KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN
|
|
- Ade Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN POLA SIRKULASI PENGUNJUNG PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN RAMZANI NASWAN
2 JUDUL PENULISAN ILMIAH KAJIAN POLA SIRKULASI PEJALAN KAKI PADA TAMAN MARGASATWA RAGUNAN JAKARTA SELATAN)
3 LATAR BELAKANG Luas ±147Ha Kegiatan berjalan Kaki
4 KENDALA YANG TERJADI Kelelahan sehingga tidak dapat menuntaskan melihat-lihat keseluruhan koleksi hewan yang ada
5 Tersesat / Kesasar, akibat tersesat / kesasar banyak anggota keluarga maupun kelomopok yang hilang terutama anak kecil
6 Bingung, memahami keberadaan lokasi karena terlalu banyak zona sehingga sulit di hafal.
7 PERUMUSAN MASALAH 1. Elemen apa saja yang terdapat di Taman Margasatwa Ragunan? 2. Apa yang menjadi penggerak pada Sirkulasi Pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan? 4. Bagaiamana Pola Sirkulasi Pengunjung yang ada pada Taman Margasatwa Ragunan?
8 LANDASAN TEORI SIRKULASI Pencapaian Pintu Masuk Konfigurasi Jalur Hubungan Jalur dan Ruang
9 TAMAN MARGASATWA Taman Margasatwa terdiri dari dua kata, yaitu taman dan margasatwa, Kata Taman dalam bahasa Indonesia memiliki arti sama dengan kata park atau garden dalam bahasa Inggris. Menurut Longman Dictionary of Contemporary English : Taman (park) memiliki arti sebidang tanah luas dan berumput yang di manfaatkan oleh manusia sebagai tempat bersenang-senang atau bersantai.
10 Unsur Taman Margasatwa Binatang (fauna) Tanaman (Flora) Manusia
11 Tipe Kebun Binatang Kebun Binatang Tertutup (Menagerie) Kebun Binatang Semi Terbuka Spesialis Kebun Binatang Kebun Binatang Terbuka Kebun Binatang Terbuka Bebas
12 Fungsi 1. Sarana Perlindungan dan Pelestarian Alam 2. Pendidikan 3. Penelitian 4. Tempat Rekreasi dan Apresiasi Alam
13 TAMAN MARGASATWA RAGUNAN sejarah Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia ( kini Jakarta ) dengan nama Planten en Dierentuin ini pertama kali di kelola oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia ). Taman ini berdiri di atas lahan seluas 10 ha di Jalan Cikini Raya No 73 yang di hibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama di Indonesia. Gambar Planten en Dierentuin, Sumber :ragunanzoo.jakarta.go.id/
14 Lokasi dan Luas Taman Margasatwa Ragunan Jakarta terletak ± 20 km dari pusat kota Jakarta dengan ketinggian 50 mdpl. Taman Margasatwa Ragunan terletak pada posisi antara 6,3 LS dan 106,8 BT dengan curah hujan 2300 mm, suhu 27 C dan kelembapan 60 %. Taman Margasatwa Ragunan berdiri di atas tanah latosol merah seluas 147 ha. Dan secara administratif masuk ke dalam wilayah Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
15 Fasilitas Taman Margasatwa Ragunan Ragunan Satwa Pusat Primata Schmutzer Taman Refleksi Taman Satwa Anak Aquarium Arapaima Rekreasi Anak
16 Aktivitas pada Taman Margasatwa Ragunan Family Gathering, Pentas Musik Akustik Lomba Antar Anak Sekolah Pentas Budaya Tradisional Lari Marathon Penanaman Bibit Pohon Tantangan Bersepeda Gunung
17 Site Plan
18
19 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN PENGUNJUNG 1. Minat / Ketertarikan pengunjung terhadap koleksi satwa pada Taman Margasatwa Ragunan. 2. Kenyaman dan fungsi suatu area. 3. Jarak ruang atau area satu dengan yang lainnya yang berdekatan
20 SKEMA PENENTUAN POLA SIRKULASI Pintu Masuk Zona a Zona b Minat Kenyamanan Jarak Minat Kenyamanan Jarak Pola Sirkulasi Zona a Pola Sirkulasi Zona b Pola Sirkulasi Akses masuk
21 Akses Masuk Pintu Utara a. Terarium Bundar b. Macan Tutul c. Area Piknik d. Burung Pelikan e. Area Bermain a. Singa b. Harimau c. Orang Utan d. Kantor TMR e. Kantin a. Area Piknik b. Buaya c. Unta d. Area Piknik e. Gajah a. Rusa totol b. Jerapah c. Zebra
22 Zona 3 Akses Masuk Pintu Utara Alternatif 1 Pintu Utara - Pelikan - Terarium Singa Harimau Orang utan Buaya Unta Central area / Zona satu. Alternatif 2 Pintu Utara - Pelikan Area Piknik Macan Tutul Singa Harimau Orang utan Buaya Unta Central Area. Alternatif 3 Pintu Utara Pelikan Macan Tutul Area Piknik Kantin Central Area. Alternatif 4 Pintu Utara Pelikan Area piknik Central Area Zona lain
23 Zona 3 Akses Masuk Pintu Utara No Sub-Pola Konfigurasi 1. Sirkulasi Linear Memutar 2. Sirkulasi Linear Memutar 3 Sirkulasi Linear Memutar
24 Zona 4 Akses Masuk Pintu Utara Alternatif 1 Pintu Utara Area Piknik Gajah Zebra Rusa Totol Piknik Area Central Area. Alternatif 2 Pintu Utara Area Bermain Area Piknik Central Area. Alternatif 3 Pintu Utara Area Bermain Gajah Rusa Tototl Zebra
25 Zona 4 Akses Masuk Pintu Utara No Sub-Pola Konfigurasi 1. Sirkulasi Linear 2. Sirkulasi Linear memutar
26 Pola Sirkulasi Melalui Akses Masuk Pintu Utara
27 Akses Masuk Pintu Timur a. Singa b. Harimau c. Beruang d. Buaya e. Unta a. Pusat Primata Schmutzer b. Area Piknik c. Kantin d. Kantor TMR e. Harimau a. Orang utan b. Singa c. Macamn Tutul d. Burung Pelikan e. Area Piknik
28 Zona 1 Akses Masuk Pintu Timur Alternatif 1 Alternatif 2 Pintu Timur - Singa Harimau Beruang Jalur Utama Central Area. Pusat Primata Schmutzer Pintu Timur Pusat Primata Schmutzer Central Area.
29 Zona 1 Akses Masuk Pintu Timur No Sub-Pola Konfigurasi 1. Sirkulasi Linear Memutar 2. Sirkulasi Linear
30 Zona 3 Akses Masuk PintuTimur Alternatif 1 Pintu Timur - Unta - Buaya Orang utan Harimau Harimau area piknik Central area.- Alternatif 2 Pintu Timur - Unta Central area area piknik macan tutul Singa Harimau Orang utan - Buaya Alternatif 3 Pintu Timur Unta Central Area kantin macan tutul Pelikan - terarium
31 Zona 3 Akses Masuk Pintu Timur No Sub-Pola Konfigurasi 1. Sirkulasi Linear 2. Sirkulasi Linear Memutar 3 Sirkulasi Linear Memutar
32 Pola Sirkulasi Melalui Akses Masuk Pintu Timur
33 Akses Masuk Pintu Selatan a. Komodo b. Kuda c. Pusat Primata Schmutzer a. Harimau b. Harimau c. Beruang
34 Zona 1 Akses Masuk Pintu Selatan Alternatif 1 Pintu Selatan Beruang Harimau Singa Pusat Primata Schmutzer
35 Zona 1 Akses Masuk Pintu Selatan No Sub-Pola Konfigurasi 1. Sirkulasi Linear Memutar 2. Sirkulasi Linear
36 Zona 2 Akses Masuk Pintu Selatan Alternatif 1 Pintu Selatan Kuda Komodo Central area
37 Zona 2 Akses Masuk Pintu Selatan No Sub-Pola Konfigurasi 1. Sirkulasi Linear
38 Pola Sirkulasi Melalui Akses Masuk Pintu Selatan
39 Akses Masuk Pintu Barat a. Jalak Bali b. Kuda c. Area Piknik d. Gajah a. Rusa Totol b. Zebra c. Jerapah
40 Zona 2 Akses Masuk Pintu Barat Alternatif 1 Alternatif 2 Pintu Barat Komodo Central Area Pintu Barat Komodo Central area
41 Zona 2 Akses Masuk Pintu Barat
42 Zona 4 Akses Masuk Pintu Barat Alternatif 1 Pintu Utara Area Piknik Gajah Zebra Rusa Totol Piknik Area Central Area. Alternatif 2 Pintu Utara Area Bermain Area Piknik Central Area. Alternatif 3 Pintu Utara Area Bermain Gajah Rusa Tototl Zebra
43 Zona 4 Akses Masuk Pintu Barat No Sub-Pola Konfigurasi 1. Sirkulasi Linear Memutar 2. Sirkulasi Linear
44 Pola Sirkulasi Melalui Akses Masuk Pintu Barat
45 Pola Sirkulasi Keselauruhan Site Taman Margasatwa Ragunan
46 No. Ruang Pola Sirkulasi 1. Akses Masuk Pintu Utara Linear 2. Akses Masuk Pintu Timur Linear 3. Akses Masuk Pintu Selatan Linear 4. Akses Masuk Pintu Barat Linear 5. Penggabungan dari tiap zona dan pintu masuk Radial
Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN
Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan, berikut bagan perancangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebun Binatang Ragunan didirikan pada 19 September 1864 di Batavia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebun Binatang Ragunan didirikan pada 19 September 1864 di Batavia yang awalnya bernama Planten en Dierentuin, merupakan Kebun Binatang pertama di Indonesia. Wilayah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Batavia (kini Jakarta) dengan nama Planten en Dierentuin dan pertama kali
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5. Sejarah Taman Margsatwa Ragunan Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 9 September 86 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama Planten en Dierentuin dan pertama kali
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN..i. SURAT PENGANTAR...ii. ABSTRAK...iii. KATA PENGANTAR.v. DAFTAR ISI..vii. DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR TABEL.
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN..i SURAT PENGANTAR...ii ABSTRAK...iii KATA PENGANTAR.v DAFTAR ISI..vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL.xvi BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Rumusan Masalah.....5
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3, 1 ha di jalan brigjen katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat dikenal dengan berbagai tujuan wisata domestik di Indonesia. Tujuan wisata itu antara lain wisata belanja, wisata
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Taman Safari Indonesia II Prigen Jawa Timur merupakan salah satu lembaga konservasi flora dan fauna terbesar di Indonesia. Permasalahannya, Taman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga untuk memenuhi sifat dasar manusia ini dibutuhkan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ekonomi dan makhluk sosial, sehingga untuk memenuhi sifat dasar manusia ini dibutuhkan faktor penunjang yaitu proses komunikasi. Komunikasi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN KEBUN BINATANG MEDAN. Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka.
BAB II GAMBARAN KEBUN BINATANG MEDAN 2.1. Letak Geografis Medan Kotamadya Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Taman Safari Indonesia II (TSI II) merupakan suatu wahana yang berkonsep kebun binatang modern, di mana jenis satwa ditempatkan di lokasi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai sumber penerimaan devisa, membuka lapangan kerja sekaligus kesempatan berusaha. Hal ini didukung dengan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber data Adapun sumber data pendukung untuk proyek Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Wawancara dengan Bapak Wahyudi Bambang Prihantoro, humas Taman Margasatwa
Lebih terperinciBAB 3 KONDISI UMUM LOKASI PENGAMATAN
BAB 3 KONDISI UMUM LOKASI PENGAMATAN 3.1 Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah Awalnya Taman Burung hanya memiliki satu kubah yang dibangun tahun 1975 dan diresmikan tanggal 19 Agustus 1976, namun kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman hayati di Indonesia memiliki bermacam macam flora maupun fauna di dalamnya hal inilah yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan keanekaragaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata telah menjadi bagian
Lebih terperinciPengembangan dan Renovasi Taman Satwa Jurug di Surakarta BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG I.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangan pembangunan kota Solo saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat, dapat dibuktikan dalam lima Tahun terakhir ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan aslinya (Hairiah, 2003). Hutan menjadi sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan kesatuan flora dan fauna yang hidup pada suatu kawasan atau wilayah dengan luasan tertentu yang dapat menghasilkan iklim mikro yang berbeda dengan keadaan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Sekitar 147 tahun yang lalu di Batavia (kini Jakarta) pelukis ternama
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Sejarah Taman Margasatwa Ragunan Sekitar 147 tahun yang lalu di Batavia (kini Jakarta) pelukis ternama Indonesia yaitu Bapak Raden Saleh menghibahkan lahan seluas 10 Ha di Jalan Cikini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai negara yang terkenal akan keindahan alamnya, Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang terkenal akan keindahan alamnya, Indonesia memiliki banyak obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu contohnya adalah keberagaman
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki tingkat pertumbuhan pariwisata yang tinggi. Potensi wisata yang dimiliki Indonesia adalah
Lebih terperinciTAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Tema desain kawasan menggunakan Tema Green Architecture dengan
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Desain Kawasan 6.1.1. Spesifikasi Desain Kawasan Tema desain kawasan menggunakan Tema Green Architecture dengan konsep keterbukaan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Panduan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka 2 Ibid
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Yogyakarta yang memiliki banyak predikat yang membuat nama Yogyakarta terkenal, antara lain adalah sebagai kota pendidikan, banyak tempat tempat untuk belajar di kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, tuntutan akan kebutuhan informasi pun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, tuntutan akan kebutuhan informasi pun semakin tinggi. Dibutuhkan suatu sistem informasi terpadu yang sesuai dengan esensial
Lebih terperinciBAB 5 MASALAH DAN TUJUAN DESAIN
BAB 5 MASALAH DAN TUJUAN DESAIN 5.1 KONSEP VISUAL 5.1.1 Visual Sebagai Taman Margasatwa yang sudah berdiri sangat lama dan sudah cukup terkenal dikalangan masyarakat DKI Jakarta, bahkan seluruh Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara tropika yang memiliki kawasan hutan yang luas. Berdasarkan luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Negara Brasil dan
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK
26 BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 5.1 Konsep Pengembangan Ancol Ecopark Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal,
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.2 1. Contoh pelestarian secara ex situ di Indonesia adalah... TN Lore Lindu SM Kutai Cagar Alam Nusa
Lebih terperinciPELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:
BAB 4 PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat: 1. Mengetahui berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang mendekati kepunahan. 2. Menjelaskan pentingnya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Taman Safari Indonesia merupakan tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas. Taman ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA 2.1. Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk Menurut Undang-undang, Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Isa dan Ramli (2014) dalam penelitiannya pada FRI Aquarium di Penang Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM memiliki pengaruh
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Data dan informasi yang dipakai dalam pembuatan tugas akhir diperoleh dari beberapa sumber, antara lain: 1. Wawancara / interview dengan narasumber 2. Literatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari proses belajar yang selalu dimulai pada usia dini. Seorang anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan siklus kehidupan makhluk hidup terutama manusia tak lepas dari proses belajar yang selalu dimulai pada usia dini. Seorang anak dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke
Lebih terperinciPERENCANAAN LANSKAP BUMI PERKEMAHAN RANCA UPAS BERDASARKAN PENDEKATAN DAYA DUKUNG EKOLOGI MUHAMMAD ICHWAN A
PERENCANAAN LANSKAP BUMI PERKEMAHAN RANCA UPAS BERDASARKAN PENDEKATAN DAYA DUKUNG EKOLOGI MUHAMMAD ICHWAN A34204040 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik
Lebih terperinciIV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota
IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu objek wisata di Jakarta yang banyak mendapat perhatian pengunjung adalah Kebun Binatang Ragunan. Kebun Binatang Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Cikini
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah. Kekayaan hayati Indonesia dapat terlihat dari banyaknya flora dan fauna negeri ini. Keanekaragaman sumber
Lebih terperinciBAB III KAJIAN TAPAK KAWASAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL
BAB III KAJIAN TAPAK KAWASAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL Kabupaten Bantul adalah kabupaten yang terletak di bagian Selatan Barat daya Provinsi D.I. Yogyakarta. Kawasan ini terletak antara 07 44 04 08 00
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung
Lebih terperinciTaman Safari Indonesia, Cisarua - Bogor
Taman Safari Indonesia, Cisarua - Bogor Taman rekreasi terdekat dari Jakarta adalah Taman Safari Indonesia. Berlokasi di Desa Cibeureum, Kec. Cisarua, Kab. Bogor, Jawa Barat, dibangun tahun 1980. Pada
Lebih terperinciRINGKASAN. mendukung keberadaan Taman Laut Banda dengan mempertimbangkan aspek
RINGKASAN MAISNUN ALBAAR. A 3 1.0655. PERENCANAAN LANSKAP PULAU KECIL. BANDA NAIRA - MALUKU SEBAGAI KAWASAN WISATA. (Di bawah bimbiugan Bapak Bambang Sulistyantara). Studi hi bertujuan membuat rencana
Lebih terperinciMETODOLOGI Waktu dan Tempat
41 METODOLOGI Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilaksanakan di base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat (Gambar 15). Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Mei 2011 sampai dengan
Lebih terperinciRedesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya Berbasis Isu Sirkulasi
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 227 Redesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya Berbasis Isu Sirkulasi Irviandy Setyanto dan Bambang Soemardiono Departemen
Lebih terperinciIV KONDISI UMUM TAPAK
IV KONDISI UMUM TAPAK 4.1 Letak, Luas, dan Batas Tapak Secara geografis kawasan Gunung Kapur Cibadak Ciampea terletak pada 16 32 BT 16 35 46 BT dan 6 36 LS 6 55 46 LS. Secara administratif terletak di
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Land of Water, Goerge S. Tahija, tahun National Geographic edisi Mei National Geographic edisi Januari 2007
7 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Buku : Land of Water, Goerge S. Tahija, tahun 2006 Dasar Photography Digital, Makarios Soekojo, tahun 2007 National Geographic edisi Mei 2006 National
Lebih terperinciBerikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam
Banyak sekali ulah manusia yang dapat menyebabkan kepunahan terhadap Flora dan Fauna di Indonesia juga di seluruh dunia.tetapi,bukan hanya ulah manusia saja,berikut beberapa penyebab kepunahan flora dan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Inventarisasi Tahap inventarisasi merupakan tahap yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang mendukung dan dibutuhkan pada perencanaan jalur hijau jalan ini. Berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lebih dari jenis tumbuhan terdistribusi di Indonesia, sehingga Indonesia
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna serta kehidupan liar lain yang mengundang perhatian berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri. Tercatat lebih dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer
Lebih terperinciDunia Binatang. Belajar Apa di Pelajaran 2?
2 Dunia Binatang Pernahkah kamu melihat seorang pembawa acara di televisi? Agar dapat menjadi pembawa acara yang baik, kamu harus mampu berbicara dengan baik di depan umum. Hal tersebut dapat diawali dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Perumusan Permasalahan 5 C. Tujuan dan Sasaran Penelitian 5 D. Manfaat Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Proyek yang direncanakan dalam Studio Konsep Perancangan Arsitektur (SKPA) berjudul Boyolali Historical Park sebagai Pengembangan Taman Sonokridanggo. Maksud dari
Lebih terperinciSMP NEGERI 3 MENGGALA
SMP NEGERI 3 MENGGALA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Untuk Kalangan Sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Indonesia terbentang antara 6 o LU - 11 o LS, dan 97 o BT - 141 o BT. Secara geografis
Lebih terperinciV ULASAN KARYA PERANCANGAN
V ULASAN KARYA PERANCANGAN 5.1 Hasil perancangan 5.1.1 Cover Kamus Ciung in English Kamus Visual Anak Ciung in English Eka Nur Eskandar Rusmanto Ciung in English Gambar 5.1 Cover depan & belakang Kamus
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN HAYATI. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem
KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman Genetis Keanekaragaman ekosistem Tujuan Pembelajaran Mampu mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia Mampu membedakan keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang bersedia mengeluarkan uang untuk mengisi waktu luang (leisure) dalam rangka menyenangkan diri
Lebih terperinciIII METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.
III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kawasan Gunung Kapur Cibadak Ciampea Bogor, Propinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian terlihat pada Gambar 2. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah kelompok utama dari multiseluler, organisme eukariotik dari Animalia kingdom atau
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah kelompok utama dari multiseluler, organisme eukariotik dari Animalia kingdom atau Metazoa. Binatang bisa juga disebut dengan fauna maupun satwa,
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
26 III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Lokasi kawasan Gunung Endut secara administratif terletak pada wilayah Kecamatan Lebakgedong, Kecamatan Sajira, Kecamatan Sobang dan Kecamatan Muncang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau taman margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada
Lebih terperinciKonservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI
Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI Indikator Perkuliahan Menjelaskan kawasan yang dilindungi Menjelaskan klasifikasi kawasan yang dilindungi Menjelaskan pendekatan spesies Menjelaskan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. Kebun binatang atau Taman Margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Taman Margasatwa Kebun binatang atau Taman Margasatwa adalah tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan kepada publik.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. aquarium, karantina, toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). KBS
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah PD Kebun Binatang Surabaya Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TSI II Prigen ini merupakan Safari Park terbesar di Asia yang berlokasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman Safari Indonesia II Prigen Jawa Timur merupakan salah satu lembaga konservasi flora dan fauna terbesar di Indonesia. Hanya saja, permasalahan yang tampak
Lebih terperinciBeberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:
Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai dari sumber daya alam yang diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Dengan potensi tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan kota yang terus berkembang serta mengalami peningkatan jumlah penduduk dan luas lahan terbangun sehingga menyebabkan terjadinya penurunan luas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI KINERJA PENGELOLAAN KAWASAAN MARGARAYA DAN MARGASATWA TINJOMYO - SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh : LUTFI HANIFAH L2D
STUDI EVALUASI KINERJA PENGELOLAAN KAWASAAN MARGARAYA DAN MARGASATWA TINJOMYO - SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : LUTFI HANIFAH L2D 098 444 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang sering disebut Taman Jurug adalah obyek wisata yang terletak di tepian sungai Bengawan Solo dengan luas lahan 13.9 Ha, memiliki
Lebih terperinciJalan ke Taman Safari Pantai yang Indah
Wini Yati IV B Jalan ke Taman Safari Waktu itu aku berlibur ke Taman Safari. Aku diberi oleh ayah dan ibu sebuah sepeda. Aku merasa senang. Aku senang pulang ke rumah dengan sepeda. Karya: Riska Ayu Pantai
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare
BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare berdasarkan tema ekowisata, konsep belajar dan bermain bersama alam dan wawasan keislaman menghasilkan perancangan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VIII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Keberadaan hutan di Indonesia mempunyai banyak fungsi dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia. Keberadaan hutan di Indonesia mempunyai banyak fungsi dan manfaat, antara
Lebih terperinciBAB II TAMAN HEWAN PEMATANG SIANTAR SEBELUM TAHUN Propinsi Sumatera Utara. Taman Hewan Pematang Siantar merupakan taman hewan
BAB II TAMAN HEWAN PEMATANG SIANTAR SEBELUM TAHUN 1978 2.1 Awal Berdirinya Taman Hewan Taman Hewan Pematang Siantar adalah satu dari dua kebun binatang yang ada di Propinsi Sumatera Utara. Taman Hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan salah satu industri terbesar di dunia. World
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata saat ini merupakan salah satu industri terbesar di dunia. World Travel and Tourism Council, pada tahun 1998 menyebutkan bahwa sektor pariwisata memiliki
Lebih terperinciKarena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD VI (ENAM) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam. Satu makhluk
Lebih terperinciKAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KAWASAN KONSERVASI UNTUK PELESTARIAN PRIMATA ANI MARDIASTUTI JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kawasan Konservasi Indonesia UURI No 5 Tahun 1990 Konservasi
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI
24 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 4.1 Sejarah Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu merupakan kawasan yang berubah peruntukannya dari kebun percobaan tanaman kayu menjadi taman wisata di Kota Palembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus mengunjungi kebun binatang dengan penuh suka cita. Untuk itu, pihak. pemeliharaan sarana fisik yang nyaman dan menarik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebun binatang adalah salah satu sarana rekreasi bagi masyarakat umum yang menjadi tempat yang menyenangkan, nyaman sekaligus aman agar masyarakat dapat terus
Lebih terperinciKONDISI UMUM Keadaan Fisik Fungsi
19 KONDISI UMUM Keadaan Fisik Kebun Raya Cibodas (KRC) merupakan salah satu kebun raya yang terdapat di Indonesia. KRC terletak di Desa Cimacan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pintu gerbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Butterfly : Bahasa Inggris: Kupu-kupu Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera atau serangga bersayap sisik (lepis: sisik dan ptero:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan konservasi terdiri dari kawasan suaka alam termasuk cagar alam dan suaka margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam, dan taman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan ekosistemnya. Potensi sumber daya alam tersebut semestinya dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Area pegunungan adalah salah suatu tempat yang sangat menarik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Area pegunungan adalah salah suatu tempat yang sangat menarik untuk diteliti. Terdapat berbagai jenis vegetasi yang bisa ditemui di kawasan tersebut. Tanah yang subur
Lebih terperinciVI. PERENCANAAN HUTAN KOTA
VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA 6.1. Konsep Hutan Kota Perencanaan hutan kota ini didasarkan pada konsep hutan kota yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat kota Banjarmasin terhadap ruang publik. Hal ini sejalan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh melalui
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh melalui berbagai sumber antara lain : 1. Wawancara dengan pengelola Kebun binatang Ragunan
Lebih terperincidipengaruhi oleh faktor-faktor peninggalan sejarah. Dari Peninggalan sejarah yang berbentuk fisik tampak adanya pengaruh kuat yang dominan pada
Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang to 1.1.1 Umum Berbagai langkah kebijaksanaan pemerintah daerah Surakarta telah dilakukan dalam mengembangkan tempat kepariwisataan terhadap daerahdaerah yang
Lebih terperinciPOLA PENGGUNAAN RUANG OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN RIZKI KURNIA TOHIR E
POLA PENGGUNAAN RUANG OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN RIZKI KURNIA TOHIR E34120028 Dosen Prof. Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA PROGRAM STUDI KONSERVASI BIODIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Berdasarkan dari tema yang di angkat yaitu Green Architecture maka
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Berdasarkan dari tema yang di angkat yaitu Green Architecture maka konsep dasar yang diambil adalah konsep keterbukaan, hal ini didasarkan atas keterkaitan konsep
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan Kebun Binatang Surabaya didirikan berdasarkan SK. Gubernur Jendral Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No.40 dengan nama Soerabaiasche planten-en
Lebih terperinciBAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG
BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,
Lebih terperinciPerencanaan Lanskap Arboretum Sumber Brantas sebagai Obyek Wisata Alam (Landscape Planning for Sumber Brantas Arboretum as Outdoor Recreation Area)
Perencanaan Lanskap Arboretum Sumber Brantas sebagai Obyek Wisata Alam (Landscape Planning for Sumber Brantas Arboretum as Outdoor Recreation Area) Oleh : Medha Baskara 1) Aris Munandar 2) dan Tjahjono
Lebih terperinci