BAB III PERANCANGAN ALAT
|
|
- Yanti Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat bekerja seperti yang diharapkan. Petunjuk yang memuat spesifikasi komponen atau datasheet merupakan petunjuk yang sangat penting dalam melakukan perancangan alat, maka kegiatan selanjutnya adalah buat ke dalam bentuk yang lebih kompleks. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, harus terlebih dahulu dibuat suatu rancangan yang baik. Dengan memperhatikan sifat dan karakteristik dari tiap-tiap komponen yang digunakan, pada saat perancangan alat dan sistem sehingga dapat mempermudah dalam pengerjaan. 3.2 Konfigurasi Sistem Motor sebagai media penggerak utama pada generator DC dengan putaran gear mekanik yang menghasilkan arus searah Volt DC. Daya yang dihasilkan generator DC kemudian dikoversikan ke sistem charger baterai. Teganggan pada baterai/accu diubah tegangannya pada sistem inverter (mengubah teganggan searah DC menjadi tegangan bolakbalik AC) dengan arus bolak balik 220V. 18
2 Blok Diagram Sistem Rangkaian Diagram sistem rangkaian merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan peralatan elektronik, karena diagram blok dapat diketahui prinsip kerja suatu rangkaian dari keseluruhan alat yang dibuat. Sehingga keseluruhan blok dari alat yang dibuat dapat membentuk suatu sistem yang dapat difungsikan atau sistem yang bekerja sesuai dengan perancangan. Keseluruhan dari diagram blok dari alat yang dibuat dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram Blok sistem Dari blok diagram diatas dapat dilihat bahwa putaran mekanik motor sebagai pengerak generator DC, Generator DC menghasilkan daya yang diproses ke charger untuk mengisi baterai / accu. Pada sitem inverter kemudia daya dari baterai / accu diproses dari tegangan DC menjadi tegangan AC. Besarnya daya yang dihasilkan inverterter tergantung pada besarnya daya suplay 12 volt misalnya 60A,10A,9A. Ukuran trafo juga sangat mepengaruhi daya inverter untuk menanmbah daya maka tambahkan transistor dengan jenis yang sama. Putaran motor kinetic dengan generator DC tersebut diproses melalui charger dan dikeluarkan kembali untuk mengisi baterai / accu. Generator akan menghasilkan tegangan apabila putaran dari motor konstan pada media mekanik putar. Sebelum merencanakan sistem perangkat electrical keseluruhan dari blok diagram diatas, sangat penting juga untuk mengambarkan sistem rangkaian electrical sehingga pada saat perancangan sudah mengetahui proses simulasi alat. Keseluruhan line diagram rangkaian yang dirancang dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini.
3 20 Gambar 3.2 Line diagram rangkaian elektrikal sistem 3.4 Perencanaan Sistem Perangkat Elektrical Perancangan sistem rangkaian electrikal bertujuan untuk menjalankan suatu sistem dengan fungsinya masing-masing. Sedangkan perancangan perangkat keras elektronik terdiri dari perancangan baterai/accu charger sebagai pusat pengontrolan pada waktu pengisian baterai/accu. Perancangan rangkaian invereter sebagai pengubah tegangan dc to ac. Pada perancangan sistem perangkat elektrikal terdapat beberapa bagian rangkaian, antara lain yaitu : Rangkaian baterai/accu charger. Rangkaian inverter DC to AC. Rangkaian control motor penggerak. Transformator (Trafo). Baterai/Accu. 3.5 Rangkaian Baterai / accu Charger. Rangkaian charger berfungsi sebagai pengisian baterai / accu yang sumber daya dari generator DC. Sumber dari generator DC diproses dan dijadikan saat pengisian dilakukan pada tegangan baterai / accu dengan level tertentu. Sedangkan untuk kontinyu, tegangan charger dibuat sama dengan tegangan penuh baterai / accu. Jika baterai / accu sudah terisi penuh maka led
4 21 indicator secara otomatis akan menyala dikarenakan kenaikan tegangan pada baterai / accu yang dicharger akan menyebabkan kenaikan arus yang mengalir pada basis transistor 1K serta akan memutuskan siklus pengisian akibat transistor 1,2 k mengalami pemutusan sistem (cut off) dikarenakan kekurangan arus basis. Pada kondisi tersebut akan mengalami kekurangan arus basis hal ini dikarenakan hampir semua arus pada R1 10 kohm akan berpindah ke diode D3 yang secara logika terhubung langsung dengan ground akibat Q2 mengalami jenuh. Sebagai penyimpanan tegangan 12 volt yang dibutuhkan oleh rangkaian charger adalah baterai / accu. Gambar 3.3 Line Diagram rangkaian charger baterai / accu. Gambar 3.4 Tampak atas perangkat charger Baterai
5 22 Gambar 3.5 Tampak belakang perangkat charger Baterai 3.6 Rangkaian Inverter Rangkaian inverter adalah suatu sistem yang mengubah tegangan searah DC menjadi tegangan AC. Inverter tidak mengubah besaran arus listrik tapi mengubah besaran tegangan atau voltase listrik dan polaritasnya. Meskipun kenyataannya arusnya juga berubah, yaitu menjadi lebih kecil. Secara teoritis daya yang dimasukkan kerangkaian akan sama dengan daya keluarannya. Jadi kalau dianggap sama sedangkan voltase keluaranya lebih tinggi maka arusnya akan menurun. Suatu inverter dengan sumber masukan DC berupa aki 12 volt 7.2 Amper maka daya arusnya adalah. Berdasarkan rumus daya maka besarnya arus (I) dapat diperoleh melalui persamaan : P = V x I (Watt) I = (Amper)
6 23 Dimana : P = Daya Aktif (Watt) P = V X I P = 12VDC x 7.2 = 86.4 watt S = Daya Nyata (VA) I = I =. = 0.39 Amper I = Arus (A) Sehingga arus keluaranya dengan tegangan 220VAC setelah di inverter adalah : P = V X I P = 220VAC x 0.39 = 85 watt Cara kerja inverter, Sebuah rangkaian inverter biasanya terdiri dari rangkaian flip-flop, penguat arus dan trafo. Flip-flop pada rangkaian yang berfungsi untuk membangkitkan denyut listrik dengan interval tertentu. Untuk inverter disetting 60 Hz sesuai dengan tegangan PLN. Denyut listrik dari flipflop adalah listrik berpolaritas AC, dengan arus yang relatif kecil. Untuk itu diperlukan penguat daya untuk menimbulkan fluks-fluks tegangan pada inti trafo dan kemudian menginduksi tegangan. Rangkaian inverter ditunjukan pada gambar berikut. Gambar 3.6 Line Diagram rangkaian Inverter
7 24 Gambar 3.7 Tampak atas Perangkat Inveter Gambar 3.8 Tampak belakang Perangkat Inveter 3.7 Rangkaian control motor penggerak Rangkaian motor penggerak berfungsi untuk meningkatkan dan menurunkan kecepatan pada putaran motor DC (Rpm). Pengendalian kecepatan putaran motor DC dengan memberikan sumber tegangan yang bervariasi sesuai yang di inginkan, diperlukan suatu rangkaian yang dapat menurunkan dan menaikkan sumber tegangan. Untuk keperluan tersebut diperlukan juga
8 25 komponen yang dapat dioperasikan secara manual serta diperlukan juga pengawatan yang berbeda-beda antara motor DC dengan masing-masing sumber tegangan yang besarnya berbeda. Cara kerja dari sistem rangkaian control motor pengerak, dengan pengendalian putaran kecepatan motor DC dengan resistor yang dirangkai secara seri tidak jauh beda dengan menggunakan sumber tegangan. Teknik lain yang dapat digunakan adalah dengan mengatur lebar pulsa dari sinyal potensio yang diatur yang diumpan kerangkaian kendali (driver) motor DC. Modulasi ini adalah dengan mengatur durasi waktu tunda positif di Q1 atau waktu tunda, untuk membangkitkan sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Semakin lebar waktu durasi tunda positif dari sinyal PWM yang dihasilkan maka putaran motor akan semakin cepat, demikian juga dengan sebaliknya. Rangkaian penggatur kecepatan motor ditunjukan pada gambar berikut. Gambar 3.9 Line Diagram rangkaian penggatur kecepatan motor DC
9 26 Gambar 3.10 Tampak atas rangkaian penggatur kecepatan motor DC DC Gambar 3.11 Tampak belakang rangkaian penggatur kecepatan motor 3.8 Transformator (Trafo) Transformator atau Trafo berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak balik. Tranformator terdiri dari dua atau lebih kumparan yang satu sama lain terpisah. Kumparan yang satu dihubungkan dengan tegangan
10 27 input yang disebut kumparan primer, sedangkan tegangan outpu diambil dari tegangan skunder. Tranformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: Kumparan pertama (Primer) yang bertindak sebagai input. Kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai ouput. Inti besi berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Gambar 3.12 Rangkaian Trafo dan Transformator Prinsip Kerja Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik, perubahan arus listrik pada kumpara primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi yang dihantarkann inti besi ke kumparan skunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal balik (mutual inductance). Pada skema transformatorr dibawah ini, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
11 Spesifikasi Transformator(Trafo) Pada perancangan rangkaian inverter yang mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC), Trafo yang digunakan adalah trafo step up 3 Amper. Transformator (trafo) digunakan menaikkan tegangan pada output. Gambar 3.13 Tampak kiri Trafo step up 3 Amper. Gambar 3.14 Tampak kanan Trafo step up 3 Amper.
12 29 Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan sekunder transformator ada 2 jenis yaitu : 1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan sekunder lebih banyak dari pada jumlah lilitan primer (NS > NP). 2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak dari pada jumlah lilitan sekunder (NP > NS). Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah : 1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs Ns). 2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer (VS VP). 3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, Vs sehingga dapat dituliskan Vs = xvp Vp = Tegangan primer (Volt) Vs = Tegangan sekunder (Volt) Np = Jumlah lilitan primer Ns = Jumlah lilitan sekunder 3.9 Baterai / Accu Baterai digunakan sebagai sumber utama DC, baterai ini mempunyai kemampuan 12 Volt 7.2 AH, tegangan dan arus akan menurun dan habis jika digunakan pada pengegrak awal motor DC dan daya utama untuk proses inverter. Maka digunakan suatu rangkaian pengisian yang dapat bekerja otomatis. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pengisian dan pemakaian diketahui dengan diketahui dengan mengunakan rumus sebagai berikut :
13 30 Q = I. t (AH) Dimana : Q = Kemampuan arus dari (AH) I = Arus pengisian baterai (A) T = Waktu yang dibutuhkan dalam pengisian baterai (S) Dan untukmengetahui berapa lama tahan baterai atau lama pengoperasian alat yang diambil dari baterai sebagai sumber utama yaitu tergantung kepada besarnya arus yang digunakan atau yang terpakai. Dapat juga ditentukan melalui rumus : Lama tahan baterai It = Dimana : Ik = Kapasitas arus baterai Ib = arus yang terpakai It = Lama tahan baterai Sehingga It =. = 2.4 menit (S) Sesuai hasil perhitungan rumus, maka lama tahan baterai tanpa pengisian ulang dengan beban 3 amper pada trafo 220VAC ialah 2,4 menit Perancangan Perangkat Keras Mekanik Perencanaan perangkat keras sistem mekanik kinetik sebagai media pengatur torsi dan kecepatan pada generator. Perencanaan ini terdiri dari pengaturan peletakan posisi media kinetik gear dan diameter gear agar motor dan generator berputar dengan baik. Pada perancangan alat perangkat keras mekanik adalah media pengerak, terdapat 4 bagian yaitu : Perancangan Gear Motor Perancangan Gear Mekanik Perancangan Gear Generator DC.
14 31 Perancangan Rangka/Box Alat 3.11 Perancangan Gear Motor Gear lebih besar dirancang pada motor penggerak berfungsi untuk meningkatkan torsi pada putaran generator pada saat diberi beban. Spesifikasi motor pengerak yang akan dipakai seperti gambar dibawah sebagai berikut: Daya motor DC : 12 Volt Diameter gear motor : 3 cm Jumlah gigi gear : 41cm Gambar 3.15 Tampak atas gear motor dan spesifikasi gear Motor Penggerak Motor adalah sebuah alat yang yang mengubah energi listrik menjadi tenaga mekanik. Pada prinsip kerja motor listrik adalah mengunakan gaya lorenntz, yaitu gaya yang membuat sebuah kawat yang dialiri listrik bergerak jika didekatkan dengan medan magnet yang homogeny. Pada perancangan alat motor berfungsi sebagai media penggerak kinetik generator DC, melalui prose putaran motor dengan gear meneruskan putaran ke gear generator DC.
15 32 Gambar 3.16 Diagram Medan Magnet Motor Pada gambar diatas bahwa apabila kawat dialiri listrik dibuat menjadi kumparan dan kumparan tersebut berada didalam medan magnet yang homogeny maka kumparan tadi akan berputar. Pada motor listrik bagian yang berputar disebut rotor dan bagian yang diam disebut stator. Pada bagian rotor ini lah terdapat kumparan yang mengakibatkan rotor berputar. Gambar 3.17 Motor DC penggerak Perancangan Gear Mekanik Gear tengah berfungsi untuk sebagai pemindah putaran dari motor tenaga penggerak ke generator DC yang akan digerakkan. Gear juga merupakan suatu alat yang diperlukan untuk menyesuaikan daya kecepatan putaran dan torsi (momen/daya) yang besar dari motor penggerak ke generator
16 33 DC. Generator DC yang akan diputar melalui proses gear konversi kinetik putaran dan tosrsi akan stabil pada saat ada beban. Gambar 3.18 Tampak atas kontruksi gear motor, gear tengah, gear generator Desain kontruksi gear dan ketepatan pemasangan mekanik motor pengerak baik pada posisi pemasangan gear generator DC, Perlu diperhatikan susunan dan diameter gear supaya motor pada saat memutar generator agar mencapai putaran dan torsi yang maksimal. Seperti gambar dibawah ini. Gambar 3.19 kontruksi rasio gear Motor dan Generator
17 34 Susunan gear mekanik diatas mempegaruhi putaran dan torsi pada generator, pada gear motor DC lebih besar bertujuan untuk meningkatkan torsi pada gear 1, kemudian gear 1 mempercepat putaran dan torsi ke gear generator. Mengetahui torsi dan putaran pada metode mekanik putaran didapat dengan rumus sebagai berikut. Untuk mengetahui putaran gear motor dengan Gear 1 ialah. Spesifikasi gear Motor : Spesifikasi Gear Tengah : - Diameter gear = 3cm - Diameter gear = 1.5cm - Jumlah gigi = 41 - Jumlah gigi = 19 - Jika putaran motor = 30 Rpm Sehingga = x = x =,. Q2 =, X 30 Rpm Q2 = 32 Rpm Untuk mengetahui putaran gear tengah dengan gear generator ialah. Spesifikasi gear Tengah : Spesifikasi gear generator : - Diameter gear = 1.5cm - Diameter gear = 2cm - Jumlah gigi = 19 - Jumlah gigi = 27 - Putaran pada Q2 = 32 Rpm = x = x.
18 35 =. Q3= Q3 = 30 Rpm. X 32Rpm Dimana : Q2 = Putaran input Q3 = Putaran output N = Jumlah Gigi Dia = Diameter Gear Sehingga putaran pada gear tengah atau Q2 yang sesuai hasil perhitungan rumus ialah 32 Rpm. Pada gear generator DC atau Q3 adalah 30 Rpm, pada gear tengah lebih cepat dari gear motor penggerak. Proses putaran kinetik gear tengah dengan gear generator DC melambat, akan tetapi pada metode mekanik antara gear tengah dengan gear generator DC untuk meningkatkan torsi yang bertujuan pada saat generator dibebani lebih ringan putaran pada motor Perancangan Gear Generator DC Generator DC menghasilkan daya arus yang diproses charger baterai untuk mengisi baterai. Generator akan menghasilkan daya arus listrik 12 Volt apabila mendapatkan putaran yang konstan pada media kinetik putar. Gear pada generator disain lebih kecil bertujuan untuk memperingan torsi pada saat ada beban. Spesifikasi motor pengerak yang akan dipakai seperti gambar dibawah sebagai berikut: Output Generator DC : VDC / 30 Watt Diameter gear motor : 2 cm Jumlah gigi gear : 21 set
19 36 Gambar 3.20 Generator DC tampak atas. Gambar 3.21 Tampak depan Generator DC dan gear 3.13 Perancangan Rangka/Box alat Perancangan rangka alat bertujuan untuk menumpu perangkat-perangkat yang akan dipasang dan disusun menjadi suatu Alat. Untuk merancang rangka alat maka perlu diperhatikan mulai dari pemilihan bahan, desain kontruksi peletakan motor dan generator DC, baterai/accu, Trafo dan rangkaian controlnya. Pada tugas akhir ini, lantai tumpuan dibuat dari papan kayu dan siku almunium sebagai pengangan acrelic dengan alasan bahan ini cukup kuat untuk
20 37 menopang kontruksi. Adapun bahan yang dibutuhkan untuk perancangan rangka alat adalah : Papan tumpu Acrelic Mur scrup Almunium siku. Dengan spesifikasi rangka alat yang dibuat berbentuk box persegi dengan dimensi ukuran sebagai berikut : Panjang : 29 Cm Lebar : 22 Cm Tinggi : 20 Cm Gambar 3.22 Tampak depan box alat
21 38 Gambar 3.23 Tampak sebelah kiri box alat Gambar 3.24 Tampak sebelah kanan box alat
22 39 Gambar 3.25 Tampak belakang box alat
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.
Laporan Praktikum Fisika Transformator Disusun Oleh : Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (3) 4 Mutiara Salsabella. (6) Kelas/Tahun Ajaran : XII IPA 2 205/206 LANDASAN TEORI Transformator
Lebih terperinciLEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2
Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.
Lebih terperinciTRAFO. Induksi Timbal Balik
DASAR TENAGA LISTRIK 23 TRAFO Induksi Timbal Balik Trafo adalah alat elektromagnetik yang memindahkan tenaga listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya dengan induksi timbal balik. Trafo satu fasa mempunyai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak
Lebih terperinciINDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pada saat magnet bergerak terhadap kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul tegangan listrik dan pada penghantar timbul arus listrik. peristiwa tersebut dinamakan induksi elektromagnetik. generator AC
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2 1. Agar medan magnet yang dihasilkan menjadi lebih besar, maka kawat kumparan yang digunakan adalah kawat yang diameternya
Lebih terperinci1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, penggerak generator adalah dari kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik yang disimpan dalam akumulator 12 Volt 10Ah yang akan digunakan sebagai sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam
Lebih terperinciElektronika daya. Dasar elektronika daya
Elektronika daya Dasar elektronika daya Pengertian Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang berkaitan dengan pengolahan dan pengaturan daya listrik yang dilakukan secara elektronis Elektronika
Lebih terperinciJENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR Disadur dari tulisan: Gizha Ardizha Efendi Nasution Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta Email : Giya_kumeh@yahoo.com I. Pendahuluan Transformator
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya ggl induksi dan arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan Apa yang
Lebih terperinciProtech Vol. 6 No. 1 April Tahun
Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 1 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 2 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 3 PENGATURAN ARUS STARTING DAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT MEDAN SERI MENGGUNAKAN PLC
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem serta realisasi perangkat keras pada perancangan skripsi ini. 3.1. Gambaran Alat Alat yang akan direalisasikan adalah sebuah alat
Lebih terperinciAir menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA YOGI SAHFRIL PRAMUDYA PEMBIMBING 1. Dr. NUR SULTAN SALAHUDDIN 2. BAMBANG DWINANTO, ST.,MT Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem perangkat keras dari UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dibuat dengan menggunakan inverter PWM level... Gambaran Sistem input
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI
Jurnal Emitor Vol.14 No.2 ISSN 1411-8890 PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR Umar, Agus Tain, Jatmiko Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Oscillating Water Column. 3.1. Gambaran Alat Alat yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba
BAB III PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Sebagai tahap akhir dalam perkuliahan yang mana setiap mahasiswa wajib memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang yudisium yaitu dengan pembuatan tugas
Lebih terperinciFISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6
FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6 SMA NEGERI 2 BOGOR Jl. Keranji Ujung No.1 Budi Agung, Bogor 16165; No Telp: (0251)
Lebih terperinciMAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR
MAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR Disusun oleh : Zahra Dhiyah Nafisa Kelas : XII IPA MADRASAH MULTITEKNIK ASIH PUTERA Jl. Muhammad Daeng Ardiwinata No. 199, Cimahi PEMBAHASAN A. INDUKTANSI I. SEJARAH
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari sistem yang telah dirancang. Dari hasil pengujian akan diketahui apakah sistem yang dirancang memberikan hasil seperti
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM
NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai
Lebih terperinciRANGKAIAN INVERTER DC KE AC
RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat
Lebih terperinciModule : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC
Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC PERCOBAAN 2 SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC 2.1. PRASYARAT Memahami komponen yang digunakan dalam praktikum sistem pengaturan kecepatan motor dc Memahami
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam tugas akhir ini, penulis memaparkan empat penelitian terdahulu yang relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed Drive
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sebuah generator magnet permanen fluks axial yang dirangkai dengan keluaran 1 fase. Cara kerja dari generator axial ini adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi
Lebih terperinciMakalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik
Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciDASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC
BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING
RANCANG BANGUN SUPLAI DAYA LISTRIK BEBAN PARSIAL 200 WATT MENGGUNAKAN AKUMULATOR DENGAN METODA SWITCHING LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Diploma III Oleh
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR
PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen
Lebih terperinciBab VI. Motor Stepper
Bab VI Motor Stepper 64 6.1. Pendahuluan Motor stepper adalah motor DC yang khusus berputar dalam suatu derajat yang tetap yang disebut step (langkah). Satu step antara 0,9 sampai 90. Motor stepper terdiri
Lebih terperinciMAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan
MAGNET JARUM Besi lunak saklar kumparan kumparan lampu Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA Jika arus listrik dapat menimbulkan medan magnet, apakah medan magnet juga dapat menimbulkan arus listrik?
Lebih terperinciInduksi Elektromagnetik. Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan
VIII Induksi Elektromagnetik Tenaga listrik dapat dibangkitkan dengan generator. Apa hubungannya generator dengan induksi elektromagnetik? Arus listrik bagaimana yang dapat dihasilkan beberapa tiang listrik
Lebih terperinciHubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik
1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø
BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø 2.1. Prinsip Kerja Motor Induksi Pada motor induksi, supply listrik bolak-balik ( AC ) membangkitkan fluksi medan putar stator (B s ). Fluksi medan putar stator ini memotong konduktor
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Secara
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLATIHAN SOAL BAB 3
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLATIHAN SOAL BAB 3 1. assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/bab3%20no%2015%20fisika9.png Jika batang besi AB disentuhkan dengan batang
Lebih terperinciKENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan
KEGIATAN BELAJAR 7 KENDALI MOTOR DC A. Tujuan 1. Mahasiswa memahami penerapan switching dengan rangkaian H-bridge pada motor DC 2. Mahasiswa memahami pengontrolan arah dan kecepatan motor DC menggunakan
Lebih terperinciSemua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang
Definisi Arus AC dan DC Semua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang cuma tahu saja bukan mengerti, dan yang parahnya lagi pada umum orang tahu dan membedakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik
Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciKOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER Deni Almanda 1, Anodin Nur Alamsyah 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih
Lebih terperinciBab 3. Teknik Tenaga Listrik
Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran elektron dalam konduktor (arus listrik).
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.
29 BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 3.1 Konsep Perancangan Sistem Adapun blok diagram secara keseluruhan dari sistem keseluruhan yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1.
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull
BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL 3.1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull konverter sebagai catu daya kontroler. Power supply switching akan mensupply
Lebih terperinciMODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi
MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH Aris Budiman, Dhanar Yuwono Aji, Hasyim Asy'ari Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciPRAKTEK TV & DISPLAY
PRAKTEK TV & DISPLAY REGULATOR TEGANGAN OLEH : MUHAMMAD YASIR 2005 / 66357 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros
46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. SPESIFIKASI MESIN PELUBANG TANAH Sebelum menguji kinerja mesin pelubang tanah ini, perlu diketahui spesifikasi dan detail dari mesin. Mesin pelubang tanah untuk menanam sengon
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan
Lebih terperinciStandby Power System (GENSET- Generating Set)
DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage
Lebih terperinciElektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor
Elektronika Daya dan Electrical Drives AC & DC Driver Motor Driver Motor AC Tujuan : Dapat melakukan pengontrolan dan pengendalian pad motor AC : Motor induksi atau motor asinkron adalah motor arus bolak-balik
Lebih terperinciGGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya
GGL Induksi Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya dapatmenimbulkan arus listrik. Untuk membukikan kebenaran hipotesis
Lebih terperinciMOTOR DC. Karakteristik Motor DC
MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari
Lebih terperinciGambar Berbagai bentuk benda
133 BAB XI KEMAGNETAN 1 Apa yang dimaksud dengan magnet? 2 Bagaimana sifat-sifat kutub magnet? 3 Bagaimana cara membuat magnet? 4 Bagaimana sifat medan magnet di sekitar kawat berarus? 5 Apa faktor yang
Lebih terperinci: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK
MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinciPERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK
PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk
BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Horizontal Axis Wind Turbine. 3.1 Gambaran Alat Alat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciRANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI
RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI Gambar 2.1 Front Gambar 2.2 Isometric Gambar 2.3 Side Gambar 2.4 back Gambar 2.5 TOP Design dan System Kerja Mobil Mobil Cimahi 2 (Bahan Bakar
Lebih terperinciAdaptor. Rate This PRINSIP DASAR POWER SUPPLY UMUM
Adaptor Rate This Alat-alat elektronika yang kita gunakan hampir semuanya membutuhkan sumber energi listrik untuk bekerja. Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)
Lebih terperinciDasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah
Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus
Lebih terperinciSimulasi Karakteristik Inverter IC 555
Simulasi Karakteristik Inverter IC 555 Affan Bachri *) *) Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan Makalah ini menyajikan sebuah rangkaian inverter yang dibangun dari multivibrator
Lebih terperinciCATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT
CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi meliputi gambaran alat, cara kerja sistem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pengiriman Daya Listrik Secara Nirkabel Seorang ilmuan dari Jerman yang bernama Michael Faraday (1991-1867) memiliki gagasan dapatkah medan magent menghasilkan arus
Lebih terperinciGerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)
FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR
BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, kebutuhan akan motor yang memiliki efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan rendah semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT
PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT Ripki Hamdi 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 qie.hamdi@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Konsep kemagnetan dan induksi elektromagnetik untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU
Lebih terperinciRancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)
Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative) Koko Joni* 1, Achmad Fiqhi Ibadillah 2, Achmad Faidi 3 1,2,3 Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Kompleks Pinus Asri Jl. Lidah Harapan 7 Blok G no. 2A Surabaya, Jawa Timur 081 252 777 363 (031) 7521 808 21EABBC3 www.belangaanaknegeri.com info@belangaanaknegeri.com RENCANA
Lebih terperinci61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler
Lebih terperinciDESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT
DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT This research aims to create a single phase inverter which serves to complement the performance of a hybrid
Lebih terperinciTRANSFORMATOR. Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014
TRANSFORMATOR Ayu Deshiana(12010210008) Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 2014 1. Pendahuluan Transformator atau trafo adalah komponen pasif yang terbuat
Lebih terperinci