ANALISA HUMAN ERROR DALAM KASUS KECELAKAAN DI PERSILANGAN KERETA API (Studi Kasus Persilangan Kereta Api 25 Jemur Andayani - Surabaya)
|
|
- Sri Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA HUMAN ERROR DALAM KASUS KECELAKAAN DI PERSILANGAN KERETA API (Studi Kasus Persilangan Kereta Api 25 Jemur Andayani - Surabaya) Oleh: Weny Findiastuti (*), Sritomo Wignjosoebroto (**), Dyah Santhi Dewi (**) (*) Laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja, Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik - Universitas Trunojoyo (**) Laboratorium Ergonomi & Perancangan Sistem Kerja, Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Abstrak Dalam pengidentifikasian penyebab kecelakaan KA, faktor kesalahan manusia (human error) selalu menjadi penyebab utama. Data statistik tahun 2000 angka kecelakaan kereta api ini mencapai 98% yang semuanya disebabkan faktor manusia.. Persilangan KA sebagai perpotongan antara jalan raya dan rel lintasan kereta api merupakan lokasi potensial untuk terjadinya kecelakaan/tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain. Penelitian dilakukan untuk menganalisa faktor human error yang terjadi di KA dengan menggunakan metode SHERPA. Metode ini memprediksi human error yang terjadi di, yang kemudian direpresentasikan dengan diagram fault tree. Probabilitas terjadinya error akan dihitung dengan menggunakan HEART. Penelitian bertujuan untuk menganalisa Human pada kecelakaan kereta api di. Hasil penelitian berupa prosentase human error di KA, probabilitas kegagalan melaksanakan tugas (failure task) pada petugas penjaga pintu dan operator kendaraan bermotor. Prosentase kesalahan dan probabilitas kegagalan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menyusun solusi perbaikan bagi KA. Kata kunci : Kecelakaan KA, Persilangan KA, Human error, SHERPA, HEART Pendahuluan Kecelakaan kereta api di Indonesia yang terjadi secara beruntun di Indonesia sudah berada pada tingkat kritis. Berdasarkan data dari Ditjen Perhubungan Darat, kecelakaan KA, tahun 1997 (156 kecelakaan, 73 orang meninggal), Tahun 1998 (109 kecelakaan kecelakaan, 47 orang meninggal), Tahun 1999 (196 kecelakaan, 94 orang meninggal), Tahun 2000 (126 kecelakaan, 98 orang meninggal). Dimana sebagian besar disebabkan oleh adanya human error, pada tahun 1999, 96%dari data di atas merupakan kecelakaan KA yang diidentifikasikan sebagai akibat dari adanya human error, sedangkan tahun 2000, 98% kecelakaan diidentifikasikan akibat human error. Kecelakaan kereta api (KA) itu sendiri dapat didefinisikan sebagai terjadinya salah satu peristiwa tabrakan antara kereta api dengan kereta api, tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain, kereta api terguling, adanya banjir/longsor, menabrak orang ataupun pelemparan batu pada kereta api. Dari klasifikasi di atas, yang menjadi fokus penelitian ini adalah kecelakaan kereta api yang berhubungan dengan tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain. 1
2 Persilangan kereta api sebagai perpotongan antara jalan raya dan rel lintasan kereta api merupakan lokasi potensial untuk terjadinya tabrakan antara kereta api dengan kendaraan lain. Adanya perpotongan yang sebidang antara lintasan kereta api dan jalan raya menimbulkan banyak konflik yang sangat potensial untuk terjadinya kecelakaan kereta api yang serius, mengingat selalu ada saat-saat kereta api dan kendaraan bermotor harus melewati secara bersamaan (PJKA Bandung, 1986). Dalam penelitian ini akan dianalisa human error penyebab kecelakaan kereta api di kereta api, dimana pada sistem kereta api akan diprediksi human error yang dapat terjadi dan probabilitas terjadinya human error tersebut. Sehingga dapat dilakukan usaha pencegahan dengan prioritas yang sesuai dengan probabilitas munculnya human error tersebut. Human dan SHERPA. Dari berbagai hal yang menyangkut permasalahan manusia dalam berinteraksi dengan produk, mesin ataupun fasilitas kerja lain yang dioperasikannya, manusia seringkali dipandang sebagai sumber penyebab segala kesalahan, ketidakberesan maupun kecelakaan kerja (human error) [Wignjosoebroto, 2000]. Human dapat didefinisikan suatu keputusan.tindakan yang mengurangi atau potensial untuk mengurangi efektifitas keamanan atau performansi suatu sistem (Mc Cormick, 1993). Untuk mengurangi terjadinya human error ada beberapa metode yang digunakan untuk menganalisa terjadinya human error tersebut, antara lain metode SHERPA (Systematic Human Reduction and Prediction) disebut juga PHEA (Prediction Human Analysis). SHERPA merupakan salah satu metode untuk menganalisa terjadinya human error dengan menggunakan input hirarki task level dasar. Task yang akan dianalisa di-breakdown terlebih dahulu, kemudian dari setiap task level dasar akan diprediksi human error yang terjadi. Sebagai salah satu metode identifikasi human error, SHERPA memiliki beberapa keunggulan dimana SHERPA hampir sama dengan metode SRK (Skill, Risk, and Knowledge-based behaviour) yang tidak hanya dapat mengidentifikasi malfungsi model eksternal tetapi juga malfungsi internal manusia (misal kegagalan mendeteksi). SHERPA lebih cocok diterapkan untuk error yang berhubungan dengan keahlian dan kebiasaan manusia, lebih detail dan konsisiten dalam identifikasi error (Kirwan, 1994). Langkah-langkah yang dapat diikuti dalam penerapan metode SHERPA adalah sebagai berikut : 1. Terapkan analisa task ke dalam task yang akan di selidiki 2. Identifikasikan error yang potensial terjadi dari masing masing level dasar task sesuai dengan tabel EEMs dan PEMs 3. Identifikasikan konsekuensi error dan task berikutnya yang dapat mengantisipasi apabila terjadi error 4. Tabulasikan error-error tersebut sesuai dengan Tabel 1 berikut : Tabel 1 Tabulasi SHERPA No. Task Task Mode * (EEM- PEM) Deskripsi Konse kuensi Recovery Probabilitas Perbaikan 2
3 Hierarchical Task Analysis (HTA) Hierarchical Task analysis (HTA) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses analisa task. HTA merupakan metode yang paling sering digunakan karena penerapannya yang sangat detail, mudah dan langsung mengenai sasaran. Task Analysis (TA) yang merupakan metode formal untuk mendeskripsikan dan menganalisa interaksi manusia dengan sistem. Analisa task mendefinisikan dengan detail peran operator dalam suatu sistem tersebut. TA mendeskripsikan apa yang operator perlu lakukan dalam bentuk aktivitas fisik maupun kognitif untuk mencapai goal sistem. Fault Tree Fault tree merupakan cara standard yang digunakan untuk merepresentasikan human error dan efeknya terhadap tujuan dari suatu sistem. Fault tree merupakan struktur logika yang mendefinisikan kejadian apa yang menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan/kejadian yang tidak diinginkan. Simbol-simbol standar untuk menggambarkan event dan hubungan logika tampak pada Gambar 1. (Kirwan,1994). BASIC EVENT Basic fault event yang tidak membutuhkan pengembangan lebih lanjut dan independen dengan event lain BASIC EVENT Basic fault event dependen dan membutuhkan pengembangan menjadi even yang lebih rendah BASIC EVENT Basic fault event dependen dan tidak membutuhkan pengembangan menjadi even yang lebih rendah SWITCH Digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan bagian dari fault tree yg mungkin tdkdiperlukan dlm situasi ttt AND GATE Failure akan terjadi jika seluruh input gagal (pararrel redundancy) OR GATE Failure akan terjadi jika sebagian input gagal (series reliability) COMBINATION EVENT Event hasil kombinasi basic event melalui input logic gates INHIBIT GATE Menjelaskan hubungan kausaldengan fault event yag lain OUT IN TRANSFERRED EVENT Garis masuk menunjukkan transfer masuk, garis keluar menunjukkan transfer keluar Gambar 1 Simbol Fault Tree Diagram (Sumber : Kirwan, 1994) Human Assessment and Reduction Technique (HEART) Fungsi pertama proses perhitungan HEART adalah untuk mengelompokkan task dalam kategori generalnya dan nilai level nominal untuk human unreliability menurut tabel HEART generic categories (Kirwan, 1994). Berikutnya adalah mengidentifikasi kondisi yang mengakibatkan terjadinya error (-Producing Conditions, EPCs) yang ditunjukkan dalam bentuk skenario yang memberikan pengaruh negatif terhadap perfomansi manusia. Jadi HEART merupakan bagian dari perhitungan keandalan yang diartikan sebagai seberapa besar operator melakukan kesalahan dalam task yang 3
4 seharusnya dilakukan. Berikut ini adalah hal apa saja yang diperlukan untuk melakukan perhitungan dengan menggunakan metode HEART (Kirwan, 1994): 1. Menentukan tipe task dari kemungkinan error yang terjadi (HEPj) yang diperoleh dari tabel HEART Generic Categories. 2. Menentukan Producing Conditions, EPCs yang diperoleh dari tabel HEART Producing Conditions. 3. Menentukan proportion of effect yang bernilai antara 0 sampai Menghitung assessed effect 5. Menghitung Keandalan Metodologi Penelitian ini dilakukan di Persilangan Kereta Api no.25 Jemur Andayani Surabaya. Adapun komponen manusia dari sisten yang diteliti adalah Opertor Kendaraan Bermotor dan Penjaga Pintu Persilangan dengan batasan bahwa human error operator kendaraan bermotorterbatas pada human error saat akan melewati. Sedangkan komponen lingkungan dari dari sistem yang diteliti adalah aspek sarana tanda peringatan di sistem kereta api tersebut. Analisa human error yang dilakukan diawali dengan mem-breakdown task dari penjaga pintu dan operator kendaraan bermotor dengan menggunakan HTA, task Penjaga Pintu Persilangan yang akan di-breakdown adalah Operasi Penutupan Persilangan, sedangkan task Operator Kendaraan Bermotor adalah Operasi Menyeberangi Persilangan. Setelah dilakukan task breakdown kemudian memprediksi error yang terjadi pada setiap level task dengan menggunakan metode SHERPA. Dari error-error yang telah diprediksi, dilakukan representasi human error dengan menggunakan fault tree diagram. Adapun human error yang direpresentasikan adalah kecelakaan kereta api di yang dibagi menjadi tiga situasi, yaitu : 1. Adanya kendaraan bermotor yang berhenti di tepat di atas rel yang disebabkan oleh hal-hal tertentu pada saat kereta api melewati tersebut. Sedangkan petugas penjaga tidak berhasil memperingatkan kereta api yang lewat tersebut. 2. Adanya kendaraan bermotor yang tiba-tiba melanggar pintu yang sedang ataupun akan menutup pada saat kereta api akan melewati dan tidak cukup waktu untuk menyeberangi tersebut 3. Petugas penjaga terlambat menutup pintu Hasil dari analisa fault tree diagram dihasilkan error dari masing-masing operator kendaraan bermotor dan penjaga pintu yang dapat menyebabkan kecelakaan kereta api di. Kemudian dengan menggunakan metode HEART dihitung nilai probabilitas terjadinya masing-masing error tersebut. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil dari breakdown task dengan menggunakan HTA (Hierarchical Task Analysis) berupa task level dasar untuk Petugas Penjaga Persilangan dan Operator Kendaraan Bermotor dapat dilihat pada tabel 2 : 4
5 Tabel 2. Task level dasar untuk Petugas Penjaga Persilangan dan Operator Kendaraan Bermotor No. Task Level Dasar untuk Petugas Penjaga Task Level Dasar Operator Persilangan Kendaraan Bermotor 1 Periksa jadwal kereta api Periksa Rambu peringatan 2 Periksa tanda peringatan dari stasiun terdekat Mengurangi kecepatan 3 Periksa keadaan sekitar Periksa keadaan sekitar 4 Periksa keadaan lalu lintas sekitar Berhenti pada saat KA lewat 5 Putar tombol sirine Pastikan KA telah lewat 6 Tekan tombol tutup Segera melintasi 7 Tekan tombol rem - 8 Membuka pintu - 9 Mengisi buku serah terima dinas - Hasil prediksi error dengan menggunakan SHERPA. Dengan menggunakan SHERPA, dihasilkan prediksi error yang dapat terjadi pada masing masing task level dasar yang telah teridentifikasi dengan HTA. Pada tabel 3 di bawah ini merupakan SHERPA untuk Operator Kendaraan Bermotor. yang diprediksi dari tiap task level dasar disebutkan pada kolom Deskripsi error. Misal : Pada task periksa rambu peringatan, deskripsi error yang mungkin terjadi adalah Tidak waspada akan rambu yang ada,tidak ada rambu yang menyatakan bahwa akan mendekati, Rambu peringatan yang ada gagal terdeteksi oleh pengemudi. Tabel 3 SHERPA untuk Operator Kendaraan Bermotor No. Task Task Periksa Rambu peringatan Menguran gi kecepatan Periksa keadaan sekitar persilanga n 4.1 Pastikan KA telah lewat/tidak ada KA lewat Mode (EEM- PEM) Tidak dilakukan Tidak ada rambu Gagal mendeteksi rambu yang ada Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Deskripsi Tidak waspada akan rambu yang ada Tidak ada rambu yang menyatakan bahwa akan mendekati Rambu peringatan yang ada gagal terdeteksi oleh pengemudi Tidak mengurangi kecepatan Tidak memeriksa keadaan sekitar Tidak memastkan terlebih dahulu bahwa KA telah lewat/tidak ada KA lewat Hasil Fault Tree dan Perhitungan HEART Konsekuensi Recovery Probab ilitas Tidak mengetahui akan mendekati, tidak ada kewaspadaan akan adanya Terjadi pelanggaran pintu apabila pintu akan menutup Terjadi kecelakaan dengan KA apabila kebetulan KA segera melintas Tidak mengetahui apakah telah aman untuk menyrberangi 2. Akan mennyebe rangi persilanga n High Mediu m high - high - High - Mediu m Perbaikan Kesadaran masyarakat akan resiko kecelakaan KA Meningkatkan kewaspadaan saat mengemudi Pembuatan dan penempatan rambu yang tepet, pencahayaan yang cukup Dengan Fault Tree diagram dapat diketahui error-error mana yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di kereta api pada situasi : 5
6 1. Adanya kendaraan bermotor yang berhenti di tepat di atas rel yang disebabkan oleh hal-hal tertentu pada saat kereta api melewati tersebut. Sedangkan petugas penjaga tidak berhasil memperingatkan kereta api yang lewat tersebut. 2. Adanya kendaraan bermotor yang tiba-tiba melanggar pintu yang sedang ataupun akan menutup pada saat kereta api akan melewati dan tidak cukup waktu untuk menyeberangi tersebut 3. Petugas penjaga terlambat menutup pintu -error tesebut disebutkan pada tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4 yang Terjadi pada Setiap Situasi Kecelakaan KA di Persilangan No. pada situasi 1 pada situasi 2 pada situasi 2 1 Kendaraan mogok di perlintasan Operator kendaraan tidak disiplin Petugas salah intepretasi bunyi genta 2 Petugas kurang waspada Operator kendaraan tidak Petugas tidak periksa jadwal periksa tanda peringatan 3 Masinis tidak waspada Tanda peringatan tidak terdeteksi Petugas sebelumnya tidak mengisi serah terima dinas 4 Prosedur terlalu berat Operator Kendaraan tidak mengurangi kecepatan Petugas tidak periksa keadaan sekitar Tidak ada rambu lalu lintas Tanda peringatan tidak berfungsi Rambu lalu lintas tidak terdeteksi Petugas Tidak periksa tanda peringatan Tidak periksa rambu lalu lintas - Pada tabel 4, selain error yang dilakukan yang dilakukan oleh komponen manusia, juga terdapat error pada komponen lingkungan, yaitu rambu lalu lintas dan tanda peringatan di sistem kereta api. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi pemicu terjadinya human error tersebut. Salah satu fault tree diagram, yaitu kecelakaan di kereta api pada situasi 2: Adanya kendaraan bermotor yang tiba-tiba melanggar pintu yang sedang ataupun akan menutup pada saat kereta api akan melewati dan tidak cukup waktu untuk menyeberangi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. e2, e5, e8 pada Gambar 2 merupakan kegagalan Task Periksa Rambu Peringatan dan Task Mengurangi Kecepatan yang telah didiskripsikan pada SHERPA Operator Kendaraan Bermotor pada tabel 2. Probabilitas terjadinya error / kegagalan dalam melakukan task ini dihitung dengan menggunakan HEART kemudian diurutkan berdasarkan besarnya probabilitas kegagalan terbesar hingga terkecil, hasilnya pada tabel 5. Sedangkan tabel 6 merupakan hasil perhitungan probabilitas kegagalan task untuk Petugas Penjaga Perlintasan. 6
7 Kecelakaan KA A1 Kendaraan melanggar pintu E1 O1 KA sedang melintas di E2 Tidak disiplin e1 Tidak mengetahui akan ada KA lewat E3 O2 Tidak cukup waktu mengurangi kecepatan E4 O3 Tidak periksa tanda peringatan di e2 Tanda peringatan tidak terdeteksi e3 Tanda peringatan tidak berfungsi e4 Tidak mengurangi kecepatan sewaktu mendekati e5 Tidak mengetahui akan mendekati E5 O4 Fault tree untuk situasi II Tidak ada rambu lalu lintas yang menandai akan mendekati e6 Gambar 2. Fault Tree Diagram untuk Kecelakaan KA Situasi 2 Rambu lalu lintas tidak terdeteksi oleh pengemudi e7 Tidak periksa rambu lalu lintas sebelum e8 Tabel 5 Urutan Probabilitas Kegagalan Task untuk Operator kendaraan Bermotor No. Probability Task of Failure Mengurangi kecepatan Pastikan KA telah lewat Periksa rambu peringatan Pada tabel 5 terlihat bahwa kegagalan task pada Operator kendaraan bermotor dengan probabilitas tertinggi adalah kegagalan untuk melakukan task mengurangi kecepatan. Kegagalan task ini berhubungan dengan error pada kecelakaan KA pada situasi 2. Tabel 6 Urutan Probabilitas Kegagalan Task untuk Petugas Penjaga Persilangan No. Probability Task of Failure Periksa tanda peringatan dari stasiun terdekat Periksa keadaan sekitar Petugas berlari 500m ke arah datangnya KA dengan semboyan Periksa Jadwal KA Petugas mencatat data kendaraan yang mogok setelah KA berhenti Tekan tombol rem Putar tombol sirine Mengisi buku Serah Terima Dinas Sedangkan pada tabel 6 terlihat bahwa kegagalan task pada Petugas Penjaga Persilangan dengan probabilitas tertinggi adalah kegagalan untuk melakukan task Periksa tanda peringatan dari stasiun terdekat. Kegagalan task ini berhubungan dengan error penyebab kecelakaan KA pada situasi 1, 2 dan 3. 7
8 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : Human error penyebab terjadinya kecelakaan Kereta Api di merupakan kegagalan dalam melakukan task yang dilakukan oleh Operator Kendaraan Bermotor dan Petugas Penjaga Persilangan. Task Operator Kendaraan Bermotor yang memiliki probabilitas kegagalan tertinggi adalah task mengurangi kecepatan. Sedangkan untuk Petugas Penjaga Persilangan Probabilitas kegagalan tertinggi adalah pada saat melakukan task Periksa tanda peringatan dari stasiun terdekat Sesuai dengan fault tree diagram. Kegagalan Operator kendaraan bermotor dalam mengurangi kecepatan dan kegagalan Petugas Penjaga Persilangan dalam task Periksa tanda peringatan dari stasiun terdekat secara dominan dapat mengakibatkan kecelakaan kereta api di pada situasi 2 dan 3. Daftar Pustaka [1] Bridger, R.S, Introduction to Ergonomics, McGraw-Hill International, New York, 1995 [2] Bailey, Robert.W, Human Performance Engineering ; A Guide for System Designers, Prentice Hall, 1982 [3] Federal Highway Administration, Railroad Highway Grade Crossing Handbook, Washington D.C, 1978 [4] Kirwan, Barry, A Guide To Practical Human Reliability Assesment, Tailor & Francis, London, [5] Mc. Cormick, Ernest.J, Human Factor in Engineering and Design, McGraw- Hill, Inc., New Jersey, 1993 [6] Norman, Donald A, Design Rules Based On Analisyses of Human, Research Contribution, Ergonomics, April, Volume 26, Number 4, University of California, 1983 [7] Perusahaan Jawatan Kereta Api Bandung, Rancangan Standar dan Spesifikasi Dasar Perangkat Sinyal Interlok dan Perangkat Pelindung Persilangan Sebidang, Bandung, 1986 [8] Proctor, Robert. W; Van Zandt, Trisha, Human Factor, Simple and Complex System, Allyn and Bacon, Boston, 1994 [9] Stanton, Neville and Young, Mark. S, A Guide to Methodology in Ergonomics : Designing for Human Use, Taylor and Francis Ltd, New York, 1999 [10] Stanton, Neville, Human Factor in Consumer Products, Taylor and Francis Ltd, London, 1998 [11] Sutalaksana, Iftikar Z; Hutabarat, Alfredy.S.B, Studi Ergonomi pada Faktor- Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Tol Studi Deskriptif pada Jalan Tol Jakarta Cikampek, Proceeding Nasional Ergonomi, ITB, Bandung, Lab. Ergonomi dan PSK ITB, Bandung,
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Findiastuti et al (2008) melakukan penelitian yang bertujuan untuk memprediksi terjadinya human error pada task yang dilakukan pada saat aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai macam sarana transportasi sangat dibutuhkan oleh manusia baik itu transportasi darat, laut, bahkan udara. Semua transportasi dimanfaatkan untuk mengangkut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada industri kecil dan menengah, umumnya teknologi yang digunakan masih sederhana dan sebagian besar pekerjaan masih dilakukan secara manual. Kondisi ini juga ditemukan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI
PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI JOHAN ARIFIN 2508100148 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. DOSEN KO-PEMBIMBING Arief Rahman,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Human error merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Sebaik-baiknya orang bekerja, pasti orang tersebut pernah melakukan kesalahan. Hal yang
Lebih terperinciAnalisis Human Error pada Pramudi Transjakarta dengan Pendekatan HEART dan Fault Tree Analysis
Petunjuk Sitasi: Safitri, D. M., Oktaviasari, A., Astuti, P., & Azmi, N. (2017). Analisis Human Error pada Pramudi Transjakarta dengan Pendekatan HEART dan Fault Tree Analysis. Prosiding SNTI dan SATELIT
Lebih terperinciANALISISHUMAN ERROR UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHERPA
ANALISISHUMAN ERROR UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHERPA (Studi Kasus pada PT LAWANGMAS PRIMAPACK INDONESIA) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Kesalahan (error) yang disebabkan oleh manusia disebut dengan kesalahan manusia (human error). Meister (1971) menyebutkan bahwa 20%-50% kegagalan yang terjadi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Armanda, D. (2006). Penerapan SMK3 Bidang Konstruksi Medan. Jakarta.
72 DAFTAR PUSTAKA Armanda, D. (2006). Penerapan SMK3 Bidang Konstruksi Medan. Jakarta. Austen, A. D., & Neale, R. H. (1991). Manajemen Proyek Konstruksi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Bell, Holroyd,
Lebih terperinciBerty Dwi Rahmawati, Sriyanto, Wiwik Budiawan
ANALISIS TINGKAT KEANDALAN OPERATOR PENGENDALI KERETA API PASCA PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTASAN KERETA API (DOUBLE TRACK) (Studi Kasus : Daerah Operasi IV Semarang) Berty Dwi Rahmawati, Sriyanto, Wiwik
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan yaitu : 1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari human error yang terjadi pada target produksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keselamatan Kerja Menurut Daryanto (2002), yang dimaksud keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja, lingkungan kerja, serta cara-cara
Lebih terperinciANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ
ANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ Tiara Rahmania 1, Elisabeth Ginting 2, Buchari 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciIDENTIFIKASI HUMAN EROR PADA PROSES PRODUKSI CASSAVA CHIPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHERPA DAN HEART DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR
IDENTIFIKASI HUMAN EROR PADA PROSES PRODUKSI CASSAVA CHIPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHERPA DAN HEART DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR Anisah Haidar Alatas dan Roudhotul Jannah Kalista Putri Jurusan Teknik
Lebih terperinciAPLIKASI METODE SHERPA UNTUK MENURUNKAN POTENSI KESALAHAN OPERATOR MESIN CUT SAW
PLIKSI METODE SHERP UNTUK MENURUNKN POTENSI KESLHN OPERTOR MESIN CUT SW Choirul Bariyah Program Studi Teknik Industri, Univ hmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Janturan, Yogyakarta *email : choirul.bariyah@ie.uad.ac.id
Lebih terperinciAPLIKASI HUMAN RELIABILITY ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BATIK
APLIKASI HUMAN RELIABILITY ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BATIK Agus Widaryanto 1, Choirul Bariyah 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak terhadap perkembangan kota di Indonesia. Penduduk merupakan faktor utama dalam perkembangan kota sebagai pusat
Lebih terperinciANALISIS HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP (Studi Kasus di UKM Batik Cap Supriyarso Kampoeng Batik Laweyan)
ANALISIS HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA PROSES PRODUKSI BATIK CAP (Studi Kasus di UKM Batik Cap Supriyarso Kampoeng Batik Laweyan) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang human error sudah banyak yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dengan situasi dan tempat serta analisis yang berbeda-beda untuk
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Human Error 1 Menurut Dhillon, human error didefenisikan sebagai kegagalan untuk menyelesaikan sebuah tugas atau pekerjaan yang spesifik (atau melakukan tindakan yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi telah membawa dampak perubahan peradaban dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Industrialisasi akan selalu diikuti oleh penerapan
Lebih terperinciAnalisis Human Error Dengan Pendekatan Cognitive Reliability And Error Analysis Method (CREAM) Pada Operator Forklift Di PT. SMART Tbk.
Analisis Human Error Dengan Pendekatan Cognitive Reliability And Error Analysis Method (CREAM) Pada Operator Forklift Di PT. SMART Tbk. Novita Rahmawati 1, Anda Iviana Juniani 2., Vivin Setiani 3 1 Program
Lebih terperinciYustinaJoumil Aidil SZS Ngatilah Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK
Analisis Ketidaksuksesan Kualitas Produk Pada Bagian Pencetakan Akibat Kesalahan Manusia (Human Error) Melalui Pendekatan Human Reliability Assesment (HRA) (Studi Kasus di PT. Madju Warna Steel Surabaya)
Lebih terperinciANALISIS HUMAN ERROR PEKERJA PADA TARGET PRODUKSI YANG BERBEDA DI UD. ANEKA KARYA
ANALISIS HUMAN ERROR PEKERJA PADA TARGET PRODUKSI YANG BERBEDA DI UD. ANEKA KARYA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh : Erin Dania Eviyanti
Lebih terperinciPENGUKURAN HUMAN ERROR PADA OPERATOR PEMBUATAN PATUNG FIBERGLASS DENGAN METODE HEART DAN SHERPA
PENGUKURAN HUMAN ERROR PADA OPERATOR PEMBUATAN PATUNG FIBERGLASS DENGAN METODE HEART DAN SHERPA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri RENANDA
Lebih terperinciANALISIS KEANDALAN MASINIS DAOP VI YOGYAKARTA DENGAN METODE HEART
ANALISIS KEANDALAN MASINIS DAOP VI YOGYAKARTA DENGAN METODE HEART TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri oleh Jean Pama Marinda 09 06 05864 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain, dengan ataupun tanpa mempergunakan alat bantu.
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pengertian Keselamatan Kerja Pengertian Kesehatan Kerja
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.1.1. Pengertian Keselamatan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses
Lebih terperinciFaktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya
Faktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya Khusnul Eka Septiana 1, Lukman Handoko 2., Vivin Setiani 3 1 Program
Lebih terperinciUNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya
page 1 / 5 EDITORIAL BOARD empty page 2 / 5 Table of Contents No Title Page 1 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN STRES KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. X SURABAYA 2 ANALISIS
Lebih terperinciPENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL MASINIS KERETA API RUTE JARAK JAUH (STUDI KASUS PADA PT KAI DAOP 2)
PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL MASINIS KERETA API RUTE JARAK JAUH (STUDI KASUS PADA PT KAI DAOP 2) Kristiana Asih Damayanti 1, Yuke Cantikawati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciANALISA KUALITAS PRODUK KANTONG KRAFT LEM AKIBAT KESALAHAN MANUSIA DI PT. X TUBAN
ANALISA KUALITAS PRODUK KANTONG KRAFT LEM AKIBAT KESALAHAN MANUSIA DI PT. X TUBAN Irwan Soejanto Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur E-mail : irwansj@yahoo.co.id INTISARI Persaingan antara industri
Lebih terperinciANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS
ANALISA KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI TAHAP II UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) NASKAH PUBLIKASI Untuk
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI
PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI Johan Arifin, Sri Gunani Partiwi, Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data Pengguna Kereta Api
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kereta merupakan salah satu jenis transportasi yang terdapat di Indonesia dan dapat digunakan oleh siapa saja. Di Indonesia, perkembangan kereta mulai meningkat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangkaian teknologi yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam dua macam, yaitu perlintasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pintu perlintasan kereta api merupakan salah satu dari rangkaian teknologi yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam
Lebih terperinciMETODE HEART DAN SHERPA SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN HUMAN ERROR PADA KECELAKAAN KERJA DALAM PROSES PRODUKSI TEH HITAM
METODE HEART DAN SHERPA SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN HUMAN ERROR PADA KECELAKAAN KERJA DALAM PROSES PRODUKSI TEH HITAM (PTPN XII WONOSARI LAWANG) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadyah Malang Untuk
Lebih terperinciAnalisis Human Error terhadap Kecelakaan Kapal pada Sistem Kelistrikan berbasis Data di Kapal
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-10 Analisis Human Error terhadap Kecelakaan Kapal pada Sistem Kelistrikan berbasis Data di Kapal Lucky Andoyo W, Sardono Sarwito,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem produksi tersusun atas beberapa elemenelemen. Elemen elemen tersebut saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang menyusun
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA MESIN BENDING DI PT. X MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC HUMAN ERROR REDUCTION AND PREDICTION APPROACH (SHERPA) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.2 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA MESIN BENDING DI PT. X MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC
Lebih terperinciMETODE SLIM-ANP UNTUK PENILAIAN HUMAN RELIABILITY
METODE SLIM-ANP UNTUK PENILAIAN HUMAN RELIABILITY Ratna Ayu Ratriwardhani 1), Erwin Widodo 2), dan Dyah Santhi Dewi 3) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih,
Lebih terperinciCRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat
CRITICAL CARE UNIT Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat Rabu, 16 Februari 2011 PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN AMBULANS GAWAT
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN di PT. X MENGGUNAKAN METODE HEART DAN PEMBUATAN SOP PADA PROYEK PEMBANGUNAN RS. SITI KHODIJAH SEPANJANG
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN di PT. X MENGGUNAKAN METODE HEART DAN PEMBUATAN SOP PADA PROYEK PEMBANGUNAN RS. SITI KHODIJAH SEPANJANG Bella Ayu Ratiyanti 1*, Agung Nugroho 2, Haidar Natsir Amrullah
Lebih terperinciMODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI)
MODEL ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SPREADSHEET UNTUK ANALISIS RESIKO RANTAI PASOK BAHAN BAKU (Studi kasus PTEI) Sutrisna Hariyati, Ahmad Rusdiansyah Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciPROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL BAB III METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) 3.1 Failure Mode and Effect
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS JALAN RAYA YANG ERGONOMIS DITINJAU DARI ASPEK DISPLAY SEHINGGA MEMBERI KENYAMANAN BAGI PENGGUNA JALAN
USULAN RANCANGAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS JALAN RAYA YANG ERGONOMIS DITINJAU DARI ASPEK DISPLAY SEHINGGA MEMBERI KENYAMANAN BAGI PENGGUNA JALAN Julianus Hutabarat Program Studi Teknik Industri Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN
PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan aktifitas akan menyebabkan terjadinya kebutuhan ruang yang semakin bertambah. Hal ini sering menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metoda Fault Tree Analysis (FTA) yang merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian kualitatif untuk
Lebih terperinciHuman Reliability Assessment dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique pada Operator Stasiun Shroud PT. X
Human Reliability Assessment dengan Metode Human Error Assessment and Reduction Technique pada Operator Stasiun Shroud PT. X Dian Mardi Safitri 1, Ayu Rachma Astriaty 2, Nataya C. Rizani 3 1,2,3) Laboratorium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lain dengan atau tanpa menggunakan alat bantu. Transportasi merupakan unsur penting untuk
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
PERANCANGAN FASILITAS KERJA UNTUK MEREDUKSI HUMAN ERROR PADA BAGIAN HAMMERING DI PT. SARANA PANEN PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciSamurai PKK (Sistem Palang Pintu Pencegah Kecelakaan Kereta Api) dengan Control Room dan Wifi Signal
Samurai PKK (Sistem Palang Pintu Pencegah Kecelakaan Kereta Api) dengan Control Room dan Wifi Signal Marisa Gita Putri *), Nabilah Fairusiyyah *), Dwiyanto *), Yuddy Dharmawan **) *) Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kereta api, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang penyebab kecelakaan
71 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan tentang analisis penyebab kecelakaan kereta api, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang penyebab kecelakaan kereta
Lebih terperinciPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PERHITUNGAN HUMAN RELIABILITY PENGAMATAN PERAWAT 1 MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI SUNTIK PADA DUA PASIEN 0 Proses Administrasi Obat di Rumah Sakit Haji 1 Ambil Obat di laci
Lebih terperinciANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP PENGEMUDI BUS JURUSAN BANDUNG-DENPASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX
ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP PENGEMUDI BUS JURUSAN BANDUNG-DENPASAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX (Studi Kasus di PT. PAHALA KENCANA Cabang Bandung) Hilman Akbar Email: Hilmanakbar01@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS TREN KECELAKAAN PADA SEKTOR TRANSPORTASI DI INDONESIA (Moda Transportasi : Kereta Api)
ANALISIS TREN KECELAKAAN PADA SEKTOR TRANSPORTASI DI INDONESIA (Moda Transportasi : Kereta Api) Disusun Oleh : Winda Halim Rainisa Maini Heryanto FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS KRISTEN
Lebih terperinciAnalisis Human Error Menggunakan Metode TAFEI dan SHERPA Pada Pengoperasian Turbin Gas Blok 2 Pasca Overhaul di Perusahaan Power Plant
Analisis Human Error Menggunakan Metode TAFEI dan SHERPA Pada Pengoperasian Turbin Gas Blok 2 Pasca Overhaul di Perusahaan Power Plant Faizal Nur Alvianto 1, Am Maisarah D 2, Binti Mualifatul R 3. 1 Program
Lebih terperinci(Studi Kasus: Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan)
Human Reliability Assesment Pada Produksi AMDK dengan Metode HEART dan Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Rekomendasi Berbasis AHP (Analitical Hierarchy Process) (Studi Kasus: Perusahaan Air Minum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian. Selain itu, juga diuraikan mengenai batasan masalah dan asumsi yang digunakan serta sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia sebagai salah satu instrumen pemerintahan dalam pembangunan dirasakan sangat penting peranannya, tidak
Lebih terperinciFMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1
ISSN 1979-2409 FMEA SEBAGAI ALAT ANALISA RISIKO MODA KEGAGALAN PADA MAGNETIC FORCE WELDING MACHINE ME-27.1 Iwan Setiawan Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir, Kawasan Puspiptek, Serpong ABSTRAK FMEA SEBAGAI
Lebih terperinciAnalisis Display Sinyal Kereta Api di Stasiun Langen
Analisis Display Sinyal Kereta Api di Stasiun Langen Anggo Hapsoro Pambudy 1, Yayan Harry Yadi 2, Wahyu Susihono 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa anggocc201@yahoo.co.id
Lebih terperinciPERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING
PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING Herry Christian Palit 1, *), Winny Sutanto 2) 1) Industrial
Lebih terperinciKeandalan Manusia (Human Reliabilily Assesmenl) Pada Masinis PT. KAI Daop IV Kota Semarang
Keandalan Manusia (Human Reliabilily Assesmenl) Pada Masinis PT. KAI Daop IV Kota Semarang Arlina Mustika Hati*, Baju Widjasena**, Ida Wahyuni** * Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Lebih terperinciANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TINDAKAN TIDAK AMAN DAN HUMAN RELIABILITY ANALYSIS (STUDI KASUS : OPERATOR FORKLIFT
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TINDAKAN TIDAK AMAN DAN HUMAN RELIABILITY ANALYSIS (STUDI KASUS : OPERATOR FORKLIFT-PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA) Dwi Iin Novianti, Anda Iviana Juniani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Malang telah dinobatkan sebagai kota pendidikan dan juga merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur karena potensi alam dan iklim yang dimiliki. Kurang
Lebih terperinciAnalisis Display Sinyal Kereta Api di Stasiun Langen
Analisis Display Sinyal Kereta Api di Stasiun Langen Anggo Hapsoro Pambudy 1, Yayan Harry Yadi 2, Wahyu Susihono 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa anggocc201@yahoo.co.id
Lebih terperinciKOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
FINAL KNKT-12-03-03-01 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MOBIL PENUMPANG SUZUKI CARRY Z-951-W TERTABRAK KERETA API PASUNDAN
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR PROSES PENILAIAN KESELAMATAN
BAB II TEORI DASAR PROSES PENILAIAN KESELAMATAN 2.1 PENDAHULUAN SAE ARP4761 dikeluarkan oleh SAE (Society for Automotive Engineers) International The Engineering Society for Advancing Mobility Land Sea
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 hingga 2011, total kecelakaan Kereta Api mencapai 757 kasus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data dari Direktorat Perkeretaapian Dinas Perhubungan RI pada tahun 2004 hingga 2011, total kecelakaan Kereta Api mencapai 757 kasus kecelakaan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124407 / Ergonomi Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 100
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciPENELITIAN TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI LINTASAN KERETA API
PENELITIAN TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI LINTASAN KERETA API Se- JAWA TENGAH Tim Peneliti Balitbang Prov. Jateng Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Imam Bonjol No. 190 Semarang
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan ini adalah : 1. Variabel-variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan variabel terikat perilaku safety
Lebih terperinciIDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON
IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON ITS Surabaya (@rekayasa.co.id) Abstrak PT PJB Unit Pembangkitan Paiton merupakan jenis pembangkit
Lebih terperinciEvaluasi dan Rancangan Solusi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi HFACS-IR
Evaluasi dan Rancangan Solusi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi HFACS-IR Permasalahan kecelakaan pada moda transportasi kereta api (KA) nampaknya masih harus terus ditangani
Lebih terperinciIdentifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy
Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy di Industri Kapal Andri Kurniawan 1, Mardi Santoso 2, Mey Rohma Dhani 1 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Sistem transportasi yang terbentuk dari komponen sarana, prasarana dan manusia adalah bagian hidup masyarakat saat ini. Permasalahan yang timbul seperti kemacetan, kecelakaan,
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN FISIK TERHADAP WAKTU PERAKITAN STICK PLAYSTATION Resa Taruna Suhada dan Ricky Reza Adhavi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri - Universitas Mercu Buana
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan dan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan sebagai dasar peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Jalan Raya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jalan Raya Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 tentang jalan memuat bahwa jalan sebagai sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pemborosan menjadi suatu hal yang hampir selalu terjadi di setiap perusahaan, baik perusahaan logistik, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa, ataupun perusahaan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan metodologi yang akan dilakukan dari awal penelitian sampai akhir dari penelitian tersebut. Metodologi digunakan untuk mengarahkan dan mempermudah proses
Lebih terperinciPERTIMBANGAN FAKTOR ERGONOMI DALAM PENJADWALAN TENAGA KERJA
PERTIMBANGAN FAKTOR ERGONOMI DALAM PENJADWALAN TENAGA KERJA Danang Setiawan 1), Sri Gunani Partiwi 2) dan Dyah Santhi Dewi 3) Pascasarjana Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya suatu kawasan, bertambah pula penduduk di kawasan tersebut. Hal itu yang terjadi di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Sejak kantor
Lebih terperinciObjek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau. 3.2 Jenis Penelitian Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbatas maka penggunaan moda kereta api masih dapat menduduki peringkat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan ruang gerak yang semakin terbatas maka penggunaan moda kereta api masih dapat menduduki peringkat penting sebagai angkutan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BAHAYA PADA PEKERJAAN GRINDING DI SEBUAH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUCCESS LIKELIHOOD INDEX METHOD
IDENTIFIKASI BAHAYA PADA PEKERJAAN GRINDING DI SEBUAH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUCCESS LIKELIHOOD INDEX METHOD Ratna Ayu Ratriwardhani 1) dan Mohamad Hakam 2) 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pintu perlintasan kereta api merupakan salah satu dari rangkaian teknologi yang terdapat dalam sistem perkereta apian. Perlintasan kereta api di bagi dalam dua macam,
Lebih terperinciINFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT
INFORMATION & OPERATION PERTEMUAN 6 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT Outline Pemahaman Proses Komponen Pengantar Kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengemudi lalai menggunakan ponsel ketika
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124306 / Analisa dan Perancangan Sistem Kerja Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam
Lebih terperinciANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR
ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR Eko Prihartanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan E-mail: eko_prihartanto@borneo.ac.id
Lebih terperincipembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya diperiksa oleh orang atau tim yang berkualitas secara mandiri untuk
15 pada semua perangkat jalan mulai dari perancangan, bentuk jalan, pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya dikembangkan untuk jalan-jalan baru, akan tetapi semakin banyak digunakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN OPERASI ALJABAR BOOLEAN DALAM DESAIN KONTROL GERBANG LINTAS KERETA API
Jurnal Matematika Vol.7 No. November 7 [ 7 : 34 ] PENGGUNAAN OPERASI ALJABAR BOOLEAN DALAM DESAIN KONTROL GERBANG LINTAS KERETA API Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menejemen Resiko Manajemen resiko adalah suatu proses komprehensif untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan resiko yang ada dalam suatu kegiatan. Resiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Uang muka yang rendah dan cicilan yang ringan menyebabkan tiap orang
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala
Lebih terperinci