PEDOMAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR TAHUN 2013"

Transkripsi

1 PEDOMAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR TAHUN 2013 (SK Ketua STTN BATAN Nomor 100/ STTN/ VII/ 2013) Tim Penyusun Pedoman Akademik STTN BATAN 2013 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA 2013

2

3 iii

4 iv

5 v

6 vi

7 vii

8

9 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Akademik STTN BATAN diterbitkan pertama kali pada tahun Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional harus mampu melaksanakan langkah-langkah penyesuaian, pengembangan dan perbaikan secara berkesinambungan dalam upaya peningkatan kualitas lulusannya agar memiliki daya saing yang tinggi. Oleh karena itu sesuai dengan kebutuhan, buku pedoman ini dapat ditinjau kembali. Pedoman Akademik tahun 2013 ini merupakan penyempurnaan buku Pedoman Akademik tahun 2011 yang telah diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2011 bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum baru Pedoman Akademik ini disusun dan disempurnakan atas kesepakatan-kesepakatan yang diperoleh melalui rapat koordinasi bidang akademik, dan rapat panitia penyusun pedoman akademik. Dengan adanya Pedoman Akademik ini diharapkan dapat memperbaiki sistem penyelenggaraan pendidikan di STTN yang akhirnya mampu meningkatkan kualitas lulusan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Pedoman Akademik tahun 2013 ini. Kritik dan saran dari dosen, mahasiswa dan para pembaca sangat kami harapkan. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat. Yogyakarta, Juli 2013 ix

10 Daftar Isi HALAMAN JUDUL... i SK. NO : 100./STTN/VII/ iii SK. NO : 080/STTN/V/ v KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... vii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Visi... 2 B. Misi... 2 C. Tujuan... 2 D. Fasilitas... 3 BAB II. ORGANISASI... 5 BAB III. PERATURAN UMUM AKADEMIK... 9 A. SISTEM KREDIT SEMESTER... 9 B. Tujuan Sistem Kredit Semester (SKS)...9 C. JUMLAH BEBAN SKS SETIAP PROGRAM STUDI D. Masa Studi E. Semester Reguler F. SEMESTER PENDEK (SP) G. Sistem Ujian H. Penilaian Hasil Belajar I. Nilai Mahasiswa J. Ujian Susulan K. Evaluasi Hasil Pendidikan L. Evaluasi Studi Mahasiswa M. Batas Akhir Waktu Studi N. Persyaratan Kelulusan O. Predikat Kelulusan P. Wisuda BAB IV. JURUSAN DAN PROGRAM STUDI BAB V. JURUSAN TEKNOKIMIA NUKLIR A. Pendahuluan B. Fasilitas C. Persyaratan Akademik Tenaga Pengampu D. Substansi Bahan Kajian E. Rencana Komprehensif Kegiatan Pembelajaran F. Penguasaan Berkarya Dan Penguasaan Mensikapi G. Penguasaan Bermasyarakat H. Sistem Evaluasi Berdasar Kompetensi I. Kelompok Masyarakat Pemrakarsa Kurikulum Inti J. Kurikulum K. Silabus Prodi Teknokimia Nuklir x

11 BAB VI. JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR A. Pendahuluan B. Fasilitas Laboratorium C. Program Studi Elektronika Instrumentasi D. PROGRAM STUDI ELEKTROMEKANIK BAB VII. PERATURAN ADMINISTRASI AKADEMIK A. Calon Mahasiswa B. Tempat Pendaftaran Program Unggulan Sekolah C. Biaya Pendidikan D. Daftar Ulang E. Perlakuan Bagi Keterlambatan Mendaftar Ulang F. Pembayaran Biaya Pendidikan G. Kartu Rencana Studi (KRS) H. Kehadiran I. Cuti Studi J. Mahasiswa Pindahan K. Status Mahasiswa BAB VIII. KERJA PRAKTEK A. Persyaratan Akademis B. Proposal C. Pelaksanaan D. Penilaian E. Format Laporan KP F. Jumlah Laporan KP G. Tata Tulis Laporan KP BAB IX. TUGAS AKHIR A. Ketentuan Umum B. Prosedur Pengajuan Usulan/Judul C. Penyusunan Proposal D. Seminar Proposal Tugas Akhir E. Pelaksanaan Tugas Akhir F. Ujian Lisan Tugas Akhir/Pendadaran G. Laporan Tugas Akhir H. Penilaian Tugas akhir I. Tata Tulis Proposal dan laporan Tugas Akhir BAB X. KEMAHASISWAAN A. Ketentuan Umum B. Tujuan Dan Fungsi C. Hak Mahasiswa D. Kewajiban Mahasiswa E. Larangan Bagi Mahasiswa F. Sanksi G. Fasilitas Pendidikan H. Penghargaan xi

12 I. Beasiswa J. Kegiatan Ko Kurikuler K. Kegiatan Ekstrakurikuler L. Kegiatan Pengembangan Softskill Bagi Mahasiswa STTN - BATAN BAB XI. DOSEN A. DOSEN JURUSAN TEKNOKIMIA NUKLIR B. DOSEN JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR C. EVALUASI KINERJA DOSEN BAB XII. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA xii

13 BAB I. PENDAHULUAN Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah satu-satunya lembaga pemerintah Non Depertemen yang menyelenggarakan pendidikan keahlian di bidang teknologi nuklir program diploma-iv, yang dinamakan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN). Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir didirikan atas dasar adanya suatu gagasan untuk membuka program diploma bagi para teknisi pada akhir tahun 1982 yaitu pertemuan antara Kepala Pusdiklat dengan Direktur Jendral BATAN yang didorong oleh kebutuhan akan tenaga teknisi berkualitas tinggi yang mampu berfungsi sebagai penghubung antara tenaga teknisi dengan peneliti. Pada awal tahun 1983, gagasan ini dikembangkan dengan membentuk Satuan Tugas Persiapan Pendidikan Ahli Teknik Nuklir berdasar SK Dirjen BATAN No. 08/DJ/07/I/1983. Mengingat proses untuk melaksanakan tugas tersebut memerlukan waktu, tugas Satgas diperpanjang dengan SK Dirjen BATAN No. 81/DJ/V/1984. Setelah semua persiapan baik perangkat keras maupun perangkat lunak semakin mantap, dibentuklah Satuan Tugas Pengelola Pendidikan Ahli Teknik Nuklir dengan SK Dirjen BATAN No. 53/DJ/IV/1985. Pada tanggal 3 Agustus 1985 Pendidikan Ahli Teknik Nuklir dengan singkatan PATN di Yogyakarta dibuka dengan resmi oleh Direktur Jendral BATAN, Bapak Ir. Djali Ahimsa. Ijin operasional dari Dirjen Dikti diperoleh dengan SK Dirjen Dikti No. 1640/D/O/86 tanggal 15 September Peningkatan PATN (yang menyelenggarakan Program Diploma III ke bawah) menjadi STTN adalah dalam rangka mencukupi kebutuhan SDM terdidik yang terampil dengan kemampuan teknis dan akademis yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sejak tahun 1998 dirintislah STTN-BATAN dengan jenjang Program Diploma IV. Dalam proses pendirian STTN, pada bulan Agustus 1999 diadakan pertemuan antara BATAN dengan Depdiknas (dahulu Depdikbud) yang membahas rencana pendirian STTN. Selanjutnya, pada tanggal 31 Agustus 1999 BATAN mengajukan permohonan pendirian STTN-BATAN ke Depdikbud. Setelah diadakan perbaikan proposal dan penilaian kelayakan pendirian STTN, pada tanggal 21 Februari 2001 dilaksanakan presentasi oleh Kepala PATN di hadapan Tim P5D (Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik dan Program Diploma) Depdiknas yang dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan prasarana yang ada seperti ruang kuliah dan fasilitas laboratorium. Hasilnya STTN-BATAN dinyatakan layak didirikan. Persetujuan Depdiknas diperoleh tanggal 15 Maret 2001 dengan surat Dirjen Dikti Nomor 1013/D/T/2001. Persetujuan pembukaan Jurusan dan Program Studi pada STTN-BATAN di Yogyakarta oleh Direktur Jenderal Perguruan Tinggi pada tanggal 20 Maret 2001 meliputi 2 Jurusan dengan 3 Program Studi dengan surat Nomor 1037/D/T/2001, yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir dengan 1 Program Studi (Prodi) Teknokimia Nuklir dan Jurusan Teknofisika Nuklir dengan 2 Program Studi, yaitu Prodi Elektronika Instrumentasi dan Prodi Elektromekanik. Setelah dilakukan pembahasan antara BATAN dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) akhirnya, pada tanggal 8 Juni 2001 diterbitkan KEPRES nomor 71 tahun 2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Keputusan ini ditindak lanjuti dengan Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja STTN. Pada 1

14 tanggal 24 Agustus 2001 STTN dibuka secara resmi oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Ir. M. Hatta Rajasa ditandai dengan penandatanganan prasasti yang sekarang terletak di halaman depan STTN. Pada tahun 2012 program studi Elektronika Instrumentasi dan Elektromekanik telah memperoleh akreditasi berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 014/BAN-PT/Ak-IX/Dipl-IV/XII/2012 sedangkan untuk program studi Tekonokimia Nuklir telah memperoleh akreditasi berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 043/SK/BAN-PT/Ak-IX/Dipl-IV/II/2013, semua dengan Peringkat B. I.1. VISI Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir mempunyai visi Penyedia SDM Iptek Nuklir yang Profesional. I.2. MISI Untuk mewujudkan visi di atas, STTN-BATAN mempunyai misi sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dan berkelanjutan. 2. Membangun dan menerapkan nilai-nilai moral dan etika akademis 3. Menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu terpadu. Misi di atas pada hakekatnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, antara yang satu dengan yang lain saling mendukung dan saling terkait. Dalam mewujudkan visi dan misi STTN-BATAN, ditempuh melalui langkah-langkah prioritas program kerja. I.3. TUJUAN Sebagai perguruan tinggi, STTN bertujuan untuk menghasilkan lulusan berakhlak mulia, siap kerja, profesional, dan mandiri yang berjiwa kewirausahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, harus didukung oleh Sumber Daya Manusia, terutama dosen serta pendukung akademik dan non akademik. Supaya lebih operasional di tingkat pelaksana, Visi, Misi dan Tujuan STTN harus dijabarkan lebih lanjut ke dalam Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi harus disosialisasikan kepada civitas akademika dan yang terkait, salah satunya melalui pedoman akademik. Guna memantapkan jalannya roda organisasi STTN serta usaha untuk penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan, maka sejak tahun 2006 STTN menerbitkan pedoman akademik yang dapat digunakan oleh para mahasiswa, dosen, pengelola, maupun masyarakat. Sistematika Pedoman Akademik STTN adalah: Pendahuluan, Organisasi, Peraturan Umum Akademik, Jurusan dan Program Studi, Jurusan Teknokimia Nuklir, Jurusan Teknofisika Nuklir, Peraturan Administrasi Akademik, Kerja Praktek, Tugas Akhir, Kemahasiswaan, Dosen, dan Penutup. Pada th 2011 STTN menerbitkan Pedoman Soft Skill agar dapat menjadi wadah kegiatan kemahasiswaan yang lebih komprehensif dalam kegiatan soft skill dan memberi penghargaan bagi capaian prestasi mahasiswa. 2

15 I.4. FASILITAS STTN mempunyai lahan seluas 7585 m 2, auditorium, gedung berlantai empat terdiri atas: 15 ruang kelas ber-ac, 10 ruang dosen/kantor ber-ac, Perpustakaan dengan jenis dan jumlah buku yang cukup, dilengkapi dengan perpustakaan digital, laboratorium, dan ruang Badan Eksekutif Mahasiswa. Adapun fasilitas lainnya adalah: hotspot, tempat parkir, lapangan olah raga, mushola, dan kantin. 3

16 4

17 BAB II. ORGANISASI Organisasi STTN-BATAN dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir dan Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 542/KA/XI/2002 tentang Statuta Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Susunan Organisasi STTN terdiri atas Dewan Penyantun, Ketua dan Pembantu Ketua, Senat, Jurusan, Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Bagian Administrasi Umum, Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kelompok Dosen, dan Unit Penunjang. Dewan Penyantun merupakan suatu wadah non-struktural untuk meningkatkan kemajuan STTN dan bertugas membantu unsur pimpinan STTN dalam hal menjaga dan memelihara hubungan baik antara masyarakat, instansi pemerintah dengan STTN dan memecahkan kesulitan yang dihadapi STTN. Unsur Pimpinan STTN terdiri atas seorang Ketua dan 3 orang Pembantu Ketua. Pembantu Ketua terdiri dari Pembantu Ketua I Bidang Akademik, Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Umum, dan Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan. Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi STTN yang mempunyai tugas merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan STTN, merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika, merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan STTN, memberikan pertimbangan dan persetujuan atas Rencana Pendapatan dan Belanja yang diajukan oleh pimpinan STTN, menilai pertanggungjawaban pimpinan STTN atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan, merumuskan peraturan pelaksanaan mimbar akademik dan otonomi keilmuan di STTN, melaksanakan pemilihan calon Ketua dan mengajukan usulan pengangkatan serta pemberhentian Ketua kepada Kepala BATAN, memberikan pertimbangan kepada Kepala BATAN berkenaan dengan pengangkatan dan pemberhentian dosen yang memangku jabatan akademik di atas Lektor, dan menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika. Jurusan di STTN ada 2 yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir dengan 1 (satu) Program Studi dan Jurusan Teknofisika Nuklir memiliki 2 (dua) Program Studi, yaitu Elektronika Instrumentasi dan Elektromekanik. Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik. Jurusan terdiri atas Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi, dan Kepala Unit Laboratorium di bawah Jurusan. Unsur pelaksana administrasi STTN terdiri atas Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan serta Bagian Administrasi Umum. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi di bidang akademik dan kemahasiswaan. Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi di bidang persuratan dan kepegawaian, keuangan, serta perlengkapan dan rumah tangga. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan terdiri dari Subbagian Perencanaan dan Kerja Sama, Subbagian Akademik dan Pengajaran, serta Subbagian Kemahasiswaan dan Alumni. 5

18 Bagian Administrasi Umum terdiri dari Subbagian Persuratan dan Kepegawaian, Subbagian Keuangan, serta Subbagian Perlengkapan. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) merupakan unsur pelaksana di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan mempunyai fungsi melakukan penelitian terapan di bidang teknologi nuklir, menyebarkan hasil penelitian, mengenalkan ilmu dan teknologi di bidang nuklir kepada masyarakat dan meningkatkan keterkaitan program STTN dengan kebutuhan masyarakat. UPPM terdiri dari Kepala, Sekretaris, Tenaga Ahli, dan Tenaga Administrasi. Kelompok dosen di Lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, yang secara administrasi berada di bawah Ketua STTN dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan. Kelompok Dosen mempunyai tugas: Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan bidang keahliannya. Unit penunjang adalah unit pelaksana teknis yang terdiri dari unit perpustakaan, unit komputer dan unit laboratorium penunjang lainnya. Struktur Organisasi STTN dapat digambarkan dalam bagan pada Gambar 1. 6

19 Gambar 1. Struktur Organisasi STTN 7

20 8

21 BAB III. PERATURAN UMUM AKADEMIK Bagian ini berisi tentang peraturan-peraturan umum akademik yang berlaku di STTN yakni menggunakan Sistem Kredit Semester. A. SISTEM KREDIT SEMESTER Sistem Kredit Semester adalah sistem pembelajaran yang kegiatan per semesternya diukur dengan Satuan Kredit Semester (SKS). Semester adalah kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian. Satuan Kredit Semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 semester melalui kegiatan terjadwal sebanyak 1 minggu perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri. Satu Satuan Kredit Semester per-minggu terdiri atas: 1. Untuk mahasiswa setara dengan : a. 50 menit kegiatan tatap muka terjadwal; b. 60 menit kegiatan akademik terstruktur; c. 60 menit kegiatan akademik mandiri. 2. Untuk dosen setara dengan : a. 50 menit tatap muka terjadwal dengan mahasiswa; b. 60 menit cara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur; c. 60 menit pengembangan materi kuliah. Untuk kegiatan yang menyangkut kemampuan keterampilan psikomotorik dan fisik yang dilakukan di laboratorium atau studio, nilai 1 SKS setara dengan 2 jam (120 menit) praktikum terjadwal diiringi oleh 1-2 jam kegiatan terstruktur dan 1-2 jam kegiatan mandiri. Untuk Kerja Praktek dan Tugas Akhir, nilai 1 SKS setara dengan 4 jam kerja lapangan mahasiswa, diiringi oleh 1-2 jam kegiatan terstruktur, dan 1-2 jam kegiatan mandiri, atau nilai 1 SKS sama dengan penyelesaian kegiatan selama jam efektif per semester. Penerapan Sistem Kredit Semester di STTN saat ini diatur sebagai berikut: 1. Masa Kuliah Sebelum Ujian Tengah Semester (UTS) selama 7-8 minggu; 2. Masa Ujian Tengah Semester (UTS) selama 1-2 minggu; 3. Masa Kuliah Sesudah Ujian Tenagh Semester (UTS) selama 7-8 minggu; 4. Masa Ujian Akhir Semester (UAS) selama 2-3 minggu. B. TUJUAN SISTEM KREDIT SEMESTER (SKS) Tujuan pokok penggunaan Sistem Kredit Semester (SKS) adalah: 1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat-singkatnya; 2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya; 3. Melaksanakan sejauh mungkin sistem pendidikan input dan output ganda; 4. Mempermudah penyesuaian kurikulum terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; 5. Memperbaiki sistem evaluasi kecakapan mahasiswa; 9

22 6. Memungkinkan perpindahan mahasiswa antar program studi atau dari perguruan tinggi lain ke STTN, apabila memenuhi persyaratan. C. JUMLAH BEBAN SKS SETIAP PROGRAM STUDI 1. Jumlah beban SKS untuk setiap program studi minimal 144 dan maksimal Pengambilan jumlah SKS mahasiswa ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi Semester (IPS) atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dan maksimum 24 SKS dengan persetujuan dosen wali. D. MASA STUDI 1. Masa studi untuk menyelesaikan Program D-IV STTN adalah 8 semester. 2. Masa studi program lanjutan (ekstensi) dari D-III PATN adalah 3 Semester. 3. Masa studi program lanjutan (ekstensi) alih jalur dari D-III non PATN adalah 4 Semester. 4. Masa studi mahasiswa diakhiri dengan penyusunan tugas akhir, ujian komprehensif, seminar, dan Ujian Tugas Akhir / Pendadaran di depan Dewan Penguji. E. SEMESTER REGULER 1. Semester reguler terdiri atas semester ganjil dan semester genap. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan per semester adalah minggu termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 2. Pengaturan masa kuliah adalah : empat belas (14) minggu masa kuliah dan praktikum/praktek, 1-2 minggu masa ujian tengah semester, dan 3 minggu masa ujian akhir semester. Dua (2) hari masa UTS di semester genap digunakan untuk Studi Ekskursi mahasiswa semester VI dan 1 minggu setelah ujian akhir Semester Ganjil digunakan untuk ujian PPR bagi mahasiswa semester VII. F. SEMESTER PENDEK (SP) Semester pendek merupakan program perkuliahan selain semester reguler diselenggarakan pada saat liburan semester genap dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan memperbaiki nilai. Jika dipandang perlu dan memungkinkan, program studi menyatakan perlunya diselenggarakan dan disetujui dalam rapat yang dihadiri Pimpinan STTN, Pengurus Jurusan, Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, dan Kepala Bagian Administrasi Umum. Persyaratan mahasiswa agar dapat mengikuti semester pendek adalah: 1. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) semester genap yang berlaku; 3. Tidak sedang melaksanakan kerja praktek (KP); 4. Membayar biaya yang ditentukan; 5. Disetujui oleh dosen wali; 6. Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan. 10

23 G. SISTEM UJIAN Ujian adalah salah satu sistem evaluasi kualitas perkuliahan yang dijadwalkan. 1. Bentuk dan Frekuensi Ujian Ujian dilaksanakan dalam bentuk Ujian Tulis terjadwal yaitu: a. Ujian Tengah Semester (UTS) Ujian Tengah Semester adalah kegiatan evaluasi yang dijadwalkan oleh STTN dan dilaksanakan pada pertengahan semester untuk matakuliah teori. b. Ujian Akhir Semester (UAS) Ujian Akhir Semester adalah kegiatan evaluasi wajib bagi mahasiswa dan dosen yang terjadwal pada akhir semester untuk matakuliah teori maupun praktikum/praktek. c. Ujian Semester Pendek (SP) Ujian akhir semester pendek adalah kegiatan evaluasi pada akhir semester pendek. Di samping memberikan UTS dan UAS, setiap pengampu mata kuliah dapat memberikan evaluasi dalam bentuk lain seperti tes/kuis, yang dilaksanakan di luar jadwal UTS dan UAS, maupun tugas-tugas yang berupa penyelesaian soalsoal, penulisan karya ilmiah, karangan/paper, maupun kegiatan lain yang dilaksanakan sebelum UAS. 2. Persyaratan Ujian Untuk mengikuti ujian mahasiswa harus memenuhi persyaratan : a. Telah menyelesaikan administrasi perkuliahan; b. Memiliki KTM yang masih berlaku; c. Memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) semester yang bersangkutan dan telah ditandatangani oleh dosen wali. d. Kehadiran kuliah minimal 80 % dari kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen, bagi mahasiswa yang tidak memenuhi jumlah kehadiran tetapi mengikuti ujian maka nilai tidak akan diproses (batal). e. Mendaftar sebagai peserta ujian untuk memperoleh Kartu Ujian.** Catatan: ** Pendaftaran ujian diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. 3. Materi Ujian Secara umum materi ujian ditentukan oleh dosen pengampu.soal ujian dalam bentuk tertulis sesuai dengan ketentuan. 4. Tata Tertib Ujian Setiap mahasiswa peserta Ujian Tulis/Praktikum harus mematuhi tata tertib sebagai berikut. a. Peserta Ujian adalah mahasiswa STTN yang sudah memenuhi syarat sebagai peserta ujian; b. Peserta ujian diwajibkan memakai pakaian seragam rapi lengkap dengan atribut STTN, memakai sepatu dan untuk mahasiswa laki-laki potongan rambut pendek; 11

24 c. Peserta ujian harus hadir 10 menit sebelum ujian dilaksanakan, mengisi lembar Evaluasi Dosen (berlaku untuk UAS). d. Setelah mahasiswa mengumpulkan lembar evaluasi menunggu panitia membagi soal dan kertas ujian; e. Peserta ujian harus membawa: Kartu Ujian yang sah (dibubuhi foto); Alat tulis kecuali kertas; Peralatan lain yang diijinkan oleh dosen penguji. 5. Selama ujian berlangsung, peserta dilarang: a. Meninggalkan tempat ujian tanpa ijin pengawas; b. Pinjam meminjam alat tulis antar peserta tanpa ijin pengawas; c. Mencontoh pekerjaan peserta lain; d. Bercakap-cakap dengan peserta lain atau berbuat sesuatu yang dapat menimbulkan anggapan yang bersangkutan bertindak tidak jujur atau curang. Apabila sudah diperingatkan secara lisan oleh petugas sebanyak 3 kali tetapi tidak diindahkan, pengawas ujian dapat meminta yang bersangkutan meninggalkan ruang ujian, dan hasil pekerjaan diberikan kepada pengawas untuk diberi catatan dan dilaporkan kepada dosen terkait; e. Merokok; f. Mengaktifkan hand phone/telepon genggam; g. Membuat catatan pada bangku atau tembok; h. Menyobek nomor ujian dan atau memindahkan tempat duduk; i. Mengerjakan ujian atas nama peserta lain, apabila hal ini terjadi maka kedua belah pihak dinyatakan tidak lulus. 6. Hasil pekerjaan ujian ditinggalkan di tempat setelah ujian dinyatakan selesai. 7. Peserta tidak boleh mengikuti ujian apabila: a. terlambat lebih dari 15 menit; b. terlambat kurang dari 15 menit, tetapi sudah ada peserta ujian yang telah selesai dan meninggalkan tempat ujian; 8. Sanksi: Pelanggaran terhadap ketentuan G 5,6,7 akan dicatat dalam berita acara dan dapat dikenakan sanksi dikeluarkan dari ruang ujian (Ujian dihentikan dan dinyatakan batal). H. PENILAIAN HASIL BELAJAR 1. Penilaian hasil belajar mahasiswa adalah usaha untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai penguasaan kompetensi yang dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian, pelaksanaan tugas, praktikum, praktek, dan pengamatan dosen; 2. Pada dasarnya penilaian adalah hak dosen pengampu; 3. Panduan pemberian kriteria dan bobot Mata Kuliah Teori Tugas = minimal 20 % UTS = % UAS = % Lain-lain (ditentukan oleh dosen) maksimal = 20 % 12

25 Total = 100 % Praktikum Test = % Praktikum = % Laporan = % Ujian Teori = % Ujian Pratikum = minimal 30 % Lainnya = maksimal 20 % Total = 100 % 4. Pada awal kuliah semester, pengampu wajib memberitahukan bobot dan nilai tugas-tugas akademik kepada mahasiswa; 5. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri bidang studi/mata kuliah/yang bersangkutan; 6. Penilaian hasil belajar diwujudkan dalam nilai akhir (NA) yang merupakan gabungan dari UTS, UAS, dan tugas-tugas lain berdasarkan bobot yang telah ditentukan oleh dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan; 7. Nilai akhir dinyatakan dalam bentuk huruf yang masing-masing mempunyai arti dan bobot sebagai berikut : A = Baik Sekali : mempunyai bobot 4; B = Baik : mempunyai bobot 3; C = Cukup : mempunyai bobot 2; D = Kurang : mempunyai bobot 1; E = Gagal : mempunyai bobot 0. Nilai E merupakan nilai mati, mahasiswa yang mendapat nilai tersebut dinyatakan tidak lulus. I. NILAI MAHASISWA Nilai mahasiswa setiap mata kuliah dapat diumumkan kepada mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Nilai UTS tidak diumumkan oleh STTN, namun disarankan dosen pengampu mengumumkan sendiri dalam bentuk angka dan mengembalikan hasilnya kepada mahasiswa. 2. Nilai akhir diumumkan oleh STTN dalam bentuk huruf. 3. Bagi dosen yang tidak mengumpulkan nilai mahasiswa untuk matakuliah yang diampu pada waktu yang telah ditetapkan maka akan dinilai B oleh Ka prodi. 4. Pada setiap akhir semester mahasiswa diberi Kartu Hasil Studi (KHS) yang dapat digunakan sebagai bahan konsultasi dengan Dosen Wali. Jika pada masa pengisian KRS, KHS belum tersedia, bahan konsultasi menggunakan kartu ujian yang telah diisi nilai-nilai yang sudah keluar oleh Subbagian Akademik dan Pengajaran BAAK. J. UJIAN SUSULAN Mahasiswa yang tidak hadir pada ujian terjadwal dinyatakan tidak menggunakan kesempatan ujian yang telah disediakan oleh STTN. Ujian susulan hanya diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi ketentuan: 1. Mengajukan permohonan secara resmi kepada dosen terkait sepengetahuan Ketua Jurusan dengan alasan sakit dan atau dirawat di rumah sakit yang 13

26 ditunjukkan dengan bukti dari Rumah Sakit (surat keterangan dokter), atau keluarga ( orang tua, anak, suami/isteri) meninggal dunia, atau kerabat dekat, yang tinggal 1 rumah meninggal dunia; 2. Dosen yang bersangkutan menyatakan bersedia yang dibuktikan dengan menuliskan kesediaanya pada surat permohonan mahasiswa; 3. Mahasiswa menggandakan dan mendistribusikan surat yang sudah disetujui dosen tersebut ke Jurusan dan BAAK; 4. Pelaksanaan ujian susulan tidak boleh melebihi 2 minggu setelah UAS berakhir. K. EVALUASI HASIL PENDIDIKAN Evaluasi hasil pendidikan mahasiswa merupakan pengukuran tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tingkat kompetensi yang telah ditentukan dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh STTN. Pengukuran dilakukan berdasarkan indeks prestasi (IP). Indeks Prestasi meliputi Indeks Prestasi Semester (IPS), Indeks Prestasi Tahunan (IPT) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). 1. Indeks Prestasi Semester (IPS) Setiap akhir semester dilaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan akademik yang telah dilakukan oleh mahasiswa pada semester itu dalam bentuk IPS. Indeks Prestasi Semester merupakan ukuran tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tujuan kompetensi dalam 1 semester. Besarnya IPS mahasiswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: IPS = [ H x K] K Dengan: H = bobot nilai perolehan dan K = nilai kredit mata kuliah. 2. Indeks Prestasi Tahunan (IPT) Indeks Prestasi Tahunan adalah Indeks Prestasi yang diperoleh dalam 1 (satu) tahun akademik. 3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tujuan kompetensi selama mengikuti proses pembelajaran sampai dengan semester terakhir. Perhitungan IPK dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut : ( HxK) semester I ( HxK) semester ke n I PK = ( K) semester I ( K) semester ke n Beban studi yang dapat diambil oleh mahasiswa pada semester berikutnya ditentukan atas dasar IPK atau IPS yang dicapai dengan persetujuan dosen wali, yaitu: Rentangan IP Jumlah SKS maksimum < 2,

27 2,25 IP 3, ,00 < IP < 3, ,50 24 L. EVALUASI STUDI MAHASISWA Evaluasi studi dimaksudkan untuk menilai kelayakan seorang mahasiswa untuk daftar ulang dalam melanjutkan studi di STTN. Kelanjutan pendidikan mahasiswa ditentukan berdasarkan hasil evaluasi terhadap indeks prestasi sebagai berikut : 1. Akhir Semester I, II, dan III IP < 2,56 diperingatkan; 2. Akhir Semester IV dilakukan evaluasi untuk menentukan kelanjutan studi mahasiswa. Persyaratan akademik yang harus dipenuhi agar seorang mahasiswa dapat melanjutkan pendidikannya ke Semester V adalah sebagai berikut : yang bersangkutan telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 64 SKS (IPK sekurang-kurangnya 2,56 dengan nilai D sebanyak-banyaknya 15 % dan tanpa nilai E); 3. Mahasiswa STTN dengan pertimbangan khusus dapat menempuh selamalamanya 12 semester; 4. Akhir Semester XII merupakan batas waktu penyelesaian program pendidikan D-IV STTN. Persyaratan akademik yang harus dipenuhi untuk penyelesaian program D-IV adalah dapat : menyelesaikan semua beban SKS sesuai dengan Program Studi, mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,56, jumlah SKS dengan nilai D sebanyak-banyaknya 15 %, tanpa nilai E; 5. Evaluasi untuk program ekstensi (lanjutan dari Program D-III) dilaksanakan setelah Semester II. Agar dapat melanjutkan studi di STTN pada akhir Semester II mahasiswa harus sudah memperoleh sekurang-kurangnya 32 SKS (IPK sekurang-kurangnya 2,75 dengan nilai D sebanyak-banyaknya 15 %, dan tanpa nilai E); 6. Jika mahasiswa tidak memenuhi syarat pada butir 3, 4, atau 5 di atas, maka yang bersangkutan terkena sanksi pemutusan hak pendidikan (drop out) oleh Ketua STTN. M. BATAS AKHIR WAKTU STUDI Waktu studi Program D-IV STTN dihitung mulai saat mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa untuk pertama kali sampai dengan mahasiswa itu dinyatakan lulus ujian tugas akhir. Batas waktu studi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali selama-lamanya 1 (satu) tahun, dengan alasan: a. Pernah cuti hamil dalam masa studi; atau b. Pernah memperoleh ijin sakit yang atas saran dokter rumah sakit memerlukan istirahat dalam waktu paling lama 1 tahun; atau c. Ketentuan akademik yaitu karena nilai yang belum memenuhi syarat kelulusan, atau pelaksanaan kerja praktek dan atau tugas akhir yang menghadapi kendala; atau d. Hal-hal lain yang mendapat persetujuan tertulis dari Kepala BATAN, bagi mahasiswa karyawan dan Ketua STTN bagi mahasiswa umum. Mahasiswa yang ingin memperpanjang waktu studi wajib mengajukan permohonan perpanjangan kepada Ketua STTN melalui Pembantu Ketua I 15

28 disertai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan persetujuan oleh Ketua Jurusan. Penolakan/persetujuan perpanjangan ini harus sudah dapat diputuskan dalam waktu 7 hari, sejak surat itu diterima Pembantu Ketua I. Pada masa perpanjangan ini mahasiswa dikenai biaya perkuliahan seperti mahasiswa angkatan terakhir. Cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai waktu studi. Untuk Program Ekstensi batas waktu studi adalah masa studi (seperti ketentuan D.2 dan D.3) diperpanjang satu kali selama-lamanya 2 semester. N. PERSYARATAN KELULUSAN Mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Mengumpulkan SKS sesuai dengan kurikulum Program Studi; 2. Mencapai Indeks Prestasi sekurang-kurangnya 2,56; 3. Jumlah SKS dengan nilai D sebanyak-banyaknya 15 %, tanpa nilai E; 4. Telah dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir. 5. Telah menyerahkan laporan tugas akhir paling lambat 1 (satu) bulan dari pelaksanaan ujian tugas akhir. 6. Telah menyerahkan Karya Tulis Ilmiah sesuai dengan format Jurnal Forum Nuklir di Jurusan; 7. Telah mengikuti Kuliah Etika Profesional / Kuliah Umum / Kapita Selekta sedikitnya 4 kali. 8. Mempunyai sertifikat TOEFL dengan nilai minimal 450 dari lembaga/instansi yang ditetapkan oleh Ketua STTN; 9. Telah memenuhi persyaratan lain yag ditetapkan oleh Ketua STTN. 10. Mahasiswa reguler harus memperoleh nilai minimum satuan kredit aktivitas dan prestasi (s-kap) 100 s-kap dan untuk mahasiswa alih jalur minimum 50 s-kap O. PREDIKAT KELULUSAN Predikat kelulusan merupakan penghargaan akademik atas prestasi akademik yang diperoleh seorang mahasiswa selama mengikuti pendidikan. Predikat kelulusan adalah sebagai berikut: 1. IPK 2,56 3,00 : memuaskan; 2. IPK 3,01 4,00 : sangat memuaskan; 3. IPK 3,51-4,00 : dengan pujian (dengan syarat masa studi tidak melebihi 5 tahun atau 10 semester) P. WISUDA Ijazah dan sebutan Sarjana Sains Terapan (SST) diberikan dalam Upacara Wisuda. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk memperoleh Ijazah/mengikuti Wisuda adalah: 1. Telah mempunyai surat keterangan lulus 2. Sudah memenuhi syarat administrasi wisuda. Rincian lebih lanjut mengenai ketentuan wisuda dibuat dalam ketentuan tersendiri yang diumumkan menjelang waktu pelaksanaan. 16

29 BAB IV. JURUSAN DAN PROGRAM STUDI Jurusan di STTN terdiri dari Jurusan Teknokimia Nuklir dan Jurusan Teknofisika Nuklir. Jurusan dikelola oleh pengurus jurusan yang terdiri atas Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, dan Ketua Program Studi serta dibantu oleh Kepala Unit Laboratorium di bawah Jurusan. Untuk pengembangan kompetensi, Pengurus Jurusan membentuk Kelompok Bidang Keahlian (KBK). Ketua Jurusan dipilih oleh para dosen jurusan yang bersangkutan kemudian diusulkan kepada Ketua untuk diangkat setelah mendapat pertimbangan Senat, dan bertanggung jawab kepada Ketua. Sekretaris Jurusan dan Ketua Program Studi dipilih oleh para dosen jurusan yang bersangkutan kemudian diusulkan oleh Ketua Jurusan kepada Ketua STTN untuk diangkat dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan. Masa jabatan masing-masing pengurus jurusan adalah 4 tahun dan dapat dipilih untuk diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 kali masa jabatan berturut-turut. Jurusan Teknokimia Nuklir mempunyai 1 program studi yaitu Program Studi Teknokimia Nuklir, Jurusan Teknofisika Nuklir mempunyai 2 program studi yaitu Program Studi Elektronika Instrumentasi (ELIN) dan Elektromekanik (ELMEK). Kurikulum untuk semua program studi di STTN terdiri atas 152 SKS dengan SKS praktek/praktikum minimal 58 SKS serta menggunakan perbandingan jam efektif 40% teori dan 60% praktikum. Program studi, kompetensi, serta peluang kerja dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Program Studi, Kompetensi, dan Peluang Kerja Program Studi Kompetensi Peluang Kerja Proses Kimia BATAN/ Industri/ Proses Kimia Radiasi Lembaga Penelitian/ Analisis Kimia Wirausaha Teknokimia Nuklir Proteksi Radiasi dan Aplikasi Teknik Nuklir bidang Industri Pengelolaan Lingkungan Elektronika Instrumentasi Elektromekanik Aplikasi Nuklir/Reaktor Aplikasi Medis Aplikasi Industri Proteksi Radiasi dan Aplikasi- Teknik Nuklir bidang Industri Mekanik Elektro Instrumentasi Elektromekanik Proteksi Radiasi dan Aplikasi- Teknik Nuklir bidang Industri Tabel 2 menunjukkan Pengelompokan Mata Kuliah. BATAN/ Industri/ Lembaga Penelitian/ Wirausaha BATAN/ Industri/ Lembaga Penelitian/ Wirausaha 17

30 Tabel 2. Pengelompokan Mata Kuliah Kelompok Deskripsi Catatan MPK (Mata kuliah Pengembangan Kepribadian) MKK (Mata kuliah Keilmuan dan Ketrampilan) MKB (Mata kuliah Keahlian Berkarya) MPB (Mata kuliah Perilaku Berkarya) MBB (Mata kuliah Berkehidupan Bersama) Manusia beriman dan bertaqwa Berbudi pekerti luhur Berkepribadian mantap Mandiri Tanggung Jawab Bermasyarakat, berbangsa Memberi landasan Penguasaan ilmu dan ketrampilan Membentuk tenaga ahli dengan kekaryaan berdasar ilmunya Membentuk sikap dan perilaku dalam berkarya Memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya Memberikan natural effect Diajarkan di semua jurusan Mata kuliah prodi > 50% Kurikulum STTN juga disusun dengan memperhatikan kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain yang secara rinci disajikan dalam Bab V dan Bab VI. Pemberian Kode Setiap mata pelajaran diberi kode sebagai berikut: 1 huruf pertama (N= = Kurikulum STTN (ada di semua Program Studi), atau K= Kurikulum Teknokimia Nuklir, I= Kurikulum Elektronika Instrumentasi dan M= Kurikulum Elektomekanik, diikuti kode pengelompokan mata kuliah ( MPK=1, MKK=2, MKB=3, MPB=4, dan MBB=5), kemudian 3 digit nomor urut matakuliah, diikuti i dengan kode U (matakuliah Utama) atau D (mata kuliah Pendukung). Dan diakhiri dengan W (untuk mata kuliah Wajib, sedangkan untuk mata kuliah pilihan dan lain-lain diberi kode P). 18

31 BAB V. JURUSAN TEKNOKIMIA NUKLIR A. PENDAHULUAN Jurusan Teknokimia Nuklir (TKN) adalah satu program pendidikan di bawah Badan Tenaga Nuklir Nasional yang secara khusus melaksanakan pendidikan vokasi (Diploma IV). Pada saat ini melaksanakan kegiatannya dalam satu program studi Teknokimia Nuklir. Bidang Teknokimia adalah bidang ilmu yang secara umum mengamati fenomena fisis dan kimia alam, mempelajari hubungan sebab-akibat, menurunkan formula matematika, mengimplementasikannya dalam bentuk alat (equipment), penyusunan dan operasional rangkaian unit proses, bahkan sebuah sistem lengkap atau plant (pabrik) serta analisis menggunakan instrument. Sesuai keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000, lulusan program diploma IV: menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks dengan dasar kemampuan potensial tertentu, termasuk memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki ketrampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, pengetahuan, dan teknologi di dalam bidang keahliannya. Ruang lingkup atau bidang kerja sarjana teknokimia meliputi penelitian dan analisis proses, pengembangan proses, rekayasa proses dan analisis ekonomi, proyek keteknikan, teknik konstruksi, teknik operasi dan teknik pemasaran hasil. Selain itu, mengingat bidang professional khusus yang akan dihasilkan adalah bidang teknologi nuklir, maka jurusan Teknokimia Nuklir juga mengacu pada kebutuhan industri bidang nuklir, termasuk masalah pembangkit listrik tenaga nuklir. Konsekuensinya, dalam penyiapan kurikulum, Jurusan TKN juga mengacu pada pustaka yang diterapkan di International Atomic Energy Agency (IAEA) yaitu Technical Report Series (TRS) Nomor 266. Sebagai tambahan masukan dari rapat kurikulum bulan Januari tahun 2010, bahwa dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan tingkat professional yang didasarkan pada ABET yang mengutamakan masalah etika professional. Dengan demikian visi, misi dan tujuan Program Diploma TKN-STTN disusun kembali menjadi sebagai berikut. VISI : Sebagai Penyedia SDM Teknokimia yang Profesional berbasis Iptek Nuklir MISI : 1. Melaksanakan pendidikan, pengajaran, dan penelitian yang mampu menciptakan, mengembangkan dan menyebarkan berbagai produk pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknokimia nuklir. 2. Membangun dengan menerapkan nilai-nilai moral dan etika akademis di lingkungan Jurusan Teknokimia Nuklir. 3. Menerapkan sistem manajemen mutu terpadu. 4. Mendayagunakan seluruh sumber daya untuk kepentingan masyarakat. TUJUAN 19

32 Menghasilkan lulusan dalam bidang teknokimia yang beriman, berakhlak mulia dan secara profesional memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dalam bidang teknologi nuklir. Dalam rangka mengantisipasi dan mengikuti perkembangan teknologi, pendidikan program Diploma IV Teknokimia Nuklir didasarkan pada kurikulum yang bersifat mendasar. Prinsip matematis dan fisis (termasuk kimia), secara teori diberikan cukup dan diimbangi dengan kegiatan praktikum yang tidak bertumpu pada peralatan tiap-tiap proses. Ini dimaksudkan agar bersifat lebih fleksibel, dinamis, dan akomodatif tehadap kemajuan dan perubahan teknologi, namun beaya penyelenggaraannya relatif murah. SASARAN Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan : 1. analisis dalam perancangan, proses dan operasi teknokimia nuklir, 2. analisis dan pengujian bahan yang digunakan baik pada industri nuklir, maupun non nuklir; 3. mengoperasikan peralatan proses dan instrumentasi kimia 4. melakukan perawatan peralatan kimia. 5. melaksanakan kegiatan litbang serta membimbing teknisi. 6. sebagai Petugas Proteksi Radiasi setelah lulus ujian lisensi PPR 7. mengelola industri kimia dengan memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Selain itu memiliki ketrampilan untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan-kebiasaan sebagai berikut: 1. Bekerja secara efisien dan efektif 2. Bekerja mengikuti prosedur yang benar, memperhatikan keselamatan diri dan lingkungan. 3. Sikap menguji informasi, spesifikasi, metode dan hasil. 4. Bertanggung jawab untuk hasil yang bermanfaat. 5. Bekerja sama untuk tujuan dan hasil yang lebih baik. 6. Menjunjung tinggi etika profesi dan moral. Berdasar uraian di atas ada suatu tujuan Jurusan dan program studi Teknokimia Nuklir yang menjadi ciri khas kompetensi lulusan yang diharapkan, yaitu: lulusan yang dihasilkan mempunyai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks dalam industri maupun unit penelitian bidang teknokimia nuklir, dan mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi nuklir dalam bidang teknokimia, serta menguasai proteksi radiasi. B. FASILITAS Fasilitas untuk penyelenggaraan pendidikan di Jurusan Teknokimia Nuklir, program studi teknokimia meliputi ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, ruang seminar, ruang rapat, ruang dosen, ruang kerja pengurus jurusan, dan ruang kerja karyawan. I. Ruang kuliah Ruang kuliah Jurusan/Prodi TKN merupakan fasilitas yang diatur pengelolaannya oleh Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan- STTN. Untuk keperluan proses belajar mengajar, ruang kuliah dilengkapi 20

33 dengan peralatan yang menunjang, antara lain: papan tulis, OHP, dan proyektor. II. Perpustakaan Dalam rangka mencari dan memperoleh informasi ilmiah disediakan perpustakaan yang dilengkapi dengan buku-buku ilmiah dalam bahasa asing maupun bahasa Indonesia, majalah, dan jurnal, serta sedang dikembangkan pula perpustakaan digital. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, karyawan, dan fihak lain guna mendukung kegiatan beiajar mengajar. III. Laboratorium Untuk pelaksanaan kegiatan praktikum telah disediakan laboratorium, antara lain Laboratorium Fisika, Kimia Dasar, Kimia Fisika, Kimia Analisis, Kimia Organik, Operasi Teknik Kimia, Proses Kimia, Instrumentasi Kimia, Radiokimia dan Kimia Radiasi, Proteksi Radiasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Ilmu Bahan. Lebih dari itu, ada laboratorium-laboratorium yang digunakan untuk semua program studi, seperti Laboratorium Gambar Teknik, Komputer, dan bahasa. Laboratorium Bahasa digunakan untuk meningkatkan penguasaan bahasa, khususnya Bahasa Inggris Selain laboratorium yang disediakan STTN, pelaksanaan kegiatan kerja praktek dan penelitian untuk penyusunan tugas akhir para mahasiswa dapat dipakai fasilitas-fasilitas laboratorium di unit BATAN yang lain, seperti: PTAPB, PATIR, PTBGN, PTBIN, PTRKN, PTBN, PRR, PRPN, PTPLR dan lain-lain. C. PERSYARATAN AKADEMIK TENAGA PENGAMPU Tenaga pengampu mata kuliah, pembimbing kerja praktek, tugas akhir, dan penanggung jawab praktikum minimum berpendidikan S-2 atau S1 yang sangat berpengalaman pada bidang studinya. Sedang untuk asisten/pembimbing praktikum diperbolehkan lulusan program Diploma III dengan pengalaman minimum 5 tahun dalam bidangnya D. SUBSTANSI BAHAN KAJIAN Analisis substansi bahan kajian untuk kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain, serta kaitannya dengan pencapaian elemen kompetensi dapat dilihat pada daftar sebaran mata kuliah per semester. E. RENCANA KOMPREHENSIF KEGIATAN PEMBELAJARAN Agar tujuan pendidikan program studi dapat tercapai, kegiatan pembelajaran direncanakan sebagai berikut: 1. Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan: 2. Kuliah/Tutorial 3. Diskusi 4. Presentasi/Seminar 5. Penyelesaian masalah 21

34 F. PENGUASAAN BERKARYA DAN PENGUASAAN MENSIKAPI 1. Praktikum 2. Simulasi G. PENGUASAAN BERMASYARAKAT 1. Kerja praktek 2. Tugas Akhir 3. Penerapan soft-skill H. SISTEM EVALUASI BERDASAR KOMPETENSI Sistem evaluasi dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai penguasaan kompetensi berdasarkan PR (pemberian tugas), test, ujian sisipan, dan ujian untuk teori serta test, praktikum, laporan praktikum, ujian tulis dan ujian praktek untuk Praktikum dengan bobot yang harus diberitahukan kepada mahasiswa pada permulaan semester. Pada dasarnya penilaian adalah hak dosen pengampu. Sistem penilaian hasil belajar didasarkan pada tiga kemungkinan sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan sifat masing-masing kegiatan akademik, yaitu: PAP (Penilaian Acuan Patokan), yaitu dengan cara menentukan batas lulus PAN (Penilaian Acuan Norma), yaitu dengan cara membandingkan nilai mahasiswa dengan nilai rata-rata kelompoknya. PAK (Penilaian Acuan Kombinasi), yaitu dengan menentukan batas lulus terlebih dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan nilai kelompoknya. Evaluasi juga dilakukan terhadap penyelenggara, dosen pengampu dan proses belajar mengajar. I. KELOMPOK MASYARAKAT PEMRAKARSA KURIKULUM INTI 1. BATAN 2. Sivitas Akademika 3. Masyarakat pengguna lulusan selain BATAN dan Kalangan Profesi Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut diperlukan kurikulum yang berisikan mata kuliah-mata kuliah yang sesuai, sedang pengembangan sikap diintegrasikan pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. J. KURIKULUM J.1. Evaluasi kurikulum Berdasarkan Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi Teknokimia Nuklir yang baru serta masukan dari para stake holders, dosen dan pelaksana kegiatan, dilakukan evaluasi kurikulum yang sedang berjalan sebagai berikut. Kurikulum yang sedang berjalan terlalu bertumpu pada alat per alat dan proses demi proses, berarti kurang bersifat lentur dan kurang akomodatif 22

35 terhadap kemajuan teknologi. Sebagai contoh: pada Praktikum Operasi Teknik Kimia, materi perlu ditambah dengan kemampuan perancangan dan pembuatan alat. Urut-urutan mata kuliah dari semester ke semester juga perlu lebih diperhatikan, sehingga kesinambungan antara teori dan praktek dapat dilaksanakan dengan baik. Ada beberapa materi teori yang belum diberikan tetapi pada semester bersamaan dimunculkan. Ada beberapa mata kuliah yang materinya sama tetapi nama mata kuliahnya lain. Satuan Kredit Semester (SKS) untuk mata kuliah praktek terlalu banyak sehingga membutuhkan pembiayaan yang sangat mahal tetapi belum bisa dijamin efektivitasnya, bahkan ada yang sangat sulit dilaksanakan di STTN, seperti Praktikum produksi radio Isotop. Ada beberapa mata kuliah yang wajib dilaksanakan dan sangat diperlukan, namun belum dimunculkan, sebagai contoh: Bahasa Indonesia, Teknologi Informatika. Kurikulum yang sedang berjalan mencantumkan 3 spesialisasi yang diaktualisasikan dalam mata kuliah pilihan, yaitu Analisis, Proses, dan Lingkungan. Namun melihat mata kuliah-mata kuliah dasar yang sama dan berorientasi pada Process Engineering, maka landasan berfikir yang diperoleh mahasiswa semuanya berorientasi kepada process engineering juga. Akibatnya, mata kuliah pilihan itu hanya memberikan sedikit ilmu dan wawasan kepada mahasiswa yang memilihnya. Padahal ada hal-hal yang ditentukan persyaratannya oleh Stake holders, misalnya persyaratan untuk mengambil ujian lisensi PPR. Selain itu ada ketentuan dalam borang akreditasi yang baru, bahwa jumlah SKS mata kuliah praktek untuk tingkat Program Diploma IV sebaiknya tidak kurang dari 58 SKS. Untuk memenuhi ketentuan tersebut, maka kurikulum Program Studi TKN yang baru perlu diubah sesuai kebutuhan masa kini dan yang akan datang. J.2.. Kurikulum baru Berdasar uraian di atas, kurikulum Prodi TKN diusulkan ada beberapa perubahan mata kuliah seperti diuraikan di bawah ini. Mata kuliah/praktikum pada kurikulum yang sedang berjalan ada yang diusulkan dihilangkan/dilebur/dipindah. Selain itu ada beberapa judul mata kuliah yang dihilangkan, tetapi materinya dimasukkan ke mata kuliah yang masih ada Pendidikan Agama diberikan hanya di semester I dilengkapi dengan mentoring. Sedang Pendidikan Agama II di Semester VII diganti dalam bentuk kuliah umum/kegiatan mahasiswa. Ilmu Bahan II dan Proses Kimia II menjadi mata kuliah pilihan materi ditambah, Kimia Air dilebur ke dalam Pengolahan air dan limbah dengan materi tambah. Aplikasi Teknologi Nuklir ditambah materi Bioteknologi. J.3. Urutan mata kuliah diperbaiki J.4. Mata kuliah baru yang dimunculkan 1. Bahasa Indonesia, Teknologi Informasi, Etika Profesi. 2. Kewirausahaan dan Ekonomi Teknik sebagai pengganti Manajemen Proyek. 23

36 3. Modeling Teknokimia Nuklir dan Perancangan Instalasi Proses yang diperlukan industri. Mata kuliah ini relatif sulit dipelajari sendiri, sehingga untuk memahaminya perlu jam tatap muka lebih banyak. Namun, dengan pertimbangan, karena tidak semua mahasiswa senang dengan matematik dan modelling, mata kuliah ini dimasukkan dalam kategori mata kuliah pilihan. Sebaliknya, ada mata kuliah yang merupakan inti teknokimia nuklir namun dimasukkan ke dalam pilihan, sehingga harus dipindahkan ke mata kuliah wajib yaitu 1. Proses Kimia Bahan Nuklir 2. Pengelolaan Limbah radioaktif J.5. Perbandingan SKS Teori dan Praktek: Sesuai dengan ketentuan dalam Borang Akreditasi Dikti yang baru bahwa untuk Program Pendidikan setingkat S1, jumlah SKS harus berkisar Sedang khusus untuk Program Diploma IV, sebaiknya jumlah mata kuliah praktikum tidak kurang dari 58 SKS. Dalam Statuta STTN mencantumkan perbandingan antara Teori dan Praktek adalah 40 : 60. Ini diartikan sebagai perbandingan jam pelajaran teori dan jam pelajaran praktek, maksudnya satu jam SKS teori adalah 50 menit sedang satu SKS praktek adalah 2 jam. J.6. Distribusi Mata Kuliah per Semester Mata kuliah Teori dan Praktikum didistribusikan dengan mempertimbangkan keruntutan materi dan beban kuliah per semester. Materi kuliah di semester awal dibuat lebih banyak agar pada semester VII mahasiswa memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan proposal tugas akhirnya. Dengan demikian, di awal semester VIII, mahasiswa diharapkan sudah dapat memulai kerja laboratorium untuk pelaksanaan tugas akhirnya. Jumlah SKS untuk program studi TKN 152 SKS terdiri atas 94 SKS teori dan 58 SKS praktek. Ada penambahan materi wajib Institusi misalnya Bahasa Indonesia dan ada pengurangan misalnya Pendidikan Agama II Untuk itu program studi Teknokimia adanya penambahan materi menyebabkan SKS membengkak. Oleh sebab itu ada beberapa mata kuliah harus digabung atau dipindah sebagai mata kuliah pilihan. Ada pengaturan urutan mata kuliah terhadap beberapa materi kuliah. Ada penambahan dan pengurangan SKS. Mengingat sejak tahun 2004 sudah terbuka globalisasi lapangan kerja, maka diharapkan Bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan lulusan STTN. Teori dan Praktikum Bahasa Inggris dirasakan masih sangat kurang. Oleh sebab itu diperlukan tambahan kegiatan Laboratorium Bahasa di luar jam kuliah. Ini dapat dilakukan dengan cara menambah ekstra kurikuler Bahasa Inggris, sehingga tidak mengurangi jumlah SKS mata pelajaran lain. J.7. Pengelompokan mata kuliah Pengelompokan mata kuliah dijelaskan dalam tabel sebagai berikut: 24

PERATURAN UMUM AKADEMIK

PERATURAN UMUM AKADEMIK 1 PERATURAN UMUM AKADEMIK A. PROGRAM PENDIDIKAN DI STTN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Yogyakarta menyelenggarakan Pendidikan Program D-IV. Program Diploma IV STTN merupakan pendidikan profesional

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB II SISTEM PENDIDIKAN BAB II SISTEM PENDIDIKAN 1. Perkuliahan dan Ujian Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam sistem ini, beban

Lebih terperinci

IV. PERATURAN AKADEMIK

IV. PERATURAN AKADEMIK IV. PERATURAN AKADEMIK A. SISTEM KREDIT Kegiatan Pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dilaksanakan dengan sistem kredit dan waktu penyelenggaraannya diatur dengan sistem semester. Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Menimbang : 1. PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ 2009 tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Bahwa partisipasi dari segenap anggota Sivitas Akademika

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 08 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI & PROFESI APOTEKER

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI & PROFESI APOTEKER PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI & PROFESI APOTEKER BAB IV Penyelenggaraan pendidikan Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker dilaksanakan dengan sistem kredit semester (SKS). 4.1 DEFINISI SISTEM

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2017 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 045/SK/K/STIKOM-DB/VIII/2017 Tentang Perubahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB II SISTEM PENDIDIKAN BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. PENGERTIAN DASAR Sistem Kredit Semester atau disingkat SKS adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester atau disingkat sks untuk

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 Peraturan Dikti Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 12 Februari 2006, 23:34:08 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud: 1. Rektor adalah Rektor Universitas Sriwijaya; 2. Fakultas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 360/KA/VII/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 360/KA/VII/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 360/KA/VII/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS UNIVERSAL Nomor: 001/SK.REKTOR/UVERS/2015 Menimbang: tentang: PERATURAN AKADEMIK DI UNIVERSITAS UNIVERSAL ----------------------------------------------------- REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan. Sistem Kredit

Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan. Sistem Kredit Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan A. Pengertian Umum Sistem Kredit 1. Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satu kredit semesrter (SKS) untuk menyatakan beban

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan: 1. Politeknik STMI Jakarta adalah perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut: PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS JAMBI BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN 2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS) Tujuan Umum Tujuan Khusus Sistim Kredit Semester Semester

SISTEM PENDIDIKAN 2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS) Tujuan Umum Tujuan Khusus Sistim Kredit Semester Semester SISTEM PENDIDIKAN Universitas Brawijaya telah menganut Sistem Kredit Semeter (SKS) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 22/SK/1976 tangal 3 Mei 1976. Dengan memperhatikan Undang-undang no.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Lebih terperinci

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM 2013 i INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM IKIP MATARAM Alamat : Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082 SURAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU PANDUAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 351/H23/DT/2009 TGL 31 AGUSTUS 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik P.A

DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik P.A DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik KODE P.A JUDUL Pedoman Akademik STIE Prabumulih AREA Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih TANGGAL DIKELUARKAN 4 Oktober 2015 NO. REVISI : BAB I PENDAHULUAN A. SEJARAH SINGKAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENGANTAR Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (MM FE -UNAND) mulai dibuka pada bulan April 2000 berdasarkan izin Direktur

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/11 1 Judul STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 08 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/11 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DIREKTUR AMIK TRI DHARMA PALU Menimbang : 1. bahwa partisipasi dari

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014 PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014 Dokumen Internal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Jl. Dr. AK.Gani No. 1 Dusun Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi

Lebih terperinci

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1

STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK. Versi 1.0. PJM. Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1 STMIK AKAKOM 2011 STANDAR AKADEMIK Versi 1.0. PJM Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 1 Standar Akademik STMIK AKAKOM Halaman 2 PENGANTAR Setiap penyelenggaraan pendidikan harus mengacu pada standar

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR : 1073/H36/PP/2010 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, Menimbang:

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester

Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi. b. Kurikulum. c. Sistem Kredit Semester. d. Semester. e. Satuan Kredit Semester Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester a. Program Studi Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a bahwa pada

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN BAB III EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi keberhasilan proses pendidikan ada dua hal, yaitu keberhasilan proses penyelenggaraan acara pendidikan, dan keberhasilan usaha belajar mahasiswa. Pertama meliputi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39. Tentang

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39. Tentang KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39 Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Dekan Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus 2016 BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1)

Lebih terperinci

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 43 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 518/P/SK/HT/2008 TENTANG SEKOLAH VOKASI REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan dan memajukan program pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Jalan Prof.dr. HR. Boenjamin No. 708 Kotak Pos 115 Purwokerto 53122 Telp (0281) 635292 hunting Faks. 631802 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK Menimbang : Mengingat : a. Bahwa peraturan pelaksanaan akademik Pendidikan Tinggi Program

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN 2007-2013 JAMBI 2007 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 102/SK/STIKOMDB/VII/07 Tentang PERATURAN AKADEMIK

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Kode/No :PER-POLBAN-SPM-01 Halaman: 1 dari 24 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Dikaji ulang oleh : Senat Dikendalikan oleh: Satuan Penjaminan Mutu Disetujui oleh : Direktur Politeknik Negeri Bandung, 2012 Halaman:

Lebih terperinci

BAB I UJIAN DAN PENILAIAN

BAB I UJIAN DAN PENILAIAN BAB I UJIAN DAN PENILAIAN Ujian Mata Kuliah terdiri dari Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. 1.1. TUJUAN UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER Penyelenggaraan ujian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006 Peraturan Akademik Peraturan Akademik - halaman 2 dari 44 halaman Daftar Isi 1. PROGRAM PENDIDIKAN...5 Pasal 1.1 Jenis dan Tahapan Program Pendidikan...5 Pasal

Lebih terperinci

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR 1. TUJUAN : a. Memberi Kepastian tentang desain, verifikasi dan validasi kurikulum, silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP) b. Memberikan kepastian penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DIPLOMA III DAN DIPLOMA IV POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DIPLOMA III DAN DIPLOMA IV POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Halaman : i dari 36 III DAN DIPLOMA IV POLBAN Dikaji ulang oleh Dikendalikan oleh Disetujui oleh Senat Politeknik Negeri Bandung Satuan Penjaminan Mutu Direktur Politeknik Negeri Bandung politekniknegeribandung,

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM MAGISTER DAN PROGRAM DOKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI Halaman 2 dari 11 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.03/004/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN UMUM

BAB I PENGERTIAN UMUM BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER)

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER) KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39 Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER) Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Menimbang

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI D4 TEKNIK INFORMATIKA

BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI D4 TEKNIK INFORMATIKA BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI D4 TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL 2014 1 Program Studi D4 Teknik Informatika Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Kota Tegal Telpon : (0283)

Lebih terperinci

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG

PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG PEDOMAN STANDAR AKADEMIK STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG DITETAPKAN DI SUMEDANG, 19 AGUSTUS 2014 OLEH KETUA STMIK SUMEDANG SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PANDUAN P2M KOMPTENSI KELULUSAN PENGANTAR

PANDUAN P2M KOMPTENSI KELULUSAN PENGANTAR PENGANTAR Buku panduan kompetensi lulusan ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk mengukur standar kelulusan mahasiswa di STTR Cepu. Hal ini dilaksanakan agar mutu lulusan STTR Cepu memiliki kompetensi

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK 2017

PERATURAN AKADEMIK 2017 PERATURAN AKADEMIK 2017 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AKAKOM Nomor : L.05.1/1633/PP/VIII/2017 TENTANG PERATURAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP Visi dan Misi Visi: Menjadi penyelenggara program Pascasarjana berperingkat di tingkat nasional dan internasional yang mengusung nilai kesundaan dan keislaman pada tahun 2021 Misi - Menyelenggarakan pendidikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008 t e n t a n g PEDOMAN TATA TERTIB DAN PELAKSANAAN SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Lebih terperinci

Memperhatikan : Rapat Senat Fakultas PertanianUniversitas Muria Kudus tanggal 20 Juni 2010 MEMUTUSKAN:

Memperhatikan : Rapat Senat Fakultas PertanianUniversitas Muria Kudus tanggal 20 Juni 2010 MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN SENAT FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS Nomor : 011/Sen.FP.UMK/Kep/A.52.02/VI/2010 Tentang : PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS Menimbang Mengingat : a. Bahwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

I. PENDAHULUAN A. SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI I. PENDAHULUAN A. SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI Fakultas Teknologi Industri merupakan salah satu Fakultas Teknik di lingkungan UPN Veteran Jawa Timur. Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pengertian Umum Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pengertian Umum Pasal 1 BAB I KETENTUAN UMUM Pengertian Umum Pasal 1 Dalam Peraturan Akademik ini yang dimaksud dengan: 1. Politeknik adalah Politeknik Negeri Bandung. 2. Masyarakat Politeknik adalah keseluruhan komponen yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 12/8/2016 3:54 PM 1 SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KADIRI TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCA SARJANA (S-2) UNIVERSITAS KADIRI REKTOR UNIVERSITAS KADIRI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KADIRI TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCA SARJANA (S-2) UNIVERSITAS KADIRI REKTOR UNIVERSITAS KADIRI KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KADIRI Nomor: /Sek/IV/2011 TENTANG PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCA SARJANA (S-2) UNIVERSITAS KADIRI REKTOR UNIVERSITAS KADIRI MENIMBANG: a. bahwa Universitas Kadiri dalam

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG. Pembantu Dekan I FE Unpad. Tugas Pembantu Dekan Bidang Akademik

SEKILAS TENTANG. Pembantu Dekan I FE Unpad. Tugas Pembantu Dekan Bidang Akademik SEKILAS TENTANG KE-PD1-AN Pembantu Dekan I FE Unpad Dr. Nury Effendi, SE., MA. Tugas Pembantu Dekan Bidang Akademik 1 Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada

Lebih terperinci

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009 PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009 Tentang PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN 2009 REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Menimbang : 1.

Lebih terperinci

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01

SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 SPESIFIKASI JURUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA SP.UJM-JM-FE-UB.01 Revisi : - Tanggal : 2 Mei 2008 Dikaji ulang oleh : Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Ditetapkan di : Inderalaya Pada tanggal : 27 Agustus 2012 D e k a n, dto.

Ditetapkan di : Inderalaya Pada tanggal : 27 Agustus 2012 D e k a n, dto. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN U N I V E RS I T AS SRI W I J A Y A FAKULTAS HUKUM Program Studi S1, S2, M.Kn dan S3 Jalan Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, Ogan Ilir, 30661 Telepon (0711)

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK. 1. Sistem Pendidikan

PERATURAN AKADEMIK. 1. Sistem Pendidikan PERATURAN AKADEMIK 1. Sistem Pendidikan Pendidikan di Universitas Persada Indonesia Y.A.I mengikuti Sistem Kredit Semester (SKS). UPI Y.A.I memiliki Program Pendidikan Jenjang Diploma Tiga, Sarjana, Magister,

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN AKADEMIK

BUKU PEDOMAN AKADEMIK BUKU PEDOMAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STKIP-YPUP) MAKASSAR STKIP YPUP MAKASSAR 2017 1 BAB I TUJUAN PENDIDIKAN Pasal 1 Tujuan umum pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV PERATURAN AKADEMIK

BAB IV PERATURAN AKADEMIK BAB IV PERATURAN AKADEMIK 4.1 Sistem Semester Sistem Semester adalah sistem penyelengaraan program pendidikan dengan menggunakan satuan waktu terkecil setengah tahun yang disebut satu semester. Semester

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2018, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun No.55, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Statuta PEM Akamigas. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG STATUTA POLITEKNIK ENERGI DAN

Lebih terperinci

STANDAR 2 STANDAR ISI

STANDAR 2 STANDAR ISI STANDAR 2 STANDAR ISI Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi terdiri dari: 1. Standar kerangka

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2010/2011 MAKASSAR

PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2010/2011 MAKASSAR PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2010/2011 MAKASSAR 22 23 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Beberapa Pengertian Dalam peraturan akademik

Lebih terperinci

ATURAN AKADEMIK AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) PACITAN

ATURAN AKADEMIK AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) PACITAN ATURAN AKADEMIK AKADEMI KOMUNITAS NEGERI (AKN) PACITAN TAHUN 2014 DAFTAR ISI BAB I...3 KETENTUAN UMUM...3 Pasal 1...3 Pengertian Umum...3 BAB II...3 PROGRAM PENDIDIKAN...3 Pasal 2...3 Penyelenggaraan Program

Lebih terperinci

Pengambilan di bagian akademik

Pengambilan di bagian akademik 1. Aturan Akademik a. Surat Keterangan Aktif Kuliah 1) Surat Keterangan Aktif Kuliah adalah surat keterangan yang menjelaskan bahwa mahasiswa berstatus aktif mengikuti perkuliahan di semester tertentu

Lebih terperinci

PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum

PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK Bagian Pertama Kurikulum Pasal 1 (1) Mata kuliah yang tercantum dalam pedoman ini adalah mata kuliah yang telah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku secara Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

Panduan Pembimbingan Akademik

Panduan Pembimbingan Akademik Panduan Pembimbingan Akademik 1 KATA PENGANTAR Buku Panduan Pembimbingan Akademik adalah buku panduan teknis dalam penyelenggaraan proses pembimbingan akademik di Program Studi Teknokimia Nuklir (Prodi

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. Institut Agama Islam Negeri Surakarta. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. Nomor : 075/KEP/UDN-01/IV/2009 PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN AKADEMIK 2009/2010

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. Nomor : 075/KEP/UDN-01/IV/2009 PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN AKADEMIK 2009/2010 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 075/KEP/UDN-01/IV/2009 tentang PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO TAHUN AKADEMIK 2009/2010 Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER Halaman : 1 dari 11 LEMBAR PENGESAHAN DAN UJIAN AKHIR SEMESTER DIBUAT OLEH MENYETUJUI Tim SOP Prodi IF Mira Kania Sabariah, S.T., M.T Ka Prodi Teknik Informatika 1 Halaman : 2 dari 11 DAFTAR ISI Lembar

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2015

PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2015 PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2015 PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS 2015 PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS Diterbitkan oleh: Universitas Katolik

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Standar yang diatur di lingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4.

Lebih terperinci

PANDUAN ADMINISTRASI AKADEMIK PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PANDUAN ADMINISTRASI AKADEMIK PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA UNIVERSITAS SYIAH KUALA PANDUAN ADMINISTRASI AKADEMIK PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA UNIVERSITAS SYIAH KUALA Tim Perumus UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh 2010 i ii iii iv DASAR HUKUM ACUAN 1. Undang-undang Republik

Lebih terperinci

Tugas Terstruktur. Tugas Mandiri Kuliah 1 x 50 menit 50 menit 50 menit 1. Seminar 1 x 50 menit 50 menit 50 menit 1

Tugas Terstruktur. Tugas Mandiri Kuliah 1 x 50 menit 50 menit 50 menit 1. Seminar 1 x 50 menit 50 menit 50 menit 1 Kegiatan/ Mata Kuliah Tatap Muka* Tugas Terstruktur Tugas Mandiri Kuliah 1 x 50 menit 50 menit 50 menit 1 Seminar 1 x 50 menit 50 menit 50 menit 1 Praktikum 2 x 50 menit 100 menit 100 menit 1 PKL/PPL 4

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1.1 Riwayat Perusahaan Dengan berpedoman kepada pengalaman serta sukses yang telah dicapai oleh -Y.A.I dalam mengelola pendidikan, serta atas desakan

Lebih terperinci

PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG Nomor: 362 /PER/SM.200/J.4.9/02/2014

PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG Nomor: 362 /PER/SM.200/J.4.9/02/2014 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG Jalan. Magelang Kopeng Km. 7 Kotak Pos 152 Magelang 56101 Telepon.:

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK INDRAMAYU 2009

PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK INDRAMAYU 2009 PERATURAN AKADEMIK POLITEKNIK INDRAMAYU 2009 2 DAFTAR ISI KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU No. 100/SK.Polindra/VI/09 DAFTAR ISI BAGIAN KESATU: PENDAHULUAN Pasal 1. Tujuan... 1 Pasal 2. Ruang Lingkup...

Lebih terperinci