Bab 2. Landasan Teori. Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, sema, yang bearti tanda atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Landasan Teori. Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, sema, yang bearti tanda atau"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori Dalam bab ini berisi tentang landasan teori, penulis akan memberikan sejumlah teori yang akan digunakan untuk menganalisis data yang ada di dalam bab ketiga. 2.1 Teori Semantik Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, sema, yang bearti tanda atau lambang, yang dimaksud dengan tanda di sini adalah tanda linguistik. Oleh karena itu semantik merupakan ilmu linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa (Chaer, 2009 : 2). Semantik sebagai pelafalan dari istilah la semantique adalah salah satu ilmu dan analisis tentang makna linguistik (Parera, 2004 : 42). Untuk pembagian semantik ke dalam ilmu bahasa, ahli semantik Ikegami (1991 : 19) juga mengatakan, 言語における意味の問題は 当然言語学の一部門として意味論の対象になる 意味論は 特に区別されるときは 言語学的な意味論 (linguistic semantics) 哲学的な意味論 (philosophical semantics) 一般意味論 (general semantics) というふうにそれぞれ呼ばれるが 多くはいずれの場合対しても 意味論 という名称使われる Terjemahan : Permasalahan arti dalam bahasa yang menjadi objek semantik adalah salah satu bagian dalam ilmu linguistik. Semantik yang secara khusus dibedakan sesuai dengan sebutannya menjadi semantik linguistik semantik filosifis, semantik umum, tetapi sering digunakan nama semantik dalam berbagai macam kesempatan dengan nama sebutannya. 15

2 Menurut Harley (1995 : 204), semantik adalah ilmu tentang makna, dan terkait erat dengan ilmu tentang konsep dan kategorisasi. Terdapat perbedaan antara aspek makna kata yang sebenarnya dan aspek perluasan makna dari kata. Pertama, arti sebuah kata dapat ditemukan dengan cara di mana kata tersebut telah melakat sampai mewakili jaringan makna dari segala sesuatu yang kita ketahui. Kedua, arti sebuah kata terurai menjadi serangkaian makna semantik Makna Denotatif dan Konotatif Makna kata dalam linguistik terbagi atas dua, yang pertama adalah kata yang tidak mengandung makna tambahan atau perasaan tambahan disebut makna kata denotatif, denotasi atau makna kata yang sebenarnya, sedangkan yang kedua adalah makna kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umum disebut makna konotatif, konotasi atau makna kiasan (Keraf, 2007 : 27-28) Makna Denotatif Imbuhan -de dalam kata denotatif memiliki arti tetap dan wajar sebagai mana adanya. Jadi denotatif adalah makna yang wajar, yang asli, yang muncul pertama, yang diketahui pada mulanya, makna sebagai adanya, dan makna sesuai kenyataannya (Parera, 2004 : 97-98). 16

3 Menurut Harley (1995 : 178), makna denotatif dari sebuah kata merupakan intinya, makna yang paling mendasar, semua orang mengerti dan setuju dengan makna kata secara denotatif. Contohnya, makna denotatif dari kata anjing merupakan makna inti dari kata anjing sebagai hewan, itu adalah hubungan antara kata dan kelas objek tersebut menunjuk. Pengertian makna denotatif menurut Keraf (2007 : 28), Makna denotatif disebut juga dengan beberapa istilah seperti: makna denotasional, makna kognitif, makna konseptual, makna ideasional, makna referansial, atau makna proposisional. Disebut makna denotasional, referansial, konseptual, atau ideasional, karena makna itu menunjuk (denote) kepada suatu referan, konsep atau ide tertentu dari suatu referen. Disebut makna kognitif karena makna itu bertalian dengan kesadaran atau pengetahuan; stimulus (dari pihak pembicara) dan respons (dari pihak pendengar) menyangkut hal - hal yang dapat dicerap pancaindria (kesadaran) dan rasio manusia. Dan makna ini juga disebut makna proposisional karena ia bertalian dengan informasi - informasi atau pernyataan - pernyataan yang bersifat faktual. Makna ini, yang diacu dengan bermacam - macam nama, adalah makna yang paling dasar pada suatu kata Makna Konotatif Imbuhan -ko dalam kata konotatif memiliki arti bersama yang lain, ada tambahan yang lain terhadap notasi yang bersangkutan. Jadi konotatif adalah makna dari kata yang asli atau makna denotatif yang telah memperoleh tambahan perasaan tertentu, emosi tertentu, nilai tertentu, dan rangsangan tertentu yang bervariasi dan juga tak terduga (Parera, 2004 : 97-98). 17

4 Menurut Harley (1995 : 178), makna konotatif dari sebuah kata merupakan makna implikasi sekunder, atau makna emotif atau makna evaluatif asosiasi, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda - beda akan makna konotatif. Contohnya, makna konotatif dari kata anjing, kemungkinan memiliki arti menyenangkan, menakutkan, atau berbau (busuk). Keraf (2007 : 29) menjelaskan pengertian dari makna konotatif, Konotasi atau makna konotatif disebut juga makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Makan konotatif adalah suatu jenis makna di mana stimulus dan respons mengandung nilai - nilai emosional. Makna konotatif sebagian terjadi karena pembicara ingin menimbulkan perasaan setuju tidak setuju, senang tidak senang dan sebagainya pada pihak pendengar; di pihak lain, kata yang dipilih itu memperlihatkan bahwa pembicaranya juga memendam perasaan yang sama Teori Analisis Medan Makna Harimurti dalam Chaer (2009 : 110), menyatakan bahwa medan makna (semantic field, semantic domain) adalah bagian dari sistim semantik bahasa yang menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam alam semesta tertentu dan direalisasikan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanya berhubungan. Pada awalnya konsep asosiasi makna dipelopori oleh Ferdinand de Saussure, disimpulkan adanya hubungan di antara seperangkat kata, misalnya dengan kata baik, kebaikan, memperbaiki, pembaikan, perbaikan atau satu, satuan, penyatu, persatuan, penyatuan, bersatu, pemersatu, kata - kata tersebut mempunyai asosiasi antar sesama (Parera, 2004 : 137). 18

5 Bally seorang murid Saussure dalam Parera (2004 : 138), menyatakan bahwa medan makna adalah satu jaringan asosiasi yang rumit berdasarkan pada similaritas atau kesamaan, kontak atau hubungan dan hubungan - hubungan asosiatif dengan penyebutan satu kata. Bally, seorang murid de Saussure, memasukan konsep medan asosiatif dan menganalisisnya secara mendetail dan terperinci. Bally melihat medan asosiatif sebagai satu lingkaran yang mengelilingi satu tanda dan muncul ke dalam lingkungan leksikalnya. Misalnya kata ox, ox menyebabkan orang berpikir tentang kata seperti cow, lalu orang akan berpikir tentang plow, strength, dan sebagainya. Dengan kata kerbau, mungkin seseorang akan berpikir tentang kekuatan atau kebodohan. Gambar 2.1 Medan Makna dari Bally Sumber: Parera (2004 : 138) 19

6 2.2 Teori Semiotik Kata semiotik berasal dari bahasa Yunani, semeion, yang berarti tanda, yang secara umum didefinisikan sebagai teori falsafah umum yang berkenaan dengan produksi tanda - tanda dan simbol - simbol sebagai bagian dari sistim kode yang secara sistematis digunakan untuk mengkomunikasikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia (Christomy, 2004 : 228). C.S.Morris dalam Christomy (2004 : 89), menjelaskan tiga dimensi dalam analisis semiotik, yaitu : 1 Sintaksis semiotik, berkaitan dengan analisis yang bersifat deskriptif mengenai tanda secara individual dan kombinasinya. 2 Semantik semiotik, berkaitan dengan analisis mengenai relasi antara tanda dan maknanya. 3 Pragmatik semiotik, berkaitan dengan analisis mengenai relasi antara tanda dan penggunanya. Menurut Peirce dalam Hoed (2008 : 18-19), tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain. Menurut Peirce, jagat raya ini terdiri atas tanda - tanda (signs). Dalam teori semiotik, dikenal proses semiotik, yakni proses pemaknaan dan penafsiran berdasarkan pengalaman budaya seseorang. Menurut Peirce dalam Christomy (2004 : 117), tanda melibatkan proses kognitif di dalam kepala seseorang dan proses itu dapat terjadi jika ada representamen, acuan dan interpretan. Dengan kata lain, sebuah tanda senantiasa memiliki tiga dimensi yang saling terkait, antara lain : 20

7 1 Representamen (R) atau sesuatu yang dapat dipersepsi (preceptiable), yaitu wajah luar tanda yang berkaitan dengan manusia secara langsung (sering disamakan dengan pengertian tanda ). 2 Objek (O) atau sesuatu yang mengacu kepada hal lain (referential), yaitu konsep yang dikenal oleh pemakai tanda berkaitan dengan representamen tersebut. 3 Interpretan (I) atau sesuatu yang dapat diinterpretasikan (interpretable), yaitu penafsiran lanjut oleh pemakai tanda, setelah representamen dikaitkan dengan objek. Gambar 2.2 Diagram Tiga Dimensi Tanda Sumber: Christomy (2004 : 117) Menurut Peirce dalam Christomy (2004 : ), tanda (representamen) mengacu kepada objeknya (denotatum) melalui tiga cara utama, yaitu : 1 Ikon adalah tanda hubungan antara representamen dan objeknya bersifat persamaan bentuk alamiah (keserupaan). 21

8 2 Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara representamen dan objeknya melalui cara penunjukkannya yang bersifat kausal atau hubungan sebab - akibat. 3 Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan antara representamen dan objeknya bersifat arbitrer dan berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat. Dari penjelasan tersebut, ada tiga contoh yang dapat dikemukakan, yaitu : 1 Asap yang kita lihat mengepul di kejauhan (R), dipersepsikan dan dirujuk pada suatu peristiwa kebakaran (O). Memperlihatkan (R) yang berkaitan langsung dengan (O), yang disebut dengan indeks. 2 Foto yang kita lihat (R), dirujuk pada sosok orang yang sesuai dengan foto tersebut (O). Memperlihatkan (R) yang mewakili (O), yang disebut dengan ikon. 3 Lampu merah pada rambu lalu lintas (R), kira rujuk pada makna atau konsep berhenti (O). Memperlihatkan (R) yang perujukannya pada (O) bersifat konvensional (disepakati oleh masyarakat), yang disebut simbol. (Christomy, 2004 : 55-56) Dari proses representamen dan objek, masih berlanjut pada proses penafsiran yang disebut interpretan (I), misalnya dari contoh yang pertama, (ada kebakaran) di daerah senen mungkin proyek senen banyak pedagang kelas menengah dan kecil yang rugi perekonomian terganggu, dan seterusnya (Christomy, 2004 : 56). 22

9 2.3 Konsep Kanji Mengenai pengertian dari kanji, Takebe (1993 : 4) mengemukakan, 漢字は意味を表します 漢字はその意味をその読み方がわかります 漢字の 口 の元は くちの絵でした, yang diterjemahkan menjadi, Kanji mengekspresikan arti. Dalam kanji, mengerti cara bacanya melalui arti dari kanji tersebut. Bentuk asli dari kanji kuchi 口 merupakan bentuk gambar dari sebuah mulut. Dalam pembentukannya, huruf kanji yang berasal dari China tersebut memiliki filosofi. Hal ini diungkapkan oleh Shimura (1990 : 21) menurutnya, また漢字の 哲学 の一語は, 十九世紀の日本の哲学者西周が漢字の 哲 ( 智慧 ) とこの古代ギリシャの Philosophia の智慧の象徴である学問学説の 学 を組み合わせて作られた比較的新しい言葉です この 哲学 の一語は漢字でありながら日本生まれの生粋の日本語です しかもこの 哲学 の一語は漢字の故郷である中国に逆輸出されて, 中国でも日本語の意味と全く同じ意味で使用されています ( 勿論, 発音は日本語とは異なります ) Terjemahan : Filosofi kanji Jepang yang muncul pada abad ke-19, merupakan suatu huruf baru yang secara ilmiah dapat ditelaah dengan logika dan dapat dibandingkan dengan filosofi huruf Yunani kuno. Seiring dengan berkembangnya huruf kanji, maka yang berkaitan dengan bahasa Jepang pun muncul. Walaupun huruf kanji tersebut dipinjam dari China, namun penggunaannya baik di China maupun di Jepang mempunyai arti yang sama (tentu saja pengucapan dalam bahasa Jepangnya berbeda). Dalam mempelajari kanji terdapat tiga unsur penting, yang dikenal dengan istilah Kei 形, On 音, I 意, yaitu bentuk, cara baca, dan arti. Sehingga dalam mempelajari kanji, berkaitan erat dengan bentuk (cara menulis), cara baca, dan juga arti dari kanji tersebut (Takebe, 1989 : 8). 23

10 Takebe (1989 : 9) menjelaskan perbedaan antara huruf romaji dan kanji dari segi makna yang terkandung di dalamnya, 文字を分類して表音文字と表意文子とし ローマ字や仮名文字は表音文字だとする そして 漢字は表意文字だとするから 漢字も文字の一種になる Terjemahan : Kalau mengelompokkan huruf menjadi Hyou On Moji dan Hyou I Moji, maka huruf romaji dan huruf kana merupakan hyou on moji. Kemudian, karena kanji merupakan hyou i moji, maka kanji pun menjadi salah satu jenis huruf yang memiliki karakteristik Teori Pembentukan Kanji Dalam bahasa Jepang, pembentukan kanji disebut Rikusho 六書, menurut Henshall (1998 : xvi), rikusho merupakan klasifikasi enam macam pembentukan dalam kanji, yang meliputi : 1. Pictograph atau Shoukei Moji 象形文字. Pada dasarnya menggambarkan bentuk dari suatu benda dan biasanya cukup sederhana. Contohnya: kanji ki (pohon) 木 dari bentuk, atau kanji me (mata) 目 dari bentuk. 2. Simbol atau Shiji Moji 指事文字. Pada dasarnya sebuah tanda yang menyatakan konsep yang abstrak dan umumnya cukup sederhana. contohnya: kanji ue (atas) 上 dari konsep, atau kanji mawasu (memutar) 回 dari konsep. 24

11 3. Ideograph atau Kai i Moji 会意文字. Pada dasarnya kombinasi bermakna antara dua atau lebih pictographs ataupun simbol, dan umumnya cukup sederhana. contohnya: kanji touge 峠, merupakan gabungan dari kanji ue (atas) 上, kanji shita (bawah) 下, dan kanji yama (gunung) 山. 4. Phonetic - Ideograph atau Keisei Moji 形声文字. Pada dasarnya merupakan kombinasi antara elemen makna (semantik) dengan elemen vokal (fonetik), umumnya menunjukkan sifat umum dari suatu benda yang diwakili tersebut dan umumnya bentuk tulisannya memberikan informasi yang lebih spesifik dengan menambahkan vokal atau bunyi suara untuk menyatakan cara pengucapan (lafal) dari kata deskriptif. Contohnya: kanji sosogu (menuang) 注 memiliki element semantik kanji mizu (air) 氵 dan element fonetik kanji nushi (tuan atau pemilik) 主. Contoh tambahan mengenai pembentukan keisei moji, dikemukakan oleh Mitamura (1997 : xvi) kanji hareru (cerah) 晴, kanji kiyoui (suci) 清 dan kanji kuwashi (jiwa) 精, ketiga kanji tersebut terbentuk dari kanji dasar yang sama, yaitu kanji aoi (biru) 青 (sebagai fonetik) dan digabungkan dengan bushu masing - masing tersebut (sebagai semantik), maka akan menghasilkan kanji yang berbeda tetapi memiliki bunyi yang sama secara on yomi, yaitu sei セイ. 25

12 5. Karakter yang meminjam arti dan cara pengucapan atau Tenchu Moji 転注文字. Pada dasarnya ini merupakan kanji yang arti atau cara pengucapannya (lafal) berubah, sebagai akibat dari peminjaman. Contohnya: kanji katana (pedang) 刀 memiliki makna yang diasosiasikan dengan kanji kiru (memotong) 切 dan kanji tanoshi (menyenangkan) 楽しい memiliki makna yang diasosiasikan dengan kanji ongaku (musik) 音楽. 6. Secara fonetik meminjam karakter atau Kasha Moji 仮借文字. Pada dasarnya karakter yang dipinjam berdasarkan fonetik atau secara bunyi cara baca kanji yang terdengar seperti alfabetnya. Contohnya: kata Amerika menjadi kanji 亜米利加, yang dibaca secara satu per satu berdasarkan bunyi kanjinya menjadi A-me-ri-ca, dan kata Budda menjadi kanji 仏陀, yang dibaca secara satu per satu berdasarkan bunyi kanjinya menjadi Bud-da Bushu Kanji Meskipun dalam beberapa kanji yang sederhana, seperti pictograph dan simbol, pada dasarnya berkarakter elemen tunggal, tetapi kebanyakan kanji menggabungkan dua atau lebih elemen. Dalam hampir semua pembentukan, ada satu elemen kunci yang dikenal dengan radikal atau bushu 部首, yang menunjukkan sifat umum dari karakter. Radikal ini digabungkan dengan satu atau lebih elemen kanji lainnya, 26

13 agar dapat memberikan informasi yang lebih spesifik, baik secara secara makna (semantik) maupun secara fonetik (Henshall, 1998 : xix). Menurut Henshall (1998 : xx), ada tujuh posisi dasar di mana radikal dapat digunakan, seperti yang dijelaskan di bawah ini : 1. Hen へん atau Ben べん merupakan bushu yang terletak di sebelah kiri. Contohnya : bushu hito (orang) イ digabungkan dengan kanji tatsu (berdiri) 立 menjadi kanji kurai (pangkat atau kira - kira ) 位, yang memberikan makna orang yang berdiri dalam suatu barisan. Bushu hito yang berada di sebelah kiri disebut ninben. 2. Tsukuri つくり atau Zukuri づくり merupakan bushu yang terletak di sebelah kanan. Contohnya : bushu boku (memaksa) 攵 dalam kanji matsuri (pemerintahan) 政 merupakan penggabungan dengan kanji tadashi (benar) 正, yang memberikan arti menegakkan kebenaran atau membuat sesuatu menjadi benar. Bushu boku yang berada di sebelah kanan disebut bokuzukuri. 3. Kanmuri かんむり merupakan bushu yang terletak di bagian atas atau mahkota. Contohnya : bushu ana (lobang atau rongga) 穴 dalam kanji sora (langit) 空 merupakan penggabungan dengan kanji takumi (keahlian atau ide) エ, yang secara fonetik memberikan arti sesuatu yang terbuka. bushu ana tersebut disebut kanmuri. 27

14 4. Ashi あし atau shita した merupakan bushu yang terletak di bagian bawah atau kaki. Contohnya : bushu kokoro (perasaan) 心 dalam kanji shinobu (menanggung atau menahan) 忍 merupakan penggabungan dengan kanji ha (ujung dari suatu pedang) 刃, yang memberikan makna secara fonetik menanggung atau menahan, yang secara konotasi sesuatu yang menyakitkan dan tidak menyenangkan. Bushu kokoro yang terletak di bawah disebut shitagokoro. 5. Tare たれ atau dare だれ merupakan bushu yang menggantung. Contohnya : bushu gen (bangunan) 广 dalam kanji mise (toko) 店 merupakan penggabungan dengan kanji shimeru (menempati) 占, yang memberikan makna secara fonetik menampilkan sesuatu. Bushu gen ini disebut madare. 6. Nyoo にょお merupakan bushu yang berbentuk seperti huruf L. Contohnya : bushu perpindahan 辶 dalam kanji susumu (kemajuan) 進 merupakan penggabungan dengan kanji tori 隹, yang memberikan arti berpindah atau bergerak maju seperti burung. Bushu perpindahan ini disebut shinyoo atau shinyuu. 7. Kamae かまえ atau gamae がまえ merupakan bushu yang terletak di bagian luar atau bingkai. Contohya : bushu kado (gerbang) 門 yang digabungkan dengan kanji hi (hari) 日 menjadi kanji aida (periode atau jangka waktu) 間. Bushu kado tersebut disebut kadogamae. 28

15 Gambar 2.3 Tujuh Posisi Dasar dari Bushu Sumber: Konsep Pembentukan Kanji Tera 寺 Kanji tera 寺 terbentuk dari gabungan dua kanji dasar. Gabungan dua kanji tersebut masing - masing memiliki arti yang saling melengkapi, sehingga membentuk makna baru yang disebut dengan tera 寺. Menurut Takebe (1993 : 12), pembentukan kanji tera 寺 adalah sebagai berikut, 土 は つち です 寸 は て で 手 と同じです 手の上に土を置けば その手を動かすことができません 寺の中では 動くことができません 寺のお坊さん いつも座っています いつも座っていて 考えています それが寺です Terjemahan : Kanji tsuchi 土 merupakan tanah. Kanji sun 寸 adalah tangan, yang sama dengan kanji te 手. Apabila di atas sebuah tangan diletakan tanah, maka tidak akan bisa menggerakan tangan tersebut. Di dalam kuil, tidak bisa bergerak. Para pendeta di kuil selalu duduk dengan tenang. Mereka selalu duduk dan berpikir. Itu merupakan tera 寺. 29

16 Gambar 2.4 Pembentukan Kanji Tera 寺 Sumber: Takebe (1993 : 12) Melihat gambar dari filosofi pembentukan kanji tera 寺 di atas, dapat dianalisis bahwa kanji tera 寺 bukan sekedar huruf saja, tetapi merupakan suatu tanda bahasa atau huruf yang memiliki makna. Sesuai dengan pendapat Todo dalam Nandi (2003 : 4), bahwa kanji adalah gambar atau lambang tulisan yang mempunyai arti. Demikian juga dengan kanji tera 寺, merupakan lambang atau tanda yang berada di sekitar manusia dan lambang atau tanda tersebut memiliki arti. Kanji tera 寺 sebagai tanda atau lambang, terbentuk dari filosofi sebuah tangan yang terkubur di bawah tanah. Sehingga dalam pembentukannya, kanji tsuchi 土 berada di atas kanji sun 寸, untuk melambangkan makna tidak bergerak atau suatu kegiatan yang dilakukan dengan keheningan dan ketenangan. Makna tersebut untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan para biksu di dalam kuil. Dari gabungan kedua kanji tersebut, membentuk satu kanji baru dengan makna baru yang dapat ditelaah dengan logika. 30

17 Pendapat yang sama tentang kanji, juga dikemukakan oleh Satake (2005 : 69), menurutnya, 漢字はその一字竹でなんらかの意味を表すので表意文字と呼ばれている ただ 密には 意味を表しているというよりも 一定の意味をもった語をあらわしているというべきである Terjemahan : Kanji yang menunjukkan arti bukanlah dari satu huruf saja, melainkan menunjukkan arti dari keseluruhan huruf yang ada, yang disebut juga ideogram. Maka dalam ideogram bukan hanya menunjukkan arti dari huruf tersebut, tetapi menunjukkan makna yang lebih dari huruf tersebut. Dari pernyataan di atas tersebut, dapat dijelaskan bahwa makna dari kanji tera 寺 bukan hanya dari satu huruf kanji pembentuknya saja, tetapi dari gabungan keseluruahan kanji yang membentuknya, yaitu kanji tsuchi 土 dan kanji sun 寸. Karena jika hanya dari kanji tsuchi 土 ataupun hanya dari kanji sun 寸, hanya akan memberikan arti sebuah tanah atau ukuran saja. Akan tetapi setalah kanji tsuchi 土 digabungkan dengan kanji sun 寸, barulah akan membentuk sebuah arti yang sebenarnya dari kanji tera 寺. Oleh karena itu, makna dari pembentukan sebuah kanji harus dilihat dari gabungan keseluruhan kanji yang membentuknya. Salah satu unsur kanji yang membentuk kanji tera 寺 adalah kanji tsuchi 土, Menurut Takebe (1993 : 130), filosofi pembentukan kanji tsuchi 土 adalah sebagai berikut, 31

18 土 の下 一 は じめん です 地面から くさ が出ます 上の 十 では 縦画が くき で 横画が 2 枚の は です これが二つあれば 花 茶 の上のサイン ( くさ ) と同じです Terjemahan : Kanji 一 yang berada di bawah kanji tsuchi 土 adalah permukaan tanah. Dari permukaan tanah keluar rumput. Dalam kanji 十, yang berada di atas adalah garis vertikal merupakan batang atau tangkai, dan dua buah garis horizontal merupakan daun. Jika daunnya ada dua buah maka sama dengan tanda yang berada di atas kanji hana (bunga) 花 dan kanji cha (teh) 茶 atau (rumput). Gambar 2.5 Pembentukan Kanji Tsuchi 土 Sumber: Takebe (1993 : 130) Berdasarkan dari pembentukan kanji tsuchi 土 tersebut, terlihat bahwa kanji tsuchi 土 berhubungan dengan sesuatu yang tumbuh berdiri secara tegak lurus ke atas, seperti sebuah rumput. garis horizontal yang berada di bawah merupakan inerpretasi gambar dari permukaan sebuah tanah, sedangkan garis horizontal yang berada di atas merupakan gambar dari daun yang menjulur ke sebelah kiri dan kanan. Garis vertikal yang berada di tengah merupakan gambar dari batang tumbuhan. Dari pembentukan kanji tsuchi 土 tersebut, berkaitan dengan kanji tera 寺. Menurut Halpern (1995 : 1577), berdasarkan dari segi makna kata, kanji tsuchi 土 memiliki makna digunakan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan bumi dan berhubungan dengan sesuatu yang dibangun di atas tanah. Dari dua 32

19 makna kata tersebut, terlihat bahwa kanji tsuchi 土 dapat digunakan untuk menandakan sesuatu yang dibangun di atas permukaan tanah, yaitu sebuah bangunan. Arti harafiah dari kanji tera 寺 adalah kuil, yang mana merupakan sebuah bangunan yang dibangun di atas permukaan tanah. Sehingga kanji tsuchi 土 dapat digunakan untuk memperjelas arti dari dari kanji tera 寺. Unsur kanji kedua yang membentuk kanji tera 寺 adalah kanji sun 寸. Berdasarkan pembentukan kanji sun 寸, yang dikemukakan oleh Tomono (1991 : 95), menurutnya, 手首から脈つばまでの長さを表した字 一寸はやく三センチメートル, yang diterjemahkan menjadi, Huruf yang menyatakan panjangnya jarak dari pergelangan tangan hingga ujung nadi. Satu sun kurang lebih panjangnya sekitar tiga centimeter. Pendapat yang sama mengenai kanji sun 寸 dalam pembentukan kanji tera 寺, yang dikemukakan oleh Takebe (1993 : 12), menurutnya, 寸 は て で 手 と同じです, yang diterjemahkan menjadi, Kanji sun (ukuran) 寸 adalah tangan, yang sama dengan kanji te (tangan) 手. Gambar 2.6 Pembentukan Kanji Sun 寸 Sumber: Tomono (1991 : 95) 33

20 Garis vertikal dan garis horizontal merupakan jarak dari pergelangan tangan hingga titik urat (nadi), dan garis titik di dalamnya merupakan titik urat (nadi) yang terletak di pergelangan tangan. Dari pembentukan di atas terlihat bahwa kanji sun 寸 terbentuk dari sebuah tangan. Meskipun kanji tera 寺 merupakan pembentukan dari kanji tsuchi 土 dan kanji sun 寸, akan tetapi kanji sun 寸 berkaitan dengan kanji te 手 dari segi filosofi pembentukannya. Menurut Takebe (1993 : 21), filosofi pembentukan kanji te 手 adalah sebagai berikut, 漢字の 手 は て ( 右手 ) の絵です 下の 一 は 小指と親指です 上の 一 は 薬指と人さし指です 中指はまんなかにあります 中指に ゆびわ があります それが ノ ( シの一部 ) です 中指と腕が 縦の棒です ( 少し曲がります ) Terjemahan : Kanji te 手 merupakan gambar dari tangan (tangan kanan). Garis horizontal 一 yang berada di bawah, merupakan jari kelingking dan jari jempol. Garis horizontal 一 yang berada di atasnya, merupakan jari manis dan jari telunjuk. Jari tengah tepat berada di tengah. Di jari tengah terdapat cincin. Itu merupakan ノ (bagian dari シ ). Jari tengah dan lengan merupakan garis vertikal (yang sedikit membengkok). Gambar 2.7 Pembentukan Kanji Te 手 Sumber: Takebe (1993 : 21) 34

21 Berdasarkan dari pembentukan kanji te 手 tersebut, terlihat bahwa kanji te 手 merupakan interpretasi dari gambar sebuah tangan. Yang terbentuk dari tangan kanan dengan garis horizontal yang berada di paling bawah merupakan jarak dari jari kelingking hingga jari jempol. Garis horizontal yang berada di tengah merupakan jarak dari jari manis hingga jari telunjuk. Garis diagonal yang berada di paling atas merupakan sebuah cincin yang diletakkan di jari tengah, dan garis vertikal yang sedikit membengkok di ujungnya merupakan garis dari jari tengah hingga lengan. Dari pendapat kedua tokoh mengenai pembentukan kanji te 手 dan pembentukan kanji sun 寸 tersebut, dapat dijelaskan bahwa kanji sun 寸 yang juga terbentuk dari filosofi gambar sebuah tangan tersebut, memiliki makna tangan. Sehingga dapat diasosiasikan sama dengan kanji te 手. Oleh sebab itu dalam pembentukan kanji tera 寺, kanji sun 寸 dan kanji te 手 adalah sama. Sehingga kanji sun 寸 dapat digunakan untuk memperjelas arti dari kanji tera 寺. 35

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori

Bab 2. Landasan Teori. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori yang berkaitan dengan analisis data. Teori yang akan digunakan adalah konsep kanji, rikusho, konsep bushu, dan teori semantik. 2.1 Konsep

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan adalah konsep dalam bahasa Jepang, konsep kanji, teori pembentukkan kanji (rikusho) dan nikuzuki

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan

Bab II. Landasan Teori. Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan Bab II Landasan Teori Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji, teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan penulis gunakan untuk

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan penulis gunakan untuk Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan penulis gunakan untuk menganalisis. Pada bab ini penulis akan menguraikan apa itu semantik, semiotik, teori kanji, teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. yaitu semantik, semiotik, konsep kanji, teori pembentukan kanji (rikusho), bushu

Bab 2. Landasan Teori. yaitu semantik, semiotik, konsep kanji, teori pembentukan kanji (rikusho), bushu Bab 2 Landasan Teori Bab ini menjelaskan teori-teori yang akan digunakan. Teori yang akan digunakan yaitu semantik, semiotik, konsep kanji, teori pembentukan kanji (rikusho), bushu kemonohen dan konsep

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data.

Bab 2. Landasan Teori. tersebut digunakan untuk menganalisis korpus data. Bab 2 Landasan Teori Teori yang akan digunakan untuk mendasari penulisan analisi dalam bab ini adalah pengertian kanji, teori pembentukan kanji Rikusho ( 六書 ), teori ukanmuri, teori semantik, teori semiotika,

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori. dikomunikasikan melalui bahasa. Seorang ahli semantik modern, Ichiro (1991:1-3), yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Bab 2 Landasan Teori. dikomunikasikan melalui bahasa. Seorang ahli semantik modern, Ichiro (1991:1-3), yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Semantik Menurut Saeed (2003:3), semantik adalah ilmu yang mempelajari makna yang dikomunikasikan melalui bahasa. Seorang ahli semantik modern, Ichiro (1991:1-3), mengemukakan

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KANJI KARUI ( 軽い ), KOROBU ( 転ぶ ), Yu ( 輸 ), RIN ( 論 ) YANG MEMILIKI Bushu Kuruma

ANALISIS MAKNA KANJI KARUI ( 軽い ), KOROBU ( 転ぶ ), Yu ( 輸 ), RIN ( 論 ) YANG MEMILIKI Bushu Kuruma ANALISIS MAKNA KANJI KARUI ( 軽い ), KOROBU ( 転ぶ ), Yu ( 輸 ), RIN ( 論 ) YANG MEMILIKI Bushu Kuruma Felicia Japanese Department, Faculty of Humanities, Bina Nusantara University Jln. Kemanggisan Ilir III

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa:

Bab 2. Landasan Teori. dapat diartikan begitu saja. Inoue (1989 : 70) menyatakan bahwa: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Kanyouku 慣用句 Dalam bahasa Jepang, penggunaan kanyouku 慣用句 dapat ditemukan dalam percakapan sehari-hari. Kanyouku 慣用句 sendiri sering disalah artikan. Pada umumnya, petutur

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho

Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat. Tabel Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho Hasil dari analisis penulis pada bab 3 kanji yang menggunakan teori rikusho dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.15 Kanji yang Menggunakan Teori Rikusho No Teori Rikusho Jumlah kanji yang menggunakan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang akan dianalisis adalah kanji yang memiliki unsur tera 寺, berdasarkan

Bab 3. Analisis Data. yang akan dianalisis adalah kanji yang memiliki unsur tera 寺, berdasarkan Bab 3 Analisis Data Dalam analisis data di bab tiga ini, penulis akan menjelaskan mengenai analisis korpus data yang ada dihubungkan dengan teori - teori pada bab sebelumnya. Data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. kanji yang sama-sama mempunyai fungsi untuk melawan-katakan makna kata kanji

Bab 2. Landasan Teori. kanji yang sama-sama mempunyai fungsi untuk melawan-katakan makna kata kanji Bab 2 Landasan Teori Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis perbedaan pemakaian antara tiga kanji yang sama-sama mempunyai fungsi untuk melawan-katakan makna kata kanji lain yang menyertainya,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi pembelajar yang berasal dari negara yang tidak mempelajari kanji ( 非漢字圏 )seperti orang Indonesia, kanji merupakan salah satu huruf yang dirasa sulit, karena jumlahnya

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencangkup teori

Bab 2. Landasan Teori. digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencangkup teori Bab 2 Landasan Teori Untuk mendukung analisa, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencangkup teori semantik, teori semiotik, konsep kanji,

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3.

Bab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3. Bab 2 Landasan Teori Dalam bab dua ini akan dibahas mengenai beberapa teori yang berhubungan dengan semantik yang meliputi makna dan majas disertai dengan pengkajian puisi. Hal tersebut untuk mendukung

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Sebelum berusaha untuk dapat memahami makna haiku yang rumit, maka kita harus

Bab 2. Landasan Teori. Sebelum berusaha untuk dapat memahami makna haiku yang rumit, maka kita harus Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Sebelum berusaha untuk dapat memahami makna haiku yang rumit, maka kita harus memahami pengertian dari makna itu sendiri sebagai dasar dari analisis. Teori dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB 2. yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori

BAB 2. yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam Bab 2 yang berisi landasan teori ini, penulis akan memberikan teoriteori yang digunakan untuk menganalisis data untuk bab selanjutnya. Teori-teori yang digunakan adalah teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Bab ini akan mengulas teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data yang

Bab 2. Landasan Teori. Bab ini akan mengulas teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data yang Bab 2 Landasan Teori Bab ini akan mengulas teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data yang terdapat di dalam bab 3. Karena penelitian ini menganalisa makna arti nama yang terkait dengan alur cerita,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI OLEH HELDA DEWI ARINDAH NIM 105110200111005 PROGRAM STUDI S1 SASTRA

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang kaya dengan jenis huruf. Huruf-huruf dalam bahasa Jepang terdiri dari empat jenis, yaitu: romaji, hiragana yang digunakan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu komponen yang digunakan antara satu manusia dengan manusia lain untuk saling berinteraksi. Dengan adanya bahasa, seseorang dapat saling

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai media untuk menyampaikan suatu gagasan, pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang digunakan manusia dapat

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro

Bab 3. Analisis Data. Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro Bab 3 Analisis Data Pada bab ini, penulis akan menganalisis kanji-kanji yang memiliki bushu kokoro 心 melalui makna Denotasi dan makna Konotasi secara semantik dan analisis medan makna yang akan dihubungkan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Kanji 漢字は中国で産まれた文字である その歴史は古く 今から 3000 年以上も前の段の時代の文字 ( 甲骨文字 ) が残っている (Satake Hideo & Satake Kuniko, 2005 : 37) Kanji merupakan huruf yang lahir di China. Sejarah tersebut

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. suatu teori untuk dapat mengetahui makna dari warna yang bersangkutan dan

Bab 2. Landasan Teori. suatu teori untuk dapat mengetahui makna dari warna yang bersangkutan dan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Untuk dapat memahami makna yang terkandung di dalam suatu warna diperlukan suatu teori untuk dapat mengetahui makna dari warna yang bersangkutan dan menggambarkannya

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. meneliti makna dalam lagu Tears. Peneliti akan menggunakan berbagai teori yang

Bab 2. Landasan Teori. meneliti makna dalam lagu Tears. Peneliti akan menggunakan berbagai teori yang Bab 2 Landasan Teori Bab dua ini akan membahas landasan landasan teori yang akan digunakan untuk meneliti makna dalam lagu Tears. Peneliti akan menggunakan berbagai teori yang berkaitan dengan lagu Tears

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan

Lebih terperinci

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA 0911120097 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LAILA TURROHMAH

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM

GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI. OLEH : Chandra Maulanna NIM GISEIGO PADA KOMIK YU-GI-OH! Vol. 38 KARYA KAZUKI TAKAHASHI SKRIPSI OLEH : Chandra Maulanna NIM 115110200111042 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA 2015 ABSTRAK Maulanna,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA 105110201111014 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. berarti. Istilah semantik berpadanan dengan kata semantique dalam bahasa Perancis

Bab 2. Landasan Teori. berarti. Istilah semantik berpadanan dengan kata semantique dalam bahasa Perancis Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Semantik Kata semantik berasal dari kata Yunani, semainen yang artinya bermakna atau berarti. Istilah semantik berpadanan dengan kata semantique dalam bahasa Perancis yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu

Bab 2. Landasan Teori. dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori kanyouku 慣用句 Kanyouku 慣用句 adalah suatu ungkapan yang maknanya tidak dapat diturunkan dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu makna

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI Oleh David Setyawan 0911121003 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan digunakan untuk menganalisa data pada bab selanjutnya. Teori yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang akan digunakan untuk menganalisa data pada bab selanjutnya. Teori yang BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab 2 yang berisikan landasan teori ini, penulis untuk memberikan teoriteori yang akan digunakan untuk menganalisa data pada bab selanjutnya. Teori yang digunakan oleh penulis

Lebih terperinci

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk orang Indonesia. Akan tetapi di Indonesia hanya mempunyai satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. termasuk orang Indonesia. Akan tetapi di Indonesia hanya mempunyai satu jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kini banyak diminati oleh orang asing termasuk orang Indonesia. Akan tetapi di Indonesia hanya mempunyai satu jenis huruf

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku Bab 2 Landasan Teori Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku Nihongo Through Newspaper Articles. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan beberapa teori seperti,

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH ANALISIS KESALAHAN PENGUCAPAN INTONASI JODOUSHI でしょう PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA KARYA ILMIAH OLEH YEKTI SULISTIYO NIM 105110207111004 PROGRAM STUDI S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Dan untuk melakukan hal tersebut, bahasa adalah aspek penting yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. antara anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. antara anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan objek kajian linguistik dan sangatlah beraneka ragam. Masing-masing bahasa memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Bahasa juga merupakan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016 LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI Skripsi Sarjana yang berjudul : A N A L I S I S K O N S E P E M O S I P A D A T O K O H H A K I M D E C I M D A L A M F I L M ANIMASI DEATH PARADE Telah diuji dan diterima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kontrastivitas Kata Majemuk Bahasa Jepang dan Bahasa Bali. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antarunsur dan makna kata majemuk bahasa Jepang dan bahasa Bali serta

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan beberapa teori dari para ahli yang akan

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan beberapa teori dari para ahli yang akan Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan beberapa teori dari para ahli yang akan menjadi landasan dasar teori yang mendukung analisis pada bab 3. 2.1 Teori Semantik Semantik merupakan

Lebih terperinci

INTERPRETASI MAKNA KANJI YANG MEMPUNYAI KARAKTER DASAR SANZUI SKRIPSI OLEH RAHADIAN PRATAMA PUTRA NIM

INTERPRETASI MAKNA KANJI YANG MEMPUNYAI KARAKTER DASAR SANZUI SKRIPSI OLEH RAHADIAN PRATAMA PUTRA NIM INTERPRETASI MAKNA KANJI YANG MEMPUNYAI KARAKTER DASAR SANZUI SKRIPSI OLEH RAHADIAN PRATAMA PUTRA NIM 105110201111007 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI.

KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI. KESALAHAN PENGGUNAAN I-KEIYOUSHI DAN NA- KEIYOUSHI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI Oleh: PUNGKI APRIYANDI NIM 0911120157 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

DEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM

DEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM DEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM 0911120086 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci