PERANCANGAN ALGORITMA PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA BEAM SEARCH ( STUDI KASUS KAMPUS III UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN ALGORITMA PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA BEAM SEARCH ( STUDI KASUS KAMPUS III UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA)"

Transkripsi

1 PERANCANGAN ALGORITMA PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA BEAM SEARCH ( STUDI KASUS KAMPUS III UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA) Muhammad Noor Hasan Siregar Abstrak Salah satu kegiatan dalam universitas yang membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya adalah membuat jadwal mata kuliah. Jadwal mata kuliah yang baik adalah jadwal yang memperhatikan semua komponen dasar penyusunnya. Komponen dasar terdiri atas dosen, mata kuliah, ruangan, dan jam kuliah. Penulis mencoba mencari alternatif dari penjadwalan dengan menggunakan algoritma beam search, yaitu pencarian solusi optimal dengan membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih kecil (branching) kemudian mencari nilai optimal sementara (lower bound) untuk tiap sub masalah dan dilanjutkan pencarian hingga tidak ada lagi sub masalah yang mungkin menghasilkan nilai lebih baik. Dari penggunaan algoritma beam search dalam penyelesaian masalah ini, diharapkan dapat menjadi alternatif untuk penjadwalan, dan menginspirasi untuk diadakan penelitian mengenai algoritma beam search lebih lanjut, dan pembuatan program berbasis jaringan. Kata Kunci : Penjadwalan, beam search. PENDAHULUAN Pertumbuhan perguruan tinggi, yang ditandai dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima dalam satu periode penerimaan mahasiswa menyebabkan peningkatan jumlah klas dan jumlah ruangan yang diperlukan sebagai ruang kuliah, sedangkan ruang kuliah yang tersedia relatif tetap. Kondisi ini menuntut pihak pengelola universitas untuk dapat menjadwalkan penggunaan ruang kuliah dengan seefisien mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan terhadap ruang kuliah bagi seluruh mata kuliah yang memerlukan. Permasalahan ini ditambah dengan pergantian dosen pengajar mata kuliah maupun keinginan pindah jadwal yang diajukan oleh beberapa dosen maupun mahasiswa sehubungan dengan keperluan mereka. Penyusunan jadwal di Universitas Graha Nusantara khususnya di Kampus III Universitas Graha Nusantara selama ini dilakukan secara manual, meskipun penyusunan jadwal kuliah dapat diselesaikan namun memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkannya. Kondisi ini membuat sistem yang lama tidak responsif terhadap perubahan yang diinginkan saat itu. Penyusunan jadwal mata kuliah yang efektif dan dapat diakses dan diubah secara cepat memerlukan suatu algoritma penyusunan jadwal yang mampu memberikan teknik penyusunan jadwal yang dapat dilakukan dengan mudah.

2 METODE PENELITIAN Penjadwalan merupakan proses pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang tersedia untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu (Baker 1991), Beam search merupakan salah satu metode yang dikembangkan oleh ahli software artificial intelligence untuk membentuk pohon keputusan secara parsial (Lowrence, 1976; Rubin, 1978; Ow and Morton, 1988). Metode ini sangat responsif untuk pembuatan program permainan catur yang andal (Anthony and Scafter, 1990). Beam search memiliki dasar pencarian solusi yang sama dengan algoritma branch and bound, yaitu dengan melakukan branching yang dilanjutkan dengan pencarian solusi optimal untuk sub masalah yang terpilih. Perbedan utama antara beam search dengan branch and bound adalah bahwa metode beam search membuang cabang-cabang yang diperkirakan tidak baik dari pohon keputusan. Satu yang utama adalah beam search memiliki ukuran yang baik tentang perkiraan solusi optimal dari cabang pohon keputusan untuk membuang cabang yang kurang baik dengan menyimpan sejumlah solusi optimal tanpa menanggung resiko yang besar. Jadi beam search hanya menyimpan beberapa penyelesaian optimal pada tiap level (beam width = b) guna melakukan pencarian solusi optimal pada tiap percabangan pada level berikutnya. Misalkan untuk 30 job pada satu mesin, dengan beam width 4. Pertama kita hanrus membentuk satu fungsi evaluasi yang digunakan untuk memilih 4 solusi optimal pada tiap level. Pada level pertama akan didapatkan 30 cabang solusi, dipilih 4 cabang yang memiliki nilai fungsi evaluasi optimal, tahap selanjutnya mengembangkan 4 cabang yang terpilih pada level sebelumnya dan memilih 4 solusi optimal, begitu seterusnya hingga level terakhir. Pada level kedua akan didapatkan 4 x 29 = 166 cabang. Jumlah cabang yang dikembangkan tiap level hanya 4, berapapun jumlah job. Untuk 60 job akan terbentuk 60 level dan 30 job terbentuk 30 level. Jadi untuk mencari solusi optimal dari 60 job kita hanya menghitung sebanyak 2 x 30 job. Metode beam search lebih sedikit melakukan perhitungan dibandingkan dengan metode branch and bound karena pada tiap level akan tersimpan sebanyak b buah penyelesaian optimal sementara yang akan dianalisa pada level berikutnya. Secara grafis proses pencarian solusi optimal dengan metode beam search tergambar pada gambar 1 dibawah ini Gambar 1, Algoritma Beam Search Gambaran Umum Penjadwalan di Kampus III Universitas Graha Nusantara Penyusunan jadwal kuliah yang dilakukan di kampus III Universitas Graha Nusantara saat ini adalah dengan cara coba-coba. Tiap fakultas yang ada di kampus tersebut, melakukan penjadwalan terhadap mata kuliah fakultas masing-masing dengan alokasi ruang yang diprioritaskan untuk fakultas itu, dan bila terjadi kekurangan ruang atau terjadi jadwal bersamaan pada satu ruang dilakukan negosiasi dengan dosen mata kuliah tersebut untuk dijadwalkan pada waktu atau lokal yang lain. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan komponen sistem/pemakai, serta mengamati proses penjadwalan secara langsung. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai sistem penjadwalan mata kuliah yang sekarang digunakan di Universitas Graha Nusantara. Wawancara dilakukan dengan

3 Kepala Bagian Akademik Fakultas Teknik dan Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Sarana Umum Universitas Graha Nusantara. Wawancara dengan Kepala Bagian Akademik Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara. Menurut Kepala Bagian Akademik Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara (Bp. Sahrul) penjadwalan mata kuliah yang digunakan di Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara dilakukan secara manual yaitu menggunakan Microsoft Excel secara coba-coba. Teknik yang digunakan untuk menghindarkan jadwal bersamaan antar mata kuliah berurutan dengan mengikuti kaidah 1-5, 3-7 artinya mata kuliah semester satu dijadwalkan bersamaan dengan semester lima, sedangkan mata kuliah semester tiga dijadwalkan bersamaan dengan mata kuliah semester tujuh. Kaidah 1-5, 3-7 dipakai sebagai salah satu aturan prioritas penempatan mata kuliah tiap semester dari algoritma penjadwalan mata kuliah. Aturan 1-5, 3-7 akan menghindarkan terjadinya jadwal bersamaan antara mata kuliah semester yang bersamaan, apabila jumlah sks semester bersamaan (1 dan 5, atau 3 dan 7) maksimal sama dengan jumlah sks dalam satu minggu. Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Sarana Umum Biro Akademik Universitas Graha Nusantara. Informasi yang didapatkan dari Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Sarana Umum (ibu Ati) sebagai berikut; mekanisme penjadwalan yang dilakukan di Universitas Graha Nusantara dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama penjadwalan dilakukan oleh Biro Akademik tiap fakultas, untuk menjadwalkan mata kuliah fakultas itu dengan menempatkan ruangan yang diprioritaskan untuk dipakai fakultas tersebut, tanpa mempertimbangkan pemakaian ruangan secara keseluruhan. Tahap kedua Sub Bagian Sarana dan Perlengkapan Umum melakukan validasi terhadap jadwal usulan masing-masing fakultas dan melihat kemungkinan terjadinya pemakaian ruangan secara bersamaan antara beberapa fakultas. Pemakaian ruangan secara bersamaan ini mungkin terjadi karena tiap ruang diprioritaskan untuk ditempati oleh beberapa jurusan Proses penjadwalan yang dilakukan secara manual ini memerlukan waktu penyelesaian lebih dari tiga minggu, dan tidak dapat mendeteksi kesalahan pengalokasian ruang untuk beberapa mata kuliah pada satu saat secara cepat. Kesalahan pengalokasian ruang yang menyebabkan terjadinya jadwal bersamaan pada satu ruang dapat terdeteksi secara jelas pada saat jadwal kuliah diterapkan. Penyelesaian yang dilakukan apabila terjadi jadwal bersamaan pada satu ruang adalah dengan mencarikan alternatif ruang kosong yang lain yang layak untuk dipakai (kapasitas ruang memenuhi). Pengembangan Model Penjadwalan merupakan proses pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang tersedia untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu (Baker, 1991). Penjadwalan mata kuliah dapat diartikan sebagai pengalokasian sumber-sumber (ruang, dosen, mata kuliah dan mahasiswa) untuk menjalankan sekumpulan tugas (terlaksananya proses perkuliahan dan memenuhi kebutuhan beban sks tiap mata kuliah) dalam jangka waktu tertentu (sesuai dengan jam kuliah yang tersedia). Pembatas Utama Penyusunan jadwal kuliah memiliki beberapa kendala yang harus diperhatikan adalah : 1. Dosen pada satu saat hanya dapat mengajar pada satu ruang 2. Jadwal kuliah pada satu semester 3. Jadwal kuliah dua semester bersamaan 4. Ruang kuliah pada satu saat hanya dapat melakukan kegiatan perkuliahan oleh satu dosen Pembatas utama secara grafis diperlihatkan pada gambar dibawah ini

4 Jam Masuk 1 Jam Masuk 2 Jam Masuk 3 Semester 1 Semester 3 Semester 5 Semester 7 Status Ruang Status Dosen Senin Pembatas Penjadwalan Mata kuliah Kriteria Optimal Jadwal Kuliah Kriteria optimal jadwal kuliah Pada tiap prodi terpenuhi : 1. Minimasi jumlah jadwal bersamaan mata kuliah satu semester 2. Minimasi jumlah jadwal bersamaan mata kuliah dua semester yang berurutan 3. Minimasi jumlah jadwal bersamaan mata kuliah pilihan 4. Maksimasi pemerataan jumlah jam kuliah per semester per hari 5. Maksimasi kesesuaian kapasitas ruangan dengan jumlah mahasiswa tiap mata kuliah Urutan kriteria menunjukkan prioritas pencapaian solusi optimal. Pemenuhan terhadap kriteria diatas secara umum dilakukan dalam dua langkah : Langkah pertama, untuk memenuhi seluruh kriteria diatas dilakukan dengan memberikan bobot alternatif pada masing-masing mata kuliah, kemudian dipilih mata kuliah dengan bobot altenatif minimal untuk dijadwalkan terlebih dahulu. Langkah kedua, dilakukan pencarian jam kuliah yang memberikan nilai maksimal dari minimal bobot alternatif mata kuliah sisa dan nilai maksimal dari minimal total bobot alternatif mata kuliah sisa. Pemilihan jam kuliah untuk memenuhi kriteria optimal dipilih berdasarkan: 1. Meminimalkan jadwal bersamaan antara mata kuliah semester berurutan pada satu jurusan dilakukan dengan membagi dua sama rata jam kuliah perhari dengan satu bagian diprioritaskan untuk menjadwalkan mata kuliah semester 1,2,5 dan 6 dan satu bagian lain untuk menjadwalkan mata kuliah semester 3,4,7 dan 8 (kaidah Sabtu 7). Pembagian ini merupakan pemberian prioritas terhadap mata kuliah pada semester itu untuk menempati jam kuliah bagiannya, bila ternyata tidak layak baru dicari pada waktu kuliah bagian yang lain. 2. Meminimalkan jumlah jadwal bersamaan untuk mata kuliah pilihan merupakan kriteria optimal ketiga, sehingga tahapan ini dilakukan setelah kriteria pertama dan kedua dipenuhi. Pencapaian kriteria dilakukan dengan menjadwalkan mata kuliah pilihan setelah mata kuliah wajib. 3. Pemerataan jam kuliah perhari-persemester dilakukan dengan memprioritaskan untuk memilih jam kuliah dengan jumlah sks jadwal kuliah perhari terkecil. 4. Memaksimalkan kesesuaian kapasitas ruang dengan kapasitas ruangan yang diperlukan dilakukan dengan langkah: 4.1. Ruangan disusun berdasarkan urutan kapasitas terkecil hingga ruangan dengan kapasitas terbesar. Diberikan prioritas untuk memilih ruang kuliah dari kapasitas yang terkecil untuk dijadwalkan pada jam kuliah terpilih, bila ternyata kapasitas ruangan tidak mencukupi dipilih ruangan berikutnya hingga didapatkan ruangan yang sesuai atau seluruh ruangan telah terpilih Bila seluruh ruangan sudah terpilih dan belum didapatkan ruangan yang sesuai diulang pencarian ruangan dari kapasitas terbesar hingga terkecil yang dapat dijadwalkan pada jam kuliah terpilih. HASIL DAN ANALISA Penyusunan Algoritma Penjadwalan Mata kuliah Setelah dilakukan survei secara lebih mendalam ditemukan bahwa di Kamus III Universitas Graha Nusantara terdapat beberapa aturan yang berlaku secara khusus dalam melakukan penyusunan jadwal mata kuliah. Aturan tersebut adalah:

5 1. Fakultas EKONOMI berlaku: jam masuk pertama Wib. dan jam keluar terakhir Wib. 2. Fakultas TEKNIK jam masuk pertama dan jam keluar terakhir Wib. 3. Fakultas TEKNIK Extension, EKONOMI Extension jam pertama 8.30 Wib. dan jam keluar terakhir Wib. Dan dilakukan hanya pada hari Jum at dan Sabtu Disamping ketiga hal di atas pada hampir seluruh fakultas terdapat mata kuliah gabungan (mata kuliah yang dijadwalkan secara bersama, digabung antara beberapa jurusan dalam satu ruang), untuk mata kuliah-mata kuliah umum seperti Bahasa Indonesia dan Pancasila. Beberapa mata kuliah dengan jumlah mahasiswa banyak dijadwalkan menjadi beberapa lokal dan beberapa dosen penanggung jawab. Hal ini merupakan kendala tambahan yang ditemukan untuk mengimplementasikan algoritma penyusunan mata kuliah di Universitas Graha Nusantara. Pemecahan kendala ini dilakukan dengan langkah : 1. Untuk mengatasi adanya beberapa mata kuliah yang dijadwalkan bersamaan dilakukan dengan memisahkan mata kuliah gabungan dengan mata kuliah biasa, kemudian menjadwalkannya secara khusus. 2. Penjadwalan mata kuliah yang dibagi menjadi beberapa ruangan dilakukan dengan mencari beberapa ruang yang siap (status = menganggur) dan status dosen = menganggur serta status jadwal jurusan-semester itu menganggur pada setiap jam yang layak dan mencari nilai maksimal dari nilai alternatif minimal mata kuliah sisa dan total alternatif mata kuliah sisa. dipenuhi maka penjadwalan mata kuliah dilakukan secara bersamaan pada tiap fakultas Hasil Algoritma Penjadwalan Mata Kuliah Algoritma yang dihasilkan dari penelitian ini merupakan perancangan dari Algoritma Beam Search untuk jadwal mata kuliah, dimana untuk menyelesaikan permasalahan dilakukan dengan membagi permasalahan kedalam sub-sub masalah dalam beberapa level dan kemudian mencari beberapa solusi optimal sementara untuk tiap level yang akan digunakan sebagai pencarian solusi optimal pada level berikutnya. Jumlah solusi optimal yang dipilih pada algoritma ini hanya satu. Pemecahan permasalahan ini secara grafis terlihat pada gambar 2 Fungsi Evaluasi dan Kriteria Optimal algoritma disesuaikan dengan kriteria optimal jadwal. Fungsi Evaluasi (minimal jumlah alternatif mata kuliah) dan Kriteria Optimal (maksimal jumlah alternatif mata kuliah sisa). Ide dari algoritma ini adalah : Kriteria optimal dicapai dengan memberikan jumlah alternatif jadwal tidak bersamaan maksimal yang mungkin untuk mata kuliah yang belum terjadwal. Hal ini akan memberikan kesempatan terbesar bagi mata kuliah yang lain untuk dapat dijadwalkan tanpa tumpang tindih. Fungsi evaluasi yang digunakan untuk menentukan mata kuliah terkritis adalah dengan memilih mata kuliah yang memiliki jumlah alternatif jadwal tidak bersamaan minimal sehingga diharapkan akan meminimalkan jumlah mata kuliah dengan jadwal bersamaan. Pemecahan Masalah Melihat kendala tambahan di atas terlihat keterkaitan antara mata kuliah dalam satu fakultas, karena sebagian mata kuliah jurusan digabung dengan jurusan lain pada fakultas itu. Agar keterkaitan antar mata kuliah tersebut dapat

6 Permasalahan Utama Sub masalah level 1 Sub masalah level 2 Sub masalah level n Notasi yang digunakan dalam algoritma ini adalah : n : Jumlah mata kuliah yang akan dijadwalkan i : Urutan mata kuliah (i = 1.. n) j : Jumlah jurusan yang digabung pada mata kuliah ke-i k : Jumlah kelas paralel pada mata kuliah ke-i A* : Jumlah alternatif optimal A i : Jumlah alternatif mata kuliah ke-i A i1 : Jumlah alternatif mata kuliah tiap minggu A i2 : Jumlah altenatif mata kuliah pada minggu minggu ganjil dan minggu genap T* : Maksimal jumlah seluruh alteratif mata kuliah K i : Mata kuliah ke-i K* : Mata kuliah terkritis (mata kuliah dengan jumlah alternatif minimal ) j i : Jadwal kuliah jurusan dan semester mata kuliah Ki d i : Dosen mata kuliah Ki r i : Ruang dengan kapasitas mata kuliah Ki h : Hari kuliah (h = 1.. 5) h* : Hari kuliah optimal w : Jam kuliah (w = 1.. 4) w* : Jam kuliah optimal m : Minggu kuliah (m = 1.. 2) m* : Minggu kuliah optimal Solusi Gambar 2 Pemecahan permasalahan S hwm : Status jadwal jurusan-semester pada hari ke-h, jam ke-w dan minggu ke-m untuk mata kuliah K* D hwm : Status jadwal Dosen pada hari keh, jam ke-w dan minggu ke-m untuk mata kuliah K* R hwm : Status jadwal Ruang pada hari keh, jam ke-w dan minggu ke-m untuk mata kuliah K* Status : - = menganggur, <> - = terpakai / sibuk s h : Jumlah sks yang sudah dijadwalkan untuk semester mata kuliah K* pada jurusan mata kuliah K* pada hari ke-h d h : Jumlah sks yang sudah dijadwalkan untuk dosen mata kuliah K* pada hari ke-h s h* : Jumlah sks yang sudah dijadwalkan untuk semester mata kuliah K* pada jurusan mata kuliah K* pada hari ke-h yang optimal d h* : Jumlah sks yang sudah dijadwalkan untuk dosen mata kuliah K* pada hari ke-h yang optimal null : Tidak menunjukkan angka apapun (tidak bernilai) Algoritma ini terdiri dari dua bagian, yaitu algoritma untuk mata kuliah non gabungan dan algoritma untuk mata kuliah gabungan Algoritma penjadwalan mata kuliah non gabungan Tahap 1. ( Pencarian mata kuliah dengan jumlah alternatif minimal / mata kuliah Kritis ) 1.1. Jika masih ada mata kuliah belum terjadwal maka lanjutkan, bila tidak selesai. Set K* = null, A* = 50, A i1 = 0, A i2 = 0, i = 0, h = 0, w = 0; m = 0; 1.2. i = i + 1. jika (Sks K i = 3 dan A i1<a i2) maka (A i1 = A i2-1). jika (Sks K i = 4) maka (A i1 = A i2-1). jika A*> A i1 maka (A* = A i1, K* = K i). Set A i1= 0, A i2= 0. jika i = (n+1) maka lanjutkan ke langkah h = h + 1 jika h = 6 maka (h = 0, kembali ke langkah 1.2) 1.4. w = w + 1 jika w = 5 maka (w = 0, kembali ke langkah 1.3)

7 1.5. m = m + 1 jika m = 3 maka (m = 0, kembali ke langkah 1.4) 1.6. Jika jam kuliah hwm (j i dan d i dan r i) status = menganggur maka A i1 = A i1+1. jika pada minggu 1 dan minggu 2 status = menganggur maka A i2 = A i Kembali ke langkah 1.5. Tahap 2. (Mencari waktu yang memberikan total alternatif mata kuliah dan jumlah minimal alternatif mata kuliah terbesar) 2.1. Keluarkan K* dari daftar mata kuliah 2.2. Hitung s h dan d h 2.3. Set i = 0, h = 0, w = 0, m = 0, A* = 0, T*= 0, h* = null, w*= null, m* = null i = i + 1, jika i = n dan A* = 0 maka ke simpan K* dalam tabel mata kuliah tak terjadwal, kembali ke tahap 1, jika i = n dan A*<>0 maka ke tahap h = h + 1, jika h = 6 maka (h = 0, kembali ke langkah 2.4) 2.6. w = w + 1, jika w = 5 maka (w = 0, kembali ke langkah 2.5) 2.7. m = m + 1, T=0, A=0,jika m = 3 maka (m = 0, kembali ke langkah 2.6) 2.8. Jika jadwal semester sebelumnya <> - maka A= -1, T= Jika jadwal semester sesudahnya <> - maka A= A-1; T= T Jika jadwal semester sebelumnya = - dan jadwal semester sesudahnya = - maka Hitung A dan T jika A* < A maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m, s h* = s h+1, d h* = d h + 1), jika (A* < A dan T* < T) maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m, s h* = s h+1, d h* = d h + 1), jika (A* < A dan T* < Tdan s h* > s h + 1) maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m, s h* = s h+1, d h* = d h + 1), jika (A* < A dan T* < T dan s h* > s h+1 dan d h* > d h + 1) maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m, s h* = s h+1, d h* = d h + 1), kembali ke langkah 2.7 Tahap ke 3. (Memasukkan mata kuliah pilihan pada waktu optimal) 3.1. Jika sks K* = 2 maka update status dosen, status ruang, dan status jurusan semester mata kuliah K* pada minggu 1, hari h*, jam w* = K* dan minggu 2, hari h*, jam w* = K* 3.2. Jika sks K* = 1 maka update status dosen, status ruang, dan status jurusansemester mata kuliah K* pada minggu m*, hari h*, jam w* = K* 3.3. Kembali ke tahap 1: Algoritma penjadwalan mata kuliah gabungan Tahap 1. ( Pencarian mata kuliah dengan jumlah alternatif minimal ) 1.1. Jika masih ada mata kuliah belum terjadwal maka lanjutkan, bila tidak selesai. Set K* = null, A* = 50, A i1 = 0, A i2 = 0, i = 0, h = 0, w = 0, m = 0, 1.2. i = i + 1. jika (Sks K i = 3 dan A i1<a i2) maka (A i1 = A i2-1). jika (Sks Ki = 4) maka (A i1 = A i2-1). jika A*> A i1 maka (A* = A i1, K* = K i). Set A i1= 0, A i2= 0. jika i = (n+1) maka lanjutkan ke langkah h = h + 1 jika h = 6 maka (h = 0, kembali ke langkah 1.2) 1.4. w = w + 1 jika w = 5 maka (w = 0, kembali ke langkah 1.3) 1.5. m = m + 1 jika m = 3 maka (m = 0, kembali ke langkah 1.4) 1.6. Jika (j i,d i dan r i untuk seluruh jurusan yang digabung) status = menganggur maka A i1 = A i1+1. Jika (j i,d i dan r i untuk seluruh jurusan yang digabung) pada m=1 dan m=2 satatus = menganggur maka A i2 = A i Kembali ke langkah 1.5.

8 Tahap 2. (mencari waktu yang memberikan total alternatif mata kuliah dan jumlah minimal alternatif mata kuliah terbesar) 2.1. Keluarkan K* dari daftar mata kuliah 2.2. Untuk Seluruh jurusan yang digabung hitung : 2.3. Hitung nilai s h dan d h 2.4. Set i = 0, A* = 0, T* = 0, h* = null, w* = null, m* = null, w = 0, m = Set h = 0, i = i + 1, jika i = n dan A* = 0 maka ke simpan K* dalam tabel mata kuliah tak terjadwal, kembali ke tahap 1, jika i = n dan A*<>0 maka ke tahap h = h + 1, jika h = 6 maka (j = 0, kembali ke langkah 2.5) 2.7. w = w + 1, jika w = 5 maka (w = 0, kembali ke langkah 2.6) 2.8. m = m + 1, A=0, T=0, jika m = 3 maka (m = 0, kembali ke langkah 2.7) 2.9. Jika jadwal semester sebelumnya <> - maka A= -1, T= Jika jadwal semester sesudahnya <> - maka A= A-1; T= T Jika jadwal semester sebelumnya = - dan jadwal semester sesudahnya = - maka Hitung A dan T Jika A* < A maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m, s h* = s h+1, d h* = d h + 1), jika (A* < A dan T* < T) maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m, s h* = s h+1, d h* = d h + 1), jika (A* < A dan T* < T dan s h* > s h + 1) maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m. s h* = s h+1, d h* = d h + 1), jika (A* < A dan T* < T dan s h* > s h+1 dan d h* > d h + 1) maka (T* = T, A* = A, h* = h, w* = w, m* = m, s h* = s h+1, d h* = d h + 1), kembali ke langkah 2.8 Tahap ke 3. (memasukan mata kuliah pilihan pada waktu optimal) 3.1. Jika sks K* = 2 maka update status dosen, status ruang mata kuliah K* pada minggu 1, hari h*, jam w* = K* dan minggu 2, hari h*, jam w* = K*, update status seluruh jurusan-semester yang digabung pada mata kuliah K* pada minggu 1, hari h*, jam w* = K* dan minggu 2, hari h*, jam w* = K* Jika sks K* = 1 maka update status dosen dan status ruang mata kuliah K* pada minggu m*, hari h*, jam w* = K*, update status seluruh jurusan-semester yang digabung pada mata kuliah K* pada minggu m*, hari h*, jam w* = K* Kembali ke tahap 1 Mata kuliah dengan ruang lebih dari satu dilakukan dengan mencari ruang status = menganggur sebanyak yang dibutuhkan pada langkah 1.6 dan hitung A dan T. Pada tahap ke-3 dilakukan update terhadap seluruh ruangan yang dipilih dan dosen yang mengajar. Mata kuliah yang lain (ruangan 1 dan tidak digabung) dijadwalkan seperti alur algoritma pertama. Analisa Algoritma Apabila jumlah sks mata kuliah satu semester pada satu jurusan yang akan dijadwalkan lebih besar dari jumlah sks dalam satu minggu, maka akan ada beberapa sks mata kuliah yang tidak terjadwal. Hal ini disebabkan algoritma tidak mengijinkan adanya jadwal bersamaan dalam satu semester pada jurusan yang sama. Beberapa jurusan menggabungkan mata kuliah kedalam satu lokal untuk mata kuliah umum (antara lain Pancasila, Kewiraan, Bahasa Indonesia). Dalam algoritma yang dirancang, mata kuliah yang digabungkan harus dijadwalkan lebih dahulu sebelum mata kuliah yang lain. Aturan ini diambil karena untuk menjadwalkan mata kuliah yang digabungkan memerlukan kesiapan seluruh

9 jurusan (status menganggur), sehingga akan sukar mencari jadwal menganggur seluruh jurusan apabila mata kuliah lain telah dijadwalkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perancangan algoritma penjadwalan kuliah, dapat diambil beberapa kesimpulan 1. Perancangan algoritma penjadwalan kuliah ini ditujukan untuk membantu seorang programmer dalam pembuatan program penjadwalan, sehingga menghasilkan program penjadwalan yang akan memperolah hasil yang optimal dalam perkuliahan khususnya di Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi Universitas Graha Nusantara. 2. Entiti yang terkait dalam perancangan algoritma ini adalah, Ruangan, Dosen, Waktu Perkuliahan, mata kuliah dan jumlah SKS per mata kuliah. Agustina. Ira Lia, (2005) Penjadwalan Pelajaran SMU Negeri Mojoagung dengan Algoritma, Tugas Akhir ITS, Surabaya, H. Akeba, M. Hifib, and R. MHallah. A (2009).beam search algorithm for the circular packing problem. Computers & Operations Research Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang algoritma ini karena penulis hanya melakukan perancangan Algoritma berdasarkan permasalahan penjadwalan matakuliah di Kampus III Universitas Graha Nusantara. dan algoritma ini harus diuji dengan pembuatan program dengan menggunakan algoritma ini, sehingga bisa mendapatkan hasil optimal dan analisa mendalam terhadap hasil yang diperoleh dari perancangan algoritma penjadwalan ini. DAFTAR PUSTAKA Baker,K.R.,(1974), Introduction to Sequencing and Scheduling, John Wileyand Sons, New York. Morton, T.E dan Pentic o, D.W., (1 993) J. M. S. Valente and R. A. F. S. Alves. (2005) Filtered and recovering beam search algorithms for the early/tardy scheduling problem with no idle time. Computers & Industrial Engineering

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta 1 2 USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE B PT. XYZ Lina Gozali, Lamto

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ Saiful Mangngenre 1, Amrin Rapi 2, Wendy Flannery 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245

Lebih terperinci

PENJADWALAN OPTIMAL TIPE PRODUKSI FLOWSHOP DUA TAHAP MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DENGAN MEMPERHATIKAN WAKTU TRANSPORTASI

PENJADWALAN OPTIMAL TIPE PRODUKSI FLOWSHOP DUA TAHAP MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DENGAN MEMPERHATIKAN WAKTU TRANSPORTASI PENJADWALAN OPTIMAL TIPE PRODUKSI FLOWSHOP DUA TAHAP MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DENGAN MEMPERHATIKAN WAKTU TRANSPORTASI Marie Muhammad 1, a), Elis Ratna Wulan 2 1,2 Jurusan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011 PENERAPAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND DALAM APLIKASI TIME TABLE SCHEDULING (STUDI KASUS STMIK MDP) Heri

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUK PAINTED DI PT. X DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK MEMINIMASI MEAN FLOW TIME

PENJADWALAN PRODUK PAINTED DI PT. X DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK MEMINIMASI MEAN FLOW TIME PENJADWALAN PRODUK PAINTED DI PT. X DENGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND UNTUK MEMINIMASI MEAN FLOW TIME Lely Herlina 1*, Ary Kurniati 2, Bobby Kurniawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING

USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING USULAN PENERAPAN PENJADWALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PD BLESSING Santoso 1*, Eldad Dufan Sopater Subito 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Seiring perkembangan jaman kebutuhan manusia terus bertambah sehingga teknologi informasi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam berbagai bidang. Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup masalah, manfaat

Lebih terperinci

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X)

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X) PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X) Ria Krisnanti 1, Andi Sudiarso 2 1 Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Fitria Imatus Solikhah 1, Renanda Nia R. 2, Aditya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang menunjang proses pendidikan adalah kegiatan penjadwalan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang menunjang proses pendidikan adalah kegiatan penjadwalan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan lembaga/institusi yang sangat bertanggung jawab terhadap kemajuan dan kepandaian bangsanya agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Perguruan

Lebih terperinci

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS)

OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS) OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS) Fitriana Yuli Saptaningtyas.,M.Si. 1, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY anamathuny@gmail.com Abstrak Pariwisata

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DEPARTEMEN WEAVING Di PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

PENJADWALAN PRODUKSI DEPARTEMEN WEAVING Di PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA PENJADWALAN PRODUKSI DEPARTEMEN WEAVING Di PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA Wardaya Immanuel 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu

BAB I PENDAHULUAN. daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Umum Penjadwalan Produksi Untuk mengatur suatu sistem produksi agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan adanya pengambilan keputusan yang tepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penjadwalan (timetabling) yang baik akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penjadwalan (timetabling) yang baik akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan merupakan masalah klasik yang masih menarik sampai saat ini. Penjadwalan (timetabling) yang baik akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI PAKAN AYAM PADA MESIN PRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS : PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG)

PENJADWALAN PRODUKSI PAKAN AYAM PADA MESIN PRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS : PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG) PENJADWALAN PRODUKSI PAKAN AYAM PADA MESIN PRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND (STUDI KASUS : PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK LAMPUNG) Heri Wibowo 1), Marcelly Widya W. 2), Rahmawati Nur Imani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan

Lebih terperinci

komponen sistem informasi akuntansi

komponen sistem informasi akuntansi komponen sistem informasi akuntansi 1. Orang/manusia. mengoperasikan sistem dan melaksa nakan berbagai fungsi dalam sistem. 2. Prosedur-prosedur. manual maupun terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan,

Lebih terperinci

MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN

MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN Jefikz Berhitu, Mokh. Suef, dan Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri - Institut

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Graf adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu jika diinterpretasikan secara tepat. Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek-objek agar lebih mudah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. USER MANUAL ADMIN TINGKAT FAKULTAS A. Modul Dosen... 1 B. Master Ruang... 2 C. Modul Fakultas... 3

DAFTAR ISI. USER MANUAL ADMIN TINGKAT FAKULTAS A. Modul Dosen... 1 B. Master Ruang... 2 C. Modul Fakultas... 3 DAFTAR ISI USER MANUAL ADMIN TINGKAT FAKULTAS A. Modul Dosen... 1 B. Master Ruang... 2 C. Modul Fakultas... 3 USER MANUAL ADMIN TINGKAT PRODI A. Modul Program Studi... 4 B. Modul Master Nilai... 4 C. Modul

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Branch and Bound dalam Pencarian Solusi Optimum Job Assignment Problem

Aplikasi Algoritma Branch and Bound dalam Pencarian Solusi Optimum Job Assignment Problem Aplikasi Algoritma Branch and Bound dalam Pencarian Solusi Optimum Job Assignment Problem Calvin Aditya Jonathan 13513077 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jadwal yang disusun tetap realistis untuk digunakan. berjalan sebagaimana mestinya. Agar praktikum berjalan dengan baik, kepala

BAB 1 PENDAHULUAN. jadwal yang disusun tetap realistis untuk digunakan. berjalan sebagaimana mestinya. Agar praktikum berjalan dengan baik, kepala 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan merupakan salah satu hal yang penting bagi sebuah lembaga pendidikan, mengingat bahwa dengan adanya penjadwalan yang baik maka sumber daya manusia, ruang,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan diperlukan ketika beberapa pekerjaan harus diproses pada suatu mesin tertentu yang tidak bisa memproses lebih dari satu pekerjaan pada saat yang sama. Penjadwalan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 8 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi atau industri maupun perusahaan, adanya penentuan jumlah produksi yang tepat merupakan suatu hal yang sangat penting. Sistem penentuan jumlah

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Kontak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu teknik penyelesaian optimal atas suatu problema keputusan dengan cara menentukan terlebih dahulu fungsi tujuan (memaksimalkan atau meminimalkan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menuntut adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE)

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 1. Latar Belakang Kecenderungan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo Sylvia Juliana, 13515070 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl, Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara PENJADWALAN DENGAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara. Konsep Penadwalan Penadwalan dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

SISTEM LAMA MASALAH MERAIH KESEMPATAN / INSTRUKSI DEFINISIKAN MASALAH SISTEM BARU

SISTEM LAMA MASALAH MERAIH KESEMPATAN / INSTRUKSI DEFINISIKAN MASALAH SISTEM BARU SISTEM LAMA MASALAH DEFINISIKAN MASALAH MERAIH KESEMPATAN / INSTRUKSI SISTEM BARU KETIDAKBERESAN. PERTUMBUHAN ORGANISASI. keluhan pelanggan terhadap pelayanan. gaji sering terlambat dibayarkan. laporan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ALOKASI RESOURCE MANAGEMENT DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA

RANCANG BANGUN APLIKASI ALOKASI RESOURCE MANAGEMENT DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA RANCANG BANGUN APLIKASI ALOKASI RESOURCE MANAGEMENT DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA Hendri Supryadi 1, Tursina 2, Novi Safriadi 3 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura 1,2,3

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN : Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN MATA PELAJARAN DI SMAN 1 CIWIDEY Rismayanti 1, Tati Harihayati 2 Teknik Informatika Universitas Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, telah mempengaruhi pola dan cara hidup masyarakat baru-baru ini, khususnya institusi pendidikan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang ilmu komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi

Lebih terperinci

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A* Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A* Erfandi Suryo Putra 13515145 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL Setyo Harto, Annisa Kesy Garside, dan Dana Marsetya Utama Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang ABSTRAK

Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang   ABSTRAK OPTIMASI PENGANGKUTAN PETI KEMAS DALAM PENYELESAIAN KNAPSACK BERDASARKAN PERBANDINGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA GREEDY Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang Email

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS)

IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) IMPLEMENTASI ALOKASI JADWAL MATA PELAJARAN SMU MENGGUNAKAN ALGORITMA KOLONI SEMUT (AKS) Devie Rosa Anamisa, S.Kom, M.Kom Jurusan D3 Teknik Multimedia Dan Jaringan-Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY Arief Kelik Nugroho Fakultas Teknik, Universitas PGR Yogyakarta e-mail : ariefkeliknugroho@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masalah penjadwalan secara umum adalah aktivitas penugasan yang berhubungan dengan sejumlah constraint, sejumlah kejadian yang dapat terjadi pada suatu

Lebih terperinci

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-127 Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS Wiga Ayu Puspaningrum, Arif Djunaidy, dan Retno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjadwalan mata kuliah merupakan permasalahan kompleks tiap semester yang harus dihadapi oleh perguruan tinggi. Setiap jadwal perkuliahan dikeluarkan, seringkali

Lebih terperinci

PENJADWALAN TENAGA KERJA UNTUK TIGA SHIFT KERJA DENGAN PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA TIBREWALA, PHILIPPE DAN BROWNE

PENJADWALAN TENAGA KERJA UNTUK TIGA SHIFT KERJA DENGAN PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA TIBREWALA, PHILIPPE DAN BROWNE PENJADWALAN TENAGA KERJA UNTUK TIGA SHIFT KERJA DENGAN PENGEMBANGAN METODE ALGORITMA TIBREWALA, PHILIPPE DAN BROWNE Suseno dan Efaoga Dhuha Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi

Lebih terperinci

Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (1) Job Shop Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (2) 13/05/2014

Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (1) Job Shop Scheduling Problems. Job Shop Scheduling (2) 13/05/2014 /0/0 Scheduling Problems Job Shop Scheduling Problems Mata Kuliah: Penjadwalan Produksi Teknik Industri Universitas Brawijaya Job Shop Scheduling () Job Shop Scheduling () Flow shop: aliran kerja unidirectional

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERANCANGAN DAN ANALISIS ALGORITMA ** (S1/TEKNIK INFORMATIKA) PTA 2010/2011

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERANCANGAN DAN ANALISIS ALGORITMA ** (S1/TEKNIK INFORMATIKA) PTA 2010/2011 SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERANCANGAN DAN ANALISIS ALGORITMA ** (S1/TEKNIK INFORMATIKA) PTA 2010/2011 KODE : / 3 SKS Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal 1. 1 Dan W. Patterson, Introduction to Artificial Intelligence and Expert System, Prentice Hall, 1990,

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal 1. 1 Dan W. Patterson, Introduction to Artificial Intelligence and Expert System, Prentice Hall, 1990, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Sesuai dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, saat ini terdapat berbagai macam teknologi aplikasi yang dirancang untuk menggantikan fungsi benda yang dioperasikan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terkadang dalam proses belajar mengajar di sebuah universitas pasti memiliki kendala. Salah satunya adalah adanya jadwal kuliah yang kosong, hal ini biasanya

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Informasi Biro Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan Berbasis Internet (Studi Kasus: Akbid Aisyiyah Pontianak)

Implementasi Sistem Informasi Biro Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan Berbasis Internet (Studi Kasus: Akbid Aisyiyah Pontianak) Implementasi Sistem Informasi Biro Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan Berbasis Internet (Studi Kasus: Akbid Aisyiyah Pontianak) Muhammad Sony Maulana 1, Deasy Purwaningtias 2 1 AMIK BSI Pontianak

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN YANG DIPERUMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND YANG DIREVISI

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN YANG DIPERUMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND YANG DIREVISI PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN YANG DIPERUMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BRANCH-AND-BOUND YANG DIREVISI Siti Nur Aisyah 1), Khusnul Novianingsih 2), Entit Puspita 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ

PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ Riska Retno Widyaningsih 1, Budi Sulistyo 2, Murni Dwi Astuti 3 1 Program

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak IF1203

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak IF1203 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak IF1203 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNGPINANG 2010 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan sistem penjadwalan dengan forward scheduling prioritas EDD

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGISIAN KRS FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YAPIS PAPUA BERBASIS WEBSITE

SISTEM INFORMASI PENGISIAN KRS FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YAPIS PAPUA BERBASIS WEBSITE SISTEM INFORMASI PENGISIAN KRS FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YAPIS PAPUA BERBASIS WEBSITE 1 Ica Fildha, 2 Mursalim Tonggiroh, 1 Program Studi Sistem Informasi, 2 Fakultas Teknik Dan

Lebih terperinci

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm IMPLEMENTASI ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA 0-1 KNAPSACK PROBLEM UNTUK MENGOPTIMALKAN MUATAN BARANG Arum Pratiwi,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik

SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN (Studi Kasus di Meubel Agung Rizky Blitar) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi modern saat ini yang paling sering digunakan sebagai alat transportasi utama di beberapa kota besar di Indonesia,

Lebih terperinci

PENJADWALAN FLEKSIBEL FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LONG PROCESSING TIME-LN UNTUK MINIMASI BIAYA ENERGI

PENJADWALAN FLEKSIBEL FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LONG PROCESSING TIME-LN UNTUK MINIMASI BIAYA ENERGI PENJADWALAN FLEKSIBEL FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LONG PROCESSING TIME-LN UNTUK MINIMASI BIAYA ENERGI (Studi Kasus PT. SINARAYA NUGRAHA AHMADARIS MEDIKA) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Penjadwalan Mesin Screw Press Stasiun Kempa pada Produksi CPO (CRUDE PALM OIL) dan Kernel Menggunakan Metode Indikator

Penjadwalan Mesin Screw Press Stasiun Kempa pada Produksi CPO (CRUDE PALM OIL) dan Kernel Menggunakan Metode Indikator Penjadwalan Mesin Screw Press Stasiun Kempa pada Produksi CPO (CRUDE PALM OIL) dan Kernel Menggunakan Metode Indikator Heri Wibowo* 1), Muhammad Luthfi 2) dan Agus Wahyono 1) 1) Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN Optimasi Penjadwalan Mata Kuliah Dengan Algoritma Genetika Andysah Putera Utama Siahaan Universitas Pembangunan Pancabudi Jl. Gatot Subroto Km. 4,5, Medan, Sumatra Utara, Indonesia andiesiahaan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendidikan Sistem Ganda Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya harus menyelenggarakan Pendidikan Sistem Ganda yang merupakan suatu bentuk.penyelenggaraan pendidikan keahlian

Lebih terperinci

PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MEMECAH PERTEMUAN BERDASAR PEMROGRAMAN LINEAR INTEGER

PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MEMECAH PERTEMUAN BERDASAR PEMROGRAMAN LINEAR INTEGER JMA, VOL. 9, NO.1, JULI 2010, 43-48 43 PENJADWALAN MATA KULIAH DENGAN MEMECAH PERTEMUAN BERDASAR PEMROGRAMAN LINEAR INTEGER PRAPTO TRI SUPRIYO Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PEWARNAAN GRAF

PEMBANGUNAN SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PEWARNAAN GRAF PEMBANGUNAN SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PEWARNAAN GRAF Rusmala1, Heliawaty Hamrul2 Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : rusmalaoddang@yahoo.com Abstrak Penjadwalan kuliah merupakan

Lebih terperinci

Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham

Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham Petunjuk Sitasi: Tarigan, U., Lubis, N. I., & Tarigan, U. P. (2017). Analisis Penjadwalan Produksi Flowshop dengan Membandingkan Metode Harmony Search dan Algoritma Nawaz, Enscore and Ham. Prosiding SNTI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga

KATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan dan penyusunan

Lebih terperinci

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING

OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Implementasi Pembahasan untuk penerapan algoritma harmony search yang dilakukan dalam penjadwalan asisten ini, akan dijabarkan dengan ulasan hasil dari inputan parameterparameter

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD 1 Vita Ardiana Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Widia Juliani Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Kadir (2008:3) program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang

Lebih terperinci

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER Amiluddin Zahri Dosen Universtas Bina Darma Jalan Ahmad Yani No.3 Palembang Sur-el: amiluddin@binadarma.ac.id

Lebih terperinci

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT LOTUS PRADIPTA MULIA PALEMBANG

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT LOTUS PRADIPTA MULIA PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan didefinisikan sebagai pengambilan keputusan tentang penyesuaian aktivitas dan sumber daya dalam rangka menyelesaikan sekumpulan job / suatu proyek agar

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari industri atau perusahaan adalah menciptakan laba yang maksimal. Salah satu bentuk usahanya adalah dengan memaksimumkan hasil produksi atau meminimumkan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pentingnya suatu jadwal dalam sebuah kegiatan tidak lain agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan seperti bentroknya jadwal. Penyusunan jadwal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penyelesaian permasalahan dalam penjadwalan dapat dilakukan dengan mengkaji kompleksitas penjadwalan. Menurut Pinedo (2002), kompleksitas dalam penjadwalan terbagi menjadi mesin

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MASALAH PEWARNAAN GRAPH DENGAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PENJADWALAN KULIAH

IMPLEMENTASI MASALAH PEWARNAAN GRAPH DENGAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PENJADWALAN KULIAH IMPLEMENTASI MASALAH PEWARNAAN GRAPH DENGAN ALGORITMA TABU SEARCH PADA PENJADWALAN KULIAH Ida Suryani 1, Purwanto 2, Mohamad sin 3 Universitas Negeri Malang E-mail: idaasuryaani@gmail.com; purmatum@yahoo.com;

Lebih terperinci

ARTIKEL SISTEM INFORMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR ELFAZA EDUCATION CENTER KLATEN

ARTIKEL SISTEM INFORMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR ELFAZA EDUCATION CENTER KLATEN ARTIKEL SISTEM INFORMASI PENJADWALAN BIMBINGAN BELAJAR ELFAZA EDUCATION CENTER KLATEN A. INTISARI Sistem informasi penjadwalan pada bimbingan belajar biasanya masih menggunakan cara manual. Cara manual

Lebih terperinci

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI

PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 148-155 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN BRANCH AND BOUND ALGORITHM DALAM OPTIMALISASI PRODUKSI ROTI Gede Suryawan 1, Ni Ketut Tari Tastrawati 2, Kartika Sari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan industri rokok di Indonesia kian meningkat. Berbagai inovasi dilakukan, baik untuk produk rokok kretek maupun rokok filter untuk memenuhi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : RIO PRAYOGA SUPRAYANA NPM. 06

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS IPLEENTASI DECISION TREE UNTUK EPREDIKSI JULAH AHASISWA PENGABIL ATAKULIAH DENGAN ENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORATIKA ITS Romauli anullang - 5108100501 Latar Belakang Pembuatan jadwal pada

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Algoritma Backtracking dalam Penjadwalan Kuliah

Analisis Penggunaan Algoritma Backtracking dalam Penjadwalan Kuliah Analisis Penggunaan Algoritma Backtracking dalam Penjadwalan Kuliah Farhan Makarim 13515003 Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia Farhan_makarim@student.itb.ac.id Abstrak model

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN Tasari* Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pewarnaan graf pada penjadwalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang sangat cepat, khususnya di bidang teknologi informasi. Perkembangan di bidang teknologi informasi ini sangat mendukung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI Menurut Sumayang (2003), penjadwalan adalah mengatur pendayagunaan kapasitas dan sumber daya yang tersedia melalui aktivitas tugas. Perencanaan fasilitas dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN. Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dengan Menggunakan Algoritma

BAB III ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN. Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dengan Menggunakan Algoritma BAB III ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN Pada bab ini dijelaskan tentang analisis dan perancangan dari aplikasi yang akan dibuat, yaitu Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Kuliah di Institut Bisnis dan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah Leonard Tambunan AMIK Mitra Gama Jl. Kayangan No. 99, Duri-Riau e-mail : leo.itcom@gmail.com Abstrak Pada saat ini proses penjadwalan kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Tahapan-tahapan yang dilalui pada kegiatan penelitian digambarkan pada Gambar 3.1. Untuk mencapai tujuan penelitian maka dilakukan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan usaha. Dalam mengelola informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan usaha. Dalam mengelola informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perubahan zaman pada era globalisasi, maka sudah tidak asing bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika Nia Kurnia Mawaddah Wayan Firdaus Mahmudy, (wayanfm@ub.ac.id) Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Brawijaya, Malang 65145 Abstrak Penjadwalan

Lebih terperinci