ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU BERKALSIUM TINGGI DI KOTA DEPOK OLEH : INDRA KUMALA SUSILA A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU BERKALSIUM TINGGI DI KOTA DEPOK OLEH : INDRA KUMALA SUSILA A"

Transkripsi

1 ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU BERKALSIUM TINGGI DI KOTA DEPOK OLEH : INDRA KUMALA SUSILA A PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

2 RINGKASAN INDRA KUMALA SUSILA. A Analisis Ekuitas Merek Produk Susu Berkalsium Tinggi Di Kota Depok. Di bawah bimbingan RINA OKTAVIANI Persaingan produsen susu kalsium tinggi di Indonesia semakin ketat, terbukti semakin bertambahnya produsen susu kalsium tinggi yang menghasilkan berbagai merek, bahkan ada perusahaan yang memiliki lebih dari satu merek dengan tujuan untuk bisa meraih segmen pasar seluas mungkin. Merek merupakan salah satu aset perusahaan yang paling bernilai untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan, karena merek yang kuat sudah dapat dipastikan akan menguasai pasar. Bertahannya suatu merek di masyarakat tergantung dari kuatnya ekuitas merek (brand equity) di mata konsumen, sangat perlu untuk mengetahui kondisi brand equity produknya melalui riset terhadap elemen-elemen brand equity yang terdiri dari Brand Awareness (Kesadaran Merek), Brand Associaton (Asosiasi Merek), Perceived Quality (Persepsi kualitas) dan Brand Loyalty (Loylitas Merek). Maka penelitian ini dirumuskan beberapa tujuan antara lain: (1) Menganalisis tingkat kesadaran merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (2) Menganalisis tingkat asosiasi merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (3) Menganalisis persepsi konsumen terhadap kualitas merek pada produk susu kalsium tinggi (4) Menganalisis tingkat loyalitas merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi (5) Membandingkan hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek secara keseluruhan pada masing-masing merek produk susu kalsium tinggi. Penelitian dilakukan dibeberapa supermarket antara lain Alfa Swalayan, Carrefour, Hypermart dan Ramayana Supermarket yang berada di kota Depok menggunakan teknik convenient sampling dari 100 orang responden. Analisis deskriptif digunakan dalam menggambarkan kesadaran konsumen atas merek. Uji reliabilitas (Hoyt) digunakan untuk mengetahui kereliabelan dari asosiasi-asosiasi yang diajukan pada responden dalam kuesioner, Uji cochran digunakan untuk mengetahui signifikasi hubungan setiap asosiasi merek yang ada dalam suatu produk. Importance Performance Analysis (IPA) digunakan sebagai salah satu alat ukur dari elemen perceived quality (persepsi kualitas) yaitu membandingkan performance (yang menunjukkan kinerja suatu merek produk) dengan importance (yang menunjukkan harapan responden yang terkait dengan atribut yang diteliti) dengan menggunakan diagram Cartesius. Brand Switching Pattern Matrix digunakan untuk menghitung kemungkinan perpindahan merek pada elemen loyalitas merek. Karakteristik pengguna produk merek susu kalsium tinggi dikelompokkan berdasarkan rentang usia diperoleh responden tahun sebanyak 20 orang, yang berusia tahun sebanyak 32 orang, yang berusia antara tahun sebanyak 34 orang, dan sisanya 14 orang berusia diatas 50 tahun. Dilihat dari jenis kelamin diperoleh responden perempuan sebesar 70 orang dan sisanya 30 orang berjenis kelamin laki-laki. Dilihat dari latar belakang pendidikan diperoleh responden yang berpendidikan SMU berjumlah 19 orang, lulusan D3 berjumlah 32 orang, lulusan S1 berjumlah 39 orang, lulusan S2 berjumlah 7 orang, dan lulusan S3 sebanyak 3 orang. Dilihat dari rata-rata uang saku atau pendapatan

3 responden setiap bulannya diperoleh responden yang berpendapatan rupiah berjumlah 5 orang, berpendapatan rupiah berjumlah 27 orang, berpendapatan rupiah berjumlah 50 oang, dan lebih dari rupiah berjumlah 18 orang. Dilihat dari alasan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi diperoleh responden dengan alasan sadar akan pentingnya kalsium sebanyak 55 orang, dengan alasan terpengaruh iklan dan promosi sebanyak 25 orang, dengan alasan anjuran dokter sebanyak 15 orang, dan dengan alasan harga terjangkau sebanyak 5 orang. Analisis kesadaran merek susu kalsium tinggi pada tingkatan Top of Mind merek Anlene menempati posisi pertama dengan 64 orang (64%) dari 100 responden yang mengingat pertama kali, untuk brand recall (pengingatan kembali merek) posisi pertama ditempati oleh merek Tropicana Slim Hi-Lo sebanyak 70 orang, sedangkan untuk brand recognition (pengenalan merek) merek Anlene menempati posisi pertama karena tidak satupun responden yang tidak mengenal merek Anlene. Analisis asosiasi merek susu kalsium tinggi menghasilkan merek Produgen sudah sangat baik karena semua asosiasi dapat diterima oleh konsumennya yang berjumlah enam orang. Analisis persepsi kualitas merek susu kalsium tinggi diperoleh dari perbandingan tingkat performance atribut merek susu kalsium tinggi menghasilkan merek Anlene memiliki 5 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu: kemudahan mendapat, banyaknya isi, aman bagi kesehatan, kandungan kalsium, dan cara pembuatan. Merek Tropicana Slim Hi-Lo memiliki 4 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu: harga sesuai dengan mutu, khasiat/manfaat, promosi/iklan, dan komposisi produk. Merek Calcimex hanya terdapat 1 atribut yang berada diatas rata-rata merek lain yaitu Kemasan bagus/menarik, sedangkan untuk merek Produgen semua atribut berada dibawah rata-rata merek lain. Analisis loyalitas merek susu kalsium tinggi pada tingkatan analisis Switcher diperoleh merek Anlene dan Calcimex dengan persentase sebesar 0% artinya jarang ada berpindah merek karena faktor harga. Merek Anlene pada tingkatan analisis habitual buyer merasa setuju bahwa keputusan pembelian susu kalsium merek Anlene karena kebiasaan dengan persentase sebesar 78,33%. Merek Anlene pada tingkatan analisis satisfied buyer merasa puas bila responden mengkonsumsi merek tersebut, meskipun memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menggunakan switching cost (biaya peralihan) dengan persentase sebesar 80%. Pada tingkatan analisis liking the brand responden merek Tropicana Slim Hi-Lo setuju bahwa mereka menyukai merek tersebut dengan persentase sebesar 73,68%, sedangkan untuk tingkatan analisis committed buyer rata-rata semua merek susu kalsium tinggi jarang menyarankan atau mempromosikan merek yang dikonsumsinya kepada orang lain tetapi terdapat lima responden (8,33%) merek Anlene yang menyarankan atau mempromosikan merek Anlene kepada orang lain.

4 ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU BERKALSIUM TINGGI DI KOTA DEPOK Oleh : INDRA KUMALA SUSILA A SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

5 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan skripsi yang ditulis oleh: Nama : Indra Kumala Susila NRP : A Program Studi : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Petanian Judul : Analisis Ekuitas Merek Produk Susu Berkalsium Tinggi Di Kota Depok Dapat diterima sebagai syarat kelulusan Sarjana Pertanian Menyetujui Dosen Pembimbing Rina Oktaviani NIP : Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, M.Agr NIP : Tanggal Kelulusan:...

6 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU BERKALSIUM TINGGI DI KOTA DEPOK BENAR BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN BOGOR, JUNI 2006 INDRA KUMALA SUSILA A

7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Depok, pada tanggal 29 Agustus Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Purba Susila dan Sulastri Pada tahun 1993 penulis lulus dari SD Negreri Pancoran Mas 2 Depok, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 2 Depok yang lulus pada tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan di SMUN 3 Depok dan selesai tahun 1999, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Diploma III Tehnik Instrumentasi dan Kontrol Fakultas Tekhnologi Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur umum dan lulus pada tahun Pada tahun 2003, penulis melanjutkan studi S1 di Program Ekstensi Manajemen Agribisnis Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.

8 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, tiada Tuhan selain Allah, atas rahmat, karunia, izin dan ridho-nya, maka penulis dapat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen-elemen ekuitas merek produk susu kalsium tinggi yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek. Merek-merek susu berkalsium tinggi yang diteliti adalah Anlene, Tropicana Slim Hi-Lo, Calcimex dan Produgen. Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna sebagai bahan rujukan bagi perusahaan yang memproduksi dan memasarkan susu kalsium tinggi serta seluruh pihak yang berkepentingan. Penulis berharap penelitian yang dilakukan dapat diterima dan bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan pihak lain yang berkepentingan. Bogor, Juni 2006 Penulis

9 UCAPAN TERIMA KASIH Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya memberikan dukungan do a dan materi, setra kasih sayang yang tidak mungkin terbalas. Adikku Adhiet dan Ika terima kasih atas semua dukungan yang diberikan selama ini. 2. Dr. Ir. Rina Oktaviani, MS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, menuntun, mengarahkan, dan membimbing penulis dengan sabar sejak awal hingga selesainya penulisan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Heny K. Daryanto, M.Ec selaku dosen penguji sidang yang telah memberikan koreksi, masukan, dan saran bagi penulis. 4. Dr. Ir. Joko Purwono, MS selaku dosen penguji sidang dari komisi pendidikan yang telah memberikan koreksi, masukan, dan saran bagi penulis. 5. M. Firdaus, SP, MSi selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan koreksi, masukan, dan saran bagi penulis. 6. Leli Rahmadani yang bersedia menjadi pembahas seminar. 7. Bapak Yamin sebagai pembimbing lapang Alfa Supermarket, Bapak Azis sebagai pembimbing lapang Hypermart, Ibu Yulia sebagai pembimbing lapang Ramayana Supermarket, yang terlibat di dalam penulisan ini, terima kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini. 8. Qosim yang telah meminjamkan laptopnya untuk seminar dan sidang. Ade yang telah membelikan konsumsi buat kolokium. Ophie yang telah membelikan konsumsi buat seminar.

10 9. Komunitas Palayu Ujung : Dolly, SQD, Maul, Meydi, Ferry, Tile, Uwie atas kerjasama dan kebersamaannya. 10. Teman-teman Ekstensi MAB : Titin, Mey-mey, Mas Tarmidji, Hilman, Adi, Ewink, Yandri, Wawan, Atcha, Ika tokek, Deden, Dewa, Tengku Mardian, Otto, Opick, Dzul, Iin, Ike, Inoy atas persahabatannya. 11. Staf sekretariat Ekstensi MAB : Mba Maya, Mba Nur, Mba Rahmi, Mas Aji, Mas Bule, Mas Agus, Mas Way, Mas Arief yang telah banyak membantu dalam proses kuliah. 12. Teman-teman di Ayaka Internet : Pak Ken, Dhani, Azmar, Lalu, Togelz, Reka, Begin, Ucok, Inyonk, AA Dede yang telah membantu dalam pencarian data skripsi. 13. Ayam bakar INUS crew : Babeh, Borju, Bancet, Teh Nur yang telah menyediakan makan malam setelah pulang kuliah. Cece yang telah menyediakan makan siang di kostan. 14. GL PRO 160 cc, Supra X 100 cc dan Supra X 125 R yang selalu setia menemani kemana pun aku pergi. 15. Pihak-pihak lainnya yang belum saya sebutkan dan sangat membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini.

11 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kalsium Industri Susu Kalsium Definisi dan Pengertian Merek Penelitian-penelitian Terdahulu Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Brand Equity (Ekuitas Merek) Brand Awarenness (Kesadaran Merek) Brand Association (Asosiasi Merek) Perceived Quality (Persepsi Kualitas) Brand Loyalty (Loyalitas Merek) Bauran Pemasaran Kerangka Pemikiran Operasional Pembatasan Analisis Kesadaran Merek Penentuan Asosiasi yang Terkandung di Dalam Suatu Merek Pembatasan Penilaian Terhadap Performance Dan Importance Suatu Merek Susu Berkalsium Tinggi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis Deskriptif Uji Reliabilitas (Hoyt) Cochran Test... 48

12 ii Importance Performance Analysis (IPA) Brand Switching Pattern Matrix BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KOTA DEPOK 5.1. Karakteristik Geografis dan Kependudukan Kota Depok Karakteristik Responden Susu Kalsium Responden Pengguna (User) Susu Kalsium Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Responden Berdasarkan Rata-rata Uang Saku atau Pendapatan Per Bulan Alasan dan Frekuensi Responden Mengkonsumsi Susu Kalsium Tempat dan Alasan Tempat Membeli Responden Susu Kalsium BAB VI ANALISIS KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan ANALISIS PERSEPSI KUALITAS 6.1. Analisis Kesadaran Merek (Brand Awareness) Puncak Pikiran (Top of Mind) Pengingatan Kembali Merek (Brand Recall) Pengenalan Merek (Brand Recognition) Analisis Asosiasi Merek (Brand Association) Analisis Asosiasi Merek Anlene Analisis Asosiasi Merek Tropicana Slim Hi-Lo Analisis Asosiasi Merek Calcimex Analisis Asosiasi Merek Produgen Analisis Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Persepsi Kualitas Merek Anlene Persepsi Kualitas Merek Tropicana Slim Hi-Lo Persepsi Kualitas Merek Calcimex Persepsi Kualitas Merek Produgen BAB VII ANALISIS LOYALITAS MEREK, EKUITAS MEREK dan STRATEGI BAURAN PEMASARAN 7.1. Analisis Loyalitas Merek Analisis Switcher Analisis Habitat Buyer Analisis Satisfied Buyer Analisis Liking the Brand Analisis Committed Buyer Perpindahan Merek Susu Kalsium Ekuitas Merek dan Strategi Bauran Pemasaran... 96

13 iii Ekuitas Merek Produk Susu Kasium Strategi Bauran Pemasaran BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

14 iv DAFTAR TABEL Tabel Teks Halaman 1. Kepuasan Pelanggan Kategori Food and Beverage Produk Susu Bubuk Dewasa Tahun Penjualan Susu Kalsium Tinggi Tahun 2005 Di Alfa Supermarket Nama Perusahaan Produsen Susu Kalsium dan Merek Dagang Penduduk Kota Depok Menurut Kelompok Umur Responden Pengguna (User) Susu Kalsium Responden Susu Kalsium Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Responden Susu Kalsium Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Responden Berdasarkan Rata-rata Uang Saku atau Pendapatan Per Bulan Alasan Responden Mengkonsumsi Susu Kalsium Alasan Responden Memilih Tempat Pembelian Susu Kalsium Puncak Pikiran (Top of Mind) Merek Produk Susu Kalsium Pengingatan Kembali (Brand Recall) Merek Susu Kalsium Pengenalan Merek (Brand Recognition) Merek Susu Kalsium Nilai Asosiasi Merek Anlene Berdasarkan Jawaban Ya Nilai Asosiasi Merek Tropicana Slim Hi-Lo Berdasarkan Jawaban Ya Nilai Asosiasi Merek Calcimex Berdasarkan Jawaban Ya Nilai Asosiasi Merek Produgen Berdasarkan Jawaban Ya Nilai Performance Importance Merek Anlene Nilai Performance Importance Merek Tropicana Slim Hi-Lo Nilai Performance Importance Merek Calcimex Nilai Performance Importance Merek Produgen Tingkat Performance Atribut Merek Susu Kalsium Tinggi Perhitungan Switcher Perhitungan Habitat Buyer Perhitungan Satisfied Buyer Perhitungan Liking the Brand Perhitungan Committed Buyer... 89

15 v 29. Matriks Perpindahan Merek Produk Susu Kalsium Kemungkinan Perpindahan Merek Produk Susu Kalsium Harga Produk Susu Kalsium Kemasan Kotak Ukuran 300 gr... 99

16 vi DAFTAR GAMBAR Gambar Teks Halaman 1. Brand Equity (Ekuitas Merek) Piramida Loyalitas Merek Alur Pemikiran Penelitian Grafik Importance Performance Diagram Performance Importance Merek Anlene Diagram Performance Importance Merek Tropicana Slim Hi-Lo Diagram Performance Importance Merek Calcimex Diagram Performance Importance Merek Produgen Piramida Loyalitas merek Produk Susu Kalsium Merek Anlene Piramida Loyalitas merek Produk Susu Kalsium Merek Tropicana Slim Hi-Lo Piramida Loyalitas merek Produk Susu Kalsium Merek Calcimex Piramida Loyalitas merek Produk Susu Kalsium Merek Produgen... 92

17 vii DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1. Kuesioner Penelitian Responden Susu Kalsium Perhitungan Reliabilitas Produk Susu Kalsium Pengujian Asosiasi Merek Anlene Pengujian Asosiasi Merek Tropicana Slim Hi-Lo Pengujian Asosiasi Merek Calcimex Pengujian Asosiasi Merek Produgen Tahap Tingkat Performance Merek Anlene Tingkat Importance Merek Anlene Tingkat Performance Merek Tropicana Slim Hi-Lo Tingkat Importance Merek Tropicana Slim Hi-Lo Tingkat Performance Merek Calcimex Tingkat Importance Merek Calcimex Tingkat Performance Merek Produgen Tingkat Importance Merek Produgen

18 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gejala osteoporosis atau kekeroposan tulang adalah kondisi tulang yang menjadi tipis, rapuh, keropos, dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang yang terjadi dalam waktu lama. Di Indonesia, gejala ini cukup memprihatinkan sehingga perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin untuk menghindari osteoporosis. 1 Diperkirakan terdapat 200 juta wanita di dunia menderita penyakit tersebut, senantiasa diderita oleh wanita menopause. Resiko patah tulang, terutama pada tulang pinggul dan tulang belakang dilatarbelakangi oleh rendahnya asupan kalsium. Kalsium sangat berperan dalam pertumbuhan tulang, dan juga gigi. Usia kanak-kanak, penyerapan kalsium dan makanan bisa mencapai 75%, lalu menyusut hingga 20-40% begitu menginjak usia dewasa. Puncak pembentukan massa tulang terjadi pada usia 25 tahun. Kesadaran masyarakat perlu dibangkitkan mengenai bahaya osteoporosis dan masyarakat perlu diajak untuk tetap hidup aktif mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang terutama yang berkalsium tinggi sejak dini, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup. Program Bone Challenge Produgen yang dilakukan PT. Tigaraksa Satria TBK merupakan kegiatan edukatif untuk memeriksa tingkat kepadatan tulang, sehingga masyarakat dapat mengetahui sudah terkena osteoporosis, masih gejala atau masih 1 Waspadai Pengroposan Tulang, oleh David, Pikiran Rakyat Jakarta.

19 2 dalam keadaan normal. Program tersebut merupakan salah satu cara mendeteksi kesehatan tulang sejak dini. 2 Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan kalsium di dalam tubuh yaitu dengan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi.. Penelitian klinis pertama di Asia yang dilakukan oleh PT. New Zealand Milk menghasilkan bahwa mengkonsumsi dua gelas susu berkalsium tinggi per hari akan mengurangi penipisan tulang belakang sebesar 72% dan di seluruh tubuh hampir sebesar 90%. Produk susu berkalsium tinggi di Indonesia didominasi antara lain oleh merekmerek seperti Anlene, Prolene, Calcimex, Produgen, Omega, Entrasol, Stefit, Tropicana Slim Hi-Lo dan Calciskim. Merek-merek susu kalsium tinggi tersebut ditawarkan dalam bentuk kaleng dan kotak. 3 Pada umumnya susu kalsium tinggi terbagi menjadi dua jenis kebutuhan konsumen yaitu untuk usia tahun dan untuk 51 tahun keatas dengan komposisi produk yang berbeda khususnya kandungan kalsium. Banyaknya jenis pilihan merek susu kalsium tinggi yang ada di masyarakat saat ini dengan keunggulan dan karakteristik masing-masing produk yang ditawarkan, membuat konsumen dapat memilih merek mana yang cocok dan baik untuk dikonsumsi. Sementara pihak produsen dituntut menciptakan produk berkualitas yang sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen, serta harus melakukan upaya-upaya pemasaran yang efektif. Hal ini perlu dilakukan karena pemasaran dewasa ini tidak lagi hanya sekedar pertempuran antar produk saja tapi juga merupakan pertempuran persepsi konsumen (Durianto et al, 2004). Pemasaran pada dasarnya mengandung arti merebut dan mempertahankan 2 Strategi Tigaraksa Lambungkan Produgen, oleh Taufik Hidayat Jakarta. 3 Bisnis Susu Kalsium Semakin Meningkat, oleh Wahyudi Jakarta.

20 3 pelanggan, sehingga tujuan utamanya adalah kepuasan pelanggan. Semakin tingginya tingkat kesadaran konsumen akan kualitas menuntut setiap produsen maupun pemasar untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan mempertahankan pasarnya. 4 Persaingan produsen susu kalsium tinggi di Indonesia semakin ketat, terbukti dengan semakin bertambah produsen maupun pemasar susu kalsium tinggi. Diawali oleh PT New Zealand Milk Indonesia yang memproduksi susu kalsium tinggi merek Anlene pada tahun 1996 dan sampai saat ini sudah lebih dari tujuh merek susu kalsium tinggi di Indonesia. Bahkan ada perusahaan yang memiliki lebih dari satu merek dengan tujuan untuk bisa meraih segmen masyarakat seluas mungkin, baik pangsa pasar yang mengutamakan kualitas, maupun yang mementingkan harga yang lebih murah. 5 Persaingan tersebut pada akhirnya memposisikan produsen maupun pemasar untuk selalu dapat mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand (merek) (Durianto et al, 2004). Menurut Temporal (2001) seperti yang dikutip Hermawan (2002), merek adalah sesuatu yang esensial bagi perusahaan, karena dengan memberikan merek pada produknya, maka perusahaan memposisikan produknya berbeda dengan yang lain, dan juga konsumen akan lebih mudah mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Merek yang kuat sudah dapat dipastikan akan menguasai pasar, karena merek merupakan aset perusahaan yang paling bernilai yang dapat digunakan untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan. 4 Pemasar Harus Selalu Kreatif dan Inovatif, oleh Senior Jakarta. sehat 5 Upaya Si Burung Kiwi Terbang Tinggi, oleh Firdanianti Jakarta.

21 4 Peran utama sebuah merek adalah untuk membedakan suatu produk dengan produk-produk lainnya dan juga merupakan salah satu dari program pemasaran yang membantu memberikan nilai tambah pada suatu produk serta memberikan keuntungan jangka panjang bagi produsen susu kalsium tinggi. Adanya merek dapat mengurangi peran harga dan menggantikannya dengan nilai lain yang lebih berharga bagi konsumen. Kepuasan konsumen terhadap suatu merek akan membuat merek tersebut kuat. Berdasarkan survei kepuasan pelanggan tahun 2005 menghasilkan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) kategori Food and Beverage produk susu bubuk dewasa yang digambarkan pada Tabel 1. bahwa terdapat empat merek susu berkalsium tinggi yang termasuk didalamnya yaitu merek Anlene, Calcimex, Produgen dan Tropicana Slim Hi-Lo. Keempat merek tersebut dilibatkan ke dalam penelitian ini. Tabel 1. Kepuasan Pelanggan Kategori Food and Beverage Produk Susu Bubuk Dewasa Tahun 2005 Rangking Merek QSS VSS PBS TSS 1 Dancow 4,217 3,873 4,238 4,147 2 Bendera 4,232 3,881 4,170 4,122 3 Anlene 4,127 3,871 4,124 4,066 4 Milo 4,071 3,941 4,084 4,047 5 Indomilk 4,011 3,892 3,975 3,967 6 Ovaltine 3,900 3,939 3,971 3,941 7 Calcimex 3,906 3,849 3,810 3,860 8 Produgen 3,773 3,744 3,898 3,823 9 Tropicana Slim Hi-Lo 3,346 3,287 3,413 3,353 Sumber : Majalah SWA No. 19/XXI/15-28 September Jakarta Kota depok merupakan salah satu tempat pemasaran susu berkasium tinggi, karena hampir semua pasar baik pasar swalayan, toko besar maupun kecil menawarkan berbagai merek susu berkalsium tinggi. Salah satu contohnya tingkat penjualan susu kalsium tinggi merek Anlene, Tropicana Slim Hi-Lo, Calcimex dan Produgen yang terjadi di Alfa Swalayan wilayah Depok pada tahun 2005

22 5 digambarkan pada Tabel 2. bahwa pada umumnya merek-merek tersebut mengalami peningkatan penjualan meskipun masih terjadi fluktuasi persentase tingkat penjualan. Alfa Swalayan merupakan salah satu swalayan terbesar di wilayah Depok dengan luas sebesar 1000 m 2. Merek Tropicana Slim Hi-Lo mengalami peningkatan penjualan sebesar 18,14 persen pada bulan Mei 2005, hal tersebut terjadi karena pada bulan Mei 2005 merek Tropicana Slim Hi-Lo melakukan kegiatan promosi melalui iklan di media audiovisual (televisi) dan memberikan harga promosi. Tabel 2. Penjualan Susu Kalsium Tinggi Tahun 2005 di Alfa Swalayan Depok Bulan Penjualan Susu Kalsium Tinggi Merek (Kg) Anlene Tropicana Slim Hi-Lo Calcimex Produgen Januari 202,3 135,3 183,6 147,6 Februari 212,6 141,6 194,3 156,3 Maret 224,3 153,3 201,6 162,6 April 229,0 168,3 216,3 174,3 Mei 237,6 205,6 218,6 183,3 Juni 243,3 218,3 226,3 194,0 Juli 248,3 224,6 230,3 205,6 Agustus 264,3 236,6 232,6 220,3 September 285,0 245,3 241,3 236,3 Oktober 308,3 251,3 257,3 262,3 November 331,3 271,0 268,6 265,6 Desember 352,6 282,3 280,6 271,0 Sumber : Data Penjualan Susu Bubuk Dewasa Alfa Swalayan Depok diolah Perkembangan susu kalsium tinggi dapat dilihat dari iklan, variasi jenis, rasa, kemasan, merek dan penjualan. Segmentasi produk susu ini adalah pasar potensial yang bisa dijadikan target sasaran untuk pengguna produk susu kalsium tinggi dalam mengambil manfaat dari komposisi yang terkandung didalamnya salah satunya kebutuhan tulang terhadap kalsium. Oleh karena itu pemahaman terhadap elemen-elemen ekuitas merek (brand equity) dan perilaku merek serta pengukurannya sangat diperlukan untuk menyusun langkah-langkah strategis

23 6 perusahaan dalam meningkatkan eksistensi merek dan selanjutnya menguasai pasar Perumusan Masalah Semakin banyaknya jumlah industri yang bergerak dalam usaha susu kalsium tinggi di pasar, membuat konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan terhadap merek susu kalsium tinggi dan kemudian pilihan tersebut akan jatuh ke salah satu merek tertentu. Setiap konsumen akan mengalami situasi keraguan dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah merek susu berkalsium tinggi. Perilaku konsumen seperti ini sangat wajar, disinilah peran perusahaan untuk berlomba-lomba menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar mereknya lebih dikenal dan akhirnya memiliki konsumen yang loyal. Informasi mengenai konsumen susu kalsium tinggi diperlukan perusahaan untuk membuat keputusan yang tepat dan bukan lagi sekedar input, melainkan sudah menjadi aset dan alat pemasaran perusahaan. Pentingnya informasi mengenai pelanggan dengan perubahan pasar dan industri yang cepat, sehingga hanya perusahaan yang memiliki informasi tentang keinginan konsumen yang dapat menyesuaikan rencana strategis pemasaran perusahaan. Salah satu kriteria dari sebuah produk yang baik adalah adanya pengelolaan merek yang kuat. Nilai sebuah merek ini menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam pemasaran. Bertahannya suatu merek di masyarakat tergantung dari kuatnya ekuitas merek di mata konsumen. Jika sebuah merek dikenal masyarakat kemudian ada asosiasi yang dapat membedakan merek tersebut dari kompetitor sejenis, serta dapat dipersepsikan bahwa merek tersebut

24 7 memiliki kualitas yang tinggi, sehingga mampu menimbulkan loyalitas dan kepuasan dari pengguna merek, maka dipastikan merek tersebut memiliki brand equity yang sudah tinggi. 6 Hanya produk susu kalsium tinggi yang memiliki brand equity yang kuat akan tetap mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Perusahaan yang ingin tetap bertahan, dan melangkah lebih maju untuk memenangkan persaingan, sangat perlu untuk mengetahui kondisi brand equity produknya melalui riset terhadap elemen-elemen brand equity. Riset brand equity sangat penting bagi perusahaan, karena pada saat ini dan saat mendatang, persaingan pemasaran adalah persaingan antar merek. Dengan mengetahui kekuatan merek melalui riset elemen-elemen brand equity akan dapat diperoleh gambaran tentang keberhasilan suatu perusahaan dalam mengembangkan, memperkuat, mempertahankan dan mengelola kelangsungan hidup suatu perusahaan (Durianto et al, 2004) Ekuitas merek dapat menambah atau bahkan bisa mengurangi nilai bagi para pelanggan dan bagi perusahaan. Oleh karena itu agar bisa memberikan nilai, ekuitas merek harus dikelola dengan memperhatikan elemen-elemen penting, yaitu Brand Awareness (Kesadaran Merek), Brand Associaton (Asosiasi Merek), Perceived Quality (Persepsi kualitas) dan Brand Loyalty (Loylitas Merek) yang berimplikasi terhadap strategi bauran pemasaran. 6 Sumber : Cara Cerdik Membangun Brand Customer Relationship. H. Kartajaya. Majalah SWA. No :25/XIX/10-18 Desember 2003

25 8 Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana kesadaran merek, asosiasi-asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek pada produk susu kalsium tinggi? 2. Bagaimana perbandingan hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek secara keseluruhan pada masing-masing merek produk susu kalsium tinggi? 3. Bagaimana implikasinya terhadap strategi bauran pemasaran? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis tingkat kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek yang dihasilkan pada produk susu kalsium tinggi 2. Membandingkan hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek secara keseluruhan pada masing-masing merek produk susu kalsium tinggi 3. Merumuskan strategi bauran pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu : 1. Bagi perusahaan-perusahaan produk susu kalsium, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui elemen-elemen ekuitas merek yang meliputi kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek sebagai alat untuk meningkatkan pangsa pasar dan menjaga loyalitas konsumen. 2. Sebagai masukkan bagi konsumen tentang produk susu kalsium yang baik menurut konsumen yang berada di pasaran.

26 9 3. Sebagai masukkan bagi institusi, mahasiswa dan penulis tentang riset (penelitian) ekuitas merek pada produk susu kalsium dan juga diharapkan dapat dijadikan studi literatur untuk penelitian lebih lanjut Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dengan melakukan kasus terhadap 100 responden di Kota Depok. Penelitian ini merupakan kajian mengenai ekuitas merek dari keempat merek produk susu kalsium yaitu Anlene, Calcimex, Tropicana Slim Hi-Lo, dan Produgen. Pemilihan merek-merek tersebut dilakukan dengan alasan-alasan : a. Termasuk merek yang populer dan diingat responden. b. Merupakan merek-merek yang termasuk di dalam Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) c. Merupakan merek-merek yang mempunyai pangsa pasar yang besar dan aktif melakukan kegiatan promosi.

27 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kalsium Kalsium memang erat kaitannya dengan kesehatan tulang sebab mineral inilah yang membentuk tulang. Selain itu, peranannya terhadap gigi juga tak bisa diabaikan. Sembilan puluh sembilan persen kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang dan gigi. Sisanya tersebar di darah dan jaringan lunak, yang memiliki peran sangat penting. Tanpa adanya kalsium, otot tidak dapat berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku, dan saraf tidak dapat membawa pesan. Kalsium akan bekerja efektif setelah kulit terkena sengatan singkat radiasi ultraviolet-b. Paparan sinar matahari memang merangsang produksi vitamin D. Vitamin ini diketahui berfungsi sebagai pembuka kalsium untuk masuk ke dalam aliran darah, sampai akhirnya menyatu di dalam tulang. 13 Susu merupakan sumber kalsium dan fosfor yang sangat penting untuk pembentukan tulang. Itulah sebabnya sumber nutrisi dari susu tak hanya baik bagi terpeliharanya kebugaran tubuh, tapi juga kesehatan tulang. Tulang manusia mengalami turning over, yaitu peluruhan dan pembentukan secara berkesinambungan. Pada saat usia muda pembentukan tulang berlangsung lebih intensif dibandingkan resorpsinya. Sementara pada usia tua, resorpsi berlangsung lebih cepat dibandingkan formasinya. Itulah sebabnya pada usia tua terjadi proses yang disebut gradual lose of bone (proses kehilangan massa tulang), yang nantinya dapat berlanjut ke keadaan keropos tulang (osteoporosis). Demi mencegah keropos tulang, dibutuhkan keteraturan konsumsi susu sejak dini 13 Penuhi Kasium Dari Berbagai Sumber, Oleh Agus Surono, Jakarta.

28 11 hingga usia lanjut (lansia). Konsumsi itu juga mesti sesuai dengan kebutuhan tubuh. 14 Angka kecukupan gizi kalsium adalah mg per orang per hari. Ini setara dengan tiga sampai empat gelas susu. Di Indonesia, sumbangan susu terhadap kecukupan kalsium cuma 20 mg karena kalau dirata-rata kita hanya minum susu 15 tetes sehari. Dengan kondisi seperti itu risiko osteoporosis akan semakin besar bila disertai perilaku makan dan gaya hidup tidak sehat. Mereka yang sering minum kopi, mengonsumsi gula dan garam tinggi, akan menyebabkan kalsium tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembentukan tulang. Begitu pula dengan mereka yang kurang terpapar matahari pagi. Para perokok berat pun harus lebih waspada terhadap osteoporosis, demikian pula perempuan yang telah memasuki masa menopause Industri Susu Kalsium Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang memproduksi susu kalsium di Indonesia beserta nama merek dagang. Tabel 3. Nama Perusahaan Produsen Susu Kalsium dan Merek Dagang Nama Perusahaan Merek PT. New Zealand Milk Anlene, Prolene PT. Frisian Flag Calcimex PT. Indomilk Calciskim PT. Nutrifood Indonesia Tropicana Slim Hi-Lo PT. Tiga Raksa Satria Produgen PT. Nestle Indonesia Omega PT. Sanghiang Perkasa Entrasol Gold PT. Netania Kasih Stefit Sumber : Depperindag (2003), Jakarta 14 Lebih Pas Dengan Susu, Oleh Lalang Ken Handita, Jakarta Lebih Pas Dengan Susu, Oleh Lalang Ken Handita, Jakarta.

29 Definisi dan Pengertian Merek Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakanya dari produk pesaing. Merek dalam pengertian hukum diartikan sebagai tanda yang berupa gambar, nama, kata huruf, angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang mempunyai daya pembeda dan dipergunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Dalam UU No. 14 tahun 1997 diatur bahwa merek tidak boleh menyerupai nama orang terkenal, foto, nama badan hukum, bendera dan lambang suatu negara (Kotler, 2000) Sebuah merek diartikan logo, cap atau kemasan yang diberikan untuk memberi warna atau simbol dengan tujuan menunjukkan adanya suatu perbedaan (Aaker, 2001). Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan kualitas, tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Menurut Kotler (2000), merek dapat memiliki enam tingkat pengertian, yaitu : a. Atribut, yaitu merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu b. Manfaat, yaitu merek lebih daripada serangkaian atribut, atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional c. Nilai, yaitu merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen d. Budaya, yaitu merek juga mewakili budaya tertentu e. Kepribadian, yaitu merek juga menccerminkan kepribadian tertentu f. Pemakai, yaitu merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.

30 13 Merek dapat juga dibagi dalam pengertian lainnya, seperti : (a) brand name (nama merek) yang merupakan bagian dari merek yang dapat diucapkan misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota, dan sebagainya, (b) brand mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus misalnya, simbol Toyota, gambar tiga berlian Mitsubishi, (c) trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewanya untuk menggunakan nama merek dan (d) copyright (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh UU untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni (Rangkuti, 2002). Durianto et al (2004) menyebutkan bahwa merek menjadi sangat penting saat ini karena faktor lain seperti : 1. Emosi konsumen terkadang turun naik. Mereka mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil 2. Mereka mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Hal ini dapat dilihat bahwa suatu merek yang kuat dapat diterima di seluruh dunia dan budaya. Contoh yang paling fenomenal adalah Coca Cola yang berhasil menjadi global brand, dapat diterima dimana saja dan kapan saja diseluruh dunia. 3. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak brand association yang terbentuk dalam merek tersebut. Jika brand

31 14 association yang terbentuk memiliki kuantitas dan kualitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image. 4. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen. Merek yang kuat akan sanggup mengubah perilaku konsumen. Sebagai contoh, keberhasilan Pall Mall dalam menembus perilaku konsumen dengan kemampuannya menciptakan suatu market niche (ceruk pasar) yang spesifik dan menguntungkan. 5. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Adanya merek menyebabkan konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut. 6. Merek berkembang menjadi aset terbesar bagi perusahaan. Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa Coca Cola yang memiliki Stock Market Value (SMV) yang besar, ternyata 97 persen dari SMV tersebut merupakan nilai merek. Begitu pula nilai merek Kellogs berkontribusi 89 persen dari SMVnya dan pada IBM berkontribusi 73 persen dari SMV. Kekuatan merek yang sudah terangkat akan langgeng bila dipelihara, antara lain dengan peluncuran iklan yang efektif dan akurat. Efektif dalam arti tepat sasaran dan tepat pesannya, sedangkan akurat adalah pas antara yang diiklankan dengan kenyataan sebenarnya. Pada kondisi dimana persaingan bisnis semakin ketat, maka iklan lebih banyak berfungsi sebagai alat untuk membujuk. Sementara untuk produk-produk yang sudah mapan (matured), iklan akan bermanfaat untuk sekedar mengingatkan (Supriyadi, 2002)

32 Penelitian-penelitian Terdahulu Susanto (2003) menganalisis perbandingan elemen-elemen ekuitas merek pada produk jamu kemasan di kota Semarang. Hasil pembahasan yang dapat disimpulkan yaitu bahwa merek jamu Nyonya Meneer mendapat posisi yang lebih baik pada elemen kesadaran merek daripada jamu merek Sido Muncul dan merek Jamu Jago. Untuk elemen asosiasi merek, asosiasi-asosiasi pembentuk brand image pada merek Sido Muncul yaitu harga yang terjangkau, kualitas produk tinggi, mereknya sudah terkenal dan berkualitas, khasiatnya cepat terasa dan aman bagi kesehatan. Asosiasi-asosiasi pembentuk brand image pada merek Jamu Jago antara lain : kualitas produk tinggi, mereknya sudah terkenal dan berkualitas, khasiatnya cepat terasa dan aman bagi kesehatan. Selanjutnya, asosiasi-asosiasi pembentuk brand image jamu merek Nyonya Meneer hanya rasa yang khas, khasiatnya cepat terasa dan aman bagi kesehatan. Merek Nyonya Meneer memperlihatkan persepsi kualitas yang lebih bagus dibandingkan merek lainnya. Merek Sido Muncul mempunyai kondisi yang lebih baik pada elemen loyalitas merek. Hasil perbandingan elemen-elemen ekuitas merek diantara ketiga merek yang diteliti adalah merek Nyonya Meneer bersaing ketat dengan merek Sido Muncul, yang lebih baik dalam elemen kesadaran merek, persepsi kualitas dan jumlah pengguna yang lebih banyak. Merek Jamu Jago belum mempunyai kekuatan yang bagus pada ekuitas mereknya dibandingkan dengan merek Nyonya Meneer dan Sido Muncul. Penelitian Hermawan (2002) bertujuan untuk menganalisis perbandingan kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualiatas dan loyalitas merek dari merek-merek teh celup serta implikasinya terhadap bauran pemasaran perusahaan,

33 16 khususnya di lokasi penelitian yaitu Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian mengenai kesadaran merek menunjukkan bahwa teh celup merek Sariwangi merupakan teh celup yang paling diingat responden, kemudian diikuti oleh teh celup merek Sosro, Kepala Jenggot, 2Tang, dan Lipton. Pada teh celup merek Sariwangi dan Sosro, semua responden mengenal kedua merek tersebut, sedangkan pada merek 2Tang ada 10 responden yang tidak mengenal merek ini sama sekali. Hasil pengujian terhadap semua asosiasi merek yang dilakukan terhadap merek the celup Sariwangi, Sosro dan 2Tang dengan Uji Cochran, didapatkan hasil bahwa nilai Cochran hitung diperoleh pada pengujian tahap terhadap tujuh asosiasi merek, ternyata lebih kecil dibandingkan dengan data nilai x 2 tabel. Dengan demikian pengujian dapat dihentikan dan disimpulkan bahwa produk ketiga merek tersebut memiliki brand image yang didalamnya terkandung asosiasi-asosiasi merek, yaitu harga terjangkau, rasa yang enak, aroma teh yang harum, kemasan menarik, mudah didapat, merek terkenal dan higienis. Pengukuran perceived quality menunjukkan bahwa persepsi kualitas ketiga merek yang diteliti (Sariwangi, Sosro, dan 2Tang) secara umum berada pada posisi baik dan sangat baik. Berdasarkan tingkat loyalitas merek teh celup merek Sariwangi mempunyai responden yang paling banyak pada tingkat satisfied buyer yaitu sebesar 51 persen atau 35 orang dari 68 pemakai. Pada merek Sosro, responden yang paling banyak pada tingkat linking the brand yaitu 62 persen dan pada teh celup merek 2Tang, tingkatan loyalitas merek yang paling tinggi yaitu sebesar 80 persen.

34 17 Implikasi dari penelitian tersebut terhadap bauran pemasaran perusahaan yaitu : (1) Mempertahankan dan jika perlu melakukan perbaikkan kualitas rasa dan aroma sesuai dengan keinginan konsumen. (2) Penetapan dan penyesuaian harga dengan segmen pasar yang dituju dapat dilakukan Sariwangi, Sosro dan 2Tang. (3) Saluran distribusi yang dibangun Sariwangi adalah mempertahankan jalur distribusinya. Sedangkan teh celup merek Sosro dan 2Tang perlu meningkatkan dan memperluas jalur distribusinya sehingga konsumen bisa lebih mudah memperoleh. (4) Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kesadaran mereknya, produsen Sariwangi, Sosro, dan 2Tang harus terus melakukan kegiatan promosi, baik di lini atas maupun di lini bawah agar ingatan konsumen tetap kuat terhadap merek mereka. Penelitian yang dilakukan Enyta (2004) mengenai analisis ekuitas merek Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kota Bogor. Hasil pembahasan yang dapat disimpulkan yaitu bahwa merek Aqua secara umum mendapat tempat yang lebih baik pada elemen kesadaran merek (brand awareness) untuk produk AMDK, kemudian disusul oleh merek Ades diperingkat kedua, ditempat ketiga dipegang oleh merek 2Tang dan diperingkat terakhir dipegang oleh merek Vit. Merek Aqua merupakan merek yang menjadi top of mind (puncak pikiran) peringkat pertama, sedangkan pada tingkat pengembalian merek (brand recall), peringkat ini dipegang oleh merek Ades. Asosiasi-asosiasi pembentuk brand image pada merek Aqua yaitu harganya terjangkau, kemudahan mendapat dan aman bagi kesehatan. Asosiasiasosiasi pembentuk brand image pada merek 2Tang hampir seluruhnya melekat pada merek tersebut kecuali asosiasi promosi/iklan yang menarik. Untuk asosiasi-

35 18 asosiasi merek pada merek Ades dan Vit, seluruh asosiasi membentuk brand image. Umumnya, asosiasi yang terbentuk pada setiap merek AMDK adalah harganya yang terjangkau, kemudahan mendapat dan aman bagi kesehatan, karena asosiasi-asosiasi tersebut sepertinya sudah melekat dibenak konsumen. Merek Aqua memperlihatkan persepsi kualitas yang lebih bagus dibandingkan merek lainnya, karena sebagai acuan pada persepsi kualitas yaitu jumlah atribut dengan nilai rata-rata tertinggi, yaitu dengan atribut-atribut kejernihan air, kemudahan mendapat, khasiat/manfaat, promosi/iklan, dan aman bagi kesehatan ini sudah sangat bagus menurut persepsi konsumen, dan atribut-atribut disini harus dijaga dan dipertahankan. Merek Aqua juga memiliki kondisi yang baik pada elemen loyalitas merek (brand loyalty) dengan persentase switcher yang paling kecil dibandingkan merek lain. Konsumen yang loyal pada merek 2Tang lebih banyak pada tingkat satisfied buyer, dan konsumen yang loyal untuk merek Ades pada tingkatan satisfied buyer dan linking the brand memiliki persentase yang sama. Pada merek Vit, tiga tingkatan loyalitas merek dengan jumlah persentase yang sama yaitu switcher, satisfied buyer dan linking the brand. Hasil dari perbandingan elemen-elemen pada ekuitas merek produk AMDK menunjukkan bahwa merek dengan ekuitas terkuat dipegang oleh merek Aqua bersaing ketat dengan merek Ades dan Vit. Merek Aqua lebih unggul pada elemen kesadaran merek, elemen persepsi kualitas, loyalitas merek dan jumlah pengguna (user) yang lebih banyak. Untuk merek Ades dan Vit lebih unggul pada elemen asosiasi, sedangkan merek 2Tang tidak mempunyai keunggulan dibandingkan merek Aqua, Ades, dan Vit.

36 19 Secara keseluruhan pada penelitian ekuitas merek AMDK ini adalah bahwa merek Aqua memiliki ekuitas merek yang paling kuat diantara merekmerek lainnya sehingga perlu untuk dipertahankan. Merek-merek AMDK lainnya diusahakan untuk memperkuat ekuitas mereknya dengan menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan tepat kepada konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna (2004) mengenai analisis penentuan posisi produk susu pasteurisasi merek Alam Murni (studi kasus di Bandung) dengan tujuan (1) menganalisis persepsi konsumen terhadap produk susu pasteurisasi merek Alam Murni, (2) menganalisis positioning produk susu pasteurisasi merek Alam Murni, (3) menganalisis strategi pemasaran melalui bauran pemasaran produk susu pasteurisasi merek Alam Murni. Hasil penelitian menunjukkan positioning produk susu pasteurisasi merek Alam Murni lebih unggul jika dilihat dari atribut kandungan gizi, label, dan kekentalan, sedangkan positioning susu pasteurisasi merek KBPS lebih unggul dari atribut merek, kemudahan produk. Positioning susu pasteurisasi merek BMC unggul dari atribut harga dan aroma, sedangkan positioning susu pasteurisasi merek Nasional unggul dari atribut cita rasa dan kekentalan. Alternatif strategi pemasaran yang dapat disarankan kepada perusahaan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain : (1) strategi produk, dengan meninjau kembali quality control dalam proses produksi susu pasteurisasi (2) strategi harga, dengan pemberian harga diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak dan diskon-diskon khusus pada saat-saat khusus, (3) strategi tempat dengan melakukan pengiriman barang tepat waktu dan menjaga kualitas barang selama

37 20 pengiriman dan penggudangan dan (4) strategi promosi, dengan membuat iklan yang inovatif Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan adalah meneliti tentang merek susu berkalsium tinggi yang berada di Kota Depok dengan analisis ekuitas merek. Adapun elemen-elemen ekuitas merek yang diteliti adalah Brand Awareness (kesadaran merek), Brand Association (asosiasi merek), Perceived Quality (persepsi kualitas), dan Brand Loyalty (loyalitas merek). Pada Brand Awareness (kesadaran merek) digunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan profil responden dan tingkat kesadaran merek responden susu kalsium dengan cara mentabulasikan data yang diperoleh. Kesadaran merek responden dapat memberikan informasi sejauh mana merek susu kalsium tersebut tertanam di benak konsumen. Pada Brand Association (asosiasi merek) digunakan uji reliabilitas dan uji cochran. Dalam uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Hoyt, berfungsi untuk mengetahui kereliabelan dari asosiasi-asosiasi yang diajukan pada responden dalam kuesioner. Sedangkan dalam uji cochran digunakan untuk mengetahui signifikasi hubungan setiap asosiasi merek susu kalsium yang ada dalam suatu produk dimulai dengan pengujian semua asosiasi. Pada Perceived Quality (persepsi kualitas) digunakan Importance Performance Analysis (IPA) yang berfungsi sebagai salah satu alat ukur dari elemen perceived quality. Untuk analisis perbandingan performance (yang menunjukkan kinerja suatu merek produk susu kalsium) dengan importance (yang

38 21 menunjukkan harapan responden yang terkait dengan variabel yang diteliti) digunakan diagram Cartesius yang terbagi atas empat kuadran. Pada Brand Loyalty (loyalitas merek) digunakan Brand Switching Pattern Matrix Analisis untuk menghitung Probability Rate of Transition (kemungkinan perpindahan merek susu kalsium) dari merek-merek yang diteliti. Dari loyalitas merek yang terbentuk pada setiap merek susu kalsium akan mengarah kepada penetapan strategi bauran pemasaran yang akan dilakukan perusahaan.

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu sapi merupakan bahan pangan yang dapat dikatakan memiliki kandungan gizi yang hampir sempurna kelengkapan gizinya. Selain air, susu sapi yang mengandung protein,

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango)

ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) ANALISIS EKUITAS MEREK KECAP SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus: Kecap Merek ABC dan Bango) DISUSUN OLEH: EFENDY A14104121 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Merek Merek adalah suatu nama, istilah simbol, desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :

TINJAUAN PUSTAKA. dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dari bahan tambahan. Kembang gula diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kembang Gula Definisi dari kembang gula adalah jenis makanan selingan berbentuk padat, dibuat dari gula atau pemanis lain atau campuran gula dengan pemanis lain dengan atau tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A

ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A ANALISIS EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PADA PRODUK KEMBANG GULA LUNAK (CHEWY CANDY) RASA BUAH DI KOTA BOGOR OLEH : MOHAMMAD HATTA A 14103568 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor, yang merupakan salah satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Merek Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam sektor industri minuman semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi khusus pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi. digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Merek dan Perspektif Merek 1. Definisi Merek Menurut UU No.15 Tahun 2001 merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan atau kombinasi dari

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor)

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) Oleh: NAOMI MUTIARA ERITA S. A14103571 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Minat konsumen terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin meningkat di Kota Cirebon. Hal ini mendorong beberapa perusahaan mengeluarkan AMDK dengan berbagai macam merek. Pangsa pasar terbesar

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK KACANG OLAHAN DALAM KEMASAN DI KOTA BOGOR. Oleh : EMMA ISABELLA AETERNI BARUS A

ANALISIS EKUITAS MEREK KACANG OLAHAN DALAM KEMASAN DI KOTA BOGOR. Oleh : EMMA ISABELLA AETERNI BARUS A ANALISIS EKUITAS MEREK KACANG OLAHAN DALAM KEMASAN DI KOTA BOGOR Oleh : EMMA ISABELLA AETERNI BARUS A14102020 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar yang harus dipenuhi secara rutin atau disebut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 79 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain penelitian deskriptif, di mana tujuan penelitian adalah untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pangsa Pasar (Market Share) Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK Persaingan di pasar ponsel yang semakin ketat membuat setiap produsen ponsel untuk memiliki strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Demikian pula dengan Samsung yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek Kotler (1997) mengemukakan bahwa definisi merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan atau kombinasi dari ketiganya yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek (brand)

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Menurut Philip Kotler (2006) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Ketatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK

ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK ANALISIS EKUITAS MEREK PRODUK SUSU CIMORY (Kasus di Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Oleh : RIKA ARIANIKA DEWI A14105596 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION 7.1 Analisis Tingkat Kepuasan 7.1.1 Indeks Kepuasan Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri terdiri

Lebih terperinci

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI

ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI ANALISIS TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS MEREK GUHDO SPRING BED PADA PT. TANDITAMA MANDIRI SARI OCTAVIA 0600652465 ABSTRAK Dalam memutuskan untuk melakukan pembelian, seorang

Lebih terperinci

Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI

Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI Analisis Brand Equity Pada Produk Minuman Serbuk Buah Instan (Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembang nya teknologi, buah tidak hanya dikonsumsi secara segar tetapi juga dapat dikonsumsi dalam bentuk sari buah. Sari buah dapat berupa jus buah

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA : STUDI KASUS WILAYAH PASAR IKAN BARITO

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA : STUDI KASUS WILAYAH PASAR IKAN BARITO Abstrak Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK UNTUK PRODUK TAKARI PADA PT. CENTRAL PROTEINAPRIMA

Lebih terperinci

Ryandhi Widjaya ABSTRAK

Ryandhi Widjaya ABSTRAK ANALISIS BRAND EQUITY DARI WHOLE MARKET DAN KEPUASAN KONSUMEN DARI MEMBER CELEBRITY FITNESS CABANG MALL PURI INDAH (STUDI KASUS JAKARTA BARAT) Ryandhi Widjaya 0800735305 ABSTRAK Sebuah merek seringkali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA

ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS EKUITAS MEREK BROKER PROPERTY ERA DI JAKARTA Nova Scoria 0600645320 Abstrak Dewasa

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA Habibie Halim - 0700729390 ABSTRAK Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis makanan dan minuman terus berkembang dinamis dengan persaingan yang begitu ketat. Untuk menghadapi persaingan di pasar, sangat penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY PADA MEREK PASTA GIGI PEPSODENT

ANALISIS PENGUKURAN ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY PADA MEREK PASTA GIGI PEPSODENT ANALISIS PENGUKURAN ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY PADA MEREK PASTA GIGI PEPSODENT (STUDI PEMBELI PASTA GIGI MEREK PEPSODENT DI KABUPATEN JEPARA) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air adalah salah satu kebutuhan terpenting dari kehidupan. Saat ini air sangat terancam. Saat industri menghasilkan limbah berbahaya yang di buang langsung

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MAKANAN SIAP SAJI DI KENTUCKY FRIED CHICKEN

ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MAKANAN SIAP SAJI DI KENTUCKY FRIED CHICKEN ANALISIS PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MAKANAN SIAP SAJI DI KENTUCKY FRIED CHICKEN CABANG PAJAJARAN, BOGOR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN Oleh YUGI RAMDHANI A.14101057 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PRODUK CREPE (Kasus: D Crepes dan Crepes Co Pangrango Plaza - Bogor) Oleh: ARYA SAJIWA A14103660 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A. 14103550 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai seperangkat alat pemasaran

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS)

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK (BRAND EQUITY) PASTA GIGI CLOSE UP PADA PT.UNILEVER (STUDI KASUS: WILAYAH LEBAK BULUS) KRISTIN MARIA 0700728766 ARIEL RHESA 0700725871 ABSTRAK Perkembangan penduduk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Brand Awareness Kesadaran konsumen terhadap merek suatu produk. Top of Mind Dengan mengumpulkan informasi dari 110 responden didapatkan bahwa Kecap Matahari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Ekuitas Merek Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia yang ditandai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Komoditi Makanan dan minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer bagi manusia serta menjadi syarat utama bagi kelangsungan hidupnya. Makanan dan minuman juga merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN COFFEESHOP WARUNG KOPI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN SKRIPSI IVAN STENLEY H34052032 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS POSITIONING MINUMAN SERBUK INSTAN MARIMAS

ANALISIS POSITIONING MINUMAN SERBUK INSTAN MARIMAS ANALISIS POSITIONING MINUMAN SERBUK INSTAN MARIMAS (SURVEY : JAKARTA DAN BOGOR) LINDA SUMIATI PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN LINDA

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. RINGKASAN EKSEKUTIF SARLAN SIANTURI, 2004. Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. Membangun ekuitas merek dalam pemasaran produk atau jasa

Lebih terperinci

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008

Binus University. Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 Binus University Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 ANALISIS EKUITAS MEREK MANDALA SWALAYAN DALAM PERSAINGAN INDUSTRI RETAILER DI JAMBI (STUDI KASUS PADA KONSUMEN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Teknik Pemilihan Responden METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu data yang dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik responden. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity. Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan. PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA

Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity. Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan. PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA Analisis Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Brand Equity Terhadap Merek PUTERI Pada Perusahaan PT. Mustika Ratu Tbk DEVINA LESTHANA 0700703082 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui brand equity

Lebih terperinci

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A

PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A PILIHAN JENIS TELUR YANG DIKONSUMSI RUMAH TANGGA PASCA KASUS FLU BURUNG (Kasus di Hero Supermarket Padjajaran Bogor) Oleh : RIKA AMELIA A 14103696 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan dunia asuransi terutama asuransi jiwa di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Namun demikian masyarakat Indonesia belum memiliki tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pemasaran seperti zaman ini. Konsumen sering melakukan pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang sama, hal itu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (brand) Aaker dalam Rangkuti (2002: 36) menyatakan merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain dalam berinteraksi sehari-hari. Terutama dalam memenuhi kebutuhannya, karena setiap manusia

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI. Oleh PUJI NURYADIN H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN PRODUK BUSANA MUSLIM MEREK AZKA PADA CV AZKA SYAHRANI Oleh PUJI NURYADIN H24076096 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia memberikan peluang dan tantangan bisnis bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Pasar global akan terus memperluas produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek Aaker (1997:9) mengungkapkan bahwa merek adalah nama dan simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan dalam bersaing kini semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, hal inilah yang pada akhirnya menuntut perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kepuasan telah banyak dilakukan sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nanang (2010) penelitian tentang Analisis Hubungan kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Pendahuluan Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari penelitian ini. Dalam bab ini akan dijabarkan landasan teori yang menjadi

Lebih terperinci

LIKA WIDAYANTI B

LIKA WIDAYANTI B 1 ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK AIR MINUM BERKARBONASI MEREK FANTA, COCA-COLA DAN SPRITE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei Pada Mahasiwa Fakultas Ekonomi UMS Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang sangat penuh persaingan seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat

Lebih terperinci

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal

Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5, No. 1 April 2011 Hal. 67-91 EKUITAS MEREK PRODUK MINUMAN SERBUK BUAH INSTAN Ika Barokah Suryaningsih Fakultas Ekonomi Universitas Jember ikabarokah@gmail.com Hary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini tantangan bisnis ke depan akan semakin berat ditandai dengan perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat dan dinamis, perubahan teknologi, regulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini pemasaran memiliki peranan penting terhadap kemajuan

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISA PERBANDINGAN TINGKAT KESADARAN, ASOSIASI, PERSEPSI KUALITAS DAN LOYALITAS PENGGUNA

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian mengenai analisis sensitivitas harga dan loyalitas konsumen kecap ini dilakukan di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian di Kota Depok didasarkan

Lebih terperinci

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2005 / 2006 ANALISA ELEMEN ELEMEN EKUITAS MEREK RCTI DALAM PERSAINGAN INDUSTRI TELEVISI SWASTA DI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I. diwakili oleh merek. Merek merupakan nama, istilah tanda, simbol desain,

BAB I. diwakili oleh merek. Merek merupakan nama, istilah tanda, simbol desain, BAB I 1.1 Latar Belakang Salah satu aset tak berwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Merek merupakan nama, istilah tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Disatu sisi era globalisasi memperluas pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya peningkatan pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah meningkatkan persaingan-persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci