STUDI EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN TES OBJEKTIF BERALASAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG
|
|
- Irwan Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN TES OBJEKTIF BERALASAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG Binti Solikhatul Jannah, Ida Bagus Suryadharma, Fauziatul Fajaroh Universitas Negeri Malang bintisolikhatul@gmail.com ABSTRAK : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 10 Malang terhadap materi reaksi redoks. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling dari 7 kelas. Instrumen penelitian berupa tes objektif beralasan yang terdiri dari 25 butir soal valid dengan realibilitas r 11 = 0,71. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa telah memahami konsep reaksi redoks, sedangkan konsep yang tidak dipahami oleh sebagian besar siswa adalah konsep bilangan oksidasi unsur dalam senyawa dan tatanama senyawa dari unsur logam-nonlogam. Kata Kunci : pemahaman konsep, tes objektif beralasan, reaksi redoks Kimia adalah ilmu yang sering dikaitkan dengan sifat-sifat esensial zat. Kimia membahas sistem yang cukup kompleks, mulai dari atom, molekul, serta senyawanya. Oleh karena itu, pengajaran ilmu kimia dimulai dari konsep-konsep yang sederhana, kemudian dari konsep yang sederhana tersebut dibangun konsepkonsep yang lebih kompleks. Pemahaman konsep dengan benar merupakan landasan dalam memahami fakta, hukum, prinsip dan teori dalam ilmu kimia (Sastrawijaya, 1988). Pemahaman yang salah terhadap suatu konsep akan menyebabkan kesulitan dalam mempelajari konsep yang lainnya. Siswa seringkali kesulitan untuk memahami materi kimia yang bersifat abstrak atau materi kimia yang konsepnya saling berkaitan (Middlecamp, 1985). Kesulitan ini akan membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman siswa akan konsep-konsep kimia. Oleh karena itu pemahaman konsep siswa terhadap suatu materi harus selalu dievaluasi. Untuk mengetahui pemahaman konsep kimia siswa maka diperlukan suatu alat evaluasi yang tepat yang bisa digunakan untuk mengukur pemahaman materi siswa yang sebenarnya, objektif dan hasilnya segera dapat diketahui. Salah satu bentuk alat evaluasi yang memenuhi persyaratan-persyaratan ini adalah tes objektif beralasan. Bentuk tes objektif beralasan pada dasarnya sama dengan bentuk tes objektif biasa, hanya saja pada tes ini siswa masih harus memberikan alasan dari pilihan jawaban yang diberikan. Salah satu pokok bahasan ilmu kimia di SMA adalah reaksi redoks. Materi ini diberikan pada siswa SMA kelas X. Kemampuan yang dituntut dari siswa dalam mempelajari konsep reaksi redoks di kelas X SMA meliputi: kemampuan mengidentifikasi jenis suatu reaksi (oksidasi, reduksi, atau oksidasi-reduksi) bila diketahui persamaan reaksinya, kemampuan menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa netral dan ion poliatom, kemampuan menentukan zat yang bertindak sebagai oksidator atau reduktor. Berdasarkan cakupan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memahami konsep reaksi redoks diperlukan pengetahuan proposisi reaksi redoks dan kemampuan operasi matematika sederhana ( Sidauruk, 2003). Selain itu reaksi 1
2 redoks merupakan salah satu materi kimia yang syarat dengan konsep-konsep yang abstrak di antaranya konsep reaksi redoks berdasarkan transfer elektron, proses pelepasan dan penerimaan elektron yang tidak bisa dilihat dengan mata, tetapi hanya bisa dibayangkan (De Jong dan Treagust, 2002). Keabstrakan materi ini dapat mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam memahaminya atau bahkan siswa dapat mengalami kesalahan konsep. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menjajagi sejauh mana siswa SMA Negeri 10 Malang menguasai konsep ini. Evaluasi dilakukan dengan tes objektif beralasan yang selama ini belum pernah dilakukan di SMA tersebut. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Studi Evaluasi Pemahaman Konsep Reaksi Redoks Menggunakan Tes Objektif Beralasan pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Malang. METODE Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan pemahaman konsep siswa mengenai materi reaksi redoks. Pada penelitian tidak diberikan perlakuan khusus karena sampel telah mengalami perlakuan alami melalui proses belajar mengajar yang telah diterapkan oleh guru kimia yang bersangkutan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 10 Malang tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 7 kelas, sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang disusun untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi reaksi redoks berupa tes objektif beralasan. Adapun tes objektif beralasan yang disusun berupa tes pilihan ganda yang dilengkapi dengan alasan dalam menjawab soal. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, tes diverifikasi melalui uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes tertulis yang terdiri dari dua langkah, yaitu verifikasi instrumen dan pemberian tes pemahaman. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Analisis data berfungsi untuk memberikan makna terhadap data yang terkumpul sehingga dapat disimpulkan mengenai persentase dan tingkat pemahaman siswa dalam materi reaksi redoks. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian meliputi tiga langkah, yaitu pemberian skor, tabulasi data, dan pengerjaan perhitungan. Persentase pemahaman siswa dapat dihitung berdasarkan jawaban-jawaban yang sudah diberi skor. Perhitungan persentase pemahaman siswa dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah siswa yang menjawab benar-alasan benar pada tiap butir soal dengan jumlah siswa keseluruhan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Dimana, P n = persentase siswa yang memahami kategori tertentu. Kategori pemahaman siswa dijabarkan sebagai berikut. 1) Pemahaman lengkap, apabila jawaban siswa benar-alasan benar 2) Pemahaman tidak lengkap, apabila jawaban siswa benar-alasan salah 3) Tidak paham, apabila jawaban siswa salah-alasan salah dan jawaban siswa benar-alasan salah. 2
3 Tafsiran persentase pemahaman yang digunakan disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Tafsiran Persentase Siswa yang Memahami Kategori Tertentu Pn Makna 0%-30% Kecil sekali 31%-55% Sebagian kecil 56%-65% Cukup besar 66%-80% Sebagian besar 81%-100% Besar sekali (Nurkancana dan Sumartana, 1986) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pemahaman Siswa Terhadap Materi Reaksi Redoks Pemahaman konsep siswa terhadap materi reaksi redoks dapat diketahui dari besarnya persentase siswa yang menjawab benar soal tes. Besarnya persentase siswa yang memahami materi reaksi redoks dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2 Persentase Siswa yang Memiliki Pemahaman Lengkap dalam Reaksi Redoks No Indikator 1. Menentukan peristiwa reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen Menentukan peristiwa oksidasi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen 2. Mengidentifikasi peristiwa reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron Mengidentifikasi peristiwa oksidasi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron Persentase Siswa yang Memiliki Pemahaman Lengkap 52,1% 46,3% 34,9% 28,6% 3. Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam 15,6% ion Menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa 29,2% 4. Menentukan peristiwa reduksi ditinjau dari 46,9% peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi Menentukan peristiwa oksidasi ditinjau dari 46,9% peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi Membedakan reaksi redoks dan reaksi 34,5% bukan redoks Mengidentifikasi reaksi autoredoks 34,4% 3
4 Lanjutan Tabel 2 Persentase Siswa yang Memiliki Pemahaman Lengkap dalam Reaksi Redoks No Indikator 5. Menentukan zat yang bertindak sebagai oksidator Menentukan zat yang bertindak sebagai reduktor 6. Memberikan nama senyawa biner dan poliatomik yang berasal dari unsur logam dan nonlogam sebagai penyusunnya Memberikan rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur logam dengan nonlogam sebagai penyusunnya Memberikan rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur nonlogam dengan nonlogam sebagai penyusunnya 7. Menentukan peristiwa yang melibatkan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari Persentase Siswa yang Memiliki Pemahaman Lengkap 41,2% 38,5% 25% 13,5% 16,7% 45,8% Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa hanya sebagian kecil siswa telah memahami konsep reaksi redoks. Pada konsep reaksi reduksi-oksidasi berdasarkan hubungannya dengan oksigen, cukup besar siswa yang telah memahami konsep reduksi berdasarkan hubungannya dengan oksigen. Kurangnya pemahaman siswa tentang perbedaan zat yang mengalami reduksi dan hasil reduksi membuat siswa kesulitan dalam mengidentifikasi zat yang mengalami reduksi dalam suatu persamaan reaksi. Sedangkan untuk konsep oksidasi, hanya sebagian kecil siswa yang telah paham konsep tersebut. Kurangnya pemahaman siswa mengenai pengertian reaksi oksidasi berdasarkan hubungannya dengan oksigen, serta perbedaan zat yang mengalami oksidasi dan hasil oksidasi membuat siswa kesulitan dalam mengidentifikasi zat yang mengalami oksidasi dalam suatu persamaan reaksi. Pada konsep reaksi reduksi-oksidasi berdasarkan hubungannya dengan elektron, sebagian kecil siswa telah memahami reaksi reduksi dan kecil sekali siswa yang telah memahami reaksi oksidasi berdasarkan hubungannya dengan elektron. Kurangnya pemahaman siswa mengenai hubungan antara jumlah muatan ion dengan jumlah elektron yang dilepas atau diterima dalam suatu reaksi mengakibatkan siswa salah dalam menentukan peristiwa reduksi atau oksidasi berdasarkan hubungannya dengan elektron. Dalam konsep bilangan oksidasi unsur, kecil sekali siswa yang telah memahami penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa ataupun ion. Hal tersebut dapat disebabkan siswa tidak paham terhadap aturan dalam penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa ataupun ion. Sedangkan dalam konsep reaksi reduksi-oksidasi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, sebagian kecil siswa telah memahami konsep reduksi-oksidasi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Kurangnya ketelitian siswa dalam menentukan bilangan oksidasi atomatom yang terlibat dan kurang pahamnya siswa mengenai pengertian reaksi reduksi-oksidasi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi mengakibatkan siswa 4
5 kesulitan dalam mengidentifikasi zat yang mengalami reduksi atau oksidasi dalam suatu persamaan reaksi. Dalam hal membedakan reaksi redoks dan rekai bukan redoks, kecil sekali siswa yang telah memahami perbedaan reaksi redoks dan reaksi bukan redoks. Hal tersebut dapat disebabkan siswa menganggap bahwa reaksi redoks merupakan reaksi oksidasi atau reaksi reduksi saja, bukan merupakan gabungan dua reaksi tersebut. Sedangkan pada konsep autoredoks, hanya sebagian kecil siswa yang telah memahami konsep tersebut. Hal tersebut dapat disebabkan ketidakpahaman siswa mengenai istilah autoredoks sehingga siswa salah dalam menjawab soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil siswa telah memahami konsep oksidator dan reduktor. Kurangnya pemahaman siswa tentang perbedaan reduktor atau oksidator dengan hasil reduksi atau hasil oksidasi mengakibatkan siswa kesulitan dalam mengidentifikasi zat yang bertindak sebagau reduktor ataupun oksidator. Pada konsep tatanama senyawa menurut IUPAC, kecil sekali siswa yang telah memahami konsep tatanama senyawa biner dan poliatomik yang berasal dari unsur logam dan nonlogam sebagai penyusunnya, konsep pemberian rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur logam dengan nonlogam sebagai penyusunnya, dan konsep pemberian rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur nonlogam dan nonlogam sebagai penyusunnya. Hal ini dapat disebabkan kurang telitinya siswa dalam menentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dan ketentuan tatanama IUPAC berdasarkan sistem Stock sehingga siswa salah dalam menjawab soal. Dalam hal menentukan peristiwa yang melibatkan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari, hanya sebagian kecil siswa yang telah memahami konsep tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep prasyarat yang mendukung konsep ini sehingga siswa kesulitan dalam menjawab soal. B. Konsep-Konsep yang Tidak Dipahami Siswa pada Materi Reaksi Redoks Konsep-konsep yang tidak dipahami siswa pada materi reaksi redoks dapat diketahui dari besarnya persentase siswa yang tidak paham dalam tiap konsep yang diujikan. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa kecil sekali siswa yang tidak paham konsep reaksi reduksi dan sebagian kecil siswa tidak paham konsep reaksi oksidasi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen. Sedangkan pada konsep reaksi redoks berdasarkan hubungannya dengan elektron, diperoleh hasil bahwa sebagian kecil siswa tidak paham konsep reaksi reduksi dan cukup besar siswa tidak paham konsep oksidasi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron. Pada konsep reaksi redoks berdasarkan hubungannya dengan perubahan bilangan oksidasi, diperoleh hasil bahwa sebagian kecil siswa tidak paham reaksi reduksi dan reaksi oksidasi berdasarkan peningkatan. Selain itu sebagian kecil siswa tidak paham konsep reaksi autoredoks dan konsep bilangan oksidasi unsur dalam ion dan sebagian besar siswa tidak paham konsep bilangan oksidasi unsur dalam senyawa. Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian kecil siswa tidak paham konsep oksidator dan kecil sekali siswa tidak paham konsep reduktor. Selain itu, sebagian besar siswa tidak paham konsep tatanama senyawa 5
6 Persentase Siswa yang Menjawab Salah- Alasan Salah biner dan poliatomik yang berasal dari unsur logam dan nonlogam dan cukup besar siswa tidak paham konsep pemberian rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur logam dengan nonlogam, serta sebagian kecil siswa tidak paham konsep pemberian rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur nonlogam dengan nonlogam. Sedangkan pada konsep aplikasi reaksi redoks diketahui bahwa sebagian kecil siswa tidak paham konsep penentuan peristiwa yang melibatkan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Besarnya persentase siswa tidak paham dalam tiap konsep dapat dilihat dengan jelas dalam bentuk diagram pada Gambar 1 berikut. Gambar 1 Diagram Persentase Siswa yang Tidak Paham dalam Tiap Konsep ,3% 28,2% 48,9% 63% 69,8% 31,8% 50,4% 56,7% 39,6% 40,6% 18,8% 22,9% 70,8% 60,4% 40,6% 43,8% 10 0 A B C D E F G H I J K L M N O P Konsep Keterangan: A : Reaksi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen B : Reaksi oksidasi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen C : Reaksi reduksi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron D : Reaksi oksidasi ditinjau dari pelepasan dan penerimaan elektron E : Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa F : Bilangan oksidasi unsur dalam ion G : Reaksi reduksi ditinjau dari peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi H : Reaksi oksidasi ditinjau dari peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi I : Reaksi redoks dan reaksi bukan redoks J : Reaksi autoredoks K : Oksidator L : Reduktor M : Tatanama senyawa biner dan poliatomik dari unsur logam dan nonlogam sebagai penyusunnya N : Rumus kimia senyawa dari unsur logam dengan nonlogam sebagai penyusunnya O : Rumus kimia senyawa dari unsur nonlogam dengan nonlogam sebagai penyusunnya P : Aplikasi reaksi redoks 6
7 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan tentang pemahaman siswa dalam materi reaksi redoks pada siswa kelas X SMA Negeri 10 Malang dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil siswa telah memahami konsep reaksi redoks. Sedangkan konsep yang sebagian besar tidak dipahami oleh siswa yaitu konsep bilangan oksidasi unsur dalam senyawa dan tatanama senyawa dari unsur logam-nonlogam sebagai penyusunnya. Selain itu, cukup besar siswa yang tidak pahamn mengenai konsep pemberian rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur logam dengan nonlogam. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang pemahaman siswa dalam materi reaksi redoks pada kelas X SMA Negeri 10 Malang, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut. 1. Hasil penelitian dapat sebagai informasi bagi guru dalam memberikan penguatan terhadap konsep prasyarat, diantara konsep tentang elektron valensi, hubungan elektron valensi dengan kestabilan suatu unsur (hukum oktet/duplet), pembentukan ion serta bilangan oksidasi agar konsep reaksi redoks, khususnya konsep pemberian rumus kimia senyawa yang berasal dari unsur logam dengan nonlogam dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. 2. Hasil penelitian dapat sebagai informasi bagi guru dalam menanamkan pemahaman tentang konsep bilangan oksidasi didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan suatu unsur dalam mencapai kestabilan oktet/duplet, bukan hanya sekedar menghafal konsep biloks sebagai konsep hasil konvensi saja. 3. Penelitian terhadap pemahaman konsep pada materi reaksi redoks ini dapat ditindaklanjuti dengan pembuatan buku ajar atau handout yang bervariasi dan sesuai dengan kurikulum untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. DAFTAR RUJUKAN Kean, E and Middlecamp, C Panduan Belajar Kimia Dasar. Alih Bahasa Dr. a. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Gramedia. Nurkancana dan Sumartana Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Sastrawijaya, T Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: P2LPTK. Sidauruk, Suandi Kesulitan Siswa SMU Memahami Konsep Reaksi Redoks. Jurnal Pendidikan MIPA, 3(1): (Online), ( diakses 14 September Jong, O.D., Acampo., J, and Verdonk, A Problem in Teaching the Topic of Redox Reaction: Action and Conceptions of Chemistry Teacher. Journal of Research in Science Teaching, 32(10):
8 Treagust, David F, Chittleloborough, G., and Mamiala, Thapelo L Students understanding of the role of scientific models in learning science. Journal of Science Education, 24(4):
Studi Evaluasi Pemahaman Konsep Persamaan dan Stoikiometri Reaksi Kimia Menggunakan Tes Objektif Beralasan pada Siswa MAN Malang II Batu
Studi Evaluasi Pemahaman Konsep Persamaan dan Stoikiometri Reaksi Kimia Menggunakan Tes Objektif Beralasan pada Siswa MAN Malang II Batu Diah Achirul Muslimah 1, Ida Bagus Suryadharma 1, Fauziatul Fajaroh
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP REAKSI REDOKS IDENTIFICATION OF DIFFICULT CONCEPTS AND MISCONCEPTIONS OF REDOX REACTION
Jurnal Zarah, Vol. 5 No. 1 (2017), Hal. 22-28 IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP REAKSI REDOKS IDENTIFICATION OF DIFFICULT CONCEPTS AND MISCONCEPTIONS OF REDOX REACTION Trining Puji Astutik
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS
Jurnal Pembelajaran Kimia Vol. 2, No. 1, Juni 2017, hal. 14-20 OJS Universitas Negeri Malang ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS Wardha Anis Sulalah a, Ida Bagus Suryadharma
Lebih terperinciSTUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013
STUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013 Laily Sa idatul Faizah, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas Negeri
Lebih terperinciLEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Reaksi Reduksi-Oksidasi 1. Standar Komptensi 2. Kompetensi Dasar : 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi : 3.2 Menjelaskan
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Reaksi Oksidasi Reduksi berbasis Inkuiri Terbimbing untuk SMA/Ma Kelas X
Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Oksidasi Reduksi berbasis Inkuiri Terbimbing untuk SMA/Ma Kelas X Ahmad Gilang Indra Salam 1*, Fauziatul Fajaroh 1, Dermawan Affandy 1 1 Jurusan Kimia, Universitas Negeri
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI ABSTRAK.... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Batasan Masalah...
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS DI KELAS X SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDOKS DI KELAS X SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI KARYA ILMIAH OLEH UTARY MARSITTA A1C110042 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI 2014
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan (Action Research) dengan menggunakan model pengembangan sistem pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kimia merupakan salah satu mata pelajaran bidang dari kelompok peminatan matematika dan Ilmu alam berdasarkan kurikulum 2013 yang sudah mulai diperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Siti Supriyanti, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia dapat didefinisikan sebagai studi mengenai struktur, komposisi, sifat, perubahan dan energi yang menyertainya (Silberberg, 2009). Salah satu topik yang dipelajari
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERSEPSI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP MOL DAN TETAPAN AVOGADRO PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 MALANG TAHUN AJARAN
IDENTIFIKASI PERSEPSI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP MOL DAN TETAPAN AVOGADRO PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 MALANG TAHUN AJARAN 2012-2013 Reni Roikah, Fariati, dan Munzil Arief Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat digolongkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar berupa pembinaan (pengajaran) pikiran dan jasmani anak didik berlangsung sepanjang hayat untuk meningkatkan
Lebih terperinciReaksi Redoks. Cu 2+ (aq) + 2e - Cu(s) Zn(s) Zn 2+ (aq) + 2e -
KIMIA KELAS XII IPA KURIKULUM GABUNGAN 03 Sesi NGAN Reaksi Redoks Reaksi redoks (reduksioksidasi) adalah reaksi kimia yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Pada dasarnya, reaksi redoks adalah gabungan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG Lailatul Maghfiroh, Santosa, Ida Bagus Suryadharma Jurusan
Lebih terperinciPENGETAHUAN METAKOGNITIF SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI
MAKALAH PARALEL PARALEL A ISBN :98-602-39-8 PENGETAHUAN METAKOGNITIF SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI Vinda Cory Imami *, Effendy, dan Yudhi Utomo Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Pascasarjana.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : MA Ali Maksum 2. Mata Pelajaran : Kimia 3. Kelas/Semester : X/ II 4. Pertemuan : 5 pertemuan 5. Alokasi waktu : 10 jam pelajaran (12 x 45 ) Standar Kompetensi,
Lebih terperinciMENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER
MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER Oscar Prananda Pajaindo, Prayitno, Fauziatul Fajaroh Universitas Negeri Malang E-mail: o5c4r.prananda@gmail.com
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 Dwi Fajar Yanti, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Setting penelitian ini adalah di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung dengan jumlah
29 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Setting penelitian ini adalah di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung dengan jumlah siswa kelas X3 SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah
Lebih terperinciMODUL 9. Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2
MODUL 9 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit, serta oksidasi-reduksi.
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LC 5E UNTUK MENGURANGI KESALAHAN KONSEP MATERI REDOKS DAN RETENSINYA PADA SISWA KELAS X
Tersedia secara online http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/ EISSN: 2502-471X DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LC 5E UNTUK MENGURANGI KESALAHAN KONSEP MATERI REDOKS DAN
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER : kimia : I/ganjil PERTEMUAN KE : 1,2,3,4, 5 ALOKASI WAKTU : 10 jam STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep materi dan perubahannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia pendidikan menghadapi banyak tantangan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia
Lebih terperinciANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG
ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG Nike Indriyani Hasim, Suhadi Ibnu, Ida Bagus Suryadharma Universitas Negeri Malang E-mail: nikeindriyani20@yahoo.co.id
Lebih terperinciREAKSI OKSIDASI REDUKSI
6 REAKSI KSIDASI REDUKSI A. PENGERTIAN REDUKSI-KSIDASI B. ATURAN BILANGAN KSIDASI C. KSIDATR DAN REDUKTR D. REAKSI AUTREDKS (DISPRPRSI) E. PENERAPAN REAKSI REDKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI F. TATA NAMA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : MA Ali Maksum 2. Mata Pelajaran : Kimia 3. Kelas/Semester : X/ II 4. Pertemuan : 5 pertemuan 5. Alokasi waktu : 5 jam pelajaran ( x 45 ) Standar Kompetensi,
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING. Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi. Oleh. Sriningsih NIM.
Jurnal yang berjudul: PERSETUJUAN PEMBIMBING Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi Oleh Sriningsih NIM. 441 411 040 Telah diperiksa dan disetujui Pembimbing I Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andika Nopihargu, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan materi (Departemen Pendidikan
Lebih terperinciKAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol.1, No.1, 2017,111-118 111 KAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING. Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia. Oleh Bambang NIM.
PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul : Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia Oleh Bambang NIM. 441410046 Telah diperiksa dan disetujui oleh
Lebih terperinciDESKRIPSI KESALAHAN SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 5 PONTIANAK
DESKRIPSI KESALAHAN SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 5 PONTIANAK Anggun Sasmita, Husna Amalya Melati, Ira Lestari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Email:
Lebih terperinciREAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)
REAKSI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS) I. Judul eksperimen : Reaksi reduksi oksidasi. II. Tujuan : Mengamati terjadinya reaksi reduksi oksidasi dalam berbagai situasi lingkungan serta penyetaraan persamaan koefisien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Berbagai upaya
Lebih terperinciLampiran 3 RPP Redoks Kelas Tutor Sebaya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : MA Ali Maksum 2. Mata Pelajaran : Kimia 3. Kelas/Semester : X/ II 4. Pertemuan : 6 pertemuan 5. Alokasi waktu : 10 jam pelajaran (12 x 45 ) Standar Kompetensi,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MAN 3 MALANG PADA MATERI REAKSI REDOKS
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MAN 3 MALANG PADA MATERI REAKSI REDOKS Rulia Susialis, Muhammad Su aidy, Hayuni Retno Widarti
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X/II : Reaksi Reduksi-Oksidasi : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERNYATAAN... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Development and Validation, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan Conceptual Change Text (CCT)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran kimia di sekolah, umumnya masih berorientasi kepada materi yang tercantum pada kurikulum. Bagi para siswa, belajar kimia hanya untuk keperluan menghadapi ulangan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP LAJU REAKSI BERDASARKAN GRAFIK PADA SISWA KELAS XI IPA
1 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP LAJU REAKSI BERDASARKAN GRAFIK PADA SISWA KELAS XI IPA Ike Nuriva, Suhadi Ibnu, Yahmin Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang E-mail: einst.cke@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciAmelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32
Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 1
8 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
Lebih terperinci2015 REDESAIN KONTEN DAN PEDAGOGIK GENERIK MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sains merupakan ilmu yang didasarkan pada bukti empiris dan dapat digunakan untuk memahami fenomena yang terjadi di alam. Namun, penggunaan ilmu ini sangat
Lebih terperinciSILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk
Lebih terperinciKRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan, Yogyakarta Telepon (0274) 376067, Faksimile 376067, Kasihan 55181 e-mail : sman1kasihan@yahoo.com
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul: Identifikasi Tingkat Kemampuan Siswa Konsep Struktur Atom Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Telaga Tahun Pelajaran 2013/2014 OlehMeyvie Potale NIM. 441407040
Lebih terperinciPROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT
PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT Wiwi Siswaningsih, Hernani, Triannisa Rahmawati (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia yang dewasa, berkualitas dan berdaya saing, pendidikan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana utama dalam membentuk dan menciptakan manusia yang dewasa, berkualitas dan memiliki daya saing di dalam masyarakat. Dalam upaya menciptakan
Lebih terperinciS I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cianjur Kelas : x / umum Mata Pelajaran : Kimia Semester : GANJIL Standar Kompetensi : 1.Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi : 8 jam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan
Lebih terperinciKISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KISI KISI SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 205/206 MATA PELAJARAN KELAS : KIMIA : XII IPA No Stansar Materi Jumlah Bentuk No Kompetensi Dasar Inikator Silabus Indikator
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 10-17 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia IDENTIFIKASI MISKONSEPSI
Lebih terperinciIdentifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice
JURNAL EDUKASI KIMIA e-issn: 2548-7825 p-issn: 2548-4303 Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Zulfadli
Lebih terperinciWidhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia
Lebih terperinciC. Reaksi oksidasi reduksi berdasarkan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi (biloks)
97 Nama : Kelompok : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X 5 /2 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit. Materi pokok : Konsep Redoks Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit
Lebih terperinciBAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA
BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA 1. BILANGAN OKSIDASI Bilangan oksidasi suatu unsur menggambarkan kemampuan unsur tersebut berikatan dengan unsur lain dan menunjukkan bagaimana peranan elektron
Lebih terperinciArifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LAWANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida
Lebih terperinciOKSIDASI-REDUKSI (REDOKS)
LEMBAR KERJA SISWA OKSIDASI-REDUKSI (REDOKS) UNTUK KELAS X SMA SEMESTER GENAP OLEH DIANI RACHMANITA M DIBIMBING OLEH Dr I GUSTI MADE SANJAYA, M.Si. NAMA : NO ABS : KELAS : 1 Kompetensi dasar 1. Menjelaskan
Lebih terperinciMahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MULTIPLE REPRESENTASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kimia merupakan cabang ilmu yang paling penting dan dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk siswa oleh guru kimia, peneliti, dan pendidik pada umumnya.
Lebih terperinciPemindahan elektron sekali lagi membentuk bentuk ion tidak biasa, VO 2+.
Fachri Alda Bilangan Oksidasi (BILOKS) Pengertian Bilangan Oksidasi Dengan bilangan oksidasi akan mempermudah dalam pengerjaan reduksi atau oksidasi dalam suatu reaksi redoks. Kita akan membuat contoh
Lebih terperinciKIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 12 Sesi NGAN KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Keteraturan sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dapat diamati pada unsur-unsur periode
Lebih terperinciKata-kata Kunci : pembelajaran konstruktivistik, learning cycle 5E, buku petunjuk praktikum
PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA/MA KELAS X SEMESTER 2 BERBASIS LEARNING CYCLE 5E Eko Budi Prasetyo Nugroho, Endang Budiasih, dan Dedek Sukarianingsih Universitas Negeri Malang Email : ebudi_57@gmail.com,
Lebih terperinciREAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)
BAB VI REAKSI REDUKSIOKSIDASI (REAKSI REDOKS) Telah dipelajari bahwa persamaan reaksi kimia menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atomatom sebelum reaksi sama
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. A. Latar Belakang 1. B. Rumusan Masalah C. Batasan Masalah.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK. KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii v vii x xiv BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Batasan Masalah.
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN AWAL MULTI LEVEL REPRESENTASI MAHASISWA TINGKAT I PADA KONSEP REAKSI REDOKS
EduChemia Vol.1, No.1, Januari 2016 (Jurnal Kimia dan Pendidikan) eissn 25024787 ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MULTI LEVEL REPRESENTASI MAHASISWA TINGKAT I PADA KONSEP REAKSI REDOKS Indah Langitasari Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain penelitian sebagai berikut: 1. Desain satu faktor, dua sampel
Lebih terperinciYusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA ASPEK MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 3 MALANG TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan
Lebih terperinciKECAKAPAN HIDUP SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATERI REAKSI REDOKS
KECAKAPAN HIDUP SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATERI REAKSI REDOKS Siti Darsati, Gebi Dwiyanti, dan Cincin Cintami ABSTRAK Pada penelitian ini pembelajaran kontekstual reaksi redoks dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI DI KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA
PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI DI KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA IMPLEMENTATION OF MIND MAPPING STRATEGY ON REDUCTION OXIDATION REACTION MATTER IN CLASS X SMA NEGERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia adalah dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disiratkan bahwa di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disiratkan bahwa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) menghendaki penyelenggaraan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
74 III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan berbasis kelas tentang implementasi pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran kimia siswa kelas
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT Sinta Puspita Sari, Eny Enawaty, Erlina Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: fsintapuspita@gmail.com
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PONTIANAK
DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PONTIANAK Nurul Hidayah, Husna Amalya Melati, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email: nurulhidayahf02111020@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI DI KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA
Vol. 3, No. 02, pp. 195-202, May 2014 PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI DI KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA IMPLEMENTATION OF DIRECT TEACHING
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 5 SMA Perintis 2 Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 5 SMA Perintis 2 Bandar Lampung, semester genap Tahun Pelajaran 2009-2010, yang berjumlah 40 orang terdiri dari
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 13 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 3. Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit
Lebih terperinciLARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
KIMIA DASAR I PERTEMUAN 1 Tujuan Perkuliahan: Setelah proses pembelajaran ini selesai, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian dari larutan beserta contohnya. 2. Menjelaskan perbedaan larutan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG Riski Norjana, Santosa, Ridwan Joharmawan Jurusan Kimia, FMIPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. education for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Hingga saat ini masalah pendidikan masih menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Pasalnya Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau education for all
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemilihan Kelas Penentuan kelas yang akan digunakan sebagai kelas pengembangan butir soal didasarkan pada rata-rata kelas pada ujian semester 1 kelas X MAN 1 Model Kota
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT
512 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4, No.1, 2010, hlm 512-520 ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN
IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN 2012-2013 Putri Arum Nilawati, Fariati, dan Munzil Arief Universitas Negeri Malang E-mail:
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari sampai dengan tanggal 20 Maret 2014 di MA Manbaul Ulum Karangawen Kab. Demak. Populasi dalam
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA MA NEGERI WLINGI DALAM MEMAHAMI MATERI INDIKATOR DAN ph LARUTAN ASAM-BASA
IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA MA NEGERI WLINGI DALAM MEMAHAMI MATERI INDIKATOR DAN ph LARUTAN ASAM-BASA Muhammad Lukman Buchori, Ida Bagus Suryadharma, Fauziatul
Lebih terperinciDosen Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang 2 Mahasiswa Pasca sarjana UM.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN CATATAN TULIS DAN SUSUN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MALANG 1 Aman Santoso 1, Noni Asmarisa
Lebih terperinciAuliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 10 MALANG PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN (s) DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lebih terperinciREDOKS dan ELEKTROKIMIA
REDOKS dan ELEKTROKIMIA Overview Konsep termodinamika tidak hanya berhubungan dengan mesin uap, atau transfer energi berupa kalor dan kerja Dalam konteks kehidupan sehari-hari aplikasinya sangat luas mulai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENDALAMAN MATERI KIMIA REDOKS BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN MELALUI LESSON STUDY ARTIKEL TESIS
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENDALAMAN MATERI KIMIA REDOKS BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN MELALUI LESSON STUDY ARTIKEL TESIS Oleh RATNA PRILIANTI NIM 0402509002 PROGRAM STUDI IPA KONSENTRASI KIMIA
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Kimia Industri 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen
Lebih terperinciKISI KISI SOAL BERDASARKAN SKL
KISI KISI SOAL BERDASARKAN SKL NO SKL SK KD KEMAMPUAN YANG DIUJI INDIKATOR SOAL 1 Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika,
Lebih terperinciSILABUS DAN PENILAIAN
SILABUS DAN PENILAIAN Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Kimia 2 ( 4 SKS) Standar Kompetensi : 1. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukurannya Kompetensi Dasar Indikator Materi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATANAMA SENYAWA BINER DAN POLIATOM Sekolah : SMAN 16 SURABAYA Mata pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ******************************************************************************
Lebih terperinciPENGGUNAAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DISERTAI CRI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA
PENGGUNAAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST DISERTAI CRI UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI SISWA Elvira Noprianti 1 dan Lisa Utami 1 1. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN SMP NEGERI 4 SUNGAI RAYA
DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN SMP NEGERI 4 SUNGAI RAYA Ahan Juniarti, A. Ifriany Harun, Lukman Hadi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Email: ahanjuniarti06@gmail.com
Lebih terperinci