Pedoman PelaksanaanPemilihan PengawasSMP Berprestasi Tahun 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN PENGAWAS SMP BERPRESTASI TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman PelaksanaanPemilihan PengawasSMP Berprestasi Tahun 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN PENGAWAS SMP BERPRESTASI TAHUN 2015"

Transkripsi

1 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN PENGAWAS SMP BERPRESTASI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR 2015

2 KATA PENGANTAR Pengawas sekolah sebagai tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis di dalam meningkatkan kinerja sekolah melalui pembinaan dan pengawasan di bidang akademik dan manajerial. Tugas dan tanggung jawab Pengawas Sekolah sangat penting oleh karena itu pengawas sekolah harus memenuhi kompetensi, dan kreativitas tinggi sebagaimana yang dituntut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007, dan Permenpan No. 21 tentang Jabatan Fungsional Pengawasan Sekolah dan Angka Kriditnya serta Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Pengawas sekolah berprestasi adalah pengawas sekolah yang memiliki kompetensi kepribadian terpuji, kompetensi supervisi, manajerial, kompetensi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan,kompetensi penelitian pengembangan, kompetensi sosial dan secara nyata mampu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah binaannya. Pemilihan pengawas sekolah berprestasi merupakan salah satu bentuk penghargaan dari pemerintah bagi pengawas sekolah yang berhasil meningkatkan mutu pendidikan di sekolah binaannya. Melalui penghargaan tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi dan profesionalismenya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pedoman ini diharapkan digunakan sebagai acuan bagi semua pihak, panitia, penyelenggara guna dapat memiliki persamaan persepsi tentang pelaksanaan pemilihan Pengawas sekolah berprestasi baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional. Jakarta, Maret 2015 Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 3 D. Manfaat... 3 BAB II PENGERTIAN, PRINSIP DAN PERSYARATAN PESERTA... 4 A. Pengertian... 4 B. Prinsip Penyelenggaraan... 4 C. Sasaran... 5 D. Persyaratan Peserta... 5 BAB III PENILAIAN DAN KEPANITIAAN... 7 A. Penilaian... 7 B. Kepanitiaan C. Jadwal Penyelenggaraan D. Pembiayaan E. Publikasi F. Mekanisme Penyelenggaraan BAB IV PENUTUP Lampiran 1 Komponen Penilaian Pengawas Sekolah Berprestasi Lampiran 2 Biodata Pengawas Sekolah Berprestasi Lampiran 3 Penilaian Persepsional Pengawas Berprestasi Kompetensi Kepribadian Oleh Guru Lampiran 4 Penilaian Persepsional Pengawas Berprestasi Kompetensi Kepribadian Oleh Kepala Sekolah Lampiran 5 Penilaian Persepsional Pengawas Berprestasi Kompetensi Kepribadian Oleh Teman Sejawat (Pengawas) Lampiran 6 Penilaian Persepsional Pengawas Berprestasi : Kompetensi Sosial Oleh Guru Lampiran 7 Penilaian Persepsional Pengawas Berprestasi : Kompetensi Sosial Oleh Kepala Sekolah Lampiran 8 Penilaian Persepsional Pengawas Berprestasi : Kompetensi Sosial Oleh Teman Sejawat Lampiran 9 Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas Sekolah sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan memiliki peran yang penting dan strategis, dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Pengawas sekolah memiliki tanggung jawab terhadap sekolah binaannya, baik di bidang akademik maupun manajerial. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 40 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Pengawas Sekolah merupakan tenaga kependidikan yang memiliki tugas dalam membina kemampuan profesional tenaga pendidik, tenaga administrasi sekolah, dan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah di tingkat satuan pendidikan dasar, selain itu juga memiliki tugas sebagai supervisor akademik dan supervisor manajerial. Mengingat pentingnya peran pengawas sekolah dimaksud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar memberi penghargaan kepada pengawas pendidikan dasar melalui pemilihan pengawas sekolah berprestasi. Program pemilihan pengawas SMP berprestasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi kerja pengawas diharapkan dapat memberi dampak yang positif dalam rangka peningkatan pelayanan di bidang pendidikan berkualitas. Dengan adanya pedoman ini diharapkan semua stakeholders pendidikan dapat memiliki kesamaan persepsi tentang pemberian penghargaan kepada pengawas sekolah berprestasi, serta turut berpartisipasi dalam proses pemilihan pengawas sehingga dapat berlangsung dengan baik. 1

5 B. Dasar Hukum Landasan hukum pemilihan Pengawas sekolah berprestasi: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2003 tentang Tanda Kehormatan Satyalencana Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2008 tentangguru; 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah Nomor 67 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 8. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 9. Keputusan Presiden RI Nomor 23 Tahun 1976 tentang Hadiah Seni, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Pengabdian, dan Olahraga; 10. Keputusan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 0265/M/1977 tentang Hadiah Berupa Piagam, Lencana dan Uang Sebagai Pelaksanaan Keppres No. 23 Tahun 1976; 11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 091/Menpan/10/2001 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan; 14. Permenpan No. 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya; 2

6 15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya; 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan; 17. Daftar isian pelaksanaan Direktorat Pembinaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2015 Nomor DIPA /2015 tanggal 5 Desember C. Tujuan Tujuan pemilihan pengawas SMP berprestasi adalah: 1. Meningkatkan prestasi, kinerja, dan motivasi kerja pengawas SMP; 2. Meningkatkan harkat dan martabat pengawas SMP sebagai tenaga kependidikan profesional; 3. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi pengawas SMP atas kemajuan sekolah binaannya; 4. Memberikan kesempatan kepada pengawas SMP untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pengawas SMP profesional. D. Manfaat 1. Menjadi dasar acuan pemilihan dan penilaian pengawas SMP; 2. Meningkatnya prestasi, kinerja dan motivasi kerja pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kerja yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan; 3. Meningkatnya profesionalisme pengawas SMP dalam menilai dan membina sekolah untuk meningkatkan kinerja pendidik dan mutu pendidikan. 3

7 BAB II PENGERTIAN, PRINSIP DAN PERSYARATAN PESERTA A. Pengertian 1. Pengawas Sekolah adalah guru yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan di sekolah baik pengawasan dalam bidang akademik, maupun bidang manajerial. Jabatan pengawas adalah jabatan fungsional bukan jabatan struktural sehingga untuk menyandang predikat sebagai pengawas harus sudah pernah berstatus sebagai tenaga pendidik/guru dan/atau kepala sekolah/wakil kepala sekolah. 2. Pengawas sekolah berprestasi adalah pengawas sekolah yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan pengawas sekolah yang lain di bidang kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan, kompetensi sosial yang tinggi dan secara nyata mampu meningkatkan mutu pendidikan. 3. Pengawas pendidikan dasar adalah pengawas yang bertugas sebagai pengawas Sekolah Menengah Pertama (SMP). B. Prinsip Penyelenggaraan Prinsip penyelenggaraan guru SMP berprestasi: 1. Kompetitif: pelaksanaan pemilihan guru berprestasi berdasarkan persaingan yang sehat di semua jenjang, bukan berdasarkan penunjukan atau pemerataan 2. Objektif mengacu kepada proses penilaian dan penetapan predikat guru berprestasi pada semua tingkatan, baik di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, maupun tingkat nasional dilaksanakan secara impartial, tidak diskriminatif, dan memenuhi standar penilaian yang ditetapkan. 3. Transparan mengacu kepada proses yang memberikan peluang kepada semua pemangku kepentingan untuk memperoleh akses informasi tentang penilaian 4

8 dan penetapan predikat guru berprestasi pada semua tingkatan, sebagai suatu sistem yang meliputi masukan, proses, dan hasil penilaian. 4. Akuntabel merupakan proses penilaian dan penetapan predikat guru berprestasi pada semua tingkatan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada semua pemangku kepentingan pendidikan, baik secara akademik maupun administratif. C. Sasaran Pemilihan pengawas sekolah berprestasi tingkat nasional diikuti 34 (tiga puluh empat) pengawas SMP dari 34 (tiga puluh empat) provinsi di seluruh Indonesia. Masing-masing provinsi menilai, menyeleksi, dan mengirimkan 1 (satu) orang Pengawas SMP peringkat 1 di propinsi. D. Persyaratan Peserta 1. Normatif a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun c. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter. d. Memiliki moralitas, kepribadian dan kelakuan yang baik. e. Dapat dijadikan panutan oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat. 2. Administratif. a. Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau diploma empat (D- IV). b. Mempunyai prestasi kerja yang unggul. c. Memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi. d. Pengalaman sebagai guru tetap paling kurang 8 tahun sebelum menjadi pengawas satuan pendidikan atau menjadi guru tetap paling kurang 4 tahun dan sebagai kepala satuan pendidikan paling kurang 4 tahun 5

9 sebelum menjadi pengawas satuan pendidikan dan belum pernah menjadi juara I, II, III pemilihan pengawas berprestasi tingkat nasional. e. Memiliki hasil Capaian Kinerja tahun 2014 yang baik berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai yang dibuat. f. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter. g. Belum pernah dijatuhi hukuman disiplin pegawai. h. Belum pernah menjadi juara pemilihan pengawas sekolah berprestasi tingkat provinsi dan nasional tahun 2013 dan i. Apabila terjadi penggantian finalis tingkat nasional harus disertai dengan SK dari Gubernur. 6

10 BAB III PENILAIAN DAN KEPANITIAAN A. Penilaian 1. Aspek a. Kompetensi Penilaian Pengawas SMP berprestasi pada setiap tingkat pemilihan, meliputi kompetensi sebagai berikut : 1) Kompetensi Kepribadian; 2) Kompetensi Supervisi Manajerial; 3) Kompetensi Supervisi Akademik; 4) Kompetensi Evaluasi Pendidikan; 5) Kompetensi Penelitian dan Pengembangan; 6) Kompetensi Sosial. b. Wawasan Kependidikan. c. Portofolio kinerja pengawas SMP dalam 3(tiga) tahun terakhir. d. Hasil Capaian Kinerja berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai tahun e. Pengembangan Profesi. Karya tulis ilmiah selama 3 (tiga) tahun terakhir. Sebagai bahan presentasi, berupa 1 (satu) Karya tulis ilmiah Laporan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (school/institution action research) dibuat rangkap 3 (sistematika lihat Lampiran 9). f. Penilaian persepsional kompetensi pengawas oleh guru, kepala sekolah, teman sejawat. 2. Tahapan Penilaian a. Tingkat Kabupaten/Kota 1) Peserta Pengawas SMP a) Semua pengawas SMP berprestasi I dari setiap kecamatan yang berada di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan, kecuali pengawas SMP berprestasi I di tingkat kabupaten/kota, dan 7

11 pengawas SMP berprestasi I, II dan III provinsi dan nasional pada kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, mengirim hasil laporan kinerja tahun 2014 berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai yang telah dibuat. 2) Pelaksanaan Penilaian a) Panitia pemilihan pengawas sekolah berprestasi tingkat kabupaten/kota menetapkan tim penilai di tingkat kabupaten/kota masing-masing untuk menentukan pengawas sekolah berprestasi I, II dan III. b) Penilaian dilakukan terhadap minimal 60% jumlah pengawas dari Kabupaten/Kota masing-masing, dibuktikan melalui berita acara pelaksanaan seleksi dan dilampirkan daftar nama seluruh pengawas SMP Kabupaten/kota dimaksud. c) Penilaian di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan sesuai dengan rambu-rambu dan kisi-kisi penilaian buku pedoman ini. d) Pengawas SMP berprestasi I tingkat kabupaten/kota selanjutnya diusulkan oleh panitia kabupaten/kota ke tingkat provinsi. 3) Penetapan dan Penghargaan Pengawas sekolah berprestasi a) Pengawas SMP berprestasi I, II dan III tingkat Kabupaten/ Kota untuk jenjang SMP ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota. b) Pengawas SMP berprestasi I, II dan III tingkat Kabupaten/Kota Jenjang SMP diberikan piagam penghargaan yang ditandatangani oleh bupati/walikota, dan penghargaan lain yang bersifat nonfinansial dan/atau finansial sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing. b. Tingkat Provinsi 1) Peserta a) Pengawas SMP berprestasi I dari setiap kabupaten/kota yang berada di wilayah provinsi yang bersangkutan, kecuali pengawas SMP berprestasi I di tingkat provinsi, dan pengawas SMP berprestasi I, II, dan III nasional pada kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir; dilampirkan daftar nama dimaksud. 8

12 b) Bagi Pengawas Sekolah pemenang I tingkat kabupaten/kota mengirim hasil capaian kinerja tahun 2014 berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai yang telah dibuat. 2) Pelaksanaan Penilaian. a) Panitia mengelola penilaian di tingkat provinsi masing-masing untuk menentukan Pengawas SMP berprestasi peringkat I, II dan III. b) Penilaian dilakukan terhadap minimal 60% jumlah pengawas dari Provinsi masing-masing, dibuktikan melalui berita acara pelaksanaan seleksi dan dilampirkan daftar nama seluruh pengawas SMP Provinsi dimaksud. c) Penilaian di tingkat provinsi dilaksanakan sesuai dengan ramburambu dan kisi-kisi penilaian buku pedoman ini. d) Pengawas SMP berprestasiperingkat I tingkat provinsi selanjutnya diusulkan oleh panitia provinsi ke tingkat nasional. 3) Pengusulan ke tingkat nasional dengan menyertakan dokumen sebagai berikut: a) Surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sebagai juara I pengawas SMP berprestasi tingkat provinsi; b) Biodata peserta dilengkapi pas photo berwarna dengan ukuran 4 x 6 sebanyak 3 (tiga) lembar; c) Foto copy SK jabatan terakhir. d) Dokumen pengawasan sekolah 1 (satu) berkas meliputi : (1) Program Tahunan 2 (dua) tahun terakhir; (2) Program Semester 2 (dua) tahun terakhir; (3) Laporan Hasil Kepengawasan 2 (dua) tahun terakhir; (4) Rencana Pengawasan Manajerial; (5) Rencana Pengawasan Akademik; (6) Laporan Hasil Kepengawasan per semester selama 2 (dua) tahun terakhir; (7) Pengembangan diri (sertifikat, keikutsertaan dalam forum ilmiah) selama 3 (tiga) tahun terakhir; 9

13 (8) Penghargaan-perhargaan prestasi kinerja selama 3 (tiga) tahun terakhir; (9) Keterlibatan organisasi profesi (misal KKPS, MKKPS, dan asosiasi profesi lain yang relevan dengan tugas pokoknya) selama 3 (tiga) tahun terakhir. e) Dokumen penelitian dan pengembangan (1) Karya tulis ilmiah selama 3 (tiga) tahun terakhir (misal jurnal, artikel, laporan penelitian, saduran, terjemahan, modul, makalah dan lainnya yang relevan dengan tugas pokoknya). (2) 1 (satu) Karya tulis ilmiah unggulan hasil laporan penelitian tindakan sekolah (school/institution action research) di wilayah binaannya untuk dipresentasikan dibuat rangkap 3 (tiga) dengan sistematika terlampir-. 4) Dokumen yang dikirim ke panitia tingkat nasional di jilid dengan sampul berwarna merah. 5) Penetapan dan Penghargaan a) Pengawas sekolah berprestasi I, II dan III Tingkat provinsi untuk jenjang SMP ditetapkan dengan keputusan gubernur. b) Pengawas sekolah berprestasi I, II dan III tingkat provinsi jenjang SMP diberikan piagam penghargaan yang ditandatangani oleh gubernur dan penghargaan lain yang bersifat non-finansial dan/atau finansial sesuai dengan kemampuan daerah masingmasing. c. Tingkat nasional 1) Peserta a) Pengawas SMP berprestasi I dari setiap provinsi. b) Pengawas Sekolah pemenang I tingkat propinsi mengirim hasil capaian kinerja tahun 2014 berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai yang telah dibuat 10

14 2) Pelaksanaan Penilaian a) Panitia pemilihan pengawas SMP berprestasi tingkat nasional mengelola penilaian untuk menentukan pengawas SMP berprestasi I, II dan III tingkat nasional. b) Penilaian di tingkat nasional dilaksanakan sesuai jadwal dan dengan rambu-rambu yang ditetapkan. Adapun komponen aspek yang dinilai adalah: (2) Kompetensi Pengawas Sekolah; (3) Kinerja Pengawas- Sekolah; (4) Wawasan Kependidikan. c) Metode penilaian: (1) Tes tertulis (obyektif dan studi kasus) (2) Dokumen portofolio; (3) Presentasi dan tanya jawab/wawancara; (4) Pengenalan/observasi portofolio. 3) Penetapan Pengawas sekolah berprestasi a) Pengawas sekolah berprestasi I, II dan III Tingkat nasional untuk jenjang SMP ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. b) Pengawas sekolah berprestasi I, II dan III tingkat nasional jenjang SMP diberikan Piagam Penghargaan yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Nasional dan penghargaan lain yang bersifat non-finansial dan/atau finansial sesuai dengan kemampuan. 3. Komponen dan Bobot Penilaian Komponendan bobot penilaian pemilihan pengawas SMP berprestasi adalah sebagai berikut. No. Komponen 1 Portofolio Portofolio kinerja dalam Jenis Bo- Tes/Uji bot Penilaian Portofolio 40 Skor Skor x bobot 11

15 No. Komponen melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Pengawas Sekolah Pengembangan Profesi: Karya Tulis Ilmiah/Inovasi lainnya 2 Tes Tertulis Penguasaan Pengawasan Kepribadian Supervisi Manajerial Supervisi Akademik Evaluasi Pendidikan Kompetensi Sosial Penelitian/Pengembangan Wawasan Kependidikan Kepribadian* 3 Presentasi dan Wawancara Karya Tulis Ilmiah yang dipresentasikan Presentasi Wawancara Jenis Tes/Uji Tes Tertulis: - PGB - Studi kasus Presentasi dan Wawancar a Bobot Skor Skor x bobot Catatan: *Penilaian Persepsional oleh guru, Kepala Sekolah, teman sejawat atau Psikotes B. Kepanitiaan 1. Kepanitiaan Tingkat Kabupaten/Kota Kepanitiaan di tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari: Ketua Sekretaris Anggota : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. : Sekretaris Dinas Dikdas dan atau Kepala Bidang yang menangani PTK SMP : Unsur dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, unsur dewan pendidikan. 12

16 Kepanitiaan tersebut ditetapkan dengan SK Bupati/Walikota atau kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atas nama bupati/walikota. a. Tugas Panitia 1) Menyiapkan instrumen tes/soal pemilihan pengawas SMP berprestasi. 2) Membentuk tim seleksi dan penilai pengawas SMP berprestasi di tingkat kabupaten/kota. 3) Mengusulkan kepada bupati/walikota untuk ditetapkan sebagai pengawas SMP berprestasi peringkat I, II, III di tingkat kabupaten/kota. 4) Mengirimkan pengawas sekolah berprestasi peringkat I SMP tingkat kabupaten/kotasebagai peserta seleksi pengawas SMP berprestasi tingkat provinsi (beserta berita acara pelaksanaan seleksi). b. Prosedur Penilaian 1) Menerima, mengagendakan dan memeriksa kelengkapan permohonan pengawas sekolah yang akan mengikuti seleksi pengawas sekolah berpretasi di tingkat kabupaten/kota, dan mengatur waktu dan agenda pelaksanaan penilaian. 2) Melaksanakan penilaian dengan agenda sebagai berikut. a) Tes Tertulis (1) Semua peserta diwajibkan mengikuti tes tertulis yang terdiri dari (a) tes penguasaan kompetensi profesional, dan (b) tes pemahaman wawasan kependidikan (PWK); dan (c) kepribadian (persepsional dari kepala sekolah,guru, dan teman sejawat). (2) Nilai tes tertulis memiliki bobot 20%. b) Presentasi dan Wawancara (1) Menyusun tulisan/esai/makalah/deskripsi dirinya yang berisi evaluasi diri dengan tema Pendidik dan Tenaga 13

17 Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi yang Profesional dan Bermartabat Siap Membumilandaskan Revolusi Mental bagi Peserta Didik dalam Menyiapkan Generasi Emas (2) Mempresentasikan dan melakukan tanya jawab secara pleno, dengan waktu presentasi untuk setiap peserta maksimal 10 menit, dan waktu tanya jawab 20 menit. Peserta menyiapkan tayangan berupa powerpoint (3) Nilai presentasi dan wawancara adalah nilai rerata dari seluruh anggota penilai dikalikan dengan bobot 40%. c) Penilaian Portofolio (1) Menilai dokumen portofolio 3 (tiga) tahun terakhir yang terkait dengan kinerja pengawas, biodata, dan PKB. Dokumen dimaksud, antara lain mencakup: (a) program Tahunan 2 (dua) tahun terakhir; (b) program Semester 2 (dua) tahun terakhir; (c) laporan hasil kepengawasan 2 (dua) tahun terakhir; (d) rencana pengawasan manajerial dan atau rencana pengawasan akademik; (f) laporan hasil kepengawasan per semester selama 2 (dua) tahun terakhir; (g) pengembangan diri (sertifikat, keikutsertaan dalam forum ilmiah); (h) penghargaan-perhargaan prestasi kinerja; (i) keterlibatan organisasi profesi (misal KKPS, MKKPS, dan asosiasi profesi lain yang relevan dengan tugas pokoknya. (2) Nilai portofolio berbobot 40%. Nilai total adalah perjumlahan dari nilai tes tertulis, nilai presentasi,dan nilai portofolio. Perolehan nilai total digunakanuntuk menentukan peringkat pengawas SMP berprestasi tingkat kabupaten/kota. 14

18 2. Kepanitiaan Tingkat Provinsi Kepanitiaan di tingkat provinsi terdiri dari: Ketua Sekretariat Anggota : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi : Sekretaris Dinas/Kepala Bidang yang menangani PTK SMP : Unsur Dinas Pendidikan Provinsi, dan dewan pendidikan. Kepanitiaan tersebut ditetapkan dengan SK Gubernur atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama gubernur. a. Tugas Panitia 1) Menyiapkan perangkat pemilihan pengawas sekolah berprestasi. 2) Membentuk tim seleksi dan penilai pengawas sekolah berprestasi di tingkat Provinsi. 3) Mengusulkan kepada gubernur untuk ditetapkan sebagai pengawas SMP berprestasi peringkat I, II, III di tingkat Provinsi. 4) Mengirimkan pengawas SMP berprestasi peringkat I tingkat provinsi sebagai peserta seleksi pengawas sekolah berprestasi tingkat Nasional (beserta berita acara pelaksanaan seleksi) dengan alamat sebagai berikut. Direktur Pembinaan PTK Dikdas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Up. Ka. SUBDIT PTK SMP Gedung C Lt. 18 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Telepon/Fax (021) *) Disudut kanan atas sampul berkas dicantumkan keterangan Pengawas SMP Berprestasi dan Cover Portofolio berwarna BIRU b. Prosedur Penilaian 1) Menerima, mengagendakan dan memeriksa kelengkapan permohonan pengawas sekolah yang akan mengikuti seleksi pengawas sekolah berprestasi di tingkat provinsi, dan mengatur waktu dan agenda pelaksanaan penilaian. 15

19 2) Melaksanakan penilaian dengan agenda sebagai berikut. a) Tes Tertulis (1) Semua peserta diwajibkan mengikuti tes tertulis yang terdiri dari (a) tes penguasaan kompetensi profesional, (b) tes pemahaman wawasan kependidikan (PWK); dan (c) tes kepribadian. (2) Nilai tes tertulis memiliki bobot 20%. b) Presentasi dan Wawancara (1) Menyusun karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian. (2) Mempresentasikan karya tulis ilmiah dan melakukan tanya jawab secara pleno, dengan waktu presentasi untuk setiap peserta maksimal 10 menit, dan waktu tanya jawab 20 menit. Peserta menyiapkan tayangan berupa PowerPoint. (3) Nilai presentasi dan wawancara adalah nilai rerata dari seluruh anggota penilai dikalikan dengan bobot 40%. c) Penilaian Portofolio (1) Menilai dokumen portofolio tiga tahun terakhir yang terkait dengan kinerja pengawas, biodata, dan PKB. Dokumen dimaksud, antara lain mencakup: (a) program tahunan 2 (dua) tahun terakhir; (b) program semester 2 (dua) tahun terakhir; (c) laporan hasil kepengawasan 2 (dua) tahun terakhir; (d) rencana pengawasan manajerial; (e) rencana pengawasan akademik; (f) laporan hasil kepengawasan per semester selama 2 (dua) tahun terakhir; (g) pengembangan diri (sertifikat, keikutsertaan dalam forum ilmiah); (h) penghargaan-perhargaan prestasi kinerja; 16

20 (i) keterlibatan organisasi profesi (misal KKPS, MKKPS), dan asosiasi profesi lain yang relevan dengan tugas pokoknya. (2) Nilai portofolio berbobot 40%. (3) Cover Portofolio berwarna BIRU Nilai total adalah perjumlahan dari nilai tes tertulis, nilai presentasi dan nilai portofolio. Perolehan nilai total digunakan untuk menentukan peringkat pengawas sekolah SMP berprestasi tingkat provinsi. 3. Kepanitiaan Tingkat Nasional a. Unsur Panitia Unsur kepanitiaan di tingkat nasional terdiri dari: 1) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar; 2) Direktorat Jenderal Menengah; 3) Direktorat Jenderal PAUDNI; 4) Badan Pengembangan SDMP dan PMP; 5) Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud; 6) Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi Pengawas sekolah/pgri, dan PPPPTK, dan LPMP. b. Tugas Panitia 1) Menyiapkan perangkat penilaian pemilihan pengawas SMP berprestasi tingkat nasional. 2) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pemilihan pengawas SMP berprestasi di tingkat provinsi. 3) Mengkoordinasikan peserta pemilihan pengawas SMP berprestasi tingkat nasional untuk mengikuti acara kegiatan pemilihan pengawas sekolah berprestasi Tingkat Nasional. 4) Menyeleksi peserta pemilihan pengawas SMP berprestasi tingkat nasional didasarkan pada kompetensi dan prestasi yang dicapai 17

21 melalui tes tertulis, wawancara, dan penilaian portofolio yang mencerminkan unjuk kerja. 5) Mengusulkan pengawas SMP berprestasi peringkat I, II, dan III Tingkat Nasional kepada Mendikbud. 6) Melaporkan pelaksanaan pemilihan pengawas SMP berprestasi tingkat nasional kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. c. Prosedur Penilaian 1) Panitia menerima, mengagendakan, dan memeriksa kelengkapan permohonan pengawas sekolah yang akan mengikuti seleksi pengawas sekolah berpretasi di tingkat provinsi, serta mengatur waktu dan agenda pelaksanaan penilaian. 2) Panitia mengelola penilaian dengan agenda sebagai berikut. a) Tes Tertulis (1) Semua peserta diwajibkan mengikuti tes tertulis yang terdiri dari: (a) tes penguasaan kompetensi profesional, (b) tes pemahaman wawasan kependidikan (PWK); (c) tes kepribadian. (2) Nilai tes tertulis memiliki bobot 20%. b) Presentasi dan Wawancara (1) Menyusun karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian. (2) Mempresentasikan karya tulis ilmiah dan melakukan tanya jawab secara pleno, dengan waktu presentasi untuk setiap peserta maksimal 10 menit, dan waktu tanya jawab 20 menit. Peserta menyiapkan tayangan berupa PowerPoint. (3) Nilai presentasi dan wawancara adalah nilai rerata dari seluruh anggota penilai dikalikan dengan bobot 40%. 18

22 c) Penilaian Portofolio (1) Menilai dokumen portofolio tiga tahun terakhir yang terkait dengan kinerja pengawas, bio data, dan PKB. dokumen dimaksud, antara lain mencakup: (a) program tahunan 2 (dua) tahun terakhir; (b) program semester 2 (dua) tahun terakhir; (c) laporan hasil pengawasan 2 (dua) tahun terakhir; (d) rencana pengawasan manajerial dan atau rencana pengawasan akademik; (e) laporan hasil pengawasan per semester selama 2 (dua) tahun terakhir; (f) pengembangan diri (sertifikat, keikutsertaan dalam forum ilmiah); (g) penghargaan-perhargaan prestasi kinerja; (h) keterlibatan organisasi profesi (misal KKPS, MKKPS), dan asosiasi profesi lain yang relevan dengan tugas pokoknya. (2) Nilai portofolio berbobot 40%. (3) Cover Portofolio berwarna Biru Nilai total adalah penjumlahan dari nilai tes tertulis, nilai presentasi dan nilai portofolio. Perolehan nilai total digunakan untuk menentukan peringkat pengawas sekolah SMP berprestasi tingkat nasional. d. Penghargaan Pengawas SMP berprestasi Peringkat I, II dan III tingkat nasional diberi hadiah dan piagam penghargaan yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. C. Jadwal Penyelenggaraan Merujuk pada penjelasan di atas, berikut disajikan rangkuman jadwal kegiatan pemilihan pengawas SMP berprestasi untuk masing-masing tingkatan. 19

23 TINGKAT Kabupaten/kota Provinsi Nasional KEGIATAN &WAKTU Pemilihan pengawas SMP berprestasi pada 11 sampai dengan 22 Mei. Pemilihan pengawas SMP berprestasi pada tanggal 1 sampai dengan 30 Juni Pemilihan pengawas SMP berprestasi pada tanggal 12 sampai dengan 19 Agustus D. Pembiayaan Biaya pemilihan pengawas SMP berprestasi dari tingkat UPTD kecamatan sampai dengan tingkat nasional dibebankan pada anggaran yang relevan pada sekolah yang bersangkutan, dan sumbangan pihak lain/sponsor yang tidak mengikat. E. Publikasi Seluruh kegiatan pemilihan pengawas SMP berprestasi dari tingkat kecamatan sampai dengan tingkat nasional dipublikasikan melalui surat-menyurat, media massa cetak, dan media elektronik. F. Mekanisme Penyelenggaraan Mekanisme penyelenggaraan kegiatan pemilihan pengawas berprestasi dilakukan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat nasional seperti tersaji pada gambar 1. 20

24 Waktu Tingkat Panitia SK Penetapan 12 s.d 19 Agustus 2015 Pemilihan Pengawas SMP TingkatNasional Seleksi Usulan penetapan peringkat Mendikbud Peringkat I, II, III Peringkat I, II, dan III Tingkat Nasional 23 s.d 27 Juni2015 Pemilihan Pengawas SMP TingkatProvinsi Seleksi Usulan penetapan peringkat Gubernur Peringkat I, II, III PeringkatI Dikirim ke Panitia Nasional Mei s.d minggu1jun i 2015 Pemilihan Pengawas SMP TingkatKab./Kota Seleksi Usulanpenetapan peringkat Bupati/ Walikota Peringkat I, II, III PeringkatI Dikirim ke Panitia Provinsi Gambar 2: Mekanisme Penyelenggaraan 21

25 BAB IV PENUTUP Pemberian penghargaan kepada pengawas SMP berprestasi memiliki nilai strategis untuk pembinaan sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan secara profesional, transparan, dan akuntabel. Salah satu strategi untuk meningkatkan profesionalitas pengawas SMPtersebut adalah melaksanakan pemilihan pengawas SMP berprestasi. Dukungan dan partisipasi dari semua pihak yang terkait dengan bidang pendidikan sangat dibutuhkan agar kegiatan dimaksud dapat berlangsung efektif dan efisien serta mencapai target yang ditetapkan. 22

26 Lampiran 1 Komponen Penilaian Pengawas Sekolah Berprestasi Dimensi Kompetensi Kepribadian No Kompetensi Aspek yang Diukur Deskripsi Metode Penilaian 1 Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan pendidikan 1. Kemampuan bersikap objektif dalam memberikan penilaian terhadap kinerja pendidik dan tenaga kependidikan di Ada kejujuran dan konsistensi dalam memberikan penilaian Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat 2 Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah, baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugastugas jabatannya sekolah. 2. Kemampuan bersikap adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. 3. Kemampuan bersikap dewasa dan santun dalam menjalankan tugas 4. Kemampuan menunjukkan kualitas kerja yang dapat dipertanggungjawabka n 5. Kemampuan melaksanakan tugas dengan baik dan tepat waktu 1. Kemampuan berkreasi dan berinovasi dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas profesinya Dalam menyelesaikan permasalahan di sekolah dapat bersikap adil dan bijaksana. Bersikap dewasa, sopan, santun dan suka menolong warga sekolah. Adanya kualitas unjuk kerja yang dilaksanakan Adanya pelaporan pelaksanaan tugas Selalu mencari dan menemukan cara yang mudah, sederhana dan berkualitas dalam memecahkan masalah. Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat - bukti fisik Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat 2. Kemampuan Ikut merasakan Kuesioner/Observasi 23

27 Dimensi Kompetensi Kepribadian No Kompetensi Aspek yang Diukur Deskripsi Metode Penilaian berempati apa yang dirasakan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. - guru - kepsek - teman sejawat 3 Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikandan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya 4 Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada stakeholders pendidikan 3. Kemampuan bersikap transparan dalam merencanakan dan melaksanakan tugas 1. Kemampuan mengembangkan diri dalam bidang iptek yang dilandasi dengan imtaq 2. Kemampuan mengembangkan diri dalam bidang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 3. Kemampuan mengembangkan diri dalam bidang teknologi informasi dan seni budaya 1. Kemampuan dalam memotivasi kerja pada dirinya sendiri dan pada pengampu kepentingan sekolah Mensosialisasikan program kerjanya dan konsisten dalam pelaksanaan tugas kepengawasan. Kemauan dan kemampuan yang terus ditingkatkan seiring dengan perubahan iptek yang dilandasi dengan imtaq. Mampu membimbing secara teknis penyusunan KTSP. Mampu menerapkan teknologi informasi danmenciptakan karya seni. Keberhasilan dalam menumbuhkan motivasi dirinya dan pengampu kepentingan sekolah. Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat 2. Kemampuan memberi teladan dalam tutur kata, sikap dan tindakan. Dapat dijadikan panutan, contoh, dan teladan dalam berperilaku. Kuesioner/Observasi - guru - kepsek - teman sejawat 24

28 Dimensi KompetensiSupervisi Manajerial No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 1 Menguasai metode, teknik dan prinsipprinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah menengah yang sejenis 1. Penguasaan metode dan teknik supervisi. 2. Penguasaan prinsipprinsip supervisi. 1. Membedakan metode dan teknik supervisi manajerial 2. Menerapkan metode dan teknik supervisi manajerial 3. Menentukan prinsip-prinsip supervisi manajerial 4. Menerapkan prinsip-prinsip supervisi manajerial Metode Penilaian Wawancara dan tes tertulis 2 Menyusun program kepengawasan berdasarkan visimisi-tujuan dan program sekolah menengah yang sejenis Kemampuan menyusun program kerja berdasarkan visi, misi, tujuan, dan kepengawasan yang tertuang pada program tahunan dan program semester. 1. Mengidentifikasi hasil kepengawasan tahun sebelumnya. 2. Menyusun program kerja tahunan dan semester. Dokumen/bukti fisik 2 (dua) tahun terakhir 3 Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah menengahyang sejenis Kemampuan menyusun metode kerja dan instrumen supervisi manajerial yang diperlukan untuk melaksanakan tupoksi kepengawasan. 1. Mengidentifikasi hasil kepengawasan periode sebelumnya. 2. Menentukan jenis instrumen supervisi manajerial 3. Menyusun jadwal pelaksanaan kunjungan supervisi. Dokumen/bukti fisik2 (dua) tahun terakhir 25

29 Dimensi KompetensiSupervisi Manajerial No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator Metode Penilaian 4 Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah menengah yang sejenis Kemampuan menyusun laporan hasil-hasil kepengawasan dan menindaklanjuti perbaikan programprogram kepengawasan. 1. Mengidentifikasi data hasil kepengawasan. 2. Menyusun laporan hasil kepengawasan seluruh sekolah yang menjadi binaannya, dalam bentuk laporan semester dan tahunan. Dokumen/bukti fisik 2 (dua) tahun terakhir. 26

30 Dimensi KompetensiSupervisi Manajerial No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 5 Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah yang sejenis 6 Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah menengah yang sejenis Kemampuan membina kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi satuan pendidikan. Kemampuan membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah 1. Menjelaskan tentang konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), sistem administrasi sekolah, TQM, dan sistem manajemen penjaminan mutu. 2. Melaksanakan MPMBS, sistem administrasi sekolah, TQM, dan sistem manajemen penjaminan mutu. 3. Mengevaluasi pelaksanaan MPMBS, sistem administrasi sekolah, TQM, dan sistem manajemen penjaminan mutu. 1. Menjelaskan jenis-jenis layanan bimbingan sekolah 2. Membedakan pengertian konseling dan wawancara 3. Menjelaskan prosedur penetapan program pengembangan diri di sekolah. 4. Melaksanakan pembinaan. Metode Penilaian Wawancara dan tes tertulis Wawancara dan tes tertulis 27

31 Dimensi KompetensiSupervisi Manajerial No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 7. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah menengah yang sejenis 8 Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah menengah yang sejenis 1. Kemampuan mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang telah dicapai dalam melaksanakan tugas pokoknya. 2. Kemampuan mendorong guru dan kepala sekolah dalam menemukan kekurangan dan kelebihan dalam melaksanakan tugas pokoknya. Kemampuan memantau standar nasional pendidikan untuk mempersiapkan pelaksanaan akreditasi sekolah 1. Membimbing guru dan kepala sekolah dalam pembuatan profil sekolah dan analisis SWOT 2. Menentukan skala prioritas program kerja berdasarkan hasil analisis SWOT. 3. Membuat laporan kemajuan hasil temuan dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapai 1. Mengidentifikasi data hasil pelaksanaan kegiatan di sekolah. 2. Menentukan jenis/objek yang dipantau 3. Menyusun jadwal pelaksanaan 4. Melaksanakan pemantauan Metode Penilaian (a) Dokumen /bukti fisik (b) Wawancara (c) Tes tertulis Dokumen/bukti fisik (instrumen akreditasi) 28

32 Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik N o Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 1 Memahami konsep, Kemampuan Menjelaskan konsep, prinsip, teori dasar, memahami konsep prinsip, teori dasar karakteristik, dan dan prinsip, teori dan karakteristik kecenderungan dasar, karakteristik, bidang tugas/mata perkembangan tiap mata dan perkembangan pelajaran yang pelajaran dalam rumpun mata pelajaran di diampu mata pelajaran yang sekolah relevan di sekolah menengah yang sejenis 2 Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaran/bimbinga n tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis Kemampuan memahami konsep, prinsip, teori, karakteristik pembelajaran/bimbin gan tiap bidang pengembangan dan mata pelajaran di sekolah Menjelaskan konsep, prinsip, teori, karakteristik pembelajaran/bimbingan di bidang tugas/mata pelajaran yang diampu di sekolah. Metode penilaian Wawancara dan tes tertulis Wawancara dan tes tertulis 3 Membimbing guru dalam menyusun silabustiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenisberlandaskan standarisi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP 4 Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran /bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata-mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang Kemampuan membimbing guru dalam menyusun silabus dan atau RPP tiap bidang pengembangan/mata pelajaran berdasarkan standar isi dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP. Kemampuan dalam membimbing guru untuk memilih, menggunakan strategi/metode/tek nik pembelajaran/bimbin gan yang sesuai di sekolah 1. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan silabus dan atau RPP. 2. Membimbing guru dalam menyusun silabus dan atau RPP 3. Menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan KTSP 4. Membimbing guru dalam pembuatan KTSP 1. Menentukan strategi pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. 2. Menyusun program bimbingan guru dalam menentukan strategi pembelajaran/bimbi ngan Wawancara dan tes tertulis Wawancara dan tes tertulis Dokumen/bu kti fisik 29

33 Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik N o sejenis 5 Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 6 Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbinga n (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis Kemampuan membimbing guru dalam menyusun RPP mata pelajaran/bimbingan Kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbin gan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah. Memberi contoh guru dalam menyusun RPP 1. Menyusun program bimbingan mata pelajaran/bimbinga n (di kelas, laboratorium) 2. Menilai guru dalam pelaksanaan pembelajaran/bimbi ngan (di kelas, laboratorium) Metode penilaian Dokumen/ bukti fisik Wawancara (pertemuan awal dan akhir) dan tes tertulis Dokumen/bu kti fisik 7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis Kemampuan membimbing guru dalam mengelola, merawat dan menggunakan media pendidikan dalam pembelajaran/bimbin gan Memberi contoh guru tentang teknik mengelola, merawat, dan menggunakan media dan fasilitas pendidikan dalam pembelajaran/bimbi ngan Wawancara dan tes tertulis Dokumen/bu kti fisik 30

34 Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik N o Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 8 Memotivasi guru Kemampuan Memberi contoh untukmemanfaatkan memotivasi guru cara menggunakan teknologi informasi dalam memanfaatkan teknologi informasi dalampembelajaran/bimbi teknologi informasi dalam ngan tiap mata pelajaran dalam pembelajaran/bimbi dalam rumpun mata pembelajaran/bimbin ngan pelajaran yang relevan di gan. sekolah menengah yang sejenis Metode penilaian Wawancara dan tes tertulis Dimensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 1 Menguasai filosofi, dan landasan pendidikan Kemampuan memahami filosofi dan landasan pendidikan 1. Menjelaskan sejarah dan wawasan pendidikan. 2. Menjelaskan undang-undang dan kebijakan pendidikan nasional. Metode penilaian Wawancara dan tes tertulis 2 Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis. Kemampuan menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran. 1. Mengidentifikas i kriteria keberhasilan pendidikan. 2. Menyusun indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bi mbingan. 31

35 Dimensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 3 Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 4 Menilai kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan pada tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 5 Memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis Kemampuan membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah yang sejenis. Kemampuan menilai kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan di sekolah Kemampuan melaksanakan pemantauan pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisis untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan Menentukan aspek-aspek yang akan dinilai dalam pembelajaran/bim bingan tiap mata pelajaran yang sesuai Menentukan hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah 1. Melaksanakan pemantauan pembelajaran/bi mbingan 2. Melaksanakan pemantauan hasil belajar siswa 3. Menganalisis hasilbelajar siswa untuk perbaikan mutu. Metode penilaian Wawancara dan tes tertulis Dokumen/ bukti fisik Dokumen/ Bukti fisik 6 Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 7 Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala Kemampuan membina guru dalam manfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan Kemampuan mengolah data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, 1. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran/ bimbingan 2. Memberi contoh dalam pemanfaatan hasil penilaian. 1. Mengidentifik asi hasil penilaian Wawancara dan tes tetulis Dokumen/Bukti fisik 32

36 Dimensi Kompetensi Evaluasi Pendidikan No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator sekolah, kinerja guru dan staf sekolah di sekolah menengah yang sejenis kinerja guru dan guru yang mendapat tugas tambahan kinerja kepala sekolah, guru, dan guru yang mendapat tugas tambahan. 2. Mendeskripsik an hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru, dan guru yang mendapat tugas tambahan. 3. Menyimpulka n hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru, dan guru yang mendapat tugas tambahan. Metode penilaian Dimensi Kompetensi Penelitian Pengembangan No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 1 Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan 2 Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas Kemampuan menulis tentang berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian pendidikan. Kemampuan menentukan prioritas masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas kepengawasan, maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas. Menuliskan berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian Mengidentifikasi masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas kepengawasan, maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas. Metode penilaian Tes tertulis Tes tertulis 33

37 Dimensi Kompetensi Penelitian Pengembangan No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 3 Menyusun proposal penelitian pendidikan, baik proposal penelitian kualitatif maupun proposal penelitian kuantitatif. Kemampuan menyusun proposal penelitian pendidikan, baik proposal penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan masalah dan landasan teori. Metode penilaian Dokumen proposal 4 Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya. 5 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif 6 Menulis karya tulis ilmiah(kti) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan. 7 Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah menengah Kemampuan melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya. Kemampuan menganalisis data penelitian pendidikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kemampuan menulis KTI dalam bidang pendidikan/ kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan. Kemampuan menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas kepengawasan di sekolah. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya. Menganalisis data penelitian pendidikan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Menulis karya tulis ilmiah KTI dalam bidang pendidikan/ kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan. Menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas kepengawasan di sekolah. Laporan penelitian Laporan penelitian Dokumen/ bukti fisik karya tulis ilmiah, dan paparan KTI Modul 34

38 Dimensi Kompetensi Penelitian Pengembangan No Kompetensi Aspek yang diukur Indikator 8 Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah menengah yang sejenis Kemampuan membimbing guru tentang penelitian tindakan kelas baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah. Membimbing guru tentang penelitian tindakan kelas baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah. Metode penilaian Modul/bukti fisik Dimensi Kompetensi Sosial No Kompetensi Aspek yang Diukur Deskripsi 1 Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kemampuan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri dan profesinya 1. Meningkatkan kualitas diri melalui keterlibatan dengan pihak lain dalam kegiatankegiatan yang telah dilakukan 2. Mampu menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di sekolah atau di masyarakat. 3. Mampu merespon secara aktif dalam menangani setiap masalah di lingkungan kerjanya maupun lingkungan tempat tinggalnya. Metode Penilaian Kuesioner - guru - kepsek - teman sejawat - bukti Fisik 2 Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan. 1. Kemampuan untuk aktif terlibat dalam organisasi profesi. Aktif dalam organisasi profesi seperti APSI, ISPI, MKPS, KKPS Kuesioner - guru - kepsek - teman sejawat - bukti Fisik 35

Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar 2011 Page 1

Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar 2011 Page 1 Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar 2011 Page 1 Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar 2011 Page i Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga

Lebih terperinci

PS-SMA PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

PS-SMA PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014 PS-SMA PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PS-SMK PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMK BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

PS-SMK PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMK BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014 PS-SMK PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMK BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMILIHAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH MENENGAH BERPRESTASI TAHUN 2012

PEMILIHAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH MENENGAH BERPRESTASI TAHUN 2012 A. PESERTA PEMILIHAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH MENENGAH BERPRESTASI TAHUN 2012 Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah (SMP/SMA/SMK). B. PESYARATAN UMUM Persyaratan umum

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Menimbang :

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Supervisi Manajerial Menguasai metode, teknik dan prinsipprinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2018 i

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.206, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pengawas. Madrasah. Pendidikan Agama Islam. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Supervisi Manajerial Menguasai metode, teknik dan prinsipprinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 aminhaedari@yahoo.com PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013 APRESIASI PENGAWAS PAI BERPRESTASI TAHUN 2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013 APRESIASI PENGAWAS PAI BERPRESTASI TAHUN 2013 APRESIASI PENGAWAS PAI BERPRESTASI TAHUN 2013 1 LAMPIRAN 6 APRESIASI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PENGAWAS PAI) PADA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2013 1. Tujuan Tujuan pemberian penghargaan adalah sebagai

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sejalan dengan diberlakukannya Permenpan RB.No. 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas, Angka Kredit, Rekrutmen pengawas harus dilakukan sesuai ketentuan

Lebih terperinci

05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI 05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN GURU PLB/PK BERDEDIKASI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN GURU PLB/PK BERDEDIKASI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN GURU PLB/PK BERDEDIKASI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DASAR PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 01/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 2 KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI 05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2013

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2014

Lebih terperinci

05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI 05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012

Lebih terperinci

05/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI

05/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI 05/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 KATA PENGANTAR Pemilihan Pengelola Keuangan Berprestasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 KATA

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN 2012 Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA KEMENTERIAN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH 2015 KATA PENGANTAR Peran Guru dalam

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 48 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PERAN PENGAWAS SEKOLAH PENILIK DAN PAMONG BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP KATA PENGANTAR Pemilihan Pengelola Keuangan Berprestasi yang baru mulai diselenggarakan pada tahun 2010 ini diharapkan menjadi pendorong pada budaya menghargai karya prestasi yang dilakukan oleh para pengelola

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TUTOR PAKET B BERPRESTASI TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TUTOR PAKET B BERPRESTASI TAHUN 2015 Pedoman Pemilihan tutor Paket B Berprestasi Pendidikan Dasar Tingkat Nasional Tahun 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TUTOR PAKET B BERPRESTASI TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KAB.GRESIK

DINAS PENDIDIKAN KAB.GRESIK PEDOMAN PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT KABUPATEN TAHUN DINAS PENDIDIKAN KAB.GRESIK PEDOMAN TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS BERPRESTASI TINGKAT KABUPATEN

Lebih terperinci

KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH PEMBUKAAN Atas rahmat Allah SWT Pengawas Sekolah/Madrasah menyadari bahwa jabatan Pengawas Sekolah/Madrasah/Madrasah adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Pengawas

Lebih terperinci

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN ATAU DIDIRIKAN PEMERINTAH DAERAH Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013 PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013 A. Latar Belakang Pendidikan agama Islam pada sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam sistem pendidikan nasional, terutama

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERPRESTASI TAHUN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERPRESTASI TAHUN 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERPRESTASI TAHUN 2014 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS

Lebih terperinci

02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI 02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua Program Studi Berprestasi tingkat nasional untuk pertama kali dilaksanakan tahun 2009 dengan tujuan memberikan penghargaan kepada Ketua Program Studi yang telah berhasil

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PENILAIAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 KATA

Lebih terperinci

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN? UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE GURU NASIONAL SD, SMP TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE GURU NASIONAL SD, SMP TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE GURU NASIONAL SD, SMP TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Seperti yang tertuangpadaundang-undangnomor 14 tahun 2005 tentang Guru dandosenpadapasal 6 dinyatakan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN I. UMUM Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa depan adalah mampu menghadapi persaingan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016 PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 06 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH 1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang :

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN Lampiran Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2009 Tanggal : 18 Mei 2009 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN I. LATAR BELAKANG Dalam rangka pembinaan sumber

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KEPALA SEKOLAH BERDEDIKASI PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN LOMBA KEPALA SEKOLAH BERDEDIKASI PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL PEDOMAN LOMBA KEPALA SEKOLAH BERDEDIKASI PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jl. Ki Josuto, Wates, Kulon Progo, Kode Pos 55611 Telp. (0274) 774535, fax (0274) 773916

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. NOMOR : 10 TAHUN 2005 LAMPIRAN : 2 (dua) berkas TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. NOMOR : 10 TAHUN 2005 LAMPIRAN : 2 (dua) berkas TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : TAHUN 00 LAMPIRAN : (dua) berkas TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

Lebih terperinci

Jakarta, Maret Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd NIP

Jakarta, Maret Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd NIP KATA PENGANTAR Guru sebagai tenaga profesional mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/ PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERPRESTASI TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/ PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERPRESTASI TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/ PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERPRESTASI TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017 PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012 Perpustakaan Nasional RI PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN WIDYAISWARA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

PEDOMAN PEMILIHAN WIDYAISWARA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018 Pusat Pembinaan Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara PEDOMAN PEMILIHAN WIDYAISWARA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018 PUSAT PEMBINAAN WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2018 PEDOMAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI) SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TAHUN 2012

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI) SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TAHUN 2012 PETUNJUK TEKNIS APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI) SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TAHUN 2012 BIDANG : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI SD DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.473, 2016 KEMENHUB. Ujian Dinas. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN DINAS

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI 04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 Lampiran : Nomor : Tanggal : PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pembinaan sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEPENGAWASAN

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEPENGAWASAN PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEPENGAWASAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERPRESTASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERPRESTASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERPRESTASI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Pemilihan Guru Sekolah Menengah Pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Sebagai implikasi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 Ayat (2) menyatakan bahwa pendidik, dan tenaga kependidikan berkewajiban

Lebih terperinci

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

06/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI

06/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI 06/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guru dapat

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

Jakarta, 12 Maret 2018 Direktur, Dr. Abdoellah, M.Pd NIP

Jakarta, 12 Maret 2018 Direktur, Dr. Abdoellah, M.Pd NIP i KATA PENGANTAR Pengawas Taman Kanak-Kanak (TK) sebagai tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk meningkatkan kinerja TK melalui pembinaan dan pengawasan bidang akademik dan manajerial.

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016

PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016 PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN DAN UNIT PENGOLAH TERBAIK DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017 PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le No.1685, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Kualifikasi Akademik. Pamong Belajar. Kompetensi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN RINGKAS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015

PEDOMAN RINGKAS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 1 PEDOMAN RINGKAS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS PENDIDIKAN 2015 2 14 KATEGORI PEMILIHAN GURU, KEPSEK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014 PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Seperti yang tertuang pada Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Draft Peraturan Menteri PAN Tgl. 4 Maret 2008 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya RANCANGAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU

Lebih terperinci

LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN 2014

LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN 2014 PEDOMAN LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN 2014 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perat

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perat BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1396, 2014 KEMENDIKBUD. Standar Kualifikasi. Akademik. Kompetensi. Penilik. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci