Arsip Beruntun. Definisi Arsip Beruntun. Contoh Arsip Beruntun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arsip Beruntun. Definisi Arsip Beruntun. Contoh Arsip Beruntun"

Transkripsi

1 Arsip Beruntun Informasi yang disimpan di dalam media penyimpan sekunder dikelompokkan dalam bentuk arsip (file). Suatu arsip merupakan organisasi dari sejumlah rekaman. Masing-masing rekaman dapat terdiri dari satu atau beberapa field dan setiap field dapat terdiri dari satu atau beberapa byte. Informasi yang disimpan oleh satu buah arsip atau lebih berkategori sama. Contohnya data mahasiswa disimpan dalam arsip mahasiswa, data nilai mahasiswa disimpan dalam arsip nilai mahasiswa, data buku komputer disimpan dalam arsip buku komputer, dll. Catatan nama setiap arsip harus unik (tidak boleh sama). Informasi yang direkam di dalam arsip disebut rekaman (record). Metode pengorganisasian rekaman dalam pengarsipan dibedakan sebagai berikut: 1. arsip beruntun (sequential file); 2. arsip acak (random file); 3. arsip berindeks (indexed file; 4. dll. Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 1 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 2 Definisi Arsip Beruntun Arsip beruntun adalah sekumpulan rekaman yang disimpan di dalam penyimpanan sekunder komputer, yang dapat diakses secara beruntun mulai dari rekaman pertama sampai dengan rekaman terakhir, rekaman demi rekaman secara searah. Karena komputer "tidak mengetahui" akhir arsip, maka di dalam arsip beruntun ditambahkan rekaman fiktif yang berfungsi sebagai "tanda" bahwa akhir arsip sudah tercapai sehingga pembacaan rekaman dihentikan. Rekaman fiktif ditambahkan sesudah rekaman terakhir. Setiap rekaman boleh bertipe dasar maupun tipe terstruktur yang telah didefinisikan. Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 3 Contoh Arsip Beruntun Arsip mahasiswa yang berisi NIM, Nama dan IPK. type DataMhs : record <NIM : integer, Nama : string, IPK : real> type ArsipMhs : SeqFile of DataMhs and MARK = < ,'.',0.00> MHS : ArsipMhs Abdullah Fidha Rozak Sumiati Mila Rossa Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 4

2 Perintah Dasar Arsip Beruntun 1. OPEN Sebelum arsip dapat diakses (dibaca atau ditulis) mula-mula arsip haruslah diaktifkan terlebih dahulu. Untuk keperluan ini fungsi yang digunakan OPEN. Fungsi OPEN adalah membuka arsip beruntun untuk siap dibaca. Pointer pembacaan menunjuk ke rekaman pertama. Prosedur OPEN procedure OPEN (input NamaArsip : ArsipBeruntun, Output NamaRek : Rekaman) {Membuka arsip beruntun NamaArsip untuk siap dibaca K.Awal : Sembarang K.Akhir : NamaRek berisi nilai rekaman pertama} Contoh: OPEN (MHS, RekMhs){MHS = nama arsip, RekMhs bertipe DataMhs} Bila arsip yang dibuka berisi rekaman seperti contoh di atas, maka kedua perintah OPEN di atas menyebabkan: RekMhs berisi < , Abdullah, 3.10> Dalam program bahasa C/C++ Prototype fungsi fopen() ada di header fungsi stdio.h Bentuk umum : FILE *fopen(char *namafile, char *mode); Keterangan : namafile adalah nama dari file yang akan dibuka/diaktifkan. mode adalah jenis operasi file yang akan dilakukan terhadap file. Jenis-jenis operasi file : r : menyatakan file hanya dapat dibaca (file harus sudah ada). w : menyatakan file baru akan dibuat/diciptakan (file yang sudah ada akan dihapus). a : untuk membuka file yang sudah ada dan akan dilakukan proses penambahan data (jika file belum ada, otomatis akan dibuat). r+ : untuk membuka file yang sudah ada dan akan dilakukan proses pembacaan dan penulisan. w+ : untuk membuka file dengan tujuan untuk pembacaan atau penulisan. Jika file sudah ada, isinya akan dihapus. a+ : untuk membuka file, dengan operasi yang akan dilakukan berupa perekaman maupun pembacaan. Jika file sudah ada, isinya akan dihapus. Contoh : pf = fopen( COBA.TXT, w ); Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 5 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 6 2. READ Fungsinya membaca rekaman yang sekarang sedang ditunjuk oleh pointer pembacaan. procedure READ(input NamaArsip : ArsipBeruntun,output NamaRek : Rekaman) { membaca rekaman yang sekarang sedang ditunjuk oleh pointer pembacaan dari arsip yang bernama NamaArsip. K.Awal : - K.Akhir : NamaRek berisi nilai rekaman yang sedang ditunjuk oleh pointer pembacaan. pointer pembacaan menunjuk ke awal rekaman berikutnya.} READ (MHS,RekMhs) Jika pointer pembacaan menunjuk ke awal rekaman kedua dari contoh di atas, maka perintah READ menyebabkan: RekMhs berisi < ,Fidha Rozak,2.87> setelah perintah READ di atas, pointer pembacaan sekarang menunjuk ke awal rekaman ketiga dan siap untuk membaca rekaman ketiga itu. 3. REWRITE Fungsinya menyiapkan arsip untuk perekaman. procedure REWRITE(input NamaArsip : ArsipBeruntun) { Menyiapkan arsip NamaArsip untuk ditulisi K.Awal : - K.Akhir : pointer penulisan menunjuk ke awal arsip NamaArsip, siap untuk menulis rekaman} REWRITE(MHS) Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 7 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 8

3 4. WRITE Fungsinya menulis rekaman ke dalam arsip beruntun. procedure WRITE(input NamaArsip : ArsipBeruntun,output NamaRek : Rekaman) { menulis NamaRek ke arsip yang namanya NamaArsip. K.Awal : pointer penulisan sudah berada pada posisi siap merekam K.Akhir : NamaRek tertulis ke dalam arsip NamaArsip. Pointer penulisan maju satu posisi.} WRITE(MHS,< ,'Ariel Peterpan',1.99>) Catatan: Arsip yang dibuka untuk pembacaan (dengan perintah OPEN) tidak dapat digunakan untuk perekaman. Demikian juga sebaliknya, arsip yang dibuka untuk perekaman (dengan perintah REWRITE) tidak dapat dibaca. Operasi baca dan tulis tidak dapat dilakukan sekaligus pada arsip beruntun. Cara mengakhiri arsip dengan MARK: WRITE (MHS,< ,'.',0.00>) 5. CLOSE Fungsinya menutup arsip yang telah dibuka untuk pembacaan atau dibuka untuk perekaman. procedure CLOSE(input NamaArsip : ArsipBeruntun) { menutup arsip yang telah dibuka. K.Awal : Sembarang K.Akhir : Arsip NamaArsip telah ditutup, tidak dapat diproses lagi.} Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 9 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 10 Skema Pemrosesan Beruntun untuk Arsip beruntun 1. Skema pemrosesan beruntun dengan penanganan kasus kosong PEMROSESANBERUNTUN1 KAMUS type Rekaman : record <deklarasi nama field dan tipenya> type ArsipBeruntun : SeqFile of Rekaman and MARK = <rekaman fiktif> NamaArsip : ArsipBeruntun NamaRek : Rekaman OPEN(NamaArsip, NamaRek) if NamaRek = MARK then output( Arsip kosong ) Inisialisasi repeat Proses(NamaRek) READ(NamaArsip, NamaRek) until NamaRek = MARK Terminasi Endif CLOSE(NamaArsip) Skema pemrosesan beruntun tanpa penanganan kasus kosong PEMROSESANBERUNTUN2 KAMUS type Rekaman : record <deklarasi nama field dan tipenya> type ArsipBeruntun : SeqFile of Rekaman and MARK = <rekaman fiktif> NamaArsip : ArsipBeruntun NamaRek : Rekaman Inisialisai OPEN(NamaArsip, NamaRek) while (NamaRek MARK) do Proses(NamaRek) READ(NamaArsip, NamaRek) Terminasi CLOSE(NamaArsip) Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 11 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 12

4 Penggabungan Arsip Penggabungan arsip (merging) dilakukan untuk menggabungkan rekaman yang disimpan di dalam dua buah arsip berbeda. Hasil penggabungan disimpan pada sebuah arsip baru. Penggabungan dapat dilakukan untuk arsip terurut dan arsip belum terurut. Cara penggabungan yang paling sederhana adalah penggabungan yang dilakukan dengan menambah rekaman arsip yang kedua setelah rekaman terakhir arsip pertama. Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 13 Penggabungan dua buah arsip dengan Penyambungan Misalkan diberikan dua buah arsip bilangan bulat, yang pertama bernama Bil1 dan yang kedua bernama Bil2. Arsip Bil1: Arsip Bil2: Maka arsip Bil3 berisi hasil penyambungan arsip Bil1 dengan arsip Bil2. Rekaman Bil2 ditambahkan setelah rekaman Bil1. Arsip Bil3: Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 14 KAMUS type BilBulat : integer type ArispBIL : SeqFile of BilBulat and MARK = <9999> Bil1, Bil2, Bil3 : ArsipBil procedure PenyambunganArsip1 {K.Awal : arsip Bil1 atau Bil2 mungkin kosong K.Akhir: arsip Bil3 berisi hasil penggabungan Bil1 dan Bil2} KAMUS LOKAL I : BilBulat Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 15 REWRITE(Bil3) OPEN(Bil1,I) while (I 9999) do WRITE(Bil3, I) READ(Bil1,I) OPEN(Bil2,I) while (I 9999) do WRITE(Bil3, I) READ(Bil2,I) WRITE(Bil3, <9999>) CLOSE(Bil1) CLOSE(Bil2) CLOSE(Bil3) Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 16

5 Penggabungan Dua Arsip Terurut Misalkan arsip pertama dan arsip kedua sudah terurut menaik dan akan digabungkan juga terurut menaik. Arsip Bil1: Penggabungan arsip secara terurut ada 2 versi: 1. Versi AND 2. Versi OR Arsip Bil2: Arsip Bil3: Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 17 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 18 Versi AND procedure GabungArsipVersiAND {K.Awal : arsip Bil1 atau Bil2 mungkin kosong. Jika tidak kosong berisi rekaman yang terurut menaik. K.Akhir: arsip Bil3 berisi hasil penggabungan Bil1 dan Bil2 dan rekamannya terurut menaik. Jika kedua arsip masukan kosong, maka arsip Bil3 kosong. } KAMUS LOKAL Angka1, Angka2 : BilBulat OPEN(Bil1, Angka1) OPEN(Bil2, Angka2) REWRITE(Bil3) Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 19 while (Angka1 9999) AND (Angka2 9999) do if (Angka1 Angka2) then WRITE(Bil3, Angka1) READ(Bil1, Angka1) WRITE(Bil3, Angka2) READ(Bil2, Angka2) endif while (Angka1 9999) do WRITE(Bil3, Angka1) READ(Bil1, Angka1) while (Angka2 9999) do WRITE(Bil3, Angka2) READ(Bil2, Angka2) WRITE( Bil3, <9999>) CLOSE(Bil1) CLOSE(Bil2) CLOSE(Bil3) Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 20

6 Versi OR procedure GabungArsipVersiAND {K.Awal : arsip Bil1 atau Bil2 mungkin kosong. Jika tidak kosong berisi rekaman yang terurut menaik. K.Akhir: arsip Bil3 berisi hasil penggabungan Bil1 dan Bil2 dan rekamannya terurut menaik. Jika kedua arsip masukan kosong, maka arsip Bil3 kosong. } KAMUS LOKAL Angka1, Angka2 : BilBulat OPEN(Bil1, Angka1) OPEN(Bil2, Angka2) REWRITE(Bil3) while (Angka1 9999) OR (Angka2 9999) do if (Angka1 Angka2) then WRITE(Bil3, Angka1) READ(Bil1, Angka1) WRITE(Bil3, Angka2) READ(Bil2, Angka2) endif WRITE( Bil3, <9999>) CLOSE(Bil1) CLOSE(Bil2) CLOSE(Bil3) Pemutakhiran Arsip Pemutakhiran (updating) adalah proses yang dilakukan untuk mengubah atau meremajakan rekaman arsip induk (master file). Peremajaan rekaman arsip dapat dilakukan dengan data rekaman yang baru diketik dari papan ketik atau dibaca dari arsip transaksi. Satu rekaman pada arsip yang diremajakan (arsip induk) dapat mengalami beberapa kali perubahan atau peremajaan. Peremajaan langsung dilakukan terhadap arsip master. Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 21 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 22 procedure PemutakhiranArsip { Meremajakan rekaman pada arsip MAST K.Awal : Arsip MAST terdefinisi, terurut menaik. K.Akhir : field dari rekaman tertentu pada arsip MAST dimutakhirkan dan data tetap terurut.} Kamus Lokal M : datamhs NimB, AlamatB : string Algoritma OPEN(MAST, M) if (M = MARK) then output( Arsip kosong ) output( Ketikan NIM alamat yang akan diubah ) input(nimb) REWRITE(TEMP) while (M.NIM < NimB) and (M MARK) do WRITE(TEMP, M) READ(MAST, M) if (M.NIM = NimB) then output(m.nim, M.NAMA, M.TGL_LAHIR, M.ALAMAT, M.TELEPON) input(alamatb) M.ALAMAT AlamatB WRITE(TEMP, M) READ(MASK, M) output(nimb, tidak ada pada arsip master ) endif while (M MARK) do WRITE(TEMP, M) READ(MASK, M) CLOSE(MASK) CLOSE(TEMP) OPEN(TEMP, M) REWRITE(MAST) while (M MARK) do WRITE(MASK, M) READ(TEMP, M) WRITE(MAST, < #, #, #, #, # >) CLOSE(TEMP) CLOSE(MASTER) Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 23 Kamis, 25 Mei 2006 Algoritma dan Pemrograman II 24

Definisi Arsip Beruntun

Definisi Arsip Beruntun ARSIP BERUNTUTN Arsip (ile) atau berkas adalah struktur penyimpanan data di dalam memori sekunder sepert disk. Data disimpan di dalam arsip agar sewaktu waktu dapat dibuka kembali. Struktur arsip memungkinkan

Lebih terperinci

SUFAJAR BUTSIANTO, SKOM, MKOM ARSIP BERUNTUN (SEQUENTIAL FILE)

SUFAJAR BUTSIANTO, SKOM, MKOM ARSIP BERUNTUN (SEQUENTIAL FILE) SUFAJAR BUTSIANTO, SKOM, MKOM ARSIP BERUNTUN (SEQUENTIAL FILE) DEFINISI ARSIP Arsip/berkas (file) merupakan struktur penyimpanan data di dalam memori sekunder seperti disk. Struktur arsip memungkinkan

Lebih terperinci

SEQUENTIAL FILE. Tujuan Perkuliahan

SEQUENTIAL FILE. Tujuan Perkuliahan SEQUENTIAL FILE Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 009-010 11/0/00911//08 KU1071/RSP 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa memahami penggunaan file sekuensial Mahasiswa memahami primitif-primitif dasar dalam pemrosesan

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman File Sekuensial. Oleh: Eddy Prasetyo N 05/05/2014 1

Algoritma dan Pemrograman File Sekuensial. Oleh: Eddy Prasetyo N 05/05/2014 1 Algoritma dan Pemrograman File Sekuensial Oleh: Eddy Prasetyo N 05/05/2014 1 Agenda Definisi Primitif Akses Primitif Penulisan Pemrosesan Arsip Sekuensial Algoritma Konsolidasi 05/05/2014 2 Definisi [1]

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-14 Arsip (File) 3

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-14 Arsip (File) 3 Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-14 Arsip (File) 3 Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment File Sekuensial Pendahuluan Primitif-primitif Dalam File Sekuensial Perekaman

Lebih terperinci

Modul Ke-1 Pertemuan ke-1 Deskripsi: Pemrosesan Sekuensial Larik Nama File: P01-XXX (XXX adalah 3 digit terakhir NPM)

Modul Ke-1 Pertemuan ke-1 Deskripsi: Pemrosesan Sekuensial Larik Nama File: P01-XXX (XXX adalah 3 digit terakhir NPM) Modul Ke-1 Pertemuan ke-1 Pemrosesan Sekuensial Larik Nama File: P01-XXX (XXX adalah 3 digit terakhir NPM) Deklarasi: const NMAX = 10 type Larik = array[1..nmax] of integer procedure BacaLarik(output A:

Lebih terperinci

Type Data Record & File. Pendahuluan : Kegiatan Praktikum :

Type Data Record & File. Pendahuluan : Kegiatan Praktikum : Kegiatan Praktikum : Type Data Record & 7 File Pendahuluan : Pada pertemuan ke tujuh ini, anda akan belajar tentang type data record. Anda akan belajar tentang bagaimana cara menggunakan type data record

Lebih terperinci

1. Inggriani Liem Catatan Kuliah Algoritma & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB

1. Inggriani Liem Catatan Kuliah Algoritma & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB Pertemuan Ke 5 : List Linier (Linked List) Referensi: 1. Inggriani Liem. 2003. Catatan Kuliah & Pemrograman, Jurusan Teknik Informatika ITB 2. Rinaldi Munir. 2003. dan Pemrograman II. Bandung : Penerbit

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 9 ORGANISASI FILE/PENGOLAHAN DATA DENGAN FILE BERTIPE

PRAKTIKUM 9 ORGANISASI FILE/PENGOLAHAN DATA DENGAN FILE BERTIPE PRAKTIKUM 9 ORGANISASI FILE/PENGOLAHAN DATA DENGAN FILE BERTIPE 1. Judul Materi / Pokok Bahasan : Organisasi File/Pengolahan Data dengan File Bertipe 2. Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat membuat

Lebih terperinci

Modul 1 Mesin Karakter 1

Modul 1 Mesin Karakter 1 MODUL 1 MESIN KARAKTER TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa dapat memahami salah satu contoh aplikasi otomata yaitu mesin karakter 2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan mesin karaketer dalam program pengolahan

Lebih terperinci

Teknik Pemrograman Terstruktur 1

Teknik Pemrograman Terstruktur 1 1 Pointer Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi alamat memori dari suatu variabel lain. Alamat ini merupakan lokasi dari obyek lain (biasanya variabel lain) di dalam memori. Operator

Lebih terperinci

PERTEMUAN XI OPERASI FILE

PERTEMUAN XI OPERASI FILE PERTEMUAN XI OPERASI FILE SASARAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Menjelaskan tentang struktur file Menjelaskan tentang tahap-tahap operasi pada file Menjelaskan tentang fungsi untuk

Lebih terperinci

Daftar field MODUL 13 RECORD

Daftar field MODUL 13 RECORD MODUL 13 RECORD Record adalah suatu tipe data terstruktur. Dengan record data dapat dikumpulkan yang masing-masing dapat mempunyai tipe data berbeda. Masing-masing item data disebut dengan fieild. Jadi

Lebih terperinci

PENGULANGAN SKEMA PEMROSESAN SEKUENSIAL. Tim Pengajar KU1071 Sem

PENGULANGAN SKEMA PEMROSESAN SEKUENSIAL. Tim Pengajar KU1071 Sem PENGULANGAN SKEMA PEMROSESAN SEKUENSIAL Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 1 Overview Notasi Pengulangan 1. Berdasarkan jumlah pengulangan repeat n times aksi 2. Berdasarkan kondisi berhenti repeat aksi

Lebih terperinci

MODUL 7 FILE. namafile adalah nama dari file yang akan dibuka/diaktifkan. mode adalah jenis operasi file yang akan dilakukan terhadap file.

MODUL 7 FILE. namafile adalah nama dari file yang akan dibuka/diaktifkan. mode adalah jenis operasi file yang akan dilakukan terhadap file. MODUL 7 FILE File adalah sebuah organisasi dari sejumlah record. Masing-masing record bisa terdiri dari satu atau beberapa field. Setiap field terdiri dari satu atau beberapa byte. 1. Membuka File Untuk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS MATA KULIAH PEMROGRAMAN * (TK) Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU 1. Algoritma Konsep Dasar Bahasa Pascal secara singkat sejarah dirancangnya bahasa Memberikan konsep dasar pembuatan program dalam bahasa

Lebih terperinci

Array (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem /11/3 TW/KU1071 1

Array (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem /11/3 TW/KU1071 1 Array (Tabel) Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 2009/11/3 TW/KU1071 1 Tujuan Perkuliahan Mahasiswa memahami makna dan kegunaan array (tabel) Mahasiswa dapat menggunakan notasi pendefinisian dan pengacuan

Lebih terperinci

Mesin Karakter dan Mesin Kata

Mesin Karakter dan Mesin Kata Mesin Karakter dan Mesin Kata Tim Pengajar IF2030/Algoritma dan Struktur Data 10/15/09 FNA/IF2030/Mesin Kata 1 Mesin Mesin: mekanisme yang terdefinisi dan mengerti serta mampu untuk mengeksekusi aksi-aksi

Lebih terperinci

Pemrograman Terstruktur. Pemrosesan File Teks dan File Biner

Pemrograman Terstruktur. Pemrosesan File Teks dan File Biner Pertemuan 12 Pemrograman Terstruktur Pemrosesan File Teks dan File Biner Tujuan Perkuliahan Mahasiswa mampu membedakan file biner dan file teks Mahasiswa memahami macam-macam operasi file dalam file teks

Lebih terperinci

BAB 3 FILE SEQUENTIAL, FILE INDEKS DAN FILE RELATIF

BAB 3 FILE SEQUENTIAL, FILE INDEKS DAN FILE RELATIF Bab 3 File Sequential, File Indeks dan File Relatif 27 BAB 3 FILE SEQUENTIAL, FILE INDEKS DAN FILE RELATIF TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui organisasi file pada program COBOL. 2. Mengetahui pemakaian file

Lebih terperinci

Bab 2 DASAR-DASAR ALGORITMA

Bab 2 DASAR-DASAR ALGORITMA Bab 2 DASAR-DASAR ALGORITMA Pada bab ini anda akan mempelajari 1. Nama (pengenal) 2. Nilai 3. Variabel dan Konstanta 4. Penugasan (Assignment) 5. Jenis-jenis tipe data 6. Jenis-jenis operasi dan kaitannya

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. File

DASAR PEMROGRAMAN. File DASAR PEMROGRAMAN File DESKRIPSI File adalah kumpulan byte-byte yang disimpan dalam media penyimpanan. File merupakan komponen yang bertipe data sama, yang jumlahnya tidak tentu, yang dapat ditambah atau

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Sorting = pengurutan Sorted = terurut menurut kaidah/aturan tertentu Data pada umumnya disajikan

Lebih terperinci

FILE RELATIF. Sama dengan IDENTIFICATION DIVISION pada organisasi file secara sequential maupun organisasi file secara indeks.

FILE RELATIF. Sama dengan IDENTIFICATION DIVISION pada organisasi file secara sequential maupun organisasi file secara indeks. FILE RELATIF 1. PENDAHULUAN Adalah file yang recordnya dibedakan dengan dasar suatu nomor record relative. Nomor record relative dapat berkisar dari nomor record 1 s/d nomor record 32767 2. IDENTIFICATION

Lebih terperinci

Manipulasi Data & Pengolahan File

Manipulasi Data & Pengolahan File Kegiatan Praktikum : Manipulasi Data & Pengolahan File 4 Tujuan : - Praktikan dapat memahami fungsi-fungsi manipulasi data - Praktikan dapat menguraikan jenis-jenis fungsi string dan fungsi aritmatika

Lebih terperinci

Menghapus Pointer Statement yang digunakan untuk menghapus pointer adalah Dispose, yang mempunyai bentuk umum : Dispose(peubah) ;

Menghapus Pointer Statement yang digunakan untuk menghapus pointer adalah Dispose, yang mempunyai bentuk umum : Dispose(peubah) ; Maka sekarang kita mempunyai dua buah simpul yang ditunjuk oleh P1 dan P2. Setelah itu kita dapat melakukan pengaksesan data, yaitu dengan menuliskan : P1^.Nama_Peg := Ariswan ; P1^.Alamat := Semarang

Lebih terperinci

algoritma & pemrograman

algoritma & pemrograman algoritma & pemrograman materi pengajaran algoritma & pemrograman I (IF-185) 1. Pendahuluan 4. Procedure & Function - Bahasa Pemrograman Pertemuan : 3x - Membuat program / algoritma Pertemuan : 1x 5. UTS

Lebih terperinci

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S. ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika Dosen : Asep M. Yusuf, S.T UNIVERSITAS NASIONAL PASIM DAFTAR ISI A. Algoritma Percabangan...

Lebih terperinci

12. Organisasi File Random END

12. Organisasi File Random END 1. Organisasi File Random I. PENYISIPAN RECORD Akses pada file random dapat dilakukan secara acak. Jadi akses data tidak dilakukan dengan membaca data satu per satu mulai dari record pertaa tapi dilakukan

Lebih terperinci

Organisasi File Pile & Random

Organisasi File Pile & Random 1 Organisasi File Pile & Random Organisasi File Pile Pendahuluan Struktur dan Manipulasi Parameter Performansi File 2 Pendahuluan Struktur File yang sangat dasar dan sederhana Jarang digunakan tapi merupakan

Lebih terperinci

Array. Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam

Array. Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Array Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Pendahuluan Array Array A 1 158 2 157 3 162 4 169 5 172 6 155 7 170 8 163 Isi A[1] adalah 158 Isi A[2] adalah 157 Isi A[8] adalah 163 Struktur data statik

Lebih terperinci

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN 4.1 Tujuan Tujuan modul IV ini, adalah: Praktikan bisa membuat beberapa program pencarian berdasarkan metode algoritma pencarian Praktikan bisa membuat beberapa program

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA Modul ke-1, Pertemuan ke-1 Nama file : P01-XXX (XXX adalah 3 digit terakhir NIM) Deskripsi: Senarai, Traversal

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA Modul ke-1, Pertemuan ke-1 Nama file : P01-XXX (XXX adalah 3 digit terakhir NIM) Deskripsi: Senarai, Traversal MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA Modul ke-1, Pertemuan ke-1 Nama file : P01-XXX (XXX adalah 3 digit terakhir NIM) Senarai, Traversal Deklarasi global: type TInfo = integer type Address = pointer to Elemen

Lebih terperinci

Larik/Array ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IS ] Dosen: Yudha Saintika, S.T., M.T.I

Larik/Array ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IS ] Dosen: Yudha Saintika, S.T., M.T.I Larik/Array ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN [IS11010] Dosen: Yudha Saintika, S.T., M.T.I Sub-Capaian Pembelajaran MK Mahasiswa mampu menerapkan konsep larik dalam program. Peta Capaian Pembelajaran MK We Are

Lebih terperinci

2 ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA

2 ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA 2 ATURAN PENULISAN TEKS ALGORITMA Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apapun, asalkan mudah dimengerti dan dipahami. Tidak

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 7 TIPE DATA TERSTRUKTUR. Larik : deretan data yang punya type data sejenis. Misalnya : Daftar Nomor Telpon, Tabel Pajak dll.

PRAKTIKUM 7 TIPE DATA TERSTRUKTUR. Larik : deretan data yang punya type data sejenis. Misalnya : Daftar Nomor Telpon, Tabel Pajak dll. PRAKTIKUM 7 TIPE DATA TERSTRUKTUR 1. Judul Materi / Pokok Bahasan : Tipe Data Terstruktur 2. Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat membuat program dengan menggunakan jenisjenis tipe data terstruktur

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi

Lebih terperinci

c. Hasil pencarian berupa nilai Boolean yang menyatakan status hasil pencarian. Versi 1 (Pembandingan elemen dilakukan sebagai kondisi pengulangan)

c. Hasil pencarian berupa nilai Boolean yang menyatakan status hasil pencarian. Versi 1 (Pembandingan elemen dilakukan sebagai kondisi pengulangan) ALGORITMA PENCARIAN MINGGU KE: 9 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami masalah pencarian. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun. Mahasiswa dapat memahami algoritma pencarian beruntun Versi 1

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak UNIVERSITAS BATAM PRAKTIKUM I FLOWCHART 1. Buatlah flowchart untuk menghitung luas segitiga 2. Buatlah flowchart

Lebih terperinci

Pengenalan Pascal. Sejarah Singkat Pascal

Pengenalan Pascal. Sejarah Singkat Pascal Pengenalan Pascal Sejarah Singkat Pascal Dirancang oleh Prof. Nicklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerland tahun 1971. Nama Pascal berasal dari Blaise Pascal, nama ahli matematika dan

Lebih terperinci

Achmad Solichin.

Achmad Solichin. Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

PERTEMUAN VII FILE TEKS & FILE BINER

PERTEMUAN VII FILE TEKS & FILE BINER PERTEMUAN VII FILE TEKS & FILE BINER 7.1 Tujuan Praktikum Praktikan dapat membedakan antara file teks dan file biner serta dapat mendeklarasikan, membuat, membaca dengan menggunakan dua buah macam file

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR KE STRUKTUR DATA

BAB 1 PENGANTAR KE STRUKTUR DATA Struktur Data - 1 BAB 1 PENGANTAR KE STRUKTUR DATA 1.1 Mengapa Struktur Data Diperlukan? Struktur data adalah cara mengorganisakan data di memori komputer. Bagaimana data diorganisasikan (struktur data)

Lebih terperinci

PROCEDURE DIVISION (lanjutan)

PROCEDURE DIVISION (lanjutan) PROCEDURE DIVISION (lanjutan) Statement PERFORM...THROUGH/THRU Bentuk statement ini akan membawa proses menuju ke paragraf yang dituju kemudian melanjutkan sampai ke paragraf yang disebutkan setelah THROUGH/THRU.

Lebih terperinci

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek. LAB SHEET ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Semester : 4 Percabangan Komplek dan case of 200 menit No. : LST/EKA/EKA 305/03 Revisi : Tgl. : Hal. 1 dari 3 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan

Lebih terperinci

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata Inggris - Indonesia Pengantar ke Algoritma... 1

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata Inggris - Indonesia Pengantar ke Algoritma... 1 2 Daftar Isi Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata Inggris - Indonesia... 1. Pengantar ke Algoritma... 1 1.1 Pendahuluan... 1 1.2 Program Komputer dan Algoritma... 4 1.3 Algoritma Merupakan

Lebih terperinci

FILE RELATIF. Sama dengan IDENTIFICATION DIVISION pada organisasi file secara sequential maupun organisasi file secara indeks.

FILE RELATIF. Sama dengan IDENTIFICATION DIVISION pada organisasi file secara sequential maupun organisasi file secara indeks. FILE RELATIF 1. PENDAHULUAN Adalah file yang recordnya dibedakan dengan dasar suatu nomor record relative. Nomor record relative dapat berkisar dari nomor record 1 s/d nomor record 32767 2. IDENTIFICATION

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) :: Noor Ifada :: S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Judul Algoritma Deklarasi Deskripsi Translasi Teks Algoritma ke dalam

Lebih terperinci

Prosedur merupakan modul program yang mengerjakan instruksi spesifik dan menghasilkan efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadan awa

Prosedur merupakan modul program yang mengerjakan instruksi spesifik dan menghasilkan efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadan awa Prosedur merupakan modul program yang mengerjakan instruksi spesifik dan menghasilkan efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadan awal dan keadaan akhir pada pelaksanaan prosedur Pendefinisian

Lebih terperinci

Algoritma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.

Algoritma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah. Algoritma Algoritma Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah. suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serang kaian langkah

Lebih terperinci

10. OPERASI FILE SEQUENTIAL. Operasi terhadap file yang diorganisir secara sequential hanya dapat dilakukan secara berurutan.

10. OPERASI FILE SEQUENTIAL. Operasi terhadap file yang diorganisir secara sequential hanya dapat dilakukan secara berurutan. 10. OPERASI FILE SEQUENTIAL Operasi terhadap file yang diorganisir secara sequential hanya dapat dilakukan secara berurutan. I. PENYISIPAN RECORD / PENAMBAHAN RECORD BARU Untuk penambahan record ke dalam

Lebih terperinci

Praktikum 14. Sistem File 1 KONSEP FILE POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR:

Praktikum 14. Sistem File 1 KONSEP FILE POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: Praktikum 14 Sistem File POKOK BAHASAN: ü Konsep File ü Metode Akses ü Struktur Direktori ü File System Mounting TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü

Lebih terperinci

Dasar Komputer & Pemrogaman 2A

Dasar Komputer & Pemrogaman 2A Dasar Komputer & Pemrogaman 2A Materi 1 Reza Aditya Firdaus Sejarah Singkat Pascal Dirancang oleh Prof. Nicklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerland tahun 1971. Nama Pascal berasal dari

Lebih terperinci

MODUL 1. Struktur Bahasa PASCAL secara umum

MODUL 1. Struktur Bahasa PASCAL secara umum MODUL 1 Struktur Bahasa PASCAL secara umum Pascal mempunyai struktur sebagai berikut: 1. Bagian Judul Program 2. Bagian Deklarasi e a. Deklarasi tipe data (TYPE) b. Deklarasi variabel (VAR) c. Deklarasi

Lebih terperinci

VARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA, OPERATOR DAN EKSPRESI. Pemrograman Dasar Kelas X Semester 2

VARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA, OPERATOR DAN EKSPRESI. Pemrograman Dasar Kelas X Semester 2 VARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA, OPERATOR DAN EKSPRESI Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami penulisan Tipe data, variabel dan konstanta dalam pascal 2. Siswa mampu menerapkan penggunaan Tipe data,

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH STRUKTUR DATA. Disusun oleh: Sri Primaini A.

DIKTAT KULIAH STRUKTUR DATA. Disusun oleh: Sri Primaini A. DIKTAT KULIAH STRUKTUR DATA Disusun oleh: Sri Primaini A. FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2016 DAFTAR ISI Halaman BAB 1 PENGANTAR KE STRUKTUR DATA... 1 1.1 Mengapa Struktur

Lebih terperinci

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada. Semester : 4 Pengenalan Algoritma dan Program 200 menit No. : LST/EKA/EKA259/01 Revisi : 01 Tgl. : 10-2-2014 Hal. 1 dari 2 hal. 1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada. 2.

Lebih terperinci

PENGULANGAN Bagian 1 : Notasi. Tim Pengajar KU1071 Sem

PENGULANGAN Bagian 1 : Notasi. Tim Pengajar KU1071 Sem PENGULANGAN Bagian 1 : Notasi Tim Pengajar KU1071 Sem. 1 2009-2010 1 Tujuan Mahasiswa memahami jenis-jenis pengulangan dan penggunaannya serta memahami elemenelemen dalam pengulangan. Mahasiswa dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB I. LARIK (ARRAY) Array (larik) ialah penampung sejumlah data sejenis (homogen) yang menggunakan satu identifier (pengenal).

BAB I. LARIK (ARRAY) Array (larik) ialah penampung sejumlah data sejenis (homogen) yang menggunakan satu identifier (pengenal). BAB I. LARIK (ARRAY) Array (larik) ialah penampung sejumlah data sejenis (homogen) yang menggunakan satu identifier (pengenal). Masing-masing elemen larik diakses menggunakan indeks (subscript) dari nol

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data 20/11/2014 Algoritma dan Struktur Data Algoritma Pemrograman Bekti Wulandari, M.Pd Kelas B TE 2014 Program Program: sederetan perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh komputer untuk menyelesaikan masalah.

Lebih terperinci

Pert 3: Algoritma Pemrograman 1 (Alpro1) 4 sks. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Pert 3: Algoritma Pemrograman 1 (Alpro1) 4 sks. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Pert 3: Algoritma Pemrograman 1 (Alpro1) 4 sks By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. ritasaputra@gmail.com Kriteria Unjuk Kerja Algoritma Pemrograman 1 Tugas Terakhir (15): Buatlah portofolio Pengidentifikasian

Lebih terperinci

PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING)

PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING) PENCARIAN BERUNTUN (SEQUENTIAL SEARCHING) a. Introduction b. Tanpa Boolean c. Dengan Boolean d. Penggunaan dalam Fungsi INTRODUCTION Merupakan algoritma pencarian yang paling sederhana. Proses Membandingkan

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N

Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N Topik Bahasan Pemrosesan Sequential Pencarian pada Array Sequential Boolean Sequential tanpa Boolean Binary Sentinel Pengurutan Count Sort

Lebih terperinci

OPERASI FILE DASAR PEMROGRAMAN

OPERASI FILE DASAR PEMROGRAMAN OPERASI FILE DASAR PEMROGRAMAN TUJUAN Setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: Menjelaskan tentang struktur file Menjelaskan tentang tahap-tahap operasi pada file Menjelaskan tentang

Lebih terperinci

PERKENALAN STRUKTUR DATA. Firmansyah, S.Kom

PERKENALAN STRUKTUR DATA. Firmansyah, S.Kom PERKENALAN STRUKTUR DATA Firmansyah, S.Kom A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Tema Perkenalan Struktur Data 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 1. Definisi Struktur Data 2. Tipe-tipe data 3. Algoritma

Lebih terperinci

Struktur Data. Queue (Antrian)

Struktur Data. Queue (Antrian) Struktur Data Queue (Antrian) Definisi Queue (Antrian) adalah list linier yang : 1. Dikenali elemen pertama (Head) dan elemen terakhirnya (Tail) 2. Aturan penyisipan dan penghapusan elemennya didefinisikan

Lebih terperinci

PENGAKSESAN BERKAS (FILE) DALAM C

PENGAKSESAN BERKAS (FILE) DALAM C Algoritma dan Pemrograman 2 PENGAKSESAN BERKAS (FILE) DALAM C Arsip/File/Berkas merupakan struktur penyimpanan data didalam memori sekunder seperti hard disk. Struktur arsip memungkinkan data disimpan

Lebih terperinci

Teori Algoritma TIPE DATA

Teori Algoritma TIPE DATA Alam Santosa Teori Algoritma Dasar Algoritma TIPE DATA Program komputer adalah deretan perintah untuk memanipulasi data input menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna (user). Data yang diinput dapat

Lebih terperinci

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar Bahasa Pemrograman Pascal Page 1 / 11 Pengenalan Pascal Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman

Lebih terperinci

Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Apa itu Array? Array merupakan suatu variable yang mempresentasikan kumpulan elemen yang memiliki tipe data yang sama, diacu

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman 1. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia

Algoritma & Pemrograman 1. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia Algoritma & Pemrograman 1 Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia Daftar Isi 1. Bab 1 Pengantar & Dasar Dasar Algoritma 2. Bab 2 Aturan Penulisan Teks Algoritma 3. Bab 3 Tipe,

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-12 (Matriks) 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep Matriks Pendeklarasian Matriks Pemrosesan Matriks Membaca Elemen Matriks Menulis Matriks 2 Pendahuluan Di dalam matriks,

Lebih terperinci

Contoh soal Struktur Program Pascal (Seleksi tingkat propinsi TOKI 2004)

Contoh soal Struktur Program Pascal (Seleksi tingkat propinsi TOKI 2004) 1 of 8 4/9/2008 3:32 PM TOKI Guide Home Analitik Pascal Pemrograman Materi Pemrograman Download Tentang TOKI Buku Tamu Komunitas TOKI tokiguide@yahoo.com Rabu, 9 April 2008 15:32:09 Pascal PASCAL Dalam

Lebih terperinci

Pertemuan 7 OPERASI FILE

Pertemuan 7 OPERASI FILE Pertemuan 7 OPERASI FILE Objektif: 1. Mahasiswa dapat memahami pengertian file. 2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis file. 3. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk umum penulisan statement OPEN. 4. Mahasiswa

Lebih terperinci

Pencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

Pencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Pencarian pada Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang Latar Belakang Merupakan proses yang penting karena sering dilakukan terhadap sekumpulan data yang disimpan

Lebih terperinci

PERTEMUAN VI POINTER 6.1 Tujuan Praktikum 6.2 Teori Penunjang Pointer

PERTEMUAN VI POINTER 6.1 Tujuan Praktikum 6.2 Teori Penunjang Pointer PERTEMUAN VI POINTER 6.1 Tujuan Praktikum Praktikan mengenal type data Pointer, mengerti tentang konsep dasar dari pointer, dapat mendeklarasikan pointer di Pascal serta dapat menggunakannya di dalam sebuah

Lebih terperinci

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

STRUKTUR DASAR ALGORITMA STRUKTUR DASAR ALGORITMA 1. Sequence 2. Selection 3. Repetition satriyo-algoritma 1 SEQUENCE Sebuah runtutan terdiri dari satu atau lebih intruksi. Intruksi dilaksanakan setelah intruksi sebelumnya dilaksanakan.

Lebih terperinci

Materi. Tipe, Variabel dan Operator Algoritma Pemrograman PENULISAN ALGORITMA PENULISAN ALGORITMA 15/03/2010 NAMA DAN EKSPRESI

Materi. Tipe, Variabel dan Operator Algoritma Pemrograman PENULISAN ALGORITMA PENULISAN ALGORITMA 15/03/2010 NAMA DAN EKSPRESI Materi Tipe, Variabel dan Operator Algoritma Pemrograman TIPE DATA, VARIABEL OPERATOR Agus Sumaryanto, S.Kom mas.anto72@gmail.com NAMA DAN EKSPRESI 1 2 Algoritma ditulis dalam bentuk terstruktur Masing-masing

Lebih terperinci

JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA

JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA 1.1 Tipe Data A. Data Tipe Sederhana Dihubungkan dengan sebuah identifier untuk sebuah data. Data tipe ini digolongkan menjadi tipe data standar dan tipe data yang

Lebih terperinci

PROSEDUR (Lanjutan) Parameter. Mahasiswa dapat memahami penggunaan prosedur dengan parameter. Mahasiswa dapat membuat prosedur dengan parameter.

PROSEDUR (Lanjutan) Parameter. Mahasiswa dapat memahami penggunaan prosedur dengan parameter. Mahasiswa dapat membuat prosedur dengan parameter. PROSEDUR (Lanjutan) Parameter MINGGU KE: 3 TUJUAN: Mahasiswa dapat memahami penggunaan prosedur dengan parameter. Mahasiswa dapat membuat prosedur dengan parameter. TEORI PENGANTAR: Penggunaan parameter

Lebih terperinci

IKG2A3/ Pemrograman Terstruktur 2. ZK Abdurahman Baizal. KK Algoritma dan Komputasi. Mesin Abstrak

IKG2A3/ Pemrograman Terstruktur 2. ZK Abdurahman Baizal. KK Algoritma dan Komputasi. Mesin Abstrak IKG2A3/ Pemrograman Terstruktur 2 ZK Abdurahman Baizal KK Algoritma dan Komputasi Mesin Abstrak 1 8/25/2015 Mesin Abstrak Definisi: mesin yang dianggap ada, dan diasumsikan mampu melakukan mekanisme yang

Lebih terperinci

Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman

Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman Searching [pencarian] Algoritma Pemrograman mas.anto72@gmail.com 1 Jenis Pencarian Pencarian Internal proses pencarian dilakukan pada memori utama (RAM). Pencarian Eksternal proses pencarian dilakukan

Lebih terperinci

Pengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:

Pengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok: Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila N obyek disimpan dalam larik L, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Menurut Fathul Wahid (2005 : 217), perancangan adalah pendekatan yang digunakan dalam bidang rekayasa dan bidang lainnya yang digunakan untuk menspesifikasikan

Lebih terperinci

ALGORITMA PERULANGAN

ALGORITMA PERULANGAN Pertemuan 08 ALGORITMA PERULANGAN Pada Bab ini anda akan mempelajari 1. Pengertian algoritma perulangan 2. Perulangan for-do 3. Perulangan while-do 4. Perulangan repeat-until Algoritma Perulangan Ada kalanya

Lebih terperinci

MODUL 3 ALGORITMA PEMROGRAMAN

MODUL 3 ALGORITMA PEMROGRAMAN MODUL 3 ALGORITMA PEMROGRAMAN Pada Modul ini anda akan mempelajari 1. Pengenal 2. Nilai 3. Variabel dan Konstanta 4. Penugasan (Assignment) 5. Jenis-jenis tipe data 6. Jenis-jenis operasi dan kaitannya

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-13 Arsip (File) 2

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-13 Arsip (File) 2 Algoritma dan Pemrograman Lanjut Pertemuan Ke-13 Arsip (File) 2 Disusun Oleh : Wilis Kaswidjanti, S.Si.,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan CCH1A4 / Dasar & Pemrogramanan Yuliant Sibaroni M.T, Abdurahman Baizal M.Kom KK Modeling and Computational Experiment FUNGSI Overview Fungsi Konsep Fungsi Fungsi Sederhana Fungsi dengan Analisa Kasus If...Then...Else

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-12 (Matriks) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep Matriks Pendeklarasian Matriks Pemrosesan Matriks

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Pseudocode Pseudo berarti imitasi atau mirip atau menyerupai Code menunjukkan kode dari program Pseudocode adalah kode yang mirip dengan instruksi kode program yang

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma dan Struktur Data Algoritma dan Struktur Data Mia Fitriawati, M.Kom FUNGSI Modul program yang mengembalikan/ memberikan (return) sebuah nilai yang bertipe sederhana. tipe data sederhana : integer, real, boolean, dan string

Lebih terperinci

Algoritma dan Struktur Data I Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Algoritma dan Struktur Data I Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Runtunan Algoritma dan Struktur Data I Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Runtunan terdiri dari satu atau lebih pernyataan Tiap pernyataan dikerjakan secara berurutan sesuai urutannya Urutan instruksi menentukan

Lebih terperinci

DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF

DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF BAB I PENGENALAN STRUKTUR DATA ARRAY STATIS DATA 1. Kumpulan dari nilai-nilai. 2. Bagian terkecil dari suatu informasi 3. Data bersifat JAMAK. STRUKTUR DATA

Lebih terperinci

ARRAY DINAMIS. Type. Pengenal = Simpul Simpul = Type. (Nama var) : ( Type data)

ARRAY DINAMIS. Type. Pengenal = Simpul Simpul = Type. (Nama var) : ( Type data) ARRAY DINAMIS Sebelumnya telah dijelaskan mengenai variable bertipe array (array statis), suatu tipe data yang bersifat statis (urutan dan ukuran sudah pasti). Kelemahan dari array statis adalah penggunaan

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. Institut Teknologi Sumatera

DASAR PEMROGRAMAN. Institut Teknologi Sumatera DASAR PEMROGRAMAN REVIEW STRUKTUR DASAR, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN Institut Teknologi Sumatera TUJUAN KULIAH Mengenalkan konsep dasar pemrograman: dekomposisi problem, modularisasi, rekurens; skill/praktek

Lebih terperinci

1 Pencarian. 1.1 Tinjauan Singkat Larik

1 Pencarian. 1.1 Tinjauan Singkat Larik 1 Pencarian P encarian (searching) merupakan proses yang fundamental dalam pengolahan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama (baik bertipe

Lebih terperinci

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Teks/string Pointer File Struktur Kelas/Class Konstruktor dan Destruktor Kelas dan Obyek Overloading Operator Inheritance (Pewarisan)

Lebih terperinci

Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)

Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting) Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data Pengurutan (Sorting) Pengurutan adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau susunan tertentu. Urutan obyek tersebut dapat menaik atau menurun. Bila

Lebih terperinci

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T Universitas gunadarma pascal Bab 4- bab 10 Hana Pertiwi S.T 14 PASCAL Struktur Perulangan WHILE-DO Struktur Perulangan REPEAT-UNTIL REPEAT UNTIL 1. Struktur Perulangan FOR 2. Penggunaan gabungan struktur

Lebih terperinci