MODALITAS BELAJAR (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) LEARNING STYLE (MODEL KERJA OTAK) (3 JAM)
|
|
- Farida Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kholid A.Harras
2 KONSEP DASAR Perbedaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Perlu dibantu cara pembelajaran yang mendukung actived learning Perlu strategi belajar yang dapat mengarah pada proses life-long learning
3 ISI PELATIHAN LEARNING HOW TO LEARN MODALITAS BELAJAR (VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK) LEARNING STYLE (MODEL KERJA OTAK) (3 JAM) NOTE-TAKING SKILLS (3 jam) POWER READING (3 jam) BELAJAR DENGAN CRITICAL THINKING (3 jam)
4 Memahami cara belajar yang efektif
5 LEARNING HOW TO LEARN Memahami cara belajar yang sesuai dengan diri kita MODALITAS BELAJAR (jalur informasi masuk ke otak yang lebih peka) Auditory (telinga) Visual (mata) Kinestetik (gerakan) AREA OTAK YANG AKTIF Bagian Kiri (sekuensial) Kanan (Acak) Bagian Depan (abstrak) Belakang (Konkrit)
6 OTAK KANAN DAN KIRI
7 THINKING STYLE SA AA SK AK
8 MODEL BERPIKIR OTAK KIRI CENDERUNG DETAIL SUKA MELAKUKAN PERENCANAAN SUKA HAL-HAL YANG LOGIS SUKA MELAKUKAN ANALISIS MASALAH
9 MODEL BERPIKIR OTAK KANAN BERPIKIR CENDERUNG MENYELURUH DIPENGARUHI EMOSI SERING MENGGUNAKAN INTUISI SUKA CARA KERJA YANG BERBEDA-BEDA
10 PROSES PENYEIMBANGAN (PEMIKIR OTAK KIRI) MEMELIHARA HEWAN MENCOBA BERBAGAI RESEP MENCOBA BERBAGAI ROUTE YANG BERBEDA MENDENGARKAN MUSIK
11 PROSES PENYEIMBANGAN (PEMIKIR OTAK KANAN) MERANGKAI RAKITAN MERENCANAKAN SESUATU MENGATUR FOTO, PERANGKO, DLL MENGANALISA SESUATU
12 Mencatat dengan mengaktifkan dua belahan otak
13 KETRAMPILAN MENCATAT Dibutuhkan suatu metode pencatatan yang mampu mengoptimalkan kerja kedua belahan otak Kerja otak yang lebih bersifat bercabang daripada linear, sehingga dibutuhkan cara mencatat yang sesuai dengan kerja otak Mengenalkan metode mencatat yang menarik, menggunakan tehnik pencatatan yang penuh arti
14 MACAM-MACAM BENTUK PENCATATAN (1) SPIRAL LEARNING, yaitu dengan cara memperkenalkan hal yang ringan kemudian berhenti, kembali lagi mengenalkan hal yang lebih mendalam, berhenti lagi dan kembali mengaktifkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya menjadi suatu meaning. STORY TELLING, dimana informasi yang ada dalam bahan ajar dibentuk dalam cerita, kemudian siswa diminta untuk menceritakannya kembali dengan gaya mereka.
15 MACAM-MACAM BENTUK PENCATATAN (2) PEER PRESENTING, yaitu memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir sebentar, kemudian memberi kesempatan untuk mencatat dengan cara mereka, terakhir siswa diminta untuk menjelaskan apa yang dicatat di depan kelas. DRAWING, memberikan kertas kepada siswa, kemudian meminta untuk mengekspresikan apa yang mereka pahami melalui sebuah gambar. Terakhir siswa tersebut diminta untuk menceritakan maksud ekspresi gambarnya.
16 MACAM-MACAM BENTUK PENCATATAN (3) PERSONAL LIFE, mengeksplorasi materi pelajaran dengan cara menghubungkannya dengan kehidupan pribadi masing-masing siswa. MIND MAPPING, merupakan suatu jaringan, thematik, dan gambar yang diatur melalui peripheral thoughts, yang penuh warna dan diatur berdasarkan ide-ide kunci. Dipopulerkan oleh Tony Buzan, Michael Gelb dan Nancy Margulies.
17 KONSEP MIND MAPPING Mulai dengan tema utama ada di tengah, buat dari kata kunci dan beri gambar dan warna yang dapat memperkuat koneksi. Kemudian buatlah cabang-cabang utama untuk setiap sub tema, dengan menggunakan kata kunci serta gambar dan warna yang dapat memperkuat koneksi. Digunakan single words untuk setiap kata kunci dari sebuah konsep Jika memungkinkan buat hubungan imajinatif dari keseluruhan mind-map Setiap cabang yang dibuat harus saling berhubungan, hal ini digunakan untuk memastikan bahwa mindmap yang dibuat memiliki struktur dasar sesuai konsep Gunakan kreativitas, biarkan pikiran kita sebebasnya.
18 Membaca cepat dengan pemahaman tinggi
19 HAMBATAN MEMBACA CEPAT Pembaca menggerakkan bibirnya ketika membaca di dalam diam (membaca dalam hati. Hal ini mengindikasikan adanya vokalisasi di dalam pembacaan kata per kata Pembaca membaca kata per kata Pembaca menyuarakan setiap kata Materi yang dibaca terlalu sulit, pembaca tidak memiliki latar belakang pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk memahami apa yang dibaca. Gerakan mata (eye-movement) pembaca yang tidak fleksibel, karena sempitnya jangkauan mata
20 HAMBATAN MEMBACA CEPAT Gerakan mata pembaca tidak memiliki ritme yang tepat dan membuat kesalahan dalam melakukan sapuan ke belakang Membaca dengan sangat lambat dan terlalu banyak berhenti Pembaca mengenali kata-kata dengan lambat. Pembaca mengalami kesulitan untuk meneropong dan menyatukan bacaan. Pembaca terlalu banyak melakukan lompatan kembali ke kata-kata atau kalimat sebelumnya Pembaca tidak dapat membaca di dalam thought units (perhatian secara keseluruhan)
21 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN MEMBACA Jangkauan Mata Konsentrasi Kemampuan Mempersepsi (memahami dan mengartikan kata) Fiksasi (loncatan mata)
22 RUMUS KECEPATAN MEMBACA JUMLAH KATA YANG DIBACA WAKTU MEMBACA (dalam menit)
23 Belajar dengan mengembangkan ketrampilan berpikir
24 INTRODUCTION Ketrampilan Berpikir PROBLEM SOLVING DECISION MAKING Inquisitiveness & scepticism CRITICAL THINKING Pasif Tidak Kritis
25 EXISTING CONDITION Pembelajar Pasif Hanya mengingat, kurang memahami Kurang rasa ingin tahu Kurang kemampuan pengelolaan pengetahuan Pengelolaan Pikiran dan Pengetahuan STIMULASI
26 CONCEPTUAL FRAMEWORK CTQL FRAME WORK OF ANALYSIS THINKING SKILLS CRITICAL THINKING EVALUATION OF THOUGHT STATE OF DISEQUILLIBRIUM RENOVATION of MENTAL STRUCTURE Decision making Problem solving Creativity
27 What is CTQL Daftar pertanyaan yang dikembangkan dari pertanyaan generik dan yang mampu menstimulasi munculnya suatu ketrampilan berpikir tertentu Identifikasi Perbandingan Analisis dan sintesis Evaluasi Prediksi Applikasi
28 EXAMPLES OF CTQL GENERIC QUESTIONS Bagaimana...dapat digunakan untuk...? Apa yang akan terjadi jika...? Apa saja implikasi dari...? Apa saja yang dapat dianalogikan dengan...? Bandingkan...dengan...dalam hal...! Apa yang terbaik mengenai...mengapa? Apa satu pemecahan terhadap masalah...? Cara lain apa yang dapat digunakan untuk meninjau...? Thinking Skills Induced Application Prediction/Hypothesizing Analysis/Inference Identification Comparison Evaluation Synthesis Taking other perspectives
LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN
LEARNING SKILLS (Keterampilan Membaca) Program PPKB UGM FAKULTAS PERTANIAN KONSEP DASAR 1. Perbedaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi. 2. Perlu dibantu cara pembelajaran yg mendukung actived learning.
Lebih terperinciLearning How to Learn
Learning How to Learn The Most Important Skills for Studying @ University by : Ir. Drs. DJOHAN YOGA, MSc. MOT, BLI.Ed, TLI, Adv. ili International Mind Map & Character Education Certified Trainer Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan pendidikan lanjutan, hal ini menyebabkan beberapa mahasiswa baru mengalami kegagalan dalam belajar.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind map atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.
Lebih terperinciSPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK :
SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK : Memilah Informasi Penting Cepat Menguasai Informasi Meningkatkan Pemahaman Speed Reading dalam banyak hal justru membantu menyerap informasi dengan lebih
Lebih terperinciMENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING
MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING Suhel Madyono Universitas Negeri Malang Alamat: Tunjung, Udanawu, Blitar, HP: 085733311038 e-mail: suhel.madyono.fip@um.ac.id Abstrak: Metode pembelajaran di SD
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narasi sebenarnya merupakan karangan yang mudah ditulis oleh siswa karena karangan ini dikembangkan melalui kegemaran siswa dalam mendengarkan cerita atau bercerita.
Lebih terperinciHakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI
Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping
BAB V PEMBAHASAN A. Pelaksanaan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode Mind Mapping Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dilaksanakan di kelas VII E yaitu pada hari Rabu,
Lebih terperinci12/17/2011. Mind Mapping
Mind Mapping Cara Kerja Memori 1 PER RHATIAN PENG GULANGAN MINDMAPPING alat yang membantu otak berpikir secara teratur 2 Mind Map Membantu : Menjadi lebih kreatif Menghemat waktu Berkonsentrasi Mengatur
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING SISWA KELAS X AK 1 SMK MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR TAHUN DIKLAT 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Mind Mapping Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ulih dalam Slameto (2003:65)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil
Lebih terperinciMind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd
Mind Mapping Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 1. Hakikat Mind Mapping Mind Mapping atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak yang menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.
Lebih terperinciMenggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis
Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Oleh Susana Widyastuti, M.A. Disampaikan pada Seminar Metode Belajar yang Efektif Yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2010 Oleh Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan
Lebih terperinciKONSEP dan MAKNA BELAJAR Belajar dan Pembelajaran Tahun 2013
KONSEP dan MAKNA BELAJAR Belajar dan Pembelajaran Tahun 2013 Anak Belajar dari Kehidupannya Children Learn What They Live (by Dorothy Law Nolte) Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil. Efektivitas
Lebih terperinci10/27/2010. Mind Mapping
Mind Mapping Cara Kerja Memori 1 PERHATIAN PENGULANGAN MINDMAPPING alat yang membantu otak berpikir secara teratur 2 Mind Map Membantu : Menjadi lebih kreatif Menghemat waktu Berkonsentrasi Mengatur dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebabkan penyakit, kecelakaan, atau sebab lain yang tidak
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tentang Tunarungu 1. Pengertian Anak Tunarungu Anak berkelainan pendengaran atau tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan atau kerusakan pada satu atau lebih organ
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Learning Cycle 5 Fase (LC5E) Model Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensikompetensi
Lebih terperinciPertemuan 14 dan 15. Materi 1: Problem Based Learning. A. Pengertian Problem Based Learning (PBL)
Pertemuan 14 dan 15 Materi 1: Problem Based Learning A. Pengertian Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah
Lebih terperinciMenyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca
Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca A. Pendahuluan Diposting oleh : Zikwan, S.Pd. Secara neurobiologis, otak manusia terdiri atas miliaran sel saraf atau neuron
Lebih terperinciMEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina
MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran guru dalam proses belajar mengajar sangat penting karena guru sering dianggap yang paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi, baik informasi yang berupa ilmu pengetahuan umum, teknologi, maupun yang lainnya.
Lebih terperinciModul ke: BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS MEMBACA UNTUK MENULIS Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Membaca 1.Menurut Kamus Bahasa Indonesia, definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di setiap kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan sampai kepada masalah yang sulit untuk didapatkan
Lebih terperinciPENERAPAN GLOBAL LEARNING DAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI JARINGAN KONSEP
PENERAPAN GLOBAL LEARNING DAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI JARINGAN KONSEP P-18 Drs. Mustangin, M.Pd Universitas Islam Malang must_tangin9@yahoo.co.id Agustin Debora MS SMPN 1 Pajarakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membuat manusia terus berpikir di dalam hidupnya. Kemampuan berpikir ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai akal pikiran dalam memaknai suatu kehidupan. Akal pikiran tersebut yang membuat manusia berbeda dengan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah demokratisasi penyelenggaraan pendidikan yang memperkuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika perubahan dan pengembangan teori-teori pembelajaran sangat cepat dan sangat produktif, sehingga pembaharuan pendidikan sudah mengalami percepatan siklus
Lebih terperinciGAYA BELAJAR MAHASISWA REGULER ANGKATAN 2005 PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
GAYA BELAJAR MAHASISWA REGULER ANGKATAN 2005 PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO Saryono 2 Haryatiningsih Purwandari 2 1, 2 Program sarjana Keperawatan, Universitas Jenderal
Lebih terperinciBY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK) MENGAPA PERLU IDENTIFIKASI BELAJAR ANAK??? Dengan mengenali gaya belajar anak maka : 1. Menciptakan cara belajar yang menyenangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tunarungu 1. Pengertian Anak Tunarungu Anak tunarungu merupakan anak yang mempunyai gangguan pada pendengarannya sehingga tidak dapat mendengar bunyi dengan sempurna atau bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deskripsi memiliki makna gambaran. Gambaran akan suatu keadaan atau perwujudan sebuah benda atau seseorang. Mendeskripsikan adalah cara agar seorang pembaca dapat membayangkan
Lebih terperinciPENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Abstract
Vol. 1 No. 1 (1) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part : Hal. 7-74 PENGARUH NILAI MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Yulia Rahmi 1), Helma ), Mirna ) 1) FMIPA UNP, email: kit_amee@yahoo.com,)
Lebih terperinciP - 80 STRATEGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI DOMINASI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
P - 80 STRATEGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI DOMINASI OTAK KIRI DAN OTAK KANAN Rudi Santoso Yohanes Universitas Katolik Widya Mandala Madiun E-mail: rudisantoso@widyamandala.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
FR-JUR-01A-16 STIA MANDALA INDONESIA JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA PROGRAM SARJANA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : STIAMI PERSONALITY DEVELOPMENT Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas
Lebih terperinciPertemuan 2 KARAKTERISTIK INDIVIDU BERFIKIR KREATIF
Pertemuan 2 KARAKTERISTIK INDIVIDU BERFIKIR KREATIF Kerangka Kerja Berpikir Efektif : Tahapan dalam berfikir efektif terdiri dari : 1. Tahap Menganalisis. Menguraikan kedalam bagian-bagian; membagi suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan penalaran Matematika
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan penalaran Matematika Istilah penalaran atau reasoning dijelaskan oleh Keraf (dalam Shadiq,2009: 2) sebagai proses berfikir yang berusaha menghubunghubungkan fakta-fakta
Lebih terperinciKBM Mat Favorite. Kurang bermakna. -Rote Learning. -Ekspositori. -Deduktif, -dll. Retensinya singkat. Tugas, latihan, dll
KBM Mat Favorite -Rote Learning -Ekspositori -Deduktif, -dll Tugas, latihan, dll Kurang bermakna Retensinya singkat Meaningful Learning/ problem solving Knowledges and skills Before instruction During
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Sri Wahyuni, Tesis : Kemampuan Koneksi Matematika siswa SMP dalam Memecahkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang kemajuan teknologi. 1 Matematika juga menjadi salah
Lebih terperinciSTUDI KUALITATIF GAYA BERPIKIR PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA INTISARI
Berkala Fisika Indonesia Volume 6 Nomor Januari 204 STUDI KUALITATIF GAYA BERPIKIR PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA Hartono Bancong Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan bidang pelajaran yang ditemui diberbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Matematika mengajarkan kita untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) bab 1 pasal 1 disebutkan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Vina Agustina, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
Lebih terperinciJUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia
JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah nafas kehidupan dari sebuah lembaga pendidikan. Dapatkan saudara membayangkan sebuah universitas tanpa adanya kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu bagaimana cara belajar. Bukan hanya memberi sebanyak mungkin informasi melainkan mencari cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kritis Tujuan pendidikan nasional salah satunya adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Menurut Deporter dan Hernacki
Lebih terperinciSTRATEGI BELAJAR. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*)
STRATEGI BELAJAR Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*) Strategi belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum tentu efektif bagi orang lain. Untuk memperoleh strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang studi yang memiliki peranan penting dalam pendidikan. Matematika diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai raja sekaligus pelayan dari cabang ilmu lain. Pada umumnya, orang yang menguasai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Representasi Matematis a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis Menurut NCTM (2000) representasi adalah konfigurasi atau sejenisnya yang berkorespondensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dari hari ke hari semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan tersebut meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting bagi seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia TK adalah anak yang berusia 4-6 tahun dan musik memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan pribadi anak yang harmonis dalam logika, rasa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MIND MAPPING
PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN KERAGAMAN SOSIAL DAN BUDAYA BERDASARKAN KENAMPAKAN ALAM KELAS IV SEMESTER 1 SD NEGERI 2 BUGISAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau dikenal juga dengan sains menurut Bundu (2006) merupakan sejumlah proses kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan fase bayi. Anak usia 4 6 tahun rata-rata penambahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan tangguh (Putri, 2009).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Manusia dilihat sebagai makhluk jasmani dan rohani. Yang membedakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya membaca merupakan prasyarat dan sekaligus merupakan ciri kemajuan suatu masyarakat atau bangsa. Masyarakat atau bangsa yang maju menempatkan kebiasaan membaca
Lebih terperinciPENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR A. PENDAHULUAN Tujuan pengajaran yang dilaksanakan di dalam kelas adalah menitikberatkan pada perilaku siswa atau perbuatan (performance) sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dasawarsa terakhir, banyak sekali penelitian yang telah dilakukan terhadap berbagai cara yang memungkinkan bunyi, irama, dan musik meningkatkan
Lebih terperinciLEARNING AND CREATIVE THOUGHT Belajar & Berpikir Kreatif
LEARNING AND CREATIVE THOUGHT Belajar & Berpikir Kreatif Paul H. Wright 1 THE SUCCESSFUL ENGINEERING STUDENT Mahasiswa yang cepat belajar untuk mengambil keuntungan dari perpustakaan, pusat komputer, laboratorium,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap tergantung pada
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Helmi Susanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:Prestasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. baik, namun langkah menuju perbaikan itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia pendidikan semakin hari terus mengadakan perbaikan ke jenjang yang lebih baik, namun langkah menuju perbaikan itu tidaklah mudah, banyak hal yang harus
Lebih terperinciselamat mengerjakan dan terima kasih atas kesediaan Anda
APPENDIX 1 Petunjuk pengisian: Dihalaman berikut ini akan ada beberapa pernyataan yang harus Anda jawab, untuk itu saya mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi pernyataan ini. Sebelum Anda menjawab pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan proses yang dialami oleh tiap orang mulai dari masa anak-anak sampai menjadi dewasa. Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)
Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) Hadijah, H.K Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia SMA, tujuan pembelajaran bahasa indonesia di sekolah adalah siswa terampil berbahasa. Keterampilan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya merupakan makhluk berbudi, cerdas, kreatif dan produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan bermasyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning adalah belajar, disability artinya ketidak mampuan sehingga terjemahannya menjadi ketidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam bidang ilmiah, di samping itu mahasiswa juga dipersiapkan untuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa sebagai calon sarjana dan ilmuwan, dipersiapkan tidak hanya untuk menjadi konsumen ilmu pengetahuan melainkan juga sebagai produsen dalam bidang ilmiah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam perkembangan
Lebih terperinciPENULISAN PUBLIC RELATIONS
Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Berpikir Kreatif dan Menulis Kreatif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Pendahuluan PR Writing Internal Modul-2 Syerli Haryati,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan landasan utama dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas, bermoral, mampu mengikuti perkembangan teknologi dunia, dan memiliki kecakapan individu
Lebih terperinci\ Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan Pengukurannya
\ Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan Pengukurannya 2.1 Hakikat KEM KEM (Kecepatan Efektif Membaca) merupakan tolok ukur kemampuan membaca yang sesungguhnya (membaca tingkat lanjut), yang melibatkan pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi sosial. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan terkait
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon) H. Abdul Rojak 1 1. Guru SMP Negeri 3 Kota Cirebon Abstrak Model pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TUGAS PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TUGAS PETA KONSEP PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP Tri Endro Utomo triendrokd1@gmail.com Prodi Pendidikan Matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Berbagai
Lebih terperinciEndah Muliana*, Saminan, Agus Wahyuni Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah
264 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.2 April 2017, 264-271 GAYA BERPIKIR SISWA DALAM MENGANALISIS KONSEP FISIKA MELALUI GRAFIK KINEMATIKA Endah Muliana*, Saminan, Agus Wahyuni
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian, didapat kesimpulan
150 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian, didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya,
Lebih terperinciModul 3 PPG-Konten Kurikulum 1
C. Hakikat Seni Anak Usia Dini Seni mewakili perasaan dan persepsi tentang dunia anak. Seorang anak menggambar dan menulis untuk mengatur gagasan dan membangun makna dari pengalamannya (Baghban, 2007).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak terlepas dari karya sastra,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak terlepas dari karya sastra, sebab karya sastra merupakan salah satu topik pembahasan pada pembelajaran bahasa
Lebih terperinciProduksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 03FIKOM CREATIVE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS
Produksi Media Public Relations AVI Modul ke: CREATIVE Fakultas 03FIKOM Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Pendidikan di sekolah terselenggara dengan melibatkan guru sebagai
Lebih terperinciPERANAN GURU DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PERANAN GURU DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Prof. Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 RASIONAL Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif terhadap peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini yang dikenal dengan era globalisasi dan teknologi informasi, adalah merupakan fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa telah terjadi perubahan yang sangat
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada
BAB V PEMBAHASAN A. Hasil Belajar Pretest Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rerata pretest pada kelompok eksperimen sebesar 57,23 dan kelompok
Lebih terperinci