BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
|
|
- Yenny Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan penting dalam gaya hidup, komposisi demografis dari berbagai kelompok sosial dan dengan globalisasi pasar makanan, pasokan makanan berkembang pesat dalam ukuran dan keragaman. Ketika memutuskan untuk membeli beberapa produk makanan, konsumen sering mendasarkan keputusan mereka pertama pada nilai produk, penampilan visual dan presentasi produk atau iklan (Bahamonde, et.al., 2007 dan Becker, et.al, 2011), tetapi kebanyakan orang membuat keputusan makanan pilihan berdasarkan alasan yang rasional. Kualitas yang dirasakan dari produk makanan ditentukan oleh banyak faktor. Informasi eksternal yang berbeda tersedia pada paket atau label, komposisi, indikator kualitas makanan, merek dagang dan logo perusahaan (Bernués, Olaizola, & Corcoran, 2003; Blade, 2009;Grujic, Petrovic, & Gajic 2013) simbol kualitas sistem bisnis sesuai dengan standar keamanan pangan (Jevsnik, Hlebec, & Raspor, 2008; Dickson - Spillmann, Siegrist, & Keller, 2011; Grujic, Keran, Vujadinovic, & Perusic, 2012; Grujic, & Grujic, 2012). Nilai ADI (Acceptable Daily Intake) MsG tidak dinyatakan, yang artinya aman dikonsumsi. Di Indonesia sendiri, sesuai dengan Permenkes RI No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan, MsG dapat digunakan pada berbagai jenis pangan dalam jumlah secukupnya, serta diproduksi dengan menerapkan GMP (cara produksi pangan yang baik) dalam PP No.69 tahun 1999 tentang label dan iklan pangan, pangan yang mengandung Monosodium Glutamat (MsG) [golongan flavor enchancer] harus mencantumkan nama MsG dalam komposisi label. Sehingga konsumen bisa mendapat informasi yang jelas mengenai kandungan produk tersebut (Nurani, 2013). Sebenarnya terdapat dua jenis Monosodium Glutamat (MsG), yaitu alami dan buatan. MsG buatan berpotensi membuat gangguan kesehatan dan justru paling banyak beredar di pasaran. Penggunaan MsG kadang tersembunyi dengan 1
2 2 beberapa nama di balik label makanan, meski ada tulisan protein hidrolisat atau rempah-rempah, belum tentu makanan tersebut tidak mengandung MsG dalam komposisinya.menurut WHO, batas aman konsumsi MsG bagi orang dewasa adalah mg per kg berat badan atau sekitar dua sendok teh untuk orang dengan berat badan 50 kg. WHO sendiri tidak merekomendasikan bayi di bawah umur 12 minggu untuk mengonsumsi MsG. Anak-anak yang kebanyakan mengonsumsi MsG atau vetsin, akan kekurangan hormone thyroxin dan parathyroid yang berdampak negative kepertumbuhan tulang dan perkembangan tubuh. Hal tersebut karena tubuh kehilangan kalsium dan fosfor (Amaliafitri, 2010). Rasa lezat dan gurih pada makanan sebagian besar berasal dari Monosodium Glutamat (MsG) atau penyedap rasa yang ditambahkan kedalam masakan atau makanan ringan. Dilain pihak penggunaan MsG banyak menimbulkan kontroversi di masyarakat, karena sebagian besar masyarakat menganggap penggunaan MsG yang berlebihan bisa menimbulkan efek negative terhadap kesehatan manusia (Amaliafitri, 2010). MsG banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para produsen maupun konsumen pangan karena sebagian dari masyarakat percaya bahwa bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MsG, mereka sering menunjukkan gejala-gejala alergi. Di Cina gejala alergi ini dikenal dengan nama Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Sindroma ini mempunyai gejala antara lain, merasakan mati rasa di daerah belakang leher yang menjalar hingga lengan dan punggung. Namun, biasanya gejalanya akan hilang sendiri setelah dua jam. Setelah muncul istilah CRS ini barulah MsG menjadi isu kesehatan yang mengglobal. Banyak pihak yang akhirnya meninggalkan konsumsi MsG karena termakan isu CRS, terutama di negara-negara Barat (Amaliafitri, 2010). Kebanyakan konsumen atau ibu rumah tangga tidak mengetahui informasi akan dampak negatif dalam kesehatan manusia, oleh karena itu pemasar mutlak perlu memeriksa apa yang sudah diketahui oleh konsumen, karena pengetahuan produk, pengetahuan perolehan produk dan pengetahuan pemakaian ini akan mempengaruhi perilaku konsumen (Sujan, 2010). Ketika konsumen memiliki
3 3 pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik dalam mengambil keputusan, ia akan lebih efisien dan lebih cepat mengolah informasi dan mampu mercall informasi yang lebih baik. (Sumarwan, 2011). Fenomena pemakaian MsG di kalangan ibu rumah tangga sekarang ini semakin meningkat. Semua kalangan pun memakai MsG ini agar mempergurih makanan. MsG adalah zat aditif makanan yang telah digunakan selama beberapa tahun untuk meningkatkan rasa. Ini biasanya digunakan dalam berbagai jenis makanan dan daging olahan (Sompotan, 2012). Pada grafik 1.1 responden berjumlah 11 (sebelas) yang seluruhnya bekerja sebagai ibu rumah tangga yang berkisar umur tahun. Grafik 1.1 Penggunaan MsG oleh ibu rumah tangga Proposi penggunaan MsG oleh ibu rumah tangga 36% 64% ibu rumah tangga yang menjawab iya ibu rumah tangga yang menjawab tidak Sumber : hasil olahan kuesioner Penelitian Awal, Januari 2013 Dari hasil olahan data diatas dapat di simpulkan responden yang berjumlah 11 (sebelas) ibu rumah tangga, 7 (tujuh) orang yang memakai MsG menjawab sudah mengetahui bahaya MsG, dan dari 7 (tujuh) orang terdapat 1 (satu) orang yang tidak mengetahui akan bahaya bahan yang terkandung dalam MsG. Banyak ibu rumah tangga sudah mengetahui akan bahaya bahan yang terkandung dalam MsG tetapi yang terjadi ibu rumah tangga mengabaikan akan bahaya MsG.
4 4 Grafik 1.2. Pemahaman ibu rumah tangga terhadap MsG Pemahaman ibu rumah tangga terhadap MsG 14% 86% iya tidak Sumber : hasil olahan kuesioner Penelitian Awal, Januari 2013 Dari gambaran diatas dapat diketahui masyarakat sudah mengetahui bahwa MsG berbahaya tetapi masyarakat masih tetap menggunakan MsG dalam masakan. Hal ini menjadi ketertarikan untuk meneliti kasus ini. Semua kembali kepada keputusan pembelian ibu rumah tangga yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2010). Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui adanya kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang dihadapi oleh masyarakat yang mengkonsumsi MsG dalam hal Pengetahuan konsumen yang memperhatikan pentingnya pengaruh pencapaian keputusan konsumen, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang di tuangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, PENGETAHUAN PEROLEHAN & PENGETAHUAN PEMAKAIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MSG DI BANDUNG
5 5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, pengetahuan konsumen terhadap pembelian produk MsG sudah mengerti akan bahaya menggunakan MsG tetapi konsumen masih saja menggunakan MsG dalam masakan mereka, informasi akan bahaya MsG pun sudah tersebar akan tetapi konsumen beralasan jika tidak menggunakan MsG rasa pada masakan tersebut kurang gurih oleh sebab itu konsumen menggunakan MsG bila digunakan secara terus menerus akan menyebabkan gangguan kesehatan pada diri konsumen. Seluruh permasalahan tersebut menyebabkan pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian produk MsG. Dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian MsG? 2. Seberapa besar pengaruh pengetahuan perolehan produk terhadap keputusan pembelian MsG? 3. Seberapa besar pengaruh pengetahuan pemakaian terhadap keputusan pembelian MsG? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan S1 Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Bisnis Manajemen di Universitas Widyatama. Dengan diperolehnya informasi dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat bagi pihak pihak yang bersangkutan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian MsG.
6 6 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan perolehan produk terhadap keputusan pembelian MsG. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan pemakaian terhadap keputusan pembelian MsG. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi, bagi penulis maupun bagi pihak pihak yang berkepentingan. Adapun kontribusi dalam penelitian ini yaitu kontribusi praktis dan kontribusi teoritis Kontribusi Praktis Dalam penelitian ini penulis membahas tentang pengaruh pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian produk MsG, ketika ibu rumah tangga memiliki pengetahuan yang lebih banyak, maka ia akan lebih baik dalam mengambil keputusan, ia akan lebih efisien dan lebih cepat mengolah informasi dan mampu mercall informasi yang lebih baik. (Sumarwan, 2011). Bagi konsumen evaluasi dan informasi yang didapat oleh ibu rumah tangga kurang. Walaupun sudah tertera komposisi didalam kemasan tetapi mereka tidak mengerti bahan apa yang tergantung dan cara pemakaian MsG tidak sesuai dengan ketentuan yang ibu rumah tangga ketahui MsG bisa merubah rasa menjadi gurih. Informasi atau pengetahuan yang banyak maka pemahaman bagi ibu rumah tangga untuk berhenti atau mengurangi penggunaan MsG atau vetsin. Perusahaan pun mengetahui cara memberikan informasi semenarik mungkin agar ibu rumah tangga tertarik dengan iklan dan strategi dalam memasarkan produk MsG dengan harga yang murah ibu rumah tangga bisa mendapatkan cita rasa yang sesuai dengan keinginannya. Melalui penelitian ini di harapkkan dapat memberikan kontribusi kepada konsumen dari informasi mengenai MsG melalui pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian.
7 Kontribusi Teoritis Hasil pemikiran ini diharapkan dapat berguna dan memberikan suatu pemikiran bagi perusahan MsG atau vetsin dan ibu rumah tangga yang menggunakan Msg atau vetsin akan mengadakan penelitian tentang pengetahuan produk, pengetahuan pembeli dan pengetahuan pemakaian agar konsumen memiliki pengetahuan konsumen sebagai acuan untuk mencapai keputusan pembelian. Apabila tidak berpengaruh, maka penelitian ini bisa dijadikan landasan untuk memperbaiki atau menentukan langkah langkah kedepan untuk kebaikan perusahaan MsG atau vetsin dan mahasisiwi yang menggunakan vetsin Definisi Variabel Penelitian Agar penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas maka perlu dijabarkan arti variabel tersebut dalam suatu definisi Pengetahuan konsumen Menurut Mowen dan Engel yang dikutip oleh Sumarwan (2011) definisi pengetahuan konsumen adalah tingkatan informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Engel, Blackwell dan Miniard, 1994) membagi pengetahuan konsumen menjadi pengetahuan produk, pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian. Pengetahuan produk mencangkup kesadaran akan kategori dan merek produk didalam kategori produk, terminologi produk, atribut atau ciri produk dan kepercayaan tentang kategori produk secara umum dan mengenai merek spesifik. Pengetahuan pembelian mencangkup informasi tentang dimana produk tersebut harus dibeli dan kapan harus membelinya. Pengetahuan pemakaian mencangkup informasi tentang operasi pemakaian dan situasi pembelian. Pengetahuan produk dan keterlibatan produk mengacu pada berbagai jenis pengetahuan arti dan kepercayaan yang direkam didalam ingatan konsumen.
8 8 Pengetahuan produk yang diambil dari ingatan memiliki potensi mempengaruhi interpretasi dan integrasi proses. Keterlibatan produk mengacu pada pengetahuan konsumen tentang relevansi personal suatu produk dalam hidupnya (Peter dan Olson, 1999). Sistem kognisi manusai dapat menginterpretasikan berbagai jenis informasi, oleh karena itu akan menghasilkan pengetahuan, arti dan kepercayaan (Durgee dan Stuardt dalam Peter dan Olson, 1999) Keputusan Pembelian Definisi Keputusan Pembelian Konsumen menurut Setiadi dalam bukunya Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi (2003) adalah: Pengetahuan keputusan konsumen (Consumer Decision Making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya 1.6 Outline Skripsi Outline skripsi ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian informasi berdasarkan urutan dan aturan logis penelitian. Pembahasan skripsi ini disusun dalam 5 bab yang secara keseluruhan membahas pengaruh pengetahuan konsumen terhadap keputusan pembelian produk MsG di Kota Bandung. Tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan judul skripsi yang menggabarkan secara singkat tentang masalah yang diteliti. Kemudian skripsi diawali bab 1 (satu) yang berisi pendahuluan, dimana dalam pendahuluan, ada beberapa uraian dan penjelasan mengenai rumusan singkat tentang pokok pokok yang akan dibahas seperti identifikasi masalah yang merupakan pertanyaan pokok dari keseluruhan penelitian. Tujuan penelitian merupakan arah dari penelitian, merinci apa yang ingin diketahui pennulisan dalam bentuk pertanyaan. Kegunaan penelitian yang manfaat dari hasil penelitian dan sumbangan penelitian terhadap perkembangan ilmu manajemen serta definisi yang digunakan agar penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas dan membahas tentang outline penelitian.
9 9 Pada bab 2 (dua) yaitu tinjauan pustaka yang memuat informasi tentang teori yang menjadi latar belakang penelitian atau uraian tentang teori, membahas variabel-variabel yang digunakan, tinjauan pustaka juga membantu dalam menyusun kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka pemikiran adalah pola nalar peneliti dalam menjawab masalah yang diturunkan dari teori. Pada bab 3 (tiga) berisi uraian mengenai metodologi penelitian. Dimana dimulai dari objek penelitian, desain penelitian, operasional penelitian, jenis penelitian, dan metode penelitian. Dengan mengetahui metode yang ingin digunakan dapat mempermudah penelitian dan mendeskripsikan hasil penelitian pada bab berikutnya. Selanjutnya bab 4 hasil penelitian dan pembahasan, yaitu memuat pendeskripsian yang dilakukan menyangkut data dan hasil penelitian. Pendeskripsian tersebut meliputi hasil pengukuran variabel-variabel yang akan diteliti, pengujian hipotesis, analisis hasil penelitian, dan interprestasi data. Kemudian di akhir penelitian yaitu di bab 5 kesimpulan dan saran yang merupakan bab terakhir, dimana bagian ini diambil kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran dapat bermanfaat bagi objek penelitian.
BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Bahan tambahan makanan ini disebut dengan zat aditif, dimana zat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat untuk menciptakan masakan dengan cita rasa yang gurih serta aroma yang lezat, menyebabkan terjadinya peningkatan akan kebutuhan bahan tambahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar 2.1.1 Pengetahuan Konsumen Apa yang konsumen beli, dimana mereka membeli, dan kapan mereka bergantung pada pengetahuan yang relavan dengan keputusan ini. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah pangan yang perlu disediakan untuk dikonsumsi. Selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang jumlah penduduknya setiap tahun mengalami peningkatan. Banyaknya jumlah penduduk ini juga mengakibatkan banyaknya jumlah pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan merupakan bagian kebutuhan primer bagi manusia. Tanpa makanan manusia tidak dapat melakukan berbagai macam aktivitas karena dari makananlah manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti membersihkan rumah merawat anak-anaknya. Tidak kalah pentingnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ibu rumah tangga berperan penting dalam pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan rumah merawat anak-anaknya. Tidak kalah pentingnya adalah memasak dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sudah ada dan semakin berkembang dari waktu ke waktu, disamping itu pula kosmetik berperan penting untuk menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini di Indonesia, hampir setiap makanan mengandung vetsin atau dikenal dengan Monosodium Glutamate (MSG). Selama ini MSG terkenal sebagai penyedap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Di dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia memiliki kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Banyaknya ragam kebutuhan yang ada di masyarakat serta beragam produk yang ditawarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manuasia akan pangan merupakan hal yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia, baik dipandang dari segi kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gizi dan mempunyai bentuk yang menarik, akan tetapi juga harus aman dalam arti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupannya, makhluk hidup membutuhkan makanan, karena dari makanan manusia mendapatkan berbagai zat yang diperlukan oleh tubuh untuk dapat bekerja dengan optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keputusan pembelian didefinisikan Kotler (2012) sebagai tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli suatu produk atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di dunia saat ini khususnya di Indonesia telah masuk dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minyak goreng bagi masyarakat Indonesia adalah salah satu kebutuhan pokok atau merupakan salah satu dari Sembako (sembilan bahan pokok) menurut keputusan Menteri Perindustrian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi saat ini atau sebelumnya, pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia. Keinginan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar produk dari perusahaan Indonesia. Di sisi lain, keadaan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyak perusahaan produsen minyak goreng di Indonesia lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia secara langsung berdampak pada pola perekonomian Indonesia. Kenaikan harga minyak dunia (minyak goreng) menyebabkan banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu
II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Perilaku Konsumen Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Wisatawan Sebagai Konsumen Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mendefinisikan konsumen adalah setiap orang pemakai
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN : Pengetahuan Produk dan Keterlibatan Konsumen
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT PERILAKU KONSUMEN : Pengetahuan Produk dan Keterlibatan Konsumen Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap saat. Kebutuhan makanan sangat penting bagi masyarakat karena makanan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Kebutuhan makanan sangat penting bagi masyarakat karena makanan merupakan jenis
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003 UJANG SUMARWAN IDQAN FAHMI.
RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pemilihan Susu Formula di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara. Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI. Peraturan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan produksi daging sapi di Indonesia secara umum cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri olahan daging sapi mempunyai peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dapat langsung diminum (Rumondor et al., 2014). Air minum yang. mengurangi daya kerja serta daya produksi (Widarto, 1996).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan air minum terus mengalami peningkatan seiring dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat pula. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pada bidang teknologi informasi, membuat arus informasi semakin mudah diakses oleh setiap individu dan kelompok yang membutuhkannya. Dengan demikian, informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ristiayanti Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, Andi, Yogyakarta, 2005, hlm. 56.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan berbagai upaya dalam rangka memenuhi kebutuhannya yang beragam. Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Kesadaran konsumen dari kalangan mahasiswa UGM atas pengonsumsian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesadaran konsumen dari kalangan mahasiswa UGM atas pengonsumsian mi instan organik dibentuk dari budaya keterlibatan dan proses berpikir. Budaya keterlibatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Perpindahan Merek Menurut Kotler dan Keller (2008) merek (brand) adalah sebuah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1055, 2015 BPOM. Takaran Saji. Pangan Olahan. Pengawasan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis retail saat ini semakin pesat, diantaranya adalah bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran cepat saji terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bentuk anionik dari asam glutamat 7. Sebagai flavour enhancer bahan ini banyak ditemukan di negara maju 8, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Monosodium glutamat atau yang lebih dikenal dengan sebutan MSG adalah garam natrium yang berasal dari asam glutamat merupakan asam amino non esensial yang dapat dijumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk homo economicus, tidak akan lepas dari pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi pada tiap individu. Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, perkembangan dunia usaha telah membawa para pelaku bisnis kedalam persaingan yang sangat ketat. Persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang teknologi, liberalisasi perdagangan, serta faktor-faktor lain (Knight,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,
Lebih terperinciPENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN
PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN UMUM Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab merupakan salah satu tujuan penting
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label
PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang atau jasa yang memuaskan bagi konsumen mereka. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, menimbulkan berbagai macam usaha bisnis dengan tujuan utamanya adalah memberikan atau menghasilkan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan yang memproduksi produk-produk yang saat ini beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba menciptakan komunikasi yang unik agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman yang sudah modern ini, dunia bisnis memang sudah tidak menjadi hal yang asing lagi bagi kita semua, hal ini ditandai dengan adanya perbaikan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator perkembangan aktivitas perekonomian suatu negara.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses utamanya, akan mengetahui adanya cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di bidang makanan dan minuman seperti usaha membuka tempat makan (restoran/rumah makan), camilan dan kuliner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dalam segala bidang di Indonesia akan mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya perubahan perilaku konsumen, kebijakan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT)
83 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN GIZI SEBAGAI FAKTOR DOMINAN KEBIASAAN MEMBACA LABEL INFORMASI GIZI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini merupakan sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri. Persaingan yang terjadi akan
Lebih terperinciVII PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA KUSUMA AGROWISATA
VII PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKET WISATA KUSUMA AGROWISATA Keputusan pembelian dalam mengkonsumsi barang atau jasa ditentukan oleh perilaku konsumen yang bersangkutan. Perilaku proses keputusan selalu
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMEN. By Eka DJ Ginting
PERILAKU KONSUMEN By Eka DJ Ginting Pengertian Bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan serta mengatur pembelian barang dan jasa (Hiam, A & Scewe, C.D,
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan industri otomotif khususnya mobil sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit varian mobil baru bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya agar terus berkembang dan mendapatkkan laba semaksimal
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association ( AMA ) dalam Kotler dan Keller
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut American Marketing Association ( AMA ) dalam Kotler dan Keller (2009:5) bahwa Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Umami merupakan bagian dari lima rasa dasar selain manis, asam, asin, dan pahit (Hallock, 2007). Umami merupakan rasa yang banyak ditemukan pada makanan siap saji, makanan
Lebih terperinciBAB I. Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai. dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin maraknya persaingan bisnis global, pasar menjadi semakin ramai dengan barang-barang produksi yang dihasilkan. Bangsa Indonesia dengan masyarakatnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor Pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu peranan sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan. Menurut Husodo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan awetan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi membawa dampak terhadap perubahan gaya hidup masyarakat, termasuk perubahan pola konsumsi makanan yang lebih banyak mengkonsumsi jenis
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan nilai barang dan jasa setelah mengeluarkan sejumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai pengaruh ketidakpuasan, prilaku mencari variasi, dan iklan pesaing terhadap perpindahan merek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran penting menggerakkan roda ekonomi secara nasional, hampir dari berbagai kalangan menggemari
Lebih terperinciNama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01
Analisis Sikap Konsumen dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A Mild di Depok. Nama : Arindasari Npm : 11211157 Kelas : 3EA01 Latar Belakang Rokok merupakan salah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORITIS. A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen
BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen 1. Pengertian Konsumen Pengertian konsumen menurut Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen sebelum berlakunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian. Keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh perilaku pembelian dari
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI PRODUK VETSIN (Studi Kasus : Ajinomoto, Masako, dan Royco)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI PRODUK VETSIN (Studi Kasus : Ajinomoto, Masako, dan Royco) Nofiawaty Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sriwijaya nofiawaty@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Uraian Jumlah penduduk (juta jiwa) Konsumsi beras (juta ton) (Sumber: BPS, 2012)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas beras memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian dan menjadi makanan pokok oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan sampai dengan saat ini masih menarik banyak perhatian Warga Negara, Perusahaan, Lembaga serta Pemerintah dari sekitar belahan dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merek dagang yang dikomunikasikan melalui media. Pesan - pesan iklan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan sebuah alat untuk mengkomunikasikan sebuah pesan yang bertujuan untuk mempersuasi para pendengar, pemirsa, pembaca agar mereka memutuskan suatu tindakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah
BAB II LANDASAN TEORI A. TIPE PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI 1. Pengertian Pengambilan Keputusan Membeli Pengambilan keputusan membeli merupakan suatu proses pemecahan masalah (John Dewey dalam Engel, Blackwell
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber pangan yang diharapkan masyarakat yaitu memiliki nilai gizi tinggi serta menyehatkan. Salah satu sumber gizi yang tinggi terdapat pada bahan pangan kedelai, yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian masyarakat, khususnya orang tua, pendidik, dan pengelola sekolah. Makanan dan jajanan sekolah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidup dengan lingkungan yang bersih, nyaman, dan segar sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dengan lingkungan yang bersih, nyaman, dan segar sangat diinginkan bagi seluruh masyarakat, karena di era globalisasi saat ini terdapat permasalahan yang
Lebih terperinci(3) KENALI DENGAN BAIK MANFAAT BAH AN TAMBAHAN PANGAN Ardiansyah PATPI Cabang Jakarta
(3) KENALI DENGAN BAIK MANFAAT BAH AN TAMBAHAN PANGAN Ardiansyah PATPI Cabang Jakarta Perkembangan ilmu dan teknologi pangan mengalami kemajuan yang pesat dewasa ini. Salah satu inovasi yang banyak diaplikasikan
Lebih terperinciPENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI
PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELI Di tengah gaya hidup berbusana global yang masuk ke Indonesia, pemunculan batik dengan gaya trendi memang sangat menarik perhatian. Baju dari tekstil tradisional
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Konsumsi dan Konsumen Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie. Pengertian konsumsi secara tersirat dikemukakan oleh Holbrook
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dari perilaku konsumen tersebut adalah prilaku membeli. Seperti yang dikatakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang
1 I. PENDAHULUAN Pekarangan merupakan suatu ekosistem spesifik berupa ekosistem buatan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang membentuk suatu komunitas yang didominasi oleh tanaman budidaya yang
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Concern) INFORMED CONCERN Yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Umur : Alamat : Menyatakan
LAMPIRAN 51 52 Lampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Concern) INFORMED CONCERN Yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Umur : Alamat : Menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi menyebabkan aktivitas masyarakat meningkat, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks menyebabkan perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya. Seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan pada suatu perusahaan dipicu oleh adanya globalisasi. Globalisasi merupakan pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda dengan bantuan program IBM
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti tentang pengujian elemen visual kemasan dan elemen verbal kemasan terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia hingga saat ini. Salah satu manfaat
Lebih terperinci