BAB II DASAR TEORI. dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabelkabel,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabelkabel,"

Transkripsi

1 BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Suara Sistem suara atau Tata suara merupakan suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabelkabel, prosesor dan efek suara, serta pengaturan volume kontrol, juga audio power amplifier dan speaker secara keseluruhan ditunjukkan pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Piranti Elektronika Sistem Tata Suara 7

2 8 Berdasarkan penggunaannya, maka sistem suara dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Sistem PA Kecil (Small System) Untuk sistem yang kecil, public address system digunakan secara sederhana, misal di klinik, spa, small bar (kafe), small outlet, auditorium sekolah, tempat ibadah. Untuk input suara biasanya ditambah dengan dvd, mp3, ipod player untuk memutar musik sehingga bisa terdengar di seluruh area. Untuk amplifier, memerlukan power yang disesuaikan dengan kebutuhan keseluruhan sistem speaker dan untuk speaker biasanya lebih sederhana, karena tidak memerlukan zoning yang berbeda-beda. 2. Sistem PA Besar (Large System) Secara teori, penggunaan PA sistem pada sistem yang lebih luas akan lebih rumit karena area yang lebih luas. Terdapat pengaturan zona dimana misalkan area tertentu ingin terdengar sedangkan area lainnya tidak ingin terdengar suaranya. Penggunaan power amplifier yang lebih besar karena banyaknya loudspeaker. Beda area maka berbeda pula jenis loudspeaker yang digunakan dan alur instalasi kabel yang lebih rumit. Contoh penggunaan large sistem dalam Public Address System (PAS) yaitu kampus, mall, gedung perkantoran, pabrik, area wisata, area olahraga dan bandara. 3. PA Sistem dengan menggunakan IP Jika dalam penerapannya, PA Sistem terkendala jarak atau ruang yang berbeda dan jauh, PA Sistem dapat menggunakan IP. Misalkan dalam suatu komplek perusahaan terdapat beberapa gedung yang berbeda, maka untuk mengintegrasikan sistem tersebut dapat menggunakan IP, sehingga kontrol

3 9 sistem bisa dilakukan dalam satu ruang kontrol saja untuk memonitoring beberapa sistem di beberapa gedung. 4. Large Venue System Merupakan penggunaan dari sound system untuk konser musik. Sistemnya berbeda dengan PA Sistem. Pada studi kasus ini, pembahasan hanya difokuskan pada salah satu jenis sistem PA di atas yaitu PA Besar (Large System). 2.2 Public Address System Public Address System (PAS) merupakan serangkaian sistem distribusi suara melalui elektronik yang mencakup input (mikrofon), prosessor (amplifier) dan output (loudspeaker). Biasanya public address system digunakan di area publik yang luas untuk mengumumkan sesuatu, atau sebagai pemutar background music dan sistem evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Blok diagram Public Address System secara sederhana dapat dilihat pada gambar 2.2. MIKROPON VOLUME KONTROL AMPLIFIER TAPE RECORDER SPEAKER Gambar 2.2 Blok Diagram PAS Sederhana

4 10 Gambar di atas menggambarkan blok diagram sederhana dari sebuah public address system yang terdiri dari beberapa bagian yang berkaitan erat. Bagian pertama adalah mikrofon yang berfungsi mengubah gelombang suara ke dalam bentuk sinyal listrik. Pada mikrofon terdapat tombol mic chime sebagai sumber bunyi yang difungsikan saat petugas informasi akan mengumumkan suatu informasi dan sesudah informasi tersebut selesai diumumkan. Selain mikrofon terdapat juga sumber suara yang lain yaitu tape recorder yang berfungsi sebagai background music. Kemudian pada bagian kedua adalah pengatur volume yang berfungsi mengatur terhadap amplitudo suara. Kedua sumber suara (mikrofon dan tape recorder) diperkuat oleh amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras dan terakhir output dari amplifier diumpan ke speaker sehingga informasi dapat terdengar. 2.3 Prinsip Dasar Public Address System Sesuai penjelasan jenis sistem suara di atas, bahwa salah satu contoh area publik yang termasuk sistem PA Besar adalah bandara. Untuk kelancaran informasi penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan pesawat terbang di Bandara Soekarno Hatta telah dilengkapi dengan sistem informasi yaitu Public Address System (PAS) yang salah satunya terdiri dari mic Announcer berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk memberikan informasi penerbangan maupun umum kepada para pengguna jasa penerbangan berupa audio (voice) baik di dalam (hall) dan di luar (lobby) terminal keberangkatan dan kedatangan Terminal 1.

5 11 Informasi atau berita penerbangan yang dimaksud adalah informasi untuk memberitahukan keberangkatan, kedatangan, keterlambatan, penundaan, pembatalan dan informasi lainnya termasuk keselamatan di bandar udara dan di pesawat udara, pengumuman mengenai kehilangan, barang tertukar, larangan merokok dan pengumuman lainnya sehingga semua pihak yang memerlukan informasi tersebut dapat mengetahui keberadaan suatu pesawat udara dan dapat melakukan kegiatan yang harus dilaksanakan. Sistem PAS yang terpasang di Bandara Soekarno Hatta Terminal 1 merupakan integrasi dari berbagai sistem, yaitu sebagai berikut : 1. Input paging berasal dari PC Server AAS (Automatic Announcement System) sebagai pengolah data soundbank dari data text FIS terintegrasi melalui jaringan data, microphone (RM200S) dan background music (BGM). 2. Sound Management System menggunakan Matrix Hardware SX-2000 series. 3. Monitoring sistem menggunakan PC Monitor dengan software AAS sebagai PC client. 4. Automatic Volume Control menggunakan Digital Level Controller (DLC 9000). 5. Amplifier menggunakan single channel 480 Watt (AW5548) dan single channel 240 W (AW5524) untuk Local Announcer area Boarding Lounge. 6. Speaker yang digunakan yaitu speaker box 6 Watt, speaker pendant 6 Watt, speaker ceiling 6 Watt dan speaker coloumn 6 Watt.

6 12 Sebagai gambaran umum (overview) PAS Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta diperlihatkan oleh gambar 2.3. Gambar 2.3 Blok Diagram Public Address System Terminal 1 BSH 2.4 Bagian Bagian Public Address System Terminal 1 Adapun bagian bagian Public Address System Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta yaitu PC Server AAS, Sound Management System SX-2000 Series, Automatic Volume Control (AVC), sensor suara, mikrofon, amplifier dan speaker.

7 PC Server AAS Automatic Announcement System (AAS) adalah sistem pendukung dari Public Address System berfungsi memberikan pengumuman yang diubah oleh komputer berdasar pola kalimat yang sudah terprogram, ataupun langsung dari masukan pengguna. PC Server AAS berupa server yang dilengkapi audio adapter, memuat soundbank database dan akan menerima perintah announcement dari program konektor, mengubahnya dan meneruskannya ke PAS. Pengaturan AAS sangat diperlukan agar pengumuman yang dikehendaki tepat sasaran. Dengan mengaplikasikan AAS dalam PAS Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, diharapkan membantu dan mempermudah proses penyampaian informasi penerbangan. Berikut tampilan depan Automatic Announcement System (AAS) ditunjukkan pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Tampilan Depan Automatic Announcement System (AAS)

8 14 Keterangan gambar : 1. Status broadcast dan zona broadcast dari tiap terminal. 2. Tipe suara soundbank yang sedang dipakai saat ini. Terdapat 4 tipe suara. Terdapat fitur Auto Change Everyday jika diinginkan. 3. Daftar antrian pekerjaan yang harus dikerjakan. Sekiranya dari daftar antrian pekerjaan ada yang ingin dihapus, klik Delete Selected Item. Jika ingin membersihkan seluruh daftar antrian, klik Clear Queue. Terdapat tiga cara untuk melakukan pengumuman di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, yaitu sebagai berikut : 1. Otomatis, mengumumkan area keberangkatan dan kedatangan Terminal 1, sesuai jadwal yang tersimpan dalam server Flight Information System. Bagian auto FIS connector sebagai jembatan penerjemah dari notasi jadwal server FIS menjadi perintah ke AAS. Karena berkaitan dengan server FIS, program ini bertujuan untuk mengumumkan keberangkatan dan kedatangan. Berikut tampilan otomatis PAS dapat ditunjukkan pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Tampilan Sistem Otomatis PAS

9 15 2. Semi otomatis, dimana operator akan memilih pola pengumuman yang akan dipakai dan mengirimkan perintah ke AAS. Pengumuman dapat dibuat dengan 2 (dua) cara yaitu klik pada pola kalimat yang sudah tersedia atau langsung mengetik pengumuman pada tempat yang disediakan. Berikut tampilan semi-otomatis PAS dapat ditunjukkan pada gambar Gambar 2.6 Tampilan Sistem Semi Otomatis PAS 3. Manual, dimana operator akan berbicara langsung melalui mikrofon, sebagai tahap fail safe operational ataupun untuk pengumuman yang bersifat nonreguler, ataupun yang sulit diimplementasikan dalam sisitem AAS Sound Management System SX-2000 Series Sound Management System SX-2000 Series merupakan software PAS untuk pengaturan audio input dan output, pembagian broadcast zona, pengontrolan matrix hardware dan sistem integrasi jaringan kabel.

10 Automatic Volume Control (AVC) Automatic Volume Control (AVC) adalah peralatan yang berfungsi mengatur volume kontrol sesuai dengan besar kecilnya noise yang diterima mic sensor. Apabila noise naik, akan dikuatkan oleh AVC untuk mentrigger atau memerintahkan volume kontrol menaikkan inputannya agar output dari amplifier menjadi naik dan sebaliknya apabila noise turun (mengecil), maka akan dikurangi oleh AVC untuk menurunkan inputan volume kontrol agar output dari amplifier menjadi turun (mengecil) secara otomatis. Intinya AVC dapat menaikkan atau menurunkan tegangan atau power dari mic sensor. AVC yang digunakan di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta adalah Digital Level Controller tipe DLC 9000, dapat ditunjukkan pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Digital Level Controller Passo DLC9000 Untuk mencapai performance output audio yang optimal, maka dalam instalasi perangkat AVC harus dapat menyesuaikan antara range level minimum dan maksimum output suara dengan tingkat kebisingan yang ada. Posisi AVC berada di tengah tengah antara preamp dan amplifier dan dihubungkan dengan noise sensor sebagai inputan suara. Berikut skema koneksi instalasi AVC, preamp, amplifier dan noise sensor. Instalasi yang benar akan menghasilkan output suara yang optimal sesuai dengan kebutuhan.

11 17 Gambar 2.8 Skema Instalasi AVC Sensor Suara Sensor adalah alat untuk mendeteksi atau mengukur magnitude sesuatu besaran. Sensor merupakan transduser yang digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Kategori sensor biasanya melalui pengukuran. Salah satu contoh sensor adalah sensor suara. Sensor suara adalah sensor yang memiliki cara kerja mengubah energi suara menjadi energi listrik.. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor menyebabkan bergeraknya kumparan kecil di balik membran tersebut menjadi naik dan turun. Kecepatan jarak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkan. Salah satu komponen yang termasuk dalam sensor ini adalah microphone atau mic.

12 Mikrofon Mikrofon adalah suatu alat yang dapat mengubah energi suara menjadi energi elektrik. Berikut skema sistem pengubahan mikrofon ditunjukkan pada gambar 2.9. Gambar 2.9 Sistem Pengubahan Mikrofon Diafragma (membran) berfungsi sebagai penerima energi suara, bila getaran suara telah mencapai membran. Maka sudah dimulai awal pergerakan mekanikal, dimana gerakan getaran tersebut diteruskan menuju suatu sistem mekanikal pada setiap mikrofon dan seterusnya gerakan ini diubah menjadi getaran-getaran elektrik (sinyal listrik). Perubahan darai energi suara menjadi energi elektrik ini disesuaikan dengan jenis / tipe mikrofon yang digunakan. Karena setiap mikrofon mempunyai sistem perubahan yang berbeda. Output yang dihasilkan pada sistem mekanikal adalah bentuk sinyal tegangan AC. Sinyal output yang baik adalah sinyal yang bentuknya sama dengan sinyal getaran suara, yang berbeda medianya saja. Dalam sistem pengubahan mikrofon dari energi suara menjadi energi elektrik, mikrofon dapat dibedakan atas : a. Pengubahan pasif, contoh : mic dynamic, mic ribbon, mic kristal. b. Pengubahan aktif, contoh : mic arang, mic condenser.

13 19 Selain sistem pengubahan, mikrofon masih dibedakan atas sistem kerjanya, yaitu: a. Mikrofon tekanan suara, bekerja berdasarkan tekanan suara. Pada bagian belakang mikrofon, membran mikrofon tertutup rapat, sehingga semua suara dari segala arah menuju pada bagian depan membran tersebut. Artinya membran mic hanya menerima getaran suara dari arah depan saja. b. Mikrofon perbedaan tekanan suara, bekerja berdasarkan perbedaan tekanan suara. Pada bagian belakang membran mikrofon terdapat celah udara (terbuka), sehingga membran akan menerima getaran suara dari arah depan dan belakang membran. Berikut gambar mikrofon tekanan suara dan mikrofon perbedaan tekanan suara ditunjukkan pada gambar Gambar 2.10 Mikrofon Tekanan Suara (kiri) dan Mikrofon Perbedaan Tekanan Suara (kanan) Jenis Jenis Mikrofon Berdasarkan prinsip kerjanya, maka mikrofon dibedakan atas mikrofon arang/carbon (resistanse transducer), mikrofon condenser (electro static/capacitive transducer), mikrofon dinamik (electro dynamic transducer), mikrofon ribbon (electro dynamic transducer), dan mikrofon kristal (piezoelectric transducer).

14 Cara Kerja Mikrofon Telah disebutkan bahwa jenis-jenis mikrofon antara lain mikrofon karbon, condenser, dinamik, ribbon, dan kristal. Berikut akan dijelaskan cara kerja masing-masing mikrofon sebagai berikut : Mikrofon Arang / Carbon Mikrofon arang / carbon adalah mikrofon yang menggunakan prinsip kerja tahanan (resistenasi) yang berubah-ubah, biasanya adalah resistor arang. Berikut diagram rangkaian mic arang / carbon ditunjukkan pada gambar Gambar 2.11 Diagram Rangkaian Mic Arang / Carbon Prinsip kerja dari mikrofon arang / carbon yaitu getaran suara yang masuk menggetarkan membran. Getaran membran ini menyebabkan kerenggangan dan kerapatan arang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan bervariasinya nilai resitansi arus listrik yang melewati kumparan primer. Arus listrik pada kumparan primer akan terinduksi pada gulungan sekunder dan besar kecilnya arus tergantung dari getaran membran yang disebabkan oleh getaran suara yang diterima. Berikut contoh mic arang / carbon ditunjukkan pada gambar 2.12.

15 21 Gambar 2.12 Jenis Mic Arang / Carbon Mikrofon Condenser / Kondensator Berdasarkan tinggi rendah frekuensi, maka jenis mikrofon condenser ini dibedakan 2 (dua) jenis yaitu : 1. Mikrofon Kondenser Low Frekuensi, contohnya adalah electret mic. Jenis mikrofon ini digunakan di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta sebagai sensor suara dengan model MC-102 Electrect Condenser Microphone HTE9767PC. (datasheet terlampir)berikut diagram rangkaian dan susunan mikrofon kondenser low frekuensi ditunjukkan pada gambar Gambar 2.13 Diagram Rangkaian & Susunan Mic Kondenser Prinsip kerja mikrofon berdasarkan prinsip kondensator, dimana membran dan plat belakang dari mikrofon berfungsi sebagai dua buah plat yang sejajar. Jenis mikrofon ini harus diberikan tegangan DC (baterai) agar dapat bekerja. Tegangan positif pada membran dan negatif pada plat belakang. Bila membran mendapat tekanan dari sumber suara, mengakibatkan jarak yang selalu berubah-ubah antara membran dengan

16 22 plat belakang, perubahan jarak tersebut menghasilkan perubahan kapasitansi dan mengakibatkan arus tegangan dari baterai juga selalu berubah sesuai dengan besar kecilnya kapasitansi yang dihasilkan. Maka pada output mikrofon terjadi tegangan sinyal yang masih tercampur dengan tegangan DC. Agar arus yang mengalir pada membran tidak berlebih, maka diberikan sebuah resistor/tahanan yang nilai tahanan sebesar 50M ohm. Tegangan sinyal yang masih tercampur dengan arus DC difilter dengan menggunakan kondensator murni yang berfungsi memblokir arus DC, selanjutnya sinyal audio tersebut diperkuat dengan preamplifier agar tidak terjadi interferensi dari tegangan luar. Berikut contoh electrect mic yang digunakan di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta ditunjukkan pada gambar Gambar 2.14 Electrect Mic MC Mikrofon Kondenser High Frekuensi, contohnya gun microphone. Prinsip kerja mikrofon kondenser HF sama seperti mikrofon LF, hanya saja pada membran di mic kondenser HF tidak langsung diberikan power supply, tetapi sumber tegangan frekuensi tinggi berasal dari pembangkit frekuensi (oscilator), sehingga output mikrofon terdiri dari

17 23 sinyal audio yang diposisikan dengan frekuensi tinggi. Melalui rangkaian demodulator (dioda dan kondenser), maka frekuensi tinggi diblokir sehingga output mikrofon hanya sinyal audio saja yang dilewatkan dan selanjutnya sinyal tersebut akan diperkuat. Berikut proses frekuensi respon mic condenser pada gambar Gambar 2.15 Frekuensi Respon Mic Condenser Mikrofon Dinamik Mikrofon dinamik adalah mikrofon yang menggunakan prinsip kerja induksi (mikrofon menjadi sumber listrik induksi). Berikut proses kerja mikrofon dinamik pada gambar Gambar 2.16 Proses Kerja Mikrofon Dinamik

18 24 Prinsip kerja mikrofon dinamik yaitu getaran suara yang masuk menggerakkan membran, getaran membran menggerakkan moving coil. Moving coil merupakan membran yang tersambung dengan coil yang bergerak. Getaran moving coil yang berada dalam memnran magnet akan menyebabkan timbulnya aliran listrik. Aliran listrik yang berupa gelombang listrik seirama dengan getaran suara yang diterima dan akan dikuatkan oleh amplifier. Mikrofon Ribbon Mikrofon ribbon adalah mikrofon yang menggunakan sejenis pita metal yang tipis. Cara kerja dan prinsipnya sama dengan mikrofon dinamik, namun perbedaanya pada konstruksi dan bahan. Pada mikrofon ribbon lipatan pita (ribbon) berfungsi sebagai membran / diafragma. Diafragma sangat tipis sehingga memiliki respon frekuensi yang tinggi, tetapi tidak sesuai untuk tekanan suara tinggi. Mikrofon Kristal Mikrofon kristal atau piezoelektris terbuat dari bahan kristal aktif, mikrofon ini memiliki cara kerja dengan memotong kristal, lalu membentuk irisan pada bidang khusus yang dihubungkan dengan elektroda menghasilkan sifat piezoelektris. Jika terjadi tekanan, kristal mengalami perpindahan sehingga di antara plat lempengan terjadi perbedaan potensial. Kristal tersebut mampu menerima getaran suara tanpa dibentuk menjadi diafragma yang membuat respon frekuensi lebih maksimal. Dari kelima jenis mikrofon yang ada saat ini paling banyak digunakan untuk keperluan broadcasting adalah jenis mic condenser dan mic dinamik.

19 Impedansi Mikrofon Impedansi mikrofon adalah suatu tahanan dalam dari mikrofon yang akan memnetukan sensitifitas mikrofon itu sendiri. Impedansi mikrofon dapat dibedakan atas : a. Low Impedance, jenis mikrofon ini sangat sensitif digunakan untuk keperluan broadcasting. b. High Impedance, jenis mikrofon ini kurang sensitif, biasanya digunakan untuk keperluan Public Address System, panggung (stage). Dengan mengetahui impedansi setiap mikrofon yang digunakan akan menghindari terjadinya efek feedback Efek Feedback Rangkaian feedback adalah rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output. Pada umumnya rangkaian feedback menggunakan komponen pasif resistor dan kapasitor. Sumber feedback berasal dari bunyi yang dikeluarkan speaker ditangkap kembali oleh mikrofon, lalu dikirimkan lagi ke speaker yang sama. Berikut proses terjadinya suara feedback ditunjukkan pada gambar Gambar 2.17 Proses Suara Feedback

20 26 Suara feedback muncul berawal dari sumber bunyi yang ditangkap oleh mikrofon, kemudian dikutakan oleh amplifier dan dikeluarkan speaker, kemudian oleh mikrofon, suara yang dihasilkan oleh speaker ditangkap kembali oleh mikrofon dan kembali dikuatkan oleh amplifier dan kembali lagi dikeluarkan oleh speaker. Proses ini berulang terus, karena frekuensi yang ditangkap oleh mikrofon dan yang dikeluarkan speaker adalah sama, sehingga terjadi penguatan yang berulangulang dan pada akhirnya terdengar suara mencuit yang melengking pada puncak level suara yang tertinggi, dan jika dibiarkan dalam waktu lama, selain merusak telinga manusia, juga dapat merusak speaker atau amplifier Speaker Speaker atau pengeras suara adalah komponen elektronika yang terdiri dari kumparan, membran dan magnet. Tanpa adanya membran, sebuah speaker tidak akan mengeluarkan suara, berfungsi untuk mengubah suara dari energi elektris menjadi energi suara. Sistem pengubahan speaker merupakan kebalikan dari sistem pengubahan mikrofon. Berikut proses pengubahan speaker ditunjukkan pada gambar Gambar 2.18 Proses Pengubahan Speaker

21 27 Proses pengubahan gelombang listrik (elektromagnet) menjadi gelombang suara terjadi karena adanya aliran listrik arus AC audio dari amplifier ke dalam kumparan yang menghasilkan gaya magnet sehingga menggerakkan membran. Kuat lemahnya arus listrik yang diterima akan mempengaruhi getaran pada membran. Membran yang bergetar menghasilkan gelombang suara yang dapat didengar. Berikut bagian-bagian speaker ditunjukkan pada gambar Gambar 2.19 Bagian Bagian Speaker Bagian bagian utama speaker adalah sebagai berikut : 1. Conus (sekat rongga), berfungsi menghasilkan gelombang tekanan akibat gerakan udara di sekitarnya yang disebabkan oleh gerakan kumparan. Gelombang inilah yang kita dengar sebagai bunyi. 2. Membran, berfungsi menerima induksi dari magnet sehingga menghasilkan suara sebagai akibat dari getarannya. 3. Magnet, berfungsi untuk menginduksi membran dan menghasilkan medan magnet. 4. Kumparan, berfungsi untuk mengalirkan energi gerak kepada conus. Perubahan medan magnet di dalam speaker akan menyebabkan kumparan bergerak sebagai akibat interaksi dengan medan konstan magnet.

22 Jenis Jenis Speaker Berdasarkan prinsip kerjanya, maka speaker dapat dibedakan atas : a. Speaker Magnetic, berdasarkan perbedaan potensia dan kutub magnet dengan elektromagnetik dari sinyal AC audio menuju kumparan. b. Speaker Dinamik, terjadi interaksi tarik-menarik dan tolak-menolak antara permanen magnet (ferrit) dengan magnet kumparan karena adanya arus AC audio dari output amplifier yang mengakibatkan membran bergerak keluar masuk sehingga menghasilkan getran energi suara. c. Speaker Condenser, prinsip kerjanya hampir sama dengan mic condenser, yaitu menggunakan sistem kapasitansi yang diberikan tegangan DC yang besar, untuk menghindari short circuit pada peralatan, sinyal output audio harus dilewatkan melalui transformator sebagi matching impedansi antara power amplifier dengan speaker. Besar kecilnya getaran yang dihasilkan tergantung besarnya sinyal audio input sehingga menghasilkan perbedaan kapasitansi antara plat membran dengan plat speaker condenser. d. Speaker Ribbon, bentuk lembaran membran zig-zag, jika dialiri arus listrik (sinyal AC), maka pada membran menghasilkan elektromagnetik yang akan berinteraksi dengan permanen magnet mengakibatkan membran bergetar dan menghasilkan energi suara. e. Speaker Piezo Electric (kristal), terdiri dari kumparan yang dililit sepasang kabel spiral dan di ujung corong speaker dililit gulungan kawat. Pada saat dialiri sinyal AC maka terjadi getaran suara yang diteruskan ke corong speaker.

23 Wideband Transmisi Rentang frekuensi suara yang mampu dihasilkan sistem speaker adalah diantara 20 Hz 20 Khz sesuai dengan rentang fekuensi pada pendengaran manusia. Berdasarkan respon frekuensi, speaker terbagi dalam beberapa jenis, sebagai berikut : 1. Subwoofer, speaker yang mempunyai tanggapan respon frekuensi sangat rendah berkisar 30 Hz Hz, sesuai untuk aplikasi speaker sistem dengan nada bass yang sangat rendah. Contoh pada home teater. 2. Woofer, speaker yang mempunyai tanggapan respon frekuensi cukup rendah berkisar 50 Hz Hz, sesuai untuk aplikasi speaker sistem suara bass sedang. Contoh musik. 3. Middle, speaker yang mempunyai tanggapan respon frekuensi sedang berkisar 330 Hz 3,3 KHz, sesuai untuk aplikasi speaker sistem suara tengah saja. Contoh pidato, masjid. 4. Tweeter, speaker dengan ukuran kecil 0,5 inci, paling besar berukuran 4 inci, mempunyai tanggapan respon pada frekuensi tinggi berkisar antara 8 KHz - 20 KHz. Speaker ini tidak bisa berdiri sendiri, biasanya digabungkan dengan speaker middle / woofer untuk nada tinggi (trebble). 5. Fullrange, speaker yang mempunyai tanggapan respon sangat lebar, yaitu dari 100 KHz - 15 KHz. Nada bass sampai dengan nada tinggi dapat dihasilkan oleh speaker ini.

24 30 Berikut speaker yang ada di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta ditunjukkan pada gambar Gambar 2.20 Speaker Ceiling, Pendant, Coloumn, Box Buffle Speaker Berdasarkan sifat gelombang suara dari speaker, maka diperlukan plat pembatas (buffle) speaker antara bagian depan dan belakang speaker untuk menghasilkan suara yang arahnya menyebar ke depan dan menghindari short circuit suara. Maksudnya, sebagian gelombang suara kembali menuju ke bagian belakang membran speaker dan terjadi benturan mengakibatkan getaran membran berkurang, sehingga daya speaker berkurang. Berikut proses pemancaran gelombang suara pada buffle speaker pada gambar Gambar 2.21 Sifat Pemancaran Gelombang Suara Pada Buffle Speaker Lebar plat pembatas (buffle) speaker sesuai dengan standar yang sudah ditentukan minimal ¼ λ dari panjang gelombang suara yang terendah. Untuk

25 31 mengatasinya, maka digunakan sebuah kotak (box) speaker yang di dalamnya diberikan material peredam getaran suara yang lunak, misal glass wool, serabut kelapa dan lain-lain Cross Over Cross over adalah rangkaian filter yang terdiri dari komponen pasif resistor, kondensator dan coil / kumparan sebelum menuju ke speaker, bertujuan untuk memisahkan sinyal suara yang difilter menurut frekuensi respon speaker. Rangkaian filter tersebut adalah low pass filter, medium/band pass filter, high pass filter. Berikut rangkaian filter speaker ditunjukkan pada gambar Gambar 2.22 Rangkaian Filter Speaker Impedansi Speaker Impedansi (Z) merupakan gabungan hasil reaksi hambatan (R) dan kapasitas elektron (C). Impedansi memiliki konsep yang sama dengan resistansi, namun aplikasinya pada rangkaian AC. Salah satu aplikasi dari impedansi digunakan pada sound system yaitu pada speaker. Impedansi speaker merupakan salah satu parameter peting dalam pemasangan speaker dengan amplifier.

26 32 Keduanya harus sesuai (matching), bila tidak sesuai maka akan berdampak buruk terhadap speaker atau amplifier, sehingga salah satu bisa terjadi kerusakan. Impedansi speaker dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu : a. Low impedance (impedansi rendah), adalah speaker tanpa matching trafo, impedansi total speaker (Z) dalam instalasi diperhatikan. b. High impedansi (impedansi tinggi), adalah speaker dengan matching trafo, impedansi speaker (Z) tidak perlu diperhatikan, cukup daya total (P) speaker saja yang diperhatikan. Untuk memperoleh impedansi total yang sesuai dengan impedansi amplifier, maka bisa dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu : a. Hubungan Seri, total impedansi dan daya dijumlahkan saja, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : b. Hubungan Paralel, untuk total impedansi diparalel dan total daya dijumlahkan saja, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : c. Hubungan Seri Paralel, maka yang seri dijumlahkan dulu, kemudian impedansi total diparalel, untuk total daya dijumlahkan saja. Prinsip dasarnya adalah impedansi output amplifier lebih kecil atau sama dengan impedansi speaker, artinya impedansi speaker tidak boleh lebih kecil dari impedansi amplifier, minimal sama atau lebih besar. Speaker yang terpasang di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, rata rata termasuk jenis high impedansi speaker sehingga dalam instalasi jumlah

27 33 speaker untuk satu amplifier hanya memperhatikan besar daya amplifier yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Amplifier Amplifier dalam sistem tata suara memegang peranan penting. Amplifier atau penguat adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menguatkan daya atau tenaga. Dalam dunia elektronika, amplifier berfungsi sebagai penguat sinyal suara yaitu memperkuat sinyal arus I dan tegangan V listrik dari inputnya sehingga menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar dari outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio. Besaran gain dalam power amplifier berkisar antara 20 kali sampai 100 kali dari sinyal output. Jadi, dapat disimpulkan bahwagain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output dengan daya di bagian inputnya dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain (G) biasanya menggunakan decibel (db). Secara matematis maka besar gain (G) dapat dirumuskan sebagai berikut : dimana : G P out P in : Gain atau besar penguatan (db) : Power atau daya pada bagian ouput (Watt) : Power atau daya pada bagian input (Watt)

28 34 Amplifier sendiri merupakan perangkat yang sebagian kecil banyak menggunakan sejumlah energi untuk dapat mengendalikan jumlah energi yang dihasilkan. Hubungan antara rangkaian elektronika dengan rangkaian amplifier adalah masukan dan keluaran dalam yang biasanya dinyatakan sebagai fungsi frekuensi input atau fungsi transfer penguat dan besar dari fungsi transfer yang dapat ditunjukkan pada gambar Gambar 2.23 Skema Rangkaian Amplifier Amplifier dapat diartikan sebagai penguat atau pengali, sedangkan power amplifier yaitu sebagai penguat atau pengali daya dari sinyal suara. Diagram blok power amplifier secara umum dapat ditunjukkan pada gambar Gambar 2.24 Diagram Blok Power Amplifier

29 35 Adapun bagian - bagian power amplifier terdiri dari : 1. Bagian input, berfungsi untuk menerima sinyal balans menjadi sinyal tak balans. Sinyal balans adalah standard sinyal untuk koneksi sinyal dalam sound system untuk meminimalkan terjadi noise, humming dan penurunan kwalitas dan level sinyal. Input power amplifier mempunyai standard level line yaitu 0 db hingga + 4dB atau sekitar 1 Vrms hingga 2,5 Vrms. 2. Pengatur Level / Volume, berfungsi untuk mengurangi level sinyal suara yang masuk sedemikian hingga agar tidak menjadikan output power amplifier tidak melebihi batas kemampuannya. 3. Penguat Tegangan (Av), adalah bagian untuk menguatkan tegangan sinyal suara menjadi sekian kali lipat. Nilai penguatan tegangan ini biasanya adalah tetap, misalnya 100 kali atau 40dB. Nilai penguatan ini telah ditentukan ketika power amplifier itu dirancang, sehingga untuk mengubah nilai penguatan ini harus mengganti komponen tertentu di bagian penguat tegangan ini. 4. Penguat Arus (Ai), adalah bagian yang menyediakan kebutuhan arus bagi tegangan output yang harus dikeluarkan oleh power amplifier sehingga bisa menggerakkan membran speaker. Penyediaan arus yang memadai sangat penting bagi sebuah power amplifier. 5. Power Supply, adalah bagian yang menyediakan daya listrik yang cukup bagi kebutuhan power amplifier terutama untuk bagian penguat arus dan penguat tegangan. Power supply seharusnya bisa menyediakan listrik DC (searah) yang sekecil mungkin mengandung ripple voltage karena sumber tenaga listrik diambil dari listrik bolak-balik (AC).

30 36 6. Bagian indikator dan proteksi, berfungsi bagi pemakai power amplifier untuk mengetahui kinerja dan keadaan power amplifier ketika sedang bekerja sekaligus menyediakan perlindungan bagi power amplifier itu sendiri dan speaker yang disambungkan ke power amplifier. Berikut amplifier yang digunakan di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta ditunjukkan pada gambar Gambar 2.25 Tampak Depan & Belakang Amplifier 480 Watt AW Noise, Bunyi dan Kebisingan Noise adalah sinyal tidak dikehendaki yang secara alamiah terdapat pada semua jenis sistem. Pada sistem audio, terdapat banyak sumber noise yang dapat mengganggu output ideal dari sistem audio tersebut. Noise yang mungkin terjadi pada sistem audio adalah noise akustik, noise audio dan noise elektrik. Noise akustik adalah suara yang berasal dari sumber lain di sekitar sistem, seperti suara dering telepon atau suara deru kendaraan yang melintas. Noise audio adalah suara residu, umumnya berupa dengung atau desis, yang terdengar pada

31 37 jeda diam dari suatu media penyimpan audio.sedangkan noise elektrik atau thermal noise adalah suara yang dihasilkan karena naiknya suhu dari komponen elektronik yang terdapat pada sistem. Noise dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi dalam 3 (tiga) area yaitu : a. Noise menyebabkan pendengar tidak mengerti sinyal asli yang disampaikan atau bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal. b. Noise dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal. c. Noise juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien. Suara atau bunyi adalah gelombang frekuensi yang dapat didengar. Frekuensi adalah jumlah gelombang tekanan atau getaran per detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz) atau cycle per second (cps). Rentang frekuensi pendengaran manusia dengan fungsi pendengaran yang normal berkisar antara Hz. Frekuensi juga berhubungan dengan panjang gelombang, semakin tinggi frekuensi suatu suara atau bunyi, maka panjang gelombang akan semakin pendek. Ada beberapa suara atau bunyi yang mengganggu bila didengar. Gangguan suara itu disebut kebisingan. Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan di sekitar kita 9JIS Z 8106 [IEC ]). Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola rambatan longitudinal. Rambatan gelombang di udara ini dikenal sebagai suara atau bunyi.

32 38 Frekuensi suara bising biasanya terdiri dari campuran sejumlah gelombang suara dengan berbagai frekuensi atau disebut juga spektrum frekuensi suara Jenis Kebisingan Menurut Suma mur, PK 1996:58, maka jenis kebisingan dapat dibedakan atas, sebagai berikut : 1. Bising yang kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 db untuk periode 0,5 detik berturut-turut. Misalnya mesin, kipas angin, dapur pijar. 2. Bising yang kontinu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga ralatif tetap, akan tetapi ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (pada frekuensi 500, 1000 dan 4000 Hz), misalnya gergaji sekuler, katup gas. 3. Bising terputus-putus (intermittent). Bising disini tidak terjadi secara terusmenerus, melainkan ada periode relatif tenang. Misalnya suara lalu lintas, kebisingan di bandara dan lapangan terbang. 4. Bising implusif. Bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 db dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya. Misalnya tembakan, suara ledakan mecon, meriam. 5. Bising implusif berulang. Sama dengan bising implusif, hanya saja disini terjadi secara berulang ulang. Misalnya mesin tempa.

33 Mengukur Tingkat Kebisingan Sound Level Meter merupakan suatu alat uji untuk mengukur tingkat kebisingan suara yang akan ditampilkan pada db SPL. 0.0 db-spl adalah ambang pendengaran, dan sama dengan 20 µpa (micropascal). Semua sound level meter (SLM) memiliki fitur pengukuran kondensor mikrofon omnidirectional, preamp mic, jaringan pembobotan frekuensi, rangkaian detektor RMS, layar pengukuran, AC dan DC output yang digunakan untuk merekam, yang akan ditunjukkan pada gambar Gambar 2.26 Sound Level Meter Lutron Model SL-4001 Sound Level Meter tipe Lutron Series SL-4001 bekerja di range antara db dalam satuan dba dari frekuensi antara Hz. Kisaran SPL tergantung pada keseimbangan antara mengurangi preamp noise level dan mengukur berbagai tingkat tekanan suara. SLM diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi. Pengukuran SLM juga dapat digunakan untuk memverifikasi persis

34 40 berapa banyak tingkat suara telah berubah. Siapapun yang terlibat dalam pekerjaan sound system menyadari bahwa ada masalah yang sedang berlangsung dan peningkatan masalah tingkat volume yang dihasilkan dalam performance public address system. 2.6 Unit dan Level Suara Unit dan level suara yang digunakan dalam perhitungan tingkat kebisingan adalah decibel (db), sound intensity level (Watt), sound power level (dbm) dan sound pressure level (db SPL ). Biasanya dalam pengukuran kebisingan yang sering digunakan adalah decibel (db) dan sound pressure level (SPL) Decibel Dalam semua fasa teknologi audio, desibel digunakan sebagai ukuran kebisingan untuk mengekpresikan tingkatan sinyal dan perbedaan tekanan suara, daya, tegangan dan arus Sound Pressure Level (SPL) Sound Pressure Level merupakan suatu ukuran level dari besar tekanan kebisingan (tingkat suara) yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dengan satuan desibel (db SPL ).

Microphone dan Loudspeaker

Microphone dan Loudspeaker Microphone dan Loudspeaker Microphone atau sering ditulis mikropon adalah suatu alat yang dapat mengubah getaran suara menjadi getaran listrik. Microphone merupakan salah satu sumber pokok dan merupakan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM TERMINAL 1 BANDARA SOEKARNO HATTA

ANALISA PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM TERMINAL 1 BANDARA SOEKARNO HATTA ANALISA PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM TERMINAL 1 BANDARA SOEKARNO HATTA Mora Yolanda Sagala Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta Email

Lebih terperinci

Di bawah ini adalah tabel tanggapan frekuensi dari alat-alat music.

Di bawah ini adalah tabel tanggapan frekuensi dari alat-alat music. 1. Jangkauan respon frekuensi speaker. Pertama-tama yang harus diketahui bahwa speaker mereproduksi suara dari perangkatperangkat elektronik yang menyertainya( CD player, amplifier, processor dan lain-lain.),

Lebih terperinci

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA A. TUJUAN PERCOBAAN : Setelah melakukan praktek, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui konstruksi dasar dan karakteristik dari sebuah microphone dynamic

Lebih terperinci

BAB III PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM

BAB III PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM BAB III PERFORMANSI PUBLIC ADDRESS SYSTEM 3.1 Identifikasi Penelitian Kebutuhan manusia terhadap transportasi semakin lama semakin meningkat, terutama kebutuhan akan transportasi udara, yaitu pesawat terbang.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasikan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Peralatan Elektronik Audio B. Pokok Bahasan : Pembacaan Buku Manual C. Sub Pokok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL

BAB IV ANALISA DAN HASIL BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.1 Analisa Pengukuran Kepadatan Penumpang Analisa pengukuran kepadatan penumpang adalah menganalisa seberapa besar pengaruh kebisingan yang disebabkan kepadatan penumpang di suatu

Lebih terperinci

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN Oleh : Sunarto YB0USJ ELEKTROMAGNET Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan

Lebih terperinci

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN 7.1. TUJUAN PENGUKURAN Ada banyak alasan untuk membuat pengukuran kebisingan. Data kebisingan berisi amplitudo, frekuensi, waktu atau fase informasi, yang

Lebih terperinci

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI - S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi

Lebih terperinci

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah   Website : Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK Dahlan Abdullah Email : dahlan@unimal.ac.id Website : http://www.dahlan.web.id Pendahuluan Dalam setiap komunikasi salah satunya selalu diperlukan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan Makalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan Makalah 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kita dapat mendengarkan musik radio, mendengarkan suara dari drama televisi ataupun suara dari lawan bicara kita di ponsel, semua ini karena adanya komponen Elektronika

Lebih terperinci

Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya.

Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya. III. TRANSDUCER III.1. PENGERTIAN DAN MACAM TRANSDUCER Transducer merupakan suatu perangkat / alat yang dapat merobah suatu besaran menjadi besaran lain, atau sebaliknya. BESARAN NON LISTRIK TRANSDUCER

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG Pada bab ini akan dibahas mengenai teori penunjang yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang dikerjakan seperti suara, gelombang, sinyal, noise, Finite Impulse Response (FIR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, aman dan kondusif dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Salah satu diantaranya adalah lingkungan kerja yang bebas dari kebisingan.

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua manusia mempunyai indera pendengaran. Ketika indera pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan baik. Mendengarkan musik sama halnya

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa Disusun oleh: (Telkom Group) 1. Alwin Bahari 2. Aulya Rahman F 3. Firman Anggoro 4. Gunawan 5. Hafiz Maulana 6. Irfan

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

BAB III PERANCANGAN ALAT. (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Blok Diagram Sistem Secara lengkap, blok diagram detektor logam dengan menggunakan BFO (Beat Frequency Oscilator) dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram sistem

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e. TUGAS MANDIRI KELAS XI SCI Jum at 2 September 2016 1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. 2. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari

Lebih terperinci

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK

DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK Company LOGO DETEKSI TERDISTRIBUSI ROBUST DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR AKUSTIK Oleh : Lusia Tuties Kristianingrum (2206100627) Dosen Pembimbing : Dr. Ir Wirawan, DEA Januari 2011 1 Topik Pembahasan Pendahuluan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER Eko Supriyatno, Siswanto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Email : anzo.siswanto@gmail.com

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian

Lebih terperinci

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis

Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Pesan Telepon Otomatis Desain Mesin Penjawab Dan Penyimpan Telepon Otomatis Suherman Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Di negara maju, mesin penjawab telepon (telephone answering machine)

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER 3 GANJIL 2017/2018 DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T Sinyal Digital Selain diwakili oleh sinyal analog, informasi juga dapat diwakili oleh sinyal digital.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inverter dan Aplikasi Inverter daya adalah sebuah perangkat yang dapat mengkonversikan energi listrik dari bentuk DC menjadi bentuk AC. Diproduksi dengan segala bentuk dan ukuran,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. Perancangan, pembuatan serta pengujian alat dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Amplifier Amplifier adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau tenaga secara umum. Dalam penggunaannya, amplifier menguatkan signal suara yaitu memperkuat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan 34 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan April 2015. Perancangan sistem, identifikasi kadar air pada kayu jati dan akasia daun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram dan Alur Rangkaian Blok diagram dan alur rangkaian ini digunakan untuk membantu menerangkan proses penyuplaian tegangan maupun arus dari sumber input PLN

Lebih terperinci

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS (PEMROSESAN SINYAL ANALOG MENGGUNAKAN PENGUAT OPERASIONAL) A. PENDAHULUAN Sinyal keluaran dari sebuah tranduser atau sensor sangat kecil hampir mendekati

Lebih terperinci

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291)

MAKALAH Speaker Aktif. Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18. SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) MAKALAH Speaker Aktif Disusun oleh : Lentera Fajar Muhammad X MIA 9/18 SMA 1 KUDUS Jl. Pramuka 41 telp. (0291) 431368. KUDUS-59319 1 Kata Pengantar Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik Allah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transfer Daya Nirkabel 2.1.1 Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel Gambar 2.1 Tesla duduk di laboratorium dengan temuan "Tesla Coil" yang menghasilkan jutaan volt [5]

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SENSOR MEKANIK KETINGGIAN LEVEL AIR Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Sebuah tranduser digunakan untuk mengkonversi suatu besaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS 753AS. Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS 753AS

BAB IV PEMBAHASAN. MWARA dipakai dalam penerbangan saat ini adalah tipe JRS 753AS. Gambar 4.1 ; Bentuk MWARA JRS 753AS BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengertian MWARA MWARA ( Major World Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan International, dengan menggunakan pemancar sebesar 3-5 KW. Bagi setiap stasiun ditentukan suatu

Lebih terperinci

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti 6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium Pemodelan Fisika untuk perancangan perangkat lunak (software) program analisis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN JURNAL DIMENSI TEKNIK ELEKTRO Vol. 1, No. 1, (2013) 29-36 29 Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN Ivan Christanto Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING 2.1 Pendahuluan Signal Conditioning ialah operasi untuk mengkonversi sinyal ke dalam bentuk yang cocok untuk interface dengan elemen lain dalam sistem kontrol. Process

Lebih terperinci

Elektronika Dasar Ponsel

Elektronika Dasar Ponsel Elektronika Dasar Ponsel Bagaimanapun sebuah ponsel adalah sebuah rangkaian elektronika. Akan tetapi ponsel tidak dapat berfungsi bila tidak diberikan daya atau tegangan (listrik). Sumber listrik Dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL VII. PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO VII.1. BLOK DIAGRAM PEMANCAR AM / FM a. MOD Sinyal AM / FM / SSB Antena b. MOD AMP POWER Mikr s.akustik s. Listrik f LO LOCAL OSCIL Antena c. MOD FREK FREQ. MULTI PLIER

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapasitor Kapasitor banyak digunakan dalam sirkuit elektronik dan mengerjakan berbagai fungsi. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat penyimpan muatan listrik yang dibentuk

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: [1] Gifson, Albert,

Lebih terperinci

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

PEMANCAR&PENERIMA RADIO PEMANCAR&PENERIMA RADIO Gelombang elektromagnetik gelombang yang dapat membawa pesan berupa sinyal gambar dan suara yang memiliki sifat, dapat mengarungi udara dengan kecepatan sangat tinggi sehingga gelombang

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandar Udara Soekarno Hatta adalah Bandar Udara Internasional yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) bergerak di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB 3. METODE PENELITIAN

BAB 3. METODE PENELITIAN BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan selama sepuluh bulan yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan November 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

2. Dasar Teori 2.1 Pengertian Bunyi 2.2 Sumber bunyi garis yang tidak terbatas ( line source of infinite length

2. Dasar Teori 2.1 Pengertian Bunyi 2.2 Sumber bunyi garis yang tidak terbatas ( line source of infinite length dilakukan penggandaan jarak antara pendengar dengan sumber bunyi [4]. Dalam kehidupan sehari-hari sumber bunyi garis menjadi tidak menguntungkan karena hanya mengalami penurunan sebesar 3 db saat penggandaan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay,

Lebih terperinci

Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur

Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur konfigurasi / kondisi lingkungannya dan mengirim informasi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui

Lebih terperinci

: SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : amplifier dirawat dan diperbaiki

: SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : amplifier dirawat dan diperbaiki SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMK Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Indikator : SMKN 3 AMUNTAI : Teori Produktif AV : 1 AV/ I : Perbaikan dan perawatan radio : amplifier

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI SISTEM PERINGATAN DINI TERHADAP TSUNAMI

BAB II DASAR TEORI SISTEM PERINGATAN DINI TERHADAP TSUNAMI BAB II DASAR TEORI SISTEM PERINGATAN DINI TERHADAP TSUNAMI 2.1 Pengertian Tsunami Tsunami berasal dari bahasa Jepang dimana Tsu berarti pelabuhan serta Nami berarti gelombang. Tsunami merupakan gelombang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lingkungan Permukiman Lingkungan pemukiman/perumahan adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret 1 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini dilaksanankan di laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

Modul 02: Elektronika Dasar

Modul 02: Elektronika Dasar Modul 02: Elektronika Dasar Alat Ukur, Rangkaian Thévenin, dan Rangkaian Tapis Reza Rendian Septiawan February 4, 2015 Pada praktikum kali ini kita akan mempelajari tentang beberapa hal mendasar dalam

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter)

Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan DC Via Arduino (Wattmeter) Ahmad Fauzi#1, Ahmad Khafid S *2, Prisma Megantoro #3 #Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln.

Lebih terperinci

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM

Adaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) B-101 Kebisingan di Dalam Kabin Masinis Lokomotif Tipe CC201 Tri Sujarwanto, Gontjang Prajitno, dan Lila Yuwana Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah 24 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah tangga diantaranya, switch-mode power suplay pada TV,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adanya benda yang bergetar, seperti senar gitar, garputala, dan diafragma

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adanya benda yang bergetar, seperti senar gitar, garputala, dan diafragma BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bunyi Bunyi merupakan gejala yang dapat didengar oleh manusia akibat adanya benda yang bergetar, seperti senar gitar, garputala, dan diafragma loudspeaker. Bunyi yang dapat didengar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR

1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR 1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya

Lebih terperinci

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX Farrih Mustafid 10405286 ABSTRAKSI PABX atau private automatic branch exchange adalah suatu sistem

Lebih terperinci

1. Pengertian Penguat RF

1. Pengertian Penguat RF 1. Pengertian Penguat RF Secara umum penguat adalah peralatan yang menggunakan tenaga yang kecil untuk mengendalikan tenaga yang lebih besar. Dalam peralatan elektronik dibutuhkan suatu penguat yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN 3.1 Perancangan Sistem Perancangan mixer audio digital terbagi menjadi beberapa bagian yaitu : Perancangan rangkaian timer ( timer circuit ) Perancangan rangkaian low

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan BAB II DASAR TEORI 2. 1 Suara Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan amplitude tertentu melalui media perantara yang dihantarkannya seperti media air, udara maupun benda

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input

Lebih terperinci