RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-PURCHASING PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAHAN MODUL LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PENYEDIA BARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-PURCHASING PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAHAN MODUL LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PENYEDIA BARANG"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-PURCHASING PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAHAN MODUL LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PENYEDIA BARANG Noviardi Putra Nugroho Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Sukolilo, Surabaya hohok_68@is.its.ac.id ABSTRAK Saat ini pengadaan barang pemerintah sudah dilakukan secara elektronik melalui internet yang disebut Sistem Secara Elektronik yang ada di unit kerja Layanan Secara Elektronik. barang saat ini dilakukan lelang pada umumnya. Hal ini menyebabkan barang yang didapat tidak sesuai dengan harapan dan memakan waktu serta biaya yang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem e-purchasing yang menangani pembelian langsung barang pemerintah. Sistem ini bertugas sebagai jembatan antara penyedia barang(suplier)dan panitia pengadaan. Hal ini bertujuan agar pengadaan barang akan menghemat waktu serta biaya, dan juga panitia pengadaan akan mendapatkan barang sesuai dengan harapan karena pada sistem ini dapat mengetahui spesifikasi detail dari barang. Dalam pendokumentasian sistem informasi E-Purchasing modul penyedia barang ini menggunakan standard Readyset. Adapun tahapan yang didokumentasikan dalam standar ReadySet yaitu studi literatur serta identifikasi permasalahan, analisa kebutuhan pengguna dan kebutuhan minimum aplikasi, desain sistem, coding, dan ujicoba dan evaluasi. Kata kunci :pengadaan, E-PURCHASING, ReadySet, ABSTRACT Currently government procurement is conducted electronically via the Internet called the System of Electronic Procurement in the work unit Electronic Procurement Services. Procurement is currently conducted auctions in general. This causes the acquired goods are not in line with expectations and time-consuming and considerable cost. Therefore we need an e-purchasing system that handles the direct purchase of government goods. This system served as a bridge between manufacturers (suppliers) and the procurement committee. It is intended that the procurement will save time and costs, and also the procurement committee will get the goods in accordance with expectations because the system can know the detailed specification of the goods. In documenting the system information module supplier E-Purchasing this item using the standard Readyset. The stages are documented in the literature studies ReadySet standards and identify issues, analyze user needs and application of minimum requirements, system design, coding, and testing and evaluation. Key word : procurement, E-PURCHASING, ReadySet, 1. Pendahuluan Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 1 Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Barang/Jasa saat ini sudah terjadi secara online dimana terdapat fasilitas Layanan Secara Elektronik yang telah tersebar di Indonesia sehingga proses Barang/Jasa tidak dilakukan secara manual dan mudah dipantau karena ada pengarsipan dokumen Barang/Jasa yang jelas. Meskipun demikian, Panitia Barang/Jasa (PP) sering mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan mereka terutama dalam spesifikasi barang. Sistem Secara Elektronik (SPSE) saat ini hanya mampu melakukan pengadaan dengan sistem tender/lelang. Sedangkan sebagian Barang/Jasa lebih efisien dan cepat jika dilakukan dengan sistem pembelian langsung, dimana PP bisa mengetahui secara langsung spesifikasi barang yang 1

2 diinginkan. melalui pembelian langsung memang memakan waktu lebih cepat namun ada potensi besar untuk tidak terjadi persaingan yang sehat. Pada pembelian langsung, PP membeli langsung ke penyedia jasa berdasarkan spesifikasi dan harga tertentu. Jika PP tidak memiliki informasi yang cukup tentang penyedia dan barang yang ditawarkan, maka penyedia dapat mengarahkan pengguna sehingga dapat terjadi pembelian yang terlalu mahal. Untuk menghindari hal tersebut dalam pembelian langsung, maka diperlukan informasi yang banyak dan jelas tentang barang/jasa yang disediakan oleh semua penyedia. Pada kasus pengadaan di sebuah instansi, diperlukan adanya katalog yang menyimpan data barang/jasa dari semua penyedia agar pengguna dapat mencari dan membandingkan harga sesuai dengan spesifikasi. Lebih dari itu, untuk terbentuknya katalog barang/jasa tersebut perlu adanya standarisasi barang/jasa beserta kategorisasinya. Selain masalah diatas, terdapat masalah lainnya mengenai pengaksesan data katalog itu sendiri. Infrastruktur IT di Indonesia yang ada saat ini masih sangat terbatas dan mahal, untuk koneksi sebesar 1Mbps diperlukan dana hingga100 juta rupiah pertahun. Oleh karena keterbatasan inilah nantinya data katalog yang terpusat akan didistribusikan ke e-purchasing yang ada di daerahdaerah tertentu sehingga e-purchasing tidak perlu mengakses katalog langsung di server e-katalog. Gambar 1. Ilustrasi hubungan e-katalog dengan e- purchasing Untuk mengurangi beban sistem e- purchasing yang dikarenakan banyak penawaran terhadap satu permintaan dan menerima data katalog, maka e-purchasing dibagi menjadi 2 modul yaitu E-Purchasing modul panitia pengadaan dan e-purchasing modul penyedia barang/rekanan. Oleh karena itu Lembaga Kebijakan barang/jasa Pemerintahan (LKPP) membutuhkan suatu sistem yang lebih efisien lagi sebagai alternatif pilihan lain. Hal itulah yang mendasari dibuatnya sistem e-purchasing modul panitia pengadaan, e-purchasing modul penyedia barang/rekanan, dan e-katalog. Menyikapi hal tersebut Presiden juga memberikan amanat kepada LKPP untuk menyelenggarakan e-purchasing dan e-katalog melalui Peraturan Presiden No 54 tahun Metode yang digunakan dalam pembangunan sistem adalah metode waterfall yang terdiri dari lima tahapan yaitu Analisa Kebutuhan, Desain Sistem, Penulisan Kode Program, Pengujian Program, dan Penerapan Program. Dan akan didokumentasikan menggunakan standart ReadySet dengan metode UPM (Unified Process Model) yang terdiri dari empat tahapan yaitu Tahap Awal (Inception), Tahap Perluasan (Elaboration), Tahap Kostruksi (Construction), dan Tahap Transisi (Transition). Dengan adanya sistem informasi e- purchasing modul LPSE Penyedia Barang, diharapkan menghasilkan aplikasi yang mampu untuk menangani masalah yang ada sekarang. 2. E- Di dalam Perpres 54 Tahun 2010 tentang Brang /Jasa Pemerintah E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik. Dari definisi tersebut kita dapatkan bahwa pada kaskus pengadaan di sebuah instansi, diperlukan adanya katalog yang menyimpan data spesifikasi barang/jasa dari semua penyedia agar pengguna dapat dengan mudah mencari dan membandingkan harga sesuai dengan spesifikasi barang yang diinginkan, namun agar terbentuknya katalog tersebut diperlukan standarisasi barang/jasa beserta kategorisasinya. Beberapa pasal yang terkait dengan e-purchasing dan e-katalog di dalam perpres adalah pasal 110 yang berisikan kebutuhan dasar e-purchasing dan e- katalog serta jenis kontrak yang mengikatnya. 3. ReadySET ReadySET bukan hanya sebuah standar dokumen untuk proses dokumentasi perangkat lunak yang juga berjalan sesuai dengan metode yang digunakan oleh ReadySET itu sendiri. Didalam ReadySET sendiri mempunyai metode yang terdiri dari beberapa tahap, tahapan tersebut antara lain : 1. Inception 2. Elaboration 3. Construction 4. Transition Berikut ini merupakan keterangan dari tahap pengembangan yang digunakan oleh ReadySET. o Selama tahap awal, bermaksud untuk menentukan keseluruhan gambaran dari proyek, mengidentifikasi sederet keperluan perusahaan, membuat software berdasarkan kasus pada perusahaan, dan mendefinisikan proyek dan resiko bisnis dengan menggunakan dengan standarisasi template. 2

3 o Tahap elaborasi menghasilkan produk yang kebutuhan yang terperinci dan menghasilkan deskripsi arsitektural dan desain awal. Karena perekayasa software mempunyai tujuan utamanya yaitu untuk mendefinisikan sederetan golongan analisis yang memadai untuk mendeskripsikan kinerja sistem. o Tahap konstruksi memproduksi model implementasi yang menerjemahkan desain menjadi komponen software yang akan dibuat untuk mengerti gambaran dari system. Pada akhirnya, model tes mendeskripsikan tes yang akan digunakan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis digambarkan dengan tepat pada o software yang telah dikonstruksi. Tahap transisi menghantarkan software dan menilai kinerja produk yang telah diproduksi bagi pengguna akhir berupa software jadi. Dan juga pada tahap ini akan dihasilkan pula panduan dalam instalasi dan penggunaan software tersebut untuk mempermudah pengguna dalam memakai software tersebut. Berikut ini merupakan gambaran dari tahap-tahap yang dilakukan dalam penggunaan standar dokumentasi ReadySET : Gambar 2. Tahap pengembangan perangkat lunak yang digunakan oleh ReadySET ReadySET juga merupakan template open-source yang dikembangkan oleh Jason Robbins. ReadySET juga berfungsi untuk memproduksi dan memelihara sebuah perpustakaan yang mana berisi tentang beberapa dokumen template dalam pengerjaan software yang bisa digunakan lagi secara terus menerus. Versi terbaru dari ReadySet adalah versi dan dapat dilihat dan di-download pada alamat Dari ke-empat tahapan metode yang digunakan oleh ReadySET mengacu pada proses pendokumentasian oleh ReadySET itu sendiri. Adapun dokumen template yang dikembangkan oleh Jason Robbins tersebut juga merupakan content yang terdapat dalam tahapan tersebut diatas. Berikut ini merupakan peta dokumen template dari ReadySET Pro : Gambar 3. Peta dokumen template ReadySET Pro 4. Analisis Sistem Sistem pengadaan elektronik yang sebelumnya mengadopsi sistem lelang. Sistem lelang yang sebelumnya dilakukanyang dilakukan secara manual telah diimigrasikan ke dalam aplikasi berbasis web. Sistem lelang sebelumnya mempunyai beberapa kekurangan yaitu penyedia bareng mendapatkan barang tidak sesuai harapan karena tidak ada spesifikasi detil, memakan waktu dan biaya yang cukup besar. Sebenarnya beberapa jenis pengadaan barang/jasa baik swasta maupun pemerintah lebih cepat dan efisien jika menggunakan metode purchasing atau pembelian langsung. Metode tersebut cocok untuk pengadaan barang/jasa yang memiliki spesifikasi jelas seperti kendaraan bermotor, obat-obatan, dan peralatan kantor. Akhirnya saat ini LKPP membutuhkan suatu sistem baru yang dapat memfasilitasi kegiatan pengadaan barang/jasa dengan metode purchasing. Sebagai langkah awak, barang yang didukung oleh sistem ini hanyalah produk mobil saja. Sistem baru yang akan dibuat ini mengadopsi proses bisnis pada konsep e- purchasing, dimana setiap penguna suatu aplikasi ie-purchasing dapat langsung memilih barang yang ingin dibeli. Sistem akan disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan pemerintah yang berlaku. Untuk mempermudah proses pruchasing dibutuhkan e-purchashing modul penyedia barang, sistem ini bertujuan menjembatani penyedia barang dengan panitia barang. Sistem ini nantinya akan diintegrasikan bersama sistem-sistem sebelumnya pada indonesia procurement (inaproc), inaproc merupakan portal pengadaan nasional. e- purchasing akan ditempelkan di inaproc bersama dengan e-tendering, e-purchasing modul panitia, dan e-katalog. E-tendering merupakan sistem pengadaan yang sudah sebelumnya namun mempunyai kekurangan yaitu tidak ada sepesifikasi detail barang yang menyebabkan panitia tidak mendapatkan barang sesuhai harapan. Oleh karena itu dalam sistem E-purchasing nantinya terdapat spesifikasi data barang detil. Untuk mendukung 3

4 sisem e-purchasing maka dibutuhkan suatu katalog elektronik yaitu e-katalog. Selain menjadi tempat penyimpanan spesifikasi barang, e-katalog juga mempunyai peranan untuk mendistribusikan data ke setiap server E-purchasing. Proses penyebaran data diperlukan karena terdapat beberapa server e- purchasing yang tidak memiliki kemampuan untuk mengakses secara langsung. Agar tidak memberatkan kerja e- purchsing dalam melakukan hubungan kepada e- katalog seperti penerimaan data katalog dan mengirim izin maka e-purchasing dibagi 2 modul yaitu modul penyedia barang/rekanan dan modul panitia pengadaan. E-purchasing modul penyedia barang nantinya tidak menyediakan fasilitas untuk sign-up karena sistem ini nanti akan mengambil beberapa data yang sebelumnya sudah ada seperti data user dan rekanan pada inaproc. Server E-purchasing modul penyedia barang berada di setiap unit kerja LPSE bersama dengan E-purchasing modul panitia dan E-tendering. E-purchasing modul penyedia barang mempunyai tugas utama yaitu: Menampilkan semua paket pengadaan dan menjembatani penyedia barang/rekanan untuk melakukan penawaran terhadap paket pengadaan yang dibuat oleh panitia pengadaan. Membantu melancarakan pendistibusian yang dilakukan oleh sistem e-katalog Membantu penyedia barang melakukan persetujuan mobil yang akan dijual berdasarkan merek dan klasifikasi kendaraan, yang nantinya akan di approval oleh ATPM. 5. Desain Sistem Penerjemahan kebutuhan sistem ke dalam suatu aplikasi, baik dari segi pemodelan proses bisnis yang berlangsung, pemodelan dari sisi programming dan aplikasi, maupun pemodelan alur data. Dari tahap definisi use case diagram, actor yang terlibat dalam sistem: 1. Administrator, 2. Penyedia Barang. Sedangkan proses atau use case yang dibutuhkan adalah: 1. Use Case Pengelolaan Sistem, 2. Use Case Pengelolaan, 3. Use Case Pengelolaan Paket, 4. Use Case Pengelolaan, 5. Use Case Pengelolaan Persetujuan, 6. Use Case Pengelolaan History, 7. Use Case Pengelolaan Pencarian, 8. Use Case Pengelolaan Laporan. Use Case diagram dapat dilihat pada Gambar 4. uc Primary Use Cases Me-reset Kata Sandi Mencari Penerimaan Data Administrator Mengubah Kata Sandi 6. Uji Coba Paket Baru Menambah Harga Penawaran Paket Mencari Paket Baru Melihat Rincian Paket Baru Logout «precedes» Paket Baru Login Mengirim Izin Mobil Yang Dijual Melihat Rincian Peket Yang Sedang Diikuti Paket Yang Sedang Diikuti Izin Mobil Yang Dijual Penyedia Barang Lolos Hasil Evaluasi Paket Mencari Hasil Evaluasi Paket Mengubah Harga Penawaran Peket Mencari Peserta Setiap Paket Gambar 3. Use Case Diagram Melihat Rincian Lolos lolos Melihat Rincian Melihat Rincian Hasil Hasil Evaluasi Evaluasi Paket Setelah tahap analisis dan desain selesai, tahap selanjutnya adalah uji coba sistem. Pada tahap ini dibuat aplikasi yang sesuai dengan spesifikasi rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya, akan dilakukan ujicoba untuk menguji keberhasilan sistem. Lingkungan Uji Coba Spesifikasi komputer yang dugunakan untuk menguji sistem informasi e-purchasing pengadaan mobil instansi pemerintahan modul layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) penyedia barang ini antara lain : A. Spesifikasi komputer aplikasi server dan database server Pentium Core 2 Duo 2,8 GHz 1 GB DDR2 HD 250 GB SATA LAN Card dan koneksi internet Monitor 14 Inch mendukung resolusi 1024 X 768 OS dengan windows XP. Database yang digunakan adalah PostgreSQL Skenario Uji Coba Skenario uji coba disusun berdasarkan beberapa use case yang telah dibuat pada tahap desain. Skenario terdiri dari 2 bagian yaitu Overview dan langkah-langkah untuk menjalankan usecase yang akan diuji. Langkah-langkah tersebut akan dilaksanakan dan hasilnya akan digambarkan. Setelah itu akan dilakukan evaluasi dari hasil pelaksanaan skenario tersebut. Skenario uji coba yang dilakukan antara lain: 1. Berisi tentang skenario uji coba pertama yang dilakukan untuk menguji sistem yaitu menambahkan harga penawaran paket pengadaan. Dalam skenario ini aktor tersebut yang berperan langsung adalah penyedia barang. Adapun peran aktor tersebut sesuai dengan fungsi-fungsi hak akses aktor. Dalam uji coba kali ini akan dijelaskan pula detail langkah uji coba sistem. Setelah diadakan uji coba akan dilakukan evaluasi terhadap fungsi dalam 4

5 menambahkan harga penawaran paket pengadaan apakah sudah sesuai dengandesain dan kebutuhan pengguna. 2. Berisi tentang skenario uji coba kedua yang dilakukan untuk menguji sistem yaitu mengubah harga penawaran paket pengadaan. Dalam skenario ini aktor yang berperan langsung adalah penyedia barang. Dalam uji coba kali ini akan dijelaskan pula detail langkah uji coba sistem. Setelah diadakan uji coba akan dilakukan evaluasi terhadap fungsi dalam mengubah harga penawaran paket pengadaan apakah sudah berjalan sesuai desain dan kebutuhan pengguna. 3. Berisi tentang skenario uji coba ketiga yang dilakukan untuk menguji sistem yaitu mengirim izin mobil yang. Dalam skenario ini aktor yang berperan langsung adalah penyedia barang. Dalam uji coba kali ini akan dijelaskan pula detail langkah uji coba sistem. Setelah diadakan uji coba akan dilakukan evaluasi terhadap fungsi dalam mengirim izin mobil yang dijual apakah sudah berjalan sesuai desain dan kebutuhan pengguna. 7. Penutup Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Spesifikasi kebutuhan yang diperlukan oleh pihak LKPP dan membangun sistem informasi ini telah didefinisikan dari hasil wawancara yaitu aplikasi yang memiliki fasilitas pengolahan paket pengadaan, pengelolaan persetujuan juga pengelolaan history. 2. Sistem informasi e-purchasing modul LPSE penyedian barang diimplementasikan menggunakan aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman Java dengan framework tapestry karena didalamnya sudah ada paket keamanan seperti sistem autentiasi dan autorisasi sehingga aman dari SQL injection serta database menggunakan PostgreSQL. 3. Tahap pengembangan Sistem informasi e- purchasing modul LPSE penyedian barang menggunakan tahap pengembangan dari standar dokumen template ReadySET yaitu berdasarkan tahap inception, elaboration, construction, and transition. Karena tahap yang digunakan tersebut dapat mengurangi resiko kegagalan dari suatu proyek. Sedangkan cara penulisan dokumentasi mengikuti standar dokumen template dari ReadySET. 4. Berdasarkan hasil uji coba beberapa fungsi utama yang dilakukan menggunakan skenario, uji coba Sistem informasi e-purchasing modul LPSE penyedian barang ini telah berjalan sesuai dengan desain yang dibuat dan telah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Namun Uji Coba yang dilakukan tidak berdasarkan Test Case Suite sesuai standar ReadySET, melainkan hanya dari sisi fungsi saja. Saran Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan di masa mendatang adalah sebagai berikut : 1. Karena uji coba yang dilakukan hanya dari sisi fungsi saja, maka diharapkan pada tahap pengembangan berikutnya dilakukan dokumentasi terhadap uji coba berdasarkan Test Case Suite sesuai standar ReadySET dengan tujuan agar semua use case yang dibuat benar-benar teruji dan mengetahui sistem apakah sudah layak untuk digunakan. 8. Daftar Pustaka [1] JSP Group, What is JSP?,<URL : [2] Lembaga Kebijakan barang/jasa Pemerintahan, <URL : > [3] Maven, What is Maven?,<URL : [4] Pressman, Roger S. (1997). SOFTWARE ENGINEERING : A Practitioner s Approach. The McGraw-Hill Companies, Inc. [5] Readyset.tigris.org, Readyset Template. <URL: > [6] Sommerville, Ian Software Enginering(Rekayasa Perangkat Lunak). ISBN [7] Scott, D.R.K. (2001). Applying use case driven object modelling with UML : An Annotated e-commerce Example. Publisher Addison Wesley First Edition. [8] Wesley A. (1999) Visual Modeling with Rational Rose 2000 and UML. 5

: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-PURCHASING PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAHAN MODUL LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PENYEDIA BARANG

: RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-PURCHASING PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAHAN MODUL LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PENYEDIA BARANG Seminar Tugas Akhir Judul Tugas Akhir : RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-PURCHASING PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAHAN MODUL LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) PENYEDIA BARANG By : Noviardi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-KATALOG PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAH

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-KATALOG PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAH RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-KATALOG PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAH Budi Chandra Dekaralos Sistem Informasi,Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Sukolilo

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-KATALOG PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAH

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-KATALOG PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAH RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-KATALOG PENGADAAN MOBIL INSTANSI PEMERINTAH Budi Chandra Dekaralos, Khakim Ghozali, Mudjahidin, Nisfu Asrul Sani Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi

Rancang Bangun Sistem Informasi PRESENTASI TUGAS AKHIR KS 091336 Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Anggaran pada FTIf ITS Penyusun Tugas Akhir : Asif Faroqi Nrp 5206100024 Pembimbing : Ir. Khakim Ghozali M.MT. Feby Artwodini,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP.

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP.NET Pramuditha Shinta Dewi Puspitasari, Bekti Cahyo, M.Kom,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STANDAR BIAYA AMU ITS

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STANDAR BIAYA AMU ITS RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI STANDAR BIAYA AMU ITS Titin Rachmawati Suseno Ir. Khakim Ghozali, M.MT, Sholiq, S.T., M.Kom., M.SA Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Barang Metode Pengadaan Langsung di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Barang Metode Pengadaan Langsung di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Barang Metode Pengadaan Langsung di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Khaidir Rasyid, Khakim Ghozali

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR STUDI KASUS PT.CIKAL KUMALA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR STUDI KASUS PT.CIKAL KUMALA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR STUDI KASUS PT.CIKAL KUMALA Satria Fadil Persada Khakim Ghozali Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Persuratan dengan Dukungan Teknologi SMS Gateway di Fakultas Teknologi Informasi ITS Surabaya

Rancang Bangun Sistem Informasi Persuratan dengan Dukungan Teknologi SMS Gateway di Fakultas Teknologi Informasi ITS Surabaya Rancang Bangun Sistem Informasi Persuratan dengan Dukungan Teknologi SMS Gateway di Fakultas Teknologi Informasi ITS Surabaya Rahmi Romadhona Putri Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1 Perancangan Sistem Informasi Evaluasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur A. Jessica Dian Fatimah, Ir. Khakim Ghozali, M.MT Sistem Informasi FakultasTeknik Informasi (FTIf) - ITS Gedung FTiF Tc

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 8. Kuesioner Tracer Study Rational Unified Process (RUP) Sistem Tracer Study Jurusan Ilmu Komputer Gambar

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ

Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-476 Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ Sonny Ariyanto Prabowo, Sholiq dan Feby

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI TUGAS AKHIR CF 1380 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI IKA PUTRI SEPTYANA NRP 5205 100 021 Dosen Pembimbing Ir. Khakim Ghozali JURUSAN SISTEM INFORMASI Fakultas

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Polda (Kepolisian Daerah) merupakan lembaga milik negara Republik Indonesia yang memiliki tujuan melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Pada tingkatan kepolisian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi Informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dan menjadi kebutuhan mutlak bagi suatu perusahaan, organisasi maupun individu, bukan lagi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang menantang dan tergolong ekstrim. Meskipun begitu, mendaki gunung semakin banyak digemari oleh para mahasiswa atau orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses

Lebih terperinci

RANCANG BANGUNG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERAWATAN ALAT-ALAT PRODUKSI BATUBARA STUDI KASUS PT. XYZ

RANCANG BANGUNG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERAWATAN ALAT-ALAT PRODUKSI BATUBARA STUDI KASUS PT. XYZ RANCANG BANGUNG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERAWATAN ALAT-ALAT PRODUKSI BATUBARA STUDI KASUS PT. XYZ Fasrian Eka Fitriani Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nipember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING KENDARAAN PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING KENDARAAN PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING KENDARAAN PANITIA 10 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Panitia Pengadaan... 3 1.2 Alur Proses e-purchasing Kendaraan Pemerintah Dalam Aplikasi... 4

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah suatu perusahaan penyedia

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah suatu perusahaan penyedia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PDAM Surya Sembada Kota Surabaya adalah suatu perusahaan penyedia produk dan jasa yang menyediakan kebutuhan air bersih yang terus - menerus melakukan inovasi

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 7 1 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Di bawah ini akan dijelaskan tujuan pengembangan software, ruang lingkup dan penjelasan produk yang dibangun secara umum atau general dengan menggunakan sedikit bahasa teknis dan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi (Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan persaingan yang semakin global saat ini, menuntut setiap individu masyarakat untuk mampu mengembangkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa

Lebih terperinci

SNIPTEK 2014 ISBN:

SNIPTEK 2014 ISBN: SNIPTEK 2014 ISBN: 978-602-72850-5-7 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN MAKAM BARU MENGGUNAKAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS (Studi kasus pada Taman Pemakaman Umum Joglo Jakarta Barat) Dyah Asrining

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 22 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Perkembangan dan peningkatan masyarakat akan memancing seperti yang telah diteliti oleh penulis, berbagai masalah yang muncul dalam penelitian, tujuan dari pembahasan penelitian, ruang

Lebih terperinci

SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS

SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS Bahan Ajar Rekaya Perangkat Lunak SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS Linear SequentialModel/ Waterfall Model Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah membantu sektor manufaktur dalam memproduksi barang mulai dari bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 22 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari semakin bertambah majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin diminati oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PPK Update 1 Oktober 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah perangkat portable seperti ponsel, notebook dan yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah perangkat portable seperti ponsel, notebook dan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perangkat lunak benar-benar tidak dapat lepas dari kehidupan dunia modern. Dan ketika bergerak ke abad-21, perangkat lunak akan menjadi pengendali bagi kemajuan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN Update 18 Februari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi sekarang ini sudah semakin maju. Dunia semakin terintegrasi dalam suatu perangkat yang ada dalam genggaman tangan. Hal ini memudahkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Maskur Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person : Maskur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI CONTROLLING TUGAS AKHIR BERBASIS WEB SISI KOORDINATOR, DAN PEMANGKU KEPUTUSAN

PENGEMBANGAN APLIKASI CONTROLLING TUGAS AKHIR BERBASIS WEB SISI KOORDINATOR, DAN PEMANGKU KEPUTUSAN ISSN : 2302-7339 Vol. 13 No. 1 2016 PENGEMBANGAN APLIKASI CONTROLLING TUGAS AKHIR BERBASIS WEB SISI KOORDINATOR, DAN PEMANGKU KEPUTUSAN Ridwan Setiawan 1, Linda Hastuti Agustin Aslina 2 Jurnal Algoritma

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Judul Matakuliah Bobot Matakuliah Kode Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak : 3 SKS : Deskripsi Matakuliah Kompetensi Umum Text Book Melalui mata ajar ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS untuk terus memaksimalkan dalam mempertahankan dan meningkatkan sistemsistem yang ada saat

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 12 Februari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 APLIKASI PEMESANAN MENU MENGGUNAKAN PERANGKAT WI-FI PADA RIVER SIDE RESTAURANT PALEMBANG Fauzie 2006250091

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain penelitian

Gambar 3.1 Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Berikut adalah gambar metode penelitian yang digunakan: Studi Literatur Penentuan lokasi dan variable penelitian Menetukan kebutuhan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR 1 Devie firmansyah, 2 Mustaqimin Akbar 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PENYEDIA Update 13 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Obat Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai Aplikasi... 5 2.1

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PP- SHEET PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PP- SHEET PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PP- SHEET PENYEDIA I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien dan efektif merupakan salah satu bagian yang penting dalam perbaikan pengelolaan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN IZIN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SECARA ONLINE DI STT GARUT

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN IZIN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SECARA ONLINE DI STT GARUT SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN IZIN PRAKTEK KERJA LAPANGAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SECARA ONLINE DI STT GARUT Aneu Suci Nurjanah 1, Dede Kurniadi 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini fungsinya sudah merambah ke

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi informasi saat ini fungsinya sudah merambah ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi saat ini fungsinya sudah merambah ke berbagai bidang baik pendidikan, kesehatan, perbankan termasuk di dalamnya pada bidang pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah salah suatu bentuk ujian penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain program

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 13 Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototype Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni dan kebudayaan adalah suatu media yang memiliki peran cukup besar dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah satu wilayah yang

Lebih terperinci

Pramuditha Shinta Dewi Puspitasari Pembimbing: Bekti Cahyo Hidayanto, S.Si, M.Kom Feby Artwodini M., S.Kom, M.T. Sistem Informasi PNBP

Pramuditha Shinta Dewi Puspitasari Pembimbing: Bekti Cahyo Hidayanto, S.Si, M.Kom Feby Artwodini M., S.Kom, M.T. Sistem Informasi PNBP Pramuditha Shinta Dewi Puspitasari-5207100035 Pembimbing: Bekti Cahyo Hidayanto, S.Si, M.Kom Feby Artwodini M., S.Kom, M.T. SekilasTentangBaristand BalaiRisetdanStandarisasi(Baristand) Industri Surabaya

Lebih terperinci

Rancang Bangun SIA SMA Menggunakan Unified Process Berfokus pada Rapor Berbasis Kurikulum Defa Hanifta Putra. 1, Satriyo Adhy.

Rancang Bangun SIA SMA Menggunakan Unified Process Berfokus pada Rapor Berbasis Kurikulum Defa Hanifta Putra. 1, Satriyo Adhy. Defa Hanifta Putra dan Satriyo Adhy Rancang Bangun SIA SMA Menggunakan Unified Process Berfokus pada Rapor Berbasis Kurikulum 2013 Defa Hanifta Putra. 1, Satriyo Adhy. 2 Jurusan Ilmu Komputer/Informatika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) merupakan salah satu lembaga peradilan di Indonesia di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, yang mengurus sengketa yang terjadi pada

Lebih terperinci

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT

MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya 1 DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN SETELAH MATERI INI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan selama semester

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data, meliputi data master dan data pendukung. Data master adalah data

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK KALENDER DAN PENGINGAT APLIKASI BEASISWA BERBASIS DESKTOP

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK KALENDER DAN PENGINGAT APLIKASI BEASISWA BERBASIS DESKTOP RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK KALENDER DAN PENGINGAT APLIKASI BEASISWA BERBASIS DESKTOP Putu Bagus Sugosha #1, Tony Dwi Susanto #2, Radityo Prasetianto Wibowo #3 # Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN E-PROCUREMENT

PENGGUNAAN E-PROCUREMENT 20 PENGGUNAAN E-PROCUREMENT PENGGUNAAN E-PROCUREMENT Pelatihan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan LKPP Lembaga Barang/Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian,

Lebih terperinci

APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG APLIKASI E-VOTING BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Muhammad Yusriannur Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT BERAT PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT BERAT PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT BERAT PENYEDIA I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien dan efektif merupakan salah satu bagian yang penting dalam perbaikan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung. Bappeda berperan sebagai lembaga

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERAWATAN ALAT-ALAT PRODUKSI BATUBARA STUDI KASUS PT. XYZ

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERAWATAN ALAT-ALAT PRODUKSI BATUBARA STUDI KASUS PT. XYZ RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERAWATAN ALAT-ALAT PRODUKSI BATUBARA STUDI KASUS PT. XYZ FasrianEkaFitriani 5207 100 041 Dosen Pembimbing: Ir. Khakim Ghozali, M.MT Latar Belakang Kebutuhan BatuBara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara cermat dipilih, bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi

BAB I PENDAHULUAN. yang secara cermat dipilih, bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan dengan sasaran yang secara cermat dipilih, bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi pengajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat modern untuk menunjang setiap aktifitasnya. Dengan adanya internet maka pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trimuda Lestari merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang garment, yaitu menjual dan memproduksi t-shirt. Trimuda Lestari mulai beroperasi pada tahun 2005 hingga

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Aplikasi Download Queue Manager merupakan aplikasi networking yang bertujuan untuk memudahkan user yang ingin melakukan proses download. Berbeda dengan download

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang membangun sebuah aplikasi sistem informasi penjualan sparepart laptop di Toko Haps Computer Purbalingga.

Lebih terperinci

ABSTRAK. : augmented reality, magic book, CBSE, MVC, frame rate

ABSTRAK. : augmented reality, magic book, CBSE, MVC, frame rate ABSTRAK Adam Hendra Brata. 2012. : Pengembangan Perangkat Lunak Magic Profile Book Teknik Informatika Universitas Brawijaya Dengan Menggunakan Teknologi Augmented Reality. Skripsi Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung Tugas Akhir Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir Universitas Komputer Indonesia, Bandung Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Perancangan Berorientasi Objek Nama : Andrian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada semester

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Walden Global Services (WGS) adalah perusahaan software dan jasa Information Technology (IT) berbasis di Bandung, Indonesia. PT. WGS saat ini diperkuat oleh 150

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK Andriyano Raferino Barry Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung Email : bey_0209@yahoo.com ABSTRAK Pada proses

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Teknologi informasi dalam segala bidang sangat dibutuhkan. Khususnya bidang pendidikan dalam pengembangan kemampuan berbahasa pemrograman. Media komunikasi yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PESANTREN PERSIS 99 RANCABANGO

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PESANTREN PERSIS 99 RANCABANGO PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DI PESANTREN PERSIS 99 RANCABANGO Fadiel Muhammad¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.Mayor Syamsu No.1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana ilmu pengetahuan dan pendidikan tidak hanya dapat diperoleh dari metode

BAB I PENDAHULUAN. dimana ilmu pengetahuan dan pendidikan tidak hanya dapat diperoleh dari metode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada saat ini telah mencapai titik dimana ilmu pengetahuan dan pendidikan tidak hanya dapat diperoleh dari metode pembelajaran konvensional,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PPK Update 13 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Obat Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai Aplikasi... 5 2.1 Akses

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan Pariwisata

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan Pariwisata 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi manajemen layanan kesehatan (SIMLKES) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi manajemen layanan kesehatan (SIMLKES) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi manajemen layanan kesehatan (SIMLKES) merupakan pilihan bagi daerah dalam mengembangkan sistem informasi yang lebih cepat dan akurat. SIMLKES

Lebih terperinci

Sistem Informasi Penggajian Program Diploma Komputer Universitas Sriwijaya

Sistem Informasi Penggajian Program Diploma Komputer Universitas Sriwijaya Jurnal Generic, Vol. 8, No. 1, Maret 2013, pp. 183~189 ISSN: 1907-4093 (print), 2087-9814 (online) 183 Sistem Informasi Penggajian Program Diploma Komputer Universitas Sriwijaya Ahmad Reza Fahlevi 1 1

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA

PETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi... 4

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci