BAB I Pendahuluan A. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I Pendahuluan A. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang :"

Transkripsi

1 BAB I Pendahuluan A. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang : Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang (KAS) adalah sebagai berikut: Umat Allah Keuskupan Agung Semarang sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus Kristus, dalam bimbingan Roh Kudus, berupaya menghadirkan Kerajaan Allah sehingga semakin signifikan dan relevan bagi warganya dan masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia yang sedang berjuang menuju tatanan hidup baru yang adil, damai, sejahtera, dan demokratis, umat Allah berperan secara aktif mengembangkan habitus baru berdasarkan semangat Injil dengan beriman mendalam dan tangguh, serta ambil bagian mewujudkan kesejahteraan umum. Langkah pastoral yang ditempuh adalah pengembangan umat Allah, terutama optimalisasi peran kaum awam, secara berkesinambungan dan terpadu dalam perwujudan iman di tengah masyarakat; pemberdayaan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Langkah tersebut didukung oleh tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat beriman serta memberikan peran pada berbagai kharisma yang hidup dalam diri pribadi maupun kelompok. Umat Allah Keuskupan Agung Semarang dengan tulus, setia, dan rendah hati bertekad bulat melaksanakan upaya tersebut, serta mempercayakan diri pada penyelenggaraan ilahi seturut teladan Maria, hamba Allah dan bunda Gereja. Allah yang memulai pekerjaan baik di antara kita akan menyelesaikannya (bdk. Flp 1:6). Profil Paroki Stella Maris Jepara 1

2 Arah Dasar (Ardas) KAS di atas dapat dicapai dengan mewujudkan 4 pilar Ardas KAS yaitu : pilar pertama umat hidup dalam suasana iman yang berkembang, iman umat yang mendalam, dan iman umat yang tangguh. Pilar kedua meningkatkan peran umat dalam hidup bersosial, bermasyarakat, dan berpolitik. Pilar ketiga meningkatkan umat lebih berdaya, terutama umat yang kecil, umat yang miskin, umat yang tersingkir dan umat yang difabel. Pilar keempat agar umat hidup untuk melestarikan keutuhan ciptaan. Sebagai bagian dari Keuskupan Agung Semarang, Paroki Stella Maris Jepara merasa perlu meneruskan, melaksanakan dan mengimplementasikan kebijakan dan segala sesuatu yang digariskan KAS kepada kegiatan umat Paroki, terutama yang berfokus pada pentingnya membangun Gereja yang transparan, akuntabel, kredibel, signifikan, dan relevan, yang diwujudkan dalam semakin tertibnya tata kelola pastoral, tata kelola administrasi, tata kelola keuangan dan harta benda serta tata kelola pemanfaatan bangunan. Keempat pilar di atas coba diimplementasikan oleh Paroki Stella Maris Jepara dalam visi misi paroki yang dijalankan lewat berbagai kegiatan dan program Paroki Stella Maris Jepara sampai tahun 2014, sesuai dengan berakhirnya kepengurusan Dewan. B. Gambaran Umum Paroki Stella Maris Jepara 1. Situasi Paroki Stella Maris Jepara. Paroki Stella Maris Jepara berada di Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah yang terletak pada posisi sampai ,40 Bujur Timur dan 5 43 sampai ,83 Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah Barat dan Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sebelah Profil Paroki Stella Maris Jepara 2

3 Timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati, serta sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Demak. Secara Gerejawi, Paroki Stella Maris Jepara merupakan bagian dari Keuskupan Agung Semarang yang mempunyai reksa pastoral meliputi seluruh wilayah di Kabupaten Jepara dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah Barat dan Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sebelah Utara berbatasan dengan Paroki Santo Yohanes Evangelista Kudus dan Paroki Santo Yusuf Pati, serta sebelah Selatan berbatasan dengan Paroki Administratif Santo Mikael Demak. Paroki Stella Maris Jepara yang terbentang sejauh lebih kurang 100 km dari ujung Utara sampai ujung Selatan ini hanya terbagi menjadi 3 Wilayah dan 10 Lingkungan dengan pembagian sebagai berikut: 1. Wilayah Utara meliputi: a. Lingkungan Santo Petrus b. Lingkungan Santa Maria c. Lingkungan Santo Matius d. Lingkungan Santo Damianus 2. Wilayah Tengah meliputi: a. Lingkungan Santo Yohanes b. Lingkungan Santo Paulus c. Lingkungan Santo Yosef 3. Wilayah Selatan meliputi: a. Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong b. Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan c. Lingkungan Santo Aloysius Welahan Profil Paroki Stella Maris Jepara 3

4 Gambar 1. Peta Wilayah Paroki Stella Maris Jepara Profil Paroki Stella Maris Jepara 4

5 Dari keseluruhan lingkungan yang ada, hanya Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong dan Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan yang telah memiliki gedung gereja sebagai tempat beribadat dan sebagai tempat berpaguyuban. Lingkungan-lingkungan yang lain masih menggunakan Gereja Induk sebagai tempat berkegiatan dan berpaguyuban. Sekarang yang masih berupa rintisan adalah pembuatan Kapel di Lingkungan Santo Matius Bangsri. Selain itu, Paroki Stella Maris Jepara juga mempunyai satu Lingkungan khusus yakni Lingkungan Santo Damianus Donorojo yang sebagian besar umatnya merupakan ex penderita penyakit kusta. Sehingga hal ini memerlukan perhatian lebih dari Paroki baik dari segi ekonomi maupun pelayanan pastoral. Mayoritas umat Paroki Stella Maris Jepara terdiri dari suku bangsa Jawa. Selain itu jiga terdapat suku bangsa Tionghoa dan suku bangsa lainnya terutama dari suku bangsa Batak yang jumlahnya hampir seimbang. Di samping itu ada sebagian kecil dari luar Jawa terutama Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Timur. Umat Paroki Stella Maris Jepara mendapatkan pelayanan misa harian setiap hari di Gereja Induk dan masing-masing satu kali dalam satu minggu di Kapel Mayong dan Pecangaan, di samping misa mingguan sebanyak dua kali di Gereja Induk serta satu bulan sekali di Lingkungan Donorojo. Baptisan balita diadakan setiap Minggu ketiga dalam bulan. Sedangkan Misa Wilayah atau Lingkungan serta kunjungan umat oleh romo paroki dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Profil Paroki Stella Maris Jepara 5

6 2. Alasan Membuat Profil Paroki Stella Maris Jepara a. Paroki Stella Maris Jepara yang sejak menjadi paroki mandiri telah merayakan ulang tahun-nya yang ke-4 pada tahun 2012, namun sampai saat ini Paroki belum mempunyai sebuah Buku Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara. Sampai saat ini, yang dimiliki adalah Buku Kenangan perayaan ulang tahun, berisi sejarah singkat dan berbagai macam kegiatan ulang tahun. Bertolak dari hal ini, perlu pembenahan tata kelola administrasi yang baik. Paroki selama ini lebih terpusat pada tata kelola peribadatan. Di samping itu, dengan adanya program Keuskupan Agung Semarang, yang salah satunya mengenai pendataan umat secara serentak di seluruh KAS pada tahun 2011, maka bagaikan gayung bersambut, umat Paroki Stella Maris Jepara makin bersemangat untuk mewujudkan Buku Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara yang didukung dengan data base yang akurat dan up to date, meski dengan berbagai kendala yang muncul, mengingat keterbatasan yang ada pada pengurus Dewan Paroki. b. Masih banyak umat yang belum mengetahui visi misi paroki, serta keadaan umat, baik kualitas keimanan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi dan politiknya, kesehatannya serta pekerjaannya dan lain sebagainya. c. Menjadikan umat lebih termotivasi untuk terlibat dalam hidup menggereja, terlibat langsung dalam mengatasi barbagai masalah yang muncul dalam kehidupan umat. d. Adanya keluhan dari tim kerja yang dalam membuat dan melaksanakan program kerja tidak berdasar data, atau sekedar sama dari tahun sebelumnya, tidak mendapat tanggapan yang positif dari umat (program tidak memberi Profil Paroki Stella Maris Jepara 6

7 hasil yang bermakna). Besar kemungkinan hal ini disebabkan program dibuat tidak berdasarkan data dan kebutuhan umat yang nyata di lapangan. 3. Tujuan Membuat Profil Paroki Stella Maris Jepara a. Paroki Stella Maris Jepara mempunyai Buku Profil umat Paroki yang dapat diakses umat, dengan harapan umat dapat terpanggil untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk empat tata kelola yaitu tata kelola pastoral, administrasi, keuangan, pemanfaatan bangunan dan ruang, serta tata kelola harta benda. b. Semakin banyak umat yang mengetahui, visi misi paroki, dan mengetahui keadaan kehidupan umat secara keseluruhan baik hidup menggerejanya, sosial ekonomi politik, pendidikan dan sebagainya, tanpa kecuali juga bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (KLMTD). c. Mengetahui dan memahami aspek geografi, demografi dari Wilayah, Lingkungan, sampai pada keluarga, individual umat serta data lain, yang dapat disajikan secara baik. d. Memperoleh informasi tentang umat dalam hal jenis kelamin, relasi dengan kepala keluarga, status keluarga (menikah, belum/tidak menikah, janda/duda), tempat tanggal lahir, suku bangsa, pendidikan dan bidang studi, pekerjaan, golongan darah, status kesehatan, tempat tanggal baptis, tempat tanggal penerimaan sakramen penguatan, tempat tanggal penerimaan sakramen perkawinan dan kondisi perkawinan, agama (katekis, belum baptis, katekumen, pindah agama), jabatan sosial dan keadaan ekonomi (dapat membantu, biasa, perlu dibantu), tempat tinggal lingkungan dan wilayah, lama tinggal, status gerejawi, keterlibatan umat secara konkret baik di gereja maupun di Profil Paroki Stella Maris Jepara 7

8 kepamongprajaan dan keterangan lain yang dibutuhkan Gereja; dapat diketahui dengan cepat dan akurat serta dapat diprediksi gambaran tentang kelemahan dan kekuatan, ancaman dan peluang pada masa kini dan sekian tahun yang akan datang lengkap dengan tata kelolanya. e. Mempunyai data umat yang sudah dianalisis dan disajikan dengan baik, sistematis, terarah, yang dapat digunakan oleh para pengurus Lingkungan, Wilayah, dan Dewan Paroki. 4. Manfaat Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara a. Data profil umat Paroki Stella Maris Jepara sebagai fakta yang ada dengan kekurangan dan kelebihannya sebagai aset paroki menjadi sebuah peluang atau harapan untuk mengembangkan iman secara mendalam, tangguh dan misioner, yang semakin signifikan dan relevan. b. Data profil umat, dapat digunakan untuk mengetahui potensi dan permasalahan umat serta kehidupan gereja, serta memotivasi umat untuk melibatkan diri dalam kegiatan gereja maupun kegiatan kemasyarakata. c. Memberi kemudahan dalam membuat program rutin maupun program visioner secara lebih cermat dan terarah dengan akuntabilitas dan sustainabilitas yang terjaga. Di sini pengurus Dewan Paroki, Wilayah dan Lingkungan dengan memberi kesempatan kepada umat untuk terlibat dalam hidup menggereja melalui keterlibatan langsung dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam kehidupan gereja dan umat. d. Membantu Tim Kerja dalam membuat dan melaksanakan program kerja berdasar data, sesuai dengan kebutuhan umat secara nyata, menyentuh langsung pada umat, efisien, efektif dan relevan. Profil Paroki Stella Maris Jepara 8

9 e. Data dapat dikelola dan dilakukan pengkinian (up date) secara berkala, sehingga data menjadi akurat dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk dalam proses pengambilan keputusan. 5. Rencana Proses Pembuatan Paroki Stella Maris Jepara Rencana proses pembuatan profil didahului dengan perencanaan yang meliputi: sosialisasi dan pelatihan dari KAS sebanyak tiga kali yang dilaksanakan perkevikepan, tempat di Semarang dan Muntilan. Perencanaan di tingkat Paroki, Dewan Paroki, khususnya Bidang Litbang (Penelitian dan Pengembangan) mempersiapkan sosialisasi kepada Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah, dilanjutkan dengan penentuan petugas dari Lingkungan. Para petugas dibekali pelatihan terlebih dulu sebelum mengambil data ke Lingkungan. Setelah para petugas siap baru dilaksanakan pengumpulan data, pengolahan data, rekapitulasi data, validasi data, input data, dan cleaning data. C. Proses Pembuatan Profil 1. Sosialisasi dan Briefing Pertengahan Januari 2011 pada acara Tepas (Temu Pastoral) diselenggarakan sosialisasi gerakan pendataan umat dan konsolidasi Tim Training dan Tim Data. Akhir Januari Romo Paroki dan Litbang sosialisasi kepada Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah. Tanggal Pebruari 2011 di Griya Paseban Semarang, Litbang Paroki memperoleh pelatihan dan memperoleh program pengolah data. Dari pelatihan di tingkat kevikepan, Litbang Paroki menindak lanjuti dengan melatih para petugas yang akan terjun mengambil data ke Lingkungan. Para Profil Paroki Stella Maris Jepara 9

10 petugas diajak untuk mencermati panduan mengisi program SIUK/panduan sensus KAS tahun Proses Pengumpulan Data Bulan Juni-Juli 2011 waktu untuk mengambil data ke Lingkungan oleh petugas pengumpul data. Setelah seminggu mengambil data para petugas dikumpulkan untuk konsolidasi, dan menginventaris kendala yang ada dan cara menyelesaikan masalah yang dihadapi di lapangan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data banyak kendala yang dihadapi, diantaranya kesibukan umat sehingga sulit untuk ditemui, umat di luar kota, kesulitan para petugas karena kurang cermat dan teliti. Dalam pelaksanaan waktu melebihi dari rencana yang hanya 2 bulan menjadi 3 bulan. Dalam pengumpulan data dan entry data mengalami banyak gangguan, terutama sehubungan dengan program yang disedikan KAS. Setelah beberapa bulan terhenti baru memperoleh program yang dapat secara lancar untuk entry data, hingga akhirnya sampai tahun 2013 masih dalam proses pembuatan profil. 3. Pengolahan Data Sensus Bulan Agustus-Nopember 2011 adalah pengolahan data sensus. Namun karena kendala program yang sampai beberapa bulan, maka awal tahun 2013 pun Profil Umat belum jadi. Pengolahan data sensus akan menghasilkan penyajian data sensus dan pemetaan Paroki, yang secara lengkap disebut Profil Umat Paroki Stella Maris Jepara. Profil Paroki Stella Maris Jepara 10

11 4. Tim Pembuat Profil Umat Paroki Penanggung Jawab : Antonius Edy Sulistyono Sugito, MSF Ketua : Tarsisius Adi Prasetya Wakil : Gregorius Widodo Adhi Prasetyo Sekretaris : YE Candra Anggota : Antonius Joko Pramono, Erik Sutikno, Yohana Suharti, Christina Retno Handayani, F Rony Adrianto Petugas Pengambil, pengumpul, serta entry data adalah sebagai berikut: WILAYAH UTARA A11 Damianus Tim Litbang Jl AR Hakim No 41 Jepara A21 A22 Matius Poltak Sinaga Stephanus Heri, S.E Bangsri RT 2/13 Jepara Bangsri Jepara A31 A32 Maria Erik Sutikno Ch Retno Handayani Kompleks Perumahan BBPAP Jepara Kompleks Perumahan BBPAP Jepara A41 A42 Petrus F Oki Sumantri F Lani Desiari Perumahan Kuasharjo Jepara Perumahan Mulyoharjo Jepara WILAYAH TENGAH B11 B12 B13 B21 B22 Yosep Paulus Agustinus Harry Kristianto Antonius Joko Pramono Andreas Candra Wardana A Rony Ardianto Josephus Marianus Peppy RT 02 RW 02 Kauman Jepara RT 04 RW 03 Sukodono Tahunan Jepara RT 01 RW 03 Kauman Jepara Jl Seroja VI 99 Demaan Permai Jepara Jl Pesajen RT 3/4 Demaan Jepara Profil Paroki Stella Maris Jepara 11

12 B31 B32 B33 Yohanes A Sahat Hasiholan Simarmata YP Puguh Fajar FX Dhani Kurniawan WILAYAH SELATAN C11 C12 C13 Theresia Avilla Gregorius Widodo Adhi Prasetyo Antonius Sulistyono C21 C22 C23 Yohanes Baptista Albertus Harrys A Krimson Simamora Y Supardi Victor Dahsyat Asmara JL Sultan Hadlirin KM 05 Tahunan Jepara Jl Kresna No 7 RT 06 RW 07 GTI Tahunan Jl Arjuna II No 88 GTI Tahunan Pecangaan Kulon RT 05/06 Jepara Lebuawu Pecangaan Jepara Pulodarat Pecangaan Jepara Pendosawalan Mayong Jepara Nalumsari Jepara Mayong Jepara C31 Aloysius B Hardiknas Resmi Saputra RT 04 RW 01 Kendeng Sidialit Welahan Profil Paroki Stella Maris Jepara 12

13 BAB II Keadaan Umum Paroki A. Sejarah Paroki Berdasarkan referensi Buku Kenangan 40 Tahun Paroki Stella Maris Jepara, benih-benih iman Katolik di kota Jepara sudah mulai muncul pada tahun 1638 pada saat masa pemerintahan Sultan Agung. Tetapi hal ini sempat menghilang beberapa dekade dan mulai kembali bersemi pada tahun 1936 ketika Pastor Stienen MSF memimpin dan mendirikan Stasi Pecangaan. Pada waktu itu, di Kota Jepara baru ada beberapa orang Katolik asli Jepara dan sejumlah guru yang kebanyakan berasal dari daerah Selatan, antara lain Solo, Klaten, Yogyakarta, Muntilan dan Ambarawa. Sebagai tokoh Katolik pada saat itu dan cikal bakal umat Katolik di Jepara adalah Bp. Tan Tjing Sioe. Benih-benih iman yang baru saja bersemi ini kembali terceraiberai akibat meletusnya Perang Dunia II dan Jepang menguasai Indonesia. Masa-masa perjuangan fisik tersebut menjadi masamasa yang sulit bagi umat. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, aktifitas kegiatan umat Katolik yang semula berada di Pecangaan berpindah ke Jepara dan pelayanan rohaniah umat dilayani oleh P. Adisudjono MSF setiap 3 atau 4 bulan sekali. Kebaktian pada waktu itu diadakan di rumah Bp. Tan Siong Liep dan kemudian pindah ke rumah Bp. Liem Tiong Swan. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda, yaitu pada bulan Desember 1948 dan hubungan pulih kembali, Stasi Jepara diampu oleh pastor yang bertugas di Paroki Kudus, seperti: P. J. Komen MSF, P. A de Koning MSF, P. Stienen MSF dan P. C. Jacobs MSF. Sejak saat itu sedikit demi sedikit Stasi Profil Paroki Stella Maris Jepara 13

14 Jepara mulai berkembang. Pada tahun 1961 Mgr. Soegijopranoto memberkati serta meresmikan Gereja Pecangaan, dan sejak saat itu Pecangaan berdiri sendiri sebagai Stasi. Sedangkan Dewan Stasi Jepara sendiri baru terbentuk setelah beberapa tahun kemudian, yakni pada tanggal 24 Maret Dengan terbentukya Dewan Stasi Jepara, maka P. C. Jacobs MSF mulai merintis pembangunan gedung gereja di Jepara. Akhirnya pada tanggal 18 Mei 1964, Gereja Katolik Jepara (yang sekarang dipakai sebagai aula) selesai dibangun dan diresmikan oleh Romo Kardinal Darmojuwono. Sedangkan gedung gereja yang baru, yang sekarang ini dipakai untuk kegiatan ibadah selesai dibangun dan diresmikan oleh Bapak Sunarto selaku Bupati Jepara serta diresmikan oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang Mg. I. Suharyo pada tanggal 30 November Pada masa awal berdirinya sampai tahun 2008, Jepara masih menginduk dan menjadi bagian administratif di Paroki St. Yoh. Evangelista Kudus. Pada tahun 1990-an Paroki Administratif Stella Maris Jepara terdiri dari 8 stasi yaitu: Welahan, Batealit, Bangsri, Mayong, Keling, Donorojo, Pecangaan, Karimunjawa/ Kedung/ Mlonggo dan 4 wilayah yaitu : Yohanes, Paulus, Petrus dan Yosef. Kalau dilihat dari jumlah stasi dan wilayah tentu tidaklah banyak, tetapi salah satu hal yang dirasa cukup merepotkan adalah domisili umat yang berjauhan dan tidak merata. Sehingga hal ini menjadi satu kendala pula dalam proses pelayanan pastoral, apalagi tenaga imam yang ada merupakan rangkapan dari Paroki Kudus. Berdasar pemikiran-pemikiran tersebut, lebih-lebih terkait dengan pelayanan pastoral umat maka mulai muncul wacana supaya Jepara dapat menjadi paroki mandiri. Berbagai macam pembenahan mulai dilakukan, baik terkait dengan pelayanan sakramen dan sakramentali maupun pelayanan administrasi. Untuk mendukung pembenahan-pembenahan yang dilakukan, maka mulai tahun 2003 P. Ignatius Supriyatno, MSF yang ketika itu menjabat Profil Paroki Stella Maris Jepara 14

15 sebagai pastor pembantu di Paroki St. Yoh. Evangelista Kudus mendapat mandat dari Bapak Uskup untuk bertanggung jawab penuh di Paroki Adminsitratif Stella Maris Jepara. Berawal dari kehadiran P. Ignatius Supriyatno MSF inilah pembenahan dan penataan kehidupan menggereja umat mulai ditata. Kemudian usaha ini diteruskan oleh P. Y. Tjoek Prasetyo MSF ( ), P. Al. Rinata Hadiwardaya MSF (2006), P. A. Edy Sulistyono Sugito MSF ( ). Akhirnya, berkat usaha keras yang berliku Paroki Adminstratif Stella Maris Jepara membuahkan hasil. Pada tanggal 20 Mei 2008, bertepatan dengan peringatan HUT Paroki serta peresmian Gedung Gereja Santa Theresia Avilla Pecangaan, Jepara dikukuhkan oleh Mgr. I. Suharyo sebagai Paroki Mandiri. B. Spiritualitas Bunda Maria sang Bintang Laut Bunda Maria menjadi pelindung Paroki Stella Maris Jepara dan menjadi spiritualitas bagi paguyuban umat Paroki Stella Maris Jepara. Kekhasan dari spiritualitas Bunda Maria sang Bintang Laut ini semakin memperkaya umat untuk mengembangkan sikap setia pada kehendak Allah, solider kepada sesama, sederhana, saling memahami dan mendengarkan untuk bersama-sama mencari dan melakukan kehendak Allah. Semangat inilah yang menjadi dasar untuk membuat penegasan bersama dalam mewujudkan arah dan tujuan Paroki Stella Maris Jepara. Persatuan kasih Allah Tritunggal yang saling memberikan diri dalam karya penyelamatan bagi manusia menjadi model paguyuban umat Paroki Stella Maris Jepara. Semangat kasih, solidaritas, pengosongan diri demi kabaikan sesama ditempatkan sebagai landasan di dalam membangun sebuah paguyuban atau komunitas yang hidup. Profil Paroki Stella Maris Jepara 15

16 Pokok semangat hidup Bunda Maria menjadi titik tolaknya. Semangat hidup Maria yang dalam sejarah hidupnya mempunyai suatu totalitas hidup kepada Allah karena bersedia menjadi Ibunda Yesus, Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut PerkataanMu (Luk 1:38). Suatu perwujudan iman dan sikap serta kepatuhan kepada Tuhan. Kemuliaan Tuhan tinggal dalam hati Maria karena ia mengarah selalu pada Yesus yang dibangun atas dasar sikap takut akan Allah. Pantaslah Bunda Maria menjadi teladan utuh bagi pembentukan dan pengembangan Keluarga Kristiani di yang utuh Paroki Stella Maris Jepara. C. Visi dan Misi Paroki Sebagai paguyuban umat Allah di Keuskupan Agung Semarang, Paroki Stella Maris Jepara mempunyai visi dan misi sesuai dengan situasi dan kondisi yang melatarbelakanginya. 1. Visi Paroki : Umat Paroki Stella Maris Jepara dalam bimbingan Roh Kudus berupaya semakin menjadi paguyuban murid-murid Yesus Kristus yang beriman dewasa, mendalam, tangguh, misioner serta mandiri seturut teladan Santa Maria Stella Maris, sebagai terang dan penunjuk arah hidup menuju keselamatan yang sejati, dengan terlibat dan tanggap membangun kehidupan yang lebih baik sesuai dengan keprihatinan jamannya. 2. Misi Paroki : 1. Mewujudkan persekutuan paguyuban-paguyuban yang terbuka dengan berlandaskan semangat cinta kasih dengan mengutamakan mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Profil Paroki Stella Maris Jepara 16

17 2. Meningkatkan kualitas pelayanan menuju pada pendewasaan iman umat. 3. Menerapkan tata penggembalaan yang mencerdaskan umat beriman : dengan melibatkan, mengembangkan dan memberdayakan seluruh umat serta bekerja sama dengan mereka yang berkehendak baik. 4. Menanggapi perkembangan/ situasi zaman dengan turut serta terlibat dalam Sosial Kemasyarakatan, memperhatikan dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. D. Tata Penggembalaan Paroki Merujuk pada visi dan misi paroki di atas, maka sebagai Paroki yang memilih Bunda Maria sebagai pelindungnya, mempunyai konsekuensi membawa kehidupan menggereja yang bergerak aktif secara bersama-sama dan saling mendukung dari semua komponen Paroki dengan dijiwai spiritualitas Bunda Maria sendiri. Di sini ditegaskan kembali bahwa kekhasan Paroki berpusat pada keteladanan Bunda Maria dan kesetiaannya menjalankan kehendak Bapa, sehingga diharapkan semangat ini membuat keluarga menjadi kata kunci dalam model tata penggembalaan paroki, yang pada gilirannya dengan memberdayakan segenap komponen paroki membentuk umat yang semakin memiliki iman mendalam, tangguh dan misioner. Mulai dari awal berdiri sampai saat ini, Paroki Stella Maris Jepara diampu oleh tenaga pastor dari Konggregasi Keluarga Kudus atau MSF, terdiri dari satu orang pastor Kepala dan seorang pastor Pembantu. Saat ini, Paroki Stella Maris Jepara memiliki 3 Wilayah dan terdiri dari 10 Lingkungan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jepara. Guna menumbuhkembangkan umat dalam hal berorganisasi dan pelayanan, Paroki juga mempunyai wadah, diantaranya: Kerabat MSF, Kelompok Doa Legio Maria Bintang Laut, Profil Paroki Stella Maris Jepara 17

18 Persekutuan Doa Stella Maris serta WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) Cabang Jepara. Harapan dari adanya berbagai organisasi dan kelompok ini adalah tumbuh dan berkembangnya wawasan umat serta penghayatan iman dalam hidup sehari-hari. Iman tidak hanya dipendam dalam diri tetap perlu diaplikasikan/diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari. Gambar 2. Bagan Struktur Tata Penggembalaan Paroki Stella Maris Jepara. Profil Paroki Stella Maris Jepara 18

19 Dewan Paroki Paroki Stella Maris Jepara periode dengan struktur organisasi sebagai berikut: 1. Dewan Harian yang terdiri atas : 1.1. Ketua (Pastor Kepala ex officio) 1.2. Wakil Ketua I (Pastor Pembantu ex officio) 1.3. Wakil Ketua II (awam) 1.4. Ketua Ketua Bidang 1.5. Sekretaris I-III 1.6. Bendahara I-II 1.7. Tim Kesekretariatan 1.8. Tim Keuangan 2. Dewan Inti yang terdiri atas: 2.1. Dewan Harian 2.2. Ketua Ketua Wilayah 2.3. Koordinator koordinator Tim Kerja 3. Dewan Pleno yang tediri atas: 3.1. Dewan Inti 3.2. Ketua Ketua Lingkungan 3.3. Ketua ketua Kelompok Kategorial 3.4. Wakil wakil Organisasi : WKRI, Pemuda Katolik 3.5. Wakil Karya Pastoral Khusus: Pendidikan: TK dan SD Kanisius 3.6. Tokoh Tokoh Umat: personalnya ditentukan berdasarkan keputusan rapat Dewan Harian. Gereja menyadari tidak dapat berjalan sendiri, sehingga dalam struktur kepengurusan Dewan Paroki Gereja mengajak seluruh komponen yang ada untuk berkembang dan maju bersama, Profil Paroki Stella Maris Jepara 19

20 seperti: membentuk tim-tim kerja, mengajak pihak sekolah khususnya TK dan SD Kanisius sebagai wakil karya pastoral khusus serta tokoh-tokoh umat. Dengan demikian diharapkan pelayanan pastoral serta proses penggembalaan di Paroki Stella Maris Jepara dapat berjalan dengan baik dan lancar, terlebih dapat memberikan manfaat bagi umat. Selain itu, diharapkan pula agar Gereja dapat memberikan warna positif bagi perkembangan masyarakat secara luas. Tata penggembalaan paroki dengan pengelolaannya untuk menjalankan program rutin maupun program visioner memperhatikan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) untuk mencapai tujuan programnya. Melalui mekanisme bottomup, data maupun informasi yang akurat yang diperoleh dari lapangan setelah dicermati dan diolah secukupnya menjadi bahan masukan yang berarti untuk dijadikan usulan program kerja yang selanjutnya akan dibahas dan direalisasikan sebagai program kerja suatu bidang. Sebuah program kerja yang baik dan terarah hendaknya mempunyai sasaran dan indikator yang jelas dan terukur. Perencanaan anggaran dan pencapaian sasaran program dibahas secara cermat oleh bidang terkait dengan didampingi oleh Bidang Keuangan dan Bidang Litbang. Pelaksana program dengan struktur, tugas dan kewenangan masing-masing yang jelas. Pelaksanaan program dikawal dengan monitoring dan evaluasi melalui suatu catatan yang merekam pengukuran indikator dan capaian sasarannya secara obyektif. Sejalan dengan arah dasar KAS dan menyesuaikan masa bakti kepengurusan Dewan Paroki, maka dapat disusun roadmap prioritas pastoral dalam tahapan tahunan sampai tahun 2015 menuju Gereja Paroki Stella Maris Jepara yang semakin signifikan dan relevan. Program yang visioner terbagi dalam kegiatan pokok Profil Paroki Stella Maris Jepara 20

21 untuk mencapai iman yang mendalam dan tangguh, penggarapan aspek sosial politik dan kemasyarakatan, pemberdayaan bagi kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel; serta pelestarian keutuhan ciptaan. Sasaran strategis dari Program selanjutnya dapat dituangkan dalam matriks berikut ini: Sasaran Strategis Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Membekali dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam memahami pokok-pokok iman (Pewartaan, Liturgi) Adanya bahan Ada tim pewartaan/ katekese bagi paroki dan wilayah/ lingkungan Ada kursus, sarasehan, pembelajaran pokok-pokok iman Keluarga makin mampu menjelaskan (sharing) iman dan mampu berdialog Meningkatkan pemahaman dan penghayatan umat pada spiritualitas keluarga kudus. (Pewartaan, Liturgi) Mempersiapkan, mendampingi dan membangun keluarga yang beriman mendalam, tangguh, dan misioner (Pewartaan, Koinonia) Tersedia Bahan: Katekese mengenai keluarga Kudus dan Liturgi/ devosi keluarga kudus Tersedianya tim penggerakmotivator, pendamping Keluarga yang siap bagi lingkungan. Ada kursus/ rekoleksi mengenai keluarga kudus. Ada Perayaan umat mengenai keluarga kudus Terjadinya pertemuan untuk memotivasi, membekali dan mendampingi keluarga di lingkunganlingkungan Umat semakin mampu menjelaskan (sharing) mengenai keluarga Kudus. Umat semakin mencintai keluarga kudus Keluarga semakin bangga dengan imannya, Keluarga makin menghayati sakramentalitas perkawinan. Angka Profil Paroki Stella Maris Jepara 21

22 Mengembangkan lingkungan, wilayah atau area sebagai persekutuan paguyuban murid-murid Yesus yang guyub dan misioner (Korwil, Litbang, Umum) Memberdayakan anak, remaja, dan kaum muda. (Koinonia, Litbang, Umum) Ada data yang lengkap lingkungan, wilayah: jumlah umat, geografis, demogragis. Ada kepengurus an lengkap Ada penggerak dan motivator lingkungan, wilayah Ada Kunjungan dewan ke wilayah dan lingkungan Adanya koordinasi bagi anak, remaja, dan kaum muda Adanya wadah yang jelas bagi anak, remaja, dan Ada Bahan pertemuan untuk pengemban gan lingkungan dan wilayah Ada rekoleksi, seminar, sarasehan di wilayah, lingkungan. Adanya pembinaan anak, remaja, dan kaum muda yang makin terlibat dalam kehidupan menggereja permasalahan dalam keluarga bisa semakin ditekan Umat semakin terlibat dalam kegiatankegiatan lingkungan dan wilayah. Umat semakin menyadari panggilanny a untuk membangun persaudaraa n dan siap untuk pelayanan Anak, remaja, dan kaum muda semakin beriman yang mendalam, tangguh dan misioner Profil Paroki Stella Maris Jepara 22

23 Memperhatikan dan memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. (Diakonia, Umum) Mengoptimalkan keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat, menjaga keutuhan ciptaan dan kerja sama lintas agama (Korwil, Diakonia, kaum muda Tersedianya tim pendamping an, remaja, dan kaum muda yang memadahi Ada data KLMTD Ada banyak SDM yang memadahi untuk memperhati kan dan kelestarian keutuhan ciptaan Adanya sapaan terhadap tokoh agama dan masyarakat di paroki memberdayakan KLMTD Tersedianya data umat yang terlibat dalam sospolmas Pemetaan masalah- dan bermasyara kat Adanya kelompokkelompok pemberdaya an Bantuan karitatif makin optimal Konsolidasi, koordinasi dan gerak bersama Adanya kesadaran umat yang semakin Jumlah KLMTD bisa semakin ditekan Adanya kesadaran dan keterlibatan dalam sospolmas Terjadinya gerakan Profil Paroki Stella Maris Jepara 23

24 Umum) masalah yang berkaitan dengan sospolmas tinggi akan pentingnya keutuhan ciptaan Adanya forum dialog dan kerjasama antar umat beragama di paroki bersama umat berkaitan dengan keutuhan bersama Adanya gerakan bersama membangun moralitas bangsa Misi Pastoral Pemberdayaan anak, remaja dan kaum muda sebagai generasi penerus difokuskan penggarapannya dengan memberi kesempatan yang memadai kepada mereka untuk ikut berkembang sebagai bagian umat yang proaktif dan partisipatif dalam kegiatan menggereja. Selanjutnya misi pastoral dapat diwujudkan secara nyata dari sebanyak mungkin umat yang berpartisipasi sesuai dengan daya kemampuannya melalui kelompok yang ada dalam ikut berkontribusi memberi perhatian kepada kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Paguyuban umat Paroki Stella Maris Jepara sebagai bagian dari masyarakat luas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, juga perlu mengoptimalkan keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat, ikut menjaga keutuhan ciptaan dan kerjasama lintas agama. Hal ini perlu ditekankan sebagai upaya pengembangan diri seiring dengan arus perkembangan jaman modern yang semakin dinamis dan kompleks. Senantiasa menciptakan iklim persahabatan dengan lingkungan sesama tanpa memandang status dan identitas yang berbeda serta dengan Profil Paroki Stella Maris Jepara 24

25 lingkungan alam sekitar merupakan salah satu implementasi beriman yang mendalam, tangguh dan misioner. Perwujudan misi pastoral di atas harus disertai dengan mengembangkan dan memberdayakan Lingkungan dan Wilayah sebagai persekutuan paguyuban murid-murid Yesus. Peran Lingkungan dan Wilayah menjadi urgen dalam menjalankan roda kegiatan paroki. Ketua Lingkungan yang aktif dan mampu mengajak umat lingkungannya baik secara individual maupun keluarga untuk berpartisipasi aktif memegang peran penting dalam pastoral dan menjadi ujung tombak kehidupan penggembalaan. Dari sini, sangat diharapkan terbentuknya dan berkembang mekanisme bottom-up yang menggeser pola paroki sentris menjadi wilayah, lingkungan dan keluarga sentris. Hal ini disertai dengan upaya mengembangkan tata penggembalaan yang sinergis, mencerdaskan dan memberdayakan umat Allah serta memberikan peran pada berbagai kharisma yang hidup dalam individu maupun kelompok. Tata penggembalaan paroki sebagai wahana kehidupan menggereja dengan menjadikan keluarga (unit terkecil dalam paguyuban umat) secara utuh sebagai pelakunya merupakan upaya yang terus menerus dilakukan untuk menghidupkan segala kegiatan dengan mengingat pada Spiritualitas Keluarga Kudus Nazareth, meskipun mungkin tidak mudah untuk dilaksanakan. Seiring dengan upaya ini, kesempatan individu maupun kelompok mendapat peluang yang sama dalam mengembangkan kehidupan menggereja yang bermutu. Menjadi Manusia Perubahan Tata penggembalaan paroki dengan mengakomodasikan semua di atas membawa umat dalam transformasi dan perubahan yang fundamental dari aspek budaya dan identitas. Baik individu, keluarga, kelompok maupun lingkungan dan wilayah sebagai unit Profil Paroki Stella Maris Jepara 25

26 terdepan penggembalaan harus memampukan dirinya menjadi agen perubahan tersebut. Pengurus Dewan Harian Paroki dengan komitmen dan keuletannya bertindak sebagai pemimpin perubahan strategik. Perubahan ini harus ditanamkan sebagai bagian hidup sehari-hari yang melekat dan disadari sebagai sesuatu kebutuhan dengan kesempatan berkembang untuk memberi sesuatu yang lebih baik akibat perubahan tersebut. Semua harus berkeyakinan bahwa perubahan sesuatu menjadi lebih baik akan terjadi bila ada sikap dan aksi yang berubah. Orang cenderung mempunyai resistensi terhadap perubahan, sehingga harus diyakinkan bahwa perubahan itu sebagai dari proses kehidupan dan sebagai bagian dari kemajuan. Untuk itu orang harus mempunyai kapasitas untuk berubah, setidaknya dalam meningkatkan kemampuan kepekaan dan kecepatan merespon hal apapun yang terjadi di sekitarnya. Perubahan itu diarahkan dalam mengembangkan sikap kemendesakan dengan menganalisis realitas umat dengan dinamika perubahannya dan mengidentifikasi perubahan masyarakat dalam konteks bagian dari paroki serta menciptakan iklim kesiapan untuk berubah dalam hal kebutuhan untuk berbagi dan secara aktif menyampaikan harapan, keinginan maupun impian positif dan kredibel. Perubahan yang efektif diharapkan dapat terwujud dengan pengelolaan sistem dan cara yang ditata ulang dan dikembangkan untuk memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan program kerja. Pemotivasian perubahan harus didorong terus menerus yang digerakkan oleh tim perubahan dari jajaran dewan harian. Mengkomunikasikan dan meletakkan berbagai program kerja dari mekanisme bottom-up dalam jalur visi dan misi paroki dengan melibatkan semua jajaran yang terkait harus dilakukan untuk memelihara momentum perubahan itu sendiri dan ketepatan Profil Paroki Stella Maris Jepara 26

27 pelaksanaan program kerja itu sehingga membuahkan hasil yang bermutu. D. Keadaan Demografi/Penduduk Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2011 yang dilakukan Biro Pusat Statistik Jepara diketahui bahwa jumlah penduduk Kabupaten Jepara sebanyak jiwa, yang terdiri dari laki-laki (49,99%) dan perempuan (50,01%). Apabila dilihat menurut kelompok usianya, diketahui pula bahwa terdapat sebanyak jiwa (67,62%) tergolong dalam kelompok usia produktif (15-64 tahun), sedangkan selebihnya jiwa (26,71%) termasuk dalam kelompok usia di bawah 15 tahun dan jiwa (5,67%) kelompok usia 65 tahun ke atas. Tabel 1. Jumlah Keluarga Katolik dan Umat No Wilayah Jumlah KK Jumlah Umat 1 Utara Tengah Selatan Total Berdasarkan hasil pendataan umat tahun 2011 diketahui bahwa terdapat sebanyak 985 jiwa dalam 300 Keluarga Katolik di Paroki Stella Maris Jepara (Tabel 1). Dari data tersebut diketahui bahwa Keluarga Katolik terbanyak berada wilayah Tengah Paroki Stella Maris Jepara yaitu sebanyak 104 KK, sedangkan wilayah yang jumlah keluarga Katoliknya paling sedikit berada di Wilayah Selatan yang meliputi Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan, Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong dan Lingkungan Aloisius Welahan. Profil Paroki Stella Maris Jepara 27

28 Berdasarkan data diketahui bahwa walaupun Wilayah Selatan memiliki jumlah keluarga yang paling sedikit ternyata justru jumlah anggota dalam keluarganya menempati peringkat paling banyak yaitu 335 jiwa, disusul Wilayah Tengah dan Wilayah Utara. Hal ini menunjukkan bahwa Keluarga Katolik di Wilayah Selatan memiliki jumlah anggota keluarga lebih banyak bila dibandingkan Wilayah Tengah dan Wilayah Utara. Namun demikian, dari 985 jiwa yang hidup dalam Keluarga Katolik tidak semuanya beragama Katolik. Berdasarkan hasil pendataan tersebut diketahui bahwa 95% anggota keluarga katolik di Paroki Stella Maris Jepara atau sebanyak 937 jiwa menganut agama Katolik, sedangkan sisanya beragama non Katolik (Islam, Kristen, Katekumen) karena memang sebelumnya telah menganut agama tersebut atau karena pindah agama. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa umat Katolik Paroki Stella Maris Jepara hanyalah 0,08% dari keseluruhan penduduk Kabupaten Jepara. Selengkapnya dapat dilihat dalam bagan di bawah ini. Profil Paroki Stella Maris Jepara 28

29 Katolik 95% Non 2% Katekumen 2% Kato ke Kristen 1% Kato ke Non 0% Gambar 3. Komposisi Anggota Keluarga Katolik di Paroki Stella Maris Jepara Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa secara umum umat di Paroki Stella Maris Jepara hidup dan tinggal dalam wilayah paroki ini. Secara lebih rinci bahwa umat yang benar-benar hidup dan berada di wilayah Paroki Stella Maris Jepara berjumlah 872 jiwa (93,1%), sedangkan sisanya sebanyak 45 jiwa (4,8%) tinggal di luar wilayah Paroki Stella Maris Jepara namun masih dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang, dan 20 jiwa (2,1%) tinggal di luar wilayah Paroki Jepara dan Keuskupan Agung Semarang. Profil Paroki Stella Maris Jepara 29

30 Bila ditelisik lebih lanjut, umat yang berada di luar Paroki Stella Maris Jepara dan atau Keuskupan Agung Semarang umumnya disebabkan oleh tugas belajar baik kuliah maupun sekolah di tempat lain, juga karena faktor bekerja di luar wilayah Jepara. Keadaan umat tiap wilayah Paroki Stella Maris Jepara berdasarkan tempat tinggalnya lebih rinci dapat dilihat dalam Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Keadaan Umat Berdasarkan Tempat Tinggal (Orang) No Wilayah Luar Paroki dalam KAS Luar KAS Kost Paroki Jepara Jumlah Umat 1 Utara Tengah Selatan Total Tabel 3. Keadaan Umat Berdasarkan Tempat Tinggal (%) No Wilayah Luar Paroki Paroki Luar KAS Kost dalam KAS Jepara 1 Utara Tengah Selatan Rata-rata Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa umat yang berasal dari Wilayah Tengah paling banyak yang tinggal di luar wilayah Paroki Jepara namun masih dalam Keuskupan Agung Semarang, disusul umat dari Wilayah Selatan. Sedangkan menurut banyaknya jumlah umat yang tinggal di Paroki Jepara paling banyak berasal dari Wilayah Selatan. Profil Paroki Stella Maris Jepara 30

31 Gambaran persentase umat Katolik Paroki Stella Maris Jepara menurut tempat tinggalnya dapat dilihat dalam diagram di bawah ini. Gambar 4. Bagan Umat Katolik di Paroki Stella Maris Jepara menurut Tempat Tinggalnya Berdasarkan hasil pendataan juga dapat diketahui bahwa Umat Paroki Stella Maris Jepara terdiri dari berbagai macam suku, meliputi 66% dari masyarakat suku Jawa, 17% masyarakat keturunan Cina, 16% masyarakat keturunan Batak, sebagian kecil lainnya berasal dari Bali, Papua, Sulawesi dan NTT (Gambar 5). Profil Paroki Stella Maris Jepara 31

32 Gambar 5. Diagram Etnisitas/ Kesukuan Umat Pariki Stella Maris Jepara Bagaimanapun, perbedaan latar belakang budaya ini tidak menjadi kendala dalam karya. Hubungan antar kelompok etnis berjalan baik. Kerjasama di antara umat beriman tampak harmonis, saling mendukung, saling mengisi, sehingga tugas-tugas gerejawi dapat terselesaikan dengan baik. Perkembangan jumlah umat memang tidak menunjukkan angka yang signifikan. Sebagian besar umatnya adalah kaum tua (usia 30 tahun ke atas) dan kelompok anak usia 12 tahun ke bawah (Gambar 6). Hal ini dikarenakan banyak kaum muda yang setelah selesai pendidikan di Jepara Profil Paroki Stella Maris Jepara 32

33 akhirnya pindah ke kota lain untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja di lain kota % % % 70+ 4% 0-6 (Pra) 10% % 7-12 (SD) 12% % % % % Gambar 6. Diagram Jumlah Umat menurut Kelompok Umurnya Profil Paroki Stella Maris Jepara 33

34 Profil Paroki Stella Maris Jepara 34

35 BAB III Profil Umat Corak profil umat dikaitkan dengan kewilayahan paroki dan kondisi geografi sangat menarik untuk dicermati secara mendalam karena akan memberikan kebutuhan pelayanan pastoral dan kebutuhan program yang berbasis pada defisiensi kondisinya yang berbeda-beda, di samping memperhatikan pula faktor individual maupun unit komunitas yang lebih kecil (keluarga dan atau keadaan setempat). Hasil dari pengumpulan data karakteristik berbagai aspek dari umat yang disajikan secara deskriptif tersebut dicoba untuk diadakan interpretasi dan pemaknaan yang diharapkan memperoleh gambaran seobyektif mungkin dari keadaan umat di lapangan. Gambaran lebih rinci dari keadaan geografi teritori Paroki Stella Maris Jepara ini akan mendukung dalam memahami profil umat secara komprehensif. Adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini. Profil Paroki Stella Maris Jepara 35

36 Gambar 7. Peta Paroki Stella Maris Jepara Profil Paroki Stella Maris Jepara 36

37 Tabel 4. Pembagian Wilayah dan Lingkungan Paroki Stella Maris Jepara WILAYAH LINGKUNGAN LOKASI Wilayah Utara Wilayah Tengah Wilayah Selatan Santo Damianus Santo Matius Santo Petrus Santa Maria Santo Paulus Santo Yosef Santo Yohanes Santa Theresia Avilla Santo Yohanes Baptista Santo Aloysius Kec. Donorojo Kec. Bangsri, Kec. Kembang, Kec. Mlonggo, Kec. Pakis Aji Desa Mulyoharjo Kec. Jepara Desa Bulu Kec. Jepara Kec. Jepara Kec. Jepara Tahunan, Batealit Kec. Pecangaan, Kec. Kedung, Kec. Kalinyamatan Kec. Nalumsari, Kec. Mayong Kec. Welahan, Kec. Mijen (Demak) Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa Paroki Stella Maris Jepara terbagi dalam 3 Wilayah dan 10 Lingkungan. Wilayah Utara terdiri atas 4 Lingkungan yaitu 1). Lingkungan Santo Damianus di Kecamatan Donorojo, 2). Lingkungan Santo Matius di Kecamatan Bangsri, Kecamatan Kembang, dan Kecamayan Pakis Aji, 3). Lingkungan Santo Petrus di Desa Mulyoharjo Jepara, dan 4). Lingkungan Santa Maria di Desa Bulu Jepara. Wilayah Selatan terdiri dari 3 Lingkungan, yaitu 1). Lingkungan Santa Theresia Avilla Pecangaan, 2). Lingkungan Santo Yohanes Baptista Mayong dan 3). Lingkungan Santo Aloysius Welahan. Menurut jumlah umatnya, Lingkungan Aloysius Welahan memiliki jumlah umat yang relatif sedikit dibandingkan lingkungan lainnya di wilayah selatan ini. Profil Paroki Stella Maris Jepara 37

38 Potensi dan Tantangan Wilayah Deskripsi singkat Wilayah dalam kekuatan dan tantangannya 1. Wilayah Utara berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah Utara dan Paroki Pati di sebelah Timurnya merupakan wilayah perumahan dan pertanian dengan topografi berbukit, di mana keberadaan umat sangat menyebar. Wilayah ini dibagi dalam 4 lingkungan ini belum memiliki Kapel sendiri, sehingga kegiatan ibadah dilaksanakan di rumah warga. Wilayah Utara ini merupakan wilayah yang paling luas dibandingkan Wilayah lain di Paroki Stella Maris Jepara. Warga umat secara umum adalah pegawai negeri, guru, dan pegawai swasta. 2. Wilayah Tengah berada di sebelah selatan Wilayah Utara, berbatasan dengan Paroki Kudus di sebelah timurnya merupakan wilayah yang paling kecil di Paroki Stella Maris Jepara. Wilayah ini terdiri dari 3 lingkungan di mana mayoritas umatnya adalah pegawai negeri, pensiunan, pengusaha, guru dan pegawai swasta. Di sini terletak Pusat Paroki, Gereja Induk, TK dan SD Kanisius, serta pusat perdagangan dan pemerintahan Kabupaten Jepara. 3. Wilayah Selatan merupakan wilayah yang berbatasan dengan teritori Paroki Administratif Demak. Wilayah Selatan memiliki luas lebih kecil dari Wilayah Utara namun lebih besar daripada Wilayah Tengah. Wilayah ini dibagi menjadi 3 Lingkungan, di mana keberadaan umat di tiap lingkungan hampir mengelompok. Dalam wilayah ini mayoritas umatnya memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri dan guru Umur dan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa umat katolik yang secara nyata berdomisili di wilayah Paroki Stella Maris Jepara pada tahun 2011 sejumlah 872 jiwa dengan pembagian sebagai berikut: Profil Paroki Stella Maris Jepara 38

39 Umur Dari segi umur, Umat Paroki Stella Maris Jepara dibagi dalam 11 kelompok yaitu kelompok umur 0-6 tahun, 7-12 tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, tahun, tahun serta 70 tahun ke atas. Pembagian kelompok umur ini dilakukan dengan harapan untuk memudahkan kegiatan pelayanan pastoral kepada umat. Adapun keadaan umat di Paroki Stella Maris Jepara berdasarkan kelompok umur dapat dilihat dalam gambar dan tabel yang tersaji berikut: Gambar 8. Diagram Jumlah Umat Paroki Stella Maris Jepara menurut Kelompok Usianya. Profil Paroki Stella Maris Jepara 39

40 % % 70+ 4% % 0-6 (Pra) 10% % 7-12 (SD) 12% % % % % Gambar 9. Bagan Persentase Umat menurut Kelompok Usianya Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa umat Paroki Stella Maris Jepara yang tergolong pada kelompok usia 0-12 tahun serta usia tahun jumlahnya lebih banyak bila dibandingkan dengan umat yang tergolong pada kelompok usia tahun. Dengan kata lain menunjukkan bahwa jumlah anak-anak usia Pra Sekolah sampai dengan Sekolah Dasar serta Kaum Muda pasca Perguruan Tinggi atau keluarga-keluarga muda sampai orang-orang Tua lebih banyak bila dibandingkan anak-anak usia SMP sampai Perguruan Tinggi. Profil Paroki Stella Maris Jepara 40

41 Hal ini terjadi karena anak-anak usia sekolah khususnya SMP sampai dengan Perguruan Tinggi di Paroki Jepara yang bersekolah di luar Wilayah Jepara jumlahnya relatif lebih banyak dibandingkan yang bersekolah di Jepara, mengingat di Jepara tidak banyak sekolah-sekolah Katolik apalagi perguruan tinggi Katolik sehingga banyak di antara keluarga-keluarga Katolik yang lantas menyekolahkan anak-anaknya di luar wilayah Jepara. Setelah menyelesaikan studinya beberapa di antaranya kemudian kembali ke Jepara, bekerja dan menikah di Jepara. Tabel 5. Jumlah Umat Paroki Stella Maris Jepara menurut Kelompok Umur Kelompok Umur Utara Wilayah Tengah Selatan Jumlah Total Profil Paroki Stella Maris Jepara 41

42 Dengan kondisi tersebut, Paroki Stella Maris Jepara terkadang mengalami kesulitan saat mengumpulkan anakanak muda khususnya para Mudika apalagi saat melibatkan mereka pada kegiatan-kegiatan kaum muda di tingkat Rayon, Kevikepan maupun Keuskupan. Beberapa tokoh memberi sebutan Paroki Stella Maris Jepara khususnya dan Paroki Pantura sebagai Gereja Tua di mana umatnya didominasi para kaum tua. Dengan demikian menjadi sebuah tantangan bagi kita semua bagaimana mewujudkan sebuah paroki yang memperhatikan dan melibatkan anakanak serta sebuah paroki yang memiliki semangat muda. Keberadaan anak-anak menjadi perhatian bagi gereja dalam bentuk pendampingan agar anak-anak memiliki iman yang kuat dan tangguh, memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan pemahaman imannya dalam berbagai tugas pelayanan sesuai perkembangan usianya, sehingga pada saatnya mereka meninggalkan Jepara telah memiliki pondasi iman yang kokoh dan memiliki kerinduan untuk kembali ke tempat asalnya dengan memperkaya dinamika kehidupan baik di gereja maupun masyarakat dengan pengalaman yang diperoleh dari tempat lain. Profil Paroki Stella Maris Jepara 42

43 Tabel 5. Persentase Umat Paroki Stella Maris Jepara menurut Kelompok Umur (%) Kelompok Umur Wilayah Utara Tengah Selatan ,2 8,2 7, ,6 8,5 12, ,5 3,2 4, ,1 4,6 7, ,2 6,4 7, ,8 5,7 5, ,2 15,3 13, ,5 16,4 12, ,7 16,0 16, ,0 9,3 9, ,1 6,4 3, Gambar 10. Diagram Jumlah umat tiap wilayah berdasarkan kelompok umurnya Profil Paroki Stella Maris Jepara 43

44 Berdasarkan hasil pendataan umat juga dapat diketahui kondisi umat di tiap wilayah Paroki Stella Maris Jepara berdasarkan kelompok umurnya. Secara umum keadaan umat di tiap wilayah baik di wilayah utara, wilayah tengah dan wilayah selatan hampir sama. Tiap-tiap wilayah didominasi oleh umat yang berumur antara 0-12 tahun dan umat yang berumur tahun, sedangkan umat yang umur tahun jumlahnya relatif sedikit. Oleh karenanya, dalam setiap dinamika wilayah khususnya lebih banyak diikuti keluarga-keluarga muda maupun orang-orang tua serta anakanak kecil Jenis Kelamin Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan di Paroki Stella Maris Jepara dapat dikatakan hampir sama. Berdasarkan hasil pendataan umat menunjukkan bahwa dari 872 jiwa umat Paroki Stella Maris Jepara diketahui 443 jiwa (50,8%) berjenis kelamin laki-laki dan 429 jiwa (49,2%) berjenis kelamin perempuan. Tabel 6. Jumlah Umat berdasarkan Jenis Kelaminnya (Jiwa) No Wilayah L P Jumlah Umat 1 Utara Tengah Selatan Total Profil Paroki Stella Maris Jepara 44

45 Tabel 7. Jumlah Umat menurut Jenis Kelaminnya (%) No Wilayah L P 1 Utara Tengah Selatan Rata-rata Kondisi umum paroki ini juga terjadi di tiap wilayah Paroki Stella Maris Jepara di mana umat berjenis kelamin lakilaki dan perempuan memiliki jumlah yang hampir sama juga. Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa : a. Wilayah Utara Wilayah Utara yang memiliki jumlah umat sebanyak 286 jiwa (32,8 % dari jumlah keseluruhan umat Paroki) terdiri atas 143 laki-laki dan 143 perempuan atau persentasenya masing-masing sebanyak 50%. b. Wilayah Tengah Wilayah Tengah memiliki jumlah umat sebanyak 281 jiwa (32,2 % dari jumlah keseluruhan umat Paroki). Dari jumlah tersebut diketahui jumlah umat laki-laki sebanyak 147 jiwa (52,3 %), sedangkan umat perempuan sebanyak 134 jiwa (47,7 %). c. Wilayah Selatan Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa Umat di Wilayah Selatan yang berjumlah 305 jiwa (35 % dari jumlah keseluruhan umat Paroki) terdiri atas 153 jiwa (50,2 %) laki-laki dan 152 jiwa (49,8 %) perempuan. Profil Paroki Stella Maris Jepara 45

46 Jumlah Umat Famili Lain Kakak/ Adik Orang Tua Cucu Anak Angkat Anak Pasangan Kep. RT Kondisi ini menjadikan sebuah peluang sekaligus tantangan bagi umat khususnya para kaum perempuan untuk lebih meneladan semangat Bunda Maria dalam karya pelayanan di Paroki baik terlibat dalam kepengurusan gereja maupun dalam masyarakat, menjadi sarana proses keselamatan dan pewartaan kabar suka cita Tuhan Struktur Keluarga Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa struktur keluarga di Paroki Stella Maris terdapat sebanyak 297 Kepala Rumah Tangga, 196 Pasangan Hidup baik Suami maupun Istri, 356 Anak, 4 Anak Angkat, 1 Cucu, 2 Orang Tua, 8 Saudara (Kakak/ Adik), dan 8 Famili lainnya. Tabel 8. Struktur Keluarga/ Hubungan dalam Keluarga (Jiwa) No Wilayah 1 Utara Tengah Selatan Total Profil Paroki Stella Maris Jepara 46

47 Famili Lain Kakak/ Adik Orang Tua Cucu Anak Angkat Anak Pasangan Kep. RT Tabel 9. Struktur Keluarga/ Hubungan dalam Keluarga (%) No Wilayah 1 UTARA TENGAH SELATAN Berdasar tabel di atas, ada beberapa hal yang perlu dicermati bersama yakni: a. Dari 872 jiwa jumlah total umat di Paroki Stella Maris Jepara: 297 orang adalah Kepala Rumah Tangga, 196 orang adalah pasangan. Hal ini mengindikasikan bahwa 101 orang tidak mempunyai pasangan (duda/janda). Terkait dengan hal tersebut, dipandang perlu adanya pelayanan pastoral khusus bagi mereka terutama dalam hal pendampingan iman maupun kesehatan mengingat sebagian besar diantara mereka terdiri dari Lansia. b. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah anak-anak. Dari 360 anak yang ada, 356 orang berstatus sebagai anak kandung dan 4 orang berstatus sebagai anak angkat. Tetapi kiranya hal ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Gereja mengupayakan pendampingan iman bagi mereka sesuai kelompok usia yang ada. Kiranya kedua hal ini yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus, sehingga pelayanan pastoral yang direncanakan dapat dilaksanakan dan menyentuh mereka sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Profil Paroki Stella Maris Jepara 47

48 Jumlah Umat Lain-nya Papua Ns Tenggara Sulawesi Tionghoa Kalimantan Suma-tra Jawa/ Bali Jawa Wilayah No 3.3. Kesukuan Tabel 10. Suku Bangsa (Jiwa) 1 Utara Tengah Selatan Total Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa suku Jawa yang ada di Paroki Stella Maris Jepara jumlahnya lebih dari separo jumlah umat Paroki, yaitu sebanyak 570 orang. Selain didominasi suku Jawa, ternyata juga terdapat orang keturunan Tionghoa dan Batak (kelompok suku bangsa lainnya) dengan jumlah yang cukup banyak yaitu masing-masing 147 jiwa dan 141 jiwa. Terdapat suku bangsa lainnya seperti Jawa/ Bali, Kalimantan, dan Sulawesi di mana jumlahnya adalah 1 orang Suku Jawa/Bali, 1 orang Suku Kalimantan, 3 orang Suku Nusa Tenggara, 9 orang Suku Sulawesi dan 141 orang berasal dari suku yang lain. Dengan kondisi demikian maka pelayanan pastoral dapat dikembangkan dengan memperhatikan suku bangsa umat yang ada Struktur Pendidikan Pendidikan secara Umum Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa umat di Paroki Stella Maris Jepara sebagian besar (563 orang) pernah mengenyam pendidikan baik dari Tingkat Dasar sampai ke Perguruan Tinggi, 212 orang masih mengenyam pendidikan Profil Paroki Stella Maris Jepara 48

49 Putus Sekolah 0-6 th Msh Sekolah S2-S3 S1 D1-D3 SLTA SLTP SD Buta Aksara Wilayah No atau berstatus sebagai pelajar, 95 orang masuk dalam usia pra sekolah, 1 orang buta aksara dan 1 orang mengalami putus sekolah. Lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Status Pendidikan (Jiwa) 1 Utara Tengah Selatan Total Kiranya dapat dikatakan bahwa sebagian besar umat di Paroki Stella Maris Jepara telah mengenyam pendidikan: 120 orang mengenyam pendidikan di tingkat dasar, 210 orang mengenyam pendidikan di tingkat menengah, dan 233 orang mengenyam pendidikan tinggi. Dari hal ini, pelayanan pastoral yang direncanakan dan dilaksanakan perlu melihat serta memperhatikan pula tingkat pendidikan umat. Dengan demikian diharapkan pelayanan pastoral yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi mereka Pelajar-Mahasiswa Dari 212 orang yang masih berstatus sebagai pelajar dapat digolongkan sebagai berikut: 100 orang berstatus sebagai pelajar SD, 30 orang berstatus sebagai pelajar SLTP, 34 orang berstatus sebagai pelajar SLTA, dan 48 orang berstatus sebagai Mahasiswa. 212 orang yang berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa tersebut 92 orang (±24%) Profil Paroki Stella Maris Jepara 49

50 Jumlah D1-S3- NK SLTA-NK SLTP-NK SD-NK D1-S3-K SLTA-K SLTP-K SD-K Wilayah No bersekolah di sekolah Katolik dan 120 orang (±76%) bersekolah di sekolah Non-Katolik/Negeri. Tabel 12. Pelajar dan Mahasiswa (Jiwa) 1 Utara Tengah Selatan Total Dengan melihat tabel di atas beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sampai sejauhmana Pelayanan Pastoral Gereja menyentuh mereka sesuai dengan tingkatan umur yang ada? Apakah mereka mendapatkan pelayanan pendidikan Agama Katolik sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal masing-masing sekolah? Jika belum, apa saja yang telah diupayakan oleh Gereja bagi mereka? Pertanyaan-pertanyaan di atas muncul karena kemungkinan besar pelayanan pastoral yang dilaksanakan oleh Gereja belum sungguh-sungguh menyentuh kebutuhan mereka. Selain itu terkait dengan pelajar dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di sekolah Non-Katolik sebagian besar disinyalir tidak mendapatkan pendidikan Agama Katolik sesuai Kurikulum yang berlaku. Hal ini dapat terjadi karena: a. Kurangnya guru Agama Katolik di masing-masing jenjang pendidikan Profil Paroki Stella Maris Jepara 50

51 Lainnya Exacta Administrasi Kesehatan Seni Pendidikan Sosial Teknik Wilayah No b. Persebaran umat Katolik tidak merata sehingga banyak sekolah yang menganggap tidak perlu mengusulkan guru pendidikan Agama Katolik untuk mengampu mereka c. Kurangnya kesadaran orang tua dalam memperhatikan pendidikan putera-puterinya khususnya pendidikan Agama Katolik Dengan demikian perlu diupayakan agar Gereja sedapat mungkin menjembatani permasalahan-permasalahan yang terjadi dan dialami oleh para siswa terutama dalam pendidikan agama Katolik. Misalnya: menugaskan tenaga khusus (Paroki) untuk mengampu pendidikan Agama Katolik atau menggerakkan Tim Kerja Pendidikan untuk terlibat aktif dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang muncul tersebut Keahlian Dari 196 orang yang telah bekerja, sebagian besar memiliki keahlian atau bekerja di bidang pendidikan dan teknik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam paparan tabel berikut ini: Tabel 13. Keahlian (Jiwa) 1 Utara Tengah Selatan Total Profil Paroki Stella Maris Jepara 51

52 Jumlah Pikun Kronis Sulit Ingat Keterlamban an Bisu/Tuli Buta Cacat Fisik Normal Wilayah No Meski demikian, tidak ssemua umat dapat bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Ada kalanya seseorang yang ahli di bidang Exacta bekerja di bidang pendidikan, seorang yang mempunyai keahlian di bidang Pendidikan bekerja di bidang Administrasi, dan yang lainnya. Kenyataan ini kiranya tidak terlalu menjadi masalah bagi kehidupan ekonomi umat di Paroki Stella Maris Jepara Status Kesehatan Tabel 14. Status Kesehatan (Jiwa) 1 Utara Tengah Selatan Total Dari 872 jumlah umat di Paroki Stella Maris Jepara, 858 (98%) umat memiliki status kesehatan yang baik, 4 orang (0,8%) cacat fisik, 8 orang (1%), dan 2 (0,2%)orang mengidap penyakit kronis. mengalami keterlambanan. Berdasar tabel tersebut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pelayanan pastoral Gereja dapat menyentuh mereka khususnya terkait dengan kehidupan kesehatan umat. Selain itu, bagi umat yang mengalami cacat fisik dan mengidap penyakit kronis perlu mendapatkan perhatian khusus. Dengan demikian, kesehatan umat juga mendapatkan perhatian. Profil Paroki Stella Maris Jepara 52

53 BAB IV Profil Sosial Ekonomi dan Pastoral 4.1. Keterlibatan Sosial Kemasyarakatan Berdasarkan hasil pendataan umat 2011 diketahui bahwa berdasarkan keterlibatannya dalam sosial kemasyarakatan ternyata hampir seluruh umat di Paroki Jepara memiliki peranan sebagai warga biasa. Jumlahnya adalah 822 orang dari 872 jumlah umat di Paroki Stella Maris Jepara. Bila dipersentase besarnya mencapai 94,3%. Sebagian kecil umat terlibat dalam kepengurusan RT/RW/Kelurahan, di mana jumlahnya 43 orang (4,9%). Berdasarkan hasil pendataan juga diketahui bahwa ternyata hanya 1 orang saja (0,1%) dari jumlah umat Paroki Stella Maris Jepara terlibat dalam kepengurusan LSM, dan 6 orang lainnya (0,7%) terlibat dalam kepengurusan Organisasi Kemasyarakatan. Keterlibatan umat dalam sosial kemasyarakatan ini dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 15. Keterlibatan Sosial Kemasyarakatan (Jiwa) No Wilayah Rt/Rw/Kel Peng Peng LSM Ormas Warga Jumlah Umat 1 Utara Tengah Selatan Total Tabel 16. Keterlibatan Sosial Kemasyarakatan (%) No Wilayah Rt/Rw/Kel Peng LSM Peng Ormas Warga 1 Utara Tengah Selatan Rata-Rata Profil Paroki Stella Maris Jepara 53

54 Berdasarkan hasil pendataan diketahui bahwa ternyata jumlah umat katolik Paroki Jepara yang mau terlibat dalam kepengurusan Sosial Kemasyarakatan baik di tingkat RT, RW maupun Kelurahan banyak didapati dalam wilayah tengah yaitu sebanyak 26 orang (9,3%). Sedangkan untuk wilayah lainnya yaitu wilayah utara dan selatan, keterlibatan umat wilayah tersebut dalam kepengurusan RT, RW maupun Kelurahan masing-masing hanya 8 orang (2,8%) di wilayah utara dan 9 orang (2,9%) di wilayah selatan. Demikian juga umat yang terlibat dalam kepengurusan LSM hanya didapati di wilayah tengah walaupun jumlahnya hanya 1 orang saja, sedangkan di wilayah utara dan selatan tidak ada satu orangpun yang terlibat dalam kepengurusan di LSM. Menilik dari peran umat dalam kepengurusan Ormas terlihat bahwa umat di wilayah utara lebih banyak menjadi pengurus Ormas bila dibandingkan dengan umat yang berada di wilayah tengah dan selatan, walaupun jika dilihat dari persentasenya masih cukup kecil bila dibandingkan dengan jumlah umat keseluruhan yang ada di Paroki Jepara ini. Berdasarkan kenyataan ini secara umum menunjukkan bahwa umat di Paroki Jepara dapat dikatakan sebagai umat yang tidak begitu berminat mengambil peranan aktif dalam kepengurusan organisasi sosial kemasyarakatan dan hanya merupakan warga biasa saja. Hal ini menjadi perhatian bersama khususnya Bidang Pelayanan Kemasyarakatan untuk mencari terobosan-terobosan baru mengajak umat untuk lebih berperan aktif dan proaktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan agar umat sungguh-sungguh mampu menjadi garam dan terang dunia sebagai perwujudan iman akan Yesus Kristus di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Profil Paroki Stella Maris Jepara 54

55 4.2. Status Ekonomi Keadaan Ekonomi Keluarga (KK) Berdasarkan hasil pendataan umat diketahui bahwa lebih dari separuh keluarga yang ada di Paroki Jepara termasuk dalam kategori keluarga biasa, yaitu 68% dari jumlah keluarga yang ada di paroki ini (300 keluarga). Hampir seperempat dari jumlah keluarga di paroki Jepara yaitu 24% termasuk dalam golongan keluarga yang dapat memberikan bantuan, sedangkan sisanya sebesar 8% merupakan keluarga yang perlu untuk dibantu. Proporsi kategori ini dapat dilihat dari Bagan di bawah ini : Perlu Dibantu 8% Dapat Membantu 24% Biasa 68% Gambar 11. Diagram Keadaan Ekonomi Keluarga Paroki Stella Maris Jepara Berdasarkan hasil pendataan juga diketahui bahwa jumlah keluarga yang masih perlu mendapatkan bantuan paling banyak yaitu 13 keluarga terdapat di wilayah utara, khususnya di lingkungan Donorojo yang merupakan keluarga ex penderita kusta yang mengikuti program rehabilitasi, sedangkan di wilayah tengah dan selatan jumlahnya masingmasing 5 keluarga. Adapun rincian jumlah keluarga tiap Profil Paroki Stella Maris Jepara 55

56 wilayah menurut keadaan ekonominya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini : SELATAN TENGAH UTARA Gambar 12. Diagram Kondisi Ekonomi Keluarga di tiap Wilayah Paroki Stella Maris Jepara Hasil pendataan tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan khususnya bagi pelayan gereja yang berkecimpung dalam pengembangan ekonomi umat dalam rangka memberdayakan keluarga yang masih harus mendapatkan perhatian dan bantuan dengan jalan memberdayakan keluarga-keluarga dengan ekonomi biasa bersama-sama keluarga yang mampu membantu untuk turut berperan aktif menolong keluarga yang masih membutuhkan bantuan Kegiatan Ekonomi Umat Menurut kegiatan atau pekerjaannya diketahui bahwa kebanyakan dari umat paroki Jepara adalah pengusaha, pendidik (guru), pelajar dan ibu rumah tangga. Sisanya merupakan tenaga kesehatan, pegawai, tukang, tenaga Profil Paroki Stella Maris Jepara 56

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,

Lebih terperinci

TEMU PASTORAL Keuskupan Agung Semarang

TEMU PASTORAL Keuskupan Agung Semarang TEMU PASTORAL Keuskupan Agung Semarang Kevikepan Surakarta: 12-14 Januari 2015 Kevikepan DIY: 14 16 Januari 2015 Kevikepan Semarang: 19 21 Januari 2015 Kevikepan Kedu: 21 23 Januari 2015 ARAH DASAR UMAT

Lebih terperinci

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

Lebih terperinci

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara

Lebih terperinci

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. 03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979, BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Paroki Santo Matheus Depok Tengah merupakan pemukiman baru, yang dibangun oleh pemerintah melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 1. PENDAHULUAN Sekurang-kurangnya memuat: Informasi

Lebih terperinci

PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS. Lingk St. Anna

PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS. Lingk St. Anna PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS Denah dan batas teritorial Lingkungan St. Anna. Lingk St. Anna Lingkungan St. Anna merupakan bagian dari Wilayah 1 Paroki Pulomas.

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki) PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEREJA DAN PASTORAN GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR INDONESIA Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan

Lebih terperinci

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Keadaan Geografis. Secara geografis Kabupaten Jepara terletak antara sampai

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Keadaan Geografis. Secara geografis Kabupaten Jepara terletak antara sampai III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Keadaan Geografis Secara geografis Kabupaten Jepara terletak antara 110 0 9 48.02 sampai 110 0 58 37.40 Bujur Timur dan 5 0 43 20.67 sampai 6 0 74 25.83 Lintang Selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah sesuatu yang sangat sakral. Kesakralan itu berada dalam proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan menjalaninya

Lebih terperinci

PROFIL LINGKUNGAN SANTO YUSUF WILAYAH V PAROKI SANTO BONAVENTURA PULOMAS JAKARTA

PROFIL LINGKUNGAN SANTO YUSUF WILAYAH V PAROKI SANTO BONAVENTURA PULOMAS JAKARTA PROFIL LINGKUNGAN SANTO YUSUF WILAYAH V PAROKI SANTO BONAVENTURA PULOMAS JAKARTA A. VISI MISI Visi : Menjadi Lingkungan Yang beriman, aktif, dan setia dalam hidup menggereja Misi : 1. Penggerak umat untuk

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG Page 1 of 5 KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 1. PENDAHULUAN Sekurang-kurangnya memuat:

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

Bagian Pertama: Mengenal Mgr. Ignatius Suharyo Lebih Dekat

Bagian Pertama: Mengenal Mgr. Ignatius Suharyo Lebih Dekat Pendahuluan... Daftar lsi........................ 3 9 Bagian Pertama: Mengenal Mgr. Ignatius Suharyo Lebih Dekat 1. Dari Penggembala Bebek Menjadi Penggembala Umat... 15 2. Jejak Perjalanan Panggilan Sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010 PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ

KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ KERANGKA ACUAN PENYEGARAN DAN PEMBENAHAN KEMBALI KEGIATAN PELAYANAN LITURGI PAROKI se KAJ LATAR BELAKANG Sesuai Arah Dasar Pastoral KAJ dan Pedoman Reksa Pastoral Komisi Liturgi 2011-2015,maka semua umat

Lebih terperinci

Daftar Isi PROFIL LINGKUNGAN ST. THEOFILUS 1

Daftar Isi PROFIL LINGKUNGAN ST. THEOFILUS 1 Daftar Isi Daftar Isi Hal. 1 Mengenal Santa Dorothea dan Theopilus. Hal. 2 Peta Wilayah.. Hal. 3 Susunan Pengurus Lingkungan St. Theofilus Hal. 4 Laporan Keuangan.. Hal. 5 Demografi Lingkungan St. Theofilus..

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA

BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA Santo Ignatius Loyola Bahan Pertemuan Lingkungan BERIMAN CERDAS, TANGGUH, DAN MISIONER BERSAMA SANTO IGNATIUS LOYOLA Bahan Pertemuan Lingkungan BERIMAN CERDAS,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan KEADAAN UMUM LOKASI Keadaan Wilayah Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung utara Pulau Jawa. Kabupaten Jepara terdiri dari 16 kecamatan, dimana dua

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Lokasi 1. Kondisi Fisik Kawasan Pantai Kartini a. Peta Wilayah Sumber : Jepara dalam Angka 2016 Gambar 4.1 Peta Wilayah Kecamatan Jepara b. Kondisi Geografis Wilayah

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

Editorial Merawat Iman

Editorial Merawat Iman Editorial Merawat Iman... kita percaya bahwa Allahlah Sang Penabur, yang menaburkan benih Injil dalam kehidupan kita. Melalui karya katekese, kita semua dipanggil untuk bersama Allah menumbuhkan dan memelihara

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS PROFILE LINGKUNGAN ST BONAVENTURA PULOMAS 14 PROFILE LINGKUNGAN SANTO YOHANES PEMANDI 2 Mengenal Santo Yohanes Pemandi Yohanes pemandi lahir pada tanggal 24 Juni. Ayah yohanes ialah Zakarias seorang imam

Lebih terperinci

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014)

(Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) (Dibacakan sebagai pengganti homili pada Misa Minggu Biasa VIII, 1 /2 Maret 2014) Para Ibu/Bapak, Suster/Bruder/Frater, Kaum muda, remaja dan anak-anak yang yang terkasih dalam Kristus, 1. Bersama dengan

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Pada kurun waktu sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1980, kami sekelompok etnis dari Flores Timur berjumlah kurang lebih 20 kepala keluarga

Pada kurun waktu sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1980, kami sekelompok etnis dari Flores Timur berjumlah kurang lebih 20 kepala keluarga Pada kurun waktu sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1980, kami sekelompok etnis dari Flores Timur berjumlah kurang lebih 20 kepala keluarga Katholik yang berdiam di jl. Kebon Kacang termasuk dalam

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG Rancangan BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan BAB V PENUTUP Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan keluarga di Jemaat GPIB Immanuel Semarang, maka penulis membuat suatu kesimpulan berdasarkan pembahasan-pembahasan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

BAB IV. Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia

BAB IV. Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia BAB IV Pandangan jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang diakonia 4.1. Diakonia sebagai perwujudan Hukum Kasih Gereja dapat dikatakan sebagai gereja apabila dia sudah dapat menjalankan fungsinya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan yang kedua, Gereja adalah umat Katolik itu sendiri. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang penelitian Gereja dalam ajaran agama Katolik memiliki dua pengertian, yang pertama, gereja adalah bangunan untuk melaksanakan ibadah bagi umat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Jemaat merupakan bidang yang baru dalam kekristenan, baik Protestan maupun Katolik dan masuk ke dalam ranah teologi praktis, di mana terjadi adanya perpindahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat 59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja Kristen Jawa Kutoarjo merupakan salah satu gereja dari 11 Gereja Kristen Jawa yang berada dibawah naungan Klasis Purworejo. GKJ Kutoarjo merupakan sebuah gereja

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,

Lebih terperinci

LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015

LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015 LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015 SEJARAH LINGKUNGAN Sejarah Lingkungan Santa Ursula tidak terlepas dari sejarah wilayah maupun sejarah Paroki Bonaventura Pulomas,

Lebih terperinci

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS PROFILE LINGKUNGAN ST BONAVENTURA PULOMAS 14 PROFILE LINGKUNGAN SANTO YOHANES PEMANDI 2 Daftar isi : 1. Sampul..Hal 2 2. Daftar Isi..Hal 3 3. Mengenal Yohanes Pemandi.Hal 4 4. Peta Wilayah St. Yohanes

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

GERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL

GERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL GERAKAN BETA SAPA & GERAKAN MAKAN SIANG NATAL GAGASAN TENTANG KONSOLIDASI DAN OPTIMALISASI PELAYANAN SOSIAL KOMUNITAS-KOMUNITAS KATEGORIAL/ PERSEKUTUAN DOA Keuskupan Agung Jakarta 2014 0 Sedikit pengantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Gereja merupakan fasilitas pendukung kebutuhan manusia dalam mendekatkan diri dan beribadah kepada Tuhan. Gereja menjadi komunitas, wadah, dan sarana yang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JEPARA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JEPARA Kabupaten Jepara Data Angregat Kecamatan BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JEPARA Sekapur Sirih Sebagai Pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang

PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang BIDANG KESAKSIAN 1. Kegiatan Umum PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL - 2017 Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang MAR. - NOV. minggu ke III Menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

MENDENGARKAN HATI NURANI

MENDENGARKAN HATI NURANI Mengejawantahkan Keputusan Kongres Nomor Kep-IX / Kongres XIX /2013 tentang Partisipasi Dalam Partai Politik dan Pemilu Wanita Katolik Republik Indonesia MENDENGARKAN HATI NURANI Ibu-ibu segenap Anggota

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan

SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan 1 SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Kompetensi Inti : KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab,

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI Yoh 14:23-29 FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI 2016 (23) Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya

Lebih terperinci

Makalah disampaikan dalam rangka LPPM Week Unika Soegijapranta Semarang, Juli Oleh; Sentot Suciarto A Veronica Kusdiartini

Makalah disampaikan dalam rangka LPPM Week Unika Soegijapranta Semarang, Juli Oleh; Sentot Suciarto A Veronica Kusdiartini SHARING PENGABDIAN MASYARAKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT GEREJA KATOLIK PELATIHAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA (PROGRAMASI) PAROKI DAN MONEV KEVIKEPAN SEMARANG Oleh; Sentot Suciarto A Veronica Kusdiartini

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA - 273 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang 5 Bab Empat Penutup Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang merupakan uraian singkat dari bab pendahuluan dan ketiga bab di atas, guna membuktikan kebenaran hipotesis penelitian dan hal-hal

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja hidup di tengah masyarakat. Gereja kita kenal sebagai persekutuan orangorang percaya kepada anugerah keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Teritorial paroki Bongsari yang terbentang luas masuk wilayah kota Semarang, Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal mengakibatkan kurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki keterbatasan sehingga manusia dapat melakukan ritual - ritual atau kegiatan keagamaan lain

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat / Rumah Induk Roma Pentekosta, 2013 Para Suster yang terkasih, Pada hari Pentakosta anggur baru

Lebih terperinci

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak

Lebih terperinci

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan UKDW

Bab I Pendahuluan UKDW Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Gereja Kristen Jawa (GKJ) Immanuel Ungaran merupakan salah satu gereja yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang dengan jemaat berjumlah 417 jiwa.

Lebih terperinci

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman, BAB IV KESIMPULAN Masyarakat yang plural atau majemuk merupakan masyarakat yang dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman, perbedaan, dan kemajemukan budaya, baik ras, suku,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi sangat diperlukan perusahaan, pemerintahan, perseorangan, maupun organisasi lain dalam hal memperoleh data-data keuangan yang penting, dan kemudian

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga

Lebih terperinci

LINGKUNGAN ST. MARGARETHA

LINGKUNGAN ST. MARGARETHA PROFIL LINGKUNGAN LINGKUNGAN ST. MARGARETHA WILAYAH VII GEREJA SANTO BONAVENTURA PAROKI PULOMAS SANTA MARIA MARGARETHA (1647-1690) Pesta Nama: 16 Oktober ALACOQUE Menghormati Hati Kudus Yesus, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum

Lebih terperinci

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) 6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI Sumber : Dinas CIPTARU Gambar 1. Peta Wilayah per Kecamatan A. Kondisi Geografis Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah administratif yang ada di Kabupaten Jepara,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latarbelakang Pluralitas agama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat lagi dihindari atau disisihkan dari kehidupan masyarakat umat beragama. Kenyataan akan adanya pluralitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat

BAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah bersatunya dua orang manusia yang bersama-sama sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat keterikatan secara

Lebih terperinci

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau

Lebih terperinci

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini ix U Pengantar ndang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Permasalahan. I.1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Permasalahan. I.1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Permasalahan I.1.1 Latar Belakang Hari Minggu umumnya sudah diterima sebagai hari ibadah umat Kristen. Dikatakan umumnya karena masih ada kelompok tertentu yang menekankan hari Sabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk. beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk. beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk pelayanan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja sebagai bangunan merupakan tempat ibadah umat kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA Nomor : 7 Tahun 2015 Tanggal : 23 Desember 2015 PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para Suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Natal, 2013 Natal adalah saat penuh misteri dan

Lebih terperinci