PETUNIUK PELAKSANAAN IMPLEMENTASI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 PASAL 167 BAGI PEGAWAI YANG BERAKHIR HUBUNGAN KERJA KARENA MEMASUKI USIA PENSIUN A.
|
|
- Yenny Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PETUNIUK PELAKSANAAN IMPLEMENTASI UU NO. 13 TAHUN 2OO3 PASAL 167 BAGI PEGAWAI YANG BERAKHIR HUBUNGAN KERJA KARENA MEMASUKI USIA PENSIUN A. PENGERTIAN 1. Dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 167, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (atau disebut BNI) akan memberikan selisih kompensasi sesuai ketentuan Perundangan yang diperbandingkan dengan Uang Pensiun yang telah diberikan kepada pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiunormal. 2. Pembayaran selisih kompensasi dimaksu dilakukan apabila perhitungan besarnya uang kompensasi bagi pegawai yang memasuki usia pensiun sesuai ketentuan Perundangan yang berlaku lebih besar daripada perolehan uang pensiun yang iuran / preminya berasal, dari BNl. Detil rincian perhitungan, dapat dilihat pada butir C dibawah. 3. Kebijakan tersebut diatas berlaku bagi pegawai BNI yang memasuki usia pensiu normal 55 (lima puluh lima) tahun, terhitung sejak berlakunya UU No tanggal 25 Maret Catatan : g Termasuk di dalam ketentuan ini adalah bagi pegawai BNI yang memasuki usia pensiun diatas 55 tahun, dengan ketentuan usia pensiun wajib maksimal 58 (lima puluh delapan) tahun. V Pegawai tetap lainnya yang tidak diikutsertakan dalam program pensiun (dhi. pegawai dengan usia pensiun 35 tahun dan 40 tahun), telah diatur khusus sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Uang Pensiun yang iuran / preminya berasal dari BNl, adalah sbb : a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) - Akumulasi iuran atas beban BNI berikut pengembangannya, yang dikelola Dana Pensiun BNl. - Akumulasi iuran atas beban BNI berikut pengembangannya tersebut dihitung melalui perhitungan Aktuaria. b. Program Pensiun luran Pasti (PPIP) - Akumulasi iuran atas beban BNI berikut pengembangannya, yang dikelola oleh DPLK BNI. - Perhitungan total akumulasi iuran DPLK atas beban BNI adalah sesuai dengan ketentuan sharing pembebanan iuran yang berlaku. 5. Perhitungan besarnya uang kompensasi bagi pegawai yang memasuki usia pensiun sesuai dengan ketentuan Perundangan yang berlaku adalah kompensasi pegawai yang memasuki usia pensiun sesuai ketentuan Pasal 167 UU No , cfm tabel berikut :
2 *) Gatatan : <1 2 0,30 2,30 1-<2 4 0,60 4,60 2-<3 6 0,90 6,90 3-<4 I 2 1,50 11,50 4-< ,80 13,80 5-< ,10 16,1 0 6-< ,55 19,55 7 -< ,85 21,85 8-< ,15 24,15 9-< ,30 25,30 12-< ,45 26, < ,60 27,60 18-< ,75 28, < ,90 29,90 > ,20 32,20 Total perhitungan kompensasi cfm UU tersebut diatas, akan diperhitungkan dengan besarnya uang pensiun yang premi / iurannya dibayar oleh BNI serta sisa kewajiban yang belum diselesaikan kepada BNl. 6. Penetapan masa kerja Masa kerja yang dimaksudalam perhitungan di atas adalah : Masa kerja sejak diangkat sebagai pegawai tetap + Masa kerja non tetap di BNI 2 B. PERSYARATAN PEMBAYARAN Pembayaran uang kompensasi pengakhiran hubungan kerja karena pegawai memasuki usia pensiun normal, akan dilaksanakan setelah pegawai menyelesaikan hak dan kewajiban pada saat berhenti bekerja di BNI sesuai dengan ketentuan yang berlaku cfm surat Nomor HCT/.7/04235 tanggal 23 November 2011, a.l. meliputi hal - hal sebagai berikut:. Informasi / Penyelesaian Hak dan Kewajiban. Exit lnteruiew Form. Exit Clearance Form. Pelaksanaan Serah Terima Pekerjaan. Dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku Catatan : Bagi pegawai yang memasuki usia pensiu normal sebelum diberlakukannya ketentuan cfm_surat Nomor HCT tanggal23 November 2011 diatas, wajib menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada saat pegawai ybs memasuki usia pensiu normal.
3 C. KETENTUAN PEMBAYARAN 1. Perhitungan selisih kompensasi sesuai ketentuan Perundangan yang diperbandingkan dengan Uang Pensiun yang telah diberikan kepada pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiunormal, dilakukan dengan langkah-langkah sbb : a. Menghitung besarnya uang kompensasi bagi pegawai yang memasuki usia pensiun sesuai dengan ketentuan Perundangan Pasal 167 UU No , sesuai tabel butir A.5 diatas. b" Menghitung besarnya perolehan Uang Pensiun (Dana Pensiun BNI + DPLK BNI) yang berasal dari akumulasi iuran atas beban BNI beserta pengembangannya cfm butir A.4. diatas. c. Menghitung selisih antara uang kompensasi sesuai dengan ketentuan Perundangan cfm butir C.1.a. dengan perolehan Uang Pensiun (Dana Pensiun BNI + DPLK BNI) yang berasal dari akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya cfm butir C.1.b. diatas, dan akan diperolehasil perhitungan dengan alternatif sbb : c.1. Uang Kompensasi cfm UU > Uang Pensiun (Dana Pensiun BNI + DPLK BNI) );atau c.2. Uang Kompensasi cfm UU = Uang Pensiun (Dana Pensiun BNI + DPLK BNt;'l ; atau c.3. Uang Kompensasi cfm UU < Uang Pensiun (Dana Pensiun BNI + DPLK BNt; *) yang diperhitungkan hanya akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya d. Dampak hasil perhitungan butir C.1.c. diatas, adalah sebagai berikut :.r d.1. Uang Kompensasi cfm UU > Uang Pensiun') -) d.2. Uang Kompensasi cfm UU = Uang Pensiun d.3. Uang Kompensasi cfm UU < Uang Pensiun.) BNI wajib membayar selisih kekuranqan atas perhitungan uang kompensasi cfm UU. Tidak ada selisih kekurangan atas perhitungan uang kompensasi cfm UU yang wajib dibayar BNl.. Pegawai tidak diminta menqembalikan selisih kelebihan pembayaran Uanq Pensiun *) Uang Pensiun (Dana Pensiun BNI + DPLK BNI) yang berasal dari akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya Pajak atas pembayaran selisih kompensasi pengakhiran hubungan kerja karena memasuki usia pensiun dimaksud, menjadi beban BNl. Dalam hal pegawai ybs pada saat memasuki usia pensiun normal masih memiliki kewajiban / tunggakan kepada BNl, maka kewajiban / tunggakan dimaksud akan diperhitungkan sebagai faktor penouranq dalam perhitungan pembayaran selisih kompensasi terhada pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiu normal dimaksud. Contoh perhitungan dari ketentuan di atas adalah sbb :
4 Contoh - 1 Pegawai "A" adalah pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun normal, dengan data sbb : Masa kerja Total Cash Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) Kewajiban di BNI yang belum diselesaikan pegawai (misal pinjaman pegawai, pelunasan COP, dll) g Perhitungan kompensasi bagi pegawai memasuki usia pensiun normal sesuai dengan ketentuan Pasal 167 UU No 13/2003, sesuai tabel butir A.5 : Tarif uang pesangon Jumlah uang pesangon g Perhitungan Uang Pensiun yang pensiun normal : V = 26 tahun - Rp ,- - Rp ,- = Rp ,- --- (a) = 32,2 x Total Cash = 32,2 x Rp ,- = Rp , :-- (b) diberikan BNI (atas beban BNI) kepada pegawai. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)- Dana Pensiun atas nama pegawai "A" Akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya = Rp , (c). Program Pensiun luran Pasti (PPIP)- DPLK atas nama pegawai r'a" Akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya = Rp , (d) Total Uang pensiun (PPMP + PPIP) atas beban BNI yang diterima pegawai "A" = (c) + (d) = Rp ,- + Rp ,- = Rp. 3a ,- Jumlah selisih kompensasi sesuai ketentuan Perundangan yang diperbandingkan dengan Uang Pensiun yang telah diberikan kepada pegawai "A" sbb : = (b)_ (e) = Rp ,- - Rp ,- = Rp ,- g Jumlah selisih kompensasi yang dibayarkan kepada pegawai "A" setelah diperhitungkan dengan kewajiban yang masih tersisa : = (f)_ (a) = Rp ,- - Rp ,- = Rp ,- (pajak menjadi beban BNI) (e) (0 Gontoh - 2 Pegawai "8" adalah pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun normal, dengan data sbb : Masa kerja Total Cash Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) Kewajiban di BNI yang belum diselesaikan pegawai = 25 tahun = Rp ,- = Rp ,- = Rp.0,- (a) g Perhitungan kompensasi bagi pegawai memasuki usia pensiun normal sesuai dengan ketentuan Pasal 167 UU No 13/2003, sesuai tabel butir A.5 : Tarif uang pesangon Jumlah uang pesangon = 32,2 x Total Cash =32,2 x Rp ,- = Rp , (b) 4
5 V Perhitungan Uang Pensiun yang diberikan BNI (atas beban BNI) kepada pegawai pensiun normal :. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) - Dana Pensiun atas nama pegawai "8" Akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya = Rp ,- ----(c). Program Pensiun luran Pasti (PPIP) - DPLK atas nama pegawai '38" Akumulasi iuran atas beban BNI dan pengembangannya = Rp , (d) Total Uang Pensiun (PPMP + PPIP) atas beban BNI yang diterima pegawai "8" Total Uang pensiun atas beban BNI yang diterima oleh pegawai Ybs : = (c) + (d) = Rp ,- + Rp ,- = Rp ,- (e) g Jumlah selisih kompensasi sesuai ketentuan Perundangan yang diperbandingkan dengan Uang Pensiun yang telah diberikan kepada pegawai "8" sbb : = (b)_ (e) = Rp ,- Rp ,- = (-) Rp ,- (fl) g Berdasarkan perhitungan Uang Pensiun atas beban BNI yang diterima pegawai "8" diatas lebih besar dibandingkan uang kompensasi bagi pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun sesuai dengan ketentuan Pasal 167 UU No 13/2003 (dhi. butir e > butir b). Dengan demikian tidak ada selisih kompensasi vanq harus dibavar oleh BNl, Kepada pegawai 'B" tidak diminta untuk mengembalikan selisih kelebihan pembayaran Uang Pensiun yang telah diterima. D. PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN KEWENANGANNYA 1. Perhitungan selisih kompensasi sesuai ketentuan Perundangan yang diperbandingkan dengan Uang Pensiun yang telah diberikan kepada pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun normal, difasilitasi melalui HCMS 1. Data yang harus diinput oleh petugas di unit bersangkutan adalah :. NPP pegawai yang pensiunormal ' pesawai f"tffi::t'i[h:ry"ffi: vbs' me'iputi : H:'-:;ffi:flJJ:i Tunggakan pinjaman konsumer di BNI (apabilada) Tunggakan pinjaman lainnya yang ditagihkan ke unit bersangkutan (apabilada). Nomor rekening yang digunakan untuk menampung pembayaran apabila masih terdapat selisih kompensasi yang harus dibayar oleh BNl, adalah : Nomor Rekening BNI atas nama pegawai pensiunan ybs (mengisi Form Permohonan Rekening terlampir) Nomor Rekening BNI yang ditunjuk oleh ahli waris apabila pensiunan pegawai ybs telah meninggal dan manfaat pensiun telah beralih ke janda/duda/anak/ahli waris lainnya (mengisi Form Pernyataan Para Ahli Waris terlampir).
6 2. Data yang disediakan oleh HCMS setelah NPP pegawai ybs diinput, adalah :. Akumulasi iuran beban BNI dan pengembangannya atas Uang Pensiun yang berasal dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang dikelola Dana Pensiun BNI ;. Akumulasi iuran beban BNI dan pengembangannya atas Uang Pensiun yang berasal dari Program Pensiun luran Pasti (PPIP) yang dikelola DPLK BNI ;. Perhitungan kompensasi bagi pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun dengan memperhatikan masa kerja sesuai dengan ketentuan Pasal 167 UU No 13/2003, cfm tabel butira.5 di atas ;. Perhitungan selisih kompensasi : Selisih kompensasi bagi pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun sesuai dengan ketentuan Pasal 167 UU No , dibandingkan dengan Uang Pensiun yang berasal dari akumulasi iuran beban BNI dan pengembangannya dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun luran Pasti (PPIP) ;. Pembayaran selisih kompensasi (apabilada), berikut dengan pajaknya : Selisih kompensasi bagi pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun (apabilada) dikuranoi dengan nominal kewajiban yang harus dibayar oleh pegawai ybs berdasarkan data yang dt-entry oleh unit. Pajak atas pembayaran selisih kompensasi ini bersifat final. 2. Kewenangan dan Tanggung Jawab Persetujuan, kewenangan serta tanggung jawab atas pembayaran selisih kompensasi bagi pegawai yang berakhir hubungan kerja karena memasuki usia pensiun normal, merupakan kewenangan dan menjadi tanqgunq jawab Pemimpin Unit bersangkutan.. Hasil perhitungan melalui HCMS dapat dicetak untuk keperluan proses persetujuan pembayaran oleh Pemimpin Unit, setelah memperhatikan hal-hal sebagai berikut: - Validasi dari Quality Assurance (aa) unit bersangkutan - Penyelesaian kewajiban-kewajiban pegawai ybs cfm butir B.2. diatas, a.l. meliputi kewajiban pinjaman pegawai dan kewajiban lainnya apabila ada, clearence sheet, exit interview, dll.. Selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan pembayaran oleh Pemimpin Unit, tekan menu Submit di HCMS untuk keperluan pembayaran melalui HCMS. E. JURNAL PEMBUKUAN TRANSAKSI YANG DILAKUKAN OLEH UNIT.UNIT PEMBAYAR JURNAL PEMBUKUAN DI UNIT Debet Kredit Kredit : Biaya Pesangon Sandi rekening : Rekening pegawai : Wapu pajak Sandi rekening xxx JURNAL PEMBUKUAN DI DIVISI HCT Debet Kredit : Beban Pesangon Yadib Sandi rekening : Beban Pesangon Sandi rekening
7 F. ALUR PROSES PEMBAYARAN G. ATURAN PERALIHAN 1. IJntuk pegawai yang memasuki usia pensiun normal setelah tgl s.d. tgl (dhi. efektif pensiun mulai tgl. 01 April 2003 s.d. tgl. 01 Januari 2011) a. Perhitungan dan pelaksanaan pembayaran selisih kompensasi (apabilada) dilakukan oleh Divisi HCT; b. Pelaksanaan pembayaran dilakukan oleh Divisi HCT dan diperhitungkan dengan sisa kewajiban - kewajiban yang belum diselesaikan pada saat ybs memasuki usia pensiun. Untuk itu, kelengkapan data yang diperlukan untuk realisasi pembayaran, sbb : b.1. Nomor rekening yang digunakan untuk pembayaran selisih kompensasi (apabila ada), dengan ketentuan sbb :. Nomor rekening yang digunakan untuk pembayaran manfaat pensiun bulanan dari Dana Pensiun BNl, sepanjang rekening dimaksud atas nama pensiunan pegawai ybs.. Nomorekening BNI yang ditunjuk oleh pensiunan pegawai ybs atau ahli waris pensiunan, dalam hal : - Rekening yang digunakan untuk pembayaran manfaat pensiun bulanan dari Dana Pensiun BNl, bukan atas nama pensiunan pegawai ybs. (mengisi Form Penetapan Rekening yang diisi oleh pensiunan pegawai ybs terlampir) - Pensiunan pegawai ybs telah meninggal, dan manfaat pensiun beralih ke janda/dudalanaklahli waris lainnya. (mengisi Form Penetapan Rekening yang diisi oleh ahli waris terlampir)
8 - Pensiunan pegawai yang nomor rekeningnya tidak tercatat di Dana Pensiun, a.l. disebabkan manfaat pensiun sudah diambil sekaligus 100o/o, manfaat pensiun telah habis dibayarkan, dll. (mengisi Form Penetapan Rekening yang diisi oleh pensiunan pegawai ybs atau oleh ahli waris) b.2. Informasi masih ada / tidaknya tunggakan kewajiban di BNl, yang telah mendapatkan endorsement dari unit definitif terakhir ybs atau unit pembayar manfaat pensiun bulanan ybs. 2. Pegawai memasuki usia pensiun normal seiak tql (dhi. efektif pensiun mulai tgl s.d. tgl ) a. Perhitungan dan pelaksanaan pembayaran selisih kompensasi (apabilada) dilakukan oleh unit definitif terakhir pada saat ybs memasuki usia pensiunormal ; Catatan : Untuk perhitungannya telah difasilitasi melalui HCMS b. Diperhitungkan dengan sisa kewajiban - kewajiban yang belum diselesaikan pada saat ybs memasuki usia pensiun. 3. Pegawai memasuki usia pensiun normal seiak tql. 01 Desember 2011 dst. (dhi. efektif pensiun mulai tgl.01 Januari 2012 dan seterusnya) Pelaksanaan pembayaran selisih kompensasi (apabilada) mengacu pada ketentuan Juklak diatas, termasuk didalamnya mengenai penyerahan clearance sheet, exit interuiew, dll, cfm surat No. HCT/ tanggal 23 November ========== OO oo OO ==========
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DANA PENSIUN BNI
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DANA PENSIUN BNI I. MANFAAT DANA PENSIUN : 1. Bagi Karyawan Menjamin kesinambungan penghasilan pada saat sudah purna tugas bagi dirinya sendiri, bagi istri/suami dan anaknya.
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN DENGAN
Lebih terperinciLampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN I. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Dana Pensiun Sesuai UU No. 11 tahun 1992, dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun Dalam PP No. 77 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciJakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB
SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian,
Lebih terperinciPEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
SISTEM INFORMASI SDM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 8 SI SDM Subsistem Benefit Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution). Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit). Manfaat Fleksibel
Lebih terperinciKAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Oleh : PT. BINAPUTERA JAGA HIKMAH Jakarta, 24 November 2006 1 MATERI PRESENTASI I. PENDAHULUAN II.
Lebih terperinciPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 AKUNTANSI DANA PENSIUN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN Dana Pensiun berperan sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Dana Pensiun KWI 1. Deskriptif Kualitatif a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Pensiun KWI disusun dengan menggunakan prinsip dan
Lebih terperinciBuku Manual KEUANGAN. JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. Yayasan Mahadhika.
Buku Manual KEUANGAN JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah Yayasan Mahadhika http://www.mahadhika.or.id 1 2 DAFTAR ISI 1. Sistem Keuangan (SIMKEU)... 7 2. Aplikasi JIBAS Keuangan (SIMKEU)... 10
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Kebijakan Penerapan Akuntansi Dana Pensiun Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R
KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DIREKSI PT. BANK NEGARA
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak
BAB 4 PEMBAHASAN Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak dipersoalkan apakah badan tersebut mengalami
Lebih terperinciMengenal. Dana Pensiun
Mengenal Dana Pensiun Definisi dan Istilah Pensiun Program Pensiun: Program yang menjanjikan pembayaran sejumlah uang secara berkala setelah peserta berhenti bekerja karena mencapai usia pensiun Dana Pensiun:
Lebih terperinciBuku Manual JIBAS Keuangan JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY
Buku Manual JIBAS Keuangan JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah http://www.jibas.net Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
Lebih terperinciVISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya
MANDIRI DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan Mandiri DPLK dibentuk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan telah mendapat pengesahan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-103/KM.10/2011 tentang
Lebih terperinciLAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
A DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / HARGA NILAI SISA BUKU FISKAL METODE PENYUSUTAN / AMORTISASI KELOMPOK / JENIS HARTA TAHUN PEROLEHAN AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI
Lebih terperinciPT DAYAMANDIRI DHARMAKONSILINDO Rincian Pekerjaan Perhitungan Kewajiban Imbalan Kerja PSAK 24 Revisi 2004
Rincian Pekerjaan Perhitungan Kewajiban Imbalan Kerja PSAK 24 Revisi 2004 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 24 Revisi 2004 ( PSAK-24 ) yang mengatur tentang akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
94 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi akuntansi pembayaran tagihan listrik pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksanaan kuliah kerja praktek di Bank Jabar Banten Tbk Cabang Banjar penulis ditempatkan pada divisi Pemasaran, dimana
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
10 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM
Lebih terperinciDANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH
- 11 - LAPORAN AKTIVA BERSIH Per. Berjalan Sebelumnya AKTIVA INVESTASI (Nilai Wajar) Deposito on call XX XX Deposito Berjangka XX XX Sertifikat Deposito XX XX Sertifikat Bank Indonesia XX XX Saham XX XX
Lebih terperinciLAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1A BULAN / HARGA NILAI SISA BUKU FISKAL METODE PENYUSUTAN / AMORTISASI KELOMPOK / JENIS HARTA TAHUN PEROLEHAN AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI FISKAL TAHUN INI
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
0 S SPT AN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MEMPUNYAI PENGHASILAN : DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA DALAM NEGERI LAINNYA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL PERHATIAN SEBELUM
Lebih terperinci(Program Pensiun Iuran Pasti)
(Program Pensiun Iuran Pasti) 1. Sejarah Dana Pensiun Bank Bukopin Dapen Bukopin merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Karyawan Bank Umum Koperasi Indonesia yang dibentuk berdasarkan akta Nomor
Lebih terperinciNOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Senin, 29 Oktober 2007 RR. Dirjen PPTKDN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciS A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 81/PMK.03/2009 TENTANG PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN YANG BOLEH DIKURANGKAN SEBAGAI BIAYA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 81/PMK.03/2009 TENTANG PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN YANG BOLEH DIKURANGKAN SEBAGAI BIAYA MENTERI KEUANGAN, Menimbang
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0
0 MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN ATAU NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B.PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR PAJAK PERHATIAN 77 S SPT AN
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
FORMULIR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN 177 S SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; DALAM NEGERI LAINNYA;
Lebih terperinciPOLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH
POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH Bahwa Peserta telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Polis ini, Pengelola akan membayar santunan
Lebih terperinciPersyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI
Persyaratan dan Ketentuan Dengan menggunakan kartu, berarti Anda telah memahami, menerima, dan terikat pada ketentuan dan syarat yang tercantum berikut ini. Pasal 1. DEFINISI 1.1 BANK MEGA CARD CENTER
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 113/PMK.05/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 510/ KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS
Lebih terperinciBahan Mata Acara RUPSLB Tahun PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk
Bahan Mata Acara RUPSLB Tahun 2016 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk Mata Acara Pertama: Pengembalian Dana Sinoman Tahun Buku 2015 ke Cadangan Umum Latar Belakang: Diperlukan wadah/ organisasi
Lebih terperinciPELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1983 Tanggal 31 Desember Presiden Republik Indonesia,
PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1983 Tanggal 31 Desember 1983 Presiden Republik Indonesia, Menimbang: Bahwa pelaksanaan Pasal 9 ayat (1) huruf b dan
Lebih terperinciAkuntansi Dana Pensiun
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 18 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Akuntansi Dana Pensiun Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun disetujui dalam Rapat
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT
RINGKASAN INFORMASI PRODUK DANA INSTANT DATA RINGKAS Penjelasan Produk Dana Instant adalah produk fasilitas pinjaman tanpa agunan bagi perorangan yang dapat digunakan untuk segala kebutuhan. Jenis Produk
Lebih terperinciINFORMASI UMUM. Lampiran IIC Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-4777/LK/2003 Tanggal : 21 Agustus
- 1 - Sheet: Umum INFORMASI UMUM 1. Nomor Buku Daftar Umum (NBDU) 2. Nama Dana Pensiun 3. Nama Akuntan Publik 4. Kantor Akuntan Publik 5. Opini 6. Kode Laporan - 2 - Sheet: Aktiva Bersih LAPORAN AKTIVA
Lebih terperinciSOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA
PONTIANAK, 02 OKTOBER 2013 SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA OLEH : Dikdik Purwana Table of Contents Section Section Title I. Sekilas
Lebih terperinciMODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan
1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MELAKUKAN KEGIATAN
Lebih terperinciKEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN
KEPESERTAAN KUNCI UTAMA PENGELOLAAN DANA PENSIUN Disampaikan Dalam SEMINAR NASIONAL PERKUMPULAN ADPI Jakarta, 28 Nopember 2016 Sularno Sekretaris Perkumpulan ADPI Dirut DAPENMA PAMSI Untuk Masa Depan Pegawai
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.131, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Pajak. Pengampunan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5899) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciL2
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007
Lebih terperinciDAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)
2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciKRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk
Lebih terperinciPemotongan yang bersifat final Objek pemotongan (Pasal 2, PP Nomor 68 Tahun 2009) Pemotong (Pasal 1 angka 9, PP Nomor 68 Tahun 2009)
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN BERUPA UANG PESANGON, UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA, DAN JAMINAN HARI TUA YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS Pemotongan yang bersifat final Objek pemotongan
Lebih terperinciUNISKA TABUNGAN
UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara
Lebih terperinciPROGRAM PENSIUN/PROGRAM PENDANAAN & UUTK 13/2003: PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN SESUAI PSAK-24 REVISI 2004
PROGRAM PENSIUN/PROGRAM PENDANAAN & UUTK 13/2003: PENGUKURAN DAN PENGUNGKAPAN SESUAI PSAK-24 REVISI 2004 PENDAHULUAN Sampai dengan akhir tahun 2007, terdapat sekitar 3.500 s/d 3.700 Perusahaan yang telah
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan
Lebih terperinciNo.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)
No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) Perihal : Pelaksanaan Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas
Lebih terperinciKRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN
KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciBab 6 : Pinjaman. Bab 6 Pinjaman
Bab 6 Pinjaman Lakukan transaksi pinjaman (angsuran dan realisasi) Anda urut berdasarkan hari demi hari, dengan melakukannya Anda sudah otomatis memiliki kartu pinjaman untuk masing-masing nama peminjam,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa pelaksanaan Pasal 9 ayat (1) huruf b
Lebih terperinciANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK PERIODE TAHUN 2008-2012 Disusun Oleh: RIANTO PURBA Dosen Pembimbing: Sulastri, SE., MM. Latar Belakang Masalah 1. Untuk
Lebih terperinciTATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI PROGRAM PPDS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017
TATA CARA PEMBAYARAN SELEKSI PROGRAM PPDS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017 MELALUI TELLER, AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM), DAN INTERNET BANKING STUDENT PAYMENT CENTRE (SPC) BNI I. PEMBAYARAN MELALUI
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN
L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0 6
BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS; DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU X PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI
Lebih terperinciDANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Pernyataan Pengurus Ekshibit Laporan Auditor Independen Laporan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA
1 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciSekilas tentang Dana Pensiun
Jakarta, 20 Agustus 2009 Yang terhormat, Para Peserta Dana Pensiun Seluruh Karyawan ABFI Institute Perbanas Di Jakarta Dalam rangka melaksanakan amanat dari Pemberi Kerja/Yayasan Pendidikan Perbanas untuk
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 6
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR BAGI WAJIB PAJAK YANG
Lebih terperinci-1- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
-1- DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional
Lebih terperinciBAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah
Lebih terperinciRESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA
RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA 1. Pembayaran atau Penyetoran Pajak yang Terutang berdasarkan Surat Pemberitahuan Masa yang Dilakukan Setelah Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran atau Penyetoran Pajak
Lebih terperinciPAJAK PENGHASILAN PASAL 24
PAJAK PENGHASILAN PASAL 24 DEFINISI PPH PASAL 24 Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri, yang terhutang atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a bahwa untuk memberikan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN (Materi 2)
LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGAMPUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciAKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA
ISSN 0000-0000 AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA Sutjipto Ngumar *) ABSTRAK Program pensiun di Indonesia, tidak hanya dinikmati pegawai negeri atau ABRI saja, tetapi karyawan swasta dan pekerja mandiripun
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun
Lebih terperinciFREQUENTY ASKED QUESTION
FREQUENTY ASKED QUESTION Amnesti Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 1. Siapa saja yang boleh mengikuti Amnesti Pajak? Setiap WP baik OP maupun Badan yang memiliki kewajiban
Lebih terperinciAkuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G
Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan
Lebih terperinciPasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo
Sebelum menggunakan Kartu Kredit yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia, mohon untuk membaca dengan teliti Syarat dan Ketentuan Kartu Kredit PT Bank UOB Indonesia ( Syarat dan Ketentuan ) ini. Dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan
Lebih terperinciAKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN
AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.04/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.04/2000 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN DALAM BAHASA ASING DAN MATA UANG SELAIN RUPIAH SERTA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN MENTERI
Lebih terperinciLAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
0 A DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / HARGA NILAI SISA BUKU FISKAL METODE PENYUSUTAN / AMORTISASI KELOMPOK / JENIS HARTA TAHUN PEROLEHAN AWAL TAHUN PENYUSUTAN /
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
770 PERHATIAN MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
G. LAMPIRAN F. ANGSURAN PPh PASAL TAHUN PAJAK BERIKUTNYA E. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR D. KREDIT PAJAK C. PPh TERUTANG B. PENGHASILAN KENA PAJAK A. PENGHASILAN NETO IDENTITAS FORMULIR TAHUN PAJAK KEMENTERIAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 510/KMK.06/2002 TENTANG PENDANAAN DAN SOLVABILITAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap
Lebih terperinciPT. BANK RIAUKEPRI Divisi Teknologi dan Sistem Informasi. Panduan Penggunaan Aplikasi Kredit BLUD Batam
PT. BANK RIAUKEPRI Divisi Teknologi dan Sistem Informasi Panduan Penggunaan Aplikasi Kredit BLUD Batam DIVISI TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI KREDIT BLUD KODE BATAM Oleh: Divisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu Negara, karena semakin banyak pekerja yang sejahtera maka serta merta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan adalah pembahasan yang terus menjadi isu utama di Indonesia. Sejahteranya kelas pekerja dapat dianggap menjadi indikator sejahtera atau tidaknya
Lebih terperinciMenimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp
Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.57329/PP/M.XVIIIB/15/2014 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2010 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding sebesar
Lebih terperinciKuningan City, Jakarta, 22 Oktober Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua
Kuningan City, Jakarta, 22 Oktober 2015 Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Hari Tua Daftar isi Ketentuan program jaminan pensiun Harmonisasi program wajib dan sukarela Penyesuaian 2
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN
8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN 770 BAGI WAJIB PAJAK YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA; YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL; DAN/ATAU PEMBUKUAN PENCATATAN DALAM NEGERI LAINNYA/LUAR NEGERI.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN Ditetapkan tanggal 17 Juli 2007 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 Ditetapkan tanggal 17 Juli 2007 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka untuk
Lebih terperinci