PROPOSAL PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN PENELITIAN TINGKAT MUDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROPOSAL PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN PENELITIAN TINGKAT MUDA"

Transkripsi

1 No. Registrasi:. PROPOSAL PENELITIAN KOMPETITIF DOSEN PENELITIAN TINGKAT MUDA JUDUL PENGEMBANGAN RUBRIK AUTHENTIC ASSESSMENT PADA MATA KULIAH MATERI SKI DAN PEMBELAJARANNYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN BATUSANGKAR ST A IN BA T US A NG K AR JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR

2 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam terdapat mata kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya dengan kompetensi yang diharapkan kepada mahasiswa berupa penguasaan materi SKI yang akan yang ada di sekolah dan madrasah, mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib diambil oleh setiap mahasiswa yang ada di program studi Pendidikan Agama Islam dan merupakan mata kuliah keprofesionalan yang mendukung visi, misi dan tujuan program studi Pendidikan Agama Islam yaitu menjadikan tenaga pendidik yang Unggul, Berkualitas dan Kompetitif dalam Bidang Pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan menengah Berbasis Teknologi Modern. Penilaian atau Assessment merupakan hal yang sangat urgen dalam sebuah prases pembelajaran, karena keberhasilan sebuah proses pendidikan akan diketahui dari pelaksanaan Assessment dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk itu Assessment dalam sebuah proses pembelajaran harus dilakukan secara komprehensif atau menyeluruh. Dikatakan komprehensif karena kompetensi peserta didik tidak hanya dilihat pada akhir proses saja tetapi juga harus pada saat proses pembelajaran berlangsung, setidaknya inilah alasan kenapa penting sebuah authentic assessment dalam sebuah proses pembelajaran. Secara implisit Mehrens (dalam Wahyuni, 2011: 10) mengatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi alasan mengapa pada saat ini perlunya sebuah authentic assessment atau penilaian otentik adalah karena adanya ketidakpuasan terhadap tes beropsi, para pendukung penilaian kinerja atau authentic assessment beranggapan bahwa tes beropsi hanya menggambarkan kemampuan peserta didik secara parsial, sehingga tidak bisa melihat kemampuan berfikirnya secara utuh, selain itu tes beropsi memiliki daya surprise yang rendah karena peserta didik cuma diminta untuk memilih respons yang telah disediakan.

3 3 Penilaian dalam proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh dosen adalah sebagai bagian yang inteqral dari proses kegiatan pembelajaran, artinya penilaian harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan dan pelaksanaan pembelajran. Penilaian proses dan hasil belajar bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada proses pelaksanaan pembelajaran belum adanya keseragaman dosen dalam melakukan penilaian terkait dengan mata kuliah yang mempunyai standar kompetensi yang sama, cenderung mempunyai standar penilaian masing-masing, terhadap tugas dan performan mahasiswa dalam melakukan praktek terkait dengan kompetensinya sebagai calon pendidik PAI baik di sekolah dan di Madrasah dengan melakukan penilaian secara komprehensif baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, Untuk itu penting kiranya penyamaan standar oleh dosen pengampu mata kuliah yang mempunyai standar kompetensi yang searah, yaitu berupa rubrik authentic assessment. Dalam Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian, dinyatakan bahwa penilaian otentik adalah penilai yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari input (masukan), proses, dan output (keluaran). Berdasarkan hal itu penilaian ini sangat cocok untuk mata kuliah materi SKI dan Pembelajarannya atau mata kuliah yang menekankan dalam mengapungkan skill mahasiswa pada kompetensi tertentu, karena penilaian otentik merupakan sebuah instrumen penilaian yang mana para mahasiswa nanti akan diminta untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya dan mendemonstrasikan penerapan keterampilan sebagai implementasi pengetahuan yang telah mereka miliki. Pada pelaksaan proses pembelajaran seorang dosen harus mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri, khususnya yang berkaitan dengan: pengetahuan, sikap dan keterampilan apa yang akan dinilai dalam

4 4 proses pembelajarannya. Berdasarkan pemikiran itulah penulis ingin mencoba menyusun dan mengembangan sebuah rubrik penilaian yaitu authentic assessment atau penilaian otentik agar penulis sebagai dosen yang mengajar pada mata kuliah Materi SKI dan pembelajarannya memiliki sebuah instrumen peniliaian yang lebih baik dalam mengukur kompetensi mahasiswa secara komprehensif, yaitu dengan mencoba melakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Rubrik Authentic Assessment pada Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Batusangkar B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa bentuk rubrik yang cocok atau sesuai dan akan dilaksanakan pada mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam, dan apakah tingkat kehandalan dan kepercayaan rubrik tersebut setelah dilakukan uji coba dan revisi dapat diterima untuk digunakan sebagai instrumen baku dalam penilaian perkuliahan. C. Tujuan Pengembangan Tujuan penelitian pengembangan ini adalah lahirnya sebuah rubrik yang handal dan terpercaya dalam menilai kemampuan dan kinerja mahasiswa dalam bentuk autentik assessment pada mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya. D. Spesifikasi Produk ynag diharapkan Produk yang diharapkan secara spesifik dalam penelitian ini adalah sebuah instrumen penilaian berupa rubrik autentik assessment berupa rubrik holistik dan rubrik analitik yang akan dijadikan acuan penilaian mahasiswa dalam mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya. E. Pentingnya Pengembangan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran khusunya mata kuliah SKI dan pembelajarannya, di antaranya:

5 5 1. Tersedianya format rubrik penilaian dengan standar yang telah handal terpercaya untuk mengukur kemampuan performance mahasiswa dalam mata kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam. 2. Mahasiswa mengetahui dan mendapatkan informasi tentang standar penilaian terhadap kemampuan yang akandibangun. 3. Tim dosen memiliki acuan bersama terhadap standar yang digunakan dalam melalukan penilaian terhadap kemampuan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya. F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan rubrik penilaian otentik dalam melakukan evaluasi hasil belajar mahasiswa, karena ini akan sangat membantu para dosen dalam melakukan penilaian secara komprehensif dalam menilai performasi dan kompetensi mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan, dan penggunaan rubrik secara teratur dapat menjadi self evaluation bagi mahasiswa apakah task (tugas) atau pekerjaan yang mereka lakukan sudah benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Keterbatasan pengembangan, karena keterbatasan peneliti serta kekurangan lainnya, diantara keterbatasan itu adalah: terbatas hanya pada satu kelas saja dan terbatas hanya pada revisi terhadap ujicoba terbatas dan belum dikembangkan dalam skala yang lebih besar. G. Definisi Istilah Pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk dalam pendidikan yang telah teruji keefektifannya. Rubric adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengukur kompetensi mahasiswa dalam proses pembelajaran. Authentic Assessment adalah jenis penilaian yang dilakukan secara komprehensif dalam proses pembelajaran bersifat langsung dengan

6 6 meminta mahasiswa untuk melakukan/membuat sebuah task dan untuk mengukur performan mahasiswa dalam unjuk kerja sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya adalah salah satu mata kuliah yang diajarkan pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam dengan kompetensi agar mahasiswa disamping menguasai konsep materi-materi yang ada di sekolah dan madrasah, mahasiswa juga mampu memiliki skill dalam langkah-langkah pembelajarannya mulai dari persiapan pelaksanaan sampai melakukan evaluasi pembelajaran. H. Sistematika Penulisan Sitematika penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu: Bab I: Pendauluan terdiri dari uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya pengembangan, definisi istilah dan sitematika penulisan. Bab II: Kajian Pustaka terdiri dari uraian tentang: Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya, Authentic Assessment, Rubrik, tahapan pengembangan rubrik. Bab III: Metode Pengembangan terdiri dari uraian tentang model pengembangan, prosedur pengembangan, ujicoba produk, instrumen pengumpulan data dan teknik analisa data. Bab IV: Kesimpulan, Implikasi dan saran yang berisi uraian tentang: kajian produk yang telah direvisi, saran pemanfaatan, diseminasi dan pengembangan produk lebih lanjut. Bagaian akhir yang memuat tentang daftar rujukan, pernyataan keaslian dan lampiran-lampiran.

7 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Mata Kuliah Materi SKI dan Pembelajarannya Mata kuliah Materi SKI dan pembelajarannya adalah mata kuliah yang diajarkan pada program studi Pendidikan Agama Islam di STAIN Batusangkar berdasarkan sebaran mata kuliah yang ada pada program studi Pendidikan Agama Islam, mata kuliah Materi SKI dan pembelajarannya diajarkan pada semester VI, setiap mata kuliah harus mendukung visi, misi dan tujuan dari program studi Pendidikan Agama Islam, adapun visi, misi dan tujuan program studi Pendidikan Agama Islam diuraikan pada tabel berikut: Unggul, Berkualitas dan Kompetitif dalam Bidang Pendidikan Visi Agama Islam pada jenjang pendidikan dasar dan menengah Berbasis Teknologi Modern. Misi 1. Mengembangkan pendidikan dan pembelajaran berbasis tekhnologi dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Tujuan 2. Menyiapkan Tenaga Pendidik yang berkualitas dan berakhlak mulia di sekolah dan madrasah. 3. Menyiapkan tenaga pendidik yang kompetitif dalam bidang keilmuan agama Islam dan menguasai bahasa Arab dan Inggris. 4. Mengembangkan kegiatan Penelitian dalam bidang Pendidikan Agama Islam 5. Mengembangkan pengabdian masyarakat melalui kegiatan ilmiah dalam bidang Pendidikan Agama Islam. 6. Meningkatkan kerjasama dalam bidang PAI pada tingkat nasional dan internasional. 1. Menghasilkan tenaga pendidik yang mampu menguasai tekhnologi dalam bidang Pendidikan Agama Islam. 2. Menghasilkan tenaga pendidik PAI berakhlak mulia di sekolah dan madrasah. 3. Menghasilkan tenaga pendidik PAI yang kompetitif dalam bidang keilmuan agama Islam dan menguasai bahasa Arab dan Inggris. 4. Menghasilkan peneliti dalam bidang Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Madrasah. 5. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui kegiatan ilmiah dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

8 8 6. Melaksanakan kerjasama dalam bidang PAI pada tingkat nasional dan internasional Di samping itu mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya mahasisiwa dituntut untuk memiliki skill dan menguasai teknik, strategi dan langkah-langkah pembelajaran pada materi-materi mata pelajaran SKI yang ada di sekolah dan madrasah. B. Authentic Assesssment Authentic assessment adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan peserta didik. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah peserta didik benar-benar belajar atau tidak, memahami atau tidak, menguasai atau tidak, apakah pengamalan belajar peserta didik memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan, baik intelektual maupun mental peserta didik. Penilaian otentik dilakukan secara terinteqrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara kontinu selama proses pembelajaran berlangsung (Suyadi, 2013:87), penilaian otentik merupakan proses penilaian kinerja mahasisw secara multi demensi pada situasi nyata, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi secara menyeluruh dari proses pembelajaran yang dilakukan, untuk itu dalam proses pembeljaran penilaian otentik mempunyai tujuan untuk memberikan deskripsi yang jelas tentang kegiatan mahasiswa yang secara langsung berhubungan dengan pembelajaran, mudah dilaksanakan, mudah diinterpretasikan, memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan pembelajaran dan memberikan informasi yang akurat dan bermakna. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam mengembangkan authentic assessment dalam perkuliahan materi SKI dan pembelajarannya, yaitu: 1. Menentukan tujuan perkuliahan 2. Menentukan kemampuan apa yang hendak dibangun dalam perkuliahan.

9 9 3. Menentukan proses pembelajaran yang akan berlnagsung agar kemampuan tersebut dapat terlatihkan. 4. Merancang draf kritetia penilaian yang akan dikembagnakn melalui rubrik. 5. Menyampaikan informasi secara terbuka kepada mahasiswa tentang kemampuan/kriteria penilaian yang digunakan agar mahasiswa memahami dan mengerti tentang hal-hal yang menjadi ketentuan penilaian. 6. Menetapkan kriteria secara bersama-sama anatar dosen dan mahasiswa, bagian ini penting untuk mengkoreksi bagian mana yang dianggap sulit untuk dicapai oleh mahasiswa dan memberikan informasi terkait dengan penekanan materi yang dipraktekkan. C. Rubrik 1. Pengertian Rubrik adalah perangkat pemberian skor yang secara eksplisit menyatkan kinerja yang diharapkan bagi tugas-tugas yang diberikan terhadap suatu hasil karya mahasiswa. Rubrik yang digunakan untuk penilaian harus disajikan kepada mahasiswa bersama dengan tugas yang akan mereka kerjakan, untuk itu secara ringkar, rubrik ini akan bermanfaat untuk mengkomunikasikan kualitas yang diharapkan. Sebagai kriteria dan alat penskoran, rubrik terdiri dari senarai dan gradasi mutu (Zainul, 2001), senarai adalah daftar yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, gradasi mutu mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk. Menurut istilah yang digunakan dalam Chicago Public School (dalam Zainul, 2001), secara singkat scoring rubric terdiri atas beberapa elemen, yaitu (1) Dimensi yang akan dijadikan dasar dalam menilai kinerja mahasiswa, (2) Definisi dan contoh yang merupakan penjelasan dari setiap dimensi, (3) Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi, dan (4) Standar untuk setiap kategori kinerja.

10 10 Mengapa dalam proses pembelajaran menggunakan rubrik karena banyak ahli percaya bahwa rubrik meningkatkan hasil akhir peserta didik dan karena itu menignkatkan belajarnya, ketika para pendidik menilai makalah atau proyek dengan menggunakan rubrik, mereka akan dapat melihat dengan jelas dan juga dapat mengukur kualitas dari kinerja yang dihasilkan peserta didik, begitupun dalam proses perkuliahan jika mahasiswa sudah menerima rubrik sebelum memulai proses perkuliahan, mereka akan mengetahui bagaimnana kinerja mereka yang akan dievaluasi, dan mereka dapaat menyiapkan diri untuk itu, dengan mengembangkan kisi-kisi dan memberikannya kepada para mahasiswa, berarti dosen telah memberikan panduan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kinerja mereka dan juga dapat meningkatkan pengetahuan mereka. 2. Tipe-Tipe Rubrik Ada dua jenis rubrik, yaitu: 1. Rubrik Holistik, penskoran dilakukan terhadap proses keseluruhan atau kesatuan produk tanpa menilai bagian komponen secara terpisah. Rubrik holistik biasanya digunakan apabila kesalahan pada bagian dari proses masih dapat ditoleransi, asalkan kualitas keseluruhannya cukup tinggi, penggunaan rubrik holistik mungkin tidak sesuai bagi suatu tugas penampilan yang mengharuskan mahasiswa untuk menciptakan respon tertentu, atau tidak terdapat jawaban benar secar pasti. Fokus dari suatu skor yang menggunakan rubrik holistik ialah terhadap kualitas secara keseluruhan, kemahiran atau pemahaman terhadap isi dan keterampilan spesifik. Penggunaan rubrik holistik dapat menghasilkan proses skoring yang lebih cepat dibandingkan dengan rubrik analitik, hal ini disebabkan si penilai diharapkan untuk membaca, memeriksa produk atau penampilan mahasiswa hanya sekali

11 11 dalam rangka memperoleh kesan yang menyeluruh tentang hasil pekerjaan mahasiswa, karena intinya ialah assesmen keseluruhan penampilan, maka rubrik holistik digunakan secara khas meskipun tidak eksklusif apabila tujuan asesmen penampilan itu bersifat sumatif, pada umumnya hanya bisa diberikan kepada mahasiswa umpan balik yang sangat terbatas sebagai hasil penskoran tugas penampilan menggunakan cara ini, Contoh rubrik holistik dapat dilihat pada tabel berikut: Skor Uraian Memperlihatkan pemahaman yang lengkap tentang 5 permasalahan, semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban Memperlihatkan cukup pemahaman tentang 4 permasalahan, semua persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban Memperlihatkan hanya sebagaian pemahaman tentang 3 permasalahan, kebanyakan persyaratan tentang tugas terdapat dalam jawaban 2 Memperlihatkan sedikit pemahaman tentang permasalahan, banyak persyaratan tugas yang tidak ada 1 Memperlihatkan tidak ada pemahaman tentang permasalahan 0 Tidak ada jawaban/tidak ada usaha 2. Rubrik Analitik, penskoran mula-mula dilakukan atas bagianbagian individual produk atau penampilan secara terpisah, kemudian dijumlahkan skor individual itu untuk memperoleh skor total. Rubrik analitik biasanya dipilih apabila menginginkan tipe respons yang cukup terfokus. Keuntungan penggunaan rubrik analitik sangat berarti terhadap umpan balik yang diberikan kepada mahasiswa sangat bermakna. Mahasiswa

12 12 Kriteria menerima umpan balik spesifik terhadap setiap kriteria penskoran individual dan penampilannya/ performannnya. berikut: Contoh untuk rubrik analitik dapat dilihat pada tabel Tahap Awal pengembangan terselesaikan Patut dicontoh Uraian menggambarkan tahap awal penampilan Uraian menggambarkan gerakan kearah tingkat penguasaan penampilan Uraian menggambarkan pencapaian tingkat penguasaan penampilan Uraian mengambarkan tingkat penampilan tertinggi skor Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum ada dua tipe rubrik, yaitu rubrik holistik dan rubrik analitik. Rubrik holistik memungkinkan pemberi skor untuk membuat penilaian tentang kinerja secara keseluruhan, terlepas dari bagian-bagian komponennya. Sedangkan rubrik analitik menuntut pemberi skor untuk menilai komponen-komponen yang terpisah atau tugas-tugas individu yang berhubungan dengan kinerja. Kedua jenis rubrik ini mempunyai titik tekan yang berbeda, holistik lebih digunakan untuk menilai kemampuan/proses secara keseluruhan tanpa ada pemberian komponen secara terpisah, sedangkan analitik penekanannya pada aspek dan kriteria yang dinilai secara spesifik.

13 13 BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2001: 407), dan penelitian ini akan mengembangkan produk dalam bidang pendidikan. Adapun model pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall, karena model lebih cocok dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan. Adapun langkah-langkah yang pengembangan dalam penelitian ini meliputi; (1) Kajian temuan-temuan penelitian, (2) Mengembangkan produk berdasarkan temuan tersebut, (3) Menguji dilapangan sesuai dengan setting dimana produk ini akan diterapkan, dan (4) Merevisinya berdasarkan hasil uji lapangan. B. Prosedur Pengembangan Langkah-langkah dalam prosedur pengembangan dalam penelitian ini akan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Penelitian awal dan pengumpulan informasi, kegiatan ini meliputi penilaian kebutuhan, kajian literatur, penelitian kecil dan mengkaji hasil-hasil penelitian mutakhir berkaitan dengan model yang akan dikembangkan. 2. Perencanaan, tahapan ini meliputi kegiatan mendefinisikan keterampilan yang harus dipelajari, mengidentifikasi aktivitas pembelajaran, dan uji kelayakan dalam skala kecil. 3. Mengembangkan format awal produk, pada tahapan ini melibatkan aktivitas pengembangan bahan ajar, prosedur dan instrumen penilaian. 4. Uji lapangan awal, pada tahapan ini ujian lapangan dilaksanakan terbatas dan dalam skala kecil.

14 14 5. Revisi produk utama, yaitu melakukan revisi terhadap model produk sesuai dengan hasil-hasil uji lapangan awal sebelumnya. 6. Uji lapangan utama, pada tahapan ini uji lapangan dilaksanakan secara llebih luas dan dalam skala yang lebih besar. 7. Revisi produk secara operasional, pada tahapan ini revisi dilakukan terhadap model produk sesuai dengan hasil-hasil uji lapangan sebelumnya. 8. Uji Lapangan secara operasional, pada tahapan ini model produk dari proses pengembangan yang telah dilakukan diterapkan di tingkat lapangan dengan prosedur operasional baku sesuai dengan setting kondisi sebagaimana produk ini nantinya akan diterapkan dan tanpa pendampingan oleh peneliti. 9. Revisi produk akhir, pada tahapan ini model produk yang akan dihasilkan direvisi untuk terakhir kalinya sebelum diimplementasikan. 10. Diseminasi dan Implementasi, tahapan ini adalah tahapan terakhir dimana produk telah sempurna untuk dikomunikasikan dengan seluruh pihak terkait dan selanjutnya diimplementasikan. Secara lebih ringkas langkah-langkah penggunaan metode pengembangan dalam penelitian ini dapat digambarkan pada bagan berikut: Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Ujicoba Produk Revisi Desain Revisi Produk Produksi Masal

15 15 Dari keterangan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengikuti lima langkahlangkah, yaitu: Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk awal, validasi ahli dan revisi, ujicoba lapangan skala kecil dan revisi dan ujicoba lapangan skala besar dan produk akhir. C. Uji Coba Produk Draf rubrik yang dihasilkan dan telah direvisi validasi isi selanjutnya dilakukan ujicoba produk. Tahapan pelaksanaan ujicoba produk terbatas pada salahsatu kelas dari kelas program studi Pendidikan Agama Islam yang mengambil mata kuliah materi SKI dan Pembelajarannya. D. Subjek Uji Coba Oleh karena populasi dari subjek penelitian ini adalah homogen yaitu keseluruhan mahasiswa program studi yang mengikuti perkuliahan mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya di semester VI, maka subjek ujicoba dalam penelitian ini ditetapkan pada salahsatu kelas saja yaitu kelas PAI D semester VI. E. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data utama menggunakan ruprik penilaian yang telah disiapkan, yaitu rubrik penilaian otentik, di samping itu, instrumen penelitian juga berupa catatan harian untuk merekam kendalakendala dan temuan-temuan lain yang berguna dalam penyempurnaan rubrik. Teknik pengumpulan data utama melalui observasi performan mahasiswa melakukan tugas dalam mata kuliah materi SKI dan pembelajarannya. F. Teknik Analisis Data 1. Validitas Rubrik, dilakukan melalui revisi validator yaitu dosen pakar sebanyak 4 orang, hasil penilaian dan revisi dosen diolah dengan

16 16 menggunakan teknik korelasi produk moment untuk menggambarkan validitas isi rubrik (tingkat kesesuaian) dengan rentangan skor -1 sampai +1, dengan interpretasi jika r hitung > r tabel maka skor berkorelasi signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa rubrik yang dikembangkan mengukur keadaan yang ingin diukur. Analisis/pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS Reliabilitas Rubrik, untuk melihat reliabilitas dari rubrik penilaian otentik dalam mata kuliah materi SKI dan pembeljarannya digunakan uji konsistensi internal (internal consistency) ditentukan dengan koefisien Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach yang digunakan adalah di atas 0.60, artinya jika skor keseluruhan rubrik berada di atas koefisien Alpha Cronbach (>0.60) maka rubrik penilaian dianggap reliabel. Analisis/pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.

17 17 DAFTAR PUSTAKA Aminul Hadin Harjono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Semarang: Thoha Putra, 1998 Abdul Madjid, Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014 Ambiyar, Pengukuran, Tes dalam Pendidikan, Padang : UNP Press, Departemen Agama, Metodologi Pendidikan Agama, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2002 Jemari Mardapi. 2008, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009, Manajemen penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011 Slameto. Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bina Aksara, 1998

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik untuk mengukur keterampilan proses sains pada pembelajaran reaksi eksoterm

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam menilai pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu, instrumen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

Oleh Ahmad Ali, Ruslan, dan Oslan Jumadi Program Pascasarjana UNM, Universitas Negeri Makassar

Oleh Ahmad Ali, Ruslan, dan Oslan Jumadi Program Pascasarjana UNM, Universitas Negeri Makassar PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR Oleh Ahmad Ali, Ruslan, dan Oslan Jumadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI Fitriyah Karmila 1, Khaerati 2 Universitas Cokroaminoto Palopo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Keterampilan riset merupakan keterampilan yang sangat diperlukan oleh mahasiswa calon guru untuk menyelesaikan tugas akhirnya yakni penulisan skripsi.

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika

Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika Nadya Nur Anggraheni, Sriyono, Nur Ngazizah Universitas Muhammadiyah Purworejo Jl.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RUBRIK ASESMEN UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI MAHASISWA MERENCANAKAN PRAKTIKUM

PENGEMBANGAN RUBRIK ASESMEN UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI MAHASISWA MERENCANAKAN PRAKTIKUM PENGEMBANGAN RUBRIK ASESMEN UNTUK MENGUKUR KOMPETENSI MAHASISWA MERENCANAKAN PRAKTIKUM Ajat Sudrajat, Anna Permanasari Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan 20221 E-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 75 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini, yaitu menghasilkan model pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling dalam menyelenggarakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian 46 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall. Penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di salah satu SMAN di kota Bandung pada siswa kelas XII. Subjek penelitian pada tahap uji coba I berjumlah 12 orang. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di salah satu SMA swasta di Bandung. Pemilihan lokasi ini dilakukan berdasarkan kesesuaian antara kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Arikunto (2010: 203) adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitiannya. Pemilihan metode ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode deskriptif digunakan dalam meneliti status suatu objek, kondisi, atau kejadian untuk memberikan gambaran atau lukisan mengenai fakta-fakta secara akurat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukmadinata (Rosana, 2007) metodologi penelitian merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukmadinata (Rosana, 2007) metodologi penelitian merupakan 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Sukmadinata (Rosana, 2007) metodologi penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsiasumsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Bandung, yaitu SMA Negeri 14 Bandung yang melibatkan 36 orang siswa untuk enam soal tes esai, 36

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK

SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PADA PRAKTIKUM PEMROGRAMAN WEB DI SMK Haryati 1, Syahrul 2 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Program PascasarjanaUniversitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Paradigma Penelitian Desain dan paradigma penelitian yang digunakan diadaptasi dari model pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari merumuskan masalah

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Atmini NIP

Oleh: Dwi Atmini NIP PEMBINAAN TERSTRUKTUR GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN BAGI GURU KELAS DI GUGUS PANTAI POPOH UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh: Dwi Atmini NIP. 19600517

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA Putriyani S STKIP Muhammadiyah Enrekang, Jalan Jend. Sudirman No. 17 Enrekang, Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari, BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang dikembangkan pada penelitian ini adalah menggunakan model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjenis deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat dari fakta-fakta

Lebih terperinci

Biogenerasi 1 (2) (2017) Biogenerasi. Jurnal Pendidikan Biologi.

Biogenerasi 1 (2) (2017) Biogenerasi. Jurnal Pendidikan Biologi. Biogenerasi 1 (2) (2017) Biogenerasi Jurnal Pendidikan Biologi http://www.jurnalbiogenerasi.co PENGEMBANGAN PERANGKAT ASSESMEN KINERJA PRAKTIKUM PRODI BIOLOGI Fitriyah Karmila, Khaerati Email Abstract

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jenis penelitian ini ditinjau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN Juniadi, Aisyah E. Palupi, Euis Ismayati S2 Pendidikan Teknologi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memungkinkannya pencatatan dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penelitian harus berdasarkan pada metode yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Kualitas tes berbentuk obyektif untuk kelas 1, validitas butir soal menunjukkan

BAB V PENUTUP. a. Kualitas tes berbentuk obyektif untuk kelas 1, validitas butir soal menunjukkan 119 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kualitas tes Ujian Kenaikan Kelas mata pelajaran Kemuhammadiyahan yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODEI PENELITIAN BAB III METODEI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di kota Cimahi untuk menguji cobakan produk instrumen penilaia autentik yang telah dikembangkan.

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT Nurul Septiana Prodi TBG Jurusan PMIPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangkaraya

Lebih terperinci

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment Fitrianto Eko Subekti 1, Eka Setyaningsih 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Univeritas Muhammadiyah Purwokerto

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian 36 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian pengembangan (research development). Penelitian pengembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode research and development(r&d) yang artinya penelitian dan pengembangan. Penelitian ini merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang menggambarkan pendekatan dan metode yang akan dipilih dalam penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris disebut Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian development/ penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat evaluasi yang meliputi kisi-kisi,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, jadi penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, jadi penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk 19 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu menjelaskan atau memaparkan data dari hasil penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SDN Perning yang terletak di Jl. Raya Perning Desa Perning, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Telp. (0343)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1 Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian dimana data penelitiannya berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan untuk meneliti tentang Perbandingan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Islam di Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Islam di Fakultas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang berjudul Hubungan Keaktifan Berorganisasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Islam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka

I. PENDAHULUAN. Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka untuk memajukan pendidikan di tingkat SMA, yaitu perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Metode ini memadukan penelitian dan pengembangan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi. Metode pengembangan dan validasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh informasi yang akurat tentang pengelolaan produktif berdasarkan Kurikulum Tingkat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester 24 BAB III METODE PENETILIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester genap SMAN 1 Tanjung Bintang pada tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 3 kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Dengan metode deskriptif ini peneliti menerangkan kondisi dari objek yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan instrumen penilaian sikap ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan: BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan: metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, rancangan penelitian, instrumen penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini yang dikembangkan adalah pembuatan rubrik

Lebih terperinci

Lita Destri Ningsih Isnani, M.Si

Lita Destri Ningsih Isnani, M.Si STUDI KOMPARATIF TINGKAT RELIABILITAS TES PRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA TES BENTUK URAIAN DENGAN MODEL PENSKORAN GPCM (GENERALIZED PARTIAL CREDIT MODEL) DAN PENSKORAN GRM (GRADED RESPONSE MODEL)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian yaitu di MA Negeri 1 Bandung yang beralamat di Jln. H. Alpi Cijerah Bandung. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci