BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Memulai sebuah penelitian diperlukan suatu landasan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. Landasan teoritis digunakan untuk menjelaskan konsep konsep yang digunakan dalam masalah penelitian. Konsep ialah simbol yang digunakan untuk memaknai fenomena tertentu. Konsep yang digunakan harus diberi makna terlebih dahulu, karena kemungkinan terjadi konsep yang digunakan merupakan istilah umum biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari. Pengertian tersebut dipakai untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan makna konsep yang diminati sehubungan dengan masalah yang dikaji. Oleh sebab itu, berdasarkan pada alasan tersebut konsep harus dijelaskan terlebih dahulu untuk memberikan batasan makna dan arah yang jelas. Bab ini menjelaskan mengenai konsep-konsep dan definisi mengenai perilaku konsumen, proses pembelian, keputusan pembelian, karakeristik konsumen, dan atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian Perilaku Konsumen Konsumen bebas dalam menggunakan uang yang dimilikinya dan bebas untuk membandingkan produk produk yang ada beserta faktor yang berhubungan dengan produk tersebut seperti harga, kualitas, dan merek produk. Pada umumnya produsen atau perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya 7

2 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing masing individu. Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. 3 Perilaku konsumen juga didefinisikan sebagai proses yang dilalui seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang di harapkan bisa memenuhi kebutuhannya. 4 Perilaku konsumen adalah suatu proses, yang terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Tahap acquisition (perolehan): searching (mencari), dan purchasing (membeli). 1. Tahap comsumption (konsumsi) : using (menggunakan), evaluating (mengevaluasi). 2. Tahap disposition (tindakan pasca beli): apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi. 5 Ada empat tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan perbedaan diantara merek: 1. Perilaku membeli yang rumit (complex buying behavior) Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya. 1. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan (Dissonance Reducing Buying Behavior) Perilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan diantara berbagai merek. Perilaku membeli ini 3 Basu Swastha Dharmmesta dan Hani Handoko, 2012, Manajemen Pemasaran, BPFE, Yogyakarta, hal Ristiyanti Prasetijo dan John JOI Ihalauw, 2003, Perilaku Konsumen, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, hal Ristiyanti Prasetijo dan John JOI Ihalauw, Ibid. hal. 8. 8

3 terjadi untuk pembelian produk yang haganya mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Pembeli biasanya mempunyai respon terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. 2. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual Buying Behaviour) Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena konsumen sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, konsumen tidak mengevaluasi kembali produk yang telah dibeli kerena tidak terlibat pada produknya. 3. Perilaku pembeli yang mencari keragaman ( Variety Seeking Buying Behavior) Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi, merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak. 6 Jadi, perilaku konsumen merupakan serangkaian kegiatan fisik individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan Proses Pembelian Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Pendirian orang lain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan resiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Pasca pembelian konsumen akan 6 Bilson Simamora,2008, Panduan Riset Perilaku Konsumen Perilaku, PT Gramedia, Jakarta, hal

4 mendapatkan tingkat kepuasan yang berbeda-beda dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan. Konsumen yang puas akan melakukan pembelian ulang, sedangkan konsumen yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian. Konsumen akan melewati lima tahapan sebelum melakukan keputusan pembelian yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, melakukan evaluasi alternatif produk yang akan dipilih, membuat keputusan pembelian, dan perilak paska pembelian. Berikut ini gambaran urutan proses tahapan pengambilan keputusan yang spesifik: Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Mengenali pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku kebutuhan informasi alternati pembelian pasca Sumber: Nugroho J. Setiadi, 2003, Perilaku Konsumen (Konsep dan Implikasi Untuk Strategi Penelitian dan Pemasaran, Prenada Media, Jakarta, hal. 16. Tahapan proses pengambilan keputusan pembelian: 1. Pengenalan masalah Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya rangsangan interal maupun eksternal. 2. Pencarian informasi seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi terdari dari dua jenis menurut tingkatannya, yaitu pertama keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perrhatian meningkat. Kedua, pencarian informasi secara aktif dimana mencari informasi dari segala sumber. 3. Evaluasi alternative Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Konsumen mempunyai kebutuhan dan akan mencari 10

5 manfaat tertentu dan selanjutnya melihat pada atibut produk.konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek. Konsumen juga akan dianggap memiliki fungsi utilitas, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk bervariasi menurut tingkat alternative tiap ciri. Pada akhirnya konsumen tiba pada sikap ke arah alternative merek melalui prosedur tertentu. Proses evaluasi dalam diri pembeli hingga menjadi suatu keputusan sebenarnya sulit untuk mengetahuinya sebab tidak ada proses tunggal yang dilakukan semua konsumen. Adapun yang bisa dijelaskan dalam pemasaran adalah asumsi-asumsi sebagai berikut: a) Pertama, diasumsikan bahwa knsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut. b) Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing.konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut apa yang paling penting. Konsumen dengan daya beli yang terbatas kemungkinan besar akan memperhatikan atribut harga sebagai yang utama. c) Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut.sejumlah kepercayaan mengenai merek tertentu disebut brand image. d) Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atibut. e) Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merekyang berbeda melalui prosedur evaluasi. 4. Keputusan pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan fakor keadaan yang tidak terduga. Sikap orang lain akan mengurangi alernatif pilihan seseorng akan tergantung pada dua hal yaitu, intensitas sikap negative orang lain tersebut terhadap alternative pilihan konsumen. Kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mengkin timbul dan mengubah tujuan membeli. 5. Perilaku sesudah membeli.sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen akan mengalammi beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. a) Kepuasan sesudah pembelian ketika konsumen mendasarkan harapannya kepada informasi yang mereka terima tentang produk. 11

6 Jika kenyataan yang mereka dapat berbeda dengan yang diharapkan konsumen merasa tidak puas. Bila produk tersebut memenuhi harapan mereka akan puas. b) Tindakan sesudah pembelian, apabila konsumen merasa pua ia akan memperhatikan kemungkinan untuk membeli lagi produk tersebut. Sedangkan konsumen yang tidak puas akan melalukan hal yang sebaliknya. 7 Proses pembelian merupakan tahapan spesifik yang terdiri dari urutan pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.namun, dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen seringkali melompati atau melewati beberapa tahap ini yaitu pada tahap pencarian informasi dan evaluasi. Model tersebut menunjukkan semua pertimbangan ketika konsumen menghadapi situasi membeli yang kompleks dan baru Karakteristik Pembeli Pembeli individual adalah seseorang yang melakukan pembelian tanpa ada sedikit sekali dipengaruhi oleh orang lain secara langsung, atau individu yang benar-benar melakukan pembelian. 8 Adapun macam dan peranan pembeli adalah: 1. Initiator Individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu, atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukannya sendiri. 2. Influencer Individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara sengaja atau tidak sengaja. 3. Decider Individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan di mana membelinya. 7 Bilson Simamora, Op.cit, hal Basu Swastha Darmmestha dan T. hani Handoko, Op.cit. hal

7 4. Buyer Individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya. 5. User Individu yang mempergunakan produk dan jasa yang dibeli Keputusan Pembelian Mengetahui cara yang dilakukan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian tidaklah mudah mengingat konsumen memiliki karakter, sifat dan daya beli yang berbeda-beda. Selera tiap individupun berbeda dan hal tersebut mengakibatkan adanya perbedaan dalam pengambilan keputusan. Keputusan pembelian adalahproses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. 10 Motif-motif individu dalam melakukan pembelian dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Motif pembelian primer dan selektif Motif pembelian primer ( Primary Buying Motive) adalah motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap kategori-kategori umum(biasa) pada suatu produk.motif pembelian selektif ( Selection Buying Motive) adalah motif yang mempengaruhi keputusan tentang model dan merek dari kelas-kelas produk, atau macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian. 2. Motif rasional dan emosional Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen. Faktor yang dipertimbangkan dapat berupa faktor ekonomi seperti: faktor penawaran, permintaan, dan harga. Selain itu juga faktor-faktor kualitas, pelayanan, ketersediaan barang, ukuran, kebersihan, efisiensi dalam penggunaan, keawetan, dapat dipercaya dan keterbatasan waktu yang ada pada konsumen. 9 Basu Swastha Darmmestha dan T. hani Handoko, Op.cit. hal J.Paul dan Jerry C. Olson, 2000, Consumer Behaviour, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Erlangga, Jakarta, hal

8 Motif emosional adalah motif pembelian yang berkaitan dengan perasaan atau emosi individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan, kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan. 11 Konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk mempunyai pertimbangan-pertimbangan khusus antara lain pertimbangan tentang atribut produk itu sendiri. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen. 1. Konsumen Individu Ada beberapa pilihan merek yang dilakukan oleh konsumen individu dan dipengaruhi oleh beberapa hal. Misalnya kebutuhan konsumen, persepsi atas suatu karakteristik merek, dan juga sikap kearah pilihan. Selain itu, pilihan merek juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan karakteristik pribadi mereka. 2. Pengaruh Terhadap Lingkungan Pengaruh lingkungan terhadap suatu pembelian dari konsumen ditunjukkan oleh budaya, misalnya norma kemasyarakatan dan juga pengaruh kesukuan. Selain itu kelas sosial, grup tata muka (teman, anggota keluarga), dan juga faktor yang menentukan yang sangat situasional. 3. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah suatu variabel dimana si pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi para konsumennya. Variabelnya bisa berupa barang, harga, periklanan dan juga distribusi yang membuat konsumen dalam proses pengambilan sebuah keputusan. 12 Konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk terkadang tidak menyadari tentang keputusan yang baik atau benar akan kebutuhan yang diinginkan. 11 Basu Swastha Darmmestha dan T. hani Handoko, Op.cit. hal Gadmin, Faktor yang Mempengaruhi Pilhan Konsumen, Diakses dari pada tanggal 22 juni 14

9 2.5. Atribut Handphone Dalam Proses Pembelian Handphone Produk China yang Diprioritaskan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 sampai 2013 FKIP UKSW Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. 13 Konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk akan melihat karakteristik-karakteristik yang dimiliki produk tersebut. Hal ini karena konsumen tidak hanya membeli produk untuk sekedar memilikinya, namun untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan setelah menggunakan produk tersebut. Oleh karena itu, perusahaan dalam membuat sebuah produk hendaknya tidak hanya memperhatikan penampilan saja tetapi berupaya memberikan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk tersebut. Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat apa yang akan diberikan produk itu. Manfaat ini di komunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk dalam bentuk seperti mutu, ciri, dan desain. 14 Konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan akan mencari manfaat tertentu dari sebuah produk yang akan dibelinya. Manfaat dari sebuah produk dapat dipenuhi oleh atribut produk atau sesuatu yang melekat pada produk itu sendiri. Atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan menjadi bagian dari produk itu sendiri. Atribut-atribut produk juga didefinisikan sebagai sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga mampu lebih memuaskan konsumen Husein Umar, Loc.cit, hal Husein Umar, Ibid. hal Taufan Darussalam, Atribut Produk, Diakses dari /2009/11/16/atribut-produk.html, pada tanggal 13 mei 2013 pukul

10 Konsumen akan melihat dan membandingkan atribut-atribut produk yang diinginkan dengan atribut dari produk lain yang sejenis. Selanjutnya, konsumen akan mengevaluasi dan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya atau yang diprioritaskannya. Hal ini dilakukan konsumen sebagai bahan pertimbangan sebelum konsumen benar-benar memutuskan untuk membeli produk itu agar terpenuhi kebutuhannya. Bila konsumen mengambil keputusan, maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan menyangkut, produk, merek, kualitas, model, waktu, harga, cara pembayaran, dan sebagainya.. 16 Oleh karena itu, dalam penelitian ini unsur-unsur dari atribut handphone produk China yang diduga diprioritaskan mahasiswa pendidikan ekonomi dalam proses pembelian handphone produk China meliputi: Harga Harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran, di mana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. 17 Pertimbangan atas harga dalam proses pembelian suatu produk dipandang berbeda oleh setiap konsumen. Hal ini tergantung kepada pendapatan dan selera konsumen dalam memilih suatu produk. Konsumen akan memutuskan membeli 16 Kegagalan Kunci Keberhasilan, Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen, Diakses darihttp://nurulapriana.blogspot.com/2012/11/proses-pengambilan-keputusan-oleh.html, pada tanggal 13 mei 2013 pukul Husein Umar, Loc.cit, hal

11 suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang. pembeli yaitu : Harga memiliki peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para 1. Peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. 2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. 18 Bagi perusahaan untuk menarik minat konsumen untuk membeli diperlukan strategi dan politik harga sebagai upaya dalam rangka mensiasati dan menentukkan kebijakan harga agar daya tarik dan penguasaan pasar. Daya tarik ini dimaksudkan agar dapat memodifikasi harga dan menciptakan harga-harga yang menarik bagi konsumen. strategi dan politik harga diantaranya adalah; 1. Memberikan potongan harga 2. Strategi dan politik harga majemuk 3. Strategi dan politik harga tunggal 4. Strategi dan politik harga geografis 5. Strategi dan politik harga murah 6. Strategi dan politik harga secara psychologis Fandy Tjiptono, 2000, Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer, CV.Andi, Jogjakarta, hal Kusjadi, 2009, Essensi Pemasaran Suatu Pegangan Teori dan Praktek, Widya Sari Press, Salatiga, hal

12 Kualitas Kualitas merupakan bagian dari atribut sebuah produk handphone. Kualitas diperlukan untuk menunjang kemampuan handphone dalam menjalankan fungsinya setiap kali digunakan. Kualitas dapat diartikan sebagai ciri-ciri suatu produk yang berhubungan dengan daya tahan, kemampuan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan, menghasilkan kepuasan bagi konsumen. 20 Konsumen dalam melakukan proses pembelian menginginkan produk yang memiliki kualitas baik dari segi tampilan maupun daya tahan mesin yang menunjang keawetan produk untuk digunakan lama sehingga lebih efisien. Konsumen mengharapkan mendapatkan manfaat yang sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli produk tersebut. Kualitas produk merupakan totalitas fitur dan karakteristik yang mampu memuaskan kebutuhan, yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan,kualitas mencakup pula daya tahan produk, kehandalan, ketepatan, kemmudahan operasi, serta atributatribut nilai lainnya 21 Oleh karena itu, Perusahaan dituntut untuk menciptakan suatu produk yang tidak hanya menarik dari segi tampilan luar juga harus dilengkapi dengan kualitas yang baik. Dimensi kualitas barang dapat ditentukan melalui delapan dimensi seperti yang dipaparkan berikut ini: a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang, dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membelinya. 20 Agus Ahyari, 2000, Manajemen Produksi, Perencanaan Sistem Produksi, BPFE, UGM, Yogyakarta, hal Ulfa Indriyani, Landasan Teori (Metode Riset), Diakses dari /2012/11/bab-ii-metode-riset-html, Pada tanggal 16 juli 2013 pukul

13 Merek b. Features, yaitu aspek kedua dari perfomansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan - pilihan produk dan pengembangannya. c. Realibility, hal ini berkaitan dengan kemungkinan suatu barang bisa menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan kondisi tertentu. d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Conformance merefleksikan derajat ketepatan karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan. e. Durability, yaitu refleksi umur ekonomis berupa daya tahan atau masa pakai barang f. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang (garansi). g. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari individu. h. Fit and finish, sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas. 22 Merek merupakan bagian dari atribut sebuah produk. Melalui merek,sebuah produk dapat lebih mudah dikenal dan dibedakan dari produk lain yang sejenis. Merek merupakan sebuah nama, istilah, tanda, symbol, atau desain atau kombinasi dari seluruhnya, yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang-barang maupun jasa dari suatu kelompok penjual dan untuk membedakan produk mereka dari para pesaing Husein Umar, Op.cit. hal Management Marketing Blog, Definisi Merek, Diakses dari pemasaran.wordpress..com/artikel/merek/definis-merek/, pada tanggal 14 juli 2013 pukul

14 Selain itu merek dapat diartikan sebagai atribut dari physical product yang memberi kepuasan psychologis. 24 Merek juga mempunyai maksud dan tujuan lain seperti; a. Penguasaan terhadap pasar atau control over the market. Tidak seorang produsen pun yang tidak mengingkan menguasai pasar. Produk yang baik yang diproduksi berdasarkan pada pembeli dapat bertahan lama dan mudah dikenal melalui merek. b. Melalui merek, produsen seolah-olah dapat mengadakan kontak atau komunikasi yang terus menerus dengan customernya. Dimana, komunikasi yang tiada terputus itu merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk mengetahui sikap dari costomer terhadap produknya. c. Dengan adanya merek sebagai tanda pengenal nampaknya perusahaan mempunyai kebebasan semu. Tetapi produsen juga dapat menetukkan harga yang lain dari produk yang tersendiri, produk yang khusus yang memakai tanda pengenal tersendiri itu. Hal ini baru keliatan manfaatnya bila merek itu sedikitnya sudah melampaui fase pengakuan. d. yang terakhir, dengan memperkenalkan merek perusahaan mampu mengadakan usaha-usaha promosi terhadap barangnya. Selain usaha promosi dengan memperkenalkan barang yang bermerek juga sekaligus merupakan proteksi terhadap barang-barang lain. 25 Merek tidak hanya penting bagi perusahaan, tetapi juga bagi konsumen pada umumnya. Konsumen memiliki penilaian yang berbeda terhadap merek tertentu. Konsumen seringkali membeli produk bukan berdasarkan manfaat dari produk tersebut, melainkan membeli karena merek tersebut dianggap dapat memberi nilai prestige ketika digunakan. Perasaan terhadap merek adalah reaksi pelanggan secara emosi terhadap merek yang digunakan, emosi yang ditimbulkan oleh merek ini muncul dan menjadi begitu kuat 24 Kusjadi, Op.cit. hal Kusjadi, ibid, hal

15 ketika menggunakan atau mengkonsumsi suatu merek tersebut. 26 Suatu merek dapat dikenal dan disukai konsumen tidak demikian mudah. Pengakuan merek didalam masyarakat terjadi secara bertahap yakni melalui tiga tingkatan seperti: 1. Pengenalan/ Brand recognation: disini merek baru dingat oleh konsumen, bahwa konsumen pernah melihat dan mendengar merek itu tetapi belum pernah mencoba membelinya. 2. Kesukaan/ Brand preference : merek sudah mencapai tingkat ini berarti sudah disukai oleh konsumen dan sudah mengenal merek itu dari pengalaman. 3. Kepercayaan/ Brand insistence : merek yang menjadi kepercayaan konsumen dan selalu dicari-cari oleh konsumen sampai ia mendapatkan merek kepercayaannya itu. 27 Merek memegang peran penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti: (1) Emosi konsumen terkadang naik turun, merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil, Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima diseluruh dunia dengan budaya yang berbeda. (2) Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak asosiasi mereka yang terbentuk dalam merek tersebut. (3) Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggub merubah perilaku konsumen. (4) Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian, dengan adanya merek, konsumen dengan mudah 26 Kompasiana, menciptakan brand feelings : memberikan perasaan yang berarti bagi pelanggan, diakses dari m.kompasiana.com/post/read/532399/3, pada tanggal 6 Februari 2014 pukul Kusjadi, Op.cit, hal

16 membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebangaan atau atribut lain yang melekat pada merek tersebut. (5) Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan berupa nilai merek Gaya dan Desain Produk Cara lain untuk menambah nilai bagi konsumen adalah melalui gaya dan desain produk yang khas. Gaya lebih menekankan pada warna dan bentuk yang ditampilkan secara fisik sedangkan desain tidak hanya berupa tampilan juga lebih menekankan pada fungsi dan kegunaan produk Gaya menggambarkan penampilan dari suatu produk bentuk, warna, dan perasaaan produk tersebut bagi pembelinya. Gaya memiliki keunggulan menciptakan perbedaan produk yang sukar ditiru. Sedangkan, desain memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya. 29 Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, dan memberikan keunggulan bersaing di pasar.gaya desain juga merupakan bagian dari dimensi kualitas dimana suatu produk memiliki karakteristik aesthetics. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari individu Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian terdahulu mengenai Motif pembelian handphone di kalangan Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UKSW 28 ZoelDhan Raden, Uraian Mengenai Pengertian Merek, Diakses dari 2.html, pada tanggal 20 Juli 2013 pukul tanggal 14 juli 2013 pukul Husein Umar, Loc.cit. hal

17 Angkatan 2008 yang dilakukan oleh Sri Setyaningsih, hasilnya adalah sebagai berikut: Motif pembelian yang dipertimbangkan oleh mahasiswa program studi guru sekolah dasar FKIP UKSW angkatan 2008 dalam melakukan pembelian handphone adalah motif rasional dan motif emosional. Dari kedua motif tersebut konsumen mempunnyai kecenderungan bermotif rasional yaitu atribut daya tahan, merek, pelayanan, dan harga. Atibut yang menjadi prioritas utama konsumen dalam membeli handphone adalah atibut daya tahan karena daya tahan handpone tidak terpengaruh oleh keusangan teknologi, walaupun dipakai pada jangka waktu tertentu daya tahan mesin handphone masih bagus Kerangka Dasar Penelitian Sebuah produk umumnya dilengkapi dengan serangkai atribut yang melekat pada produk tersebut. Atribut digunakan sebagai sesuatu yang melengkapi fungsi utama sebuah produk sehingga lebih mampu memuaskan konsumen. Pada proses pembelian sebuah produk konsumen memiliki penilaian yang berbeda terhadap atribut seperti harga, kualitas, merek, dan gaya desain produk. Konsumen akan menilai dan memberi bobot yang berbeda untuk setiap atribut sesuai dengan prioritasnya. Evaluasi terhadap atribut produk juga dilakukan ketika proses pembelian handphone produk China. Konsumen memiliki kebutuhan dan akan mencari manfaat melalui kenyataan-kenyataan yang ditunjukan oleh produk. Hal ini karena konsumen tidak hanya membeli handphone untuk sekedar memilikinya, namun untuk memperoleh manfaat dan kepuasaan setelah menggunakannya. 31 Setyaningsih, Sri, 2010, Motif pembelian handphone di kalangan Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UKSW Angkatan 2008, Skripsi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. 23

18 Hal ini yang mendasari peneliti melakukan penelitian tentang atributhandphone produk China dalam proses pembelian handphone produk China yang diprioritaskan mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP. Penelitian ini memiliki tujuan yang hendak dicapai, oleh karena itu diperlukan susunan kerangka dasar penelitian sebagai gambaran serta penjelasan dari masing-masing variabel yang menjadi sasaran. Mengenali masalah atau kebutuhan yang diinginkan konsumen Pencarian informasi mengenai atribut-atribut handphone produk China melalui berbagai sumber Evaluasi alternatif terhadap atribut-atribut handphone produk China Harga Kualitas Merek Gaya dan Desain Konsumen memberi bobot yang berbeda untuk setiap atribut sesuai dengan kepentingan atau prioritasnya Keputusan membeli handphone produk China Gambar 2. Proses Mengidentfikasi Atribut Handphone Produk China Dalam Proses Pembelian Handphone Produk Cina Yang Diprioritaskan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 sampai 2013 FKIP UKSW 24

19 1.8. Definisi Operasional 1. Prioritas adalah urutan kebutuhan yang disusun berdasarkan tingkat kepentingannya. 32 Yang dimaksud prioritas dalam penelitian ini adalah urutan prioritas dari atribut handphone produk china dalam proses pembelian handphone produk China. Adapun definisi operasional dari atribut dan indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah atribut dengan indikator harga, kualitas, merek, gaya desain. a. Harga Harga adalah sejumlah nilai (uang) yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual. 33 Harga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pernyataan konsumen mengenai harga handphone produk China. b. Kualitas Kualitas dapat diartikan sebagai ciri-ciri suatu produk yang berhubungan dengan daya tahan, kemampuan produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan, menghasilkan kepuasan bagi konsumen. 34 Kualitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pernyataan konsumen mengenai kualitas handphone produk China. 32 Aushaf Fahri, Cara Membuat Skala Prioritas, diakses dari http;//aushaffahri.blogspot.com/2012/09/cara-membuat-skala-prioritas.html?m=1. Pada tanggal 2 Februari 2014, pukul Husein Umar, Loc.cit, hal Agus Ahyari, Loc.cit. hal.3. 25

20 c. Merek Merek merupakan atribut dari physical product yang memberi kepuasan psychologis. 35 Merek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pernyataan konsumen mengenai merek handphone produk China. d. Gaya dan Desain Produk Gaya menggambarkan penampilan dari suatu produk bentuk, warna, dan perasaaan produk tersebut bagi pembelinya. Sedangkan, desain memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya. 36 Gaya dan desain produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pernyataan konsumen gaya, warna dan fitur handphone produk China. 35 Kusjadi, Loc.cit. hal tanggal 14 juli 2013 pukul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah penelitian pada Bab 1 yaitu bagaimana atribut handphone dalam proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah penelitian pada Bab 1 yaitu bagaimana atribut handphone dalam proses BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang analisis data hasil observasi data primer yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Pemasaran Menurut Philip Kotler (2000), pemasaran adalah proses perencanaan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga, 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk keputusan yang mendahului

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya kegiatan pemasaran akan menimbulkan penawaran produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran dan Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang sudah mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses utamanya, akan mengetahui adanya cara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih canggih. Produk handphone sebagai salah satu contoh produk elektronik

BAB I PENDAHULUAN. lebih canggih. Produk handphone sebagai salah satu contoh produk elektronik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis khususnya pada produk elektronik terjadi sangat ketat. Persaingan yang terjadi salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi. Dimana,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Merek 2.1.1 Pengertian Citra Merek Citra merek dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Swastha dan Irawan (2008:5) Pemasaran adalah sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelian konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana. konsumen memiliki banyak pertimbangan pertimbangan yang pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelian konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana. konsumen memiliki banyak pertimbangan pertimbangan yang pada BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KEPUTUSAN PEMBELIAN Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh mengenai pembelian konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistematis segala masalah yang timbul dari masyarakat usaha. Kegiatan pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. sistematis segala masalah yang timbul dari masyarakat usaha. Kegiatan pemasaran 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Pengertian pemasaran bukan saja meliputi jual beli tetapi membahas secara sistematis segala masalah yang timbul dari masyarakat usaha. Kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari hal terpenting bagi perusahaan untuk membantu organisasi mencapai tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Definisi Perilaku Konsumen Menurut American Marketing Association (Peter dan Olson, 2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang diinginkan,

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang diinginkan, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produk 2.1.1. Pengertian Produk Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang diinginkan, sebuah perusahaan harus memulai dengan produk atau jasa yang dirancang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB II. Kerangka Teoritis

BAB II. Kerangka Teoritis 6 BAB II Kerangka Teoritis A. Uraian Teoritis 1.Keputusan Pembelian 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Philip Kotler (2007:223), Keputusan Pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler di dalam buku Subagyo marketing in business (2010:2) Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persepsi Konsumen Persepsi adalah suatu proses memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi mengenai suatu produk barang atau jasa oleh konsumen. Persepsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Keputusan Pembelian Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perilaku berpindah merek telah dilakukan oleh Purwanto Waluyo dan Pamungkas dan Agus Pamungkas (2003) dengan judul Analisis Perilaku Brand

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix.

BAB II LANDASAN TEORI. Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Tentang Produk Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix. Produk juga merupakan salah satu variabel yang menentukan dalam kegiatan usaha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan berpengaruh dalam naik turunnya perusahaan, khususnya penyampaian informasi dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Faktor pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Seseorang membeli barang dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Ginting (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kualitas Kartu Mentari Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi tersebut sering berbeda antara para ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami

Lebih terperinci

Minggu-12. Product Knowledge and Price Concepts. Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (1)

Minggu-12. Product Knowledge and Price Concepts. Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (1) Product Knowledge and Price Concepts Minggu-12 Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (1) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email:

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

MEREK BERBAHASA ASING DALAM KAITANYA DENGAN PERSEPSI KONSUMEN

MEREK BERBAHASA ASING DALAM KAITANYA DENGAN PERSEPSI KONSUMEN MEREK BERBAHASA ASING DALAM KAITANYA DENGAN PERSEPSI KONSUMEN Oleh : Gugyh Susandy*) Abstrak Setiap perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sangatlah beragam dan mempengaruhi persepsinya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Banyak para ahli telah mendefinisikan pemasaran dari sudut pandang yang berbeda-beda. Berikut definisi dari para ahli mengenai pemasaran:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kritis dan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang relevan, dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kritis dan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang relevan, dalam II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Sebelum membuat analisis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. mengembangkan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. mengembangkan produk, menetapkan harga, mempromosikan produk BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Gaya Hidup 1. Pengertian Gaya Hidup Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:210) mengatakan: Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai pola hidup seseorang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti Pentingnya Pemasaran Pemasaran memiliki fungsi untuk menghubungkan antara kebutuhan masyarakat sebagai konsumen akan suatu produk atau jasa dengan organisasi ataupun industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang, kondisi persaingan antar perusahaan semakin ketat, agar tetap berkembang, perusahaan harus tetap mampu untuk bertahan hidup dan memajukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Merek Menurut American Marketing Association merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli. Merek merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dunia usaha. Menurut Philip Kotler (2002: 9), mendefinisikan pemasaran sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dunia usaha. Menurut Philip Kotler (2002: 9), mendefinisikan pemasaran sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemasaran Pemahaman akan pemasaran sebenarnya sangat penting bagi perkembangan dunia usaha. Menurut Philip Kotler (2002: 9), mendefinisikan pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku Konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku Konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Uraian teoritis 2.1.1 Teori Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku dari konsumen akhir, individu dan rumah tangga, yang membeli

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Konsumen 1. Pengertian Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan (Amir,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Perilaku Konsumen Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa digunakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RENDY GUSTY RADITYATAMA

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RENDY GUSTY RADITYATAMA PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RENDY GUSTY RADITYATAMA ( rendy.clearence@yahoo.com, 105020201111001@student.ub.ac.id ) Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Yang Melandasi Permasalahan Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu landasan teori yang bersifat ilmiah. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Toyota Avanza dilakukan oleh Edwin Japarianto, staf pengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan penempatan orientasi dalam pemenuhan dan kepuasan konsumen sebagai tujuan perusahaan yang utama.

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Kotler dan Armstrong (2019:253) produk adalah segala sesuatu yang dapat BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Kualitas Produk (Product Quality) Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produkproduk yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembang pesatnya perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini yang ditandai era globalisasi dan persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bukan lagi sebatas kegiatan menjual suatu produk kepada para konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bukan lagi sebatas kegiatan menjual suatu produk kepada para konsumen. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Pemasaran Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan pasar, pemasaran bukan lagi sebatas kegiatan menjual suatu produk kepada para konsumen. Seorang pemasar seharusnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Ada beberapa pengertian persepsi menurut para ahli, yaitu: Persepsi menurut Pride dan Ferrel dalam Fadila dan Lestari (2013:45), persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis. Melihat kerangka konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasar, hal ini berarti perlunya terus melakukan riset-riset pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. pemasar, hal ini berarti perlunya terus melakukan riset-riset pemasaran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan industri yang semakin ketat menuntut para pelaku industri untuk terus bergerak agar dapat memenangkan persaingan. Bagi seorang pemasar, hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah sikap atau sifat dari individu, kelompok dan organisasi dalam memilih, menilai, dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perilaku Konsumen 1.2.1 Perilaku Konsumen Menurut Pater dan Olson (2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Loyalitas Konsumen Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan. Griffin (2003:5) menyatakan bila seseorang merupakan pelanggan loyal, ia menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam persaingan bisnis, setiap perusahaan berlomba lomba untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam persaingan bisnis, setiap perusahaan berlomba lomba untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Dalam persaingan bisnis, setiap perusahaan berlomba lomba untuk meningkatkan penjualan dan menghasilkan profit, memperluas pangsa pasar, serta meraih konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kampus Sarolangun Universitas Jambi) DAHMIRI Staf Pengajar Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY YOUNG S 6310 (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan meyalurkan barang-barang dan jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merek dan Kesadaran Merek terhadap Niat Beli. Berikut ini diuraikan penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merek dan Kesadaran Merek terhadap Niat Beli. Berikut ini diuraikan penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Uraian yang disajikan pada penelitian terdahulu akan di fokuskan pada penelitian yang relevan dengan variabel yang dikaji, yakni tentang pengaruh Citra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Perpindahan Merek Menurut Kotler dan Keller (2008) merek (brand) adalah sebuah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi

Lebih terperinci

Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen.

Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen. Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen. A. Model Perilaku Konsumen. Sebuah perusahaan yang memahami bagaimana pelanggan /konsumen akan bereaksi terhadap berbagai bentuk produk, harga, iklan, maka perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Perilaku Konsumen Dalam rangka memasarkan produknya, sangatlah penting bagi pemasar untuk mempelajari perilaku konsumen. Dengan mempelajari perilaku konsumen,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk

Lebih terperinci