Laporan Kinerja Tahunan (Tahun 2014) BABI PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Kinerja Tahunan (Tahun 2014) BABI PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Tahunan sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu etintas akuntabilitas kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah yang menyelenggarakan tugas pembantuan pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah atas penggunaan anggaran belanja daerah yang telah dialokasikan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Laporan kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2014 disusun sesuai dengan amanah yang dikandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan ini, sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan amanat dalam rangka pencapaian misi yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai wujud komitmen kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terhadap Bupati Bantul dalam meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja dalam pencapaian target 1

2 kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja dengan mencantum target kinerja dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun Selain itu Laporan Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2014 juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas apa yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagai bagian dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Melalui penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2014 diharapkan dapat memberi informasi yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai bahan evaluasi berkesinambungan dalam meningkatkan kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah; 2. Menginformasikan atas pencapaian target kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja kepada pemberi mandat dalam hal ini adalah Bupati Bantul. 1.2 Gambaran Umum Organisasi Dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah telah dibentuk organisasi perangkat daerah berdasarkan Peraturan 2

3 Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah salah satunya sebagai unsur pelaksana di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang merupakan gabungan dari Bagian Keuangan yang membidangi pengelolaan keuangan daerah, Bagian Perlengkapan yang membidangi pengelolaan aset/kekayaan daerah dan Dinas Pendapatan Daerah yang membidangi pengelolaan pendapatan daerah. Dalam perkembangan kebutuhan, karakteristik, kemampuan dan potensi daerah guna mendukung terselenggaranya pemerintahan dan pembangunan didaerah maka dilaksanakan penataan kelembagaan dengan ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah tertanggal 29 Desember 2011, nomenklatur Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diubah atau diganti menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai organisasi perangkat daerah melaksanakan urusan otonomi daerah pada bidang administrasi keuangan daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. Dalam melaksanakan urusan pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset 3

4 Daerah memiliki 3 (tiga) fungsi yang melekat yaitu Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai: 1. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah; 2. Pembantu pengelola barang daerah (Sekretaris Daerah sebagai Pengelola Barang Daerah); dan 3. Pengguna anggaran/pengguna barang daerah. Ke-tiga fungsi tersebut diatas menunjukkan adanya pelimpahan wewenang dari Bupati Bantul selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan barang daerah kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk mengelola keuangan dan barang daerah. Pelimpahan wewenang tersebut ditetapkan dengan keputusan Bupati Bantul berdasarkan prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima atau mengeluarkan uang. Berdasarkan Keputusan Bupati Bantul Nomor 113 Tahun 2014 tentang Penunjukkan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Tahun Anggaran 2014 sebagai pengganti Keputusan Bupati Bantul Nomor 8 Tahun 2014, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) selaku PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) menerima pelimpahan wewenang dalam pengelolaan keuangan daerah memiliki tugas sebagai berikut: 1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; 2. Menyusun rancangan APBD dan perubahan APBD; 3. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; 4. Melaksanakan fungsi BUD (Bendahara Umum Daerah); 4

5 5. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan 6. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan fungsi sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD) telah menunjuk pejabat di lingkungan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku kuasa BUD. Penunjukkan tersebut telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Bantul. Adapun sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang terdapat pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan kompilasi dari ke tiga instansi (yaitu Dinas Pendapatan, Bagian Keuangan dan Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah ) tersebut serta ditambah dengan pengadaan berbagai sarana dan prasarana yang dilaksanakan dari tahun 2009 s/d tahun Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul pada Bagian Keempatbelas Paragraf 1 dan Pasal 30, susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, terdiri atas sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, terdiri atas : 5

6 1. Sub. Bagian Umum; 2. Sub. Bagian Program; dan 3. Sub. Bagian Keuangan. c. Bidang Pendaftaran dan Penetapan, terdiri atas : 1. Seksi Pendataan, Pendaftaran dan Pelayanan; 2. Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan; dan 3. Seksi Penetapan. d. Bidang Penagihan, terdiri dari 1. Seksi Penagihan dan Piutang; 2. Seksi Keberatan; dan 3. Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan. e. Bidang Anggaran, terdiri atas : 1. Seksi Perencanaan Anggaran; dan 2. Seksi Bidang Pengendalian Anggaran; f. Bidang Belanja, terdiri atas : 1. Seksi Belanja Tidak Langsung; dan 2. Seksi Belanja Langsung. g. Bidang Akuntansi, terdiri atas : 1. Seksi Pembukuan; dan 2. Seksi Pengolahan Data dan Laporan. h. Bidang Aset, terdiri atas : 1. Seksi Inventarisasi dan Penghapusan; 2. Seksi Penilaian dan Optimalisasi; dan 3. Seksi Pengolahan Data dan Pengendalian. i. UPT j. Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun bagan susunan organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan lampiran Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 sebagai berikut : 6

7 Kepala Dinas Drs. Didik Warsito, MSi Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Umum Sub Bagian Program Sub Bagian Keuangan dan Aset Bidang Pendaftaran dan Penetapan Bidang Penagihan Bidang Anggaran Bidang Perbendaharaan Bidang Akuntansi Bidang Aset Seksi Pendataan, Pendaftaraan dan Pelayanan Seksi Penagihan dan Piutang Seksi Perencanaan Anggaran Seksi Belanja Tidak Langsung Seksi Pembukuan Seksi Inventarisasi & Penghapusan Seksi Verifikasi dan Informasi Pendapatan Seksi Keberatan Seksi Pengendalian Anggaran UPT SeksiBelanja Langsung Seksi Pengolahan Data dan Laporan Seksi Penilaian & Optimalisasi Seksi Penetapan Seksi Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Penindakan SeksiPengolahan data dan Pengendalian 7

8 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Ketugasan dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintahan Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. 1.4 Tugas, Pokok dan Tata Kerja Tugas, pokok dan tata kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Ketugasan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam Pemerintah yaitu melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pengelolaan keuangan dan aset; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan aset; 4. Melaksanakan kesekretariatan Dinas; dan 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 8

9 1.5 Landasan Hukum Sebagai dasar penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut: a) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; c) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah; d) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; e) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; f) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Penyusunan Kiuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; g) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; h) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; i) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberap kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9

10 j) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama; k) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; l) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Tahun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Tahun ; m) Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan ; n) Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah ; o) Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2014; 10

11 p) Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014; q) Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul; r) Peraturan Bupati Bantul Nomor 73 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedure Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah ; s) Peraturan Bupati Bantul Nomor 78 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014; t) Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun ; u) Peraturan Bupati Bantul Nomor 54 Tahun 2014 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014; v) Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Nomor 94/07/DPPKAD/2014; 1.6 Keadaan Pegawai Berdasarkan data kepegawaian per 31 Desember 2014 pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdapat 144 orang terdiri dari sebagai berikut : PNS sebanyak 129 orang; Tenaga Alih Dayasebanyak 6 orang; Tenaga Kebersihan sebanyak 2 orang; 11

12 Petugas pemungut pajak restoran sebanyak 2 orang; Petugas pemungut pajak mineral bukan logam dan batuan sebanyak 4 orang. Keadaan pegawai negeri sipil per 31 Desember 2014 pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dapat dilihat sebagai berikut: Keadaan pegawai negeri sipil berdasarkan jabatan struktural dan jabatan fungsional sebagai berikut: (lihat Tabel 1.1) Tabel 1.1 Keadaan Pegawai Negeri Sipil DPPKAD No Jabatan Struktural Eselon Formasi Jumlah Kepala Dinas II b Sekretaris III a Kepala Bidang III b Kepala Seksi/Kepala Sub Bagian IV a Fungsional Khusus Arsiparis Fungsional Umum Sumber Data : Sub. Bag. Umum, data per 31 Des 2014 Riil Jumlah Keadaan pegawai negeri sipil berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut: (lihat Tabel 1.2 dan gambar grafik 1.1) 12

13 Tabel 1.2 Komposisi PNS DPPKAD Berdasarkan Tingkat Kependidikan No Pendidikan Jumlah % Pasca Sarjana Sarjana Sarjana Muda SMA/SMA Kejuruan SMP SD 1 1 Jumlah Sumber Data : Sub. Bag. Umum, data per 31 Des 2014 SMP 2% SMA/SMA Kejuruan 37% Pasca Sarjana 9% SD 1% Sarjana Muda 7% Sarjana 44% Gambar Grafik 1.2 Kompoisisi PNS DPPKAD berdasarkan Tingkat Pendidikan Keadaaan pegawai negeri sipil berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut: (lihat tabel 1.3 dan gambar grafik 1.2) 13

14 Tabel 1.3 Komposisi PNS DPPKAD Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 80 2 Perempuan 49 Jumlah 129 Sumber Data : Sub. Bag. Umum, data per 31 Des 2014 Perempuan 38% Laki-laki 62% Gambar Grafik 1.3 Komposisi PNS DPPKAD berdasarkan Jenis Kelamin Keadaan pegawai negeri sipil berdasarkan golongan ruang sebagai berikut: (lihat tabel 1.4 dan gambar grafik 1.3) Tabel 1.4 Komposisi PNS DPPKAD Berdasarkan Golongan No U r a i a n Jumlah % Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I 3 2 Jumlah Sumber Data : Sub. Bag. Umum, data per 31 Des

15 Gol I 2% Gol II 22% Gol IV 5% Gol III 71% Gambar Grafik 1.4 Komposisi PNS DPPKAD berdasarkan Golongan 1.7 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana gedung yang dipergunakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terletak di komplek Parasamya dengan menempati 7 (tujuh) ruangan yaitu gedung sayap barat sebelah selatan lantai 1 ditempati bidang Pendaftaran dan Penetapan dan lantai 2 ditempati bidang Penagihan, gedung sayap barat sebelah utara lantai 3 ditempati bidang Aset. Sedang gedung sayap timur sebelah utara lantai 1 ditempati oleh Sekretariat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan bidangperbendaharaan serta lantai 2 ditempati oleh Bidang Anggaran dan bidang Akuntansi. Sarana mobilitas yang dipergunakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan kondisi per 31 Desember 2014 sebanyak 67 unit kendaraan terdiri sebagai berikut: (lihat tabel 1.5) Tabel 1.5 Daftar Peralatan dan Mesin Kenbaraan Dinas/Operasional No Jenis Unit Kendaraan Bermotor R4 9 2 Kendaraan Bermotor R Sepeda Ontel 4 Sumber Data : Sub Bag Keuangan DPPKAD Jumlah 67 15

16 Berdasarkan kondisi per 31 Desember 2014 sarana dan parasarana berupa peralatan dan mesin selain sarana mobilitas yang dipergunakan untuk terlaksananya ketugasan dan tata kerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah adalah sebagai berikut: (lihat tabel 1.6) Tabel 1.6 Daftar Peralatan dan Mesin (selain Kendaraan Dinas/Operasional) Jenis Unit Jenis Unit Jenis Unit Komputer 110 Papan data 2 Alt Ukur Laser Distometer 2 Lap Top 23 Partisi ruangan 15 NAS ( Net Attached Storage) Printer 67 papam nama 1 Scanner 1 Server 9 Genset 1 Hardisk External 4 Monitor Server 1 Gerenda 1 Papan Digital Interaktif 1 Tablet 4 Handycam 1 UPS Server 1 AC 31 Hub 1 GPS 2 Almari 76 Rak 39 Rakmount Monitor 1 Brankas 16 Server 6 Mesin Antrian 1 Dingklik Panjang 7 Monitor server 1 Perfator/Perfurator Karcis 2 Dispencer 3 Telepon/ Aipon 15 Water Meter 10 Filling Cabinet 44 Faximile 1 Delegate unit 8 Kipas Angin 15 Mesin ketik 10 Kursi 349 Telepon/ Aipon 15 Meja 190 Kamera 6 Partisi Antar Meja Kerja Sandaran dan kunci sepeda VM Ware v Sphere Essentials Kit Peralatan Komputer/Note Book 31 Rak server 2 Sound system 1 Partisi Ruang Kepala 2 Wireless 3 Penghisap Debu 2 Skat ruangan 2 LCD 6 Tangga Backwall Pelayann PBB 1 UPS 39 Peralatan dan mesin lainnya 21 Backdrop Ruang 3 Lemari Es 5 Meja Kursi Tamu 3 Wadrobe 1 Wireless Tablet 1 Meja front office/meja pelayanan 2 Almari Backdrop R.Tunggu 1 J u m l a h Sumber Data : Sub Keuangan DPPKAD Sarana dan prasarana selain tersebut diatas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam 16

17 melaksanakan pelimpakan wewenang dan ketugasan dalam tata kelola keuangan dan aset daerahsesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan auditabel dalam rangka meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah Pemerintah menuju terwujudnya good governance telah menggunakan sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) Keuangan Daerah yang dibangun oleh Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan (BPKP) yang dimulai dengan ditandatangani Naskah Kesepakatan Pelaksanaan Teknis antara Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi DIY dengan Pemerintah Kabupaten Bantul pada tanggal 28 Oktober Program aplikasi SIMDA Keuangan mulai tahun 2012 telah digunakan oleh Pemerintah dalam pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi Gambar 1.5 Aplikasi Simda Keuangan Daerah Meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporankeuangan daerah. Selain itu Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam pengelolaan barang milik daerah juga memakai aplikasi Simda BMD dalam mengelola barang milik 17

18 Gambar 1.6 Aplikasi Simda BMD Daerah. Simda BMD ini juga merupakan aplikasi yang dibangun oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang dimulai Dengan ditandatangani Naskah Kesepakatan Pelaksanaan Teknis antara Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pemerintah. Dalam melaksanakan pengelolaan gaji PNS/CPNS di lingkungan Pemerintahmulai bulan Juli 2014 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan danaset Daerah telah empergunakan aplikasi Sistem Informasi Pengolahan Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah yang dibangun oleh PT TASPEN (Persero). Penggunaan aplikasi tersebut Gambar 1.7 Aplikasi Gaji PT TASPEN 18

19 setelah dilaksanakan perjanjian kerja sama antara PT TASPEN (Pesero) dan Pemerintah pada tanggal 6 Mei Dalam pengelolaan pendapatan daerah khususnya pajak daerah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah menggunakan beberapa aplikasi yang pengadaan dilaksanakan dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dengan biaya dari APBD. Adapun aplikasi yang telah dipergunakan dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah sebagai berikut: (lihat gambar) Gambar 1.8 Aplikasi Sim Antrian Wajib Pajak Daerah Gambar 1.9 Aplikasi Sim BPHTB dan PBB Terintegrasi 19

20 Gambar 1.10 Aplikasi Sim Arsip Wajib Pajak Daerah Gambar 1.11 Aplikasi Simpatda 20

21 Gambar 1.12 Aplikasi SISMIOP Gambar 1.13 SMARTMAP Berdasarkan kondisi per 31 Desember 2014 aplikasi pendapatan daerah sebagai kelompok aset lainnya yang tak berwujud sebagai berikut: (lihat tabel 1.7) 21

22 Tabel 1.7 Daftar Aset Lainnya yang Tak Berwujud (Aplikasi Pendapatan Pajak Daerah) No Jenis Unit Aplikasi Sofware 1 2 Aplikasi Sofware 1 3 Aplikasi Program Pajak Tanah 1 4 Aplikasi SIM 1 5 Windows Server Enterprise Map Info 1 7 Software Oracle 1 8 Aplikasi SIM Arsip 1 9 Aplikasi SIM Integrasi PBB BPHTB 1 10 Aplikasi SIMPATDA 1 11 Aplikasi Program 1 12 Sofware Oracle 1 Sumber Data : Sub. Bag. Keuangan DPPKAD J u m l a h 13 Terhubungnya aplikasi pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset daerah dari komputer satu dengan komputer yang lain dapat dilaksanakan dengan memakai jaringan LAN. Melalui jaringan LAN ini telah memberi kemudahan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku organisasi perangkat daerah yang memiliki wewenang dalam pengelolaan pendapatan, keuangan dan aset daerah dalam pengelolaannya akan lebih efisien. Kondisi per 31 Desember 2014 Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah memiliki jaringan LAN sebanyak 9 (sembilan). 22

23 dalam Jutaan Rupiah Laporan Kinerja Tahunan (Tahun 2014) 1.8 Anggaran Belanja Tahun 2014 anggaran belanja yang dialokasikan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah besumber dari APBD sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 terdapat sisa anggaran belanja terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 (90,15%) dan anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 (86,69%). Adapun rincian realisasi anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung yaitu sebagai berikut: (lihat gambar grafik 1.14 dan tabel 1.8) Gambar Grafik 1.14 Anggaran dan Realisasi Belanja DPPKAD Rp40, Rp35, Rp30, Rp27, Rp38, Rp24, Rp33, Rp25, Rp20, Rp15, Rp10, Rp5, BELANJA TIDAK LANGSUNG Rp- 1 2 Rp27, Rp24, BELANJA LANGSUNG Rp38, Rp33, Sumber Data : Aplikasi Simda Keuangan Daerah, diolah 23

24 Tabel 1.8 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah No Uraian Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Sisa Rupiah % A BELANJA TIDAK LANGSUNG ,15 I Belanja Gaji dan Tunjangan ,81 1 Gaji Pokok ,11 2 Tunjangan Keluarga ,32 3 Tunjangan Jabtan ,10 4 Tunjangan Fungsional ,88 5 Tunjangan Fungsional Umum ,03 6 Tunjangan Beras ,31 7 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus ,61 8 Pembulatan Gaji ,90 II Iuran Asuransi Kesehatan ,81 II Biaya Pemungutan Pajak Daerah Biaya PemungutanPBB Migas - - III Insentif Pemungutan Pajak Daerah , Insentif Pajak Daerah ,98 IV Insentif Pemungutan Retribusi Daerah , Insentif Retribusi Daerah ,54 B BELANJA LANGSUNG ,69 I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,79 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat ,45 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik ,02 3 Penyediaan jasa pemeliharaan & perijinan kendaraan dinas/operasional ,55 24

25 No Uraian Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Sisa Rupiah % 4 Penyediaan jasa administrasi keuangan ,16 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor ,63 6 Penyediaan alat tulis kantor , Penyediaan Barang Cetakan & Penggadaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor , ,90 9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga ,00 10 PenyediaanBahan Bacaan & Peraturan Perundang-undangan ,39 11 Penyediaan Makanan dan Minuman ,20 II Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah Progam Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur , , ,13 1 Pembangunan Gedung Kantor ,96 2 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional ,98 3 Pengadaan Mebelair ,52 4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor ,00 5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional ,45 6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebelair , Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor , ,87 9 Pembangunan Gudang Aset ,53 III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur , Sosialisasi Peraturan Perundangundangan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan , ,00 25

26 No IV 1 Uraian Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Penyusunan Laporan Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Sisa Rupiah % , ,65 VI 2 Penyusunan Sistem Manajemen Mutu Progam Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah , ,04 1 Penyusunan Analisis Standar Belanja ,00 2 Penyusunan Standar Satuan Harga , Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Peningkatan Manajemen Investasi Daerah Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah Pencermatan dan Penerbitan DPA SKPD , , , , , , , , , ,85 13 Penyusunan Anggaran Kas ,65 14 Penerbitan SPD ,65 15 Penerbitan SP2D ,80 16 Pencetakan Daftar Gaji ,39 17 Pengujian Lampiran Dokumen Penerbitan Sp2D ,74 18 TP-TGR ,47 19 Penyusunan Neraca Dinas Instansi ,63 20 Rekonsiliasi Bank dan Evaluasi Realisasi APBD ,63 26

27 No Uraian Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Sisa Rupiah % 21 Pengelolaan Dana Perimbangan ,16 22 Penyusunan SPT Tahunan , Pengelolaan dan Pelaporan Dana Tugas Pembantuan Penyusunan Kebijakan & Pedoman Pelaksanaan APBD , ,67 25 Operasional Pajak Daerah ,38 26 Penyusunan Laporan Semesteran ,36 27 Penyebarluasan & Sosialisasi berbagai informasi keuangan daerah ,32 28 Intensifikasi PPh OP Pasal ,90 29 Pengendalian Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah ,81 30 Fasilitasi Penyaluran Belanja PPKD ,44 31 Peningkatan Penilaian Kualitas Pengelolaan Keuangan ,13 32 Penerbitan SKPP ,25 33 Pengelolaan dan pelaporan potongan IWP, Taperum dan PPh Psl ,14 34 Rekonsiliasi Belanja SKPD ,77 35 Pengkartuan Gaji PNS ,77 36 Penyusunan Standart Operasional Prosedure ,48 37 Pengelolaan SIMKEUDA ,76 38 Pengendalian PAD ,69 39 Optimalisasi Pendapatan Daerah ,18 40 Pelayanan Pajak Daerah ,42 41 Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan ,16 42 Pendataan dan Pengelolaan Arsip DPPKAD ,67 43 Percepatan Penyerapan Anggaran dan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Daerah ,66 44 Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal ,81 27

28 No Uraian Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Sisa Rupiah % 45 Studi Potensi Pajak Daerah ,29 46 Studi Potensi Retribusi Daerah ,99 47 Pendataan PBB P ,38 48 Verifikasi Piutang Pajak Daerah ,43 49 Pendataan dan Penetapan Wajib Pajak ,23 50 Pengelolaan Arsip Wajib Pajak VII 1 Progam Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota Fasilitasi dan pembinaan pengelola Keuangan SKPD , , ,98 2 VIII 1 2 Penerbitan Peraturan Bupati tentang Penyusunan SPJ Progam Penataan Peraturan Perundang-undangan Regulasi Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Regulasi peraturan pajak dan retribusi daerah , , , ,62 IX Progam Pengelolaan Barang Daerah ,51 1 Peningkatan SDM Aparatur Pemda ,06 2 SIMBADA ,62 3 Sensus Barang Daerah ,26 4 Penyusunan Perencanaaan & Pelaporan dlm Pengelolaan Barang ,01 5 Penataan Aset ,86 6 Penghapusan Barang Daerah , Verifikasi Inventarrisasi Barang Milik Daerah Verifikasi Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah Evaluasi dan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Pengamanan Fisik dan Dokumen Pemilikan Barang Milik Daerah Penyusunan Regulasi Pengelolaan Barang Milik Daerah , , , , ,12 Jumlah Sumber Data : Aplikasi Simda Keuangan Daerah ,13 28

29 1.9 Sistimatika Penulisan Laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah disusun dengan sistematika berdasarkan sistematika yang diatur dalam Lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Bab II Perencanaan Kinerja Pada bab ini disajikan beberapa hal penting terkait ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja Pada bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk setiap pencapain kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja dan realisasi anggaran yang digunakan dan telah digunakan untuk tercapinya kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah serta langkah di masa mendatang yang dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran. 29

30 BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik (Renstra) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun Perencanaan kinerja dilaksanakan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah melalui pelaksanaan berbagai kegiatan, dalam rencana kinerja jugatelah ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun Perencanaan kinerja ini juga memberi informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; indikator kinerja sasaran, dan rencana capaiannya selain itu dimuat pula keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan, dengan sasaran, kebijakan dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. 2.1 Perencanaan Strategis Perubahan atas perencanaan stratejik Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun merupakan dokumen yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran stratejik yang telah disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah 30

31 Daerah Tahun Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tersebut terdapat 48 (empat puluh delapan) sasaran Pemerintah Kabupaten Bantul, bertanggungjawab atas terwujudnya sasaran ke-tiga dari tujuan dan misi pertama yaitu Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintahan yang empatik dengan arah kebijakan inventarisasi, klarifikasi dan penataan aset daerah dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah. Adapun sasaran ke-tiga adalah meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah dengan indikator kinerja adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Keuangan Daerah. Perubahan atas perencanaan stratejik yangmemuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selama periode 5 (lima) tahun khususnya tahun , yang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan yang diselaraskan dan diarahkan kebijakan pembangunan khususnya pada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah yang disesuaikan dengan sasaran yang ditetapkan Visi Sesuai dengan urusan dan ketugasan yang ditangani oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana telah diuraikan pada bab I dan sasaran ke-tiga dalam RPJMD tahun adalah meningkatkan kemampuan 31

32 pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah dengan indikator kinerja adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Keuangan Daerah, maka Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berkomitmen untuk mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah di lingkungan Pemerintah sebagai berikut: 1. Terlaksananya pengelolaan keuangan daerah berdasarkan azas secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat; dan 2. Terlaksananya pengelolaan barang milik daerah berdasarkan azas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Berdasarkan keadaan saat ini dan perkiraan strategis 2 (dua) tahun yang akan datang Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah merubah visidan ditetapkan menjadi visi dan menjadi komitmen bersama dengan melibatkan seluruh stakeholders di lingkungan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Adapun visi yang ditetapkan yaitu sebagai berikut: MENJADI INSTITUSI YANG HANDAL DAN TERPERCAYA DALAM TATA KELOLA KEUANGAN DAERAH 32

33 2.1.2 Misi Dalam rangka mewujudkan harapan yang terkandung dalam visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana tersebut diatas maka Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah merumuskan kembali misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan proyeksi kondisi tentang masa depan. Selaras dengan visi yang telah dirumuskan bersama, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah merumuskan kembali misi untuk periode tahun 2014 dan 2015 yaitu sebagai berikut: 1. Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah profesional, akuntabel, transparan dan taat pada aturan yang berlaku; dan 2. Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka memperkuat sumber-sumbet pendanaan belanja daerah Misi 1 Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang profesional, akuntabel, transparan dan taat pada aturan yang berlaku mempunyai makna yaitu sebagai berikut: 1. Pengelolaan keuangan dari proses perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah dilaksanakan dalam rangka menciptakan transparansi dan akuntabililitas terselenggaranya keuangan daerah yang bercirikan kepada penerapan good governance. 2. Pengelolaan barang milik daerah berdasarkan azas fungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian 33

34 nilai sehingga terwujudnya keakuratan data barang milik daerah. Misi 2 meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka memperkuat sumber-sumber pendanaan belanja daerah memiliki makna pengelolaan pendapatan daerah terutama pendapatan asli daerah dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah atau meningkatnya kemandirian keuangan daerah dalam membiayai belanja daerah Tujuan dan Sasaran Berdasarkan pada visi dan misi yang telah diuraikan sebagaimana tersebut diatasdinas Pendaapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah menetapkan tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai terutama tahun 2014 dan tahun Adapun keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana dalam tabel sebagai berikut: (lihat tabel 2.9) Tabel 2.9 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Visi Misi Tujuan Sasaran Menjadi institusi yang terpercaya dan handal dalam tata kelola keuangan dan aset daerah Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah profesional, akuntabel, transparan dan taat pada aturan yang berlaku Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka memperkuat sumbersumbet pendanaan belanja daerah Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel, transparan dan taat pada aturan yang berlaku dalam rangka mempertahankan opini BPK atas Laporan Keuangan Daerah Melaksanakan optimalisasi sumber-sumber pendapatan asli daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel Meningkatkan kemampuan keuangan daerah 34

35 Pencapaian atas tujuan dan sasaran sebagaimana tersebut diatas dapat diukur dengan indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif dan atau kualitatif. Rumusan indikator kinerja dari tujuan dan sasaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai berikut: (lihat tabel 2.10) Tabel 2.10 Rumusan Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran Indikator Kinerja Rumus Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 1 Opini BPK Opini Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK 2 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan (Realisasi belanja daerah per triwulan dibagi dengan alokasi belanja daerah per triwulan)x100% 3 Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) (Jumlah SKPD telah menerapkan SAP dibagi jumlah SKPD)X100% 4 Prosentase keakuratan data barang milik daerah (Jumlahaset yang terinventarisirdibagijumlahasetkeseluruhan) x 100% Meningkatkan kemampuan keuangan daerah 1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah ((Pendapatan daerah tahun t dikurangi pendapatan daerah tahun t-1) dibagi pendapatan daerah tahun t-1))x100% 2 Derajat desentralisasi (Pendapatan asli daerah dibagi pendapatan daerah)x100% 3 Prosentase kemampuan keuangan daerah (Pendapatan asli daerah dibagi belanja daerah)x100% Sasaran-sasaran strategis dengan indikator kinerjaindikator kinerja pada kondisi awal (capaian tahun 2010) dan kondisi akhir rencana strategis (tahun 2015) yang hendak dicapai oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan 35

36 Aset Daerah dengan mengacu pada misi yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 2.11) Tabel 2.11 Indikator Kinerja dari Sasaran Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 1 Opini BPK 2 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan WTP:1 WDP:2 Kondisi Awal (Tahun 2011) Target Akhir (Tahun 2015) 2 1 % Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) % Prosentase keakuratan data barang milik daerah % Meningkatkan kemampuan keuangan daerah 1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah % 11,87 12,79 2 Derajat desentralisasi % 8,27 16,88 3 Prosentase kemampuan keuangan daerah % 8,06 35, Strategi Sebagai upaya yang dilaksanakan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam merealisasikan target indikator kinerja dari sasaran stregis akan dijabarkan secara sistematis melalui perumusan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan. Misi 1 Mewujudkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang profesional, akuntabel, transparan dan taat pada aturan yang berlaku. 36

37 Stategi yang dipergunakan dalam rangka mewujudkan target indikator kinerja sasaran strategis dari misi ini adalah sebagai berikut: 1. Mempedomani kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan dan barang daerah; 2. Mengupayakan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah yang terintegrasi dengan menjalin kerjasama dengan Perwakilan BPKP Provinsi DIY untuk mengadakan asistensi penerapan manajemen pengelolaan keuangan dan barang daerah yang transparan dan akuntabel melalui implementasi SIMDA Keuangan Daerah dan Simda BMD 3. Meningkatkan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memonitor dan melaporkan pengelolaan keuangan dan barang daerah yang menjadi tanggung-jawabnya; 4. Penyebarluasan informasi pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah melalui media massa, media online, leaflet, dan lain-lain; 5. Menambah dan merevisi Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah berdasarkan peraturan yang berlaku; 6. Menjalin kerjasama dengan Perwakilan BPKP Pemda DIY untuk asistensi penerapan manajemen pengelolaan keuangan daerah melalui pendampingan atau coaching clinic penyusunan neraca SKPD. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka terselenggaranya strategi guna tercapainya 37

38 target indikator kinerja sasaran dari misi I yaitu sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terdiri dari terdiri dari kegiatan sebagai berikut: a. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan; dan b. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan. 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari kegiatan sebagai berikut; a. Penyusunan Analisa Standar Belanja; b. Penyusunan Standar Satuan Harga; c. Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah; d. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD; e. Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD; f. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD; g. Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD; h. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; i. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; j. Pencermatan dan Penerbitan DPA SKPD; 38

39 k. Penyusunan Anggaran Kas; l. Penerbitan SPD; m. Penerbitan SP2D; n. Pencetakan Daftar Gaji; o. Pengujian Lampiran Dokumen Penerbitan SP2D; p. TP-TGR; q. Penyusunan Neraca Dinas Instansi; r. Rekonsiliasi Bank dan Evaluasi Realisasi APBD; s. Pengelolaan dan Pelaporan Dana Tugas Pembantuan; t. Penyusunan Laporan Semseteran; u. Penyebarluasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Keuangan Daerah; v. Pengendalian Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah; w. Fasilitasi Penyaluran Belanja PPKD; x. Peningkatan Penilaian Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah; y. Penerbitan SKPP; z. Pengelolaan dan Pelaporan Potongan IWP, Taperum dan PPh ps 21 bagi PNS; aa. Rekonsiliasi Belanja SKPD; bb. Pengkartuan Data PNS; cc. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedure; dd. Pengelolaan Simkeuda; ee. Pendataan dan Pengelolaan Arsip DPPKADl 39

40 ff. Percepatan Penyerapan Anggaran dan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Daerah; 3. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan SKPD terdiri dari kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah 4. Program Penata Peraturan Perundangundangan terdiri dari kegiatan Regulasi Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 5. Program Pengelolaan Barang Daerah terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Peningkatan SDM Aparatur Pemda; b. Simbada; c. Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Pengelolaan Barang Milik Daerah; d. Pentaan Aset; e. Penghapusan Barang Daerah; f. Verifikasi dan Inventarisasi Barang Milik Daerah; g. Verifikasi Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah; h. Evaluasi dan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah; i. Pengamanan Dokumen Pemilikan Barang Milik Daerah. Misi 2 meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka memperkuat sumber-sumber pendanaan belanja daerah. 40

41 Startegi yang dipergunakan dalam rangka mewujudkan target indikator kinerja sasaran strategis dari misi ini sebagai berikut: 1. Optimalisasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah melalui langkah-langkah intensifikasi dan ekstensifikasi: a) Intensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan (compliance) dan memperkuat basis pajak dan retribusi daerah yang ada, meliputi: penyederhanaan dan modernisasi (komputerisasi) sistem perpajakan dan retribusi daerah; Penyempurnaan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak dan retribusi daerah; peningkatan ketaatan masyarakat dalam kewajiban membayar pajak dan retribusi daerah melalui sosialisasi dan pemberian penyuluhan yang memadai kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah; peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pajak dan retribusi daerah; peningkatan koordinasi dan kerja sama yang intensif dan efektif dengan seluruh SKPD pengelola pendapatan; dan peningkatan kualitas aparat pajak/retribusi daearh. b. Ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah terutama ditujukan untuk 41

42 memperluas basis pajak/retribusi daerah, meliputi sebagai berikut: a) Mendata obyek dan wajib pajak yang belum terdata dan pendataan ulang terhadap obyek pajak dan wajib pajak yang mengalami perubahan, sehingga potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak daerah dapat diketahui baik secara kuantitatif maupun kualitatif, antara lain dengan cara meningkatkan serta menggali potensi wajib pajak daerah yang ada khususnya wajib pajak restoran dan wajib pajak hotel. b) Optimalisasi penyerapan penerimaan dari basis pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah mulai tanggal 1 Januari 2014 dengan mengoptimalisasikan pelayanan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan melalui: c. Pelayanan pendaftaran obyek pajak dan mutasi obyek/subyek PBB P2, Pelayanan pembetulan, pembatalan dan salinan atas SPPT/SKPD/STP PBB P2, dan memberikan kemudahan pembayaran pajak daerah khususnya PBB P2 dengan sistem on line. 42

43 d. Permohonan keberatan dan pengurangan atas pajak terutang; e. Restitusi/pengembalian kelebihan pembayaran pajak daerah; 2. Peningkatan kontribusi penerimaan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/bumd melalui upaya memperkuat permodalan perusahaan milik daerah/bumd. 3. Optimalisasi penerimaan yang berasal dari bagi hasil pajak melalui kerjasama instansi vertikal dan daerah dalam menyerap basis pajak terkait. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka terselenggaranya strategi guna tercapainya target indikator kinerja sasaran dari misi I yaitu sebagai berikut: 1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Peningkatan Manajemen Investasi Daerah; b. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (Penghargaan Pajak Daerah); c. Pengelolaan Dana Perimbangan; d. Penyusunan SPT Tahunan; e. Operasional Pajak Daerah; f. Intensifikasi PPh OP (PPh ps 21); g. Pengendalian PAD; h. Optimalisasi Pendapatan Daerah; i. Pelayanan Pajak Daerah; 43

44 j. Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan; k. Pendataan dan Penetapan Wajib Pajak; l. Pengelolaan Arsip Wajib Pajak; m. Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Illegal; n. Studi Potensi Pajak Daerah; o. Studi Potensi Retribusi Daerah; p. Pendataan PBB; 2. Program Penataan Peraturan Perundangundangan dengan kegiatan Regulasi Peraturan Pajak dan Retribusi Daerah. 2.2 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Rencana kegiatan tahunan (RKT) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2014 merupakan dokumen menginformasikan tentang target indikator kinerja dari sasaran yang akan dicapai pada tahun Pencapaian atas target indikator kinerja dari sasaran-sasaran sebagaimana telah dibahas diatas didukung dengan terlaksananya berbagai program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada tahun Adapun rencana kegiatan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2014 berupa target, indikator kinerja dan sasaran strategis yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 2.12) 44

45 Tabel 2.12 Target, Indikator Kinerja dari Sasaran Strategis Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 1 Opini BPK (WTP=1 WDP=2 Disclaemer=3) 1 2 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan 85 3 Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) 70 4 Prosentase keakuratan data barang milik daerah 70 Meningkatkan kemampuan keuangan daerah 1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah 15,25 2 Derajat desentralisasi 16,62 3 Prosentase kemampuan keuangan daerah 15, Penetapan Kinerja Penetapan kinerja merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian antara Bupati Bantul dan Kepala yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 2.13) 45

46 Tabel 2.13 Penetapan Kinerja Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 1 Opini BPK (WTP=1 WDP=2 Disclaemer=3) 1 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Sosialisasi peraturan perundang-undangan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Penyusunan Analisa Standar Belanja Penyusunan Standar Satuan Harga Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD Anggaran (Rupiah) Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TP TGR Rekonsiliasi Bank & Evaluasi Realisasi APBD Pengelolaan dan Pelaporan Dana Tugas Pembantuan

47 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan APBD Penyusunan Laporan Semesteran Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai Informasi Keuangan Daerah Fasilitasi Penyaluran Belanja PPKD Pengendalian Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah Peningkatan Penilaian Kualitas Pengelolaan Keuangan Penerbitan SKPP Pengelolaan dan Pelaporan Potongan IWP, Taperum dan PPh Ps. 21 bagi PNS Pengkartuan Data PNS/Pengkartuan Gaji PNS Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan SIMKEUDA Pendataan dan Pengelolaan Arsip DPPKAD Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan SKPD Pembinaan Bendahara/Fasilitasi dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah Penerbitan Peraturan Bupati tentang Penyusunan SPJ Progran Penataan Peraturan Perundang-undangan Regulasi peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Anggaran (Rupiah)

48 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan 2 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan 85 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Pencematan dan Penerbitan DPA SKPD Penyusunan Anggaran Kas Penerbitan SPD Penerbitan SP2D Pencetakan Daftar Gaji/Pengelolaan Gaji Pengujian Lampiran Dokumen Penerbitan SP2D Anggaran (Rupiah) Rekonsiliasi Belanja SKPD Percepatan Penyerapan Anggaran dan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Daerah Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Penyusunan Neraca Dinas Instansi

49 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan 4 Prosentase keakuratan data barang milik daerah 70 Program Pengelolaan Barang Daerah Peningkatan SDM aparatur Pemda SIMBADA Sensus barang daerah Penyusunan perencanaan & pelaporan pengelolaan barang Penataan aset Penghapusan barang daerah Verifikasi dan Inventarisasi Barang Milik Daerah Verifikasi Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah Evaluasi dan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Pengamanan Adm. Dokumen kepemilikam Barang Milik Daerah Penyusunan Regulasi Pengelolaan BMD Anggaran (Rupiah)

50 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Meningkatkan kemampuan keuangan daerah 1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah 15,25 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Pengelolaan Dana Perimbangan Penyusunan SPT Tahunan Intensifikasi PPh OP (PPh Pasal 21) Sosialisasi di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal Anggaran (Rupiah) Derajat desentralisasi 16, Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah (Penghargaan Pajak) Operasional Pajak Daerah Pelayanan Pajak Daerah Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Pendataan dan Penetapan Wajib Pajak Pengelolaan Arsip Wajib Pajak Studi Potensi Pajak Daerah Studi Potensi Retribusi Daerah Pendataan PBB P

51 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan 3 Prosentase kemampuan keuangan daerah 15,15 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Peningkatan Manajemen Investasi Daerah Pengendalian PAD Optimalisasi Pendapatan Daerah Verifikasi Piutang Daerah Anggaran (Rupiah)

52 2.4 Anggaran Belanja Tahun 2014 anggaran belanja yang dialokasikan pada Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah nomor 914/07/DPPKAD/2014 sebagaimana dirubah pada Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Nomor 914/06/DPPKAD/ 2014/P sebesar Rp ,00 bersumber dari APBD. Melalui mekanisme perubahan anggaran belanja yang dialokasikan pada Dokumen Perubahan Pelaksana Anggaran (DPPA) nomor xx menjadi Rp ,00. Anggaran belanja yang dialokasikan pada DPPA Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mengalami kenaikan sebesar 20,72% atau bertambah sebesar Rp ,00 dari alokasi anggaran belanja pada DPA. Kenaikan atau bertambahnya anggaran belanja tersebut terdapat pada anggaran belanja langsung semula sebesar Rp ,00 menjadi sebesar Rp ,00 atau bertambah 43,24% atau sebesar Rp ,00. Bertambahnya anggaran belanja langsung tersebut tertinggi pada kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik semula Rp ,00 menjadi Rp ,00 atau bertambah sebesar Rp ,00 atau 65,41%. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan tarif dasar listrik yang mengalami kenaikan sebanyak 3 (tiga) kali. Selain itu tahun 2014 pada DPPA sebagai tindak lanjut atas pemeriksaan BPK RI terhadap Laporan Keuangan Pemerintah tahun 2013 melaksanakan melaksanakan kegiatan Verifikasi Piutang PBB dengan anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00 dan kegiatan Sensus BMD dengan anggaran belanja langsung sebesar 52

53 Rp ,00. Anggaran belanja tidak langsung yang dialokasikan mengalami penurunan sebesar Rp ,00 atau turun 1,03% dari anggaran belanja tidak langsung yaitu sebesar Rp ,00 sehingga anggaran belanja tidak langsung pada DPPA Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah menjadi Rp , Rencana Anggaran Belanja Berdasarkan DPPA Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Nomor XXX anggaran belanja daerah yang dialokasikan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebesar Rp ,00 dialokasikan pada Gambar Grafik 2.15 Kompoisi Anggaran Belanja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2014 Belanja Langsung Rp ,0 0 58% Belanja Tidak Langsung, Rp27,687, 863,349.00, 42% anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp ,00 atau sebesar 41,69% dan anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00 atau sebesar 58,31%. Alokasi anggaran belanja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dapat dilihat pada gambar grafik diatas (lihat gambar grafik 2.14) Anggaran belanja langsung Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dialokasikan untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan sebagai berikut: (lihat tabel 2.14) 53

54 Tabel 2.14 Anggaran Belanja Langsung Tahun 2014 No Program/Kegiatan Anggaran % I Belanja Tidak Langsung ,00 41,69 II Belanja Langsung ,00 58,31 II.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ,00 26,23 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat ,00 0,11 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air & listrik ,00 Penyediaan jasa pemeliharaan & perijinan kendaraan dinas/operasional ,00 25,03 0,02 4 Penyediaan jasa administrasi keuangan 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 6 Penyediaan alat tulis kantor , , ,00 0,12 0,03 0,02 7 Penyediaan Barang Cetakan & Penggadaan ,00 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor ,00 9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga ,00 PenyediaanBahan Bacaan & Peraturan Perundangundangan ,00 0,45 0,00 0,00 0,01 11 Penyediaan Makanan dan Minuman 12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 13 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah II.2 Progam Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 Pembangunan Gedung Kantor 2 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 3 Pengadaan Mebelair , , , , , , ,00 0,04 0,37 0,01 16,24 0,56 10,60 1,39 4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor ,00 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional ,00 6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebelair ,00 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor ,00 0,08 0,41 0,01 0,03 8 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 9 Pembangunan Gudang Aset , ,00 2,86 0,30 54

55 No Program/Kegiatan Anggaran % II.3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ,00 0,07 1 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 2 II ,00 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundangundangan ,00 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ,00 0,05 0,02 0,29 1 Penyusunan Laporan Kinerja dan Ikhtisar Realisasi ,00 0,19 II.5 2 Penyusunan Sistem Manajemen Mutu ,00 Progam Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah ,00 0,11 12,03 1 Penyusunan Analisis Standar Belanja 2 Penyusunan Standar Satuan Harga , ,00 0,10 0,06 3 Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah ,00 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD ,00 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD ,00 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD ,00 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD ,00 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ,00 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ,00 10 Peningkatan Manajemen Investasi Daerah ,00 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah ,00 0,11 0,28 0,25 0,16 0,19 0,25 0,14 0,12 2,80 12 Pencermatan dan Penerbitan DPA SKPD 13 Penyusunan Anggaran Kas 14 Penerbitan SPD 15 Penerbitan SP2D 16 Pencetakan Daftar Gaji 17 Pengujian Lampiran Dokumen Penerbitan Sp2D 18 TP-TGR 19 Penyusunan Neraca Dinas Instansi 20 Rekonsiliasi Bank dan Evaluasi Realisasi APBD 21 Pengelolaan Dana Perimbangan 22 Penyusunan SPT Tahunan , , , , , , , , , , ,00 0,13 0,05 0,05 0,22 0,19 0,17 0,05 0,20 0,09 0,18 0,10 55

56 No Program/Kegiatan Anggaran % 23 Pengelolaan dan Pelaporan Dana Tugas Pembantuan 24 Penyusunan Kebijakan & Pedoman Pelaksanaan APBD 25 Operasional Pajak Daerah , , ,00 0,04 0,06 0,76 26 Penyusunan Laporan Semesteran ,00 Penyebarluasan & Sosialisasi berbagai informasi keuangan daerah ,00 28 Intensifikasi PPh OP Pasal ,00 Pengendalian Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah ,00 0,11 0,13 0,11 0,08 30 Fasilitasi Penyaluran Belanja PPKD 31 Peningkatan Penilaian Kualitas Pengelolaan Keuangan , ,00 0,22 0,10 32 Penerbitan SKPP ,00 Pengelolaan dan pelaporan potongan IWP, Taperum dan PPh Psl ,00 0,05 0,07 34 Rekonsiliasi Belanja SKPD 35 Pengkartuan Gaji PNS 36 Penyusunan Standart Operasional Prosedure 37 Pengelolaan SIMKEUDA 38 Pengendalian PAD 39 Optimalisasi Pendapatan Daerah 40 Pelayanan Pajak Daerah 41 Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan , , , , , , , ,00 0,06 0,05 0,17 0,24 0,20 0,10 0,53 1,15 42 Pendataan dan Pengelolaan Arsip DPPKAD ,00 Percepatan Penyerapan Anggaran dan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Daerah ,00 Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal ,00 0,05 0,10 0,28 45 Studi Potensi Pajak Daerah 46 Studi Potensi Retribusi Daerah 47 Pendataan PBB P2 48 Verifikasi Piutang Pajak Daerah 49 Pendataan dan Penetapan Wajib Pajak 50 Pengelolaan Arsip Wajib Pajak , , , , , ,00 0,08 0,08 0,32 0,53 0,38 0,09 56

57 No Program/Kegiatan Anggaran % II.6 Progam Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota ,00 0,56 1 Fasilitasi dan pembinaan pengelola Keuangan SKPD ,00 0,53 II.7 2 Penerbitan Peraturan Bupati tentang Penyusunan SPJ 1 Progam Penataan Peraturan Perundang-undangan , ,00 Regulasi Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ,00 0,03 0,36 0,10 2 Regulasi peraturan pajak dan retribusi daerah II.8 Progam Pengelolaan Barang Daerah 1 Peningkatan SDM Aparatur Pemda 2 SIMBADA , , , ,00 0,26 2,53 0,09 0,35 3 Sensus Barang Daerah ,00 Penyusunan Perencanaaan & Pelaporan dlm Pengelolaan Barang ,00 0,45 0,16 5 Penataan Aset 6 Penghapusan Barang Daerah 7 Verifikasi Inventarrisasi Barang Milik Daerah 8 Verifikasi Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah , , , ,00 0,15 0,25 0,47 0, Evaluasi dan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah ,00 Pengamanan Fisik dan Dokumen Pemilikan Barang Milik Daerah ,00 0,13 0,13 11 Penyusunan Regulasi Pengelolaan Barang Milik Daerah ,00 0,24 Sumber Data : Simda Keuangan Daerah Alokasi Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2014 berdasarkan DPPA Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Nomor 914/06/DPPKAD/2014/P jumlah anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00 yang dialokasikan pada berbagai program dan kegiatan sebagai pendukung utama maupun bukan pendukung utama dalam pencapaian target 57

58 indikator kinerja per sasaran strategis, yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 2.15) Tabel 2.15 Alokasi Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran (Rupiah) % Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel ,85 Opini BPK (WTP=1 WDP=2 Disclaemer=3) ,30 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) ,67 0,54 Prosentase keakuratan data barang milik daerah ,34 Meningkatkan kemampuan keuangan daerah ,81 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah ,16 Derajat desentralisasi ,03 Prosentase kemampuan keuangan daerah Jumlah anggaran belanja langsung sebagai pendukung utama untuk mencapai sasaran strategis ,62 26,67 Jumlah anggaran belanja langsung pendukung Jumlah anggaran belanja langsung Sumber Data : Simda Keuangan Daerah, diolah , Dari tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa dari total anggaran belanja langsung dialokasikan sebesar 26,67% atau sebesar Rp ,00 sebagai anggaran belanja langsung untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan-kegiatan utama/pokok yang mendukung Dinas 58

59 Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mencapai target indikator kinerja dari 2 (dua) sasaran strategis. Alokasi terbesar dialokasikan pada anggaran belanja langsung untuk melaksanakan program-program dan kegiatan-kegiatan utama dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah sehingga sasaran strategis meningkatkan kemampuan keuangan daerah dapat dicapai oleh Pemerintah dengan jumlah anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00 atau sebesar 51,80% dari total anggaran belanja langsung pendukung utama pencapaian sasaran strategis sebesar Rp ,00. Sedang alokasi anggaran belanja langsung untuk terlaksananya program-program dan kegiatan-kegiatan utama guna tercapainya sasaran strategis meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel yaitu sebesar 48,20% atau sebesar Rp ,00. 59

60 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah satu entitas akuntabilitas kinerja SKPD berkewajiban mempertanggung-jawaban keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerjapada bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah sesuai dengan kewenangan yang disusun dalam bentuk laporan.laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan bentuk pertanggungjawaban atas capaian kinerja tahun 2014 dalam mewujudkan tujuan/sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun Dalam dokumen penetapan kinerja memuat indikator kinerja utama dari sasaran strategis sesuai dengan indikator kinerja utama sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 45 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 16B tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun Capaian kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2014 telah dilakukan penilaian untuk mengevaluasi dan mengukur sebagaipengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Adapun katagori dari pengukuran kinerja sasaran untuk masing-masing indikator kinerja kegiatan maupun pada tingkat sasaran dapat disimpulkan dengan 60

61 menggunakan skala pengukuran kinerja yaitu sebagai berikut: (lihat Tebel 3.16) Tabel 3.16 Skala Peringkat Nilai Kinerja No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode Sangat Baik Sangat Baik Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah 5 50 Sangat Rendah Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Adapun hasil pengukuran kinerja atas indikator kinerja utama sebagai indikator kinerja dari 2 (dua) sasaran strategis Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut: (lihat tabel 3.17) 61

62 62

63 Tabel 3.17 Capaian Kinerja Dinas Pendapatan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Katagori Kode Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 1 Opini BPK (WTP=1 WDP=2 Disclaemer=3) Sangat Baik 2 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan Sangat Baik 3 Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Sangat Baik 4 Prosentase keakuratan data barang milik daerah Sangat Baik Meningkatkan kemampuan keuangan daerah 1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah 15,25 19, Sangat Baik 2 Derajat desentralisasi 16,62 19, Sangat Baik 3 Prosentase kemampuan keuangan daerah 15,15 21, Sangat Baik 63

64 Tabel sebagaimana tersebut diatas terdapat 7 (tujuh) indikator kinerja utama dari 2 (dua) sasaran strategis. Capaian atas ke-tujuh indikator kinerja utama sesuai dengan target yang akan dicapai dengan katagori sangat baik. Capaian paling tinggi dicapai pada sasaran strategis meningkatkan kemampuan keuangan daerah pada indikator kinerja prosentase kemampuan keuangan daerah Evaluasi dan Analisa Nilai Capaian Berikut ini akan disajikan evaluasi dan analiasa nilai capaian atas sasaran strategis Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang tergambar dengan tercapainya target indikator kinerja utama, yaitu sebagai berikut: Sasaran : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerahyang Transparan dan Akuntabel Indikator kinerja pada sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel sebanyak 4 (empat) indikator kinerja dengan nilai capaian sama dengan 100% atau lebih dengan katagori sangat berhasil. Adapun capain atas ke-empat indikator kinerja yaitu sebagai berikut: Opini BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten akhir tahun sebagai obyek pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Proses penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2013 dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dimulai bulan Januari 2014 dengan menggabungkan 64

65 laporan-laporan keuangan SKPD terdiri laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul terdiri laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan disampaikan kepada Bupati Bantul melalui Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Paling lambat 3 (tiga) bulan laporan keuangan tersebut disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebelum diserahkan ke BPK, laporan keuangan Pemerintah Daerah terlebih dahulu di reviuw oleh Inpsektorat. Laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2013 adalah opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelas. Opini WTP ini menunjukkan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) menyajikan kewajaran informasi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundangserta efektifitas sistem pengendalian intern.selama periode tahun 2010 s/d tahun 2014 Badan Pemeriksa Keuangan telah menerbitkan hasil pemeriksaan keuangan atas Laporan Keuangan Daerah Pemerintah tahun 2009, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul tahun 2010, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2011, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2012 dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 65

66 Tahun 2013 sebagai berikut: (lihat Tabel 3.18) Tabel 3.18 Opini BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Tahun Opini Penjelasan Keterangan 2010 WDP Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun WDP 2012 WDP 2013 WTP Perhatian khusus penggunaan langsung dana Jamkesos, Penatausahaan dana bergulir, pemberdayaan ekonomi keluarga miskin (PEKM) dan adanya selisih nilai aset tetap hasil inventarisasi yang tidak dapat dijelaskan Penyajian Investasi Non Permanen (dan bergulir) dan penyajian belanja bantuan keuangan alokasi dana desa Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2010 Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun WTP Sumber Data : DPPKAD Masih adanya dana alokasi desa yang belum dipertanggungjawabkan, belum dilakukan verifikasi Piutang PBB dan aset tetap belum seluruhnya disajikan dengan informasi yang lengkap dan jelas Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2013 Salah satu tolok ukur kinerja dari sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan berupa opini yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan setelah diperiksa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2014 belum dapat diketahui. Dikarenakan pada saat Laporan Kinerja Tahunan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah telah selesai disusun, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2014 baru dilakukan audit/pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Daerah. Namun demikian pada tahun

67 Badan Pemeriksa Keuangan telah menerbitkan hasil pemeriksaan keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah tahun 2013 yang memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelasan seperti pada tabel 3.. Capaian atas indikator kinerja opini yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan terhadadap LKPD tahun 2014 sebagai berikut: (lihat tabel 3.19) Tabel 3.19 Capaian Kinerja Indikator Opini BPK atas LKPD Kab. Bantul Uraian Opini BPK RI (WTP:1 WDP:2 Disclaimer:3) Capai an Tahun 2013 Targ et Tahun 2014 Realis asi Capai an (%) Kod e Target Akhir Renst ra (tahun 2015) Capaian s/d tahun 2014 terhadap Tahun Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi anggaran kas. Penyusunan anggaran kas dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan ketugasan sebagai Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD), anggaran kas ini dipergunakan untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup sebagai perkiraan arus kas masuk dari pendapatan daerah untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA/DPPA SKPD yang telah disahkan sebagai perkiraan arus kas keluar. Penyerapan atas belanja 67

68 daerah per-triwulan dengan ketersediaan dana yang diatur dalam anggaran kas ditetapkan sebesar 85%. Indikator ini menunjukkan baik tidaknya perencanaan yang dibuatoleh SKPD dalam penyerapan anggaran belanja daerah khususnya penyerapan belanja langsung, karena penyerapan belanja langsung oleh SKPD yang sesuai dengan dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas menunjukkan perencanaan yang baik dimana kegiatan-kegiatan telah dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan jadwal atau alokasi penarikan dana yang tercatum dalam masing-masing DPA/DPPA SKPD. Selama tahun 2014 penyerapan belanja daerah setiap triwulan sebagai berikut: (lihat tabel 3.20) 68

69 69

70 Tabel 3.20 Rencana dan Realisasi Penarikan Belanja Daerah per Triwulan No Uraian Alokasi Penarikan per Triwulan (Rupiah) I II III IV Anggaran Belanja Daerah setelah Perubahan I Rencana Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung II Realisasi III 1 Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Prosentase penyerapan anggran belanja daerah 21,57 77,59 142,26 303,78 89,43 1 Belanja Tidak Langsung 24,24 89,78 185,71 397,16 88,66 2 Belanja Langsung 15,70 62,82 97,87 256,47 90,50 Sumber Data : DPPKAD, diolah 70

71 Dari tabel tersebut diatas menunjukkan realisasi penyerapan anggaran belanja daerah tahun 2014 sebesar 90,50% atau anggaran belanja daerah sebesar Rp ,00 terserap sebesar Rp ,00 terdiri dari sebagai berikut: 1. Penyerapan atas belanja langsung sebesar 90,50% atau sebesar Rp ,00 dari total anggaran belanja langsung sebesar Rp ,00; dan 2. Penyerapan atas belanja tidak langsung sebesar 88,66% atau sebesar Rp ,00 dari total anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp ,00. Adapun target indikator kinerja prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sebesar 85% atau penyerapan anggaran belanja daerah direncanakan sebesar Rp ,00 dari total anggaran belanja daerah. Capaian atas indikator kinerja prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulanadalah sebagai berikut: (lihat Tabel 3.21) Tabel 3.21 Capaian Kinerja Indikator Prosentase Penyerapan Anggaran Belanja Daerah sesuai dengan Alokasi Anggaran Kas Uraian Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi anggaran kas Capaian Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realis asi Cap aian (%) Kode Target Akhir Renstra (tahun 2015) Capaian s/d tahun 2014 terhadap Tahun , , Tabel diatas menunjukkan capaian kinerja indikator prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai 71

72 dalam jutaan rupiah Laporan Kinerja Tahunan (Tahun 2014) dengan alokasi anggaran kas sudah sesuai target, bahkan capaiannya melebihi 100%. Tetapi capaian tersebut belum dapat menunjukkan kinerja penyerapan anggaran belanja daerah yang baik karena penyerapan belanja langsung maupun belanja tidak langsung tidak sesuai dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas sebagaiman pada tabel 3. Berdasarkan tabel 3.xx diatas dapat diperoleh gambar grafik sebagai berikut: (lihat gambar grafik 3.15) Gambar Grafik 3.16 Rencana & Realisasi Penarikan Belanja Daerah per Triwulan Tahun , , , , , , ,000 - Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Rencana 610, , ,769 78, , , , ,248 Realisasi 148, , , ,356 43, , , ,597 Sumber Data : DPPKAD, diolah Dari gambar grafik tersebut diatas menunjukkan penyerapan belanja daerah baik belanja langsung maupun tidak langsung selama tahun 2014 tidak sesuai dengan rencana yang diatur dalam anggaran kas, gambar tersebut diatas menunujukkan realisasi penyerapan belanja daerah baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung tertinggi pada triwulan IV sedang rencana belanja daerah baik belanja langsung 72

73 maupun belanja tidak langsung yang dialokasikan pada triwulan IV merupakan alokasi terendah. Sebaliknya penyerapan anggaran belanja tidak langsung dan anggaran belanja langsung terendah terjadi pada triwulan dengan anggaran yang dialokasikan pada triwulan I menunjukkan alokasi yang tertinggi. Hal tersebut menunjukkan adanya permasalahan dalam penyerapan anggaran belanja daerah yaitu sebagai berikut: 1. Kurang cermatnya SKPD dalam melaksanakan program dan kegiatankegiatannya; 2. Penyerapan belanja langsung SKPD sebagai besar belum sesuai dengan rencana penarikan yang diatur dalam anggaran kas dan DPA/DPPA SKPD sehingga penyerapan belanja langsung menumpuk pada akhir tahun anggaran atau pada bulan Desember 2014; 3. Penyerapan belanja tidak langsung (kecuali belanja pegawai) belum sesuai dengan rencana penarikan yang diatur dalam anggaran kas dan DPA/DPPA PPKD, dikarenakan penyaluran belanja hibah kepada kelompok masyarakat dan penyaluran belanja bantuan sosial kepada masyarakat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pemberkasan administrasi sebagai salah satu persyaratan mengakibatkan penyerapan belanja hibah dan belanja bantuan sosial dilaksanakan pada bulan Desember Adapun solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut 73

74 adalah sebagai berikut: 1. Disusunnya instrumen untuk meningkatkan kedisiplinan penyerapan anggaran belanja daerah oleh seluruh SKPD; 2. Dilakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin atas penyerapan anggaran belanja daerah terutama belanja langsung pada seluruh SKPD berdasarkan alokasi yang diatur dalam Anggaran Kas dan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan (DPA); 3. SKPD dalam mengajukan belanja langsung sesuai dengan alokasi yang diatur pada anggaran kas dan DPA/DPPA masing-masing SKPD sehingga penarikan dana dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan dan penarikan belanja langsung tidak menumpuk pada akhir tahun anggaran; 4. SKPD penanggungjawab teknis atas penyaluran belanja hibah dan belanja bantuan sosial dalam melaksanakan pemberkasan persyaratan administrasi lebih awal dilaksanakan sehingga pengajuan kepada DPPKAD selaku PPKD sesuai dengan alokasi yang diatur dalam anggaran kas. 5. SKPD dalam menyusun jadwal kegiatan lebih matang sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam DPA/DPPA masing-masing SKPD. 74

75 Prosentase SKPD telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Laporan keuangan daerah yang disusun dan disajikan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) sebagai entintas pelaporan sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi pemerintah (SAP) yaitu Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bantul tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dipergunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja daerah dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, efektifitas dan efisiensi keuangan pemerintah daerah serta membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Adapun secara umum penyusunan laporan keuangan daerah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, posisi arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para kinerja keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Laporan keuangan daerah yang disusun tersebut dilaksanakan dengan cara menggabungkan laporan-laporan keuangan yang disusun oleh seluruh etintas akuntansi atau seluruh SKPD yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan. Entitas akuntansi atau SKPD sebagai pengguna anggaran/barang berkewajiban menyelenggarakan 75

76 akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya kepada etintas pelaporan. Adapun laporan keuangan yang dikirim setiap bulan oleh etintas akuntansi adalah neraca dan laporan SPJ (Surat Pertanggungjawaban) fungsional. Neraca yang disusun oleh seluruh entitas akuntansi diteliti kembali oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan pendampingan dari perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan membandingkan antara neraca dengan data dari Simda Keuangan Daerah dan data yang dibuat oleh pengurus barang. Selama tahun 2014 terdapat 3 (tiga) etintas akuntansi dari 60 (enampuluh) etintas Laporan Keuangan disusun etintas akuntansi dengan benar, 3, 5% Gambar Grafik 3.17 SKPD yang Telah Menerapkan SAP Laporan keuangan disusun etintas akuntansi belum benar, 57, 95% akuntansi menyusun keuangan yang laporan berupa neraca belum benar. Prosentase telah Standar SKPD menerapkan Akuntansi Pemerintah (SAP) sebagaimana gambar grafik diatas (lihat gambar grafik 3.17). Capaian indikator kinerja prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) telah memenuhi target yang ditetapkan bahkan melebihi target dengan tingkat capaian melebihi 100%, yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.22) 76

77 Tabel 3.22 Capaian Kinerja Indikator Prosentase SKPD yang telah Menerapkan SAP Uraian Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Capaia n Tahun 2013 Targ et Tahun 2014 Reali sasi Capaian (%) Kod e Target Akhir Renstra (tahun 2015) Capaian s/d tahun 2014 terhadap Tahun , Capaian atas indikator kinerja prosentase SKPD telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) telah memenuhi target tetapi selama tahun 2014 masih dijumpai berbagai permasalahan sebagai berikut: 1. Masih terdapat beberapa SKPD dalam menyusun neraca SKPD dilakukan oleh bendahara pengeluaran; 2. Kurang koordinasi antara penyusun neraca dan pengurus barang sehingga data aset yang disajikan dalam neraca tidak sama dengan data aset yang dilaporkan oleh pengurus barang. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas solusi yang akan diambil Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai berikut: 1. Pemisahan ketugasan antara penyusun neraca dan bendahara pengeluaran; 2. Meningkatkan koordinasi dalam entitas akuntansi antara penyusun neraca dan pengurus barang sehingga ada kesamaan data aset yang disajikan dalam neraca dan laporan aset; 3. Petugas penyusun neraca dalam etintas akuntansi tidak hanya 1 (satu) penyusun neraca diharapkan ke depan penyusunan neraca dilakukan oleh 2 (dua) petugas penyusun neraca; 77

78 4. Pelaksanaan pendampingan penyusunan neraca dinas/instansi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DIY lebih intensif dilaksanakan. 5. Diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan standar akuntansi berbasis akrual. Prosentase keakuratan data barang milik daerah Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dalam pasal 156 ayat (1) disebutkan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, dengan demikian prosentase keakuratan data barang milik daerah merupakan salah satu indikator kinerja dari sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. Dalam rangka mendapatkan data aset daerah sesuai dengan kondisi riil telah dilaksanakan program pengelolaan barang daerah yaitu dengan melaksanakan kegiatan penatausahaan aset daerah yang meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi dan pelaporan aset daerah. Setiap SKPD atau Unit Kerja selaku pengguna barang atau kuasa pengguna barang harus melakukan penatausahaan aset atas aset daerah yang berada di bawah penguasaannya. Hasil dari proses pembukuan dan inventarisasi oleh pengguna barang atau kuasa pengguna barang menyusun pelaporan aset daerah dengan menyajikan informasi terkait aset daerah 78

79 pada waktu tertentu yaitu laporan semesteran dan laporan tahunan disampaikan kepada Bupati Bantul melalui Pengelola Barang Daerah. Laporan-laporan barang daerah yang disusun oleh pengguna/kuasa pengguna barang dihimpun oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku pembantu pengelola barang daerah menjadi Laporan Barang Milik Daerah Daerah yang dipergunakan sebagai bahan penyusunan neraca Pemerintah Daerah. Laporan Barang Milik Daerah tahun 2014 yang disusun dengan menggabungkan seluruh laporan aset dari seluruh SKPD/Unit Kerja masih terdapat selisih antara total aset daerah yang disusun dari Kartu Inventaris Barang (KIB) A-F dengan Buku Inventarisasi (BI) yaitu sebagai berikut: (lihat Tabel 3.23) Tabel 3.23 Data Aset Daerah berdasarkan KIB A-F dan BI No Uraian Jumlah (Rupiah) I Jumlah Aset Daerah (KIB A-F) II A B C D E F Tanah Peralatan dan mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigrasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Kontruksi dalam pengerjaan Jumlah aset daerah (BI SKPD/Unit Kerja) III=I-II Selisih Sumber Data : Bidang Aset DPPKAD data per Januari

80 Tabel tersebut masih menunjukkan adanya selisih aset daerah sebesar Rp ,00 sehingga capaian atas prosentase keakuratan barang milik daerah sebagai berikut: (lihat tabel 3.24) Tabel 3.24 Capaian Kinerja Prosentase Keakuratan Data Barang Milik Daerah Uraian Capaian Tahun 2013 Target Realisas i Tahun 2014 Capaian (%) Kode Target Akhir Renstra (tahun 2015) Capaian s/d tahun 2014 terhadap Tahun 2015 Prosentase keakuratan data barang milik daerah , Capaian atas indikator kinerja prosentase keakuratan data barang milik daerah telah memenuhi target yang ditetapkan. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam menetapkan target dari prosentase keakuratan data barang milik daerah yang tahun 2014 dibawah 100% atau sebesar 70% dikarenakan masih terdapat beberapa SKPD/Unit Kerja dalam pengelolaan barang milik daerah terutama pada penatausahaan barang daerah masih kurang tertib sehingga proses pencatatan dan pelaporan atas KIB dan BI belum dapat disajikan secara benar dan baik. Selama tahun 2014 permasalahan yang dihadapi terkait dalam pengelolaan barang milik daerah yaitu sebagai berikut: 1. Belum dilaksanakan secara keseluruhan pengelolaan barang milik daerah dengan memperggunakan Simda BMD, sehingga penatausahaan barang milik daerah masih dilaksanakan secara manual yang memakan waktu yang lama dan menjadi tidak efisien; 80

81 2. Masih terdapat beberapa pengguna barang/kuasa pengguna barang yang kurang memahami tentang pentingnya pengelolaan barang daerah dibawah kekuasaannya secara tertib sesuai aturan yang berlaku, sehingga laporan aset yang disajikan kurang akurat berdampak atas kekauratan laporan barang milik daerah sebagai dasar penyusunan neraca ; 3. Belum adanya peraturan sebagai petunjuk teknis SKPD/Unit Kerja dalam melaksanakan inventarisasi aset SKPD; Dalam mengatasi permasalahan tersebut diatas solusi yang akan diambil Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai berikut: 1. Dilaksanakan pengelolaan barang daerah dari perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah dengan menggunakan Simda BMD; 2. Komitmen dari seluruh pengguna barang atau kuasa barang daerah untuk melaksanakan pengelolaan barang dibawah kekuasaan secera tertib dan sesuai aturan yang berlaku; 3. Disusunnya peraturan sebagai pedoman SKPD/Unit Kerja dalam menginventarisasi barang SKPD/Unit Kerja Sasaran 2 : Meningkatnya kemampuan keuangan daerah Sasaran meningkatnya kemampuan keuangan daerah memilki 3 (tiga) indikator kinerja dengan nilai capaian sama dengan 100% atau lebih dengan katagori sangat berhasil. 81

82 Adapun capain atas ke-tiga indikator kinerja yaitu sebagai berikut: Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah dipergunakan untuk menginformasikan kinerja pendapatan daerah pada tahun tertentu dengan pertumbuhan positif atau negatif. Tahun 2014 prosentase pertumbuhan pendapatan daerah ditargetkan memiliki pertumbuhan yang positif dengan target sebesar 15,25% atau tahun 2014 pendapatan daerah ditargetkan bertambah sebesar Rp ,00 dari target pendapatan daerah tahun Pertumbuhan pendapatan yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Bantul tahun 2014 sebesar 19,43% atau pendapatan daerah yang dicapai tahun 2014 menunjukkan adanya peningkatan atau pendapatan daerah bertambah sebesar Rp ,00 dari pendapatan daerah yang dicapai tahun Pertumbuhan pendapatan daerah baik target dan realisasi tahun 2014 sebagai berikut: (lihat tabel 3.25) 82

83 No U r a i a n Tabel 3.25 Target dan Realisasi Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2014 dalam jutaan Rupiah Pertumbuhan Pendapatan Tahun 2014 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Rupiah % Rupiah % =(5-3) 8=7/3 9=6-4 10=9/4 1 Pendapatan Asli Daerah , , , , ,52 40, ,20 37,27 2 Dana Perimbangan , , , , ,47 11, ,82 9,47 2 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah , , , , ,69 12, ,55 15,17 Jumlah , , , , ,68 15, ,57 19,43 Sumber data : tahun 2013 berdasarkan Lap. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013, data tahun 2014 data per Pebruari 2015 (unaudited) 83

84 Tabel tersebut diatas menunjukkan tahun 2014 sumber-sumber pendapatan daerah baik target maupun realisasi memilki pertumbuhan yang positif. Prosentase pertumbuhan sumber-sumber pandapatan daerah tertinggi dicapai dari pendapatan asli daerah dengan tingkat prosentase pertumbuhan positif sebesar 37,27% atau pendapatan asli daerah meningkat atau bertambah dari tahun 2013 sebesar Rp ,00 merupakan jumlah peningkatan yang terbesar dibanding sumbersumber pendapatan daerah yang lain. Sedang prosentase pertumbuhan terendah bersumber dari dana perimbangan dengan prosentase pertumbuhan pendapatan sebesar 9,47% atau dana perimbangan tahun 2014 hanya bertambah sebesar Rp ,00 dari tahun Capaian atas indikator kinerja prosentase pertumbuhan pendapatan daerah sebagai berikut: (lihat tabel 3.26) Tabel 3.26 Capaian Kinerja Indikator Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Uraian Prosentase Pertumbuhan Pendapatan Daerah Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realisasi Capaian (%) 13,66 15,25 19, Kriteria Sangat Baik Kode Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah yang dicapai tahun 2014 sebesar 19,43% lebih tinggi dari prosentase pertumbuhan pendapatan daerah yang dicapai tahun 2013 yaitu sebesar 13,66% sebagaimana pada tabel diatas. 84

85 3. Derajat Desentralisasi Derajat desentralisasi dipergunakan untuk menginformasikan kontribusi atau peranan pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah, tahun 2014 derajat desentralisasi ditargetkan sebesar 16,62% terealisasi 19,70%. Target dan realisasi pendapatan asli daerah dalam memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah tahun 2014 sebagaimana dalam tabel dan gambar grafik sebagai berikut: (tabel 3.27) Tabel 3.27 Target dan Realisasi Derajat Desentralisasi No U r a i a n dalam Jutaan Rupiah Tahun 2014 Target Realisasi 1 Pendapatan Asli Daerah , ,06 2 Dana Perimbangan , ,90 3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah , ,31 Jumlah Pendapatan Daerah , ,14 Derajat Desentralisasi 16,62% 19,70% Sumber Data : Data Sementara per Pebruari 2014 (Unaudited) Berdasarkan tabel sebagaimana tersebut dapat diperoleh gambar grafik target dan realisasi kontribusi pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terhadap total pendapatan daerah yaitu sebagai berikut: (lihat gambar grafik 3.18 dan gambar grafik 3.19) 85

86 Gambar Grafik 3.18 Kontribusi Sumber-sumber Pendapatan terhadap Pendapatan Daerah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, Rp402,629.81, 24% Pendapatan Asli Daerah, Rp211,096.53, 13% Dana Perimbangan, Rp1,042, , 63% Sumber Data : DPPKAD, diolah Gambar Grafik 3.19 Realisasi Kontribusi Sumber-sumber Pendapatan Daerah terhadap Pendapatan Daerah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, Rp421,582.31, 25% Pendapatan Asli Daerah, Rp259,020.47, 15% Dana Perimbangan, Rp1,036,632.90, 60% Sumber Data : DPPKAD, diolah Gambar grafik tersebut menunjukkan target maupun realisasi kontribusi terbesar terhadap pendapatan daerah berasal dari dana perimbangan yaitu target sebesar 60,15% teralisasi 57,15%, sedang kontribusi terendah bersumber dari 86

87 pendapatan asli daerah yaitu target sebesar 16,62% terealisasi sebesar 19,70%. Hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi kontribusi dana perimbangan mengalami penurunan atau berkurangnya ketergantungan pendapatan daerah terhadap pendapatan dari dana perimbangan meskipun prosentase penurunan relatif kecil yaitu sebesar 3%, sedang kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah mengalami kenaikan sebesar 0,08% dari ditargetkan yaitu sebesar 16,62% tercapai 19,70%. Tahun 2014 pendapatan asli daerah memiliki kinerja yang baik ditunjukkan dengan tercapainya target pendapatan daerah sebesar Rp ,21 dari target sebesar Rp ,34 atau derajat desentralisasi tahun 2014 ditargetkan sebesar 16,62% tercapai sebesar 19,70% atau terdapat peningkatan peranan atau kontribusi pendapatan asli daerah yang telah dicapai terhadap pendapatan daerah yang dicapai.capaian atas indikator kinerja derajat desentralisasi sebagai berikut: (lihat tabel 3.28) Tabel 3.28 Capaian Kinerja Indikator Derajat Desentralisasi Uraian Realis asi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realis asi Capaian (%) Kriteria Kode Derajat Desentralisasi 14,75 16,62 19, Sangat Baik Capain atas indikator kinerja derajat desentralisasi tahun 2014 telah memenuhi target yaitu diatas 100% atau sebesar 119% katagori sangat baik. Derajat desentralisasi yang dicapai tahun 2014 yaitu sebesar 19,43%lebih tinggi tinggi daripada tahun 2013 yaitu 16,62%. Hal tersebut 87

88 menunjukkan semakin besar peranan kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah dari tahun ke tahun. 4. Prosentase Kemampuan Keuangan Daerah Prosentase kemampuan keuangan daerah digunakan untuk mengetahui peranan pendapatan asli daerah dalam membiayai belanja daerah. Tahun 2014 rasio pendapatan asli daerah terhadap belanja daerah ditargetkan sebesar 15,15% terealisasi 21,02%. Adapun target dan realisasi belanja daerah dan sumber-sumber pendapatan daerah tahun 2014 sebagai berikut: (lihat tabel 3.29) Tabel 3.29 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah dan Pendapatan Daerah Tahun 2014 dalam Jutaan Rupiah No Uraian Anggaran Realisasi I Pendapatan Daerah , ,27 1 Pendapatan Asli Daerah 2 Dana Perimbangan 3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah II Belanja Daerah Sumber Data : DPPKAD, data per Pebruari 2014 (unaudited) , , , , , , , ,28 88

89 Tabel tersebut diatas dapat diketahui kontribusi sumber-sumber pendapatan daerah dalam mendanai belanja daerah baik target maupun realisasi yaitu sebagai berikut: (lihat tabel 3.30) Tabel 3.30 Target dan Realisasi Kontribusi Sumber-sumber Pendapatan Daerah terhadap Belanja Daerah Tahun 2014 No Uraian Target Realisasi 1 Kontribusi PAD terhadap Belanja Daerah 15,15 21,02 2 Kontribusi Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah 54,83 60,97 3 Kontribusi Lain-lain Pendapatan Daerah terhadap Belanja Daerah Sumber Data : DPPKAD, data per Pebruari 2014 (unaudited), diolah 21,18 24,79 Tabel tersebut diatas menunjukkan tahun 2014 anggaran belanja daerah sebesar Rp ,47 dibiayai dari target pendapatan dana perimbangan sebesar Rp ,00 atau kontribusi anggaran belanja daerah didanai dari target pendapatan dana perimbangan sebesar 54,83% dan terealisasi 60,97% atau realisasi anggaran belanja daerah tersebut telah dibiayai dari pendapatan dana perimbangan sebesar Rp ,00. Kotribusi dana perimbangan terhadap belanja daerah merupakan kontribusi terbesar sedang pendapatan asli daerah dalam mendanani belanja daerah baik target dan realisasi merupakan kontribusi terkecil yaitu target kemampuan pendapatan asli daerah dalam mendanai anggaran belanja daerah tahun 2014 sebesar 15,15% atau anggaran belanja daerah sebesar Rp ,00 direncanakan dibiayai dari 89

90 pendapatan asli daerah sebesar Rp ,00. Realisasi atas kontribusi pendapatan asli daerah dalam membiayai belanja daerah yaitu sebesar 21,02% atau realisasi pengeluaran belanja daerah tahun 2014 sebesar Rp ,00 telah dibiayai atau didanani oleh pendapatan asli daerah sebesar Rp ,00. Capaian atas indikator kinerja prosentase kemampuan keuangan daerah sebagai berikut: (lihat tabel 3.21) Tabel 3.21 Capaian Kinerja Indikator Prosentase Kemampuan Keuangan Daerah Uraian Prosentase kemampuan keuangan daerah Realisasi Tahun 2013 Target Tahun 2014 Realis asi Capaian (%) 16,16 15,15 21, Kriteria Sangat Baik Kode Capain atas indikator kinerja prosentase kemampuan keuangan daerah tahun 2014 telah memenuhi target yaitu diatas 100% atau sebesar 139% katagori sangat baik. Derajat desentralisasi yang dicapai tahun 2014 yaitu sebesar 21,02% lebih tinggi tinggi daripada tahun 2013 yaitu 16,16%. Hal tersebut menunjukkan semakin besar peranan kontribusi pendapatan asli daerah dalam mendanai belanja daerah dari tahun ke tahun. Tahun 2014 capaian atas ke-3 (tiga) indikator kinerja dari sasaran meningkatnya kemampuan keuangan daerah telah memenuhi target bahkan capaiannya melebihi 100%. Capaian atas ke-tiga indikator kinerja tersebut tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang dijumpai selama tahun 2014 yaitu sebagai berikut: 90

91 1. Kurangnya kesadaran wajib pajak/retribusi daerah dalam membayar pajak daerah dan retribusi daerah; 2. Masih belum optimalnya penegakan Perda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 3. Database Sismiop tidak valid meliputi data WP, obyek pajak, dan peta PBB P2 4. Nilai NJOP PBB P2 terlalu rendah jika dibandingkan dengan nilai riil Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan sebagaimana tersebut diatas dibutuhkan langkah-langkah sebagai solusi yaitu sebagai berikut: 1. Sosialisasi Pajak dan Retribusi Daerah, dan diperlukan adanya reward dan punishment yang konsisten bagi Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah atas kepatuhan dan ketidakpatuhan dalam membayar Pajak/Retribusi Daerah; 2. Penegakan Perda melalui PPNS dan Diklat PPNS. 3. Perlu ada pendataan ulang secara bertahap dan layanan validasi BPHTB yang terintegrasi 4. Perlu ada penyesuaian NJOP 3.3 Akuntabilitas Anggaran Belanja Langsung Tahun 2014 anggaran belanja langsung yang dialokasikan pada sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau terserap 86,69% dari anggaran belanja langsung. Realisasi atas anggaran belanja langsung tersebut terdiri dari sebagai berikut: Anggaran belanja langsung terkait dengan terlaksananya program-program dan kegiatan-kegiatan pendukung dalam upaya tercapainya sasaran strategis terealisasi 87,23% atau 91

92 sebesar Rp ,00 dari total anggaran sebesar Rp ,00; dan Anggaran belanja langsung terkait dengan terlaksananya program-program dan kegiatan-kegiatan utama dalam upaya tercapai sasaran strategis terealisasi 85,21% atau sebesar Rp ,00 dari total anggaran sebesar Rp ,00. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2013 yang dialokasikan untuk membiayai program-program dan kegiatankegiatan utama dalam pencapaian sasaran strategis disajikan pada tabel berikut: (lihat tabel 3.22) 92

93 Tabel 3.22 Realisasi Anggaran Belanja pada Program dan Kegiatan Utama Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel 1 Opini BPK (WTP=1 WDP=2 Disclaemer=3) Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur % Realis asi Sosialisasi peraturan perundangundangan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Penyusunan Analisa Standar Belanja Penyusunan Standar Satuan Harga Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TP TGR Rekonsiliasi Bank & Evaluasi Realisasi APBD Pengelolaan dan Pelaporan Dana Tugas Pembantuan Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan APBD Penyusunan Laporan Semesteran Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai Informasi Keuangan Daerah

94 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) % Realis asi Fasilitasi Penyaluran Belanja PPKD Pengendalian Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah Peningkatan Penilaian Kualitas Pengelolaan Keuangan Penerbitan SKPP Pengelolaan dan Pelaporan Potongan IWP, Taperum dan PPh Ps. 21 bagi PNS Pengkartuan Data PNS/Pengkartuan Gaji PNS Penyusunan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan SIMKEUDA Pendataan dan Pengelolaan Arsip DPPKAD Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan SKPD Pembinaan Bendahara/Fasilitasi dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah Penerbitan Peraturan Bupati tentang Penyusunan SPJ Progran Penataan Peraturan Perundang-undangan Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan Regulasi peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Pencematan dan Penerbitan DPA SKPD Penyusunan Anggaran Kas Penerbitan SPD Penerbitan SP2D Pencetakan Daftar Gaji/Pengelolaan Gaji Pengujian Lampiran Dokumen Penerbitan SP2D Rekonsiliasi Belanja SKPD Percepatan Penyerapan Anggaran dan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Daerah

95 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) % Realisasi 3 Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Prosentase keakuratan data barang milik daerah Penyusunan Neraca Dinas Instansi Program Pengelolaan Barang Daerah Peningkatan SDM aparatur Pemda SIMBADA Sensus barang daerah Penyusunan perencanaan & pelaporan pengelolaan barang Penataan aset Penghapusan barang daerah Verifikasi dan Inventarisasi Barang Milik Daerah Verifikasi Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah Evaluasi dan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Pengamanan Adm. Dokumen kepemilikam Barang Milik Daerah Penyusunan Regulasi Pengelolaan BMD Meningkatkan kemampuan keuangan daerah 1 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Pengelolaan Dana Perimbangan Penyusunan SPT Tahunan Intensifikasi PPh OP (PPh Pasal 21) Sosialisasi di Bidang Cukai dan Pemberantasan Cukai Ilegal

96 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Anggaran (Rupiah) Realisasi (Rupiah) % Realisasi 2 Derajat desentralisasi Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (Penghargaan Pajak) Operasional Pajak Daerah Pelayanan Pajak Daerah Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Pendataan dan Penetapan Wajib Pajak Pengelolaan Arsip Wajib Pajak Studi Potensi Pajak Daerah Studi Potensi Retribusi Daerah Pendataan PBB P Program Penataan Peraturan Perundangundangan Regulasi Peraturan Pajak dan Retribusi Daerah Prosentase kemampuan keuangan daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah Peningkatan Manajemen Investasi Daerah Pengendalian PAD Optimalisasi Pendapatan Daerah Verifikasi Piutang Daerah Jumlah 85, Sumber Data : Simda Keuangan Daerah, diolah Apabila dihubungkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, maka pencapaian ke-dua sasaran stretegis dengan katagori relatif sangat baik diikuti dengan penyerapan anggaran belanja langsung melalui pelaksanaan 96

97 program-program dan kegiatan-kegiatan utama kurang dari 100% atau sebesar 85,21%. Hal tersebut menunjukan bahwa anggaran belanja langsung yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tahun 2014 telah cukup. Jumlah kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pencapaian ke-dua sasaran strategis sebanyak 67 (enam puluh tujuh) kegiatan dari program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, program Penataan Peraturan Perundang-undangan, program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan SKPD dan program Pengelolaan Barang Daerah. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2014 yang dialokasikan untuk mendanaiterlaksananya program-program dan kegiatan-kegiatan utama dalam pencapaian sasaran strategis sebagai berikut: (lihat Tabel 3.23 dan gambar grafik 3.19) Tabel 3. Anggaran dan Ralisasi Belanja Langsung per Sasaran Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jml Keg. Anggaran (Rupiah) Realisasi Rupiah Realis asi % ingkatkan kualitas gelolaan keuangan daerah g transparan dan akuntabel ,91 Opini BPK (WTP=1 WDP=2 Disclaemer=3) ,43 Prosentase penyerapan anggaran belanja daerah sesuai dengan alokasi per triwulan Prosentase SKPD yang telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) ,12 62,83 Prosentase keakuratan data barang milik daerah ,51 Meningkatkan kemampuan keuangan daerah ,56 Prosentase pertumbuhan pendapatan daerah ,40 Derajat desentralisasi ,04 Prosentase kemampuan keuangan daerah ,14 J u m l a h ,21 97

98 dalam Jutaan Rupiah Laporan Kinerja Tahunan (Tahun 2014) Gambar Grafik Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Strategis 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1, Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel Meningkatkan kemampuan keuangan daerah - Anggaran, 4,978 Realisasi, 4,276 Anggaran, 2,441 Realisasi, 2,061 Anggaran Realisasi 4,978 4,276 2,441 2,061 Gambar grafik tersebut diatas menunjukkan anggaran dan realisasi belanja langsung untuk terlaksananya berbagai program dan kegiatan utama yang dibutuhkan guna pencapaian sasaran strategis yaitu meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel lebih tinggi atau lebih besar daripada anggaran dan realisasi belanja langsung untuk terlaksananya berbagai program dan kegiatan utama pencapaian sasaran stratgeis pada meningkatkan kemampuan keuangan daerah. 98

PENETAPAN KINERJA. Terpenuhinya dan terbayarnya jasa komunikasi, SDA dan listrik. Terpenuhinya kebutuhan berbagai barang cetakan dan penggandaan

PENETAPAN KINERJA. Terpenuhinya dan terbayarnya jasa komunikasi, SDA dan listrik. Terpenuhinya kebutuhan berbagai barang cetakan dan penggandaan PENETAPAN KINERJA SKPD : DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH TAHUN : 03 Sasaran Strategis 3 4 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Meningkatnya efisiensi, efektivitas dan responsibilitas

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. Tercapainya target penerimaan bunga deposito 7,000,000,000 Rupiah Peningkatan Manajemen Investasi Daerah

PENETAPAN KINERJA. Tercapainya target penerimaan bunga deposito 7,000,000,000 Rupiah Peningkatan Manajemen Investasi Daerah PENETAPAN KINERJA SKPD : DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH TAHUN : 204 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan 2 3 4 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

Satuan % 100 13,250,000 30 926,060 30 926,060 DPPKAD. bulan 12 10,051,000,000 30 3,099,242,939 30 3,099,242,939 DPPKAD

Satuan % 100 13,250,000 30 926,060 30 926,060 DPPKAD. bulan 12 10,051,000,000 30 3,099,242,939 30 3,099,242,939 DPPKAD ndikator Kinerja Anggaran Renja Tahun Anggaran Anggaran Tahun Renstra Renstra 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran 11,032,360,140 3,143,868,382

Lebih terperinci

semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat bermanfaat. Bantul, Pebruari 2013 An Kepala DPPKAD Kabupaten Bantul

semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat bermanfaat. Bantul, Pebruari 2013 An Kepala DPPKAD Kabupaten Bantul Kata Pengantar Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2015 Triwulan II

Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2015 Triwulan II Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2015 Triwulan II : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah No Kode Program /Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)/ Kegiatan (Output)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI. a. Tugas Pokok dan Fungsi. Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) 2016

Rencana Kerja (Renja) 2016 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah memiliki ruang lingkup yaitu tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah memiliki ruang lingkup yaitu tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah terdiri dari Rencana

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben - 2-3. 4. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH SALINAN NOMOR 24, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, DAN ASET DAERAH TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, DAN ASET DAERAH TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, DAN ASET DAERAH TAHUN 2017 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN, DAN ASET DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG Temanggung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali Pada awalnya kantor

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN KABUPATEN LAMANDAU TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN KABUPATEN LAMANDAU TAHUN ANGGARAN 2014 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN KABUPATEN LAMANDAU TAHUN ANGGARAN 2014 NO NAMA PROGRAM / KEGIATAN SASARAN APBD APBD PROV DAK TP DEKON UB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 VOLUME / TARGET LOKASI SUMBER PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN 20122 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Formulir VII F10 Evaluasi Terhadap Hasil RKPD Kabupaten Bantul Tahun 2013

Formulir VII F10 Evaluasi Terhadap Hasil RKPD Kabupaten Bantul Tahun 2013 Formulir VII F0 Evaluasi Terhadap Hasil RPD abupaten Bantul Tahun ode /egiatan Indikator inerja kegiatan Indikator inerja Target Indikator RPD Target inerja dan Anggaran RPD abupaten Tahun (RP) () 2 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Satuan Kerja Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Luwu Utara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Luwu Utara; BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah DPPKAD Kab. Karawang Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor Tanggal : 12 TAHUN 2016 : 23 DESEMBER 2016 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

R E N J A [ R E N C A N A K E R J A ]

R E N J A [ R E N C A N A K E R J A ] R E N J A [ R E N C A N A K E R J A ] DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GORONTALO 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN(LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN(LKjIP) DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN KULON PROGO LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN(LKjIP) 2015 A L A M A T : JL. P E R W A K I L A N N O.1 W A T E S LKjIP DPPKA Kab. Kulon Progo

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Dinas Pendapatan Daerah merupakan salah satu unsur organisasi Pemerintah Daerah yang mempunyai

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan strategi dan kebijakan yang telah dirancang untuk ditetapkan, maka ada beberapa program dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2015 Triwulan II

Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2015 Triwulan II Capaian Kinerja dan Realisasi Triwulan SKPD : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset No 05 (APBD MURN 05) 7a 8 9 x xx 0 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUN RENJA RENCANA KINERJA TAHUN 2015 DINAS PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN LUMAJANG JALAN ALUN ALUN UTARA NO.7 LUMAJANG 1 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan good governance, maka setiap Satuan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 82 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM L A K I P

PEMERINTAH KOTA MATARAM L A K I P PEMERINTAH KOTA MATARAM L A K I P (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 Lakip BPKAD Kota Mataram Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN ANGGARAN 2014 Urusan Pemerintahan Organisasi DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN ANGGARAN 04 :.0. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN :.0.05.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada 1.1. Gambaran Umum Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas-Dinas

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR m BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan BAB III GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan dinas pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 LKjIP 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 05 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PESISIR

Lebih terperinci

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN KERINCI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MALANG NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MALANG NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA MALANG NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan publik Persentase pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR Drs. I S M U N I, MM Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar 2017 GAMBARAN UMUM PERENCANAAN

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN. UMUM Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN. UMUM Pasal 1 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.L T...hui 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. Laporan Kinerja Latar belakang. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1

Bab 1 Pendahuluan. Laporan Kinerja Latar belakang. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Laporan Kinerja Tahunan sebagai bentuk laporan akuntabilitas atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai salah

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Evaluasi Hasil Pelaksanaan rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daeerah (SKPD)

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

LAPORAN KINERJA TAHUN Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset LAPORAN KINERJA Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset TAHUN 2014 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Garut Tahun 2015 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (BPKAD) TIPE A KABUPATEN BANGKA BARAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Sibolga Pada awalnya Kota Sibolga adalah Kota Administratif yang masih berada di wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2012 Jalan Raya Soreang KM.17- Komplek Pemda Kabupaten Bandung Telp./Fax.022-5892926

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Kota Balikpapan merupakan salah satu kota besar yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, luas wilayah kota ini mencapai 843,48 KM2, yang terdiri atas

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dijadikan studi kasus adalah Dinas Pendapatan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dijadikan studi kasus adalah Dinas Pendapatan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dijadikan studi kasus adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. III.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 (NAMA SKPD) KABUPATEN BOGOR PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 (NAMA SKPD) KABUPATEN BOGOR PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PENETAPAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 (NAMA SKPD) KABUPATEN BOGOR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2011 T E N T A N G PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2011 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PAJAK & RETRIBUSI PARKIR PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2011 PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jl. Pemuda 148 Telp. (024)

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD 1 DPA SKPD 2.1 Ringkasan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSKUTIF Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset terbaik se Indonesia " .

IKHTISAR EKSKUTIF Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset terbaik se Indonesia  . KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mengamanatkan setiap instansi pemerintah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1291 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1291 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1291 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1

LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1 LKIP Badan Keuangan Daerah 2016 Page 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

SKPD : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Prioritas Urusan yang Dilaksanakan SKPD : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1. Program dan Kegiatan a) PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1) Kegiatan : Penyediaan Jasa Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG 5 WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi WaÇa / Tuhan Yang

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi WaÇa / Tuhan Yang KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi WaÇa / Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Asung Kerta Wara Nugrahanya, maka penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) Kabupaten Jembrana

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rancangann Rencana Kerja (Rancangan Renja) Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Rancangann Rencana Kerja (Rancangan Renja) Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2015 PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG KATA PENGANTAR Rancangann Rencana Kerja (Rancangan Renja) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Jombang 2015 merupakan pengaplikasian Undang-Undang nomor 25

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN BARANG MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN 204 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BELITUNG

Lebih terperinci