BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Budi Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peran Suami dan Istri dalam Keluarga Jepang Setelah Perang Dunia II, ekonomi Jepang mengalami pertumbuhan pesat, hal ini mempengarungi bertambahnya jumlah jam kerja. Pemerintah menetapkan lamanya jam kerja yang dimiliki oleh pekerja dalam waktu satu minggu adalah 40 jam, kemudian dapat ditambah dengan jam kerja lembur yang tidak ditentukan lamanya. Jam kerja yang panjang tersebut, menyebabkan kurangnnya partisipasi peran ayah di dalam keluarga dan mengakibatkan wanita memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak dan melakukan tugas rumah tangga (Iwashita, 2011:41). Kimoto dalam Iwashita (2011:42) melakukan penelitian mengenai peran ayah di dalam keluarga, penelitian ini dilakukan melalui wawancara terhadap pekerja pria. Dikatakan bahwa anggota keluarga menikmati kekayaan materi yang diperoleh sebagai pengganti dari keberadaan ayah di dalam keluarga. Kemudian hal ini menjadi semakin kuat dan memberikan pengaruh yang besar terhadap cara kerja pekerja sebagai bagian dari sistem perusahaan yang berhubungan dengan program kesejahteraan dan promosi. Osawa dalam Iwashita (2011:42) juga mengatakan bahwa lingkungan keluarga tanpa kehadiran ayah, dipengaruhi oleh lamanya jam kerja yang dimiliki oleh pekerja. Hal ini dianalisis melalui sudut pandang peran ayah, yang menunjukkan bahwa penyebab kurangnya peran ayah dalam mendidik anak dan urusan rumah tangga adalah tuntutan pekerjaan, kemudian peran ayah di dalam rumah tersebut digantikan oleh ibu. Ochiai dalam Iwashita (2011:41) melakukan penelitian mengenai hubungan antara keluarga dengan tenaga kerja. Berdasarkan penelitian tersebut, dikatakan bahwa terdapat keterkaitan hubungan yang kuat antara keluarga dan tenaga kerja dengan pembagian kerja berdasarkan gender. Pria mencurahkan tenaganya untuk pekerjaan dan wanita mendedikasikan dirinya di dalam rumah, sehingga pria menjadi pemimpin dalam keluarga dan wanita pengikutnya. Pembagian kerja berdasarkan gender juga diungkapkan oleh Kubo (2009:276), yang mengatakan tugas suami untuk bekerja dan istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Dalam hal ini suami memiliki peran sebagai pencari 9
2 10 nafkah dan istri memiliki peran dalam urusan rumah tangga. Sehingga hal ini tentunya berpengaruh terhadap posisi suami sebagai kepala keluarga dan istri mendukung suami. 2.2 Konsep Ryosai Kenbo terhadap Peran Wanita dalam Keluarga Pada zaman Tokugawa, peran wanita hanya sekedar untuk melahirkan anak. Kemudian muncul pemahaman mengenai pentingnya pendidikan wanita yang dianggap dapat memberikan pengaruh dalam kemajuan negara. Dalam perkembangan pendidikan wanita di akhir era Meiji ( ), prinsip ryosai kenbo sangat ditekankan sebagai gagasan terbaik dan dihormati sebagai satu-satunya tujuan pendidikan untuk wanita. Ryosai Kenbo diartikan sebagai istri yang baik dan ibu yang bijak, dengan harapan terhadap wanita untuk tidak bekerja di luar lingkungan rumah tangga mereka (Watanabe, 2011:25). Prinsip ryosai kenbo memberikan pengaruh yang besar terhadap tujuan pendidikan dari banyak jogakko. Jogakko merupakan sekolah SMA khusus wanita dengan sedikitnya kurikulum matematika dan bahasa Inggris, namun menekankan pada keterampilan menjahit dan pekerjaan rumah tangga. Pada tahun 1899, disahkannya undang-undang sekolah SMA khusus wanita yang menyatakan bahwa penyelesaian sistematis dari pendidikan berdasarkan pada prinsip ryosai kenbo, sehingga jogakko dianggap sebagai lembaga pelatihan untuk wanita menjadi ryosai kenbo (Watanabe, 2011:30). Kemudian di era Taisho ( ), gagasan ryosai kenbo mendapat pengaruh dari berbagai negara Eropa, yakni gagasan tersebut semakin menekankan pada kontribusi wanita terhadap negara. Pria diharapkan untuk memberikan kontribusi secara langsung kepada negara, yakni sebagai pekerja industri dan mengambil bagian dalam angkatan bersenjata. Di sisi lain, wanita juga diharapkan untuk membantu suaminya dalam tugas rumah tangga serta memberikan generasi selanjutnya, sehingga secara tidak langsung wanita turut memberikan kontribusinya untuk negara. Hal ini menjadikan peran wanita sebagai keberadaan yang sangat dibutuhkan bagi negara (Watanabe, 2011:30). Pada era Showa ( ), kebijakan ryosai kenbo diharapkan memberikan dampak yang baik untuk negara, yakni menyuburkan negara dan memperkuat militer. Sehingga konsep ini menjadi prinsip dasar bagi wanita untuk
3 11 mengambil bagian dalam kemajuan negara. Hal ini berkaitan erat dengan kontribusi pria dan wanita terhadap negara, yakni wanita dihimbau untuk mencurahkan perhatiannya pada keluarga, serta membantu dan mendukung suami mereka (Watanabe, 2011:31). Peran wanita sebagai istri sekaligus ibu, dianggap sebagai sumber kekuatan bagi negara untuk membina keluarga yang ideal dalam masyarakat. Wanita dihimbau agar merawat dan memberikan kasih sayangnya untuk keluarga, sehingga tercipta kebahagian dan kenyamanan di dalam rumah. Peran wanita sebagai istri yang baik adalah dengan cara mengikuti, mendukung dan patuh terhadap suami. Sedangkan peran wanita sebagai ibu yang bijak adalah dengan penuh kasih sayang membesarkan dan mendidik anak, sehingga moral anak bergantung pada pendidikan yang diajarkan oleh ibu. Micaela dan Nocedo (2012:8) mengungkapkan konsep ryosai kenbo mengalami perubahan setelah Perang Dunia II, hal ini disebabkan oleh perubahan sosial, ekonomi dan kependudukan yang dialami negara Jepang. Ochiai dalam Micaela dan Nocedo (2012:9), menjelaskan perubahan sistem ie ( 家 ) keluarga Jepang menjadi kakukazoku ( 核家族 ) atau keluarga inti memberikan dampak pada perubahan kependudukan masyarakat Jepang, Kemudian kondisi kependudukan tersebut memberikan dampak pada pesatnya pertumbuhan ekonomi Jepang. Kondisi ekonomi Jepang pada masa tersebut, memberikan pengaruh terhadap menurunnya partisipasi pekerja wanita. Mayoritas wanita Jepang pada masa tersebut, setelah menikah memutuskan untuk berhenti bekerja, kemudian setelah anak mereka besar, mereka akan kembali berkerja lagi dan pada umumnya mereka akan memilih pekerjaan paruh waktu (Micaela dan Nocedo, 2012:9). 2.3 Disharmonisasi Keluarga Pernikahan merupakan penggabungan dua individu menjadi satu. Hal ini juga diungkapkan oleh Omari dalam Esere (2003:26), yang mengatakan pernikahan sebagai penyatuan secara resmi antara pria dan wanita sebagai suami dan istri. Di dalam penikahan terbina sebuah keluarga yang berfungsi untuk memberikan perlindungan dan kasih sayang untuk setiap anggota keluarga. Alhassan dalam Esere (2003:26) mengatakan bahwa pernikahan menjadi sebuah lembaga sosial yang membentuk dua individu yang berbeda ke dalam suatu
4 12 keluarga. Perbedaan individu yang dimiliki pasangan tersebut dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya dishamonisasi dalam keluarga. Pengertian disharmonisasi keluarga dikemukakan oleh Esere (2003:26) sebagai sebuah indikasi yang menunjukkan adanya perselisihan di dalam hubungan antara suami dan istri. Perselisihan diantara suami-istri dapat memungkinkan kedua belah pihak untuk saling menyakiti satu sama lain atau bahkan memaafkan dan melupakan, sehingga pada akhirnya perselisihan tersebut menunjukkan adanya sebuah hubungan penting diantara pasangan. Menurut Esere (2003:27), penyebab disharmonisasi keluarga dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu : 1. Perbedaan Individu (Individual Differences) : Dalam hubungan pernikahan, setiap pasangan memiliki karakter yang berbeda-beda tergantung pada individu masing-masing. Perbedaan karakter tersebut dapat meningkatkan kencendrungan yang tinggi terhadap terjadinya disaharmonisasi keluarga, dibandingkan dengan pasangan yang memiliki kepsribadian yang mirip antar satu sama lain. 2. Ketidakdekatan Emosi (Emotional Closeness) : Dalam hubungan suami-istri, ketidakdekatan emosi dapat menjadi penyebab terjadinya disharmonisasi keluarga. Kesalahpahaman, frustasi, persaingan dan kemarahan dapat mengakibatkan hubungan antara pasangan menjadi buruk. 3. Harapan dan Norma (Expectations and Norms) : Bagi pasangan harapan dan norma yang mereka miliki sering dijadikan sebagai dasar untuk memberikan penilaian terhadap pasangan. Peran gender yang tidak sesuai, rutinitas dalam kehidupan penikahan, serta harapan yang berlebihan terhadap pasangan dapat menimbulkan adanya ketidaksepahaman. Ketika terjadi ketidaksepahaman terhadap norma atau harapan yang dimiliki oleh pasangan, maka akan terjadi perselisihan yang menimbulkan disharmonisasi keluarga. 4. Pikiran Irasional (Irrational Thinking) : Pikiran yang tidak logis dan tidak realistis dapat membuat hubungan antara pasangan menjadi buruk. Pikiran tersebut dapat menimbulkan konflik dan perilaku disfungsional, terutama dalam hubungan pernikahan.
5 13 Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan asumsi yang salah dalam pikiran pasangan. 5. Pernyataan yang Mutlak (Absolute Statements) : Pasangan yang mengharapkan hubungan timbal balik diantara kedua pihak, biasanya tidak menyadari bahwa ekspektasi yang dimilikinya salah. Sehingga ketika terjadi perbedaan antara kenyataan dengan hal yang diharapkannya, hal ini akan menjadi pemicu terjadinya konflik dalam hubungan pernikahan yang merupakan bagian dari disharmonisasi keluarga. Alhassan dalam Esere (2003:27) juga menambahkan bahwa perselisihan, kesalahpahaman dan frustrasi merupakan hal yang wajar terjadi dalam hubungan rumah tangga. Pasangan suami-istri yang hidup bersama selama bertahun-tahun pasti akan mengalami konflik dalam keluarga. Apabila salah satu pihak bersikap terus mengalah terhadap konflik tersebut, dalam jangka waktu yang panjang hal ini akan memberikan dampak buruk dalam hubungan keluarga. Sehingga konflik tersebut harus ditanggapi, kemudian pasangan saling berusaha mengurangi konflik dengan cara memperbaiki kesalahan. Konflik yang terjadi dalam hubungan pernikahan memiliki tingkat yang berbeda-beda sesuai dengan perselisihan yang terjadi di dalam keluarga. Menurut Ibid dalam Jent (2005:113), disharmonisasi keluarga terbagi menjadi lima tingkat, yaitu : 1. Konflik Tersembunyi (Concealed Conflict) : Suami atau istri yang berusaha menyembunyikan konflik dari pasangan, memiliki perasaan takut jika konflik diungkapkan kepada pasangan. Perasaan takut ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, yaitu takut mengecewakan pasangan, takut mengalami penolakan dari pasangan dan takut menyakiti pasangan. 2. Konflik secara Terbuka (Overt Conflict) : Konflik yang terjadi diantara pasangan saling diungkapkan dan dinyatakan secara jelas kepada pasangan. Kedua pihak saling mengungkapkan amarahnya dan tidak menyangkal terjadinya konflik.
6 14 3. Konflik Kronis (Chronic Conflict) : Hubungan suami-istri mengalami konflik yang diakibatkan adanya masalah diantara pasangan. Masalah tersebut menjadi semakin rumit dan terus terjadi karena tidak dapat terselesaikan. 4. Konflik Progresif (Progressive Conflict) : Pasangan mengalami konflik yang terus-menerus terjadi dalam hubungan pernikahan. Konflik tersebut disebabkan adanya masalah yang semakin memburuk dan terus berlanjut, kemudian ditambah lagi dengan terjadinya masalah yang baru. 5. Konflik menjadi Kebiasaan (Habitual Conflict) : Konflik diantara pasangan menjadi suatu kebiasaan, karena terjadi dalam intensitas yang sangat sering. Sehingga membuat pasangan mengalami tekanan yang besar, hingga akibatnya memberikan dampak pada kejiwaan mental dalam diri pasangan. 2.4 Konsep Natsukashisa Natsukashisa ( 懐かしさ ) dapat diartikan sebagai nostalgia. Natsukashisa atau nostalgia memiliki keterkaitan dengan masa lalu. Istilah nostalgia pada awalnya merupakan suatu istilah yang digunakan dalam dunia medis. Menurut Hofer dalam Horiuchi (2007:197), pada mulanya nostalgia digunakan untuk istilah yang mengarah pada gejala homesick. Kata nostalgia berasal dari bahasa Yunani, yaitu notos ( 帰郷 ) yang memiliki arti pulang ke rumah, dan algia ( 痛み ) yang berarti sakit atau kesedihan. Definisi nostalgia sendiri berbeda-beda menurut para ahli, salah satunya yaitu menurut Jameson dalam Horiuchi (2007:197), dia menilai konsep nostalgia dari bidang kritik kesusasteran, yaitu secara umumnya nostalgia pada sekarang ini merupakan kumpulan dari gambaran masa lalu yang bersifat estetis dan diwujudkan dalam dunia bisnis. Dari definisi ini, tentunya berbeda jauh dengan konsep nostalgia yang berhubungan dengan penyakit. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Davis dalam Wilson (2005:22), yang mengatakan bahwa nostalgia telah berubah dari penyakit, menjadi sebuah emosi yang merindukan masa lalu. Emosi yang muncul berupa cinta (love), kecemburuan (jealousy), dan ketakutan (fear) dengan kondisi seperti melankolis, kepanikan yang
7 15 berlebihan (obsessive compulsion) atau ketakutan terhadap tempat sempit (claustrophobia). Wilson (2005:22) mengatakan bahwa ketika seseorang memiliki kenangan yang bersifat nostalgia, berupa hal yang menyenangkan di masa lalu dan kenyataannya dia tidak berada pada situasi tersebut, maka akan muncul perasaan sedih dan kehilangan dalam dirinya. Sehingga Wilson (2005:36) menyimpulkan bahwa nostalgia merupakan sebuah emosi yang merindukan masa lalu dan merupakan kunci yang menghubungkan antara pembelajaran di masa lalu dan kebutuhan di masa sekarang. Definisi natsukashisa / nostalgia yang berkaitan dengan masa lalu juga dikemukakan oleh Kaplan dalam Konno dan Yoshikawa (2011:186), yaitu : 懐かしさは 過去の特定の記憶と関連する高揚した精神状態や高揚した気分をもたらす感情 Terjemahan : Nostalgia adalah perasaan yang memperkuat suasana hati dan membangkitkan semangat terhadap hal yang berhubungan dengan kenangan khusus di masa lalu. Perasaan nostalgia berhubungan dengan kenangan khusus yang terjadi pada masa lalu. Kenangan khusus tersebut berupa hal menyenangkan yang bersifat positif. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Berman dan Holbrook dalam Konno dan Yoshikawa (2011:186), yang mengatakan bahwa terdapat emosi yang postif dalam natsukashisa / nostalgia, yakni sebagai berikut : 昔慣れ親しんた ものや行為に対する好意的な感情や回想時に生し るホ シ ティフ な感情体験とされている Terjemahan : Perasaan nostalgia dianggap sebagai pengalaman pribadi yang positif, menyebabkan perasaan mengenang hal-hal yang baik terhadap pengalaman di masa lalu. Konno dan Yoshikawa (2011:186) menggambarkan emosi positif yang terkandung dalam perasaan natsukashisa berupa perasaan santai yang menenangkan, seperti misalnya perasaan ketika seseorang sedang mendengarkan lagu kesukaannya, mendengar suara kicauan burung pada pagi hari atau suara air sungai mengalir.
8 16 Menurut Kaplan dalam Konno dan Yoshikawa (2011:186), terdapat natsukashisa normal ( 正常な懐かしさ ) dan natsukashisa abnormal ( 病的な懐かし さ ). Natsukashisa normal ( 正常な懐かしさ ) diartikan sebagai pengalaman pribadi yang berkaitan dengan hal yang diterima pada masa lalu. Sedangkan pengertian dari natsukashisa abnormal ( 病的な懐かしさ ) adalah keinginan yang sangat besar untuk mengulang kembali pengalaman pribadi yang pernah terjadi di masa lalu, karena tidak bisa menerima keadaan diri sendiri pada saat ini. Nagata dalam Konno dan Yoshikawa (2011:186), menjelaskan penyebab dari natsukashisa abnormal ( 病的な懐かしさ ), sebagai berikut : 寂しさや苦悩なと への対処として回想を頻繁に行う高齢者は 現在の満足度や人生における満足度か 低く 人生を統合することか 困難て 死に対する不安傾向か 強いことを見出した この場合の回想は おそらく病的な懐かしさをともなったものて あると考えられる Terjemahan : Orang tua yang sering mengalami kesepian, kesedihan dan lainnya, memiliki tingkat kepuasan yang rendah terhadap kehidupan dan keadaan yang mereka hadapi pada saat ini, serta karena mereka sulit untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan, mengakibatkan munculnya kecemasan yang kuat terhadap kematian. Sehingga situasi seperti ini, memungkinkan untuk terjadinya nostalgia abnormal. Dalam penjelasan tersebut, dikatakan bahwa natsukashisa abnormal dilakukan untuk mengatasi perasaan kesepian dan kesedihan. Pada umumnya perasaan tersebut dialami oleh orang tua, dalam keadaan mereka yang merasa tidak puas terhadap kehidupan yang sedang mereka jalani. Perasaan tidak puas tersebut, membuat mereka mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya, sehingga muncul perasaan cemas yang kuat terhadap kematian.
3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji
Lebih terperinciPERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK
PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan
Lebih terperinci映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析
映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia 2.1.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang Menurut Fujisawa (1981) dalam bukunya yang berjudul Zusetsu
Lebih terperinciOEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI
SKRIPSI OEDIPUS-KOMPLEKS PADA TOKOH MA KUN DALAM NOVEL TOKYO TAWĀ: OKAN TO BOKU, TOKIDOKI, OTON KARYA RIRI FURANKI PUTU LINDA TRISNAYANTI PUTRAWAN 1001705010 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA
Lebih terperinciKARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN
KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所
Lebih terperinciENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA
ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA
ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori-teori Perkawinan dalam Masyarakat Jepang Sebelum Tahun 1946
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Perkawinan dalam Masyarakat Jepang Sebelum Tahun 1946 Masyarakat Jepang memiliki adat istiadat perkawinan yang mungkin terlihat tidak umum bagi orang-orang dari negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciBab 2. Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:
Lebih terperinciPENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.
PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat
Lebih terperinciビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析
ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono
Lebih terperinci難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang)
別記第七十四号の二様式 ( 第五十五条関係 ) Formulir lampiran nomor 74-2 (Berhubungan dengan Pasal 55) インドネシア語 日本国政府法務省 Kementerian Kehakiman Jepang 難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan
Lebih terperinciPARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:
PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG Oleh : Amaliatun Saleha NIP: 19760609 200312 2 001 JURUSAN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2006 ABSTRAK Salah
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II
SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN
ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO DENGAN MENGGUNAKAN TEORI JUNG TIPE INTROVERT DARI CARL GUSTAV JUNG Disusun Oleh : MILATI DEFITA RETNO PRATIWI
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciKENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)
KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI Di dalam bab 2 ini penulis akan membagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan teori yang akan penulis gunakan untuk menganalisis data pada bab selanjutnya. 2.1 Konsep Pernikahan di
Lebih terperincimembahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.
1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna
Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Pustaka
BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori
Lebih terperinciJEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI
PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Agar memperoleh ketepatan dalam penggunaan kata pada sebuah kalimat, maka diperlukan pengetahuan untuk menguasai makna dan konsep dalam kata-kata yang dipilih. Pengetahuan
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau komunikasi. Apa yang terdapat pada komunikasi tersebut terdapat
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan
Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam
Lebih terperinciぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.
Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciFILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO
FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinciABSTRAK INDONESIA ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE KARYA TOMOKO HAYAKAWA
ABSTRAK INDONESIA ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE KARYA TOMOKO HAYAKAWA Skripsi ini membahas masalah psikologis dari tokoh Nakahara Sunako. Tujuan penulisan skripsi
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI DENNY KUSNO NURRAKHMAN, Herniwati 1, Linna Meilia Rasiban 2 Departemen Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI
PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI OLEH: SATRIO PRIBADI NIM 105110209111012 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBJ システムについて Mengenai BJ System
BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang dikenal dan diakui oleh banyak negara sebagai salah satu negara maju dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang dikenal dan diakui oleh banyak negara sebagai salah satu negara maju dan berkembang di dunia ini. Walaupun Jepang dengan beberapa kota besarnya yang 50 tahun
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya dilatarbelakangi oleh
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ie Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya dilatarbelakangi oleh nilai-nilai yang memperhitungkan untung-rugi, melainkan diikat dengan oleh sifat shinzoku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul
KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini
Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang
Lebih terperinciANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr
ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3 Carla Amelia Iarr 2012110148 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA TAHUN 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Di antaranya teori mengenai konsep kemampuan berbahasa, penerjemahan dan Keigo. Teori
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori. Pada bab dua, penulis akan membahas teori-teori yang akan digunakan untuk
Bab 2 Landasan Teori Pada bab dua, penulis akan membahas teori-teori yang akan digunakan untuk menganalisis unsur afeksi dan konsep ii chichioya dalam lagu Aitai karya Yuujin Kitagawa. Pertama, penulis
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. dan kata tattein yang berarti menempatkan. Jadi, secara etimologi berarti:
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Sintaksis Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan. Jadi, secara etimologi berarti: menempatkan
Lebih terperinciBAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd
ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat
Lebih terperinciANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM
ANALISIS KONTRASTIF MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA ME (MATA) SKRIPSI OLEH DYAH RETNO WIGATI NIM 0911120018 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa karena bahasa merupakan alat penghubung atau alat untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Antisocial Personality Disorder Antisocial Personality Disorder atau kelainan kepribadian antisosial menurut Atsushi (2014) adalah: 反社会性人格障害 (Antisocial Personality Disorder
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III
SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperincisosial pada masa Edo yang terdiri dari samurai ataushi ( 士 ), petani atau nō ( 農 ), buruh
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Moral Bushidō dalam Masyarakat Jepang Setiap orang pasti mempunyai moral yang dipegang untuk menjadi pedoman hidupnya. Moral telah diajarkan sejak manusia kecil, dan keluarga
Lebih terperinciMAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI
SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Sintaksis Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini penulis akan membagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab dua ini penulis akan membagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan teori yang penulis gunakan untuk menganalisis bab berikutnya. 2.1 Teori Semantik Semantik dalam bahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA
PERSEPSI REMAJA USIA 12-15 TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra M. ARRUM ARROISI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia adalah kata keterangan yang memerikan keterangan atau informasi tentang suatu keadaan. Adverbia
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI
PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM
PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB III. keluar dari kamarnya. Satoshi adalah seorang NEET yang menarik diri dari masyarakat
BAB III ANALISIS NEET DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG 3.1. Menarik Diri dari Masyarakat (Tsunagari wo Ushinau) NEET jenis ini memiliki kemampuan sosialisasi yang rendah. Kemampuan sosialisasi yang rendah
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Karena itu psikologi bisa diartikan sebagai
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji
Lebih terperinciBAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam
BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. 2.1. Teori Penokohan Menurut
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori Pada bab satu Pendahuluan telah dijelaskan bahwa bahasa dapat menunjukan dari lingkungan sosial seperti apa seseorang itu berasal. Selain itu bahasa juga dapat mengidentifikasi sisi
Lebih terperinciKEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI
KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH: RISKA FEBRIYANTI 105110207111008 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Manajemen Kualitas Jepang adalah salah satu negara yang sangat berhasil dalam menerapkan manajemen kualitas yang berorientasi pada kemanusiaan. Pola manajemen kualitas yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-nya penulisan skripsi dengan judul Makna Hanabi dalam Lagu Jepang
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis
Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Pre Test dan Post Test Pada bab ini, penulis akan menganalisis data data penelitian kelas yang telah penulis kumpulkan selama kurang lebih sebulan, guna mengetahui hasil
Lebih terperinciPEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI
PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI SKRIPSI Oleh : Marita Purnama Zandy NIM 0911120135 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS
Lebih terperinci