Herpes Zoster Oicus DEFINISI
|
|
- Yohanes Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Herpes Zoster Oicus DEFINISI Herpes Zoster Oikus adalah komplikasi dari herpes zoster dimana terjadi reakivasi dari infeksi virus varisela zoster laten di ganglion genikulatum sensoris yang sudah bertahuntahun terdapat pada pasien dimana sebelumnya menderita varisela. Herpes Zoster Oikus dikenal dengan nama Sindrom Ramsay Hunt. Menurut James Ramsay Hunt (1907) yang dikuip dari Colemon, Sindrom Ramsay Hunt (SRH) adalah suatu sindrom yang terdiri dari otalgia, vesikel pada aurikula dan parese nervus fasialis perifer. Deinisi lain dari SRH adalah suatu parese nervus VII perifer yang disertai dengan eritem vesikuler pada telinga dan mulut. Keterlibatan nervus fasialis menyebabkan menyebabkan otalgia, vesikel auricular dan paralisis fasial perifer. Herpes zoster adalah infeksi virus akut yang ditandai dengan lesi vesikel dikulit yang biasanya terdistribusi unilateral sesuai dermatom sensoris.
2 EPIDEMIOLOGI Herpes zoster dapat terjadi disemua umur. Insidensi herpes zoster adalah sekitar kasus per , dengan insidensi meningkat pada pasien yang berusia lebih dari 60 tahun. Sindrom Ramsay Hunt termasuk jarang, dimana insidensinya rata-rata 5 kasus per populasi, pada orang dewasa tedapat angka kejadian sekitar 18%, pada anak-anak 16% dan jarang trejadi pada anak-anak dibawar umur 6 tahun, namun kasus ini adalah penyebab kedua paralisis fasial atraumaik. Insidensi herpes zoster pada pasien dengan peripheral fasial palsy adalah 4.5%-8.9%. dibandingkan dengan Bell Palsy, Sindrom Ramsay Hunt memiliki paralisis yang lebih parah pada segi onsetnya, dan pasien lebih jarang sembuh total. ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI Penyebab Herpes Zoster Oikus atau RSH adalah virus varisela zoster yang merupakan jenis virus neurotropik. Virus ini termasuk dalam anggota family dari Herpesviridae dan penyebab utama dari penyakit cacar air. Penyakit cacar air biasanya dapat sembuh sempurna
3 tanpa sequele, namun virus tetap dapat mengalami masa dormansi di neuron. SRH terjadi akibat reakivasi dari infeksi virus varisela zoster sebelumnya. Infeksi virus varisela zoster pada awalnya menyebabkan penyakit varisela atau cacar air. Virus ini kemudian akan menetap (laten) selama bertahun-tahun di nervus kranialis termasuk nervus fasialis, dorsal root, dan system nervus autonom ganglia sepanjang neural axis. Salah satu bentuk komplikasi dari herpes zoster adalah herpes zoster oikus yang dikenal sebagai sindrom Ramsay Hunt. Hal ini dihasilkan dari virus herpes zoster yang menyebar dari nervus cranialis ke nervus vesibulocochlear. Pada tahap awal virus varisela zoster masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas atas dan mukosa konjungiva, kemudian bereplikasi pada kelenjar limfe regional dan tonsil. Virus kemudian menyebar melalui aliran darah dan berkembang biak di organ dalam. Fokus replikasi virus terdapat pada sistem reikuloendotelial hai, limpa dan organ lain. Pada saat iter inggi, virus dilepaskan kembali ke aliran darah (viremia kedua) dan membentuk vesikel pada kulit dan mukosa saluran nafas atas. Kemudian berkembang dan menyebar melalui saraf sensoris dari jaringan kutaneus, menetap pada ganglion serebrospinalis dan ganglion saraf kranial. Parese nervus VII imbul akibat reakivasi virus varisela zoster yang menetap
4 pada ganglion genikulatum dan proses ini disebut dengan ganglioniis. Ganglioniis menekan selubung jaringan saraf, sehingga menimbulkan gejala pada nervus VII. Peradangan dapat meluas sampai ke foramen silomastoid. Gejala kelainan nervus VIII yang juga dapat imbul akibat infeksi pada ganglion yang terdapat di telinga dalam atau penyebaran proses peradangan dari nervus VII. Pada infeksi primer, setelah tahap viremik, virus herpes zoster berada dikulit, menyebabkan erupsi vesikular. Muliplikasi viral terjadi di sel epitel dan meluas ke ujung saraf bebas pada lapisan dalam stratum germinaivum. Saat berada di dalam nervus sensoris, parikel virus dibawa ke badan sel saraf lalu fase laten dimulai. Virus herpes zoster dapat mencapai ganglia sensoris melalui rute hematogen selama fase inisial viremia. Reakivasi virus herpes zoster pada ganglia genikulatum, inllamasi neuronal, dan destruksi nervus fasialis di tulang temporal dapat menyebabkan paralisis fasialis. Virus herpes zoster bermigrasi dari ganglion genikulatum kekulit sekitar telinga atau ke orofaring melalui serabut saraf sensoris, dima virus tersebut bereplika dan memproduksi zoster pada sindrom Ramsay Hunt. Sering terjadi keterlibatana nervus kranilais VIII yang menyebabkan tuli sensorineural dan verigo. Kadang terjadi keterlibatan nervus kranialis V,IX,X,XI, dan XII. Reakivasi fase laten virus herpes zoster
5 Please download full document at Thanks
UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis VII. Gejala tampak pada wajah, jika berbicara atau berekspresi maka salah satu sudut wajah tidak ada
Lebih terperinciDefinisi Bell s palsy
Definisi Bell s palsy Bell s palsy adalah penyakit yang menyerang syaraf otak yg ketujuh (nervus fasialis) sehingga penderita tidak dapat mengontrol otot-otot wajah di sisi yg terkena. Penderita yang terkena
Lebih terperinciPARALISIS BELL. Pendahuluan
PARALISIS BELL Pendahuluan Paralisis Bell (Bell's palsy) atau prosoplegia adalah kelumpuhan nervus fasialis perifer, terjadi secara akut, dan penyebabnya tidak diketahui atau tidak menyertai penyakit lain
Lebih terperinciTelinga Luar. Dalam kulit kanal auditorius eksterna. Glandula seminurosa. Sekresi substansi lilin. serumen. tertimbun. Kanalis eksternus.
Gangguan pendengaran Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif, tuli sensorineural/saraf/perseptif, atau tuli campur. 1. Tuli konduktif disebabkan kelainan di telinga luar atau telinga tengah.
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI DAN PROFIL HERPES ZOSTER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE APRIL 2015 SAMPAI MARET 2016
ABSTRAK PREVALENSI DAN PROFIL HERPES ZOSTER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PERIODE APRIL 2015 SAMPAI MARET 2016 Herpes zoster atau yang juga sering disebut shingles merupakan penyakit yang
Lebih terperinciBell s palsy. Dr Nurdjaman Nurimaba Sp.S(K) Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD - RSHS
Bell s palsy Dr Nurdjaman Nurimaba Sp.S(K) Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UNPAD - RSHS Definisi Bell s palsy adalah paralisis nervus fasialis unilateral akut yang memiliki nama lain idiopatic fascial paralysis.
Lebih terperinciDefinisi Vertigo. Penyebab vertigo
Definisi Vertigo Vertigo adalah perasaan yang abnormal mengenai adanya gerakan penderita terhadap lingkungan sekitarnya atau lingkungan sekitar terhadap penderita, dengan gambaran tiba-tiba semua terasa
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA Nur Hasanah* dan Heti Latifah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan karakter atau cirikas dari orang satu dan orang lainya. Isi hati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wajah merupakan salah satu anggota tubuh kita yang dapat menentukan karakter atau cirikas dari orang satu dan orang lainya. Isi hati seseorang dapat dilihat
Lebih terperinciPostherpetic Neuralgia Setelah Menderita Herpes Zoster Oris (Laporan Kasus)
Postherpetic Neuralgia Setelah Menderita Herpes Zoster Oris (Laporan Kasus) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh : ANDRIANA AMNIL
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI MICRO WAVE DIATHERMY
PERBEDAAN TERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN ARUS FARADIK DENGAN INFRA RED RADIATION DAN ARUS INTERUPTED DIRECT CURRENT PADA PENDERITA BELL S PALSY TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL WAJAH DI POLIKLINIK
Lebih terperinciberapa persen luas luka bakar pada pasien a. 4,5 % b. 9 % c. 18 % d. 13,5 % e. 22,5 % Kasus 36 38
1. Herpes zoster merupakan reaktivasi virus a. Variolla b. Varisella c. Smallpox d. Campak e. Morbili 2. Penyakit herpes zoster mempunyai vesikel yang khusus a. Unilateral b. Bilateral c. Trigeminal d.
Lebih terperinciLAPORAN KASUS POLI BELL S PALSY. Oleh : Ayu Rizky Andhiny S.Ked Pembimbing : dr. Setyawati Asih Putri, Sp.S. M.Kes
LAPORAN KASUS POLI BELL S PALSY Oleh : Ayu Rizky Andhiny S.Ked 010.06.0037 Pembimbing : dr. Setyawati Asih Putri, Sp.S. M.Kes DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA DI SMF KULIT DAN KELAMIN RSUD
Lebih terperinciTanya-jawab herpes. Apa herpes itu? Seberapa umum kejadian herpes? Bagaimana herpes menular? Apa yang terjadi saat herpes masuk tubuh?
Apa herpes itu? Herpes adalah masalah kulit yang umum dan biasanya ringan; kebanyakan infeksi tidak diketahui dan tidak didiagnosis Herpes disebabkan oleh virus: virus herpes simpleks (HSV) HSV termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat mengenai berbagai organ tubuh. Penyakit tuberkulosis terdapat
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERPES ZOSTER. KELOMPOK 1 Afrida Pratiwi Dede Arie Vitara Komang Rani Wati Maretta Fitrianti
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HERPES ZOSTER KELOMPOK 1 Afrida Pratiwi Dede Arie Vitara Komang Rani Wati Maretta Fitrianti DEFINISI Herpes zoster adalah radang kulit akut dan setempat, terutama terjadi
Lebih terperinciINFEKSI VIRUS PADA KULIT
INFEKSI VIRUS PADA KULIT VARISELA (Chicken pox, Cacar air) Penyakit kulit dengan kelainan berbentuk vesikel tersebar, terutama menyerang anak-anak, mudah menular disebabkan virus Varisela zoster Kebanyakan
Lebih terperinciPENGOBATAN HERPES ZOSTER (HZ) OPHTALIMICA DEXTRA DALAM JANGKA PENDEK SERTA PENCEGAHAN POSTHERPETIC NEURALGIA (PHN)
ISSN 2338-7793 PENGOBATAN HERPES ZOSTER (HZ) OPHTALIMICA DEXTRA DALAM JANGKA PENDEK SERTA PENCEGAHAN POSTHERPETIC NEURALGIA (PHN) Dameria Sinaga FK Uki E-mail: dr_dameria_sinaga@yahoo.com Abstrak: Herpes
Lebih terperincia. b. c. Gambar 1.2 Kompresi neurovaskular pada N. Trigeminus Sumber:
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Definisi Trigeminal neuralgia atau yang dikenal juga dengan nama Tic Douloureux merupakan kelainan pada nervus trigeminus (nervus kranial V) yang ditandai dengan adanya rasa nyeri
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah. diketahui,tanpa adanya kelainan neurologic lain. Pada sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bell s palsy (kelumpuhan bell) biasanya digunakan untuk kelumpuhan nervus VII jenis perifer yang timbul secara akut, yang penyebabnya belum diketahui,tanpa adanya
Lebih terperinciBAB 11 KELUMPUHAN OTOT WAJAH
BAB 11 KELUMPUHAN OTOT WAJAH A. Tujuan pembelajaran 1. Melaksanakan anamnesis pada pasien Bell's kelumpuhan otot wajah. 1. Menerangkan mekanisme terjadinya kelumpuhan otot wajah. 2. Membedakan klasifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit herpes merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk Indonesia. Herpes merupakan
Lebih terperinciASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA
ASKEP GANGGUAN PENDENGARAN PADA LANSIA I. PENGERTIAN Berkurangnya Pendengaran adalah penurunan fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga. Tuli adalah penurunan fungsi pendengaran yang sangat
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELLS PALSY DEXTRA DENGAN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELLS PALSY DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED, ELECTRICAL STIMULATION DAN MIRROR EXERCISE DI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Oleh : NURUL AYU AKBARWATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum kanker serviks diartikan sebagai suatu kondisi patologis, dimana terjadi pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol pada leher rahim yang dapat menyebabkan
Lebih terperinciHERPES ZOSTER PADA ANAK
Laporan Kasus HERPES ZOSTER PADA ANAK dr. Cut Putri Hazlianda DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN USU MEDAN 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... Halaman i I. PENDAHULUAN... 1 II. LAPORAN
Lebih terperinciPROFIL HERPES ZOSTER DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
PROFIL HERPES ZOSTER DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO 2011-2013 Dwi H. Danardono Nurdjannah J. Niode Departemen Ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciFungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.
Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari
Lebih terperinciVirologi - 2. Virologi - 3. Virologi - 4
Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Virologi adalah ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciPartikel virus (virion), terdiri dari : Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus dan agent menyerupai virus:
Virologi dasar Klasifikasi dan morfologi Reproduksi (replikasi) virus Hubungan virus dengan sel Virus yang mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan menyusui Virologi - 2 Partikel virus (virion), terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan. kemajuan teknologi saat ini, diharapkan dapat mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi saat ini, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan kesehatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari
5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat kemoterapi vinkristin Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari tanaman Vinca Rosea yang memiliki anti kanker yang diberikan secara intravena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Farokah, dkk Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tonsillitis atau yang lebih dikenal masyarakat dengan amandel sering diderita anakanak. Kejadian tersebut sering membuat ibu-ibu merasa khawatir, karena banyak berita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Herpes adalah infeksi virus pada kulit. Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Tercatat ada tujuh jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma sehat yaitu dasar pandang baru dalam pembangunan kesehatan yang merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif. Usaha tersebut
Lebih terperinciMakalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat
Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat Disusun oleh : 1. Fauzan Rachman 2. Wela Jayanti 3. Luvita Senjawati 4. Rany Ramadhani KS 5. Monica Wulandari 6. Ratnah Aryanti 7.
Lebih terperinciPROFIL HERPES ZOSTER DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012
PROFIL HERPES ZOSTER DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER Sahriani HR Marlyn G. Kapantow Herry E. J. Pandaleke Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciPERIODONTITIS Definisi Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang
PERIODONTITIS Definisi Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik atau sekelompok mikroorganisme tertentu, menghasilkan destruksi
Lebih terperinciOtak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia Struktur Otak Otak Tengah (Mesencephalon) Otak (Encephalon) Otak Depan (Proencephalon) Otak Belakang (Rhombencephalon) Pons Serebellum Medulla Oblongata Medula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Definisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Sistem saraf manusia terbagi atas sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Yang dimaksud dengan sistem saraf tepi (peripheral nervoussystem) adalah semua serabut saraf
Lebih terperinciACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR
ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR PENDAHULUAN Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit yg disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) HIV : HIV-1 : penyebab
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. DEFINISI (2) Bell's Palsy (BP) ialah suatu kelumpuhan akut n. fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya. Bell s palsy atau prosoplegia adalah kelumpuhan fasialis akibat
Lebih terperinciBAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala
BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). 10,11 Virus ini akan
Lebih terperinciHerpes Zoster Otikus
Referat Herpes Zoster Otikus Oleh Muhammad Falih Akbar/04084811416129 Siti Pradyta Piska Nugrah/04054811416018 Suci Wulandari/04054811416017 Alpasca Firdaus/04054811416041 Pembimbing: dr. Yuli Doris Memy,
Lebih terperinciSINDROMA GUILLAINBARRE
SINDROMA GUILLAINBARRE Dosen pembimbing: dr. Fuad Hanif, Sp. S, M.Kes Vina Nurhasanah 2010730110 Definisi Sindroma Guillian Barre adalah suatu polineuropati yang bersifat akut yang sering terjadi 1-3 minggu
Lebih terperinciINFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) 1. Pengertian ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spectrum
Lebih terperinciNERVUS FASIALIS (N.VII)
Referat Kecil NERVUS FASIALIS (N.VII) Disusun oleh: Robbitiya Syaharani 0708151242 Pembimbing: dr. AMSAR AT, SpS KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS) BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. stomatitis apthosa, infeksi virus, seperti herpes simpleks, variola (small pox),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ulserasi adalah lesi berbentuk seperti kawah pada kulit atau mukosa mulut. Ulkus adalah istilah yang digunakan untuk menyebut luka pada jaringan kutaneus atau mukosa
Lebih terperinciNYERI. Nyeri akut umumnya cepat dalam onset, bervariasi dalam intensitas dari ringan sampai parah
NYERI Asosiasi Internasional untuk Studi Nyeri (IASP) (2007) menyatakan nyeri yang mungkin disertai dengan sensorik dan emosional pengalaman sebagai akibat dari aktual atau potensial kerusakan jaringan.
Lebih terperinciFORM UNTUK JURNAL ONLINE. : Keberhasilan Terapi Tingtura Podofilin 25% Pada Pasien AIDS Dengan. Giant Condyloma Acuminatum
: : Keberhasilan Terapi Tingtura Podofilin 25% Pada Pasien AIDS Dengan Giant Condyloma Acuminatum Tanggal kegiatan : 23 Maret 2010 : GCA merupakan proliferasi jinak berukuran besar pada kulit dan mukosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bell s palsy adalah paralisis saraf fasial unilateral akut yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Bell s palsy adalah paralisis saraf fasial unilateral akut yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 1821 oleh seorang anatomis dan dokter bedah bernama Sir Charles
Lebih terperinciVirus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.
Contoh-contoh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus
Lebih terperinciREFERAT SINDROM MILLARD GUBLER
REFERAT SINDROM MILLARD GUBLER NAMA PEMBIMBING : Dr. Edi Prasetyo, Sp.S DISUSUN OLEH Adib Wahyudi (1102010005) Andhika Dwianto (1102010019) Arif Gusaseano (1102010033) Dianta Afina (1102010075) Gwendry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang mengenai seluruh organ hati, ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena
Lebih terperinciI. SEJARAH HIV AIDS II.APA ITU HIV? III. Dimanakah virus HIV ini berada? IV. APAKAH CD4 ITU?
I. SEJARAH HIV AIDS Pada bulan Juli 1981, New York Times melaporkan suatu kejadian langka yang berbentuk kanker di kalangan laki-laki gay di New York dan California, pertama-tama itu disebut sebagai "gay
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leukemia atau lebih dikenal kanker darah atau sumsum tulang merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal tidak terkontrol (sel neoplasma) yang berasal dari mutasi sel normal.
Lebih terperinciBronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan
Bronkitis pada Anak 1. Pengertian Secara harfiah bronkitis adalah suatu penyakit yang ditanda oleh inflamasi bronkus. Secara klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Defisit neurologis adalah kelainan fungsional area tubuh karena penurunan fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot. Tanda tanda defisit neurologis merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi (Wibowo, 2014). Hal ini disebabkan
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit Avian Influenza (AI) adalah salah satu penyakit infeksi penting yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi (Wibowo, 2014). Hal ini disebabkan adanya kematian yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia. Pada tahun 2012 diperkirakan 8,6 juta orang terinfeksi TB dan 1,3 juta orang meninggal karena penyakit ini (termasuk
Lebih terperinciRA Tuty Kuswardhani Geriatric Division of Internal Medicine Udayana University Medical Study / Sanglah General Hospital / Udayana University Hospital
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Penyakit Dalam XXIII Leading Internal Medicine to Best Care of Patient: Based on Novel Research Grand Inna Bali Beach, 6-7 November 2015 Problems Regarding Herpes
Lebih terperinciCara mengobati herpes
Cara mengobati herpes Cara mengobati herpes cara mengobati herpes dengan menggunakan obat alami memiliki banyak sekali kelebihan selain berkhasiat, manjur juga tidak menumbulkan efek samping, obat herpes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan sekitar dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain (World Health
Lebih terperinciSISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus
SISTEM LIMFOID Sistem limfoid mengumpulkan kelebihan cairan interstisial ke dalam kapiler limfe, mengangkut lemak yang diserap dari usus halus, dan berespons secara imunologis terhadap benda asing yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modern ini banyak masyarakat menggunakan alat transportasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modern ini banyak masyarakat menggunakan alat transportasi bermotor untuk berpergian jarak jauh, karena kendaraan bermotor dianggap lebih efisien untuk memanfaatkan
Lebih terperinciArbo Virus Alphaviruses (ada yang menyebut Golongan A) (Togaviridae) Flaviviruses (ada yang menyebut golongan B) (Togaviridae)
Jawaban dari UAS Virologi 1. Arbo Virus VIRUS-VIRUS YANG DITULARKAN KEPADA MANUSIA/VERTEBRATA MELALUI GIGITAN VEKTOR YANG BERUPA ARTHROPODA DILIHAT DARI SUKUNYA SANGAT BERANEKA HOST RESERVOIRSNYA ADALAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendiks diartikan sebagai bagian tambahan, aksesori atau bagian tersendiri yang melekat ke struktur utama dan sering kali digunakan untuk merujuk pada apendiks vermiformis.
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri
BAB II PEMBAHASAN 1. PROSES TERJADINYA NYERI DAN MANIFESTASI FISIOLOGIS NYERI Pengertian nyeri, menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif
Lebih terperinciFacial Palsy. 1. Definisi
Facial Palsy 1. Definisi Kelumpuhan saraf wajah (facial nerve palsy) menyebabkan hilangnya ekspresi wajah dan hal ini paling sering disebabkan oleh kondisi peradangan jinak yang dapat sembuh dengan sendiri,
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciyang merusak harus dihentikan dengan imobilisasi. Penyembuhan dapat terjadi secara teratur.
Deskripsi asli dari Charcot arthropathy neurogenik pada tahun 1869 terbatas pada pasien dengan sifilis. Sejak saat itu, kondisi selain sifilis telah ditemukan menyebabkan "bersama Charcot." Hingga kini
Lebih terperinciBAHASAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN
HAMBATAN MOTORIK BAHASAN 1. SISTEM OTOT TULANG, SENDI DAN OTOT SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK 2. SISTEM OTOT SARAF : MENGENDALIKAN FUNGSI DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG 3. SISTEM OTOT, TULANG,
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG VARICELA DI PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2015
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA TENTANG VARICELA DI PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2015 Nia STIKes PRIMA Program Studi D III Kebidanan Korespondesi penulis : ABSTRAK Penyakit cacar
Lebih terperinciKomplikasi : Herpes Zoster adalah penyakit rekuren yang terjadi karena terjadinya reaktivasi VZV yang tadinya laten di
A. Gambaran Umum Varisella adalah infeksi virus akut yang ditandai dengan adanya vesikel pada kulit yang sangat menular. Penyakit ini disebut juga dengan chiken pox, cacar air, atau varisella zoster. Herpes
Lebih terperinciVarisela VARISELA. dengan demam yang tidak terlalu tinggi, malaise dan nyeri kepala, kemudian disusul
VARISELA PENDAHULUAN Varisela adalah Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelaianan kulit polimorf terutama berlokasi di bagian
Lebih terperinciSPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE
Anatomi Blok 1.5 Bismillahirrahmanirrahim. SPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE Pembagian Sistem Saraf Anatomis SN SNC Encephalon Medulla spinalis Cerebrum Truncus cerebri Cerebellum Diencephalon Mesencephalon
Lebih terperinciBELL S PALSY Impuls motoric yang dihantarkan oleh nervus fasialis bisa mendapat gangguan di lintasan supranuklear, nuclear, dan infranuklear.
BELL S PALSY Impuls motoric yang dihantarkan oleh nervus fasialis bisa mendapat gangguan di lintasan supranuklear, nuclear, dan infranuklear. Lesi supranuklear bisa terletak di daerah wajah korteks motoric
Lebih terperinciTUTORIAL KLINIK. : dr. Hj. Tri Wahyuliati, Sp.S, M.Kes Tanggal Periksa : 26 Desember 2015
TUTORIAL KLINIK IDENTITAS PASIEN IDENTITAS MAHASISWA Nama : Ny. S Nama : Asteria Hapsari Jenis Kelamin : Perempuan NIM : 20100310064 Umur : 64 tahun Stase : Saraf Alamat : Sentolo, Kulonprogo Perceptor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit cacar air dan campak mungkin sudah tidak asing lagi dan merupakan penyakit yang mendunia. Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang dapat menyerang
Lebih terperinciJurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella
Jurnal Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Infeksi Rubella TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi pada tonsil atau yang biasanya dikenal masyarakat amandel merupakan masalah yang sering dijumpai pada anak- anak usia 5 sampai 11 tahun. Data rekam medis RSUD
Lebih terperinciVarisela adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus varisela-zister (VVZ)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA VARISELA Ditulis pada Kamis, 24 Oktober 2013 15:33 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag http://fales.co/blog/asuhan-keperawatan-pada-varisela.html A. Pengertian Varisela
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Karsinoma prostat ialah keganasan pada laki-laki yang sangat sering didapat. Angka kejadian diduga 19% dari semua kanker pada pria dan merupakan karsinoma terbanyak
Lebih terperinciSistem Saraf Tepi (perifer)
SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL ANGGREK RSUD SUKOHARJO
42 ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN POST OPERASI TONSILEKTOMI DI BANGSAL ANGGREK RSUD SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan ( Di Susun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. bayi dengan faktor risiko yang mengalami ketulian mencapai 6:1000 kelahiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuli kongenital merupakan masalah yang cukup serius dalam dunia kedokteran saat ini. Diperkirakan dalam 1000 bayi baru lahir terdapat 1 bayi menderita tuli kongenital
Lebih terperinciTEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN
TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN Sistem Imun merupakan semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi oleh tubuh untuk memerangi berbagai ancaman invasi asing. Kulit merupakan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT 1. Anatomi dan Fisiologi kulit Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang terdiri atas lapisan epidermis, dermis dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapis lagi.
Lebih terperinciFungsi nervus trokhlearis Fourth Nerve Palsy ( FNP ) Lesi setingkat nukleus
Nervus trochlearis sangat unik karena serabut sarafnya yang berjalan ke dorsal akan menyilang garis tengah sebelum keluar ke brainstem, akibatnya lesi setinggi nukleus akan bersifat kontralateral sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah tersebut menempati urutan ke-4 terbesar di dunia, setelah India (31,7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai dengan berbagai
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP BELL S PALSY DI DEPARTEMEN BEDAH MULUT FKG USU PERIODE DESEMBER 2014 JANUARI 2015
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP BELL S PALSY DI DEPARTEMEN BEDAH MULUT FKG USU PERIODE DESEMBER 2014 JANUARI 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
Lebih terperinciDisusun oleh: RUSTRIA IKA PURWANINGSIH J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL S PALSY DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED, INTERUPTED DIRRECT CURRENT DAN MASSAGE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA Disusun oleh: RUSTRIA IKA PURWANINGSIH J 100
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai jenis penyakit semakin banyak yang muncul salah satu penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk, (2013: 64) menyebutkan bahwa
Lebih terperinciALGORITMA PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA RINGAN
PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA ALGORITMA PENATALAKSANAAN CEDERA KEPALA RINGAN Definisi : penderita sadar dan berorientasi (GCS 14-15) Riwayat : Nama, umur, jenis kelamin, ras, pekerjaan Mekanisme cedera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU
Lebih terperinciPROSEDUR DIAGNOSIS KUSTA
Kabupaten dr. ABDUL FATAH A. NIP: 197207292006041014 1.Pengertian 2.Tujuan Adalah penilaian klinis atau pernyataan ringkas tentang status kesehatan individu yang didapatkan melalui proses pengumpulan data
Lebih terperinciMeningitis: Diagnosis dan Penatalaksanaannya
Meningitis: Diagnosis dan Penatalaksanaannya Ahmad Rizal Ganiem Dept Neurologi RS Hasan Sadikin Bandung - Indonesia Meningitis Peradangan di selubung pembungkus otak dan sumsum tulang belakang (disebut
Lebih terperinciAssalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Daftar Isi Anggota Tutorial 5 Blok 15... 3 Skenario Plenary Discussion Blok 15... 4 Clarifying Unfamiliar Terms and Concept... 5 Problem Definition... 6 Brainstorming and Analizyng The Problem... 7 Referensi...
Lebih terperinciNyeri. dr. Samuel Sembiring 1
Nyeri Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang sedang terjadi atau telah terjadi atau yang digambarkan dengan kerusakan jaringan. Rasa sakit (nyeri) merupakan keluhan
Lebih terperinciPENGARUH ANESTESI LOKAL SAAT PENCABUTAN GIGI TERHADAP TERJADINYA BELL S PALSY
PENGARUH ANESTESI LOKAL SAAT PENCABUTAN GIGI TERHADAP TERJADINYA BELL S PALSY Ida Ayu Eka Putri NPM : 10.8.03.81.41.1.5.024 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2014 i PENGARUH
Lebih terperinci