PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI"

Transkripsi

1 KOMPETENSI DASAR Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi INDIKATOR Siswa mampu mendeskripsikan Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi Siswa mampu menyebutkan Peran pelaku kegiatan ekonomi Siswa mampu membuat Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi (circulair flow diagram ) MATERI PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI A. Para Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi Dalam mengatasi permasalahan ekonomi maka akan muncul pihak-pihak yang akan mencoba menyelesaikan permasalahan ekonomi. Pihak-pihak ini disebut Pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi adalah mereka baik perorangan, lembaga-lembaga ataupun instansi pemerintahan yang melakukan kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi. Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dibagi atas : I. Rumah Tangga Konsumen (RTK) Rumah tangga konsumen adalah bagian dari masyarakat baik perorangan, kelompok orang, lembaga-lembaga/badan-badan sebagai konsumen serta sebagai penyedia/pemilik faktor-faktor produksi. Peran Rumah tangga konsumen sebagai berikut : ) Sebagai Konsumen yaitu membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2) Sebagai penyedia/pemilik faktor-faktor produksi Rumah tangga konsumen sebagai penyedia /pemilik faktor-faktor produksi membaginya terdiri dari : Faktor Produksi Asli yaitu : a. Sumberdaya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan dalam proses produksi misal tanah, bangunan, sumber alam yang disewakan (Rent). Faktor produksi SDA yang paling utama adalah Tanah. Ketersediaan tanah makin lama makin sedikit tetapi permintaan tanah makin lama semakin banyak sehingga harga tanah makin lama akan semakin tinggi. b. Sumberdaya manusia(tenaga Kerja) adalah sekumpulan orang yang mempunyai kemampuan dan keahlian untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan gaji/upah (Wage) tertentu dalam rentang waktu tertentu. Faktor Produksi Turunan yaitu : c. Modal adalah pemilik modal(uang), saham, tabungan yang diserahkan dalam proses produksi dengan mengharapkan memperoleh penghasilan berupa bunga (Interest). d. Wirausaha/Pengusaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal seefektif dan seefisien mungkin dengan mengharapkan akan memperoleh laba (Profit). 3) Memperoleh balas jasa atas imbalan faktor produksi. a. Tanah balas jasa berupa Sewa (Rent). b. Tenaga Kerja balas jasa berupa Gaji /upah (Wage). c. Modal balas jasa berupa bunga (Interest). d. Wirausaha/pengusaha balas jasa berupa laba (Profit). 4) Membayar pajak kepada pemerintah. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 3

2 II. III. IV. Rumah Tangga Produsen/Perusahaan (RTP) Rumah tangga produsen adalah kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan serta bertujuan mencari keuntungan/laba. Peran rumah tangga produsen sebagai berikut : ) Sebagai produsen yaitu menghasilkan barang dan saja yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi, rumah tangga pemerintah dan masayarakat luar negeri. 2) Sebagai pengguna faktor produksi yaitu memakai faktor-faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, wirausaha) untuk menghasilkan barang dan jasa. 3) Memberikan balas jasa kepada RTK atas faktor-faktor produksi 4) Sebagai agen pembangunan yaitu membantu pemerintah dalam kegiatan-kegiatan pembangunan seperti membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur dll. 5) Membayar pajak kepada pemerintah. Rumah Tangga Pemerintah (RTG) Rumah tangga pemerintah adalah sebuah bentuk perusahaan yang berskala besar yaitu satu negara. Peran rumah tangga pemerintah sebagai berikut : ) Sebagai pengatur yaitu untuk mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri dan untuk menjaga stabilitas ekonomi serta mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. 2) Sebagai konsumen yaitu pengguna barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi segala perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugasanya. 3) Sebagai produsen yaitu memproduksi barang atau jasa yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan kepentingan negara misal menjalankan BUMN seperti PAM, listrik, minyak bumi dll. 4) Menerima/memungut pajak dari RTK dan RTP dan memberikan balas jasa berupa fasilitas umum yang bisa dipergunakan dan bantuan(subsidi) kepada perusahaan. Masyarakat Luar Negeri (MLN) Masyarakat luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berasal dari luar negara yang bekerjasama dalam perdagangan, pertukaran tenaga kerja, penanaman modal, pinjaman dan bantuan. Peran masyarakat luar negeri sebagai berikut : ) Mengekspor (menjual) dan mengimpor (membeli) barang dan jasa antar negara. 2) Menginvestasikan modal asing. 3) Memberikan pinjaman luar negeri. 4) Memberikan bantuan sosial maupun pembangunan luar negeri. 5) Melakukan pertukaran tenaga kerja. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 32

3 MATERI Interaksi Antar Pelaku Ekonomi (Circulair Flow Diagram) Kita telah mengenal kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi serta pelaku pelaku ekonomi. Kalau kita amati setiap pelaku-pelaku ekonomi memiliki peran masingmasing yang saling berhubungan. Hubungan antar peran pelaku-pelaku ekonomi diimplementasikan ke interaksi pelaku-pelaku ekonomi (Circulair Flow Diagram). Hubungan Interaksi Pelaku-pelaku ekonomi dibagi atas : ) Model kegiatan ekonomi sederhana (RTK dan RTP/2 sektor) Model interaksi ini menghubungkan antara pelaku Rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Menjual faktor produksi Sewa, Bunga, Gaji, Laba Pasar Input (Faktor Produksi) Tanah, Tenaga kerja, Modal, kewirausahaan Balas Jasa faktor produksi Rumah Tangga konsumen (RTK) Rumah Tangga Produsen (RTP) Membeli Barang dan Jasa Menjual Barang dan Jasa Pasar Output (Barang dan Jasa) Membayar dengan uang Menjual Barang dan Jasa Interaksi pelaku ekonomi dapat digambarkan : Di Pasar Input (Pasar Faktor Produksi) RT Konsumen RT Produsen : Sebagai Pemilik/Penyedia F.Produksi menjual F. Produksi ke RTP (Arus Faktor produksi) RT Produsen RT Konsumen : Sebagai pengguna F.Produksi membeli F. Produksi dan membalas jasa ke RTK (Arus Uang/Pengeluaran) Di Pasar Output (Pasar Barang dan Jasa) RT Produsen RT Konsumen : Sebagai Produsen, menghasilkan barang/jasa dan menjual ke RTK (Arus Barang dan Jasa) RT Konsumen RT Produsen : Sebagai pengguna Barang dan Jasa, membayar ke RTP dalam Bentuk uang sebagai pendapatan RTP (Arus Uang/Pengeluaran) 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 33

4 2) Model kegiatan ekonomi dengan campur tangan pemerintah (3 sektor) Model interaksi ini menghubungkan antara pelaku Rumah tangga konsumen(rtk), rumah tangga produsen(rtp) dan rumah tangga Negara/pemerintah (RTG). Menjual faktor produksi Sewa, Bunga, Gaji, Laba Pasar Input (Faktor Produksi) Tanah, Tenaga kerja, Modal, kewirausahaan Balas Jasa faktor produksi Rumah Tangga konsumen (RTK) Membeli Barang dan Jasa Menjual Barang dan Jasa Bayar Pajak Rumah Tangga Negara (RTG) Membayar gaji PNS/TNI dan memberikan fasilitas umum Pasar Output (Barang dan Jasa) Bayar Pajak Membeli barang dan jasa dan memberikan subsidi Rumah Tangga Produsen (RTP) Membayar dengan uang Menjual Barang dan Jasa Interaksi pelaku ekonomi dapat digambarkan : Arus Pendapatan RTN RT Konsumen dan RT Produsen RT Negara : membayar pajak Arus Pengeluaran RTN RT Negara RT Konsumen : Menggunakan faktor produksi tenaga kerja sebagai PNS/TNI dan aparatur negara lainnya sebagai imbalanya membayar gaji Memberikan fasilitas umum kepada masyarakat misal : pembuatan jalan, bangunan dll. RT Negara RT Produsen : Membeli barang dan jasa untuk digunakan bagi kebutuhan RTN Memberikaan subsidi (bantuan) kepada pengusaha untuk menekan biaya produksi barang sehingga bisa laku dan bersaing di pasar. 3) Model kegiatan ekonomi pada kegiatan ekonomi terbuka (4 sektor) Model interaksi ini menghubungkan antara pelaku Rumah tangga konsumen(rtk), rumah tangga produsen(rtp), rumah tangga Negara/pemerintah (RTG) dan Masyarakat Luar Negeri (MLN). Disini kegiatan ekonomi tidak hanya dilakukan dalam negeri (RTK, RTP dan RTN) tetapi dengan negara lain (MLN). 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 34

5 Ekspor Faktor produksi EKONOMI_KELAS X_SEMESTER Menerima Balas Jasa faktor produksi Membayar Balas Jasa faktor produksi Impor faktor produksi Menjual faktor produksi Sewa, Bunga, Gaji, Laba Pasar Input (Faktor Produksi) Tanah, Tenaga kerja, Modal, kewirausahaan Membayar Balas Jasa faktor produksi Rumah Tangga Konsumen (RTK) Membeli Barang dan Jasa Menjual Barang dan Jasa Bayar Pajak Rumah Tangga Negara (RTG) Membayar gaji PNS/TNI dan memberikan fasilitas umum Pasar Output (Barang dan Jasa) Bayar Pajak Membeli barang dan jasa dan memberikan subsidi Rumah Tangga Produsen (RTP) Membayar dengan uang Menjual Barang dan Jasa Masyarakat Luar Negeri (MLN) Impor Barang/Jasa Membayar dengan mata uang Rupiah Ekspor Barang/Jasa Membayar dengan uang/mata uang asing 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 35

6 KOMPETENSI DASAR Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi INDIKATOR Siswa mampu mendeskripsikan Perilaku konsumen dan Perilaku Produsen MATERI PERILAKU KONSUMEN dan PERILAKU PRODUSEN A. Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi. Konsumsi Konsumsi adalah kegiatan yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa. Ciri-ciri konsumsi sebagai berikut : a. Barang yang dikonsumsi adalah barang ekonomi yaitu untuk mendapatkannya perlu pengorbanan. b. Barang yang dikonsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan. c. Barang yang dikonsumsi, kegunaanya atau manfaatnya habis sekaligus atau berangsurangsur habis 2. Nilai barang dan jasa konsumsi Nilai barang dan jasa dimiliki karena barang dan jasa tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Nilai barang dan jasa dapat dikelompokan menjadi dua, sebagai berikut : ) Nilai pakai ( Value in use) yaitu kemampuan suatu barang atau jasa digunakan oleh konsumen. Terdiri dari : Nilai pakai Subjektif yaitu nilai guna yang dilihat dari aspek pemakai barang dan jasa. Contoh : Gitar lebih berguna bagi gitaris dari pada guru, cangkul lebih berguna bagi petani daripada nelayan dll. Nilai pakai objektif yaitu kemampuan yang dimiliki benda karena benda tersebut dapat memenuhi kebutuhan manusia secara umum. Contoh : jas hujan dipakai pada saat musim hujan, meja belajar digunakan untuk belajar dll. 2) Nilai tukar (Value in Exchange) yaitu kemampuan suatu barang atau jasa untuk dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lainnya. Nilai tukar subjektif yaitu nilai tukar barang berdasarkan orang yang menukarkannya. Contoh : Gitar bagi seorang gitaris dapat ditukarkan dengan Rp tetapi bagi guru gitar mungkin hanya bernilai Rp ,00 dll. Nilai tukar objektif yaitu kemampuan yang dimiliki oleh barang atau jasa dapat ditukar dengan barang dan jasa yang berlaku secara umum. Contoh : uang Rp 0.000,00 dapat ditukar dengan beras Kg, Hp Nokia dapat ditukar dengan HP Sony Ericson yang memiliki kapasitas dan aplikasi yang sama dll. 3. Teori Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen dibagi dalam dua pendekatan sebagai berikut : a. Utilitas Kardinal Utilitas Kardinal atau kegunaan kardinal adalah kepuasan mutlak yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi suatu barang atau jasa. Kepuasan atas manfaat barang atau jasa tersebut bisa diukur/dikuantifikasi dalam bentuk angka, uang atau satuan lainnya. Teori ini dikemukan oleh Herman Henrich Gossen (854). Teori ini sesuai dengan bunyi hukum Gossen I. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 36

7 HUKUM GOSSEN I Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh menjadi negatif. Sesuai dengan Hukum Gossen I ini utilitas kardinal /nilai guna Kardinal dibagi atas : ) Nilai Guna Total (Total Utility) Adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Teori ini sesuai dengan bunyi hukum Gossen I. Contoh : Pada saat musim buah Mangga Minggu Pertama konsumen bisa membeli 40 kg, kemudian minggu kedua bertambah menjadi 60 kg, minggu ketiga menjadi 85 kg pada saat minggu keempat berkurang menjadi 75 kg dan minggu selanjutnya makin lama makin turun karena konsumen sudah mulai bosan dengan buah mangga dan mencari buah-buahan yang lainnya 2) Nilai Guna Marjinal (Marginal Utility) Adalah pertambahan (atau Pengurangan) kepuasan sebagai akibat perubahan penggunaan satu unit barang tertentu. Atau dnegan kata lain marginal utilty adalah tambahan kepuasan karena bertambahnya mengonsumsi satu unit barang. Contoh : Pada minggu pertama konsumen bisa mengonsumsi buah mangga 40 kg kemudian minggu kedua mengonsumsi buah mangga menjadi 60 kg maka Nilai guna marjinalnya 20 kg (60 kg 40 kg) dan seterusnya. 3) Nilai guna total ( Total Utility) dan nilai guna marjinal ( Marginal utility) yang semakin lama semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility) Konsumen selalu berusaha menikmati barang atau jasa yang dimiliki sepuas-puasnya. Setelah kepuasan konsumsi berlangsung terus menerus semakin lama semakin turun /mengalami kebosanan sampai pada titik jenuh. Contoh : Perhatikan tabel berikut ini Konsumsi buah mangga seseorang : Jumlah Nilai Guna Total Nilai Guna Marjinal Titik Mangga (TU) (MU) Titik A A 2 B B 3 C 85 5 C 4 D 95 0 D 5 E 98 3 E 6 F 98 0 F 7 G 90-8 Nilai guna marginal } 8 H 80-0 bernilai negatif (nilai 9 I 65-5 tambahan telah berkurang) Tabel diatas jika kita gambarkan dalam grafik berikut : 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 37

8 Utility 00 E F 95 D 90 G 85 C 80 H B 65 I A 40 A 35 B MU 20 C 5 D 0 E F TU Berdasarkan garfik disamping terlihat: Kepuasan total (TU) pada awalnya terus meningkat seiring naiknya konsumsi mangga hingga mencapai titik E dan F, pada mangga ke 5 dan 6 dengan TU bernilai sama dengan 98, kemudian makin lama makin menurun di titik G, H dan I. Kepuasaan Marginal/tambahan (MU) bernilai positif sampai dengan titik F. Dititik ini kepuasan tambahan bernilai nol (Kejenuhan) dan akhirnya bernilai negatif yang artinya tambahan mangga dari 6 ke 7 dst telah berkurang kepuasan memilikinya (The law diminishing Marginal Utility) Jumlah Mangga Secara matematis kepuasaan marginal (MU) dapat dirumuskan sebagai berikut : MU = atau MU = Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum dengan syarat : = atau MU = CONTOH : ) Jika kepuasan konsumen dinyatakan dengan fungsi TU =50Q +o,5q Jika harga barang Rp 300,- maka kepuasan maksimum akan dicapai saat jumlah barang yang dikonsumsi sebesar... Jawab : Diketahui : TU =50Q +o,5q 2 00 P = Rp 300 Ditanya Q =...? Syarat kepuasan maksimum MU = P Dimana MU = TU TU = 50Q +o,5q 2 00 TU = 50 + Q dengan P = 300 MU = P 50 + Q = 300 Q = Q = 50 Jumlah barang yang dikonsumsi (Q) = Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 38

9 2) Jika kepuasan konsumen dinyatakan dengan fungsi TU =50Q - o,25q 2. Jika konsumen membeli 80 unit barang dan telah memperoleh kepuasan maksimum maka harga barang tersebut sebesar... Jawab : Diketahui : TU = 50Q +o,25q 2 Q = 80 Ditanya P =...? Syarat kepuasan maksimum MU = P Dimana MU = TU TU = 50Q - o,25q 2 TU = 50-0,5Q dengan Q = 80 MU = P 50-0,5Q = P 50-0,5(80) = P P = P = 0 Jadi harga barang tersebut adalah Rp 0 3) Ketika konsumen mengkonsumsi 8 satuan barang A dengan kepuasan total 60 satuan sedangkan pada saat konsumen mengkonsumsi satuan diperoleh kepuasan total 90 satuan. Maka kepuasan marginal (tambahan) barang A adalah... Jawab : Diketahui : Q = 8 TU = 60 Q2 = TU2 = 90 Ditanya : MU =...? MU = MU = = = = = 0 satuan b. Utilitas Ordinal Pada dasarnya Konsumen mengkonsumsi barang atau jasa tidak hanya satu jenis barang atau jasa tetapi bermacam-macam. Utilitas Kardinal menjelaskan kepuasan total dan kepuasan tambahan pada dua jenis barang atau lebih memiliki kepuasan yang sama. Sesuai dengan bunyi Hukum Gossen II. Hukum Gossen II Konsumen akan melakukan sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi memiliki kepuasan yang sama Tapi teori utilitas kardinal ini memiliki kelemahan karena hanya bisa menilai kepuasan total dan kepuasan marginal secara subjektif saja. Pada tahun 934 JR Hicks dan RJ Allen mengemukakan teori utilitas ordinal. Utilitas Ordinal atau kegunaan Ordinal adalah kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dari penggunaan sebuah produk yang diukur dengan suatu skala relatif dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh oleh masyarakat dari mengonsumsi barangbarang tidak dikuantifikasi. Dimana menurut teori ini tingkat kepuasan seseorang dari mengonsumsi barang atau jasa tidak dapat dihitung dengan angka atau uang atau satuan lainnya tetapi dapat dikatakan konsumen memiliki kebutuhan prioritas (utama) yang dikombinasikan sehingga mencapai kepuasan maksimum. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 39

10 Analisis pendekatan utilitas ordinal ini mengunakan beberapa analisis sebagai berikut : ) Kurva Indifferen (Indifference Curve) Adalah kurva yang menunjukkan kombinasi antara dua macam barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen. Kurva ini pertama kali digunakan oleh ekonom Inggris Francis Ysdiro Edgeworth (88), kemudian dikembangkan oleh ekonom Italia Vailfredo Pareto (906). Dalam kurva indifferensi terjadi perubahan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen disebut marginal rate of substitution (MRS). Nilai MRS bernilai negatif. Kurva ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Penggunan kurva indiferensi didasari oleh 4 asumsi sebagai berikut : Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang yang akan dikonsumsi dalam bentuk kurva indiferensi. Konsumen mempunyai pendapatan tertentu. Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya. Kurva indiferensi yang semakin jauh dari titik nol (origin) menggambarkan kepuasan yang semakin tinggi. Kurva ini memiliki kemiringan (slope) negatif yakni miring dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva indifferen yang lebih tinggi kedudukannya menunjukkan tingkat kepuasan yang makin tinggi. Kurva indifferen tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indifferen yang lainnya. Kurva indifferen cembung ke titik asal (titik O). Kurva berbentuk linier (garis) atau parabola. Kurva disamping memiliki MRS = artinya untuk mendaptkan tambahan 5 barang Y, kita mengorbankan 4 barang X. 2) Garis Anggaran (Budget Line) Adalah suatu kurva yang berbentuk garis lurus yang dikombinasikan dua barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan sejumlah pendapatan tertentu. Analisis ini terjadi karena ada hubungan antara konsumsi dengan pendapatan sesuai dengan bunyi hukum Engel. HUKUM ENGEL : Semakin besar Pendapatan, makin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi dan begitu sebaliknya. Berdasarkan hukum Engel tersebut maka konsumen harus membuat anggaran sehingga antara penerimaan dan pengeluaran seimbang. Contoh : Andra memiliki pendapatan Rp ,00. Dia merencanakan membeli atau maka dia buat anggaran sebagi berikut : 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 40

11 Kombinasi Baju (X) Beras (Y) A 0 2 B 8 C 2 4 D 3 0 Buat Kurva anggaran (Budget Line) : Beras Baju 4. Perilaku Konsumsi Perilaku konsumsi seorang konsumen dapat terjadi secara Rasional(Rational Consumption) dan tidak Rasional (Irrational Consumption). a. Perilaku konsumsi Rasional (Rational Consumption) yaitu perilaku konsumen yang didasari oleh pertimbangan rasional dalam memuntuskan untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Hal-hal yang mendasarinya sebagai berikut : Barang/jasa tersebut mampu memberikan kengunaan optimal(optimum Utility) bagi konsumen. Barang/jasa tersebut benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. Mutu produk terjamin. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang bersangkutan. b. Perilaku konsumsi tidak Rasional (Rational Consumption) yaitu per ilaku konsumen dalam memutuskan untuk mengkonsumsi barang/jasa yang tidak didasari oleh pertimbangan rasional. Hal-hal yang mendasarinya sebagai berikut : Membeli barang/jasa hanya karena tertarik dengan iklan propaganda. Membeli barang/jasa hanya karena merk terkenal. Membeli barang/jasa hanya karena obral atau untuk memperoleh undian atau bonus. Mengkonsumsi barang hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut. B. Perilaku Produsen dalam kegiatan perekonomian. Pengertian produksi dan tujuan produksi Produksi adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha menambah dan menciptakan nilai guna suatu barang atau jasa. Beberapa tujuan produksi sebagai berikut : Menjaga keberlangsungan usaha dari perusahaan dengan cara meningkatkan proses produksi secara kontiniu (terus menerus). Meningkat profit perusahaan dengan cara meminimalkan biaya produksi. Meningkatkan jumlah dan mutu serta modal produksi. Memenuhi kebutuhan masyarakat. 2. Faktor-faktor Produksi Keberlangsungan produksi ditentukan oleh faktor-faktor produksi tanpa faktor-faktor produksi pembuatan suatu barang/jasa tidak dapat berjalan. Beberapa unsur faktor produksi sebagai berikut : ) Sumberdaya alam Meliputi semua kekayaan yang terdapat di alam untuk dimanfaatkan dalam proses produksi antara lain tanah, air, udara, sinar matahari, flora dan fauna dan barangbarang tambang. 2) Sumberdaya manusia 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 4

12 Adalah tenaga kerja yang melaksanakan proses produksi. Terdiri dari beberapa kelompok yaitu : a. Tenaga kerja menurut sifat Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, karsa. Contoh: guru, pengacara, dokter, dll. Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik. Contoh : tukang becak, kuli bangunan, sopir dll. b. Tenaga kerja menurut kualitas Tenaga kerja terdidik contoh : insinyur, dokter dll. Tenaga kerja terlatih contoh : montir, sopir, tukang listrik dll. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih contoh : tukang sapu jalan, buruh, tukang parkir dll. 3) Sumber daya modal Modal meliputi barang-barang tahan lama yang dimanfaatkan untuk produksi lebih lanjut. Modal disini juga dapat berupa investasi. berikut ini pengelompokkan modal yaitu: a. Modal menurut sifatnya Modal tetap yaitu jenis modal yang digunakan secara berulang-ulang misalnya mesin, gedung dan peralatan pabrik. Modal lancar yaitu modal yang digunakan dan habis dalam satu kali proses produksi, misalnya bahan baku, perlengkapan kantor dan lain-lain. b. Modal menurut subjeknya Modal individual yaitu modal yang digunakan secara perorangan dalam proses produksi dan sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contoh : rumah, mobil dll. Modal masyarakat yaitu modal yang dipergunakan dalam proses produksi yang berasal dari masyarakat dan berkaitan dengan konsumsi atau kepentingan masyarakat. Contoh : jalan raya, rumah sakit dll. c. Modal menurut bentuknya Modal konkrit/nyata yaitu modal yang dapat dilihat secara fisik dalam proses produksi. Contoh : bahan baku, mesin-mesin, gedung, kendaraan dll. Modal abstrak/tidak nyata yaitu modal yang tidak dilihat secara fisik tetapi memiliki nilai dalam perusahaan. Contoh : merek dagang, goodwill(nama baik), hak paten, hak cipta dll. d. Modal menurut sumbernya Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri. Contoh : modal dari pemilik, tabungan, saham dll. Modal asing yaitu modal yang berasal dari luar perusahaan. Contoh : pinjaman, kredit dll. 4) Sumberdaya kewirausahaan Wirausaha adalah keahlian seseorang dalam mengkombinasikan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Keahlian wirausaha digunakan untuk membuat keputusan tentang menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi, berapa banyak yang dibutuhkan serta bagaimana cara menghasilkan barang atau jasa tersebut. 3. Perilaku produsen dalam produksi ) Fungsi produksi Adalah hubungan antara jumlah (output) yang dihasilkan dengan jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dalam proses produksi. Fungsi produksi ditunjukkan sebagai berikut : 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 42

13 TP/Q =f (C, L, R, T) Keterangan : TP / Q : Total produksi/jumlah produksi f : Fungsi produksi C : Capital (modal) L : Labour (tenaga kerja) R : Resources (SDA) T : Technology (Teknologi wirausaha) 2) Teori produksi Adalah gambaran perilaku produsen dalam menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa. Dalam setiap tambahan (Marginal) satu unit faktor produksi akan menambah jumlah produksi yang disebut produk marjinal (marginal product). MP = Keterangan : MP : Tambahan produksi TP : Total produksi ke 2 Total produksi ke X : Jumlah Faktor produksi ke 2 jumlah faktor produksi Sedangkan untuk produksi rata-rata (Average Product/AP): AP = Keterangan : AP : Produksi Rata-rata TP : Total produksi X : Jumlah Faktor produksi 3) Tambahan produksi yang semakin lama semakin menurun ( The Law of Diminishing marginal retun) Menurut David Ricardo penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan hasil yang sebanding yang disebut The Law of Diminishing marginal retun yang berbunyi : Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding. Tanah Contoh : Perhatikan tabel berikut ini: Jika memproduksi barang X dengan faktor produksi SDA (tanah) jumlahnya tetap yaitu hektar tetapi tenaga kerja bertambah terus. Tenaga Kerja Total Produksi (TP) Produksi marginal (MP) Produksi rata-rata (AP) Tahap kegiatan produksi Tahap Tahap 2 Tahap 3 Jika dilihat dari tabel tersebut bisa disimpulkan sebagai berikut : Tahap dengan penggunaan tenaga kerja sampai 3 tambahan produksi (MP) bernilai bernilai postif dan meningkat. Tahap 2 dengan penggunaan tenaga kerja 4 sampai 7 tambahan produksi (MP) bernilai positif tetapi mulai menurun Tahap 3 dengan penggunaan tenaga kerja 8 sampai 0 tambahan produksi bernilai negatif. Pada tahap ini ketika tenaga kerja 8 tambahan produksi bernilai 0 dan pada 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 43

14 saat tenaga kerja 9 tambahan produksi bernilai negatif 90, inilah yang disebut the law of diminishing marginal retun. Tahap Tahap 2 Tahap 3 TP, MP, AP TP AP Tenaga Kerja MP 4) Hasil Produksi yang sama Pada perilaku konsumen, seorang konsumen dapat mengonsumsi dua kebutuhan atau lebih yang berbeda dalam waktu bersamaan dengan mencapai kepuasan yang sama, sedangkan di produksi, seorang produsen dapat menghasilkan barang atau jasa dengan mengkombinasikan dua faktor produksi yang berbeda jumlahnya satu dengan yang lainnya. Analisis yang bisa digunakan dalam produksi yang sama sebagai berikut : a. Kurva Isoquant Kurva Isoquant adalah kurva yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki ciri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori perilaku konsumen. Contoh : Kurva Isoquant dari tabel diatas : Tenaga Kerja A B C Q = 00 Pakaian D E Mesin Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 44

15 b. Kurva Isocost Kurva Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori perilaku konsumen. Contoh : Seorang produsen memiliki anggaran Rp ,00. Dia ingin memproduksi 200 sepatu, dengan kombinasi faktor produksi modal (mesin) dengan harga ,00 dan memperkerjakan tenaga kerja dengan gaji@rp ,00/minggu. Maka dia membuat anggaran sebagai berikut : Kombinasi Tenaga , ,00 A 0 8 B 3 6 C 6 4 D 9 2 E 2 0 Buat Kurva Isocost: Mesin A B Garis Isocost C D E Tenaga Kerja 5) Jenis- jenis Produksi a. Ekstraktif yaitu kegiatan mengambil langsung dari alam. Contoh: pertambangan, perikanan laut dll. b. Agraris yaitu kegiatan mengolah alam (tanah). Contoh : pertanaian, perternakan, perikanan tawar dll. c. Industri yaitu kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh : pabrik makanan atau minuman, usaha perakitan mobil atau elektronik, garmen dll. d. Perdagangan yaitu membeli barang untuk kemudian dijual kembali tanpa adanya proses pengolahan atau tanpa mengubah barang tersebut. Contoh : toko, supermarket, toserba dll. e. Jasa yaitu kegiatan memberikan pelayanan kepada konsumen. Contoh : jasa perbankan, jasa asuransi, jasa perhotelan dll. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 45

16 6) Perluasan Produksi a. Ekstensifikasi yaitu perluasan produksi dengan cara penambahan jumlah faktor produksi. b. Intensifikasi yaitu perluasan produksi dengan cara meningkatkan kualitas tanpa menambah jumlah faktor produksi. c. Diversifikasi yaitu perluasan produksi dengan cara penganekaragaman jenis produksi. d. Rasionalisasi yaitu melakukan efisiensi dalam segala bidang agar memperoleh laba maksimum. e. Mekanisasi yaitu perluasan produksi dengan cara menganti tenaga manusia dengan mesin-mesin. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 46

17 PENILAIAN Penugasan. Perhatikan tabel konsumsi buah durian berikut ini : Nilai Guna Total Jumlah Durian (TU) Berdasarkan tabel tersebut tentukan : a. Marginal Utility (Kepuasan Marginal/tambahan) b. Pada jumlah durian ke berapakah terjadi kepuasan marginal semakin lama semakin menurun (The Law of Diminishing marginal Utility) c. Buatlah grafik kepuasan total (TU), kepuasan marginal tambahan(mu) serta kepuasan tambahan semakin menurun (The Law of dimminishing marginal Utility) 2. Perusahaan garmen memiliki 00 pekerja akan memproduksi barang seperti terlihat sebagai berikut : Tenaga Total Produksi Mesin Kerja (TP) Berdasarkan tabel produksi diatas, tentukan : a. Tambahan produksi (MP) dan rata-rata produksi (AP) b. Pada produksi ke berapakah terjadi the law of dimminishing marginal return c. Buatlah grafik hubungan TP, MP dan AP NILAI SKALA 4 Guru Mata Pelajaran, Eka Jayanti, S.Pd NIP Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 47

18 Uji Kompetensi Kerjakan soal soal berikut ini dengan baik dan benar :. Abadi adalah seorang pengusaha agrobisnis yang telah ditekuni beberapa lama, dalam kesehariannya melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi sebagai berikut : ) Tanahnya disediakan untuk usaha, menyediakan modal dan wiraswasta. 2) Membeli kebutuhan sehari-hari seperti sandang dan pangan. 3) Membayar pajak badan usaha ke kas negara. 4) Membayar upah karyawan, bunga dan biaya lain-lain. 5) Menerima sewa, gaji dan laba usaha. 6) Membayar pajak karyawan perusahaan Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah... a. ), 2) dan 3) c. 2), 3) dan 4) e. 4), 5) dan 6) b. ), 2) dan 5) d. 3), 5) dan 6) 2. Akhir-akhir ini wacana kenaikan harga BBM terus bergulir, bisa jadi bulan depan kenaikan harga BBM diberlakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini tindakan perilaku konsumen yang tepat adalah... a. Mengunakan kendaran pribadi daripada angkutan umum. b. Melarang produksi dan impor mobil baru. c. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. d. Berusaha mencari sumber minyak yang baru. e. Pemerintah mencabut subsidi BBM. 3. Perhatikan perilaku produsen dan perilaku konsumen sebagai berikut : ) Ani lebih senang menggunakan tinta biru daripada hitam ketika menulis surat. 2) Walaupun keuntungan dari tiap unit barang yang dijual kecil, pak Burhan tetap menekuni usahanya. 3) Agar sehat sepanjang hari, bu Laila selalu berolahraga setiap pagi di rumah. 4) Untuk meringankan beban orangtua, Dani membawa kue ke sekolah untuk dijual. 5) Sebagian pedagang di pasar malam menawarkan barang dengan harga murah. Dari pernyataan diatas yang termasuk perilaku produsen adalah... a. ), 2) dan 3) c. 2), 3) dan 4) e. 3), 4) dan 5) b. ), 3) dan 5) d. 2), 4) dan 5) 4. Perhatikan circulair flow diagram berikut : Pasar input 2 Rumah Tangga Konsumen Rumah Tangga Produsen a. b. 2 c. 3 d. 4 e Kurva indiferensi mengambarkan kombinasi dari dua macam barang atau lebih yang memberikan... a. Kepuasan yang sama kepada konsumen. b. Kepuasan yang sama kepada produsen. c. Kepuasan yang sama kepada konsumen dan produsen. d. Hasil yang sama kepada konsumen. e. Hasil yang sama kepada produsen. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 48

19 6. Kurva yang menjelaskan kombinasi dua jenis barang yang membutuhkan anggaran yang sama adalah... a. Consumer behavior curve c. Isocost curve e. Budget line curve b. Isoquant curve d. Indifference curve 7. Menurut Herman Gossen, jika suatu kebutuhan dipenuhi terus menerus, pada titik tertentu... a. Akan terjadi kebosanan d. Kenikmatannya makin berkurang b. Kenikmatannya akan hilang e. Kenikmatannya makin bertambah c. Mulai titik tertentu akan terjadi kepuasan 8. Dibawah ini usaha-usaha meningkatkan produksi ) Menambah jumlah tenaga kerja untuk meningkatkan produksinya. 2) Dalam rangka meningkatkan produksi dilakukan maksimalisasi jam kerja. 3) Melakukan training karyawan dalam rangka meningkatkan SDM. 4) Membeli mesin baru untuk meningkatkan produktivitas. Usaha diatas yang tergolong intensifikasi adalah... a. dan 2 b. dan 3 c. dan 4 d. 2 dan 3 e. 3 dan 4 9. Berikut ini adalah beberapa faktor produksi yang digunakan dalam perusahan mebel: ) Kolam untuk merendam kayu 2) Mesin bubut 3) Papan dan balok 4) Gudang 5) Pekerja 6) Mandor Yang merupakan faktor produksi asli adalah... a. ), 5), dan 6) c. 2), 3) dan 5) e. 4), 5) dan 6) b. 2), 3) dan 4) d. 3), 4) dan 5) 0. Berikut ini merupakan salah satu asumsi dalam pengukuran tingkat kepuasan dengan pendekatan kardinal adalah... a. Barang yang dikonsumsi adalah barang mahal. b. Barang-barang yang digunakan habis sekali pakai. c. Kombinasi pengunaan dua barang menghasilkan kepuasan yang sama. d. Ketersediaan barang dan jasa terjamin dalam jangka panjang. e. Dalam melakukan konsumsi, tingkat kepuasan dapat diukur atau dikuantifikasi.. Pak Dony adalah seorang kolektor lukisan, Apabila dia berminat berapapun harganya akan dibeli. Kasus ini menunjukkan bahwa sebuah benda memiliki... a. Nilai tukar subjektif c. Nilai pakai subjektif e. Nilai tukar objektif b. Nilai pakai objektif d. Nilai tukar kolektif 2. Berikut ini perbedaan antara faktor produksi tenaga kerja dan faktor produksi SDA yang tepat adalah... Pasar Tenaga Kerja Pasar Sumber Daya Alam a Dibutuhkan produsen Dibutuhkan konsumen b Penawaran dari rumah tangga produsen Penawaran dari rumah tangga konsumen c Permintaan dari rumah tangga produsen Permintaan dari rumah tangga konsumen d Balas jasa berupa upah Balas jasa berupa sewa e Tergantung letak perusahaan Tergantung faktor kesuburan 3. Berikut ini sumber modal CV Widya Kencana 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 49

20 ) Pinjaman bank 2) Setoran dari manajer yang merupakan sekutu aktif 3) Setoran dari sekutu pasif 4) Pinjaman dari perorangan yang masih saudara dari manajer Yang merupakan modal sendiri adalah... a. ) dan 2) b. ) dan 3) c. ) dan 4) d. 2) dan 3) e. 3) dan 4) 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan sebagai berikut : ) Memiliki kemiringan positif. 2) Memiliki kemiringan negatif. 3) Cekung terhadap titik nol. 4) Cembung terhadap titik nol. 5) Tidak saling berpotongan. Yang termasuk ciri-ciri kurva indiferensi adalah... a. ), 2) dan 3) c. ), 4) dan 5) e. 2), 4) dan 5) b. ), 3) dan 5) d. 2), 3) dan 4) 5. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik rumah tangga konsumen adalah... a. Rumah tangga konsumen adalah pemilik semua faktor produksi. b. Rumah tangga konsumen membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. c. Rumah tangga konsumen membayar kompensasi atas faktor produksi. d. Rumah tangga konsumen membayar pajak kepada pemerintah. e. Rumah tangga konsumen adalah penyedia semua faktor produksi. 6. Perhatikan bagan berikut : Pasar Output A Rumah Tangga Konsumen B C Rumah Tangga Produsen Arus A Menggambarkan... a. Pembayaran pajak oleh rumah tangga konsumen ke pemerintah. b. Arus uang pembayaran output dari RTK kepada RTP. c. Arus pembayaran faktor produksi dari RTP ke RTK. d. Arus pembayaran barang dari RTP ke RTK. e. Arus aliran faktor produksi dari RTK ke RTP. 7. Berikut ini merupakan salah satu asumsi dalam pengukuran tingkat kepuasan dengan pendekatan kardinal adalah... a. Barang yang dikonsumsi adalah barang mahal. b. Barang-barang yang dipergunakan habis sekali pakai. c. Kombinasi pengunaan dua barang menghasilkan kepuasan yang sama. d. Ketersedian barang dan jasa terjamin dalam jangka panjang. e. Dalam melakuakan konsumsi, tingkat kepuasan dapat diukur dan dikuantifikasi. 8. Jika kepuasan konsumen dinyatakan dalam fungsi TU = 200Q + 0,25Q 2. Jika harga jual barang Rp 500. Maka kepuasan maksimum akan dicapai pada saat jumlah barang... a. 300 unit b. 400 unit c. 500 unit d. 600 unit e. 700 unit 9. Berikut ini tindakan yang dilakukan oleh beberapa orang : ) Bu Imran setiap bulan menyusun angaran pendapatan dan belanja keluarga agar kebutuhannya dapat terpenuhi dengan baik. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 50

21 2) Bu Betty membeli mobil baru, walaupun mobil tersebut belum tentu digunakan. 3) Bu Cendy menyediakan uang secukupnya untuk memenuhi sesuai kebutuhannya setiap bulan. 4) Sebagian penghasilan pak Dion disisihkan untuk ditabung. 5) Pak Angga selalu membeli handphone model terbaru agar tidak ketingalan zaman. Yang merupakan tindakan irrasional adalah... a. Bu Imran dan Pak Angga d. Bu Cendy dan Pak Dion b. Pak Angga dan Bu Betty e. Bu Betty dan Bu Cendy c. Pak Dion dan Bu Imran NILAI SKALA 4 Guru Mata Pelajaran, Eka Jayanti, S.Pd NIP Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 5

22 PENILAIAN PROYEK Kompetensi dasar : 4.3 Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi Indikator Materi Tugas : Siswa dapat menganalisa peran pelaku ekonomi : Peran pelaku kegiatan ekonomi : Perhatikan Artikel yang di buat oleh tanggal 30 juni 204 Aksi Borong Bikin Harga Pangan Naik Saat Ramadan Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan Ramadan435 Hijriah, fenomena tahunan meningkatkan permintaan akan komoditas pangan yang berujung pada kenaikan harga kembali terjadi di Tanah Air. Berdasarkan pengamatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), komoditas yang bergerak naik adalah daging ayam, telur ayam, bawang merah dan cabai rawit, yang rata-rata naik sebesar 5 persen hingga 0 persen. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengakui adanya kecenderungan kenaikan harga komoditas pangan saat puasa dan menjelang lebaran. Menurut dia, hal yang biasa jika pada setiap momentum puasa dan lebaran, perilaku masyarakat sering kali melakukan pembelian besar-besaran karena kekhawatiran langkanya pasokan pada bulan puasa dan lebaran. Menurut Firmanzah, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan harga yakni ketidakcukupan pasokan akibat kekurangan produksi atau kelangkaan akibat aksi spekulasi, adanya penimbunan bahan pangan, dan terkendalanya distribusi pasokan. Risiko kenaikan harga yang memicu inflasi ini hanya dapat ditekan dengan memastikan ketersediaan pasokan yang memadai dan pengendalian harga akhir di tingkat konsumen, kata Firmanzah dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (30/6/204). Namun Firmanzah mengingatkan, selain dipengaruhi oleh tingkat produksi, kepastian ketersediaan pasokan ini juga bergantung pada kelancaran distribusi pasokan. Begitu pula halnya perilaku menimbun atau menahan sejumlah komoditas baik yang dilakukan produsen maupun konsumen, lanjut Firmanzah, akan memicu kenaikan harga lebih cepat sehingga risiko inflasi lebih besar. Pemerintah, kata Firmanzah, memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan masyarakat sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 435H. Ia menyebut contoh, stok beras misalnya, Bulog sudah memiliki stok mencapai 2 juta ton atau cukup untuk enam bulan ke depan 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 52

23 di samping produksi beras yang tinggi di level 4 juta ton. Dijelaskan Firmanzah, Pemerintah telah meminta instansi-instansi terkait terus melakukan koordinasi termasuk bersama-sama dengan para pelaku usaha menjaga kelancaran pasokan agar keamanan pasokan dapat terjaga sepanjang bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri. Tak hanya itu, Kementerian dan Lembaga terkait juga didorong untuk turut serta memonitor distribusi pasokan termasuk di dalamnya mempersiapkan alternatif jika terjadi gangguan distribusi baik akibat banjir, cuaca ekstrim, dan kendala infrastruktur. Sepanjang bulan puasa, pengawasan terhadap keamanan pasokan dan distribusinya akan terus dilakukan Pemerintah di sejumlah pusat-pusat distribusi, jelas Firmanzah seraya menyebutkan, pemerintah juga akan menindak tegas bagi siapapun yang melakukan penimbunan baik perusahaan maupun perorangan sehingga menyebabkan langkanya pasokan di tingkat masyarkaat. Selain itu operasi pasar juga akan dilakukan Pemerintah dengan bekerjasama dengan pelaku usaha dan Bulog untuk menstabilkan tingkat harga di level konsumen jika terjadi kenaikan harga yang terlalu tinggi. Karena itu, Firmanzah meminta masyarakat untuk tidak kahawatir dengan ketersediaan pasokan sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri sehingga tidak perlu melakukan pembelian yang berlebihan.. Ditegaskan Firmanzah, dengan keamanan stok yang dimiliki Pemerintah saat ini, pemenuhan kebutuhan masyarakat sepanjang bulan puasa dan menjelang lebaran akan terjaga dengan baik. Dengan ketersediaan dan kelancaran distribusi pasokan ini, Firmanzah berharap, stabilitas harga di tingkat konsumen juga diharapkan dapat terjaga dengan baik. Saya percaya, sepanjang bulan puasa dan menjelang lebaran, risiko inflasi dapat terkendali sesuai ekspektasi, pungkas Firmanzah. (Amd/Ndw) (Nurseffi Dwi Wahyuni) Orientasi Masalah:. Setelah membaca dan memahami artikel diatas, menurut pendapat kalian apa yang harus dilakukan peran rumah tangga konsumen menghadapi naiknya harga barang menjelang bualn ramadhan? 2. Menurut pendapat kalian, dampak apa yang terjadi bagi rumah tangga produsen jika produsen menaikkan harga barang akan mengakibatkan penurunan permintaan? 3. Menurut pendapat kalian, kebijakan apa yang harus dibuat oleh rumah tangga negara sehingga kenaikkan harga barang tidak merugikan masyarakat serta kenaikkan harga barang ini tidak menyebabkan terjadinya kenaikan inflasi? 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 53

24 Langkah-langkah Pengerjaan:. Kerjakan tugas ini secara ber kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 2 orang. 2. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam bentuk Microsoft Power Point minimal 6 Slide. 3. Bentuk laporannya terdiri latar belakang masalah, pembahasan masalah dan kesimpulan disertai saran 4. Konten isi power point sekreatif dan sebagus mungkin baik dari segi warna, penggunaan shapes/ SmartArt serta di tambah gambar yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 5. Tugas ini dibuat dalam bentuk file soft copy dan print kertas F4. Tugas ini dikumpulkan paling lambat 2 minggu setelah tugas ini diberikan. NILAI SKALA 4 Guru Mata Pelajaran, Eka Jayanti, S.Pd NIP Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA Koba 54

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi KTSP & K-13 Kelas X ekonomi TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI: JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA Kegiatan Ekonomi: Segala tindakan yang dilakukan manusia sbg upaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3

Lebih terperinci

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Rangkuman Ekonomi By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Kisi-kisi Materi UHT 1. Pengertian: Produsen & Konsumen (Pelaku Ekonomi) 2. Contoh: Produsen & Konsumen 3. Faktor: Produksi & Imbalannya 4. Arus Pelaku

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB II KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB II KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB II KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN 4.1. Pendahuluan Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Perusahaan ditinjau dari sisi Teori Ekonomi Tidak dibedakan atas kepemilikanya, jenis usahanya maupun skalanya. Terfokus pada bagaimana

Lebih terperinci

PELAKU PELAKU EKONOMI

PELAKU PELAKU EKONOMI PELAKU PELAKU EKONOMI Pertemuan 5 Page 1 PENGERTIAN Pelaku ekonomi merupakan pihakpihak yang melakukan kegiatan ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi Kegiatan ekonomi: Konsumsi Produksi Distribusi Page

Lebih terperinci

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN Dibuat oleh: Wahyuli Ambarwati Wulandari 7211410094 Akuntansi S1, 2010 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2012 A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Pendekatan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen Pertemuan Ke 4 Teori Tingkah Laku Konsumen Ada dua pendekatan 1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal Yaitu kenikmatan konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif 2. Pendekatan nilai guna (Utiliti)

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Bahasan Teori produksi (teori perilaku produsen) Bentuk-bentuk organisasi perusahaan Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi

Lebih terperinci

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L PENGERTIAN DAN ASUMSI UTAMA Barang (commodities ) adalah benda dan jasa yang di konsumsi untuk memperoleh manfaat atau kegunaan. Bila seseorang mengonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, seluruh nya

Lebih terperinci

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN) TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN) Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi TEORI KONSUMSI: Pendekatan Kardinal: UTILITY Definisi Utility (Total

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Terminologi penting dalam teori produksi 1. Fungsi produksi 2. Biaya produksi minimum 3. Jangka waktu analisis 4. Perusahaan dan

Lebih terperinci

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1 Nilai guna atau utiliti, kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dalam mengkonsumsi barang-barang. Semakin tinggi tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : Pendekatan nilai guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal.

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 05 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Teori Perilaku Konsumen Bahan Ajar dan E-learning TEORI PERILAKU KONSUMEN (Pendekatan Kardinal) 2 Pengertian dasar Perilaku konsumen dianalisa untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu ekonomi timbul karena... a. Dipaksakan oleh pemerintah karena undang-undang b. Kebutuhan manusia tidak seimbang dengan alat pemuas kebutuhan c. Desakan kaum kapitalis

Lebih terperinci

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi TEORI PERILAKU KONSUMEN Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi Kandungan Analitis 1. Sebab-sebab konsumen membeli lebih banyak komoditi pada harga rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga tinggi 2. Bagaimana

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN

L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN Secara indivudial atau perilaku pelaku pelaku ekonomi, tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan kegiatan ekonomi adalah terpenuhinya setiap kebutuhan hidup dengan menggunakan

Lebih terperinci

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional SILABUS OLIMPIADE EKONOMI Bidang studi Jenjang Alokasi waktu : Ekonomi : SMA/MA : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi 150 menit tingkat nasional Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Kotler(2007) dapat didefinisikan bahwa seluruh individu dan rumah tangga yang dapat membeli atau dapat memperoleh

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id G. Analisis Konsep Arus Melingkar (circular flow concept) Untuk mendapatkan gambaran yang

Lebih terperinci

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Kardono-nuhfil1 IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori perilaku

Lebih terperinci

TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI PERILAKU KONSUMEN TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori Konsumsi adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia / konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian / penggunaan barang dan jasa. Perilaku konsumen adalah bagaimana

Lebih terperinci

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan Asumsi dalam Model Utilitas Kardinal Kepuasan konsumen pada suatu barang dapat diukur dengan satuan uang. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan total. MUx

Lebih terperinci

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Modul 4. Teori Perilaku Konsumen Deskripsi Modul Teori perilaku konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori

Lebih terperinci

OME File/UN/Soal dan Pembahasan Ekonomi

OME File/UN/Soal dan Pembahasan Ekonomi 1. Perhatikan masalah-masalah yang berkaitan dengan produksi barang: 1. Dimana barang akan diproduksi 2. Untuk siapa barang diproduksi 3. Bagaimana cara memproduksi barang 4. Barang atau jasa apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Komsumen a. Pendekatan Kardinal Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subyek yang memberikan penilian. Jadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1 BAB I PENDAHULUAN Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami sifat permintaan pembeli di pasaar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasana yang mendorong

Lebih terperinci

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier Kurva kemungkinan produksi Dalam ekonomi, kurva kemungkinan produksi (Inggris: production possibility frontier (PPF), production possibility curve, production-possibility boundary atau product transformation

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari

BAB II URAIAN TEORITIS. pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Definisi Ekonomi Pertanian Ekonomi pertanian merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dengan ilmu pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari dan

Lebih terperinci

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan

Kebutuhan manusia Pengertian kebutuhan Macam-macam kebutuhan 1. Mengidentifikasi manusia Karakteristik OSN Ekonomi menurut jenjang Tingkat Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Tingkat Nasional Kebutuhan manusia Pengertian Macam-macam 1. Mengidentifikasi manusia Kebutuhan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. Kardoyo, M.Pd. Ahmad Nurkhin, S.Pd. M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI Oleh: Asmara Nuryadi 18109006 MASALAH POKOK EKONOMI A. KEBUTUHAN MANUSIA Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.

Lebih terperinci

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI Teori Perilaku Konsumen Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang lebih

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Pokok Bahasan Teori nilai guna (utility) Pemaksimuman nilai guna Teori nilai guna dan teori permintaan Paradoks

Lebih terperinci

Teori Produksi dan biaya produksi

Teori Produksi dan biaya produksi Teori Produksi dan biaya produksi Pertemuan ke-tujuh Pengantar Ilmu Ekonomi Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-7 Perusahaan dalam sudut pandang teori ekonomi Fungsi produksi Teori produksi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLatihan Soal 5.1

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLatihan Soal 5.1 1. Pemilik faktor produksi modal akan memperoleh... SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 5. Kegiatan Pokok EkonomiLatihan Soal 5.1 sewa upah laba bunga Pemilik faktor produksi 1. Alam mendapatkan Sewa 2. Tenaga kerja

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X)

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X) PAKET B Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X) 1. Fungsi Permintaan Qd = -5P + 1700 harga maksimal terjadi pada harga... A. 8500 B. 1700 C. 340 D. 300 E. 5 2. Negara B memiliki

Lebih terperinci

SMA/MA KELAS X RETNO DWI.S

SMA/MA KELAS X RETNO DWI.S SMA/MA KELAS X RETNO DWI.S i Kata Pengantar Ekonomi merupakan hal yang paling dekat dengan kehidupan manusia. Kita sering kali mendengar aktivitas ekonomi, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat,

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017 RELEASE NOTE INFLASI MEI 2017 INFLASI IHK Inflasi Mei 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,39% (mtm) di bulan Mei (Tabel 1). Inflasi IHK bulan ini meningkat dibanding

Lebih terperinci

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western Teori Konsumsi dan Utilitas The Budget Constraint : Apa yang bisa didapatkan konsumen? Budget constraint menggambarkan batasan kombinasi konsumsi yang bisa dilakukan konsumen. Manusia mengonsumsi kurang

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU PRODUKSI ANALISIS PERILAKU PRODUKSI. produksi.

ANALISIS PERILAKU PRODUKSI ANALISIS PERILAKU PRODUKSI. produksi. ANALISIS PERILAKU PRODUKSI Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. FUNGSI PRODUKSI C. FUNGSI PRODUKSI SATU INPUT SATU OUTPUT - Karakteristik fungsi produk satu input

Lebih terperinci

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1)

b. Fungsi Pasar c. Jenis-jenis Pasar 1) b. Fungsi Pasar Pasar sangat penting bagi roda perekonomian suatu negara, maka dari itu muncullah fungsi utama pasar antara lain: 1) Fungsi Pembentukan Harga: Fungsi pembentukan harga. artinya pasar merupakan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN

PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN PEMBAHASAN SOAL UJI COBA PRA UN KABUPATEN 1. Berikut perilaku konsumen menggunakan pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal: (1) Tingkat kepuasan konsumen hanya bisa dibandingkan (2) Kepuasan konsumen

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN PERUSAHAAN PERORANGAN Dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perus

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah / Kode Mata Kuliah : PENGANTAR EKONOMI MIKRO / MKKK 203 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah Keahlian

Lebih terperinci

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility Modul ke: Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id TEORI UTILITAS ORDINAL Kurva Indiferens Garis Anggaran Keseimbangan

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS

MODUL EKONOMI. Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS MODUL EKONOMI Penulis MARLIA NOVIANA UNTUK KELAS X KATA PENGANTAR Pada hakikatnya, ilmu ekonomi mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, dan berkembang dengan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve) Teori Ekonomi Mikro Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama (Indifference Curve) Arti Kurva Kepuasan Sama Kurva yang menunjukan berbagai kombinasi konsumsi dari komoditi x dan y yang menghasilkan

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen PERILAKU KONSUMEN PERILAKU KONSUMEN Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen Tujuan utama dari konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk adalah memaksimumkan kepuasan total (total satisfaction) atau Utilitas total

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas 1 Menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumberdaya yang ada (uang) dalam rangka memuaskan kebutuhan suatu produk/jasa. 2 Pokok Bahasan 1. Pentingnya konsep

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi 2017 Terkendali Dan Berada Pada Sasaran Inflasi Inflasi IHK sampai dengan Desember 2017 terkendali dan masuk dalam kisaran sasaran

Lebih terperinci

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi

A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi A. Pengertian kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi a. Pengertian kegiatan produksi Kata roduksi berasal dari bahasa Inggris to produce yang artinya menghasilkan. Jadi, produksi berarti kegiatan

Lebih terperinci

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat mengerti bentuk-bentuk perusahaan, pengertian produksi, bentuk-bentuk produksi dan jangka waktu produksi TIK:

Lebih terperinci

Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan. Kuliah Ke-3 EKONOMI PERIKANAN

Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan. Kuliah Ke-3 EKONOMI PERIKANAN Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan Kuliah Ke-3 EKONOMI PERIKANAN Pengantar Peran ilmu ekonomi dalam bidang usaha perikanan berkaitan erat dengan bagaimana seorang pengusaha perikanan mengelola (manage),

Lebih terperinci

PAKET A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat beri tanda (X)

PAKET A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat beri tanda (X) PAKET A Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat beri tanda (X) 1. Pemerintah akan memberlakukan peraturan untuk penggunaan BBM dengan ketentuan kendaraan bermotor yang dikeluarkan tahun 2005 keatas

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F. PENGGUNAAN GNP G. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI

Lebih terperinci

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: Perilaku Konsumen Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI

Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI Ujian Akhir Nasional Tahun 2003 EKONOMI UNASSMA0301 Jas hujan akan berguna pada waktu musim hujan. Contoh di atas sesuai dengan kegunaan... A. pelayanan D. bentuk B. Waktu E. hak milik C. tempat UNASSMA0302

Lebih terperinci

POKOK PERSOALAN EKONOMI. membutuhkan PELAKU KEGIATAN EKONOMI. terjadi HUBUNGAN ANTARPELAKU KEGIATAN EKONOMI

POKOK PERSOALAN EKONOMI. membutuhkan PELAKU KEGIATAN EKONOMI. terjadi HUBUNGAN ANTARPELAKU KEGIATAN EKONOMI BAB VII PELAKU KEGIATAN EKONOMI Apakah kamu atau orangtuamu termasuk pelaku kegiatan ekonomi? Pelajarilah bab ini karena setelah selesai mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR 3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian

KOMPETENSI DASAR 3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian KOMETENSI DASAR 3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian INDIKATOR Siswa mampu mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran Siswa mampu mendeskripsikan Faktor-faktor

Lebih terperinci

Pola Inflasi Ramadhan. Risiko Inflasi s.d Akhir Tracking bulan Juni Respon Kebijakan

Pola Inflasi Ramadhan. Risiko Inflasi s.d Akhir Tracking bulan Juni Respon Kebijakan Pola Inflasi Ramadhan 1 Tracking bulan Juni 2014 2 Risiko Inflasi s.d Akhir 2014 3 Respon Kebijakan 4 Pola Inflasi Ramadhan Bila mengamati pola historis inflasi selama periode Ramadhan-Idul Fitri, umumnya

Lebih terperinci

Materi 4 Ekonomi Mikro

Materi 4 Ekonomi Mikro Materi 4 Ekonomi Mikro Teori Produksi Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis ekonomi konsep biaya, biaya produksi jangka pendek dan panjang. Mahasiswa dapat memahami konsep

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN.

Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN. Modul ke: Pengantar Ekonomi Mikro PERENCANAAN DAN MEKANISME HARGA & PERMINTAAN PASAR & PERILAKU KONSUMEN. Fakultas FEB MANAJEMEN Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen Mekanisme harga

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. PENDAPATAN NASIONAL Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional. Pokok-pokok Materi: 1. Konsep Pendapatan Nasional 2. Komponen Pendapatan Nasional 3.

Lebih terperinci

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo Makalah Kewirausahaan Ketegasan dalam Aspek Produksi Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari Irfan Priabodo Ketegasan dalam Aspek Produksi Pendahuluan: Kegiatan produksi dengan menciptakan atau menambah nilai

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

MODUL EKONOMI SMA KELAS X

MODUL EKONOMI SMA KELAS X MODUL EKONOMI SMA KELAS X VIKA OKTAVIANI GRIYA ILMU SEJAHTERA PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi kompetensi

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Menjelaskan Teori Tingkah Laku Konsumen, Karakteristik Prilaku Konsumen dan Konsep Implementasi Cardinal Utility Approach Abdul Gani, SE MM

Lebih terperinci

Jenis Sistem Ekonomi

Jenis Sistem Ekonomi Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3 PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL Minggu 3 Pendahuluan Pendapatan nasional adalah total produksi barang/jasa yang dihasilkan oleh masyarakat di suatu negara. Istilah yang umum digunakan adalah GDP/GNP atau

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN KURVA INDIFEREN / ORDINAL Pendekatan ini mempunyai asumsi : Rationality ; konsumen diasumsikan rasional artinya ia memaksimalkan

Lebih terperinci

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI 2012 WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL : 50 butir Pilihlah satu jawaban yang paling tepat pada soal di bawah ini!

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI)

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI (PRODUKSI) Kata Pengantar Isi Kontak Kami VIDEO PROLOG DINAS PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 4 1 dan 2 Menunjukkan perilaku jujur,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017 RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2017 INFLASI IHK Inflasi Juni 2017 Terkendali Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi 0,69% (mtm) di bulan Juni (Tabel 1). Inflasi IHK pada periode puasa dan lebaran

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma Nama Mata Kuliah/Kode Koordinator Deskripsi Singkat : Pengantar

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 PERILAKU EKONOMI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 27 JUNI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum SNSE Kabupaten Indragiri Hilir yang meliputi klasifikasi SNSE Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1 Penurunan Harga Pangan dan Komoditas Energi Dorong Deflasi IHK Bulan Februari Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2016 mengalami deflasi. Deflasi IHK pada bulan ini mencapai -0,09% (mtm). Realisasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produk total (TP) adalah jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Jika jumlah semua input kecuali satu faktor

Lebih terperinci

Household Behavior and Customer Choice

Household Behavior and Customer Choice Household Behavior and Customer Choice Course: Pengantar Ekonomi The Market System Household Choice in Output Markets Three basic decisions: How much of each product, or output, to demand How much labor

Lebih terperinci

ANALISIS INFLASI MARET 2016

ANALISIS INFLASI MARET 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) ANALISIS INFLASI MARET 2016 Komoditas Pangan Dorong Inflasi IHK Maret INFLASI IHK Mtm

Lebih terperinci

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Modul 5. Teori Perilaku Produsen Modul 5. Teori Perilaku Produsen A. Deskripsi Modul Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: berapa output yang harus

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para

Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para Konsep-Konsep Dasar Ekonomi 1. Para Pelaku Pada dasarnya pembagian pelaku ekonomi hanya 2, yaitu: 1. Konsumen dan Produsen Konsumen adalah para pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh para kaum produsen.

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

Qx TUx MUx

Qx TUx MUx PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN Ada 3 Pendekatan untuk mempelajari Tingkah Laku Konsumen : 1. Pendekatan Cardinal ( Marginal Utility ) 2. Pendekatan Ordinal ( Indefference Curve ) 3. Pendekatan

Lebih terperinci