BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada pelaksanaan kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta citacita bangsa dalam rangka pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor:XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi, serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Sat Binmas Polresta Banda Aceh yang merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan pada tingkat kewilayahan yang berada dibawah Kapolresta maka sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Satker Sat Binmas tahun 015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satker Sat Binmas tahun 015 tersebut disusun berdasarkan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja Sat Binmas 015. B. TUGAS...

2 B. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 010 tanggal 14 September 010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada tingkat Polda, maka tugas dan fungsi Sat Binmas Polresta Banda Aceh sebagai berikut: Sat Binmas Polresta Banda Aceh disamping bertugas membantu Kapolresta dalam menyelenggarakan pembinaan Kamtibmas pada tingkat kewilayahan / jajaran Polresta Banda Aceh, selain itu bertugas sebagai : 1. Tugas : 1) Penguatan Institusi / penambahan personil Polsek Jajaran karena sampai saat ini personel masih tugas rangkap; ) Pemberdayaan BKPM tingkat Kelurahan dan Desa sehingga terwujud dan memberdayan FKPM; 3) Pengadaan Ranmor R4 untuk mendukung tugas operasional Bintibluh, Bintibmas, Bin Toga,Tomas,Toda dan Todat karena ranmor R4 yang ada banyak dalam kondisi rusak dan jumlah yang terbatas; 4) Terwujudnya kemitraan antara Polri dengan Pemda/Lembaga lainya dalam rangka sinergi keamanan yang berorientasi pada tindakan proaktif dari pada tindakan reaktif; 5) Timbulnya kesadaran dan kepedulian masyarakat / komunitas terhadap potensi gangguan kamtibmas; 6) Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang ada bersamasama dengan polisi dan dengan cara yang tidak melanggar hukum; 7) Terpenuhinya jumlah personel petugas Polmas untuk mengisi sebaran pelayanan ditengah masyarakat; 8) Membangun kemitraan dengan Toga, Tomas, Toda, LSM dan Instansi Pemerintah maupun Swasta dalam rangka membentuk Pam Swakarsa, FKPM; 9) Pemantapan...

3 3 9) Pemantapan pelaksanaan Polmas dengan cara meningkatkan kemampuan anggota dalam berkomunikasi secara persuasif, edukatif serta peduli terhadap setiap permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat; 10) Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan hukum dan perundangundangan yang berlaku melalui pembinaan, penyuluhan dan penerangan masyarakat;. Fungsi a. Pembinaan Kamtibmas bagi seluruh Polres jajaran yang meliputi: 1) pemberian arahan dan bimbingan atas penyelenggaraan fungsi pembinaan di jajaran Polresta Banda Aceh serta pelaksanaan pengawasan melekat dalam lingkungannya; ) perumusan, pengembangan sistem dan metode termasuk pedoman pelaksanaan Binmas; 3) perencanaan dalam rangka pembinaan para anggota bhabin sesuai denga SOP; 5) pengolahan dan penyajian data informasi tentang hasil serta evaluasi kegiatan komunikasi dan kinerja Kepala Satuan Kerja (Kasatker) di lingkungan Polresta Banda Aceh; 7) penelaahan ulang (reviu) laporan keuangan Sat Binmas Polresta Banda Aceh yang disusun sesuai dengan RAAKL C. STRUKTUR ORGANISASI Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Sat Binmas Polresta Banda Aceh berupayah meningkatkan pelayanan pembinaan terhadap tingkat kewilayahan dalam rangka peningkatan pelayahan kepada masyarakat dengan memberikan pembinaan tehnik terhadap para anggota bhabin sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan deteksi dini; Dari struktur organisasi Sat Binmas Polresta Banda Aceh dalam menjalankan tugas, fungsi dan peran sebagai pembina fungsi didukung dengan sumber daya sebagai berikut: 1. Sumber...

4 1. Sumber Daya Manusia a. jumlah personel Sat Binmas Polresta Banda Aceh 4 NO KEPANGKATAN DSP RIIL KET 1 Pamen 1 1 Pama Bintara PNS JUMLAH 5 15 b. jumlah personel PNS Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015. NO KEPANGKATAN DSP RIIL KET NIHIL. sarana prasarana Sarana prasarana yang dimiliki oleh Sat Binmas Sat Binmas Polresta Banda Aceh dalam mendukung pelaksanaan tugastugas operasional maupun bidang administrasi sebagai berikut: NO JENIS MATERIIL JUMLAH KONDISI B RR RB KET I. 1.. Ranmor: R4 R II. Senpi: III IV Revolver 5 5 Alkomlek: Equalizer dan loudspeaker 1 1 Mic conference/wireless 1 1 Pesawat telepon 1 1 Facsimile Alat Mesin Kantor Mesin ketik manual standar Mesin ketik elektronik Mesin hitung listrik Mesin foto copy electronik Overhead projector Komputer (PC) Laptop Printer

5 5 V VI Perlengkapan kantor Lemari besi Lemari kayu Rak kayu Filling cabinet besi Brandkas Buffet Mobile file Whiteboard Alat penghancur kertas Alat pemotong kertas Jam listrik Mesin penghisap debu Lemari es AC windows AC split Exhause fan Televisi Dispenser Layar proyektor Slide projector Meja kerja dan kursi Meja kerja besi/metal Meja kerja kayu Meja rapat Meja komputer Meja telepon Nakas Kursi besi/metal Sofa

6 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS ITWASUM POLRI Rencana Strategis (Renstra) Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun merupakan perencanaan jangka menengah Sat Binmas yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun Dit Binmas beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan. Tahun 015 adalah tahun kelima pelaksanaan Renstra Sat Binmas Polresta Banda Aceh Tahun Secara substantif Rencana Strategis Sat Binmas Polresta Banda Aceh memuat visi dan misi, tujuan yang ingin dicapai, sasaran prioritas serta kebijakan strategis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pembinaan sebagai berikut: 1. visi Sat Binmas Polresta Banda Aceh Visi Sat Binmas Polresta Banda Aceh adalah Terwujudnya penyelenggaraan pembinaan yang proaktif, transparan dan akuntabel guna meningkatkan kinerja anggota Sat Binmas dalam rangka membangun kemitraan, pelayanan kamtibmas yang prima dan tegaknya hukum serta kamdagri.. misi Sat Binmas Polresta Banda Aceh Dengan mempedomani arah ke depan sesuai visi Sat Binmas Polresta Banda Aceh, maka langkah pencapaian sasaran disusun ke dalam misi sebagai berikut: a. Penataan Sat Binmas Polresta Banda Aceh guna mewadahi pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan serta penyempurnaan sistem, metode dan standar kinerja secara internal; b. meningkatkan aparat pembinaan intern Sat Binmas yang berkualitas dan profesional dengan mengikuti pendidikan dan latihan secara bertahap dan berkesinambungan; c. meningkatkan...

7 7 c. meningkatkan koordinasi dalam rangka membangun kemitraan dengan aparat pemerintah dan aparat pembinaan eksternal d. menambah sarana dan prasarana penunjang dalam rangka pelaksanaan pembinaan; e. turut serta memelihara soliditas institusi dari berbagai pengaruh baik internal maupun eksternal yang sangat merugikan organisasi; g. membangun hubungan kesetaraan dengan instansi terkair, lembaga dan lembaga swadaya masyarakat dalam rangka mewujudkan kemitraan. 3. tujuan jangka menengah Sat Binmas Polresta Banda Aceh a. terciptanya Kamtibmas yang kondusif; b. terwujudnya peningkatan kinerja satuan kewilayahan dalam rangka mendukung terciptanya Kamtibmas yang aman, tertib dan terukur; c. terwujudnya peningkatan kinerja anggota sebagai respon dari pertanggungjawaban tugas yang diemban di lingkungan Polda Gorontalo; 4. sasaran strategis Satker Sat Binmas Polresta Banda Aceh T.A Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, transparan dan akuntabel guna meningkatkan kinerja personil Dut Binmas Polda Gorontalo dalam rangka membangun kemitraan, pelayanan kamtibmas yang prima dan tegaknya hukum, maka sasaran strategis Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun adalah sebagai berikut: a. terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundangundangan, proaktif, transparan dan akuntabel; b. terwujudnya peningkatan kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh; c. terwujudnya pengelolaan program dan anggaran di lingkungan Sat Binmas Polresta Banda Aceh yang memenuhi unsur ketaatan, ketertiban, efektif, efisien dan ekonomis; Mempedomani dari sasaran strategis, maka Sat Binmas Polresta Banda Aceh menentukan beberapa Indikator Kinerja Utama sebagai variabel *yang...

8 8 yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahanperubahan yang terjadi. Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi kerap kali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan secara keseluruhan tersebut sebagai suatu perkiraan. Perwujudan akuntabilitas kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh sebagai Aparat Pembina Kamtibmas, dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berupa outcome yang berdampak pada stakeholder dari Sat Binmas Polresta Banda Aceh yaitu seluruh satker di lingkungan Polresta Banda Aceh dan masyarakat umum. Prosentase pengaduan masyarakat yang diselesaikan ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Sat Binmas Polresta Banda Aceh karena dapat dijadikan indikasi bahwa semakin tinggi penyelesaian terhadap pengaduan masyarakat menunjukkan semakin akuntabel kinerja personel Sat Binmas Polresta Banda Aceh. Oleh karena itu dari beberapa indikator kinerja yang ada pada Sat Binmas Polresta Banda Aceh yaitu: a. prosentase peningkatan pembinaan dari hasil pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas; b. prosentase pembuatan Laporan Informasi (LI) dari masingmasing anggota Bhabinkamtibmas terhadap kasus yang terjadi di desa; c. opini masyarakat terhadap pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas belum maksimal sesuai dengan harapan masyarakat; 5. Sasaran Prioritas Satker Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015; Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan fungsi pembinaan maka sasaran yang diprioritaskan pada tahun 015 adalah sebagai berikut: a. tertatanya struktur organisasi Sat Binmas Polresta Banda Aceh serta terpenuhinya personel yang lebih efektif dalam rangka antisipasi tugas *tugas...

9 9 tugas pembinaan Kamtibmas mendatang; b. terselenggaranya pendidikan dan latihan baik tingkat dasar, tingkat menengah, maupun Diklat Bhabin dalam rangka peningkatan profesionalisme anggota Bhabin. c. terlaksananya kegiatan analisa dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sat Binmas Polresta Banda Aceh; d. tersedianya anggaran dalam rangka mendukung kegiatan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 015 Penetapan Kinerja disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 010 tanggal 31 Desember 010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahdan Surat Keputusan Kapolri No.Pol. : Skep/10/II/006 tanggal9 Februari 006 tentang Buku Pedoman Penetapan Kinerja Tingkat Satker di lingkungan Polri. Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada. Penetapan kinerja bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata, komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan maupun kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment). Sat Binmas Polresta Banda Aceh telah membuat Penetapan Kinerja tahun 015, kegiatan yang disusun dalam Tapja Sat Binmas Polresta Banda Aceh adalah kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satker Sat Binmas *Polresta...

10 10 Polresta Banda Aceh, penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 015. Penetapan kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015 adalah sebagai berikut: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target terwujudnya aparatur Polri yang penurunan jumlah personil yang 99% taat pada ketentuan perundangundangan, proaktif, transparan melakukan pelanggaran disiplin Jumlah volume kinerja personil 90 % dan akuntabel prosentase kinerja personil Sat 90% Binmas terwujudnya peningkatan kinerja hasil penilaian dan penilaian kinerja 90 % SatkerSatker di lingkungan Polri personil Sat Binmas prosentase penurunan temuan pemeriksaan Wasrik Polda prosentase penyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan Wasrik prosentase penurunan temuan Wasrik rutin Polda Aceh 75% 100% 100% BAB III...

11 11 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Sat Binmas Tahun 015 dengan realisasinya.rincian tingkat capaian kinerja masingmasing indikator tersebut dapat dilihat dalam tabel pada lampiran Formulir Pengukuran Kinerja tahun 015. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa sasaran yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam tahun 015 ini, terhadap sasaran maupun target indikator yang belum berhasil sepenuhnya dapat diwujudkan tersebut, Sat Binmas Polresta Banda Aceh telah melakukan beberapa analisa dan evaluasi sebagai bahan feedback dalam rangka peningkatan capaian kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh di masa mendatang. B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam suatu organisasi terdapat banyak indikator atau ukuran yang dapat dipergunakan atau dilaporkan, oleh sebab itu sebagai langkah yang rasional untuk menilai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi cukup dilaporkan beberapa indikator kinerja yang paling utama dari tugas dan fungsi sebagai kriteria keberhasilan kinerja suatu organisasi, dimana capaian indikator kinerja utama ini diharapkan secara proporsional dan akuntabel akan memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diemban. Indikator kinerja yang dirumuskan diharapkan dapat memberikan gambaran *kepada...

12 1 kepada berbagai pihak untuk kepentingan tentang hasil capaian indikator kinerja yang diwujudkan oleh Sat Binmas Polresta Banda Aceh, capaian indikator kinerja dapat dilihat dari pencapaian sasaran yang telah diprogramkan adalah sebagai berikut: No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 1 terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundangundangan, proaktif, transparan dan akuntabel terwujudnya peningkatan kinerja SatkerSatker di Polda Aceh Penurunan personil anggota Sat Binmas Polresta Banda Aceh yang telah memiliki kinerja baik jumlah personil Sat Binmas Polresta Banda Aceh prosentase personil Sat Binmas yang telah melaksanakan tugas dengan baik dan melaksanakan disiplin denga baik hasil penilaian evaluasi AKIP Polda dari Wasrik Polda prosentase penurunan temuan Wasrik Polda 4% 0% % 45% B C 100% 60% 3 terwujudnya pengelolaan program dan anggaran Satker Satker di lingkungan Satker Polda yang memenuhi unsur ketaatan, ketertiban, efektif, efisien dan ekonomis prosentase penurunan temuan Wasrik rutin Itwasum Polri prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan Wasrik rutin Itwasum Polri prosentase Satker Sat Binmas Polresta Banda Aceh yang sudah menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) prosentase kegiatan pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan Perpres 54 tahun 015 beserta perubahannya prosentase penurunan penyimpangan penggunaan anggaran yang berindikasi kerugian negara di tingkat Satker di Sat Binmas Polresta Banda Aceh 50% 9% 60% 5% 70% 100% 60% 100% 40% 74% C. INDIKATOR...

13 13 C. INDIKATOR CAPAIAN KINERJA Indikator capaian kinerja merupakan analisa dan evaluasi terhadap hasil pengukuran capaian kinerja yang menggambarkan secara sistematis keberhasilan, kegagalan, hambatan dan permasalahan yang dihadapi Sat Binmas Polresta Banda Aceh dalam pelaksanaan program kegiatan selama periode T.A Analisa atas capaian indikatorindikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut: 1. penurunan jumlah Pelaksanaan pembinaan yang telah dilakukan oleh Sat Binmas Polresta Banda Aceh berdasarkan tugas dan fungsi dengan adanya data awal terjadinya penyimpangan tupoksi, penyalahgunaan wewenang, penyimpangan penggunaan anggaran DIPA, Perbandingan hasil penilaian evaluasi LAKIP Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 014 dan tahun 015 secara rinci adalah sebagai berikut: NO KOMPONEN YANG DINILAI BOBOT NILAI 014 NILAI PERENCANAAN KINERJA 35 18,04 0,13 11,58% PENGUKURAN KINERJA 0 9,81 10,17 3,66% 3 PELAPORAN KINERJA 15 8,13 9,39 15,49% 4 EVALUASI KINERJA 10 3,80 5,8 38,94% 5 CAPAIAN KINERJA 0 10,6 1,48 1,63% NILAI HASIL EVALUASI ,03 57,4 14,77% TINGKAT AKUNTABILITAS KINERJA CC CC % 5 0 0,13 18, ,81 10,17 8,13 9,39 3,8 5,8 1,48 10,6 NILAI 014 NILAI PERENCANAAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA PELAPORAN KINERJA EVALUASI KINERJA CAPAIAN KINERJA

14 14 Penilaian evaluasi LAKIP Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015 mengalami peningkatan sebanyak 7,41 poin.walaupu nsudah terdapat peningkatan tapi belum mencapai tingkat akuntabilitas kinerja yang dtargetkan dalam Penetapan Kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015.Hal ini menandakan target yang ditetapkan belum tercapai karena masih terdapat kekurangan di dalam Renstra dan penyusunan Indikator Kinerja Utama diantaranya: a. Renstra di lingkungan Sat Binmas Polresta Banda Aceh belum seluruhnya menyajikan Tujuan/Sasaran Strategis yang berorientasi kepada hasil/outcome; b. Renstra belum dilengkapi dengan indikator kinerja outcome dan target kinerja yang relevan dan terukur; c. indikatorindikator kinerja yang digunakan terutama di sebagian unit kerja belum seluruhnya relevan dan menggambarkan hasil dan dapat diukur secara obyektif; d. belum ada keselarasan antara indikator kinerja lembaga dengan unit kerja di bawahnya; e. indikator kinerja yang telah ditetapkan belum cukup untuk mengukur kinerja organisasi; f. pengukuran kinerja secara berkala atas realisasi penetapan kinerja secara berjenjang belum dilaksanakan secara optimal; g. IKU dan pengukuran kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pengendalian dan pemantauan kinerja. Rekomendasi dari Kemenpan dan RB terhadap Lakip Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015 yaitu: a. meningkatkan kualitas rencana strategis di lingkungan Polresta Banda Aceh antara lain merumuskan tujuan/sasaran strategis yang berorientasi kepada outcome dan dilengkapi indikator kinerja yang relevan dan terukur;

15 15 b. menyusun perencanaan kinerja tahunan dengan berpedoman pada dokumen strategis; c. menyusun penetapan kinerja dengan menyajikan suatu perjanjian kinerja yang menggambarkan hasil/kinerja yang akan dicapai; d. perencanaan kinerja agar dimanfaatkan secara optimal sebagai alat untuk mengendalikan kinerja dan memperbaiki kinerja; e. menyusun rencana aksi dengan menjabarkan targettarget kinerja yang ditetapkan dalam penetapan kinerja dan memantau capaiannya secara berkala; f. memperbaiki indikator kinerja baik ditingkat lembaga maupun unit kerja agar lebih relevan, menggambarkan hasil dan dapat diukur secara obyektif; g. menyelaraskan antara indikator kinerja lembaga dengan unitunit kerja dibawahnya; h. menyiapkan indikator kinerja individu yang mengacu pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Sat Binmas Polresta Banda Aceh; i. menyajikan informasi kinerja dalam Lakip melalui evaluasi dan analisis serta pembandingan dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya; j. meningkatkan kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja di Polresta Banda Aceh; k. meningkatkan manajemen kinerja melalui penyusunan perencanaan kinerja yang berorientasi hasil, kemudian melakukan pengukuran atas apa yang direncanakan, melaporkan realisasi kinerja dan melakukan evaluasi atas akuntabilitas kinerja serta memanfaatkan seluruh proses tersebut dalam pengambilan keputusan; l. meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja di seluruh jajaran Polresta Banda Aceh untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel.

16 16 Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan 1) Sat Binmas Polresta Banda Aceh telah melaksanakan 4 (empat) Polres jajaran sebagai berikut: 1. Polsek Baiturrahman. Polsek Banda Raya 3. Polsek Kuta Alam 4. Polsek Kuta Raja 5. Polsek Ulee Lee 6. Polsek Jaya Baru 7. Polsek Ulee Kareng 8. Polsek Syiah Kuala 9. Polsek Lueng Bata 10. Polsek Ingin Jaya 11. Polsek Kuta Baro 1. Polsek Krueng Barona Jaya 13. Polsek Darussalam 14. Polsek Baitussalam 15. Polsek Krueng Raya 16. Polsek Peukan Bada 17. Polsek Darul Imarah 18. Polsek Darul Kamal 19. Kasub Sektor Blang Bintang. opini masyarakat terhadap Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015. Indikator Kinerja Target Realisasi % opini masyarakat WTP WTP 80 % Pada tahun 015 opini masyarakat terhadap kegiataan pembinaan dan penyuluhan terhadap masyarakat adalah masih relatif normal dimana kegiatan langsung menyentuh kepada masyarakat;

17 17 D. AKUNTABILITAS KEUANGAN Dalam LAKIP Sat Binmas Polresta Banda Aceh TA 015, akuntabilitas keuangan digambarkan dengan cara menyajikan alokasi anggaran sesuai dalam DIPA/RKAKL serta realisasinya dalam rangka mendukung program dan kegiatan guna terselenggaranya tugas dan fungsi pada Sat Binmas.Pada tahun 015 telah dialokasikan anggaran dalam DIPA/RKAKL Sat Binmas Polrseta Banda Aceh sejumlah Rp dengan realisasi anggaran sebesar Rp , atau sebesar (100.0%), rincian alokasi anggaran dan realisasinya pada tahun 015 adalah sebagai berikut: Adapun penjelasan data tabel tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. realisasi anggaran: Realisasi anggaran Sat Binmas Polresta Banda Aceh per 31 Desember 015 adalah sebesar Rp , dari pagu anggaran sebesar Rp. Rp , dengan perincian sebagai berikut: a. Bin Toga Tomas,Toda dan Todat Bin Toga Tomas,Toda dan Todat Sat Binmas T.A. 015 adalah sebesar Rp , dengan nilai realisasi sebesar Rp , atau 100,00 %; b. Bin Kamsa Bin Kamsa Sat Binmas Polresta Banda Aceh T.A. 015 adalah sebesar Rp , dengan nilai realisasi sebesar Rp. Rp , atau 100%; c. Bin Koorpolsus Pagu Bin Koorpolsus Sat Binmas T.A. 015 adalah sebesar Rp , dengan nilai realisasi sebesar Rp , atau 100 %; d. Bin Tibmas Pagu Bin Tibmas Sat Binmas T.A. 015 adalah sebesar Rp , dengan nilai realisasi sebesar Rp , atau 100 %;

18 18 e. Bin Redawan Pagu Bin Redawan Sat Binmas T.A. 015 adalah sebesar Rp , dengan nilai realisasi sebesar Rp , atau 100 %;. sisa anggaran Sisa anggaran belanja barang dan modal Sat Binmas Polresta Banda Aceh nihil;, merupakan efisiensi anggaran dari beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan secara optimal. 3. Program Pendidikan dan Latihan Personil Sat Binmas Polresta Banda Aceh Pada program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp., dengan realisasi anggaran sebesar Rp., (%) terdapat sisa sebesar Rp., pada kegiatan pelatihan perorangan, kepemimpinan dan jabatan, hal ini disebabkan karena pada penyelenggaraan diklat auditing terdapat sisa anggaran pada konsumsi dan akomodasi peserta diklat.

19 19 A. KESIMPULAN BAB IV PENUTUP 1. berdasarkan capaian kinerja Sat Binmas Polresta Banda Aceh T.A. 015, seluruh program kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar sesuai dengan Penetapan Kinerja dan Rencana Kerja Itwasum Polri T.A. 015 dengan capaian secara keseluruhan 100 %;. realisasi anggaran Satker Sat Binmas Polresta Banda Aceh T.A. 015 untuk belanja pegawai sebesar Rp , dibandingkan dengan pagu anggaran sebesar Rp , atau mencapai % atas pagu anggaranyang dianggarkan; 3. Anggaran Operasional Sat Binmas Polresta Banda Aceh terserap secara optimal. B. SARAN DAN TINDAK LANJUT 1. Saran Untuk mengoptimalkan pelaksanaan anggaran pada setiap tahun anggaran berjalan, apabila terdapat penghematan anggaran, agar Bag Ren Polrest Banda Aceh dapat mempercepat proses sehingga terdapat kepastian dan sebagai pedoman masingmasing Satker dalam melaksanakan kegiatan;. Tindak Lanjut a. LAKIP Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja dan merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta peran Sat Binmas Polresta Banda Aceh; b. LAKIP Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015 ini diharapkan dapat memenuhi transparansi dan kewajiban akuntabilitas serta sekaligus menjadi sumber informasi keberhasilan atau kegagalan

20 0 dalam mencapai target kinerja dalam rangka pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Itwasda Polda Aceh; c. LAKIP Sat Binmas Polresta Banda Aceh tahun 015 ini dapat menjadi bahan masukan atau umpan balik dalam penyusunan dan implementasi rencana kerja dan rencana anggaran serta rencana strategis pada tahun mendatang. Banda Aceh, Desember 015 a.n KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BANDA ACEH KASAT BINMAS SYAFRUDDIN AJUN KOMISARIS POLISI NRP 69100

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi Biro Rena Polda NTB Rencana Strategis Polri Tahun 2015-2019, sedang berjalan ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA BAB I PENDAHULUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Umum 1. Laporan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Rencana Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, sehingga

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA I. PENDAHULUAN 1. Umum STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT BINMAS POLRES BIMA KOTA TAHUN 2016 a. Bahwa dalam rangka pengembangan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA

INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA INSPEKTORAT PENGAWASAN UMUM DAERAH POLDA D.I.YOGYAKARTA A. VISI DAN MISI ITWASDA POLDA DIY 1. Visi Itwasda Polda D.I. Yogyakarta. Mendorong terwujudnya peningkatan kinerja Satker yang terbatas dari kolusi,

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN MASYARAKAT 2 DAFTAR ISI l BAB I PENDAHULUAN...3 II BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 i Kata Pengantar P uji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang merupakan tuntutan masyarakat, mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1

INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 SOP BAGIAN PERENCANAAN POLRES SUMBAWA 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATASOP INISIATIF BAGIAN PERENCANAAN TAHUN 2016 NO JENIS TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 2 3 4 5 6 1 SOP YANG DIBUAT OLEH KABAG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1084, 2012 KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG U ntuk mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang baik (Good Governance) dan bersih (Clean Government) juga untuk memenuhi tuntutan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH. KATA PENGANTAR Penyusunan Renstra (Rencana Strategis) Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI Tahun 200 204, dimaksudkan guna mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam rangka pencapaian visi dan pelaksanaan

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA KATA PENGANTAR

REFORMASI BIROKRASI PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Keterpihakan Pengadilan Agama Jakarta Utara serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia merupakan suatu amanah yang harus diikuti

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD

Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD B A B I I P E R E N C A N A A N K I N E R J A A. KAITAN RENSTRA DENGAN RPJMD. Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi Bali Tahun 2014-2018 sebagai dokumen perencanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.968, 2015 POLRI. Akuntabilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Laporan. Penyusunan. Perubahan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015

Lebih terperinci

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho yang telah diberikan, penyusunan LAKIP Tahun 2014 dapat selesai tepat waktu. Penyusunan LAKIP sebagai

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN ANGGARAN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, KINERJA, PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN / MASALAH DAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Latar Belakang Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PENETAPAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 5 Tahun 004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan

Bab I Pendahuluan. Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 menetapkan bahwa setiap lembaga pemerintah

Lebih terperinci

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang nomor 25 tahun 1999, tentang. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah memberikan

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang nomor 25 tahun 1999, tentang. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah memberikan BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Diberlakukannya Undang-Undang nomor 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang nomor 25 tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T Jalan Dahlia No. 9 RT. 04 Telp/Fax : (0541) 741003 Kel. Bugis PEMERINTAH KOTA SAMARINDA INSPEKTORAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi yang dibebankan kepada

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi birokrasi dengan tekad mewujudkan pemerintah yang transparan dan akuntabel serta penyelenggaraan negara yang bersih dari unsur-unsur KKN untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi sebagai titik tolak pembenahan sistem sosial politik di tanah air semakin

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) SATKER ITWASDA POLDA NTB TA. 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.822, 2017 KEMENLU. Pengawasan Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR

I n s p e k t u r, H. Wafdin Ahsan, SH Pembina Tk. I (IV/b) NIP KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan hidayahnya sehingga dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai yang diatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS KINERJA TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS BAB I PENDAHULUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS BAB I PENDAHULUAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT BINMAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SUB BIN POLMAS 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN a. Institusi Polri

Lebih terperinci

Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen

Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang. terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penataan sistem perencanaan yang akuntabel, yaitu perencanaan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akan mewujudkan suatu manajemen peradilan yang baik. Adapun

Lebih terperinci

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011

RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 RINGKASAN LAKIP MAHKAMAH SYAR IYAH ACEH TAHUN 2011 ARAH KEBIJAKAN Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 1 oaching SASARAN REFORMASI BIROKRASI 2 Pemerintah belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah Pemerintah belum efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci