ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) ANISA NURSALEHA TRI LESTARI nursaleha74@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp. (0265) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Harga pokok produksi dengan metode konvensional yang digunakan perusuhaan (2) Harga pokok produksi dengan menggunakan metode activity based costing yang direkontruksi (3) bagaiaman perbedaan antara penentuan harga pokok produksi metode konvensional dan metode activity based costing pada perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi distorsi biaya pada harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan. Dimana terjadi overcosting pada produk Genteng dan undercosting pada produk Batako dan Paving Block. Dan metode activity based costing menghasilkan informasi harga pokok produksi yang lebih akurat dibanding metode konvensional Kata Kunci; Harga Pokok Produksi, Metode Konvensional, Metode Activity Based Costing

2 ABSTRACT The object of this research, to know about (1) Cost of goods manufactured with conventional method which used by the company (2) Cost of goods manufactured with activity based costing method which is reconstructed (3) How about the difference of cost of goods manufactured with conventional method and activity based costing method on Galunggung Raya Block Tasikmalaya Company. The research used descriptive comparative with case study approach. The result shows that there is cost distortion on cost of goods manufactured which used by the company. The Roof Tile product is undergoes over costing and the Brick and Paving Block products are undergo under costing. And activity based costing method produces more accurate information of cost of goods manufactured than conventional method. Keywords: Cost of Goods Manufactured. Conventional Method, Activity Based Costing Method PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern ini juga mempengaruhi dunia usaha sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta mampu menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimal. Persaingan harga, kualitas, dan sebagainya menjadikan sebagian perusahaan harus membenahi berbagai aspek di dalam perusahaannya agar mampu menghadapi persaingan tersebut. Perusahaan harus memaksimalkan pemakaian sumber daya yang dimiliki agar dapat berproduksi secara optimal, meminimumkan pemborosan, dan melakukan proses produksi yang efisien dan efektif. Perhitungan harga pokok produksi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam perhitungan harga pokok produksi yang tepat, maka harga jual suatu produk dapat diketahui dan ditentukan dengan tepat sehingga produk tidak overcost (dibebani biaya lebih dari yang seharusnya) dan juga tidak undercost (dibebani biaya kurang dari yang seharusnya). Berkembangnya teknologi maju juga berpengaruh terhadap struktur biaya pada perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya yang merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi bahan bangunan. Dimana pada saat ini, perusahaan mulai menggunakan mesin untuk mengganti sebagian tenaga kerja langsung untuk mempermudah memproduksi

3 multi produk yang ada di perusahaan. Produksi multi produk yang terjadi pada perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya dapat berakibat pada terjadinya distorsi biaya, dikarenakan perusahaan masih menggunakan metode tradisional atau konvensional dalam perhitungan harga pokok produksinya. Sehingga perusahaan perlu menggunakan metode baru yang dapat menghilangkan adanya distorsi biaya yang terjadi. Dari teori dan fakta yang ada dilapangan, diperlukan metode baru untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat untuk perusahaan yang memproduksi beberapa jenis produk. Penentuan harga pokok produksi dengan metode Activity Based Costing, dapat memperkecil kemungkinan terjadinya distorsi pada penetapan harga pokok produksinya. Metode ABC akan membebankan biaya terhadap produk berdasarkan jumlah aktivitas produk yang diperlukan untuk mengembangkan biaya per aktivitas. (Euis Rosidah, 2013:166). Dalam metode ABC, Aktivitas dianggap sebagai penyebab timbulnya biaya produksi, biaya tidak secara langsung dikaitkan dengan biaya pokok suatu produk akan tetapi biaya dikaitkan dengan aktivitas terlebih dahulu dan biaya aktivitas ini akhirnya akan dikaitkan juga dengan biaya pokok suatu produk. Dengan demikian perhitungan biaya dengan activity based costing system akan menyajikan informasi yang akurat dan reliable dalam pelaporan biaya produk dibandingkan dengan metode konvensional. Namun lebih dari itu, Metode ABC juga menekankan pada aspek perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan oleh manajemen. Secara teori Activity Based Costing memiliki kelebihan dalam akurasi perhitungan harga pokok produksi, maka dalam hal ini penulis ingin melakukan perbandingan antara metode konvensional dengan metode activity based costing dalam penentuan harga pokok produksi di perusahaan Galunggung Raya Blocks Tasikmalaya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui Harga Pokok Produksi Dengan Metode Konvensional pada Galunggung Raya Blocks. 2. Mengetahui Harga Pokok Produksi dengan Metode Activity Based Costing pada Galunggung Raya Blocks. 3. Mengetahui perbedaan antara penentuan Harga Pokok Produksi dengan Metode Konvensional dan Activity Based Costing pada Galunggung Raya Blocks.

4 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk menguji analisis perbandingan penetuan harga pokok produksi metode konvensional dan metode activity based costing adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan studi kasus dengan mengambil kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya. Operasionalisasi Variabel Definisi variable menurut Sugiyono (2012: 2) adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan penelitian yang penulis pilih yaitu Analisis Perbandingan Penetuan Harga pokok Produksi metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing, maka terdapat dua variable, yang keduanya adalah variabel Independen. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. (Sugiyono, 2012: 4) Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Penentuan Harga Pokok produksi Metode Konvensional sebagai variabel X1 dan Penentuan Harga Pokok produksi Metode Activity Based Costing sebagai variabel X2. Berdasarkan definisi konseptual kedua variabel tersebut diatas, dapat ditetapkan indikator kedua variabel dan skala pengukuran sebagaimana diperlihatkan melalui tabel 3.1 berikut :

5 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Aspek Yang Diteliti Penentuan Harga Pokok produksi Metode Konvensional (X 1) Penentuan harga pokok produksi yang pada dasarnya membebankan biaya produksi pada unit produk (Mulyadi, 2003: 103) - Biaya bahan baku - Biaya tenaga kerja langsung - Biaya overhead pabrik Penentuan Harga Pokok produksi Metode Activity Based Costing (X 2) Harga pokok produksi dimana biaya overhead pabrik atau biaya konversi dibebankan berdasarkan tarif ditentukan di muka yang terkait dengan aktivitas produksi. (Mursyidi, 2008: 285) 1. Biaya overhead dibebankan pada aktivitas - Identifikasi aktivitas - Menentukan biaya terkait dengan masing-masing aktivitas - Mengelompokkan aktivitas menjadi satu (Aktivitas belevel unit, batch, produk dan fasilitas) - Menggabungkan biaya aktivitas yang dikelompokan - Menghitung tarif perkelompok aktivitas 2. membebankan biaya ke aktivitas produk Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif komparatif dengan membandingakan penentuan harga pokok produksi metode konvensional dan metode activity based costing pada perusahaan Galunggung Raya Block Berdasarkan masalah pokok dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka digunakan metode analisis sebagai berikut : 1. Analisis penentuan harga pokok produksi metode konvensional adalah sebagai berikut: Menurut Mulyadi (2001:415) biaya tradisional suatu produk terdiri atas tiga yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dalam perhitungan biaya standar digunakan dengan metode full costing, yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya kedalam harga pokok

6 produksinya, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap. Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan semua biaya yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap terhadap produk. Metode full costing digambarkan sebagai berikut: Biaya bahan baku xxx Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead pabrik variabel xxx Biaya overhead pabrik tetap xxx Harga pokok produksi xxx Gambar 3.3 Penentuan harga pokok produksi metode konvensional (Sumber: Mulyadi, 2001;56) Didalam sistem akuntansi biaya konvensional, biaya-biaya dapat dicatat, dikumpulkan dan dikendalikan menurut elemen-elemennya didalam pusat-pusat pertanggungjawaban. Biaya-biaya produksi ditentukan menurut sumber daya yang dikonsunsi disetiap pusat biaya, selanjutnya karena adanya perbedaan karakteristik diantara proses-proses produksi dikembangkan cara basis alokasi yang bersifat arbiter, alokasi biaya overhead pabrik ke produk ditempuh dengan metode alokasi dua tahap yaitu sebagai berikut: a. Dalam tahap pertama biaya-biaya overhead dibebankan ke pusat-pusat biaya. b. Dalam tahap kedua biaya-biaya overhead yang telah dikumpulkan dalam pusatpusat biaya itu dialokasikan menggunakan pemicu yang berbasis pada unit produk jadi yang diproduksi, misalnya jam tenaga kerja langsung, jam mesin dan biaya bahan baku. 2. Analisis penentuan harga pokok produksi metode activity based costing Perhitunga biaya produk dengan sistem ABC dapat dilakukan dengan dua tahap alokasi biaya. Alokasi ini membebankan biaya sumber daya perusahaan, yang disebut biaya overhead pabrik, ke cost pool dan kemudian ke objek biaya berdasarkan bagaimana suatu objek biaya menggunakan sumber daya tersebut.

7 Dalam proses pembebanan biaya overhead dengan metode ABC, terdapat dua tahap yang harus dipersiapkan. Masing-masing tahap tersebut sangat penting dalam menentukan alokasi biaya overhead yang akurat, dua tahap pembebanan tersebut adalah: 1. Biaya overhead dibebankan pada aktivitas Dalam tahap ini diperlukan 5 langkah yang dilakukan yaitu: a. Mengidentifikasi Aktivitas b. Menentukan biaya yang terkait dengan masing-masing aktivitas c. Mengelompokan aktivitas yang seragam menjadi satu 1. Aktivitas berlevel unit (Unit Level Activity) 2. Aktivitas berlevel Batch (Batcl Level Activity) 3. Aktvitas berlevel produk (Produk Level Activity) 4. Aktivitas berlevel fasilitas (Fasility Level Activity) d. Menggabungkan Biaya Aktvitas yang dikelompokkan e. Menghitung tarif per kelompok aktivitas (Homogeny cost Pool Rate) 2. Membebankan biaya aktivitas pada produk Setelah penelusuran biaya aktivitas selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah membebankan biaya aktivitas tersebut ke masing-masing produk yang menggunakan cost driver. Setelah tarif perkelompok aktivitas diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan biaya overhead yang dibebankan pada produk seperti berikut: Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok jumlah konsumsi tiap produk 3. Membandingkan hasil perhitungan penentuan harga pokok produksi metode konvensional dan metode activity based costing perusahaan. Dari hasil perbandingan tersebut maka dapat dilihat metode mana yang menghasilkan biaya produksi yang lebih akurat, sehingga perusahaan dapat mengetahui tingkat efisiensi yang dicapai oleh perusahaan.

8 PEMBAHASAN Penentuan Harga Pokok Produksi pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya Untuk melakukan perhitungan penentuan harga pokok produksi, biaya overhead pabrik terlebih dahulu dihitung dengan basis unit yang dialokasikan ke masing-masing produk dengan cara membagi total BOP dengan total jam kerja langsung. Tarif BOP = Total BOP Jumlah Jam Kerja Langsung (Euis Rosidah, 2013;174) Dari informasi yang didapat dan perhitungan BOP dengan metode konvesional, maka dapat dihitung harga pokok produksi dengan metode konvesional seperti tabel berikut: BBB BTKL Tabel 4.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Konvensional Genteng Batako Paving Block Total BOP , , Total Biaya Produksi , Unit produksi unit unit unit unit Hpp per Unit 2.773, , Sumber : dari Perusahaan diolah oleh penulis Dari tabel 4.3, untuk mendapatkan tarif BOP yang dibebankan per unit dapat dihitung dengan cara membagi jumlah BOP per produk dengan jumlah unit produksi masing-masing produk tersebut. Tarif BOP per unit = BOP per Produk Unit Produksi per produk (Euis Rosidah, 2013;174) Berikut tabel dari tarif BOP yang dibebankan per unit ke masing-masing produk: Tabel 4.4 Pembebanan BOP per Unit dengan Metode Konvensional Produk Tarif BOP per Unit Genteng Rp. 201,77 Batako Rp. 138,71 Paving Block Rp. 83,11 Sumber : dari Perusahaan diolah oleh penulis

9 Penentuan Harga Pokok Produksi Metode Activity Based Costing Harga pokok produksi metode activity based costing menentukan biaya produk yang membebankan biaya ke produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas. Dalam hal ini, metode activity based costing lebih memfokuskan pada biaya overhead pabrik sebagai penentu tarif dimuka. Adapun tahap-tahap yang dilakukan penulis dalam melakukan rekontruksi penentuan harga pokok produksi dengan metode activity based costing, dengan focus perhitungan biaya overhead pabrik pada perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya. Berikut tahapantahapannya: 1. Biaya overhead dibebankan pada aktivitas Didalam tahapan ini terdapat 5 langkah yaitu sebagai berikut: a. Identifikasi aktivitas Aktivitas dalam proses produksi produk Genteng, Batako dan Paving Block adalah : 1. Aktivitas pencampuran dan pencetakan - Biaya listrik dan energi - Beban penyusutan mesin - Biaya Perlengkapan pabrik - Biaya lain-lain 2. Aktivitas pengelolaan persediaan suku cadang - Biaya pemakaian suku cadang 3. Aktivitas Pemeliharaan dan Perbaikan mesin - Biaya pemeliharaan dan perbaikan 4. Aktivitas Pemeriksaan - Biaya tenaga kerja tidak langsung

10 Tabel 4.5 Identifikasi Aktifitas Aktivitas Perusahaan Biaya Listrik dan Energi Biaya pemeliharaan dan perbaikan Beban Penyusutan Mesin Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya Pemakaian Suku Cadang Biaya Perlengkapan Pabrik Biaya Lain-lain Sumber: diolah oleh penulis Tingkat Aktivitas Unit Level Activity Unit Level Activity Facility level Activity Unit Level Activity Product level Activity Facility level Activity Facility level Activity b. Menentukan biaya yang terkait dengan masing-masing aktivitas Cost driver adalah dasar yang digunakan dalam activity based costing yaitu factorfaktor yang menentukan seberapa besar atau seberapa banyak usaha dan beban tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas. Tabel 4.6 Hubungan Biaya dengan Aktivitas dan Cost Driver Aktivitas Perusahaan Tingkat Aktivitas Cost Driver Biaya Listrik dan Energi Unit Level Activity Jam mesin Biaya pemeliharaan dan Unit Level Activity Jam mesin perbaikan Beban Penyusutan Mesin Facility level Activity Jam Mesin Biaya Tenaga Kerja Tidak Unit Level Activity Jam kerja langsung Langsung Biaya Pemakaian Suku Cadang Product level Activity Jumlah Suku Cadang Biaya Perlengkapan Pabrik Facility level Activity Jam Mesin Biaya Lain-lain Facility level Activity Jam Mesin Sumber : berbagai sumber diolah oleh penulis Dalam metode Activity based costing, pemicu biaya tidak hanya berbasis unit saja, namun juga berbasis non-unit. Adapun data dari perusahan mengenai kapasitas dari masingmasing pemicu biaya tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Pemicu Biaya (Cost Driver) Cost Driver Genteng Batako Paving Block Total Unit Produksi 234, , ,400 1,046,400 Jam Kerja Langsung Jam Mesin Jumlah suku cadang Sumber: dari perusahaan diolah oleh penulis

11 c. Mengelompokkan aktivitas yang seragam menjadi satu Aktivitas perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok aktivitas yaitu Unit level activity, product level activity dan Facility level activity. Tabel 4.8 Pengelompokkan Aktivitas Tingkat Aktivitas Objek Biaya Biaya Unit Level Activity Biaya Listrik dan Energi Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Biaya tenaga Kerja Langsung Product Level Activity Biaya Pemakaian Suku cadang Facility level Activity Beban Penyusutan Mesin Biaya Perlengkapan Pabrik Biaya lain-lain sumber : dari perusahaan diolah oleh penulis d. Menggabungkan biaya aktivitas yang dikelompokkan. Setelah di identifikasi menjadi beberapa kelompok aktivitas, tahap selanjutnya biaya untuk masing-masing kelompok (unit level activity, product level activity dan facility level activity) dijumlahkan sehingga menghasilkan biaya untuk tiap-tiap kelompok. Tabel 4.9 Penggabungan Biaya yang di kelompokkan Unit Level Activity Product Level Activity Facility Level Activity Cost Pool 1 Cost pool 2 Cost pool 3 Cost pool 4 Biaya Listrik dan Rp Energi Biaya pemeliharaan Rp dan perbaikan Jumlah Rp Biaya tenaga Kerja Langsung Rp Biaya Pemakaian Rp suku cadang Beban penyusutan Rp mesin Biaya Perlengkapan Pabrik Rp Biaya Lain-lain Jumlah Sumber: dari perusdahaan diolah oleh penulis Rp Rp

12 e. Menghitung tarif per kelompok aktivitas (Homogency cost pool rate) Tujuan dari pengelompokan setiap level aktivitas adalah untuk menentukan tarif per cost driver. Data cost driver dari masing-masing produk dapat dilihat di tabel 4.7. Dalam tahap ini jumlah total biaya pada masing-masing kelompok aktivitas akan dibagi dengan jumlah cost driver. Tabel 4.10 Homogency Cost Pool Rate Cost Pool Total Biaya Cost Driver Pool Rate Cost Pool 1 Cost Pool 2 Cost Pool 3 Cost Pool 4 Sumber : diolah oleh penulis Membebankan biaya aktivitas pada produk 3.415,84 555, , ,56 Setelah tarif kelompok diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan biaya aktivitas yang dibebankan pada produk dengan mengalikan tarif kelompok dan cost driver-nya Keterangan Genteng Tabel 4.11 Pembebanan BOP dengan metode ABC Batako Paving Block Total Biaya Unit Level Activity: Cost pool , x Rp , x Rp , , x Rp , Cost pool x Rp. 555, x Rp. 555, x Rp. 555, Jumlah , ,2 Product Level Activity Cost pool 3 36 x Rp , , x Rp , ,52 24 x Rp , ,52 Facility Level activity Cost pool x Rp , x Rp , x Rp , , , Total BOP , , , ,32 Sumber: Diolah oleh penulis

13 Dari tabel 4.11 maka BOP per unit yang dibebankan dengan metode Activity based costing dapat dihitung dengan cara membagi total masing-masing kelompok dengan unit produksi masing-masing produk. Atau total BOP masing-masing produk dibagi dengan unit produksi masing-masing produk sehingga menghasilkan BOP per unit. Tabel 4.12 Pembebanan BOP per unit dengan Metode ABC Keterangan Genteng Batako Paving Block Unit Level Activity 97,34 46,89 27,17 Product Level Activity 6,71 3,63 2 Facility Level Activity 156,61 67, Tarif BOP per Unit 260,66 118, Sumber: diolah oleh penulis Setelah mengetahui tarif BOP dengan menggunakan metode activity based costing selanjutnya dapat dilakukan perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC pada perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya pada tahun Tabel 4.13 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode ABC Galunggung Raya Block Tasikmalaya Tahun 2015 Keterangan Genteng Batako Paving Block Total BBB BTKL BOP: Unit Level Activity , Product Level Activity , , ,52 Facility Level Activity , Total BOP , , , ,32 Total Biaya Produksi , , ,3 Unit Produksi unit unit unit HPP per Unit 2.832, ,4 Sumber : dari perusahaan di olah kembali oleh penulis Perbandingan Harga Pokok Produksi dengan Metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing Yang membedakan penentuan harga pokok produksi dengan metode konvensional dan metode activity based costing adalah pembebanan biaya overhead pabriknya. Pada metode

14 konvensional pembebanan BOP dilakukan dengan tarif tunggal dengan basis unit. Semetara metode ABC menggunakan beberapa pemicu biaya dengan unit dan non-unit. Data pada periode tahun 2015 di perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya digunakan sebagai dasar estimasi biaya pada tahun selanjutnya. Pada dasarnya metode ABC adalah metode perencanaan. Metode ABC tidak mencoba memberikan suatu biaya yang teoritis atau akrual. Metode ABC merefleksikan estimasi terbaik perusahaan mengenai apa yang merupakan biaya yang menghasilkan produk di masa yang akan datang. Metode konvensional juga merupakan metode perencanaan (jangka pendek) dimana menghasilkan informasi perencanaan anggaran pada periode berikutnya. Cost pool pada metode konvensional merupakan pusat pabrik, sehingga biaya dikeluarkan dikelompokkan pada biaya seluruh pabrik. Sementara pada metode activity based costing cost pool disini diartikan pusat aktivitas, sehingga ada beberapa cost pool yang digunakan yang merupakan pusat aktivitas dari biaya-biaya yang tertelusuri dengan menggunakan pemicu biaya yang sama yang merupakan satu kelompok dengan tingkat aktivitas baik unit, produk ataupun facility. Pada metode konvensional, untuk membebankan biaya overhead pabrik ke produk hanya menggunakan satu pemicu biaya yang berbasis unit, sehingga pengalokasian biayanya dilakukan secara sembarang. Sementara pada metode activity based costing, untuk membebankan biaya ke masing-masing produk menggunakan beberapa pemicu biaya yang berbasis unit dan non-unit dengan mempertimbangkan sebab akibat biaya tersebut dikonsumsi. Berikut adalah tabel perbandingan penentuan tarif BOP dengan menggunakan metode konvensional dan metode activity based costing.

15 Tabel 4.14 Perbandingan tarif BOP dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing Produk Metode Konvensional Metode ABC Selisih Distorsi Keterangan Genteng 201,77 260,66 58,89 22,59 % Undercosting Batako 138,71 118,38 20,33 17,17 % Overcosting Paving Block 83,11 67,99 15, % Overcosting Sumber: Tabel 4.4 Pembebanan BOP per unit dengan Metode Konvensional Tabel 4.12 Pembebanan BOP per unit dengan Metode ABC Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pembebanan biaya berdasarkan metode konvensional mengalami distorsi biaya. Dimana pembebanan biaya pada produk genteng mengalami undercosting, semetara pada produk Batako dan Paving Block mengalami overcosting. Undercosting terjadi ketika sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih banyak tetapi justru memiliki biaya per unit yang rendah. Sementara overcosting terjadi ketika sebuah produk menghabiskan sumber daya yang lebih sedikit tetapi justru memiliki biaya per unit yang tinggi. (Hansen & Mowen, 2006;161). Dari perbandingan diatas dapat dilihat selisih dari metode konvensional dan metode activity based costing. Dengan metode activity based costing pada produk Genteng memberikan hasil perhitungan yang lebih besar daripada metode konvensional pada tarif BOPnya yaitu dengan selisih Rp 58,89. Sementara pada produk Batako dan Paving Block memberikan hasil perhitungan yang lebih kecil dengan selisih masing-masing produk Rp 20,33 dan Rp 15,12. Dan berikut tabel perbandingan penentuan harga pokok produksi dengan metode konvensional dan metode activity based costing.

16 Tabel 4.15 Perbandingan Harga Pokok Produksi dengan Metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing Galunggung Raya Block Tasikmalaya Tahun 2015 Metode Metode Selisih Produk Konvensional ABC Distorsi Keterangan Genteng 2.773, ,6 58,89 2,12 % Undercosting Batako 1.598, ,1 20,33 1,27% Overcosting Paving 782,52 767,4 15,12 1,93% Overcosting Block Sumber: Tabel 4.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Konvensional Tabel 4.13 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode ABC Dari hasil penelitian, untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik ke produk hanya dengan menggunakan dasar alokasi basis unit yaitu jam kerja langsung. Dengan satu pool biaya tidak langsung yang digunakan. Hal ini yang menjadi akibat dari terjadinya distorsi tersebut. Perusahaan mengalamai perubahan struktur biaya dan teknologi yang digunakan. Sebelumnya perusahaan memproduksi produk secara tradisional dengan aktivitas tenaga kerja langsung yang lebih dominan. Namun seiring dengan berkembangannya teknologi, perusahaan juga mengikuti perkembangan teknologi tersebut untuk dapat mengimbangi pesaingnya dengan menggunakan mesin untuk memproduksi produk. Sehingga terjadi perubahan struktur biaya, dimana biaya overhead pabrik semakin tinggi, sementara biaya tenaga kerja langsung semakin rendah dikarenakan terjadinya pengurangan tenaga kerja langsung yang mulai digantikan dengan mesin. Sehingga peran tenaga kerja tidak langsung ikut serta dalam perubahan struktur biaya tersebut, dimana tenaga kerja tidak langsung berperan sebagai operator dari mesin-mesin tersebut. Beban penyusutan mesin merupakan biaya yang muncul dari perubahan teknologi tersebut. Namun dasar pembebanan dengan menggunakan satu basis yaitu unit dinilai kurang tepat. Karena menghasilkan alokasi biaya yang sembarang. Sehingga mengakibatkan distorsi seperti pada tabel Banyaknya jenis produk yang diproduksi juga menjadi salah satu sebab terjadinya distorsi biaya.

17 Metode ABC dinilai akurat dikarenakan tidak hanya menggunakan satu pemicu biaya sebagai dasar pengalokasian biaya tersebut. Sehingga konsumsi dari masing-masing produk dapat ditelusuri berdasarkan kapasitas konsumsi sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Metode ABC dinilai dapat menghilangkan adanya distorsi biaya yang terjadi pada metode konvensional. Sehingga metode activity based costing mampu memberikan informasi yang akurat kepada manajemen mengenai pembebanan biaya overhead pabriknya. Penentuan harga pokok produksi yang salah dapat berpengaruh terhadap laba yang dihasilkan perusahaan. Dengan metode konvensional, perusahaan menilai bahwa produk yang di produksinya menghasilkan laba yang tinggi. Namun setelah dilakukan rekontruksi dengan menggunakan metode activity based costing, ternyata masih terdapat biaya yang seharusnya dikeluarkan sehingga mengurangi laba yang sebelumnya sudah dianggap oleh perusahaan. Metode activity based costing memberikan hasil yang akurat tentang biaya menghasilkan serta laba yang seharusnya didapat. Selain metode activity based costing juga mampu memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk mengambil keputusan mengenai penetapan harga jual dan jumlah produk yang seharusnya di produksi. PENUTUPAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penentuan harga pokok produksi dengan metode konvensional yang dipakai Galunggung Raya Block dilakukan dengan cara membagi total biaya produksi pada tahun 2015 dengan volume produksi pada tahun tersebut. Dimana biaya overhead pabriknya dibebankan ke seluruh pabrik dengan pemicu yang berbasis unit. 2. Penentuan harga pokok produksi dengan metode activity based costing terlebih dahulu menelusuri aktivitas yang menimbulkan biaya pada proses produksi perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya. sehingga biaya overhead pabrik dialokasikan terlebih dahulu ke aktivitas, yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan beberapa kelompok dan memakai beberapa cost driver yang menjadi dasar penetapan tarif BOP dimuka. 3. Hasil dari perbandingan penentuan harga pokok produksi dengan metode konvensional dan metode activity based costing, bahwa metode ABC dinilai menghasilkan

18 pembebanan BOP yang lebih akurat dibandingkan dengan metode konvensional. Dengan menggunakan metode konvensional mengakibatkan distorsi pada produk Genteng yang mengalami undercosting, Batako dan Paving block yang mengalami overcosting. Saran Saran yang ingin diajukan oleh penulis terhadap penentuan harga pokok produksi bagi perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya adalah: 1. Perusahaan Galunggung Raya Block sebaiknya mempertimbangkan untuk menerapkan metode activity based costing dalam penentuan harga pokok produksinya untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat dan relevan. Sebagai masukan bagi perusahaan Galunggung Raya Block, meskipun metode activity based costing merupakan metode yang sederhana. Namun dalam penerapannya memerlukan waktu yang cukup lama. Sehingga perusahaan dianjurkan untuk mulai menerapkannya secara bertahap sampai pada akhirnya metode activity based costing dapat diterapkan dengan baik pada perusahaan. Dan perusahaan dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi terutama pembebanan biaya overhead pabrik yang akurat. Selain itu untuk menerapkan metode activity based costing, perusahaan memerlukan dukungan sumber daya manusia yang trampil dan disiplin. Mengingat metode activity based costing memerlukan ketelitian dan kecermatann dalam penerapannya. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan konsep skripsi ini. Dan lebih dalam memahami konsep metode activity based costing. serta menambah variabel-variabel yang berkaitan dengan metode activity based costing. DAFTAR PUSTAKA Blocher, dkk Manajemen Biaya, Terj. A. Susty Ambarraiani. Jakarta : Salemba Empat. Bambang Hariadi Akuntansi Manajemen, Banyu Media Publishing : Jakarta. Bastian Bustami & Nurlela Akuntansi Biaya : Melalui pendekatan Manajerial. Jakarta: Mitra Wacana media. Charter, William K Akuntansi Biaya, Buku 1 Edisi 14. Terj. Krista. Jakarta: PT salemba Empat. Euis Rosidah Akuntansi Biaya. Bandung: Mujahid Press

19 Hansen dan Mowen Akuntansi Manajemen.Terj. Fitriasari. Jakarta: Salemba Empat Harnanto dan Zulkifli Manajemen Biaya, Yogyakarta : (UPP) AMP YPKN. Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, &George Foster Akuntansi Biaya, Penekanan Manajemen. Terj. P.A Lestari. Jakarta: Erlangga. Ida Pengaruh Activity Based Costing System Dalam penetapan Harga Pokok Produksi terhadap Harga Jual Produk. Universitas Siliwangi Mohamad Nazir Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia. Mulyadi Akuntansi Manajemen Edisi I. Jakarta : salemba Empat Activity Based Cost system. Edisi 6. Yogyakarta : UPP AMP Akuntansi biaya. Yogyakarta: STIE YPKPN Mursyidi. 2008, Akuntansi Biaya Convensional Costing, Just In Time dan Activity Based Costing, Bandung: Refika Aditama. Rudianto Akuntansi Manajemen Informasi untuk pengambilan keputusan strategis, Jakarta : Erlangga Sugiyono Statistika untuk Penelitian, Cetakan ke-21. Bandung: CV. Alfabeta. Supriyono Manajemen Biaya. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. V. Wiratna Sujarweni Akuntansi Manajemen Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Zulfi Analisis Perbandingan Harga Pokok Produksi Metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing. Universitas Siliwangi

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18 Analisis Penerapan Activity Based Costing Sistem Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. V. Collection Sejahtera Periode 2011 Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : 22209555 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada PT Catur Wangsa Indah Kota Tasikmalaya)

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 2. Diskripsi CV. Jawa Dipa CV. Jawa Dipa merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang permebelan yang ada di Desa Bondo, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan

Lebih terperinci

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI ANALISIS PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN BULUKUMBA JAYA KENDARI OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI ABSTRACT This research aimed to knows the imposition

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi mempengaruhi perkembangan dunia usaha sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL Ayu Khusnul Khotimah 21213543 Dosen Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai biaya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI

PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI Andi Arvianto Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK

Lebih terperinci

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR Hj. RUSDIAH HASANUDDIN STIE YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan dari dilaksanakannya

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA. E-Journal

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA. E-Journal ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA E-Journal Dibuat Oleh: Vito Vitalogi 022113164 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

Lebih terperinci

Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.

Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA Oleh: Gloria Stefanie Rotikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

PENERAPAN SYSTEM ACTIVITY BASED COSTING (SISTEM ABC) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada CV. Indah Cemerlang Malang)

PENERAPAN SYSTEM ACTIVITY BASED COSTING (SISTEM ABC) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada CV. Indah Cemerlang Malang) PENERAPAN SYSTEM ACTIVITY BASED COSTING (SISTEM ABC) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada CV. Indah Cemerlang Malang) Ratih Rahmadani Moch. Dzulkirom A.R Sri Mangesti Rahayu

Lebih terperinci

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk BAB II HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) A. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produk yang diproduksi/ harga pokok produksi (cost of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. Nama : Adventia Diah Rosari NPM : 22209204 Pembimbing : B. Sundari, SE., MM. Latar Belakang: Pada

Lebih terperinci

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii v vi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan) ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan) Jemy Hendra Widyanto 1) Rispantyo 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3)

Lebih terperinci

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Desen Pembimbing: Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci Pendahuluan

ABSTRAK Kata Kunci Pendahuluan ABSTRAK Evi Linda Lestari, 2015. SKRIPSI. Judul: Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity Based Costing (Studi Kasus Pada CV. PATT ENGINEERING) Pembimbing : Hj.Meldona,SE.,MM.,AK. Kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh peningkatan perekonomian di seluruh dunia dan didorong oleh kemajuan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM

ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM ANALISIS PENERAPAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PONDOK BAKSO KATAM Nama NPM Jurusan : Siswanti : 2A214321 : Akuntansi Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Nugroho Noto Susanto, Mochammad Chaeron, Sutrisno Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vii viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone ANALISIS PERBANDINGAN METODE TRADISIONAL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PT.PYRAMID MEGAH SAKTI DI MAKASSAR) Risma Yurnita, Holly Deviarti Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Pokok Produk 1. Pengertian Harga Pokok Produk Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin kompleksnya perusahaan manufaktur serta didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga pokok produk menggunakan

Lebih terperinci

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA SHERINA CAKE & BAKERY NAMA : MIRD FAHMI NPM : 24212597 PEMBIMBING

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (SISTEM ABC) (Studi Kasus pada CV. Indah Cemerlang Malang)

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (SISTEM ABC) (Studi Kasus pada CV. Indah Cemerlang Malang) ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (SISTEM ABC) (Studi Kasus pada CV. Indah Cemerlang Malang) Ayu Esa Dwi Prastiti Muhammad Saifi Zahro Z.A Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Pengertian Biaya

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Pengertian Biaya BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2014:8) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

Management Analysis Journal

Management Analysis Journal Management Analysis Journal 4 (3) (2015) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo) 1 Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo) Application of Activity Based Costing (ABC) As Determination of Hospitalization

Lebih terperinci

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) Oleh: ALVIRA DEWI MUTIARAWATI (123403267)

Lebih terperinci

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2. ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENINGKATKAN AKURASI BIAYA PADA PT. MARTINA BERTO Hesti Wulandari Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kos adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO ABSTRACT

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO ABSTRACT PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO Andika Saputra Popang 1, Winston Pontoh 2, Sintje Rondonuwu 3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

METODE PEMBEBANAN BOP

METODE PEMBEBANAN BOP METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud

Lebih terperinci

PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV.

PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV. PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV. MULYANA KARYA APPLICATION OF JOB ORDER COSTING METHOD WITH FULL COSTING APPROACH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini dimana perindustrian semakin maju dan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat sangat dirasakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM)

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok Djagung Prima Malang 2011) Suhadak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang)

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang) PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang) Rizal Andriansyah Siti Ragil Handayani Devi Farah Azizah Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA UD. SEPATU KATON RAGIL SKRIPSI

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA UD. SEPATU KATON RAGIL SKRIPSI ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA UD. SEPATU KATON RAGIL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014 1 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN

Lebih terperinci

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR PADA USAHA PETERNAKAN AYAM CV. KHARIS DI KOTA BITUNG Oleh: 1 Tria Tomayahu 2 Janjte J. Tinangon 1,2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. ELESKA PRIMA TIGA DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING Nama : Nadya Loetfara NPM : 25212215 Pembimbing : Budiasih, SE, MMSI Pendahuluan Latar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA Nurul Aini Fanny Dwi Septiana Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pumping Learning Center (PLC) merupakan sebuah unit usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dalam training sumber daya manusia (puslat SDM). Kegiatannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL PRODUK VOLUME PRODUK TARIF BOP / UNIT BOP Classic 605,503 Rp 182.40 Rp 110,443,747 Premium 4,718,519

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA 25 PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA Novy Karmelita Indrawati Email : Nov_karmel@yahoo.com STIE INDOCAKTI Jl. Besar Ijen No. 90-92 Malang,

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK JASA RAWAT INAP (Studi pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Tahun 2013)

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK JASA RAWAT INAP (Studi pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Tahun 2013) PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK JASA RAWAT INAP (Studi pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Tahun 2013) Uyun Nailufar Suhadak Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan bebas telah membawa perubahan bagi dunia usaha khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam negeri yaitu semakin ketatnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan global yang menjelang di depan mata, didukung dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going concern.

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN LABA KOTOR BERDASARKAN SISTEM INFORMASI BIAYA VOLUME BASED COSTING DAN ACTIVITY BASED COSTING

ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN LABA KOTOR BERDASARKAN SISTEM INFORMASI BIAYA VOLUME BASED COSTING DAN ACTIVITY BASED COSTING ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN LABA KOTOR BERDASARKAN SISTEM INFORMASI BIAYA VOLUME BASED COSTING DAN ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block) IRENA RACHMAWATI Kp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek kehidupan perusahaan, baik pada negara yang sudah maju maupun pada negara yang sedang

Lebih terperinci

Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri ABSTRAK

Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri   ABSTRAK PERBANDINGAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DENGAN SISTEM TRADISIONAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Wonojati Wijoyo Kediri) Oleh : Beby Hilda Agustin Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling

Lebih terperinci

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI SKRIPSI Digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI Di Susun oleh : FITRI AFRIYANTI 3 EB 21 22210824 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1 Pengertian harga pokok produksi Harga pokok produksi adalah harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode

Lebih terperinci

ZULFI HARISMAN NPM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

ZULFI HARISMAN NPM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus Pada CV Bachtiar Offset Tasikmalaya) ZULFI HARISMAN

Lebih terperinci

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Perhitungan Harga Pokok Produksi Pesanan Pakaian Menggunakan Metode Activity Based Costing Pada Perusahaan Mutiara Garment Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : 28213487 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Hendy Satria Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang, Indonesia, 29113, Hendysatria91@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU Veronika Hotmauli Sugiarto Salmon Sihombing Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif (Descriptive Research) karena pembahasannya disusun secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini objek penelitian yang menjadi fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi perkembangan dunia usaha sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Para pelaku

Lebih terperinci

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI. Vina Chris Lady 28210376 ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM KONVENSIONAL DAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA TOKO AJIB BAKERY Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) (Studi pada Guest House Hasanah Buring Kota Malang Tahun 2016) Nivo Haneda Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS 1 Fungsi-Pengertian dan 1. Latar belakang timbulnya cabang Diharapkan setelah mempelajari materi pada minggu ini, Ruang Lingkup akuntansi yang dinal dengan 3,4, Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya 2. Pengertian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Biaya Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan tidak hanya untuk menentukan harga jual serta besarnya pendapatan saja tetapi juga untuk

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satu bidang yang mengalami kemajuan pesat adalah bidang industri. Pada

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KONVENSIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING

PERBANDINGAN METODE KONVENSIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PERBANDINGAN METODE KONVENSIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) BERDASARKAN AKURASI PENENTUAN OVERHEAD DALAM PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED (COGM) PADA PT MULTI REZEKITAMA Riki Martusa Siti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Untuk mendefinisikan biaya secara jelas, penulis akan memberikan

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus Pada Trenggalek ) Oleh: Ulinuha ABSTRAK Proses produksi merupakan kegiatan utama suatu perusahaan. Dalam melakukan

Lebih terperinci

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang

KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang KalkulasiBiayaberdasarkan-aktivitas(ABC) dan Manajemen berdasarkan-aktivitas(abm) Latar Belakang Ingat bahwa Overhead Pabrik dimasukkan ke produksi dengan cara yang rasional dan sistematis, menggunakan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA Anang Fachroji Teknik Industri-FTI-UPN Veteran Jawa Timur INTISARI Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan sistem Activity

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat pesat dalam dunia bisnis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Masingmasing perusahaan saling

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN Utami Putri Lestari (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT This research was conducted

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC Tiyas Dewi Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Tugurejo Hospital Semarang is one of

Lebih terperinci

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE STUDI KASUS PADA PT. SURYA MUTIARA PROPERTINDO DI SURABAYA Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Definisi Biaya Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Akuntansi Jususan Akuntansi

Tugas Akhir. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Akuntansi Jususan Akuntansi PERBANDINGAN METODE FULL COSTING DENGAN METODE VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YOGHURT DAN ROTI (Studi kasus pada Yoghurt Lso-phia dan Roti Merlin) THE COMPARISON OF FULL COSTING

Lebih terperinci