KESIAPAN PT. JAMSOSTEK (Persero) MENUJU BPJS KETENAGAKERJAAN
|
|
- Hamdani Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KESIAPAN PT. (Persero) MENUJU BPJS KETENAGAKERJAAN Abdul Latif Ka. Urusan Hubungan Kelembagaan
2 Outline 31 UU 24 tahun BPJS 2 Peraturan Pelaksana & Desain Program 3 Kesiapan & Roadmap PT. Jamsostek (Persero) 2
3 1. UU 24 TAHUN BPJS
4 Substansi Perubahan UU BPJS BUMN menjadi Badan Hukum Publik Bertanggung jawab kepada Presiden 1 Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas: 1. BPJS Kesehatan: seluruh penduduk 2. BPJS Ketenagakerjaan: seluruh pekerja Perubahan Sistem Penyelenggaraan: 1. Perusahaan melakukan administrasi dengan 2 BPJS 2. Tenaga Kerja dilayani oleh 2 BPJS 3. Otoritas pengawasan kepesertaan melekat pada BPJS Perubahan Program dan Manfaat: 1. Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal 2. Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk
5 Implementasi BPJS Nov. 2011: UU BPJS ditandatangani Juli.2015: BPJS Ketenagakerjaan resmi beroperasi Jan.2014: BPJS Kesehatan berdiri dan resmi beroperasi BPJS Ketenagakerjaan berdiri 5 Masa Transisi: Penyusunan Peraturan Pelaksana dan harmonisasi Perundangan Askes BPJS Kesehatan Pengalihan aset, data, peserta, sistem dan network dari Jamsostek/Jamkesmas/Jamkesda kepada BPJS Kesehatan Jamsostek BPJS Ketenagakerjaan
6 Pembentukan BPJS BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Pensiun Jaminan Hari Tua Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Status dan Tempat Kedudukan BPJS adalah Badan Hukum Publik & bertanggung jawab kepada Presiden Berkedudukan & berkantor pusat di Ibukota Negara RI Dapat mempunyai Kantor Perwakilan di Propinsi & Kantor Cabang di Kabupaten/Kota 6
7 Tugas, Wewenang & Kewajiban BPJS Pendaftaran peserta * Mengumpulkan iuran dari Peserta/Pemberi Kerja Menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah (BPJS kesehatan) Mengelola Dana Jaminan Sosial Mengelola data peserta Membayarkan manfaat dan/atau memberikan pelayanan. FUNGSI BPJS Menagih iuran Penempatan investasi dana jaminan sosial Melakukan pengawasan dan Pemeriksaan kepatuhan Peserta Menegosiasikan/menghenti kan kontrak dengan provider pelayanan Mengenakan sanksi administratif Melaporkan ketidakpatuhan peserta pada instansi yang berwenang WEWENANG BPJS Memberikan nomor identitas tunggal Mengembangkan dana aset jaminan sosial Memberikan informasi kepada peserta dan stakeholder Memberikan pelayanan dan manfaat Memberikan informasi (hak/kewajiban, prosedur, saldo JHT, manfaat pensiun) Membentuk cadangan teknis Melakukan perubahan laporan program 6 bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan DJSN KEWAJIBAN BPJS 7
8 Cakupan Kepesertaan Setiap orang yang telah membayar iuran, termasuk orang asing yang bekerja lebih dari 6 bulan Peserta BPJS Pekerja, setiap orang bekerja dan menerima gaji, Upah atau imbalan dalam bentuk apapun Pemberi Kerja: Orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan lain & Penyelenggara Negara yang mempekerjakan PNS Pemerintah yang memberikan subsidi kepada Penduduk yang menerima bantuan iuran Tahapan kepesertaan didasarkan atas: 1. Jumlah pekerja 2. Jenis usaha 3. Skala usaha 8 Pentahapan kepesertaan akan diatur dalam Peraturan Presiden [Ps. 15 ay. 3]
9 Pembayar Iuran Pendaftaran Kepesertaan Pendaftaran dan Pembayaran Iuran Setiap orang Pemberi Kerja dan Pekerja Penerima Bantuan Iuran PNS dan TNI/POLRI Mendaftarkan dirinya dan keluarganya Mendaftarkan perusahaannya dan pekerjanya Mendaftarkan dirinya dan keluarganya Penyelenggara Negara mendaftarkan PNS & TNI/Polri Yang bersangkutan membayar iuran untuk dirinya dan keluarganya Ditanggung bersama oleh Pemberi Kerja dan Pekerjanya Pemerintah membayar bantuan iuran Ditanggung bersama oleh Penyelenggara negara dan PNS/TNI/POLRI 9 Pemberi kerja, tenaga kerja dan penduduk wajib memberikan data diri dan keluarganya secara lengkap dan benar kepada BPJS, termasuk perubahan yang terjadi. Perlu pengaturan mekanisme penarikan iuran dari Pemberi Kerja dan Tenaga Kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
10 Sanksi Administratif & Ketentuan Pidana Sanksi Adm * Pidana ** Pemberi kerja/tenaga Kerja tidak mendaftarkan diri kepada BPJS Pemberi kerja/tenaga Kerja tidak memberikan data TK dan keluarga secara akurat Pemberi kerja tidak memungut iuran yang menjadi beban TK dan tidak menyetorkan pada BPJS Pemberi kerja tidak membayar dan menyetor iuran yang menjadi tanggung jawab Pemberi Kerja akan menyiapkan SDM, sistem dan infrastruktur pengawasan yang melekat pada BPJS Ketenagakerjaan Catatan: * Sanksi administratif berupa: teguran tertulis, denda, dan/atau tidak mendapat pelayanan publik tertentu oleh Pemerintah atau Pemda atas permintaan BPJS, seperti: proses ijin usaha, IMB, bukti kepemilikan atas tanah & bangunan Tata cara pengenaan sanksi akan diatur dalam PP [Ps. 17 ay. 5] ** Sanksi pidana: (1) Pidana paling lama 8 (delapan) tahun atau denda paling banyak Rp 1 Miliar 10
11 Jaminan Perlindungan BPJS KESEHATAN BPJS KETENAGAKERJAAN Jaminan Hari Tua Jaminan Kesehatan Tambahan iuran kesehatan bagi tenaga kerja Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Pensiun Tambahan iuran Pensiun bagi Pemberi Kerja dan tenaga kerja 11 Desain Program dan Manfaat dalam SJSN tidak boleh mengurangi manfaat yang sudah menjadi hak peserta
12 Administrasi & Pelayanan Manfaat BPJS KESEHATAN BPJS KETENAGAKERJAAN Jaminan Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Hari Tua Jaminan Kematian Jaminan Pensiun 12 PENERIMA BANTUAN IURAN Penduduk Miskin dan Tidak Mampu PNS/TNI/POLRI Akan dialihkan ke BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2029 PEMBERI KERJA DAN PEKERJA TENAGA KERJA
13 Ketentuan Peralihan PT. Jamsostek (Persero) tetap melaksanakan Program Jamsostek sesuai PP No. 36 tahun 1995 dan UU 3 tahun 1992 sampai BPJS Ketenagakerjaan beroperasi JPK Tetap melaksanakan program JPK termasuk penambahan peserta baru sampai dengan beroperasinya BPJS Kesehatan JKK, JHT, JK Tetap melaksanakan program JKK, JKM dan JHT termasuk penambahan peserta baru sampai dengan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan 13
14 2. PERATURAN PELAKSANA DAN DESAIN PROGRAM
15 Implementasi UU SJSN dan UU BPJS masih membutuhkan rangkaian Peraturan Pelaksana BPJS Kesehatan : seluruh peraturan harus selesai paling lambat 1 tahun BPJS Ketenagakerjaan : seluruh peraturan harus selesai paling lambat 2 tahun 15
16 Institusi Penyusun PP/Perpres SJSN DJSN Sinkronisasi dan harmonisasi seluruh Peraturan Pelaksana yang sedang disusun Kementerian Kesehatan Koordinator penyusunan Peraturan Pelaksana BPJS Kesehatan Kementerian Nakertrans Koordinator penyusunan Peraturan Pelaksana BPJS Ketenagakerjaan 16 Jamsostek secara proaktif berkoordinasi dengan ketiga institusi tersebut (serta institusi terkait lainnya) untuk memberikan masukan teknis dalam proses penyusunan PP/Perpres
17 Pemetaan Peraturan Pelaksana UU SJSN PP Pentahapan pendaftaran PBI (Ps. 14 ay. 3) PP Ketentuan PBI, tahap pertama u JK (Ps. 17 ay. 6) PP Manfaat JKK (Ps. 33) PP Iuran JKK (Ps. 34 ay. 4) PP Pembayaran manfaat JHT (Ps. 37 ay. 5) PP Iuran JHT (Ps. 38 ay. 3) PP Iuran Pensiun (Ps. 42) Perpres Manfaat Pensiun (Ps. 41 ay. 8) PP Manfaat Kematian (Ps. 45 ay. 3) PP Iuran Kematian (Ps. 46) Kepesertaan dan Program Perpres Pentahapan pendaftaran pemberi kerja (Ps. 13) Perpres Kepesertaan Jaminan Kesehatan (Ps. 21 ay. 4) Perpres Pelayanan kesehatan dan urun biaya (Ps. 22 ay. 3) Perpres belum tersedian fasilitas kesehatan dan pelayanan RS (Ps. 23 ay. 5) Perpres Pelayanan yg tidak dijamin (Ps. 26) Perpres Iuran Kesehatan (Ps. 27 ay. 5) Perpres tambahan iuran (Ps. 28) Jaminan Kesehatan PP. Tata cara pengelolaan dan pengembangan dana jaminan sosial (Ps. 47 ay. 2) PP Cadangan Teknis (Ps. 50) Keuangan dan Pembiayaan 17
18 Pemetaan Peraturan Pelaksana UU BPJS Ppres Pentahapan Kepesertaan (Ps. 15 ay. 3) Ppres Besaran dan tata cara pembayaran Iuran JK (Ps. 19 ay. 5a) PP Besaran dan tata cara pembayaran Iuran JKK, JKM, JP dan JHT (Ps. 19 ay. 5b) PP Tata cara sanksi administratif (Ps. 17 ay. 5) Kepesertaan dan Program PP Sumber dan Penggunaan Aset BPJS (Ps. 41. ay. 3) PP Sumber dan Penggunaan aset dana jaminan sosial (Ps. 45 ay. 2) PP Dana Operasional (Ps. 45 ay. 2) Ppres Bentuk dan isi laporan pengelolaan program (Ps. 37 ay. 7) Keuangan Ppres Tata cara pemilihan Dewas dan Direksi (Ps. 31) Ppres Tata cara pemilihan dan penetapan calon anggota pengganti antar waktu (Ps. 36 ay.5) Ppres Gaji/upah dan manfaat tambahan/insentif Dewas dan Direksi (Ps. 44 ay. 8) Ppres Keanggotaan Pansel Direksi (Ps. 28 ay. 3) PP Tata cara pengenaan sanksi administratif bagi Dewas dan Direksi (Ps. 53 ay 4) PP Tata cara Hubungan antar lembaga (Ps. 51 ay 4) Kelembagaan 18
19 Desain Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua PNS TNI Pekerja Swasta Informal dan TK Mandiri [Self Employed] Dasar Hukum Individual Perlindungan Swasta: Asuransi Jiwa, Dana Investasi, etc Para profesional (dokter/artis/etc) UU 2/1992 Sistem Tambahan Pemberi Kerja (belum semuanya) DPPK PPMP dan PPIP DPLK PPIP DPLK PPIP [tanpa iuran Pemberi Kerja] UU 2/1992 Perlindungan Wajib bagi Tenaga Kerja means tested Pensiun & JHT Pesangon & Penghargaan Masa Kerja Pensiun Dasar (Besaran iuran Pensiun dan minimal masa kepesertaan 15 tahun) JHT (early withdrawal: 10 tahun) Pensiun Dasar (Besaran iuran Pensiun dan minimal masa kepesertaan 15 tahun) JHT (early withdrawal: 10 tahun) Bantuan Pendapatan Minimum [Dibiayai Pajak] Secara parsial dikembangkan oleh Depsos melalui Program Keluarga Harapan [Conditional Cash transfer] UU 6/1966 UU 7/1967 UU 11/1969 UU 8/1974 UU 7/1978 UU 12/1980 UU 13/2003 UU 3/1992 UU 11/2009 Aspek Kritis : [1] Desain Program dan Manfaat Dasar; [2] Sinkronisasi Program yang ada, dan [3] Harmonisasi Peraturan Perundangan 19
20 Tantangan Jaminan Kecelakaan Kerja Manfaat saat ini Perluasan Desain Manfaat Perlindungan kecelakaan kerja harus beralih dari manfaat yang berorientasi kompensasi/santunan menjadi rehabilitasi sosial dan kepastian mendapat pekerjaan. 20
21 4. KESIAPAN DAN ROADMAP PT. (PERSERO)
22 Penyesuaian terhadap Prinsip SJSN KEGOTONGROYONGAN NIRLABA KETERBUKAAN KEHATI-HATIAN AKUNTABILITAS PORTABILITAS KEPESERTAAN WAJIB DANA AMANAT HASIL PENGELOLAAN DANA UNTUK SEBESAR-BESARNYA KEPENTINGAN PESERTA 22 Sejak UU SJSN diundangkan Jamsostek terus menerus menyesuaikan diri terhadap 9 prinsip SJSN
23 Penghargaan/Pengakuan Publik Peringkat II Penghargaan Annual Report Peringkat II Penghargaan Annual Report Peringkat II Penghargaan Annual Report Good Practice Award Program JPK oleh International Social Security Association (ISSA) 23 GCG Index : Kualifikasi: Sangat Baik` 15 Perusahaan Publik paling berintegritas Asuransi kesehatan dengan Pelayanan Terbaik Asuransi Sosial dengan Inovasi Pelayanan Terbaik GCG Index : Kualifikasi: Sangat Baik` Perusahaan Pelayan Publik Paling Berintegritas Tidak membagikan Dividen sejak 2007` Sejak tahun 2006 Pengembangan Dana JHT selalu lebih tinggi dari rata2 bunga Bank Jaringan Pelayanan : 1 Kantor Pusat, 8 Kantor Wilayah dan 121 Kantor Cabang 1 Kantor Pusat, 8 Kantor Wilayah dan 54 Kantor Cabang tersertifikasi ISO
24 Pengembangan Jaringan Pelayanan BPJS dapat mempunyai Kantor Perwakilan di Provinsi dan Kantor Cabang di Kabupaten/Kota Provinsi Kabupaten Kota Rencana Pengembangan Jaringan Pelayanan/Kanal Informasi Kantor Cabang Pelayanan Infrastruktur internal dan aliansi dengan Pemda/Dinas terkait Kantor Unit Pelayanan Infrastruktur internal dan aliansi dengan Kantor Pelayan Publik (PT. Pos, Bank dan industri lainnya) Customer Service Website Call Center Smart Card Jaringan Penyedia Pelayanan Kerjasama dengan Puskesmas, Klinik, RS, Lab, Balai Latihan Kerja Relationship & Channel Management 24
25 Peraturan Pelaksana Antisipasi Jamsostek menuju SJSN Pengalihan JPK Kapasitas Organisasi Pemisahan Aset, Keuangan dan Sistem Akuntansi LEGAL & DESAIN PROGRAM JPK ORG & SDM KEUANGAN Mapping Sistem dan Penyelenggaraan UU 40/2004 UU 24/2011 Memberi masukan desain Program dan Manfaat Persiapan Peralihan JPK [Manfaat, IT, Adm Peserta dan kesiapan Karyawan] Konsolidasi & Koordinasi dengan Askes [Kepesertaan, koleksi iuran, Manfaat, Pelayanan dan IT] Strategi Pengembangan Kapasitas Perusahaan Kesiapan Organisasi Kesiapan SDM Perubahan Sistem Keuangan dan Akuntansi Pemisahan Aset Memberi Masukan Harmonisasi Peraturan Perundangan Mekanisme Peralihan [Program, Peserta, Jaringan Pelayanan] Kesiapan Infrastruktur & Jaringan Pelayanan Persiapan pengalihan program JPK dr aspek keuangan 25 25
26 Transisi Menuju BPJS Ketenagakerjaan 01 Jan 14: Pengalihan JPK/Jamkesmas/Jamkesda ke BPJS Kesehatan : BPJS Ketenagakerjaan Beroperasi penuh Sep - Dec 13: Audit, RUPSLB dan pencabutan dan ASKES Jul 13: Penetapan modal Pemerintah pada BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan Jan 13 Des 14: Harmonisasi peraturan perundangan terkait : BPJS Kesehatan berdiri dan beroperasi BPJS Ketenagakerjaan berdiri Jul 13 Des 14: Membangun tenaga pengawas dan sistem informasi Pengawasan Ketenagakerjaan Jun Nov 13: Integrasi Data Kependudukan dengan data ketenagakerjaan dan kepesertaan Jaminan sosial (Jamsostek, Askes, Jamkesda dan perlindungan sosial lainnya). Sept 12 Sept 13: Inventarisir Aset JPK Jan 13 Sep 13: Identifikasi Penduduk Pembayar Iuran dan Penerima Bantuan iuran Jan Des 2012: Pembahasan peralihan program JPK Jul 12 Des 12: Desain Sistem Nomor Identitas Tunggal ke BPJS Kesehatan Jan Juni 12: Pembahasan Perpres Kesehatan Jul 12 Sept 13: Pembahasan PP JP/JHT/JKK/JKM Pentahapan Kepesertaan, dan PP PBI Jan Des 12: Sosialisasi Eksternal 26 Nov 11 Jun 12: Sosialisasi Internal : Pengesahan UU BPJS Jan 12 Des 14: Konsolidasi Internal [Kesiapan organisasi: SDM/SIM/Jaringan Pelayanan/Infrastruktur BPJS Ketenagakerjaan ]
27 Milestone Menuju BPJS Ketenagakerjaan KERANGKA LEGAL (1) I II III IV I II III IV I II III IV I II KETERANGAN Kerangka Legal Penyusunan PP/Ppres Jaminan Kesehatan 1. Penyusunan Kajian 2. Pemetaan dan Koordinasi dgn institusi terkait 3. Penyusunan: PP PBI PP Pentahapan kepesertaan dan sanksi adminsitratif Perpres JK PP Aset, Dana, penggunaan dana Operasional Perpres Laporan pengelolaan program PP Hub antar Lembaga Ppres Direksi dan DewanPengawas 4. Integrasi data kependudukan (ektp), PBI dengan data ketenagakerjaan Kajian yg harus disusun: a. Pemetaan substansi draft PP/Perpres b. Tahapan Kepesertaan c. Skema Kesehatan 27
28 Milestone Menuju BPJS Ketenagakerjaan KERANGKA LEGAL (2) I II III IV I II III IV I II III IV I II KETERANGAN Kerangka Legal Penyusunan PP/Ppres JP/JHT/JKK/JKM 1. Penyusunan Kajian 2. Pemetaan dan Koordinasi dgn institusi terkait 3. Penyusunan: PP JP/JHT/JKK/JKM Kajian yg harus disusun: a. Pemetaan substansi draft PP/Perpres b. Tahapan Kepesertaan c. Skema Pensiun/JHT d. Skema JKK Perpres Manfaat JP PP Cadangan Teknis 4. Harmonisasi peraturan perundangan (UU 2/92, UU 3/92, UU 23/92 (JPKM), UU 13/2003, UU 19/2003, UU 32/2004, UU 40/2007, UU 11/2009, UU 36/2009) 28
29 Milestone Menuju BPJS Ketenagakerjaan PENGALIHAN PROGRAM JPK Pengalihan JPK ke BPJS Kesehatan 1. Pembenahan administrasi kepesertaan dan pelayanan JPK 2. Penyempurnaan PP 14 tahun 1993 dan Permenakertrans no: PER-12/MEN/VI/ Koordinasi peralihan JPK dengan Askes 5. Integrasi data kependudukan dan identifikasi penerima PBI 6. Inventarisasi aset JPK 7. Desain Sistem Nomor Identitas Tunggal 8. Peralihan Program JPK 9. Pendampingan Program JPK Paska Peralihan I II III IV I II III IV I II III IV I II KETERANGAN Aspek kritis dalam implementasi BPJS Kesehatan: o Pentahapan Kepesertaan o Integrasi data kependudukan dengan Nomor Identitas Tunggal o Desain dan penyetaraan manfaat dasar o Penentuan tingkat iuran o Pengalihan Program (JPK, TNI/Polri dan Jamkesmas) ke BPJS Kesehatan o Infrastruktur pelayanan pendukung 29
30 Milestone Menuju BPJS Ketenagakerjaan KEUANGAN DAN AKUNTANSI I II III IV I II III IV I II III IV I II KETERANGAN Keuangan dan Akuntansi 1. Penyajian bentuk laporan 2. Identifikasi aset dana jaminan sosial (DJS) dan BPJS: Perhitungan aktuaria aset DJS dan BPJS Pemisahan virtual aset DJS dan BPJS Penyempurnaan aplikasi keuangan dan investasi 3. Persiapan pengalihan program JPK: Simulasi laporan JPK terpisah Pemisahan rekening JPK Penyerahan aset 4. Penguatan aset BPJS Aspek kritis dalam aspek keuangan: o Perlu definisi yang jelas mengenai bentuk badan hukum publik o Penyesuaian prinsip badan hukum publik dengan standar akuntansi yang ada. 30
31 Milestone Menuju BPJS Ketenagakerjaan SOSIALISASI Sosialisasi I II III IV I II III IV I II III IV I II KETERANGAN 1. Sosialisasi internal substansi UU SJSN/UU BPJS dan transformasi BPJS kepada karyawan 2. Sosialisasi internal substansi UU SJSN/UU BPJS kepada ujung tombak (Kakanwil, Kakacab dan AO) 3. Sosialisasi eksternal substansi UU SJSN/UU BPJS, PP/Perpres kepada Pengusaha dan TK 4. Sosialisasi eksternal substansi UU SJSN/UU BPJS kepada provider pelayanan kesehatan Sosialisasi kepada kalangan internal dapat dilakukan pada forum Rakorda, Konsultasi Teknis atau workshop-workshop khusus Sosialisasi kepada kalangan eksternal dapat dilakukan melalui forum workshop/seminar ataupun media massa, baik cetak maupun audio visual 31
32 Milestone Menuju BPJS Ketenagakerjaan KESIAPAN ORGANISASI Kesiapan Organisasi 1. Strategi Pengembangan Perusahaan (RJPP) 2. Pengembangan strategi dan implementasi CRM 3. Mapping SDM, IT, Org dan infrastruktur 4. Desain organisasi berorientasi pelanggan 5. Pengembangan IT dan Sistem Informasi 6. Pengembangan SDM dan Rekrutmen Karyawan 7. Pengembangan Petugas Pengawas dan SI Pengawasan Ketenagakerjaan 8. Perluasan eksponensial jaringan pelayanan 9. Audit Jamsostek dan Penetapan modal BPJS 10.RUPSLB dan pencabutan Jamsostek 11.BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan berdiri I II III IV I II III IV I II III IV I II B P J S KETERANGAN 32
33 BPJS Ketenagakerjaan BPJS KETENAGAKERJAAN Menuju Organisasi Pelayan Publik Terbaik di Indonesia CUSTOMER CENTRIC ORGANIZATION Operational Excellence [Integrated Operation Services] Dekat dengan Pelanggan Kepercayaan Publik HUMAN CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL INFORMATION CAPITAL 33
34
Pengalihan JPK ke BPJS Kesehatan. Agus Supriyadi Direktur Renbang dan Informasi
Pengalihan JPK ke BPJS Kesehatan Agus Supriyadi Direktur Renbang dan Informasi Proses Transformasi paska UU BPJS BPJS KESEHATAN Seluruh penduduk (Ketentuan PBI dan Informal) JK Desain Program JK Askes/JPK/Jamkesmas/Jam
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SJSN. Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional
IMPLEMENTASI SJSN Rapat Pakar tentang Jaminan Sosial dan Landasan Perlindungan Sosial: Belajar dari Pengalaman Regional DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL Jakarta, 12 Desember 2011 1 Latar belakang SJSN SJSN
Lebih terperinciPresentasi Rapat Kerja RUU BPJS. 7 September 2011
Presentasi Rapat Kerja RUU BPJS 7 September 2011 1 Pending Issues yang signifikan 1. Transformasi 2. Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi 3. Jumlah Anggota Dewan Pengawas dan Direksi 4. Hubungan dengan Lembaga
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU IMPLEMENTASI AZAS DAN PRINSIP SJSN DALAM PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN. Jakarta, 31 Maret 2016
RAMBU-RAMBU IMPLEMENTASI AZAS DAN PRINSIP DALAM PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL OLEH BPJS KETENAGAKERJAAN Jakarta, 31 Maret 2016 AZAS Kemanusiaan Manfaat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita tentang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL UU No.24 tahun 2011 disusun dengan mempertimbangkan: a. Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
1 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciDr.. Chazali H. Situmorang, Apt, Msc.PH Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional. Jakarta, 7 Nopember 2012
Prospek Pengawasan Implementasi UU SJSN/BPJS Dr.. Chazali H. Situmorang, Apt, Msc.PH Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 7 Nopember 2012 1 Suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial
Lebih terperinciTransformasi BPJS 2. September 2011
Transformasi BPJS 2 September 2011 1 Transformasi BPJS 2 (1) RUU BPJS disahkan menjadi UU Nov 2011 Ijin prakarsa pembuatan dan revisi PP terkait JHT dan JP Proses konsultasi publik terkait harmonisasi
Lebih terperinciBADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL BAB I - KETENTUAN UMUM... 2 BAB II - PEMBENTUKAN DAN RUANG LINGKUP... 3 Bagian Kesatu - Pembentukan... 3
Lebih terperinciReformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia
Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia AHMAD ANSYORI Dewan Jaminan Sosial Nasional Padang, 26 Juni 2015 1 SJSN SJSN adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial untuk kepastian
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Mengapa RUU tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) perlu segera disusun? Apakah peraturan perundang-undangan yang menjadi
Lebih terperinciPENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN. bpjs-kesehatan.go.id
PENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN bpjs-kesehatan.go.id I. PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 28H ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, setiap orang berhak
Lebih terperinciESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014
ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014 OLEH : DR.CHAZALI H. SITUMORANG, APT, M,Sc / KETUA DJSN SJSN: Reformasi Jaminan Sosial TATA CARA SJSN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMSOS
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sistem jaminan sosial
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU IMPLEMENTASI AZAS DAN PRINSIP SJSN DALAM PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL OLEH BPJS KESEHATAN. Jakarta, 30 Maret 2016
RAMBU-RAMBU IMPLEMENTASI AZAS DAN PRINSIP DALAM PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL OLEH BPJS KESEHATAN Jakarta, 30 Maret 2016 AZAS Kemanusiaan Manfaat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia PROGRAM
Lebih terperinciMarita Ahdiyana, M. Si
Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)
Lebih terperinciKONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik
KONSEP PENGAWASAN OJK TERHADAP BPJS Disampaikan dalam Workshop Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kebijakan Medik Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan Yogyakarta,
Lebih terperinci- Penyempurnaan redaksional. - Kata yang setelah frasa Sistem Jaminan Sosial Nasional dihapus.
DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL NO NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USULAN PEMERINTAH 1. RANCANGAN 2. Menimbang:
Lebih terperinciBAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor
BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
Lebih terperinciTATA KELOLA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
TATA KELOLA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN sindonews.com I. PENDAHULUAN Akhir tahun 2017, dunia kesehatan dikejutkan dengan berita defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.55, 2016 KEUANGAN. Perumahan Rakyat. Tabungan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5863). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482)
No.239, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.651, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DJSN. Jaminan Sosisal. Badan Penyelenggara. Pengawasan DJSN. Pelaksanaan. PERATURAN DEWAN JAMINAN SOSIAL NASIONAL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN
Lebih terperinciPENUNJUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
PENUNJUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL 1 (satu) Kali dalam 1 (satu) Tahun ~ kewajiban BPJS memberikan informasi kepada Peserta g. memberikan informasi kepada Peserta mengenai saldo jaminan hari tua
Lebih terperinciPeran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS
Peran Parlemen dalam Implementasi SJSN- BPJS Oleh: dr. AHMAD NIZAR SHIHAB,SpAn Anggota Komisi IX DPR RI Rakeskesnas, 17 April 2013 Makasar VISI Kementerian Kesehatan MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN
Lebih terperinciPT ASKES (PERSERO) MENUJU BPJS KESEHATAN TAHUN OCTOVIANUS RAMBA Kepala PT. Askes (Persero) Cabang Pontianak
PT ASKES (PERSERO) MENUJU BPJS KESEHATAN TAHUN 2014 OCTOVIANUS RAMBA Kepala PT. Askes (Persero) Cabang Pontianak Agenda 1. Perjalanan Panjang Askes 2. Amanah UU No.24 tahun 2011 3. Garis Besar Roadmap
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPaham BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Seri Buku Saku - 2: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Penulis Desain Sampul Layout : Asih Eka Putri : Malhaf Budiharto : Komunitas
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan
Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan
Lebih terperinciHasil Diskusi Peluang dan Tantangan Daerah Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. 7-8 Desember 2012 Yogyakarta
Hasil Diskusi Peluang dan Tantangan Daerah Menyongsong Kebijakan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional 7-8 Desember 2012 Yogyakarta Topik Pembahasan Regulasi Jaminan Kesehatan Kepesertaan Jaminan
Lebih terperinci- 1 - RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG
- 1 - RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN ASET DANA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DAN ASET BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN Catt:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciJaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015
Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015 Jaminan Sosial Minimum Jaminan Sosial adalah perlindungan yang diberikan
Lebih terperinciPengantar Diskusi EuroCham
Pengantar Diskusi EuroCham 4 Desember 2014 German E. Anggent ELKAPE / Labor Policy Analyst & Advocacy UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 13 d) memberikan Manfaat kepada seluruh Peserta sesuai dengan Undang-Undang
Lebih terperinciImplementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan
Implementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar BPJS Ketenagakerjaan Bali - Denpasar Jl. Hayam Wuruk No. 143 Denpasar T (0361) 233 622 F (0361)
Lebih terperinci2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Se
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1986, 2014 BPJS. Penyelenggaraan. Pengawasan. Pemeriksaan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENYELENGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
No.1004, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Sanksi Administratif. Pengenaan dan Pencabutan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG TATA
Lebih terperinciProgram Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
Program Jaminan Kesehatan Nasional-kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Sosialisasi Universitas Gajah Mada Kamis, 17/06/2016 1 OUTLINE PENDAHULUAN KEPESERTAAN MANFAAT JAMINAN KESEHATAN SANKSI DAN DENDA 2 A.
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA
PENINGKATAN KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN KEPADA PEKERJA OLEH: DIREKTUR PENGUPAHAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN Jakarta, 4 Desember 2014 DASAR IMPLEMENTASI JAMINAN SOSIAL UUD 1945 Psl
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional yang
Lebih terperinciImplementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia
Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia KANTOR CABANG JAKARTA MANGGADUA KANTOR CABANG PERINTIS JAKARTA CENGKARENG NIDYA ROESDAL Bandung, 19 April 2018 Konvensi Internasional dan Amanah
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciImplementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja
Implementasi Jaminan Pensiun untuk Seluruh Pekerja Mandat Undang Undang + Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 2 Program dan Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial Nasional
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF KEPADA PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN SETIAP ORANG, SELAIN PEMBERI KERJA, PEKERJA,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciHubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi
Modul ke: Hubungan Industrial Mengenal BPJS Tujuan dan Manfaat BPJS Mekanisme BPJS Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si Sub Bahasan 1. Mengenal
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF KEPADA PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN SETIAP ORANG, SELAIN PEMBERI KERJA,
Lebih terperinciTANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL
TANTANGAN PENETAPAN STANDAR UPAH MINIMUM NASIONAL DAN REGIONAL Oleh: Haiyani Rumondang (Dirjen PHI dan Jamsos, Kemnaker) Disampaikan pada: Acara Diskusi Publik Nasional : Penguatan Jaminan Sosial dalam
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Perluasan cakupan peserta dan peningkatan kolektabilitas Iuran Jamsos Bid. Ketenagakerjaan Oleh : Drs. M. FACHRUDDIN, MM Disampaikan pada Sosialisasi SJSN Novotel Banjarmasin,
Lebih terperinciDAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 1. RANCANGAN 2. Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperincidrg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional
Pencapaian dan Tantangan Program Jaminan Kesehatan Nasional drg. Usman Sumantri, MSc. Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 28 Desember 2017 1. Pendahuluan 2. Asas Dan Prinsip 3. Pencapaian JKN 4. Tantangan
Lebih terperinciISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN. Dewan Jaminan Sosial Nasional
ISU STRATEGIS, TANTANGAN DAN KENDALA PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN Dewan Jaminan Sosial Nasional Jakarta, 31 Maret 2016 1 PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 2 SEBELUM 1 JANUARI
Lebih terperinciBAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi
BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial
Lebih terperinciProgram Kerja Strategis Direksi BPJS Ketenagakerjaan
Program Kerja Strategis Direksi BPJS Ketenagakerjaan Rapat Koordinasi BPJS Ketenagakerjaan dan DJSN Agus Susanto CEO BPJS Ketenagakerjaan PROGRAM KERJA STRATEGIS Peningkatan Produk & Layanan Pengembangan
Lebih terperinciBAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan
BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi kesehatan sedunia, dan secara nasional dalam amandemen UUD 1945 pada Pasal 28-
Lebih terperinciHarmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN
Harmonisasi Peraturan Per-UUan Jaminan Pensiun Menyongsong Pelaksanaan Jaminan Pensiun SJSN A. A. Oka Mahendra, SH. Jakarta, 13 November 2013 OUTLINE 1.Pendahuluan 2.Peraturan Terkait Jaminan Pensiun 3.Harmonisasi
Lebih terperinci41 Penyelenggara Jaminan Sosial mempunyai tujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan sosial kesehatan guna terpenuhinya kebutuhan dasa
40 BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL, ORGAN, FUNGSI, TUGAS, WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN DAN PENGELOLAAN DANA INVESTASI A. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Menurut Pasal 1 angka 6 Undang-undang
Lebih terperinciJAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA. Oleh : AGUS SUPRIYADI
JAMINAN PENSIUN UNTUK SELURUH PEKERJA Oleh : AGUS SUPRIYADI BAGIAN I Amanah UU dan Perlindungan Jaminan Sosial untuk Tenaga Kerja Indonesia Mandat Undang Undang + Undang-Undang 24/2011 tentang Badan Penyelenggara
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN SJSN MELALUI BPJS KESEHATAN DI KOTA BANDUNG
RENCANA PELAKSANAAN SJSN MELALUI BPJS KESEHATAN DI KOTA BANDUNG Rahmanto Fauzi Kabag Kepesertaan KCU Bandung Disampaikan pada acara PERTEMUAN KONTAK PERSON INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN Tahun 2013 PT ASKES
Lebih terperinciBAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA
BAB III PROGRAM JAMINAN HARI TUA A. Pengertian Jaminan Hari Tua Jaminan (dhaman) adalah pemindahan harta pihak penjamin kepada pihak yang dijamin dalam menunaikan suatu hak. Dalam pemindahan seseorang
Lebih terperinciPenyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional
MENTERI Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Peluncuran Peta jalan Jaminan Kesehatan Nasional 2012-2019 Jakarta, 29 November 2012 1 MENTERI SISTEMATIKA 1. Pendahuluan
Lebih terperinciSISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN (SJSN-TK)
TIM KOORDINASI KOMUNIKASI PUBLIK TERINTEGRASI JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN Buku Tanya-Jawab Seputar SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN (SJSN-TK) 2016 SISTEM JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Hal ini juga menjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang disingkat dengan BPJS menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PROGRAM JAMINAN SOSIAL YANG DISELENGGARAKAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciOVERVIEW PEMERIKSAAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL. Auditorat Utama Keuangan Negara VI
OVERVIEW PEMERIKSAAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL Auditorat Utama Keuangan Negara VI Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019 1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan 2. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial telah menetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial baik BPJS Kesehatan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin pemenuhan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin pemenuhan
Lebih terperinciProduk BPJS Ketenagakerjaan. Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016
Produk BPJS Ketenagakerjaan Orientasi Persiapan Kerja Tahun 2016 The The 9 PP NOMOR 60/2015 Perubahan atas PP 46/2016 tentang Jaminan Hari Tua 10 PERMENAKER 26/2015 Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK,
Lebih terperinciDaftar Peraturan/Kebijakan di Bidang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Berdasarkan Tahun (Sumber: hukumonline.com)
Daftar Peraturan/Kebijakan di Bidang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Berdasarkan Tahun (Sumber: hukumonline.com) NO BENTUK KEBIJAKAN/PERATURAN NOMOR/TAHUN TENTANG KEYWORDS 1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA
No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PETA JALAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KESEHATAN DAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciForum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Forum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Tim Pokja Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan nasional disegala bidang, salah satunya dalam sektor ketenagakerjaan. Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. dan pemerintah, serta pelaksanaan dari perencanaan tersebut. Objek dalam
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penyusunan perencanaan, pengelolaan dana jaminan kesehatan yang berasal dari masyarakat dan pemerintah, serta pelaksanaan
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
No. 5482 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 239) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
Lebih terperinciBAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial
BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universal Health Coverage (UHC) merupakan isu penting yang telah ditetapkan WHO (World Health Organization) bagi negara maju dan negara berkembang sehingga penting
Lebih terperinciUNIVERSAL HEALTH COVERAGE BAGI SEKTOR INFORMAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL UNIVERSAL HEALTH COVERAGE BAGI SEKTOR INFORMAL Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinci