ANGGARAN DASAR SERIKAT KARYAWAN PERUM BULOG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGARAN DASAR SERIKAT KARYAWAN PERUM BULOG"

Transkripsi

1 ANGGARAN DASAR SERIKAT KARYAWAN PERUM BULOG Mukadimah Bahwa Kemerdekaan berserikat, berkumpul, menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan, memperoleh karyawanan dan penghidupan yang layak bagi setiap insan, mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum, adalah merupakan hak bagi segenap Warga Negara serta dijamin dalam Undang-undang (UU No. 21 Tahun 2000) dan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 yang berbunyi bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Serikat Karyawan Karyawan Perum BULOG merupakan wadah organisasi karyawan Perum BULOG dalam memperjuangkan, melindungi dan membela kepentingan dan kesejahteraan anggota beserta keluarganya, serta menjalin hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan. Kemudian dari pada itu, untuk menjalankan tatanan roda organisasi Serikat Karyawan Perum BULOG, maka pendirian Serikat Karyawan sangat dibutuhkan untuk menjadi mediasi/wadah Karyawan dengan pihak Direksi (Manajemen) dalam menjalankan tugas organisasi Perum Bulog, sebagai konsekuensi dari tuntutan undang-undang dan merupakan kelengkapan organisasi Perum BULOG. Bahwa untuk mencapai visi dan misi organisasi Perum Bulog; sangat dibutuhkan hubungan yang harmonis antara pihak Direksi dengan Serikat Karyawan/ Karyawan Perum Bulog. Hubungan antara Serikat Karyawan dan Direksi terkadang tidak luput dari berbagai dinamika. Seiring dengan perkembangan situasi ekonomi dan teknologi, seringkali pihak manajemen/direksi harus mengambil suatu kebijakan yang hasilnya terkadang menimbulkan dampak terhadap organisasi, disatu sisi kemungkinan dapat mengorbankan kepentingan Anggota Serikat Karyawan/ Karyawan. Anggota Serikat Karyawan/ Karyawan sebagai salah satu komponen utama Perusahaan Perum Bulog diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lahir bathin, material dan non material termasuk kehidupan dan rezeki yang layak di dalam perusahaan. Untuk mencapai keinginan tersebut, diharapkan Anggota Serikat Karyawan/ Karyawan bekerja atas dasar profesionalisme, jujur, adil, amanah, sederhana, demokratis dan

2 bertanggungjawab, begitu juga halnya manajemen/ Direksi diharapkan dapat bekerja sesuai koridor yang ada serta mempunyai rasa memiliki terhadap kelangsungan hidup Perum Bulog. Untuk mencapai tujuan diatas, Karyawan Perum BULOG secara bersama-sama berkomitmen membentuk wadah organisasi Serikat Karyawan/ Karyawan Perum BULOG, yang ditetapkan dalam anggaran dasar sebagai berikut : BAB I BENTUK, NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 Bentuk dan Nama Organisasi ini merupakan suatu wadah/lembaga untuk karyawan Perum Bulog dengan nama : SERIKAT KARYAWAN PERUM BULOG, selanjutnya dalam anggaran dasar ini disingkat SEKAR PERUM BULOG. Pasal 2 Tempat dan Kedudukan Organisasi Sekar Perum Bulog bersifat Nasional dan Kantor Pusatnya berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia Jl. Gatot Subroto No. 49 Jakarta Selatan. Pasal 3 Waktu Serikat Karyawan Perum BULOG didirikan pada tanggal 01 Desember 2005 di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. BAB II VISI DAN MISI

3 Pasal 4 Visi Menjadi Serikat Karyawan yang profesional, Independen, bebas, terbuka, demokratis, dan bertanggung jawab. Pasal 5 Misi 1. Memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya sesuai dengan norma dan kaidah yg berlaku dalam hubungan industrial. 2. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan Pelayanan Publik Perum Bulog. 3. Meningkatkan kinerja anggota dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam perusahaan guna peningkatan kesejahteraan karyawan beserta keluarganya. 4. Memberikan dukungan kepada manajemen Perum Bulog dalam melaksanakan Visi dan Misi Perusahaan 5. Memberikan dukungan terhadap program Perusahaan Perum Bulog sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Good Corporate Governance. 6. Memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan kerja dan keutuhan Negara Republik Indonesia. BAB III ASAS DAN TUJUAN Pasal 6 Asas Sekar Perum BULOG berazaskan Pancasila dan UUD 1945, serta menjunjung tinggi Good Corporate Governance (GCG) dalam lingkungan perusahaan. Pasal 7

4 Tujuan Sekar Perum Bulog dibentuk bertujuan untuk : 1. Terciptanya anggota Sekar Perum BULOG yang profesional, independen dan bertanggungjawab, serta sadar akan kewajiban dan hak terhadap Perum BULOG. 2. Meningkatkan kesejahteraan anggota Sekar Perum BULOG dan keluarganya 3. Meningkatkan suasana kerja yang kondusif dalam lingkup perusahaan. 4. Meningkatkan solidaritas sesama anggota Sekar Perum BULOG, untuk melindungi, membela dan memperjuangkan hak-hak dan kepentingan para anggota, yang sesuai dengan kewajibannya. 5. Meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja dan rasa memiliki perusahaan. 6. Menjaga dan menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance (GCG). BAB IV SIFAT, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEGIATAN Pasal 8 Sifat Organisasi ini bersifat Independen, bebas, terbuka, mandiri, demokratis, adil, amanah, kebersamaan dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan karyawan dalam kerangka untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya. Organisasi tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu dan tidak membedakan ras, suku, agama dan asal almamater. Pasal 9 Tugas Pokok Dan Fungsi Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada pasal 7, Sekar Perum BULOG mempunyai tugas pokok dan fungsi :

5 1. Sebagai lembaga perwakilan anggota dalam memperjuangkan kewajiban dan hakhaknya dalam pembuatan Perjanjian Kerja bersama Perusahaan dan penyelesaian perselisihan industrial. 2. Sebagai Wakil Karyawan dalam lembaga kerjasama di bidang ketenagakerjaan sesuai tingkatannya. 3. Sebagai mediator dalam menciptakan hubungan industrial pancasila yang sehat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. 4. Sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggota, setara dengan kewajibannya. 5. Sebagai wakil anggota dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan dan atau anak perusahaan. 6. Turut menyukseskan pelaksanaan kebijakan manajemen demi kepentingan perusahaan, karyawan/ karyawan dan masyarakat. 7. Turut sebagai fasilitator penyediaan bantuan hukum, bila terjadi sengketa/ masalah hukum. 8. Ikut melindungi dan menjaga seluruh asset perusahaan. Pasal 10 Kegiatan Berdasarkan visi dan misi, tujuan, sifat, tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, pasal 5, pasal 6, pasal 7, pasal 8 dan pasal 9 Anggaran Dasar ini, Serikat Karyawan Perum Bulog menjalankan kegiatan sbb : 1. Melakukan pembinaan kepada anggota Sekar Perum Bulog agar dapat meningkatkan komitmennya guna pencapaian visi dan Misi Perum Bulog melalui diskusi dan sarasehan yang dilakukan secara berkesinambungan. 2. Mempelopori penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan kualitas SDM dan profesionalisme anggota Sekar Perum Bulog melalui jalur pendidikan dan pelatihan. 3. Berperan aktif dibidang ketenagakerjaan dalam usaha pembelaan hak dan kewajiban anggota Sekar Perum Bulog melalui peningkatan hubungan komunikasi dan informasi dengan membetuk media dari dan untuk anggota.

6 4. Mendukung upaya peningkatan kinerja perusahaan melalui penerapan Good Corporate Governance berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian serta kewajaran. 5. Memperbaiki kondisi hubungan kerja bagi para anggota, baik dari segi produktivitas, keamanan, kesehatan, keselamatan serta kesejahteraan. 6. Berperan aktif dalam memberikan kontribusi pemikiran kepada manajemen Perum Bulog dalam rangka kemajuan Perusahaan. BAB V LAMBANG DAN BENDERA Pasal 11 Lambang Bentuk lambang Sekar Perum Bulog adalah lingkaran roda gear (tenaga kerja), didalam lingkaran bertuliskan Serikat Karyawan Perum Bulog dan ditengahnya terdapat logo Perum Bulog dengan penjelasan ; 1. Sembilan gear melambangkan nilai tertinggi prestasi kerja, Warna Hijau mengambarkan kesuburan dan kesejukan diantara anggota Sekar Perum Bulog 2. Lingkaran besar melambangkan satu kesatuan karyawan Perum Bulog 3. Tulisan Serikat Karyawan berwarna merah melambangkan keberanian/kemampuan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban karyawan dan keluarganya. 4. Logo Perum Bulog dalam lingkaran melambangkan hubungan industrial yang sehat antara anggota sekar Perum Bulog dengan manajemen 5. Bintang lima melambangkan Sekar Perum Bulog berazaskan pancasila dan UUD Dasar bendera berwarna putih melambangkan kesucian dan niat yang tulus dalam pengabdian pada Perusahaan Perum Bulog dan negara. Lambang Sekar Perum Bulog

7 Pasal 12 Bendera 1. Bendera Sekar Perum Bulog mempunyai dasar warna Putih 2. Lambang Sekar Perum Bulog ditengah. Contoh bendera Sekar Perum Bulog BAB VI KEANGGOTAAN

8 Pasal 13 Keanggotaan 1. Keanggotaan Sekar Perum Bulog terdiri dari : a. Anggota Biasa b. Anggota Kehormatan. 2. Pengertian, hak, kewajiban, pemberhentian dan lain-lain tentang keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VII KEORGANISASIAN Pasal 14 Organisasi 1. Tingkat-tingkat pengurus dari atas ke bawah adalah sbb : a. Pengurus Pusat Sekar Perum Bulog berkedudukan di Tingkat Pusat. b. Pengurus Daerah Sekar Perum Bulog berkedudukan di tingkat Divre. c. Pengurus Cabang Sekar Perum Bulog berkedudukan di tingkat kantor Sub Divre. 2. Tugas dan tanggung jawab masing-masing tingkat pengurus diatur dalam Anggaran rumah tangga. 3. Pengurus Pusat dapat membentuk Koordinator Wilayah/Korwil dalam rangka mempermudah kooordinasi dengan Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang Pasal 15 Forum Pengambilan Keputusan 1. Forum Pengambilan Keputusan adalah sebagai berikut : a. Musyawarah Nasional b. Rapat Kerja Nasional

9 c. Musyawarah Daerah d. Musyawarah Cabang e. Rapat Pengurus 2. Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi dalam organisasi dan diselenggarakan dalam 3 (tiga ) tahun sekali. 3. Musyawarah Nasional dihadiri oleh unsur Pengurus Pusat, Dewan Penasehat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang. 4. Musyawarah Daerah diadakan 3 ( tiga ) tahun sekali. 5. Musyawarah Cabang diadakan 3 ( tiga ) tahun sekali. 6. Mekanisme penyelenggaraan musyawarah dan rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 16 Kepengurusan 1. Ketua Umum dan Sekum ditingkat Pusat diangkat dan diberhentikan oleh Munas. 2. Ketua di tingkat Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Daerah. 3. Ketua di tingkat Cabang diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Cabang. 4. Ketua Umum Pusat, Ketua Daerah dan Ketua Cabang dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali pada musyawarah berikutnya, paling banyak 2 (dua) kali masa kepengurusan. 5. Hal hal lain tentang kepengurusan akan diatur dalam Anggaran Rumah tangga. Pasal 17 Dewan Penasehat 1. Dewan penasehat berfungsi untuk : a. mengarahkan Sekar Perum Bulog agar dapat berkembang seiring dengan perkembangan situasi dan kebijakan pemerintah serta memberi petunjukpetunjuk kepada pengurus untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi demi kelangsungan hidup organisasi.

10 b. memberikan masukan kepada pengurus pusat baik secara lisan maupun tertulis, baik diminta atau tidak diminta. 2. Dewan penasehat terdiri dari : a. Sesepuh SEKAR b. Pendiri Sekar BAB VIII KEUANGAN Pasal 18 Sumber Dana Keuangan organisasi diperoleh dari : 1. Uang iuran wajib anggota. 2. Sumbangan/bantuan yang tidak mengikat. 3. Sumber lain yang halal dan tidak mengikat. Pasal 19 Penggunaan Dana 1. Setiap penggunaan dana, wajib dipertanggung jawabkan sesuai prosedur pembukuan. 2. Hal-hal mengenai penggunaan, pertanggung jawaban dan pemeriksaan keuangan diatur di dalam Anggaran Rumah tangga. BAB IX KERJASAMA Pasal 20 Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Kerja sama Lainnya

11 1. Sekar Perum Bulog mengadakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Manajemen Perum Bulog. 2. Sekar Perum Bulog bersama-sama manajemen Perum Bulog menyusun Draft Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sesuai dengan aturan yang berlaku. 3. Sekar Perum Bulog dapat mengembangkan kerjasama lainnya dengan lembaga dan kelompok lain yang sejalan dengan tujuan dan kegiatan Sekar Perum Bulog, sesuai dengan AD/ART dan Ketetapan Dewan Pengurus Pusat. BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 21 Perubahan Anggaran Dasar 1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional yang dihadiri sekurang-kurangnya 50 % + 1 (lima puluh persen + satu) jumlah peserta Musyawarah Nasional. 2. Keputusan Perubahan diambil jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (duapertiga) peserta Musyawarah Nasional yang hadir. BAB XI PEMBUBARAN ORGANISASI SEKAR PERUM BULOG Pasal 22 Pembubaran Organisasi 1. Organisasi ini hanya dapat dibubarkan berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional yang khusus diadakan untuk maksud tersebut, dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Cabang yang mempunyai hak suara dan hadir dalam Munas. 2. Keputusan pembubaran diambil dengan suara terbanyak sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta yang mempunyai hak suara dan hadir dalam Munas.

12 3. Dalam kondisi tertentu dimana Negara dalam keadaan darurat/perang dan tidak memungkinkan berlangsungnya roda organisasi. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Penutup 1. Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang diatur khusus oleh Pengurus Pusat yang terpilih. 2. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh memuat ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar ini. Anggaran Dasar ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.

13 ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PERUM BULOG BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Prosedur Keanggotaan 1. Anggota Sekar Perum BULOG adalah warga negara Republik Indonesia yang terdaftar sebagai Karyawan Perum Bulog. 2. Setiap Karyawan Perum Bulog yang berkeinginan menjadi anggota Sekar Perum Bulog harus mengisi formulir pendaftaran, mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi Sekar yang berlaku. 3. Setiap karyawan Perum Bulog yang mendaftar sebagai anggota Sekar Perum Bulog tidak diperkenankan menjadi anggota Serikat Kerja lain. 4. Karyawan yang telah memenuhi persyaratan menjadi anggota Sekar Perum Bulog akan diberikan Kartu Anggota yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat. Pasal 2 Syarat Syarat Keanggotaan 1. Pegawai Perum Bulog yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi dan mendaftarkan diri menjadi anggota pada Kantor Sekretariat Sekar Perum Bulog Pusat, Daerah dan Cabang. 2. Bersedia membayar iuran wajib anggota. 3. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi Sekar Perum Bulog. 4. Sanggup berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi. Pasal 3 Hak dan Kewajiban Anggota

14 1. Hak Anggota : a. Hak menyampaikan pendapat dan usul dalam rapat. b. Hak memilih dan dipilih sebagai anggota pengurus. c. Hak memperoleh perlakuan dan pelayanan yang sama dari dan untuk organisasi. d. Memperoleh pendidikan dan pembinaan dari organisasi. e. Hak mengikuti aktivitas yang diselenggarakan oleh organisasi. f. Membela diri bila dikenai sanksi organisasi. g. Memperoleh perlindungan, pendampingan, bantuan dan pembelaan dari organisasi dalam menghadapi persoalan ketenagakerjaan, yang menyangkut diri anggota yang bersangkutan, baik secara perorangan maupun kelompok. 2. Kewajiban Anggota : a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga b. Mendukung dan menyukseskan seluruh program organisasi c. Menjaga dan mempertahankan kehormatan organisasi Sekar Perum Bulog d. Menentang setiap upaya yang merugikan kepentingan organisasi e. Membayar iuran sesuai dengan ketentuan organisasi Pasal 4 Kepindahan 1. Apabila seorang anggota pindah tugas/domisili, maka harus segera memberitahukan dimana ia terdaftar. 2. Anggota yang pindah selanjutnya harus mendaftarkan diri pada tempat dimana penugasan/domisili yang baru. Pasal 5 Sanksi Organisasi Sanksi organisasi dapat diberikan kepada anggota jika :

15 1. Melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan/kebijakan organisasi 2. Melakukan tindakan tidak terpuji yang dapat merusak citra dan kehormatan organisasi. Pasal 6 Bentuk-Bentuk Sanksi Sanksi bagi anggota: 1. Teguran lisan 2. Teguran tertulis 3. Diberhentikan sementara 4. Diberhentikan selamanya Pasal 7 Mekanisme Pemberian Sanksi 1. Pemberian sanksi teguran/tertulis untuk anggota di kantor pusat dilakukan oleh Pengurus Pusat, anggota di tingkat daerah dilakukan oleh Pengurus Daerah, anggota di tingkat cabang dilakukan oleh Pengurus Cabang. 2. Pemberian sanksi pemberhentian sementara/selamanya sebagai anggota berdasarkan hasil Rapat Pleno Pengurus Pusat atas usulan Pengurus Daerah. Pasal 8 Mekanisme Pembelaan Diri 1. Pembelaan diri atas sanksi teguran lisan/tertulis dapat diajukan pada rapat harian Dewan Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang 2. Pembelaan diri atas sanksi pemberhentian dapat diajukan pada rapat pleno Dewan Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah Pasal 9

16 Pemberhentian Anggota 1. Anggota berhenti karena : a. Meninggal dunia atau keluar/diberhentikan sebagai karyawan Perum BULOG b. Mengundurkan diri dari keanggotaan yang dinyatakan secara tertulis. c. Diberhentikan karena melanggar AD dan ART d. Diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagai anggota. e. Mencemarkan nama baik organisasi dan terpidana (putusan hukum tetap). Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap. f. Pensiun dari Perum BULOG. 2. Keanggotaan seseorang yang telah diberhentikan atau dipecat, dapat direhabilitasi keanggotaannya kembali setelah memberikan pembelaan dan diterima dalam forum Munas dan Musda. BAB II KEPENGURUSAN Pasal 10 Struktur Kepengurusan Organisasi 1. Struktur Pengurus Pusat terdiri dari: a. Seorang Ketua Umum didampingi oleh 7 Ketua, masing-masing ketua membidangi : (1) Bidang Pembinaan Organisasi, (2) Bidang PKB dan Kerjasama antar Organisasi, (3) Bidang Litbang dan Pemberdayaan Anggota, (4) Bidang Sosial dan Kesejahteraan Anggota, (5) Bidang Advokasi Hukum, (6) Bidang Informasi dan Komunikasi, (7) Bidang Pembinaan Kantor Pusat b. Seorang Sekum didampingi 3 Wakil Sekum. c. Seorang Bendahara Umum didampingi oleh 2 orang Wakil Bendahara Umum. 2. Struktur Pengurus Daerah a. Seorang Ketua didampingi minimal oleh seorang wakil ketua b. Seorang Sekretaris didampingi seorang Wakil Sekretaris. c. Seorang Bendahara didampingi seorang Wakil Bendahara.

17 d. Bidang-Bidang sesuai dengan kebutuhan masing-masing dengan mengacu pada struktur Bidang Pengurus Pusat. 3. Struktur Pengurus Cabang a. Seorang Ketua Umum didampingi Wakil Ketua b. Seorang Sekretaris didamping seorang Wakil Sekretaris. c. Seorang Bendahara didampingi seorang Wakil Bendahara. d. Bidang-Bidang sesuai dengan kebutuhan masing-masing dengan mengacu pada sruktur Bidang Pengurus Pusat. Pasal 11 Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus 1. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Pusat a. Memimpin dan mengendalikan Sekar Perum Bulog menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. b. Menentukan kebijaksanaan sesuai keputusan organisasi. c. Mengkoordinir kegiatan internal dan eksternal organisasi. d. Menetapkan dan mengesahkan pengurus Daerah dan pengurus Cabang dengan surat keputusan, berdasarkan permintaan tertulis Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang. e. Mengukuhkan Pengurus Daerah f. Ikut merencanakan, menyusun, melaksanakan program kerja tahunan Sekar Perum Bulog. g. Mempertanggung jawabkan hasil kerja kepada Munas. 2. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Daerah. a. Mengkoordinir, membimbing, mencari informasi tentang keluhan anggota yang ada di Divre bersangkutan. b. Melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan oleh Pengurus Pusat. c. Mengkordinir kegiatan internal dan eksternal organisasi. d. Mengukuhkan Pengurus Cabang sesuai penetapan Pengurus Pusat. e. Merencanakan, menyusun, melaksanakan program kerja tahunan dan Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada Muscab.

18 3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Cabang. a. Mengkoordinir, membimbing, mencari informasi tentang keluhan anggota yang ada di Subdivre bersangkutan. b. Melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah. c. Merencanakan, menyusun, melaksanakan program kerja tahunan dan Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada Musyawarah Cabang. d. Mengkoordinir kegiatan internal dan external organisasi. Pasal 12 Pengurus Berhalangan Tidak Tetap 1. Apabila terdapat Pengurus berhalangan tidak tetap baik karena mutasi, sakit, atau keadaan lain sehingga tidak dapat menjalankan kepengurusan secara normal maka dapat dilakukan pergantian pengurus. 2. Apabila ketua umum berhalangan tidak tetap maka pelaksana tugas (Plt) ketua umum dilaksanakan oleh ketua 1, apabila ketua umum dan ketua 1 juga berhalangan tidak tetap maka ketua 2 menjalankan tugas sebagai plt ketua umum, dan seterusnya sesuai hirarkis. 3. Apabila sekretaris umum berhalangan tidak tetap maka pelaksana tugas (Plt) sekretaris umum dilaksanakan oleh sekretaris 1, apabila sekretaris umum dan sekretaris 1 juga berhalangan tidak tetap maka sekretaris 2 menjalankan tugas sebagai plt sekretaris umum, dan seterusnya sesuai hirarkis. 4. Pergantian pengurus sebagaimana ayat 1, 2, dan 3 dilaksanakan melalui rapat pleno. Pasal 13 Benturan Kepentingan Untuk menghindari benturan kepentingan antara manajemen dan sekar, maka tidak diperkenankan menjabat sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum baik di tingkat pusat, daerah, dan cabang untuk karyawan yang menjabat :

19 1. Untuk Pengurus Pusat : Ka SPI, Sesper, Kadiv SDM, Kadiv Hukum, Kasubdiv yang membidangi hubungan industrial. 2. Untuk Pengurus Daerah : Ka Divre, Waka Divre, Kabid Minku, Kabid Pengawasan, dan Kasi SDM. 3. Untuk Pengurus Cabang : Ka Subdivre, Waka Subdivre, Kasi Minku, Aswas Subdivre. Pasal 14 Pemberhentian Pengurus 1. Pergantian Pengurus dapat terjadi karena : a. Meninggal dunia atau keluar/diberhentikan sebagai karyawan Perum BULOG b. Mengundurkan diri dari kepengurusan yang dinyatakan secara tertulis. c. Diberhentikan karena melanggar AD dan ART d. Mencemarkan nama baik organisasi dan terpidana (putusan Hukum tetap). e. Pensiun dari Perum BULOG. f. Masa kepengurusan berakhir. 2. Penggantian pengurus sebagaimana diatur dalam pasal 14 ayat (1) huruf (f) maka pengurus wajib mengadakan MUNAS selambat-lambatnya 3 bulan setelah berakhirnya masa kepengurusan. 3. Pemberhentian Pengurus Pusat, khusus Ketua Umum dan Sekum bila berhenti atau berhalangan tetap berdasarkan ayat 1, maka yang menggantikan sementara posisi ketua umum adalah ketua 1 sebagai pejabat sementara, sedangkan apabila sekum berhenti atau berhalangan tetap digantikan sementara oleh wakil sekum 1 sampai periode masa bakti berakhir atau sampai pada pelaksanaan Munas selanjutnya. 4. Jika Ketua Umum dan Sekum Berhalangan tetap secara bersamaan dalam masa kepengurusan, harus diadakan Musyawarah Luar Biasa untuk memilih kembali Ketua Umum dan Sekum. 5. Pergantian Pengurus Pusat dilaksanakan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa, penggantian Dewan Pengurus Daerah dilaksanakan dalam Musyawarah Daerah atau Musyawarah Daerah Luar Biasa dan

20 Penggantian Pengurus Cabang dilaksanakan dalam Musyawarah Cabang atau Musyawarah Cabang Luar Biasa. 6. Selain pengurus yang diangkat dalam Munas, Musda dan Muscab dapat dilakukan penggantian pada rapat pleno masing-masing tingkatan pengurus. Pasal 15 Tata Cara Pemilihan Pengurus Tata cara pemilihan Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang 1. Ketua Umum dan Sekretaris Umum ditingkat Pengurus Pusat dipilih secara paket melalui forum Munas, Ketua Daerah dipilih melalui forum Musda dan Ketua Cabang dipilih melalui forum Muscab. Persyaratan calon pengurus harus memenuhi kriteria : telah menjadi anggota, memiliki idealisme dan integritas yangg tinggi, kesanggupan memperjuangkan dan memajukan organisasi, memiliki track record yang baik, mempunyai visi dan misi yang jelas, dan tidak menyalahgunakan organisasi. 2. Ketua Umum dan Sekretaris Umum, Ketua Daerah dan Ketua Cabang yang terpilih sekaligus menjadi formatur yang bertanggung jawab melengkapi susunan kepengurusannya. Pasal 16 Tata Cara Pengangkatan Dewan Penasehat 1. Dewan Penasehat diangkat berdasarkan surat keputusan Pengurus Pusat. 2. Dewan Penasehat diusulkan oleh Musyawarah Nasional maksimal 9 (sembilan) orang 3. Masa bakti Dewan Penasehat disesuaikan dengan masa bakti kepengurusan. 4. Jumlah Anggota dewan penasehat dari unsur pendiri ditetapkan lebih banyak 1(satu) orang dari unsur sesepuh Sekar. BAB III

21 FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 17 Tingkatan Forum Pengambilan Keputusan Forum pengambilan keputusan terdiri dari : 1. Musyawarah Nasional 2. Musyawarah Daerah 3. Musyawarah Cabang 4. Rapat-Rapat : Rapat Kerja Nasional, Rapat Pleno, Rapat Pimpinan, dan Rapat Harian. 5. Musyawarah Luar Biasa Pasal 18 Musyawarah Nasional 1. Musyawarah Nasional adalah lembaga tertinggi dalam organisasi yang dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) tahun dan pelaksanaannya ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional terakhir sebelum masa kepengurusan berakhir. 2. Musyawarah Nasional berwenang untuk : a. Mengevaluasi dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. b. Merubah dan menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Pedoman Pokok Organisasi. c. Menetapkan Program Kerja dan Rekomendasi d. Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Sekretaris Umum (serta mengusulkan Dewan Penasehat) untuk kepengurusan periode selanjutnya. 3. Musyawarah Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari 2/3 (dua pertiga) jumlah Daerah. 4. Jika Musyawarah Nasional tidak memenuhi kuorum, maka Musyawarah Nasional dapat diundur selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam dan selanjutnya pelaksanaan Musyawarah Nasional dinyatakan sah. 5. Status kepesertaan Musyawarah nasional terdiri atas :

22 a. Peserta Utusan b. Peserta Peninjau c. Undangan yang ditetapkan berdasarkan kebijakan Pengurus Pusat 6. Jumlah Utusan ditetapkan berdasarkan perhitungan sebagai berikut : a. Pengurus Pusat demisioner 3 orang utusan b. Utusan Daerah 2 orang c. Utusan Kantor Pusat 1 orang per divisi d. Dalam kondisi dimana Pengurus Daerah berhalangan tetap dan atau belum terbentuknya kepengurusan di tingkat Daerah, maka jumlah utusan ditetapkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan pertimbangan kesetaraan dan teknis pelaksanaan. 7. Peserta Peninjau berasal dari Pengurus Pusat demisioner non-utusan. 8. Hak Suara dan Hak Bicara a. Peserta Utusan memiliki hak suara dan hak bicara b. Peserta peninjau memiliki hak bicara c. Undangan tidak memiliki hak suara dan hak bicara d. Dewan Penasehat yang berasal dari Pendiri Sekar memiliki hak suara sejumlah 5 orang. Pasal 19 Musyawarah Daerah 1. Musyawarah Daerah adalah lembaga tertinggi dalam organisasi tingkat Daerah yang dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) tahun dan pelaksanaannya ditetapkan dalam Rapat Pleno Daerah terakhir sebelum masa kepengurusan berakhir. 2. Musyawarah Daerah berwenang untuk : a. Mengevaluasi dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. b. Menetapkan Program Kerja dan Rekomendasi c. Memilih dan menetapkan Ketua dan Sekretaris untuk kepengurusan periode selanjutnya. 3. Musyawarah Daerah dihadiri oleh Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan Perwakilan Pusat

23 4. Musyawarah Daerah dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari 2/3 (dua pertiga) jumlah Cabang dan atau jumlah peserta utusan. 5. Jika Musyawarah Daerah tidak memenuhi kuorum, maka Musyawarah Daerah dapat diundur selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam dan selanjutnya pelaksanaan Musyawarah Daerah dinyatakan sah. 6. Status kepesertaan Musayawarah Daerah terdiri atas : a. Peserta Utusan b. Peserta Peninjau c. Undangan yang ditetapkan berdasarkan kebijakan Pengurus Daerah 7. Jumlah Utusan ditetapkan berdasarkan perhitungan sebagai berikut : a. Utusan Cabang : (1) Cabang dengan jumlah anggota < 25 = 1 orang utusan (2) Cabang dengan jumlah anggota = 2 orang utusan (3) Cabang dengan jumlah anggota > 51 = 3 orang utusan b. Utusan Daerah : (1) Bidang dengan jumlah anggota < 10 = 1 orang utusan (2) Bidang dengan jumlah anggota > 10 = 2 orang utusan 8. Dalam kondisi dimana Pengurus Cabang berhalangan tetap dan atau belum terbentuknya kepengurusan di tingkat Cabang, maka jumlah utusan ditetapkan oleh Pengurus Daerah berdasarkan pertimbangan kesetaraan dan teknis pelaksanaan 9. Hak Suara dan Hak Bicara a. Peserta Utusan memiliki hak suara dan hak bicara b. Peserta peninjau memiliki hak bicara c. Undangan tidak memiliki hak suara dan hak bicara Pasal 20 Musyawarah Cabang 1. Musyawarah Cabang adalah lembaga tertinggi dalam organisasi yang dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) tahun dan pelaksanaannya ditetapkan dalam Rapat Pleno Cabang terakhir sebelum masa kepengurusan berakhir. 2. Musyawarah Cabang berwenang untuk :

24 a. Mengevaluasi dan dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus. b. Menetapkan Program Kerja dan Rekomendasi c. Memilih dan menetapkan Ketua dan Sekretaris untuk kepengurusan periode selanjutnya. 3. Musyawarah Cabang dihadiri oleh Pengurus, Anggota Cabang dan Perwakilan Pengurus Daerah 4. Musyawarah Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota Cabang. 5. Jika Musyawarah Cabang tidak memenuhi kuorum, maka Musyawarah Cabang dapat diundur selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam dan selanjutnya pelaksanaan Musyawarah Cabang dinyatakan sah. 6. Status kepesertaan Musyawarah Cabang terdiri atas : a. Peserta Utusan b. Peserta Peninjau c. Undangan yang ditetapkan berdasarkan kebijakan Pengurus Cabang 7. Hak Suara dan Hak Bicara a. Peserta Utusan memiliki hak suara dan hak bicara b. Peserta peninjau memiliki hak bicara c. Undangan tidak memiliki hak suara dan hak bicara Pasal 21 Rapat Kerja Nasional 1. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan 1 kali dalam setahun atau minimal 1 kali dalam masa kepengurusan dan menjadi tanggung jawab Pengurus Pusat. 2. Peserta Rapat Nasional adalah Pengurus Pusat, Ketua/Perwakilan Daerah dan Dewan Penasehat. Pasal 22 Rapat Pleno

25 1. Rapat Pleno dilaksanakan 6 bulan sekali atau minimal 3 kali dalam masa kepengurusan dan menjadi tanggung jawab Pengurus pada setiap tingkatan. 2. Peserta Rapat Pleno di tingkat Pusat adalah Pengurus Pusat dan Dewan Penasehat. 3. Peserta Rapat Pleno di tingkat Daerah adalah Pengurus Daerah. 4. Peserta Rapat Pleno di tingkat Cabang adalah Pengurus Cabang. Pasal 23 Rapat Pimpinan 1. Rapat Pimpinan dilaksanakan 3 bulan sekali atau minimal 5 kali dalam masa kepengurusan dan menjadi tanggung jawab Pengurus pada setiap tingkatan. 2. Peserta Rapat Pimpinan di tingkat Pusat adalah adalah Ketua Umum, Sekum, Bendahara, Ketua-Ketua Bidang Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Penasehat. 3. Peserta Rapat Pimpinan di tingkat Daerah adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua-Ketua Bidang Pengurus Daerah. 4. Peserta Rapat Pimpinan di tingkat Cabang adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Ketua-Ketua Bidang Pengurus Cabang. Pasal 24 Musyawarah Luar Biasa 1. Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat dilaksanakan atas permintaan sekurangkurangnya separuh ditambah 1 (satu) jumlah suara seluruh Daerah, Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat dilaksanakan atas permintaan separuh ditambah 1 (satu) dari jumlah Cabang, dan Musyawarah Luar Biasa Cabang dapat dilaksanakan atas permintaan separuh ditambah 1 (satu) jumlah anggota Cabang. 2. Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Musyawarah Daerah Luar Biasa dan Musyawarah Cabang Luar Biasa diadakan untuk membicarakan masalah-masalah yang luar biasa yang tidak dapat ditunda sampai berlangsungnya Musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang.

26 3. Ketentuan lain Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Musyawarah Daerah Luar Biasa dan Musyawarah Cabang Luar Biasa pada prinsipnya sama dengan ketentuan-ketentuan pada musyawarah Nasional, Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang. Pasal 25 Keputusan - Keputusan 1. Pengambilan keputusan pada setiap forum pengambilan keputusan didasarkan kepada musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara voting berdasarkan suara terbanyak. 2. Pengambilan keputusan dengan suara terbanyak dianggap sah apabila disetujui oleh 50% + 1 ( lima puluh ditambah satu ) suara yang hadir. BAB IV KEUANGAN Pasal 26 Uang Iuran Anggota 1. Uang iuran ialah dana wajib yang wajib dibayar oleh anggota setiap bulan sebesar Rp ,- per anggota. 2. Mekanisme pembayaran iuran wajib anggota : a. Untuk anggota di Kantor Pusat dipotong langsung melalui manajemen sebesar Rp ,- b. Untuk anggota di Daerah/Cabang dipotong langsung melalui manajemen kantor pusat sebesar Rp 5.000,-, dipotong melalui manajemen divre sebesar Rp 5.000,-. c. iuran yang dipotong melalui manajemen kantor pusat dipergunakan untuk pembiayaan kegiatan Sekar secara nasional, sedangkan iuran yang dipotong

27 melalui manajemen divre dipergunakan untuk menunjang kegiatan sekar di daerah/cabang. 3. Uang iuran anggota yang berada di pusat dikelola oleh Pengurus Pusat sedangkan uang iuran yang diterima di Daerah/Cabang dikelola oleh masing-masing pengurus Daerah/Cabang. 4. Sumber Dana SEKAR diperoleh dari sumbangan, donatur yang sifatnya tidak mengikat. Pasal 27 Laporan Penggunaan Dana 1. Pengurus wajib membuat pembukuan dan laporan keuangan organisasi, baik bulanan maupun tahunan. 2. Bila ada indikasi terjadinya penyimpangan dalam penggunaan dana, maka dapat diusulkan untuk dilakukannya pemeriksaan oleh Akuntan Publik. BAB V PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 28 Tata Cara Mengambil Keputusan 1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional yang dihadiri sekurang-kurangnya 50%+1(satu) dari jumlah peserta Musayawarah Nasional. 2. Keputusan Perubahan diambil jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta Musyawarah Nasional yang hadir. BAB VI PENUTUP Pasal 29

28 Ketentuan lain-lain Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah tangga ini, akan ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Karyawan Perum BULOG. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Lampiran KEP.005/MUNAS-V/SEKARPURA II/2011 - AD/ART ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Bahwa untuk mencapai cita-cita Kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Bahwa perjuangan Bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan sejak 17 Agustus 1945 telah memasuki tahap yang makin memerlukan optimalisasi potensi bangsa,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pembukaan Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274) LAMPIRAN KEPUTUSAN NOMOR:005 RUA I/IKADIKTIRA/XII/2012 TENTANG BIDANG ORGANISASI ANGGARAN DASAR IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN BAB I IDENTITAS ORGANISASI Pasal 1 Nama, bentuk dan lambang 1. Organisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH Sebagaimana Pelajar Indonesia umumnya, Pelajar Indonesia yang

Lebih terperinci

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S 1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S SIDANG PLENO MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI SMKN 20 ( d/h SMEAN 12 JAKARTA ) IKALUNI DUAPULUH DUABELAS SURAT KEPUTUSAN NO : 002/MUBES/29-X1/2015

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa : Bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang terpadu menjadi bangsa yang besar adalah anugerah Tuhan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA BAB I U M U M Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan penjabaran lebih lanjut dari Anggaran Dasar. Pasal 2 Lambang

Lebih terperinci

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur ANGGARAN DASAR PPI-UTKL Mukadimah Yakin akan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa serta sadar akan tugas dan kewajiban sebagai pelajar Indonesia untuk

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA BAB I LAMBANG, BENDERA, HYMNE DAN MARS ORGANISASI Pasal 1 Lambang 1. Lambang Organisasi berbentuk lingkaran dengan tulisan Asosiasi Laundry Indonesia dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA MUKADIMAH Menyadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, guna mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan,

Lebih terperinci

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU BAB I Nama, Sifat, Kedudukan,dan Status Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Ikatan Alumni SMAN Plus Propinsi Riau disingkat IKA SMAN Plus Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO MUKADIMAH Kemajuan Indonesia harus diusahakan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang cerdas, jujur, dan bermartabat dengan tetap menjaga

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH Bahwa Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga telah menghasilkan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang

Lebih terperinci

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R

A N G G A R A N D A S A R A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan

Lebih terperinci

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN AD/ART KM UGM PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat Tuhan

Lebih terperinci

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012 Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KAROSERI INDONESIA HASIL MUNAS USULAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA Lampiran 2 KEPUTUSAN MUSDA BARAHMUS DIY Nomor: /KEP. MUSDA/BARAHMUS/2014 Tanggal 27 September 2014 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA Pasal

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI

Lebih terperinci

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1

MUKADIMAH AD ART ASOSIASI PEMERHATI KAJIAN GENDER (THE ASSOCIATION OF GENDER STUDIES SOCIETY) 1 MUKADIMAH Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk besar dengan kemajemukan dalam budaya, adat istiadat serta agama dan kepercayaan. Dengan kemajemukan peri kehidupan

Lebih terperinci

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG Lampiran IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI PERENCANAAN

Lebih terperinci

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA Halaman ini sengaja dikosongkan AD ANGGARAN DASAR NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama Alumni Rancang Kota ITB disingkat ARKI dan berkedudukan di

Lebih terperinci

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI BUMISERAM (IKAB) MAKASSAR JAKARTA, 19 JULI 2009 KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE Halaman 1 dari 24 ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA bahwa pembangunan nasional adalah merupakan suatu manifestasi dari rasa syukur kepada

Lebih terperinci

POSDAYA BERSERI DUSUN I

POSDAYA BERSERI DUSUN I CONTOH ANGGARAN DASAR POSDAYA BERSERI DUSUN I DESA BAJONG, KEC. BUKATEJA, KAB. PURBALINGGA Logo Perguruan Tinggi Logo Pemerintah Daerah MUKADIMAH Keluarga sebagai bagian integral dari Masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA MUKADIMAH Alumni Magister Teknik Universitas

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai: MUKADDIMAH Dalam rangka menunjang pencapaian sasaran pembangunan pertanian (Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Teknologi Pertanian), diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk mengelola

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA PENDAHULUAN Organisasi Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi diusulkan pada Seminar Forum Komunikasi Pembinaan Perpustakaan Perguruan Tinggi se

Lebih terperinci

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia MUKADIMAH Bahwa guna mengisi dan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, yang berdasarkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA

Lebih terperinci

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih. 1 Bab I LAMBANG ASASI Pasal 1 Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga ASASI Asosiasi Akademisi Perguruan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) MUKADIMAH Dengan

Lebih terperinci

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) Universitas Pattimura, Ambon 3 Desember 2015 Bertempat di hotel Swiss Bell ANGGARAN DASAR HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB BAB I NAMA, BENTUK, SIFAT, ASAS, VISI, MISI, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA Organisasi ini bernama NINJA OWNERS CLUB, yang dapat disingkat dengan nama N O C. Pasal 2

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT WIJAYA KARYA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1. Prosedur Keanggotaan

ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT WIJAYA KARYA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1. Prosedur Keanggotaan ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT WIJAYA KARYA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Prosedur Keanggotaan 1. Anggota SEKAR WIKA adalah warga Negara Republik Indonesia yang terdaftar sebagai karyawan PT Wijaya

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Arsitek sebagai warga negara yang sadar akan panggilan untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan serta peradaban manusia, senantiasa belajar

Lebih terperinci

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Revisi 2009 MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Bahwa untuk menanggulangi penyakit kanker

Lebih terperinci

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai mata rantai dalam jajaran industri pariwisata,

Lebih terperinci

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN DASAR halaman 1 dari 10 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN DASAR P E M B U K A A N

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Analis Kebijakan adalah seseorang yang memiliki kompetensi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

JAKARTA 11 DESEMBER ANGGARAN 2012 DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

JAKARTA 11 DESEMBER ANGGARAN 2012 DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA 2012 JAKARTA 11 DESEMBER ANGGARAN 2012 DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA (IPeKB) INDONESIA ASUS [Type the company name] [Pick the date] KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA

ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA BESAR ALUMNI SMAN 5 MEDAN IKALIMA

IKATAN KELUARGA BESAR ALUMNI SMAN 5 MEDAN IKALIMA M U K A D D I M A H Bahwa dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, serta atas dorongan dan rasa tanggung jawab sebagai anak bangsa yang merdeka, kami para alumni SMAN 5 MEDAN bertekad untuk berpartisipasi dalam

Lebih terperinci

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Dengan menyadari sedalam-dalamnya akan kedudukan, tugas dan kewajiban

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya masyarakat adil dan makmur melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera adalah bagian dari tujuan negara, sebagai cita-cita luhur bangsa indonesia. Oleh

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan

Lebih terperinci

Mukadimah : ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN, DAN WAKTU

Mukadimah : ANGGARAN DASAR BAB I NAMA, TEMPAT, KEDUDUKAN, DAN WAKTU Mukadimah : Dasar pemikiran dibentuknya Organisasi FORUM IKATAN KADANG TEMANGGUNGAN ini adalah untuk menyatukan potensi dari semua komponen warga Temanggung dimanapun berada sehingga dapat terbentuk sinergi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PAGUYUBAN WARGA KEBUMEN DI BANYUMAS (P KBM MAS) ANGGARAN DASAR PAGUYUBAN WARGA KEBUMEN DI BANYUMAS (P KBM MAS) MUKADIMAH Untuk mewujudkan kerukunan dan kekompakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAFTAR ISI BAB I UMUM. 1 BAB II ORGANISASI. 1 BAB III KEANGGOTAAN. 1 BAB IV MAJELIS PERMUSYAWARATAN ORGANISASI... 4 BAB V STRUKTUR,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY Mukaddimah Secara sadar bahwa Pancasila adalah ideologi dasar yang merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga yang selanjutnya disebut BEM

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Lebih terperinci