PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Susanto Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2 PERHITUNGAN HUMAN RELIABILITY PENGAMATAN PERAWAT 1 MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI SUNTIK PADA DUA PASIEN 0 Proses Administrasi Obat di Rumah Sakit Haji 1 Ambil Obat di laci pasien 2 Memberikan Suntikan 2.1 Periksa ID Tempat Tidur Pasien 2.2 Periksa Dosis yang Tertulis dalam Relam Medik 2.3 Periksa Volume Obat dalam Suntikan 2.4 Hilangkan Udara dalam Suntikan 2.5 Suntikan Obat ke IV 3 Pencatatan 0 Proses Administrasi Obat di Rumah Sakit Haji 1 Ambil Obat di laci pasien 2 Memberikan Suntikan 2.1 Periksa ID Tempat Tidur Pasien 2.2 Periksa Dosis yang Tertulis dalam Relam Medik 2.3 Periksa Volume Obat dalam Suntikan 2.4 Hilangkan Udara dalam Suntikan 2.5 Suntikan Obat ke IV 3 Pencatatan Human error yang dilakukan oleh perawat 1 adalah tidak menyiapkan pasien dengan probability of failure 0, Jadi: Human reliability dalam menangani pasien 1 = 1-0, = 0, Human reliability dalam menangani pasien 2 = 1-0, = 0, Total human reliability perawat 1 = = 0,999592
3 REKAPAN HUMAN RELIABILITY PENGAMATAN PAGI Nama No Perawat Total Human Reliability 1 Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat 5 0, SIANG No Nama Perawat Total Human Reliability 1 Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat 5 1 SORE No Nama Perawat Total Human Reliability 1 Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0,925 5 Perawat 5 0,999796
4 OUT PUT HUMAN RELIABILITY PADA GAME PERAWAT 1 MEMAINKAN GAME
5 OUT PUT HUMAN RELIABILITY PADA GAME PERAWAT 1 MEMAINKAN GAME
6 OUT PUT HUMAN RELIABILITY PADA GAME PERAWAT 1 MEMAINKAN GAME
7 REKAPAN OUT PUT HUMAN RELIABILITY GAME PAGI Nama No Perawat Total Human Reliability 1 Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat 5 0,9946 SIANG No Nama Perawat Total Human Reliability 1 Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat 5 0,9946 SORE No Nama Perawat Total Human Reliability 1 Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat 5 1
8 UJI ANOVA No Nama Total Human Perawat Reliability Shift Jaga Simbol Shift Jaga 1 Perawat 1 0, Pagi Hari 1 2 Perawat 2 0, Pagi Hari 1 3 Perawat 3 0,9988 Pagi Hari 1 4 Perawat 4 0, Pagi Hari 1 5 Perawat 5 0, Pagi Hari 1 6 Perawat 1 0, Siang Hari 2 7 Perawat 2 0, Siang Hari 2 8 Perawat 3 0, Siang Hari 2 9 Perawat 4 0, Siang Hari 2 10 Perawat 5 1 Siang Hari 2 11 Perawat 1 0, Sore Hari 3 12 Perawat 2 0, Sore Hari 3 13 Perawat 3 0, Sore Hari 3 14 Perawat 4 0,925 Sore Hari 3 15 Perawat 5 0, Sore Hari 3 Dalam pengujian ini digunakan derajat kepercayaan sebesar 95% dan α = 5%. H0: μ 1 = μ 2 (nilai total human reliability pagi = nilai total human reliability siang = nilai total human reliability sore) Ha: μ i tidak semua sama
9 UJI ANOVA p-value = 0,742. Oleh karena nilai ini lebih besar dari α = 5% maka keputusannya adalah terima H0 yang berarti variable waktu shift jaga tidak berbeda secara signifikan atau tidak berpengaruh terhadap total human reliability perawat
10 UJI KECUKUPAN DATA No Nama Perawat Total Human Reliability (x) X 2 1 Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat Oleh karena N > N = 15 > 1 maka data pengamatan dianggap cukup. Total 14, ,
11 UJI KECUKUPAN DATA Ketelitian N' 10% % % % % % % % % % BANYAKNYA DATA YANG DIAMBIL SUDAH CUKUP SAMPAI KETELITIAN 2%
12 UJI VALIDITAS No Nama Perawat Hasil Pengamatan Out put Game 1 Perawat 1 0, , Perawat 2 0, , Perawat 3 0,9988 0, Perawat 4 0, , Perawat 5 0, , Perawat 1 0, ,919 7 Perawat 2 0, , Perawat 3 0, , Perawat 4 0, , Perawat 5 1 0, Perawat 1 0, , Perawat 2 0, , Perawat 3 0, , Perawat 4 0,925 0, Perawat 5 0, Dalam pengujian ini digunakan derajat kepercayaan sebesar 95% dan α = 5%. H0: μ 1 = μ 2 (nilai total human reliability hasil pengamatan = nilai total human reliability pada out put game) Ha: μ 1 μ 2 (nilai total human reliability hasil pengamatan nilai total human reliability pada out put game)
13 UJI VALIDITAS P-value = 0,812 > α = 5% maka keputusannya adalah terima H0 yang berarti nilai total human reliability hasil pengamatan tidak jauh berbeda secara signifikan dengan nilai total human reliability pada out put game. Sehingga dapat disimpulkan bahwa software game yang telah dibuat valid atau sudah merepresentasikan kondisi sebenarnya.
14 PENENTUAN BATAS HUMAN RELIABILITY No Nama Perawat Out put Game 1 Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat Perawat 1 0,919 7 Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat 5 0, Perawat 1 0, Perawat 2 0, Perawat 3 0, Perawat 4 0, Perawat 5 1 Rata-rata 0, Variansi 0, Standar deviasi 0, UCL = μ 3σ/ n Uji hipotesis rataan: H0 : μ = 0, Ha: μ 0, Tingkat kepercayaan sebesar 95% n: 15 Daerah kritis: t > 2,131 dan t < -2,131 Statistik hitung: t = Oleh karena nilai statistik hitung berada di luar daerah kritis maka keputusannya terima Ho dimana nilai μ = 0,
15 PENENTUAN BATAS HUMAN RELIABILITY Uji variansi: Uji variansi disini digunakan untuk menghitung apakah nilai standar deviasi sample (s) sama dengan standar deviasi populasi (σ) H0: Ha: Tingkat kepercayaan sebesar 95% n: 15 maka v = 14 Daerah kritis: > 2 26,119 dan 2 < 26,119 Statistik hitung: 2 2 (n 1).s (15 1).0, σ 0, Oleh karena nilai statistik hitung berada di luar daerah kritis maka keputusannya terima Ho dimana nilai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai σ = 0, Maka batas minimum dari human reliability software game adalah: UCL = μ - 3σ/ n = 0, , / 15 = 0,
16 PENENTUAN KRITIKAL SHIFT JAGA Nama Perawat Shift Pagi Shift Siang Shift Sore Perawat 1 0, , , Perawat 2 0, , , Perawat 3 0,9988 0, , Perawat 4 0, , ,925 Perawat 5 0, , Rata-rata 0, , , Shift sore memiliki rata-rata nilai human reliability yang paling kecil dan terdapat perawat yang memiliki nilai human reliability yang berada di bawah batasan minimum yang diperbolehkan Shift jaga sore = shift kritis
17 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
18 ANALISIS OUT PUT HUMAN RELIABILITY HUMAN RELIABILITY (+) PROBABILITY OF FAILURE (-) FAKTOR PENYEBAB HEP (-) Sebagian besar HEP dalam penelitian ini memiliki faktor penyebab satu. Hal ini tentunya akan menyebabkan nilai probability of failure dalam penelitian ini akan semakin kecil sehingga human reliability dalam penelitian ini cenderung memiliki nilai yang besar
19 ANALISIS PENGUJIAN ALAT UKUR UJI VALIDITAS SIGNIFICANT LEVEL DAN P-VALUE Penentuan significan level tergantung pada preferensi dari peneliti itu sendiri, tetapi semakin besar nilai significan level atau α maka menunjukkan peluang terjadinya error 1 sangat besar pula sehingga membutuhkan nilai p-value yang sangat besar pula untuk mendapatkan hasil terima H0 atau tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua komponen P VALUE > α ALAT UKUR MEREPRESENTASIKAN KONDISI SEBENARNYA
20 ANALISIS WAKTU SHIFT JAGA DENGAN ERROR UJI ANOVA SHIFT JAGA TIDAK MEMPENGARUHI HUMAN RELIABILITY TIDAK ADA SPESIALISASI KHUSUS SHIFT JAGA MISALNYA SHIFT KHUSUS PAGI, SHIFT KHUSUS SIANG, ATAU SHIFT KHUSUS MALAM RATA-RATA DAN BATAS MINIMUM HR SHIFT JAGA SORE MEMILIKI HUMAN RELIABILITY PALING RENDAH
21 ANALISIS SISTEM PERBAIKAN PROSES ADMINISTRASI OBAT Failure Modes A8 R1 C1 A7 A9 1% 12% 9% 19% 59%
22 ANALISIS SISTEM PERBAIKAN PROSES ADMINISTRASI OBAT Faktor Penyebab Ketidaksesuaian prosedur Terburu-buru 3% 6% Sibuk Persediaan (Infus) habis 13% 78% Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan check list, monitoring, dan evaluasi terhadap setiap aktivitas.
23 SIMPULAN Dihasilkan rancangan software game pengukuran keandalan manusia yang mampu menghitung nilai human reliability. Software game tersebut memiliki batasan human reliability yang baik dengan nilai sebesar 0, Hasil dari validasi simulasi pengukuran keandalan manusia dengan pengamatan secara langsung menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai human reliability nya. Berdasarkan pengamatan, waktu shift jaga tidak mempengaruhi nilai human reliability. Namun, shift jaga sore memiliki nilai human reliability yang paling kecil. Sehingga, dapat dikatakan bahwa shift jaga sore memiliki human error yang paling besar Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan check list, monitoring, dan evaluasi terhadap setiap aktivitas.
24 SARAN 1 Penelitian selanjutnya dapat dilakukan terhadap proses selain administrasi obat seperti proses pemberian resep obat atau untuk objek yang lain misalnya untuk dokter. 2 Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangka n aspek ketepatan dalam melakukan setiap aktivitas.
25 DAFTAR PUSTAKA BRENNAN, T. A., LEAPE, L. L., LAIR, N. M., HERBERT, L. & LOCALIO, A. R Insidence of Adverse Events and Negligence in Hospitalised Patients. New England Journal of Medicine, 324, FATCHULLAH, M Pengembangan Rancang Bangun Simulator Pemain Edukasi sebagai Media Pembelajaran untuk Permasalahan Penataan Kontainer pada Container Yard. Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember FERNER, R. E Misleading Drug Packaging. British Medical Journal (Clinical Research Ed.), 311, FINDIASTUTI, W Analisa Human Error pada Kecelakaan Kereta Api di Persilangan Kereta Api (Studi Kasus: Persilangan No. 25 Jemur Andayani Surabaya). Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. HEALTH, D. O An Organisation with a Memory: Report of an Expert Group on Learning from Adverse Events in the NHS. London. KUSBIANTORO Perancangan Game Simulasi Human Error yang Terintegrasi terhadap Tingkat Pencahayaan Kebisingan, dan Suhu Ruangan. Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. LANE, R., STANTON, N. A. & HARRISON, D Hierarchical Task Analysis to Medication Administration Errors, Kingston Lane Uxbridge, Departemen of Design and Information System Brunel University.
26 DAFTAR PUSTAKA LYONS, M., ADAMS, S., WOLOSHYNOWYCH, M. & VINCENT, C Human Reliability Analysis in Healthcare: A Review of Technique. International Journal of Risk & Safety in Medicine, 16, NOVIRA, I Perancangan Alat Ukur Human Cognitive Reliability dengan Menggunakan Cognitive Reliability Error and Analysis Methode. Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. PARASTUTI, I Analisis Human Error yang Berpengaruh pada Cacat Produk dengan Pendekatan Human Reliability Assestment (HRA) (Studi Kasus: PT Energi Multitech Indonesia). Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember PHILLIPS, J., BEAM, S., BRINKER, A., HOLQUIST, C., HONIG, P., LEE, L. Y. & PAMER, C Retrospective Analysis of Mortalities Associated with Medication Error. American Journal of Health System Pharmacy, 58, ROONEY, J. J., HEUVEL, L. N. V. & LORENZO, D. K Reduce Human Error: How to Analyze Near Misses and Sentinel Events, Determine Root Causes and Implements Corrective Actions. Health Care Quality, September, SEASTRUNK, C. S Algorithm to Systematically Reduce Human Error in Healthcare. Master of Science, North Carolina State University. THORNTON, P. D., SIMON, S. & MATTHEW, T. H Towards Safer Drug Prescribing, Dispensing and Administration in Hospital. Journal of Quality in Clinical Practice, 19, WONG, D. A. & HERRING, S. A The Role of Human error in Medical Error. Patient Safety Initiative,
27
PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI
PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI Johan Arifin, Sri Gunani Partiwi, Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI
PERANCANGAN ALAT UKUR HUMAN RELIABILITY ANALYSIS PADA PROSES ADMINISTRASI OBAT DI RUMAH SAKIT HAJI JOHAN ARIFIN 2508100148 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T. DOSEN KO-PEMBIMBING Arief Rahman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian obat secara aman merupakan perhatian utama ketika melaksanakan pemberian obat kepada pasien. Sebagai petugas yang terlibat langsung dalam pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks, terdapat ratusan macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) menjadi suatu prioritas utama dalam setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan pasien (patient safety) menjadi suatu prioritas utama dalam setiap tindakan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Keselamatan pasien menjadi acuan bagi tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktik pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan kegiatan terpadu dengan tujuan mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah obat dan yang berhubungan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan yaitu : 1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari human error yang terjadi pada target produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien (patient safety) merupakan upaya pencegahan terjadinya kesalahan dalam memberikan tindakan pelayanan kesehatan yang dapat membahayakan pasien. Setiap
Lebih terperinciANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ
ANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT XYZ Tiara Rahmania 1, Elisabeth Ginting 2, Buchari 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, ataupun. terhadap pasiennya (UU No 44 Tahun 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, ataupun gawat darurat yang bermutu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Human error merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Sebaik-baiknya orang bekerja, pasti orang tersebut pernah melakukan kesalahan. Hal yang
Lebih terperinciJURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PERAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DALAM MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN MEDICATION ERROR
JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN VOLUME 14 No. 04 Desember 2011 Halaman 207-212 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Artikel Penelitian PERAN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DALAM MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Medication safety bukan masalah baru. Banyak organisasi kesehatan memfokuskan perhatian pada medication safety. The Institute of Medicine (IOM) melaporkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan menjadi salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
Lebih terperinciADVERSE DRUG EVENT S. Agni Hadi Pratiwi Sekolah Tinggi Teknik Malang
ADVERSE DRUG EVENT S Agni Hadi Pratiwi Sekolah Tinggi Teknik Malang agnihadi@gmail.com Abstrak Proses pengobatan dapat membahayakan pasien, atau disebut Adverse Drug Event s (ADE s), merupakan komplikasi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KESALAHAN PENGOBATAN (MEDICATION ERROR) PADA TAHAP PERESEPAN (PRESCRIBING) DI POLI INTERNA RSUD BITUNG
IDENTIFIKASI KESALAHAN PENGOBATAN (MEDICATION ERROR) PADA TAHAP PERESEPAN (PRESCRIBING) DI POLI INTERNA RSUD BITUNG Chintia Timbongol 1), Widya Astuty Lolo 1), Sri Sudewi 1) 1) Program Studi Farmasi FMIPA
Lebih terperinciMade Ary Sarasmita Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali
PEMBELAJARAN INTERPROFESI KESEHATAN ANTARA DOKTER, APOTEKER, DAN PERAWAT DALAM MEMECAHKAN MASALAH TERAPI OBAT PADA LAPORAN KASUS UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN PASIEN: PILOT STUDI PADA MAHASISWA APOTEKER
Lebih terperinciPERAN UMPAN BALIK TERHADAP PERESEPAN DOKTER DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN MEDICATION SAFETY PRACTICE ELIZA KONDA LANDOWERO
PERAN UMPAN BALIK TERHADAP PERESEPAN DOKTER DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN MEDICATION SAFETY PRACTICE ELIZA KONDA LANDOWERO LATAR BELAKANG Peran Apoteker Lyra et al 2007 Drug-Related Problems (DRPs)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyelamatkan pasien. Untuk menjalankan tujuannya ini, rumah sakit terdiri atas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menyelamatkan pasien. Untuk menjalankan tujuannya ini, rumah sakit terdiri atas kegiatan
Lebih terperincimendapatkan 5,7% KTD, 50% diantaranya berhubungan dengan prosedur operasi (Zegers et al., 2009). Penelitian oleh (Wilson et al.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2000 Institute of Medicine di Amerika Serikat menerbitkan laporan yang mengagetkan banyak pihak yaitu : To Err is Human, building a Safer Health
Lebih terperinciFaktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya
Faktor Kecukupan Organisasi dan Time Of Day pada Pekerjaan Manual OAW Cutting dengan Menggunakan Metode CREAM di PT. Packaging Surabaya Khusnul Eka Septiana 1, Lukman Handoko 2., Vivin Setiani 3 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan kebutuhan hidup yang diwujudkan dan dilaksanakan dalam mencapai kesejahteraan kehidupan dalam masyarakat. Menurut
Lebih terperincipelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang telah dilakukan di Apotek KPRI RSUD Dr. Soetomo yang berlangsung selama lima minggu, mulai tanggal 31 Januari sampai 3 Maret 2012
Lebih terperinciKata Kunci: Kualitas, Pelayanan Obat, Assurance
ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN OBAT BERDASARKAN PERSPEKTIF PASIEN DI PUSKESMAS 9 NOPEMBER BANJARMASIN Aulia Sarrah Dewi 1 ; Yugo Susanto 2 ; Dreiyani Abdi Muliasari 3 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. SIMPULAN Hasil dari mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Savira Surabaya sejak tanggal 25 Januari sampai dengan 27 Februari 2016 dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT DISKUSI Patient Safety in Primary Care Submateri: Jenis-jenis Insiden Keselamat Pasien Oleh: dr. Merita Arini, MMR PROGRAM STUDI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KINERJA TIM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DARI JOINT COMMISSION INTERNATIONAL
UPAYA PENINGKATAN KINERJA TIM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DARI JOINT COMMISSION INTERNATIONAL (RISET OPERASIONAL DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK NYAI AGENG PINATIH
Lebih terperinciKETAATAN PERAWAT DALAM PENERAPAN MEDICATION SAFETY DI BANGSAL MARWAH DAN ARAFAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
KETAATAN PERAWAT DALAM PENERAPAN MEDICATION SAFETY DI BANGSAL MARWAH DAN ARAFAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas
Lebih terperinciUNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya
page 1 / 5 EDITORIAL BOARD empty page 2 / 5 Table of Contents No Title Page 1 ANALISIS HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN STRES KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PT. X SURABAYA 2 ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang mendasari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pada November 1999, the American Hospital
Lebih terperinciRELATED FACTORS WITH MEDICATION ERROR AND ITS EFFECT ON PATIENT SAFETY IN PROVIDED IN RS. PONDOK INDAH - JAKARTA YEAR
1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN/ BERHUBUNGAN DENGAN MEDICATION ERROR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PATIENT SAFETY YANG RAWAT INAP DI RS. PONDOK INDAH JAKARTA TAHUN 2012 2015 RELATED FACTORS WITH MEDICATION ERROR
Lebih terperinciDefenition. The National Coordinating Council Medication Error Reporting Program (NCC MERP)
The National Coordinating Council Medication Error Reporting Program (NCC MERP). Defenition ME adalah peristiwa yang sesungguhnya dapat dicegah yang bisa menyebabkan atau mendorong kearah penggunaan obat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat pada umumnya, mulai memperhatikan kesehatannya dengan cara mengatur pola makan serta berolahraga secara teratur. Kesadaran mengenai pentingnya kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan citacita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan setiap umat manusia karena aktivitasnya dapat terhambat apabila kondisi kesehatan tidak baik.
Lebih terperinciMedication Errors - 2
Medication error Masalah dalam pemberian obat Pencegahan injury (error) pengobatan Tujuan, manfaat pemberian obat Standar obat Reaksi obat, faktor yang mempengaruhi reaksi obat Medication Errors - 2 Medication
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT INJEKSI IV PERSET
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT INJEKSI IV PERSET The Correlation Of Nurse s Working Motivation And Patient Identification Implementation Before
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluaran klinik yang diharapkan. Kesalahan pemberian obat (drug administration)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Drug Related Problems (DRPs) didefinisikan sebagai kejadian atau permasalahan yang ada dalam terapi obat atau mengganggu secara potensial hasil keluaran klinik
Lebih terperinciKeselamatan Pasien Sunaryo
Keselamatan Pasien Sunaryo Bagian Anesthesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran UNDIP/RSDK Semarang Keselamatan Pasien Definisi Tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. (Kohn,Corrigan
Lebih terperinciMATA KULIAH Pelayanan Informasi Obat dan Konseling
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH Pelayanan dan Konseling Tim pengampu: 1. Prof. Dr., Apt. (koord) 2. Dr. Andayani, Sp.FRS., Apt 3. Dr. ahmawati, Sp.FRS., Apt PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada pasien (Komisi disiplin ilmu kesehatan, 2002). kebutuhan pasien, tenaga pemberi layanan dan institusi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan dirumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang bersifat integrative dengan melibatkan sejumlah tenaga kesehatan yang bersamasama memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian gagal jantung di Amerika Serikat mempunyai insidensi yang besar dan tetap stabil selama beberapa dekade terakhir, yaitu >650.000 kasus baru didiagnosis setiap
Lebih terperinci7 STANDAR KESELAMATAN PASIEN
7 STANDAR KESELAMATAN PASIEN 1. Hak pasien 2. Mendidik pasien dan keluarga 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 4. Metode-metode kerja 5. Peran kepemimpinan 6. Mendidik staf 7. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di segala bidang termasuk bidang kesehatan. Peralatan kedokteran baru banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang terjadi belakangan ini membawa dampak perubahan di segala bidang termasuk bidang kesehatan. Peralatan kedokteran baru banyak diketemukan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk memperbaiki kualitas dan merupakan prinsip dasar dalam pelayanan pasien
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan pasien (patient safety) merupakan langkah kritis pertama untuk memperbaiki kualitas dan merupakan prinsip dasar dalam pelayanan pasien (WHO, 2007).
Lebih terperinciKata Kunci : Medication Error, skrining resep, persentase ketidaklengkapan administrasi resep
INTISARI GAMBARAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI RESEP DI PUSKESMAS LOKPAIKAT KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014 Mochammad Arief Budiman 1 ; Erna Prihandiwati, S.F., Apt 2 ; Marliya Suta, A.Md., Far 3 Medication Error
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam pencapaian keoptimalan derajat kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang jumlahnya
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan dan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan sebagai dasar peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan merupakan visi dari Kementerian Kesehatan RI dan telah dirumuskan dalam UU RI No. 36 tahun 2009
Lebih terperinciAnalisis Human Error Dengan Pendekatan Cognitive Reliability And Error Analysis Method (CREAM) Pada Operator Forklift Di PT. SMART Tbk.
Analisis Human Error Dengan Pendekatan Cognitive Reliability And Error Analysis Method (CREAM) Pada Operator Forklift Di PT. SMART Tbk. Novita Rahmawati 1, Anda Iviana Juniani 2., Vivin Setiani 3 1 Program
Lebih terperinciYustinaJoumil Aidil SZS Ngatilah Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK
Analisis Ketidaksuksesan Kualitas Produk Pada Bagian Pencetakan Akibat Kesalahan Manusia (Human Error) Melalui Pendekatan Human Reliability Assesment (HRA) (Studi Kasus di PT. Madju Warna Steel Surabaya)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini membuat perawat berada pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat merupakan tenaga kerja terbesar di rumah sakit yang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien selama 24 jam melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash di IGD RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Endiyono 1*, Faisal Dwi Prasetyo 2 1,2 Program
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Sejalan dengan amanat pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan amanat pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR PENYEBAB MEDICATION ERROR DI INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MEDICATION ERROR DI INSTALASI RAWAT DARURAT (IRD) RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR RUSMI SARI TAJUDDIN, S.Si, MARS, Apt PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Lebih terperinciEVALUASI KELENGKAPAN FARMASETIK RESEP UMUM POLI ANAK RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN PERIODE JANUARI - MARET TAHUN
INTISARI EVALUASI KELENGKAPAN FARMASETIK RESEP UMUM POLI ANAK RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2015 Hikmah Putrinadia 1 ; Noor Aisyah 2 ; Roseyana Asmahanie Resep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Menurut Undang-undang Republik
Lebih terperinciPREVALENSI PRESCRIBING ERROR PADA PASIEN RAWAT INAP STROKE AND DIABETES MELLITUS DI RSUD ULIN BANJARMASIN
42, Vol 1, No. 1, Februari 2014, hal: 42-46 ISSN : 2355 5386 PREVALENSI PRESCRIBING ERROR PADA PASIEN RAWAT INAP STROKE AND DIABETES MELLITUS DI RSUD ULIN BANJARMASIN Noor Cahaya Program Studi Farmasi,
Lebih terperinciDEFINISI DAN KLASIFIKASI PATIENT SAFETY
DEFINISI DAN KLASIFIKASI PATIENT SAFETY PENDAHULUAN Sejak tahun 1700an, para ahli telah berusaha mengklasifikasikan berbagai jenis penyakit, dan terdapat beberapa klasifikasi penyakit yang berbeda. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
Lebih terperinciPERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN TERHADAP PATIENT SAFETY DALAM KEPERAWATAN ANAK. Oleh : Zubaidah NPM
PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN TERHADAP PATIENT SAFETY DALAM KEPERAWATAN ANAK Oleh : Zubaidah NPM 1006749226 MAHASISWA PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN ANAK FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi upaya promotif, pelayanan kesehatan (Permenkes No.147, 2010).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi upaya promotif, preventif, kuratif
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR
SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH NI WAYAN ASRI ARDIANI SAPUTRI NIM : 1002105023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT
PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT Dewi Andriani* *Akademi Keperawatan Adi Husada, Jl. Kapasari No. 95 Surabaya. Email : andridewi64@gmail.com. ABSTRAK Pendahuluan:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai macam sarana transportasi sangat dibutuhkan oleh manusia baik itu transportasi darat, laut, bahkan udara. Semua transportasi dimanfaatkan untuk mengangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan terbaik bagi dirinya. Pengertian kesehatan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden yang digunakan untuk uji validitas sebanyak 30 tenaga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Responden yang digunakan untuk uji validitas sebanyak 30 tenaga kesehatan, terdiri dari 7 dokter dan 23 perawat RS PKU
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu hal yang mendapat perhatian penting adalah masalah konsep keselamatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
Lebih terperinciJURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN VOLUME 15 No. 04 Desember 2012 Halaman 188-193 Moh Ainul Yaqin, dkk.: Riset Operasional Peningkatan Kinerja Artikel Penelitian RISET OPERASIONAL PENINGKATAN KINERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan, dimana kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendukung dan mempengaruhi pekerjaan
Lebih terperinciMartha Lowrani Siagian*, Maria Anita Sari**, Maysura***
EFEKTIFITAS WORKSHOP INPATIENT MEDICATION RECORD TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT MELAKUKAN PRINSIP LIMA BENAR PEMBERIAN OBAT DI RUANG PERAWATAN: SEBUAH STUDI OBSERVASI Martha Lowrani Siagian*, Maria Anita Sari**,
Lebih terperinciABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN OBAT DI PUSKESMAS GADANG HANYAR KOTA BANJARMASIN
ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN OBAT DI PUSKESMAS GADANG HANYAR KOTA BANJARMASIN Noor Ainah 1 ; Erna Prihandiwati 2 ;Ade Syarif Hakim 3 Obat digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari manajemen kualitas. Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keamanan adalah prinsip yang paling fundamental dalam pemberian pelayanan kesehatan maupun keperawatan, dan sekaligus aspek yang paling kritis dari manajemen kualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas kehidupan manusia. Pembangunan
Lebih terperinciKAJIAN DRUG RELATED PROBLEMs PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS
KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMs PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fungsi yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fungsi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan
Lebih terperinciClinical Indicators, Bagaimana Proses Pengembangannya di RS?
Clinical Indicators, Bagaimana Proses Pengembangannya di RS? Hanevi Djasri dan Devi Tandra Sari Indikator Klinis Menurut ACHS (2001), indikator klinis adalah suatu alat ukur atau pengukuran untuk mengukur
Lebih terperinciRespon Apoteker? Komunikasi PENGANTAR KOMUNIKASI FARMASI 05/10/2012. To Err is Human. Komunikasi dan Konseling
PENGANTA KOMUNIKAI FAMAI Tema : Communication Interpersonal Communication M. ifqi okhman, M.c., Apt. To Err is Human U.. Institute of Medicine melaporkan dalam To Err is Human: Building a afer Health ystem
Lebih terperinciFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA
KAJIAN PERESEPAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1197/MENKES/SK/X/2004 PADA RESEP PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
Lebih terperinciGS1 System Pada Sektor Kesehatan. GS1 Indonesia
GS1 System Pada Sektor Kesehatan GS1 Indonesia Apakah kita semua tahu bahwa... ±5 Milyar pencarian setiap harinya ±5 milyar barcode di scan setiap hari GS1 2016 The global language of business GS1 adalah
Lebih terperinciJANGKA WAKTU YANG DIPERLUKAN PASIEN UNTUK PELAYANAN DI BAGIAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG
JANGKA WAKTU YANG DIPERLUKAN PASIEN UNTUK PELAYANAN DI BAGIAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG Muhamad Rofi i*, Sri Jarihatunningsih** ) *Staf Pengajar Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dimensi mutu telah dipelajari sejak lama, yaitu dimulai tahun 1966 saat Avedis Donabedian mengembangkan kerangka evaluasi mutu yang terdiri dari struktur, proses
Lebih terperinciKEPADA PASIEN OLEH TENAGA KEFARMASIAN DI APOTEK RUMAH SAKIT TNI AU SJAMSUDIN NOOR BANJARBARU
INTISARI PEMBERIAN PELAYANAN INFORMASI OBAT CIPROFLOXACIN 500 Mg TABLET KEPADA PASIEN OLEH TENAGA KEFARMASIAN DI APOTEK RUMAH SAKIT TNI AU SJAMSUDIN NOOR BANJARBARU Wiwit Novia A.S 1 ; Noor Aisyah 2 ;
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS) pada era globalisasi ini semakin tinggi. Pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat
Lebih terperinciINTISARI KESESUAIAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI DEPO OBAT RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2015
INTISARI KESESUAIAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI DEPO OBAT RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2015 Dhita Novianty 1 ; Aditya Maulana 2 ; Ikhwan Wirahadi 3 Obat High Alert adalah obat yang memiliki risiko
Lebih terperinciEVALUASI KELENGKAPAN ADMINISTRATIF RESEP DARI DOKTER SPESIALIS ANAK PADA TIGA APOTEK DI KOTA MANADO Marina Mamarimbing, Fatimawali, Widdhi Bodhi.
EVALUASI KELENGKAPAN ADMINISTRATIF RESEP DARI DOKTER SPESIALIS ANAK PADA TIGA APOTEK DI KOTA MANADO Marina Mamarimbing, Fatimawali, Widdhi Bodhi. Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT
Lebih terperinciABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI
ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI Rizka Emellia 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Anna Apriyanti 3 Pengukuran tingkat kepuasan pasien menjadi kegiatan
Lebih terperinciStudi Observasional Kesalahan Pengobatan di Depo Farmasi Rawat Jalan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, September 2017, hlm. 210-215 ISSN 1693-1831 Vol. 15 No. 2 Studi Observasional Kesalahan Pengobatan di Depo Farmasi Rawat Jalan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (Observational
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan keamanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Keselamatan juga merupakan hal yang sangat penting dalam setiap pelayanan kesehatan, sehingga dapat dikatakan
Lebih terperinciEVALUASI KETEPATAN TEKNIK PENGGUNAAN PEN INSULIN OLEH TENAGA KESEHATAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI
EVALUASI KETEPATAN TEKNIK PENGGUNAAN PEN INSULIN OLEH TENAGA KESEHATAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Oleh: SOVY SAPTA NUARI PRAMOLIS K 100 090 181 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BAHAYA PADA PEKERJAAN GRINDING DI SEBUAH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUCCESS LIKELIHOOD INDEX METHOD
IDENTIFIKASI BAHAYA PADA PEKERJAAN GRINDING DI SEBUAH PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUCCESS LIKELIHOOD INDEX METHOD Ratna Ayu Ratriwardhani 1) dan Mohamad Hakam 2) 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern adalah suatu organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan modern adalah suatu organisasi yang sangat komplek mulai dari modal yang besar, penggunaan teknologi yang tinggi, melibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen semu dengan desain control group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak paling mendasar yang harus dipenuhi setiap orang dalam mencapai kesejahteraan sosial dalam masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem produksi tersusun atas beberapa elemenelemen. Elemen elemen tersebut saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Elemen-elemen yang menyusun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Findiastuti et al (2008) melakukan penelitian yang bertujuan untuk memprediksi terjadinya human error pada task yang dilakukan pada saat aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi tingkat pencapaian patient safety, khususnya terhadap tujuan tercapainya medikasi yang aman. Menurut
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. SIMPULAN Hasil dari mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Savira Surabaya sejak tanggal 28 Juli sampai dengan 27 Agustus 2015 dapat disimpulkan sebagai
Lebih terperinci