Gb Keadaan Kandang Kijang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gb Keadaan Kandang Kijang"

Transkripsi

1 Rusa Bawean Gb Keadaan Kandang Rusa Bawean Sanitasi di kandang rusa bawean terlihat bersih, tidak terdapat daun yang berserakan. Kondisi konstruksi kandang yaitu cukup kuat dengan pagar terbuat dari kawat. Cukup terdapat ruang teduh untuk hewan beristirahat. Pada sisi luar kandang terdapat papan informasi yang menjelaskan tentang rusa bawean. Meskipun terdapat saluran pembuangan air limbah, namun limbah tidak dapat mengalir dengan lancar karena SPAL tidak dirawat dengan baik. Selain itu, kotoran hewan tidak segera diambil dan tidak ada pengolahan kotoran hewan. Ketersediaan air bersih untuk minum cukup dan cara mendapatkannya mudah. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area rusa bawean Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Kijang Gb Keadaan Kandang Kijang Kandang kijang terlihat bersih, tidak terdapat daun yang berserakan dan kotoran hewan juga segera dibersihkan. Kondisi konstruksi kandang yaitu cukup kuat dengan pagar 76

2 terbuat dari kawat. Cukup terdapat ruang teduh untuk hewan beristirahat. Pada sisi luar kandang terdapat papan informasi yang menjelaskan tentang Kijang. Tidak terdapat saluran pembuangan air limbah di dalam kandang. Ketersediaan air bersih untuk minum cukup dan cara mendapatkannya mudah. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kijang Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Anoa Gb Keadaan Kandang Anoa Hewan dataran rendah lainnya yaitu Anoa. Pada kandang anoa terlihat bersih, tidak terdapat daun yang berserakan dan kotoran hewan juga segera dibersihkan. Kondisi konstruksi kandang yaitu cukup kuat dengan pagar terbuat dari kawat dengan ukuran yang tebal. Cukup terdapat ruang teduh untuk hewan beristirahat. Terdapat kubangan air yang digunakan untuk berendam dengan kondisi air yang keruh. Pada sisi luar kandang terdapat papan informasi yang menjelaskan tentang Anoa. Tidak terdapat saluran pembuangan air limbah di dalam kandang. Ketersediaan air bersih untuk minum cukup dan cara mendapatkannya mudah. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di 77

3 area anoa Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51% Banteng, Eland Gb Keadaan Kandang Banteng dan Eland Sanitasi pada hewan banteng terlihat bersih, tidak terdapat daun yang berserakan dan tanah terdapat banyak bebatuan. Kondisi konstruksi kandang yaitu cukup kuat dengan pagar terbuat dari kawat tebal dan terdapat saluran air di sekitar kandang. Cukup terdapat ruang teduh untuk hewan beristirahat. Pada sisi luar kandang terdapat papan informasi yang menjelaskan tentang Banteng. Tidak terdapat saluran pembuangan air limbah di dalam kandang. Kotoran hewan tidak segera diambil dan tidak terdapat pengolahan limbah kotoran hewan. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kandang banteng dan eland Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10:38, suhu mencapai 33 o dan kelembapan udara 46%. 78

4 Kudanil Gb Keadaan Kandang Kudanil Berbeda dengan hewan sebelumnya, kondisi kandang hewan kudanil terdapat kubangan air cukup besar sebagai tempat berendam. Di dalam kandang kudanil terdapat daun yang berserakan. Kondisi konstruksi kandang yaitu pagar pembatas yang terbuat dari batuan dan terdapat saluran air sebagai pembatas antara kandang hewan dengan jalan pengunjung. Cukup terdapat ruang teduh untuk hewan beristirahat. Pada sisi luar kandang terdapat papan informasi yang menjelaskan tentang Kudanil. Tidak terdapat saluran pembuangan air limbah di dalam kandang. Air yang terdapat pada kubangan air terlihat keruh dan terdapat endapan. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan area kudanil Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10.38, suhu mencapai 33 o dan kelembapan udara 46%. Harimau Sumatera Gb Keadaan Kandang Harimau Sumatera 79

5 Sanitasi di kandang harimau sumatera terlihat bersih, tidak terdapat daun yang berserakan. Kondisi konstruksi kandang yaitu cukup kuat dengan pagar terbuat dari kawat. Cukup terdapat ruang teduh untuk hewan beristirahat. Pada sisi luar kandang terdapat papan informasi yang menjelaskan tentang rusa bawean. Meskipun terdapat saluran pembuangan air limbah, namun limbah tidak dapat mengalir dengan lancar karena SPAL tidak dirawat dengan baik. Selain itu, kotoran hewan tidak segera diambil dan tidak ada pengolahan kotoran hewan. Ketersediaan air bersih untuk minum cukup dan cara mendapatkannya mudah. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area harimau sumatera Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10.39, suhu mencapai 33,6 o dan kelembapan udara 49%. Watusi Gb Keadaan Kandang Watusi Pada kandang hewan Watusi terlihat banyak pepohonan yang tinggi. Pembatas antara kandang dengan pengunjung dibatasi dengan saluran air dan pagar. Terdapat banyak daun yang berserakan. Selain itu, tidak teerdapat saluran pembuangan air limbah dan kotoran tidak segera diambil. Tidak ada pengolahan terhadap kotoran hewan tersebut. Ketersediaan air bersih dalam jumlah yang cukup. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kandang watusi Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09:46, suhu mencapai 32,1 o dan kelembapan udara 46%. 80

6 Onta Gb Keadaan Kandang Onta Unta, sebagai hewan padang pasir, kondisi kandang memiliki lahan terbuka yang cukup luas. Kondisi di dalam kandang tidak terdapat daun yang berserakan dan kotoran hewan tersebut segera diambil. Meskipun begitu tidak teradpat pengeolahan pada kotoran hwan tersebut. Di dalam kandang unta tidak terdapat saluran pembuangan air limbah. Ketersediaan air bersih untuk minum dalam jumlah yang cukup. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kandang onta Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09:46, suhu mencapai 32,1 o dan kelembapan udara 46%. 81

7 Simpanse, Orang Utan Gb Orang Utan Sedang Berendam di Saluran Air Kandang simpanse dan orang utan tidak terlalu berbeda jauh bentuk dan kondisinya. Terdapat replika pohon yang terbuat dari batu yang disemen sebagai tempat tinggal mereka. Pembatas antara kandang dengan pengunjung yaitu saluran sungai dan pagar. Tidak terdapat saluran pembuangan air limbah. Meskipun ketersediaan air bersih cukup, masih sering terlihat simpanse dan orang utan menggunakan air di saluran air untuk minum. Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09.40, suhu mencapai 32 o C dan kelembapan udara 51%. Lutung, Monyet, dkk Gb Keadaan Kandang Lutung, Monyet, dkk 82

8 Sanitasi di kandang lutung, monyet dan sejenisnya tidak berbeda jauh karena terletak pada satu komplek. Kondisi konstruksi kandang yaitu cukup kuat dengan pagar beton dan di kelilingi saluran air.. Pada sisi luar kandang terdapat papan informasi yang menjelaskan tentang setiap hewan primata tersebut. Meskipun terdapat saluran pembuangan air limbah, namun limbah tidak dapat mengalir dengan lancar karena SPAL tidak dirawat dengan baik.. Ketersediaan air bersih untuk minum cukup dan cara mendapatkannya mudah. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kera Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10.00, suhu mencapai 32.3 o C dan kelembapan udara 49%. Elang Brontok Gb Kandang Elang Brontok Elang Brontok, sebagai salah satu aves, kondisi kandang terbuat dari sangkar besar yang terbuat dari kawat. Di dalam kandang tidak terdapat saluran pembuangan air limbah. Di luar kandang terdapat papan informasi yang berisi informasi lengkap mengenai elang brontok. Ketersediaan air bersih untuk minum cukup dan cara mendapatkannya mudah. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kandang elang brontok Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09:59, suhu mencapai 32,7 o dan kelembapan udara 50%. 83

9 Kandang Gajah Gb Konstruksi Kandang Gajah Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang gajah kuat,akan tetapi kotor oleh kotoran gajah. Kandang gajah juga memiliki papan informasi yang lengkap tentang gajah dan terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan oleh gajah tersebut beraroma tidak sedap dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS.Saluran pembuangan air limbah di kandang gajah masih terbuka tapi terawatt dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area gajah Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Nilgai Gb Konstruksi Kandang Nilgai Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang nilgai kuat, dan sudah cukup bersih dari kotoran nilgai.kandang nilgai juga memiliki papan informasi yang lengkap tentang nilgai dan terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan oleh nilgai tersebut beraroma tidak sedap dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS.Saluran pembuangan air limbah di kandang nilgai masih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan 84

10 pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area nilgai Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Rusa timor Gb Konstruksi Kandang Rusa Timor Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang rusa timor kuat, namunmasih kotoroleh kotoran rusa timor. Kandang rusa timor juga memiliki papan informasi yang lengkap tentang rusa timor dan terdapat saluran pembuangan air. Kotoran yang dikeluarkan oleh rusa timor tersebut tidak berbau dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS. Saluran pembuangan air limbah di kandang rusa timor masih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area rusa timor Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Rusa sambar Gb Konstruksi Rusa Sambar Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang rusa sambar kuat, namun masih kotor oleh kotoran rusa sambar.kandang rusa sambar juga memiliki papan informasi yang lengkap tentang rusa sambar dan tidak terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan olehrusa sambartersebut beraroma tidak sedap dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur 85

11 dengan sampah KBS. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area rusa sambar Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Rusa tutul Gb Konstruksi Kandang Rusa Tutul Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang rusa tutul kuat, namun masih kotor oleh kotoran rusa tutul.kandang rusa tutulmemiliki papan informasi yang lengkap tentang rusa tutul dan terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan oleh rusa tutultersebut tidak bau dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS.Saluran pembuangan air limbah di kandang rusa tutulmasih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area rusa tutul Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Donkey Gb Konstruksi Kandang Donkey Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang donkey kuat, dan sudah cukup bersih dari kotoran donkey.kandang donkey tidak memiliki papan 86

12 informasi yang lengkap tentang donkey dan terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan oleh donkey tersebut tidak bau dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS. Saluran pembuangan air limbah di kandang donkey masih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area donkey Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Kanguru Gb Konstruksi Kandang Kanguru Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang kanguru kuat, dan belum cukup bersih dari kotorankanguru.kandang kanguru memiliki papan informasi yang lengkap tentang kangurudan terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan oleh kangurutersebut beraroma tidak sedap dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS.Saluran pembuangan air limbah di kandang kangurumasih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kanguru Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kanguru Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. 87

13 Wallaby Gb Konstruksi Kandang Wallaby Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang wallaby kuat, dan belum cukup bersih dari kotoran wallaby. Kandang wallaby memiliki papan informasi yang lengkap tentang wallaby dan terdapat saluran pembuangan air. Kotoran yang dikeluarkan oleh wallaby tersebut beraroma tidak sedap dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS. Saluran pembuangan air limbah di kandang wallaby masih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area wallaby Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Sitatunga Gb Konstruksi Kandang Sitatunga Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang sitatunga kuat, dan sudah cukup bersih dari kotoransitatunga.kandang sitatunga memiliki papan informasi yang lengkap tentang sitatunga dan terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan oleh sitatunga tersebut tidak bau dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS.Saluran pembuangan air limbah di kandang sitatungamasih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area 88

14 sitatunga Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Babi rusa Gb Konstruksi Kandang Babi Rusa Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang babi rusa kuat, dan sudah cukup bersih dari kotoran babi rusa.kandang babi rusa memiliki papan informasi yang lengkap tentang babi rusa dan terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan oleh babi rusa tersebut tidak bau dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS.Saluran pembuangan air limbah di kandang babi rusamasih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area babi rusa Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:47, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 51%. Elang laut, Elang Bondol Gb Konstruksi Kandang Elang Laut Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang elang lautdan elang bondolkuat, dan sudah cukup bersih dari kotoran elang lautdan elang bondol.kandang elang lautdan elang bondolmemiliki papan informasi yang lengkap tentang elang lautdan elang bondolserta terdapat saluran pembuangan air.kotoran yang dikeluarkan 89

15 oleh elang lautdan elang bondoltersebut tidak bau dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan dan masih dicampur dengan sampah KBS.Saluran pembuangan air limbah di kandang elang lautdan elang bondolmasih terbuka tapi terawat dengan baik. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area elang laut dan elang bondol Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09:48, suhu mencapai 32,1 o dan kelembapan udara 47%. Pelikan Gb Konstruksi Kandang Pelikan Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa konstruksi kandang pelikan kuat, dan sudah cukup bersih dari kotoran pelikan.kandang pelikantidak memiliki papan informasi yang lengkap tentang pelikan dan tidak terdapat saluran pembuangan air. Kotoran yang dikeluarkan oleh pelikan tersebut tidak bau dan belum ada pengolahan khusus untuk kotoran hewan artinya masih dicampur dengan sampah KBS. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area pelikan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09:15, suhu mencapai 32,1 o dan kelembapan udara 58%. 90

16 4.3 Fasilitas Lain di KBS Perawatan Bayi Satwa Gb Keadaan Ruangan Perawatan Bayi Satwa Kondisi sanitasi pada ruang perawatan bayi satwa sudah cukup baik. Berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan kondisi bangunan terlihat bersih dan terawat. Bahan bangunan yang dipakai yaitu seperti keramik pada lantai, terdapat internit, atap terbuat dari bahan genteng, tembok yang sudah di cat dan terdapat ventilasi yang cukup kondisinya cukup baik dan tidak terlihat adanya kerusakan. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di ruang perawatan bayi dan satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10.14, suhu mencapai 34.1 o C dan kelembapan udara 52%. Pertunjukan Gajah Gb Keadaan Pertunjukan Gajah Kondisi lingkungan pertunjukan gajah yang ada di KBS terlihat cukup bersih. Tidak terlihat adanya sampah daun yang berserakan pada permukaan paving. Cukup luas dan teduh untuk sebuah pertunjukan diluar ruangan karena terdapat pohon-pohon tinggi. Selain itu, terdapat pagar rantai sebagai pembatas antara ruang pertunjukan dengan penonton. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di lokasi pertunjukan gajah 91

17 Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10.12, suhu mencapai 33,8 o C dan kelembapan udara 50%. Pertunjukan Unta Gb Keadaan Pertunjukan Unta Kondisi lingkungan pertunjukan unta yang ada di KBS tidak jauh beda dengan pertunjukan gajah. Kondisinya terlihat cukup bersih dengan permukaan dari tanah. Tidak terlihat adanya sampah daun yang berserakan. Cukup luas dan teduh untuk sebuah pertunjukan diluar ruangan karena terdapat pohon-pohon tinggi. Selain itu, terdapat pagar rantai sebagai pembatas antara ruang pertunjukan dengan penonton. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di lokasi perrtunjukan onta Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10.01, suhu mencapai 32,9 o dan kelembapan udara 52%. 92

18 Toilet (disamping wisata perahu) Gb Keadaan Toilet di Samping Wisata Perahu Kondisi sanitasi toilet yang berada disamping wisata perahu cukup baik. Namun, masih terdapat beberapa kekurangan. Seperti penerangan di dalam kamar mandi yang kurang. Selain itu, tidak terdapat wastafel di kamar mandi. Di dalam toilet juga tidak terdapat sabun. Kondisi yang lainnya yaitu toilet dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, terdapat urinoir, terdapat gayung, tidak ada genangan air di lantai kamar mandi. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di toilet Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09.36, suhu mencapai 33,4 o C dan kelembapan udara 48%. Toilet (disamping hewan komodo) Kondisi sanitasi toilet yang berada di dekat kandang komodo sudah cukup baik.di dalam toilet tidak terdapat sabun. Kondisi yang lainnya yaitu toilet dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, terdapat urinoir, terdapat gayung, tidak ada genangan air di lantai kamar mandi. Terdapat wastafel 2 buah. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di toilet Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10.04, suhu mencapai 33,9 o C dan kelembapan udara 47%. 93

19 Pedagang Makanan Gb Keadaan Kantin di Seberang Kandang Simpanse Keadaan sanitasi pada pedagang makanan dan minuman yang ada di dalam kbs terbilang tidak jauh berbeda baik pedagang yang berada di depan pentas satwa maupun didepan kandang simpanse. Kebiasan pedagang masih kurang bersih yaitu kebiasaan mencuci tangan dengan air yang tidak mengalir tanpa sabun. Kebiasaan mencuci piring para pedagang yaitu menggunakan air mengalir namun terkadang piring dan sendok tidak dikeringkan. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area pedagang makanan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09.39, suhu mencapai 32,1 o C dan kelembapan udara 48,3% Incinerator Gb Ruang Incenerator Berdasarkan keterangan petugas, keberadaan incinerator di KBS sudah cukup lama dan masih berfungsi dengan baik.hal tersebut menunjukkan bahwa incinerator tersebut mendapatkan perawatan yang baik sehingga masih bisa digunakan sampai saat ini.bedasarkan gambar di atas terlihat bahwa incinerator tidak mempunyai cerobong asap sehingga asap pembakaran 94

20 dari incinerator tidak terbuang keluar dari area karantina hewan dan dapat menyebabkan petugas dan hewan karantina mengalami gangguan pernapasan. Selain itu, area di sekitar incinerator kotor oleh daun kering yang digunakan sebagai bahan bakar incinerator dan di sekitar incinerator masih tercium bau bekas pembakaran yang cukup menyengat. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di daerah sekitar incinerator pada tanggal 6 Oktober 2013 pukul 10.05, suhu mencapai 34 o C dan kelembapan udara 46%. Tempat Penampungan Sementara (TPS) Gb Area TPS KBS Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa TPS terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama, dan kedap air.selain itu juga terlihat bahwa TPS tersebut belum cukup untuk menampung seluruh sampah dari KBS.TPS tersebut menghasilkan bau yang tidak sedap karena merupakan sampah dan campuran dari kotoran hewan di KBS, namun tidak dijumpai banyak lalat yang berkeliaran di area TPS tersebut. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area tempat penampungan sampah (TPS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10:46, suhu mencapai 33,8 o dan kelembapan udara 56%. Incinerator Sederhana Gb Konstruksi Incenerator 95

21 Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa dinding area incinerator terbuat dari bahan semen yang kuat dan tidak ada bagian yang terkelupas, namun permukaan dinding tersebut cukup kotor karena terpapar asap pembakaran dari incinerator. Lantai area incinerator terbuat dari semen plester dengan kondisi yang masih baik namun kotor oleh sampah daun kering yang digunakan sebagai bahan bakar incinerator.langitlangit incinerator kotor karena asap dari pembakaran dan atapnya terbuat dari seng. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area incinerator sederhana Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08.36, suhu mencapai 31,8 o C dan kelembapan udara 56% Rumah sakit hewan Gb Rumah Sakit Hewan Berdasarkan gambar di atas, rumah sakit hewan di KBS sudah terdapat pemisahan antara ruang kantor dengan ruang perawatan hewan. Rumah sakit hewan KBS memiliki dokter tetap dan fasilitas yang cukup lengkap untuk merawat hewan.akan tetapi, jarak rumah sakit hewan ini cukup jauh dari area KBS. Gb Konstruksi Rumah Sakit Hewan KBS 96

22 Berdasarkan gambar di atas, dinding rumah sakit hewan KBS terbuat dari bahan yang kuat dan sudah diplester, berwarna terang, namun ada yang terkelupas.lantai terbuat dari bahan keramik yang bersih, tidak licin, dan kondisi masih bagus.langit-langit terbuat dari bahan internit, bersih, dan tidak berlubang. Terdapat ventilasi yang berfungsi sebagai pertukaran udara yang berfungsi dengan baik serta AC di bagian kantorrumah sakit hewan. Atap gedung rumah sakit hewan terbuat dari bahan genteng. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di Rumah Sakit Hewan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 07:51, suhu mencapai 32,8 o C dan kelembapan udara 56%. Ruang karantina Gb Konstruksi Ruang Karantina Berdasarkan gambar di atas, dinding ruang karantina KBS terbuat dari bahan yang kuat dan sudah diplester, bersih, dan berwarna terang. Lantai terbuat dari bahan keramik yang bersih, tidak licin, dan kondisi masih bagus. Langit-langit terbuat dari bahan internit, bersih, dan tidak berlubang. Terdapat ventilasi yang berfungsi sebagai pertukaran udara yang berfungsi dengan baik serta AC di bagian kantor karantina. Atap gedung karantina terbuat dari bahan genteng. Ruang karantina hewan di KBS kondisinya bersih dan terawat. Selain itu, kandang hewan merupakan ruangan yang terpisah dari kantor karantina. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di daerah sekitar ruang karantina pada tanggal 6 Oktober 2013 pukul 10.05, suhu mencapai 34 o C dan kelembapan udara 46%. 97

23 Perpustakaan Gb Konstruksi Perpustakaan KBS Berdasarkan gambar di atas, dinding perpustakaan KBS terbuat dari bahan yang kuat dan sudah diplester, bersih, dan berwarna terang.lantai terbuat dari bahan keramik yang bersih, tidak licin, dan kondisi masih bagus.langit-langit terbuat dari bahan internit, bersih, dan tidak berlubang.terdapat ventilasi yang berfungsi sebagai pertukaran udara yang berfungsi dengan baik yang dilengkapi dengan AC. Atap gedung perpustakaan KBS terbuat dari bahan genteng. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di ruang perpustakaan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09:54, suhu mencapai 32,4 o dan kelembapan udara 48%. Wisata perahu Gb Konstruksi Wisata Perahu Berdasarkan gambar di atas, dinding area wisata perahu KBS terbuat dari bahan yang kuat dan sudah diplester, bersih, dan namun berwarna cukup gelap. Lantai terbuat dari bahan keramik, tidak licin, dan kondisi masih bagus, namun kotor oleh daun kering. Langit-langit terbuat dari bahan bukan internit yaitu anyaman, bersih, namun berlubang. Atap area wisata perahu KBS terbuat dari bahan genteng. Berdasarkan 98

24 pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area wisata perahu Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 09:00, suhu mencapai 32,7 o dan kelembapan udara 50%. Pentas satwa Gb Konstruksi Pentas Satwa KBS Berdasarkan gambar di atas, dinding pentas satwa KBS terbuat dari bahan yang kuat dan sudah diplester, bersih, namun berwarna cukup gelap.lantai terbuat dari bahan keramik, tidak licin, kondisi masih bagus, dan bersih.tidak terdapat langit-langit.atap area wisata perahu KBS terbuat dari bahan bukan genteng, yaitu fiber. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area pentas satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 10:08, suhu mencapai 33,4 o dan kelembapan udara 46%. Kandang transit Gb Konstruksi Kandang Transit KBS Berdasarkan gambar di atas, dinding kandang transit hewan KBS terbuat dari bahan yang kuat, kotor oleh sampah daun yang berjatuhan, dan berwarna cukup gelap. Lantai tidak terbuat dari bahan keramik, tidak licin, kondisi masih bagus, dan bersih.tidak terdapat langit-langit.atap area wisata perahu KBS terbuat dari bahan bukan genteng, yaitu asbes. Berdasarkan pengukuran suhu dan kelembapan yang dilakukan di area kandang transit Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada hari jumat 4 Oktober 2013 pukul 08:34, suhu mencapai 30,1 o C dan kelembapan udara 52%. 99

25 4.4 Kualitas Udara Ambien Kualitas udara ambien di Kebun binatang Surabaya pada Tahun 2010 menunjukkan bahwa parameter SO 2, CO, NO 2, O 3, debu, Pb, H 2 S di ketiga titik sampling (di dekat kandang zebra, pintu utama KBS, di dalam KBS) semuanya di bawah baku mutu yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 10 Tahun Kebisingan di dalam KBS yang dekat kandang zebra sebesar 48,1-52,5 dba. Kebisingan di pintu utama KBS sebesar 62,8-64,8 dba, dan kebisingan di dalam KBS sebesar 64,0-67,8 dba. Hal ini jika dibandingkan dengan baku mutu dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 untuk kebisingan lingkungan rekreasi sebesar 70 dba, maka ketiganya masih dibawah baku mutu. Kebisingan di KBS pada Tahun 2013 di dekat kandang zebra sebesar 54,5 dba, di dekat incinerator sebesar 52,4 dba, di dekat loket masuk sebesar 79,7 dba. Kebisingan di dekat loket masuk sudah di atas baku mutu yang ditetapkan. Parameter SO 2, CO, NO 2, O 3, debu, Pb, dan H 2 S di ketiga titik sampling semuanya di bawah baku mutu berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No 10 Tahun Kualitas Air Bersih di Kebun Binatang Surabaya Kualitas air bersih dari 28 buah air sumur gali dan 9 buah air sumur bor yang diperikasakan oleh KBS pada Tahun 2013 yang meliputi kualitas fisika antara lain: bau, kekeruhan, rasa, suhu lapangan semuanya di bawah batas maksimum yang diperbolehkan menurut Permenkes RI Nomer 416/Menkes/Per/IX/90, kecuali untuk jumlah zat padat terlarut ada empat titik sumur yang tidak memenuhi syarat, yaitu di ASG Sangkar Burung Rangkong dan Julang Mas, ASG Celeng, macan dan beruang, ASG untuk burung unta, dan ASG untuk Kantin (Gambar 4.176). 100

26 Gambar Zat padat terlarut (TDS) yang tidak memenuhi syarat di 4 titik sampling Sumur Gali Kualitas kimia anorganik air bersih yang meliputi: Fe, Hg, F, Cd, Cr 6+, ph, Zn, sianida, sulfat, Pb di 37 tititk sampling air sumur (baik gali maupun bor), semuanya di bawah batas maksimum yang diperbolehkan. Terdapat 8 titik sampling air sumur (yang terdiri atas 2 sumur bor dan 6 sumur gali) yang tidak memenuhi standar kualitas air bersih untuk parameter Khlorida. Dua titik sampling air sumur bor adalah di sumur bor WC perahu dan sumur bor wudhu masjid. Enam sumur gali yang tidak memenuhi syarat kandungan Khloridanya diantaranya adalah di sumur gali bekantan, sumur gali ponten komodo. Untuk selengkapnya bisa dilihat pada Gambar Gambar Kandungan Khlorida di 8 titik sampling yang tidak memenuhi syarat 101

27 Kesadahan sebagai CaCO 3 yang tidak memenuhi syarat, atau lebih dari 500 mg/l terdapat di empat lokasi sampling, sumur gali penyu-ular 514,8 mg/l, sumur gali aquarium sebelah utara dan selatan serta sumur gali WC masjid, bisa dilihat di Gambar Gambar Kesadahan CaCO 3 yang melampui batas yang disyaratkan Mangan yang tidak memenuhi syarat ada 17 dari 37 titik sampling air sumur (45,95%). Data selengkapnya bisa dilihat pada Gambar Gambar Mangan melampaui batas di 17 lokasi sampling air sumur 102

28 Nitrat sebagai N yang tidak memenuhi syarat ada di air sumur gali ponten komodo, yaitu sebesar 14, 41 mg/l (batas maksimum yang diperbolehkan adalah 10 mg/l. Nitrit sebagai N yang tidak memenuhi syarat ada di 3 titik sampling, yakni: di air sumur gali ponten komodo, air sumur bor bilasan perenang, dan air sumur bor WC perahu. Data selengkanya bisa dilihat pada Gambar Gambar Nitrit sebagai N yang tidak memenuhi syarat di 3 lokasi sampling Kualitas kimia organik air bersih yang meliputi zat organik (KMnO 4 ) dan deterjen. Kimia organic (KMnO 4 ) ang tidak memenuhi syarat sebesar 10 dari 37 titik sampling air sumur (27,03%). Kesepuluh titik tersebut bisa dilihat pada Gambar Gambar Sepuluh titik yang kandungan KMnO 4 tidak memenuhi syarat 103

29 Sebagian besar air bersih di KBS tidak memenuhi syarat mikrobiologis. Terlihat dari 40 buah titik sampling hanya ada 10 titik sampling yang memenuhi syarat tersebut. Gambar lokasi sampling yang memenuhi syarat mikrobiologis bisa dilihat di Gambar Gambar Sepuluh titik sampling yang memenuhi syarat mikrobiologis 4.6 Kondisi Sanitasi Kebun Binatang Surabaya Kondisi sanitasi Kebun Binatang Surabaya dilihat berdasarkan pada penilaian berbagai aspek, diantaranya kandang, fasilitas umum, kantin, mushola,pengelolaan sampah, pengelolaan limbah, air bersih,dan lain sebagainya. Setelah dinilai dari berbagai aspek sebagaimana dibahas seperti di atas, diperoleh total nilai sebesar (kategori sedang keseluruhan adalah sebesar ), maka kondisi sanitasi di KBS secara umum termasuk dalam kategori sedang. 104

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT Lampiran KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT I. Karakteristik Responden. Nama :. Jenis Kelamin :. Pekerjaan : 4. Pendidikan : II. Pengetahuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU 85 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No Parameter Satuan A. FISIKA Bau Jumlah

Lebih terperinci

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004. Lembar Observasi Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun 2012 Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : Lama Bekerja : Observasi ini merupakan jawaban tentang persyaratan Hygiene Petgugas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. 40 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian Aspek Teknis 5.1.1 Data Jumlah Penduduk Data jumlah penduduk Kabupaten Jembrana selama 10 tahun terakir berturut turut disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1.

Lebih terperinci

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air. Tanpa air tidak akan ada kehidupan. Demikian pula manusia tidak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur Hari/ Tgl Menara Fahutan No Jam Meteran terbaca Volume Ketinggian Air Di Air Menara Terpakai Keterangan (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 1 6:00

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan, berikut bagan perancangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU Afandi Andi Basri,1), Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknik Lingkungan FTSP

Lebih terperinci

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI I. DATA UMUM : Tanggal Konseling : No. Rekam Medik : Nama : Umur : Nama orang tua/kk : Pekerjaan : Alamat RT/RW/RK : Kelurahan/Desa : II. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia dan lingkungan yang sudah tidak diinginkan lagi keberadaannya. Sampah sudah semestinya dikumpulkan dalam suatu tempat

Lebih terperinci

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN NO VARIABEL YANG DI AMATI YA TIDAK KETERANGAN Lokasi 1. Tidak terletak pada daerah bekas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau tambang. 2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan manusia untuk berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat konsumsi air minum dalam kemasan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari disegala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka didapatkan hasil kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut: A. KESIMPULAN Perkembangan kegiatan pariwisata menimbulkan

Lebih terperinci

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN dr. Tutiek Rahayu,M.Kes tutik_rahayu@uny.ac.id TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN 1 syarat LOKASI KONSTRUKSI Terhindar dari Bahan Pencemar (Banjir, Udara) Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l No Panjang Gelombang % T Absorbansi (nm) 1 500 75 0,1249 2 505 74 0,1308 3 510 73

Lebih terperinci

SANITASI DAN KEAMANAN

SANITASI DAN KEAMANAN SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,

Lebih terperinci

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI - 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit Pencemaran air limbah sebagai salah satu dampak pembangunan di berbagai bidang disamping memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi 1.1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Desa Talumopatu merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Mootilango, kabupaten Gorontalo mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah senyawa H2O yang merupakan bagian paling penting dalam kehidupan dan manusia tidak dapat dipisahkan dengan air. Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON Air merupakan salah satu bahan pokok dalam proses pembuatan beton, peranan air sebagai bahan untuk membuat beton dapat menentukan mutu campuran beton. 4.1 Persyaratan

Lebih terperinci

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER) BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS 2.500 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya

Lebih terperinci

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO. UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO. Oleh : Novrianti Kaharu Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih, tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Provinsi Gorontalo, yang secara geografis terletak pada 00⁰ ⁰ 35 56 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum A. Letak Geografis, Batas Wilayah dan Iklim Kota Gorontalo memiliki luas sebsesar 64,79 km² atau 0,53 % dari luas Provinsi Gorontalo, yang secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Pada

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU BAB IV TINJAUAN AIR BAKU IV.1 Umum Air baku adalah air yang berasal dari suatu sumber air dan memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Sumber air baku dapat berasal dari air permukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin,

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN : Pemetaan Sebaran Kandungan ph, TDS, dan Konduktivitas Air Sumur Bor (Studi Kasus Kelurahan Sengkuang Kabupaten Sintang Kalimantan Barat) Leonard Sihombing a, Nurhasanah a *, Boni. P. Lapanporo a a Prodi

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI Lampiran 1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK RESPONDEN, PENGETAHUAN, LINGKUNGAN, PELATIHAN

Lebih terperinci

Arang Tempurung Kelapa

Arang Tempurung Kelapa Arang Tempurung Kelapa Mengapa harus arang tempurung? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk keperluan memasak. Salah satu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diloniyohu Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, dan untuk pengujian kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai secara umum memiliki tingkat turbiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan air

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan data dari kelurahan desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG BAKU MUTU LINDI BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 71 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 1. Pilihlah

Lebih terperinci

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida Rumah Sehat edited by Ratna Farida Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM IV.1. Umum Air baku adalah air yang memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Air baku yang diolah menjadi air minum dapat berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Sesuai dengan kegunaannya, air dipakai sebagai air minum, mandi, mencuci, sanitasi, transportasi

Lebih terperinci

ii. Tempat Penampungan Sampah Pengelolaan sampah di Pratistha Harsa dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Pengambilan sampah di

ii. Tempat Penampungan Sampah Pengelolaan sampah di Pratistha Harsa dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Pengambilan sampah di 92 ii. Tempat Penampungan Sampah Pengelolaan sampah di Pratistha Harsa dikelola oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Pengambilan sampah di tempat pengumpulan sampah sementara dilakukan 1

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM I. PARAMETER WAJIB No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan 1. Parameter

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng 59 Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng 60 Lampiran 2. Diagram alir pengolahan air oleh PDAM TP Bogor 61 Lampiran 3. Perbandingan antara kualitas air baku dengan baku mutu pemerintah

Lebih terperinci

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar RUMAH SEHAT Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar Pengertian Rumah Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah

Lebih terperinci

KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN

KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN 28310918 JUDUL PENULISAN ILMIAH KAJIAN POLA SIRKULASI PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden 6.1.1 Penilaian Responden terhadap Kebersihan Desa Galuga Lingkungan

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN Nama Rumah Makan/Restoran : Alamat : Nama Pengusaha : Jumlah Karyawan : Jumlah Penjamah Makanan : Nomor Izin Usaha :

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN 2011 IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Bab V Pasal 16 ayat 1 menyatakan bahwa Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib

Lebih terperinci

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan

Lembar Observasi. : Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan Lembar Observasi KONDISI SANITASI RUANG RAWAT INAP KELAS III DAN PENGGUNAAN DESINFEKTAN TERHADAP JUMLAH ANGKA KUMAN LANTAI DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015 Nama Rumah

Lebih terperinci

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB. Kesehatan Lingkungan BAB 4 Kesehatan Lingkungan Pada Minggu pagi yang cerah, Siti beserta seluruh anggota keluarganya bekerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Ibu bertugas menyapu rumah, ayah memotong rumput,

Lebih terperinci

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 4. 1 Aspek Dampak Lingkungan Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal toilet, kamar mandi, pencucian pakaian, wastafel, kegiatan membersihkan lantai dan aktifitas

Lebih terperinci

DATA KUALITAS AIR SUMUR PERIODE APRIL TAHUN 2015

DATA KUALITAS AIR SUMUR PERIODE APRIL TAHUN 2015 DATA KUALITAS AIR SUMUR PERIODE APRIL No : Kulonprogo Parameter Satuan Baku Mutu 1 2 3 4 5 6 7 1 Suhu udara ± 3 C thd suhu 31 32 31 32 32 33 33 29 29 29 29,5 30 30 33 3 Bau Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak

Lebih terperinci

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

SOAL KONSEP LINGKUNGAN 131 SOAL KONSEP LINGKUNGAN 1. Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah a. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa b. Berkurangnya keberagaman biota perairan c. Banyak biota perairan yang mati d.

Lebih terperinci

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) DOKUMEN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP MATRIKS PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PUSKESMAS KEBONDALEM 1. Kualitas Udara dan debu Sumber Aktivitas lalul lintas kendaraan diluar dan area parkir berpotensi

Lebih terperinci

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 LEMBAR PERTANYAAN ANALISIS PENILAIAN RUMAH SEHAT DAN RIWAYAT PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA BALITA DI DESA SIHONONGAN KECAMATAN PARANGINAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2016 I. Identitas

Lebih terperinci

BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK 52 3.1 Karakteristik Air Limbah Domestik Air limbah perkotaan adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan yang meliputi limbah

Lebih terperinci

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM

TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM COPY SNI 03-2399 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN MCK UMUM 1 Ruang Iingkup Tata cara ini meliputi istilah dan definisi, persyaratan yang berlaku untuk sarana

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder sehingga memiliki keterbatasan dalam pengambilan variabel-variabelnya. Laik fisik penilaiannya berdasarkan ketentuan Kepmenkes No. 715 tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah materi di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di planet ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam sel hidup baik pada sel tumbuh-tumbuhan

Lebih terperinci

Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars

Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Mars Mengenal Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan merupakan ruang yang kita tempati beserta segala sesuatu yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU ISSN 2085-0050 ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU Subardi Bali, Abu Hanifah Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau e-mail:

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL 105 LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL (Berdasarkan International Health Regulation (2005) : Handbook for Inspection of Ships and Issuance of Ship Sanitation Certificates) 1. Nama Kapal : 2. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari beberapa sumber daya yang ada di muka bumi ini, salah satu sumber daya yang paling penting bagi manusia adalah sumber daya air. Manusia tidak dapat hidup tanpa

Lebih terperinci

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI ATAS PENGAWASAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK Hadi Iswanto 1) dan Nieke Karnaningroem 2) 1) Teknik Sanitasi Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA Imam Fajri D. 1, Mohamad Sakur 1, Wahyu Wilopo 2 1Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi. Air digunakan hampir di setiap aktivitas makhluk hidup. Bagi manusia, air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Tubuh manusia sebagian

Lebih terperinci

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER)

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER) GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

A. DATA DASAR B. PRASARANA

A. DATA DASAR B. PRASARANA 1. Nama sekolah : 2. Jenis satuan pendidikan : 3. Alamat sekolah : LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN LOMBA SEKOLAH SEHAT A. DATA DASAR 4. Status sekolah : 1. Negeri 2. Swasta 5. Nama Puskesmas pembina : 6. Nama

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna Benda uji Tabung reaksi berisi laktosa broth Di Pipet Diinkubasi pada suhu 35 ± 0,5ºC selama 24 jam Tahap Pendugaan Gas + dalam 24 jam Gas dalam

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Tema desain kawasan menggunakan Tema Green Architecture dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Tema desain kawasan menggunakan Tema Green Architecture dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Desain Kawasan 6.1.1. Spesifikasi Desain Kawasan Tema desain kawasan menggunakan Tema Green Architecture dengan konsep keterbukaan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

Lebih terperinci

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Lampiran 1 INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Nama Lokasi : Diperiksa Tanggal : Alamat : No. Sasaran Jenis Pemeriksaan 1. Halaman Bersih/tidak ada sampah berserakan Ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TPST Sampah Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, yang meliputi tiga kelurahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah sangat berkaitan dengan pertumbuhan dan kepadatan penduduk. Semakin besar pertumbuhan penduduk dapat menunjukkan bahwa wilayah tersebut

Lebih terperinci

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a. LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN MINUMAN PADA KANTIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 0 I. Indentitas

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN: PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (217), Hal. 31 36 ISSN: 2337-824 Uji Perbandingan Kualitas Air Sumur Tanah Gambut dan Air Sumur Tanah Berpasir di Kecamatan Tekarang Kabupaten Sambas Berdasarkan Parameter

Lebih terperinci

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X). Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Guru GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GURU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PELAKSANAAN PHBS PADA GURU SD NEGERIDI PERKEBUNAN TANAH GAMBUS TAHUN 2015 IDENTITAS

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air Lampiran Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air A. Daftar Kriteria Kualitas Air Golonagan A (Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

Lebih terperinci