PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV. GRAHA GALLERY PALEMBANG
|
|
- Suhendra Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV. GRAHA GALLERY PALEMBANG Desti Kurnia Sari ( destiykurniya@yahoo.co.id ) Rizal Effendi ( rizaleffendi31@yahoo.co.id ) Jurusan Akuntansi S1 STIE MDP Abstrak : Sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyediakan informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi. Sistem informasi akuntansi mempunyai hubungan erat dengan pengendalian persediaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengendalian persediaan barang dagang. Metode penelitian menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi tentang pengelolaan persediaan barang dagang. Dari hasil penelitian pengendalian yang dilakukan pada CV. Graha Gallery Palembang masih memiliki beberapa kelemahan antara lain, terjadi penumpukan barang pada bagian gudang, tidak adanya pemisahan tugas antara bagian penerimaan dengan bagian penyimpanan, adanya ketidakcocokan pencatatan pada kartu stok dengan jumlah barang yang ada pada komputer. Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Persediaan Barang Dagang Abstract : Accounting information system is a subsystem of the information systems used to collect, process, and provides information relating to accounting transactions. Accounting information systems has a close relationship with inventory control. The purpose of this study was to determine the effectiveness of inventory control merchandise. Research methods using interview techniques and documentation on managing the inventory of merchandise. From the results of research conducted on control CV. Graha Gallery Palembang still has some weaknesses, among others, case goods warehouse in the buildup, the absence of segregation of duties between receiving section with the storage, the incompatibility of the recording on card stock with the number of items that exist on the computer. Keywords : Accounting Information System, Merchandise Inventory Control 1 PENDAHULUAN Perkembangan perusahaan di berbagai bidang saat ini semakin pesat, maka sebab itu perusahaan diharuskan memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Secara umum perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai organisasi yang melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari pihak / perusahaan lain kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat. Salah satu unsur yang paling penting dalam perusahaan dagang adalah persediaan. Perusahaan senantiasa memberi perhatian yang besar pada persediaan karena bila tanpa persediaan, para pengusaha akan berhadapan dengan resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Perusahaan dalam menghadapi persaingan ini diperlukan sistem yang terstruktur untuk menghasilkan sebuah informasi dalam sajian yang dibutuhkan oleh pemakainya sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Salah satu penerapan teknologi informasi yang berperan penting dalam kegiatan perusahaan yaitu penerapan sistem informasi akuntansi. Penerapan sistem informasi akuntansi juga dapat membantu perusahaan untuk mencapai keunggulan Hal - 1
2 yang kompetitif, Pengendalian persediaan barang dagang akan efektif apabila ditunjang dengan sistem informasi akuntansi yang memadai. Dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan dan pengendalian persediaan barang dagang yang diterapkan oleh perusahaan terutama dalam pengambilan sebuah keputusan dan dalam menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan terutama dalam persediaan barang dagang agar berjalan dengan lancar. CV. Graha Gallery menerapkan sistem informasi akuntansi berbasis manual dan terkomputerisasi dalam melakukan pengendalian terhadap persediaan barang dagang. Namun terkadang sering terjadi kesalahan saat melakukan pembelian barang kepada supplier dengan sistem manual seperti kesalahan pencatatan pembelian barang dagang yang terkadang terlalu banyak dibeli tetapi belum tentu dapat terjual semua sehingga barang dagang yang akan dipasarkan menjadi tidak terorganisir dengan baik dan menumpuk di bagian persediaan barang dagang / gudang. Berdasarkan uraian diatas menjadi pertimbangan dalam melakukan penelitian, maka dalam hal ini akan membahas judul Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengendalian Persediaan Barang Dagang pada CV. Graha Gallery Palembang. 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Krismiaji ( 2010, h. 4 ), mengatakan bahwa Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Sistem informasi akuntansi merupakan jenis sistem yang relatif tertutup, karena sistem ini mengolah input menjadi output dengan memanfaatkan pengendalian intern untuk membatasi dampak lingkungan. Dikarenakan setiap perusahaan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda, maka tiap perusahaan juga akan menggunakan sistem informasi akuntansi yang berbeda pula. Sistem informasi akuntansi yang digunakan suatu perusahaan, tergantung dari skala usahanya. Semakin besar skala usaha suatu usaha maka semakin banyak jenis dan semakin kompleks proses bisnis yang terdapat di dalamnya. Sistem informasi akuntansi yang digunakan bisa berupa sistem akuntansi secara manual, maupun secara terkomputerisasi. 2.2 Pengendalian Persediaan Elemen yang harus ada untuk mendukung pengendalian yang baik atas persediaan adalah : a. Perhitungan persediaan secara fisik b. Membuat prosedur-prosedur c. Menyimpan persediaan dengan baik d. Membatasi akses persediaan dengan baik e. Menggunakan sistem perpetual f. Membeli persediaan dalam jumlah yang ekonomis g. Menyimpan persediaan yang cukup banyak h. Tidak menyimpan persediaan terlalu banyak Menurut Abdul Halim ( 2007, h ) model pengendalian persediaan barang dagang dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1. Model Persediaan Economic Order Quantity ( EOQ ) Biaya persediaan dapat diminimumkan dengan memiliki jumlah pesanan yang optimal ( Q ), yang kadang kadang disebut jumlah pesanan ekonomis ( economic order quantity = EOQ ). Untuk menetapkan EOQ yang optimal dilakukan dengan cara meminimumkan fungsi total cost. Hal - 2
3 Dalam menentukan besarnya jumlah pembelian yang paling ekonomis, hanya diperhatikan biaya-biaya variabel dari penyediaan persediaan tersebut. Biayabiaya yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Biaya variabel yang berubah ubah sesuai dengan frekuensi pembelian, disebut procurement cost atau set up cost. b. Biaya variabel yang berubah ubah sesuai dengan besarnya persediaan, disebut carrying cost atau storage cost. 2. Model Persediaan Re Order Point ( ROP ) Re order point ( ROP ) merupakan saat atau titik dimana harus dilakukan pemesanan kembali atas barang yang diperlukan sehingga kedatangan barang tepat pada waktu persediaan barang dalam keadaan safety stock. Untuk menentukan ROP, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut : a. Lead Time, merupakan waktu tunggu sejak barang tersebut dipesan sampai dengan barang diterima. b. Safety Stock, merupakan suatu jumlah persediaan minimal yang selalu harus ada di perusahaan untuk menghindari resiko kehabisan bahan. 2.3 SIA Persediaan Barang Dagang James D. Stice ( 2009, h.571 ), mengatakan bahwa persediaan ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan binis normal, dan dalam perusahaan manufaktur kata ini ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Kata persediaan ( atau persediaan barang dagangan ) secara umum ditujukan untukbarang-barang yang dimiliki oleh perusahaan dagang, baik berupa usaha grosir maupun ritel. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan kualitatif dengan melakukan pendekatan studi kasus yang terjadi di CV. Graha Gallery pada bagian persediaan barang dagang. Dengan melihat prosedur sistem informasi akuntansi yang diterapkan. 3.2 Objek / Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi dalam pengendalian persediaan barang dagang pada CV. Graha Gallery Palembang. Subjek yang akan diteliti adalah CV. Graha Gallery yang merupakan perusahaan distribusi bahan bangunan 3.3 Pemilihan Informan Kunci Di dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah Ibu Venny yang merupakan karyawan pada bagian persediaan barang dagang pada CV. Graha Gallery Palembang. 3.4 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara kepada pihak manajer dan dokumentasi atas datadata tentang pengelolaan persediaan barang dagang. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi yang berhubungan dengan studi kasus mengenai sistem informasi akuntansi dalam pengendalian persediaan barang dagang. Hal - 3
4 3.6 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, peneliti akan menganalisis mengenai peranan sistem informasi akuntansi dalam pengendalian persediaan barang dagang, yang berupa : 1. Sistem pemrosesan transaksi 2. Sistem buku besar / pelaporan keuangan 3. Sistem pengendalian persediaan barang dagang Dari hasil analisis data diatas kemudian akan dibandingkan dengan teoriteori Selanjutnya ditarik kesimpulan yang didasarkan pada teori-teori yang diperoleh, kesimpulan inilah yang merupakan masalah yang diteliti. Kemudian hasil dari evaluasi tersebut diharapkan dapat memberikan saran atau rekomendasi bagi perusaahaan tersebut. 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem informasi akuntansi dan pengendalian merupakan satu kesatuan karena dalam menerapkan suatu sistem informasi akuntansi yang baik harus memperhatikan penerapan unsur-unsur dalam pengendalian yang memadai. Fokus utama pengendalian yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi adalah transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan telah memadai atau masih terdapat kekurangan. Peranan sistem informasi akuntansi persediaan yang ada pada CV. Graha Gallery Palembang telah cukup memadai karena telah menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi yang dapat memudahkan para karyawan dalam pelaporan keuangan dan dalam transaksi pembelian dan penjualan barang dagang serta didukung oleh unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi itu sendiri yang terdiri dari formulir-formulir dan catatan atas persediaan barang dagang. Namun dari hasil penelitian masih ditemukan beberapa kelemahan dalam pengendalian persediaan barang dagang yang menimbulkan ketidakefektifan dalam melakukan kegiatan perusahaan diantaranya: 1. Tidak adanya pemisahan tugas antara bagian penerimaan dengan bagian penyimpanan. Penyebab dari tidak adanya pemisahan tugas ini yaitu, manajemen belum mengetahui standar yang seharusnya diterapkan diperusahaan untuk pemisahan tugas antara bagian penerimaan dan penyimpanan. CV. Graha Gallery hanya ingin menghemat waktu dalam penyimpanan barang, sehingga manajemen menggabungkan tugas antara bagian penerimaan dengan bagian penyimpanan barang yang merupakan orang gudang sendiri. Penggabungan tugas tersebut dapat menyebabkan aktivitas pengendalian terhadap pembelian barang menjadi lemah dan memungkinkan menyebabkan adanya kecurangan. Kecurangan yang mungkin terjadi antara lain: memungkinkan adanya barang dagang yang hilang atau ditukar oleh karyawan yang melakukan pengecekan. Kondisi yang seharusnya ada di perusahaan adalah ketika barang dagang sampai di tempat penyimpanan, akan dilakukan pencocokkan antara kuantitas fisik barang dagang dengan kuantitas yang tertera di faktur oleh bagian penerimaan barang dan barang dagang yang akan dimasukkan ke gudang harus diperiksa oleh bagian gudang, sehingga kedua bagian ini (bagian penerimaan dan bagian gudang) harus terpisah. 2. Adanya ketidakcocokan antara kartu stok gudang dengan jumlah barang yang ada di komputer. Seringkali, jumlah kuantitas barang yang ada di kartu stok tercatat lebih banyak daripada yang tercatat di dalam komputer. Hal - 4
5 Kondisi tersebut terjadi karena kelalaian karyawan yaitu saat melakukan pencatatan pada kartu stok, karyawan tidak teliti melihat jumlah barang, berat yang tertera atau jenis barang, karyawan juga kurang teliti untuk menghitung kuantitas barang. Hal ini dapat mengakibatkan karyawan yang melakukan pengecekan harus mencocokkan kembali dan membenarkan kesalahan tersebut. Akibat lainnya yaitu kurang efisiennya waktu yang diperlukan untuk pengecekan yang berpengaruh pada keefektifan manajemen dalam mengambil keputusan. Kondisi yang seharusnya ada di perusahaan yaitu setiap barang yang masuk ke gudang harus dicatat pada kartu stok sesuai dengan kuantitas, jenis, dan berat barang dagang dan pencatatan dalam komputer sebaiknya langsung dilakukan sebelum karyawan mengeluarkan barang dari gudang agar tidak terjadi selisih dalam menghitung jumlah kuantitas barang. Apabila barang keluar dari gudang, maka jumlah barang pada kartu stok dan pada komputer harus diupdate. Tabel 4.1 Data pembelian dan penjualan keramik tahun 2013 Periode Pembelian Penjualan Januari Februari 99 1 Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November 1 1 Desember Sumber : CV. Graha Gallery Tabel 4.2 Data total penjualan keramik tahun 2013 Periode Total Penjualan Januari Rp Februari Rp Maret Rp April Rp Mei Rp Juni Rp Juli Rp Agustus Rp September Rp Oktober Rp November Rp Desember Rp Sumber : CV. Graha Gallery Dilihat dari data tersebut terjadi penumpukan barang pada bagian gudang karena jumlah pembelian tidak sesuai dengan jumlah barang yang terjual. Pada CV. Graha Gallery bagian pembelian barang memesan terlalu banyak kepada supplier karena bagian pembelian mengantisipasi akan kekurangan stok barang pada saat ada konsumen yang akan membeli barang. Namun, pada kenyataannya selera setiap konsumen itu berbeda beda sehingga barang yang sudah terlanjur dipesan tidak terjual. Maka bagian penjualan harus memesan kembali barang yang akan dibeli oleh konsumen. Hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena semua barang yang telah dibeli dari supplier tidak semuanya terjual. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kerugian. Berdasarkan hasil wawancara kepada bagian persediaan barang CV. Graha Gallery, penumpukan barang digudang disebabkan karena perusahaan belum melakukan pengendalian atas persediaan barang dagang dengan teknik Economic Order Quantity ( EOQ ). Maksud dari Ecomomic Order Quantity ( EOQ ) dalam pengendalian persediaan barang dagang yaitu jumlah Hal - 5
6 pesanan yang secara ekonomis menguntungkan, maksudnya besarnya pesanan dapat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan pada saat pemesanan dan biaya pengiriman dengan jumlah yang minimal. Penggunaan Economic Order Quantity ( EOQ ) dapat diterapkan pada saat akan melakukan jumlah pembelian setiap kali di perusahaan. Seharusnya bagian pembelian barang lebih bisa memahami selera konsumen agar pada saat akan memesan barang ke supplier tidak terlalu banyak dan tidak menumpuk di bagian gudang, karyawan juga harus lebih sering memeriksa stok keramik yang ada di dalam gudang. Hal ini harus dilakukan agar jumlah dana yang dikeluarkan perusahaan lebih terealisasi dengan baik untuk membeli barang dagang. Dan jumlah dana yang didapat dari penjualan keramik dapat tersesuaikan dengan jumlah pembelian agar tidak terjadi kerugian 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas mengenai peranan sistem informasi akuntansi dalam pengendalian persediaan barang dagang serta melakukan analisis data dengan dilandasi teori yang relevan dengan masalah yang diteliti pada CV. Graha Gallery, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam lingkungan pengendalian, yang telah melakukan pemisahan tugas hanya pada fungsi pembelian, dan pengeluaran barang dagang, sedangkan fungsi penerimaan dan penyimpanan masih merangkap menjadi satu fungsi saja yaitu fungsi penerimaan. 2. Sering terjadi ketidakcocokan pencatatan pada kartu stok dengan pencatatan di komputer, dikarenakan karyawan kurang teliti dalam melakukan pengecekan terhadap kuantitas / jumlah barang yang tersedia di bagian gudang. 3. CV. Graha Gallery belum melakukan pengendalian atas persediaan barang dagang dengan menggunakan teknik Economic Order Quantity (EOQ). 5.2 Saran Berdasarkan kelemahan kelemahan di atas, adapun saran saran yang akan diberikan adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya membuat kebijakan yang tegas untuk melakukan pemisahaan tugas antara bagian penerimaan barang dan penyimpanan barang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kehilangan barang dagang dikarenakan kecurangan dan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengendalian yang tepat dalam perusahaan. 2. Manajemen sebaiknya memberikan arahan yang tegas kepada karyawan gudang akan pentingnya ketelitian pada saat memasukkan barang ke gudang serta pada saat akan menuliskannya pada kartu stok dan pencatatan kedalam komputer, serta mengelompokkan barang dagang sesuai ketentuan perusahaan. Bila memungkinkan, perusahaan perlu merekrut beberapa karyawan lagi pada bagian gudang khususnya pada bagian pencatatan di kartu stok dan pada komputer. Agar karyawan dapat lebih fokus pada tugas masing masin agar tidak terjadi perbedaan dalam mencatat persediaan. 3. Sebaiknya Perusahan melakukan pengendalian persediaan barang dagang dengan teknik Economic Order Quantity (EOQ) agar pada saat akan melakukan pembelian barang dagang, jumlah barang ]yang akan dibeli lebih terorganisir dan lebih efektif sehingga tidak terjadi lagi penumpukan barang di bagian gudang. Hal - 6
7 DAFTAR PUSTAKA [1] Halim, Abdul 2007, Manajemen Keuangan Bisnis, Bogor, Ghalia Indonesia [2] James A. Hall 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 3, Jakarta, Salemba Empat [3] Jogiyanto 2010, Metodologi Penelitian Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, Salemba Empat [11] Supardi, M.d 2006, Metodologi Penelitian, Mataram, Yayasan Cerdas Press [12] Tamodia, Widya 2011, Jurnal Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagang Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado, Universitas Sam Ratulangi. [4] Krismiaji 2010, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 3, Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN [5] Marshall B. Romney and Paul John Steinbart 2009, Accounting Information System, Edisi 11, Jakarta, Salemba Empat [6] Mega, Putu Selvya Aviana 2012, Penerapan Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer, skripsi, Unika Widya Mandala [7] Moleong, Lexy 2001, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya. [8] Mulyadi 2008, Sistem Akuntansi, Edisi 3, Jakarta, Salemba Empat. [9] Nugraha, Eggy 2010, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagang CV. Techo, skripsi, Universitas Siliwangi. [10] Stice, Stice, Skousen 2009, Akuntansi Intermediate, Edisi 16, Jakarta,Salemba Empat. Hal - 7
BAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan terus mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih baik. Dewasa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar yang relatif besar di neraca dan sebagian aktivitas utama perusahaan berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu pengendalian intern persediaan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhitung sejak 05 Juli s/d 13 Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di Balai Besar Bahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Salah satu upaya dalam mengantisipasi masalah persediaan ini adalah
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:
Akuntansi Biaya Modul ke: Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan menggunakan perhitungan angka dalam menentukan keputusan yang akan di ambil oleh
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM KELANCARAN PENDISTRIBUSIAN PADA PT. INDACO WARNA DUNIA SURABAYA
102 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM KELANCARAN PENDISTRIBUSIAN PADA PT. INDACO WARNA DUNIA SURABAYA Putri Nur Amalia, Tri Lestari, Siti Rosyafah Progam Studi Akuntansi
Lebih terperinciEvi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA UD. RAMA TEKNIK Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
154 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan yang dapat ditarik setelah melakukan analisis yaitu peneliti masih menemukan beberapa masalah terkait dengan sistem persediaan bahan baku
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA Megasari Rahayu, Mahsina, Cholifah Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO
ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciB I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan
1 B I A YA B A H AN Masalah yang dihadapi manajemen yang berhubungan dengan bahan adalah keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan bahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sediaan 1 pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL (Studi Pada PT. Panda Indonesia IBE Tulungagung) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan dalam proses pembelian adalah purchase order, faktur,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa pada Graha Residen Serviced Apartment Surabaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada Graha Residen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini bisnis di Indonesia berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan
Lebih terperinciEGGY NUGRAHA NPM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG (Studi kasus pada CV. Techo Sarana Bekasi) EGGY NUGRAHA NPM. 083403103 Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali IDA BAGUS MANIK BRAHMANDHIKA, RATNA KOMALA DEWI, I KETUT SUAMBA Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA DALAM RANGKA MEMINIMALISASI PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT CAHAYA MURNI SRIWINDO
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA DALAM RANGKA MEMINIMALISASI PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT CAHAYA MURNI SRIWINDO Tantri (tantri92@yahoo.co.id), Rizal Effendi (rizaleffendi@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan pengolahan data transaksi dapat dilakukan dengan cepat
Lebih terperinciANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA
ejournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 15-27 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Survey Pendahuluan. PT. Kurnia Tirta Sembada adalah perusahaan yang bergerak dalam
BAB I PEMBAHASAN I.1 Survey Pendahuluan PT. Kurnia Tirta Sembada adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. PRAWISA ARYO SERASI (PAS)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. PRAWISA ARYO SERASI (PAS) Febrianti Saputry (20208491) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2012 Email : ebhyfebrianti@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal ini perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah 1 Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) proses dan struktur yang tertata secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA 1 Ria Ayu Anggraini Binus University, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia Tanty Oktavia,
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory atau Persediaan Inventory adalah item atau material yang dipakai oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan bisnisnya[10]. Persediaan adalah
Lebih terperinciEVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016
EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ Chella Masquita Febilia 1 dan Dyah Febriantina Istiqomah 2 1 Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran 12-16, Malang 65145,
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI
ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG (STUDI KASUS PADA PT. MKD SURABAYA) Nor Faridah. Dosen Pembimbing: ABSTRACT
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG (STUDI KASUS PADA PT. MKD SURABAYA) Nor Faridah Dosen Pembimbing: 1 Santirianingrum Soebandhi, S.E., M.Com dan 2 Ariyani, SE., M.SA ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan kegiatan yang mempengaruhi jumlah persediaan, maka pengendalian jumlah persediaan harus diperhatikan. Jumlah persediaan yang terlalu besar ataupun
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalaian persediaan merupakan salah satu aspek penting dari beberapa aspek yang diuraikan diatas. Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan, pada dasarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM PENGELOLAAN, PERSEDIAAN YANG OPTIMAL PADA PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA DISTRIBUTION MEDAN
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN DALAM PENGELOLAAN, PERSEDIAAN YANG OPTIMAL PADA PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA DISTRIBUTION MEDAN Wesly Andri Simanjuntak Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah
32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan metode
Lebih terperinciSyukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia
PENGENDALIAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDERQUANTITY(EOQ) PADA PABRIK KOPERASI BAITUL QIRADH (KBQ) BABURRAYYAN TAKENGON ACEH TENGAH Syukriah, Putri Narisa Lia Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciAnalisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada UPT. Penerbit dan Percetakan Universitas Sriwijaya Palembang
Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Universitas Sriwijaya Palembang Saptalian Kurlianta (Saptalian_kurlianta@yahoo.co.id) Rizal Effendi (Rizaleffendi31@yahoo.co.id) Akuntansi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Sistem yang sedang diterapkan oleh Penerbit Katahati wisdom- adalah
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sistem yang sedang diterapkan oleh Penerbit Katahati wisdom- adalah sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan yang masih bersifat manual. Berdasarkan hasil analisis,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.
Lebih terperinciPENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) Suharmiaty
PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) (Determination of Raw Material Inventory Quantity for Supporting Production
Lebih terperinciPertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT) Objektif: 12. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis persediaan. 13. Mahasiswa dapat menghitung biaya-biaya dalam persediaan. 14.
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian pengendalian persediaan barang atau inventory control dalam suatu perusahaan atau organisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. optimal adalah minimalisasi pengeluaran dan maksimalisasi pemasukan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga atau organisasi yang melakukan kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan untuk optimalisasi keuntungan. Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak dihadapi oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini merupakan tanda bahwa semakin pesatnya
Lebih terperinciBAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan
Lebih terperinciINVESTASI DALAM PERSEDIAAN
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena : 1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya 2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol
ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik bihun jagung PT. Subafood Pangan Jaya yang beralamat di Jalan Raya Legok Km. 6 Komplek Doson, Desa Cijantra,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di UD. Pilar Jaya yang berlokasi di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang memproduksi
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL Fahmi Sulaiman 1 * & Nanda 1 1 Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan Tel: 061-7322634 Fax: 061-7322649
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Elder (2013) akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang
Lebih terperinciDAUD NASUTION
ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Study Kasus PT. Karwikarya Wisman Graha Tanjungpinang) JURNAL AKUNTANSI Oleh DAUD NASUTION 080420103045 Universitas Maritim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang semakin cepat perkembangannya, salah satunya adalah perkembangan perusahaan yang semakin
Lebih terperinciAnalisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Spare Part pada PT. Top Cars Indonesia Cabang Palembang Melisa (Melisathe92@gmail.com) Rizal Effendi (Rizaleffendi31@yahoo.co.id) Akuntansi S1 STIE MDP Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau jasa yang dihasilkannya, hal tersebut merupakan dasar untuk dihasilkannya pendapatan.
Lebih terperinciYehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya
PELAKSANAAN PENGAWASAN BAHAN BAKU LANGSUNG, KAYU SENGON KUALITAS A DAN KAYU SENGON KUALITAS B SEBAGAI UPAYA EFISIENSI BIAYA PENGADAAN BAHAN BAKU (Studi Pada Ud. Serba Guna Pare-Kediri) Yehezkiel Alianto
Lebih terperinciAplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity
ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.2, No.2 Agustus 2016 Page 661 Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis terhadap sistem informasi akuntansi persediaan di
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap sistem informasi akuntansi persediaan di Toko Slamet Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan yang selama ini
Lebih terperinciAnalisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8035 Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Andri Iskandar Program Studi Manajemen,
Lebih terperinciAgung Wahyu Prayogo Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGGUNAAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DALAM UPAYA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN PEMBANTU (Studi Pada PG. Modjopanggoong Tulungagung - PT. Perkebunan Nusantara X) Agung Wahyu Prayogo Dwiatmanto
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membedakan penelitian sekarang dengan penelitian yang terdahulu maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer dewasa ini dirasa sangat pesat dan hal ini berpengruh terhadap aspek pekerjaan.
Lebih terperinciAplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity
Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity Production Order and Production Frequency Calculation Using Economic Production
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Persediaan bahan baku suatu perusahaan adalah salah satu syarat penting dalam melakukan suatu proses produksi barang. Menurut Heizer dan Render (2008), apabila
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya)
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya) 1 Nabila Leonissa, 2 Magnaz L. Oktaroza, 3 Elly Halimatusadiah 1,2,3 Prodi Akuntansi,
Lebih terperinciProudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.
Proudly present Manajemen Persediaan Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com INVENTORY MANAGEMENT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Manajemen Persediaan Terkait dengan
Lebih terperinciBAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.
BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY
BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati dibandingkan dengan usaha berbasis produksi. Alasannya, usaha ini lebih mudah untuk dijalankan, memiliki
Lebih terperinciPERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN
PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN Frizka Andriani, Tri Lestari, Juliani Pudjowati Progam Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dalam menentukan jumlah optimasi. Data yang dikumpulkan berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dan menganalisis perhitungan HPP pada CV Danmas Cushion dapat diberikan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian secara langsung, mengevaluasi sistem produksi dan menganalisis perhitungan HPP pada CV Danmas Cushion dapat diberikan kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau profit, seperti usaha dagang, usaha jasa maupun manufaktur berupaya mencapai tujuan yaitu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan PD. Harapan Baru adalah sebuah perusahaan yang dijalankan dengan proses utamanya ialah membeli dan menjual barang elektronik.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK. CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230,
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum CV. AWAM ELEKTRONIK CV. AWAM ELEKTRONIK yang terletak di Jl Raya Babad 230, Lamongan adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang elektronik.
Lebih terperinci