BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41"

Transkripsi

1 BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41

2 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41 ARKETIPE JAM TANGAN KLASIK GENERASI BARU OYSTER PERPETUAL DATEJUST YANG KLASIK MENAMPILKAN RANCANGAN YANG DIPERBARUI DENGAN CANGKANG 41 MM DAN KALIBER 3235 ROLEX YANG BARU, SEBUAH MESIN JAM YANG ADA DI GARIS DEPAN TEKNOLOGI PEMBUATAN JAM TANGAN.

3 ROLEX BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41 3 ROLESOR Emas dan baja dalam keserasian sempurna. Datejust 41 yang baru ditawarkan dalam versi Rolesor kuning atau Everose perpaduan antara baja 904L dengan emas kuning atau Everose 18 karat dengan banyak pilihan pelat jam. Rolex Datejust merupakan arketipe dari jam tangan klasik berkat fungsi-fungsi dan estetikanya yang tidak pernah ketinggalan zaman. Diluncurkan pada tahun 1945, jam ini merupakan jam tangan kronometer kedap air dengan pemuntir otomatis pertama yang menampilkan tanggal di jendela di posisi pukul 3 tepat di pelat jam, dan meleburkan semua inovasi besar yang telah disumbangkan Rolex ke dalam jam tangan modern hingga saat itu. Secara estetika, Datejust telah bertahan sepanjang era dan tetap mempertahankan kode abadi yang hingga saat ini membuat jam ini salah satu yang paling terkenal dan mudah dikenali. ROLESOR, PERPADUAN ANTARA EMAS DAN BAJA Rolesor, perpaduan antara emas dan baja di jam tangan Rolex, sudah menjadi fitur khas merek ini sejak 1933, ketika nama itu didaftarkan. Konsep Rolesor sederhana: bingkai cincin, kenop pemutar, dan kaitan tengah dari tali jamnya terbuat dari emas kuning atau Everose (logam campuran emas merah muda Rolex yang eksklusif dan dipatenkan) 18 karat; cangkang tengah dan kaitan luar tali jamnya terbuat dari baja 904L. Diperkenalkan di keluarga Datejust pada tahun 1948, Rolesor menyumbang besar pada status legendaris jam tangan ini.

4 R O L E X B A S E LW O R L D OY S T E R P E R P E T UA L DAT E J U S T 41 4

5 ROLEX BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41 SERTIFIKASI: KRONOMETER SUPERLATIF* *COSC + SERTIFIKASI ROLEX SETELAH DITUTUP CANGKANG CANGKANG Diameter 41 mm Bahan Rolesor kuning, tampilan terpoles Bingkai cincin Beralur Kekedapan terhadap air 100 meter (330 kaki) MESIN JAM Mesin jam mekanis dengan pemuntir otomatis dua arah melalui rotor Perpetual Kepresisian 2/+2 detik/hari, setelah ditutup cangkang Fungsi Tanggal instan di posisi pukul 3 tepat dengan pengaturan cepat Osilator Per rambut Parachrom biru paramagnetik Escapement Chronergy dengan efisiensi energi optimal Cadangan daya Kira-kira 70 jam PELAT Warna Sampanye, tampilan bak sinar matahari Penanda jam Aplik emas kuning 18 karat, Chromalight Jarum jam Emas kuning 18 karat, Chromalight TALI JAM Jenis Jubilee, kaitan padat Bahan Rolesor kuning Pengait Oysterclasp lipat Perpanjangan kepingan Easylink 5 mm yang nyaman

6 ROLEX BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL DATEJUST CANGKANG Diameter 41 mm Bahan Rolesor Everose, tampilan terpoles Bingkai cincin Halus Kekedapan terhadap air 100 meter (330 kaki) PELAT Warna Sundust, tampilan bak sinar matahari Penanda jam 10 berlian dalam pengaturan emas merah muda 18 karat Jarum jam Emas merah muda 18 karat OYSTER PERPETUAL DATEJUST 41 SERTIFIKASI: KRONOMETER SUPERLATIF* *COSC + SERTIFIKASI ROLEX SETELAH DITUTUP CANGKANG MESIN JAM Mesin jam mekanis dengan pemuntir otomatis dua arah melalui rotor Perpetual Kepresisian 2/+2 detik/hari, setelah ditutup cangkang Fungsi Tanggal instan di posisi pukul 3 tepat dengan pengaturan cepat Osilator Per rambut Parachrom biru paramagnetik Escapement Chronergy dengan efisiensi energi optimal Cadangan daya Kira-kira 70 jam TALI JAM Jenis Oyster, kaitan padat Bahan Rolesor Everose Pengait Oysterclasp lipat Perpanjangan kepingan Easylink 5 mm yang nyaman

7 ROLEX BASELWORLD 2016 SERTIFIKASI KRONOMETER SUPERLATIF 7 SERTIFIKASI KRONOMETER SUPERLATIF Kepresisian dari sebuah Kronometer Superlatif Rolex setelah ditutup dengan cangkang adalah 2/+2 detik per hari. Semua jam tangan Rolex dijamin dengan sertifikasi Kronometer Superlatif yang didefinisikan ulang oleh Rolex pada tahun Sertifikasi yang eksklusif ini membuktikan bahwa jam tangan ini telah berhasil melewati serangkaian ujian yang dilakukan di laboratorium Rolex sendiri sesuai dengan kriteria Rolex, yang melampaui norma-norma dan standar pembuatan jam tangan. Sertifikasi ini berlaku untuk jam tangan yang sudah dirakit penuh, setelah mesin jam ditutup dengan cangkang, menjamin kinerja superlatif di pergelangan tangan dalam hal kepresisian, cadangan daya, kekedapan terhadap air, dan pemuntir otomatis. Kepresisian sebuah Kronometer Superlatif Rolex setelah ditutup dengan cangkang adalah 2/+2 detik per hari, atau lebih dari dua kali lipat dari kronometer resmi. Status Kronometer Superlatif dilambangkan dengan segel hijau yang menyertai setiap jam tangan Rolex dan digabungkan dengan garansi internasional selama lima tahun.

8 ROLEX.COM FACEBOOK.COM/ROLEX INSTAGRAM.COM/ROLEX YOUTUBE.COM/ROLEX PINTEREST.COM/ROLEX TVS.YOUKU.COM/ROLEX SITE.DOUBAN.COM/ROLEX ROLEX DI WECHAT PINDAI KODE-QR

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER JAM TANGAN DI LAUT TERBUKA VERSI BARU DARI OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER 40, JAM TANGAN BAHARI ROLEX YANG SIMBOLIS, DIPERKENALKAN

Lebih terperinci

PELANCONG DUNIA. teknologi yang dilindungi oleh 11 paten, Sky-Dweller memberikan para pelancong global informasi yang diperlukan dalam

PELANCONG DUNIA. teknologi yang dilindungi oleh 11 paten, Sky-Dweller memberikan para pelancong global informasi yang diperlukan dalam B A S E LW O R L D 2 0 1 7 OY ST E R P E R P E T UA L S K Y- D W E L L E R Oyster Perpetual sky-dweller Rolex Baselworld 2017 2 J AM TA N G A N U N T U K PA R A PELANCONG DUNIA Oyster Perpetual Sky-Dweller,

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 41

Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster, 41 mm, baja dan emas kuning DATEJUST 41 Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan tahun

Lebih terperinci

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 3235, Buatan Rolex

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 3235, Buatan Rolex DATEJUST 36 DATEJUST 36 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula diperkenalkan pada tahun 1945, menjadi salah satu jam tangan yang

Lebih terperinci

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL AIR-KING

BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL AIR-KING BASELWORLD 2016 OYSTER PERPETUAL AIR-KING OYSTER PERPETUAL AIR-KING SEBUAH PENGHORMATAN UNTUK DUNIA PENERBANGAN OYSTER PERPETUAL AIR-KING YANG BARU, SEBUAH JAM TANGAN YANG MENGEKALKAN WARISAN AERONAUTIKA

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 41

Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster Perpetual DATEJUST 41 Oyster, 41 mm, Oystersteel dan emas putih DATEJUST 41 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula diperkenalkan

Lebih terperinci

BASELWORLD 2016 JAM TANGAN KLASIK CELLINI

BASELWORLD 2016 JAM TANGAN KLASIK CELLINI BASELWORLD 2016 JAM TANGAN KLASIK 2 ROLEX KLASIK ROLEX MEMPERKENALKAN VERSI BARU DARI LINI TIME, DATE, DAN DUAL TIME DALAM EMAS PUTIH ATAU EVEROSE 18 KARAT DENGAN CANGKANG 39 MM. 3 Merayakan keanggunan

Lebih terperinci

JAM TANGAN YANG MENAKLUKKAN KEDALAMAN

JAM TANGAN YANG MENAKLUKKAN KEDALAMAN B A S E LW O R L D 2 0 1 7 OY ST E R P E R P E T UA L S E A- DW E L L E R Oyster Perpetual sea-dweller Rolex Baselworld 2017 2 JAM TANGAN YANG MENAKLUKKAN KEDALAMAN Rolex memperkenalkan generasi terbaru

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 36

Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster, 36 mm, baja dan emas kuning DATEJUST 36 Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan tahun

Lebih terperinci

B A S E LW O R L D OY S T E R P E R P E T U A L C O S M O G R A P H D AY T O N A

B A S E LW O R L D OY S T E R P E R P E T U A L C O S M O G R A P H D AY T O N A B A S E LW O R L D 2 0 1 7 OY ST E R P E R P E T UA L COSMOGRAPH D AY T O N A Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA Rolex Baselworld 2017 2 S EBUAH JAM TA N G A N YA N G TERLAHIR UNTUK B A L A PA N Rolex

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST II

Oyster Perpetual DATEJUST II Oyster Perpetual DATEJUST II Oyster, 41 mm, baja dan emas putih DATEJUST II Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan tahun

Lebih terperinci

Oyster Perpetual PEARLMASTER 39

Oyster Perpetual PEARLMASTER 39 Oyster Perpetual PEARLMASTER 39 Oyster, 39 mm, emas Everose dan berlian PEARLMASTER 39 Oyster Perpetual Pearlmaster telah bertahan sejak peluncurannya pada tahun 1992, karena garis anggun dan bahan-bahannya

Lebih terperinci

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster, 28 mm, emas kuning dan berlian LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual Lady-Datejust berkonsentrasi pada seluruh sifat ikonis Rolex Datejust dalam cangkang 28 mm yang

Lebih terperinci

ROLEX DI WECHAT PINDAI KODE QR

ROLEX DI WECHAT PINDAI KODE QR ROLEX.COM FACEBOOK.COM/ROLEX INSTAGRAM.COM/ROLEX YOUTUBE.COM/ROLEX PINTEREST.COM/ROLEX FLIPBOARD.COM/@ROLEX PLUS.GOOGLE.COM/+ROLEX TVS.YOUKU.COM/ROLEX SITE.DOUBAN.COM/ROLEX ROLEX DI WECHAT PINDAI KODE

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 36

Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster Perpetual DATEJUST 36 Oyster, 36 mm, baja dan emas Everose DATEJUST 36 Rancangan elegan dan mata Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula dikenalkan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual AIR-KING

Oyster Perpetual AIR-KING Oyster Perpetual AIR-KING Oyster, 40 mm, baja AIR-KING Air-King yang baru memberi penghormatan kepada para pelopor penerbangan dan peran Oyster dalam kisah epik penerbangan. Dengan cangkang 40 mm dari

Lebih terperinci

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 28 Oyster, 28 mm, emas kuning dan berlian LADY-DATEJUST 28 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DAY-DATE 36

Oyster Perpetual DAY-DATE 36 Oyster Perpetual DAY-DATE 36 Oyster, 36 mm, emas kuning DAY-DATE 36 Sejak peluncurannya tahun 1956, Day-Date langsung dikenal sebagai jam tangan yang dipakai oleh orang-orang berpengaruh. Day-Date adalah

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DAY-DATE 40

Oyster Perpetual DAY-DATE 40 Oyster Perpetual DAY-DATE 40 Oyster, 40 mm, emas kuning dan berlian DAY-DATE 40 Sejak peluncurannya tahun 1956, Day-Date langsung dikenal sebagai jam tangan yang dipakai oleh orang-orang berpengaruh. Day-Date

Lebih terperinci

Oyster Perpetual OYSTER PERPETUAL 36

Oyster Perpetual OYSTER PERPETUAL 36 Oyster Perpetual OYSTER PERPETUAL 36 Oyster, 36 mm, baja OYSTER PERPETUAL 36 Sebagai pelopor, model Oyster Perpetual merupakan salah satu yang paling dikenal dalam koleksi jam tangan legendaris. Mereka

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 31

Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster, 31 mm, Oystersteel dan emas kuning DATEJUST 31 Rancangan elegan dan lensa Cyclops yang memperbesar tanggal telah membuat Oyster Perpetual Datejust, yang semula diperkenalkan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster, 42 mm, baja dan emas kuning SKY-DWELLER Karya besar teknologi khas yang dilindungi oleh 11 hingga 14 paten yang bergantung pada modelnya, Rolex Sky-Dweller memberikan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster, 42 mm, emas Everose SKY-DWELLER Karya besar teknologi khas yang dilindungi oleh 14 paten, Oyster Perpetual Sky-Dweller memberikan kepada pelancong global informasi

Lebih terperinci

Oyster Perpetual DATEJUST 31

Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster Perpetual DATEJUST 31 Oyster, 31 mm, baja dan emas Everose DATEJUST 31 Oyster Perpetual Lady-Datejust berkonsentrasi pada seluruh sifat ikonis Rolex Datejust dalam cangkang 28 mm yang lebih kecil.

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SKY-DWELLER

Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster Perpetual SKY-DWELLER Oyster, 42 mm, Oystersteel dan emas putih SKY-DWELLER Karya besar teknologi khas yang dilindungi oleh 11 hingga 14 paten yang bergantung pada modelnya, Rolex Sky-Dweller memberikan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 26

Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 26 Oyster Perpetual LADY-DATEJUST 26 Oyster, 26 mm, baja dan emas putih LADY-DATEJUST 26 Oyster Perpetual Lady-Datejust berkonsentrasi pada seluruh sifat ikonis Rolex Datejust dalam cangkang 28 mm yang lebih

Lebih terperinci

Oyster Perpetual OYSTER KLASIK

Oyster Perpetual OYSTER KLASIK Oyster Perpetual Oyster Perpetual OYSTER KLASIK ROLEX MENYAJIKAN VERSI BARU MODEL OYSTER PERPETUAL KLASIK, YANG MEMPERKENALKAN UKURAN 39 MM YANG SEPENUHNYA BARU SERTA MUKA JAM BARU YANG EKSKLUSIF UNTUK

Lebih terperinci

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 2231, Buatan Rolex

Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis. KALIBER 2231, Buatan Rolex OYSTER PERPETUAL 26 OYSTER PERPETUAL 26 Sebagai pelopor, model Oyster Perpetual merupakan salah satu jam tangan yang paling dikenal dalam koleksi jam tangan legendaris. Mereka telah mempertahankan asosiasi

Lebih terperinci

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster, 40 mm, baja dan emas Everose YACHT-MASTER 40 Mengkilap, sporty, berbeda: Oyster Perpetual Yacht-Master menjadi simbol ikatan istimewa antara Rolex dan dunia pelayaran

Lebih terperinci

ARKETIPE FEMININ KLASIK

ARKETIPE FEMININ KLASIK Lady-Datejust 28 Lady-Datejust 28 ARKETIPE FEMININ KLASIK ROLEX MEMPERKENALKAN GENERASI BARU MODEL OYSTER PERPETUAL,LADY-DATEJUST MODEL, YANG MENAMPILKAN CANGKANG DESAIN ULANG YANG DIPERBESAR MENJADI 28

Lebih terperinci

Oyster Perpetual MILGAUSS

Oyster Perpetual MILGAUSS Oyster Perpetual MILGAUSS Oyster, 40 mm, baja MILGAUSS Milgauss, yang dikenalkan tahun 1956, dirancang untuk memenuhi tuntutan masyarakat ilmiah dan mampu menahan medan magnet hingga 1.000 gauss. Jam tangan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual PEARLMASTER 29

Oyster Perpetual PEARLMASTER 29 Oyster Perpetual PEARLMASTER 29 Oyster, 29 mm, emas putih dan berlian PEARLMASTER 29 Oyster Perpetual Pearlmaster telah bertahan sejak peluncurannya pada tahun 1992, karena garis anggun dan bahan-bahannya

Lebih terperinci

JAM TANGAN MODIS, SPORTIF DAN TEKNIS.

JAM TANGAN MODIS, SPORTIF DAN TEKNIS. Yacht-Master Yacht-Master JAM TANGAN MODIS, SPORTIF DAN TEKNIS. ROLEX MEMPERKENALKAN VERSI HITAM DAN EMAS EVEROSE 18 KARAT BARU DARI NAUTICAL OYSTER PERPETUAL YACHT-MASTER, YANG SECARA EKSKLUSIF COCOK

Lebih terperinci

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40

Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster Perpetual YACHT-MASTER 40 Oyster, 40 mm, emas Everose YACHT-MASTER 40 Mengkilap, sporty, berbeda: Oyster Perpetual Yacht-Master menjadi simbol ikatan istimewa antara Rolex dan dunia pelayaran yang

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster, 40 mm, baja SUBMARINER DATE Oyster Perpetual Submariner adalah jam tangan penyelam yang berkelas, tolok ukur dalam alirannya. Diperkenalkan pada tahun 1953 selama

Lebih terperinci

Oyster Perpetual PEARLMASTER 34

Oyster Perpetual PEARLMASTER 34 Oyster Perpetual PEARLMASTER 34 Oyster, 34 mm, emas putih dan berlian PEARLMASTER 34 Oyster Perpetual Pearlmaster telah bertahan sejak peluncurannya pada tahun 1992, karena garis anggun dan bahan-bahannya

Lebih terperinci

Oyster Perpetual GMT-MASTER II

Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster, 40 mm, Oystersteel GMT-MASTER II Jam tangan GMT-Master, yang diperkenalkan pada tahun 1955, dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para pilot internasional. GMT-Master

Lebih terperinci

Oyster Perpetual GMT-MASTER II

Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster Perpetual GMT-MASTER II Oyster, 40 mm, baja GMT-MASTER II Jam tangan GMT-Master, yang dikenalkan tahun 1955, dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para pilot internasional. GMT-Master II, yang diungkap

Lebih terperinci

JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX

JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX JAM TANGAN KLASIK OLEH ROLEX Koleksi Cellini merayakan keanggunan abadi jam tangan tradisional dengan pilinan kontemporer. Koleksi ini menggabungkan keahlian terbaik Rolex dan standar tinggi kesempurnaannya

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE

Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster Perpetual SUBMARINER DATE Oyster, 40 mm, baja SUBMARINER DATE Oyster Perpetual Submariner adalah jam tangan penyelam berkelas, tolok ukur di alirannya. Dikenalkan tahun 1953 selama masa perintisan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual EXPLORER

Oyster Perpetual EXPLORER Oyster Perpetual EXPLORER Oyster, 39 mm, baja EXPLORER Explorer terinspirasi oleh berpuluh tahun pengalaman Rolex di Himalaya, dan menjadi persembahan bagi keberhasilan pendakian Gunung Everest yang pertama

Lebih terperinci

Oyster Perpetual EXPLORER II

Oyster Perpetual EXPLORER II Oyster Perpetual EXPLORER II Oyster, 42 mm, baja EXPLORER II Lingkungan ekstrem, seperti wilayah kutub, selalu menjadi dataran pembuktian nyata jam tangan Oyster. Explorer II adalah pewaris alami Explorer

Lebih terperinci

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA Referensi 116660 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 44 mm, baja MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping kaitan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SEA-DWELLER

Oyster Perpetual SEA-DWELLER Oyster Perpetual SEA-DWELLER Referensi 126600 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 43 mm, Oystersteel MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping kaitan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA D-BLUE DIAL

Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA D-BLUE DIAL Oyster Perpetual ROLEX DEEPSEA D-BLUE DIAL Referensi 116660 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 44 mm, baja MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping

Lebih terperinci

Oyster Perpetual SEA-DWELLER 4000

Oyster Perpetual SEA-DWELLER 4000 Oyster Perpetual SEA-DWELLER 4000 Referensi 116600 CANGKANG MODEL MESIN JAM TALI JAM CANGKANG MODEL Oyster, 40 mm, baja MESIN JAM Perpetual, mekanis, pemuntir otomatis TALI JAM Oyster, tiga-keping kaitan

Lebih terperinci

Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA

Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA Oyster Perpetual COSMOGRAPH DAYTONA Oyster, 40 mm, baja COSMOGRAPH DAYTONA Rolex Cosmograph Daytona, yang diperkenalkan pada tahun 1963, dirancang untuk memenuhi keinginan para pembalap profesional. Dengan

Lebih terperinci

KALIBER 3255 BASELWORLD Kaliber 3255 MESIN JAM GENERASI BARU ROLEX

KALIBER 3255 BASELWORLD Kaliber 3255 MESIN JAM GENERASI BARU ROLEX KALIBER 3255 BASELWORLD 2015 Kaliber 3255 MESIN JAM GENERASI BARU ROLEX Kaliber 3255 STANDAR BARU KINERJA DI BASELWORLD 2015, ROLEX MEMPERKENALKAN KALIBER 3255, MESIN JAM MEKANIS GENERASI BARU YANG MENETAPKAN

Lebih terperinci

KEAKURATAN TIADA BANDING PETUNJUK PENGGUNAAN

KEAKURATAN TIADA BANDING PETUNJUK PENGGUNAAN KEAKURATAN TIADA BANDING PETUNJUK PENGGUNAAN CONQUEST V.H.P. Berdasarkan pengalaman di bidang teknologi quartz, merek berlogo jam pasir bersayap ini memperkenalkan produk Conquest V.H.P. baru yang dilengkapi

Lebih terperinci

0 I II III 0 I II III. Tombol pemutar. Fecha. Tombol pemutar. Tanggal. Jarum detik kedua

0 I II III 0 I II III. Tombol pemutar. Fecha. Tombol pemutar. Tanggal. Jarum detik kedua bahasa indonesia FUNGSI PENGATURAN WAKTU UNTUK 2 DAN 3 JARUM Jarum jam Jarum menit I II Tombol pemutar MENGATUR WAKTU 1. Tarik tombol pemutar ke posisi II (jam berhenti). 2. Putar tombol pemutar (searah

Lebih terperinci

KHAKI X-WIND PANDUAN PENGGUNAAN

KHAKI X-WIND PANDUAN PENGGUNAAN KHAKI X-WIND PANDUAN PENGGUNAAN Khaki X-Wind Quartz Chronograph GMT p0 p1 p2 p3 9 C 7 Khaki X-Wind Automatic Chronograph 9 C p0 p1 p2 p3 7 Khaki X-Wind Automatic 9 C p0 p1 p2 p3 7 PENGANTAR Kami berterima

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di Laboraturium Bahan Konstruksi Teknik Universitas Mercu Buana, kemudian menguji kuat tekan pada umur

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA BAHAN AJAR FISIKA PEMUAIAN PANJANG Dosen : Lia Angraini, S.Si., M.Pd. Disusun oleh : Wahyu Saputra (321300017) Kelas : B Sore FAKULTAS MIPA & TEKNOLOGI INSTITUT KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Dengan popularitas yang semakin meningkat dari jam tangan, selain alat penunnjuk waktu banyak pengguna jam tangan yang

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA MESIN JAM TANGAN OTOMATIS

BAHASA INDONESIA MESIN JAM TANGAN OTOMATIS BAHASA INDONESIA CATATAN: Berbagai model koleksi Emporio Armani Orologi memiliki tombol pemutar sekrup. Jika Anda ingin menarik tombol pemutar untuk mengatur waktu atau tanggal, namun tidak dapat ditarik

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Buku Petunjuk Nokia Bluetooth GPS Module LD-4W Edisi 1 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk LD- 4W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait lainnya

Lebih terperinci

1. MENGAPA PENGETAHUAN BAHAN DIPERLUKAN. Tergantung dari penugasan yang diterima, tapi seorang sarjana teknik industri

1. MENGAPA PENGETAHUAN BAHAN DIPERLUKAN. Tergantung dari penugasan yang diterima, tapi seorang sarjana teknik industri 1. MENGAPA PENGETAHUAN BAHAN DIPERLUKAN Tergantung dari penugasan yang diterima, tapi seorang sarjana teknik industri mempunyai kemungkinan cukup besar untuk terlibat dalam satu proses perancangan, pemilihan

Lebih terperinci

Penyiapan Mesin Tetas

Penyiapan Mesin Tetas Dian Maharso Yuwono Pemeliharaan unggas secara intensif memerlukan bibit dalam jumlah yang relatif banyak, sehingga penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan telur unggas (ayam, itik, puyuh,

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA PETUNJUK PENGATURAN STANDAR

BAHASA INDONESIA PETUNJUK PENGATURAN STANDAR BAHASA INDONESIA PETUNJUK PENGATURAN STANDAR SUB-DETIK PENGATURAN WAKTU DAN 1. Tarik tombol pemutar ke posisi 2. 2. Putar tombol pemutar searah atau berlawanan arah jarum jam (bergantung pada modelnya)

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Motor Listrik

Gambar 4.1 Motor Listrik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PEMECAH KEMIRI Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan pengerjaannya alat yang dihasilkan dapat dilihat pada penjelasan dibawah

Lebih terperinci

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan.

SILABUS. - Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompokkannya dalam besaran pokok dan turunan. Sekolah : SMP... Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam SILABUS Standar Kompetensi : 1. Memahami ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Lebih terperinci

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE

Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE Katalog Sistem Teknis Enklosur Ringkas AE 3 4 1 6 3 4 8 7 5 2 Enklosur asli dengan persetujuan yang berlaku di seluruh dunia dan tersedia secara langsung. Berbagai dimensi yang praktis dan aksesori sistem

Lebih terperinci

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Pengemasa Makanan Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc SEJARAH SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia DEFINISI kemasan/ke mas an/ n 1 hasil mengemas; 2 bungkus

Lebih terperinci

Wawancara : belum ada upaya penurunan jumlah timbulan limbah padat B3. Limbah medis masih tercampur dengan limbah non medis

Wawancara : belum ada upaya penurunan jumlah timbulan limbah padat B3. Limbah medis masih tercampur dengan limbah non medis Wawancara : belum ada upaya penurunan jumlah timbulan limbah padat B3 Limbah medis masih tercampur dengan limbah non medis Ada sisa obat yang terbuang Limbah Rumkital Dr Ramelan Limbah Medis a. Perban

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penilitian ini adalah : 1). Semen Portland jenis I merk Semen Gersik 2). Agregat kasar berupa krikil, berasal dari Sukoharjo

Lebih terperinci

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen

Galvanometer. 1. Cara / Prinsip Kerja, Fungsi dan Komponen Penerapan Aplikasi Gaya Magnet, Gaya Lorentz dalam Kehidupan Sehari-hari, Kegunaan Galvanometer, Motor Listrik, Relai, Kereta Maglev, Video Recorder - Berikut ini adalah materi lengkapnya: 1. Cara / Prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses keadaan berada atau berlangsung. Manusia modern menganggap waktu adalah hal yang berharga, setiap aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurusan teknik mesin adalah salah satu jurusan di Politeknik Negeri Sriwijaya yang mana kurikulumnya disusun berdasarkan masing-masing bidang ilmu dalam beberapa prodi

Lebih terperinci

Dräger Oxy 3000/6000 MK II Penyelamat Diri Mandiri

Dräger Oxy 3000/6000 MK II Penyelamat Diri Mandiri Dräger Oxy 3000/6000 MK II Penyelamat Diri Mandiri Kuat dan selalu terkendali: oksigen penyelamat diri Dräger Oxy 3000 dan 6000 MK II dirancang untuk menangani kondisi paling sulit. Mata Keselamatan memberikan

Lebih terperinci

Nokia Bluetooth Headset BH-904. Copyright 2009 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang.

Nokia Bluetooth Headset BH-904. Copyright 2009 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia Bluetooth Headset BH-904 1 9 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HS-101W ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan

Lebih terperinci

JUDUL MODUL II: PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BETON DI LABORATORIUM MODUL II.a MENGUJI KELECAKAN BETON SEGAR (SLUMP) A. STANDAR KOMPETENSI: Membuat Adukan Beton Segar untuk Pengujian Laboratorium B. KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian dewasa ini terutama dibidang produk tumbuh dengan cepat, industri produk sangat beraneka ragam. Dari sektor bisnis banyak sekali yang dapat ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini dimana industri sudah semakin maju dan kompetisi produk kian transparan serta inovasi-inovasi bermunculan demi mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-112U

Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-112U Buku Petunjuk Nokia Bluetooth Headset BH-112U Edisi 1.3 2 Pendahuluan Tentang headset Dengan headset Nokia Bluetooth BH-112U, Anda dapat menangani panggilan secara handsfree, meskipun menggunakan dua perangkat

Lebih terperinci

Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton

Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton 1. Ruang lingkup Standar ini meliputi definisi bentuk, juntaian, jenis, syarat bahan baku, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji,

Lebih terperinci

Serba-serbi Lengkap Mesin Pemecah atau Penghancur Batu/Stone Crusher Machine

Serba-serbi Lengkap Mesin Pemecah atau Penghancur Batu/Stone Crusher Machine Serba-serbi Lengkap Mesin Pemecah atau Penghancur Batu/Stone Crusher Machine Mesin penghancur batu atau biasa juga disebut dengan stone crusher machine menjadi alat yang sering dipakai di dunia industri.

Lebih terperinci

Sambungan bangunan A sa Z

Sambungan bangunan A sa Z Sambungan bangunan A sa Z APA ITU SAMBUNGAN EKSPANSI? Sambungan ekspansi adalah ruang kosong, bebas dari semua materi antar dua bagian struktur. Ruang kosong tersebut ada sepanjang struktur, dan ini memungkinkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69)

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69) (PA-0302-76) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69) 1. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini untuk menentukan angka titik lembek aspal yang berkisar dari 30⁰C sampai dengan 157⁰C dengan cara ring and ball. Titik

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Nokia Speakerphone HF-310

Buku Petunjuk Nokia Speakerphone HF-310 Buku Petunjuk Nokia Speakerphone HF-310 XXXXXXX Edisi 1.0 ID PERNYATAAN KESESUAIAN Dengan ini, NOKIA CORPORATION menyatakan bahwa produk HF-310 ini telah memenuhi persyaratan utama dan ketentuan terkait

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK 1. Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. 2. Tujuan komisioning suatu

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. NOKIA CK-7W

Panduan penggunamu. NOKIA CK-7W Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk NOKIA CK-7W. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada NOKIA CK-7W di manual user (informasi,

Lebih terperinci

BENTUK, UKURAN, DAN WARNA TANDA PENGHARGAAN BELA NEGARA BERBENTUK MEDALI. Sebuah Medali berbentuk lingkaran dibuat dari tembaga disepuh emas.

BENTUK, UKURAN, DAN WARNA TANDA PENGHARGAAN BELA NEGARA BERBENTUK MEDALI. Sebuah Medali berbentuk lingkaran dibuat dari tembaga disepuh emas. 11 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN TANDA PENGHARGAAN BELA NEGARA BENTUK, UKURAN, DAN WARNA TANDA PENGHARGAAN BELA NEGARA BERBENTUK MEDALI

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari - Mei 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari - Mei 2014, bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari - Mei 2014, bertempat di Laboratorium Teknik Elektronika, Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan

Lebih terperinci

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW5700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 2 12 3 4 5 13 6 7 8 9 10 11 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Tutup pelindung

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

Isi 2. Polar H10 pulzusmérő 3. Sensor Denyut Jantung Polar H10 3. Bagian sensor denyut jantung 3. Mengenakan sensor denyut jantung 3.

Isi 2. Polar H10 pulzusmérő 3. Sensor Denyut Jantung Polar H10 3. Bagian sensor denyut jantung 3. Mengenakan sensor denyut jantung 3. PANDUAN PENGGUNA ISI Isi 2 Polar H10 pulzusmérő 3 Sensor Denyut Jantung Polar H10 3 Bagian sensor denyut jantung 3 Mengenakan sensor denyut jantung 3 Memulai 4 Memasangkan dengan Polar Beat 4 Memori sensor

Lebih terperinci

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan penelitian ini yang dilakukan adalah membuat benda uji balok dengan tiga variasi. Pembuatan adukan beton untuk benda uji direncanakan dengan

Lebih terperinci

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW6700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 11 2 3 4 5 6 7 8 12 9 13 10 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Unit alat cukur

Lebih terperinci

BENTUK, WARNA, DAN UKURAN MEDALI TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERTAHANAN UNTUK PERORANGAN. Tampak Depan Tampak Belakang

BENTUK, WARNA, DAN UKURAN MEDALI TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERTAHANAN UNTUK PERORANGAN. Tampak Depan Tampak Belakang 2013, No.819 12 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERTAHANAN BENTUK, WARNA, DAN UKURAN MEDALI TANDA PENGHARGAAN DHARMA

Lebih terperinci

PROGRAM PERKULIAHAN. : Dra Cucu Ruhidawati, M.Si

PROGRAM PERKULIAHAN. : Dra Cucu Ruhidawati, M.Si PROGRAM PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode MK/SKS Program Studi/Tk Dosen : Busana Tailoring : BU 473/ 2 Sks : Pendidikan Tata Busana/III : Dra. Hj. Mally Maeliah, M.Pd Dra Cucu Ruhidawati, M.Si Deskripsi: Mata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang diperoleh dari informan maupun dari lapangan. Analisis data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cepat dan pesat. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini

Lebih terperinci

Register your product and get support at HP8699. Buku Petunjuk Pengguna

Register your product and get support at  HP8699. Buku Petunjuk Pengguna Register your product and get support at www.philips.com/welcome HP8699 Buku Petunjuk Pengguna r q p o a b s t n m c d u l k e Salon j f g h i v 23 24 x 3 4 7~10 sec. 5 7~10 sec. 6 7~10 sec. 7 7~10 sec.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti rok, dress, atau pun celana saja, tetapi sebagai suatu kesatuan dari keseluruhan yang

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL SNI 03-6758-2002 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kuat tekan campuran aspal panas yang digunakan untuk lapis

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci