21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA"

Transkripsi

1 21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kelompok masyarakat untuk berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan mengendalikan kelembagaan masyarakat secara bertanggung jawab demi perbaikan kehidupannya. Tujuan utama dari pemberdayaan masyarakat adalah membentuk individu dan masyarakat yang mandiri, meliputi kemandirian dalam berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Diharapkan masyarakat yang mandiri tersebut secara bertahap dapat membangun diri dan lingkungannya secara mandiri pula dengan menciptakan demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pembangunan. Terdapat perbedaan yang cukup mendasar antara community empowerment (pemberdayaan masyarakat) dengan community development (pembangunan masyarakat) yaitu terutama pada aspek posisi masyarakat lokal yang lebih sebagai subyek pembangunan pada konsep pemberdayaan masyarakat, memperbaiki kondisi sebelumnya yang hanya sebagai objek pembangunan pada konsep pembangunan masyarakat. Namun demikian kendala yang selama ini sering dijumpai dalam menerapkan metode community empowerment (pemberdayaan masyarakat) adalah mekanismenya yang lebih membutuhkan upaya ekstra terutama untuk melakukan pendampingan agar hasil yang dicapai lebih efektif dan efisien. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Wonosobo melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa berusaha untuk mengkolaborasikan antara konsep development dan empowerment dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan desa. Pemberdayaan masyarakat memiliki empat unsur utama yang sekaligus dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilannya, yaitu aksesibilitas informasi, menyangkut seberapa mudah dan seberapa banyak masyarakat mampu mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan terkait dengan pembangunan, lalu partisipasi atau keterlibatan, menyangkut siapa saja yang dilibatkan dan bagaimana mereka terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan. Selain itu unsur lainnya adalah akuntabilitas, yaitu bentuk pertanggungjawaban publik atas segala kegiatan yang mengatasnamakan masyarakat, serta kapasitas organisasi lokal, yaitu kemampuan bekerja sama, mengorganisir warga dan memobilisasi sumber daya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam RPJMD Tahun menetapkan sasaran pembangunan pada urusan pemberdayaan masyarakat dan desa selama kurun waktu 2011 s.d. 2015, adalah sebagai berikut: (1) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa; (2) Berfungsinya Lembaga kemasyarakatan desa sesuai kedudukan, tugas dan wewenangnya; (3) Berkembangnya Badan Usaha Milik Desa; (4) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa; serta (5) Meningkatnya keberdayaan masyarakat miskin. a. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pelaksananan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa, pada tahun 2013 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp dan terealisir sebesar Rp atau % dari rencana. Proporsi belanja urusan pemberdayaan masyarakat dan desa tersebut adalah 0,81% dari total realisasi belanja APBD Tahun 2013 yang berjumlah Rp ,00. Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan belanja langsung maupun belanja tidak langsung. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 201

2 Tabel IV.B.21.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun 2013 No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Program Pengembangan Kecamatan dan Kelurahan Program Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Prasarana B Belanja Tidak langsung Belanja Pegawai Gaji dan tunjangan Tambahan penghasilan Insentif Pajak/ Retribusi Daerah Belanja Hibah Belanja Bantuan Belanja Tidak Tersangka - - Jumlah Total Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2013 (diolah) b. Realisasi Program dan Kegiatan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Sasaran dari program ini terutama adalah meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam, meningkatkan kualitas kehidupan sosial budaya masyarakat, dan mewujudkan kelembagaan masyarakat desa yang berdaya dan mandiri. Program ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, diantaranya yaitu : fasilitasi Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD), fasilitasi lomba desa atau kelurahan, fasilitasi dan pendampingan ADD, pemberdayaan petani tembakau dalam rangka alih profesi dan alih komoditas, fasilitasi pendampingan posyandu, operasional pelaksanaan lelang eks tanah bengkok/bondo desa, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Untuk Peningkatan Pendapatan Bagi Kelompok Miskin, Perencanaan Partisipasi Masyarakat Berbasis Gender (P2MBG), Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), Fasilitasi Pembentukan Dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa, Fasilitasi Monitoring Dan Evaluasi Dana Bantuan Provinsi, Fasilitasi Imbal Swadaya, Perangsang Pembangunan Pedesaan, Fasilitasi Pembangunan Pedesaan, Operasional Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 202

3 Dalam rangka mendukung keterlibatan TNI dalam pembangunan desa melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa, Kabupaten Wonosobo mengalokasikan Rp 133,5 juta dari APBD sebagai bentuk sharing dari alokasi APBD Provinsi sebesar Rp 288 juta pada kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD). Kegiatan ini digunakan untuk rehab rumah tidak layak huni 5 rumah per desa, mushola 1 unit per desa, poskamling 2 unit per desa, dan penyuluhan tentang bebas buta aksara dan narkoba untuk masyarakat. TMMD Tahap 1 dilaksanakan April 2013 berlokasi di Desa Slukatan- Mojotengah, dan TMMD tahap 2 dilaksanakan November 2013 berlokasi di Desa Kapencar-Kertek. Kegiatan fasilitasi lomba desa/kelurahan merupakan salah satu amanat dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2007, yaitu bahwa setiap kabupaten wajib melaksanakan lomba desa/kelurahan. Tahapan kegiatan meliputi penyebaran kuesioner ke masingmasing desa/kelurahan, pemberian score pada kuesioner oleh kecamatan, seleksi 4 besar desa dengan nilai tertinggi, dan dilanjutkan survey lapangan. Penyebaran kuesioner dilaksanakan April, sementara penilaian dan survey dilaksanakan bulan Juni. Lokasi kegiatan yaitu di Desa Binangun Kecamatan Watumalang, Desa Randusari Kecamatan Kepil, Desa Lamuk Kecamatan Kaliwiro, dan Desa Surengede Kecamatan Kertek. Setelah survey lapangan dilaksanakan, Tim Penilai Lomba Desa Kabupaten Wonosobo sepakat bahwa peringkat pemenang Lomba Desa adalah sebagai berikut : 1. Desa Randusari, 2. Desa Lamuk, 3. Desa Binangun. Setiap desa mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar 2 juta, 1.5 juta dan 1 juta untuk masing-masing pemenang peringkat 1, 2 dan 3. Pemberian bantuan keuangan kepada 236 desa melalui mekanisme Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 27 Milyar, membutuhkan pendampingan yang intensif dari kabupaten dan kecamatan melalui kegiatan fasilitasi dan pendampingan ADD. Diharapkan dari kegiatan pendampingan, pelaksanaan kegiatan lebih efektif dan dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan fasilitasi dan pendampingan ini diwujudkan dalam bentuk sosialisasi dan penggandaan buku perbup tentang pedoman pelaksanaan ADD, cetak poster tentang informasi ADD sebanyak 1000 buah, verifikasi persyaratan pencairan ADD, rapat koordinasi tim fasilitasi ADD, pemberian biaya penunjang pendampingan kecamatan ke desa sebesar Rp ,00 per desa, dan monitoring pelaksanaan ADD ke 45 desa. Kegiatan ini dilaksanakan selama bukan Januari sampai dengan Desember 2013 oleh Tim Fasilitasi ADD Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan Permenkeu Nomor 20 Tahun 2009 setiap kabupaten penghasil tembakau/industri rokok mendapatkan dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau dari pemerintah pusat yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Untuk Kabupaten Wonosobo dana bagi hasil tersebut diwujudkan dalam kegiatan pemberdayaan petani tembakau dalam rangka alih profesi dan alih komoditas. Melalui Bapermasdes, dana tersebut dipergunakan untuk pelatihan dan pemberian alat usaha bagi embrio kelompok produktif yang ada di kawasan penghasil tembakau, akan tetapi berdasarkan Permenkeu Nomor 20 Tahun 2009 dinyatakan bahwa untuk kawasan penghasil tembakau tidak diperkenankan untuk pemberian alat, hanya diperbolehkan untuk peningkatan kapasitas, sehingga alokasi dana kegiatan yang semula pada penetapan APBD sebesar Rp 100 juta, pada akhirnya dikurangi menjadi Rp 2.3 juta pada saat APBD Perubahan. Dana ini dipergunakan untuk persiapan kegiatan, yaitu : rapat koordinasi tim sebanyak 2 kali dan verifikasi proposal kegiatan sebanyak 12 buah. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas dan kinerja posyandu di Kabupaten Wonosobo dilaksanakanlah kegiatan fasilitasi pendampingan posyandu. Kegiatan ini LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 203

4 dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan tentang posyandu bagi aktivis posyandu di 15 kecamatan, dilaksanakan dalam bulan Juni 2013 di Gedung Wanita Kabupaten Wonosobo. Melalui Bapermasdes, dilaksanakan juga kegiatan operasional pelaksanaan lelang eks tanah bengkok/bondo desa. Tanah bengkok desa yang beralih statusnya menjadi kelurahan berubah menjadi aset daerah yang kemudian sering disebut dengan eks tanah bengkok. Tanah tersebut dimanfaatkan oleh warga kelurahan dengan mekanisme sewa selama 2 tahun yang penentuannya melalui proses lelang di setiap kelurahan. Dari hasil sewa lelang yang disetor ke pemda tersebut, kelurahan mendapatkan pengembalian lelang yang salah satunya digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk monev pelaksanaan lelang di 7 kelurahan, monev pengelolaan kegiatan yang didanai oleh pengembalian lelang di 8 kelurahan, fasilitasi rakor Lurah, biaya penunjang lelang untuk kecamatan sebesar Rp 18 juta, fasilitasi penyelesaian kasus tanah Gunungtawang (tukar guling), serta memfasilitasi pencairan pengembalian lelang eks tanah bengkok. Kegiatan dilaksanakan selama bulan Januari sampai Desember Monev pengelolaan kegiatan yang didanai oleh pengembalian lelang (8 kelurahan) meliputi Kelurahan : Garung, Selomerto, Kejajar, Kalianget, Tawangsari, Wonorejo, Kalibeber, dan Selomerto. Monev pelaksanaan lelang dilakukan di Kelurahan : Jlamprang, Bumireso, Wonoroto, Kejajar, Kalibeber, Selomerto, Kalikajar. Berdasarkan Permenkeu Nomor 20 Tahun 2009 setiap kabupaten penghasil tembakau/industri rokok mendapatkan dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau dari pemerintah pusat yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat, salah satunya melalui kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Untuk Peningkatan Pendapatan Bagi Kelompok Miskin. Melalui Bapermasdes, dana dipergunakan untuk pelatihan dan pemberian alat usaha bagi embrio kelompok produktif yang ada di kawasan penghasil tembakau, akan tetapi berdasarkan Permenkeu Nomor 20 Tahun 2009 dinyatakan bahwa untuk kawasan penghasil tembakau tidak diperkenankan untuk pemberian alat, hanya diperbolehkan untuk peningkatan kapasitas, sehingga alokasi dana kegiatan yang semula pada penetapan APBD sebesar Rp 100 juta, pada akhirnya dikurangi menjadi Rp 1,8 juta pada saat APBD Perubahan. Kegiatan yang dilakukan hanya sebatas pada persiapan kegiatan yaitu rapat koordinasi tim sebanyak 2 dan verifikasi proposal kegiatan sebanyak 14 buah, dilaksanakan pada bulan Mei Untuk meningkatkan peran perempuan dalam proses perencanaan pembangunan di tingkat desa dilaksanakanlah kegiatan Perencanaan Partisipasi Masyarakat Berbasis Gender (P2MBG). Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan tentang Participatory Rural Assesment (PRA) dengan peserta kader-kader perempuan desa. Lokasi kegiatan di Desa Gumiwang, Sukoharjo, dan dilaksanakan oleh Bagian PP Setda Kab. Wonosobo. Salah satu upaya meningkatkan motivasi anak sekolah dilaksanakan melalui kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Kegiatan ini juga merupakan salah satu peran yang dilaksanakan oleh Bapermasdes selaku koordinator PMTAS di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini dilaksnakan dalam bentuk Pelatihan pembuatan jajanan (PMT) dengan menggunakan bahan lokal dengan peserta anggota PKK desa, guru SD dan pengelola PMT desa, dan dalam bentuk pemberian makanan tambahan kepada anak sekolah yaitu di SD 3 Tirip Wadaslintang selama 90 kali pemberian. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Maret sampai dengan Desember 2013 di Desa Tirip Wadaslintang bekerjasama dengan Pengelola PMT Desa. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 204

5 Kegiatan Fasilitasi Monitoring Dan Evaluasi Dana Bantuan Provinsi merupakan upaya untuk mengawal bantuan provinsi Jawa Tengah kepada lembaga ekonomi masyarakat, yaitu kepada 2 UP2K, 1 BUMDes dan 5 CPPD. Verifikasi proposal dan monitoring evaluasi bantuan yang diterima oleh ke 8 Lembaga ekonomi masyarakat dilaksanakan selama bulan Januari sampai dengan Maret Bantuan UP2K dilaksanakan di Desa Kalikuning Kecamatan Kalikajar, dan di Desa Karangluhur Kecamatan Kertek, bantuan BUMDes dilaksanakan di Desa Lamuk Kecamatan Kaliwiro, sementara CPPD dilaksnakan di Desa Besani Kecamatan Leksono, Desa Larangan Kulon Kecamatan Mojotengah, Desa Glagah Kecamatan Sapuran, Desa Karangsari Kecamatan Sapuran, dan Desa Plunjaran Kecamatan Wadaslintang. Salah satu kelemahan dalam upaya mengembangkan BUMDes adalah rendahnya inisiatif lokal desa untuk menggali dan mengembangkan potensi desanya. Kendala lain yaitu masih terbatasnya kualitas SDM desa dalam mengelola pengembangan ekonomi lokal yang ada di desanya. Untuk itu dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Pembentukan Dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa. Kegiatan ini diwujudkan dengan 2 kegiatan utama yaitu penggalian potensi ke 25 desa serta pelatihan pengelolaan BUMDes bagi 13 desa yang memiliki inisiatif. Kegiatan Fasilitasi Imbal Swadaya merupakan kegiatan pendampingan dari dana Stimulan Pembangunan Pedesaan (dana aspirasi dari legislatif sebagai salah satu upaya penataan lingkungan pemukiman). Dana stimulan diberikan kepada 201 kelompok masyarakat masing-masing menerima kisaran 10 juta s.d 50 juta, sesuai dengan kebutuhan yang tertuang pada proposal. Kegiatan diwujudkan dengan Verifikasi proposal dan monitoring pelaksanaan kegiatan pembangunan ke 50 desa sampel, dilansakanan selama bulan Oktober - Desember 2013, berlokasi di 105 desa di 15 kecamatan. Kegiatan Perangsang Pembangunan Pedesaan merupakan kegiatan aspirasi dari legislatif. Kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena proposal tidak masuk sampai dengan batas waktu yang ditentukan. Dana Rp 2,6 juta digunakan untuk tahapan persiapan kegiatan, yaitu survey harga material (semen). Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Pedesaan merupakan dana pendamping dari kegiatan aspirasi dari legislatif. Kegiatan utamanya tidak dapat dilaksanakan karena proposal tidak masuk sampai dengan batas waktu yang ditentukan. Dana Rp 1,6 juta digunakan untuk tahapan persiapan kegiatan, yaitu pembelian ATK. Kegiatan Operasional Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan pendampingan dari kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dari APBN, yakni pemberian bantuan stimulan perbaikan rumah tidak layak huni kepada 790 Rp 7.5 juta yang berada di seluruh desa di Kecamatan Watumalang dan di Desa Lamuk- Selomanik Kecamatan Kaliwiro. Kegiatan diwujudkan dalam bentuk sosialisasi program, verifikasi berkas administrasi, verifikasi lapangan, serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan selama bulan Januari-Desember 2013 berlokasi di semua desa di Kecamatan Watumalang dan Desa Lamuk serta Desa Selomanik Kecamatan Kaliwiro. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Kegiatan Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM) dilaksanakan sebagai salah upaya melestarikan kearifan lokal yaitu budaya gotong royong di masyarakat. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ini pelaksanaannya digabung dengan Hari Kesatuan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 205

6 Gerak PKK, dilaksanakan dalam bentuk pemasangan spanduk tentang pentingnya budaya gotong royong di semua kecamatan, upacara Penutupan BBGRM, lomba-lomba menu lokal dan tradisional, expo produk unggulan UPK PNPM, tes IVA gratis, dan pemasangan IUD gratis. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di Gedung Sasana Adipura Kencana Kab. Wonosobo dan dilaksanakan oleh Bapermasdes bekerjasama dengan TP PKK Kecamatan dan Kabupaten. Program Administrasi Pendamping (PAP) PNPM Mandiri Perdesaan diberikan dalam rangka mendukung pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di Kabupaten Wonosobo. Anngaran kegiatan sebagian besar diberikan kepada kecamatan untuk pendampingan kegiatan di desa. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan untuk meningkatkan kapasitas perangkat kecamatan dan desa dalam pendampingan PNPM, sosialisasi petunjuk teknis operasional PNMP, rapat-rapat dan fasilitasi permasalahan serta untuk bantuan kepada badan kerjasama antar desa. Manfaat dari berbagai kegiatan tersebut adalah terciptanya proses dan mekanisme PNPM Mandiri sesuai dengan aturan melalui bentuk-bentuk pembinaan, monitoring, koordinasi, pengendalian serta pelaporan yang akuntabel. Kegiatan Gelar Teknologi Tingkat Kabupaten Dan Mengikuti Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional merupakan kegiatan tahunan di Bapermasdes. Dalam rangka meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui teknologi tepat guna, diperlukan datadata tentang potensi TTG yang dimiliki dan informasi tentang inovasi TTG pada daerah lain sebagai dasar replikasi/ pengembangan TTG di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pemetaan potensi TTG per kecamatan, mengikuti gelar TTG Tingkat Nasional di Padang, Sumatera Barat, dan menginventarisir informasi inovasi TTG pada kabupaten/kota yang lain. Pendataan dilakukan pada bulan Maret 2013, sementara gelar TTG dilaksanakan pada bulan September 2013 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Sebagai salah satu upaya menciptakan lingkungan permukiman bagi masyarakat dan dalam rangka meningkatkan keswadayaan serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan, Bapermasdes Kab. Wonosobo memiliki alokasi bantuan stimulan penataan lingkungan bagi desa/kel di Kab. Wonosobo melalui kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman Kumuh. Pemberian bantuan stimulan kepada kelompok masyarakat untuk kegiatan penataan lingkungan kumuh sebesar Rp 9 juta per kelompok masyarakat. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah verifikasi proposal, survey lapangan, pencairan bantuan dan monitoring dilaksanakan selama bulan Maret - November 2013, berlokasi di Kelurahan Rojoimo, Kec. Wonosobo dan Desa Kumejing, Kec. Wadaslintang, dan dikerjakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Profesionalisme pemerintah desa adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan dari program ini adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang baik dan profesional yang antara lain ingin diwujudkan melalui sasaran meningkatnya kualitas administrasi desa (termasuk keuangan dan aset desa), meningkatnya kualitas akuntabilitas pemerintahan desa dan berfungsinya peran pemerintahan desa sesuai kedudukan, tugas dan wewenangnya dan meningkatnya kapasitas pemerintah desa. Dalam rangka memberikan petunjuk teknis tentang beberapa produk hukum tentang pemerintahan desa, disusunlah 2 peraturan bupati tentang pemerintahan desa. Perbup LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 206

7 Nomor 50 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan BUMDes sebagai juklak dari Perda Nomor 4 Tahun Sedangkan Perbup Wonosobo Nomor 42 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Hari Kerja dan Jam Kerja bagi Kades dan Perangkat Desa disusun karena dipandang perlu untuk meningkatkan pelayanan publik pemerintah desa kepada masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan adalah rapat pembahasan konsep Perbup, sosialisasi draft perbup ke PKKW (persatuan kepala desa Kab. Wonosobo), koordinasi dengan Bagian Hukum Setda, pencetakan dan penggandaan buku perbup, dan sosialisasi perbup ke semua pemerintah desa. Kegiagtan ini dilaksanakan selama bulan Oktober - Desember Kegiatan Evaluasi Kinerja Pemerintahan Desa/Kelurahan disebabkan karena belum ada standarisasi ukuran keberhasilan sistem penyelenggaraan pemerintahan di suatu desa, dan belum diterapkannya reward and punishment kepada desa yang penilaiannya bukan saja berlandaskan atas ketertiban administrasi atau kemajuan infrastruktur tapi juga inovasi desa dalam pembangunan non fisik seperti halnya program pengentasan kemiskinan. Selain itu juga karena kegiatan lomba desa dianggap belum representatif untuk menilai kinerja pemerintahan desa atau keberhasilan desa, dan juga sebagai pemberian motivasi agar desa lebih bersemangat dalam melaksanakan pembangunan di desanya. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan evaluasi kinerja pemerintahan desa dengan tolok ukur kewenangan yang dimiliki oleh desa yang didimensikan dalam indikator Input-Output-Hasil-Manfaat-Dampak pada setiap kewenangan. Totalnya terdapat 710 indikator untuk mengevalusi kinerja tersebut. Indikator ini menjadi kuesioner pertanyaan yang dijalankan dalam proses wawancara tim kecamatan kepada desa. Pada kegiatan ini diberikan bantuan operasional kepada 15 kecamatan sebesar Rp 11,8 juta. Sedangkan survey lapangan tahap kedua dilaksanakan oleh Bapermasdes pada lokasi desa-desa terbaik yang masuk nominasi ke 10 kategori. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Januari-Desember 2013 berlokasi di 236 desa se Kabupaten Wonosobo. Untuk meningkatkatkan motivasi kerja Kades dan Perangkat Desa diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan Perangkat sebesar Rp 20,84 Milyar dari APBD Kab. Wonosobo. Tunjangan ini diberikan untuk 2458 perangkat desa lainnya, 43 sekdes non PNS dan 236 Kepala Desa. Untuk memperlancar pemberian tunjangan tersebut diperlukan kegiatan update dan rapat koordinasi. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan Operasional Tunjangan Kades Dan Perangkat Desa ini adalah update data Kades dan perangkat desa, rapat koordinasi kasi pemerintahan, dan verifikasi berkas pengajuan TPP. Bantuan keuangan untuk sarana pemerintah desa dari APBD Prov Jareng sebesar Rp 5 juta per desa ke 236 desa harus digunakan untuk sarana pemerintahan desa dan tidak boleh untuk infrastruktur atua barang pakai habis, untuk itu dilakukan kegiatan Operasional Monitoring, Evaluasi Sarpras Dan Pemerintahan Desa yang dilaksanakan pada bulan Agustus-September Verifikasi proposal 2013 dan monitoring evaluasi bantuan yang diterima pada tahun 2012 ke desa sampel 15 yaitu : Desa Gunungtawang Kec. Selomerto, Desa Besani Kec. Leksono, Desa Sikunang Kec. Kejajar, Desa Tempursari Kec. Sapuran, Desa Tempurejo Kec. Kalibawang, Desa Karangluhur Kec. Kertek, Desa Wonosari Kec. Kalikajar, Desa Karanganyar Kec. Sukoharjo, Desa Tegalgot Kec. Kepil, Desa Krasak Kec. Mojotengah, Desa Mlandi Kec. Garung, Desa Tanjunganom Kec. Kaliwiro, Desa Trimulyo Kec. Wadaslintang, Desa Tlogojati Kecamatan Wonosobo, dan Desa Limbangan Kecamatan Watumalang. Sebanyak 40 Kepala Desa habis masa jabatannya selama periode tahun 2013, sesuai dengan ketentuan Perda Kab. Wonosobo Nomor 6 Tahun 2006 maka dilaksanakan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 207

8 pemilihan Kepala Desa. Kegiatan Pengisian Jabatan Kepala Desa ini diwujudkan dalam bentuk : 1. persiapan (pencetakan kartu suara, rapat koordinasi tim) 2. pelaksanaan (biaya pemantauan pilkades) 3. evaluasi (penanganan kasus pasca pilkades, yaknis kasus gugatan SK Pemberhentian Sementara Kades Sumberwulan di PTUN). Kegiatan dilaksanakan dalam 6 gelombang yaitu : 6 Februari (9 desa), 6 maret (9 desa), 3 Juli (15 desa), 18 sept (4 desa), 5 des (3 desa) 40 desa Wonosobo (Bomerto); Kertek (Purwojati, Banjar, Damarkasiyan, Candimulyo, Surengede, Tlogomulyo, Pagerejo, Purbosono); Selomerto (Tumenggungan, Candi, Bumitirto, Kadipaten); Leksono (Besani); Sukoharjo (Plodongan, Pucungwetan, Jebengplampitan); Mojotengah (Krasak, Candirejo, Larangan Kulon); Watumalang (Bumireso, Wonokampir); Garung (Siwuran, Sitiharjo, Kayugiyang); Kejajar (Dieng, Parikesit); Kalikajar (Mungkung, Maduretno, Kembaran, Mangunrejo), Kepil (Rojosari); Sapuran (bogoran, karangsari); Kaliwiro (Cledok, Kemiriombo), Wadaslintang (Plunjaran, Lancar); Kalibawang (mergolangu, kalikarung). Pembuatan kartu suara dilakukan dengan mekanisme penunjukan langsung kepada CV. Milarda, Wonosobo. Terdapat formasi jabatan perangkat desa lainnya yang kosong dan dapat diisi pada tahun ini adalah sebanyak 207, sehingga diadaakan pengisian jabatan perangkat desa. Dari 207 jabatan tersebut terdapat 341 pelamar yang berhak mengikuti ujian tertulis. Dari 341 pelamar tersebut yang kemudian diangkat menjadi perangkat desa lainnya adalah 171 perangkat desa lainnya, adapun 36 formasi lainnya tidak dapat diisi karena alasan tidak ada pelamar dan ada yang tidak lulus ujian tertulis. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan verifikasi berkas pesyaratan calon perangkat desa, penyusunan dan penggandaan soal, pemantauan pelaksanaan ujian utama dan perbaikan. Mei - Juni desa. Tim Pengisian Perangkat Desa Lainnya Tahapan kegiatan meliputi : 1. Pengumuman alokasi formasi jabatan 2. Pendaftaran dan seleksi administrasi pelamar di kecamatan 3. Verifikasi berkas lolos seleksi 4. Pelaksanaan ujian utama dan ujian perbaikan 5. Pelantikan di masing-masing kecamatan. Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa periode di 236 desa menyebabkan adanya pergantian kepemimpinan pada lingkup pemerintahan desa, sehingga diperlukan pembekalan bagi anggota BPD dengan tujuan utama meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan tupoksi dan kewenangan mereka selaku unsur Pemerintahan Desa. Kegiatan fasilitasi BPD baru ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan dengan materi antara lain tentang motivasi dan kepemimpinan; bedah aturan desa; penggalian masalah utama penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; perencanaan Pembangunan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa serta pengembangan potensi lokal, legal drafting, pertanahan, pengawasan dan anti korupsi. Dilaksanakan secara bertahap : Angkatan I : 8-10 April 2013 Angkatan II : Juni 2013 Angkatan III : 8-10 Oktober 2013 Angkatan IV : Oktober Kegiatan dilakukan di Meeting room RM. Sari Rasa, Wonosobo. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan FNF Indonesia. Peserta adalah Ketua BPD atau yang mewakili dari 236 desa. Trainer dan fasilitator bersumber dari praktisi pemerintahan desa (FNF), perwakilan camat, bagian tata pemerintahan, kejaksaan, dan desa. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan kegiatan fasilitasi kepala desa baru, diwujudkan dalam bentuk pelatihan selama 3 hari dengan metode ceramah, presentasi, kerja kelompok, diskusi panel, dan brainstorming. Pemilihan Kepala Desa Baru sebanyak 169 Kades periode menyebabkan adanya pergantian kepemimpinan pada lingkup pemerintahan desa sehingga diperlukan pembekalan bagi 169 Kepala Desa Baru dan refresh bagi 67 Kades lama dengan tujuan utama meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan tupoksi dan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 208

9 kewenangan mereka selaku unsur Pemerintahan Desa. Kegiatan fasilitasi kepala desa baru ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan dengan materi antara lain tentang motivasi dan kepemimpinan; bedah aturan desa; penggalian masalah utama penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; perencanaan Pembangunan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa serta pengembangan potensi lokal, legal drafting, pertanahan, pengawasan dan anti korupsi. Dilaksanakan secara bertahap : Angkatan I : 8-10 April 2013 Angkatan II : Juni 2013 Angkatan III : 8-10 Oktober 2013 Angkatan IV : Oktober Kegiatan ini dilaksanakan di Meeting room RM. Sari Rasa, Wonosobo, bekerjasama dengan FNF Indonesia. Peserta adalah 236 Kepala Desa se Kab. Wonosobo. Trainer dan fasilitator bersumber dari praktisi pemerintahan desa (FNF),perwakilan camat, bagian tata pemerintahan, kejaksaan, dan desa. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan kegiatan fasilitasi BPD baru, diwujudkan dalam bentuk pelatihan selama 3 hari dengan metode ceramah, presentasi, kerja kelompok, diskusi panel, dan brainstorming. Sebagian besar LPMD hanya lembaga formalitas yang kurang berperan dalam proses pemberdayaan masyarakat yang ada di desa, sedangkan sebagian besar KPMD kegiatan utamanya hanya pada kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan. Muncul gagasan untuk menciptakan suatu kegiatan yang tujuan utamanya adalah untuk pengkayaan konsep, metode dan pendekatan partisipatoris dalam pemberdayaan masyarakat sebagai bekal dalam melaksanakan praksis pemberdayaan masyarakat yang sekaligus dapat mengintegrasikan kerja antara LPMD dan KPMD di level desa, yatu dalam bentuk pengembangan Sekolah Lapang Pemberdayaan Masyarakat Desa Wonosobo (SLPM Dewo). Kegiatan Revitalisasi LPMD Dan LPMK ini diwujudkan dalam bentuk lokalatih dengan agenda sebagai beirkut : Pembekalan pemandu kabupaten dan kecamatan, berbagi pengalaman dan pandangan terhadap Pemberdayaan Masyarakat, penjelasan konsep dan perspektif pemberdayaan masyarakat menuju pewujudan desa mandiri dan berdikari, penjelasan penguasaan metode dan pendekatan partisipatoris pemberdayaan masyarakat, pengorganisasian masyarakat pemanduan masyarakat, dan penyusunan rancang tindak dan rancang kelola SLPM Dewo. Dilaksanakan pada tanggal September 2013 di Meeting room RM. Sari Rasa, Wonosobo Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan FNF Indonesia, dengan fasilitator dari praktisi pemberdayaan. Jumlah peserta sebanyak 80 orang yang terdiri dari : 1. 1 orang LPMD dari 30 desa (1 kecamatan 2 desa) 2. 1 orang KPMD dari 30 desa (1 kecamatan 2 desa) orang kasi ekonomi pembangunan kecamatan 4. 5 orang staf Bapermasdes Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan kegiatan fasilitasi BPD baru, diwujudkan dalam bentuk pelatihan selama 3 hari dengan metode ceramah, presentasi, kerja kelompok, diskusi panel, brainstorming. Sebagai tahapan akhir pemilihan Kepala Desa dan untuk mengesahkan jabatan Kepala Desa yang dipilih adalah pelantikan Kepala Desa oleh Bupati. Pelantikan kepala desa dilaksanakan bagi 165 Kades hasil pilkades Desember 2012 dan 40 Kades hasil pilkades tahun Kegiatan persiapan yang dilaksanakan adalah penyiapan tempat, koordinasi dengan petugas, dan gladi bersih. Pelantikan dilaksanakan dalam 6 gelombang yaitu : 6 Februari (9 desa), 6 Maret (9 desa), 3 Juli (15 desa), 18 September (4 desa), 5 Desember (3 desa) di Sasana Adipura Kencana Kab. Wonosobo dan Pendopo Bupati Wonosobo Program Pengembangan Kecamatan dan Kelurahan Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan serta kualitas pelayanan kecamatan dan kelurahan dan juga untuk meningkatkan kapasitas aparatur LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 209

10 pemerintahan desa dan kelembagaan kemasyarakatan desa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh kecamatan dan beberapa kelurahan di wilayah Kabupaten Wonosobo, antara lain digunakan untuk mengadakan berbagai pelatihan bagi aparatur pemerintah kecamatan, kelurahan, lembaga kemasyarakatan desa, dan juga pengadaan aplikasi pelayanan administrasi bagi kecamatan, kelurahan dan desa sekaligus pelatihan penerapan dan pendampingannya. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Dalam program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan ini dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya adalah Pengembangan Ekonomi Rakyat (PER) yang ditujukan untuk peningkatan wawasan dan pengetahuan bagi pelaku usaha dan pengelola agropolitan. Kegiatan ini penting karena dianggap perlu adanya pembinaan dan pelatihan SDM bagi pengelola agropolitan kabupaten dan kecamatan dalam rangka peningkatan kualitas SDM bagi pelaku usaha dan pengelola agropolitan. Kegiatan lainnya adalah Fasilitasi Pengembangan LKM. Bentuk kegiatan ini berupa pelatihan terhadap LKM yang sudah ada, dan dilakukan pada semester 1 tahun 2013, diikuti oleh SKPD terkait, Praktisi/Pprofesional, LKM, PPC pendamping, dan Pemerintah Desa/kelurahan. Kegiatan Monitoring Kelembagaan Perekonomian Rakyat dilakukan melalui Monitoring dan Evaluasi terhadap LKM yang sudah mendapat fasilifasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester 2 tahun 2013, diikuti oleh SKPD terkait, praktisi/profesional, LKM, PPC pendamping, Pemerintah Desa/Kelurahan. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam bentuk pelatihan terhadap pembina LKM, PPC pendamping, dan Pemerintah Desa/Kelurahan. Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan pelatihan, diantaranya Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Perajin Sapu. Kegiatan ini didasari perlunya pemberdayaan SDM dan SDA lokal berupa glagah untuk peningkatan kesejahteraan. Bentuk kegiatan ini berupa pelatihan pengelolaan glagah menjadi sapu bernilai tinggi, dilaksanakan pada 9-14 Desember di Desa Krinjing, Watumalang Kegiatan pelatihan lainnya dengan menggunakan dana DBHCT adalah Peningkatan Kapasitas Manajemen Kelompok Perajin Bambu. Kegiatan ini didasari oleh perlunya pemberdayaan SDM dan SDA lokal berupa bambu untuk peningkatan kesejahteraan. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pengolahan bambu menjadi produk anyaman yang bernilai jual tinggi seperti baki, tempat buah, topi, dan lain-lain dilaksanakan pada Desember 2013 di Desa Klesman, Kepil. Dengan menggunakan dana DBHCT juga dilakukan kegiatan Pelatihan Ketrampilan Pengolahan Bulu Domba. Kegiatan ini didasari oleh perlunya pengkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan SDM & SDA lokal berupa bulu domba. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pengolahan bulu domba dari awal pencukuran sampai menjadi produk bernilai jual, pada tanggal 3-5 desember 2013 Surengede, Kejajar, dan study banding ke Jogjakarta. Kegiatan Pelatihan Evaluator Kinerja Keuangan Dan Penyusunan RKAP Bagi BUMD diikuti oleh SKPD pembina BUMD, dewan pengawas, komisaris BUMD dan direksi serta karyawan BUMD, dilaksanakan dalam bentuk teori dan praktek, pada tri wulan 3 tahun 2013 dan dihadiri oleh Biro Perekonomian Jateng. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 210

11 c. Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Untuk mengetahui kinerja urusan ini ditetapkan beberapa indikator yang dapat dilihat seperti dibawah ini : Tabel IV.B.21.2 Capaian kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah No Indikator Jumlah desa/kelurahan - - berswasembada 2 Jumlah LPM Aktif Jumlah kelompok PKK aktif 6.726/8.969 x 100% (74.99%) 6.726/8.969 x 100% (74.99%) 4 Jumlah kelompok binaan PKK Posyandu aktif 1.321/1.321 x 100% = 100% 1323/1323 X 100 % = 100 % 6 Rasio rumah layak huni per jumlah total rumah 75244/ =0, / =0,36 Sumber : Bapermasdes Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah desa atau kelurahan yang telah berswasembada belum dapat ditampilkan karena untuk mengetahui klasifikasi desa/kelurahan masuk dalam kategori swasembada, swakarya atau swadaya adalah dengan tersedianya profil desa/kelurahan selama 5 tahun berturut-turut. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 18 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa dan Kelurahan, yang menyebutkan bahwa Hasil analisis laju perkembangan desa dan kelurahan setiap tahun digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan desa dan kelurahan setiap lima tahun dalam klasifikasi desa dan kelurahan swasembada, swakarya, dan swadaya. Sementara penyusunan profil desa/kelurahan baru dimulai sejak tahun 2011 dan sampai saat ini masih dalam proses, dan hingga akhir tahun 2013 desa/kelurahan yang telah menyusun profil desa/kelurahan adalah 165 desa (62.26%). Pada tabel di atas juga dapat diketahui bahwa data jumlah LPM adalah 227. Data tersebut menjelaskan bahwa LPM yang dimaksud adalah lembaga pemberdayaan masyarakat yang jumlahnya masing-masing satu lembaga di setiap desa/kelurahan, berdasarkan pengertian pada penjelasan Pasal 63 PP Nomor 72 Tahun Pada tahun 2013 jumlah desa/kelurahan yang LPMnya aktif adalah sebanyak 227 atau 96,19%. Selain itu jumlah kelompok PKK yang aktif adalah sebanyak atau %, sementara kelompok posyandu dari total jumlah yang ada sebanyak aktif semua atau 100 % aktif. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 211

12 Tabel IV.B.21.3 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun Berdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun No. Indikator % Jumlah Raperdes yang disetujui bersama % Jumlah BPD yang melakukan rapat pembahasan LKPJ % Kades yang telah mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas % Sekretaris Desa yang telah mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas % Perangkat desa lainnya yang telah mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas % desa yang menyusun profil desa % jumlah desa yang melaksanakan tertib adminitrasi keuangan dan aset desa Jumlah desa yang menetapkan APBDes tepat waktu Jumlah desa yang menetapkan laporan keterangan pertanggungjawaban APBDes tepat waktu % Jumlah LPMD yang aktif Jumlah Desa yang membentuk BUMDes % swadaya masyarakat dalam kegiatan pembangunan desa % penduduk miskin % realisasi keuangan PNPM-MD % realisasi kegiatan PNPM-MD Sumber : Bapermasdes d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang selama ini seringkali dihadapi dalam pelaksananaan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah : Pengertian kemandirian atau keberdayaan masyarakat yang menjadi tujuan dari proses pemberdayaan masyarakat masih sangat beragam, sehingga beberapa upaya dalam rangka pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan yang berbeda-beda; Masih adanya beberapa kegiatan yang kurang memperhatikan sasaran yang harus dicapai, walaupun telah menghasilkan output kegiatan sesuai dengan rencana awal, namun outcame yang dhasilkan kurang maksimal; Seringkali suatu kegiatan kurang berkesinambungan dengan kegiatan lain ataupun dengan kegiatan selanjutnya, sehingga aspek keberlanjutan program pemberdayaan kurang tercapai terutama untuk kegiatan yang membutuhkan waktu dalam periode tertentu; Aspek monitoring, evaluasi dan pendampingan dalam setiap kegiatan masih kurang, terutama untuk kegiatan di tingkat desa; Masih adanya beberapa kelompok masyarakat yang belum berperan serta secara LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 212

13 aktif dalam proses pembangunan; Akses masyarakat terhadap informasi mengenai program pemberdayaan masyarakat dan program pembangunan secara umum masih kurang dan terbatas; Beberepa usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut antara lain : Penyusunan perencanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa dilakukan dengan lebih integratif, tepat sasaran, tujuan yang jelas, dan berkelanjutan; Perlu adanya pendampingan yang berkesinambungan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa, dan pihak kecamatan bisa lebih mengambil peran sebagai pendamping kegiatan; Sistem monitoring dan evaluasi kegiatan perlu diperkuat, didukung dengan database desa, sehingga hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat lebih terukur serta tepat sasaran; Keterlibatan lembaga desa, lembaga masyarakat, serta masyarakat secara umum dari berbagai kelompok perlu ditingkatkan, dalam rangka meningkatkan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat; Perlunya peningkatan akses masyarakat terhadap informasi pembangunan dan informasi lain yang dibutuhkan, melalui berbagai media informasi dan komunikasi yang efektif dan efisien. LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 213

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Titik tolak dari konsep pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya serta mengoptimalkan sumber daya alam dan

Lebih terperinci

IV.B.21. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

IV.B.21. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment) sebagai sebuah paradigma pembangunan memiliki posisi unik jika dilihat dari perspektif urusan, karena sesungguhnya

Lebih terperinci

REKAPITULASI JUMLAH TPS DAN JUMLAH PEMILIH TETAP PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 KABUPATEN WONOSOBO KECAMATAN WADASLINTANG

REKAPITULASI JUMLAH TPS DAN JUMLAH PEMILIH TETAP PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 KABUPATEN WONOSOBO KECAMATAN WADASLINTANG REKAPITULASI JUMLAH TPS DAN JUMLAH PEMILIH TETAP PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 KABUPATEN WONOSOBO KECAMATAN WADASLINTANG Pemilih Surat Suara Desa / Kelurahan No. TPS Cadangan Keterangan

Lebih terperinci

Awal Program (outcome) / desa 13,35. Meningkatnya pengetahuan aparatur pemerintahan desa. Desa dan pengelolaan keuangan desa yang akuntabel

Awal Program (outcome) / desa 13,35. Meningkatnya pengetahuan aparatur pemerintahan desa. Desa dan pengelolaan keuangan desa yang akuntabel TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PEMBERDAYAAN DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN BANJAR TAHUN 2016-2021 Indikator Targe Satua Tujuan Sasaran

Lebih terperinci

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Keterlibatan perempuan dalam pembangunan disadari atau tidak, menjadi salah satu kunci sukses pembangunan. Selain karena secara normatif perempuan

Lebih terperinci

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM 10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BOYOLALI 2016 1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO, Menimbang Mengingat : a. bahwa Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR : 1 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 JANUARI 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2013 1 Oktober 2013 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

IV.B.21. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

IV.B.21. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment) sebagai sebuah paradigma pembangunan memiliki posisi unik jika dilihat dari perspektif urusan, karena sesungguhnya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PRIORITAS INDIKATOR KINERJA RENCANA TAHUN 205 PERKIRAAN MAJU TAHUN 206 - Mewujudkan Otonomi De. Meningkatkan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran RENCANA KERJA

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS RENCANA STRATEGIS DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA TAHUN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS RENCANA STRATEGIS DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA TAHUN DAN PRIORITAS RENCANA STRATEGIS DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA TAHUN 2016 2021 TUJUAN Mewujudkan pembangun an desa yang berkelanjuta n Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana penunjang kelancaran

Lebih terperinci

IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan

IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Kebijakan pengembangan perikanan ke depan akan lebih didominasi oleh kegiatan perikanan budidaya. Kegiatan perikanan budidaya diprediksi mampu menaikkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 15

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 15 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 15 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS CIPTA KARYA, TATA RUANG, DAN KEBERSIHAN WILAYAH DENGAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN / BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BOP KECAMATAN DAN KPMD DALAM PEMBANGUNAN DESA TH 2016

DUKUNGAN / BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BOP KECAMATAN DAN KPMD DALAM PEMBANGUNAN DESA TH 2016 DUKUNGAN / BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BOP KECAMATAN DAN KPMD DALAM PEMBANGUNAN DESA TH 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Jl. Menteri Supeni 17 Semarang

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kode 00 NON URUSAN 00 00 PROGRAM SETIAP SKPD 00 00 0 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 00 00 0 00 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya Benda Pos ( Meterai dan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 160 TAHUN 2014 TANGGAL 3-3 - 2014 PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. bagaimana cara menuju ke arah tersebut. Oleh karena itu, BPMD menentukan Visi

BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. bagaimana cara menuju ke arah tersebut. Oleh karena itu, BPMD menentukan Visi BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi BPMD Sebuah organisasi harus memiliki sebuah alat manajemen yang akan menentukan ke arah mana sebuah organisasi tersebut akan bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Bapermades Prov. Jateng Th Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Bapermades Prov. Jateng Th Page 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam upaya mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik (good governance), salah satunya diwujudkan dalam Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas, komprehensif dan aplikatif.

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA URUSAN PEMERINTAHAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ORGANISASI JUMLAH BERTAMBAH /

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA URUSAN PEMERINTAHAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA ORGANISASI JUMLAH BERTAMBAH / LAMPIRAN I.2 : PERATURAN DAERAH NOMOR : 01 Tahun 2015 TANGGAL : 15 Juli 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2015

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2015 DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABATEN PEMERINTAH KABATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2015 BIDANG : GABUNGAN Hal 1 / 8 00001 Program Pelayanan Administrasi Peran 1 122010101 Penyediaan jasa

Lebih terperinci

(LKj - IP) TAHUN 2014

(LKj - IP) TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj - IP) TAHUN 2014 BAPERMASDES BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SEMARANG JL. GARUDA I No. 2, TELP. 024 6921447, UNGARAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH UNTUK PERUBAHAN RKPD TAHUN 2017 KABUPATEN ENREKANG

RANCANGAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH UNTUK PERUBAHAN RKPD TAHUN 2017 KABUPATEN ENREKANG RANCANGAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH UNTUK PERUBAHAN RKPD TAHUN 2017 KABUPATEN ENREKANG Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Tolak Ukur Target Tolak Ukur Target Tolak

Lebih terperinci

IV.B.5.Urusan Wajib Penataan Ruang

IV.B.5.Urusan Wajib Penataan Ruang 5. URUSAN PENATAAN RUANG Tujuan dari perencanaan tata ruang adalah mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisiensi dalam alokasi investasi,

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010 12. URUSAN KETENAGAKERJAAN Pembangunan bidang ketenagakerjaan dewasa ini masih menghadapi berbagai permasalahan antara lain tingginya tingkat pengangguran, terbatasnya penciptaan dan perluasan kesempatan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA WILAYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015 SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENYULUHAN DAN PELAYANAN TERPADU PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd DAMPAK PNPM MPd 2007 2014 FOKUS PRIORITAS INDIKATOR IMPACT GOAL Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ( Pro Job & Pro poor) Terpenuhinya kebutuhan dan hak

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 Tahun 2016 3 Februari 2016 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 1. Pemantapan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 1. Pemantapan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) NAMA SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DESA VISI MISI : : Terwujudnya Kemandirian Masyarakat yang merupakan suatu kondisi dinamis yang memungkinkan masyarakat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA ORGANISASI : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN Halaman.

: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA ORGANISASI : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN Halaman. URUSAN PEMERINTAHAN : 1.22. - PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA ORGANISASI : 1.22.01. - BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN Halaman. 319 1.22.1.22.01.00.00.4. PENDAPATAN 1.22.1.22.01.00.00.4.1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

Lebih terperinci

7. URUSAN PERUMAHAN. a. Program dan Kegiatan

7. URUSAN PERUMAHAN. a. Program dan Kegiatan 7. URUSAN PERUMAHAN Perumahan selain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan

Lebih terperinci

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Sumber Dana Program/Kegiatan

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Kode. Sumber Dana Program/Kegiatan PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013 SKPD : BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA Program 1 URUSAN WAJIB 1 22 BIDANG URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 1 22 01 Program Pelayanan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN PANDEGLANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN 2015 KABUPATEN PANDEGLANG SKPD Penanggung Jawab: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Urusan/Bidang /Kegiatan RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA SKPD TAHUN KABUPATEN PANDEGLANG Rencana Tahun (tahun berjalan)

Lebih terperinci

LAMPIARAN PENETAPAN KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014

LAMPIARAN PENETAPAN KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014 LAMPIARAN PENETAPAN KINERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014 INDIKATOR KINERJA OUTPUT INDIKATOR KINERJA OUTCOME N0 PROGRAM UTAMA SASARAN URAIAN TARGET URAIAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN ,00

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN ,00 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN : 6.01. - KECAMATAN ORGANISASI : 6.01.12. - KECAMATAN SIDAYU Halaman : 1.269 6.01.6.01.12.00.00.4. PENDAPATAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG . BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT REALISASI PERSEN TASE (%) ANGGARAN (Rp) SKPD. Hal. 325

URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT REALISASI PERSEN TASE (%) ANGGARAN (Rp) SKPD. Hal. 325 22. DAN DESA A. KEBIJAKAN PROGRAM Pembangunan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diarahkan pada peran serta dan keberdayaan masyarakat dalam pembangunan wilayah melalui: 1. Penguatan kelembagaan masyarakat;

Lebih terperinci

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013 C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Pembangunan pertanian khususnya sektor perikanan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi, dalam hal ini sektor perikanan adalah sektor

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KAB BLITAR

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KAB BLITAR RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2018 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KAB BLITAR Lampiran II Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor : SE- 050/482.2/409.201.4/2017 Tanggal 19 Juli 2017 Program Indikator

Lebih terperinci

EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) BAPERMADES TAHUN 2015 PERIODE TRIWULAN II TAHUN 2015

EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) BAPERMADES TAHUN 2015 PERIODE TRIWULAN II TAHUN 2015 Sasaran Tahunan Kab. Temanggung EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) BAPERMADES TAHUN 20 PERIODE TRIWULAN II TAHUN 20 Sasaran RKPD yang akan dicapai dalam Renja SKPD Realisasi Kinerja pada

Lebih terperinci

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI BATANG HARI NOMOR 3 TAHUN 2014 NOMOR TAHUN 2014

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI BATANG HARI NOMOR 3 TAHUN 2014 NOMOR TAHUN 2014 ` BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI BATANG HARI NOMOR 3 TAHUN 2014 NOMOR TAHUN 2014 T E N T A N G PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BATANG HARI, Menimbang

Lebih terperinci

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Urusan perikanan semakin penting peranannya secara nasional maupun global, karena kontribusinya dalam penyediaan bahan makanan berprotein, lapangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BOGOR. Cibinong, Desember 2017

BUPATI BOGOR. Cibinong, Desember 2017 BUPATI BOGOR Cibinong, Desember 2017 Nomor : / -DPMD Kepada Sifat : Penting Yth. Camat Se-Kabupaten Bogor Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Penganggaran, Pelaksanaan, Pelaporan, Pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyelenggarakan Pemerintahan, pelaksanaan

Lebih terperinci

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Sektor perikanan di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting. Dari sektor ini dimungkinkan akan menghasilkan protein hewani dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan 7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pemerintah Kabupaten Wonosobo melaksanakan tugas pembantuan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 butir 9 Undang Undang Nomor: 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

Data Ruas Jalan Kabupaten Wonosobo

Data Ruas Jalan Kabupaten Wonosobo Lampiran II : Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor : 2 Tahun 2011 Tanggal : 6 Agustus 2011 Data Ruas Jalan Kabupaten Wonosobo NAMA 1 1 Mboto - Krasak 4,000 5,000 2 2 Krasak - Winongsari 4,000 3,000

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN A. Visi dan Misi Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Tengah : TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DI JAWA TENGAH YANG

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pengaturan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA

PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA PEMERIKSAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA Oleh INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH Surakarta, 24 Februari 2016 TUJUAN PEMERIKSAAN Untuk menilai/menguji apakah pelaksanaan kegiatan telah : A. Patuh

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

Lebih terperinci

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian 6. URUSAN PERINDUSTRIAN Pembangunan perindustrian mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini sebagai pemicu kegiatan ekonomi lain

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI JAWA TIMUR SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya lembaga ekonomi desa dan pemberdayaan masyarakat tertinggal 1.

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN TAHUN ANGGARAN 2015 Sasaran Strategis 1 2 3 4 5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 6 731,900,000 INPUT

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2013TAHUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan 26. URUSAN PERPUSTAKAAN Perpustakaan merupakan tempat atau sarana untuk mengakses informasi. Perpustakaan semula didefinisikan sebagai tempat di mana terdapat kumpulan atau koleksi buku. Menyimak perkembangan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009. PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN PERDA KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2015 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pemerintah Desa adalah kepala Desa yang dibantu oleh perangkat

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N L E B A K SEKRETARIAT DAERAH Jalan : Abdi Negara No. 03 Telephon RANGKASBITUNG 42312

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N L E B A K SEKRETARIAT DAERAH Jalan : Abdi Negara No. 03 Telephon RANGKASBITUNG 42312 P E M E R I N T A H K A B U P A T E N L E B A K SEKRETARIAT DAERAH Jalan Abdi Negara No. 03 Telephon 201475-201002 201102 RANGKASBITUNG 42312 Rangkasbitung, November 2015 Kepada Nomor Lampiran Perihal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerataan pembangunan di masyarakat, pemerintah telah menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerataan pembangunan di masyarakat, pemerintah telah menetapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk meningkatkan aspek demokrasi, partisipasi rakyat, keadilan, dan pemerataan pembangunan di masyarakat, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF. Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF. Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Adapun program dan kegiatan yang akan dicapai oleh BPMPD Kabupaten Pelalawan untuk jangka lima tahun mendatang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pelaksanaan Urusan Perencanaan pembangunan merupakan embrio dari semua pelaksanaan program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Perencanaan adalah

Lebih terperinci

13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada uraian di bawah ini :

13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada uraian di bawah ini : IKHTISAR EKSEKUTIF BPMPD Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam pencapaian tujuan dan sasarannya sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku

Lebih terperinci

Dokumen RUP. Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa. PA/KPA Ir, Subaedi

Dokumen RUP. Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa. PA/KPA Ir, Subaedi Dokumen RUP SiRUP adalah aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum berbasis web yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan RUP. SiRUP bertujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT

SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT BADAN USAHA MILIK Desa (BUMDes) BERSAMA SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT (PNPM-Mpd) Dasar Hukum UU no 6 tahun 2014 Tentang Desa PP no 43 tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No 6 Tahun 2014

Lebih terperinci

LKIP LKIP DPMD 2016/subagpenyusunanprogram IKHTISAR EKSEKUTIF

LKIP LKIP DPMD 2016/subagpenyusunanprogram IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF DPMD Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam pencapaian tujuan dan sasarannya sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA

Lebih terperinci

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 630 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN UNTUK PENGADAAN SEMEN YANG DIPERUNTUKAN BAGI DESA-DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 8 Tahun 2010 Tanggal : 6 Agustus 2010 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010 PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD)

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 14. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo ditujukan untuk seluruh penduduk tanpa membedakan laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa.

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci