BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk menjawab permasalahan yang telah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk menjawab permasalahan yang telah"

Transkripsi

1 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai dan sekaligus menguji hipotesis. Rancangan penelitian ini menjelaskan hal-hal berikut: a. Penelitian ini merupakan metode penelitian survei, yaitu metode pengumpulan data primer yang menggunakan instrumen yaitu kuesioner yang berkisar pada ruang lingkup seperti lingkungan sosial, aktivitas, pendapat dan sikap mereka (Bungin, 2011). b. Penelitian ini juga merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu suatu penelitian yang akan menjelaskan hubungan antara variabelvariabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun dan Effendi, 1995). c. Dengan menggunakan analisa data, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena menganalisis data sampel dengan statistik induktif dan statistik deskriptif yang digeneralisasi untuk kesimpulan populasi (Indriantoro dan Supomo, 2002). Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan merupakan data yang bersifat cross sectional yang diperoleh dari responden dalam merespon indikator yang berkaitan dengan variabel-variabel Servant Leadership, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Organisasi. 105

2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Surabaya berdasar beberapa alasan yaitu: (1) Kota Surabaya merupakan kota yang mempunyai jumlah koperasi karyawan yang cukup banyak, yaitu 519 koperasi karyawan dari total unit koperasi yang ada di kota ini, (2) Kota Surabaya sebagai kota industri dan jasa yang sedang menggerakkan ekonomi masyarakat di lingkungan mereka bekerja, dimana sebagian besar karyawan tersebut merupakan anggota koperasi karyawan yang terlibat dalam roda ekonomi, (3) Peran Koperasi Karyawan di Surabaya terhadap perekonomian daerah cukup signifikan, dilihat dari volume usaha sebesar Rp ,- pada tahun 2012, seperti yang terdapat pada Data Keragaan Koperasi Kota Surabaya. Jangka waktu penelitian selama 4 (empat) bulan, yaitu bulan September sampai dengan Desember tahun Pada 2 (dua) minggu di bulan pertama membuat janji untuk bertemu dengan Ketua Koperasi dan karyawan koperasi yang kemudian dilanjutkan untuk mendatangi lokasi bila sudah mendapatkan waktu pertemuan untuk melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan. Pada minggu ke 3 (tiga) dan 4 (empat) bulan yang sama melanjutkan wawancara dengan responden. Pada minggu ke 1 (satu) dan 2 (dua) bulan kedua, melakukan verifikasi data yang masuk dan apabila ada jawaban kuesioner yang kurang lengkap maka akan dilakukan wawancara ulang dengan responden untuk melengkapinya, minggu ke 3 (tiga) dan 4 (empat) bulan kedua dilakukan rekap dan tabulasi data yang sudah masuk yang kemudian data-data tersebut diolah dengan program yang telah direncanakan. Sehingga pada akhir

3 107 bulan kedua sudah didapatkan data dari responden yang lengkap. Selanjutnya pada bulan ke 3 (tiga) dan ke 4 (empat) dilakukan pengolahan data sehingga hasil pengolahan data dari penelitian ini bisa segera ditindaklanjuti dengan pembahasan serta menganalisa temuan yang ada dari penelitian tersebut. 4.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciricirinya akan diduga (Indriantono dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Koperasi Karyawan di Kota Surabaya. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh servant leadership dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi melalui kepuasan kerja, maka yang dijadikan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah koperasi karyawan yang ada di Surabaya, dengan responden Ketua Koperasi, karena yang bersangkutan memiliki informasi dan kewenangan dalam menjelaskan data variabel penelitian dan karyawan koperasi yang akan menjawab tentang gaya kepemimpinan di organisasi koperasi karyawan tersebut. Ketua Koperasi dipilih sebagai responden karena sebagai salah satu pengurus koperasi yang mempunyai kewenangan administrasi, memahami dan sebagai pelaksana organisasi koperasi di lapangan. Jumlah Koperasi Karyawan yang telah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ada di Surabaya adalah 519 koperasi. Yang dimaksud sampel adalah bagian dari populasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan (generalisasi) populasi. Menurut Sekaran (2006) sampel

4 108 adalah sebagian dari populasi, dimana sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses dengan memiliki sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat peneliti dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi. Menurut Sekaran (2006), alasan pengambilan sampel ini dikarenakan besarnya ukuran populasi yang tidak dimungkinkan untuk diambil keseluruhan karena terhalang oleh faktor waktu, biaya, dan sumber daya manusia lainnya. Sampel terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari populasi yang kemudian dipakai untuk menarik kesimpulan tentang populasi yang diteliti. Penelitian dengan menggunakan sampel yang representative akan memberikan hasil yang mempunyai kemampuan untuk digeneralisasi. Kriteria sampel yang representative tergantung pada 2 (dua) aspek yang saling berkaitan, yaitu: akurasi dan presisi. Sampel yang akurat adalah sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasi dengan tepat, sedangkan sampel yang presisi adalah sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan populasi dengan teliti. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan Rumus Slovin pada presisi 7,5% dengan perhitungan sebagai berikut: n = N 1 N ( e) 2

5 109 Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (Riduwan, 2005). n = (0,075) n = 132 koperasi Cara menentukan koperasi karyawan yang dipakai sebagai sampel adalah dengan metode simple random sampling (Sekaran, 2003) yaitu pengambilan sampel acak sederhana, karena 519 koperasi yang digunakan sebagai populasi penelitian memiliki kecenderungan homogen sehingga semua koperasi karyawan sebanyak 519 koperasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Teknik yang dipakai untuk memilih koperasi karyawan yang akan digunakan sebagai sampel adalah dengan cara diundi, yaitu masing-masing koperasi diberi nomor urut 1 sampai dengan 519, nomor-nomor tersebut dimasukkan ke dalam kotak kemudian diambil 132 koperasi secara acak, sehingga didapatkan 132 nama koperasi karyawan yang akan dipakai sebagai sampel dalam penelitian ini. Koperasi-koperasi tersebut kemudian didata dan dicatat secara lengkap nama koperasi beserta alamatnya, sehingga memudahkan dalam melakukan pengumpulan data di lapangan nantinya. Dengan demikian dalam penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 132 koperasi karyawan di Surabaya yang telah diundi tersebut. Untuk menentukan responden pada masing-masing koperasi, digunakan teknik proporsional, yaitu pada masing-masing koperasi diambil responden

6 110 sebanyak 4 orang, yang terdiri 1 orang ketua koperasi dan 3 orang karyawan koperasi (Sintani, 2010). Untuk Koperasi Karyawan yang jumlah karyawannya kurang dari 3 orang, karyawan tersebut tetap disurvey dan jumlah kekurangannya diambilkan dari responden karyawan dari Koperasi Karyawan yang jumlah karyawannya lebih dari 3 orang, sehingga seluruh jumlah responden karyawan koperasi tetap sebanyak 396 orang. Karyawan koperasi tersebut diambil yang sudah mempunyai masa kerja paling sedikit satu tahun, agar dapat memahami tentang kondisi kerja di koperasi tersebut. Sehingga jumlah seluruh responden dalam penelitian ini, yang terdiri dari ketua koperasi dan karyawan koperasi semuanya berjumlah 528 orang Definisi Operasional Variabel Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional variabel eksogen dan endogen sesuai dengan kerangka konseptual penelitian: 1 Servant Leadership (X 1 ) adalah kepemimpinan yang peduli atas pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut, dirinya dan komunitasnya sehingga mendahulukan nilai pemberdayaan orang lain dibandingkan dengan pencapaian ambisi atau pola dan kesukaan dirinya. Servant Leadership dalam penelitian ini diukur berdasarkan indikator dan item (Wong and Page, 2003): a. Orientasi karakter (X 1. 1 ), yaitu sikap tulus pimpinan dalam membina karyawan (X ), sikap rendah hati pimpinan dalam menerima kritik karyawan (X ), dan (X ) sikap melayani dan membuat senang karyawan untuk menyelesaikan tugasnya.

7 111 b. Orientasi masyarakat (X 1.2 ), yaitu memberi perhatian pada pelanggan dan masyarakat sekitar (X ), melakukan kegiatan yang berdampak pada kemandirian ekonomi masyarakat sekitar koperasi (X ), dan memberi kesempatan pada masyarakat sekitar untuk menjalin kerjasama dengan koperasi (X ). c. Orientasi tugas (X 1.3 ), yaitu memiliki visi yang luas dan maju untuk pengembangan koperasi di masa depan (X ), selalu menyusun rencana kerja dan tujuan yang ingin dicapai koperasi (X ), dan mampu menjadi pemimpin dalam menyelesaikan pekerjaan (X ). d. Orientasi proses (X 1.4 ) yaitu mampu menjadi role model bagi karyawan (X ), bersedia bekerjasama dan membentuk tim kerja untuk menyelesaikan pekerjaan (X ), dan memberi peran karyawan dalam pengambilan keputusan (X ) 2 Budaya Kerja (X 2 ) adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain. Budaya Organisasi dalam penelitian ini diukur berdasarkan indikator dan item (Hofstede, 1980): a. Penghindaran atas ketidak pastian (X 2.1 ) yaitu karyawan berusaha untuk menjaga dan mempertahankan organisasi terhadap penyimpangan ide (X ), dan karyawan menerima ide baru dengan hati-hati (X )

8 112 b. Maskulin dan feminin (X 2.2 ) yaitu karyawan pria lebih berprestasi daripada karyawan wanita (X ), karyawan pria lebih berhasil secara material daripada karyawan wanita (X ), dan karyawan pria kurang menghargai persahabatan daripada karyawan wanita (X ) c. Individualisme dan kebersamaan (X 2.3. ), yaitu kesanggupan karyawan untuk menjaga diri dan kelompoknya dari gangguan luar organisasi (X ), dan kecenderungan karyawan untuk meminta perlindungan pada organisasi terhadap gangguan dari luar organisasi (X ). d. Jarak kekuasaan (X 2.4 ), yaitu jauh dekatnya hubungan karyawan dengan pusat kekuasaan/pimpinan (X ), dan distribusi kekuasaan/ kewenangan karyawan dan pengaruhnya terhadap perilaku karyawan (X ) 3 Kepuasan Kerja (Y 1 ) adalah sikap atau derajat sesuai atau tidak sesuai terhadap berbagai dimensi yang berhubungan dengan pekerjaan. Dimensidimensi itu adalah (1) pekerjaan itu sendiri, (2) gaji, (3) kesempatan promosi, (4) pengawasan, dan (5) rekan kerja (Luthans, 2005). a. Pekerjaan itu sendiri (Y 1.1 ) terdiri dari: terbuka kesempatan belajar, terbuka kesempatan menerima tanggungjawab, kecocokan dengan kemampuan, dan kecocokan dengan minat b. Gaji (Y 1.2 ), terdiri dari jumlah yang diterima, dan persepsi sistem penggajian

9 113 c. Kesempatan promosi (Y 1.3 ) terdiri dari: terbuka kesempatan untuk maju bagi semua karyawan, dan atasan yang mendorong pengembangan karir d. Pengawasan (Y 1.4 ), terdiri dari: kesediaan atasan mendiskusikan masalah pekerjaan yang dihadapi pegawai, dan atasan memberi informasi cara menjalankan pekerjaan yang lebih baik e. Rekan kerja (Y 1.5 ) terdiri dari: kesediaan rekan kerja mendiskusikan teknis pelaksanaan kerja, dan kesediaan rekan kerja membantu secara teknis pelaksanaan kerja yang lebih baik 4 Kinerja Organisasi (Y 2 ) adalah pencapaian hasil kerja organisasi koperasi yang diukur dengan menggunakan pendekatan pemeringkatan koperasi yang berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 22/PER/M.KUMK/IV/2007 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/PER/M.KUMK/III/2008 tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi, meliputi 6 (enam) aspek, yaitu : a. Badan usaha aktif (Y 2.1 ) yang ditunjukkan dengan berjalannya mekanisme manajemen koperasi, seperti rapat anggota tahunan (RAT), audit, proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, aktivitas bisnis berjalan, dan ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. b. Kinerja usaha yang semakin sehat (Y 2.2 ) yang ditunjukkan dengan membaiknya struktur permodalan, kondisi kemampuan penyediaan

10 114 dana, penambahan asset, peningkatan volume usaha, peningkatan kapasitas produksi, dan peningkatan keuntungan. c. Kohesivitas dan partisipasi anggota (Y 2.3 ) yang ditunjukkan dengan keterikatan anggota terhadap anggota lain maupun terhadap organisasi, dalam hal rasa tanggung renteng atau kemauan untuk berbagai resiko (risk sharing), tingkat pemanfaatan pelayanan koperasi, serta ukuran- ukuran kuantitatif lainnya, seperti rasio peningkatan jumlah anggota, prosentse kehadiran dalam rapat anggota, prosentase pelunasan simpanan wajib, dan prosentase besaran simpanan sukarela. d. Orientasi pada pelayanan anggota (Y 2.4 ) yang ditunjukkan dengan seberapa besar kesesuaian antara layanan koperasi dengan kepentingan anggota, dimana koperasi mampu memberi layanan seperti yang dibutuhkan oleh para anggotanya. e. Pelayanan kepada masyarakat (Y 2.5 ) yang ditunjukkan dengan seberapa jauh usaha yang dijalankan koperasi dapat menyerap tenaga kerja setempat serta seberapa banyak jumlah layanan koperasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum termasuk peran koperasi ikut mereduksi kemiskinan masyarakat setempat. f. Kontribusi terhadap pemerintah daerah (Y 2.6 ) yang ditunjukkan dengan ketaatan koperasi sebagai wajib pajak dalam membayar pajak serta berbagai bentuk dukungan sumberdaya terhadap kegiatan pembangunan daerah.

11 115 Berdasarkan uraian variabel, indikator dan design instrument penelitian diatas maka konseptual penelitian dapat diringkas seperti dalam Tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Variabel, Indikator dan Design Instrumen Konseptual Penelitian No Variabel Indikator Item 1 Servant Leadership (X 1 ) (Wong and Page, 2003) X 1.1 Orientasi Karakter X 1.2 Orientasi Masyarakat X 1.3 Orientasi Tugas X sikap membina karyawan No Item X rendah hati pimpinan dalam 2 menerima kritik karyawan X Sikap melayani dan membuat senang karyawan untuk 3 menyelesaikan tugas X memberi perhatian pada pelanggan 4 dan masyarakat sekitar X melakukan kegiatan yang berdampak pada kemandirian 5 ekonomi masyarakat sekitar koperasi X memberi kesempatan pada masyarakat sekitar untuk menjalin 6 kerjasama dengan koperasi X memiliki visi yang luas dan maju untuk pengembangan koperasi di 7 masa depan X selalu menyusun rencana kerja dan tujuan yang ingin dicapai koperasi 8 1 Dilanjutkan halaman berikutnya, X 1.4 Orientasi Proses X mampu menjadi pemimpin dalam menyelesaikan pekerjaan X mampu menjadi role model bagi karyawan X bersedia bekerjasama dan membentuk tim kerja untuk menyelesaikan pekerjaan X memberi peran karyawan dalam pengambilan keputusan

12 116 Tabel 4.1 Lanjutan No Variabel Indikator Item 2 Budaya Organisasi (X 1 ) X 2.1 Penghindaran atas ketidakpastian X karyawan berusaha untuk menjaga dan mempertahankan organisasi terhadap penyimpangan ide No Item 13 (Hofstede,1980) X karyawan menerima ide baru dengan hati-hati. 14 X 2.2 Maskulin dan feminin. X karyawan pria lebih berprestasi daripada karyawan wanita 15 X X karyawan pria lebih berhasil secara material daripada karyawan wanita karyawan pria kurang menghargai persahabatan daripada karyawan wanita X 2.3 Individualisme dan kebersamaan X kesanggupan karyawan untuk menjaga diri dan kelompoknya dari gangguan luar organisasi 18 X kecenderungan karyawan untuk meminta perlindungan pada organisasi terhadap gangguan dari luar organisasi 19 X 2.4 Jarak kekuasaan X jauh dekatnya hubungan karyawan dengan pusat kekuasaan/pimpinan 20 X distribusi kekuasaan/kewenangan karyawan dan pengaruhnya terhadap perilaku karyawan 21 Dilanjutkan halaman berikutnya,

13 117 Tabel 4.1 Lanjutan No Variabel Indikator Item 3 Kepuasan Kerja (Y 1 ) Y 1.1 Pekerjaan itu sendiri Y No Item terbuka kesempatan belajar 22 (Luthans, 2005). Y terbuka kesempatan menerima tanggungjawab 23 Y kecocokan dengan kemampuan 24 Y kecocokan dengan minat Y 1.2 Gaji Y jumlah yang diterima Y 1.3 Kesempatan Promosi Y persepsi sistem pengajian Y terbuka kesempatan untuk maju bagi semua karyawan 28 Y atasan yang mendorong pengembangan karir 29 Y 1.4 Pengawasan Y kesediaan atasan mendiskusikan masalah pekerjaan yang dihadapi pegawai 30 Y atasan memberi informasi cara menjalankan pekerjaan yang lebih baik 31 Y 1.5 Rekan Kerja Y kesediaan rekan kerja mendiskusikan teknis pelaksanaan kerja Y kesediaan rekan kerja membantu secara teknis pelaksanaan kerja yang lebih baik Dilanjutkan halaman berikutnya,

14 118 Tabel 4.1 Lanjutan No Item Y 2.1 badan usaha aktif Y mekanisme manajemen koperasi 1 No Variabel Indikator Item 4 Kinerja Organisasi (Y 2 ) Permen Kop dan UKM nomor 22/PER/M.KUMK /IV/2007 Y Y pengawasan koperasi rencana kerja dan RAPB Y 2.2 kinerja usaha Y struktur permodalan yang semakin sehat Y 2.3 kohesivitas dan partisipasi anggota Y Y Y Y Y Y kemampuan penyediaan dana penambahan asset volume usaha kapasitas produksi keuntungan koperasi keterikatan anggota terhadap anggota lain maupun terhadap organisasi Dan Permen Kop Y transaksi anggota di koperasi 11 dan UKM nomor Y 2.4 orientasi pada Y hubungan pelayanan koperasi 06/PER/M.KUMK pelayanan dengan kepentingan anggota 12 /III/2008 anggota Y 2.5 pelayanan kepada masyarakat Y penyerapan tenaga kerja setempat 13 Y layanan koperasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum 14 Y mereduksi kemiskinan masyarakat setempat. 15 Y 2.6 kontribusi terhadap pemerintah daerah Y Y ketaatan koperasi sebagai wajib pajak dukungan sumberdaya terhadap kegiatan pembangunan daerah Sumber : Diolah peneliti (2013)

15 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dengan metode pengumpulan data kuesioner maupun data yang diperoleh secara resmi oleh instansi yang berkompeten. Data primer diperoleh dari subyek penelitian yaitu responden pada koperasi karyawan di kota Surabaya. a Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari survei lapangan dengan responden yang ada di koperasi karyawan yang dikumpulkan melalui kuesioner penelitian. Data primer diperlukan untuk mendapatkan keterangan yang berupa persepsi responden yang berkaitan dengan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. b Data Sekunder Data sekunder pada penelitian ini adalah data pendukung uraian latar belakang permasalahan dari instansi terkait maupun dari website hasil browsing melalui internet. Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, yaitu Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Timur antara lain berupa Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi, Data Keragaan Koperasi dan data lain yang terkait dengan penelitian ini, sedangkan data sekunder dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Surabaya antara lain data keragaan koperasi karyawan yang ada di Surabaya serta data lain yang

16 120 berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder juga diperoleh dari sumber lain, digunakan sebagai bahan untuk melengkapi informasi pada penelitian ini Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak (hubungan) antara peneliti dengan responden penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk mendapatkan data dilakukan dengan cara pengumpulan data dalam metode survei yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan teknik kuesioner (Indriantoro dan Supomo, 2002). Teknik kuesioner merupakan cara pengumpulan data penelitian dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, dimana pertanyaan tersebut berkaitan dengan variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Kuesioner didistribusikan peneliti dengan cara diberikan langsung oleh peneliti dibantu tenaga lapangan di beberapa lokasi penelitian yang terpencar. Peneliti atau petugas lapangan yang menemui responden akan memandu secara langsung cara pengisian kuesioner dihadapan responden, bilamana diperlukan akan memberikan penjelasan terkait dengan maksud pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dengan demikian responden memahami maksud pertanyaan-pertanyaan tersebut. Penelitian ini megunakan 2 (dua) macam kuesioner, yaitu kuesioner yang akan diisi oleh karyawan koperasi dan kuesioner lainnya akan diisi oleh ketua

17 121 koperasi. Kuesioner yang ditujukan kepada karyawan koperasi berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan variabel Servant Leadership, budaya organisasi dan kepuasan kerja, sedangkan kuesioner yang diisi oleh ketua koperasi berkaitan dengan kinerja organisasi. Hasil kuesioner yang diperoleh dari lapangan selanjutnya diverifikasi mengenai kelengkapan jawaban yang diberikan responden, apabila masih terdapat jawaban yang belum lengkap maka perlu dilengkapi lagi. Apabila semua kuesioner sudah dinyatakan lengkap, kemudian jawaban dalam kuesioner tersebut akan dikonversi menjadi angka-angka, tabel-tabel, analisis statistik, dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Selanjutnya analisis data kuantitatif dilandaskan pada hasil kuesioner itu. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk a). mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian, dan b). mendapatkan informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin. Informasi yang ingin didapatkan dari kuesioner adalah yang berkaitan dengan variabel-variabel yang saling berhubungan (interrelated variables) meliputi Servant Leadership, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Organisasi. 4.6 Teknik Analisis Data Metode Statitik Inferensial yang digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Alasan menggunakan metode tersebut dengan pertimbangan bahwa hubungan kausal yang dirumuskan dalam penelitian ini menggunakan model yang tidak sederhana (kompleks). Bentuk hubungan kausal seperti ini membutuhkan analisis yang mampu menjelaskan

18 122 secara simultan tentang hubungan tersebut sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif memberikan gambaran terhadap data lapangan secara deskriptif dengan cara menginterpretasikan data primer ke dalam tabulasi. Analisis deskriptif ini bertujuan: (1) memperoleh gambaran tentang kondisi dari variabel-variabel yang diteliti yaitu Servant Leadership, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Organisasi, (2) mengidentifikasi karakteristik untuk masing-masing variabel dalam bentuk frekuensi dan persentase, (3) untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik responden pada obyek penelitian. Sehingga diperoleh distribusi frekuensi dari hasil tabulasi skor jawaban responden. Pengukuran variabel penelitian ini menggunakan skala Diferensial Semantik pada 5 (lima) kategori dalam bentuk pertanyaan pada tiap butir pertanyaan instrumen penelitian (Sekaran, 2006). Pada atribut bipolar (berkutub dua) dalam skala semantik diidentifikasi, dimana responden diminta untuk menunjukkan sikap mereka pada hal yang bisa disebut sebagai jarak semantik (semantic space) terhadap individu, obyek atau kejadian tertentu pada masing-masing atribut. Dimana skala diferensial semantik dipakai untuk menilai sikap responden yang bisa diatur (plotted) untuk mendapatkan ide mengenai persepsi responden. Pengukuran variabel dengan memakai skala diferensial semantik akan menghasilkan skala interval seperti yang disyaratkan pada analisis data menggunakan SEM atau Structural Equation Modeling (Sekaran, 2006).

19 Skala Deferensial Sematik Data penelitian ini menggunakan skala diferensial semantik, dimana skala tersebut akan menghasilkan skor bernilai 1 hingga 5, dari katagori sangat rendah sampai sangat tinggi. Kemudian untuk mengkategorikan rata-rata jawaban respoden dibuat skala interval yang dihitung dari skor tertinggi yang dikurangi skor terendah dibagi lima, diperoleh interval untuk kategori sebesar 0,80, dengan demikian kategori jawaban respoden ditentukan berdasarkan skala diferensial sematik dengan katagori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi (Riduwan,2005), seperti nampak pada Tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Kategori Skor Berdasarkan Kategori Jawaban Responden No Skala Kategori Jawaban 1 1,00 1,80 2 1,81-2,60 3 2,61-3,40 4 3,41-4,20 5 4,21-5,00 Sumber : Riduwan (2005) Skor Kategori Skor (contoh) Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Metode Analisis Statistik Inferensial Metode Analisis Statistik Inferensial memfokuskan pada bidang kajian analisis dan interpretasi data untuk menarik kesimpulan. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan dengan menggunakan data sampel yang diperoleh. Metode Statitik Inferensial yang digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Pada penelitian ini menggunakan analisis SEM berdasarkan atas beberapa alasan sebagai berikut: pertama, penelitian ini ingin menguji model secara struktural,

20 124 menguji pengaruh dua variabel eksogen yaitu Servant Leadership (X 1 ) dan Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap dua variabel endogen yaitu Kepuasan Kerja (Y 1 ), dan Kinerja Organisasi (Y 2 ). Secara terperinci, penelitian ini menguji secara simultan 1). pengaruh Servant Leadership (X 1 ) terhadap Kepuasan Kerja (Y 1 ), 2). pengaruh Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap Kepuasan Kerja (Y 1 ), 3). pengaruh Servant Leadership (X 1 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y 2 ), 4). pengaruh Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y 2 ), dan 5). pengaruh Kepuasan Kerja (Y 1 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y 2 ), 6). pengaruh Servant Leadership (X 1 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y 2 ) melalui Kepuasan Kerja (Y 1 ), 7). pengaruh Budaya Organisasi (X 2 ) terhadap Kinerja Organisasi (Y 2 ) melalui Kepuasan Kerja (Y 1 ). Alasan kedua yaitu pada penelitian ini seluruh variabel melibatkan variabel yang bersifat unobservable (latent variable), yaitu variabel tidak dapat diukur secara langsung melalui indikator, sehingga harus dilakukan teknik analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA). Akan tetapi dalam SEM dapat dilakukan teknik yang identik dengan CFA yaitu Structural Equation Modeling (SEM) dalam model pengukuran. Sehingga kedua alasan inilah yang memperkuat peneliti untuk menggunakan teknik analisis SEM sebagai alat yang tepat untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu model yang dibangun adalah dalam bentuk terstruktur (memiliki lebih dari satu variabel endogen atau variabel dependent, dan antar persamaan dalam model SEM saling berkaitan), dan kedua adalah seluruh variabel dalam bentuk unobservable (latent variable), sehingga perlu dilakukan model

21 125 pengukuran, yang keseluruhan dapat terselesaikan melalui teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM). Seperti diketahui bahwa metode model persamaan struktural (SEM) merupakan kumpulan teknik-teknik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubungan yang rumit tersebut dapat berbentuk antara satu atau beberapa variabel dependent dengan satu atau beberapa variabel independent. Masing-masing konstruk dibangun dari beberapa variabel indikator (Ferdinand,2006). Semua data yang diperoleh dari responden yang di jadikan sebagai sampel penelitian melalui kuesioner yang di sebarkan, akan dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan program AMOS 16 dan SPSS 16. Program AMOS menunjukkan pengukuran masalah yang struktural, dan digunakan untuk menguji model hipotesis. Hal ini disebabkan adanya kemampuan untuk: memperkirakan koefisien yang diketahui dari persamaan linier struktural, mengakomodasi model yang merupakan variabel laten, mengakomodasi kesalahan pengukuran pada variabel dependen dan independen, mengakomodasi peringatan timbal balik simultan dan saling ketergantungan. Langkah-langkah pembentukan model persamaan struktural dalam penelitian ini antara lain digunakan beberapa pengembangan, validitas Reabilitas Instrumen Penelitian, Evaluasi kriteria Goodness of Fit, Pengujian Asumsi Model SEM dan Pengujian Model Struktural (Hair,2006) adalah sebagai berikut:

22 Pengembangan Model Berbasis Teori Pengembangan model teoritis dilakukan serangkaian eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang akan dikembangkan. Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk mengkonfirmasi model teoritis tersebut melalui data empirik. Metode ini merupakan sebuah confirmatory technique. Teknik ini merupakan teknik menguji teori baru atau teori yang sudah dikembangkan dan yang akan diuji lagi secara empiris. Pengujian ini dapat dilakukan dengan mempergunakan SEM, tetapi SEM tidak dipergunakan untuk membentuk hubungan kausalitas baru, melainkan dipergunakan untuk menguji pengembangan kausalitas yang sudah ada teori yang menguatkan Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram) Pada model teori yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah diagram jalur, yang akan mempermudah untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Dalam diagram alur, hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung antara satu konstruksi dengan konstruksi lainnya, sedangkan garis-garis lengkung antar konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antara konstruksi. Pengukuran hubungan antar variabel dalam SEM dinamakan structural model. Berdasarkan landasan teori maka dibuat diagram jalur untuk SEM (structural model) sebagai berikut :

23 127 X1.1 X1.2 X1.3 Servant Leadership (X1) Y2.1 X1.4 Y1.1 Y2.2 Y1.2 Y1.3 Kepuasan Kerja (Y1) Kinerja Organisasi (Y2) Y2.3 Y2.4 Y1.4 Y2.5 X2.1 Y1.5 Y2.6 X2.2 X2.3 Budaya Oganisasi (X2) X2.4 Gambar 4.1.: Diagram jalur untuk SEM Structural dan Measurement Model Sumber : Diolah Peneliti Dalam mengukur variabel penelitian dikembangkan dari indikator sebagai observable variable (manifest variable) berikut: (dalam terminologi SEM, unobservable variable digambarkan dalam bentuk elips, dan observable variable atau variabel manifest digambarkan dalam bentuk kotak/persegi). Latent variable di bentuk dari indikatornya dengan menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis. Dalam SEM, pengukuran indikator ke variabel dinamakan measurement model. Konversi diagram alur ke dalam persamaan struktural dan model pengukuran. Persamaan yang di dapat dari diagram alur yang dikonversi terdiri dari: 1. Persamaan struktural (structural equation), yang dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Variabel endogen = variabel eksogen + variabel endogen + error

24 Persamaan spesifik model pengukuran (measurement model), dimana harus ditentukan variabel yang mengukur konstruk dan menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan antar konstruk Berangkat dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu maka persamaan struktural yang akan dicari dan diuji koefisiennya adalah sebagai berikut: Y 1 = 1 X X Y 2 = 3 X X Y Keterangan: (Gama) = koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen (Beta) = koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen (Zeta) = galat model Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Untuk menguji instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data, maka perlu dilakukan uji coba pada pada sebagian responden, yaitu sebesar 30 responden karyawan koperasi dan 10 responden ketua koperasi. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pertanyaan dalam instrumen penelitian. Didalamnya juga untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan yang sulit dipahami atau dimengerti oleh responden. Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing butir pertanyaan dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel penelitian yang ditetapkan. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Indriantoro dan Supomo, 2002). Juga validitas menunjukkan sejauh mana alat

25 129 pengukur untuk mengukur apa yang diukur (Ancok dalam Singarimbun dan Efendi, 1995). Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), hasil penelitian valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Bungin (2011) mengatakan bahwa untuk mengetahui valid tidaknya suatu item instrumen adalah dengan membandingkan indeks korelasi product moment Pearson dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus: r xy = N XY X Y N X X N Y Y Keterangan : r xy = skor korelasi n = banyaknya sampel X = skor item pertanyaan Y = skor total item Bila nilai p-value (sig) dari hasil korelasi lebih kecil dari 0.05 maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid (Indriantoro dan Supomo, 2002). Instrumen reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menguji digunakan Alpha Cronbach dengan rumus (Bungin, 2011) : k r 11 = 1 k 1 2 t 2 b 2

26 130 Dimana : r 11 = reliabilitas instrumen (koefisien Alpha Cronbach) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = jumlah varians butir 2 t = varians total Instrumen dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih (Bungin, 2011) Evaluasi kriteria Goodness of Fit Tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness of fit. Berikut ini beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak, seperti yang disyaratkan. 1. X 2 -Chi-square statistik, dimana model dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi-squarenya rendah. Semakin kecil nilai X 2 semakin baik model itu dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value sebesar p>0.05 atau p> RMSEA (The root Mean Square Error of Approximation), yang menunjukkan goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam polulasi (Hair, 1992:138). Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan degrees of freedom.

27 GFI (Goodness of Fit Index), adalah ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit. 4. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), dimana tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0, CMIN/DF, adalah The Minimum Sample Discrepancy Function yang dibagi dengan Degree of Freedom. CMIN/DF tidak lain adalah statistik chi-square, X 2 dibagi DFnya disebut X 2 relatif. Bila nilai X 2 relatif kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data. 6. TLI (Tucker Lewis Index), merupakan incremental index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah base line model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah 0,95 (Ferdinand, 2006) dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit. 7. CFI (Comparative Fit Index), dimana bila mendekati 1, mengindikasi tingkat fit yang paling tinggi merurut (Arbuckle, 1997 dalam Solimun, 2009). Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0,95. Dengan demikian untuk menguji terhadap kesesuaian model melalui goodness of fit dengan indeks-indeks tersebut maka dapat dibuat tabel untuk melihat kreteria yang ditentukan, maka indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model adalah seperti dalam tabel berikut ini :

28 132 Tabel 4.3 Kriteria Goodness of Fit Goodness of fit index Cut-of value Keterangan Significaned Probability 0.05 Nilai Sig Prob 0.05 mengindikasikan model SEM yang diperoleh adalah layak RMSEA 0.08 GFI 0.90 AGFI 0.90 CMIN/DF 2.00 TLI 0.95 CFI 0.95 Nilai RMSEA 0.08 mengindikasikan model SEM yang diperoleh adalah layak Nilai GFI 0.90 mengindikasikan model SEM yang diperoleh adalah layak Nilai AGFI 0.90 mengindikasikan model SEM yang diperoleh adalah layak Nilai CMIN/DF 2.00 mengindikasikan model SEM yang diperoleh adalah layak Nilai TLI 0.95 mengindikasikan model SEM yang diperoleh adalah layak Nilai CFI 0.95 mengindikasikan model SEM yang diperoleh adalah layak Sumber : Ferdinand (2006) Pengujian Asumsi Model SEM Prinsip uji hipotesis asumsi model, yaitu asumsi yang berkaitan dengan model dan asumsi yang berkaitan dengan pendugaan parameter dan pengujian hipotesis yang dijelaskan berikut. 1. Asumsi linieritas yaitu asumsi yang menghendaki semua hubungan berbentuk linier. Uji linearitas, untuk memeriksanya dapat dilakukan dengan membuat diagram pencar (scatter diagram) atau pendekatan curve fit (pada software SPSS). Pengujian asumsi linieritas menggunakan metode curve fit yang dilakukan dengan software SPSS. Rujukan yang digunakan adalah jika nilai Sig model Linier < 0.05 maka asumsi linieritas dapat dipenuhi.

29 Asumsi tidak adanya outlier (pencilan). Outlier merupakan observasi yang muncul dengan nilai ekstrim secara univariate maupun multivariate, karena kombinasi karakteristik unik dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi lainnya. Outlier muncul dengan empat (4) kategori berikut. a. Outlier bisa muncul karena kesalahan prosedur seperti kesalahan dalam memasukkan data atau kesalahan dalam memberi kode data yang ada. b. Outlier bisa muncul karena keadaan khusus yang memungkinkan profil data menjadi lain, khusus yang memungkin profil data menjadi lain, tetapi peneliti mempunyai penjelasan mengenai apa yang menyebabkan munculnya nilai ekstrim. c. Outlier bisa muncul karena adanya sesuatu alasan, tetapi tidak dapat diketahui perihal penyebab munculnya ekstrim tersebut. d. Outlier bisa muncul dalam rentang nilai yang ada, tetapi apabila dikombinasikan dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim, yang disebut dengan multivariate outlier, maka menggunakan metode pengujian Mahalanobis distance. 3. Asumsi normalitas sebaran, yaitu data yang akan dianalisis (variabel latent) dengan menyebar normal (normal ganda). Dengan sampel yang besar (lebih dari 100), asumsi ini tidak terlalu kritis, landasannya adalah Dalil Limit Pusat (Central Limit Theory), yaitu jika n (sample

30 134 size) besar maka statistik dari sampel tersebut akan mendekati distribusi normal walaupun populasi dari mana sampel tersebut diambil tidak terdistribusi normal. Pada penelitian ini, jumlah sampel sebesar 528 responden, sehingga dapat dikatagorikan sebagai distribusi normal Pengujian Model Struktural: Uji Hipotesis Penelitian Setelah model tersebut memenuhi syarat, maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah uji regression weight / loading faktor. Uji ini dilakukan sama dengan uji t terhadap regression weight /loading faktor/ koefisien model, pengujian ini dilakukan terhadap: 1. Hipotesis mengenai measurement model: Parameter Lambda ( ), yaitu parameter yang berkenaan dengan pengukuran variabel laten berdasarkan variabel manifes (berkaitan dengan validitas instrumen). Hipotesis yang di uji: H 0 : i = 0 (tidak signifikan) H 1 : i > 0 (signifikan) 2. Hipotesis mengenai structural model: a. Parameter Gama ( ), yaitu parameter pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dalam structural model. Hipotesis yang di uji: H 0 : i = 0 (tidak signifikan) H 1 : i 0 (signifikan)

31 135 b. Parameter Beta ( ), yaitu parameter pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen dalam structural model. Hipotesis yang di uji: H 0 : i = 0 (tidak signifikan) H 1 : i 0 (signifikan)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian 56 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER 1: ( Diisi oleh karyawan)

LAMPIRAN KUESIONER 1: ( Diisi oleh karyawan) LAMPIRAN KUESIONER : ( Diisi oleh karyawan) BAGIAN A Kami mohon kesediaan bapak/ibu/sdr/i untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut ini, dengan cara mengisi tempat yang telah disediakan atau memberi tanda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengertian metode kuantitatif sendiri adalah definisi, pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di Waroeng Spesial Sambal (SS) kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 1. Waroeng SS Kusumanegara. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu BAB III METODA PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi merupakan pengetahuan atau uraian mengenai metode. Metode itu sendiri merupakan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate, dengan alamat di desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menggambarkan lapangan atau objek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Repetitive Buying di Alex

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian.

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. BAB II LAPORAN PENELITIAN Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini difokuskan pada tujuan studi, dimensi waktu, unit analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. 3.1.1 Tujuan Studi Studi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, pengukuran konsep, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap

Lebih terperinci

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM

A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG II. ISI A.Sejarah SEM dan Pengertian B.Model SEM C.Persamaan Matematis dalam SEM D.Konsep dan Istilah E. Asumsi F. Bagian SEM G.Proses Analisis SEM III. IV. KESIMPULAN JURNAL

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT XYZ merupakan perusahaan asuransi multinasional yang memiliki visi, misi serta tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan proyeksi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Penelitian survei merupakan sebuah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang

Lebih terperinci

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling. Dijelaskan pula sumber,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh store image yang terdiri dari lokasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh store image yang terdiri dari lokasi III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh store image yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik terhadap loyalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka dibutuhkan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rencana atau rancangan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan yang mengkonsumsi Luwak White Koffie dari kalangan masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalan penelitian ini adalah Balai Metrologi DIY. Sebagai subyek penelitiannya adalah pegawai organik kantor Balai Metrologi DIY. Pegawai yang

Lebih terperinci