LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip KELURAHAN BATU BERSURAT KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR. (Kamis, 14 Mei 2015)
|
|
- Hartono Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip KELURAHAN BATU BERSURAT KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR (Kamis, 14 Mei 2015) Lokasi Awal KEM Lokasi KEM saat ini Disusun oleh: Padil S.T.,M.T Pekanbaru, 14-Mei-2015
2 1. SITUASI AWAL KAWASAN NO ITEM SITUASI KAWASAN URAIAN FAKTA LAPANGAN 1. Sifat Lahan di Kawasan Lokasi lahan KEM Batu Bersurat, terletak di Kelurahan Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kondisi umum wilayah Kelurahan Batu Bersurat adalah lahan perbukitan dengan jenis tanah lunak bergambut. Luas lahan adalah 4,5 Ha yang merupakan milik Kelurahan Batu Bersurat. Lahan ini merupakan lahan kosong yang terbengkalai yang dijadikan sebagai kawasan FU (Fasilitas Umum) yang khusus disediakan untuk keperluan masyarakat di Kelurahan. Kawasan dikelilingi oleh jalan yang berbatasan langsung dengan kantor KORAMIL, Masjid, SMP, SMU, Stadion Mini, Pasar dan Jalan Lintas Kabupaten. Sebelum dijadikan lokasi KEM, sebagian besar lahan belum dimanfaatkan dan masih berupa semak-semak yang ditumbuhi rumput dan dengan tinggi pohon kurang dari 3 meter. Kondisi lahan cocok untuk pertanian, perkebunan dan peternakan dengan kondisi lahan tanah gambut berwarna hitam yang subur sangat berpotensi untuk mendapatkan hasil pertanian dan perkebunan yang baik. 2. Sumber Air Ketersediaan air bersih selalu tersedia di lahan KEM berupa sumber mata air yang mengalir membentuk sungai kecil dengan lebar 1,5 meter, air hujan dan sumur bor. 3. Pertanian Budidaya pertanian yang sesuai dengan kondisi lahan adalah cabe, jagung, sayur-sayuran dan semangka. Ini sudah dibuktikan oleh penduduk yang menyewa lahan sekitar 0,5 ha yang berdekatan dengan lokasi KEM yang memperoleh hasil panen dari komoditi pertanian tersebut dengan hasil yang baik 4. Peternakan Budidaya peternakan yang sesuai adalah budidaya sapi. Warga sudah mempunyai pengetahuan yang memadai dalam beternak sapi. Sebagian warga sudah mendapat pelatihan beternak sapi dari Pemda Kampar dan pernah mempunyai sapi. Sarana dan prasarana yang mendukung adalah ketersediaan rumput dan pakan ternak, adanya tenaga kesehatan hewan, sebagian besar area di sekitar KEM yang merupakan kawasan kebun sawit yang tumbuh dengan baik membutuhkan urin dan feses sapi sebagai pupuk. 5. Perikanan Budidaya perikanan yang akan dilakukan adalah budidaya ikan patin. Sarana pendukung adalah ketersedian air dari sumber mata air sungai kampar dan sumur bor. Namun untuk tahap I kegiatan perikanan tidak dilakukan. 6. Kondisi Warga KEM Tingkat pendidikan penduduk Batu Bersurat adalah buta
3 Aksara 35 orang, tidak tamat SD 747 orang, tamat SD 700 orang, tamat SMP 630 orang, tamat SMA 450 orang, tamat Akademi 97 orang, sarjana 60 orang dan S2 sebanyak 2 orang. Dengan tingkat pendidikan yang umumnya rendah menjadi faktor utama yang menyebabkan kemiskinan dan rawan pangan. Disamping itu masyarakat Batubersurat ini adalah warga yang kena dampak penggusuran pelaksanaan kegiatan PLTA Koto Panjang yang tidak semua lahan pengganti yang disediakan pemerintah memiliki tingkat kesuburan yang baik serta lokasi yang cukup jauh dari pemukiman penduduk, sehingga masyarakatnya sulit untuk menjangkau lahan yang disiapkan 7. Lain-lain Secara umum topografi Kelurahan Batu Bersurat berupa wilayah tanah berbukit. Sedangkan lahan KEM yang diolah merupakan hamparan yang landai dengan jenis tanah lunak berwarna hitam. Potensi SDA pada lokasi di sekitar pengelolaan KEM terdiri dari sumber air untuk pengairan usaha tani, lahan pertanian yang dapat ditingkatkan produktivitasnya, ketersediaan sumberdaya petani usia muda yang produktif, respon masyarakat yang baik terhadap program KEM PertaminaFLip dan potensi kearifan budaya lokal yang mendukung kerjasama warga masyarakat untuk memperbaiki unsur-unsur yang terkait dalam peningkatan nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Mayoritas penduduk di Kelurahan Batu Bersurat adalah beragama Islam. Masyarakat merupakan campuran beberapa suku yaitu Melayu Kampar dengan Bahasa Ocu, Suku Jawa dan Minang. Kabupaten Kampar merupakan Serambi Mekahnya Provinsi Riau yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi Islam yang mengakar. Perpaduan tradisi budaya dan Islam menghampiri hampir seluruh aktivitas kegiatan masyarakat kampar. Beberapa budaya yang sampai kini masih ada antara lain Duduok Mamak, Hari Raya Enam, Albarzanji dan Rebana. Duduok Mamak adalah adat yang diselenggarakan untuk menyelesaikan masalah yang timbul di masyarakat misalnya perselisihan batas tanah dan bagi hasil ketika lahan Kelurahan di gunakan oleh sekelompok masyarakat dengan perjanjian. Untuk menjaga kelestarian adat di Kelurahan Batu Bersurat, maka diadakan Mubes Adat Kelurahan rutin sekali setiap 3 tahun. Selain itu juga diadakan adat Baolek Godang atau Manjolang Mamak yang setiap tahunnya diselenggarakan 2 kali. Untuk menjaga persatuan warga, maka salah satu adat yang dilestarikan adalah hari raya enam. Hari raya enam
4 ini menurut Ninik Mamak setempat merupakan hari raya berbagi dan bersilaturrahmi antar sesama baik itu sesama warga setempat maupun dengan warga perantau yang sudah lama meninggalkan kampung halamannya. Kearifan lokal dapat pula berupa komoditas unggulan lokal yang memiliki nilai ekonomi yang spesifik lokasi. Misalnya beragam jenis buah (nenas, jeruk), bawang merah,cabe, jagung manis, ternak (kambing) dan ikan (ikan mas dan patin). 2. HASIL PEKERJAAN INVESTASI DI LAPANGAN (sesuaikan dengan kegiatan dalam RAB KPI yang tercantum di dalam proposal) NO ITEM KPI PROPOSAL URAIAN FAKTA KINERJA LAPANGAN 1. Pengolahan Lahan Pengolahan lahan sudah dilakukan dengan membersihkan kawasan KEM yang ditumbuhi semak dan belukar. Adapun luas lahan yang sudak dibersihkan sekitar 3,5 ha. Ada sekitar 1 ha yang belum dibersihkan karena merupakan kawasan yang genangan air yang cocok untuk budidaya perikanan. Pembersihan lahan menggunakan alat berat. Persentase capaian pekerjaan sudah 100%. 2. Penanaman Pakan Hijauan Setelah lahan dibersihkan, lahan yang disiapkan untuk pakan hijauan ternak sekitar 0,75 ha. Tahap persiapan dilakukan adalah meningkat ph tanah dengan memberi kapur dolomit, membuat lubang dan memberi pupuk kandang, mengadakan 9000 stek rumput gajah, 300 polibag centrosema dan 300 polibag indigovera. Saat ini pakan hijauan sudah tumbuh dengan subur dan digunakan untuk makanan sapi. Untuk persentase capaian pekerjaan sudah 100%. 3. Pembuatan Embung/Tandon Air Pembuatan tandon air berfungsi untuk menjamin ketersediaan air di lokasi KEM. Cara yang dilakukan adalah membuat sumur bor, mengadakan tangki air dengan kapasitas 1300 liter dan membuat tower setinggi 3 meter. Air dipompa dari sumur bor dan disimpan dalam tangki. Air dalam tangki digunakan untuk menyiram tanaman cabe, jagung, semangka dan sayur-sayuran. Selain itu air digunakan untuk operasional ruang pertemuan dan kandang ternak. Persentase capaian pekerjaan sudah 100%. 4. Pengadaan Ternak Ternak yang dipilih adalah sapi bali berjumlah 8 ekor, terdiri atas 4 sapi jantan untuk penggemukan dan 4 sapi betina untuk peranakan. Pembelian sapi dilakukan setelah sarana dan prasarana pendukung siap, yaitu pakan hijauan rumput gajah sudah tumbuh tinggi dan pembangunan kandang sapi
5 selesai. Urin sapi ditampun di dua bak yang telah disiapkan, bak pertama adalah bak semen dan urin didiamkan 4 hari urin, kemudian pada hari ke lima urin dari bak semen dialirkan ke bak tanah, didiamkan 3 hari, setelah itu urin siap digunakan untuk kompos. Saat ini sudah ada warga Kelurahan Batu Bersurata yang mempunyai kebun sawit dan bukan merupakan anggota KEM sudah minta untuk disediakan urin asli, dan membeli dengan harga Rp ,-/liter. Persentase capaian pekerjaan sekitar 100% 5. Pengadaan Bibit Tanaman Bibit tanaman yang sudah diadakan adalah cabe, jagung, kangkung, bayam, terong dan semangka. Selain itu terdapat tanaman lain yang ditanam secara swadaya oleh warga yaitu bibit pinang yang ditanam disekeliling lokasi KEM yang difungsikan sebagai tanaman pagar dan beberapa pohon pisang yang ditanam ditepi lahan. Persentase capaian pekerjaan sekitar 80%, karena kebutuhan bibit masih ada dan belum diadakan karena warga sedang mengerjakan cabe, jagung dan semangka. Warga khawatir apabila ada bibit tanaman baru, mereka tidak bisa mengerjakannya dengan segera. 6. Pembangunan Kandang Ternak Kandang ternak dibangun dengan luas 4 x 15 m 2,. Kandang dibangun semi permanen terbuka dengan bahan batu dan kayu. Kandang dibuat selokan kecil untuk mengalirkan urin sapi ke bak penampungan. Bak tersebut dibangun disamping kandang yang terdiri atas 2 bak dengan ukuran 1 x 2 m dengan kedalam 0,5 m. Luasnya kandang ternak karena sebagian area kandang dijadikan sebagai tempat pengolahan feses sapi untuk kompos. Kandang sapi menghadap ke arah timur, disekat dengan sekat batu ukuran 1,5 x 2 m. Struktur lantai masih kasar sehingga membuat kaki-kaki sapi luka dan kemiringan lantai juga belum sempurna sehigga urin sapi belum mengalir sepenuhnya ke bak penampungan. Perbaikan sedang dilakukan untuk struktur lantai. Selain itu sedang diinvetarisir kelengkapan peralatan kandang. Perkiraan untuk persentase capaian pekerjaan adalah 85%. 7. Pengadaan Pupuk Pengadaan pupuk mulai dilakukan setelah lahan dibersihkan. Jenis pupuk yang digunakan adalah kapur dolomit untuk meningkatkan ph tanah, pupuk kandang, super, TSP, urea, KCL, NPK dan pupuk daun.pengadaan pupuk masih terus dilakukan seiring dengan kegiatan penanaman bibit yang masih berlangsung saat ini. Persetase capaian
6 pekerjaan sekitar 65%. 8. Pengadaan alat/mesin2 Pertanian Alat pertanian yang sudah diadakan adalah polybag untuk pembenihan bibit, mulsa plastik hitam perak untuk penutup bedengan, sprayer solo 20 lt sebagai alat semprot untuk pupuk daun dan insektisida, tali bedengan, screen net untuk pagar kawasan supaya tidak dimasuki oleh hewan ternak, selang air, cangkul, sekop, gerobak, ember, gembor, ajir, drum plastik. Persentase pengadaan alat pertanian ini sekitar 80%. 9. Pembangunan Ruang Pertemuan Ruang pertemuan mempunyai luas 5 x 8 m 2. Terdiri atas 4 bagian, yaitu ruang pertemuan, ruang sholat, kamar jaga, ruang penyimpanan alat. Luas kamar mandi dan toilet adalah 2 x 3 m 2. Ruang pertemuan dibuat dengan konsep tradisional dan budaya melayu. Ruang pertemuan sudah digunakan pada saat monev FI dan Pertamina beberapa waktu yang lalu. Persentase capaian pekerjaan sekitar 90% dan sedang dilakukan finishing pembangunan dengan melakukan pengecatan dan plester pada dindingdinding bangunan. 10. Instalasi Listrik Kawasan Instalasi listrik dilakukan pada Ruang pertemuan dan kandang ternak. Sumber listrik diambil dari PLN karena lokasi kawasan yang dekat dari jalan raya. Daya yang tersedia adalah 900 kva dan cukup untuk menyuplai daya kepada 2 bangunan yang ada di KEM. Persentase capaian pekerjaan sekitar 100%. 11. Inseminasi Buatan Inseminasi buatan belum dilakukan karena 2 sapi betina yang dibeli sudah dalam keadaan bunting. 2 sapi betina yang belum bunting yang akan dilakukan inseminasi buatan. Inseminasi buatan akan dilakukan apabila telah terlihat tanda-tanda sapi betina ingin kawin. Paling cepat inseminasi buatan dilakukan setelah 6 jam tanda-tanda tersebut terlihat. Persentase capaian pekerjaan masih 0%. 12. Pembuatan Pakan Ternak Mandiri Kegiatan dilakukan untuk memenuhi makanan sapi saat ini adalah penanaman rumput gajah yang telah tumbuh dan berkembang dengan baik, jika rumput dan pakan hijauan tidak mencukupi. Kegiatan dilakukan dengan mengadakan konsentrat yaitu campuran dedak padi dan ampas tahu sebagai pakan sapi. Selain itu pembuatan pakan ternak juga dapat menggunakan farmentasi limbah batang jagung dan limbah pasar yang kebetulan dekat dari lokasi KEM. Persentase capaian pekerjaan masih 80%.
7 13. Pemberian Vitamin/Vaksin/Obat Pemberian vitamin, vaksin dan obat-obatan sudah dilakukan untuk tanaman cabe. Karena cabe yang terlebih dahulu ditanam sehingga lebih cepat untuk diberikan vitamin dan obat-obatan. Selanjutnya akan dilakukan untuk tanaman jagung dan semangka. Persentase capaian pekerjaan sekitar 85%. 14. Pengendalian Hama dan Penyakit Agar tanaman tidak terkena hama dan penyakit, maka dilakukan pengadaan dan penyemprotan insektisida dan pestisida kepada tanaman. Bahan yang diperlukan adalah insektisda, fungisida, pestisida nabati dan kuradan. Persentase capaian pekerjaan sekitar 85%. 3. FOTO 2 LAPANGAN (terpilih dan mewakili). Hindari foto yang sifatnya protokoler! 3.1. PRA KEM Lokasi KEM berisi semak belukar Lokasi KEM berisi semak belukar Lokasi KEM dimanfaatkan oleh warga untuk menanam cabe Tahap awal pengolahan lahan KEM dengan melakukan pembersihan lahan dengan alat berat
8 Tahap awal pengolahan lahan KEM dengan melakukan pembersihan lahan dengan alat berat 3.2. PASCA KEM(terpilih dan mewakili). Hindari foto yang sifatnya protokoler! Lahan yang sudah dibersihkan Lahan yang sudah dibersihkan Lahan yang sudah dibersihkan Pondasi bangunan Ruang Pertemuan Pembangunan Ruang Pertemuan Pembuatan bedengan untuk tanaman cabe. Beberapa anggota TNI ikut membantu karena lokasi KEM yang berdekatan dengan Koramil
9 Pemberian kapur dolomit pada bedengan untuk meningkatkan ph tanah Pemberian kapur dolomit pada pakan hijauan untuk meningkatkan ph tanah Benih cabe dalam polybag Bedengan cabe yang ditutupi mulsa Hamparan tanaman cabe Tanaman cabe yang mulai tumbuh Ruang pertemuan, tandon air dan tanaman cabe yang mulai tumbuh Lokasi KEM terlihat Ruang Pertemuan dan hamparan cabe
10 Pembangunan kandang ternak Kandang ternak dan sapi Kandang dan saluran urin sapi Bak penampungan urin sapi Feses sapi yang akan dibuat kompos Jalan di kawasan KEM menuju kandang sapi, kiri kanan jalan tumbuh pakan hijauan 4. PENDAPATAN KEM Pendapatan yang diperoleh anggota dari hasil KEM belum dapat diukur, karena belum ada komoditi pertaninan yang panen. Limbah dari peternakan sapi sudah ada yang dijual sebagian yaitu urin dengan harga Rp ,-/liter dan menyediakan jerigen sendiri. Untuk feses sapi sudah ada yang mau mengambil untuk dijadikan pupuk bagi kebun sawitnya, namun belum ada penawaran harga yang diajukan. Urin dan feses yang dijual, karena penggunaan di lahan KEM berlebih. Jadi kebutuhan KEM tetap diutamakan.
11 5. KEBERLANJUTAN KEM Prospek KEM untuk meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat yang terlibat di dalam KEM sebagai salah satu item IPM sudah mulai terlihat. Pada saat ini prospek yang terlihat adalah adanya pembeli urin sapi murni. Menurut perhitungan dengan adanya 8 sapi yang terdapat dikandang, diperkirakan masing-masing sapi menghasilkan 5 liter dalam sehari semalam yang artinya untuk 8 sapi akan menghasilkan 40 liter urin murni. Untuk bidang pertanian, prospek terlihat dari tanaman cabe yang mempunyai hamparan sekitar 50 bedengan, apabila diasumsikan panen berhasil dalam arti tidak ada hasil cabe yang gagal maka akan menghasilkan keuntungan lebih kurang Rp ,-. Jika setengah saja yang berhasil maka keuntungan yang diperoleh sekitar Rp ,-, dengan waktu panen adalah 4 bulan dari masa penanaman. Selain cabe, warga juga menanam jagung dan semangka. Maka jika dilihat dari perkembangan saat ini, keberlanjutan KEM ini akan terjamin dan akan meningkatkan penghasilan masyarakatnya. 6. ANGKA IPM KAWASAN Angka IPM kawasan belum ada perubahan yang signifikan, karena komoditi yang ada belum ada yang panen. Sehingga nilai IPM warga KEM masih sama seperti sebelumnya yaitu 49,99% 7. KESIMPULAN Pengolahan lahan dan pembersihan lahan sudah dilakukan dengan luas 3,5 ha dan sisa lahan yang belum dibersihkan merupakan kawasan yang genangan air yang akan digunakan untuk budidaya perikanan pada tahap II. Pakan hijauan untuk makanan ternak sudah tumbuh dan menjadi suplai makanan bagi 8 sapi yang ada di kandang dengan luas 4 x 15 m. Struktur kandang diatur untuk dapat mengalirkan urin sapi ke bak penampungan. Selain itu kandang juga berfungsi sebagai rumah kompos pengolahan feses sapi. Inseminasi buatan terhadap sapi belum dilakukan karena 2 sapi betina yang dibeli sudah dalam keadaan hamil. 2 sapi betina yang belum hamil yang akan dilakukan inseminasi buatan. Pembuatan pakan ternak mandiri belum dilakukan. Kegiatan ini dilakukan jika pakan hijauan tidak cukup menyuplai makanan sapi. Selain kandang ternak terdapat bangunan Ruang pertemuan mempunyai luas 5 x 8 m 2. Bangunan dibuat dengan konsep budaya melayu. Ruang pertemuan sudah dialiri listrik yang sumbernya dari PLN dengan daya 900 kva dan cukup untuk menyuplai kepada 2 bangunan yang ada di KEM. Ruang pertemuan juga dilengkapi dengan mesin pompa air, tangki, dan tower air. Bibit tanaman yang sudah ditanam adalah cabe, jagung, dan semangka. Tanaman lain yang ditanam secara swadaya oleh warga yaitu pinang yang ditanam disekeliling lokasi KEM berfungsi sebagai pagar dan beberapa pohon pisang. Pupuk yang digunakan adalah kapur dolomit untuk meningkatkan ph tanah, pupuk kandang, super, TSP, urea, KCL, NPK dan pupuk daun.untuk alat pertanian sudah diadakan polybag, mulsa, sprayer, tali bedengan, screen net, selang air, cangkul, sekop, gerobak, ember, gembor, ajir, drum plastik. Pemberian vitamin, vaksin dan obat-obatan sudah dilakukan untuk tanaman cabe. Selain pemberian vitamin dilakukan penyemprotan insektisida dan pestisida kepada tanaman
12 8. SARAN DAN REKOMENDASI KEM Batu Bersurat ini mempunyai prospek yang bagus karena didukung oleh sumber air untuk pengairan usaha tani, lahan pertanian yang dapat ditingkatkan produktivitasnya, ketersediaan sumberdaya petani usia muda yang produktif, respon masyarakat yang baik terhadap program KEM dan potensi kearifan budaya lokal yang mendukung kerjasama warga masyarakat untuk memperbaiki unsur-unsur yang terkait dalam peningkatan nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Untuk keberlanjutan program sangat direkomendasikan untuk dilanjutkan melihat dari respon dan kerjasama yang ditunjukkan warga masyarakat di Kelurahan Batu Bersurat. Perjalanan program sampai saat ini sudah menarik minat warga lain untuk terlibat dalam KEM ini. Beberapa warga yang dulu mundur karena memilih bidang perikanan berharap supaya bidang perikanan diadakan pada tahap kedua nanti sehingga mereka dapat terlibat dalam kawasan KEM Batu Bersurat. Pekanbaru, 14-Mei-2015 KETUA KEM KETUA FW BATOBO (Roni Salambue)
LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR. (Kamis,14 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (Kamis,14 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Disusun oleh: PADIL, ST,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA UTAURANO KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPL. SANGIHE (Minggu, 17 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA UTAURANO KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPL. SANGIHE (Minggu, 17 Mei 2015) Lahan sebelum diolah Lahan setelah diolah ditanami tomat, terong, dan sayuran
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA ASINUA JAYA KECAMATAN ASINUA KABUPATEN KONAWE. (Senin, Tanggal 9 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA ASINUA JAYA KECAMATAN ASINUA KABUPATEN KONAWE (Senin, Tanggal 9 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM Kondisi Lahan terlantar Pra KEM Tampilan multi crop
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUAROJAMBI. (Sabtu, 16 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULU KABUPATEN MUAROJAMBI (Sabtu, 16 Mei 2015) Sebelum Adanya KEM Setelah Adanya KEM Disusun oleh: FW KAJANGLAKO Kota Jambi, 16 Mei
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN. (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Lahan awal Lahan sayuran
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA RINBESIHAT KECAMATAN TASIFETO BARAT KABUPATEN BELU. (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh:
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLipDESA RINBESIHAT KECAMATAN TASIFETO BARAT KABUPATEN BELU (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh: TIM KEM RINBESIHAT Kupang, 18 Mei 2015 1. SITUASI AWAL KAWASAN NO ITEM
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA KARANGANYAR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA. (Jumat, Tanggal 15 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KARANGANYAR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA (Jumat, Tanggal 15 Mei 2015) Lahan KEM Karanganyar berupa lahan terbengkelai Lahan KEM Karanganyar
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA KALIMPORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN. (Hari Sabtu, 18 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KALIMPORO KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN (Hari Sabtu, 18 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Kawasan
Lebih terperinciDisusun oleh FLipMAS BADUY Wilayah Banten
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA TEGAL WANGI KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG (Minggu, 17 Mei 2015) KAMPUNG KORANJI DESA TEGAL WANGI KECAMATAN MENES KAB. PANDEGLANG PROVINSI BANTEN
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KARANG ANYAR KECAMATAN SUMBER MARGA TELANG KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN (Jumat, 15 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI KEM. PERTAMINAFlip DESA MERDEN KEC. PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh: PoedjiHaryanto
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM. PERTAMINAFlip DESA MERDEN KEC. PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA (Senin, 18 Mei 2015) Lokasi jalan setapak Lokasi dengan jalan beton Disusun oleh: PoedjiHaryanto SEMARANG,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NIFUBOKE KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA. (Selasa, 19 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA NIFUBOKE KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA (Selasa, 19 Mei 2015) Sebagian Kondisi awal lahan Kebun Buah Naga Disusun oleh: TIM KEM NIFUBOKE
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM PERTAMINAFLip DESA SUMLILI KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG. (Minggu, 31 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA SUMLILI KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG (Minggu, 31 Mei 2015) Foto kegiatan Penanaman Anakan Pisang di KEM Peninjauan Lahan Hortikultura di lokasi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM PERTAMINAFLip DESA PARTUNGKO NAGINJANG, KECAMATAN HARIAN, KABUPATEN SAMOSIR. (Senin, 18 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA PARTUNGKO NAGINJANG, KECAMATAN HARIAN, KABUPATEN SAMOSIR (Senin, 18 Mei 2015) PRA KEM PASCA KEM Lahan Marginal Tidak Produktif Lahan Marginal Jadi Produktif
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NUSA KECAMATAN AMANUBAN BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN. (Jumat, 15 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA NUSA KECAMATAN AMANUBAN BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN (Jumat, 15 Mei 2015) Di belakang pak Dudi dan pak Roni, masyarakat berjalan kaki memikul barang
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga
VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,
Lebih terperinciOleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09
Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM PERTAMINAFLip DESA GUMANTAR KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA (JUM AT, 15 MEI 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA GUMANTAR KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA (JUM AT, 15 MEI 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Kondisi awal lokasi KEM,
Lebih terperinciV. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar
V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA TABADAMAI KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT. (Jum at, 15 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA TABADAMAI KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT (Jum at, 15 Mei 2015) Kawasan Pra KEM Kawasan Pasca KEM Disusun oleh: Tim KEM Tabadamai Ternate,
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINA FLipDESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL. (Kamis, 28 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINA FLipDESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Kamis, 28 Mei 2015) Kawasan KEM sebelum ada kegiatan Kawasan KEM setelah ada kegiatan Disusun oleh: HUSAIN
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA LAHAN MARJINAL DENGAN KONSEP KAWASAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA LAHAN MARJINAL DENGAN KONSEP KAWASAN (STUDI KASUS KELURAHAN BATU BERSURAT, KABUPATEN KAMPAR DAN KAMPUNG BANTALAN, KABUPATEN INDRAGIRI HILIR, PROPINSI RIAU) * 1 Padil 1,2, Monita
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)
Lebih terperinciCara Menanam Cabe di Polybag
Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat
Lebih terperinciPENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan
Lokakarya Fungsional Non Peneliri 1997 PENGEMBANGAN TANAMAN ARACHIS SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK Hadi Budiman', Syamsimar D. 1, dan Suryana 2 ' Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Jalan Raya Pajajaran
Lebih terperinciVI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1 Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani sayuran per hektar yang dikelola oleh petani di Kelompok Tani
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KOTA NIUR KECAMATAN TABA PENENJUNG BENGKULULU TENGAH (Minggu, 19 Mei 2015) DIKREASIKAN OLEH FLipMAS RAFFLESIA BESAMO WILAYAHBENGKULU FW.Rafflesia Besamo
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
17 BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Kuliah Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Karangtaji Rt 02 Rw 04 Kecamatan Karangpandan Kabupaten
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA MUSI KECAMATAN KALONGAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD (Sabtu 16 Mei Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA MUSI KECAMATAN KALONGAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD (Sabtu 16 Mei Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Kondisi awal lahan (marginal)
Lebih terperinciS i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n
T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...
Lebih terperinciVI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL
VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA TAPENPAH KECAMATAN INSANA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA. Disusun oleh:
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM PERTAMINAFLip DESA TAPENPAH KECAMATAN INSANA KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Disusun oleh: TIM PELAKSANA KEM PERTAMINAFLip TAPENPAH Kupang, 31 Mei 2015 I. SITUASI AWAL KAWASAN
Lebih terperinciVI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN
VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Karangsewu terletak di Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun batas wilayah Desa Karangsewu adalah
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI (Sabtu, 16 Mei 2015)
LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI (Sabtu, 16 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Keterangan Foto Foto icon kawasan
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......
LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak
Lebih terperinciX. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO
X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO 10.1. Kebijakan Umum Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI
V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,
Lebih terperinciBAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara
BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM.
Lebih terperinci1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan
BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus
Lebih terperinciANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR
ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR LUDY K. KRISTIANTO, MASTUR dan RINA SINTAWATI Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ABSTRAK Kerbau bagi
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Keadaan Geografis Kelompok Tani Pondok Menteng merupakan salah satu dari tujuh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani yang sebagian besar
Lebih terperinciRENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014 No. Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program Kegiatan Lokasi Volume APBN
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciTERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya
TERNAK KELINCI Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci,
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Petani adalah pelaku usahatani yang mengatur segala faktor produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu daerah di provinsi Lampung yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan jagung, sehingga
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi
I. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Dalam era otonomi seperti saat ini, dengan diberlakukannya Undang- Undang No tahun tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi sesuai dengan keadaan dan keunggulan daerah
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kranggan, Desa Banaran, Desa Nomporejo, Desa Karangsewu, Desa Pandowan
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Galur adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Kulon Progo. Kecamatan Galur terdiri dari 7 Desa yaitu Desa Brosot, Desa Kranggan,
Lebih terperinciTujuan Intruksional Khusus:
37 4.3.2. Pokok Bahasan 2: Persiapan Lahan Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan dan melaksanakan persiapan lahan untuk penanaman yang meliputi pengukuran
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dan peternakan merupakan satu kesatuan terintegrasi yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. Pembangunan kedua sektor ini bertujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja untuk mencapai tujuan bersama (Moekijat, 1990). Fungsi struktur
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
19 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pemahaman Masyarakat Sekitar Hutan Mengenai Perubahan Iklim Perubahan iklim dirasakan oleh setiap responden, meskipun sebagian besar responden belum mengerti istilah perubahan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Secara geografis Kota Sepang Jaya terletak pada koordinat antara 105 15 23 dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,
BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK
PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK 1 Hutwan Syarifuddin, 1 Wiwaha Anas Sumadja, 2 Hamzah, 2 Elis Kartika, 1 Adriani, dan 1 Jul Andayani 1. Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau Desa Simpang Barn Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk baik pada tingkat nasional maupun wilayah provinsi. Untuk
Lebih terperinciPOHON KINERJA DINAS PERTANIAN
POHON KINERJA DINAS PERTANIAN II 1. Meningkatnya peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan 2. Mengembangkan Kegiatan Agribisnis menuju usaha tani modern 3. Meningkatnya pemanfaatan jaringan irigasi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciA. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong
A. UPTD Balai Pembibitan Ternak Sapi Potong Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan cerminan performa Dinas Peternakan dalam pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,
23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Lebih terperinciProsiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :
Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciGambar 1. Tata Letak Petak Percobaan
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian di lapang dilakukan sejak dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2009. Lokasi penelitian terletak di kebun percobaan pertanian organik
Lebih terperinciAgro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat
Agro inovasi Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat 2 AgroinovasI PENANAMAN LADA DI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH Lahan bekas tambang timah berupa hamparan pasir kwarsa, yang luasnya terus bertambah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Pembangunan pertanian masih mendapatkan
Lebih terperinci<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak
Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem
Lebih terperinciTeknik Budidaya Tanaman Durian
Teknik Budidaya Tanaman Durian Pengantar Tanaman durian merupakan tanaman yang buahnya sangat diminatai terutama orang indonesia. Tanaman ini awalnya merupakan tanaman liar yang hidup di Malaysia, Sumatera
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:
Lebih terperinciMODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA
PKMM-1-6-2 MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA Rahmat Hidayat, M Indriastuti, F Syafrina, SD Arismawati, Babo Sembodo Jurusan Pengelolaan Hutan dan Konservasi Sumberdaya Hutan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara 30 sampai lebih dari 60 tahun. Umur petani berpengaruh langsung terhadap
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK Analisis pendapatan usahatani paprika hidroponik meliputi analisis penerimaan, analisis biaya, analisis pendapatan, dan analisis R/C. Perhitungan usahatani
Lebih terperinciPERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA. Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR
PERANAN PKK DALAM MENDUKUNG PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA Oleh: TP. PKK KABUPATEN KARANGANYAR LATAR BELAKANG Lebih dari 50 % dari total penduduk indonesia adalah wanita (BPS,
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciMenanan Jamur Merang di Dalam Kumbung
Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan kebutuhan daging sapi lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan daging sapi. Ternak sapi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan merupakan salah satu kegiatan pembangunan yang menjadi skala prioritas karena dapat memenuhi kebutuhan protein hewani yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih terperinciPROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN.
PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Indah Novita Sari F 0315042 / 2015 Riantika Nur Hidayati
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Lembang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan September hingga November 2016.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciPENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA PENDAHULUAN Petani pakai pupuk kimia Tekstur & struktur tanah ( sulit diolah & asam) Mobilisasi unsur hara Suplai
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan
I. BAHAN DAN METODE 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran pada bulan Mei sampai September 2011. 1.2 Bahan dan Alat
Lebih terperinci