PERENCANAAN MANAJEMEN STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN MANAJEMEN STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI"

Transkripsi

1 PERENCANAAN MANAJEMEN STRATEGIS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI STRATEGIC MANAGEMENT PLANNING IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATION HIGH SCHOOL Ni Luh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri ITATS Surabaya ABSTRAK Ketatnya persaingan di bidang pendidikan semakin terasa dengan diterapkannya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah yang merupakan model manajemen otonomi yang diberikan kepada sekolah untuk memberdayakan dirinya. Otonomi yang dimaksudkan adalah pemberian kewenangan yang lebih besar kepada sekolah untuk menyusun perencanaan sesuai dengan tuntutan dan kondisi sekolah. Kondisi tersebut mengharuskan SMAN yang ada memerlukan sebuah perencanaan strategis dalam menentukan keberhasilan serta meningkatkan kualitas sekolahnya dimasa yang akan datang. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa strategi yang diperoleh dari analisa Matriks QSPM, sebagai analisa strategi tahap keputusan, adalah strategi Agresif dengan nilai TAS yang diperoleh,. Strategi ini merupakan strategi yang paling tepat didalam usaha pengembangan mutu sekolah dan didukung proses diversifikasi program unggulan sekolah didalam menghadapi persaingan sebagai upaya menjadikan Sekolah Bertaraf Internasinal. Kata Kunci: Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Perencanaan strategis, Kualitas, Matriks QSPM, Sekolah Bertaraf Internasinal ABSTRACT Intense competition in education more so with the implementation of School Based Management Quality Improvement which is a model of management autonomy granted to schools to empower themselves. Autonomy is meant giving greater authority to the schools to develop plans in accordance with the demands and conditions of the school. These conditions require that the existing SMA requires a strategic plan in determining the success and improve the quality of schooling in the future. From the research, found that the strategy obtained from the analysis QSPM matrix, as the analysis stage of the strategy-making, is the aggressive strategy with the value obtained TAS.. This strategy is most appropriate strategy in the business development of quality schools and supported the process of diversification of the flagship program of the school in the face of competition as an effort to make the School Level international Keywords: Quality Improvement of School Based Management, Strategic Planning, Quality, Matrix QSPM, School Level international

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia, terutama pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah dihadapkan pada salah satu persoalan pendidikan yang paling mendasar yakni rendahnya mutu pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional antara lain; perbaikan, pengadaan, penyempurnaan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi guru, dan lain-lain. Serta diberlakukannya Standarisasi Nasional Pendidikan yaitu kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan PP No 19 Tahun 200, yakni standar: isi, kompetensi lulusan, pengelolaan proses, ketenagaan, sarana dan prasarana, penilaian dan standar pembiayaan. Berbagai pengamatan dan analisis dilakukan, memberikan kesimpulan bahwa kurang lebih ada tiga (3) faktor yang menjadi penyebab mutu pendidikan kita belum mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu: 1. Faktor pertama adalah penyelenggaraan pendidikan kita menggunakan pendekatan Educational Function atau Input-Output Analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. 2. Faktor kedua adalah penyelenggaraan pendidikan secara Birokratrik Sentralistik sehingga sekolah sangat bergantung pada keputusan birokratis. 3. Faktor ketiga adalah minimnya peran serta masyarakat Kondisi manajemen pendidikan/sekolah seperti digambarkan di atas, secara menyeluruh akan mempengaruhi upaya peningkatan mutu sekolah. Sehingga untuk menyiasatinya perlu diterapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah yang merupakan model manajemen strategis dengan memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah untuk memberdayakan dirinya dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yang akan dibahas yaitu bagaimanakah strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri jika dianalisis berdasarkan pada keputusan Manajemen Strategik? Tujuan Penulisan 1. Menentukan strategi yang diperoleh berdasarkan atas analisa matrik SWOT, matriks SPACE, dan matrik Grand Strategic. 2. Memberikan rekomendasi strategi yang tepat berdasarkan atas tahap keputusan dengan matriks QSPM. Batasan dan Asumsi 1. Objek penelitian meliputi beberapa SMA Negeri 2. Responden adalah siswa, tenaga kerja pendidik (guru), dan tenaga kerja kependidikan (pegawai tata usaha) yang terlibat secara langsung dalam proses peningkatan kualitas sekolah. 3. Pesaing yang dilibatkan adalah SMA Negeri yang berada dalam level yang sama Studi Litelatur Pendidikan Pendidikan menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan

3 yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam manajemen pendidikan, variasi dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif.,efisien dan berkualitas. Sebagaimana yang ditetapkan oleh Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementrian Pendidikan Nasional, kriteria Sekolah Bertaraf Internasinal (SBI) diberikan pada tabel 1 sebagai berikut. Parameter Standar Nasional Pendidikan (SNP) Guru Kepala Sekolah Akreditasi Sarana Prasarana Kurikulum Pembelajaran Manajeman Evaluasi Lulusan Kultur Sekolah Pembiayaan Tabel 1 Kriteria Sekolah Berstandar Internasional (SBI) Harus sudah terpenuhi Persyaratan Min S2/S3: 10% (SD), 20% (SMP), 30% (SMA/K) Min S2 dan mampu berbahasa asing secara aktif A(9) Berbasis TIK KTSP diperkarya dengan kurikulum dari Negara maju penerapan SKS pada SMA/SMK Berbasis TIK dan bilingual (mulai dari kelas SD) Berbasis TIK; ISO 9001 dan ISO1000 Menerapkan model UN dan diperkarya dengan sistem ujian internasional (Negara maju atau Negara lain yang memiliki keunggulan tertentu) Nilai rata-rata UN 8,0 dan memiliki daya saing internasional dalam melanjutkan pendidikan dan bekerja (SMK) Terjaminnya Pendidikan Karakter, Bebas Bullying, Demokratis dan Partisipatif APBN, APBD dan boleh memungut biaya dari masyarakat atas dasar RAPBS yang akuntabel; min 20% peserta didik tidak mampu mendapatkan subsidi pendidikan Kualitas Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (Quality Management System) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Sedangkan Manajemen strategis (Strategic Management) adalah sekumpulan keputusan manajemen serta tindakan untuk mencapai prestasi jangka panjang dari suatu perusahaan.setiap keputusan yang diambil dapat dikatakan sebagai Keputusan Strategis (Strategc Decisson). TAHAP INPUT Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Matriks Kekuatan-Kelemahan- Peluang-Ancaman (SWOT) Matriks Profil Kompetitif (CPM) TAHAP ANALISA Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) TAHAP KEPUTUSAN Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) Gambar 1 Kerangka Analitis Perumusan Strategi. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) METODOLOGI Beberapa langkah yang dilakukan didalam menyelesaikan penelitian ini adalah

4 Tahap Pendahuluan yang meliputi tahap identifikasi masalah dan penetapan tujuan penelitian. Ditahap ini diputuskan obyek penelitian yaitu dibidang pendidikan khususnya tingkat SMA Negeri sedangkan konsep pustaka yang akan digunakan adalah analisa metode manajemen strategic. Tahap Pengumpulan Data, yaitu tahap perancangan alat pengumpulan data yang berupa kuisioner, dimana sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum dilakukan penyebaran kuisioner resmi Tahap Pengolahan dan Analisa Hasil, merupakan tahap pengolahan data berdasarkan tahapan analisa manajemen.strategik sehingga ditentukan strategi yang tepat berdasarkan tahap keputusan melalui matriks QSPM. Tahap Kesimpulan dan Saran, merupakan tahap akhir sebagai tahap kesimpulan dari apa yang telah dianalisa pada tahapsebelumnya.. HASIL DAN PEMBAHASAN Visi Dan Misi Visi : Unggul Dalam Prestasi, dan Berwawasan Global Misi : 1. Melaksanakan komitmen bersama menuju peningkatan mutu. 2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara efektif kepada seluruh warga sekolah. 3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar siswa berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.. Menyiapkan dan melengkapi sarana prasarana pendukung pembelajaran berbasis ICT dan berbahasa Inggris.. Menciptakan suasana sekolah yang bersih, nyaman, dan berbudaya Lingkungan Matrik IFAS dan EFAS dan SWOT Berdasarkan atas penyebaran kuisioner kepada para responden, dan dari hasil analisa Internal dan Eksternal yang telah dilakukan sebelumnya maka diperoleh beberapa atribut kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas berdasarkan matrik IFAS dan EFAS seperti pada tabel berikut : Tabel 2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFAS) Faktor-Faktor Internal Utama Bobot Nilai Skor Bobot Kekuatan 1 Guru mengajar sesuai bidang studi 0,112 0,8 2 Jumlah guru/tenaga pendidik 0, ,213 3 Guru memiliki pendidikan S-1 0,081 0,32 Guru memiliki pendidikan S-2 0, ,291 Disiplin dan motivasi belajar siswa 0,07 3 0,22 6 Kegiatan tambahan pelajaran pada sore hari di berikan khusus untuk kelas XII 0,08 3 0,1 7 Jumlah ruang belajar 0,080 0,32 8 Sarana perpustakaan 0, ,189 9 Sarana lapangan olahraga 0, , Sarana penunjang 0, ,0 total 1,86 Kelemahan 11 Guru memahami KTSP 0,11 2 0, Siswa dalam melaksanakan kegiatan Life Skill 0, , Guru menguasai bahasa inggris 0, ,06

5 1 Pelaksanakan perbaikan dan akselerasi 0, ,12 1 Sarana laboraturium 0,0 2 0,108 Total 1,13 Total Keseluruan IFAS 1,00 2,99 Tabel 3 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFAS) Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobot Nilai Skor Bobot Peluang 1 Buku paket/buku sumber untuk guru dan siswa 0,17 3 0,2 2 Usulan kenaikan pangkat para guru 0,1 0,76 3 Gaji guru dan pegawai 0,1 0,76 Siswa yang diterima memiliki nilai UN SMAN tinggi 0,06 3 0,192 Dana rutin bantuan dari pemerintah pusat berjalan lancar 0,10 3 0,31 Total 2,18 Ancaman 6 Peranan orang tua terhadap sekolah 0,0 2 0,090 7 Latar belakang ekonomi orang tua siswa 0,08 1 0,08 8 Partisipasi masyarakat terhadap sekolah 0,08 2 0,096 9 Peran pengusaha daerah terhadap sekolah 0,08 1 0,08 10 Peranan instansi lain yang terkait dengan pendidikan 0,08 1 0,08 11 Bantuan dari masyarakat alumni 0,08 1 0,08 Total 0,6 Total Keseluruhan EFAS 1,00 2,7 Berdasarkan matrik IFAS dan EFAS, maka dapat dilakukan analisa SWOT. Dari total nilai skor bobot keempat faktor dilakukan perhitungan matriks sebagai berikut: Total Skor Bobot Kekuatan - Total Skor Bobot Kelemahan = 1,86 1,13 = 0,72 Total Skor Bobot Peluang - Total Skor Bobot Ancaman = 2,18 0,7 = 1,63 3. Mendukung Strategi Turn-Around BERBAGAI PELUANG 1. Mendukung Strategi Agresif, KELEMAHAN EKSTERNAL 1,63 0,72 KEKUATAN INTERNAL. Mendukung Strategi Defensive BERBAGAI ANCAMAN Gambar 2 Diagram Analisa strategi SWOT 2. Mendukung Strategi Diversifikasi Berdasarkan diagram SWOT di atas, maka diketahui bahwa strategi yang cocok dengan kondisi internal maupun eksternal adalah mendukung strategi agresif yaitu menjalankan strategi SO (strategi menggunakan kekuatan (S) untuk mencapai peluang (O)

6 Peluang (O) 1. Buku paket/buku sumber untuk guru dan siswa mencukupi 2. Usulan kenaikan pangkat para guru barjalan lancar 3. Gaji guru dan pegawai berjalan lancar. Siswa yang diterima memiliki nilai UN SMP tinggi. Dana rutin bantuan dari pemerintah pusat berjalan lancar Ancaman (T) 1. Peranan orang tua terhadap sekolah masih belum maksimal 2. Partisipasi masyarakat dan instansi terkait terhadap sekolah masih belum maksimal 3. Bantuan dari alumni masih belum maksimal Tabel Strategi Matriks SWOT Kekuatan (S) 1. Guru mengajar sesuai bidang studi sebesar 9 % 2. Jumlah guru/tenaga pendidik mencukupi 3. 8 % guru berpendidikan S-1. 2 % guru berpendidikan S-2. Disiplin dan motivasi belajar siswa baik 6. Kegiatan tambahan pelajaran pada sore hari di berikan khusus untuk kelas XII 7. Jumlah ruang belajar mencukupi 8. Sarana dan prasarana sekolah memadai Strategi SO 1. Melaksanakan rintisan sekolah standar program akselerasi 2. Meningkatkan skor rata-rata UN menjadi Pengadaan sarana dan prasarana tambahan melalui program RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) yang dananya bersumber dari Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Strategi ST 1. Guru berperan aktif dalam hal meningkatkan motivasi siswa yang lebih besar. 2. Menciptakan suasana rasa ingin memiliki terhadap sekolah bagi pihak pihak diluar sekolah Kelemahan (W) 1. Siswa kurang dalam melaksanakan kegiatan Life Skill 2. Guru kurang menguasai bahasa inggris 3. Semua melaksanakan perbaikan dan akselerasi tapi kurang maksimal. Sarana laboraturium IPA, komputer dan bahasa masih kurang Strategi WO 1. Melengkapi buku referensi untuk guru dan siswa yang sesuai dengan kurikulum 2. Diberikan pelatihan bahasa inggris untuk guru agar dapat memenuhi tantangan nyata yaitu 80% 3. Pengadaan bahan dan fasilitas praktikum IPA, yang dibiayai melalui APBD dan komite. Strategi WT 1. Pemanfaatan sumber daya yang telah ada secara efektif Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE) Analisis matriks SPACE menggunakan beberapa atribut utama yang diambil dari matrik IFAS dan EFAS serta matriks profil kompetitif. Berdasarkan atribut yang ada, maka dapat dibuat matrik SPACE seperti tabel berikut Tabel Matriks SPACE Analisis Posisi Strategis Internal Rating Posisi Strategis Eksternal Rating Financial Strength (FS) 1. Dana rutin dari pemerintah pusat 2. Ekonomi orang tua siswa 3. Gaji guru dan pegawai Competitive Advantage (CA) 3 Environmental Stability (ES) 1. Tingkat persaingan semakin tinggi 2. Perubahan teknologi 3. Disiplin dan motivasi belajar siswa -8 Industry Strength (IS) -2

7 1. Standar kompetensi Lulusan 2. Buku paket/buku sumber 3. Pelaksanakan perbaikan dan akselerasi Sarana dan Prasarana 2. Guru/tenaga pendidik 3. Standar pembiayaan ES : -8/3 = -2,67 IS : 10/3 =,67 FS : 13/3 =,33 CA : -10/3 = -3,33 Dari total nilai rating yang ada, maka dilakukan perhitungan untuk mendapatkan posisi kuadran seperti pada Gambar 3, sehingga diperoleh strategi berdasarkan analisa matrik SPACE. ( Garis Vertikal = FS + ES =,33 + (-2,67) = + 1,66 ) (Garis Horisontal CA + IS = (-3,33) +,67 = + 1,3) Contervative 6 FS Aggressive 1,66 CA - 6 1,3 6 IS Defensive Competitive - 6 ES Gambar 3 Diagram SPACE Analisis Berdasarkan Gambar terlihat jelas garis vektor bersifat positif, sehingga dapat disimpulkan secara keuangan sekolah relatif cukup kuat sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan kompetitif dengan cara melaksanakan tindakan internal yang lebih agresif, semisal mengadakan seminar dan pelatihan guru dalam meningkatkan kompetensi guru, serta lebih intensif memberikan tambahan waktu belajar bagi siswa berupa les sekolah dan peningkatan saraana dan prasarana belajar sekolah. Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) Berikut perhitungan Matrik Strategi Besar (Grand Strategy Matrix), sebagai teknik untuk merumuskan strategi alternatif, dijabarkan dalam tabel berikut : Tabel 6 Competitive Position Grand Strategy Matrix Atribut Bobot Rating Skor Bobot Kompetensi Lulusan 0,33 1,3 Buku paket/buku sumber untuk guru dan siswa 0,17 3 0, Usulan kenaikan pangkat para guru 0,2 1,0 Pelaksanakan perbaikan dan akselerasi 0,2 1 0,3 Total 3,1

8 Tabel 7 Market Growth Grand Strategy Matrix Atribut Bobot Rating Skor Bobot Dana rutin dari pemerintah pusat 0,17 3 0, Pendidik dan tenaga kependidikan 0,3 3 1,2 Standar pengelolaan 0,21 0,8 Standar isi 0,29 1,1 Total 3,6 Kuadran II PERTUMBUHAN PASAR YANG CEPAT 3,6 Kuadran I POSISI KOMPETITIF YANG LEMAH 1 3,1 POSISI KOMPETITIF YANG KUAT Kuadran III 1 PERTUMBUHAN PASAR YANG LAMBAT Kuadran IV Gambar Diagram Grand Strategy Matrix Dari gambar diagram Grand Strategy Matrix bahwa posisi sekolah berada pada kuadran I yaitu posisi strategi sempurna, yaitu dengan tingginya kompetitif yang ada, maka strategi integrasi adalah strategi yang efektif. Sekolah hendaknya terus meningkatkan kemampuan dari seluruh sumber daya internalnya sehingga dapat mencapai peluang dan kesempatan yang tersedia dimasyarakat. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning- QSPM) Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning- QSPM) merupakan matrik analisa keputusan didalam mengevaluasi berbagai strategi alternatif yang ada secara objektif. Beberapa Rekomendasi keputusan strategi yang telah diperoleh seperti Matriks SWOT (Strategi SO), Matriks SPACE (strategi Agresif pengembangan mutu dan diversifikasi) serta Matriks Grand Strategik (Strategi Integrasi Horisontal), akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan strategi terbaik melalui analisa keputusan berdasarkan Matriks QSPM. Tabel 7 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) Faktor-Faktor Utama Bobot Alternatif Strategi Strategi SO Strategi Aggresif Strategi Integrasi AS TAS AS TAS AS TAS Peluang 1 Buku paket/buku pustaka bagi guru dan siswa 0,17 3 0,3 3 0,3 2 0,3 2 Usulan kenaikan pangkat guru 0,1 1 0,1 2 0, ,288

9 3 Gaji guru dan pegawai 0,1 2 0, , ,288 Siswa yang diterima memiliki nilai UN SMPN tinggi 0,06 0,26 2 0,128 0,26 Dana rutin bantuan dari pemerintah pusat berjalan lancar 0,10 0,20 3 0,31 2 0,21 Ancaman 1 Peranan orang tua terhadap sekolah 0,0 3 0,13 0, ,0 2 Latar belakang ekonomi orang tua siswa 0,08 1 0,08 1 0,08 1 0,08 3 Partisipasi masyarakat terhadap sekolah 0,08 1 0,08 2 0, ,08 Peran pengusaha daerah terhadap sekolah 0,08 3 0,1 2 0, ,096 Peranan instansi lain yang terkait dengan pendidikan 0,08 3 0,1 3 0,1 2 0,096 6 Bantuan dari alumni 0,08 1 0,08 1 0,08 2 0,096 1,00 Kekuatan 1 Guru mengajar sesuai bidang studi 0, ,336 0,8 2 0,22 2 Jumlah guru/tenaga pendidik 0, ,12 2 0,12 2 0,12 3 Guru memiliki pendidikan S-1 0, ,162 0,32 3 0,23 Guru memiliki pendidikan S-2 0, ,19 0, ,291 Disiplin dan motivasi belajar siswa 0,07 0, ,10 2 0,10 6 Kegiatan tambahan pelajaran pada sore hari 0,08 0, , ,08 7 Jumlah ruang belajar 0, , , ,160 8 Sarana perpustakaan 0, ,189 0,22 3 0,189 9 Sarana lapangan olahraga 0, , , , Sarana penunjang 0,017 0, ,01 3 0,01 Kelemahan 1 Guru memahami KTSP 0,11 3 0,3 0,60 3 0,3 2 Siswa dalam melaksanakan kegiatan Life Skill 0, , , ,099 3 Guru menguasai Bahasa Inggris 0, , ,069 0,092 Pelaksanakan perbaikan dan akselerasi 0, ,186 0,2 3 0,186 Sarana laboratorium 0,0 3 0,162 0,22 3 0,162 Total 1,00,77,,1 Catatan: AS adalah Skor Daya Tarik yaitu 1 = tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah, 3 = daya tarik sedang, = daya tariknya tinggi. Sedangkan TAS adalah Total Skor Daya Tarik merupakan hasil perkalian antara bobot dengan AS. Dari strategi altenatif matriks QSPM, dihasilkan nilai TAS tertinggi yaitu sebesar, adalah pada Strategi Agresif, sehingga strategi optimal yang sesuai digunakan adalah Strategi Agresif dengan mengupayakan pengembangan mutu sekolah dan diversifikasi pengembangan kemampuan guru dan siswa didalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. KESIMPULAN Berdasarkan atas penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Strategi yang tepat bagi SMAN ini dalam usaha mengembangkan mutu pendidikan

10 sekolahnya adalah dengan menerapkan strategi Agresif, yaitu strategi pengembangan mutu sekolah dengan melakukan diversifikasi kemampuan guru dan siswa yang didukung dengan segala kekuatan yang dimiliki didalam mencapai peluang yang ada di masyarakat. (strategi SO). Dalam penerapannya sekolah dapat melakukan proses pengembangan mutu sekolah berdasar kepada sertifikasi ISO 9002 serta ISO 1000 untuk dapat dimiliki sekaligus diterapkan didalam proses PBM sekolah DAFTAR PUSTAKA Gaspersz, Vincent, 2001, Total Quality Management, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Heriningtyas, Tely, 2007, Aplikasi Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada PT. Inktech Indahmulya, ITATS-TI, Surabaya. Hartono, 2010, SPSS 16.0 Analisis Data dan Statistika Dalam Penelitian, Pustaka Pelajar dan Zavana, Jakarta. Rangkuti, Freddy, 1997, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perancanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra

Kata kunci: mutu nonakademik, analisis swot, ban pt, renstra ABSTRAK Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (FTI UPVY) perlu melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu baik dari segi akademik maupun non akademik yang dituangkan

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS YANG TEPAT BAGI IKM TAS GADUKAN MOROKREMBANGAN SURABAYA JAWA TIMUR Niluh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITATS Surabaya Arif Rahman Hakim

Lebih terperinci

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang didirikan oleh suatu yayasan dengan menggunakan identitas internasional tetapi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum, S.T., M.T. Oleh: Ahmad Zahid Ali 2507100702 L/O/G/O www.themegallery.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 05 Distinctive Strategic Management Strategic Business Formulation Industry Life Cycle Stage Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional Vernerdi 070070684303 Bong Wongso Adiputra 0700707370 ABSTRAK PT. Andreti Internasional merupakan suatu perusahaan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Irma Wardani dan Umi Nur Solikah Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MODUL 09 MANAJEMEN STRATEJIK ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Oleh:. Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Tujuan Instruksional Khusus: Diharapkan mahasiswa mampu: 1. Memahami

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam dunia bisnis persaingan antara pengusaha (perusahaan) dengan pengusaha yang lain bukanlah hal yang baru lagi, tetepi semakin lama semakin ketat. Ini terbukti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas jasa yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tentunya tidak lepas dari quality assurance atau penjaminan kualitas terhadap terhadap lulusan yang dihasilkan,

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI ANALISIS DAN PEMILIHAN STRATEGI Kelompok 6: 1. Daniel Rafhael (12210076) 2. Faisal Azis (12210069) 3. Kiki Prima Marpaung (122100) 4. Muhammad Akhyar (12210121) 5. Rani Nurcahya

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix

Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix Perumusan Strategi Pada GIANT Supermarket Pulosari Malang Berdasarkan Quantitative Strategic Planning Matrix FADHILAH PRASETYANINGTYASSAKTI NARDIYAH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Al-Mutmainnah et al., Analisis Penerapan GLS 180

Al-Mutmainnah et al., Analisis Penerapan GLS 180 ANALISIS PENERAPAN (GERAKAN LITERASI SEKOLAH) DI SMP NEGERI 1 BATU An Analysis of the Implementation of School Literacy Movement () at State Junior High School 1 Batu Wahidah Al-Mutmainnah 1, Yuni Pantiwati

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX) Gezang Putri Agung dan Fuad Achmadi Project Management, Magister Management Technology, ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN ABSTRAK Persaingan di era globalisasi banyak memiliki tantangan dan hambatan bukan hanya dari lingkungan internal perusahaan saja tetapi lingkungan eksternal perusahaan dan posisi perusahaan, PT. Fajar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar yang terletak di Kampung Sawah, Jalan Raya Depok (seberang Kampus UI Depok), Kelurahan

Lebih terperinci

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam

Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam 19 Albertus L. Setyabudhi *1, Heru Setiawan 2 1,2 STT Ibnu Sina; Jl.Teuku Umar Lubuk Baja; telp/fax

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Dengan semakin majunya pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut diakibatkan oleh perkembangan sektor industri yang semakin pesat, baik industri migas maupun

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 17-24 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH PRODUKSI KRUPUK M. Adhi Prasnowo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek yang cerah dan memberikan peluang pasar yang cukup luas dan besar. Terbukti dengan semakin

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data 12 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Madu Mutiara Tugu Ibu, Depok dan Apriari Pramuka, Cibubur.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci