PENGARUH NILAI BUDAYA UNCERTAINTY AVOIDANCE TERHADAP PERILAKU INOVATIF PADA WIRAUSAHAWAN SUKU MINANGKABAU DI PASAR TANAH ABANG JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH NILAI BUDAYA UNCERTAINTY AVOIDANCE TERHADAP PERILAKU INOVATIF PADA WIRAUSAHAWAN SUKU MINANGKABAU DI PASAR TANAH ABANG JAKARTA"

Transkripsi

1 PENGARUH NILAI BUDAYA UNCERTAINTY AVOIDANCE TERHADAP PERILAKU INOVATIF PADA WIRAUSAHAWAN SUKU MINANGKABAU DI PASAR TANAH ABANG JAKARTA Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh : PINGKY KOMALA NIM : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

2 PENGARUH NILAI BUDAYA UNCERTAINTY AVOIDANCE TERHADAP PERILAKU INOVATIF PADA WIRAUSAHAWAN SUKU MINANGKABAU DI PASAR TANAH ABANG JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Psikologi Oleh: PINGKY KOMALA Dibawah Bimbingan: Pembimbing I Pembimbing II Prof.Dr.Abdul Mujib, M.Ag Miftahuddin M.Si NIP NIP FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H / 2011 M ii

3 LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang berjudul PENGARUH NILAI BUDAYA UNCERTAINTY AVOIDANCE TERHADAP PERILAKU INOVATIF PADA WIRAUSAHAWAN SUKU MINANGKABAU DI PASAR TANAH ABANG JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Maret Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi. Sidang Munaqosyah Jakarta, 15 Maret 2011 Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Pembantu Dekan/ Sekretaris Merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si. NIP NIP Anggota Ikhwan Lutfi, M.Psi Prof.Dr.Abdul Mujib, M.Ag NIP NIP Miftahuddin M.Si NIP iii

4 LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Pingky Komala NIM : Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Terhadap Perilaku Inovatif Pada Wirausahawan Suku Minangkabau Di Pasar Tanah Abang Jakarta adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam dalam menyusun skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai sesuai dengan undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Jakarta, Maret 2011 Pingky Komala NIM iv

5 Motto: Yakin Usaha Sampai v

6 Karya Sederhana ini Ku Persembahkan Teruntuk Keluarga Tercinta, Orang-orang yang Ku Sayang dan Menyayangi Ku Semoga Allah SWT Memberikan Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat vi

7 ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Maret 2011 (C) Pingky Komala (D) Pengaruh Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Terhadap Perilaku Inovatif Pada Wirausahawan Suku Minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta (E) Halaman : XVII + 84 haman + 27 Lampiran (F) Kewirausahaan tidak dapat lepas dan individu yang terlibat di dalamnya. Dari sekian atribut personal yang terdapat dalam diri seorang wirausahawan, perilaku inovatif merupakan salah satu hal yang berperan penting. Perilaku inovatif yang dimiliki oleh seorang wirausahawan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi dengan begitu cepatnya, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi. Budaya merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kewirausahaan, dimana terdapat nilai-nilai budaya tertentu yang mendukung peningkatan potensi-potensi yang ada dalam diri seorang wirausahawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana nilai budaya uncertainty avoidance (mencemasakan ketidakpastian, mementingkan peraturan, menghindari konflik dan kompetisi, memiliki motivasi berprestasi rendah, memiliki tingkat stress tinggi, menghindari perubahan, meyakini pendapat ahli, dan partisipasi rendah pada kegiatan sukarela), usia, lama berwirausaha, jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap perilaku inovatif, sehingga dapat disusun rekomendasi untuk meningkatkan perilaku inovatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis regresi untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengaruh nilai budaya uncertainty avoidance terhadap perilaku inovatif. Sampel penelitian ini terdiri dari 100 responden dengan tehnik accidental sampling. Masing-masing responden diberikan angket dengan jumlah item sebanyak 69 item yang terdiri dari 25 item skala uncertainty avoidance dan 44 item skala perilaku inovatif. Hasil atau kesimpulan yang terdapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan nilai budaya uncertainty avoidance terhadap perilaku inovatif dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau P < 0,05. Adapun nilai R Square (R 2 ) dari semua variabel penelitian yang telah diujikan adalah sebesar 0,623 atau 62,3% dan sisanya sebesar 37,7% dapat disebabkan oleh aspek atau faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku inovatif. Sedangkan dari ke-12 IV yang ada, terdapat tiga IV yang memiliki pengaruh dan taraf signifikansi yang tinggi terhadap perilaku inovatif, yakni mencemaskan ketidakpastian, menghindari perubahan, dan partisipasi rendah terhadap kegiatan sukarela. Adapun variabel lainnya bila vii

8 diujikan satu per satu, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pusat pelatihanwirausaha memperhatikan aspek-aspek psikologis dan nilai budaya masyarakat indonesia, dalam hal ini sebaiknya pelatihan yang mendalami bidang wirausaha, memformulasikan bagaimana caranya menghilangkan nilai budaya uncertainty avoidance tinggi, karena hal ini akan memberikan pengaruh negatif yaitu menghambat berkembangnya perilaku inovatif. (G) Daftar Bacaan : 17 Buku viii

9 KATA PENGANTAR Bismillahirrohmaanirrohiim. Puji dan syukur kupersembahkan kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan berbagai nikmat, taufik dan hidayah kepada hamba-nya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam, penegak keadilan, pemberantas kedzaliman pengubah dekadensi moral manusia Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan semua umat manusia yang selalu berusaha melaksanakan sunahnya. Akhirnya, berakhir juga langkah awal dari sebuah perjuangan panjang yang penuh kerja keras dan doa. Meskipun penulis menemui banyak hambatan dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi yang ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi, karena berkat rahmat dan hidayah-nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Terhadap Perilaku Inovatif Pada Wirausahawan Suku Minangkabu di Pasar Tanah Abang Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat dukungan, bantuan, dorongan dan bimbingan yang tidak ternilai harganya dari pihak-pihak lain. Ucapan terimakasih tak terhingga, penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Jahja Umar, Ph.D, dekan Fakultas Psikologi, ibu Dra. Fadhila Suralaga, M.Si, pembantu dekan I sekaligus dosen pembimbing akademik. 2. Bapak Prof.Dr.Abdul Mujib, M.Ag, pembimbing I, dan Bapak Miftahudin M.Si, pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, dari awal perkuliahan hingga selesai skripsi ini. Para pegawai bidang akademik dan kemahasiswaan, bagian keuangan, bagian umum, serta seluruh civitas akademika Fakultas Psikologi atas bantuannya. 4. Kedua orang tua penulis Bapak (Alm) Hasan Basri dan Ibu Hamidah yang telah memberikan kasih sayang dan dukungannya baik dari segi moril maupun materiil, terima kasih sekali dengan kesabaranmu dan do amu akhirnya skripsi ini selesai juga. Kedua saudara kandung penulis Muhammad Fauzi S.T, Nuri Haqi, S.Kom beserta suami (Bagus Priambodo, M.Ti) terima kasih atas perhatian dan semangat kalian karena kalianlah yang membuat penulis bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Terima kasih banyak kepada Andika Prabawa Kusuma yang telah membantu penulis dengan do a dan semangat kepada penulis agar tidak pantang menyerah. ix

10 6. Kepada saudaraku dan sahabatku Raisa Azmi S.Psi dan Raguan Hana. Kalian benar-benar memberikan warna-warni dalam kehidupan perkuliahan Penulis. 7. Rekan-rekan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisaiat Psikologi Cabang Ciputat, Dewan Pimpinan Pusat Partai Reformasi Mahasiswa dan Lembaga Semi Otonom Trainers Community. Terima kasih atas proses berorganisasi yang sangat luar biasa. 8. Kepada teman-teman dan sahabatku yang membantu merampungkan skripsi ini: Fahry Wibowo, Idham Qodr Muthohar, Arif Rahman, Saiful Bahri, Saiful Arif, Fredy Kundarto Nazar Fathan, Yudi Rafrianto, Roby Sayahdien, Triyono, Elis, Kak Agus Noorbani S.Psi, Adiyo R S.Psi, Kak Nurhayatunnisa S.Psi, Kak Ashry Rizqan, Isni P. Noviansjah S.Psi, Elis Bunga Islamia, Aep Saepuloh dan Doni Priambodo. 9. Teman-teman psikologi angkatan 2006 khususnya kelas C dan D serta temanteman angkatan di atas dan di bawah penulis, terima kasih banyak atas kebersamaannya dalam bersahabat dan begitu pula atas pembelajarannya selama ini. 10. Terima kasih kepada seluruh pedagang suku minangkabau yang telah bersedia menjadi responden, khususnya keluarga besar bapak Djasmar Sutan Penghulu pemilik toko Quintana dan kak Asril pemilik toko Folexo. Hanya asa dan doa yang penulis panjatkan semoga pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan ridho dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih cukup jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk dapat menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, sangat besar hasrat dan harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membaca dan berkeinginan untuk mengeksplorasinya lebih lanjut. Jakarta, Maret 2011 Penulis x

11 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Persetujuan... ii Halaman Pengesahan... iii Halaman Pernyataan... iv Abstrak... vii Kata pengantar... ix Daftar Isi... xi Daftar tabel... xiv Daftar Gambar... xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.Perilaku Inovatif Pada Wiausaha Definisi Perilaku Inovatif Pada Wirausaha Ciri-ciri Perilaku Inovatif Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Definisi Budaya Definisi Nilai Penelitian Mengenai Nilai Definisi Nilai Budaya Uncertainty Avoidance xi

12 2.2.5 Ciri-ciri Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Kerangka Berpikir Hipotesis BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Pendekatan dan Metode Penelititan Pendekatan Penelitian Metode Penelitian Variabel Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional Pengambilan Sampel Populasi Sampel Teknik Pengambilan Sampel Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan Data Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji Reliabelitas Metode Analisis Data Prosedur Penelitian BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 4.1.Gambaran Umum Responden Analisis Deskriptif Uji Hipotesis Proposi Varian xii

13 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Diskusi Saran Saran Teoritis Saran Praktis Daftar pustaka LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan Masyarakan Uncertaity Avoidence Tinggi dan Rendah Tabel 3.1. Skor Skala Likert Tabel 3.2. Blue Print Try Out Skala Nilai Budaya Uncertainty Avoiance Tabel 3.3. Blue Print Penelitian Skala Nilai Budaya Uncertainty Avoiance Tabel 3.4. Blue Print Try Out Skala Perilaku Inovatif Tabel 3.5. Blue Print Penelitian Skala Perilaku Inovatif Tabel 3.6. Kriteria Reliabelitas Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Berwirausaha Tabel 4.5. Distribusi Skor Nilai Buaya Uncertainty Avoidance Tabel 4.6. Kategorisaasi Skor Nilai Buaya Uncertainty Avoidance Tabel 4.7. Distribusi Skor Perilaku Inovatif Tabel 4.8. Kategorisaasi Skor Perilaku Inovatif Tabel 4.9. Koefisien 12 Variabel Tabel Model Summary Analisis Regresi 12 Variabel Tabel Anova Analisis Regresi 12 Variabel Tabel Model Summary Analisis Regresi 8 Variabel Tabel Anova Analisis Regresi 8 Variabel Tabel Koefisien Regresi 8 Variabel Tabel 4.15 Analisis Proposi Varian xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar Manifestasi Budya dalam Tingkat Kedalaman Bwerbeda Gambar 2.2 Kerangka Berpikir xv

16 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian. Pembahasan tersebut meliputi lima bagian, yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Kewirausahaan telah lama menjadi perhatian penting dalam mengembangkan pertumbuhan sosioekonomi suatu negara. Dalam hal ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kewirausahaan dapat membantu menyediakan begitu banyak kesempatan kerja, berbagai kebutuhan konsumen, jasa pelayanan, serta menumbuhkan kesejahteraan dan tingkat kompetisi suatu negara. (Zahra dalam Peterson & Lee, 2000). Dr. Suparman Sumahami Jaya (Bapak Kewirausahaan di Inodonesia) mengatakan istilah kewirausahaan merupakan pengembangan dari istilah kewiraswastaan. Perubahan istilah kewiraswastaan menjadi kewirausahaan lebih banyak didasarkan pada alasan bahasa. Secara maknawi pengertian kewiraswastaan pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan kewirausahaan. Ahli bahasa diduga khawatir karena penggunaan istilah kewiraswastaan dapat mempersempit makna yang sebenarnya, khususnya istilah swasta bila dikaitkan sebagai lawan dari pemerintah (Herawati, 1998).Istilah kewirausahaan mulai

17 2 dipopulerkan pada tahun 1990 ( Herawaty (1998) dalam bukunya mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah bekerja pada bidang usaha tertentu Seiring dengan berkembangnya arus globalisasi, kewirausahaan juga semakin menjadi perhatian penting dalam menghadapi tantangan globalisasi yaitu kompetisi ekonomi global dalam hal kreativitas dan inovasi (Peterson & Lee, 2000). Dalam menghadapi tantangan global, diperlukan inovasi untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan.( Menurut Felix Jansen (2000), kini dunia memasuki era inovasi setelah sebelumya berada di era efisiensi di tahun dan era kualitas di tahun Organisasi yang tidak melakukan inovasi yang berkelanjutan akan terlindas oleh pesaing lainnya. (Usmara dan Diwantara, 2004). Artinya organisasi-organisasi yang terampil dalam berinovasi, sukses menghasilkan ideide baru akan mendapatkan keunggulan bersaing dan tidak akan tertinggal di pasar dunia yang terus berubah dengan cepat. Kewirausahaan tidak dapat lepas dan individu yang terlibat di dalamnya. Individu yang bergelut dalam kewirausahaan biasa disebut dengan wirausahawan. Wirausahawan (enterpreneur) adalah orang yang membeli jasa-jasa faktor produksi dalam harga tertentu dan kemudian menjualnya dengan harga-harga yang belum pasti dan dengan demikian kegiatan bisinis di masyarakat dapat terus berjalan (Cantilllon dalam Herawaty 1998).

18 3 Kewirausahaan melekat pada diri manusia, sementara manusia dalam dunia ini merupakan mahluk utama dan merupakan titik sentral berkembangnya peradaban masyarakat. Pengembangan peradaban masyarakat yang digerakkan dan didinamisir oleh unsur kewirausahaan dalam diri adalah untuk kesejahteraan manusia (Herawaty, 1998). Sumarsono (2010) mengatakan bahwa seorang wirausahawan yang unggul memiliki sifat-sifat kreatif, origanilitas, berani mengambil resiko, berorientasi ke depan dan mengutamakan prestasi tahan uji, tekun, tidak gampang patah semangat, bersemangat tinggi, berdisiplin baja, teguh dalm pendirian dan inovatif. Dari sekian atribut personal yang terdapat dalam diri seorang wirausahawan, perilaku inovatif merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam menghadapi tantangan globalisasi. Perilaku inovatif yang dimiliki oleh seorang wirausahawan secara umum dapat mengimbangi perubahan yang terjadi dengan begitu cepatnya, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi (Peterson & Lee, 2000). Penelitian ini ingin melihat perilaku inovatif pada wirausahawan. Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Suatu proses pendidikan yang benar-benar inovatif harus mempersiapkan anak didik untuk menghadapi perubahan serta memberikan kemampuan kepada mereka untuk dapat menjawab tantangan-tantangan lingkungan secara lebih efektif.

19 4 Dalam birokrasi pemerintah, perilaku inovatif juga menjadi pembahasan yang penting. Mengacu pada definisi Lawson dan Samson (2001) tentang kemampuan inovasi, kemampuan inovasi birokrasi pemerintah dimaknai sebagai kemampuan birokrasi pemerintah untuk mentransformasikan secara berkelanjutan pengetahuan dan gagasan ke dalam berbagai bentuk pelayanan, proses, dan sistem yang baru, bagi keuntungan lembaga dan stakeholder. (Asropi, 2008). Wahyu Aditya peraih World Winner of British Council - International Young Creative Entrepreneur of The Year - Film Category (2007) sebagai anggota Komite Inovasi Nasional (KIN) juga menekankan pentingnya inovasi dalam persaingan kewirausahaan.( Konsep inovatif tampaknya sudah menjadi satu dengan diri seorang wirausahawan (Hisrich & Peters, 1998). Hal ini tercermin dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Johnson, Danis, dan Dollinger (2008) yang menyatakan bahwa seorang wirausahawan lebih berperan sebagai seorang inovator daripada sebagai adaptor. Seorang inovator berani membuat perubahan, ingin melakukan sesuatu secara berbeda daripada hanya membuatnya menjadi lebih baik, sedangkan seorang adaptor mempunyai kecenderungan mengikuti pola yang sudah ada, mengembangkan dan tidak mengubahnya. Dalam hal ini, seorang wirausahawan yang inovatif suka dengan tantangan dimana mereka merupakan pencari "masalah" sekaligus pemecah "masalah". Mereka tidak dapat bertahan lama dengan tugas-tugas rutin. Mereka lebih suka mengambil kontrol pada situasi-situasi yang berubah-ubah dan seringkali menantang aturan-aturan dan

20 5 tradisi yang ada. Wirausahawan yang inovatif juga tampak mempunyai tingkat keraguan yang rendah dalam menghasilkan ide-ide baru dan juga kemampuan mengambil keputusan secara mandiri (Danis & Dollinger dalam Johnson, Danis, & Dollinger, 2008). Perilaku inovatif yang dimiliki oleh seorang wirausahawan secara umum dapat mengimbangi perubahan yang terjadi dengan begitu cepatnya, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi (Peterson & Lee, 2000). Dalam hal ini dapat dilihat bahwa, seorang wirausahawan merupakan agen perubahan yang mengenalkan inovasi-inovasi seperti produk, metode produksi, teknik penjualan, dan tipe alat pekerjaan yang baru (Schumpeter dalam Mueller & Thomas 2000). Perilaku inovatif yang dimiliki oleh para wirausahawan membuat mereka mampu menghadapi tantangan dengan mengubahnya menjadi peluang. Hal ini dapat menunjang kemajuan bisnis yang mereka geluti karena dengan perilaku inovatif, mereka mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dan mengimplementasikan gagasan atau ide baru yang lebih baik dan berbeda dalam bentuk produk, teknik, jasa, dan lain sebagainya (Shane Scott, 2005). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam menghadapi tantangan globalisasi dimana perkembangan dan persaingan dalam dunia bisnis terus berkembang pesat, perilaku inovatif sangat dibutuhkan. Hal ini disebabkan karena tanpa gagasan atau ide baru yang inovatif, kemungkinan bisnis yang digeluti menjadi ketinggalan karena konsumen selalu menuntut hal baru seiring dengan berkembangnya arus globalisasi (Sangeeta Singh. 2006).

21 6 Berger (dalam Peterson & Lee, 2000) mengatakan budaya merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kewirausahaan, dimana terdapat nilai-nilai budaya tertentu yang mendukung peningkatan potensi-potensi yang ada dalam diri seorang wirausahawan. Asair (1996) lebih detail mengatakan budaya atau kepribadian kelompok memainkan peran penting dalam inovasi. Beberapa budaya mendukung inovasi tetapi yang lain tidak. Ketika invididu seorang yang kreatif dan membangun sebuah tim dengan kemampuan pemecahan masalah yang kreatif, kurang optimal jika lingkungan organisasi kurang menghargai pendapat ide-ide baru. Budaya didefnisikan sebagai suatu sistem yang membawahi nilai-nilai dari kelompok dalam suatu masyarakat, yang membentuk beberapa trait kepribadian yang mendorong individu di dalamnya untuk terlibat dalam suatu perilaku atau kegiatan yang mungkin berbeda dari kelompok masyarakat yang ada (Petrakis, 2003). Di Indonesia sendiri, terdapat berbagai macam budaya yang dapat dilihat dari keragaman suku bangsa yang ada. Salah satu suku bangsa di Indonesia yang identik dengan kepiawaiannya dalam berwirausaha adalah suku Minangkabau. Dalam hubungannya dengan budaya, penelitian yang dilakukan Hofstede mengelompokkan nilai budaya menjadi empat dimensi yaitu uncertainty avoidance, power distance, masculinity-feminity, individual-collectivism (Wagner dan Holenbeck, 1995). Uncertainty avoidance merupakan tingkat dimana anggota dari suatu kelompok budaya merasa terancam dengan situasi yang tidak pasti atau tidak diketahui (Hofstede & Hofstede, 2005).

22 7 Budaya dengan uncertainty avoidance yang rendah dapat menerima ketidakpastian dalam hidup secara lebih mudah, sehingga mereka umumnya mempunyai keinginan yang kuat untuk mengambil resiko. Mereka memiliki kontrol terhadap konflik dan kompetisi. Selain itu, mereka juga menganggap bahwa sesuatu yang berbeda yang ada di lingkungan bukanlah sesuatu yang mengancam oleh karena itu mereka mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perilaku kreatif dan baru (Hotstede dalam Mueller & Thomas, 2000). Sedangkan budaya dengan uncertainty avoidance yang tinggi biasanya menghindari adanya konflik dan kompetisi sehingga mereka biasanya terpaku pada pola perilaku tertentu. Oleh karena itu, mereka memiliki toleransi yang rendah kepada sesuatu yang mereka anggap "berbeda" dan baru (Hofstede dalam Sangeeta Singh, 2006). Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa nilai budaya uncertainty avoidance dan perilaku inovatif cenderung memiliki hubungan dalam hal toleransi terhadap ambiguitas atau ketidakpastian. Perilaku inovatif cenderung dihubungkan dengan peran seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya (Cohumpeter, 1934 dalam Mueller & Thomas, 2000). Dalam hal ini, wirausahawan dituntut mempunyai kemampuan untuk membuat keputusan dibawah kondisi yang tidak pasti misalnya saja ketika seorang wirausahawan membuat keputusan mengenai bagaimana mengkombinasikan sumber yang ia miliki menjadi sebuah produk yang baru tanpa mengetahui secara pasti apakah hal tersebut akan diterima oleh masyarakat atau tidak.

23 8 Di sisi lain, budaya dengan uncertainty avoidance yang rendah lebih mempunyai toleransi yang tinggi dalam menerima sesuatu yang baru atau berbeda, hal ini dapat membuat wirausahawan lebih menikmati dan bebas dalam menciptakan ide-ide yang baru atau berbeda di kondisi tersebut. Budaya ini juga mempunyai tingkat toleransi yang tinggi terhadap konflik dan kompetisi dimana individu di dalamnya tidak terpaku pada suatu pola perilaku tertentu seperti mengumpulkan berbagai bukti-bukti atau mekanisme formal sebelum mengambil keputusan sehingga kondisi ini memudahkan individu mengambil keputusan dalam penciptaan ide-ide baru walaupun informasi yang ada hanya terbaias. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa, uncertainty avoidance yang rendah memacu individu-individu di dalamnya untuk mencoba hal baru walaupun tidak ada garansi bahwa akan ada kesuksesan yang mengikutinya sehingga kondisi ini membuat individu di dalamnya semakin leluasa untuk mcnghasilkan ide-ide baru yang inovatif. Di Indonesia terdapat berbagai macam budaya yang dapat dilihat dari suku-suku bangsa yang ada. Dari sekian banyak suku bangsa, suku Minangkabau terkenal dengan kepiawaiannya dalam berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya wirausaha yang berasal dari suku tersebut. Suku Minangkabau juga termasuk suku yang tidak rentan terhadap perubahan dan perbedaan (Navis, 1984), sehingga dapat dikatakan suku Minangkabau mempunyai tingkat uncertainty avoidance yang rendah. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Mangundjaya (2006) menyatakan hal yang sebaliknya.

24 9 Faktor yang mendasari perbedaan masyarakat dengan nilai budaya Uncertainty Avoidance rendah atau tinggi adalah: mencemasakan ketidakpastian, mementingkan peraturan, menghindari konflik dan kompetisi, memiliki motivasi berprestasi rendah, memiliki tingkat stress tinggi, menghindari perubahan, meyakini pendapat ahli, dan partisipasi rendah pada kegiatan sukarela. Pada penelitian ini penulis juga ingin melihat faktor-faktor demografi yang mempengaruhi perilaku inovatif, yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama berwirausaha. Berdasarkan alasan tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai nilai budaya uncertainty avoidance dan perilaku inovatif pada wirausahawan bersuku bangsa Minangkabau, sehingga penulis membuat penelitian dengan judul: Pengaruh nilai budaya uncertainty avoidance terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku Minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas dan lebih terarah, maka penelitian ini akan diberi batasan sebagai berikut: 1. Uncertainty Avoidance yang dimaksud adalah Uncertainty Avoidance menurut Hofstede & Hofstede yaitu besarnya perasaan terancam yang dialami oleh anggota dari sebuah masyarakat budaya tertentu, akan situasi yang tidak pasti atau ambigu.

25 10 2. Perilaku Inovatif yang dimaksud adalah Perilaku Inovatif menurut Rosenfeld & Servo, yaitu mengubah ide kreatif ke dalam bentuk produk atau proses yang nyata dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pemotongan biaya produksi dalam organisasi. 3. Wirausahawan yang dimaksud sesuai dengan pendapat Cantillon, yaitu orang membeli jasa-jasa faktor produksi pada tingkat dalam harga tertentu dan kemudian menjualnya dengan harga-harga yang belum pasti. Adapun batasan dari subjek penelitian yang hendak peneliti angkat dalam penelitian ini adalah wirausaha bersuku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta, dimana yang dimaksud dengan bersuku minangkabau adalah salah satu orang tua responden merupakan keturunan suku minangkabau Perumusan Masalah Perumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh nilai budaya uncertainty avoidance terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.1 Apakah mencemaskan ketidakpastian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.2 Apakah mementingkan peraturan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta.

26 Apakah menghindari konflik dan kompetisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.4 Apakah memiliki motivasi berpestasi rendah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.5 Apakah memiliki tingkat stress tinggi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.6 Apakah menghindari perubahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.7 Apakah meyakini pendapat ahli memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.8 Apakah partisipasi rendah terhadap kegiatan sukarela memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 2. Apakah usia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 3. Apakah lama berwirausaha memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta.

27 12 4. Apakah jenis kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 5. Apakah tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku inovatif pada wirausahawan suku minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana nilai budaya uncertainty avoidance (mencemasakan ketidakpastian, mementingkan peraturan, menghindari konflik dan kompetisi, memiliki motivasi berprestasi rendah, memiliki tingkat stress tinggi, menghindari perubahan, meyakini pendapat ahli, dan partisipasi rendah pada kegiatan sukarela), usia, usia mulai berwirausaha, jenis kelamin dan tingkat pendidikan terhadap perilaku inovatif, sehingga dapat disusun rekomendasi untuk meningkatkan perilaku inovatif Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap: 1. Dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan kepada pemerintah atau pusat-pusat pelatihan kewirausahaan untuk membuat program pengembangan kewirausahaan dalam meningkatkan perilaku inovatif dengan menanamkan atau bahkan menghilangkan nilai budaya tertentu

28 13 agar dapat bersaing di era globalisasi yang ditandai dengan begitu cepatnya perubahan yang terjadi. 2. Dapat memberikan informasi dan masukan kepada wirausahawan yang berada di dalam maupun diluar kawasan penelitian untuk terus memperhatikan dan meningkatkan aspek-aspek psikologi dalam kaitannya dengan kinerja wirausahawan melakukan kewirausahaan. 3. Dapat menambah informasi untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya Psikologi Industri dan Organisasi agar dapat dijadikan pedoman untuk penelitian lebih lanjut terutama dalam mengkaji variable lain yang berkaitan dengan nilai budaya uncertainty avoidance dan perilaku inovatif degn kancah penelitian yang berbeda. 1.4 Sistematika Penulisan Pada penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan kaidah American Psychologycal Association (APA) style. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB 1 : Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian. Pembahasan tersebut meliputi lima bagian, yaitu latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

29 14 BAB 2 : Kajian Teori Bab ini membahas mengenai dasar penelitian ini. Pembahasan tersebut meliputi empat bagian, yaitu teori nilai budaya uncertainty avoidace, teori perilaku inovatif, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesa. BAB 3 : Metodelogi Penelitian Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemahasan tersebut meliputi tujuh bagian yaitu pendekatan dan metode penelitian, variabel penelitian, pengambilan sampel, pengumpulan data, uji instrumen penelitian, metode analisa data dan prosedur penelitian. BAB 4 : Analisis Hasil Penelitian Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi tiga bagian yaitu gambaran umum responden analisis deskriptif dan uji hipotesis. BAB 5 : Kesimpulan, Diskusi, dan Saran Bab ini membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan ini meliputi tiga bagian, yaitu kesimpulan, diskusi dan saran.

30 BAB 2 KAJIAN TEORI Bab ini membahas mengenai dasar penelitian ini. Pembahasan tersebut meliputi empat bagian, yaitu teori nilai budaya uncertainty avoidace, teori perilaku inovatif, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesa. 2.1 Perilaku Inovatif Pada Wirausaha Definisi Perilaku Inovatif Pada Wirausaha West (2000) menyatakan bahwa inovasi merupakan pengenalan dan penerapan ide, proses, produk, atau prosedur baru yang lebih baik secara sengaja kepada pekerjaan, tim kerja atau organisasi yang ada dengan tujuan menguntungkan pekerjaan, tim kerja atau organisasi itu. Dalam hal ini inovasi bersifat relatif, inovasi tidak harus setara dengan menentukan mesin uap. lnovasi adalah segala bentuk produk baru yang lebih baik atau cara baru yang lebih baik dalam mengerjakan berbagal hal, yang diperkenalkan oleh individu, kelompok atau organisasi, dan yang mempengaruhi pekerjaan, individu, kelompok atau organisasi (West, 2000). Bird dalam Thomas & Mueller (2000), mengaitkan inovasi dengan beberapa hal yaitu: involves the commercialization of ideas. Implemantion, and the modification of existing products, systems and resources

31 16 Kemudian lebih lanjut Rosenfeld & Servo (dalam West dan Farr, 2000) menambahkan mengenai tantangan dari inovasi adalah: The challenge is to transform creative ideas into tangible products or processes that will improve customer services, cut costs and or generate new earning for an organization Bird dalam Thomas & Mueller (2000), menyatakan bahwa inovasi berkaitan dengan komersialisasi ide, implementasi, dan modifikasi produk, sistem, dan sumber daya yang ada. Lalu Rosenfeld & Servo (dalam West dan Farr. 2000), menjelaskan bahwa tantangan dari inovasi adalah mengubah ide kreatif ke dalam bentuk produk atau proses yang nyata dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pemotongan biaya produksi dalam organisasi. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa inovasi merupakan pengenalan dan penerapan ide baru yang lebih baik secara sengaja kepada pekerjaan, tim kerja, atau organisasi yang ada melibatkan komersialisasi dari ide tersebut, impelementasi, dan modifikasi dari produk, sistem dan sumber daya yang sudah ada dimana terdapat tantangan dalam hal mengubah ide-ide kreatif ke dalam bentuk produk dan jasa yang nyata agar dapat menguntungkan perusahaan dan juga membawa manfaat bagi individu, kelompok, organisasi atau masyarakat yang lebih luas Ciri-Ciri Perilaku Inovatif Definisi mengenai perilaku inovatif itu sendiri pada awalnya dikemukakan oleh Amabile (dalam Scott & Bruce, 1995) yang menyatakan bahwa individu yang mempunyai perilaku inovatif merupakan individu yang gigih, penuh dengan semangat kerja, rasa ingin tahu yang tinggi, dapat memotivasi diri sendiri,

32 17 mempunyai kemampuan kognitif yang luar biasa (seperti kemampuan untuk berpikir kreatif atau bakat dalam bidang tertentu), berorientasi pada risiko, mempunyai keahlian di bidangnya, senang bergaul serta mempunyai berbagai macam pengalaman. Selain itu Farr & Ford dalam West & Fan (2000), juga menjelaskan perilaku inovatif dengan menggunakan istilah work role innovation dan memberikan definisinya sebagai : work role innovation as the intentional introduction within one s work role of new and usefull ideas, processes, products, and procedures Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang dapat dikatakan mempunyai perilaku inovatif jika ia mempunyai usaha untuk memperkenalkan secara sengaja sesuatu yang baru dan berguna, baik berupa ide, proses, produk, atau prosedur dalam peran kerjanya. Selain itu West (1997) juga menjelaskan mengenai individu yang mempunyai perilaku inovatif dimana mereka umumnya mempunyai kecendrungan untuk menciptakan ide-ide baru dan lebih baik, toleransi terhadap ambiguitas, mempunyai motivasi untuk menjadi efektif, berorientasi pada inovasi, dan berorientasi pada pencapaian. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai ciri-ciri perilaku inovatif: a. Kecenderungan menciptakan dan menerapkan ide-ide baru yang lebih baik Individu yang mempunyai perilaku inovatif mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan ide-ide yang baru yang lebih baik. Ide-ide baru yang lebih baik ini diimplementasikan dan diterapkan dalam bentuk produk, sistem, proses, dan lain-lain. Kemudian mereka juga mengambil

33 18 keuntungan dari ide-ide baru tersebut. Oleh karena itu, individu-individu ini biasanya sangat terbuka untuk menerima ide-ide baru dari orang lain. b. Toleransi terhadap ambiguitas Seseorang dengan perilaku inovatif mempunyai toleransi yang tinggi terhadap situasi yang tidak jelas atau ambigu. Hal ini menstimulasi mereka untuk mengeluarkan ide baru yang kreatif dan inovatif (out of the box). Mereka cenderung mencerna situasi yang sedang terjadi dan menikmati proses yang berlangsung. c. Mempunyal motivasi untuk menjadi efektif Individu yang mempunyai perilaku inovatif cenderung memotivasi diri untuk mencapai hasil yang efektif dari hal yang ingin dicapai agar mendapatkan kepuasan tersendiri. Mereka umumnya merasa puas jika dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan merasa kecewa jika hasil pekerjaanya dibawah standar kerja. Oleh karena itu, mereka mencari cara yang lebih baik untuk mencapai hasil yang efektif. d. Orientasi pada inovasi Orang yang inovatif umumnya akan berorientasi pada hal baru yang lebih baik dari sebelumnya. Maka dari itu, dalam menghadapi persoalanpersoalan yang rumit mereka umumnya berusaha memahaminya sehingga dapat rnenghasilkan solusi baru untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka juga mempunyai tujuan yang akan dicapai sehingga dalam keadaan frustasi sekalipun mereka akan tetap berusaha mencapai tujuan mereka dengan cara apapun. Mereka juga mempunyai keyakinan yang kuat

34 19 terhadap kelebihan dan keterampilan yang mendukung tujuan mereka sehingga mereka tidak terpaku pada cara yang sudah ada dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan mencapai tujuan mereka. e. Orientasi pada pencapaian Orang-orang yang inovatif menganggap bahwa pekerjaanya adalah hal yang sangat penting. Ia tidak cepat puas dengan apa yang di dapat saat ini, maka dari itu mereka cenderung ingin mencapai pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya dan mendapat kesuksesan pada akhirnya. Individu cenderung berpikir ke masa depan yaitu kepada hal yang lebih baik daripada saat ini, sehingga pada umumnya mereka mempunyai jiwa kepemimpinan yang besar dan selalu menjadi orang yang terdepan dalam menghasilkan hal yang baru danlebih baik. Ia menginginkan sesuatu yang lebih baik bagi dirinya dan juga orang lain. Ia juga berusaha sebaik mungkin agar orang lain dapat menaruh kepercayaan padanya sehingga walaupun ia mempunyai kemandirian dalam membuat keputusan, ia masih dapat menghargai pendapat orang lain. Dari penjelasan mengenai perilaku inovatif tersebut, peneliti hanya akan memfokuskan penelitian ini pada perilaku inovatif menurut West (1997). Hal ini disebabkan karena, West menjelaskan perilaku inovatif secara lebih dalam dan memiliki keterkaitan dengan kemampuan seorang wirausaha dalam menjalankan kewirausahaannya.

35 Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Definisi Budaya Terdapat beberapa pakar yang telah mencoba mendefinisikan budaya. Pengertian budaya menurut Berry, Portinga, Seggall, dan Dassen (1992) adalah "The shared way of life of a group of people" (p.165). Definisi lain dari budaya yaitu "a set of attitudes, behaviors, and symbols shared by a large group of people and usually communicated from one generation to the next" (Shiraev & Levy. 2004, p.4). Disamping kedua definisi di atas, Hofstede & Hofstede (2005; Mead, 1990) juga memberikan pendapatnya mengenai budaya yaitu: "(Culture is) the collective programming of the mind which distinguishes the members of one human group from another ". Definisi budaya di atas saling mendukung, berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan suatu bentuk penyusunan kolektif dalam pikiran masyarakat tertentu yang terdiri dari sikap, perilaku, dan simbol yang dimiliki bersama dan menjadi bagian dari cara hidup mereka yang diwariskan secara turun temurun serta dapat membedakan anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, budaya tidak terbawa sejak lahir, tetapi dipelajari melalui lingkungan sosial seseorang. Dalam Hofstede & Hofstede (2005), konsep budaya secara keseluruhan mencakup empat hal, yaitu simbol, tokoh pahlawan/ pemujaan, ritual, dan nilai. Simbol menjelaskan budaya dari sisi yang paling luar, nilai menggambarkan sisi terdalam dari suatu budaya, sementara tokoh pemujaan dan ritual ada di antaranya (Hofstede, & Hofstede, 2005).

36 21 Gambar 2.1 Manifestasi Budaya dalam Tingkat Kedalaman Berbeda (Sumber: Hofstede & Hofstede, 2005) Definisi Nilai Terdapat beberapa definisi mengenai nilai, Hofstede dan Hofstede (2005) berpendapat bahwa nilai adalah : "A broad tendencies to prefer certain states of affairs over others". Kluckhohn (dalam Hofstede, 1980) memberikan definisi yang lebih luas terhadap nilai, yaitu "A value is a conception explicit or Implicit, distinctive of an individual or characteristics of a group, of the desirable which influences the selection from available modes, means and ends of actions". Selain itu, Rokeach (1973) mendefmisikan nilai sebagai: "An enduring belief that a specific mode of conduct or end-state of existence is personally or socially preferable to an opposite or converse mode of conduct or end-state of existence (p.5).

37 22 Definisi dari beberapa pakar tersebut saling melengkapi, sehingga dapat disimpulkan nilai adalah konsep keyakinan mendasar yang sudah berlangsung lama dan menetap. Keyakinan tersebut bisa menjadi acuan utama dalam menjelaskan cara berperilaku yang mempengaruhi tujuan akhir yang diinginkan dan dapat diterima baik secara personal maupun sosiai. Nilai membedakan karakteristik antar individu maupun kelompok. Dalam Hofstede (2005), nilai terbentuk sejak awal kehidupan seseorang melalui lingkungannya. Pada manusia, masa penyerapan informasi tentang nilai ini berlangsung ketika berumur tahun. Pada masa tersebut manusia dapat dengan cepat dan secara tidak sadar mengambil informasi yang dibutuhkan melalui lingkungannya. Informasi ini mencakup simbol (termasuk bahasa), tokoh pahlawan (termasuk orang tua), ritual (termasuk toilet training), dan yang paling penting adalah nilai-nilai dasar yang dimiliki manusia (Hofstede & Hofstede, 2005) Penelitian Mengenai Nilai Penelitian mengenai nilai yang paling banyak menjadi bahan acuan untuk menganalisis variasi nilai budaya adalah penelitian dimensi budaya Hofstede. Geert Hofstede (2005) melakukan penelitian mengenai nilai untuk mengetahui dimensi budaya nasional yang ada pada masyarakat suatu negara. Dimensi budaya merupakan aspek budaya yang dapat diukur dan berfungsi sebagai alat untuk rnembandingkannya dengan budaya lain (Ndraha. 2005). Dengan

38 23 mereduksi domain nilai ke dalam dimensi, akan lebih mudah dalam mengukur dan mernbandingkannya dengan budaya lain (Hofstede & Hofstede, 2005). Dari penelitian Hofstede pada rentang tahun terhadap pegawai perusahaan IBM di 74 negara, diperoleh empat dimensi budaya yang menjadi pembeda antar budaya (Hofstede & Hofstede, 2005), yaitu : a. Power Distance (PD) Kesenjangan antara pihak yang berkuasa dan tidak berkuasa. Kesenjangan ini dari yang sangat kecil hingga yang sangat jauh/besar. b. Uncertainty Avoidance (UA) Toleransi terhadap ketidakpastian dan kebutuhan akan aturan formal. UA dibagi menjadi UA rendah dan UA tinggi. c. Individualism - Collectivism (I/C) Individualism yaitu individu memilih tidak menjadi bagian dari kelompok, sedangkan collectivism yaitu individu memilih hidup bersama-sama sebagai bagian dari kelompok. d. Masculinity - Femininity (MAS/FEM) Apakah orientasi terletak pada tujuan atau pada pemeliharaan hubungan interpersonal. Dalam perkembangannya, pada tahun 2001 dilakukan replikasi penelitian oleh Michael Harris Bond di 23 negara. Hasilnya, ditemukan dimensi budaya yang kelima yaitu time orientation yang menggambarkan scjauh mana individu mempunyai orientasi terhadap waktu. Kelima dimensi Hofstede & Hofstede

39 24 (2005) ini dapat dilihat secara terpisah. Dari kelima dimensi tersebut, peneliti hanya akan memfokuskan pada dimensi uncertainty avoidance Definisi Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Hofstede & Hofstede (2005) mendefnisikan uncertainty avoidance-adalah: "the extent to which the members of a culture feet threatened by ambigous or unknown situations,". Disamping definisi tersebut, Wagner & Hollenbeck (1995) menyatakan bahwa uncertainty avoidance adalah: "the degree to which people are comfortable with ambiguous situation and with the inability to predict future events with assurance".. Mead (1990) menyatakan bahwa uncertainty avoidance adalah: "how far different cultures socialize their members into accepting ambiguous situations and tolerating uncertainty about future" (p. 18). Definisi dari pakar-pakar tersebut tidak memiliki perbedaan makna yang jauh. Oleh sebab itu, definisi uncertainty avoidance yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi dari Hofstede & Hofstede (2005). Berdasarkan definisi Hofstede & Hofstede (2005), maka uncertainty avoidance adalah besarnya perasaan terancam yang dialami anggota masyarakat budaya tertentu oleh situasi yang tidak pasti atau ambigu. Ketidakpastian yang di luar batas dapat menyebabkan kecemasan yang tidak dapat ditoleransi. Inti dari ketidakpastian adalah suatu pengalaman atau perasaan yang subjektif. Perasaan ini ditunjukkan melalui stres, rasa gelisah, dan kebutuhan akan sesuatu untuk dapat menentukan kepastian, seperti kebutuhan peraturan tertulis dan tidak tertulis. Perasaan ketidakpastian tidak hanya bersifat

40 25 personal, tetapi juga terbagi dengan anggota lainnya dalam suatu masyarakat. Perasaan ini diwarisi dan dapat dipelajari melalui kelompok dasar dalam suatu budaya, seperti masyarakat, sekolah, dan negara (Hofstede, 1997). Pola perilaku dari suatu masyarakat dapat berbeda dengan anggota dari masyarakat yang lain. Terdapat dua karakteristik uncertainly avoidance di masyarakat, yaitu masyarakat dengan uncertainty avoidance tinggi dan rendah. Berikut ini adalah gambaran ciri-ciri masyarakat dengan tingkat uncertainty avoidance tinggi dan rendah pada lingkungan keluarga, masyarakat dan organisasi Ciri-ciri Nilai Budaya Uncertainty Avoidance Berikut adalah penjelasan Hoftede lebih lanjut mengenai masyarakat yang mempunyai nilai budaya uncertainty avoidance: a. Mencemasakan ketidakpastian. Masyarakat dengan uncertainty avoidance tinggi merasa nyaman bila masa kini dan masa depan mereka berada dalam situasi dan kondisi yang jelas. Mereka cenderung merasa cemas terhadap ketidakpastian hidup dan memandangnya sebagai sesuatu yang mengancam dan harus dilawan. Sedangakn individu yang memiliki uncertainty avoidance yang rendah akan tetap merasa nyaman walaupun mereka tidak memiliki kepastian terhadap masa kini maupun masa depan. Sikap tersebut ditunjukkan dengan ciri-ciri pada masyarakat uncertainty avoidance rendah, yaitu menerima bahwa hidup memang dipenuhi oleh

41 26 ketidakpastian dan cara menghadapinya adalah dengan menjalani masa kini. b. Mementingkan peraturan. Masyarakat uncertainty avoidance tinggi mementingkan adanya peraturan, institusi hukum, dan kontrol yang dapat mengurangi ketidakpastian.. Oleh karena itu, masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki aturan yang ketat dan rinci dalam mengatur kehidupannya sehari-hari. Dalam konteks keluarga, aturan diajarkan secara tegas kepada anak-anak, antara lain tentang hal-hal apa yang dianggap tabu dan pemikiran yang harus dihindari. Bagi keluarga dengan uncertainty avoidance tinggi, perbedaan adalah hal yang harus dihindari karena membahayakan.dalam kehidupan bermasyarakat dengan uncertainty avoidance tinggi, cenderung memiliki jumlah peraturan dalam kehidupan bernegara yang lebih banyak dan lebih spesifik daripada negara dengan uncertainty avoidance rendah. Bagi mereka kehadiran peraturan sangatlah penting, walaupun tidak dipatuhi oleh warganya. Dalam lingkungan organisasi, masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki banyak aturan untuk mengendalikan kinerja karyawan. Masyarakat uncertainty avoidance rendah meiliki sedikit peraturan yang benar-benar dipakai dan perlu. Di dalam keluarga, orang dengan uncertainty avoidance rendah tidak memiliki aturan yang ketat. Anakanak memiliki kebebasan untuk mengalami hal-hal baru dan dapat

42 27 memutuskan mana yang dianggap baik dan tidak baik. Sehingga perbedaan yang muncul dalam keluarga dipandang sebagai sesuatu yang wajar dan tidak harus dihindari. Dalam kehidupan bermasyarakat, hanya terdapat sedikit aturan dan umum. Aturan yang ada dapat menjadi sesuatu yang menyeramkan. Bagi mereka, aturan dan hukum hanya dibutuhkan dalam situasi yang sangat penting. Mereka berkeyakinan bahwa masalah dapat dipecahkan meskipun tanpa aturan formal. c. Menghindari konflik dan kompetisi Pada Masyarakat uncertainty avoidance tinggi, konflik dalam organisasi adalah sesuatu yang tidak diinginkan, kompetisi antara karyawan tidak bisa diterima. Dalam organisasi masyarakat uncertainty avoidance rendah memungkinkan antar karyawan untuk saling berkompetisi, adanya harapan untuk sukses. Masyarakat uncertainty avoidance rendah dapat mengatur konflik dan kompetisi sebagai suatu hal yang membangun. d. Memiliki motivasi berprestasi rendah Masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Sedangkan masyarakat nilai budaya uncertainty avoidance rendah memiliki motivasi berprestasi yang kuat. e. Memiliki tingkat stress tinggi Masyarakat uncertainty avoidance tinggi memiliki tingkat stress yang tinggi sedangkan masyarakat uncertainty avoidance rendah memiliki stress pekerjaan dan kecemasan lebih rendah.

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kewirausahaan telah lama menjadi perhatian penting dalam mengembangkan pertumbuhan sosioekonomi suatu negara (Zahra dalam Peterson & Lee, 2000). Dalam hal

Lebih terperinci

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 66 6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab ini akan disimpulkan mengenai hasil penelitian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga akan dijelaskan diskusi yang menyatakan analisis

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Intensi Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Faktor-Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Intensi Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Faktor-Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Intensi Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Di Susun Oleh: NYA SORAYA RIZKINA (106070002284) Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemilihan Tanah Abang sebagai lokasi penelitian karena sekitar 80% pedagang yang memiliki

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Adinda Dwiastuti, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Adinda Dwiastuti, F.PSI UI, 2008 1. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Kehidupan merupakan sesuatu yang bersifat kontinyu. Hal tersebut berarti segala sesuatu akan berubah dan tidak ada yang abadi. Hal ini menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL KERJA DENGAN STRES KERJA PADA GURU SMP MUHAMADIYAH SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL KERJA DENGAN STRES KERJA PADA GURU SMP MUHAMADIYAH SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL KERJA DENGAN STRES KERJA PADA GURU SMP MUHAMADIYAH SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam mencapai derajat

Lebih terperinci

MOTTO. Fadzkuruunii Adzkurkum Maka, ingatlah kepada-ku niscaya Aku pun akan ingat kepadamu (QS. Al-Baqarah ayat 152)

MOTTO. Fadzkuruunii Adzkurkum Maka, ingatlah kepada-ku niscaya Aku pun akan ingat kepadamu (QS. Al-Baqarah ayat 152) MOTTO Fadzkuruunii Adzkurkum Maka, ingatlah kepada-ku niscaya Aku pun akan ingat kepadamu (QS. Al-Baqarah ayat 152) Fabiayyiaalaairobbikumaatukadzibaan Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Hisrich & Peters (2002), memberikan definisi kewirausahaan sebagai berikut:

2. TINJAUAN PUSTAKA. Hisrich & Peters (2002), memberikan definisi kewirausahaan sebagai berikut: 10 2. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka ini akan dijelaskan berbagai teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori yang akan dijelaskan tersebut adalah teori mengenai kewirausahaan, wirausaha,

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG

PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Progam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

UNIVERSITAS MURIA KUDUS HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DAN POLA ASUH OTORITER DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS SKRIPSI Disusun Oleh: KIMMY KATKHAR 2009 60 032 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF MONITORING DENGAN BUDAYA ORGANISASI PADA KARYAWAN DI RUMAH MAKAN SAMBAL LAYAH PURWOKERTO

HUBUNGAN SELF MONITORING DENGAN BUDAYA ORGANISASI PADA KARYAWAN DI RUMAH MAKAN SAMBAL LAYAH PURWOKERTO HUBUNGAN SELF MONITORING DENGAN BUDAYA ORGANISASI PADA KARYAWAN DI RUMAH MAKAN SAMBAL LAYAH PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Bidang Psikologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, FASILITAS, DAN KEPERCAYAAN TEHADAP KEPUASAN NASABAH PD. BPR BANK JEPARA ARTHA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, FASILITAS, DAN KEPERCAYAAN TEHADAP KEPUASAN NASABAH PD. BPR BANK JEPARA ARTHA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, FASILITAS, DAN KEPERCAYAAN TEHADAP KEPUASAN NASABAH PD. BPR BANK JEPARA ARTHA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (SI) pada Program

Lebih terperinci

DI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program

DI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN UNGGAS DI PASAR DEPOK SURAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN UNGGAS DI PASAR DEPOK SURAKARTA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN UNGGAS DI PASAR DEPOK SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN KANTOR PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI (DAOP) 5 PURWOKERTO SKRIPSI

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN KANTOR PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI (DAOP) 5 PURWOKERTO SKRIPSI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN KANTOR PT KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI (DAOP) 5 PURWOKERTO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA SKRIPSI. Derajat Sarjana S-1

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA SKRIPSI. Derajat Sarjana S-1 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONTROL DIRI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA

KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONTROL DIRI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONTROL DIRI DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall ) SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall ) SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall ) SKRIPSI SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Surakarta)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Surakarta) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SKRIPSI Disusun Oleh: ATINA HASANAH 2008-60-001 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2012 i HUBUNGAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Ratna Dewi Sartika NIM

SKRIPSI. Oleh: Ratna Dewi Sartika NIM PENGARUH VARIASI PRODUK DAN PELAYANAN YANG DITAWARKAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUPLIK INDONESIA (KP-RI ) GANESHA KECAMATAN KLAKAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: Ratna

Lebih terperinci

Hubungan Antara Persepsi Tentang Foto Profil Pada Facebook Dengan Normal Narsisme Remaja

Hubungan Antara Persepsi Tentang Foto Profil Pada Facebook Dengan Normal Narsisme Remaja Hubungan Antara Persepsi Tentang Foto Profil Pada Facebook Dengan Normal Narsisme Remaja Disusun Oleh: NOVITA BARSELIA P. (106070002277) Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PROMOSI DAN CITRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP MINAT MASUK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP KETERLIBATAN KERJA PADA KARYAWAN RUMAH MAKAN WAROENG SAMBAL PURWOKERTO

PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP KETERLIBATAN KERJA PADA KARYAWAN RUMAH MAKAN WAROENG SAMBAL PURWOKERTO PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT TERHADAP KETERLIBATAN KERJA PADA KARYAWAN RUMAH MAKAN WAROENG SAMBAL PURWOKERTO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK MOTOR MATIC SUZUKI DI KECAMATAN TAPUNG MENURUTPERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK MOTOR MATIC SUZUKI DI KECAMATAN TAPUNG MENURUTPERSPEKTIF EKONOMI ISLAM PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK MOTOR MATIC SUZUKI DI KECAMATAN TAPUNG MENURUTPERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk MemperolehGelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA IBU YANG HAMIL PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA IBU YANG HAMIL PERTAMA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA IBU YANG HAMIL PERTAMA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagaian Prasyarat Mencapai Derajat S-1 Program Studi Psikologis Disusun Oleh MARIANA INDRASTUTI F.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, KEPATUHAN DAN KOMPENSASI MANAJEMEN TERHADAP PERILAKU ETIS PEGAWAI (Studi Kasus Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SKRIPSI Oleh: Deny Setya Budi 2010-60-044 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2014 HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS

Lebih terperinci

MOTTO. bukan seberapa besar hasil yang kita raih. (Hikmah dari Pribadi) (Sir Winston Churchill) kitya memiliki keberanian untuk mengejarnya

MOTTO. bukan seberapa besar hasil yang kita raih. (Hikmah dari Pribadi) (Sir Winston Churchill) kitya memiliki keberanian untuk mengejarnya MOTTO Allah SWT menilai seberapa baik proses yang kita lakukan bukan seberapa besar hasil yang kita raih (Hikmah dari Pribadi) Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA REMAJA KLUB MOBIL VIOLET AUTO FEMALE DIKOTA PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA REMAJA KLUB MOBIL VIOLET AUTO FEMALE DIKOTA PURWOKERTO HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN GAYA HIDUP HEDONIS PADA REMAJA KLUB MOBIL VIOLET AUTO FEMALE DIKOTA PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII DI SMP NEGERI I CEPOGO BOYOLALI 2010/2011 SKRIPSI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN POLA ASUH OTORITER. DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA MTs NURUL HUDA DEMPET SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN POLA ASUH OTORITER. DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA MTs NURUL HUDA DEMPET SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN POLA ASUH OTORITER DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA MTs NURUL HUDA DEMPET SKRIPSI Disusun Oleh: MUKAYAROH 2009 60 029 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2014 i

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SKRIPSI Diajukan Oleh : AFIFAH NUR AINI F 100 070 127 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN OBYEK VITAL KEPOLISIAN RESOR BANYUMAS BAB I SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN OBYEK VITAL KEPOLISIAN RESOR BANYUMAS BAB I SKRIPSI 1 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA ANGGOTA SATUAN PENGAMANAN OBYEK VITAL KEPOLISIAN RESOR BANYUMAS BAB I SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT TULUNGAGUNG SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT TULUNGAGUNG SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh ANA ROCHMANIAH NIM. 3223103009 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhui

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEADILAN ORGANISASI PADA KARYAWAN DI PDAM TIRTA WIJAYA KABUPATEN CILACAP

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEADILAN ORGANISASI PADA KARYAWAN DI PDAM TIRTA WIJAYA KABUPATEN CILACAP HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEADILAN ORGANISASI PADA KARYAWAN DI PDAM TIRTA WIJAYA KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Bidang Psikologi

Lebih terperinci

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI UNIT USAHA BUSANA TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI UNIT USAHA BUSANA TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI UNIT USAHA BUSANA TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 2 Lumajang Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

ZAMRONI A

ZAMRONI A PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL MAHASISWA DAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KAMPUS TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN PPKn TAHUN ANGKATAN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP SIKAP DISIPLIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2

PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2 PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA AKSELERASI DI MAN I MODEL BOJONEGORO SKRIPSI. Oleh : NAILIS SAIDAH

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA AKSELERASI DI MAN I MODEL BOJONEGORO SKRIPSI. Oleh : NAILIS SAIDAH HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA AKSELERASI DI MAN I MODEL BOJONEGORO SKRIPSI Oleh : NAILIS SAIDAH 09410142 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MINAT BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN SIKAP TERHADAP PELUANG USAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PEGAWAI, KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP ETOS KERJA PEGAWAI PADA DISPERINDAG KABUPATEN PATI

PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PEGAWAI, KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP ETOS KERJA PEGAWAI PADA DISPERINDAG KABUPATEN PATI 1 PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PEGAWAI, KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP ETOS KERJA PEGAWAI PADA DISPERINDAG KABUPATEN PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI KONTINUITAS BELAJAR AKUNTANSI DAN KEMAMPUAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FKIP UMS SKRIPSI

Lebih terperinci

: EKA PUTRI PURWITASARI NIM : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

: EKA PUTRI PURWITASARI NIM : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO PRODUKTIVITAS KERJA DITINJAU DARI FAKTOR DEMOGRAFIS (USIA, JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN MASA KERJA) PADA KARYAWAN TETAP DI KANTOR PUSAT PDAM TIRTA SATRIA PURWOKERTO, KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK NATASHA SKIN CARE DI SOLO

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK NATASHA SKIN CARE DI SOLO ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK NATASHA SKIN CARE DI SOLO SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program

Lebih terperinci

PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET INDOMARET MEJOBO KUDUS

PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET INDOMARET MEJOBO KUDUS PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET INDOMARET MEJOBO KUDUS Diajukan oleh : MUHAMMAD RIZA PAHLAWI NIM. 2008-11-132 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KERJA DENGAN KUALITAS PELAYANAN PADA KARYAWAN BAGIAN TATA USAHA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KERJA DENGAN KUALITAS PELAYANAN PADA KARYAWAN BAGIAN TATA USAHA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KERJA DENGAN KUALITAS PELAYANAN PADA KARYAWAN BAGIAN TATA USAHA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT INDOMARET DI GEMOLONG, SRAGEN TERHADAP MOTIF BELANJA HEDONIK DAN UTILITARIAN

PENGARUH ATRIBUT INDOMARET DI GEMOLONG, SRAGEN TERHADAP MOTIF BELANJA HEDONIK DAN UTILITARIAN PENGARUH ATRIBUT INDOMARET DI GEMOLONG, SRAGEN TERHADAP MOTIF BELANJA HEDONIK DAN UTILITARIAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN KREDIT MODAL KERJA USAHA KECIL DI KOPERASI SERBA USAHA GANDOK SRAGEN

ANALISIS PERMINTAAN KREDIT MODAL KERJA USAHA KECIL DI KOPERASI SERBA USAHA GANDOK SRAGEN ANALISIS PERMINTAAN KREDIT MODAL KERJA USAHA KECIL DI KOPERASI SERBA USAHA GANDOK SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Manajemen

Lebih terperinci

DESY NUR ROHMAWATI A

DESY NUR ROHMAWATI A PENGARUH FREKUENSI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS VSD NEGERI 01 POTRONAYAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Nilai..., Dian Rahmi Iskandar, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Nilai..., Dian Rahmi Iskandar, F.PSI UI, 2008 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang ditemui setiap individu yang lahir ke dunia ini. Keluarga sebagai bagian dari suatu kelompok sosial mentransformasikan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANTARA PERAWAT LAKI-LAKI DAN PERAWAT PEREMPUAN DI RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANTARA PERAWAT LAKI-LAKI DAN PERAWAT PEREMPUAN DI RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANTARA PERAWAT LAKI-LAKI DAN PERAWAT PEREMPUAN DI RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Bidang Psikologi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN POLA ASUH OTORITER DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA SKRIPSI ASIH MURNIATI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN POLA ASUH OTORITER DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA SKRIPSI ASIH MURNIATI UNIVERSITAS MURIA KUDUS HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN POLA ASUH OTORITER DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA SKRIPSI ASIH MURNIATI 2010 60 043 UNIVERSITAS MURIA KUDUS FAKULTAS PSIKOLOGI 2014 i HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR ( Studi Survei Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Surakarta ) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL PADA SUAMI DI FASE DEWASA AWAL DENGAN DEWASA MADYA DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

PERBEDAAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL PADA SUAMI DI FASE DEWASA AWAL DENGAN DEWASA MADYA DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS PERBEDAAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL PADA SUAMI DI FASE DEWASA AWAL DENGAN DEWASA MADYA DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PUBLIK

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PUBLIK PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PUBLIK (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 i PENGARUH POLA BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2016 HALAMAN PENGESAHAN

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2016 HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH SEMANGAT KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DI SDN SUMBERSARI 1 JEMBER SKRIPSI. Oleh : RIDHO CAHYA PRIATAMA NIM

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DI SDN SUMBERSARI 1 JEMBER SKRIPSI. Oleh : RIDHO CAHYA PRIATAMA NIM PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DI SDN SUMBERSARI 1 JEMBER SKRIPSI Oleh : RIDHO CAHYA PRIATAMA NIM. 060910291016 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Studi kasus Pada Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: Rini Zulmayanti NIM Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi

SKRIPSI OLEH: Rini Zulmayanti NIM Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi PERBEDAAN MOTIF AFILIASI PENGGUNA SITUS JEJARING SOSIAL DITINJAU BERDASARKAN ASAL SEKOLAH PADA SISWA TINGKAT SMAN 6 PEKANBARU DAN SISWA PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWARAH SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Motto UNIVERSITAS MEDAN AREA

Motto UNIVERSITAS MEDAN AREA Motto Kebahagiaan sejati tidak akan dapat diukur hanya dengan uang. kebahagiaan sejati adalah ketika mereka yang kita sayangi dapat tersenyum indah dan tulus dihadapan kita. v Persembahan Dengan penuh

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA ANGGOTA KEPOLISIAN SEKTOR PURWOKERTO UTARA POLRES BANYUMAS

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA ANGGOTA KEPOLISIAN SEKTOR PURWOKERTO UTARA POLRES BANYUMAS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA ANGGOTA KEPOLISIAN SEKTOR PURWOKERTO UTARA POLRES BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP PENERIMAAN SHU (SELISIH HASIL USAHA) DI KOPRIMKA (KOPERASI PRIMER KERETA API) ANJASMORO PADA TAHUN 2012 SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP PENERIMAAN SHU (SELISIH HASIL USAHA) DI KOPRIMKA (KOPERASI PRIMER KERETA API) ANJASMORO PADA TAHUN 2012 SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP PENERIMAAN SHU (SELISIH HASIL USAHA) DI KOPRIMKA (KOPERASI PRIMER KERETA API) ANJASMORO PADA TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh: Aning Dwi Yuliha Pravitasari 080210391031 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS. TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS. TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. : Pengaruh Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, dan Sikap Terhadap Minat Pembelian Telepon seluler Jenis Smartphone

HALAMAN PENGESAHAN. : Pengaruh Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, dan Sikap Terhadap Minat Pembelian Telepon seluler Jenis Smartphone HALAMAN PENGESAHAN Judul : Pengaruh Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, dan Sikap Terhadap Minat Pembelian Telepon seluler Jenis Smartphone Nama : Wahyu Arie Pradhina NIM : 10412576 Program Studi : Manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI & KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN GILING & BATHEL PADA PT DJARUM

PENGARUH MOTIVASI & KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN GILING & BATHEL PADA PT DJARUM PENGARUH MOTIVASI & KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN GILING & BATHEL PADA PT DJARUM SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S 1) Pada Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI KUALITAS LAYANAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA LAWU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD N NGEBUNG 1 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS TERHADAP ETOS KERJA PADA KARYAWAN KONTRAK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO SKRIPSI

PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS TERHADAP ETOS KERJA PADA KARYAWAN KONTRAK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO SKRIPSI PENGARUH KONTRAK PSIKOLOGIS TERHADAP ETOS KERJA PADA KARYAWAN KONTRAK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Psikologi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X.9 SMA N 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh ERNI APRIYANI NIM 200831105 PEOGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Survei Pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah KABUPATEN SRAGEN)

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Survei Pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah KABUPATEN SRAGEN) PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Survei Pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah KABUPATEN SRAGEN) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ADVERTISING

ANALISIS PENGARUH ADVERTISING ANALISIS PENGARUH ADVERTISING, SALES PROMOTION, PUBLIC RELATION, PERSONAL SELLING, DAN DIRECT MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIK DI SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk

Lebih terperinci

: Binti Shoqibul Janah NIM : Program Studi : Manajemen

: Binti Shoqibul Janah NIM : Program Studi : Manajemen FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN MEMBELI SEPATU OLAHRAGA BOLA VOLI MEREK MIZUNO (STUDI KASUS PADA CLUB BOLA VOLI AHMAD DAHLAN PONOROGO) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPERCAYAAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPERCAYAAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPERCAYAAN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ERNA IRIYANI F

SKRIPSI. Oleh : ERNA IRIYANI F HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DALAM FACEBOOK DENGAN CEMBURU PADA PASANGAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENERIMAAN DIRI PADA PASANGAN INFERTILITAS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SKRIPSI OLEH: MUHAMAD HARIADI

PERBEDAAN PENERIMAAN DIRI PADA PASANGAN INFERTILITAS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SKRIPSI OLEH: MUHAMAD HARIADI PERBEDAAN PENERIMAAN DIRI PADA PASANGAN INFERTILITAS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SKRIPSI OLEH: MUHAMAD HARIADI 10861002944 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2013 1 PENGARUH INSENTIF, KOMUNIKASI, LINGKUNGAN DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. YAKULT INDONESIA PERSADA CABANG SEMARANG Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

PENGARUH OPTIMISME TERHADAP HARDINESS PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

PENGARUH OPTIMISME TERHADAP HARDINESS PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO PENGARUH OPTIMISME TERHADAP HARDINESS PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN, HARGA DAN KUALITAS MOBIL NISSAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi pada PT WAHANA SUN SOLO)

PENGARUH PENDAPATAN, HARGA DAN KUALITAS MOBIL NISSAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi pada PT WAHANA SUN SOLO) PENGARUH PENDAPATAN, HARGA DAN KUALITAS MOBIL NISSAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi pada PT WAHANA SUN SOLO) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

TWINNING PROGRAM FAKULTAS PSIKOLOGI / FAKULTAS AGAMA ISLAM

TWINNING PROGRAM FAKULTAS PSIKOLOGI / FAKULTAS AGAMA ISLAM HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA MAHASISWA PROGRAM TWINNING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam Universitas

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

Lebih terperinci

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI MTs TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

HALAMAN MOTTO. (Asy-Syah : 6) Seorang pemikir. (Heri Bergson)

HALAMAN MOTTO. (Asy-Syah : 6) Seorang pemikir. (Heri Bergson) i ii HALAMAN MOTTO Sungguh, bersama kesukaran itu pasti ada kemudahan (Asy-Syah : 6) Berfikirlah laksana seorang yang aktif bertindak. Bertindaklah laksana Seorang pemikir (Heri Bergson) Aku hanya berjuang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Syariah Jurusan Ekonomi Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Syariah Jurusan Ekonomi Islam. ANALISIS FAKTOR BUDAYA, FAKTOR SOSIAL, FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUSANA MUSLIM DI TOKO KISA KALIWUNGU, KENDAL. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA POLISI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA POLISI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA POLISI SKRIPSI DISUSUN OLEH: JOKO PRABOWO 2008-60-019 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2013 i HUBUNGAN

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PAKUSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PAKUSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 PAKUSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Elok Dwi Pertiwi 060210391186 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

ALFIAN WAHYU NUGROHO NIM. B

ALFIAN WAHYU NUGROHO NIM. B PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN HOTEL WAHYUSARI TAWANGMANGU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA PADA PERAWAT RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

PENGARUH KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA PADA PERAWAT RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO PENGARUH KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA PADA PERAWAT RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO (Studi Big Five Model sebagai Anteseden Variabel Kinerja) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI PADA MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN ANGKATAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci