PERISTILAHAN DAN BATASAN TUNAGRAHITA PERISTLAHAHAN ; *TUNAGRAHITA MERUPAKAN KATA LAIN DARI RETARDASI MENTAL(MENTAL RETARDATION) *TUNA BERARTI MERUGI.
|
|
- Siska Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERISTILAHAN DAN BATASAN TUNAGRAHITA PERISTLAHAHAN ; *TUNAGRAHITA MERUPAKAN KATA LAIN DARI RETARDASI MENTAL(MENTAL RETARDATION) *TUNA BERARTI MERUGI. *GRAHITA BERARTI PIKIRAN. *RETARDASI MENTAL (MENTALRETARDATION/MENTALLY RETARDED) BERARTI TERBELAKANG MENTAL
2 LEMAH PIKIRAN(FEEBLE MINDED) TERBELAKANG MENTAL(MENTALLY RETARDED) BODOH ATAU DUNGU(IDIOT) PANDIR(IMBECILE) TOLOL( MORON) OLOGOFRENIA(OLIGOPHRENIA) MAMPU DIDIK(EDUCABLE) MAMPU LATIH (TRAINABLE)
3 KETERGANTUNGAN PENUH(TOTALY DEPENDENT ATAU BUTUHRAWAT MENTAL SUBNORMAL DEFISIT MENTAL DEFIST KOGNITIF CACAT MENTAL DEFESIENSI MENTAL GANGGUAN INTELEKTUAL INTELEKTUAL DISABILITY
4 AMERICAN ASOCIATION ON MENTAL SBBDEFECIENCY/AAMD= TUNAGRAHITA : 1. YANG MELIPUTI FUNGSI INTELEKTUAL UMUM DIBAWAH RATA-RATA YAITU IQ84 KE BAWAH BERDASARKAN TES. 2. YANG MUNCUL SEBELUM USIA 16 THN 3. YANG MENUNJUKKAN HAMBATAN DALAM PERILAKU ADAPTIF
5 JAPAN LEAGUE FOR MENTALLY RETARDED(1992) TUNAGRAHITA SBB : 1.FUNGSI INTELEKTUAL LAMBAN,YAITU IQ 70 KEBAWAH BERDASARKAN TES INTELIGENSI BAKU 2.KEKURANGAN DALAM PRILAKU ADAPTIF 3.TERJADI PADA PERKEMBANGAN,YAITU ANTARA MASA KONSEPSI HINGGA USIA 18 TH
6 No. PANDANGAN YANG SALAH (MITOS) 1. Anak tunagrahita memiliki keterbatasan intelektual seumur hidup. 2. Anak tunagrahita hanya dapat mempelajari halhal tertentu saja. KENYATAAN YANG ADA (FAKTA) Fungsi intelektual tidak statis. Khususnya bagi anak dengan perkembangan kemampuan yang ringan dan sedang, perintah atau tugas yang terus-menerus dapat membuat perubahan yang besar untuk dikemudian hari. Belajar dan berkembang dapat terjadi seumur hidup bagi semua orang.jadi siapapun dapat mempelajari sesuatu
7 KLASIFIKASI BERDASARKAN KAPASITAS INTELEKTUAL(SEKOR IQ) - TUNAGRAHITA RINGAN IQ TUNAGRAHITA SEDANG IQ TUNAGRAHITA SANGAT BERAT IQ KLASIFIKASI BERDASARKAN KEMAMPUAN AKADEMIK - TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK - TUNAGRAHITA MAMPUH LATIH - TUNAGRAHITA PERLURAWAT KLASIFIKASI BERDSARKAN TIPE KLINIK PADA FISIK - DOWN S SYNDROME(MONGOLISM) - KRETIN(CEBOL) - HYDROCEPHALUS KEPALA MEMBESAR KARENA KELEBIHAN CAIRAN -MICROCEPHALUS=KEPALA KECIL,MACROCEPHALUS=KEPALA BESAR. BRACHICEPHALUS=KEPALA MELEBER,SCHAPHACEPHLUS=KPL PANJANG.
8 KELAINAN KROMOSOM -INVERSI= BERUBAHNYA URUTAN GENE KARENA MELILITNYA KROMOSOM -DELESI = AKIBAT KEGAGALAN MIOSIS KROMOSOM BERKURANG 1 SEL -DUPLIKASI= KROMOSOM TIDAK BERCERAI -TRANSLOKASI = KROMOSOM YANG PATAH KELAINAN GENE - KEKUATAN GENE=ADANYA K ELAINAN KEKUTAM GENE - LOKUS GENE = KELAINAN GENE PADA KROMOSOM HOMOLOG GANGGUAN METABOLISME DAN GIZI. -PHENYLKETONURIA = AKIBAT GANGGUAN METABOLISME AMINO. -GARGOYLISM = ADANYA KERUSAKAN METABOLISME SACRIDE YANG MENJADI TEMPAT MENYIMPAN ASAM AMIMO. -CRETINISM = KEADAANHYPOHYROIDISM KRONIK YANG TERJADI SELAMA MASA JANIN ATAU SEGERA SETELAH DILAHIRKAN
9 INFEKSI DAN KERACUNAN - PENYAKIT RUBELLA - PENYAKIT SYPHILI - PENYAKIT TOXOPLASMASIS - KERACUNAN OBAT-OBATAN - KERACUNAN ALKOHOL - KERACUNAN NARKOTIKA TRAUMA DAN ZAT RADIOAKTIF - TRAUMA OTAK - ZAT RADIO AKTIF FAKTOR LINGKUNGAN (SOSIAL BUDAYA)
10 DIAGNOSTIK PRENATAL = PEMERIKSAAN JANIN DALAM KANDUNGAN TES DARAH = PASANGAN YANG AKAN NIKAH UNTUK MENGHINDARI MENURUNKAN KELAINAN. PROGRAM KELUARGA BERENCANA = UNTUK MENGATUR KEHAMILAN SANITASI LINGKUNGAN = LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT PENYULUHAN GENETIK = IMFORMASI TTG GENETIKA DAN MASALAH YANG DITIMBULKANNYA. TINDAKAN OPERASI = DIPERLUKAN BAGI KELAHIRAN DENGAN RESIKO TINGGI UNTUK MENCEGAH KELAINAN. INTERVENSI DINI = TERUTAMA BAGIORANG TUA AGAR SECARA DINI MEMBANTU PERKEMBANGAN ANAKNYA.
11 MASALAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI. MASALAH BELAJAR. MASALAH PENYESUAIN DIRI MASALAH PENYALURAN KETEMPAT KERJA. MASALAH GANGGUAN KEPRIBADIAN&EMOSI MAALAH PEMANFAATAN WAKTU LUANG.
12 TERJADIMIN KEBUTUHAN TERPENUHI WEWENANG MENGATUR DIRI BERBUAT MENURUT PRAKARSA SENDIRI PUAS TELAH MELAKSANAKAN TUGAS BANGGA ATAS IDENTITAS DIRI KEAKRABAN DAN INTEGRITAS KEBUTUHAN FISIK KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
Tunagrahita sebagai kelainan yang meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Subaverage),
TUNA GRAHITA Tunagrahita Tunagrahita merupakan kata lain dari Retardasi Mental (mental retardation). Tuna = Merugi. Grahita = Pikiran. Retardasi Mental (Mental Retardation/Mentally Retarded) = terbelakang
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA. keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pola Asuh Keluarga 2.1.1 Definisi Pola Asuh Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta
Lebih terperinciMENGENAL ANAK TUNAGRAHITA. anak yang biasa-biasa saja, bahkan ada anak yang cepat. Yang menjadi persoalan dalam
1 MENGENAL ANAK TUNAGRAHITA A. Pengertian Dilihat dari tingkat kecerdasannya, ada anak normal, ada anak di bawah normal, dan ada anak di atas normal. Sehingga dalam belajarnya pun ada anak yang lamban,
Lebih terperinciKarakteristik dan Pendidikan Anak Tunagrahita
Modul Karakteristik dan Pendidikan Anak Tunagrahita E.Rochyadi. D PENDAHULUAN alam modul-modul sebelumnya, Anda telah mempelajari tentang pengantar pendidikan luar biasa yang secara khusus membahas hakikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami masalah dalam belajar,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami masalah dalam belajar, hanya saja masalah tersebut ada yang ringan dan ada juga yang masalah pembelajarannya
Lebih terperinci21 Februari Ibid 6 Peristilahan dan Batasan-Batasan Tunagrahita
3 ANAK TUNAGRAHITA III.1 ANAK TUNAGRAHITA DAN PERKEMBANGANNYA Pengertian akan tumbuh kembang anak mencakup 2 hal kondisi yang berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disabilitas intelektual dapat belajar keterampilan baru tetapi lebih lambat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disabilitas intelektual ditandai dengan gangguan fungsi kognitif secara signifikan dan termasuk komponen yang berkaitan dengan fungsi mental dan keterampilan fungsional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS Kesejahteraan Psikologis (Psycological Well Being) Pengertian Kesejahteraan Psikologis
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Kesejahteraan Psikologis (Psycological Well Being) 2.1.1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis Kesejahteraan psikologis adalah keadaan dimana seseorang memiliki kondisi yang
Lebih terperinciKEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN
KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN II. CACAT MENTAL Grahita pikir / memahami. Tuna Grahita ketidakmampuan dalam berpikir. MR / Mental Retardation. awalnya hanya mengacu pd aspek kognitif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pendidikan terutama wajib belajar sembilan tahun yang telah lama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan pembangunan yang dicapai bangsa Indonesia khususnya pembangunan di bidang pendidikan akan mendorong tercapainya tujuan pembangunan nasional, maka
Lebih terperinciTUNAGRAHITA. M. Umar Djani Martasuta
TUNAGRAHITA M. Umar Djani Martasuta PERISTILAHAN KETERBELAKANG MENTAL LEMAH MENTAL LEMAH INGATAN LEMAH OTAK CACAT OTAK CACAT GRAHITA RETARDASI MENTAL MENTALLY RETARDED MENTALLY HANDICAPPED MENTALLY DEVECTIVE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak didiknya. Aktivitas kegiatan seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Peranan guru dalam pembelajaran sangat penting untuk menentukan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 Sumber Data Literatur Buku 1. "Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus" oleh Geonifam
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Buku 1. "Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus" oleh Geonifam 2.1.2 Literatur Internet 1. http://wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=17587
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu sejak lahir yang meliputi pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan yang cukup mencolok terjadi
Lebih terperinciILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA PROGRAM PROFESI NERS
Telah disetujui/diterima Pembimbing Hari/Tanggal : ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA PROGRAM PROFESI NERS Asuhan Keperawatan pada Anak R dengan Tuna Grahita di Kelas VI C Sekolah Luar Biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang wajib ditempuh oleh semua warga negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang wajib ditempuh oleh semua warga negara. Pendidikan di Indonesia telah memasuki tahap pembaruan dimana pendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II. 1 Tunagrahita Anak Tunagrahita merupakan anak yang mempunyai tingkat kecerdasan di bawah rata-rata anak normal. Istilah yang digunakan di Indonesia untuk anak yang memiliki kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana komunikasi di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia di masyarakat. Bahasa digunakan manusia sebagai sarana komunikasi di dalam segala bidang kehidupan. Bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Anak Tunagrahita Sedang a. Pengertian Tunagrahita mempunyai istilah lain yaitu lemah pikiran (feeble minded), terbelakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disabilitas intelektual (DI) adalah keadaan dengan inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat
Lebih terperinciDETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL. dr.jalila Zamzam, Sp.A
DETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL dr.jalila Zamzam, Sp.A Deteksi Dini Tujuan : mencari kelainan koreksi penyimpangan tumbuh kembang dapat diatasi Dilakukan dengan : pendekatan epidemiologi (faktor
Lebih terperinciBAB I. sosialnya sehingga mereka dapat hidup dalam lingkungan sekitarnya. Melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan anak supaya lebih progresif baik dalam perkembangan akademik maupun emosi sosialnya sehingga mereka dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan masa depan bangsa dan aset negara yang perlu mendapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan masa depan bangsa dan aset negara yang perlu mendapat perhatian, pertumbuhan dan perkembangan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas (Anneahira,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Kebermaknaan adalah berarti, mengandung arti yang penting (Poewardarminta, 1976). Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dariyo (2011), keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Keluarga 1. Pengertian Keluarga Dariyo (2011), keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari anggota keluarga inti seperti ayah, ibu, dan anak-anak. Menurut
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL. Disusun Oleh : Hadi Ari Yanto
LAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL Disusun Oleh : Hadi Ari Yanto 101018 D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN 2012 / 2013 RETARDASI MENTAL 1. PENGERTIAN Retardasi mental adalah kemampuan mental
Lebih terperinciBIMBINGA G N N P ADA S ISWA W DENGAN HAMBATA T N
BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN KECERDASAN (TUNAGRAHITA) DEFINISI Tunagrahita merupakan kondisi yg kompleks, menunjukkan kemampuan intektual yang rendah dan mengalami hambatan dalam perilaku adaptif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. rasa percaya diri dalam sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah gizi diantaranya yaitu kekurangan yodium dan kekurangan yodium dapat diderita orang pada setiap kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang normal saja, tetapi juga untuk anak yang berkebutuhan khusus. Oleh karena itu pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan perkembangan pada mental intelektual (mental retardasi) sejak bayi atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuna Grahita atau Cacat Ganda adalah kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada mental intelektual (mental retardasi) sejak bayi atau dalam kandungan atau masa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Pra Berhitung Piaget berpendapat bahwa proses berfikir manusia sebagai suatu perkembangan yang bertahap dari berfikir intelektual konkrit ke abstrak secara berurutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran
Lebih terperinciHUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi
HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi Email: nerserwin.08@gmail.com ABSTRAK Retardasi mental merupakan salah satu gangguan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada retardasi mental. Anak dengan down sindrom memiliki kelainan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Down Sindrom (mongoloid) adalah suatu kondisi di mana materi genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental.
Lebih terperinci: Metode-metode Pembelajaran Bahasa Lisan pada Anak Tunagrahita Ringan di Sekolah Luar Biasa
Judul : Metode-metode Pembelajaran Bahasa Lisan pada Anak Tunagrahita Ringan di Sekolah Luar Biasa Nama Penulis : Widad Nabilah Yusuf (209000274) Pendahuluan Soemantri (2006) mengatakan tunagrahita memiliki
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOGNITIF & HAMBATANNYA BAHAN KULIAH KE 4 PPS-PLB. Dr.Mumpuniarti, M Pd.
KEMAMPUAN KOGNITIF & HAMBATANNYA BAHAN KULIAH KE 4 PPS-PLB KONSEP POKOK 1. Perkembangan kognitif dan efeknya bagi perkembangan bidang lainnya. 2. Konsep kunci hubungan perkembangan kognitif dengan anak-anak
Lebih terperinciLB 153 PENDIDIKAN ATG I
LB 153 PENDIDIKAN ATG I DESKRIPSI MATA KULIAH MKPS LB 153, PENDDIKAN ANAKTUNAGRAHITA I, S-1, 2 Sks, Smst. 5 Mata kuliah ini merupakan mata kuliah keahlian profesi. Selesai mengikuti matakuliah ini mhs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keadaan disabilitas yang adalah keterbatasan fisik, kecacatan baik fisik maupun mental, serta berkebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan disabilitas yang adalah keterbatasan fisik, kecacatan baik fisik maupun mental, serta berkebutuhan khusus dapat dialami oleh setiap individu. Menurut Riset
Lebih terperinciKLASIFIKASI. Sistem AAMR - Mild retardation (IQ s/d 70) - Moderate retardation (IQ s/d 50-55) - Severe retardation (IQ s/d 35-40)
MENTAL RETARDATION DEFINISI Mental retardation refers to significantly subaverage general intelectual functioning resulting in or associated with deficits in adaptive behavior, and manifested during the
Lebih terperinciANAK DENGAN HAMBANTAN PERKEMBANGAN
ANAK DENGAN HAMBANTAN PERKEMBANGAN Astati Tujuan: 1. Memahami konsep anak dengan hambatan perkembangan intelektual 2. Menjelaskan tentang kebutuhan-kebutuhan khusus anak dengan hambatan perkembangan intelektual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor penentu kualitas tumbuh kembang anak adalah faktor genetik yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh kembang yang normal pada seorang individu sangat dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks antara pengaruh hormonal, respons jaringan dan gizi. Tingkat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Anak tunagrahita ringan adalah salah satu golongan anak tunagrahita
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang Anak Tunagrahita 1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan Anak tunagrahita ringan adalah salah satu golongan anak tunagrahita yang tarafnya masih ringan, serta masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembentukan manusia yang berkualitas dimulai sejak masih di dalam kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Setiap keluarga khususnya orang tua menginginkan anak yang lahir dalam keadaan sehat, tidak mengalami kecacatan baik secara fisik maupun mental. Salah satu contoh dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hak semua anak, demikian pula dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sudah diatur dalam Undang-Undang No.20
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Retardasi mental adalah suatu gangguan yang heterogen yang terdiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Retardasi mental adalah suatu gangguan yang heterogen yang terdiri dari fungsi intelektual yang dibawah rata rata dan gangguan dalam keterampilan adaptif yang ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Activity Daily Living/ADL) (Effendi,2008). tidak lepas dari bimbingan dan perhatian yang diberikan oleh keluarga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak yang mengalami retardasi mental dalam perkembangannya berbeda dengan anak-anak normal. Anak dengan reardasi mental mempunyai keterlambatan dan keterbatasan dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab II peneliti akan menjelaskan terkait dengan hakikat tunagrahita,
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab II peneliti akan menjelaskan terkait dengan hakikat tunagrahita, klasifikasi anak tunagrahita, hakikat bermain, gerak lokomotor, manfaat olahraga serta jenis-jenis olahraga
Lebih terperinciSanti E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2013
Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog Fakultas Psikologi UMBY 2013 Faktor Penghambat Lingkungan Lingkungan yang buruk dapat menghambat atau mengganggu tumbuh kembang anak. Biasanya lingkungan yang buruk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Disabilitas Pengertian disabilitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang menyandang (menderita) sesuatu, sedangkan disabilitas merupakan kata
Lebih terperinciTHALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010
THALASEMIA A. DEFINISI Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Anak Tunagrahita a. Pengertian Anak Tunagrahita Istilah untuk anak tunagrahita dalam bahasa Indonesia bervariasi yaitu terbelakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khusus. Soemantri menyatakan bahwa istilah tunagrahita digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tunagrahita merupakan salah satu macam dari anak berkebutuhan khusus. Soemantri menyatakan bahwa istilah tunagrahita digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan
Lebih terperinciHAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus
HAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Inklusi dan Anak Berkebutuhan Khusus Dosen Pengampu: Irham Nugroho, M. Pd. I. Cholissatul Fatonah (14.0401.0014) Suyanti
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR KETRAMPILAN MELALUI PEMBELAJARAN ATBM BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IX SEMESTER GANJIL SMPLB KOTA PEKALONGAN TAHUN
PENINGKATAN MINAT BELAJAR KETRAMPILAN MELALUI PEMBELAJARAN ATBM BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IX SEMESTER GANJIL SMPLB KOTA PEKALONGAN TAHUN 29/2 SKRIPSI Mustijo X.57562 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memiliki peran penting terhadap perkembangan prilaku siswa seperti aspek kognitif, afektif
Lebih terperinciKECERDASAN INTERPERSONAL SISWA RETARDASI MENTAL KELAS II SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA MAGELANG TAHUN AJARAN 2016/2017 TUGAS AKHIR SKRIPSI
KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA RETARDASI MENTAL KELAS II SD MUHAMMADIYAH 2 KOTA MAGELANG TAHUN AJARAN 2016/2017 TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi. kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang dimiliki setiap individu itu berbeda-beda, baik dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi motorik, afektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adaptif merupakan luasan dari kata pendidikan jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adaptif merupakan luasan dari kata pendidikan jasmani (penjas) dan adaptif. Penjas merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur kelengkapan fisik(unicef, 2013).Disabilitas dapat disebabkan. melakukan aktivitas secara selayaknya anak normal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak disabillitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik,mental, intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama. Anak disabillitas adalah anak yang memiliki
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN RETARDASI MENTAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN RETARDASI MENTAL A. Pengertian Retardasi Mental RM menurut American Association on Mental Retardation (AAMR) 1992 : Kelemahan/ketidakmampuan kognitif muncul
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gizi 2.1.1 Pengertian Gizi dan Status Gizi Gizi menurut Supariasa (2011) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehat jasmani dan rohani. Namun pada kenyataannya tidak semua anak lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang tua mempunyai harapan untuk memiliki anak yang normal, sehat jasmani dan rohani. Namun pada kenyataannya tidak semua anak lahir dengan kondisi fisik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya sadar untuk mengembangkan kemampuan peserta didik baik di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Melalui pernyataan tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI
digilib.uns.ac.id UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VI TUNAGRAHITA RINGAN SEMESTER II SDLB NEGERI SLAWI TAHUN AJARAN 2010/2011
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam fungsi intelektual ( kapasitas mental umum, seperti belajar, menalar,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disabilitas Intelektual 2.1.1 Definisi Disabilitas intelektual atau yang sering dikenal dengan retardasi mental adalah disabilitas yang dicirikan dengan adanya keterbatasan
Lebih terperinciRAGAM PENGHARGAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V JURUSAN TUNAGRAHITA SDLB BANDA ACEH Oleh: Nurlaili, M.Pd.
RAGAM PENGHARGAAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V JURUSAN TUNAGRAHITA SDLB BANDA ACEH Oleh: Nurlaili, M.Pd. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ragam Penghargaan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciSiswa dengan Gangguan Intelektual
Siswa dengan Gangguan Intelektual Pengantar Hambatan intelektual vs mental retardasi? Hambatan intelektual belum tentu mental retardasi Mengapa? Ada kriteria diagnostik tertentu yang harus dipenuhi ol
Lebih terperinciDr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta
Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta CEREBRAL PALSY CP Sindrom kerusakan otak yang statis Tidak progresif Keterlambatan motorik
Lebih terperinciPENGARUH BERMAIN CONGKLAK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN
PENGARUH BERMAIN CONGKLAK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN Nita Pratiwi 1, Mundakir 2 Program Studi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan 1,2 Universitas Muhammadiyah Surabaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Luar Biasa bertujuan untuk membantu peserta didik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Luar Biasa bertujuan untuk membantu peserta didik yang memiliki keterbatasan dalam mengikuti proses pembelajaran karena ia menyandang kelainan fisik,
Lebih terperinciMemuliakan Anak Berkebutuhan Khusus MelaluiPendidikan Jasmani Adaptif (Arif Rohman Hakim. M.Pd)
MEMULIAKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF Arif Rohman Hakim. M.Pd Universitas Tunas Pembangunan Surakarta ABSTRAK Program pendidikan jasmani dan olahraga adaptif bagi individu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI A. KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING) 1. Definisi Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being)
BAB II LANDASAN TEORI A. KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING) 1. Definisi Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) Kesejahteraan psikologis atau psychological well-being ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan anak seoptimal mungkin dalam berbagai aspek, baik aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak luar biasa bertujuan mengembangkan kemampuan anak seoptimal mungkin dalam berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang yang ditandai dengan indeks panjang badan dibanding
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata motor digunakan sebagai istilah merujuk pada hal, keadaan, dan
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Defininisi Kemampuan Motorik halus Kata motor digunakan sebagai istilah merujuk pada hal, keadaan, dan kegiatan yang melibatkan otot- otot dan gerakan-gerakannya, juga kelenjar-
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah potensi serta penerus cita-cita bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakkan oleh generasi sebelumnya. Anak juga merupakan anugerah serta titipan
Lebih terperinciOleh : Yan Dwi Hartati NIM X
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB-C BAGASKARA SRAGEN TAHUN AJARAN 2008 / 2009 Oleh : Yan Dwi Hartati NIM X5107702 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayu Dwi Sulistiyo, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia mengalami suatu kemajuan sehingga berpengaruh pula kepada bidang pendidikan. Pendidikan ini diharapkan mampu
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciOleh: ENDANG DWIASTUTI NIM X
PENGGUNAAN PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENAMBAHAN BILANGAN 1-10 PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS V DI SDLB NEGERI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Oleh: ENDANG
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Kajian Tentang Tunagrahita Ringan a. Pengertian Tunagrahita Ringan Ada beberapa istilah yang berbeda-beda untuk menyebut tunagrahita.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB C YPAALB
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN Skripsi Oleh : Tawar NIM : X5107681 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciFenomena-fenomena Anak-anak anak tuna grahita merupakan individu yang utuh dan unik yang pada umumnya juga memiliki potensi atau kekuatan dalam mengim
TANGGUNG JAWAB MORAL ORANG TUA ANAK ABK DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN PENDIDIKAN DAN SOLUSINYA Oleh: Rahayu Ginintasasi JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2009 Fenomena-fenomena
Lebih terperinciKELAINAN KROMOSOM. Oleh: E.Suryadi Fakultas kedokteran UGM
KELAINAN KROMOSOM Oleh: E.Suryadi Fakultas kedokteran UGM Penyakit kromosom disebabkan oleh kelainan kromosom, baik yang terjadi pada autosom maupun pada kromosom kelamin. Kelainan kromosom sering juga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. A. Kajian Teori
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Anak Tunagrahita a. Definisi Anak Tunagrahita Tunagrahita mempunyai istilah lain yaitu lemah pikiran (Feeble-Minded),
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Mekanisme Koping 1.1 Definisi Koping Koping adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi tuntunan internal dan atau tuntunan eksternal khusus
Lebih terperinciSkripsi. Oleh : SURYANI NIM. X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2012 to user
digilib.uns.ac.id PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASIONAL PENJUMLAHAN PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SDLB NEGERI KEBAKALAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNAGRAHITA)
LAPORAN PENDAHULUAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNAGRAHITA) 1. Pengertian Tunagrahita Tunagrahita termasuk dalam golongan anak berkebutuhan khusus (ABK).Pendidikan secara khusus untuk penyandang tunagrahita
Lebih terperinciPENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS
PENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS UU No.20 Thn.2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (2) : Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita a. Pengertian Anak Tunagrahita Banyak definisi atau pengertian yang dapat menjelaskan tentang
Lebih terperinciSanti E. Purnamasari, M.Si., Psikolog. Fakultas Psikologi UMBY 2015
Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog Fakultas Psikologi UMBY 2015 Faktor Penghambat Lingkungan Lingkungan yang buruk dapat menghambat atau mengganggu tumbuh kembang anak. Biasanya lingkungan yang buruk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan bagian dari anak berkebutuhan khusus, anak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tunagrahita merupakan bagian dari anak berkebutuhan khusus, anak tunagrahita sedang mengalami gangguan dalam perkembangan mental. Gangguan tersebut diakibatkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes Definisi ANAK DULU: < 12 THN; < 15 THN; < 16 THN UU Tenaga Kerja, UU Perkawinan [UU No. 9 TAHUN 1979 ttg Kesejahteraan Anak: USIA < 21 thn dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan seseorang, sakit dapat menyebabkan perubahan fisik, mental, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sakit merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dipisahkan dari peristiwa kehidupan seseorang, sakit dapat menyebabkan perubahan fisik, mental, dan sosial (Perry & Potter,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia balita merupakan masa di mana proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup dalam jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ada empat masalah gizi utama yang ada di Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk. Kedua, kurang vitamin
Lebih terperinciABORSI DISUSUN OLEH: NOVIYANTI PUTRI AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDARLAMPUNG
ABORSI DISUSUN OLEH: NOVIYANTI PUTRI 201207107 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDARLAMPUNG 2014 Jl. Soekarno-Hatta By Pass (depan polinela) Rajabasa BandarLampung Telp.Fax. 0721 784370 Email: akbid.adila@yahoo.com
Lebih terperinci