFUL KELUARGA REPRESENTATIVE OFFICE (R. BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM REMUNERASI DALAM PENGGAJIAN AGEN (STUDI KASUS DI HIJRAH AGENCY TAKAFUL KELUARGA REPRESENTATIVE OFFICE (R.O) PEKALONGAN) A. Implementasi Sistem Remunerasi di Hijrah Agency Takaful

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh keuntungan tertentu atau dana tersebut dimasa yang akan datang. Saat ini banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan perekonomian di dunia sampai saat ini tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua aktivitas perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh positif terhadap kestabilan politik. terjadinya krisis politik yang berakibat pada pergantian pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh positif terhadap kestabilan politik. terjadinya krisis politik yang berakibat pada pergantian pemerintahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Politik dan ekonomi memiliki hubungan dua arah yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lain. Stabilitas politik yang mantap menciptakan kondisi yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG

ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG ANALISIS PENERAPAN ASURANSI DALAM PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK. KANTOR CABANG SYARIAH MALANG MEGA LISTRA ABSTRAK Bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Salah satu cara adalah dengan melakukan investasi. Investasi pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari berbagai permasalahan salah satunya adalah masalah pembiayaan. Pembiayaan merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang di dalamnya mengandung berbagai kemungkinan risiko yang harus dihadapi, baik yang bersifat material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan Syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana (investor). Investee akan menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan ketentraman di alam semesta. kepentingan bersama. Sebagai makhluk yang lemah, manusia harus senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan ketentraman di alam semesta. kepentingan bersama. Sebagai makhluk yang lemah, manusia harus senantiasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di atas bumi tidak lain tujuannya adalah untuk mengatur dan mensejahterakan alam seisinya guna memenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan syariah telah memasuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya membuka peluang kepada siapapun untuk mengembangkan usaha di bidang perekonomian, hal ini karena

Lebih terperinci

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH Always Listening, Always Understanding 10 PENGENALAN SYARIAH Syariah Syariah = Undang-undang Islam Definisi : Jalan yang lurus Sumber : Al Quran (45:18) ~ kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan dukungan dana / modal yang cukup besar untuk menumbuhkan perekonomiannya. Dukungan dana / modal ini sangat

Lebih terperinci

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Sejarah Singkat Asuransi Asuransi berasal dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah ajaran yang mengatur segala aspek kehidupan termasuk juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek riba. Di dalam Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara membutuhkan modal dalam mengembangkan perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Akumulasi modal sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGELOLAAN DANA SIMPANAN SYARI AH ANGGOTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TAHUN 2015 (STUDI KASUS DI KJKS BMT SURYA MADANI BOYOLALI) Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi. BAB V PEMBAHASAN A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus Sebagai sebuah perusahaan asuransi, maka asuransi syariah menawarkan produk-produk perasuransiannya. Produk asuransi yang dimaksud di sini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia dewasa ini, terutama perkembangan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia dewasa ini, terutama perkembangan lembaga keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi dan tingkat kemajuan yang pesat khususnya di negara Indonesia dewasa ini, terutama perkembangan lembaga keuangan sangatlah luar biasa. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga keuangannya. Lembaga Keuangan yang sehat akan menunjang perekonomian negara secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kegiatan investasi pada instrumen keuangan menjadi suatu pilihan yang banyak dipilih oleh para pemilik modal untuk dapat mengembangkan aset yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Poerbaningsih Adi Warsito No.116. Bringin Life sebagai salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Poerbaningsih Adi Warsito No.116. Bringin Life sebagai salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera dikenal dengan nama Bringin Life, didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia tanggal 28 Oktober 1987, dengan izin usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri dari masa ini adalah berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, di samping juga didukung munculnya semangat globalisasi. Sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB II Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah

BAB II Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah BAB II Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah A. Konsep Umum Tentang Asuransi Syari ah 1. Pengertian dan Sejarah Asuransi Syari ah Asuransi dalam arti bahasa disebut sebagai pertanggungan adapun dalam arti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam bidang usaha (bisnis) pengelolaan atau penanggulangan risiko, pada hakikatnya bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia dewasa ini menunjukkan perkembangannya yang cukup pesat. Hal itu terlihat dengan adanya lembaga keuangan yang bermunculan baik itu

Lebih terperinci

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru Asuransi Syariah (Ta min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru yang memberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang kelebihan dana. Berdasarkan pengambilan keputusan, investor dibagi menjadi dua yaitu investor pasif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Risiko di masa yang akan datang terjadi terhadap kehidupan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Risiko di masa yang akan datang terjadi terhadap kehidupan seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko di masa yang akan datang terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit, atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi rasa cemas yang timbul sebagai akibat dari kecelakaan tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi rasa cemas yang timbul sebagai akibat dari kecelakaan tersebut maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti saat ini manusia dituntut untuk selalu beraktivitas untuk mencari nafkah untuk menjalani kehidupan, setiap aktivitas yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup yang semakin meningkat tiap tahunnya, menuntut masyarakat untuk bekerja lebih keras untuk menghasilkan uang. Selain bekerja untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan harapan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran penting, karena setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian material dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah salah satu jalan untuk menempatkan dana atau uang dengan harapan kita akan mendapatkan keuntungan atau tambahan tertentu atas dana atau uang tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga intermediasi secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk, yaitu lembaga depositori, lembaga intermediasi investasi, dan lembaga intermediasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Konsep dasar pengasuransian Islam di Indonesia, tidak terlepas dari perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada untuk kegiatan muamalahnya.

Lebih terperinci

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM A. Pengertian Asuransi Jiwa Dalam bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah at-ta mi>n, penanggung disebut mu ammin, tertanggung disebut mu amman lahu atau musta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hery, Analisis Laporan Keuangan: Pendekatan Rasio Keuangan, CAPS, Yogyakarta, 2015, hlm.175.

BAB I PENDAHULUAN. Hery, Analisis Laporan Keuangan: Pendekatan Rasio Keuangan, CAPS, Yogyakarta, 2015, hlm.175. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat telah mengenal berbagai jenis produk investasi baik investasi yang dikelola langsung oleh orang perorang secara individual maupun dikelola melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri keuangan, selain perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui secara umum mengenai permasalahan yang ada, sehingga dengan cepat dapat diketahui hal yang dibahas dalam penulisan tesis ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari bursa efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya

Lebih terperinci