Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN
|
|
- Hengki Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN A. A. Oka Mahendra, SH. Jakarta, 13 November 2013
2 OUTLINE 1.Pendahuluan 2.Peraturan Terkait Jaminan Pensiun 3.Harmonisasi 2 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
3 BAGIAN PERTAMA PENDAHULUAN 3 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
4 1. Pendahuluan (1) PT. Jamsostek (Persero) berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan PT. Jamsostek (Persero) bubar tanpa likuidasi. Semua aset dan liabilitas, hak dan kewajiban hukumnya beralih ke BPJS Ketenagakerjaan 4 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
5 1. Pendahuluan (2) BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan Program JKK, JHT dan JKM sampai dengan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 1 Juli BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi menyelenggarakan Program JKK, JHT, JP dan JKM, selain program yang dikelola oleh PT. Taspen (Persero) dan PT. Asabri (Persero) paling lambat 1 Juli Program JP bagi buruh/pekerja paling lambat 1 Juli Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
6 BAGIAN KEDUA PERATURAN TERKAIT JAMINAN PENSIUN 6 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
7 2. Peraturan Terkait Jaminan Pensiun(1) UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya. Salah satu asasnya ialah asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk Dana Pensiun. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Pasal-pasal berikut: - Pasal 99 yang menjamin hak pekerja/buruh atas jamsostek - Pasal 167 PHK pekerja/buruh memasuki usia pensiun dengan ketentuan sbb: 7 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
8 2. Peraturan Terkait Jaminan Pensiun(2) Pasal 167 PHK pekerja/buruh memasuki usia pensiun dengan ketentuan sbb: 1) Pekerja/buruh diikutkan dalam Program Pensiun yang iurannya dibayar penuh oleh Pengusaha, maka Pekerja/buruh tidak berhak memperoleh uang pesangon. (Pasal 156 ayat (2) dan uang penghargaan masa kerja (Pasal 156 ayat (3)) tetapi tetap berhak atas uang penggantian hak (Pasal 156 ayat (4)) 2) Dalam hal manfaat pensiun yang diterima sekaligus lebih kecil dari 2 kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan 1 kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan ketentuan Pasal 156 ayat (4) maka selisihnya dibayar oleh Pengusaha. 8 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
9 2. Peraturan Terkait Jaminan Pensiun(3) Lanjutan 3) Pekerja/buruh diikutkan dalam Program Pensiun yang iuran/preminya dibayar oleh Pengusaha dan Pekerja/buruh, maka yang diperhitungkan dengan uang pesangon adalah uang pensiun yang iuran/preminya dibayar oleh Pengusaha. 4) Ketentuan tersebut diatas dapat diatur lain dalam perjanjian kerja, Peraturan Perusahaan atau PKB 5) Dalam hal pekerja/buruh tidak diikutkan dalam program pensiun, pengusaha wajib memberikan kepada pekerja 2 kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), 1 kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan Pasal 156 ayat (4). 6) Hak atas manfaat pensiun tersebut tidak menghilangkan hak pekerja/buruh atas JHT yang bersifat wajib sesuai ketentuan Per- UUan. 9 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
10 2. Peraturan Terkait Jaminan Pensiun(4) UU No. 40 Tahun 2004 (Pasal 39-42) - Kepesertaan wajib - Diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib - Manfaat pasti - Peserta pekerja yang telah membayar iuran - Manfaat berwujud uang tunai diterima setiap bulan sebagai o Pensiun hari tua o Pensiun cacat o Pensiun janda/duda Pensiun anak Pensiun orang tua 10 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
11 2. Peraturan Terkait Jaminan Pensiun(5) Lanjutan - Masa Iur minimal 15 tahun - Besarnya iuran untuk Peserta Penerima Upah ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari upah/penghasilan atau jumlah nominal tertentu yang ditanggung bersama antara Pemberi Kerja dan Pekerja UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS - BPJS = Badan Hukum Publik - BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan Program : JKK; JHT; JP; dan JKm. 11 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
12 2. Peraturan Terkait Jaminan Pensiun(6) Peraturan Pelaksanaan UU SJSN dan UU BPJS untuk menentukan Program JP yang perlu disusun: - Perpres mengenai manfaat pensiun - PP mengenai besarnya iuran JP - Perpres mengenai penahapan pendaftaran sebagai peserta program jaminan sosial - Peraturan Pelaksanaan tersebut sedang dipersiapkan oleh Pemerintah 12 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
13 BAGIAN KETIGA H A R M O N I S A S I 13 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
14 3. HARMONISASI(1) UU Nomor 13 Tahun 2003 perlu diharmonisasikan dengan UU SJSN dan UU BPJS khususnya yang terkait dengan Jaminan Pensiun bagi Pekerja/buruh dengan ketentuan yang terkait dengan pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak pekerja/buruh Tujuannya agar tidak terjadi tumpang tindih pengaturan, yang dapat menimbulkan konflik dan memberatkan salah satu pihak 14 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
15 3. HARMONISASI(2) DPPK dan DPLK dapat terus dilanjutkan karena keduanya bersifat sukarela, tetapi Pemberi Kerja secara bertahap tetap harus memenuhi kewajibannya mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta program JP kepada BPJS Ketenagakerjaan setelah BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi. 15 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
16 Ruko Kebayoran Arcade Blok C2/31, Jl. Boulevard Bintaro Jaya, Pusat Kawasan Niaga, Sektor 7, Tangerang Selatan Telp Fax ext Web 16 Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun
MAKNA TRANSFORMASI BPJS A.A OKA MAHENDRA ASIH EKA PUTRI
MAKNA TRANSFORMASI BPJS A.A OKA MAHENDRA ASIH EKA PUTRI Senin, 5 Maret 2012 MAKNA TRANSFORMASI (1) TRANSFORMASI: (KBBI, Edisi Ketiga,2005:1208) Perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi) Linguistik: perubahan
Lebih terperinciTransformasi BPJS 2. September 2011
Transformasi BPJS 2 September 2011 1 Transformasi BPJS 2 (1) RUU BPJS disahkan menjadi UU Nov 2011 Ijin prakarsa pembuatan dan revisi PP terkait JHT dan JP Proses konsultasi publik terkait harmonisasi
Lebih terperinciPH-5/BPJS TK/2015 PENDAPAT HUKUM
PH-5/BPJS TK/2015 Berdasarkan ketentuan Pasal 62 huruf d UU BPJS dan didukung oleh fakta hukum bahwa BPJS Ketenagakerjaan sudah lahir pada tanggal 1 Januari 2014, anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi
Lebih terperinciPERATURAN PELAKSANAAN (R)UU BPJS: Apa Yang Harus Dikawal? Sistem Jaminan Sosial Nasional
Seri Telaah MARTABAT 04/2011 PERATURAN PELAKSANAAN (R)UU BPJS: Apa Yang Harus Dikawal? Sistem Jaminan Sosial Nasional Oleh: A. A. Oka Mahendra MARTABAT Prima Konsultindo Ruko Kebayoran Arcade Blok C2 No.
Lebih terperinciJaminan Pensiun SJSN: Usulan Besar Manfaat dan Iuran
Royal Kuningan Hotel, Jakarta, 13 November 2013 Steven Tanner Jaminan Pensiun SJSN: Usulan Besar Manfaat dan Iuran Forum Diskusi Interaktif Sistem Kesejahteraan Ketentuan perundang-undangan Sektor Swasta
Lebih terperinciJaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015
Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015 Jaminan Sosial Minimum Jaminan Sosial adalah perlindungan yang diberikan
Lebih terperinciTANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL
TANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL Oleh: Haiyani Rumondang (Dirjen PHI dan Jamsos, Kemnaker) Disampaikan pada: Acara Diskusi Publik Nasional : Penguatan Jaminan Sosial dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita tentang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan
Lebih terperinci16 MASALAH POKOK Daftar Inventaris Masalah (DIM) dari Pemerintah, 9 Mei 2011 Terhadap RUU BPJS Sistem Jaminan Sosial Nasional
Seri Telaah MARTABAT 03/2011 16 MASALAH POKOK Daftar Inventaris Masalah (DIM) dari Pemerintah, 9 Mei 2011 Terhadap RUU BPJS Sistem Jaminan Sosial Nasional Oleh: A. A. Oka Mahendra Asih Eka Putri MARTABAT
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SJSN. Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional
IMPLEMENTASI SJSN Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL Jakarta, 12 Desember 2011 1 Latar belakang SJSN SJSN
Lebih terperinciPelatihan. Oleh: A.A. Oka Mahendra (Konsultan Martabat) Seri Pendapat Hukum PH - I / 2015
Seri Pendapat Hukum PH - I / 2015 Pelatihan Oleh: A.A. Oka Mahendra (Konsultan Martabat) MARTABAT Prima Konsultindo Ruko Kebayoran Arcade Blok C2 No. 31, Jl. Boulevard Bintaro Jaya Pusat Kawasan Niaga,
Lebih terperinciPENDAPAT HUKUM. perumahan dan/atau manfaat lain tidak sesuai dengan Pasal 37 UU. SJSN. Kedua, Pasal 26 ayat (5) PP No. 46 Tahun 2015 diubah dengan PP
PH-6/BPJS TK/ Pertama, 1. Pasal Pasal 25 PP 25 40 PP Tahun Tahun STDD STDD PP No PP 60 Tahun No. 60 Tahun yang mengatur yang mengatur mengenai mengenai manfaat manfaat tambahan tambahan berupa berupa fasilitas
Lebih terperinciISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. Dewan Jaminan Sosial Nasional
ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 31 Maret 2016 1 PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 2 SEBELUM 1 JANUARI
Lebih terperinciHubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi
Modul ke: Hubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si Sub Bahasan 1. Mengenal
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan Oleh : Drs. M. FACHRUDDIN, MM Disampaikan pada Sosialisasi SJSN Novotel Banjarmasin,
Lebih terperinciPUNGUTAN OJK TERHADAP BPJS
Seri Pendapat Hukum PH II / 2015 KONSULTAN HUKUM DAN PUNGUTAN OJK TERHADAP BPJS MANAJEMEN JAMINAN SOSIAL DAN PELAYANAN KESEHATAN PELATIHAN MARTABAT Prima Konsultindo Ruko Kebayoran Arcade Blok C2 No. 31,
Lebih terperinciProgram Jaminan Pensiun Di Masa Datang dan Implikasinya bagi Pasar Kerja di Indonesia
Program Jaminan Pensiun Di Masa Datang dan Implikasinya bagi Pasar Kerja di Indonesia Disampaikan Oleh : Drs. Wahyu Widodo, MM Direktur Pengupahan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja DASAR IMPLEMENTASI JAMINAN
Lebih terperinciImplementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia
Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia KANTOR CABANG JAKARTA MANGGADUA KANTOR CABANG PERINTIS JAKARTA CENGKARENG NIDYA ROESDAL Bandung, 19 April 2018 Konvensi Internasional dan Amanah
Lebih terperinciImplementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja
Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja Mandat Undang Undang + Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 2 Program dan Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial Nasional
Lebih terperinciBAB II PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DI INDONESIA
BAB II PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DALAM SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL (SJSN) DI INDONESIA A. Tinjauan Umum Jaminan Sosial (Social Security) Sistem jaminan sosial suatu negara sangat penting.
Lebih terperinciKesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon
Kesejahteraan Hari Tua Tingkat Penghasilan Pensiun dan Pendanaan Pesangon Joko (bukan nama sebenarnya) baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke 55 dan pensiun dari perusahaan tempat dia mengabdikan
Lebih terperinciBAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial
BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA
PENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA OLEH: DIREKTUR PENGUPAHAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN Jakarta, 4 Desember 2014 DASAR IMPLEMENTASI JAMINAN SOSIAL UUD 1945 Psl
Lebih terperinciDisampaikan untuk Peserta Seminar POKSI IX FPKS DPR RI MENCARI BENTUK IDEAL BPJS: TUNGGAL ATAU MULTI?
MASUKAN KANTOR KONSULTAN JAMINAN SOSIAL MARTABAT: Disampaikan untuk Peserta Seminar POKSI IX FPKS DPR RI MENCARI BENTUK IDEAL BPJS: TUNGGAL ATAU MULTI? Oleh: ASIH EKA PUTRI A. A. OKA MAHENDRA Ruang KK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Yuridis Filosofis Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Yuridis Filosofis Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Landasan yuridis penyelenggaraan SJSN adalah UUD Negara
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Mengapa RUU tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) perlu segera disusun? Apakah peraturan perundang-undangan yang menjadi
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciPengalihan JPK ke BPJS Kesehatan. Agus Supriyadi Direktur Renbang dan Informasi
Pengalihan JPK ke BPJS Kesehatan Agus Supriyadi Direktur Renbang dan Informasi Proses Transformasi paska UU BPJS BPJS KESEHATAN Seluruh penduduk (Ketentuan PBI dan Informal) JK Desain Program JK Askes/JPK/Jamkesmas/Jam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial telah menetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial baik BPJS Kesehatan
Lebih terperinciPENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis
PENSION & EXIT SYSTEM Prodi Administrasi Bisnis Pemberhentian Pemberhentian Undang Undang Keinginan Perusahaan Keinginan Karyawan Kontrak kerja berakhir Kesehatan karyawan Meninggal dunia Perusahaan dilikuidasi/bangkrut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berikut tuntutan penanganan berbagai persoalan yang belum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinamika pembangunan bangsa Indonesia telah menumbuhkan tantangan berikut tuntutan penanganan berbagai persoalan yang belum terpecahkan. Salah satunya adalah penyelenggaraan
Lebih terperinciJakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB
SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem jaminan sosial nasional merupakan sistem perlindungan sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem jaminan sosial nasional merupakan sistem perlindungan sosial bagi seluruh rakyat. Perlindungan sosial memiliki peran strategis untuk menghadapi kerentanan (vulnerability)
Lebih terperinciSistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya
YTKI, 10 Juli 2008 infocenter@dayamandiri.co.id http://www.dayamandiri.co.id Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya Diskusi Interaktif: Strategi Mengendalikan Risiko Keuangan DAYAMANDIRI
Lebih terperinciKata Kunci : BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial
FUNGSI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL YANG DI ATUR OLEH UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 DALAM MEMBERIKAN JAMINAN KESEHATAN SERTA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KETENAGKERJAAN Suharsin /D 101 09 780
Lebih terperinciUU 3/1992 Jamsostek UU 40/2004 SJSN. Kesehatan. UU 13/2003 Ketenagakerjaan PHK: Kerja
UU 3/1992 Jamsostek 1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 2. Jaminan Kecelakaan Kerja 3. Jaminan Kematian 4. Jaminan Hari Tua UU 13/2003 Ketenagakerjaan tentang Imbalan PHK: 1. Uang Pesangon 2. Uang Penghargaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Hal ini juga menjadi
Lebih terperinciNOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Senin, 29 Oktober 2007 RR. Dirjen PPTKDN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua
Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober 2015 Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua Daftar isi Ketentuan program jaminan pensiun Harmonisasi program wajib dan sukarela Penyesuaian 2
Lebih terperinciUPDATE PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN. Oleh: Achmad Djunaedi, SH
UPDATE PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN Oleh: Achmad Djunaedi, SH 1 DASAR IMPLEMENTASI JAMINAN SOSIAL UUD 1945 Psl 28 H (3) Psl 34 (2) JAMINAN SOSIAL ADALAH HAK SETIAP WARGA NEGARA
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI ADMINISTRASI KEPEMERINTAHAN. Jaminan Kematian. Jaminan Kecelakaan. Aparatur Sipil Negara. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 212). PENJELASAN
Lebih terperinciPencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dewan Jaminan Sosial Nasional
Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 28 Desember 2017 1. Pendahuluan 2. Pencapaian 3. Tantangan Implementasi JKN 1 Pendahuluan 3 Operasional
Lebih terperinciPresentasi Rapat Kerja RUU BPJS. 7 September 2011
Presentasi Rapat Kerja RUU BPJS 7 September 2011 1 Pending Issues yang signifikan 1. Transformasi 2. Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi 3. Jumlah Anggota Dewan Pengawas dan Direksi 4. Hubungan dengan Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban Negara serta tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial
Lebih terperinciBAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA
BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA A. Pengertian Jaminan Hari Tua Jaminan (dhaman) adalah pemindahan harta pihak penjamin kepada pihak yang dijamin dalam menunaikan suatu hak. Dalam pemindahan seseorang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
1 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 1329, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPJS KETENAGAKERJAAN. Jaminan Hari Tua. Pengembangan Dana. Distribusi. Penetapan. Mekanisme. PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan
Lebih terperinciPeran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS
Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS Oleh: dr. AHMAD NIZAR SHIHAB,SpAn Anggota Komisi IX DPR RI Rakeskesnas, 17 April 2013 Makasar VISI Kementerian Kesehatan MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN
Lebih terperinciSJSN Ketenagakerjaan Tanggal 1 Juli M. Aditya warman, MBA Director Business Development ATC DPN APINDO
SJSN Ketenagakerjaan Tanggal 1 Juli 2015 M. Aditya warman, MBA Director Business Development ATC DPN APINDO Astra 1 Jaminan sosial sebagai amanat Undang Undang, mengacu kepada : 1. UUD 45, Pasal 34 ayat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Pada PT.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Program BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Pada PT. Madubaru (PG/PS Madukismo) 1. Gambaran Umum Mengenai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lebih terperinciJAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI
JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA Oleh : AGUS SUPRIYADI BAGIAN I Amanah UU dan Perlindungan Jaminan Sosial untuk Tenaga Kerja Indonesia Mandat Undang Undang + Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara
Lebih terperinciREGULATION UPDATE. Mario Maurice Sinjal Senior Associate. Nurjadin Sumono Mulyadi&Partners. Jakarta, 12 April Law Office
REGULATION UPDATE Mario Maurice Sinjal Senior Associate Nurjadin Sumono Mulyadi&Partners Law Office Jakarta, 12 April 2016 Implementasi Perkembangan Terakhir Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia Page 2 TATA
Lebih terperinciImplementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU
Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta - Salemba Jl. Salemba Raya No. 65, Salemba, Jakarta Pusat T (021) 3905226
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era saat ini banyak perusahaan perusahaan besar maupun kecil kurang memperhatikan resiko keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya. Dari resiko
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KOTA BOGOR Diundangkan dalam
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT
Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan: Hak, Tunjangan dan Perlindungan
Lebih terperinciKONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik
KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan Yogyakarta,
Lebih terperinciJKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) Pengobatan dan perawatan (Pelayanan Medis) Santunan Program promotif, preventif dan Return to Work Pelayanan di Fasilitas Kesehatan Kerjasama pemeriksaan dasar dan penunjang
Lebih terperinciBPJS Ketenagakerjaan ( SJSN ) Tanggal 1 Juli Apindo training center
1 BPJS Ketenagakerjaan ( SJSN ) Tanggal 1 Juli 2015 Apindo training center Challenges atas JHT : a. Pengambilan JHT dari 5 th ke 10 th b. Pengambilan setelah 10 tahun max 10% dari JHT terhitung untuk kebutuhan
Lebih terperinciImplementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan
Implementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar BPJS Ketenagakerjaan Bali - Denpasar Jl. Hayam Wuruk No. 143 Denpasar T (0361) 233 622 F (0361)
Lebih terperinciBAB II FORMULASI ATURAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM UNDANG-UNDANG NO. 24 TAHUN 2011
BAB II FORMULASI ATURAN PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM UNDANG-UNDANG NO. 24 TAHUN 2011 B. Latar Belakang Pemberlakuan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Lebih terperinciJaminan Pensiun Sebagai Hak Dasar Pekerja. Oleh : Timboel Siregar
Jaminan Pensiun Sebagai Hak Dasar Pekerja Oleh : Timboel Siregar Sistem ekonomi pasar tak terhindarkan lagi. Karenanya, negara-negara dunia mengambil langkah adaptif, agar warga negaranya tidak menjadi
Lebih terperinciSinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI
Sinergi BPJS Ketenagakerjaan Dengan Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Sumarjono Direktur Perencanaan Strategis & TI Prepared by actuarialteam@bpjsketenagakerjaan ver.17.03.21.0 Outline 1 2 3 4 5 6 7
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan
Lebih terperinciJAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN UNTUK PEKERJA BUMN, SWASTA, MANDIRI, APARATUR SIPIL NEGARA, DAN TNI/POLRI
JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN UNTUK PEKERJA BUMN, SWASTA, MANDIRI, APARATUR SIPIL NEGARA, DAN TNI/POLRI http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id & http://www.taspen.co.id I. PENDAHULUAN Penyelenggaraan program
Lebih terperinciReformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia
Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia AHMAD ANSYORI Dewan Jaminan Sosial Nasional Padang, 26 Juni 2015 1 SJSN SJSN adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial untuk kepastian
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT
Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT Sosialisasi Nasional, Jakarta, 25 Februari 2016 2 OUTLINE I. Pendahuluan
Lebih terperinciPaham BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Seri Buku Saku - 2: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Penulis Desain Sampul Layout : Asih Eka Putri : Malhaf Budiharto : Komunitas
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA
PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA Jakarta, 25 Februari 2016 INOVASI LAYANAN PERUSAHAAN Mobil Layanan Layanan 1 Jam Pembayaran Taperum Klim Otomatis 2017 Untuk Seluruh Peserta INOVASI LAYANAN
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL UU No.24 tahun 2011 disusun dengan mempertimbangkan: a. Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dilaksanakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil,
Lebih terperinciImplementasi Program BPJS Ketenagakerjaan
Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Disampaikan pada.,. Juli 2015 Nama. Unit Kerja Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan Gedung Jamsostek Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930 T (021)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha sumber daya manusia yang diarahkan pada tujuan meningkatkan harkat, martabat dan kemampuan manusia.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga tak lepas dari pertimbangan dari hasil pekerjaan yang didapat. Tabungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan kehidupan manusia semakin meningkat. Pekerjaan menjadi salah satu jembatan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Selain memenuhi
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 /DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 14 /DPD RI/I/2013-2014 HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH ATAS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 SISTEM JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai
Lebih terperinci- 2 - meningkatkan pertumbuhan industri Dana Pensiun menjadi lebih baik.
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN I. UMUM Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
Lebih terperinciVISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya
MANDIRI DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan Mandiri DPLK dibentuk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan telah mendapat pengesahan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-103/KM.10/2011 tentang
Lebih terperinciProduk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016
Produk BPJS Ketenagakerjaan Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016 The The 9 PP NOMOR 60/2015 Perubahan atas PP 46/2016 tentang Jaminan Hari Tua 10 PERMENAKER 26/2015 Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK,
Lebih terperinciKESIAPAN PT. JAMSOSTEK (Persero) MENUJU BPJS KETENAGAKERJAAN
KESIAPAN PT. (Persero) MENUJU BPJS KETENAGAKERJAAN Abdul Latif Ka. Urusan Hubungan Kelembagaan Outline 31 UU 24 tahun 2011 - BPJS 2 Peraturan Pelaksana & Desain Program 3 Kesiapan & Roadmap PT. Jamsostek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jaminan kesehatan merupakan hak Konstitusional setiap warga negara. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan kesehatan merupakan hak Konstitusional setiap warga negara. Dengan memiliki jaminan kesehatan setiap warga negara berhak mendapat layanan kesehatan. Jaminan
Lebih terperinciTotal Aset Lancar 7,820,713,520,511 8,277,738,484,037
LAPORAN POSISI KEUANGAN AN Per dan 31 Desember 2014 (Audited) (AUDITED) ASET Aset Lancar Kas dan setara Kas 1,307,749,688,904 1,444,063,104,182 Piutang Dana Operasional 8,784,889,369 90,454,119,068 Piutang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia masalah tentang keselamatan kerja belum menjadi sebuah isu yang serius dibicarakan dalam dunia industri. Masih banyak pengusaha yang belum memikirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan nasional disegala bidang, salah satunya dalam sektor ketenagakerjaan. Pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.154, 2015 KESRA. Jaminan Sosial. Kecelakaan Kerja. Kematian. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5714). PERATURAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. demokratis. Kebijaksanaan sosial dapat dianggap sebagai kerangka kerja utama untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlindungan sosial merupakan komponen penting dari kebijakan sosial yang didasari atas hak sosial dan hak ekonomi yang dinikmati oleh warga negara di negara
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJA/BURUH DI INDONESIA. A. Sejarah Pengaturan Sistem Jaminan
BAB II PENGATURAN SISTEM JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJA/BURUH DI INDONESIA A. Sejarah Pengaturan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Pembangunan sistem dan program jaminan sosial merupakan salah satu
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tabungan dan Asuransi Pensiun Tabungan dan asuransi pensiun merupakan tabungan jangka panjang yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan dengan masalah keuangan.mengukur berhasil atau tidaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu alat untuk menganalisis atau menilai kinerja keuangan perusahaan, serta mengetahui berbagai informasi dan data yang akurat terpercaya
Lebih terperinciKEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN
KEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN Disampaikan Dalam SEMINAR NASIONAL PERKUMPULAN ADPI Jakarta, 28 Nopember 2016 Sularno Sekretaris Perkumpulan ADPI Dirut DAPENMA PAMSI Untuk Masa Depan Pegawai
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DI INDONESIA. A. Pengertian dan Sejarah Penyelenggaraan Jaminan Pensiun
BAB II PENGATURAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DI INDONESIA A. Pengertian dan Sejarah Penyelenggaraan Jaminan Pensiun Jaminan pensiun merupakan program tabungan wajib yang berjangka panjang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinci