PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING"

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2) : ISSN , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem Activity Based Costing Pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi Samarinda Ilir Desy Ratnasary Sitorus 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan penentuan harga pokok produksi tahu goreng dan tahu putih berdasarkan system activity based costing dan sistem konvensional.hasil penelitian ini adalah harga pokok produksi tahu goreng berdasarkan sistem activity based costing sebesar Rp 157,46 dan berdasarkan sistem konvensional sebesar Rp 132,90. Sedangkan harga pokok produksi tahu putih berdasarkan sistem activity based costing adalah Rp 465,86 dan berdasarkan sistem konvensional sebesar Rp 489,35. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan yang terjadi dalam penentuan harga pokok produksi pada tahu goreng dan tahu putih berdasarkan kedua sistem dikarenakan pembebanan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas dalam pembuatan tahu goreng dan tahu putih berbeda sehingga biaya yang diperoleh juga berbeda. Kata Kunci: Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Overhead Pabrik, Activity Based Costing,Sistem Konvensional Pendahuluan Di era global seperti saat ini perusahaan diharuskan untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses produksinya agar dapat meningkatkan daya saingnya. Persaingan di dunia global saat ini tidak hanya menuntut perusahaan untuk memproduksi barang sebanyak-banyaknya, namun bagaimana produsen barang tersebut tepat dalam metode perhitungan harga produksinya. Apabila perhitungan harga pokok produksi kurang tepat dalam perhitungannya, maka yang akan terjadi adalah harga barang produksi terlalu mahal sehingga produk tidak diminati konsumen, sebaliknya apabila harga terlalu rendah memang akan menarik minat konsumen untuk membeli produk hasil produksi perusahaan namun hal ini menyebabkan hasil penjualan tidak dapat menutup biaya produksi 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. desysitorus118@gmail.com

2 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: apabila keadaan ini terus berlanjut maka dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi adalah perusahaan yang memproduksi output berupa tahu. Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi berdiri pada tahun 1990 berlokasi di Jl.Sultan Alimudin, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda. Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi memproduksi 2 jenis output tahu yaitu tahu putih dan tahu goreng. Menurut fakta yang terjadi di lapangan, Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi masih menggunakan sistem konvensional dalam perhitungan harga pokok produksinya. Oleh karena itu, timbul pertanyaan berapa besarnya harga pokok produksi yang akurat dan efisien untuk produk tahu yang dihasilkan oleh Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan.hal inilah yang membuat penulis tertarik mengadakan penelitian untuk menganalisis penentuan harga pokok produksi berdasarkan sistem activity based costing pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi. Kerangka Dasar Teori Akuntansi Manajemen Syamryn ( 2001: 1) mendefenisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang memungkinkan pembuatan kebijakan dan keputusan oleh pemakainya. Akuntasi Biaya Supriyono (2011:12) mendefenisikan akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemendalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Harga Pokok Produksi Samryn (2001:27) mengatakan bahwa harga pokok produksi merupakan semua biaya yang terjadi dalam rangka pembelian atau pembuatan produk. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi ( 2005:65-67) informasi harga pokok produksi bermanfaat bagi manajemen dalam: a. Menentukan harga jual produk. b. Dalam penetapan harga jual produk. a. Memantau realisasi biaya produksi. b. Menghitung laba atau rugi bruto periode tertentu. c. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca Komponen Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi/biaya produksi terdiri dari tiga elemen biaya produk yaitu biaya bahanbaku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTK), dan biaya overhead pabrik (BOP). 314

3 Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdarkan Sistem ABC (Desy) Sistem Activity Based Costing Rudianto (2006:274) activity based costing adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan oleh aktivitas. Warindrani (2006:28) pengertian cost driver atau pemicu biaya adalah dasar alokasi yang digunakan dalam activity based costing system yang merupakan faktor-faktor yang menentukan seberapa besar atau seberapa banyak usaha dan beban kerja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas. Manfaat dari sistem activity based costing menurut Simamora (2002:133) adalah : a. Sistem activity based costing ( ABC ) memberikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif, yang mengakibatkan pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan keputusan strategik yang lebih baik menyangkut penentuan harga, lini produk, pasar pelanggan dan pengeluaran modal. b. Sistem Activity based costing ( ABC ) menyediakan pengukuran yang lebih akurat terhadap biaya yang dipicu aktivitas, yang menolong manajer meningkatkan nilai produk dan proses dengan pengambilan keputusan desain produk yang lebih baik, pengendalian biaya yang lebih baik, dan membantu perkembangan berbagai proyek peningkatan nilai. c. Sistem activity based costing menyediakan akses yang lebih mudah bagi manajer terhadap biaya relevan untuk pengambilan keputusan bisnis. Hansen dan Mowen (2006: ) ada dua tahap yang harus dilakukan untuk merancang sistem activity based costing, yaitu: 1. Prosedur Tahap 1 a. Identifikasi aktivitas dan atributnya Identifikasi aktivitas biasanya dikerjakan dengan mewawancarai para manajer atau para wakil dari area fungsi kerja (departemen). Suatu rancangan pertanyaan-pertanyaan kunci diajukan, dan jawabannya akan menyediakan banyak data yang diperlukan bagi sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. b. Pembebanan biaya ke aktivitas Pembebanan biaya ke aktivitas dilakukan melalui perhitungan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. c. Pembebanan biaya aktivitas pada aktivitas lain Pada tahap ini aktivitas serta biaya dikelompokkan atas dasar atribut tingkat aktivitas dan atribut penggerak aktivitas. Pembebanan biaya pada aktivitas lain (tahap lanjutan) atau pembebanan biaya pada produk dan pelanggan (tahap akhir) membutuhkan penggunaan tarif aktivitas. Pada prinsipnya, terdapat tarif aktivitas yang dihitung untuk tiap aktivitas. d. Pembebanan biaya pada produk Setelah biaya dari aktivitas ditentukan, maka biaya tersebut dapat dibebankan pada produk dalam suatu proporsi sesuai dengan aktivitas penggunaannya, seperti dengan yang diukur oleh penggerak aktivitas. 315

4 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: e. Pengelompokan biaya aktivitas yang homogen Kelompok biaya overhead yang berkaitan dengan setiap kelompok aktivitas kemudian dijumlah dan membentuk kelompok biaya sejenis. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh tiap-tiap cost driver dijumlahkan untuk mendapatkan biaya cost driver. f. Menghitung tarif (overhead) kelompok Setelah suatu kelompok biaya didefinisikan, biaya per unit dari penggerak aktivitas dapat dihitung dengan membagi biaya kelompok dengan kapasitas praktis penggerak aktivitas. Total BOP kelompok aktivitas tertentu Pool rate = Cost driver 2. Prosedur Tahap 2 Pada tahap kedua, biaya dari setiap kelompok overhead ditelusuri ke produksi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan tarif kelompok yang dihitung pada tahap pertama dan ukuran jumlah sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap produksi. Jadi pembebanan biaya overhead dari setiap kelompok biaya ke produksi dengan cara mengalikan tarif kelompok dengan unit penggerak yang dikonsumsi oleh produksi. BOP yang dibebankan = tarif pool x unit cost driver yang digunakan Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada pelaku Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi. Jenis Data Jenis data berdasarkan sumbernya ada 2 yakni data sekunder dan data primer. Pada penelitian ini peneliti menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya, dimana untuk mendapatkan datanya peneliti harus mengumpulkannya secara langsung Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan ( field work research ) Penelitian yang dilakukan langsung ke obyek penelitian yang akan diteliti guna memperoleh data yang diperlukan.penulis melakukan penelitian pada usaha Tahu Sedap Bu Tarmi Samarinda Ilir. Data diperoleh dengan cara: 316

5 Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdarkan Sistem ABC (Desy) a. Observasi ( Observasion ) Cara ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi Samarinda Ilir. b. Wawancara Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah terstruktur sebelum melakukan wawancara. 2. Penelitian kepustakaan ( library research ) Penelitian yang dilaksanakan dengan membaca dan mengutip literature yang ada hubungannya dengan penelitian ini.pengumpulan data ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan sistem activity based costing (ABC). Hasil dan Pembahasan Gambaran Umum Perusahaan Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi merupakan UKM yang berdiri pada tahun 1990 berlokasi di Jl.Sultan Alimuddin, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda. Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi ini milik Ibu Tarmi dimana saat ini usia Bu Tarmi adalah 51 tahun. Ibu Tarmi memproduksi tahu dibantu oleh suami, anak dan menantu serta 3 (tiga) orang pekerja. Biaya-Biaya Yang Terkait Pada Proses Pembuatan Tahu 1. Bahan Baku Dalam satu hari Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi menghabiskan 200 kg kedelai. Sehingga pada bulan Maret, Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi menghabiskan kg kedelai (200 kg x 31 hari). Dengan harga Rp7.000,00/kg, pada bulan Maret Usaha Tahu Sedap menggunakan biaya bahan baku sebesar Rp ,00 (6.200kg x Rp 7.000,00). Dari 200 kg kedelai, 50 kg digunakan untuk pembuatan tahu goreng yang nantinya akan menghasilkan unit atau 45 tong tahu goreng (1 tong berisi 100 unit tahu) per hari sehingga kebutuhan bahan baku tahu goreng adalah 0,011 kg per unit (50 kg : unit = 0,011 kg ) dan 1,1 kg per tong (50 kg:45 tong = 1,1 kg). Kemudian 150 kg untuk pembuatan tahu putih yang nantinya akan menghasilkan unit atau 30 tong tahu putih (1 tong berisi 100 unit tahu) per hari sehingga bahan baku per unit tahu putih adalah 0,05 kg ( 150 kg : 3000 unit = 0,05 kg) dan bahan baku per tong tahu putih adalah 5 kg per tong (150 kg : 30 tong= 5 kg). Jika disajikan dalam bentuk tabel akan seperti yang ditunjukkan pada table berikut. 317

6 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: Tabel Jumlah Unit Produk Tahu Goreng Tahu Putih Bulan Hari Bulan Bulan Hari Bulan Bulan (unit) (unit) (tong) (unit) (unit) (tong) Maret Sumber: Data primer diolah Setiap hari Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi menghasilkan unit tahu goreng sehingga pada bulan Maret Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi menghasilkan unit tahu goreng (31 hari x unit) atau tong tahu goreng. Untuk tahu putih,setiap hari Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi menghasilkan unit tahu putih. Sehingga pada bulan Maret Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi menghasilkan unit tahu putih (31 hari x unit) atau 930 tong tahu putih. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Berikut adalah table biaya tenaga kerja langsung pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi. Tabel Biaya Tenaga Kerja Langsung Dari Bulan Maret 2016 Per minggu Per Bulan Jumlah biaya TKL Bulan (Rp) (Rp) ( 3 orang) Maret , , ,00 Sumber : Usaha Tahu sedap Bu Tarmi Dalam satu bulan, Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi akan mengeluarkan biaya tetap untuk pembayaran upah pekerja (3 pekerja) sebesar Rp ,00. Terdapat 3 orang pekerja yang berhubungan langsung dalam proses produksi, dimana masing-masing pekerja akan memperoleh upah sebesar Rp ,00 setiap bulan yang mana pembayarannya dilakukan 1 kali dalam seminggu dengan masing-masing pekerja akan menerima Rp ,00 setiap minggunya. Maka apabila diperhatikan lebih dekat, pekerja akan menerima upah setiap harinya sebesar Rp ,00 dan upah per jam kerja adalah Rp ,00 3. Biaya Overhead Pabrik Berikut adalah biaya overhead pabrik pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi pada bulan Maret Peneliti hanya melampirkan BOP bulan Maret karena peneliti akan menghitung harga pokok produksi pada bulan Maret. Tabel BOP Bulan Maret 2016 No Jenis Biaya Jumlah 1 Biaya bahan penolong: 318 a.garam (93 bungkus x Rp 1.000,-) Rp b.cuka ( 310 ember x Rp 3.700,-) Rp Total Biaya bahan penolong Rp Biaya tenaga kerja tidak langsung (BTKL) Rp Biaya penyusutan Rp Biaya sewa tempat di Pasar Segiri Rp

7 Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdarkan Sistem ABC (Desy) 5. Biaya listrik Rp Biaya air Rp Biaya solar (164 liter ) Rp Biaya BBM ( 85 liter ) Rp Biaya Oli ( 1 botol ) Rp Biaya Plastik ( 6 pack ) Rp Biaya pemeliharaan peralatan dan mesin Rp Biaya kayu bakar ( 15 kapal x Rp ) Rp Biaya minyak goreng ( 320 liter x Rp ) Rp Total Biaya Overhead Pabrik Rp Sumber : Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi Biaya overhead pabrik pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi adalah biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan, biaya sewa tempat di Pasar Segiri, biaya listrik, biaya air, biaya solar, biaya BBM, biaya oli, biaya plastik, biaya pemeliharaan peralatan dan mesin, biaya kayu bakar, dan biaya minyak goreng, dimana total biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp ,00. Dari data yang telah diperoleh maka biaya yang berkaitan dengan proses produksi kedua produk ( tahu putih dan tahu goreng) adalah sebagai berikut: Tabel Biaya Yang Berkaitan Dengan Proses Produksi Tahu ( Pada Bulan Maret 2016) Keterangan Tahu Goreng Tahu putih Unit Tong Unit Tong Unit yang diproduksi Jam tenaga kerja langsung 0,00067 jam 0,067 jam 0,00167 jam 0,167 jam per unit Jam kerja mesin per unit 0,00067 jam 0,067 jam 0,00167 jam 0,167 jam Kebutuhan bahan per unit 0,011 kg 1,1 kg 0,05 kg 5 kg Harga bahan baku per kg Rp 7.000,00 Rp7.000,00 Rp7.000,00 Rp 7.000,00 Upah tenaga kerja langsung per jam Rp13.393,00 Rp13.393,00 Rp13.393,00 Rp13.393,00 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Sistem Konvensional 1. Menghitung Biaya Bahan Baku Berikut merupakan table perhitungan biaya bahan baku pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi pada bulan Maret (Dalam 1 tong berisi 100 unit tahu). Tabel Perhitungan Biaya Bahan Baku Produk Kebutuhan Per produk Harga/kg Biaya (unit) Biaya (tong) Tahu goreng 0,011 kg Rp 7.000,00 Rp 77,00 Rp 7.700,00 Tahu putih 0,05 kg Rp 7.000,00 Rp 350,00 Rp ,00 Sumber : Data primer di olah 319

8 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: Menghitung BTKL Berikut merupakan tabel perhitungan biaya tenaga kerja langsung pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi untuk bulan Maret Tabel Perhitungan BTKL Produk JKL per tong Biaya/ tong Upah/JKL produk produk Tahu goreng 0,067 jam Rp Rp 897,33 Tahu putih 0,167 jam Rp Rp 2.236,63 Sumber: Data primer diolah 3. Menghitung BOP Biaya overhead yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh produk adalah Rp Tarip BOP dapat dihitung dari Jam Kerja Langsung (JKL) dan Jam Kerja Mesin (JKM), namun peneliti menggunakan JKL dalam penelitian ini. Maka jumlah jam kerja langsung yang diperlukan untuk menghasilkan unit atau 930 tong tahu goreng dan unit atau tong tahu putih adalah : JKL tahu goreng = tong x 0,067 jam = 93,47 jam JKL tahu putih = 930 tong x 0,167 jam = 155,31 jam Jumlah JKL = 248,78 jam Rp Tarip per JKL-BOP = 248,78 jam = Rp ,54/ jam Dengan tarif biaya overhead yang dibebankan kepada setiap unit produk adalah sebagai berikut: Tabel Tarif BOP Dibebankan Produk JKL per tong Biaya/ tong Tarif/JKL produk produk Tahu goreng 0,067 jam Rp ,54/ jam Rp 4.693,32 Tahu putih 0,167 jam Rp ,54/ jam Rp ,27 Sumber : Data primer diolah Biaya overhead pabrik per tong tahu goreng dengan pemakaian 0,067 JKL per tong dan tarif per JKL sebesar Rp ,54 adalah sebesar Rp 4.693,32. Sedangkan biaya overhead pabrik tahu putih per unit dengan pemakaian JKL per tong dan tarif per JKL sebesar Rp ,54 adalah sebesar Rp ,27. Dengan perhitungan seperti diatas maka besarnya biaya produksi per tong produk dengan metode biaya konvensional adalah sebagai berikut: Tabel Perhitungan HPP Dengan Metode Konvensional Jenis biaya Tahu goreng Tahu putih Biaya bahan baku Rp 7.700,00 Rp ,00 Biaya tenaga kerja langsung Rp 897,33 Rp 2.236,63 Biaya overhead pabrik Rp 4.693,32 Rp ,27 Biaya produksi per tong produk Rp ,65 Rp ,90 320

9 Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdarkan Sistem ABC (Desy) Biaya produksi per unit produk Rp 132,91 Rp 489,35 Sumber: Data primer di olah Harga pokok produksi tahu goreng per tong dengan metode konvensional adalah sebesar Rp ,65 yaitu dengan pemakaian biaya bahan baku sebesar Rp 7.700,00 biaya tenaga kerja langsung Rp 897,33 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 4.693,32. Sedangkan harga pokok produksi tahu putih per tong adalah sebesar Rp ,90 yaitu dengan pemakaian biaya bahan baku per tong sebesar Rp ,00 biaya tenaga kerja langsung Rp 2.236,63 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp ,27. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Sistem ABC Biaya overhead pabrik dikelompokkan untuk mendefenisikan kelompok biaya sejenis. Adapun pengelompokan tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel Biaya Kelompok Sejenis N o Aktivitas atau Kegiatan Jenis biaya 1 Pemeliharaan Biaya pemeliharaan peralatan dan mesin Jumlah (Rp) ,00 Pemicu biaya aktivitas Jam kerja mesin Biaya penyusutan ,00 Total ,00 2 Penerangan Biaya listrik ,00 Jam kerja 3 Persiapan dan penanganan bahan Total ,00 Biaya kayu bakar ,00 (80% x Rp ) Biaya air ,00 (60%xRp ) Total ,00 4 Penggilingan Biaya solar ,00 Air (20%xRp ,00 Biaya oli ,00 Total ,00 5 Pembuatan Bahan penolong ,00 dan Air pemotongan (15%xRp ) ,00 Total ,00 6 Penggorengan Minyak goreng ,00 Kayu bakar ,00 Total ,00 7 Pengemasan Plastik ,00 Air (5%xRp ) ,00 Total ,00 langsung Pemakaian bahan Pemakaian bahan Jam kerja langsung Unit yang diproduksi Unit yang diproduksi 8 Pengiriman BTKL ,00 Unit yang 321

10 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: dan pemasaran Biaya sewa tempat ,00 diproduksi BBM ,00 Total ,00 Sumber : Data primer yang diolah 1. Pemeliharaan Jumlah jam kerja mesin (JKM) yang diperlukan untuk setiap tong tahu goreng adalah 0,067 jam dan 0,167 jam untuk setiap tong tahu putih. Maka total JKM tahu goreng untuk menghasilkan unit atau tong tahu goreng adalah 93,47 JKM dan untuk menghasilkan unit atau 930 tong tahu putih adalah 155,31 JKM.Total JKM adalah 248,78 JKM ( 93,47 JKM + 155,31 JKM ). Rp ,00 Jadi tarip JKM = 248,78 jam = Rp 3.353,87/jam JKM tahu goreng per unit = 0,067 jam x Rp 3.353,87= Rp 224,71/unit JKM tahu putih per unit = 0,167 jam x Rp 3.353,87= Rp 560,10/unit 2. Penerangan Jumlah jam kerja langsung (JKL) yang diperlukan untuk memproduksi unit atau 930 tong tahu goreng dan unit atau tong tahu putih adalah sebagai berikut: JKL tahu goreng = tong x 0,067 jam = 93,47 jam JKL tahu putih = 930 tong x 0,167 jam = 155,31 jam Jumlah JKL = 248,78 jam Rp ,00 Jadi tarip JKL = 248,78 jam = Rp1.406,87/jam Biaya listrik per tong tahu goring = 0,067 jam x Rp1.406,87= Rp 94,26/tong Biaya listrik per tong tahu putih = 0,167 jam x Rp1.406,87 = Rp234,95/tong 3. Persiapan dan penanganan bahan Setiap tong tahu goreng membutuhkan 1,1 kg bahan baku sehingga untuk menghasilkan tong tahu diperlukan 1.534,5 kg bahan baku. Sedangkan untuk setiap unit tahu putih diperlukan 5 kg bahan sehingga untuk menghasilkan 930 tong tahu putih diperlukan kg bahan baku. Total pemakaian bahan baku adalah 6.184,5 kg. Rp ,00 Sehingga tarip pemakaian bahan per tong = 6.184,5 kg = Rp 800,39/tong Pemakaian bahan baku per tong tahu goreng= Rp800,39x1,1kg=Rp880,43/tong Pemakaian bahan baku per tong tahu putih = Rp800,39x5kg=Rp4.001,95/tong 322

11 Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdarkan Sistem ABC (Desy) 4. Penggilingan Rp ,00 Tarip pemakaian bahan = 6.184,5 kg = Rp 173,01/tong Pemakaian bahan baku per tong tahu goring =Rp 173,01x1,1kg=Rp190,31/tong Pemakaian bahan baku per tong tahu putih =Rp 173,01x5 kg =Rp865,05/tong 3. Pembuatan dan pemotongan Rp ,00 Tarip JKL = 248,78 jam = Rp10.119,38/tong JKL per tong tahu goreng = Rp10.119,38x 0,067 jam =Rp677,99/tong JKL per tong tahu putih = Rp10.119,38x 0,167jam =Rp1.689,94/tong 4. Penggorengan Rp ,00 Tarip per tong yang diproduksi = tong = Rp 3.085,30/tong 5. Pengemasan Rp ,00 Tarip per tong diproduksi = 930 tong tong = Rp 938,71/tong 6. Pengiriman dan pemasaran Rp ,00 Tarip per tong diproduksi = 930 tong tong = Rp 1.057,10/tong Jika disajikan dalam bentuk table akan menjadi seperti pada tabel berikut. Tabel Pengelompokan Aktivitas Sejenis dan Pemicu Biaya Kelompok aktivitas Biaya aktivitas Pemicu biaya aktivitas Tarip per satuan tong Alokasi biaya per tong produk Tahu Tahu putih goreng Pemelihara-an Rp ,78 JKM Rp3.353,87 /jam Rp 224,71 Rp 560,10 Penerangan Rp ,78 JKL Rp1.406,87/jam Rp 94,26 Rp 234,95 Persiapan dan penanganan bahan Penggiling-an Pembuatan dan Rp Rp Rp ,5 banyak-nya bahan 6184,5 banyak-nya bahan 248,78 JKL Rp 800,39/tong Rp 880,43 Rp4.001,95 Rp 173,01/tong Rp190,31 Rp865,05 Rp10.119,38/ tong Rp677,99 Rp1.689,94 323

12 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: pemotong-an Penggorengan Pengemas-an Pengiriman dan pemasaran Rp Rp Rp tong produksi tong produksi tong produksi Rp 3.085,30/tong Rp3.085,30 - Rp 938,71/tong Rp 938,71 Rp 938,71 Rp 1.057,10/tong Rp1.057,10 Rp1.057,10 Total Rp7.148,81 Rp 9.347,80 Sumber: Data primer yang diolah Dengan alokasi biaya overhead per tong produk seperti terlihat pada tabel di atas maka biaya produksi untuk setiap tong produk dengan metode activity based costing adalah sebagai berikut. Tabel HPP Dengan Metode Activity Based Costing Jenis biaya Tahu goreng Tahu putih Biaya bahan baku Rp 7.700,00 Rp ,00 Biaya tenaga kerja langsung Rp 897,33 Rp 2.236,63 Biaya overhead pabrik Rp 7.148,81 Rp 9.347,80 Biaya produksi per tong Rp ,14 Rp ,43 Biaya produksi per unit Rp 157,46 Rp 465,84 Sumber : Data primer diolah Harga pokok produksi tahu goreng per tong dengan metode ABC: pemakaian biaya bahan baku Rp 7.700,00 biaya tenaga kerja langsung Rp 897,33 dan biaya overhead pabrik Rp 7.148,81 adalah sebesar Rp ,14. Maka harga tahu goreng per unit adalah Rp 157,46 (Rp ,14 : 100 unit dalam 1 tong) Sedangkan harga pokok produksi tahu putih per tong dengan metode ABC: pemakaian biaya bahan baku Rp ,00 biaya tenaga kerja langsung Rp 2.236,63 dan biaya overhead pabrik Rp 9.347,80 adalah sebesar Rp ,43. Maka harga pokok produksi tahu putih per unit adalah Rp 465,84 (Rp ,43 : 100 unit dalam 1 tong). Jika dibuat tabel perbandingan, akan terlihat berikut: Tabel Perbandingan HPP Dengan Sistem Konvensional dan Activity Based Costing (ABC) Jenis biaya Biaya bahan baku Konvensional ABC Tahu goreng Tahu putih Tahu goreng Tahu putih Rp 7.700,00 Rp ,00 Rp 7.700,00 Rp ,00 Biaya tenaga kerja Rp 897,33 Rp 2.236,63 Rp 897,33 Rp 2.236,63 langsung Biaya overhead pabrik Rp 4.693,32 Rp ,27 Rp 7.148,81 Rp 9.347,80 Biaya produksi per Rp ,65 Rp ,90 Rp15.746,14 Rp ,43 tong produk Biaya produksi per unit produk Sumber: Data primer yang diolah Rp 132,91 Rp 489,35 Rp 157,46 Rp 465,84 324

13 Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdarkan Sistem ABC (Desy) Perhitungan harga pokok produksi tahu goreng dengan sistem konvensional lebih kecil (<) daripada system activity based costing yaitu Rp132,91 < Rp157,46, sedangkan untuk harga pokok tahu putih dengan menggunakan system konvensional lebih besar ( >) dibandingkan dengan system activity based costing yaitu Rp489,35 > Rp465,84. Penutup Harga pokok produksi tahu goreng dengan sistem konvensional lebih kecil dibandingkan dengan sistem activity based costing mengalami undercosting. Harga pokok tahu goreng dengan sistem konvensional adalah sebesar Rp 132,90 dan dengan system ABC adalah sebesar Rp 157,46 mengalami kekurangan sebesar Rp 24,56 dari yang seharusnya. Harga pokok produksi tahu putih dengan sistem konvensional lebih besar dibandingkan dengan sistem activity based costing mengalami overcosting. Harga pokok tahu putih dengan sistem konvensional adalah sebesar Rp 489,35 dan dengan sistem ABC adalah sebesar Rp 465,86 mengalami kelebihan sebesar Rp 23,49 dari yang seharusnya. Perbedaan yang terjadi dalam penentuan harga pokok produksi yang digunakan oleh Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi dengan metode activity based costing dikarenakan pembebanan biaya overhead yang dikonsumsi pembuatan tahu goreng dan tahu putih dengan metode konvensional dan metode ABC berbeda, sehingga biaya yang diperoleh dapat lebih besar atau lebih kecil. Metode activity based costing tidak dapat diterapkan pada Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi karena metode ABC memerlukan banyak biaya dan waktu dalam penerapannya. Pihak Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi diharapkan meninjau kembali harga pokok produksi yang digunakan selama ini dengan hasil penelitian penentuan harga pokok produksi dengan metode activity based costing ( ABC ), karena metode ABC memiliki keakuratan yang lebih baik dimana biaya yang ada pada masing-masing tahu dibebankan pada banyak pemicu biaya (cost driver). Pihak Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi diharapkan memperhatikan faktor eksternal dalam penentuan harga pokok produksi, seperti harga tahu dipasaran dan harga pesaing. Diharapkan Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi membuat tertib administrasi untuk mempermudah perhitungan harga pokok produksi pada bulan-bulan berikutnya. Harapannya, Usaha Tahu Sedap Bu Tarmi tetap pada metode konvensional pada penentuan harga pokok produksi Daftar Pustaka Ahmad I.A dan Walid Z.A The Ability of Application Activity-Based Costing System on the Air Line Companies : The case of the Jordan Aviation Company. European Journal of Economics, Finance and 325

14 ejournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016: Administrative Sciences, ISSN Issue 38 (2011) diunduh pada tanggal 9 Januari Bambang,Haryadi Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPEE Blocher, Edward J.Chen Kung H. Lin, Thomas W Manajemen Biaya: Dengan Tekanan strategik. Jakarta: Salemba Empat Blocher, Edward J.Chen Kung H. Lin, Thomas W Cost Management: Manajemen Biaya Penekanan Strategis. Jakarta: Salemba Empat Garrison,Ray H,2000. Akuntansi Manajemen: Konsep Untuk Perencanaan Pengendalian dan Pengambilan Keputusan, edisi Revisi, alih bahasa: Kusnedi, Penerbit ITB, Bandung Garrison,Ray.H dan Eric W.Noreen.2003.Akuntansi Manajemen. Concept for planning, controlling, decision making. Edisi ke sepuluh Richar.D.Irwin Inc Halim Abdul dkk Akuntansi Manajemen ( Akuntansi Manajerial).Yogyakarta: BPFE Halim, Abdul dan Bambang Supomo, 2001, Akuntansi Manajemen, edisi Revisi pertama, cetakan kesepuluh, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Hansen, Don R and Maryane M Mowen Managerial Accounting. Akuntansi Managerial. Jakarta: Salemba Empat. Hansen, Don R and Maryane M Mowen 2009.Managerial Accounting.Akuntansi Managerial.Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi Activity Based Cost System. Jakarta: Salemba Empat Mulyadi Activity Based Cost System. Jakarta: Salemba Empat Rudianto Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT.Grasindo Simamora, Henry Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Slamet, Achmad Penganggaran, Perencanaan dan Pengendalian Usaha.Semarang: UNNES PRESS Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Supriyono, R.A Akuntansi Biaya. Pengumpulan Biaya Dan Penentuan Harga Pokok. Yogyakarta: BPFE Syamryn,L.M.2001.Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar.Jakarta:PT.Raja Grafindo Indonesia Skripsi: Aliyah, Siti Analisis penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Pada PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk Di Bontang. Universitas Mulawarman. Samarinda Folandiana, Mega Analisis Penerapan Activity Costing Sistem Dalam Penentuan Biaya Pendidikan ( Studi Kasus Pada SMP Muhammadiyah 1 Samarinda ). Universitas Mulawarman. Samarinda Kharizma, Donny Analisis penerapan Metode Activity Based Costing dalam Menentukan Tarif Jasa Kamar Pada Hotel MJ Di Samarinda. Universitas Mulawarman. Samarinda 326

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1 Pengertian harga pokok produksi Harga pokok produksi adalah harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM

Lebih terperinci

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Analisa Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Penentuan Harga Jual Screw Mixer dengan Metode Based Costing (ABC) System (Studi Kasus pada PT. Srikaya Putra Mas) Yulia Riski Lestari 1, Renanda Nia Rachmadita,

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal Management Analysis Journal 4 (3) (2015) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENDAHULUAN Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA UD. SEPATU KATON RAGIL SKRIPSI

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA UD. SEPATU KATON RAGIL SKRIPSI ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA UD. SEPATU KATON RAGIL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Nugroho Noto Susanto, Mochammad Chaeron, Sutrisno Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN. selanjutnya dapat disimpulkan bahwa:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN. selanjutnya dapat disimpulkan bahwa: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka selanjutnya dapat disimpulkan bahwa: Penentuan harga pokok produksi tasdari

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK

Lebih terperinci

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI SKRIPSI Digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing

Lebih terperinci

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk BAB II HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) A. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produk yang diproduksi/ harga pokok produksi (cost of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal Management Analysis Journal 2 (2) (2012) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PABRIK KERUPUK LANGGENG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif (Descriptive Research) karena pembahasannya disusun secara sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk menentukan harga jual produk, memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba rugi periodik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai biaya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang

Lebih terperinci

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENINGKATKAN AKURASI BIAYA PADA PT. MARTINA BERTO Hesti Wulandari Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii v vi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 2. Diskripsi CV. Jawa Dipa CV. Jawa Dipa merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang permebelan yang ada di Desa Bondo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu

Lebih terperinci

METODE PEMBEBANAN BOP

METODE PEMBEBANAN BOP METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Akuntansi Manajemen 1. Pengertian Akuntansi Manajemen Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah suatu kegiatan yang menjadi bagian

Lebih terperinci

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO)

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO) 1 PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO) FENTIN ADRIANA ROSALY ocalygreen@gmail.com ABSTRAK Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM Nama NPM Jurusan : Siswanti : 2A214321 : Akuntansi Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI. Vina Chris Lady 28210376 ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM KONVENSIONAL DAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO AJIB BAKERY Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Titi Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan 67 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan menggunakan pendekatan target costing ini, maka dapat diberi kesimpulan bahwa agar industri ini

Lebih terperinci

Diajukan oleh : Yunanto D

Diajukan oleh : Yunanto D NASKAH PUBLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI CANGKUL DENGAN PENDEKATAN METODE ABC ( ACTIVITY BASED COSTING) Studi Kasus : di UD. CITRA Produsen Cangkul di Sentra Industri Cangkul Karangpoh Jatinom Klaten

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO

ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO Putri Sri Wulandari, Widya Susanti, Arief Rahman Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Desen Pembimbing: Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PERHITUNGAN PROFITABILITAS PRODUK PADA UD NIAGA BAKTI. OLEH : Fena Ulfa Aulia, S.E., M.

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PERHITUNGAN PROFITABILITAS PRODUK PADA UD NIAGA BAKTI. OLEH : Fena Ulfa Aulia, S.E., M. PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PERHITUNGAN PROFITABILITAS PRODUK PADA UD NIAGA BAKTI OLEH : Fena Ulfa Aulia, S.E., M.Ak Khairul Umam ABSTRAK: Pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus mempertahankan eksistensinya karena ketatnya persaingan yang terjadi diantara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Definisi Biaya Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Mutu Pelayanan Kesehatan a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan Mutu adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien ditingkatkan mendekati hasil yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin pesat, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha. Hal tersebut juga mengakibatkan perubahan

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18 Analisis Penerapan Activity Based Costing Sistem Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. V. Collection Sejahtera Periode 2011 Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : 22209555 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan perubahan dunia bisnis, telah menciptakan kebutuhan akan pendekatan strategi manajemen yang baru, serta dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL Ayu Khusnul Khotimah 21213543 Dosen Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Biaya Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan tidak hanya untuk menentukan harga jual serta besarnya pendapatan saja tetapi juga untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) ANISA NURSALEHA TRI LESTARI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI Andi Arvianto Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

Carissa Vaudia Carmelita Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Carissa Vaudia Carmelita Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI GUNA MENENTUKAN HARGA JUAL GULA (Studi Kasus pada PT. PG. Kebon Agung Unit PG. Kebon Agung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam praktik bisnis, konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan selera kebutuhan mereka, di mana produk tersebut memiliki kualitas tinggi serta harga yang terjangkau.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA Nurul Aini Fanny Dwi Septiana Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI Di Susun oleh : FITRI AFRIYANTI 3 EB 21 22210824 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia bisnis menuju era pasar bebas, membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terutama dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) 19 Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) Riadi Budiman Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri ABSTRAK

Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri   ABSTRAK PERBANDINGAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DENGAN SISTEM TRADISIONAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Wonojati Wijoyo Kediri) Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. Nama : Adventia Diah Rosari NPM : 22209204 Pembimbing : B. Sundari, SE., MM. Latar Belakang: Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Biaya Menjalankan suatu usaha membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan agar perusahaan mampu terus berkualitas. Biaya sendiri merupakan hal yang sangat penting dan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (2) : 187-200 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABEL COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

pembebanan biaya. Jika perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk dengan

pembebanan biaya. Jika perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk dengan pembebanan biaya. Jika perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk dengan menggunakan fasilitas yang sama (common products) maka biaya overhead pabrik merupakan biaya bersama untuk seluruh produk yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. industi (industrial engineer) untuk tujuan penghitungan secara akurat kos produk.

BAB II LANDASAN TEORI. industi (industrial engineer) untuk tujuan penghitungan secara akurat kos produk. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya berasal dari Inggris dan diciptakan oleh para insinyur industi (industrial engineer) untuk tujuan penghitungan secara akurat kos produk. Informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING Nama : Nadya Loetfara NPM : 25212215 Pembimbing : Budiasih, SE, MMSI Pendahuluan Latar

Lebih terperinci

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA Oleh: ROUDLOTUL ZANNAH 13.1.02.02.0527 Dibimbing oleh : 1. Dr.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014 1 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN

Lebih terperinci

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Biaya per

Lebih terperinci

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri) MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri) Angga Dwi Pamungkas S. Jurusan Akuntansi Fakultas Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu yang sangat kompleks. Pertumbuhan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari berbagai

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Perkembangan teknologi yang semakin pesat, mengakibatkan perubahan pola persaingan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari wawancara mendalam dengan informan, observasi di lapangan dan data-data sekunder menghasilkan analisa penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Konsep Biaya Dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan pengendalian manajemen membutuhkan pemahaman yang berkaitan dengan biaya.

Lebih terperinci

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produk Sarung Tenun Samarinda Berdasarkan Metode Full Costing Pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Di Samarinda

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produk Sarung Tenun Samarinda Berdasarkan Metode Full Costing Pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Di Samarinda ejournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (4): 1073-1084 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produk Sarung Tenun Samarinda Berdasarkan Metode

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Akuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas Yulis Diana Alfia,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-06 Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern, dimana perkembangan dunia usaha berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dan beradu strategi dalam menarik konsumen.

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT PATAL SECANG SKRIPSI

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT PATAL SECANG SKRIPSI PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT PATAL SECANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Activity Based Costing

Pertemuan 3 Activity Based Costing 1 Pertemuan 3 Activity Based Costing A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Hendy Satria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang, Indonesia, 29113, Hendysatria91@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 71 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Harga Pokok Produksi a. Pengertian Harga Pokok Produksi Beberapa akademisi menyebutkan pengertian Harga Pokok Produksi yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL Heri Wahyudi 1 *, Susanto Halim 2 & Fahmi Sulaiman 3* 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Telah ada beberapa penelitian-penelitian terdahulu mengenai penetapan harga pokok produk dengan metode biaya yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

PENERAPAN SYSTEM ACTIVITY BASED COSTING (SISTEM ABC) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada CV. Indah Cemerlang Malang)

PENERAPAN SYSTEM ACTIVITY BASED COSTING (SISTEM ABC) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada CV. Indah Cemerlang Malang) PENERAPAN SYSTEM ACTIVITY BASED COSTING (SISTEM ABC) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada CV. Indah Cemerlang Malang) Ratih Rahmadani Moch. Dzulkirom A.R Sri Mangesti Rahayu

Lebih terperinci