FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JUMLAH DAYA LISTRIK DI KOTA MEDAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JUMLAH DAYA LISTRIK DI KOTA MEDAN"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JUMLAH DAYA LISTRIK DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan oleh: HAFNIDA EKONOMI PEMBANGUNAN Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Medan 2009

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI Nama : HAFNIDA NIM : Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perencanaan Pembangunan Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Jumlah Daya Listrik Di Kota Medan Tanggal, Pembimbing Skripsi (Dra.Raina Linda Sari, MSi) NIP

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN BERITA ACARA UJIAN Hari : Tanggal : Nama : HAFNIDA NIM : Departemen Konsentrasi : Ekonomi Pembangunan : Perencanaan Pembangunan Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Jumlah Daya Listrik Di Kota Medan Ketua Departemen Pembimbing skripsi (Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec) (Dra.Raina linda Sari, MSi) NIP NIP Penguji I Penguji II (Ilyda Sudardjat, SSi, MSi) (Syarief Fauzi, SE, M.Acc, Ak) NIP NIP

4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK Nama : HAFNIDA NIM : Departemen Konsentrasi : Ekonomi Pembangunan : Perencanaan Pembangunan Judul Skripsi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Jumlah Daya Listrik Di Kota Medan Tanggal, Ketua Departemen (Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec) NIP Tanggal, Dekan (Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP

5 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Jumlah Daya Listrik Di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 45 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan timbal balik (saling mempengaruhi satu sama lain), hubungan satu arah atau tidak ada hubungan sama sekali antara jumlah alat yang menggunakan listrik, jumlah tanggungan keluarga dan luas bangunan rumah terhadap permintaan jumlah daya listrik di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan model analisa regresi liner. Data yang ada diproses dengan menggunakan perangkat lunak Eviews 5. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah alat yang menggunakan listrik, jumlah tanggungan keluarga dan luas bangunan rumah maka semakin tinggi pula permintaan jumlah daya listrik. Dengan mengetahui hubungan diantara variabel-variabel, kaedah OLS digunakan untuk melakukan estimasi. Hasil estimasi menunjukkan jumlah alat yang menggunakan listrik, jumlah tanggungan keluarga dan luas bangunan rumah berpengaruh signifikan terhadap permintaan jumlah daya listrik. Kata-kata kunci: Permintaan, jumlah alat yang menggunakan listrik, jumlah tanggungan keluarga, luas bangunan rumah.

6 ABSTRACT The title of this research is Factors That Affected the Amount of Electrical Power Demand in Medan City. This observation uses 45 respondents. The aim of this research is to know whether there are two ways relationship (influence each other), one way relationship or no relationship at all between the number of electrical appliances, number of families, and the house building area to the electrical power demand in Medan city. This research uses linier regression analysis model. The presence data were processed by Eviews 5 software using. Hypothesis results shown that when the number of electrical appliances, number of families, and the house building area are increase, the electrical power demand increases also. By knowing the relationship between these variables, the OLS method is used to conduct the estimation. The estimation result shown that the number of electrical appliances, number of families, and the house building area influence significantly to electrical power demand. Keywords: Demand, number of electrical appliances, number of families, house building area.

7 KATA PENGANTAR Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan pertolongan-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihakdan pada ksempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, MEc selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Raina Linda Sari, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan bimbingan, saran, masukan, kritikan dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Ilyda Sudardjat SSi, MSi selaku dosen penguji I yang telah banyak memberikan petunjuk, saran dan kritik yang membangun pada penulis. 5. Bapak Syarief Fauzi, SE, M.Acc, Ak selaku dosen penguji I yang telah banyak memberikan petunjuk, saran dan kritik yang membangun pada penulis. 6. Ibu Dra.T. Diana Bakti, MSi selaku dosen wali yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan. 7. Seluruh staf pengajar dan karyawan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara yang telah mengajarkan ilmu dan memberikan dukungan selama mengikuti perkuliahan.

8 8. Pimpinan dan seluruh Staf Administrasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dan PT PLN (Persero) Cabang Medan atas bimbingan dan kerjasamanya mengijinkan, memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam melaksanakan riset skripsi ini. 9. Orang tua tercinta yaitu Bapak H. Ir Syafruddin Hasan, MT dan Ibunda Hj. Chairani br Sirait, BSc yang telah mendidik, mengasihi dan mendukung di dalam moriil maupun spiritual dan finansial serta kasih sayang mereka yang tak pernah terputus. Saudara kandung penulis Teteh Tia dan Adik Taufik, yang selalu memberi semangat dan doa. 10. Kawan-kawan dekat Citra, Rini, Eny, Nova, Erlina, Lily, Devi, Vera, Reni, Opi, Ela untuk kehadiran kalian sebagai teman-teman terbaik di setiap harinya yang begitu berkesan bagi penulis. 11. Teman-teman di Departemen Ekonomi Pembangunan, khususnya angkatan 06 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan warna dan kebersamaan pada setiap hari yang kita lewati bersama. 12. Kepada seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dan membantu semua pihak yang memerlukannya. Medan, Desember 2009 Penulis, HAFNIDA

9 DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Hipotesis Tujuan Penelitian Manfaat... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan Sumber Daya Energi Jenis Sumber Daya Energi... 11

10 2.1.3 Kelangkaan Sumber Daya Energi Peranan Energi dalam Pembangunan di Indonesia Listrik Sebagai Sumber Energi Peranan Tenaga Listrik Dalam Pembangunan Landasan Teori Pengertian Permintaan Fungsi Permintaan Hukum Permintaan Elastisitas Permintaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Permintaan Rumah Tangga Sebagai Konsumen Riset Terdahulu BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Responden Jenis dan Sumber Data Penentuan Populasi dan Sampel Pengolahan Data Model Analisis Data Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit)... 31

11 3.7.1 Koefisien Determinasi (R-Square) Uji t-statistik Uji F-Statistik Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Multikolinearitas Heteroskedastisitas Uji Linieritas Uji Normalitas Defenisi Operasional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Daerah Penelitian Kondisi Geografis Pemerintahan Kota Medan Perkembangan Penduduk Gambaran Umum PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Sejarah Berdirinya PLN Wilayah II Sumatera Utara Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Tarif Dasar Listrik Analisis Hasil Penelitian Karakteristik Responden... 50

12 4.4.2 Jumlah Alat Yang Menggunakan Listrik(X 1 ) Jumlah Tanggungan Keluarga (X 2 ) Luas Bangunan Rumah (X 3 ) Analisis Hasil Regresi Hasil Regresi Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian t-statistik Pengujian F-Statistik Pengujian Asumsi Klasik Multikolinearitas Heteroskedastisitas Uji Normalitas Uji Linearitas Interpretasi Hasil Regresi Konstanta dan Intercept Jumlah Alat Yang Menggunakan Listrik (X 1 ) Jumlah Tanggungan Keluarga (X 2 ) Luas Bangunan Rumah (X 3 ) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 64

13 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 68

14 DAFTAR TABEL No.Tabel Judul 1.1 Perkembangan Jumlah Pelanggan di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan (Orang) 1.2 Perkembangan Jumlah kva Daya Tersambung di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan (kva) 1.3 Perkembangan Jumlah GWh yang Dijual di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan (GWh) 4.1 Tarif Dasar Listrik 4.2 Jumlah Alat Yang Menggunakan Listrik 4.3 Jumlah Tanggungan Keluarga 4.4 Luas Bangunan Rumah 4.5 Hasil Uji t-statistik 4.6 Hasil Pengujian Multikolinearitas 4.7 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas 4.8 Hasil Pengujian Linearitas

15 DAFTAR GAMBAR No.Gambar Judul 2.1 Pengaruh Perubahan Harga Barang X Terhadap Jumlah Barang X Yang Diminta 3.1 Kurva Uji t-statistik 3.2 Kurva Uji F-Statistik 3.3 Kurva Uji t Jumlah Alat Yang Menggunakan Listrik 3.4 Kurva Uji t Jumlah Tanggungan Keluarga 3.5 Kurva Uji t Luas Bangunan Rumah 3.6 Kurva Pengujian F-Statistik

16 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Data Variabel Regresi Hasil Regresi Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Linearitas Uji Normalitas Questioner Penelitian Surat Izin Riset

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terus-menerus dilaksanakan melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala aspek, yang mana untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik secara materiil maupun spirituil. Salah satu aspek yang amat penting dalam pembangunan tersebut adalah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi itu pada dasarnya meliputi usaha masyarakat keseluruhan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakat. Pembangunan nasional dengan pendayagunaan sumber daya alam yang tersedia sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat dilaksanakan secara terencana rasional, optimal, bertanggungjawab dan berpedoman pada tata ruang nasional yang berwawasan nusantara serta tetap memperhatikan kelestarian fungsi-fungsi lingkungan hidup sesuai dengan asas pembangunan. Karena itu sumber daya alam yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang dimanfaatkan untuk pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan pasal 33 ayat (2) dan (3) UUD Proses pembangunan itu sendiri pastinya tidak berjalan dengan sendirinya, akan tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi jalannya roda pembangunan tersebut adalah tenaga listrik. Dalam upaya memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, tenaga listrik sebagai bagian dari cabang produksi penting bagi negara dan sangat menunjang upaya tersebut. Sebagai salah satu hasil pemanfaatan

18 kekayaan alam yang menguasai hidup orang banyak, tenaga listrik digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. Tenaga listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peranan penting dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan penggerak utama dan dapat mendorong laju pembangunan di sektor lain. Pembangunan di berbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya tujuan pembangunan seperti menciptakan lapangan kerja meningkatkan pendapatan nasional, mengubah struktur ekonomi yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan tenaga listrik lagi. Di samping itu tersedianya tenaga listrik yang merata dan dipergunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari akan dapat meningkatkan kesejahteraan lapangan masyarakat. Sebagai salah satu bentuk energi yang sudah siap oleh konsumen (energi final), tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk mencapai sasaran pembangunan nasional. Dengan demikian, pembangunan ketenagalistrikan akan memperoleh prioritas yang tinggi merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional, sehingga diusahakan serasi, selaras, dan serempak dengan tahapan pembangunan nasional. Hal ini berarti bahwa sasaran pembangunan ketenagalistrikan harus selalu menunjang setiap tahapan pembangunan nasional baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun dalam peningkatan ekonomi. Di samping itu, listrik merupakan tulang punggung bagi awal dan kelanjutan pengembangan industri dan tingkat hidup masyarakat. Hal ini dikarenakan energi listrik merupakan bahan bakar bagi industri tersedianya tenaga listrik akan memudahkan perkembangan industri sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu adanya penerangan listrik

19 memungkinkan masyarakat melakukan aktivitas di malam hari yang akan dapat menambah penghasilan. Listrik juga merupakan komoditi yang mempunyai kekhususan yaitu karena kevitalannya sehingga merupakan jasa publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak dan karena sifatnya yang merupakan natural monopoli di mana distribusi dan transmisinya yang tidak dapat dilakukan oleh banyak perusahaan. Tidak dapat dibayangkan apabila setiap perusahaan pembangkit listrik membangun sendiri jaringan distribusi dan transmisinya, maka udara akan dipenuhi oleh kabel-kabel listrik. Oleh karena itu meskipun terdapat perusahaan pembangkit listrik swasta namun yang berhadapan langsung dengan konsumen listrik merupakan sebagian besar masyarakat Indonesia adalah PLN (Pembangkit Listrik Negara). Adanya monopoli listrik oleh PLN ini bertujuan agar kesejahteraan masyarakat dapat diutamakan karena pemerintah memberikan harga yang baik daripada bila pendistribusian listrik dilakukan oleh perusahaan swasta. Untuk Indonesia, kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi oleh PLN Pusat, sedangkan untuk Sumatera Utara kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi oleh PLN Wilayah Sumatera Utara, dan untuk Kota Medan kebutuhan listrik masyarakatnya dipenuhi oleh PLN Cabang Medan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 mengenai jumlah pelanggan, tabel 1.2 mengenai jumlah daya tersambung dan tabel 1.3 jumlah energi listrik yang dijual.

20 Tabel 1.1 Perkembangan jumlah pelanggan di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan (Orang) Tahun Jumlah pelanggan Indonesia Sumatera Utara Medan Sumber : PLN Wilayah Sumatera Utara Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat perkembangan permintaan listrik di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan selama tahun 2003 sampai tahun Selama 4 tahun tersebut jumlah pelanggan listrik terus meningkat baik di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan. Di Indonesia, pada tahun 2003 jumlah pelanggan bertambah menjadi pada tahun Untuk Sumatera Utara, jumlah pelanggan pada tahun 2003 dan meningkat menjadi pada tahun Sedangkan di Kota Medan, terjadi peningkatan sebesar selama tahun Meningkatnya jumlah pelanggan ini dikarenakan banyak didirikan perumahan-perumahan baru baik oleh perorangan maupun oleh pengembang juga semakin banyaknya jumlah rumah tangga yang semula tidak menggunakan listrik sekarang mulai menggunakan listrik. Selain itu perkembangan sektor industri dan komersial sebagai dampak dilaksanakannya pembangunan ekonomi di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan telah meningkatkan jumlah pelanggan listrik.

21 Peningkatan jumlah pelanggan listrik diiringi dengan meningkatnya jumlah daya yang tersambung. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Perkembangan jumlah kva daya tersambung di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan (kva) Tahun Jumlah daya tersambung (kva) Indonesia Sumatera Utara Medan Sumber : PLN Wilayah Sumatera Utara Untuk Indonesia, terjadi peningkatan sebesar selama periode Di Sumatera Utara, jumlah daya tersambung juga mengalami peningkatan dari pada tahun 2003 menjadi pada tahun Sedangkan Kota Medan sendiri jumlah daya tersambung bertambah sebanyak selama tahun Di samping itu, jumlah GWh yang dijual juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini:

22 Tabel 1.3 Perkembangan jumlah GWh yang di jual di Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan (GWh) Tahun Jumlah energi yang dijual (GWh) Indonesia Sumatera Utara Medan , ,4 1872, , ,0 2038, , ,4 2137, , ,9 2284,8 Sumber : PLN Wilayah Sumatera Utara Di Indonesia, pada tahun 2003 jumlah GWh yang dijual 87088,74 meningkat menjadi ,83 pada tahun Sedangkan Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 790,5 pada tahun , dan di Kota Medan jumlah GWh yang dijual bertambah sebanyak 412 untuk kurun waktu Melihat pertumbuhan permintaan listrik yang tumbuh lebih cepat dari jumlah pelanggan listrik. Hal ini berarti permintaan listrik bukan hanya disebabkan meningkatnya penggunaan listrik oleh pelanggan. Perkembangan teknologi juga mendorong munculnya produk-produk baru yang menggunakan tenaga listrik. Di sisi lain pendapatan masyarakat yang meningkat akan menambah kemampuan masyarakat untuk pendapatan akan diikuti dengan meningkatnya permintaan.

23 Pengamatan tersebut menunjukkan pemasangan sambungan listrik di Indonesia, khususnya di Kota Medan terus mengalami peningkatan yang banyak dipengaruhi berbagai faktor-faktor yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen. Hal ini terlihat semakin banyaknya lahan-lahan persawahan yang sekarang dijadikan sebagai pemukiman. Dengan bertambahnya pemukiman baru maka akan dapat mempengaruhi berubahnya permintaan jumlah daya listrik. Bertambahnya penduduk yang tinggal di Kota Medan juga menyebabkan semakin padatnya setiap daerah, sehingga menambah jumlah rumah tangga yang ada. Dimana pada umumnya, rumah tangga melakukan permintaan yaitu membeli barang dan jasa denga tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan rumah tangga yang dapat dipenuhi dengan adanya listrik. Misalnya untuk penerangan rumah dan untuk menghidupkan peralatanperalatan rumah tangga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang sangat kompleks. Dengan demikian permintaan jumlah daya listrik yang diminta oleh rumah tangga mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengangkat masalah ini menjadi sebuah penelitian yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Jumlah Daya Listrik Di Kota Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh jumlah alat yang menggunakan listrik terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan

24 2. Bagaimana pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan 3. Bagaimana pengaruh luas bangunan rumah terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan 1.3 Hipotesis Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada yang masih perlu dikaji kebenarannya melalui data-data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesanya adalah sebagai berikut: 1. Jumlah alat yang menggunakan listrik berpengaruh positif terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan 2. Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan 3. Luas bangunan rumah berpengaruh positif terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah alat yang menggunakan listrik terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan.

25 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh luas bangunan rumah terhadap jumlah daya listrik di Kota Medan. 1.5 Manfaat penelitian 1. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemasangan sambungan listrik di kota Medan. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak PT PLN (Persero) dalam mengambil keputusan. 3. Untuk menambah, melengkapi sekaligus sebagai pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada yang menyangkut topik yang sama. 4. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademis dan peneliti yang tertarik membahas masalah ketenagalistrikan.

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Alam dan energi dalam pembangunan Sumber daya energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan membangun nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Girma (1989) mendefinisikan sumber daya sebagai aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia. Selain itu Rees (1990) lebih jauh mengatakan bahwa sesuatu dapat dikatakan sebagai sumber daya harus memiliki 2 kriteria, yaitu: Harus ada pengetahuan, teknologi atau keterampilan (skill) untuk memanfaatkannya. Harus ada permintaan (demand) terhadap sember daya tersebut.(akhmad Fauzi, 2004) Sumber daya alam dan energi bisa meliputi semua yang terdapat di bumi baik yang hidup maupun benda mati, berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria-kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan lingkungan. Sumber daya energi di sisi lain merupakan sumber daya yang digunakan untuk kebutuhan menggerakkan energi melalui proses transformasi panas maupun transformasi energi lainnya.

27 Sumber daya energi terdiri dari sumber daya alam non-hayati mineral patra, yaitu minyak bumi dan gas bumi, mineral seperti batubara dan uranium. Sumber daya energi di luar air dan minyak/gas bumi, seperti panas bumi, surya, angin, arus laut, pasang surut, panas laut serta sumber daya alam hayati seperti kayu bakar. Energi itu sendiri dapat berupa energi kimiawi, listrik, gelombang, nuklir, mekanis, dan panas Jenis sumber daya energi atas 2 yaitu: Menurut Sukanto Reksohadiprojo (1994), jenis-jenis sumber daya energi dapat dibedakan a. Sumber daya energi yang dapat diperbaharui Sumber daya energi yang dapat diperbaharui atau dapat diisi kembali atau tidak terhabiskan (renewable) adalah sumber daya energi yang bisa dihasilkan kembali baik secara alami maupun dengan bantuan manusia. b. Sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui Sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya energi yang habis sekali pakai. Misalnya: minyak bumi, gas bumi, dan batu bara Kelangkaan sumber daya energi Makin menipisnya sumber daya energi menimbulkan kekhawatiran tidak lancarnya perekonomian. Usaha manusia untuk menghindari semakin langkanya sumber daya energi telah banyak dilakukan. Usaha tersebut diwujudkan antara lain dalam bentuk substitusi dalam produksi, substitusi dalam konsumsi, dan inovasi teknologi hemat sumber daya energi.

28 Substitusi dalam produksi dapat dilakukan dengan mengubah kombinasi masukan maupun penggantian masukan dengan substitusinya. Substitusi dalam konsumsi dilakukan antara lain dengan mengganti barang-barang konsumsi tanpa mengubah kualitas/kegunaan konsumsi. Inovasi teknologi untuk memperoleh pemanfaatan sumber daya energi tersebar nampaknya terus mengalami kemajuan. Akan tetapi meskipun usaha-usaha mengatasi kelangkaan ternyata masih menjadi momok bagi masyarakat. Perbedaan kondisi tersedianya sumber daya energi akan membatasi pertumbuhan potensial suatu perekonomian sebab kelangkaan sumber daya energi dalam segala bentuknya akan sangat mempengaruhi ruang gerak dalam berproduksi Peranan Energi dalam Pembangunan di Indonesia Energi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi tercapainya sasaran pembangunan. Peranan energi untuk pembangunan di Indonesia mencakup dua hal yaitu sebagai sumber dana pembangunan (penerimaan pemerintah) yang berasal dari devisa (ekspor) dan yang utama untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang dibutuhkan dalam pembangunan. a. Peranan energi sebagai sumber penerimaan negara Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi (penerimaan migas), memberikan sumbangan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Walaupun peranan minyak dan gas bumi dalam penerimaan negara relatif semakin menurun, namun dalam jangka waktu lima tahun terakhir (1996/ /2000) rata-rata penerimaan minyak dan gas bumi dibandingkan dengan jumlah penerimaan dalam negeri masih mencakup yaitu sekitar 30%.

29 Penerimaan minyak dan gas bumi dipengaruhi antara lain oleh besarnya tingkat produksi minyak mentah dan kondesat, volume ekspor LNG dan LPG, harga minyak mentah dan biaya produksi. Unsur lain yang juga penting dan mempengaruhi besarnya penerimaan minyak dan gas adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selain sebagai sumber penerimaan negara minyak dan gas bumi juga berperan sebagai sumber penerimaan devisa. b. Peranan energi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri Dalam hal ini terlihat bahwa hubungan perekonomian dengan energi sedemikian kuat, peningkatan kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan meningkatnya konsumsi energi. Di Indonesia tercermin dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun mengakibatkan pertumbuhan konsumsi energi meningkat sebesar 10%. Hubungan tersebut dikenal dengan elastisitas energi terhadap kegiatan energi, atau dapat didefinisikan sebagai perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai akibat perubahan kegiatan ekonomi Listrik sebagai Sumber Daya Energi Tenaga listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peranan penting dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan penggerak utama dan sangat mendorong laju pembangunan di berbagai sektor lain. Pembangunan di berbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya tujuan pembangunan seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan nasional,

30 mengubah struktur ekonomi, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan tenaga listrik. Di samping itu, tersedianya tenaga listrik yang merata dan dipergunakan secara luas untuk keperluan sehari-hari akan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Minyak bumi, gas bumi dan batu bara merupakan sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi listrik. Pemanfaatan minyak bumi, gas bumi dan batu bara sebagai pemasok untuk memproduksi listrik di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Keterbatasan cadangan minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri menyebabkan pemerintah mengambil kebijaksanaan untuk melakukan diversifikasi energi untuk sektor Pembangkit Listrik Negara (PLN) bentuk diversifikasi ini telah dapat dirasakan dengan berdirinya pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air, tenaga gas, maupun panas bumi. Sebagai salah satu bentuk energi yang sudah siap dipergunakan oleh konsumen, tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk mencapai sasaran pembangunan, sehingga perlu diusahakan serasi, selaras, dan serempak dengan tahap pembangunan nasional. Hal ini berarti bahwa sasaran pembangunan ketenagalistrikan harus selalu menunjang setiap tahap pembangunan nasional baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun dalam mendorong peningkatan ekonomi Peranan Tenaga Listrik dalam Pembangunan Listrik membawa peranan penting dalam pembangunan, bahkan tingkat pemakaian listrik telah menjadi salah satu ukuran bagi perkembangan dan kemajuan suatu negara. Aspek-aspek kehidupan manusia telah banyak dikuasai oleh listrik mulai dari kehidupan yang paling kecil sampai kepada yang besar sekalipun.

31 Bagaimana pentingnya peranan listrik dapat ditinjau dari penggunaannya untuk beberapa bidang antara lain: bidang produksi dan pabrik, bidang penelitian dan riset, bidang pertahanan dan keamanan, bidang komunikasi dan mass media, bidang rumah tangga, dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan pentingnya peranan listrik dalam pembangunan, demikian pula halnya untuk perbaikan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya, peranan listrik ini sangat menentukan. Ini mengandung arti bahwa dalam pelaksanaan program pembangunan penyediaan tenaga listrik harus diutamakan, sehingga dengan demikian dapat membantu bidang-bidang lainnya. 2.2 Landasan Teori Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolute atau potensial. Dengan kebutuhan ini manusia atau individu mempunyai permintaan akan barang. Banyaknya penduduk suatu negara menunjukkan pula besarnya permintaan masyarakat negara tersebut akan suatu barang. Di dalam dunia nyata, suatu barang itu mempunyai harga di pasar. Oleh karena itu permintaan baru akan mempunyai arti pendukung oleh tenaga beli dari yang meminta barang tersebut. Permintaan yang didukung oleh kekuatan daya beli seseorang tergantung dari pendapatan yang dapat dibelanjakan dan harga barang. Secara matematis dapat dijelaskan bagaimana perubahan harga dan pendapatan secara bersama-sama mempengaruhi terhadap jumlah barang yang diminta. Supaya dapat dianalisis

32 dengan jelas tingkah laku konsumen yang dinyatakan dalam hukum permintaan. Artinya bagaimana reaksi konsumen dalam kesediaannya membeli barang yang bersangkutan, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor yang lain dianggap konstan) (Sadono, 2003) Fungsi permintaan Apabila permintaan digunakan dalam persamaan matematika maka persamaan tersebut merupakan fungsi permintaan. Menurut Ida Nuraini (2001) fungsi permintaan pada dasarnya menunjukkan perkaitan secara matematis antara harga dan jumlah barang yang diminta. Dalam prakteknya, hal-hal yang dianggap tetap atau cateris paribus justru yang mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap jumlah barang yang diminta. Oleh karena itu dapat dituliskan perluasan fungsi permintaan tersebut menjadi: Qx = f (Px, Py, I, T, A, N, P, R) Di mana: Qx = jumlah barang yang diminta Px = harga barang x Py = harga barang y (barang subsitusi, barang komplementer) I = pendapatan masyarakat T = selera masyarakat A = promosi perusahaan N = kondisi alam

33 P = jumlah penduduk R = ramalan dimasa mendatang Hukum Permintaan Teori konsumen menjelaskan bagaimana tingkah laku atau kegiatan konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsinya. Tingkah laku atau kegiatan tersebut dapat dijumpai kalau kita melihat bagaimana reaksi kosumen didalam bersangkutan, terhadap berubahnya selera yang dimiliki. Hukum permintaan menyatakan, Jika harga suatu barang naik, maka jumlah yang diminta akan barang tersebut turun. Dan jika harga suatu barang turun, maka jumlah yang diminta barang tersebut naik cateris paribus (Sadono, 2003). Hukum permintaan menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta akan suatu barang dengan harga barang tersebut. Hukum permintaan pada hakikatnya menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah yang diminta akan barang tersebut. Hakikat hukum permintaan dapat ditulis sebagai berikut: 1. Kenaikan harga barang menyebabkan para konsumen mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang yang mengalami kenaikan harga. 2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumen berkurang sehingga memaksa para konsumen untuk mengurangi pembelian berbagai jenis barang terutama yang mengalami kenaikan harga.

34 Di dalam analisis permintaan perlu dibedakan antara dua istilah yaitu permintaan dan jumlah barang yang diminta. Dikatakan permintaan jika yang dimaksudkan adalah keseluruhan hubungan antara harga dan jumlah yang diminta maksudnya adalah banyak permintaan pada suatu tingkat harga tertentu (Sadono, 2003). Namun demikian, terdapat beberapa perkecualian sehingga hukum permintaan ini tidak berlaku, yaitu (Tati Suhartati dan Joerson, 2003) : 1. Kasus barang giffen Barang giffen adalah barang inferior, tetapi perlu dicatat bahwa tidak semua barang inferior adalah barang giffen. Dalam kasus ini ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat harga menyebabkan permintaan terhadap barang ini menunjukkan angka yang semakin meningkat. Oleh karena itu barang giffen dikatakan sebagai barang yang mempunyai slope kurva permintaan positif. 2. Kasus pengaruh harapan dinamis Dalam hal ini, perubahan jumlah yang diminta dipengaruhi oleh perubahan harga yang terkait dengan harapan konsumen. Artinya kenaikan harga suatu barang hari ini akan diikuti kenaikan permintaan terhadap barang tersebut, karena terselip adanya harapan bahwa barang tersebut akan terus mengalami kenaikan, contoh: valas. 3. Kasus barang prestise Pada kasus ini memasukkan kepuasan konsumen dalam pembelian suatu barang. Semakin tinggi harga suatu barang semakin tinggi kepuasan konsumen sehingga

35 meningkatkan unsure prestise, akibatnya semakin tinggi pula kesediaan konsumen untuk membayar harga barang tersebut, contoh: permata Elastisitas Permintaan Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan. a. Koefisien elastisitas permintaan harga Adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus: Presentase perubahan jumlah barang yang diminta Ed = Presentase perubahan harga Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang. Yang terpenting adalah: (Sadono, 2003) Banyaknya barang pengganti yang tersedia

36 Sekiranya sesuatu barang yang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis. Pada waktu harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan dan sebaliknya. Permintaan barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat tidak elastis, karena (i) jika kalau harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak berkurang, dan (ii) kalau harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas dapat dirumuskan, semakin banyak jenis barang pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya. Persentase pendapatan yang dibelanjakan Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut. Jangka waktu analisis Semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang harus terjadi dalam pasar belum diketahui oleh para pembeli. Dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat

37 mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap suatu barang. b. Elastisitas permintaan silang Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain. Besarnya elastisitas silang dapat dihitung berdasarkan rumus: Ec = Presentase perubahan jumlah barang X yang diminta Presentase perubahan harga barang Y Nilai elastisitas silang berkisar di antara tak terhingga yang negatif kepada tak terhingga yang positif. Barang-barang penggenap elastisitas silangnya bernilai negatif, jumlah barang X yang diminta berubah kearah yang bertentangan dengan perubahan harga barang Y. Nilai elastisitas silang untuk barang-barang pengganti dalah positif, yaitu permintaan terhadap suatu barang berubah kearah yang bersamaan dengan harga barang penggantinya. c. Elastisitas permintaan pendapatan Adalah koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat daripada perubahan pendapatan pembeli. Besarnya elastisitas pendapatan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: Presentase perubahan jumlah barang yang diminta E y = Presentase perubahan pendapatan Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabila koefisien elastisitasnya adalah kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil saja

38 terhadap jumlah yang diminta. Elastisitas pendapatan dikatakan elastis apabila perubahan pendapatan menimbulkan pertambahan permintaan yang lebih besar daripada perubahan pendapatan (Sadono, 2003) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Permintaan Permintaan akan suatu barang mengalami perubahan karena disebabkan oleh faktorfaktor selain harga tersebut antara lain: 1. Tingkat harga barang lain Tingkat harga barang lain yang mempengaruhi perubahan permintaan yaitu sebagai berikut (Sadono, 2003): a. Barang pengganti Apabila harga barang pengganti harganya bertambah murah maka barang yang digantikan permintaannya akan mengalami pengurangan. b. Barang pelengkap Apabila permintaan akan suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang pelengkapnya juga akan bertambah. 2. Harga Barang Itu Sendiri Suatu hipotesis ekonomi dasar adalah bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif, dengan faktor lain tetapi sama dengan kata lain,

39 semakin rendah harga suatu komoditi itu akan semakin besar, dan semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah yang diminta (Lipsey, 1995). Kurva permintaan digambarkan dengan asumsi bahwa setiap faktor, kecuali harga komoditi itu sendiri, dipertahankan konstan. Perubahan pada setiap variabel yang sebelumnya dipertahankan konstan akan menggeser kurva permintaan itu ke posisi yang baru (Lipsey, 1995). P P 2 P 1 D Q 2 Q 1 Q Gambar 2.1 Pengaruh perubahan harga barang X terhadap jumlah barang X yang diminta Harga digambarkan pada sumbu vertikal dan jumlah barang yang diminta konsumen pada sumbu horizontal. Bila harga barang X naik dari P 1 menjadi P 2 maka jumlah barang yang diminta akan turun dari Q 1 menjadi Q 2. Sebaliknya, jika harga barang X turun dari P 2 menjadi P 1, maka jumlah barang yang diminta akan naik dari Q 2 menjadi Q Pendapatan

40 Pendapatan seseorang merupakan faktor yang sangat penting didalam menentukan corak permintaan atas berbagai macam barang, berdasarkan pada sifat perubahan permintaan yang berlaku. 2003) : Apabila pendapatan berubah maka jenis barang dapat dibedakan sebagai berikut (Sadono, a. Barang inferior Barang inferior yaitu barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Apabila pendapatan bertambah maka permintaan akan barang-barang inferior akan digantikan oleh barang-barang yang lebih baik mutunya. b. Barang essential Barang essential adalah barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari yang biasanya terdiri dari kebutuhan pokok masyarakat seperti makanan dan pakaian. c. Barang normal Barang normal yaitu barang dimana permintaan atas barang akibat kenaikan pendapatan yang disebabkan oleh 2 faktor, yaitu: Pertambahan pendapatan menambah kemampuan untuk membeli lebih banyak barang.

41 Pertambahan pendapatan memungkinkan seseorang menukar konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya ke barang yang lebih baik mutunya. d. Barang mewah Jenis-jenis barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah relatif tinggi dan biasanya barang-barang tersebut baru dibeli masyarakat setelah dapat memenuhi kebutuhan yang pokok seperti makanan, pakaian dan perumahan. 4. Distribusi Pendapatan Sejumlah pendapatan masyarakat tertentu besarnya akan dapat menimbulkan corak permintaan yang berbeda apabila pendapatan tersebut berubah distribusinya. Sebagai contoh, apabila ada kenaikan pajak atas orang-orang kaya dan hasil pajak tersebut digunakan untuk menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah, maka corak permintaan atas berbagai barang mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan oleh orang kaya permintaannya berkurang, sedangkan permintaan atas barang-barang yang digunakan oleh orang yang baru meningkat pendapatannya akan bertambah. 5. Selera Perubahan selera yang lebih menyenangi suatu barang yang akan mendorong peningkatan permintaan atas barang tersebut. 6. Jumlah penduduk

42 Secara tidak langsung pertambahan penduduk diikuti dengan perkembangan dalam kesempatan kerja sehingga akan menambah daya beli dalam masyarakat, selanjutnya akan menambah permintaan. Dalam lingkup rumah tangga, jumlah anggota keluarga yang dependen terhadap penerima penghasilan menentukan sedikitnya permintaan rumah tangga tersebut, misalnya anak yang belum bekerja. 7. Ekspektasi Ekspektasi akan terjadi kenaikkan harga dan kelangkaan barang di pasar akan mendorong seseorang membeli barang-barang pada saat sekarang untuk menghindari kemungkinan harus membayar lebih tinggi dari masa depan. Dari faktor-faktor lain yang berpengaruh pada permintaan suatu barang Rumah Tangga Sebagai Konsumen Konsumen adalah semua anggota masyarakat yang menerima uang dan kemudian membelanjakan untuk pembelanjaan barang dan jasa. Dalam perekonomian konsumen bertindak sebagai pemakai barang dan jasa untuk dikonsumsi. Konsumen pada umumnya terdiri dari individu atau perorangan dalam masyarakat dalam kenyataannya sebagian besar terkumpul dalam suatu rumah tangga. Menurut Lipsey sebuah rumah tangga didefinisikan sebagai semua orang yang bertempat tinggal dalam satu atap dan memuat keputusan keuangan bagi mereka. Sedangkan pengertian rumah tangga menurut Sadono Sukirno adalah pemilik dari berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Menurut Lipsey rumah tangga dapat dirumuskan sebagai berikut:

43 1. Rumah tangga mengambil keputusan yang konsisten seperti rumah tangga itu terdiri dari satu orang, sehingga dapat dikatakan bahwa rumah tangga merupakan titik pusat perilaku konsumen. 2. Rumah tangga secara konsisten berusaha memperoleh keputusan maksimal atau utilitas dalam batas sumber daya yang tersedia. 3. Rumah tangga merupakan pemilik utama faktor produksi yang dijual pada perusahaan dan menerima penghasilan sebagai imbalannya. Menurut Sadono Sukirno, pada umumnya rumah tangga menggunakan penghasilannya untuk 2 macam tujuan, yaitu: 1. Membeli berbagai macam barang atau jasa yang diperlukan memungkinkan rumah tangga menjadi konsumen. Pada perekonomian yang rendah taraf perkembangannya sebagian besar pendapatan dibelanjakan untuk keperluan sehari-hari yang paling pokok (makan dan pakaian). 2. Disimpan atau ditabung Penabung ini dikatakan untuk memperoleh bunga atau deviden dan sebagai dana untuk menghadapi berbagai kemungkinan kesusahan di masa depan atau untuk berjaga-jaga. 2.3 Riset Terdahulu Dalam hal ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain, dan permasalahan yang diangkat juga pernah dilakukan oleh beberapa peneliti lain, baik itu melalui

44 penelitian biasa, tesis, dan skripsi. Yang mana berbagai penelitian ini mendasari pemikiran penulis dalam penyusunan skripsi, seperti oleh beberapa penelitian di bawah ini: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriana Hayati tahun 2003 tentang Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Listrik Pada Rumah Tangga. Penelitian ini dilakukan di Dusun Nambongan, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap listrik didapatkan hasil: a. Bahwa faktor pendapatan keluarga berpengaruh positif dan signifikan. Sehingga apabila pendapatan keluarga tinggi maka akan menaikkan permintaan listrik, dan sebaliknya. b. Bahwa faktor pengeluaran energi (minyak tanah, kayu bakar, gas, dan premium/solar) berpengaruh negatif dan signifikan. Sehingga apabila pengeluaran energi tinggi maka akan menurunkan permintaan listrik, dan sebaliknya. c. Bahwa faktor jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan. Sehingga apabila jumlah tanggungan bertambah maka akan menaikkan permintaan listrik, dan sebaliknya. d. Bahwa faktor luas bangunan rumah berpengaruh positif dan signifikan. Sehingga apabila luas bangunan rumah bertambah maka akan menaikkan permintaan listrik, dan sebaliknya. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Zulhamsyah Dedy Wibisono tahun 2004 tentang Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Permintaan Konsumen Terhadap Listrik.

45 Penelitian ini dilakukan di Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap listrik didapatkan hasil: a. Bahwa faktor pendapatan keluarga berpengaruh positif dan signifikan. Sehingga apabila pendapatan keluarga tinggi maka akan menaikkan permintaan listrik, dan sebaliknya. b. Bahwa faktor kepemilikan barang-barang elektronik berpengaruh secara positif dan signifikan. Hal ini mengakibatkan apabila suatu keluarga memiliki lebih banyak barangbarang elektronik maka akan menaikkan permintaan listrik. c. Bahwa tarif dasar listrik berpengaruh secara positif dan signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa tarif dasar listrik berpengaruh secara negatif dan signifikan. Semua ini dikarenakan permintaan listri pada daya yang lebih besar cenderung tidak terkontrol dan boros mengingat fasilitas-fasilitas yang dimiliki yang menggunakan listrik jauh lebih lengkap daripada konsumen yang menggunakan daya yang lebih rendah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang.

46 3.2 Responden Yang menjadi responden adalah konsumen rumah tangga, di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang. 3.3 Jenis dan Sumber Data a. Data Primer, diperoleh dari wawancara langsung kepada responden/kosumen rumah tangga pengguna listrik Tarif R1/Daya 450VA, 900VA, 1300VA,2200VA melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang disediakan. b. Data Sekunder, merupakan data tambahan yang menjadi data pendukung data primer. Diperoleh dari pihak berwenang PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, PT.PLN Cabang Medan, juga dari bulletin, informasi, buku, majalah, yang berkaitan dengan penelitian. 3.4 Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran baik kuantitatif tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Sedangkan sampel adalah bagian populasi sebagai wakil yang hendak diselidiki. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan non probability sampling, yaitu Quota Sampling. Quota Sampling adalah suatu metode yang lebih mementingkan tujuan penelitian dalam menentukan sampling penelitian. Quota Sampling digunakan hanya untuk menentukan unit populasi yang akan dijadikan sampel penelitian, dimana sampel tersebut diberi questioner (Burhan Bungin, 2005). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 rumah tangga yang menjadi

47 pelanggan di Keluruhan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang yang menggunakan daya 450VA, 900VA, 1300VA, 2200VA tarif R Pengolahan data Penulis menggunakan Program computer E.Views 5 untuk mengolah data skripsi. 3.6 Model Analisis Data Model analisis yang digunakan dalam menganalisa adalah model ekonometrika, sedangkan metode yang dipakai adalah metode OLS (Ordinary of Least Squares) atau Metode Kuadrat Terkecil Biasa. Data yang digunakan di analisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistika yaitu persamaan linier berganda. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = f (X 1, X 2, X 3 ).(1) Dengan spesifikasi model sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + μ..(2) Dimana: Y = jumlah daya listrik (VA) α = intercept/konstanta β 1,β 2,β 3 = koefisien regresi X 1 = jumlah alat yang menggunakan listrik (unit)

48 X 2 = jumlah tanggungan keluarga (orang) X 3 = luas bangunan rumah (m 2 ) μ = kesalahan pengganggu/terms error Secara sistematis bentuk hipotesanya adalah sebagai berikut: > 0, artinya jika X 1 (jumlah alat yang menggunakan listrik) meningkat, maka Y (jumlah daya listrik) akan mengalami kenaikan, cateris paribus. > 0 artinya jika terjadi kenaikan pada X 2 (jumlah tanggungan keluarga), maka Y (jumlah daya listrik) mengalami kenaikan, ceteris paribus. > 0 artinya jika terjadi kenaikan pada X 3 (luas bangunan rumah), maka Y (jumlah daya listrik) mengalami kenaikan, ceteris paribus. 3.7 Uji Kesesuaian (Test of Goodness of Fit) Koefisien determinasi (R-square) Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen secara bersamaan mampu memberikan penjelasan mengenai variabel dependen Uji t-statistik Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN DI DUA PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS: PASAR HORAS DAN PASAR PARLUASAN KOTA PEMATANGSIANTAR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Untuk itu sumber daya energi adalah aset untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH (STUDI KASUS PTPN II KEBUN BANDAR KLIPPA)

ANALISIS PERANAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH (STUDI KASUS PTPN II KEBUN BANDAR KLIPPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PERANAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH (STUDI KASUS PTPN II KEBUN BANDAR KLIPPA) SKRIPSI Diajukan oleh: Enny Niatta S.L.S 060501093

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terus menerus dilaksanakan melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala aspek. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK REALISASI APBD TERHADAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA BINJAI SKRIPSI. Diajukan oleh :

ANALISIS DAMPAK REALISASI APBD TERHADAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA BINJAI SKRIPSI. Diajukan oleh : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS DAMPAK REALISASI APBD TERHADAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA BINJAI SKRIPSI Diajukan oleh : ABDUL AZIZ NASUTION 060501032 Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Alam dan Energi dalam pembangunan 2.1.1 Sumber daya energi Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam membangun nilai didalam kondisi dimana kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan maupun pengembangan suatu wilayah. Besarnya peranan tersebut mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan maupun pengembangan suatu wilayah. Besarnya peranan tersebut mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi di semua sektor menampakkan besarnya peran energi dalam kehidupan maupun pengembangan suatu wilayah. Besarnya peranan tersebut mengharuskan masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA BINJAI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA BINJAI 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI KOTA BINJAI SKRIPSI Diajukan oleh : RIKI ARDIANSYAH 050501017

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. mempunyai kebutuhan sehingga disebut permintaan absolut atau potensial. Dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber Daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber Daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Energi Sumber Daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber Daya Alam dan Energi bisa meliputi semua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PNPM MANDIRI KP, MODAL DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DI KOTA SIBOLGA

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PNPM MANDIRI KP, MODAL DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DI KOTA SIBOLGA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PNPM MANDIRI KP, MODAL DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DI KOTA SIBOLGA Skripsi

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

ANALISIS DETERMINAN SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS DETERMINAN SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SKRIPSI Diajukan Oleh : ADE DEVISA SAMOSIR 070501008 EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PNPM MANDIRI KP, MODAL DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DI KOTA SIBOLGA

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PNPM MANDIRI KP, MODAL DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DI KOTA SIBOLGA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PNPM MANDIRI KP, MODAL DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DI KOTA SIBOLGA Skripsi

Lebih terperinci

ANALISIS PENAWARAN ENERGI LISTRIK DI PROPINSI SUMATERA UTARA. Skripsi. Diajukan Oleh : Julessio Sihombing Ekonomi Pembangunan

ANALISIS PENAWARAN ENERGI LISTRIK DI PROPINSI SUMATERA UTARA. Skripsi. Diajukan Oleh : Julessio Sihombing Ekonomi Pembangunan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENAWARAN ENERGI LISTRIK DI PROPINSI SUMATERA UTARA Skripsi Diajukan Oleh : Julessio Sihombing 060523026 Ekonomi Pembangunan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS POLA KONSUMSI MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH TULUS PANE

SKRIPSI ANALISIS POLA KONSUMSI MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH TULUS PANE SKRIPSI ANALISIS POLA KONSUMSI MASYARAKAT KOTA MEDAN OLEH TULUS PANE 120501035 PROGRAM STUDI STRATA-1 EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (PENDEKATAN ECM ) SKRIPSI. Diajukan Oleh: Fadli Hamonangan. Ekonomi Pembangunan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (PENDEKATAN ECM ) SKRIPSI. Diajukan Oleh: Fadli Hamonangan. Ekonomi Pembangunan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA (PENDEKATAN ECM ) SKRIPSI Diajukan Oleh: Fadli Hamonangan 060501087 Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET SUMATERA UTARA 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET SUMATERA UTARA Proposal Skripsi Diajukan Oleh: NAMA : MARWANTA DACE NIM : 040501087 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MASYARAKAT TERHADAP MEDIA CETAK DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MASYARAKAT TERHADAP MEDIA CETAK DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MASYARAKAT TERHADAP MEDIA CETAK DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA SKRIPSI Diajukan Oleh : SHARAH N.M.S 070501092

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas. Jadi

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) II TANJUNG MORAWA-MEDAN OLEH DOGES SITORUS PANE 070502111 PROGRAM STUDI STRATA-I

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS TERHADAP PERMINTAAN SURAT UTANG NEGARA OLEH INVESTOR ASING KRISTANTY ULI ARTA GIRSANG

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS TERHADAP PERMINTAAN SURAT UTANG NEGARA OLEH INVESTOR ASING KRISTANTY ULI ARTA GIRSANG SKRIPSI ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS TERHADAP PERMINTAAN SURAT UTANG NEGARA OLEH INVESTOR ASING OLEH KRISTANTY ULI ARTA GIRSANG 080501063 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara, namun lebih dari itu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara, namun lebih dari itu pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembangunan pada dasarnya bukanlah sekedar fenomena ekonomi semata. Pembangunan tidak sekedar ditunjukkan oleh prestasi pembangunan ekonomi yang dicapai oleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI KOTA BINJAI SKRIPSI OLEH INDAH KHAIRANI NIM :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI KOTA BINJAI SKRIPSI OLEH INDAH KHAIRANI NIM : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI KOTA BINJAI SKRIPSI OLEH INDAH KHAIRANI NIM : 070523005 Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu (time-series data) bulanan dari periode 2004:01 2011:12 yang diperoleh dari PT.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU DALAM KELUARGA DI KOTA MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU DALAM KELUARGA DI KOTA MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI PENDAPATAN IBU DALAM KELUARGA DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan oleh : Dwi Syafrina 070501038 Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP KREDIT KONSUMSI PADA BANK UMUM DI SUMATERA UTARA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP KREDIT KONSUMSI PADA BANK UMUM DI SUMATERA UTARA SKRIPSI Fakultas Ekonomi Medan ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP KREDIT KONSUMSI PADA BANK UMUM DI SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Oleh : SETIYO RESTI 070501034 EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KREDIT PERBANKAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI KECIL DI KOTA PEMATANGSIANTAR OLEH

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KREDIT PERBANKAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI KECIL DI KOTA PEMATANGSIANTAR OLEH SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KREDIT PERBANKAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI KECIL DI KOTA PEMATANGSIANTAR OLEH FLORIDA OCTAVIANA SITINJAK 090523037 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PELAKU UMKM DI KOTA PEMATANGSIANTAR SKRIPSI. Diajukan oleh: EFRINA SINAGA EKONOMI PEMBANGUNAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PELAKU UMKM DI KOTA PEMATANGSIANTAR SKRIPSI. Diajukan oleh: EFRINA SINAGA EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PELAKU UMKM DI KOTA PEMATANGSIANTAR SKRIPSI Diajukan oleh: EFRINA SINAGA 080523005 EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT KESEHATAN DAN INVESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KOTA MEDAN SKRIPSI.

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT KESEHATAN DAN INVESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KOTA MEDAN SKRIPSI. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT KESEHATAN DAN INVESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan Oleh : RYAN ANDREAS

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP KREDIT KONSUMSI DI SUMATERA UTARA OLEH PAULINA PUTRI A. HUTAGALUNG

SKRIPSI ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP KREDIT KONSUMSI DI SUMATERA UTARA OLEH PAULINA PUTRI A. HUTAGALUNG SKRIPSI ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP KREDIT KONSUMSI DI SUMATERA UTARA OLEH PAULINA PUTRI A. HUTAGALUNG 080501067 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DALAM PRODUK QARDH DENGAN GADAI EMAS DI PT. BANK SUMUT SYARIAH CABANG MEDAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DALAM PRODUK QARDH DENGAN GADAI EMAS DI PT. BANK SUMUT SYARIAH CABANG MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DALAM PRODUK QARDH DENGAN GADAI EMAS DI PT. BANK SUMUT SYARIAH CABANG MEDAN SKRIPSI Diajukan oleh : Hamzah

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH TETTY LIANI SEMBIRING 090521027 PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS BANK BERDASARKAN INDIKATOR BOPO PADA BANK UMUM DI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS BANK BERDASARKAN INDIKATOR BOPO PADA BANK UMUM DI SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS BANK BERDASARKAN INDIKATOR BOPO PADA BANK UMUM DI SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Oleh : LUVANI AMELIA

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PUBLIK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MEDAN OLEH ROSE LINARTI SIHOMBING

SKRIPSI ANALISIS ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PUBLIK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MEDAN OLEH ROSE LINARTI SIHOMBING SKRIPSI ANALISIS ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PUBLIK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA MEDAN OLEH ROSE LINARTI SIHOMBING 080501110 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT BUNGA (KUPON) SURAT UTANG NEGARA (SUN), INFLASI DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP POSISI NERACA PEMBAYARAN INDONESIA OLEH

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT BUNGA (KUPON) SURAT UTANG NEGARA (SUN), INFLASI DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP POSISI NERACA PEMBAYARAN INDONESIA OLEH SKRIPSI PENGARUH TINGKAT BUNGA (KUPON) SURAT UTANG NEGARA (SUN), INFLASI DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP POSISI NERACA PEMBAYARAN INDONESIA OLEH LAMHOT P FIDELIS 080501032 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab itu peningkatan serta

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis LPG bagi pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor adalah bahan bakar utama dalam proses produksinya. Kerangka pemikiran

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT TERHADAP PENGEMBANGAN UMK DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT ( STUDI KASUS : BANK BRI KECAMATAN GEBANG ) OLEH

SKRIPSI PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT TERHADAP PENGEMBANGAN UMK DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT ( STUDI KASUS : BANK BRI KECAMATAN GEBANG ) OLEH SKRIPSI PERANAN KREDIT USAHA RAKYAT TERHADAP PENGEMBANGAN UMK DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT ( STUDI KASUS : BANK BRI KECAMATAN GEBANG ) OLEH ARI SYOFWAN 090523023 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

SKRIPSI DAMPAK DINAMIKA STRUKTUR UMUR PENDUDUK TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI INDONESIA OLEH

SKRIPSI DAMPAK DINAMIKA STRUKTUR UMUR PENDUDUK TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI INDONESIA OLEH SKRIPSI DAMPAK DINAMIKA STRUKTUR UMUR PENDUDUK TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH PADA BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI INDONESIA OLEH SISKA WIDYA 090501018 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE DAN VARIANCE RETURN TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE DAN VARIANCE RETURN TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BID-ASK SPREAD, MARKET VALUE DAN VARIANCE RETURN TERHADAP HOLDING PERIOD SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN OLEH NOVITA SELVIA M PERANGIN-ANGIN 090501064 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada dataran rendah di daerah tropis yang beriklim basah, yaitu sepanjang garis khatulistiwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, KURS DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO ( PDB ) TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH ( NAB ) REKSA DANA DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, KURS DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO ( PDB ) TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH ( NAB ) REKSA DANA DI INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, KURS DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO ( PDB ) TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH ( NAB ) REKSA DANA DI INDONESIA SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI INDONESIA PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Oleh : M. RADIFAN 060501071 Ekonomi Pembangunan Guna Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, PRODUK DOMESTIK BRUTO, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERKEMBANGAN REKSA DANA DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, PRODUK DOMESTIK BRUTO, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERKEMBANGAN REKSA DANA DI INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, PRODUK DOMESTIK BRUTO, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERKEMBANGAN REKSA DANA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN SEPEDA MOTOR YAMAHA DI KOTA MEDAN. Diajukan Oleh : BETTY PRATIWI S.

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN SEPEDA MOTOR YAMAHA DI KOTA MEDAN. Diajukan Oleh : BETTY PRATIWI S. SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN SEPEDA MOTOR YAMAHA DI KOTA MEDAN Diajukan Oleh : BETTY PRATIWI S. HUTAPEA 070523033 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING

VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP CABAI MERAH KERITING 6.1. Model Permintaan Rumah Tangga Terhadap Cabai Merah Keriting Model permintaan rumah tangga di DKI Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1995-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Permintaan Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan pada kebutuhan saja atau sering disebut dengan permintaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi permintaan timbul dari perilaku konsumen yaitu karena pendapatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi permintaan timbul dari perilaku konsumen yaitu karena pendapatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Permintaan 2.1.1. Konsep Pengertian Permintaan Fungsi permintaan timbul dari perilaku konsumen yaitu karena pendapatan yang terbatas sementara keinginannya adalah untuk mencapai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi. Oleh: ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN SAMBUNGAN LISTRIK PADA SEKTOR RUMAH TANGGA DI KABUPATEN GRESIK (Studi Kasus Kecamatan Sedayu) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PT. BANK X SYARIAH KANTOR CABANG MEDAN OLEH

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PT. BANK X SYARIAH KANTOR CABANG MEDAN OLEH SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PT. BANK X SYARIAH KANTOR CABANG MEDAN OLEH RESPATI NUGRAHA 120523026 PROGRAM STUDI EKSTENSI EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh :

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh : SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA Oleh : MEGA PUSPITA SARI 120522034 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH DAU, PAD, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP BELANJA DAERAH KABUPATEN/KOTA SUMATERA UTARA OLEH

SKRIPSI PENGARUH DAU, PAD, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP BELANJA DAERAH KABUPATEN/KOTA SUMATERA UTARA OLEH SKRIPSI PENGARUH DAU, PAD, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP BELANJA DAERAH KABUPATEN/KOTA SUMATERA UTARA OLEH DWI KURNIA BUDIARTI 120501019 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA KONDISI DAN DAMPAK KEGAGALAN PENYALURAN PEMBANGKITAN SEKTOR BELAWAN AKIBAT TERPUTUSNYA JARINGAN TRANSMISI

TUGAS AKHIR ANALISA KONDISI DAN DAMPAK KEGAGALAN PENYALURAN PEMBANGKITAN SEKTOR BELAWAN AKIBAT TERPUTUSNYA JARINGAN TRANSMISI TUGAS AKHIR ANALISA KONDISI DAN DAMPAK KEGAGALAN PENYALURAN PEMBANGKITAN SEKTOR BELAWAN AKIBAT TERPUTUSNYA JARINGAN TRANSMISI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT INFLASI DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP BESARNYA JUMLAH TABUNGAN NASABAH PADA PT

SKRIPSI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT INFLASI DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP BESARNYA JUMLAH TABUNGAN NASABAH PADA PT SKRIPSI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT INFLASI DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP BESARNYA JUMLAH TABUNGAN NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MEDAN PUTRI HIJAU OLEH PUTRA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA DESY NATHALYA S EKONOMI PEMBANGUNAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA DESY NATHALYA S EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA DESY NATHALYA S. 080501039 EKONOMI PEMBANGUNAN Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM), 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan perekonomian daerah untuk menambah penghasilan daerah.

Lebih terperinci

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSION MEDAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN INTERNET SPEEDY DI KOTA MEDAN DIAJUKAN OLEH : WAHYU PRANATA 070523032 EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH /US$ DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2007 2009 OLEH MOHAMMAD AGUNG 070503239 AKUNTANSI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Disisi lain

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Disisi lain BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan dalam proses pembangunan. Oleh sebab itu peningkatan serta pembangunan dalam sektor energi

Lebih terperinci

Depi Suheny EKONOMI PEMBANGUNAN

Depi Suheny EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DEBITUR DARI UKM PADA KOPERASI BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AR-RIDHWAN DI KOTA MEDAN SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi telah mencakup pada prinsip pengembangan usaha kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi telah mencakup pada prinsip pengembangan usaha kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah yang dimanfaatkan untuk perkembangan perekonomian. Salah satu sumber daya alam terpenting ialah sumber daya

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PEMADAMAN LISTRIK SECARA BERKALA OLEH PLN TERHADAP KEGIATAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN MEDAN BARU

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PEMADAMAN LISTRIK SECARA BERKALA OLEH PLN TERHADAP KEGIATAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN MEDAN BARU SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PEMADAMAN LISTRIK SECARA BERKALA OLEH PLN TERHADAP KEGIATAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN MEDAN BARU OLEH IRA DESTIANA PASARIBU 090501116 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : SHARRAH RAMADHANI

SKRIPSI OLEH : SHARRAH RAMADHANI SKRIPSI PENGARUH PEKERJAAN ITU SENDIRI, PENYELIA, REKAN KERJA, PROMOSI, GAJI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PT. BRI (PERSERO) Tbk CABANG MEDAN PUTRI HIJAU OLEH : SHARRAH RAMADHANI

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, PMDN dan PMA Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Sumatera Utara

Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, PMDN dan PMA Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ` SKRIPSI Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, PMDN dan PMA Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Sumatera Utara Diajukan oleh : FEBRIA SUSANTO 040501040 Guna

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DAN TURUNANNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DAN TURUNANNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DAN TURUNANNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI Diajukan Oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode descriptive analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran atau penegasan

Lebih terperinci

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO Yopi Nisa Febianti 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA OLEH

SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA OLEH SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA OLEH DESI APRIYANI 090503025 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

SKRIPSI PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DI SEKTOR PUBLIK (STUDI KASUS PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA) OLEH CITRA MARISA

SKRIPSI PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DI SEKTOR PUBLIK (STUDI KASUS PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA) OLEH CITRA MARISA SKRIPSI PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DI SEKTOR PUBLIK (STUDI KASUS PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA) OLEH CITRA MARISA 090503223 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : RIKA CITRA UTAMI

SKRIPSI OLEH : RIKA CITRA UTAMI SKRIPSI PENGARUH KEPERCAYAAN PADA MEREK DAN SIKAP ATAS IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU) OLEH : RIKA CITRA UTAMI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan primer maupun sekundernya. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan primer maupun sekundernya. Sumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan yang tak terbatas dengan ketersediaan kebutuhan yang terbatas. Manusia sebagai konsumen selalu berusaha mendapatkan

Lebih terperinci

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI

OLEH: : CORRY M GULTOM NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Pada bab ini akan disampaikan beberapa kajian pustaka mengenai teori permintaan, elastisitas permintaan dan BBM. 2.1.1 Teori

Lebih terperinci

PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA ASOSIASI

PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA ASOSIASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-I EKSTENSI M E D A N PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EXTENSI MEDAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

V. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea

V. PEMBAHASAN Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang Produksi Pupuk Urea V. PEMBAHASAN 5.1. Perkembangan Produksi Pupuk Urea PT. Pupuk Kujang 5.1.1. Produksi Pupuk Urea ton 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 - Tahun Sumber : Rendal Produksi PT. Pupuk Kujang,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA INTERNASIONAL, KURS DAN INFLASI TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : MASNI R S SIDABALOK

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA INTERNASIONAL, KURS DAN INFLASI TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : MASNI R S SIDABALOK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA INTERNASIONAL, KURS DAN INFLASI TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Oleh : MASNI R S SIDABALOK 070501057

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS DETERMINAN KETAHANAN PANGAN DI KOTA TEBING TINGGI OLEH. Mutiara Sari Lubis

SKRIPSI ANALISIS DETERMINAN KETAHANAN PANGAN DI KOTA TEBING TINGGI OLEH. Mutiara Sari Lubis SKRIPSI ANALISIS DETERMINAN KETAHANAN PANGAN DI KOTA TEBING TINGGI OLEH Mutiara Sari Lubis 120501190 PROGRAM STUDI S-1 EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANAN KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI SERTA SEMANGAT KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PADA UNIT PT. PLN (PERSERO) AREAMEDAN

SKRIPSI PERANAN KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI SERTA SEMANGAT KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PADA UNIT PT. PLN (PERSERO) AREAMEDAN SKRIPSI PERANAN KOORDINASI KERJA DAN KOMUNIKASI SERTA SEMANGAT KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PADA UNIT PT. PLN (PERSERO) AREAMEDAN OLEH MUHAMMAD TAUFIK 100502143 PROGRAM STUDI SRATA I

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. negara, tetapi pembangunan memiliki perspektif yang luas lebih dari itu. Dimensi

I. PENDAHULUAN. negara, tetapi pembangunan memiliki perspektif yang luas lebih dari itu. Dimensi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembangunan pada dasarnya bukan hanya sekedar fenomena ekonomi. Tidak hanya ditunjukkan oleh prestasi pembangunan yang dicapai oleh suatu negara, tetapi pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) KABUPATEN DAIRI SKRIPSI.

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) KABUPATEN DAIRI SKRIPSI. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) KABUPATEN DAIRI SKRIPSI Diajukan oleh: RONI DELIMA SIANTURI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN HARGA SAHAM INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI PASAR MODAL INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN HARGA SAHAM INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI PASAR MODAL INDONESIA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN HARGA SAHAM INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI PASAR MODAL INDONESIA Skripsi Diajukan Oleh : Nama

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT PARITOHAN-PORSEA OLEH

SKRIPSI PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT PARITOHAN-PORSEA OLEH SKRIPSI PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT PARITOHAN-PORSEA OLEH FRANSEN JONATHAN T 090522093 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. M. Affandi Susanto

SKRIPSI OLEH. M. Affandi Susanto SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT DALAM MEMILIH BANK SYARIAH SEBAGAI SUMBER KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) (SURVEI DI KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN) OLEH M. Affandi Susanto 120523033

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN SYARIAH DI SUMATERA UTARA OLEH ILMA AULIA BERKATI

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN SYARIAH DI SUMATERA UTARA OLEH ILMA AULIA BERKATI SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN FUNGSI INTERMEDIASI PERBANKAN SYARIAH DI SUMATERA UTARA OLEH ILMA AULIA BERKATI 120501009 PROGRAM STUDI STRATA-I STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan 49 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup seluruh pengertian yang digunakan untuk keperluan analisis dan menjawab tujuan yang telah

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH OCTARI ARINI LUBIS

SKRIPSI OLEH OCTARI ARINI LUBIS SKRIPSI PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PLN (Persero) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN SUMATERA UNIT PELAYANAN TRANSMISI MEDAN OLEH OCTARI ARINI LUBIS 120502036

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

OLEH: NAMA : NOVRIDA FRANSISCA S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI

OLEH: NAMA : NOVRIDA FRANSISCA S NIM : DEPARTEMEN : AKUNTANSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, INVESTASI AKTIVA TETAP, DAN RETURN SPREAD TERHADAP LIKUIDITAS PERUSAHAAN: STUDI PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADA USAHA KERIPIK UBI SEBAGAI MAKANAN KHAS LANGSA DI KOTA LANGSA, PROVINSI ACEH OLEH. Nana Purnama Sari

SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADA USAHA KERIPIK UBI SEBAGAI MAKANAN KHAS LANGSA DI KOTA LANGSA, PROVINSI ACEH OLEH. Nana Purnama Sari SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADA USAHA KERIPIK UBI SEBAGAI MAKANAN KHAS LANGSA DI KOTA LANGSA, PROVINSI ACEH OLEH Nana Purnama Sari 110501050 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci