ANALISIS DAN DESAIN E-LEARNING DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.
|
|
- Widyawati Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS DAN DESAIN E-LEARNING DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.1) Sri Palupi, Meuthia Rachmaniah, Abdul Rahman Saleh Abstract The purpose of this research is to analyze and design e-learning for the holding of Technical Library Management Training using Learning Technology Systems Architecture Standard (IEEE P1484.1/ D11). The approach used in this research is to see the condition of e-learning of Technical Library Management Training which is currently available for later comparison with the results of the analysis of the layers that exist in the Learning Technology System Architecture Standard document (IEEE P1484.1/D11). In this way it can be seen how far the components that exist in this standard are met by e-learning of Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Further analysis of the layers in the document LTSA is used to make the design of e-learning of Technical Library Management Training. The analysis produced the design of e-learning of Technical Library Management Training based on the mapping of web browser to LTSA System Components. Keywords: analysis, design, technical library management training, e-learning, Learning Technology System Architecture (LTSA) PENDAHULUAN Penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dan pelatihan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yang sangat berjauhan. Sehubungan dengan hal tersebut, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis teknologi informasi menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional kedalam bentuk digital, baik secara isi maupun sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, training centre, dan universitas) maupun industri dan perusahaan (Effendy & Zhuang, 2005). 1. Lulusan Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan 2. Ketua Komisi Pembimbing, Dosen pada Departemen Ilmu Komputer IPB 3. Anggota komisi pembimbing, Dosen pada Departemen Ilmu Komputer IPB Setiap tahunnya jumlah lulusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang dibiayai oleh APBN tidak lebih dari 30 orang, sedangkan jika melihat jumlah tenaga teknis pengelola perpustakaan yang masih perlu mengikuti Diklat tersebut adalah sejumlah orang. Melihat kenyataan tersebut maka Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI merintis pengembangan e-learning diklat tenaga perpustakaan yang akan dimulai dengan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Pengembangan e-learning di Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI sudah dirintis sejak tahun 2007, namun sampai sekarang belum juga dapat digunakan karena menghadapi beberapa kendala. Pada tahun 2010, pengembangan e-learning di Pusdiklat sudah sampai pada tahap pembuatan Learning Management System (LMS) yang nantinya akan diletakkan di situs Pusdiklat namun LMS ini belum teruji apakah sudah benar-benar memenuhi kriteria penyelenggaraan e-learning untuk 5
2 Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Terkait dengan kendala belum adanya Learning Management System yang sudah teruji dan sesuai standar untuk penyelenggaraan e-learning bagi diklat tersebut, maka penelitian ini melakukan analisis dan desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Penelitian terdahulu yang terkait dengan e-learning antara lain dilakukan oleh Fadjriya (2001) dalam tesisnya tentang perancangan sistem untuk pembuatan e-training dengan menggunakan standar LTSA. Penelitian lain, dilakukan oleh Utami, et.al pada Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI, 2006) tentang merancang dan membangun aplikasi distance learning berdasarkan standar sistem arsitektur LTSA. Perihal yang membedakan kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu apabila kedua penelitian tersebut melakukan perancangan sistem menggunakan standar LTSA, maka pada penelitian ini tidak sampai pada tahap perancangan sistem melainkan hanya sampai pada tahap pembuatan desain e-learning. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis dan desain e- learning bagi penyelenggaraan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan menggunakan Standar Learning Technology System Architecture (IEEE P1484.1/ D11, ). Analisis dan desain dilakukan dengan menggunakan suatu standar yang diakui secara internasional. Learning Technology System Architecture (LTSA) merupakan suatu standar untuk sistem teknologi pembelajaran yang menyediakan suatu kerangka kerja untuk mengetahui sistem yang ada dan yang akan dibangun. LTSA adalah sebuah arsitektur yang berbasis kepada komponen-komponen abstrak. Implementasi sistem teknologi pembelajaran dapat dipetakan dari/ke LTSA (IEEE, 2002). Dokumen LTSA yang digunakan sebagai standar pada penelitian ini adalah IEEE P1484.1/D11, METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai Februari hingga Juni 2011 bertempat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11 Jakarta Pusat. Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara melihat kondisi e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang ada saat ini untuk kemudian dibandingkan dengan hasil analisis layer 1 s.d. 4 dari 5 layer yang ada pada dokumen standar Learning Technology System Architecture (IEEE P1484.1). Dengan cara ini akan dapat dilihat sejauh mana komponen-komponen yang ada pada standar tersebut sudah terpenuhi oleh e-learning diklat tersebut. Selanjutnya hasil analisis layer-layer pada dokumen LTSA akan digunakan untuk membuat desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang sesuai standar. Prosedur Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: A. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai Standar Learning Technology System Architecture. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Melakukan pengamatan langsung atau observasi terhadap: 1) Penyelenggaraan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan secara klasikal 6
3 di Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI. 2) Kondisi saat ini mengenai kesiapan penyelenggaraan e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. b. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian. C. Analisis e-learning berdasar standar LTSA dibandingkan dengan kondisi terkini penyelenggaraan Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap layer 1, 2, 3, dan 4 dari LTSA, sedangkan layer 5 tidak dianalisis karena penelitian tidak sampai pada tahap perancangan sistem. Analisis dilakukan dengan melihat kondisi yang ada saat ini. Selanjutnya, dilakukan perbandingan antara kondisi terkini e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dengan hasil analisis e-learning berdasar standar LTSA (Komponen-komponen Sistem LTSA). Komponen Sistem LTSA ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 1 menunjukkan 5 layer LTSA. teknologi pembelajaran. 3) Layer 3: System Components. Layer ini mendeskripsikan arsitektur berbasis komponen yang di identifikasi pada layer 2. 4) Layer 4: Stakeholder Perspective and Priorities. Layer ini mendeskripsikan sistem teknologi pembelajaran dari berbagai perspektif dengan mengacu pada layer 3. Setiap stakeholder memiliki perspektif yang berbeda terhadap sistem pembelajaran. Analisis terhadap perspektif dapat menghasilkan: a.verifikasi dan validasi komponen LTSA pada sistem, b. Penentuan komponen LTSA yang tidak perlu dan perlu ditekankan pada sistem, dan c. Indikasi berbagai prioritas perancangan level tinggi dan level rendah. 5) Layer 5: Operational Components and Interoperability (codings, APIs, protocols). Layer ini mendeskripsikan komponen dan antar muka yang bersifat generik dari arsitektur pembelajaran berbasis teknologi informasi seperti yang diidentifikasi pada layer 4. Gambar 1 Lima layer LTSA (IEEE, 2002) Lima Layer LTSA, terdiri atas (IEEE, 2002): 1) Layer 1: Learner and Environment Interaction. Layer ini berfokus kepada akuisisi learner, transfer, pertukaran, formulasi dan penemuan pengetahuan dan atau informasi melalui interaksi dengan lingkungan. 2) Layer 2: Learner-Related Design Features. Layer ini berfokus kepada pengaruh yang dimiliki learner pada perancangan sistem Gambar 2 Komponen-komponen LTSA Layer 3 (IEEE, 2002) Lapisan ini menerapkan perbaikan lapisan diatasnya sebagai kumpulan dari komponen sistem. LTSA mengidentifikasi empat proses: learner entity, evaluation, coach dan delivery; dua tempat penyimpanan: learner records dan learning resources, dan tiga belas informasi mengalir diantara komponen ini: behavior, assessment, learner information (tiga kali), query, catalog info, locator (dua kali), learning content, multimedia, interaction context, dan learning parameters. 7
4 D. Pembuatan desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan Setelah mendapatkan hasil dari analisis terhadap layer demi layer dari LTSA, dilakukan pembuatan desain e- learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dengan mengacu pada hasil analisis tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis pada komponen-komponen sistem LTSA (layer 3) maka dilakukan pemetaan terhadap kondisi terkini e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Pemetaan tersebut mendapatkan hasil bahwa dari 16 komponen yang ada dalam standar LTSA hanya 5 komponen yang terpenuhi oleh e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Kelima komponen tersebut yaitu Leaner Entity, Coach, Evaluation, Multimedia, dan Learning Content. Tabel 1 menunjukkan pemetaan komponen sistem LTSA terhadap e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Tabel 1 Pemetaan Komponen LTSA Terhadap E-Learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan calon peserta, SDM Pengelola, instruktur, konten e-learning, Learning Management System, dan website Pusdiklat. Dari komponen yang telah ada ini dapat dianalisis perspektif dan prioritas stakeholder di Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI. Komponen-komponen yang telah ada tersebut dapat dipetakan ke beberapa komponen sistem LTSA (layer 3) yaitu: a) calon peserta diklat dipetakan ke Entity Learner; b) SDM pengelola dipetakan ke Evaluation; c) instruktur dipetakan ke Coach; d) konten e-learning dipetakan ke Learning Content dan Multimedia. E-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan telah memiliki Learning Management System yang diletakkan di website Pusdiklat, sehingga komponenkomponen yang telah ada ini dapat dipetakan kepada salah satu contoh ilustrasi implementasi komponen-komponen sistem yang ada dalam standar LTSA yaitu web browser. Web browser merupakan salah satu contoh integrasi yang sangat erat (tight component integration) terhadap seluruh komponen-komponen sistem yang ada pada standar LTSA sehingga dapat dijadikan acuan untuk membuat desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang sesuai dengan standar LTSA. Gambar 2 menyajikan contoh integrasi yang erat terhadap komponen sistem LTSA. Berdasarkan kondisi yang ada saat ini dalam pengembangan e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan di Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI, maka komponen yang telah ada adalah Gambar 3 Web browser sebagai contoh integrasi yang erat terhadap komponen sistem LTSA (IEEE, 2002) 8
5 Gambar 3 menyajikan ilustrasi pemetaan web browser terhadap komponen sistem LTSA. Komponen Human dalam web browser dipetakan kepada Learner Entity dalam komponen sistem LTSA. Human Interface dipetakan kepada Behavior dan Multimedia. Presentation Tool (browser) dipetakan kepada Evaluation, Assessment, Coach, Locator, dan Delivery. Courseware database dipetakan kepada Learning Resources. Student Records (database) dipetakan kepada Learner Records. Tabel 2 memperlihatkan pemetaan web browser terhadap komponen sistem LTSA. Tabel 2 Pemetaan Web Browser Terhadap Komponen Sistem LTSA Berikut adalah pemetaan sekaligus desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dengan mengacu pada pemetaan web browser terhadap komponen sistem LTSA: Data Siswa E- Learning Gambar 4 Desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan mengacu pada pemetaan web browser terhadap komponen sistem LTSA 1) Human Human atau manusia di dalam komponen sistem LTSA diwakili oleh Learner Entity atau entitas siswa. Dalam desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan ini maka entitas siswa dipetakan ke peserta pelatihan (siswa). Ketika siswa mendaftar untuk mengikuti e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan maka ia berada dalam suatu lingkungan pelatihan dan akan berinteraksi dengan administrator, instruktur, materi pelatihan, dan siswa lainnya. 2) Human Interface atau Antarmuka Pengguna Interaksi yang terjadi antara siswa dengan sistem e-learning memerlukan human interface (antarmuka pengguna). Dalam hal ini yang menjadi interface adalah sistem operasi Windows, yang memungkinkan siswa mengakses materi pelatihan yang berbentuk multimedia dan memungkinkan sistem mencatat perilaku siswa (behavior) selama berinteraksi dengan sistem. Behavior atau perilaku siswa dalam standar LTSA adalah aliran data dari proses Entitas siswa menuju proses Evaluasi yang membawa informasi mengenai aktivitas dan perilaku siswa yang akan dinilai oleh proses Evaluasi. Jadi ketika siswa sudah berhasil mengakses materi e- learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan melalui aliran data multimedia yang menyajikan presentasi berupa video, audio, teks, dan grafik dari proses delivery ke entitas siswa, maka perilakunya diamati termasuk berapa kali mengakses materi pelatihan, mengikuti ujian dan kuis, melakukan diskusi dengan instruktur dan siswa lain, serta respon siswa berupa suara, tulisan dan penggunaan keyboard dan mouse. Di dalam sistem teknologi pembelajaran seperti e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan ini, implementasi aliran 9
6 data multimedia sangat erat kaitannya dengan implementasi aliran data behavior untuk memperbaiki respon siswa terhadap sistem teknologi pembelajaran. 3) Presentation Tool (browser) Presentation Tool menyajikan lingkungan pelatihan e-learning yang berupa web browser yang dapat diakses oleh siswa. Presentation Tool (browser) terdiri atas beberapa komponen sistem LTSA: a. Evaluation Evaluation atau proses Evaluasi adalah proses yang menghasilkan ukuran/penilaian atas entitas siswa. Desain evaluasi untuk e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan memperhatikan ketentuan antara lain sebagai berikut: Evaluasi dilakukan secara online yang terdiri dari pre-test, formativetest dan post-test. Setiap tes evaluasi untuk sebuah materi terdiri atas beberapa set soal untuk menghindari siswa mengerjakan set soal sama lebih dari 1 kali. Jawaban siswa akan disimpan di dalam penyimpanan data Data Siswa. b. Assessment Assessment adalah aliran data dari proses Evaluasi ke proses instruktur yang menyajikan informasi mengenai kondisi terkini perilaku siswa seperti waktu yang dibutuhkan untuk menjawab soal, jumlah jawaban yang benar, materi apa yang telah diambil, nilai total dsb. Informasi ini akan dikirimkan oleh admin kepada instruktur. Instruktur akan mengolah informasi tersebut dan melakukan analisa seperti apakah perlu dilakukan perubahan parameter belajar, materi atau rujukan tambahan yang perlu diberikan kepada siswa untuk memperbaiki kinerja siswa selanjutnya, dan sebagainya. Informasi ini selain dikirimkan oleh admin, instruktur dapat melihatnya sendiri di penyimpanan data Data Siswa (Learner Records). c. Coach Instruktur berperan seperti halnya guru di dalam kelas konvensional yaitu bertanggung jawab atas pembuatan maupun perubahan materi pelatihan, pembuatan soal, melakukan analisa terhadap prestasi siswa dan menyediakan waktu untuk membimbing siswa memahami materi pelatihan dengan cara menjawab pertanyaan siswa, menjadi fasilitator dalam forum diskusi, memberi informasi tentang bahan rujukan tambahan dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, instruktur harus berlatar belakang salah satu ilmu yang diajarkan dalam kurikulum e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan dan menguasai bidang yang akan diajarnya serta mempunyai kemampuan teknis dalam pembuatan materi pelatihan dan menggunakan perangkat teknologi informasi yang dapat menunjang tugasnya. d. Locator Instruktur mengirimkan aliran data Locator ke proses Delivery untuk mendapat petunjuk mengenai kode materi pelatihan. Selain Locator yang berupa aliran data, ada Locator yang berupa aliran kontrol, yaitu yang dikirimkan oleh proses Delivery ke Learning Resources. Hasilnya adalah identifikasi materi belajar untuk ditelusur di dalam Learning Resources. e. Delivery Delivery adalah suatu abstraksi proses yang mengubah informasi yang diperoleh melalui materi pelatihan menjadi suatu presentasi, yang dapat dikirimkan ke entitas siswa melalui aliran data multimedia. Materi yang dikirimkan bisa berbentuk teks, grafik, power point, audio 10
7 maupun video, yang kesemuanya harus menggunakan format penyampaian berbasis web. Proses delivery dapat dikombinasikan dengan proses evaluasi melalui aliran data interaction context untuk mendapatkan kesamaan yang erat agar mendapatkan pengalaman belajar yang responsif dan interaktif. Metode implementasi proses delivery dapat sangat bervariasi, contohnya presentasi dan pertanyaan, konferensi melalui video, dengan tutor manusia, dan mengubah suatu ontologi menjadi suatu presentasi, dan sebagainya. 4). Courseware database (web servers) atau Database Pelatihan Courseware database atau database pelatihan dipetakan ke Learning Resources atau database Sumber Belajar. Learning Resources adalah suatu tempat penyimpanan data Sumber Belajar. Didalamnya tersimpan materi pelatihan, link ke jurnal elektronik, presentasi, tutorial, tutor, peralatan, eksperimen, laboratorium dan materi belajar lainnya. Learning Resources tersimpan dalam database server. 5) Student Records (database) atau Data Siswa Student Records (database) dipetakan ke Learner Records atau Database Siswa dalam komponen sistem LTSA. Seluruh data siswa akan tersimpan dalam Database Siswa ini seperti profil, kinerja, preferences, dan sebagainya. Database Siswa akan disimpan di dalam database server. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1) E-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI belum sesuai dengan standar LTSA. Dari 16 komponen sistem LTSA (layer 3) hanya 5 komponen saja yang terpenuhi oleh e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan, yaitu Entitas Siswa (Leaner Entity), Instruktur (Coach), Evaluasi (Evaluation), Multimedia, dan Materi Belajar (Learning Content) sedangkan komponen yang belum ada adalah: Pengiriman (Delivery), Data Siswa (Learner Record), Sumber Belajar (Learning Resources), Perilaku (Behavior), Penilaian (Assessment), Informasi Siswa (Learner Information), kueri (Query), Info Katalog (Catalog Info), Locator, Konteks Interaksi (Interaction Context) dan Parameter Belajar (Learning Parameters). 2) Analisis terhadap layer 1-4 standar LTSA dibandingkan dengan kondisi e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan di Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI mendapatkan hasil bahwa web browser merupakan contoh yang sesuai untuk mengembangkan e-learning ini karena pemetaan web browser terhadap komponen sistem LTSA menghasilkan integrasi yang sangat erat. 3) Pembuatan desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan mengacu kepada pemetaan web browser terhadap komponen sistem LTSA. 4) Desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan ini dapat dijadikan rekomendasi dalam pengembangan e-learning diklat tersebut dan menjadi pedoman bagi pengembangan e-learning diklat perpustakaan lainnya. Saran 1) Desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang 11
8 sesuai dengan standar LTSA hendaknya dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan e-learning diklat tersebut di Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI. 2) Jika Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI ingin e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan sesuai dengan standar LTSA yang memiliki interoperabilitas yang tinggi, maka desain e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang sesuai dengan standar LTSA harus direalisasikan. 3) Proses pendeskripsian komponen operasional dan interoperability sistem hendaknya mengacu pada layer 5 standar LTSA dan dapat menjadi bahan penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Effendy, Empy dan Hartono Zhuang E-learning: Konsep dan Aplikasinya. Yogyakarta: ANDI. Fadjriya, Andry Perancangan E-Training Berbasis Web Menggunakan Standard Learning Technology System Architecture Studi Kasus: PT. Harrisma Service Centre [tesis]. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. IEEE IEEE P1484.1/D11, Draft Standard for LearningTechnology -- Learning Technology Systems Architecture (LTSA). [diakses pada 13 April 2010] [Perpusnas] Perpustakaan Nasional RI Kajian Kebutuhan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kepustakawanan. Jakarta: Perpusnas. Utami, et.al Web Aplikasi Educourse (Distance Learning) Mengadopsi Standar Learning Technology System Architecture (IEEE P1484.1/D11). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI 2006) 12
Perpustakaan adalah diklat pertama yang saat ini sedang disiapkan untuk dijadikan e-learning. Banyaknya perpustakaan yang tersebar di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka penerapannya juga telah merambah di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan dan pelatihan (diklat).
Lebih terperinciWEB APLIKASI EDUCOURSE (DISTANCE LEARNING) MENGADOPSI STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.1/D11)
WEB APLIKASI EDUCOURSE (DISTANCE LEARNING) MENGADOPSI STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.1/D11) Abdusy Syarif, Rusdianto Roestam, Rina Dwi Utami Teknk Informatika, Univeristas
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN E-LEARNING DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.
ANALISIS DAN DESAIN E-LEARNING DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN STANDAR LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (IEEE P1484.1) SRI PALUPI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Teori 2.1.1 E-learning The American Society for Training and Development (ASTD) mendefinisikan e-learning sebagai: a broad set of applications and processes which include
Lebih terperinciSISTEM REKOMENDASI BAHAN AJAR UNTUK ELEARNING
SISTEM REKOMENDASI BAHAN AJAR UNTUK ELEARNING Hervin Islahudin Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan Tamansari 10 Bandung 40132 E-mail: hervin@gmail.com ABSTRAKSI Sistem
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mengulas mengenai kondisi e-learning Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan yang ada saat ini untuk kemudian dibandingkan dengan hasil analisis layer-layer yang
Lebih terperinciEVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE
EVALUATION MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK MENDUKUNG PENILAIAN TES ONLINE M. Udin Harun Al Rasyid, Setiawardhana Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik ELektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS E-mail:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) mutlak diperlukan untuk penataan manajemen sistem dan proses kerja dalam rangka pengembangan e- government. Teknologi
Lebih terperinciPengembangan Aplikasi E-learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado
Pengembangan Aplikasi E-learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado Djoni Setiawan K, Purnomo Wisnu Aji Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar yang cepat, efektif dan efisien merupakan tujuan pembelajaran yang menenkankan pada penguasaan materi secara cepat dan tuntas. Pembelajaran yang menekankan
Lebih terperinciDigital Library & Distance Learning Lab. Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran
Petunjuk Teknis Pengembangan Konten Pembelajaran KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Perguruan Tinggu (PT) dan Sekolah
Lebih terperinciPengembangan Portal Belajar Online
Pengembangan Portal Belajar Online PENDAHULUAN Permasalahan B A B 1 Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini
Lebih terperinciPengembangan Learning Content Management System yang Mendukung Peningkatan Efektifitas Proses Belajar Jarak Jauh
Pengembangan Learning Content Management System yang Mendukung Peningkatan Efektifitas Proses Belajar Jarak Jauh [Kridanto Surendro] Pengembangan Learning Content Management System yang Mendukung Peningkatan
Lebih terperinciPEMODELAN E-LEARNING DENGAN FRAMEWORK LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) PADA STMIK PRANATA INDONESIA
PEMODELAN E-LEARNING DENGAN FRAMEWORK LEARNING TECHNOLOGY SYSTEM ARCHITECTURE (LTSA) PADA STMIK PRANATA INDONESIA Spits Warnars, Nurhadi Abstract The development of information and communication technology
Lebih terperinciPEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG
PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG Eko Budi Setiawan 1), Moch. Vama Yusman 2) 1), 2) Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur 112-114
Lebih terperinciE-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG
E-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SMA NEGERI 2 SEMARANG Muhammad Luthfi H, Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciWORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen
Fakultas Syari ah Universitas Islam Negeri SMH Banten WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen Oleh : Edy Nasri,M.Kom Serang, 26 April 2017 Pembelajaran Online Sistem pembelajaran online adalah hasil
Lebih terperinciBAB I BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciJournal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) Volume 1 No 1, Maret 2018 e-issn :
PERANCANGAN SIMULASI PEMBELAJARAN KRIPTOGRAFI KLASIK MENGGUNAKAN METODE WEB BASED LEARNING DESIGN OF SIMULATION LEARNING CLASSIC CRIPTOGRAPHY USING WEB BASED LEARNING METHOD Jefril Rahmadoni UIN Sulthan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan
Lebih terperinciMengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang
Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak sistem domain name (.com,.org,.gov,.edu, dan lain-lain) diperkenalkan pada tahun 1984, dan pesatnya pertumbuhan transaksi secara online sejak setelah tahun 2000,
Lebih terperinciS Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)
Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperincimenggunakan internet. Salah satu fasilitas internet yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran adalah teknologi E-Learning. Dengan menggunakan teknolo
PEMBANGUNAN SITUS BELAJAR METODE SIMPLEKS Shinta Kusuma Dewi (1), D. Lucia Crispina Pardede (2) Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma (1) sheenta_kd@yahoo.com, (2) pardede@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciModul ke: Aplikasi Kompoter. elearning. Fakultas FT. Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil
Modul ke: Aplikasi Kompoter e Fakultas FT Giri Purnama, S.Pd, M.Kom. Program Studi Arsitektur/Sipil Apa itu e Suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
Lebih terperinciMengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1
Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan lagi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer menjadi suatu teknologi yang menjadi kebutuhan diberbagai bidang. Salah satunya dalam konteks pendidikan, komputer bukan hanya mampu membantu dalam
Lebih terperinciPemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii iv v vi viii ix Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 3 1.3.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pendahuluan, rumusan masalah,tujuan, batasan yang dikerjakan, hipotesis, metodologi penyelesaian masalah, sistematika penulisan, dan jadwal pengerjaan
Lebih terperinciMakalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat.
Mengelola Portal E-Learning Bagi Pustakawan di Nusantara: Gagasan membangun portal www.ahlipustaka.com Oleh : Revi Kuswara (email: revikuswara@heikelmedia.net) Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet telah memberikan akses informasi tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Informasi dapat diakses kapan saja secara global. Seiring berkembangnya teknologi
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning)
PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning) Oleh : Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom *) ABSTRAK Konsep dan mekanisme kegiatan pembelajaran di jaman sekarang sudah bergeser ke proses pembelajaran
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)
BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat
Lebih terperinciSistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 439 Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang M. Rico Ratu Adil* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Fred T. Hofstetter (2001, Multimedia Literacy, chapter 1 halaman 2), multimedia adalah suatu penggunaan komputer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. multimedia. Sistem multimedia memiliki beberapa bidang kajian, seperti animasi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu komputer terus berkembang dengan cepat, dan salah satu bidang dari ilmu komputer yang memiliki perkembangan yang sangat cepat adalah sistem multimedia.
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat dicapai hingga pada saat ini, khususnya di bidang komputer grafik, web application, dan teknologi informasi,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang E-Learning atau pembelajaran secara elektronik merupakan metode pembelajaran yang kini sudah umum digunakan dalam pembelajaran. E-learning dapat diartikan sebagai metode
Lebih terperinciPEMODELAN UML DAN IMPLEMENTASI E-LEARNING MENGADOPSI STANDAR LTSA IEEE P1484
PEMODELAN UML DAN IMPLEMENTASI E-LEARNING MENGADOPSI STANDAR LTSA IEEE P1484 Lido Sabda Lesmana, S.Pd., M.Kom Sistem Informasi, Universitas Putera Batam, Batam E-Mail : lidosabdalesmana11603@gmail.com
Lebih terperinciPerancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI)
1 Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI) Nurmala Novitasari 1, Hengky Anra 2, Anggi Srimurdianti Sukamto 3 1,
Lebih terperinciSYSTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN EVALUASI PEMBELAJARAN
SYSTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1 Jurusan Teknik Informatika,Institute Informatics and Business Darmajaya Jl.ZA Pagar Alam No 93 A Bandar Lampung 35136 E-mail: saidmkom@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP Mutiara Sari 1, Kasmir Tanjung 2 Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya, untuk dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, maka manusia mulai mencari dan menciptakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student
BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student Learning: Bivariate and Multivariate Evidence On The Availability
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah E-learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, e-learning memungkinkan pembelajar untuk dapat belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul. 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Pada laporan tugas akhir ini penulis memilih judul Pembuatan website e-commerce garskin menggunakan adobe dreamweaver cs6. 1.2 Latar Belakang Karya tulis Ilmiah adalah suatu
Lebih terperinciThe next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems
Pengantar e-learning dan Pengembangannya The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pendahuluan Seiring dengan perkembangan Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kualitas manusia, oleh sebab itu pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING. Muhamad Ali, MT.
MATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING Muhamad Ali, MT http://elektro.uny.ac.id/muhal Fitur-Fitur E-Learning dengan LMS Moodle Ditinjau dari segi fasilitas, E-learning yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra Kurniawan dalam skripsi berjudul Analisis dan perancangan Aplikasi E-Learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut partisipasi sekolah sebagai lembaga formal untuk mempersiapkan guru dan siswanya. Hal ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan nasional, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti halnya pengembangan dan penyempurnaan kurikulum, pengembangan
Lebih terperinciUsaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah
Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Electronic Learning atau yang biasa disingkat dengan e-learning merupakan cara baru yang terdapat pada dunia pendidikan, dimana proses belajar mengajar menggunakan
Lebih terperinciE-Business Infrastructure
E-Business Infrastructure Layanan aplikasi/layanan e-bisnis CRM, SCM, Data Mining, CMS Lapisan Perangkat Lunak Sistem Perangkat lunak web browser, web server, jaringan dan DBMS Lapisan Transpor/Jaringan
Lebih terperinciTAMPILAN E-LEARNING (biothink.web.id) BESERTA FITURNYA
TAMPILAN E-LEARNING (biothink.web.id) BESERTA FITURNYA 1. Tampilan awal e-learning (biothink.web.id) Log in untuk administrator dari e-learning pada bagian kiri, sedangkan untuk member baru (peserta didik),
Lebih terperinciPerangkat Lunak Aplikasi (2)
Perangkat Lunak Aplikasi (2) Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan macam-macam perangkat lunak aplikasi
Lebih terperinciNo Makalah : 247 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DALAM PENGGUNAAN E-MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBANGUNAN SISTEM E- LEARNING GERAK OSILASI
No Makalah : 247 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DALAM PENGGUNAAN E-MEDIA BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBANGUNAN SISTEM E- LEARNING GERAK OSILASI Hana Alfiyanthi 1, Laily Azharul Jannah 2, Nuke 3, Kemal Ade Sekarwati
Lebih terperinciE-COMMERCE PT. MADYA JAYA SENTOSA MENGGUNAKAN METODE WEB MODELING
E-COMMERCE PT. MADYA JAYA SENTOSA MENGGUNAKAN METODE WEB MODELING Eko Firman Safi I Efranto Winda Mardiani Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech PALEMBANG Abstrak Terbatasnya jangkauan pemasaran barang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45454545 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini mengkaji courseware multimedia pembelajaran interaktif pada sub materi pengaruh suhu terhadap laju reaksi yang dikembangkan untuk
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem interactive e-learning berbasis web dengan game dan animasi untuk pembelajaran materi bilangan berdasarkan SI dan SKL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat, perkembangan tersebut memberikan kontribusi dalam penyebaran dan penyajian informasi di berbagai belahan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
RANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER Huzaeni Hasanun 1, Salahuddin 2 1,2 urusan Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln. B.Aceh Medan Km.280
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri
MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO Freggi Soegri Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo
Lebih terperinciMODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING
MODEL INTERAKSI DALAM E-LEARNING Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak E-Learning atau electronic learning
Lebih terperinciLAPORAN SKRIPSI PERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING BERBASIS WEB PADA SMP N 1 JETIS BANTUL
LAPORAN SKRIPSI PERANCANGAN APLIKASI E-LEARNING BERBASIS WEB PADA SMP N 1 JETIS BANTUL Disusun Oleh Nama : Kusumawati Heri Susanti Nomor Mahasiswa : 12111063 Program Studi : Teknik Informatika Jenjang
Lebih terperinciKata Pengantar. Irwinda Putri W.
Kata Pengantar Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta ala, yang berkat rahmat serta karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berjudul Implementasi
Lebih terperinciPengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa
Scientific Journal of Informatics Vol. 1, No. 2, November 2014 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Pengembangan LMS (Learning Management System) Berbasis Web
Lebih terperinciDASAR-DASAR WEB DESIGN
DASAR-DASAR WEB DESIGN Pengenalan website dan istilah-istilah internet By Reynaldi Wilianata Web Design? Asal Design hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem
Lebih terperinciOleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan
Oleh : Dra. Lilik Soelistyowati,MM Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka & Jasa Informasi Perpustakaan Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Ke-3 Bandung, 2-4 November 2010 Terdepan dalam informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai perkembangan teknologi, Internet saat ini menempati posisi yang penting dalam kehidupan manusia. Internet memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk
Lebih terperinciMaking Provisions for Applications and Services
Making Provisions for Applications and Services Ketika seseorang mengakses informasi pada suatu perangkat (device), baik itu PC, laptop, PDA, ponsel, atau device lain yang terhubung ke jaringan, data tidak
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)
BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat
Lebih terperinci5/24/12. Potensi TIK dalam Pendidikan. Pengertian E-learning. Pembelajaran berbasis TI. Berbagai contoh. Perkembangan
Potensi TIK dalam Pendidikan Pemanfaatan E-learning di SMA Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciPeran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Abstrak Sentuhan elegan teknologi informasi telah mentransformasi perpustakan
Lebih terperinciREKAYASA PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN DNA MANUSIA DENGAN METODE PENDEKATAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING. Abstrak
KOMPUTAKI Vol. 1 No. 1 Februari 2016 REKAYASA PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN DNA MANUSIA DENGAN METODE PENDEKATAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING Stephanus Widjaja Teknik Informatika, STIMIK AKI PATI e-mail: stephanuswidjaja@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA LPK NAVITA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Hanif Abdan Syakuro
ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA LPK NAVITA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Hanif Abdan Syakuro 13.22.1459 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciWebsite: http://slamin.unej.ac.id
Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Drs. Slamin, M.Comp.Sc.,., Ph.D Email: slamin@unej.ac.id Website: http://slamin.unej.ac.id Universitas Jember Outline Pengertian TIK Landasan TIK Pemanfaatan TIK Pemanfaatan
Lebih terperinciPENGELOLAAN DATA PERGURUAN TINGGI. Wahyu Catur Wibowo. Wahyu Catur Wibowo
PENGELOLAAN DATA PERGURUAN TINGGI http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Data Perguruan Tinggi } PRIMER Akademik Mahasiswa Kurikulum Perkuliahan Aset Barang Lahan dan Bangunan Transportasi SDM Pengajar Pendukung
Lebih terperinciPembuatan Website Forum Komi Kus Dengan PHP dan MySQL. Disusun Oleh : Alifnesia Rifatima NPM : Pembimbing : H. Risdiandri Iskandar, Skom, MM
Pembuatan Website Forum Komi Kus Dengan PHP dan MySQL Disusun Oleh : Alifnesia Rifatima NPM : 50411609 Pembimbing : H. Risdiandri Iskandar, Skom, MM Daftar Isi Slide Presentasi Slide 1 Cover Slide 2 Daftar
Lebih terperinciPENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI.
Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI Rini Astuti Sekolah Tinggi Manajemen
Lebih terperinciImplementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise
Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Adi Nugroho, Teguh Wahyono,Hanny Hattu Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) BERBASIS WEB
1 PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) BERBASIS WEB Oleh Eka Fitrajaya R. 1, Heri Sutarno 2 & Enjang A. Nurdin 3 Abstrak Penelitian ini akan mengembangkan tentang penilaian
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E. Defri Kurniawan M.Kom
REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT ANALYSIS WEB E Defri Kurniawan M.Kom Objective Memahami bagaimana melakukan Analisis pada Web Engineering Mengenalkan Design Arsitektur Web Engineering Content Analysis
Lebih terperinciSTMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami
Abstrak STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS E-TRAINING PPPPTK TK DAN PLB
PETUNJUK TEKNIS E-TRAINING PPPPTK TK DAN PLB (etraining.tkplb.org) E-training atau elektronik training merupakan suatu jenis diklat yang menggunakan media elektronik sebagai alat bantu dalam proses pelaksanaan
Lebih terperinciPANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP
PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP 1) Ketentuan Umum a. Ada 15 (lima belas) pengusul yang diundang untuk memasukkan konten e learning. Kelima belas konten ini selanjutnya akan diseleksi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan
Lebih terperinciFitur dalam PDA business software
Personal Information Manager (PIM) Software Terdiri dari kalender (calendar), buku alamat (address book), notepad, dan memiliki sinkronisasi dengan komputer PDA dan smart phones memiliki fitur PIM ini
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB Oleh: Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Lebih terperinciYusnaeni A & Udin SS, Faktor-faktor Terpenting dalam Pembangunan E-Learning System
Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 1, April 2009 FAKTOR-FAKTOR TERPENTING DALAM PEMBANGUNAN E-LEARNING SYSTEM Yusnaeni Arifin 1) dan Udin Sidik Sidin 2) 1) Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako 2)Jurusan
Lebih terperinciPENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?
1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning
Lebih terperinciTESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung. Oleh
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INTERACTIVE E-LEARNING MENGGUNAKAN GAME DAN ANIMASI UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR (SD) (Studi Kasus : Materi Bilangan Kelas 1 dan Kelas 2) TESIS Karya tulis sebagai
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MULTITIER DENGAN WEB SERVICE PADA SISTEM PENILAIAN RAPOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BUMIJAWA
LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MULTITIER DENGAN WEB SERVICE PADA SISTEM PENILAIAN RAPOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BUMIJAWA THE IMPLEMENTATION OF MULTITIER ARCHITECTURE USING WEB
Lebih terperinciBAB V PERANCANGAN MOXIE
BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era ini menyebabkan perubahan pada sistem belajar mengajar di berbagai instansi pendidikan. Perkembangan teknologi tersebut
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING VERSI MOBILE BERBASIS ANDROID
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING VERSI MOBILE BERBASIS ANDROID Elda Belina P, Fakruddin Rizal Batubara Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinci