Modul #6 Submodalitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul #6 Submodalitas"

Transkripsi

1 Modul #6 Submodalitas Darmawan Aji, CHt, CT.NLP, QWP Page 1 Pada saat kita berimajinasi maupun mengingat, kita menggunakan sistem neurologi yang sama. Dalam NLP kita menyebut proses tersebut sebagai re-presentasi (menghadirkan kembali). Dalam bahasa awam kita menyebutnya mengingat, membayangkan, berimajinasi, berkhayal, atau berpikir. Saat kita melakukan representasi, apa yang muncul dalam pikiran kita? Dalam bentuk apakah pikiran/imajinasi/ingatan kita? Misal, saya menyebutkan kata kopi - apa yang muncul dalam pikiran Anda? Apakah bayangan kopi favorit Anda? Atau aroma kopi yang menggoda? Atau suara pelanggan Anda yang berteriak minta dibuatkan kopi? He he... Setiap orang memiliki representasi yang berbeda tentang kopi. Namun, bisa dipastikan representasi yang muncul bisa dalam bentuk gambar (visual), suara (auditori), rasa-kulit (kinestetik), bau (olfactori), atau rasa-lidah (gustatori). Itulah lima macam sistem representasi kita. Di modul sebelumnya kita telah belajar tentang lima sistem representasi tersebut di atas. Para praktisi NLP biasanya menyingkatnya dengan istilah VAKOG Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory, Gustatory. Namun, ini barulah sebagian dari cerita, masing-masing sistem representasi ini ternyata memiliki rincian yang lebih halus. Kita mengistilahkannya dengan submodalitas. Misalnya, saat kita membayangkan sesuatu (visual), gambar di dalam benak kita memiliki warna, kontras, ukuran, lokasi yang berbeda-beda. Demikian pula dengan suara (auditory), masing-masing memori suara memiliki volume, nada, kecepatan dan arah yang berbeda-beda. Bagaimana dengan rasa di dalam tubuh (kinesthetic)? Ya, masing-masing memilki tekanan, arah, suhu yang berbeda-beda. Demikian pula dengan representasi internal yang berupa Olfactory dan Gustatory. Submodalitas adalah cara kita mengkodifikasi pengalaman internal. Tentu saja, submodalitas dari pengalaman kita tidak kita sadari sampai kita secara sadar mulai menyadarinya. Mari kita ulangi pembahasan kita secara ringkas: Kita berkomunikasi ke dalam diri dengan berpikir, mengingat, merasa, maupun berimajinasi. Kita menghadirkan kembali (mem-presentasikan ulang; me-re-presentasi-kan) pengalaman kita di dalam benak kita. Pengalaman tersebut direpresentasikan dalam bentuk gambar, suara, bau, dan rasa. Masing-masing representasi disimpan dengan struktur tertentu.

2 Struktur dari representasi internal ini diistilahkan dengan submodalitas. Saya ulangi lagi, Representasi Internal adalah cara kita mempresentasikan ulang (me-representasikan) sebuah pengalaman di dalam benak kita. Dalam bahasa awam, kita menyebut istilah merepresentasikan ini dengan istilah berpikir, mengingat, membayangkan, atau berimajinasi. Mari kita mencoba latihan berikut. Pikirkan salah seorang teman baik Anda. Sudah? Bagaimana persisnya Anda memikirkannya? Apakah dengan membayangkan dirinya (visual)? Atau mengingat namanya (Auditori)? Atau mengingat suaranya (Auditori)? Atau kombinasi di antaranya? Cara Anda menghadirkan ingatan tentang teman Anda inilah yang kita istilahkan dengan Representasi Internal. Page 2 Dari latihan ringkas barusan, sekarang Anda dapat melihat bahwa sebuah Representasi Internal (RI) disimpan dengan modalitas yang berbeda. Mungkin visual (Anda membayangkannya), auditory (Anda berkata dalam hati atau mendengar suara tertentu dalam kepala Anda), atau kinesthetic (Muncul sensasi fisik tertentu dalam diri Anda). RI ini bisa merupakan kombinasi ketiganya, atau dua, atau salah satu saja. Jika kita perhatikan lebih detil, masing-masing modalitas dalam RI Anda terdiri dari unsurunsur yang lebih detil. Dalam NLP, unsur-unsur pembentuk representasi internal Anda disebut submodalitas. Submodalitas ini ibarat bahan-bahan masakan. Untuk mendapatkan pengalaman tertentu, Anda perlu mencampurnya dengan kadar tertentu. Menariknya, nanti Anda akan menemukan bahwa saat Anda mengubah kadarnya, maka rasa masakan tersebut akan berubah. Cara terbaik untuk memahami submodalitas adalah dengan mengalaminya. Maka, berikut ini saya cantumkan berbagai latihan agar Anda memahami nilai dari submodalitas ini. Contrastive Analysis (Menganalisa Perbedaan) Saya ingin Anda membandingkan dua macam pengalaman: pengalaman yang menyenangkan dan kurang menyenangkan (atau jika Anda tidak memilikinya, Anda boleh membandingkan buah yang disuka dengan buah yang kurang disuka). Mari kita mulai dari pengalaman yang kurang menyenangkan. Munculkan kembali pengalaman tersebut kemudian isi tabel (lingkari) berikut ini. Modalitas Visual Auditori Submodalitas Pengalaman A Submodalitas Pengalaman B Besar - Kecil Besar - Kecil Bergerak Diam Bergerak Diam Asosiasi Disosiasi Asosiasi Disosiasi Jauh Dekat Jauh Dekat Terang Redup Terang Redup Berwarna Hitam putih Berwarna Hitam putih Panorama Berbingkai Panorama Berbingkai Lokasi (letak) Lokasi (letak) Banyak suara sedikit Keras Pelan Banyak suara sedikit Keras Pelan

3 Kinestetik Cepat Lambat Jauh Dekat Lokasi (internal eksternal, kanan kiri, depan belakang) Lokasi Diam bergerak Tekanan kuat lemah Nafas berat ringan Arah Cepat Lambat Jauh Dekat Lokasi (internal eksternal, kanan kiri, depan belakang) Lokasi Diam bergerak Tekanan kuat lemah Nafas berat ringan Arah Anda bisa lihat, pengalaman yang berbeda disimpan dengan struktur yang berbeda. Page 3 Lalu, benarkah dengan mengubah struktur sebuah pengalaman akan mengubah pemaknaan kita terhadapa pengalaman tersebut? Kita akan mengeksplorasinya di latihan-latihan berikutnya. Asosiasi dan Disasosiasi Anda tahu roller coster? Sekarang, saya ingin Anda membayangkan diri Anda sedang duduk di kursi terdepan dari sebuah roller coster. Sudah? Duduk dengan nyaman, lalu pasang sabuk pengaman Anda. Pastikan sabuk pengaman Anda ini terkunci dengan baik. Sebentar lagi, roller coaster yang Anda naiki akan segera bergerak. Perlahan-lahan roller coaster yang Anda naiki bergerak. Makin lama makin cepat. Dan wuzzz... semakin cepat! Rasakan pergerakannya, naiiik...turuuun... dengar teriakan orang-orang di sekitar Anda... bahkan, jika Anda pun ingin berteriak, teriaklah sekencang Anda... dan rasakan sekencang apa degupan jantung Anda saat ini (Hmm, Anda sudah selesai baca kan? Sekarang silahkan pejamkan mata dan bayangkan kejadian tadi). Ok, saya asumsikan Anda jujur pada diri Anda dan sudah melakukan latihan tadi (He he...). Bagaimana rasanya? Mari, kita bandingkan dengan yang satu ini. Bayangkan diri Anda sedang duduk di depan sebuah layar (televisi boleh, bioskop boleh, terserah Anda). Di layar tersebut Anda bisa melihat diri Anda sedang duduk di sebuah roller coaster bersama teman-teman Anda. Lalu, roller coaster itu mulai bergerak. Makin lama makin cepat. Naiik turuuun... Anda pun bisa mendengar teriakan Anda dan teman-teman Anda... Anda tentu merasakan hal yang berbeda kan? Mana pengalaman yang lebih kuat? Mana yang melibatkan emosi lebih kuat? Latihan 1 atau latihan 2? Biasanya, orang-orang merasakan pengalaman yang lebih kuat di latihan 1. Di dalam NLP, latihan 1 disebut asosiasi Anda melihat dan mengalami sebagai orang pertama. Sedangkan latihan 2 disebut disasosiasi Anda melihat sebagai orang kedua.

4 Asosiasi: kita terlibat langsung di dalam apapun yang kita bayangkan. Melihat dari mata kepala sendiri. Merasakan kembali emosinya. Disasosiasi: kita melihat diri kita dari sebuah jarak tertentu. Melihat dari mata orang lain. Orang-orang yang mengalami fobia terasosiasi dengan pengalamannya. Maka, kita bisa mengurangi intensitas emosi yang mereka alami dengan membuat pengalamannya terdisosiasi. Demikian pula sebaliknya, Anda dapat memperkuat ingatan tentang pengalaman positif di masa lalu dengan membuatnya diri Anda terasosiasi. Page 4 Asosiasi dan disosiasi adalah dua cara otak Anda mempersepsikan sebuah pengalaman. Saat Anda terasosiasi, Anda masuk ke dalam pengalaman tersebut dan merasakan kembali pengalaman tersebut. Namun, jika Anda terdosiasi, Anda tidak masuk ke dalam pengalaman tersebut, melainkan hanya menjadi pengamat dari pengalaman Anda sendiri. Terasosiasi artinya Anda terlibat dalam pengalaman tersebut, Anda melihat dengan mata kepala Anda sendiri, mendengar dengan telinga Anda, dan merasakan kembali emosi dari pengalaman ini. Hal ini dapat terjadi ketika Anda mengingat suatu pengalaman ataupun membayangkan sebuah persitiwa di masa depan. Terdisosiasi artinya Anda melihat sebuah pengalaman dari jarak tertentu. Anda menjadi pengamat yang netral. Anda terlepas dari emosi Anda, sehingga Anda pun lebih objektif dalam menilai pengalaman tersebut. Latihan Utilisasi Submodalitas Latihan #1 Apakah Anda memiliki kenalan yang kurang Anda sukai? Mungkin Anda kesal atau marah kalau mengingatnya? Jika Anda ingin menetralisir atau paling tidak mengurangi perasaan Anda kepadanya, Anda boleh melakukan latihan berikut. Munculkan gambar orang tersebut dalam pikiran Anda. Buat menjadi diam seperti foto. Lalu, beri bingkai yang lucu (misal bingkai bunga-bunga). Bagaimana perasaan Anda sekarang? Jika, Anda masih ingin menguranginya, Anda boleh menambahkan blos-on warna merah di pipinya dan bola bulat merah di hidungnya. Bagaimana perasaan Anda sekarang? Berubah bukan? Latihan #2 Pilih pengalaman yang kurang menyenangkan. Amati gambar yang muncul di pikiran Anda. Putar musik yang lucu untuk mengiringingya (misal soundtrack Doraemon), bagaimana perasaan Anda? Latihan #3 Pilih pengalaman yang memunculkan perasaan yang kurang nyaman dalam diri Anda. Amati perasaan tidak nyaman itu. Di bagian tubuh mana lokasinya? Apakah dia diam atau bergerak? Dengan imajinasi Anda, pindahkan lokasinya. Buat dia bergerak naik... turun... kemudian menuju ubun-ubun dan lepaskan... biarkan dia lepas ke udara... lakukan berulang-ulang sampai perasaan tidak nyaman tersebut hilang...

5 Latihan #4 Pilih salah satu pengalaman menyenangkan yang pernah Anda alami. Mungkin Anda pernah merasa begitu bahagia, atau Anda pernah merasa percaya diri, apapun pengalaman positif yang pernah Anda alami, saya ingin Anda mengingatnya kembali. Ok, sebelum kita lanjut, silahkan Anda catat: Perasaan apa yang muncul/anda alami? Apakah senang, bahagia, percaya diri atau...? Berapa skor intensitas pengalaman tersebut? Katakanlah perasaan yang muncul adalah bahagia, berapa nilainya? 1 untuk tidak terlalu bahagia, 10 untuk sangat bahagia. Page 5 Sekarang, mari lanjutkan prosesnya. Fokus ke pengalaman Anda. Apakah ada bayangan yang muncul? Jika ada, buat bayangan yang muncul menjadi semakin besar, semakin jelas, semakin berwarna, dan semakin dekat. Buat menjadi lebih hidup. Dan rasakan seakan-akan Anda sedang mengalaminya kembali (pastikan posisi Anda melihat dan mengalami dari mata kepala Anda sendiri/asosiasi). Setelah, melakukan latihan ini, berapa skor intensitas pengalaman Anda? Naik, bukan? Lihat, betapa mudahnya menguatkan sebuah pengalaman! Latihan #5 Sekarang, mari kita lanjutkan dengan latihan berikutnya. Anda tentu punya pengalaman yang tidak menyenangkan, betul? Silahkan Anda pilih satu. Lalu beri skor, 10 untuk sangat tidak menyenangkan, 1 untuk sebaliknya. Sebagai latihan, pilihlah pengalaman yang ringan (tidak terlalu berat) terlebih dulu. Anda sudah pilh? Catat emosi yang muncul saat mengingatnya dan catat juga skor-nya. Yang akan kita lakukan sebentar lagi adalah menurunkan skor-nya alias melemahkan pengalaman itu. Silahkan munculkan pengalamannya dalam pikiran Anda. Jika saat ini Anda terasosiasi, bayangkan Anda keluar dari tubuh Anda dan memunculkan pengalaman tersebut di sebuah layar (disosiasi). Sekarang, mari kita edit film di layar tersebut. Pertama, buat film di layar tersebut menjadi hitam putih. Lalu, buat agar lebih buram. Anda juga boleh atur kecepatan film-nya: apakah lebih cepat atau lebih lambat yang membuat Anda lebih neyaman menontonnya? Atau justru mungkin Anda ingin membuat film-nya berhenti (di-pause)? Silahkan. Sekarang, buat layarnya lebih kecil. Bagaimana perasaan Anda sekarang? Jauh lebih nyaman kan? Saya penasaran, turun di skala berapa perasaan Anda saat ini? Apa yang telah Anda latih adalah bagaimana mengubah representasi internal Anda. Dan Anda dapat melakukannya pada memori apapun.

6 Mengakses Perasaan Bahagia 1. Pikirkan satu pengalaman bahagia. 2. Tutup mata Anda dan imajinasikan secara detil pengalaman tersebut. Lihat, dengar, dan ingat perasaannya dengan jelas. 3. Bayangkan Anda masuk menyatu ke dalam pengalaman ini. Rasakan seakan-akan pengalaman ini begitu nyata, seakan-akan Anda sedang mengalaminya kembali sekarang 4. Lihat apa yang dapat Anda lihat, dengar apa yang dapat Anda dengar, dan rasakan kebahagiaan ini. Buat gambarnya lebih cerah, lebih berwarna. Bernapaslah dengan bahagia. 5. Fokuskan perhatian Anda pada perasaan bahagia di tubuh Anda, rasakan darimana perasaan ini mula-mula muncul kemana perasaan ini bergerak dan berputar.. 6. Imajinasikan Anda mampu mengendalikan perasaan ini dan gerakkan perasaan ini lebih cepat, lebih kuat menyebar ke seluruh tubuh Anda! Dan rasakan bagaimana perasaan bahagia ini menguat 7. Pikirkan satu waktu di masa depan, kapan dan dimana Anda akan memanfaatkan perasaan bahagia ini. Page 6 Ringkasan Daftar Submodality Visual Asosiasi (pelaku) atau disosiasi (pengamat) Film, slide (gambar bergerak/snapshot) atau foto/gambar diam Berwarna atau hitam-putih Panorama (tanpa bingkai) atau dengan bingkai Tiga dimensi atau dua dimensi Jauh atau dekat Ukuran (Besar, kecil, sedang) Lokasi (kanan, kiri, tengah, atas, bawah) Auditori Volume Kinestetik Nada (tinggi atau rendah) Sumber suara (internal atau eksternal; kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah) Keunikan Terus-menerus atau putus-putus Perasaan apa? Lokasi (bagian tubuh mana?) Diam atau bergerak?

7 Swish Pattern Swish Pattern adalah contoh salah satu teknik turunan dari Submodalitas. Teknik ini efektif untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan dan menggantikannya dengan perilaku yang baru. Tujuannya adalah menciptakan momentum menuju keadaan yang diinginkan. Langkah-langkah: 1. Identifikasi perilaku yang ingin diubah. Perilaku apa yang ingin Anda ubah? 2. Identifikasi gambar mental yang mewakili keadaan internal atau situasi eksternal pemicu perilaku tersebut (selanjutnya kita sebut sebagai gambar lama). Kapan saja perilaku ini muncul? Apa yang Anda lihat, dengar, atau rasa tepat sebelum perilaku tersebut muncul? Buat gambaran yang besar dan cerah yang mewakili a pa yang Anda lihat tepat sebelum perilaku tersebut muncul (gerakkan tangan Anda di hadapan klien untuk membantunya membentuk gambaran di dalam benaknya). Sekarang singkirkan gambar tersebut (gerakkan tangan Anda ke samping sebagai isyarat untuk menyingkirkan gambaran mental tersebut). 3. Buat gambar mental yang mewakili perilaku baru. Idealnya seperti apa perilaku Anda? Perilaku seperti apa yang Anda inginkan untuk menggantikan perilaku di tadi? Imajinasikan sebuah layar di depan Anda, bayangkan Anda dapat melihat diri Anda di dalam layar sedang melakukan perilaku baru tersebut. Apa yang Anda lihat? Pastikan perilaku baru tersebut memenuhi kriteria WFO. 4. Sisipkan gambar baru di sudut kiri bawah, kecil dan gelap. Secara cepat buat gambar baru ini membesar menutupi gambar lama (Anda boleh juga menambahkan bunyi SWIIISSH, namun itu bukan yang terpenting, yang terpenting adalah perubahan dari gambar lama ke gambar baru). Tutup mata Anda dan dapatkah Anda memunculkan gambar lama Anda di depan Anda? Pastikan besar, cerah, dan seakan-akan Anda sedang mengalaminya kembali. Atau Munculkan gambar besar dan cerah yang mewakili perilaku lama Anda di depan Anda. Dapatkah Anda menyisipkan gambar baru di sudut kiri bawah Anda, kecil dan gelap? Atau Sisipkan gambar kecil dan gelap yang mewakili perilaku baru Anda di sudut kiri bawah gambar lama tersebut. Bagus, sekarang buat gambar baru itu membesar semakin terang dan berwarna sehingga menutupi gambar lama sementara gambar lama itu mengecil ke arah sudut kiri bawah Anda menjadi semakin kecil dan gelap, lakukan dengan cepat saat saya mengatakan WUZZZ atau Sekarang, buat gambar lama mengecil dan meredup menjadi gelap. Pada saat yang sama, buat Page 7

8 gambar perilaku baru menjadi besar dan cerah. Lakukan dengan sangat cepat saat saya mengatakan WUZZ. Ingat, otak kita belajar sangat cepat. Wuzzzz... Bersihkan layar Ulangi minimal 5x 5. Future Pacing Pikirkan Anda pada situasi yang memicu peilaku lama, apa yang muncul di dalam benak Anda? Page 8 Swish Pattern Kondisi yg tidak diinginkan (asosiasi) Kondisi yg diinginkan (disasosiasi)

Darmawan Aji Performance Coach. The Essential NLP. Versi 2.1.

Darmawan Aji Performance Coach. The Essential NLP. Versi 2.1. Darmawan Aji Performance Coach The Essential NLP Versi 2.1 www.darmawanaji.com THE ESSENTIAL NLP Follow: www.mindcoach.tumblr.com NLP is meta-discipline which focuses on the discovery and coding of patterns

Lebih terperinci

Modul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1

Modul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1 Modul #2 NLP Presupposition Darmawan Aji, Certified NLP Trainer Page 1 NLP memiliki asumsi-asumsi yang dijadikan landasan dari bangunan NLP. Tanpa asumsiasumsi ini, metodologi maupun teknik NLP tidak dapat

Lebih terperinci

Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1

Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1 Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1 Kita berhubungan dengan dunia luar melalui: Apa yang kita LIHAT Apa yang kita DENGAR Apa yang kita SENTUH Apa yang kita BAUI Apa yang kita KECAP Di dalam

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.4. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 4 Menguasai Membaca Beberapa Kata Sekaligus Terimakasih Anda menyaksikan kembali Kursus Membaca Cepat Online,

Lebih terperinci

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar LATIHAN PERNAFASAN Pengantar 1. Teknik pernafasan: kembangkan perut pada saat menarik nafas dalam, dan kempiskan perut pada saat membuang nafas. 2. Sebaiknya bernafas melalui hidung. 3. Biarkan dada mengikuti

Lebih terperinci

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul

Lebih terperinci

Manusia (The Human) INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER. Adam Hendra Semester Genap 2016/2017

Manusia (The Human) INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER. Adam Hendra Semester Genap 2016/2017 Manusia (The ) INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER Semester Genap 2016/2017 Adam Hendra Brata @adamhendrabrata Manusia (user) Interaction H C I Computer Manusia Manusia adalah salah satu faktor yang sangat menentukan

Lebih terperinci

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa

Lebih terperinci

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa 5 Aku Tidak Mengerti Orang Biasa Setelah pertengkaran aneh beberapa minggu lalu, aku berhasil mendapatkan hari libur minggu yang menyenangkan. Kali ini tanpa Siska ataupun ketua yang merencanakan menyusun

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor

Lebih terperinci

Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Hypno-EFT

Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Hypno-EFT Hypno-EFT Identifikasi Masalah (hal 2) - Cari tahu sedetil mungkin kejadian yang memicu munculnya emosi. - Cek emosi, sebanyak mungkin. - Cek Intensitas (0-10)? Priming The Subconscious for Change (hal

Lebih terperinci

ASPEK MANUSIA DALAM IMK. Muhamad Alif, S.Kom UTM

ASPEK MANUSIA DALAM IMK. Muhamad Alif, S.Kom UTM ASPEK MANUSIA DALAM IMK Muhamad Alif, S.Kom UTM Hardware Software Brainware (manusia) Ketiga komponen hrs saling bekerja sama agar sebuah sistem komputer dapat bekerja dengan sempurna. Komputer memproses

Lebih terperinci

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB copyright 2014 www.totokpdy.com 7 KIAT CEPAT AKRAB PENDAHULUAN Siapa sih yang tidak ingin memiliki teman? Terlepas siapa diri kita, entah sebagai pelaku bisnis, mahasiswa, praktisi profesional maupun amatir,

Lebih terperinci

Proses Penciptaan Tari. Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd.

Proses Penciptaan Tari. Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd. Proses Penciptaan Tari Oleh : Joko Pamungkas, M.Pd. SENI Tari? BAGAIMANA MEMBUAT SENI TARI? ANDA BISA??????? BAGAIMANA PROSES DAN STATEGINYA???????? IDE EKSPLORASI proses berfikir, berimajinasi, merasakan,

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi 1

Daftar Isi. Daftar Isi 1 Daftar Isi Daftar Isi 1 Bab 1 : Pendahuluan 2 Bab 2 : Mengenali Somatic-Signal 4 Bab 3 : Langkah-Langkah Dasar Somatic Signal Therapy (SST) 6 Bab 4 : Pengubahan Strategi Dalam SST 9 Bab 5 : Contoh Kasus

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF 291 PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF Ibnu R. Khoeron 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN

LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN KONSEP DASAR 1. Perbedaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. 2. Perlu dibantu cara pembelajaran yg mendukung actived learning.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi, baik informasi yang berupa ilmu pengetahuan umum, teknologi, maupun yang lainnya.

Lebih terperinci

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia PERSPEKTIF TERBALIK Namaku Aji. Aku hanyalah seorang remaja biasa dengan penampilan yang tak kalah biasa. Kehidupan sosial ku pun bisa dibilang biasa-biasa saja. Bahkan aku belum menuai apapun di kehidupanku.

Lebih terperinci

II. Deskripsi Kondisi Anak

II. Deskripsi Kondisi Anak I. Kondisi Anak 1. Apakah Anak Ibu/ Bapak termasuk mengalami kelainan : a. Tunanetra b. Tunarungu c. Tunagrahita d. Tunadaksa e. Tunalaras f. Tunaganda g. Kesulitan belajar h. Autisme i. Gangguan perhatian

Lebih terperinci

Berlibur Bersama Fisika

Berlibur Bersama Fisika Berlibur Bersama Fisika Wuiii untung saja ada gaya sentrifugal, kalau tidak saya bisa jatuh waktu melewati loop (lintasan melingkar) roller coaster. Saya gosok telinga saya, apa benar yang saya dengar,

Lebih terperinci

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK

Interaksi Manusia dan Komputer. Aspek Manusia dalam IMK Interaksi Manusia dan Komputer Tujuan Perkuliahan Menjelaskan aspek-aspek manusia yang terkait dengan IMK Mengetahui pentingnya aspek manusia dalam merancang IMK Coba Diskusikan Hal Berikut ini: 1. Bagaimana

Lebih terperinci

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer HUMAN Manusia merasakan dunia nyata dengan menggunakan piranti yang lazim dikenal dengan panca indera -mata, telinga, hidung, lidah dan kulit- sehingga lewat komponen inilah kita dapat membuat model manusia

Lebih terperinci

REAL TOOLS FOR REAL LIFE

REAL TOOLS FOR REAL LIFE Pernahkah Anda bertanya kepada diri sendiri? ~ Ketika sedang menghadapi masalah, terutama yang berkaitan dengan emosi dan pikiran, bagaimana Saya membantu diri sendiri? ~ Bagaimana Saya berkontribusi membuat

Lebih terperinci

ali muqoddas, S.Sn, M.Kom

ali muqoddas, S.Sn, M.Kom ali muqoddas, S.Sn, M.Kom ali.dinus@gmail.com 0823 2707 9971 skil presentasi Olah Vocal apa yang membedakan cara berpidato mereka? adalah elemen penting dalam presentasi lebih dari sekedar menyampaikan

Lebih terperinci

BAGUS ITU!!! Beautiful Mind Beatiful Life : I

BAGUS ITU!!! Beautiful Mind Beatiful Life : I Beautiful Mind Beatiful Life : I BAGUS ITU!!! Ilustrasi : Setiap pagi sepasang suami isteri selalu menikmati sarapan pagi bersama di ruang makan rumahnya. Ruang makan itu berjendela besar dan menghadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab IV ini, peneliti akan menunjukkan hasil penghitungan untuk menentukan batas kelompok subjek penelitian dan mendeskripsikan data tentang kemampuan berpikir aljabar siswa

Lebih terperinci

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah nafas kehidupan dari sebuah lembaga pendidikan. Dapatkan saudara membayangkan sebuah universitas tanpa adanya kegiatan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah karya seni yang diciptakan tidak lepas dari emosional, tekanan psikologis, kepribadian, bahkan dari pengalaman seseorang yang menciptakan karya seni tersebut. Tekanan-tekanan

Lebih terperinci

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning Insight Institute Memulai Pengajaran/ pelatihan Kunci Mulailah tepat waktu Perlakuan dengan semua audience Membangun Hubungan baik Bangun kredibilitas anda.

Lebih terperinci

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN TEKNIK KOMUNIKASI Saifoe El Unas KUNCI KESUKSESAN Apa faktor penting kesuksesan? Dari berbagai survey, 85% dari kesuksesan berkaitan langsung dengan: Kemampuan berkomunikasi, dan Ketrampilan membina hubungan

Lebih terperinci

Tutorial CorelDRAW. Pustaka: CorelDRAW Documentation Lizard Wijanarko

Tutorial CorelDRAW. Pustaka: CorelDRAW Documentation Lizard Wijanarko Tutorial CorelDRAW Modul 2 Aditya Wikan Mahastama Universitas Kristen Duta Wacana Pustaka: CorelDRAW Documentation Lizard Wijanarko http://creativecurio.com/2009/06/4-tips-for-creating-an-effectiveposter-design/

Lebih terperinci

MODALITAS BELAJAR (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) LEARNING STYLE (MODEL KERJA OTAK) (3 JAM)

MODALITAS BELAJAR (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) LEARNING STYLE (MODEL KERJA OTAK) (3 JAM) Kholid A.Harras KONSEP DASAR Perbedaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Perlu dibantu cara pembelajaran yang mendukung actived learning Perlu strategi belajar yang dapat mengarah pada proses life-long

Lebih terperinci

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer

DESAIN. Interaksi Manusia & Komputer DESAIN Interaksi Manusia & Komputer Course Overview Design Grafis Filosofi Desain Prinsip-prinsip Desain Grafis Unsur-unsur visual ekonomi Teknik-teknik kode Tifografi Fonts Warna Desain icon Desain Grafis

Lebih terperinci

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment) Measurement I DIGIT SPAN (Before Treatment) ( Forward (F) Digit ) Series Trial I Trial II --2-9- ---9-2-- -2---1 ---- -1-9--- -9-2--- -9-1---2- -1--9--- --1-9-2--- --2-9--1-- 9 2-----2--- -1--9--2--- (

Lebih terperinci

Hati Hanya Lah Alat. Bahkan pada manusia itu diatas dirinya (nafs) ada yang tahu (bashiroh) (al qiyamah:14)

Hati Hanya Lah Alat. Bahkan pada manusia itu diatas dirinya (nafs) ada yang tahu (bashiroh) (al qiyamah:14) Daftar Isi 1. Pendahuluan 2. Allah Itu Bukan Alif Lam Lam Ha 3. Ada Allah yang Meliputi Segala Sesuatu 4. Allah yang Deket Banget 5. Amnesia Dosa 6. Belilah Hamba dan Lunasi dengan Keridhoan Mu 7. Berbisik

Lebih terperinci

BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN. By ABDULKHOLID.S.Psi. I. PENGERTIAN dan PRINSIP BELAJAR. A. Pengertian Belajar

BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN. By ABDULKHOLID.S.Psi. I. PENGERTIAN dan PRINSIP BELAJAR. A. Pengertian Belajar BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN By ABDULKHOLID.S.Psi I. PENGERTIAN dan PRINSIP BELAJAR A. Pengertian Belajar Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan perubahan

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Channels

Dasar-Dasar Channels Bab 1 Dasar-Dasar Channels Sebelum kita masuk dalam latihan menggunakan Channels, mungkin satu hal yang perlu Anda ketahui terlebih dulu. Apa itu Channels? Ini merupakan pertanyaan mendasar karena tanpa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

Modul Praktikum Dasar Broadcasting

Modul Praktikum Dasar Broadcasting Modul Praktikum Dasar Broadcasting Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere adalah aplikasi editing video yang sesuai dengan standar penyiaran. Hadirnya modul ini diharapkan dapat memberikan panduan dasar

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan

Lebih terperinci

BAB IX MACROMEDIA FLASH (5) MASK DAN MASKING

BAB IX MACROMEDIA FLASH (5) MASK DAN MASKING BAB IX MACROMEDIA FLASH (5) MASK DAN MASKING Materi yang dipelajari pada bagian ini adalah: Membuat layer mask, animasi mask dan multilayer masking Mask adalah fasilitas dari Flash yang membuat Anda bisa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

Lebih terperinci

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop

Adobe Photoshop CS3. Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Adobe Photoshop CS3 Bagian 2 Bekerja dalam Photoshop Mengapa Photoshop? Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang menjadi standar dalam industri digital imaging. Sekarang, memiliki keahlian dalam menggunakan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk

Lebih terperinci

Definisi Karakter. Pengertian Karakter Menurut Para Ahli. 1. Maxwell

Definisi Karakter. Pengertian Karakter Menurut Para Ahli. 1. Maxwell Definisi Karakter Pengertian Karakter Menurut Para Ahli 1. Maxwell Menurut Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat

Lebih terperinci

Kelas Bisnis Online. Facebook Marketing. Bag. 2. Kelas Bisnis Online Fahmi Hakim

Kelas Bisnis Online. Facebook Marketing. Bag. 2. Kelas Bisnis Online Fahmi Hakim Kelas Bisnis Online Facebook Marketing Bag. 2 Jualan menggunakan Fans Page FACEBOOK Jika di materi 7 bagian 1, anda sudah mempelajari bagaimana mengoptimalkan akun personal facebook untuk jualan, maka

Lebih terperinci

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MASA BAYI

PERKEMBANGAN MASA BAYI PERKEMBANGAN MASA BAYI Tahap Masa Bayi Neonatal (0 atau baru Lahir-2 minggu Bayi (2 minggu- 2 tahun) TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI Belajar makan makanan padat Belajar berjalan Belajar bicara Belajar menguasai

Lebih terperinci

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING Suhel Madyono Universitas Negeri Malang Alamat: Tunjung, Udanawu, Blitar, HP: 085733311038 e-mail: suhel.madyono.fip@um.ac.id Abstrak: Metode pembelajaran di SD

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA Anita Iskhayati, S.Kom Apa Itu Three-Point Lighting? Three-point lighting (pencahayaan tiga titik) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi,

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Fakultas FDSK Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 1 PERSEPSI bagaimana orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Nina Maftukha S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain

Lebih terperinci

FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI

FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI FAKTOR MANUSIA (2) (LANJUTAN) DOSEN. UTAMI DEWI WIDIANTI PANCA INDERA (1) A. Indera Penglihatan, atau mata merupakan salah satu panca indera manusia yang paling berharga. Mata manusia terutama digunakan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah

INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah INTERVENSI DINI (EARLY INTERVENTION) ANAK MDVI (MULTIPLE DISABILITY VISUALY IMPAIRMENT) Sukinah Apa yang kita lakukan? BAGAIMANA CARANYA Melalui asesmen : PAVII (Parents and Visually Impairment Infants)

Lebih terperinci

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan

Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan . Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan

Lebih terperinci

BAGIAN III W A R N A

BAGIAN III W A R N A BAGIAN III W A R N A Warna merupakan unsur desain yang pertama paling menarik perhatian seseorang dalam kondisi apapun. Setiap permukaan benda akan tampak berwarna, karena benda tersebut menyerap dan memantulkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Secara psikologis belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

Lebih terperinci

Mari kita mulai! Langkah 1: Tambahkan Kosong New Layer

Mari kita mulai! Langkah 1: Tambahkan Kosong New Layer Photoshop tutorial, kita akan mempelajari cara mudah membuat dan menambahkan petir untuk gambar dengan Photoshop! Ada beberapa cara yang berbeda untuk membuat petir menggunakan Photoshop. Cara kita akan

Lebih terperinci

PANDUAN BELAJAR ILMU SILAT GAIB LEVEL 1

PANDUAN BELAJAR ILMU SILAT GAIB LEVEL 1 PANDUAN BELAJAR ILMU SILAT GAIB LEVEL 1 Salam Sejahtera Calon Muridku.. Sebelum masuk sesi berlatih Ilmu Silat Gaib, Saya akan menjelaskan darimana Saya mendapatkan Ilmu Silat tersebut, apa itu Silat Gaib,

Lebih terperinci

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 5. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 5. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting Modul ke: TEKNIK EDITING II Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Pertemuan 5 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn KONSEP EDITING KONSEP EDITING Setelah memahami hubungan

Lebih terperinci

TINGKATKAN PERCAYA DIRI

TINGKATKAN PERCAYA DIRI Profesi Trainer 6 TINGKATKAN PERCAYA DIRI RASA GUGUP - Kita selalu ingin buang air kecil ketika akan menjadi pembicara didepan forum? - Keringat dingin menjalar di tubuh kita? - Telapak tangan terasa basah?

Lebih terperinci

PERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa

PERSEPSI KELOMPOK 4. Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa PERSEPSI KELOMPOK 4 Febrianto Amelia Sheren Shelly Meilisa Pengamatan Dunia Nyata Persepsi kita terhadap dunia nyata merupakan olahan smua informasi yang di terima oleh inderaindera yang dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com TERPERANGKAP Seberapa percayakah kau dengan apa yang ada di hadapanmu? Apakah setiap benda, padat, cair, gas yang kaurasakan itu nyata? Apakah tangan ini bergerak sesuai kehendakmu? Kaki ini berdiri menopang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH 51 BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH DENASRI KULON KAB. BATANG A. Analisis Perencanaan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER MATERI DAN REFERENSI Mata Kuliah Interaksi Manusia dan Komputer ini menerangkan tentang dasar-dasar interaksi manusia dengan komputer, sehingga mahasiswa nantinya akan mampu

Lebih terperinci

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Kierkegaard dan Sepotong Hati Kierkegaard dan Sepotong Hati Langit sudah memerah. Matahari yang anggun nyaris meninggalkan tahtanya. Meninggalkan aku dalam tanda tanya. Aku mempercepat langkah menaiki anak-anak tangga yang cukup curam.

Lebih terperinci

Interaksi Manusia - Komputer

Interaksi Manusia - Komputer Interaksi Manusia - Komputer Marcello Singadji marcello.singadji@upj.ac.id, singadji@gmail.com OVERVIEW Memahami keterbatasan manusia dalam mengolah informasi. Memahami berbagai media penyampaian informasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Gaya Belajar 2.1.1 Pengertian Gaya Belajar Gaya belajar menurut Winkel (2005) adalah cara belajar yang khas bagi siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

Membuat Gambar Animasi dengan Berbagai Macam Gerak

Membuat Gambar Animasi dengan Berbagai Macam Gerak Membuat Gambar Animasi dengan Berbagai Macam Gerak Tatik yuniati tatikyuniati10@yahoo.co.id Abstrak Animasi adalah gambar begerak berbentuk dari sekumpulan objek (gambar) yang disusun secara beraturan

Lebih terperinci

Penggunaan Ide Visual Kriptografi dalam Pengenkripsian Multimedia

Penggunaan Ide Visual Kriptografi dalam Pengenkripsian Multimedia Penggunaan Ide Visual Kriptografi dalam Pengenkripsian Multimedia Eric Christopher / 13509037 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Aspek Manusia dalam IMK

Aspek Manusia dalam IMK Minggu 3 Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Coba Diskusikan Hal Berikut ini: 1. Bagaimana membuat sebuah desain antarmuka yang efektif? 2. Aspek apa saja yang mempengaruhi manusia dalam IMK? Bagaimana

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

TERAPI THOUGHT STOPPING Penghentian Pikiran

TERAPI THOUGHT STOPPING Penghentian Pikiran BUKU MODUL MATA KULIAH KEPERAWATAN JIWA TERAPI THOUGHT STOPPING Penghentian Pikiran DISUSUN OLEH : Ns. ENI HIDAYATI, S.Kep, M.Kep RIWAYATI, SKp FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB

Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB Take Home Test Akustik TF3204 Laporan Kondisi Ruangan Aula Barat ITB Disusun Oleh: Krisna Resi 13307061 Latar Belakang Aula barat ITB merupakan ruangan yang dirancang untuk melakukan beberapa kegiatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk 2. Berdiri tanpa bantuan 3. Duduk tanpa bersandar dengan kaki bertumpu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Representasi Matematis a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis Menurut NCTM (2000) representasi adalah konfigurasi atau sejenisnya yang berkorespondensi

Lebih terperinci

Optimalisasi Kompetensi Widyaiswara Melalui Membaca dan Menulis. Oleh: Mardhiati Thamrin, S.Si (Widyaiswara Pertama BDK Padang)

Optimalisasi Kompetensi Widyaiswara Melalui Membaca dan Menulis. Oleh: Mardhiati Thamrin, S.Si (Widyaiswara Pertama BDK Padang) Optimalisasi Kompetensi Widyaiswara Melalui Membaca dan Menulis Oleh: Mardhiati Thamrin, S.Si (Widyaiswara Pertama BDK Padang) Abstrak Kegiatan membaca dan menulis merupakan sebuah keniscayaan bagi seorang

Lebih terperinci

: PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT. I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint.

: PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT. I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint. MATA TATARAN : PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint. B. Peserta dapat mengaplikasikan bahan ajar dalam

Lebih terperinci

Alexander Christian Nugroho

Alexander Christian Nugroho CLASSROOM ACOUSTICS Alexander Christian Nugroho STUDI KASUS : TVST B Pada tugas Topik Khusus kali ini, peserta kuliah diminta untuk memberikan persepsinya mengenai sebuah ruangan kelas dengan kapasitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007) BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, baubauan, pengecapan

Lebih terperinci

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai. KOPI - Sudah ya capek aku lari-larian terus.. niat sekali ya ngelitikin aku?? ujar Xena ketika Ican mengejarnya di sebuah Taman Tiara yang biasa mereka datangi di waktu senggang. Xena dan Ican sudah dua

Lebih terperinci

MODUL 1 PERUBAHAN POLA PIKIR & KARAKTER A. SUB POKOK BAHASAN Memahami Peran Kekuatan Pikiran dan dalam menjadi Pengusaha B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Profil Pemakai (Manusia)

Profil Pemakai (Manusia) Pengguna Profil Pemakai (Manusia) Manusia dapat dipandang sebagai sistem pemroses informasi : Informasi diterima dan ditanggapi melalui saluran input-output (indera). Informasi disimpan dalam ingatan (memori).

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

Faktor Manusia. Aspek2 Penting IMK. Aspek Manusia Aspek Komputer Aspek Lingkungan Kerja (ergonomik)

Faktor Manusia. Aspek2 Penting IMK. Aspek Manusia Aspek Komputer Aspek Lingkungan Kerja (ergonomik) Faktor Manusia 1 Aspek2 Penting IMK Aspek Manusia Aspek Komputer Aspek Lingkungan Kerja (ergonomik) 2 1 Tujuan Pemahaman Aspek IMK agar dicapai suatu kondisi yang senyaman mungkin ketika seseorang harus

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

Mendengar Secara Aktif

Mendengar Secara Aktif Mendengar Secara Aktif Selama kursus ini, anda akan melihat bahwa pertanyaan (bagaimana merumuskan pertanyaan, bagaimana mengajukannya dan jenis pertanyaan apa yang diajukan) akan menjadi tema yang konstan.

Lebih terperinci

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan : 1 MODALITAS BELAJAR Nama : Faridatul Fitria NIM : 152071200008 Prodi/SMT : PGMI A1/ V Email Ringkasan : : faridatulfitria05@gmail.com Artikel ini membahas tentang modalitas belajar. Definisi model belajar

Lebih terperinci

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia 1 Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia harus on the way ke Korea. Korea? Huh, bahkan dia pun tak

Lebih terperinci