BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penentuan Komponen Biaya Gambar 4.1 Tahapan proses penentuan komponen biaya Pada gambar 4.1, dalam penentuan komponen biaya terdapat 2 proses, yaitu: a. Pengidentifikasian data biaya b. Pengidentifikasian item biaya Penjelasan mengenai tahap dalam menentukan komponen biaya adalah sebagai berikut: 37

2 38 A. Pengidentifikasian data biaya Gambar 4.2 Tahapan proses pengidentifikasian data biaya Untuk mempermudah dalam menentukan komponen biaya, terlebih dahulu ditentukan data biayanya, yaitu dari proses identifikasi biaya dari data-data yang ada di perusahaan. Biaya-biaya yang diidentifikasi diantaranya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang terdapat pada gambar 4.2. Terdapat 4 (empat) tahap dalam penentuan komponen biaya yaitu: 1) Identifikasi daftar kegiatan operasional perusahaan 2) Identifikasi data biaya bahan baku 3) Identifikasi data biaya tenaga kerja langsung 4) Identifikasi data biaya overhead pabrik

3 39 Penjelasan mengenai tahap-tahap dalam pengidentifikasian data biaya adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi daftar operasional produksi Mengidentifikasi data operasional merupakan tahap pertama dari proses membuat model worksheet dalam menentukan harga pokok produksi standar. Dikarenakan beberapa biaya ditentukan berdasarkan kegiatan operasional maka harus ditentukan terlebih dahulu data kegiatan operasional dengan proses identifikasi daftar operasional produksi. Proses ini membutuhkan inputan daftar kegiatan operasional. Untuk mendapatkan daftar kegiatan operasional perusahaan, perlu diketahui kegiatan operasional produksi apa saja yang akan dilakukan jika ada suatu pesanan pelanggan, dan daftar kegiatan ini harus diurutkan berdasarkan proses produksinya. Data kegiatan produksi dapat diketahui dalam tahap obeservasi dan wawancara. Dan data kegiatan operasional produksi yang urut berdasarkan proses produksi inilah yang disebut dengan output data kegiatan operasional produksi.

4 40 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 8 Perhitungan Barang Gambar 4.3 Data Kegiatan Operasional Data kegiatan operasional pada gambar 4.3 adalah data kegiatan operasional yang ada di CV. Lintas Nusa dalam memproduksi pesanan secara umum. Data ini akan mempermudah dalam beberapa proses selanjutnya yang nantinya akan menentukan harga pokok produksi standar. Dalam proses percetakan di CV. Lintas Nusa setiap proses kegiatan operasional produksi barang mempunyai proses yang berbeda. Data kegiatan operasional produksi dapat dibedakan berdasarkan jenis cetakan, yaitu: a. Kegiatan operasional produksi mencetak buku, majalah, blocknote, amplop, memo, great book

5 41 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak buku) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pemotongan kertas 2 7 Perhitungan Barang Gambar 4.4 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak buku Gambar 4.4 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak buku. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, penjilidan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang. b. Kegiatan operasional produksi mencetak brosur, kupon, kartu, sertifikat CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak brosur) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Pemotongan kertas 2 6 Perhitungan Barang Gambar 4.5 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak brosur

6 42 Gambar 4.5 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak buku. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang. c. Kegiatan operasional mencetak karton, dos CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak karton) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 8 Perhitungan Barang Gambar 4.6 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak karton Gambar 4.6 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak karton. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, penjilidan, pengeplongan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang.

7 43 d. Kegiatan operasional mencetak kalender CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN (mencetak kalender) No. Kegiatan operasional 1 CTP (Computer to Plate) 2 Pemotongan Kertas 3 Pencetakan 4 Pelipatan 5 Penjilidan 6 Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 8 Perhitungan Barang Gambar 4.7 Kegiatan operasional produksi untuk mencetak kalender Gambar 4.7 merupakan tabel kegiatan operasional produksi untuk mencetak kalender. Kegiatan operasional produksinya diantaranya yaitu CTP, pemotongan kertas, pencetakan, pelipatan, penjilidan, pengeplongan, pemotongan kertas 2 dan perhitungan barang. 2) Identifikasi data biaya bahan baku Data biaya yang dibutuhkan dalam penentuan harga pokok produksi standar salah satunya yaitu yaitu data biaya bahan baku. Proses ini membutuhkan inputan data biaya bahan baku. Data biaya bahan baku yang dimaksud yaitu bahan baku apa saja yang dipakai dalam proses produksi pesanan pelanggan. Data biaya bahan baku dapat diketahui dalam tahap observasi dan wawancara pada tahap ketiga dan keempat pada tabel 3.1.

8 44 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BAHAN BAKU No. 1 Kertas 2 Tinta 3 Plat Bahan Baku Gambar 4.8 Data Item Biaya Bahan Baku Data bahan baku yang dipakai dalam penentuan harga pokok produksi yang terdapat pada gambar 4.8 diantaranya yaitu kertas, tinta, dan plat. 3) Identifikasi data biaya tenaga kerja langsung Data biaya tenaga kerja ditentukan berdasarkan kegiatan operasional produksi di perusahaan. Maka dari itu proses identifikasi item biaya tenaga kerja langsung yang ada di tahap selanjutnya nantinya membutuhkan inputan data kegiatan operasional produksi. Data tenaga kerja yang ditentukan dalam proses ini yaitu mengenai data tenaga kerja langsung yang langsung melakukan produksi dalam menyelesaikan pesanan pelanggan.

9 45 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya TENAGA KERJA LANGSUNG No. Tenaga Kerja 1 Bagian Desain CTP 2 Operator Mesin CTP 3 Operator Mesin 4 Bagian Finishing 5 Bagian Pengeplongan 6 Bagian Finishing Gambar 4.9 Data Item Biaya Tenaga Kerja Langsung Data item biaya tenaga kerja langsung pada gambar 4.9 merupakan data tenaga kerja yang ada di CV. Lintas Nusa, tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja yang langsung ikut membantu dalam proses produksi pesanan pelanggan. Untuk tenaga kerja akan dipilih berdasarkan kegiatan operasional yang dilakukan dalam memproduksi suatu pesanan.

10 46 4) Identifikasi data biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik yang dihitung biaya yang cukup signifikan, diantaranya yaitu biaya listrik dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya listrik dan biaya tenaga kerja tidak langsung perhitungannya berdasarkan kegiatan operasional produksi agar lebih mudah dalam penentuan harga pokok produksi standar. Data biaya overhead pabrik dapat diketahui dalam observasi dan wawancara pada tahap ketiga, kelima dan keenam. CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BIAYA OVERHEAD PABRIK No. Biaya Overhead Pabrik 1 Biaya Listrik 2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 3 Biaya Bahan Penolong 4 Biaya Pemakaian Mesin 5 Pajak Bumi dan Bangunan Gambar 4.10 Data Item Biaya Overhead Pabrik

11 47 B. Pengidentifikasian Item Biaya Gambar 4.11 Tahapan proses pengidentifikasian item biaya Setelah ditentukan data biayanya, maka tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasikan item biaya yang terdapat pada gambar Pengidentifikasian item biaya ini yaitu menentukan detail dari setiap item biaya. Item biaya beserta detailnya inilah yang dinamakan output komponen biaya. Terdapat 3 (tiga) tahap dalam penentuan komponen biaya yaitu: 1) Identifikasi item biaya bahan baku 2) Identifikasi item biaya tenaga kerja langsung 3) Identifikasi item biaya overhead pabrik Penjelasan mengenai tahap-tahap dalam penentuan komponen biaya adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi item biaya bahan baku Setelah ditentukan data biaya bahan baku, maka tahap selanjutnya yaitu mengidentifikasikan item biayanya. Berbeda halnya dengan identifikasi item biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, pengidentifikasian item biaya

12 48 bahan baku ini tidak berdasarkan pada data kegiatan operasional produksi karena inputan data biaya bahan baku dapat langsung diidentifikasi dan ditentukan tanpa terkait dengan kegiatan operasional produksi. Proses ini mengidentifikasi secara detail data biaya bahan baku, diantaranya mengenai macam jenis, ukuran, harga, tebal. Jenis bahan baku beserta detailnya inilah yang dinamakan output komponen biaya bahan baku. CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BAHAN BAKU BAHAN BAKU BAHAN BAKU KERTAS TINTA PLAT No. Jenis Tebal Ukuran No. Jenis No. Ukuran 1 Art Paper 120gr 61x86 1 Full colour 1 254x394 65x100 2 Black and White 2 570x510 79x x gr 61x x560 65x x600 79x gr 61x86 65x100 79x gr 61x86 65x100 79x109 2 Duplex 270gr 79x109 89x119,4 89x119,5 89x gr 79x109 89x119,4 89x119,5 89x gr 79x109 89x119,4 89x119,5 89x120 3 HVS 60gr 65x90 65x100 70gr 65x90 65x100 80gr 65x90 4 Art Carton 210gr 65x100 79x109 Gambar 4.12 Komponen Biaya Bahan Baku Kertas Pada gambar 4.12 komponen biaya bahan baku kertas ini diantaranya yaitu jenis kertas, ukuran kertas, dan tebal kertas. Untuk komponen biaya bahan baku tinta

13 49 ini adalah mengenai jenis warna tinta. Pesanan pelanggan dapat diproduksi dalam 2 jenis warna, yaitu full colour atau black and white. Full colour terdiri atas warna cyan, magenta, yellow, dan black atau black and white yang terdiri atas warna hitam dan putih. Dan komponen biaya bahan baku plat yaitu ukuran plat. Data ini telah sesuai dengan data biaya bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi pesanan pelanggan. Dan data ini telah tetap dari dokumen di perusahaan dan tidak dapat berubah kecuali adanya perubahan dari perusahaan. 2) Identifikasi item biaya tenaga kerja langsung Pengidentifikasian item biaya tenaga kerja langsung ditentukan berdasarkan data kegiatan operasional produksi di perusahaan, agar mempermudah dalam menentukan harga pokok produksi standar. yaitu menentukan tenaga kerja apa saja berdasarkan data kegiatan operasional produksi di perusahaan.

14 50 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya TENAGA KERJA LANGSUNG (berdasarkan kegiatan operasional) No. Kegiatan Operasional Tenaga Kerja 1 CTP (Computer to Plate) Bagian Desain CTP Operator Mesin CTP 2 Pemotongan Kertas Operator Mesin I 3 Pencetakan Operator Mesin II 4 Pelipatan Bagian Finishing 5 Penjilidan Bagian Finishing 6 Pengeplongan Bagian Pengeplongan 7 Pemotongan kertas 2 Operator Mesin Bagian Finishing 8 Perhitungan Barang Operator Mesin Bagian Finishing Gambar 4.13 Komponen Biaya Tenaga Kerja Langsung Komponen biaya tenaga kerja langsung pada gambar 4.13 diidentifikasi berdasarkan kegiatan operasional yang ada di CV. Lintas Nusa. Hal ini akan mempermudah dalam perhitungan harga pokok produksi staandar untuk biaya tenaga kerja langsung. 3) Identifikasi item biaya overhead pabrik Pengidentifikasian item biaya overhead pabrik ditentukan berdasarkan data kegiatan operasional produksi di perusahaan, agar mempermudah dalam menentukan harga pokok produksi standar.

15 51 CV. Lintas Nusa Percetakan Offset Surabaya Jl. Kalidami no. 51, Surabaya BIAYA OVERHEAD PABRIK (berdasarkan kegiatan operasional) No. Biaya Overhead Pabrik Data History (Rata-rata) 1 Biaya Listrik 2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 3 Biaya Bahan Penolong 4 Biaya Pemakaian Mesin 5 Pajak Bumi dan Bangunan Gambar 4.14 Komponen Biaya Overhead Pabrik Komponen biaya overhead pabrik pada gambar 4.14 diantaranya yaitu komponen biaya listrik, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong, biaya pemakaian mesin, dan pajak bumi dan bangunan.. Komponen biaya ini nantinya akan ditentukan rata-ratanya dari data history yang telah dilakukan. Data biaya listrik ditentukan mengenai apa saja peralatan yang termasuk dalam proses produksi. Data tenaga kerja tidak langsung ditentukan mengenai tenaga kerja apa saja yang diperlukan dalam membantu penyelesaian pesanan pelanggan tetapi bukan dalam proses produksi. Data biaya bahan penolong ditentukan mengenai biaya bahan baku penolong apa saja yang termasuk dalam proses produksi. Data biaya pemakaian mesin ditentukan mengenai rata-rata pemakaian mesin. Dan pajak bumi bangunan ditentukan mengenai rata-rata pajak setiap bulannya berdasarkan data pajak periode lalu.

16 Penentuan Harga Standar Gambar 4.15 Tahapan proses penentuan harga standar Penentuan harga standar pada gambar 4.15 merupakan tahap setelah didapatkannya output komponen biaya. Penentuan harga standar dapat ditentukan dari diterapkannya rumus-rumus untuk dapat mencapai harga standar. Penentuan harga standar diantaranya yaitu: a. Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku b. Penentuan harga standar komponen biaya tenaga kerja langsung c. Penentuan harga standar komponen biaya overhead pabrik Dalam penentuan harga standar terdapat dua proses yaitu: 1. Penentuan Kuantitas Standar Setiap komponen biaya ditentukan kuantitas standarnya. Kuantitas standar untuk penentuan harga pokok produksi standar ini berupa data history atau data ratarata dari produksi yang pernah dilakukan. Yaitu mengenai berapa jumlah kertas yang dibutuhkan untuk suatu jenis kertas, tebal dan suatu ukuran kertas, dan mengenai

17 53 berapa tinta yang dikeluarkan per lembar kertas dengan masing-masing ukuran kertas yang ada, berapa total plat yang digunakan dalam suatu orderan dengan suatu ukuran kertas, berapa perkiraan jam produksi suatu orderan untuk tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 2. Penentuan Harga Standar Setiap komponen biaya akan ditentukan harga standarnya, harga standar merupakan harga pokok atau harga detail yang digunakan sebagai acuan yang dapat mempermudah perhitungan dalam menentukan harga pokok produksi standar. Dari kuantitas standar yang telah ditentukan, maka selanjutnya menentukan harga standar dari setiap komponan biaya yang termasuk dalam biaya produksi. Untuk proses penentuan harga standar biaya bahan baku dibutuhkan inputan komponen biaya bahan baku. Dari proses penentuan harga standar akan menghasilkan output harga standar setiap komponen biaya bahan baku. Harga standar biaya bahan baku ditentukan dari harga bahan baku yang sebenarnya lalu didetailkan dan dihitung sehingga nantinya ditemukan harga standar. A. Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku 1) Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku kertas a) Kuantitas standar biaya bahan baku kertas Dalam penentuan kuantitas biaya bahan baku kertas yaitu mengenai penentuan jenis, tebal, dan ukuran kertas yang dipakai dan jumlah kertas yang dipakai untuk memproduksi suatu produk dengan masing-masing ukuran kertas yang ada.

18 54 Perhitungan jumlah tinta didapatkan dari data history atau data rata-rata dari produksi yang yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Kuantitas Standar Biaya Bahan Bahan Baku Kertas ART PAPER No. Jenis Orderan Jumlah Halaman L P Hasil Lebar Hasil Panjang Muat Orderan Total lembar orderan Total kertas yang dipakai Total Biaya 1 Buku ,000 5,500 6,232,248 2 Buku ,500 4,500 4,249,260 3 Brosur , ,712 4 Brosur , ,742 5 Brosur ,100 1, ,772 6 Buku Nota , ,037 7 Buku Nota , ,724 8 Buku , ,018 9 Buku , , Majalah ,000 7,000 6,693,896 Total ,700 19,392 19,479,185 Rata-rata ,970 1,939 2,197, Rata-rata 5x5 cm , , Pada tabel 4.1 terdapat sepuluh transaksi dengan masing-masing jumlah orderan, halaman dan ukuran. Dan semua transaksi tersebut ditotal dan dirata-rata sehinggan dibuat rata-rata dengan ukuran panjang dan lebar 5x5 cm agar jika terdapat orderan dari pelanggan dapat dihitung dengan lebih mudah. Dan ukuran 5x5 cm tersebut dapat menghasilkan rata-rata total kertas yang dipakai sebanyak 81 lembar dengan ukuran kertas 61x86 cm. begitu pula dengan ukuran kertas yang lainnya, ditentukan berdasarkan ukuran kertas karena masing-masing ukuran kertas menghasilkan muat orderan dan jumlah total kertas yang dipakai berbeda-beda. Dalam penentuan jumlah kertas yang digunakan untuk memproduksi menggunakan rumus sebagai berikut: UKURAN KERTAS 61x86

19 55 Perhitungan ini untuk mengetahui muatnya ukuran pesanan pelanggan di kertas perusahaan, Hasil Lebar = Lebar Kertas Lebar Orderan Hasil Panjang = Panjang Kertas Panjang Orderan (4.1) (4.2) Perhitungan ini untuk mengetahui berapa muatan lebar dan panjang (ukuran) pesanan pelanggan dalam satu lembar kertas yang tersedia di perusahaan HPxHL = Hasil Panjang x Hasil Lebar (4.3) Perhitungan ini untuk mengetahui muatnya ukuran pesanan pelanggan dalam ukuran kertas sesungguhnya di perusahaan. Total Kertas = Jumlah order HPxHL (4.4) Dan perhitungan ini untuk mengetahui total kertas yang digunakan dalam masingmasing ukuran kertas untuk suatu orderan pelanggan. Data history yang digunakan dalam penentuan kuantitas standar biaya bahan baku kertas yaitu data rata-rata transaksi yang telah pernah dilakukan berdasarkan jenis dan ukuran kertas. b) Harga Standar Biaya Bahan Baku Kertas Penentuan harga standar biaya bahan baku kertas yaitu harga kertas per lembar untuk masing-masing kertas yang ada di perusahaan. Yaitu dari harga kertas per rim,

20 56 lalu dihitung harga per lembar. Harga kertas per lembar inilah yang digunakan sebagai acuan atau yang disebut sebagai harga standar. Tabel 4.2 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Baku Kertas KERTAS Jenis Tebal Satuan Lebar Panjang Harga per kg saat ini Harga per rim Satuan Pcs Harga per pcs Satuan Art Paper 120 gram ,712 rim lembar ,000 rim lembar ,992 rim 500 1,240 lembar 150 gram ,140 rim lembar ,000 rim 500 1,170 lembar ,990 rim 500 1,550 lembar 180 gram ,568 rim 500 1,133 lembar ,000 rim 500 1,404 lembar ,988 rim 500 1,860 lembar 210 gram ,996 rim 500 1,322 lembar ,000 rim 500 1,638 lembar ,084,986 rim 500 2,170 lembar 240 gram ,424 rim 500 1,511 lembar ,000 rim 500 1,872 lembar ,239,984 rim 500 2,480 lembar 270 gram ,852 rim 500 1,700 lembar ,053,000 rim 500 2,106 lembar ,394,982 rim 500 2,790 lembar HVS 60 gram ,032 rim lembar ,600 rim lembar ,000 rim lembar 70 gram ,704 rim lembar ,700 rim lembar ,000 rim lembar 80 gram ,376 rim lembar ,800 rim lembar ,000 rim lembar Art Carton 210 gram ,112 rim 500 1,414 lembar ,100 rim 500 1,474 lembar ,000 rim 500 1,638 lembar ,084,986 rim 500 2,170 lembar 260 gram ,472 rim 500 1,751 lembar ,600 rim 500 1,825 lembar ,014,000 rim 500 2,028 lembar ,343,316 rim 500 2,687 lembar 310 gram ,043,832 rim 500 2,088 lembar ,088,100 rim 500 2,176 lembar ,209,000 rim 500 2,418 lembar ,601,646 rim 500 3,203 lembar Tabel 4.2 merupakan penentuan harga standar bahan baku kertas yaitu harga kertas per lembar yang nantinya akan dapat mengetahui harga standar pokok produksi kertas yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan pelanggan. Dalam penentuan harga standar komponen biaya bahan baku kertas menggunakan perbandingan antar kertas. Jadi antara ukuran kertas satu dan yang lainnya paling efektif menggunakan ukuran kertas yang mana untuk setiap pesanan

21 57 pelanggan. Yang lebih sedikit nilai habis bahan baku kertasnya, maka itulah yang dianggap paling efektif dalam penggunaan kertas. Tapi disini digunakan perbandingan dengan tiga ukuran kertas yang berbeda, agar nantinya perusahaan dapat mengetahui penggunaan kertas dari masing-masing ukuran. Harga per kg kertas Rp pada tabel 4.2 adalah harga per kg kertas yang sewaktu-waktu dapat berubah, yang dapat berubah karena naik turunnya permintaan eksport import dan juga naik turunnya harga dollar. Bila ada perubahan harga kertas dari supplier yang naik ataupun turun maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubah sewaktu-waktu. Dan setelah harga kertas di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. Untuk mengetahui harga per kg kertas dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Berat 1 rim kertas (kg) = Tebal kertas (gr) x Lebar (cm) x Panjang (cm) Harga 1 rim kertas = Berat 1 rim kertas (kg) x Harga per kg kertas (4.5) (4.6) Pembelian kertas oleh perusahaan dalam satuan rim. Untuk menghitung harga standar kertas, maka terlebih dahulu menghitung harga kertas per lembar dengan rumus sebagai berikut: Harga kertas perlembar = harga 1 rim kertas 500 Jumlah PxL = Lebar x Panjang (4.7) (4.8)

22 58 Setelah diketahui harga per lembar kertas maka akan dikalikan dengan total kertas yang dipakai yang telah dihitungan di penentuan kuantitas standar yaitu pada rumus, Total Kertas = Jumlah order HPxHL pelanggan (4.9) Perhitungan ini untuk mengetahui total kertas yang dipakai untuk pesanan Total harga = Total kertas x Harga kertas per lembar (4.10) Rumus ini utuk menghitung total dari bahan baku kertas. Tabel 4.3 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Baku Kertas Duplex Jenis Tebal Satuan Lebar Panjang Harga Kertas Harga per kg saat ini Harga Satuan Pcs Harga Duplex 250 gram , % 607,200 rim 500 1, , % 750,000 rim 500 1, , % 750,000 rim 500 1, , % 752,940 rim 500 1, gram , % 636,000 rim 500 1, , % 785,016 rim 500 1, , % 785,760 rim 500 1, , % 789,000 rim 500 1, gram , % 688,800 rim 500 1, , % 849,900 rim 500 1, , % 850,680 rim 500 1, , % 854,220 rim 500 1, gram , % 746,400 rim 500 1, , % 921,216 rim 500 1, , % 922,080 rim 500 1, , % 925,920 rim 500 1,852 Untuk penentuan standar harga kertas jenis duplexnpada tabel 4.3 berbeda dengan jenis kertas lainnya yang terdapat pada tabel 4.2. Harga per kg duplex menggunakan prosentase (%). Prosentase itulah yang dapat berubah-ubah setiap waktu. Sama halnya dengan kertas biasa, bila ada perubahan harga kertas karton yang naik ataupun turun maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubah. Dan setelah harga per kg kertas duplex di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah.

23 59 Dan rumus untuk menentukan harga kertas (per rim) adalah sebagai berikut: Harga Kertas (per rim) = Harga Tetap x Harga kertas (prosentase) (4.11) Dan untuk rumus penentuan harga standar duplex, sama dengan rumus penentuan kertas biaya. 2) Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku tinta a) Kuantitas Standar Biaya Bahan Baku Tinta Dalam penentuan kuantitas standar biaya bahan baku tinta yaitu mengenai jumlah tinta yang keluar (ml) dalam setiap lembar kertas. Perhitungan jumlah tinta didapatkan dari data history atau data rata-rata dari produksi yang yang telah dilakukan. Tabel 4.4 Harga Tinta per Lembar Harga per lembar Cyan Magenta Yellow Black Tabel 4.5 Kuantitas Standar Biaya Bahan Baku Tinta JENIS KERTAS: ART PAPER UKURAN KERTAS 61x86 No. Jenis Ordera Cyan Magenta Yellow Black Total kertas yang dipakai Cyan Magenta Yellow Black Total Biaya 1 Buku 40% 75% 50% 10% 10,000 56, ,500 70,300 12, ,340 40% 75% 50% 10% 1,000 5,624 10,650 7,030 1,230 24,534 2 Buku 80% 45% 30% 40% 8,250 92,796 52,718 34,799 40, ,902 80% 45% 30% 40% 750 8,436 4,793 3,164 3,690 20,082 3 Brosur 55% 75% 40% 20% 1,000 7,733 10,650 5,624 2,460 26,467 4 Brosur 35% 60% 85% 25% 550 2,707 4,686 6,573 1,691 15,657 5 Brosur 65% 70% 55% 25% 2,022 18,481 20,101 15,638 6,218 60,438 6 Buku Nota 55% 45% 75% 25% 200 1,547 1,278 2, ,549 7 Buku Nota 60% 50% 80% 25% 378 3,187 2,682 4,249 1,162 11,280 8 Buku 65% 35% 75% 25% 225 2,056 1,118 2, ,239 9 Buku 25% 74% 62% 30% ,985 1, , Majalah 65% 70% 55% 30% 444 4,062 4,418 3,437 1,640 13,556 Rata-rata Tinta Ukuran Kertas 61x86 65% 70% 55% 30% 13, , , ,825 50, ,472 38, , , , ,005 1,068, % 33.35% 24.50% 11.51%

24 60 Pada tabel 4.5 terdapat sepuluh transaksi dengan masing-masing jenis orderan, total kertas yang dipakai, prosentase desain orderan dan biaya yang dikeluarkan per tinta untuk desain orderan tersebut. Perhitungan ini dihitung berdasarkan ukuran kertas, karena masing-masing ukuran dapat menghasilkan total kertas yang dipakai berbeda dan berpengaruh pada biaya tinta yang dikeluarkan. Semua transaksi tersebut ditotal dan dirata-rata sehingga dibuat rata-rata sehingga dapat menghasilkan rata-rata satu kertas dengan ukuran 61x86 cm dapat menghasilkan data-rata biaya per tinta sesuai dengan yang ada pada tabel 4.5. biaya per tinta ini didapatkan dari prosentase desain orderan dikalikan dengan biaya tinta per lembar kertas pada tabel 4.4. Dalam penentuan jumlah tinta yang digunakan menggunakan rumus sebagai berikut: Setelah prosentase desain warna dari orderan pelanggan diisi, maka secara otomatis biaya tinta akan muncul, dengan rumus sebagai berikut: Biaya Tinta = Desain warna (%) x Harga Tinta per Lembar (4.12) Dan untuk harga tinta per lembar dapat dilihat pada tabel 4.4. Setelah dihitung biaya tinta dari per lembar kertas, maka selanjutnya menghitung harga tinta dari total lembar orderan dengan rumus sebagai berikut: Harga Tinta Orderan = Biaya Tinta x Jumlah lembar kertas (4.13) Jumlah kertas tersebut diperoleh dari rumus sebagai berikut: Jumlah Lembar Kertas = Total Lembar Kertas yang digunakan (pada Bahan Kertas) x 2 (4.14) Setelah didapat harga per warna tinta dari seluruh total lembar orderan maka

25 61 selanjutnya menghitung total biaya dari seluruh warna tinta dengan rumus sebagai berikut: Total Biaya Tinta = Harga Tinta Orderan Cyan+Magenta+Yellow+Black (4.15) b) Harga Standar Standar Biaya Bahan Baku Tinta Tabel 4.6 Penentuan Harga Standar Bahan Baku Tinta Penentuan harga standar biaya bahan baku tinta pada tabel 4.6 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi. Penentuannya dibagi berdasarkan masing-masing warna tinta, dan juga berdasarkan prosentase warna tinta pada desain yang dibuat. Untuk menghitung harga standar bahan baku tinta pada tabel 4.6, maka perlu mengetahui harga setiap warna dalam satuan 1000 ml, Karena perusahaan dalam membeli bahan baku tinta dalam satuan 1000 ml. Diketahui bahwa 4000 ml tinta (CMYK) dapat habis untuk memproduksi 5000 lembar kertas, dengan ketentuan: lembar adalah warna campuran bukan hanya blok 1 warna lembar berlaku untuk semua ukuran. Untuk menghitung harga tinta per lembar kertas dapat digunakan rumus sebagai berikut: Jenis Harga warna tinta yang dibutuhkan Full colour Cyan Magenta Yellow Black per 1000 ml >> per 1 lembar >> ml utk 5000 lbr Harga tinta untuk 1 lembar kertas = Harga tinta 1000ml (4.16)

26 62 Perhitungan tinta yang terdapat pada tabel 4.6 merupakan perhitungan dari setiap warna tinta yang ada, karena setiap warna tinta mempunyai harga yang berbeda dan harga tinta tersebut yang dapat berubah sewaktu-waktu. Bila ada perubahan harga tinta yang naik ataupun turun maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. 3) Penentuan harga standar komponen biaya bahan baku plat a) Kuantitas Biaya Bahan Baku Plat Dalam penentuan kuantitas biaya bahan baku plat sama halnya dengan penentuan kuantitas bahan baku kertas yaitu mengenai ukuran plat yang dipakai dan juga jumlah plat yang dipakai untuk memproduksi suatu produk. Perhitungan jumlah plat didapatkan dari data history atau data rata-rata dari produksi yang yang telah dilakukan. Tabel 4.7 Kuantitas Biaya Bahan Baku Plat No. Jenis Orderan Jumlah Halaman Lebar Panjang Muat Lebar Muat Panjang Muat Orderan Jumlah plat yang dipakai 1 Buku Buku Brosur Brosur Brosur Buku Nota Buku Nota Buku Buku Majalah Total Rata-rata Rata-rata 5x5 cm UKURAN PLAT 25X Pada tabel 4.7 terdapat sepuluh transaksi dengan masing-masing jenis orderan, jumlah, halaman, dan ukuran orderan, yang akan menghasilkan jumlah muat

27 63 orderan di kertas perusahaan beserta jumlah plat yang dipakai untuk masing-masing ukuran plat. Perhitungan ini dihitung berdasarkan ukuran kertas, karena masingmasing ukuran dapat menghasilkan muat orderan dan jumlah plat yang dipakai berbeda. Berdasarkan contoh ukuran plat yang digunakan yaitu ukuran 25x39 cm. Semua transaksi tersebut ditotal dan dirata-rata sehinggan dibuat rata-rata dengan ukuran panjang dan lebar 5x5 cm agar jika terdapat orderan dari pelanggan dapat dihitung dengan lebih mudah. Dan ukuran 5x5 cm tersebut dapat menghasilkan ratarata total plat yang dipakai sebanyak 2 lembar dengan ukuran plat 25x39 cm. begitu pula dengan ukuran plat yang lainnya, ditentukan berdasarkan ukuran plat karena masing-masing ukuran plat menghasilkan muat orderan dan jumlah total plat yang dipakai berbeda-beda. Dalam perhitungan plat, akan dilakukan perbandingan harga antara satu ukuran dengan yang lainnya, karena dari perbandingan tersebut akan diketahui ukuran plat mana yang lebih efektif untuk suatu produk pesanan sebagai harga standar dari perhitungan harga pokok produksi standar. Dalam penentuan jumlah plat yang digunakan untuk memproduksi menggunakan rumus sebagai berikut: Perhitungan ini untuk mengetahui muatnya ukuran pesanan pelanggan di plat perusahaan, Hasil Lebar = Lebar Kertas Lebar Orderan (4.17) Hasil Panjang = Panjang Kertas Panjang Orderan

28 64 (4.18) Perhitungan ini untuk mengetahui berapa muatan lebar dan panjang (ukuran) pesanan pelanggan dalam satu lembar plat yang tersedia di perusahaan. HPxHL ini disebut juga dengan muat orderan (jika dilihat pada tabel). HPxHL = Hasil Panjang x Hasil Lebar (4.19) Perhitungan ini untuk mengetahui jumlah plat yang digunakan untuk memproduksi suatu orderan pelanggan. Jumlah plat yang dipakai = Jumlah lembar pesanan Total muatan lembar b) Harga Standar Biaya Bahan Baku Plat (4.20) Penentuan harga standar biaya bahan baku plat yaitu harga kertas per lembar untuk masing-masing plat yang ada di perusahaan. Yaitu dari harga plat per rim, lalu dihitung harga per lembar platnya. Harga plat per lembar inilah yang disebut sebagai harga standar. Tabel 4.8 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Baku Plat PLAT Jenis Ukuran Jumlah Satuan Harga Satuan Harga Satuan Lebar Panjang Total PxL Plat 25x Pcs 300,200 Box 3,002 Lembar Plat 57x51 50 Pcs 581,400 Box 11,628 Lembar Plat 65x55 50 Pcs 729,300 Box 14,586 Lembar Plat 67x56 50 Pcs 750,400 Box 15,008 Lembar Plat 72x60 50 Pcs 886,150 Box 17,723 Lembar Penentuan harga standar biaya bahan baku plat pada tabel 4.8 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi standar. Harga plat per box nya dapat berubah sewaktu-waktu. Dan bila ada perubahan harga per box plat maka bagian administrasi perusahaan

29 65 dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. Pembelian kertas oleh perusahaan dalam satuan rim. menghitung harga plat per lembar dengan rumus sebagai berikut: Harga plat per lembar = harga 1 rim plat jumlah pcs (4.21) Dalam perhitungan plat, akan dilakukan perbandingan harga antara satu ukuran dengan yang lainnya, karena dari perbandingan tersebut akan diketahui ukuran plat mana yang lebih efektif untuk suatu produk pesanan sebagai harga standar dari perhitungan harga pokok produksi standar. Setelah jumlah plat yang dipakai telah dihitung (pada kuantitas standar plat) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Jumlah plat yang dipakai = Jumlah lembar pesanan Total muatan lembar (4.22) Maka dapat ditentukan total harga plat, yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Total harga plat = Harga plat x Total warna tinta (4.23) B. Penentuan harga standar komponen biaya tenaga kerja langsung a) Kuantitas Biaya Tenaga Kerja Langsung Dalam penentuan kuantitas tenaga kerja langsung perlu diketahui berapa lama (jam) dalam memproduksi suatu pesanan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat rata-rata data history yaitu rata-rata berapa lama produksi suatu produk yang telah

30 66 dilakukan yang dapat ditentukan dengan cara menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan periode lalu. Tabel 4.9 Kuantitas Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung DATA HISTORY No. Bulan Lama Produksi Qty Buku Lembar 1 Januari ,200 2 Februari ,100 3 Maret ,150 4 April ,000 5 Mei ,949 6 Juni 476 1, ,267 7 Juli 334 2,232 54,000 TOTAL , ,666 RATA-RATA per bulan ,238 RATA-RATA per jam Pada tabel 4.9 terdapat total jam produksi dari tujuh transaksi yang telah dilakukan. Total jam produksi ini dapat diketahui dari tabel berikut: Tabel 4.10 Jam Mesin dalam Penentuan Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung JANUARI Tgl Order Tgl Selesai Day Qty Satuan /2/ /2/ lembar Jan 17/2/ lembar Jan 10/2/ lembar Jan 30/1/ buku Jan 30/1/ buku /1/ /01/ Lembar Lembar /01/ /02/ Lembar JAN Lembar /01/2013 5/2/ pcs /01/ /02/ Lembar Lembar 1 21-Jan 4/2/ Lembar Jan 25/02/ Lembar Jan 13/02/ buku Jan 13/02/ buku Jan 21/02/ lembar 1 31-Jan /02/ lembar LBR Total Jam Mesin 268 Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui pesanan buku ataupun berupa lembaran kertas (semacam brosur) dari pelanggan. Total jam mesin berasal dari lama hari kerja dalam memproduksi masing-masing pesanan. Dari total jam mesin yang terdapat

31 67 pada tabel 4.10 dapat diketahui rata-rata jam kerja produksi untuk suatu pesanan pelanggan. Total jam mesin atau kapasitas mesin per bulan dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: Kapasitas Mesin = Total Jam Mesin Jumlah bulan yang dihitung (4.24) Rata-rata per jam tersebut dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rata-rata per jam (Buku) = Rata-rata per jam (Lembar) = Total Quantity Buku Lama Produksi Total Quantity Lembar Lama Produksi (4.25) (4.26) b) Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung yaitu menentukan tarif biaya tenaga kerja langsung per jam. Komponen biaya ini diidentifikasi berapa gaji per bulan dan menghitung gaji karyawan setiap jamnya. Jadi untuk penentuan harga pokok produksi standar untuk biaya tenaga kerja langsung nantinya akan menggunakan hitungan jam. Misalnya untuk memproduksi brosur A 1000 pcs diperlukan waktu 8 jam, dari hal tersebut dapat diidentifikasi kegiatan memotong kertas yang berarti diperlukan pula tenaga kerja pemotong kertas dengan gaji Rp per bulan. Dari gaji tersebut, dihitung gaji per jamnya. Gaji per jamnya inilah yang disebut harga standar untuk biaya tenaga kerja langsung.

32 68 Tabel 4.11 Penentuan Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung No. Kegiatan Operasional Tenaga Kerja Biaya Lama Jam Kerja Satuan Tarif (per jam) Koordinator Produksi 1,775, Jam 10,085 1 CTP (Computer to Plate) Koordinator Bagian Desain CTP 1,600, Jam 9,091 Bagian Desain CTP 2,400, Jam 13,636 Operator Mesin CTP 1,425, Jam 8,097 Teknik Mesin CTP 900, Jam 5,114 2 Pemotongan Kertas Koordinator Operator Mesin 1,712, Jam 9,730 Operator Mesin Pemotongan Kertas 1,900, Jam 10,795 3 Pencetakan Operator Mesin Cetak 2,375, Jam 13,494 4 Pelipatan Koordinator Bagian Finishing 850, Jam 4,830 5 Penjilidan Bagian Finishing 1,550, Jam 8,807 6 Pengeplongan Bagian Pengeplongan 1,000, Jam 5,682 7 Pemotongan kertas 2 Operator Mesin 1,000, Jam 5,682 Bagian Finishing 800, Jam 4,545 8 Perhitungan Barang Operator Mesin 900, Jam 5,114 Bagian Finishing 750, Jam 4,261 TOTAL BIAYA Pada tabel 4.11 penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung harus mengetahui mengenai tarif biaya per jam dari masing-masing tenaga kerja. Untuk biaya dari tenaga kerja adalah biaya yang telah disepakati di perusahaan dan lama jam kerja juga ketetapan jam kerja yang ada di perusahaan. Tarif biaya dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: Tarif per jam BTKL = Gaji per bulan Jam kerja 1 bulan (4.27) Penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung pada tabel 4.11 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi standar. Perhitungannya menggunakan acuan dalam jam untuk setiap peralatan. Bila ada perubahan gaji per bulannya untuk tenaga kerja maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah.

33 69 berikut: Untuk penentuan biaya standar tenaga kerja langsung, dengan rumus sebagai Biaya Standar TKL = Gaji tenaga kerja per jam x Lama produksi pesanan (4.28) C. Penentuan harga standar komponen biaya overhead pabrik a) Kuantitas Standar Biaya Overhead Pabrik Kuantitas standar biaya overhead pabrik yaitu rata-rata kapasitas jam mesin setiap bulannya. Perhitungan rata-rata kapasitas jam mesin per jam dapat diketahui dari data history atas produksi yang telah dilakukan, yaitu berupa range waktu antara tanggal orderan pelanggan dengan tanggal selesainya produk pesanan pelanggan selesai. Kapasitas jam mesin dapat diketahui dalam tabel berikut: Tabel 4.12 Kuantitas Standar Biaya Overhead Pabrik JANUARI Tgl Order Tgl Selesai Day Qty Satuan /2/ /2/ lembar Jan 17/2/ lembar Jan 10/2/ lembar Jan 30/1/ buku Jan 30/1/ buku /1/ /01/ Lembar Lembar /01/ /02/ Lembar JAN Lembar /01/2013 5/2/ pcs /01/ /02/ Lembar Lembar 1 21-Jan 4/2/ Lembar Jan 25/02/ Lembar Jan 13/02/ buku Jan 13/02/ buku Jan 21/02/ lembar 1 31-Jan /02/ lembar LBR 790 buku Total Jam Mesin 268

34 70 Tabel 4.13 Rata-rata Kapasitas Jam Mesin per Jam KAPASITAS JAM MESIN Bulan Jam Mesin Satuan Februari 699 Jam Maret 507 Jam April 459 Jam Mei 385 Jam Juni 390 Jam Juli 491 Jam Total Kapasitas Jam Mesin 2,931 Jam Rata-rata Pemakaian Mesin 489 Jam Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead variabel atau tetap dengan rata-rata kapasitas jam mesin setiap bulannya. Kapasitas jam mesin per jam pada tabel 4.13 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kapasitas Mesin = Total Jam Mesin Jumlah bulan yang dihitung (4.29) Dalam menentukan standar biaya overhead pabrik, penentuannya dibagi menjadi dua yaitu biaya overhead pabrik variable dan tetap. Pembagiannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.14 Rincian Biaya Overhead Pabrik Variabel dan Tetap BIAYA OVERHEAD PABRIK Variabel Tetap Biaya Listrik (Produksi) Biaya Listrik (Produksi) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya Pemakaian Mesin Pajak Bumi dan Bangunan Setelah ditetapkan antara biaya overhead pabrik variabel dan tetap pada tabel 4.14, maka selanjutnya menghitung harga standar pada sub selanjutnya. Dan untuk

35 71 menentukan biaya overhead pabrik variable dan tetap dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Biaya Overhead Variabel = Harga Standar Biaya Overhead Variabel Kapasitas Jam Mesin (4.30) Biaya Overhead Tetap = Harga Standar Biaya Overhead Tetap Kapasitas Jam Mesin (4.31) b) Harga Standar Biaya Overhead Pabrik Untuk proses penentuan harga standar komponen biaya overhead pabrik membutuhkan inputan komponen biaya overhead pabrik. Dari proses ini menghasilkan output harga standar setiap komponen biaya overhead pabrik. Dalam perusahaan ini komponen biaya tersebut yaitu biaya listrik, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemakaian mesin, dan pajak bumu dan bangunan. Sama halnya dengan perhitungan harga standar biaya tenaga kerja langsung, satuan yang digunakan yaitu dalam satuan jam. Penentuan standar biaya overhead pabrik yaitu menghitung rata-rata dari setiap biaya dari komponen biaya overhead pabrik. a. Menentukan harga standar biaya listrik Penentuan harga standar biaya listrik yaitu menghitung rata-rata biaya listrik per bulan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat rata-rata data history yaitu rata-rata berapa biaya listrik setiap bulannya.

36 72 Tabel 4.15 Penentuan Harga Standar Biaya Listrik Pada Biaya Overhead Pabrik BIAYA LISTRIK No. Bulan Tahun Tempat 1 Tempat 2 Total 1 Agustus ,685,403 3,486,223 6,171,626 2 September ,230,251 1,932,315 4,162,566 3 Oktober ,673,645 2,989,300 5,662,945 4 November ,775,661 3,131,304 5,906,965 Total Biaya Listrik Rata-rata Biaya Listrik per Bulan 21,904,102 5,476,026 berikut: Rata-rata biaya listrik pada tabel 4.15 dapat ditentukan dengan rumus sebagai Rata-rata biaya listrik = Total biaya listrik selama empat (4) bulan 4 (4.32) Total biaya listrik tersebut dibagi menjadi biaya listrik variabel dan biaya listrik tetap. Karena total biaya listrik tersebut adalah total dari biaya listrik untuk produksi dan operasional. Pembagiannya dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut: Tabel 4.16 Rincian Biaya Listrik Variabel dan Tetap BIAYA LISTRIK Variabel (Produksi) Tetap (Operasional) Mesin Cetak Lampu Mesin Pengeplongan AC Mesin Potong Komputer Mesin CTP Plat Processor Setelah ditentukan rata-rata biaya listrik per bulan, lalu menentukan berapa biaya listrik variabel dan biaya litrik tetap dari total rata-rata biaya listrik per bulan, yang dapat dilihat dalam tabel berikut:

37 73 Tabel 4.17 Penentuan Biaya LIstrik Variabel dan Tetap Rata" Biaya Listrik Per Bulan 5,476,026 Variabel Fix Total Jam Mesin Biaya Listrik per Jam Jam Mesin Per Bulan 3,908 9,984 13, Prosentase Perbandingan 28% 72% Biaya Listrik masing-masing 1,540,495 3,935,530 Untuk menentukan biaya listrik variabel dan tetap pada tabel 4.17 dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Biaya Listrik Variabel = Biaya Listrik Tetap = Jam Mesin Variabel per bulan x Biaya Listrik per Jam Jam Mesin Tetap per bulan x Biaya Listrik per Jam (4.33) (4.34) b. Menentukan harga standar biaya tenaga kerja tidak langsung Penentuan harga standar biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu menentukan tarif biaya tenaga kerja per jam. Biaya ini diidentifikasi berapa gaji per bulan dan menghitung gaji karyawan setiap jamnya. Jadi untuk penentuan harga pokok produksi standar untuk biaya tenaga kerja langsung nantinya akan menggunakan hitungan jam. Gaji per jam inilah yang disebut harga standar untuk biaya tenaga kerja langsung. Tabel 4.18 Penentuan Harga Standar Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Dalam Biaya Overhead Pabrik BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG No. Kegiatan Operasional Tenaga Kerja Biaya Lama Jam Kerja Satuan Tarif per jam 1 Bagian Accounting Administrasi I Jam 8,611 2 Bagian Accounting 2 Administrasi II Jam 6,111 3 Bag Admin Pelanggan Tetap Administrasi III Jam 5,000 4 CTP Administrasi IV Jam 5,278 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per Bulan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per jam 25,000 Pada tabel 4.18 penentuan harga standar biaya tenaga kerja langsung harus mengetahui mengenai tarif biaya per jam dari masing-masing tenaga kerja. Untuk biaya dari tenaga kerja adalah biaya yang telah disepakati di perusahaan dan lama jam

38 74 kerja juga ketetapan jam kerja yang ada di perusahaan. Tarif tersebut dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: Tarif per jam BTKTL = Gaji per bulan Jam kerja 1 bulan (4.35) Penentuan harga standar biaya tenaga kerja tidak langsung pada tabel 4.18 merupakan penentuan acuan standar harga yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan harga pokok produksi standar. Perhitungannya menggunakan acuan dalam jam untuk setiap peralatan. Bila ada perubahan gaji per bulannya untuk tenaga kerja maka bagian administrasi perusahaan dapat mengubahnya. Dan setelah di ubah maka secara otomatis harga yang bersangkutan dengan perhitungan akan ikut berubah. c. Menentukan Harga Standar Biaya Pemakaian Mesin Penentuan harga standar biaya pemakaian mesin yaitu menghitung biaya pemakaian mesin per bulan. Biaya pemakaian mesin per bulan dapat diketahui dengan melihat rata-rata data history yang telah dilakukan yaitu pemakaian mesin per bulannya dari setiap mesin (peralatan) produksi.

39 75 Tabel 4.19 Penentuan Harga Standar Biaya Pemakaian Mesin Dalam Biaya Overhead Pabrik BIAYA PEMAKAIAN MESIN No. Peralatan Detail Peralatan Harga Pemakaian Mesin Maks (Thn) Pemakaian Mesin Maks (Jam ) Biaya Pemakaian Mesin per jam Biaya Pemakaian Mesin per menit 1 Mesin Cetak Mesin Cetak 1 40,000, ,440 1, Mesin Cetak 2 120,000, ,440 3, Mesin Cetak 3 160,000, ,440 4, Mesin Cetak 4 350,000, ,440 9, Mesin Cetak 5 500,000, ,440 13, Mesin Cetak 6 500,000, ,440 13, Mesin Plong 60,000, ,440 1, Mesin Potong 200,000, ,440 5, Mesin CTP 1,000,000, ,440 26, Plat Processor 40,000, ,440 1, Biaya Pemakaian Mesin per jam 79,327 1,322 Biaya Pemakaian Mesin per bulan 16,500,000 Penentuan harga standar biaya pemakaian mesin pada tabel 4.19 menggunakan metode garis lurus, dan maksimal pemakaian mesin dari masingmasing mesin sama yaitu 15 tahun. Dalam menentukan pemakaian mesin dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Pemakaian Mesin = 8*26*12*15 (4.36) Perhitungan ini adalah data jam kerja selama 15 tahun, dengan rincian: 1. 8 = 1 hari 8 jam kerja = 1 bulan terdapart 26 hari kerja = 1 tahun terdapat 12 bulan = pemakaian mesin maksimal yaitu 15 tahun Setelah dihitung pemakaian mesin per bulan, maka selanjutnya menentukan rata-rata biaya pemakaian mesin per jam, yaitu dengan rumus sebagai berikut: Biaya Pemakaian Mesin per Jam = Harga Perolehan Pemakaian Mesin Maksimal (jam) (4.37)

40 76 d. Menentukan Harga Standar Pajak Bumi dan Bangunan Penentuan harga standar pajak bumi dan bangunan yaitu menghitung biaya pajak bumi dan bangunan per bulan. Biaya pajak bumi dan bangunan per bulan dapat diketahui dengan melihat biaya PBB dari data history periode lalu. Tabel 4.20 Penentuan Harga Standar Biaya Pajak Bumi Dan Bangunan Dalam Biaya Overhead Pabrik PAJAK BUMI DAN BANGUNAN No. Tahun Jumlah PBB per bulan ,020 31, ,013 25, ,130 22, Dalam penentuan harga standar pajak bumi dan bangunan per bulan pada tabel 4.20 yaitu menggunakan rumus: PBB per bulan = PBB setahun 12 (4.38) e. Menentukan Harga Standar Biaya Bahan Pembantu Tabel 4.21 Penentuan Harga Standar Biaya Bahan Pembantu Dalam Biaya Overhead Pabrik BIAYA BAHAN PEMBANTU No. Bulan Produk Bahan Penolong Harga Satuan Panjang yang dibutuhkan Jumlah Orderan Biaya Bahan Penolong 1 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm ,400,000 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm ,628,000 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm ,836,000 Januari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm ,428,800 2 Februari Kalender Kawat Spiral 80 per 1 cm ,000 Kalender Klep 8 per 1 cm ,000 Total Biaya Bahan Baku Penolong Rata-rata Pemakaian per bulan 5,028,000 2,514,000 Penentuan harga standar biaya bahan pembantu yaitu menghitung rata-rata pemakaian bahan pembentu per bulan. Biaya bahan pembantu per bulan pada tabel 4.21 dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA Robiatul Adawiyah 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukmaaji 3) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi STIKOM Surabaya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI. ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah

BAB I PENDAHULUAN. offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Lintas Nusa adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan offset dan digital printing. Perusahaan ini merupakan percetakan dimana jumlah minimal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka perlu dibuat suatu prosedur penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga Standar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk yang sering diproduksi adalah brosur, label kemasan, dan hang tag.

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk yang sering diproduksi adalah brosur, label kemasan, dan hang tag. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Lintas Nusa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa percetakan offset. Lokasi perusahaan berada di Jl. Kalidami no 60 Surabaya. Produk yang sering diproduksi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 29 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan PT. IGS adalah perusahaan yang berada didalam naungan Sejati Group yang dimana sejati group itu sendiri banyak memiliki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan data data yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan data data yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program merupakan implementasi dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

KATALOG HARGA SUMBER BAHAGIA KREASINDO CETAK MURAH CEPAT & AMAN.

KATALOG HARGA SUMBER BAHAGIA KREASINDO CETAK MURAH CEPAT & AMAN. SUMBER BAHAGIA KREASINDO CETAK MURAH CEPAT & AMAN KATALOG HARGA 2018 www.sumberpercetakan.com KLIEN KAMI Beberapa klien yang sudah menggunakan produk percetakan kami dyfco AMPLOP KOP SURAT KARTU NAMA KWITANSI

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

BAB III ANALISA. tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur. BAB III ANALISA 3.1 Studi Eksiting Tujuan dari studi eksiting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga kualitas cetaknya

Lebih terperinci

Perhitungan Biaya Cetak PRINTING PROSES - VCD 018

Perhitungan Biaya Cetak PRINTING PROSES - VCD 018 Perhitungan Biaya Cetak PRINTING PROSES - VCD 018 ALOKASI TATAP MUKA 1st week 2nd week 3rd week 4th week 5th week 6th week 7th week 8th week - Digital Input - Graphic Software - Kertas - Sablon & Digital

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

Company Profile CV. SUMBER BAHAGIA KREASINDO GRAPHIC DESIGN WEB DESIGN SUPPLIER CV. SUMBER BAHAGIA KREASINDO

Company Profile CV. SUMBER BAHAGIA KREASINDO GRAPHIC DESIGN WEB DESIGN SUPPLIER CV. SUMBER BAHAGIA KREASINDO Company Profile PRINTING GRAPHIC DESIGN WEB DESIGN SUPPLIER TENTANG KAMI CV. Sumber Bahagia Kreasindo adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang Percetakan, Design Graphic dan Web Design di DKI Jakarta

Lebih terperinci

Harga Paket Cetak Kalender Dinding 2014 Ukuran Kalender 31 x 48 cm Kertas HVS 100gr Cetak Full Color 1 muka Finishing Klemseng

Harga Paket Cetak Kalender Dinding 2014 Ukuran Kalender 31 x 48 cm Kertas HVS 100gr Cetak Full Color 1 muka Finishing Klemseng Ukuran Kalender 31 x 48 cm Kertas HVS 100gr Cetak Full Color 1 muka Finishing Klemseng Rp.13,500 Rp. 9,500 Rp. 7,500 Rp. 6,600 Rp. 6,300 Rp. 8,000 Rp. 5,000 Rp. 4,000 Rp. 3,700 Rp. 3,500 Rp. 4,800 Rp.

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN METODE HARGA POKOK PESANAN A. TUJUAN 1. Mengetahui karakteristik perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan 2. Melakukan akumulasi biaya berdasarkan pesanan 3. Membuat ayat jurnal akuntansi biaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Perhitungan Menurut Perusahaan PT Yeong Shin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang sub assy electronic part dan automotive

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli

Lebih terperinci

Jl. Gubeng Kertajaya 7 Raya No. 5 -

Jl. Gubeng Kertajaya 7 Raya No. 5 - Jl. Gubeng Kertajaya 7 Raya No. 5 - Surabaya 031-99440086 @kreasilangit cs@kreasilangit.com 082230878940 @kreasi_langit @kreasilangit Mesin Produksi Sakuari Oliver 52 & 66 Sakuari Oliver 272 ED VISI Menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. 3.1 Brosur Pesaing Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi

BAB III ANALISA. 3.1 Brosur Pesaing Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi BAB III ANALISA 3.1 Brosur Pesaing Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga kualitas cetaknya

Lebih terperinci

PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO

PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO Rif atul Qiftiya, Khusni Hidayati,Arief Rahman Prodi Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Lintas Nusa adalah perusahaan percetakan yang menyediakan jasa percetakan,berawal dari sebuah industri sablon, namun perlahan

Lebih terperinci

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Sherly Vicky Handayani 26211740 Akuntansi Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN Dalam implementasi desain, kegiatan yang terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan 2. Tahap implementasi konsep desain 3. Separasi warna 4. Montage 5.

Lebih terperinci

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Jessica Juventia, Lusia P.S Hartanti Program Studi Teknik Industri Universitas Pelita Harapan Surabaya, Indonesia Jessicajuventia28@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT.Subur Mitra Grafistama merupakan salah satu perusahaan percetakan yang berada di Jakarta yang telah ada sejak tahun

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH Kartiko Aji Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak CV. Karunia Indah adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini sudah berkembang dengan cukup baik. Hal ini dapat di buktikan dengan banyaknya perusahaan di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Aneka industri jasa Medan didirikan pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 26 tahun 1985 tanggal 27 Juli 1985

Lebih terperinci

Dengan ini kami ajukan penawaran harga cetak untuk membantu perusahaan yang Bapak/Ibu Pimpin dalam hal pengadaan barang cetakan.

Dengan ini kami ajukan penawaran harga cetak untuk membantu perusahaan yang Bapak/Ibu Pimpin dalam hal pengadaan barang cetakan. Jakarta, 8 Januari 20. Perihal : ----/WJ-Q/XI/20 : Penawaran harga cetak Kepada Yth, Bag. Purchasing Dengan Hormat, Dengan ini kami ajukan penawaran harga cetak untuk membantu perusahaan yang Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN 3.1 Studi Eksisting Studi Eksisting merupakan pembelajaran, penelitian dan penghimpunan data benar keberadaannya di lokasi secara fisik (Dewi A., 2011). Maksud

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum A. Sejarah Singkat Giat Printing Malang Giat Printing Malang merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang percetakan kertas. Usaha yang didirikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual pada SETIA BARU Furniture Pada bab ini Penulis akan membahas tentang perhitungan Harga Pokok Produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang. ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk pertumbuhan perusahaan.menurutkrismiaji (2002), kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk pertumbuhan perusahaan.menurutkrismiaji (2002), kesalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan harga jual merupakan unsur penting dalam pengambilan suatu keputusan untuk pertumbuhan perusahaan.menurutkrismiaji (2002), kesalahan penentuan harga akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN Dalam implementasi desain, kegiatan yang dilakukan terdiri dari tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Pesiapan, 2. Tahap Implementasi Konsep ke Dalam Desain, 3. Separasi Warna, 4.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan 99 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat agar bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,_yaitu

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan yang terletak di Jl. Prambanan No. 3 saat itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur.

BAB III ANALISA. kualitas cetaknya yang meliputi kemasan dan brosur. BAB III ANALISA 3.1 Studi Eksisting Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi tugas akhir. Acuan tersebut berupa desain artwork, layout, jenis cetak hingga kualitas cetaknya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan

BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan BAB II GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecilkecilan yang terletak di Jl. Prambanan No. 3 saat itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Life Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Life Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep SDLC(Systems Development Life Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap

Lebih terperinci

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2015 Myob Accounting Perusahaan Manufaktur 2 SOAL A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Pabrik Tempe

Lebih terperinci

langsung Biaya Tenaga kerja

langsung Biaya Tenaga kerja SIKLUS PEMBUATAN PRODUK SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Pembelian dan Penyimpanan Penentuan harga Pokok bahan baku Yang dibeli Pengolahan Menjadi Produk jadi langsung Biaya Tenaga kerja Penentuan Harga pokok Yang

Lebih terperinci

BAB V RINCIAN TUGAS. : Art paper 210 gr

BAB V RINCIAN TUGAS. : Art paper 210 gr BAB V RINCIAN TUGAS 5.1 Cakupan Teknis Pekerjaan Hasil akhir dari perancangan proyek akhir grafis dengan tema Kampanye Tunda Sex Sebelum Menikah di Kota Bandung adalah dengan menggunakan item grafis berupa

Lebih terperinci

NO PERIHAL SEMULA MENJADI KETERANGAN. 1)Metoda Pelaksanaan. 1)Metoda Pelaksanaan Pekerjaan lengkap sesuai format;

NO PERIHAL SEMULA MENJADI KETERANGAN. 1)Metoda Pelaksanaan. 1)Metoda Pelaksanaan Pekerjaan lengkap sesuai format; Pokja : Jasa Lainnya Pekerjaan : Pekerjaan Barang ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN Cetakan Nomor : 04/Pokja SLP JL-CTK/PK/11 Tanggal : 26 Mei 11 Pada hari ini KAMIS tanggal DUA PULUH ENAM bulan MEI tahun DUA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan produksi merupakan salah satu tahap penting sebelum memulai suatu kegiatan produksi. Penjadwalan produksi ini sangat penting dilakukan pada proses produksi

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan 48 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Matahari Abadi adalah perusahaan percetakan yang melayani jasa percetakan seperti : brosur, kop surat, amplop,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Pada bab empat ini menjelaskan mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi peramalan persediaan bahan baku pada CV Lintas Nusa Surabaya dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN EVALUASI BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di CV. Lintas Nusa berlangsung dalam waktu dua bulan (kurang lebih 8 minggu) dan proses kerja praktek dilakukan pada bagian

Lebih terperinci

Bab IV. Hasil Analisis Sistem

Bab IV. Hasil Analisis Sistem Bab IV Hasil Analisis Sistem 4.1 Hasil Analisis Sistem Pengembangan sistem RAD pada RM. Saputra menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Tahap pengembangan sistem RAD diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN 4.1 Tahap Persiapan Pada tahap ini yang dilakukan adalah : 1. Pengumpulan materi yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun atau membuat kemasan dan brosur Maya Bakery yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan metode harga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN 3.1 Studi Eksisting Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi Proyek Akhir. Adapun pembelajaran dari wawancara pemilik usaha, kompetitor

Lebih terperinci

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra

BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA. A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra BAB III BIAYA PRODUKSI USAHA DAGANG TIGA PUTRA MOJOKERTO UNTUK PENINGKATAN LABA USAHA A. Deskripsi Umum Usaha Dagang Tiga Putra 1. Sejarah Usaha Dagang Tiga Putra UD. Tiga Putra merupakan sebuah usaha

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Jenis media dan konsep perwujudan dari logo adalah sebagai berikut: IV.1 STATIONERY Mencakup keperluan administrasi, surat menyurat, dan sebagai bukti professional serta

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi kebutuhan sistem ini, secara keseluruhan perlu

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi kebutuhan sistem ini, secara keseluruhan perlu BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi kebutuhan sistem merupakan tahap untuk mengeksekusi perangkat lunak yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Dalam melakukan implementasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berdiri pada tanggal 27 Juli 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No 26 tahun 1985

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. keluarga dari Bapak Nugroho Arief Harmawan, sehingga manajerial. diserahkan kepada anggota keluarga besar. CV.

BAB III PEMBAHASAN. keluarga dari Bapak Nugroho Arief Harmawan, sehingga manajerial. diserahkan kepada anggota keluarga besar. CV. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Magang 1. Profil dan Sejarah Perusahaan CV. PUTRA NUGRAHA adalah perusahaan yang bergerak pada bidang penerbitan dan percetakan. Perusahaan ini merupakan perusahaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN PENGADAAN KALENDER GANTUNG,KALENDER DUDUK,KALENDER UMKM & AGENDA TAHUN 2014 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH PAPUA TAHUN ANGGARAN 2013 A. LATAR BELAKANG Salah satu langkah

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan Berikut adalah tabel data perancangan yang disusun berdasarkan unsur-unsur studi yang telah ditetapkan sebelumnya: Manfaat penetapan Ketersediaan Rincian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 6 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Lintas Nusa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa percetakan yang terletak di Jl. Kalidami No. 51 Surabaya. Pada

Lebih terperinci

BAB V RINCIAN TUGAS. 5.1 Cakupan Teknis Pekerjaan

BAB V RINCIAN TUGAS. 5.1 Cakupan Teknis Pekerjaan BAB V RINCIAN TUGAS 5.1 Cakupan Teknis Pekerjaan Hasil akhir dari perancangan proyek akhir grafis dengan tema Kampanye Manfaat Permainan Tradisional Sunda adalah dengan menggunakan item grafis berupa poster,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perusahaan sudah menggunakan prosedur akumulasi biaya Job Order Costing dalam menghitung biaya produksinya, mengetahui cara penetapan harga

Lebih terperinci

Pricelist eve. contact person: Budi / agung

Pricelist eve. contact person: Budi / agung Pricelist eve Item Spesifikasi Harga (Rp) Spanduk / Baligo Printing Bahan Flexi Face Outdoor 30.000/m High Resolution X-banner Outdoor 70.000 /pcs High Resolution X-banner Indoor 90.000/pcs High Resolution

Lebih terperinci

Bab 1. PENDAHULUAN

Bab 1.  PENDAHULUAN Bab 1 http://www.gunadarma.ac.id/ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi biaya yang tepat dan akurat dapat membantu perusahaan untuk menentukan harga jual yang sesuai dengan mutu produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SOUVENIR DAN SEMINAR KIT (AGUSTUS 2016)

DAFTAR HARGA SOUVENIR DAN SEMINAR KIT (AGUSTUS 2016) DAFTAR HARGA SOUVENIR DAN SEMINAR KIT (AGUSTUS 2016) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 GANTUNGAN KUNCI Umum Sponsorship DIAMETER 4,4 CM 2.500 2.200 DIAMETER 5,8 CM 3.000 2.800 KACA 5,8 4.000 3.800 KAKI TANGAN 5,8 4.500

Lebih terperinci

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi

Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi Anggaran Produksi Dan Anggaran Biaya Produksi METODE PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI Anggaran produksi adalah rencana perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan

Lebih terperinci

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai. AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Perusahaan Manufaktur : Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memperoleh barang dan jasa untuk diolah menjadi produk selesai dan menjual produk selesai yang dihasilkan

Lebih terperinci

BERITA ACARA ADDENDUM DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN CETAK MAJALAH PROMOSI POTENSI DAERAH PROVINSI BENGKULU Nomor : 04/ ULP-PROVBKL/I/CMPPD.

BERITA ACARA ADDENDUM DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN CETAK MAJALAH PROMOSI POTENSI DAERAH PROVINSI BENGKULU Nomor : 04/ ULP-PROVBKL/I/CMPPD. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Pembangunan No. 1 Padang Harapan - Gedung Serbaguna Lt.1 Telp (0736) - 345110 ; email : ulpprovbkl@gmail.com B E N G K U L U BERITA ACARA ADDENDUM

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-06 Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) minimal yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Kebutuhan Sistem Tahap implementasi merupakan tahap penerapan dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melakukan tahap implementasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perkembangan teknologi mesin grafika telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, perkembangan teknologi mesin grafika telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, perkembangan teknologi mesin grafika telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari semakin canggihnya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 5 MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI 5.1 Struktur Organisasi Pemilik Jahit 1 Jahit 2 Jahit 3 Obras Bag. potong Antar barang Finishing Admin Bagian jahit bertanggung jawab menjahit barang-barang dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR METODE HARGA POKOK PESANAN-FULL COSTING Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PEMBELIAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU PENGOLAHAN BAHAN BAKU MENJADI PRODUK JADI PENYIMPANAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah gambar dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambargambar (image)

Lebih terperinci

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Percetakan Teratai

Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Percetakan Teratai Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Percetakan Teratai Yunita Saraswati 29213608 Ratih Juwita, SE., MM Latar Belakang Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA

KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA Pengertian Sebagian besar keputusan yang diambil oleh manajemen memerlukan informasi biaya yang didasarkan pada perilakunya. Oleh sebab itu perlu diketahui penggolongan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen. Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Metode Akumulasi Biaya Metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN Dalam implementasi desain, kegiatan yang dilakukan terdiri dari tahapan sebagai berikut 1. Tahap Pesiapan, 2. Tahap Implementasi Konsep ke Dalam Desain, 3. Pembuatan Plate menggunakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING Studi Kasus di Percetakan XYZ SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BIAYA OVERHEAD PABRIK Pert 14 BIAYA OVERHEAD PABRIK T E A M T E A C H I N G U N I V E R S I T A S I S L A M M A L A N G 2016 Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. company profile dari segi bentuk dan desain. Pemilihan konsep ataupun ide ini pun juga konsultasi dari pihak

BAB III ANALISA. company profile dari segi bentuk dan desain. Pemilihan konsep ataupun ide ini pun juga konsultasi dari pihak BAB III ANALISA 3.1 Studi Eksisting Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi proyek akhir. Acuan tersebut dapat berupa : Desain dan bentuk yang menonjolkan kesan minimalis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Gramedia Printing berdiri sejak tahun 1972, terletak di Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta dengan Nomor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN. 2. Tahap Implementasi konsep ke dalam desain

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN. 2. Tahap Implementasi konsep ke dalam desain BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN Dalam implementasi desain, kegiatan yang dilakukan terdiri dari tahapan sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Implementasi konsep ke dalam desain 3. Separasi Warna 4.

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN -- PRINTING YOUR DREAM --

PROFIL PERUSAHAAN -- PRINTING YOUR DREAM -- PROFIL PERUSAHAAN -- PRINTING YOUR DREAM -- 2015 SEJARAH PERUSAHAAN Kreasi Langit Production berdiri pada tahun 2011, kami berkomitmen untuk memberikan harga optimal, yang sesuai dengan budget, serta memberikan

Lebih terperinci

BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA

BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA BAB 4 PROFIL PERUSAHAAN DAN DATA 4.1. Profil Perusahaan PT. Macanan Jaya Cemerlang merupakan perusahaan penerbit dan percetakan yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara. Sejak tahun 1992,

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI BIAYA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan akuntansi biaya. 2. Mahasiswa diharapkan dapat

Lebih terperinci

Clara Susilawati, MSi

Clara Susilawati, MSi Clara Susilawati, MSi Bahan baku (direct material) adalah bahan yang digunakan untuk membuat produk jadi dan dapat diidentifikasi secara fisik ke produk. Bahan baku merupakan bagian integral dari produk

Lebih terperinci

BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ACTIVITY-BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA MENGADAKAN PENINGKATAN TERHADAP EFISIENSI, KUALITAS DAN WAKTU

BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ACTIVITY-BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA MENGADAKAN PENINGKATAN TERHADAP EFISIENSI, KUALITAS DAN WAKTU MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 7, No. 1, Edisi Maret 2015, Hlm. 75-110 http: //www.tsm.ac.id/mb BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ACTIVITY-BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA MENGADAKAN PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan 1 B I A YA B A H AN Masalah yang dihadapi manajemen yang berhubungan dengan bahan adalah keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan bahan yang

Lebih terperinci