PENDAHULUAN TUJUAN PROSES EVALUASI. Mengukur pencapaian tujuan
|
|
- Handoko Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENDAHULUAN evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, perencanaan/intervensi, dan pelaksanaan sudah berhasil dicapai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor kealpaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan.(ignatavicus & Bayne, 1994) evaluasi adalah sesuatu yang direncanakan dan perbandingan yang sistematik pada status kesehatan klien(griffith & Christensen, 1986) TUJUAN tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Evaluasi bisa dilakukan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan sehingga perawat dapat mengambil keputusan : 1. mengakhiri tindakan keperawatan. Keputusan ini diambil karena pasien telah mencapai tujuan yang ditetapkan. 2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan. Keputusan ini diambil saat pasien mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan. 3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan. Keputusan ini diambil saat pasien perlu waktu yang lama untuk mencapai tujuan. PROSES EVALUASI 1. Mengukur pencapaian tujuan. 2. Penentuan keputusan pada tahap evaluasi. Mengukur pencapaian tujuan Dilakukan dengan menggunakan ketrampilam pengkajian untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam evaluasi.
2 2 Faktor yang dievaluasi meliputi : kognitif, afektif, psikomotor, perubahan fungsi dan gejala. a. Kognitif Evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi pengetahuan setelah diberikan informasi kesehatan/pendidikan kesehatan. Misalnya pengetahuan pasien tentang penyakit, diit, aktifitas, persediaan alat yang diperlukan, resiko komplikasi, gejala yang harus diperhatikan dan cara pencegahan dari penyakit yang diderita saat ini. b. Afektif. Evaluasi ini dilakukan dengan memberikan penilaian sacara subyektif. Evaluasi ini sukar dilakukan. Cara penilaian yang bisa dilakukan adalah : Observasi secara langsung. Dilakukan dengan cara mengobsevasi ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara dan isi pesan secara verbal saat wawancara. Feedback dari staff kesehatan yang lain. Informasi dan konfirmasi dengan tenaga kesehatan lain dilakuakn untuk memvalidasi data yang telah diperoleh. c. Psikomotor Dilakukan dengan cara observasi secara langsung, misalnya : pasien bisa melakukan injeksi insulin secara mandiri mulai dari memegang alat dan bahan, memilih tempat penyuntikan, memasukkan jarum pada sudut 90 derajat, menginjeksi dengan benar dan mencabut jarum serta melakukan massage pada tempat bekas tusukan. d. Perubahan fungsi dan gejala. Evaluasi pada komponen ini mencakup beberapa aspek kesehatan klien yang bisa diobservasi. Untuk mengevaluasi perubahan fungsi tubuh maka memfokuskan pada bagian fungsi kesehatan kilen berubah setelah dilakukan tindakan keperawatan. Hal ini dilakuakn untuk menentukan penurunan atau peningkatan gejala yang mempengaruhi status kesehatan.
3 3 Penentuan keputusan pada tahap evaluasi Penentuan keputusan pada tahap evaluasi dilakuakn dengan cara membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan. Ada tiga kemungkinan keputusan pada tahap ini, yaitu : a. Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan. Pada saat ini, perawat mengkaji masalah klien lebih lanjut atau mengevaluasi kriteria hasil dan tujuan yang lain. b. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Pada saat ini, perawat mengetahui keadaan klien pada tahap perubahan kearah pemecahan masalah. Penambahan waktu, sumber daya, dan modifikasi intevensi mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. c. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Pada saat ini, perawat herus mencoba mengidentifikasi mengapa maslah ini belum bisa diatasi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara : Mengkaji ulang masalah atau respon klien secara akurat telah diidentifikasi. Membuat tujuan yang baru. Tujuan disesuaikan dengan sarana, perawat dan waktu. Hal yang perlu diperhatikan dan menjadi bahan pertimbangan pada tahap ini adalah keinginan pasien untuk sehat dan menjalani proses keperawatan serta tujuan yang ditetapkan perawat. Evaluasi intervensi keperawatan yang telah ditetapkan harus disesuaikan dengan ketepatan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. JENIS EVALUASI Jenis evaluasi tindakan keperawatan yang harus dilakukan ada dua, yaitu : evaluasi proses/formatif dan evaluasi hasil/sumatif a. Evaluasi proses/evaluasi formatif Fokus dari evaluasi formatif adalah aktifitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan keperawatan.evaluasi ini dilakukan segera setelah melakukan tindakan keperawatan. Evaluasi formatif dilakukan secara terus
4 4 menerus sampai tujuan tercapai. Evaluasi formatif pada implemantasi bisa berupa pernyataan respon klien setelah dilakukan tindakan perawatan. Respon klien diperoleh dengan mengkaji respon klien setelah dilakukan tindakan perawatan. Metoda pengumpulan data dalam evaluasi formatif terdiri dari analisa rencana tindakan keperawatan, open chart audit,pertemuan kelompok, interview dan observasi dengan klien dan menggunakan format evaluasi. Sistem penulisan pada tahap ini bisa menggunakan sistem SOAP b. Evaluasi hasil/evaluasi sumatif Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir tindakan keperawatan. Evaluasi ini dilakukan pada akhir tindkan keperawatan secara paripurna. Metoda pelaksanaan evaluasi sumatif terdiri dari close chart audit, interview akhir pelayanan, pertemuan akhir pelayanan dan pertanyaan pada klien dan keluarga KOMPONEN EVALUASI Pinnell & Meneses, 1986 membagi komponen evaluasi menjadi lima komponen, yaitu : 1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi Kriteria ditentukan karena digunakan sebagai pedoman observasi untuk pengumpulan data dan sebagai penentuan kesahihan data yang dikumpulkan. Semua kriteria pada tahap evaluasi dituliskan sebagai kriteria hasil. Kriteria hasil didefinisikan sebagai standar untuk menjelaskan respon atau hasil dari rencana tindakan keperawatan yang akan menjelaskan bagaimana keadaan klien setelah dilakukan tindakan keperawatan. Standar pelayanan keperawatan digunakan untuk mengvaluasi praktek keperawatan secara luas. Standar keperawatan menyatakan apa yang harus dilaksanakan dan digunakan sebagai model untuk kualitas pelayanan. Standar dibuat berdasarkan hasil penelitian, konsep teori, dan dapat diterima oleh praktek klinik keperawatan sekarang. Contoh standar praktek yang dipakai sekarang adalah standar prakte yang disusun oleh ANA.
5 5 Pertanyaan evaluasi diarahkan pada setiap tahap proses keperawatan sebagai dasar mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan dan respon klien terhadap tindakan keperawatan 2. Menggumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru. Yang perlu dipertimbangkan adalah perawat yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data, waktu pengumpulan data, dan alat yang digunakan dalam pengumpulkan data. Perawat profesional yang pertama kali mengkaji data dan menyusun perencanaan adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan. Perawat lain yang berperan serta dalam memberikan tindakan harus berpartisipasi dalam proses evaluasi 3. Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar. Ketrampilan dalam berfikir kritis, penyelesaian masalah dan keputusan klinik diperlukan untuk menentukan data yang sesuai dan penting dengan cara membandingkan data evaluasi dengan kriteria hasil serta standar yang telah ditentukan. Pada tahap ini dituntut untuk dapat mengidentifikasika faktor faktor yang bisa mempengaruhi efektifitas pelayanan keperawatan. 4. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan. Yang dilaksanakan pertama kali pada proses ini adalah menyimpulkan efektifitas semua tindakan yang telah dilakukan, kemudian ditentukan suatu kesimpulan pada setiap diagnosa yang telah dilakuakn intervensi 5. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan. Tahap ini dilakukan pada tujuan yang belum tercapai. Tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah diperoleh dan yang sudah diperbaiki dari perencanaan ulang, tujuan, kriteria hasil, dan rencana tindakan keperawatan. Aspek khusus perlu dikaji ulang dan penambahan data untuk akurasi suatu tindakan keperawatan.
Titik Anggraeni KDK, Implementasi
1 A. PENGERTIAN Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik(lyer, et al., 1996) Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalammencapai tujuan yang telah
Lebih terperinciMetodologi Asuhan Keperawatan
Metodologi Asuhan Keperawatan A. Pendahuluan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
Lebih terperinciTUJUAN WAWANCARA MEDIS
WAWANCARA MEDIS Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari pasien mengenai keadaan penyakitnya (awal dan riwayat) Bagian terpenting dalam proses diagnosa dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit stroke umumnya merupakan penyebab kematian nomer tiga pada kelompok usia lanjut, setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke masih merupakan penyebab utama
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciA. PENGERTIAN Hunt Jeniffer dan Mark Rencana asuhan keperawatan adalah catatan yang berisi tentang intervensi dan rencana keperawatan.
A. PENGERTIAN Hunt Jeniffer dan Mark Rencana asuhan keperawatan adalah catatan yang berisi tentang intervensi dan rencana keperawatan. Mayer Rencana asuhan keperawatan adalah pengkajian dan pengidentifikasian
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU MONITORING DAN EVALUASI KINERJA
TUGAS INDIVIDU MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DISUSUN OLEH : RELIN OKTA VIDORA NIM : P05120314033 JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU KATA PENGANTAR Puji syukur saya
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Fokus Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.L (60th). Tn.L merupakan kepala keluarga dari Ny. N (51th) dan kedua anaknya
Lebih terperinciDisampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014
Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014 1 Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan sintesa dari keperawatan kesehatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang
Lebih terperinciManajemen Asuhan Keperawatan. RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.-
Manajemen Asuhan Keperawatan RAHMAD GURUSINGA, Ns., M.Kep.- Manajemen pada proses keperawatan Pengkajian Diagnosis Perencanaan Implementasi evaluasi langkah awal dalam proses keperawatan PENGKAJIAN proses
Lebih terperinciSTUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK SISTEM REPRODUKSI PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN TAHUN 2016 / 2017 NAMA... NPM... STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
STUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK SISTEM REPRODUKSI PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN TAHUN 201 / 2017 NAMA... NPM... STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Jl. Jombor Indah Km. 1 Buntalan Klaten Telp/ Fax. 0272-323120.32727,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan kesehatan mental psikiatri sebagai efek negatif modernisasi atau akibat krisis multidimensional dapat timbul dalam bentuk tekanan dan kesulitan pada seseorang
Lebih terperinciLAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Selasa, 18 Halusinasi 8. Mengidentifikasi jenis halusinasi
Lebih terperinciPEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King
PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Keperawatan 1. Pengertian perawat Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalah seseorang
Lebih terperinciSTUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN. NAMA... NIM... No. Telf... FOTO
STUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN NAMA... NIM... No. Telf... FOTO STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Jl. Jombor Indah Km. 1 Buntalan Klaten Telp/ Fax.
Lebih terperinci2. Yura Diagnosa keperawatan adalah pernyataan/kesimpulan yang diambil dari pengkajian status kesehatan pasien/klien.
1 PENGERTIAN 1. Pusdiklat Depkes RI Djj Keperawatan Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentang masalah pasien serta pengembangannya yang dapat di pecahkan atau diubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO dalam
Lebih terperinciINJEKSI SUB CUTAN (SC)
INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia, yaitu melalui perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Gerontik Kode Mata Kuliah : WAT 3.12 Jumlah SKS Koordinator Mata Ajar Nama Dosen : 2 SKS (T=1, K=1) : Niken Andalasari, S.Kep., Ns : Niken
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI A. PENGERTIAN Chikungunya berasal dari bahasa Shawill artinya berubah bentuk atau bungkuk, postur penderita memang kebanyakan membungkuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegeypti. Penyakit ini dapat menyerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut survei WHO, angka mortalitas peritonitis mencapai 5,9 juta per tahun dengan angka kematian 9661 ribu orang meninggal. Negara tertinggi yang menderita
Lebih terperinciSTUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN 2014 / 2015 PAS FOTO 4 X 6 NAMA... NPM...
STUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN 2014 / 20 PAS FOTO 4 X NAMA... NPM... STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Jl. Jombor Indah Km. 1 Buntalan Klaten
Lebih terperinciSTANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya maupun lingkungan luarnya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Typhoid atau Typhus Abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. Typhi dengan masa tunas 6-14
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI-SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL ABIMANYU RSJD SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI-SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN DI BANGSAL ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo
Lebih terperinciSTUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN. NAMA... NIM... No. Telf... FOTO
STUDENT REPORT PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN NAMA... NIM... No. Telf... FOTO STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN Jl. Jombor Indah Km. 1 Buntalan Klaten Telp/ Fax.
Lebih terperinciStandart Praktek Keperawatan
Standart Praktek Keperawatan By. Edi Purwanto PROGRAM STUDI LMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses belajar mengajar diharapakan mahasiswa memahami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beban Kerja 2.1.1 Pengertian Beban Kerja Beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, dimana dalam memperkirakan beban kerja
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN KepadaYth. Sdr/Sdri. Di Tempat Denganhormat, Saya, yang bertandatangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Timbang terima memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage. Handover
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode post partum adalah masa (kira-kira 6 minggu) setelah kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum hamil, atau disebut dengan puerperium (Patricia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari berbagai kasus klien dengan gangguan jiwa yang ada, salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari berbagai kasus klien dengan gangguan jiwa yang ada, salah satu diantaranya akan mengalami perilaku kekerasan. Dimana perilaku tersebut dapat membahayakan dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan kepala atau otak (Borley & Grace, 2006). Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel, 2005). Feedback adalah informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama individu untuk berekreasi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah modal utama individu untuk berekreasi dan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Kesehatan menjadi gerbang sekaligus titik tolak peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat sekarang informasi dapat kita dapatkan cukup dengan sentuhan ibu jari dalam teknologi digital dengan menggunakan komputer. Sebuah informasi yang berkualitas
Lebih terperinciLEMBAR EVALUASI PRAKTEK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
LEMBAR EVALUASI PRAKTEK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PAS FOTO 4 X 6 NAMA : NIM : JENIS KELAMIN : AGAMA : ALAMAT : LAHAN PRAKTEK : 1. 2. PELAKSANAAN : SEKOLAH TINGGI ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini
Lebih terperinciMETODE DOKUMENTASI. OLEH Yoani Aty
METODE DOKUMENTASI OLEH Yoani Aty Tungpalan (1983) mengatakan bahwa Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan
Lebih terperinciBAB III RESUME KASUS
BAB III RESUME KASUS A. Pengkajian 1. Data identitas Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 25 januari 2009 sampai dengan06 febuari 2009 pada keluarga Tn. M yang tinggal di kelurahan Tlogosari
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN Pendahuluan Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia Peran perawat dan tenga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah masalah tentang kesehatan jiwa yang sering luput dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini, banyak mengalami keprihatinan dengan kesehatan, salah satunya adalah masalah tentang kesehatan jiwa yang sering luput dari perhatian. Orang sengaja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Gambar 4.1.1 Peta letak demografi RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga Kondisi geografis daerah Ngawen Salatiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyakit kronik yang cukup banyak dijumpai dewasa ini adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya hiperglikemia kronik (kadar gula
Lebih terperinciBy. Lufthiani, S.Kep, Ns
By. Lufthiani, S.Kep, Ns Optimalkan tumbuh kembang anak artinya : Pencapaian optimal pada setiap aspek tumbuh kembang asah asih asuh Pencapaian tergantung kesehatan dan tahapan tumbuh kembang sangat individual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 1954 yang disertai renjatan (shock) dan perdarahan gastrointestinal yang berakhir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit dengue selama hampir dua abad ini, digolongkan sejajar dengan demam, pilek atau diare, yaitu sebagai penyakit penyesuaian diri seseorang terhadap iklim tropis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dokumentasi Keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dokumentasi Keperawatan merupakan bagian dari pelaksanaan Asuhan Keperawatan yang menggunakan proses keperawatan yang memiliki suatu nilai hukum yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia telah mencapai tingkat perkembangan kota yang pesat dan cukup tinggi. Kecelakan merupakan salah satu faktor penyebab kematian terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah menderita masalah kesehatan jiwa, 1%
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN. By. Edi Purwanto. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIV. MUHAMMADIYAH MALANG
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN By. Edi Purwanto email: purwa_edi@umm.ac.id PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIV. MUHAMMADIYAH MALANG Nursing Process 1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di rumah sakit. Anak biasanya merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan sakit pada anak usia prasekolah dan anak usia sekolah banyak ditemui di rumah sakit. Anak biasanya merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan selama dirawat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menguraikan Konsep Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses berkelanjutan yang diawali dengan merumuskan tujuan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan, menentukan personal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus dibeberapa negara berkembang, akibat peningkatan kemakmuran di negara tersebut. Peningkatan pendapatan dan perubahan gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat utama, oleh karena itu setiap manusia berhak memiliki kesehatan. Namun pada kenyataannya tidak semua orang
Lebih terperinciSILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011
SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 JUDUL MATA KULIAH BEBAN STUDI : PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA : 2 SKS PERIODE : Semester Genap T.A. 2012/2013 WAKTU : 5 Mei 30 Mei 2014 KOORDINATOR TIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan umumnya di karenakan rudapaksa (Mansjoer, 2008). Dikehidupan sehari hari yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia femoralis adalah suatu penonjolan hernia yang melalui kanalis femoralis di sepanjang pembuluh darah femoralis ketika pembuluh darah tersebut melintas kelipatan
Lebih terperinciFASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya
LAMPIRAN 1. PEMETAAN HASIL BE LAJAR (LO) KE DALAM TEMA FASE/TAHUN Pemetaan Learning outcome ke dalam fase dilakukan dengan cara mendistribusikan kemampuan atau learning outcome sesuai dengan fase masing-masing.
Lebih terperinciUU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46
MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM PARAGRAF 3 REKAM MEDIS Pasal 46 Law & Regulation UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN 1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat penting untuk management nyeri yang efektif dan berkualitas dalam perawatan pasien (Patricia 2010).
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS
TUJUAN KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS R. NETY RUSTIKAYANTI, M.KEP 2017 Mengidentifikasi faktor individu dan lingkungan yang mempengaruhi komunikasi Mendiskusikan perbedaan komunikasi verbal dan non verbal,
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kelahiran, angka ini sangat tinggi apabila dibandingkan angka-angka di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian maternal untuk Indonesia diperhitungkan 6-8 per 1000 kelahiran, angka ini sangat tinggi apabila dibandingkan angka-angka di negara maju. Umumnya angka
Lebih terperinciBIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat apabila
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL ET CAUSE STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL ET CAUSE STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari
Lebih terperinciKOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework
KOMPETENSI NERS BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework PARAMETER DESKRIPTOR Unsur-unsur Deskripsi DESKRIPTOR JENJANG KUALIFIKASI Ners (LEVEL 7) a Mampu melakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Maria Leony Rahajeng Firstyani, 2011) Hipertensi merupakan masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang (Maria Leony Rahajeng Firstyani, 2011) Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia. Prevalensi hipertensi semakin meningkat, sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORISTIS
BAB II TINJAUAN TEORISTIS 2.1 Perilaku Caring 2.1.1 Pengertian Caring Perawat Menurut Carruth, dalam Nurachmah (2001) asuhan keperawatan yang bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU H. Khairir Rizani 1, Suroto 2, Akhmad Rizani 3 ABSTRAK Diabetes Melitus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi 2.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tertentu dalam darah. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi pankreas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Glukosa dibentuk di hati dari makanan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Morbiditas dan mortalitas DHF bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh karena virus dengue yang termasuk golongan abrovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aegygti betina.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia telah mencapai tingkat perkembangan kota yang pesat dan cukup tinggi. Kecelakan merupakan salah satu faktor penyebab kematian terbesar
Lebih terperinciTUGAS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
TUGAS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS DOKUMENTASI DENGAN METODE SOAP DISUSUN OLEH : KELOMPOK 16 1. Yuliana Asti Awalia 11241039 2. Yulis Hana Pratiwi 11241020 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB
ABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB ABV 3.2 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan cara melakukan observasi dan memantapkan hubungan baik 2. Mempraktikkan ketrampilan mendengar aktif
Lebih terperinciIMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT (II)
IMPLIKASI PROSES KEPERAWATAN DALAM PEMBERIAN TERAPI OBAT (II) LANGKAH PROSES KEPERAWATAN Pengkajian Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan Perencanaa/ Intervensi Keperawatan Implementasi Keperawatan
Lebih terperinciDOKUMENTASI KEPERAWATAN Oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
DOKUMENTASI KEPERAWATAN Oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan PENDAHULUAN Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan kesehatan, karena adanya dokumentasi yang baik, informasi
Lebih terperinciserta peneliti tidak melakukan asuhan keperawatan dengan cara memaksa klien.
BAB 3 METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian (Hidayat,2008:25). Di dalam penelitian ini peniliti menggunakan desain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dokumentasi keperawatan. secara tertulis dengan tanggung jawab perawat (Hidayat, 2002).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dokumentasi 1. Pengertian dokumentasi keperawatan Dokumentasi merupakan suatu catatan otentik atau semua berkas asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan
Lebih terperinciBAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal
BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal 19-01-2009 A. Data identitas Data yang diperoleh dari pasien adalah : Nama kepala keluarga Tn. G, pendidikan SD dan beliau
Lebih terperinciKETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I
KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I Kategori Keterampilan Kepemimpinan 1. Keterampilan reaksi Yaitu keterampilan untuk menanggapi, yang menjadikan pemimpin mudah untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara Umun Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung
Lebih terperinciBAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah
1 BAB Ι PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari sejarah kehidupan bangsa setelah merdeka. Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dikembangkan sejalan
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien
BAB II KONSEP DASAR A. Pengetian Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang
Lebih terperinciTujuan pendidikan kesehatan
Definisi Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Pendidikan kesehatan konsepnya berupaya agar masyarakat menyadari atau
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinci