PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL"

Transkripsi

1 Akhir-akhir ini jumlah kasus penyakit jantung kongenital yang terdiagnosis, terutama pada anjing, mengalami peningkatan dengan adanya perbaikan metode klinik dan meningkatnya ketertarikan terhadap penyakit jantung. Istilah penyakit jantung kongenital meliputi kelainan morfologi dan fungsi jantung dan pembuluh darah besar yang berdekatan dengan jantung yang ditemukan pada saat lahir. Kelainan jantung kongenital yang umum ditemukan pada anjing adalah patent ductus arteriosis, pulmonic stenosis, subaortic stenosis, persistent right aortic arch, ventricular septal defect, dan tetrology of Fallot. Pada kucing yang umum ditemukan adalah atrial dan ventricular septal defect, endocardial fibroelastosis, dan tetrology of Fallot 1. DUKTUS ARTERIOSUS PATEN (PATENT DUCTUS ARTERIOSUS [PDA]) Sirkulasi pada fetus berbeda dengan hewan dewasa, proses oksigenasi darah di dalam arteri pulmoner utama dipintaskan ke aorta melalui duktus arteriosus, melangkaui paru-paru nonfungsional. Fetus menerima suplai oksigen melalui plasenta. Paru-paru masih dalam keadaan kolaps dan tahanan arteri pulmoner cukup tinggi menyebabkan darah yang bersirkulasi mengarah secara langsung ke aorta melalui duktus arteriosus. Pada saat hewan lahir terjadi peningkatan tekanan oksigen, paru-paru dan arteri pulmoner mengembang sehingga tekanan menurun. Pada hewan normal, peningkatan tekanan oksigen merangsang kontraksi otot polos pada dinding duktus dan menyebabkan duktus arteriosus menutup. 1

2 Duktus Arteriosus Paten pada anjing Ilustrasi oleh Dr. Gheorghe Constantinescu (Kahn dan Line, 2008) Duktus arteriosus biasanya menutup 7 sampai 10 hari setelah lahir. Kegagalan duktus arteriosus menutup setelah hewan lahir menimbulkan kelainan yang dikenal sebagai persistent atau patent duktus arteriosus (PDA). PDA melewati periode awal neonatal merupakan kelainan jantung kongenital yang paling umum pertama atau kedua pada anjing. Kucing juga dapat mengalami PDA tetapi kurang umum dibandingkan dengan pada anjing. Tanda Klinik Gejala klinis jarang dapat dikenali pada minggu-minggu pertama kelahiran, dan kebanyakan anjing tidak terdiagnosis sampai diberikan latihan pertama pada umur 6-8 minggu. 2

3 Patologi PDA pintas kanan ke kiri (right-to-left shunting PDA) Ao=aorta, D=duktus, PA=arteri pulmoner (Ettinger dan Feldman, 2005) Patologi PDA pintas kiri ke kanan (left-to-right shunting PDA) Ao=aorta, D=duktus, PA=arteri pulmoner (Ettinger dan Feldman, 2005) Pada PDA pintas kiri ke kanan (left-to-right shunting PDA) yang tidak disertai kegagalan jantung, membrana mukosa tampak merah muda. Apabila apeks jantung dipalpasi akan terasa bergetar dan pada auskultasi terdengar murmur. Intensitas murmur yang maksimal terdengar pada arteri pulmoner utama. Pulsus biasanya terasa cepat dan kuat (water hammer pulse). Pada PDA pintas kanan ke kiri (right-to-left shunting PDA) (PDA terbalik), gejala kliniknya biasanya tidak dikenali oleh pemilik anjing sampai berumur 6-12 bulan, dan bahkan beberapa penderita tidak terdiagnosis sampai umur 3-4 tahun atau bahkan lebih. Tanda klinis dapat meliputi kelelahan, kelemahan kaki belakang, napas pendek, hiperpnea, sianosis berbeda (sianosis pada membrana mukosa bagian kaudal dan membrana mukosa kranial merah muda) setelah latihan, seizure (jarang). Pada pemeriksaan secara auskultasi tidak terdengar adanya murmur atau murmur sangat ringan, dan suara jantung kedua terdengar ganda. 3

4 Penanganan Perbaikan dengan pembedahan disarankan pada anjing dan kucing muda yang menderita PDA pintas kiri ke kanan. Ligasi duktus biasanya bersifat kuratif, dapat dilakukan pada pasien berumur 8-16 minggu. Jika PDA disertai gagal jantung kongestif (congestive heart failure [CHF]), maka CHF harus ditangani (furosemid, penghambat angiotensin-converting enzyme [ACE]) terlebih dahulu sebelum dilakukan anestesi dan operasi. Pada akhir 1990-an dilaporkan penutupan PDA menggunakan teknik transkateter untuk pertama kalinya. Hingga saat ini untuk penanganan PDA berbasis kateter dikenal ada tiga alat, yakni vascular occlusion coils, Amplatz vascular plug, dan Amplatz canine duct occluder. Komplikasi hewan dengan PDA terbalik biasanya adalah polisitemia dan hipoksemia kronik. Penanganannya adalah dengan membatasi latihan, menghindari stres, mengontrol polisitemia dengan flebotomi secara periodik atau dengan menggunakan hidroksiurea untuk menurunkan hematokrit sampai di bawah 65%. Ligasi PDA terbalik sangat tidak disarankan, karena dapat menimbulkan peningkatan hipertensi pulmoner, sehinnga dapat terjadi kegagalan jantung kanan akut segera setelah operasi dan kematian. CACAT SEKAT ATRIUM DAN VENTRIKEL 2a. CACAT SEKAT ATRIUM Formen ovale merupakan lubang pada sekat interatrium, secara normal menyebabkan aliran darah dari atrium kanan ke atrium kiri selama hewan ada 4

5 di intrauterin, melangkaui paru-paru nonfungsional. Foramen tersebut akan menutup secara sempurna dalam seminggu setelah kelahiran pada anjing. Kegagalan dalam penutupan foramen tersebut akan mengakibatkan terjadinya patent foramen ovale. Walaupun hal ini dianggap sebagai cacat secara anatomi, hal tersebut tidak menyebabkan abnormalitas fungsi sepanjang tekanan atrium kiri melebihi tekanan atrium kanan. Di samping patent foramen ovale, aliran darah antar atrium dapat juga terjadi melalui cacat sekat atrium yang sesungguhnya. Patologi cacat sekat atrium (dekat katup mitral) LA = atrium kiri, LV = ventrikel kiri (Ettinger dan Feldman, 2005) Aliran darah melewati cacat sekat atrium terutama terjadi selama masa diastole. Secara normal, ventrikel kanan lebih mudah menerima darah daripada ventrikel kiri, sehingga terjadi aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan dan ke ventrikel kanan. Tambahan darah ini harus dipompakan sebagai beban tambahan oleh jantung bagian kanan. Akibatnya adalah dilatasi atrium kanan dan hipertrofi ventrikel kanan. Peningkatan aliran darah yang besar 5

6 melalui sistem pulmoner dapat menimbulkan hipertensi pulmoner yang dapat diikuti oleh gagal jantung kongestif. Tanda Klinik Patent foramen ovale yang kecil mungkin tidak akan menimbulkan gejala klinik. Pada cacat atrium yang lebih besar, tanda-tanda gagal jantung kanan (misalnya asites, edema, sianosis) dapat teramati. Murmur sistolik biasanya terdengar pada area katup pulmoner, yang menunjukkan adanya peningkatan aliran darah melewati katup pulmoner. Aliran darah melewati cacat atriumnya sendiri tidak menimbulkan suara murmur. Suara jantung kedua amplitudonya meningkat dan mungkin terdengar berganda karena waktu ejeksi ventrikel kanan bertambah panjang. Penanganan Operasi penutupan adalah penanganan definitif untuk cacat sekat atrioventrikular, tetapi penanganan dengan metode jantung terbuka tidak umum dilakukan pada hewan karena membutuhkan pirau kardiopulmoner (cardiopulmonary bypass). 2b. CACAT SEKAT VENTRIKEL Cacat sekat ventrikel dapat bervariasi dalam ukuran, dari kecil sampai sekat hampir tidak ada. Kebanyakan dari cacat ini berlokasi pada bagian atas dari sekat ventrikel. Cacat ini dapat terjadi bersamaan dengan kelainan 6

7 kongenital yang lain, seperti PDA, cacat sekat atrium, stenosis pulmonik dan aortik. Patologi cacat sekat ventrikel (kranial katup trikuspid) RV = ventrikel kanan, tanda panah = cacat pada sekat ventrikel (Ettinger dan Feldman, 2005) Aliran darah yang melewati cacat sekat ventrikel terutama terjadi selama masa sistole ventrikel. Besarnya aliran darah tergantung pada besar kecilnya cacat dan perbedaan tahanan relatif antara pembuluh darah pulmoner dan sistemik. Jika cacatnya kecil, gangguan fungsional yang terjadi juga kecil bahkan tidak ada gangguan, karena aliran darah pulmoner meningkat sangat kecil. Tetapi jika cacatnya besar, maka besarnya aliran darah ke pembuluh darah pulmoner dan sistemik ditentukan oleh tahanan kedua pembuluh darah tersebut. Awalnya, tahanan pembuluh darah sistemik lebih besar daripada tahanan pembuluh darah pulmoner, sehingga pintas kiri ke kanan (left-to-right 7

8 shunting) menjadi dominan. Karena aliran darah pulmoner meningkat, maka aliran darah vena menuju atrium dan ventrikel kiri juga meningkat, sehingga dapat mengkibatkan dilatasi pada jantung kiri. Tahap selanjutnya, tahanan pembuluh darah pulmoner biasanya akan meningkat, sehingga pintas kiri ke kanan akan menurun. Jika tahanan pembuluh darah pulmoner sama atau lebih besar daripada tahanan pembuluh darah sistemik, maka pintas kiri ke kanan akan terhenti dan mulai terjadi pintas darah dari kanan ke kiri. Tanda Klinik Tanda klinik cacat ventrikel tergantung pada keparahan cacat dan arah aliran darah. Pada cacat sekat yang kecil sering tidak menimbulkan tanda penyakit. Pada cacat yang besar dapat menimbulkan CHF jantung kiri yang akut. Tanda kliniknya dapat berupa murmur yang agak kasar disertai oleh getar kardiak yang jelas. Suara murmur dan getar kardiak biasanya paling nyata ditemukan pada interkostae kedua sampai keempat pada dada kanan dekat sternum. Namun, bila cacatnya sangat besar atau terjadi aliran darah dari ventrikel kanan ke kiri, suara murmur tidak akan terdengar atau terdengar sangat redup. Aliran turbulensi yang kronis pada cacat ventrikel dapat mengikis endotel dan merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya endokarditis infektif. Penanganan Penanganan cacat ventrikel tergantung pada keparahan dan arah aliran drah. Cacat ventrikel yang kecil biasanya tidak membutuhkan penanganan dan 8

9 prognosisnya biasanya baik. Penanganan paliatif pada kasus cacat ventrikel yang sedang dan parah dapat dilakukan tanpa pirau (bypass) dengan menggunakan pita untuk menyempitkan arteri pulmoner utama. Teknik ini untuk membuat stenosis pulmonik supravalvular dan meningkatkan tekanan sistolik ventrikel kanan, sehingga akan mengurangi besarnya pintas darah dari kiri ke kanan. Prosedur ini direkomendasikan pada anjing dan kucing yang menunjukkan tanda-tanda kardiomegali yang berkembang dengan cepat dan tanda-tanda gagal jantung kongestif akan terjadi. Kemungkinan lain yang dapat dipertimbangkan adalah dengan mengurangi tahanan arteri sistemik dan besarnya pintas darah dari kiri ke kanan (misalnya dengan menggunakan vasodilator seperti hydralazine). 3. STENOSIS PULMONIK Stenosis pulmonik (pulmonic stenosis [PS]) umum ditemukan pada anjing, tetapi jarang pada kucing. Ada tiga tipe PS, yaitu PS subvalvular, PS valvular, dan PS supravalvular. Pulmonik stenosis valvular merupakan kelainan yang paling dominan. Katupnya sering menebal, bentuk tidak serasi, dan/atau menyatu. Obstruksi aliran darah ke luar ventrikel kanan menyebabkan peningkatan tekanan sistolik ventrikel kanan. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya hipertrofi ventrikel kanan dan pada tahap selanjutnya dapat terjadi CHF pada jantung kanan. 9

10 Patologi stenosis pulmonik RV = ventrikel kanan, PS = pulmonic stenosis (Ettinger dan Feldman, 2005) Tanda Klinik Kebanyakan anjing penderita PS tidak menunjukkan gejala sampai umur setahun. Hewan penderita PS yang ringan dan bahkan yang sedang dapat hidup secara normal. Hewan penderita PS memiliki sejarah pertumbuhan terhambat dan intoleransi latihan. Tanda-tanda CHF jantung kanan yang dicirikan oleh adanya asites dan edema perifer dapat muncul pada hewan penderita PS sedang sampai parah. Di samping itu, dapat terjadi distensi dan pulsasi vena jugular, aritmia, fibrilasi atrium, dan kematian secara tiba-tiba. Temuan pada pemeriksaan klinik yang paling menonjol adalah murmur sistolik yang paling baik terdengar pada daerah katup pulmoner. 10

11 Penanganan Penanganan PS didasarkan pada keparahannya dan besarnya tekanan yang melewati katup pulmoner. Biasanya pada tekanan yang lebih besar dari mmhg dapat dimulai penggunaan agen beta-blocking. Obat tersebut menurunkan kebutuhan miokardium terhadap oksigen dan meningkatkan perfusi koroner dengan menurunkan laju dan kontraktilitas jantung, dan efek tersebut membantu mencegah atau setidaknya mengurangi kejadian tahap lanjut yang dicirikan oleh insufisiensi miokardium ventrikel kanan. Pasien penderita PS ringan sampai sedang yang tanpa komplikasi biasanya tidak membutuhkan penanganan. Anjing yang menderita PS parah membutuhkan pembedahan atau ballon valvuloplasty. 4. TETRALOGI FALLOT (TETRALOGY OF FALLOT) Kelainan pada tetralogi Fallot meliputi stenosis pulmonik (PS), hipertrofi skunder ventrikel kanan, cacat sekat ventrikel (subaorta), dan pangkat aorta berada pada ruang kanan. Hal terpenting pada tetralogi Fallot adalah obstruksi aliran keluar pada ventrikel kanan (PS) yang parah dan cacat sekat ventrikel. Kombinasi PS dan cacat sekat ventrikel secara fungsional serupa dengan cacat sekat ventrikel yang besar dan hipertensi pulmoner. Akibat adanya obstruksi aliran keluar pada ventrikel kanan dan peningkatan tekanan sistolik ventrikel, mengakibatkan pintas kanan ke kiri melalui cacat sekat ventrikel, darah beralih dari jantung kanan melalui cacat ventrikel bercampur dengan darah yang kaya oksigen yang 11

12 datang dari ventrikel kiri. Aorta menerima darah dari kedua ventrikel. Aliran darah pada arteri pulmoner dan vena pulmoner akan berkurang, atrium kiri dan ventrikel kiri menjadi kecil (tidak berkembang). Darah dari ventrikel kanan yang dipompakan ke sirkulasi sistemik menyebabkan hipoksemi arteri, sianosis, dan polisitemia skunder. Tetralogi Fallot pada kucing Ilustrasi oleh Dr. Gheorghe Constantinescu (Kahn dan Line, 2008) Tetralogi Fallot merupakan cacat paling umum yang menyebabkan sianosis. Polisitemia terjadi karena aliran darah vena masuk ke aorta sehingga menimbulkan hipoksia. Karena hipoksia, ginjal akan melepaskan eritropoietin yang mengakibatkan terjadinya polisitemia. Peningkatan viskositas darah karena polisitemia mempunyai pengaruh hemodinamik yang nyata, misalnya perfusi kapiler tidak baik. Hewan yang menderita polisitemia parah sering mempunyai sejarah sawan (seizures). 12

13 Patologi Tetralogi Fallot Gambar kiri: jantung dilihat dari sisi kanan; hipertropi ventrikel kanan, cacat sekat ventrikel (panah hitam), PS (panah putih). Gambar kanan: jantung dilihat dari sisi kiri: cacat sekat ventrikel (panah putih), kemungkinan prolaps daun katup aorta ke dalam cacat sekat ventrikel (Ettinger dan Feldman, 2005) Tanda Klinik Hewan pendertia biasanya mempunyai sejarah pertumbuhan terhambat, intoleransi latihan, sianosis, kolaps, dan sawan. Sianosis biasanya terjadi mulai dari hewan lahir dan bertambah buruk setelah hewan beraktivitas, dispne, dan kolaps. Polisitemia dapat terjadi karena hipoksemia kronis. Murmur sistolik yang keras dan kasar biasanya terdengar pada daerah interkostae kedua sampai ketiga pada dada kanan dekat sternum. Pada kebanyakan kasus, suara murmur dihasilkan oleh aliran darah melalui stenosis katup pulmonik. Latihan atau eksitasi pada hewan akan memperjelas adanya sianosis. 13

14 Penanganan Tetralogi Fallot dapat ditoleransi oleh pasien dalam beberapa tahun jika aliran darah pulmoner dapat dipertahankan dan hiperviskositas darah dapat dikontrol. Bila PCV melebihi 65%, polisitemia harus dikontrol dengan flebotomi secara periodik. Perbaikan terhadap kelainan yang terjadi (menutup cacat sekat ventrikel dan menghilangkan atau bypass stenosis) dapat dilakukan dengan pirau kardiopulmoner (cardiopulmonary bypass), tetapi bedah seperti itu masih jarang dilakukan pada hewan. Sebagai pedoman umum; stenosis sebaiknya tidak dihilangkan jika cacat sekat ventrikel tidak dapat ditutup, sebab hilangnya tekanan pada ventrikel kanan mengakibatkan terjadinya pintas darah dari kiri ke kanan, dengan akibat lebih lanjut adalah gagal jantung kongestif sebelah kiri. 5. STENOSIS SUBAORTA (SUBAORTIC STENOSIS) Stenosis aorta merupakan penyempitan aliran keluar dari ventrikel kiri ke aorta. Ventrikel kiri harus meningkatkan tekanan untuk mengalirkan darah melewati stenosis tesebut, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri dan dilatasi aorta setelah stenosis (post-stenotic dilatation). Ada tiga tipe stenosis aorta: subvalvular aortic stenosis (juga disebut stenosis subaorta), valvular aortic stenosis, dan supravalvular aortic stenosis. Tipe yang paling umum adalah subvalvular aortic stenosis (SAS). Pada stenosis subaorta terdapat cincin jaringan fibrosa pada aliran keluar dari ventrikel kiri. 14

15 Stenosis aorta (subaortic stenosis) pada anjing Ilustrasi oleh Dr. Gheorghe Constantinescu (Kahn dan Line, 2008) Stenosis subaorta menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri, yang derajatnya tergantung pada keparahan dari stenosis. Pada kasus yang parah, pengeluaran darah dari ventrikel kiri akan berkurang. Aliran turbulen dengan kecepatan tinggi melewati daerah stenosis menghasilkan suara murmur sistolik. Regurgitasi aorta yang ringan dapat terjadi karena menebalnya daun katup atau dilatasi aorta asenden. Stenosis subaorta yang parah dapat berkembang menjadi CHF kiri karena kegagalan miokardium, kegagalan diastolik karena ventrikel menjadi kaku, regurgitasi mitral, fibrilasi atrium, atau kombinasi faktorfaktor tersebut. 15

16 Tanda Klinik Tanda klinik stenois subaorta bervariasi tergantung keparahan obstruksi dan kelainan jantung yang menyertai. Hewan penderita biasanya memiliki sejarah penyakit intoleransi latihan dan syncope. Pada daerah katup aorta terdengar murmur sistolik. Intensitas murmur berkorelasi dengan derajat stenosis dan dapat meningkat seiring dengan bertambahnya umur penderita. Pada anak anjing sampai umur enam bulan apabila tidak terdengar adanya murmur, tidak berarti bebas dari stenosis subaorta, sebab suara murmur pada anak anjing sangat ringan. Pada kasus sedang sampai parah, kekuatan pulsus sangat berkurang. Sering dilaporkan terjadinya kematian mendadak pada anjing umur 1-3 tahun karena iskemik miokardium dan aritmia ventrikular maligna. Penanganan Pengobatan ditujukan menangani aritmia untuk mengurangi tanda klinik intoleransi latihan dan syncope. Agen β-blocker seperti atenolol digunakan untuk mengontrol aritmia ventrikel dan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kematian mendadak. Obat tersebut menurunkan kebutuhan miokardium terhadap oksigen dan meningkatkan perfusi koroner dengan menurunkan laju dan kontraktilitas jantung, dan pengaruh ini dapat mencegah iskemik miokardium yang berkaitan dengan hipertrofi ventrikel dan peningkatan tekanan sistolik. Dilatasi balon (balloon dilatation) tidak begitu efektif, dan 16

17 pembedahaan reseksi mengakibatkan morbiditas dan mortalitas tinggi, biaya tinggi, dan kurang nyata menurunkan perbedaan tekanan. 6. LENGKUNG AORTA KANAN PERSISTEN (PERSISTENT RIGHT AORTIC ARCH) Anomali cincin vaskular merupakan malformasi kongenital dari arteri mayor yang menjerat esofagus intratoraks dan menyebabkan obstruksi esofagus. Salah satu dari malformasi tersebut adalah lengkung aorta kanan persisten (persistent right aortic arch [PRAA]). Pada PRAA, obstruksi esofagus terjadi pada pangkal jantung, esofagus dilingkari oleh lengkung persisten di kanan, ligamen arteriosum di kiri dan dorsal, dan pangkal jantung di ventral. Terjeratnya esofagus mengakibatkan distensi lumen esofagus dan akumulasi banyak udara, cairan, dan ingesta pada esofagus intratoraks kranial. Lengkung Aorta Kanan Persisten pada anjing Ilustrasi oleh Dr. Gheorghe Constantinescu (Kahn dan Line, 2008) 17

18 Tanda Klinik Anak anjing dan anak kucing yang menderita PRAA biasanya menunjukkan regurgitasi pakan pada saat diberikan pakan setelah disapih. Walaupun selera makan baik, hewan mengalami hilang berat dan tidak tumbuh dengan baik. Batuk basah, dispne, dan demam mengindikasikan adanya pneumonia aspirasi akibat PRAA. Penanganan Terapi definitif PRAA adalah dengan ligasi dan transeksi ligamen arteriosum. Hewan penderita PRAA yang mengalami malnutrisi membutuhkan pemberian nutrisi dengan menggunakan tabung gastrostomi. Pneumonia aspirasi harus ditangani secara efektif dengan antibiotik broad-spectrum sebelum operasi dilaksanakan. 7. FIBROELASTOSIS ENDOKARDIUM (ENDOCARDIAL FIBROELASTOSIS [EFE]) EFE merupakan anomali kongenital pada anjing dan kucing (pada kucing burma dan siam merupakan anomali kongenital turunan), yang dicirikan oleh adanya fibroelastis difus dari endokardium tanpa adanya lesi jantung yang lain. Jantung kiri hampir selalu mengalami dilatasi dan hipertrofi. Pada kasus EFE tidak ada inflamasi atau nekrosis endokardium. EFE dapat menyebabkan kegagalan miokardium pada anjing dan kucing. Hewan penderita biasanya berumur kurang dari 6 bulan, dan menunjukkan tanda klinik gagal jantung kiri. 18

19 Tanda Klinik EFE ditandai oleh adanya takikardia, ritme gallop, murmur sistolik, kardiomegali, dan tanda-tanda CHF, terutama dispne dan sianosis. Kucing penderita EFE ringan yang tanpa tanda klinik atau dengan tanda klinik ringan dapat bertahan sampai dewasa dan menurunkan EFE kepada anaknya. Penanganan Penanganan medis EFE yang ditujukan terhadap CHF mungkin dapat memperpanjang umur penderita, tetapi tidak akan terjadi kesembuhan. DAFTAR PUSTAKA Brockman, D. J Surgical management of congenital heart disease. In Proceedings of the European Veterinary Conference. Amsterdam. Cunningham, S, dan J. Rush Interventional cardiovascular procedures. Veterinary Focus. Vol. 18 (3): del Palacio, M. J. F Congenital heart diseases: Part I. In Proceeding of the 27 th Annual Congress of the World Small Animal Veterinary Assosiation. 3-6 Oktober Granada, Spain. del Palacio, M. J. F Congenital heart diseases: Part II. In Proceeding of the 27 th Annual Congress of the World Small Animal Veterinary Assosiation. 3-6 Oktober Granada, Spain. Domenech, O Diagnosis and treatment of aortic stenosis. In Proceeding of the North American Veterinary Conference. Orlando, Florida. Domenech, O Diagnosis and treatment of pulmonic stenosis. In Proceeding of the North American Veterinary Conference. Orlando, Florida. 19

20 Domenech, O Diagnosis, treatment and postoperative management of patent ductus arteriosus. In Proceeding of the North American Veterinary Conference. Orlando, Florida. Ettinger, S. J. dan E. C. Feldman Textbook of Veterinary Internal Medicine Vol th Ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc. Green, H. W Patent ductus arteriosus: New treatment options. In Proceeding of the North American Veterinary Conference Januari Orlando, Florida. Kahn, C. M. dan S. Line The Merck Veterinary Manual (E-book). 9 th Ed. Whitehouse Station, N.J., USA: Merck and Co., Inc. Manubens, J Patent ductus arteriosus: Clinical management. In Proceeding of the Southern European Veterinary Conference. 2-4 Oktober Barcelona, Spain. Wisner, E. R Developmental cardiopulmonary disorders of the dog and cat. In Proceeding of the International Congress of the Italian Association of Companion Animal Veterinarians Mei Rimini, Italy. Zook, B. C. dan L. H. Paasch Endocardial fibroelastosis in Burmese cats. Am. J. Pathol. 106(3):

PENYAKIT MIOKARDIUM. Penyakit miokardium merupakan salah satu penyakit jantung perolehan

PENYAKIT MIOKARDIUM. Penyakit miokardium merupakan salah satu penyakit jantung perolehan Penyakit miokardium merupakan salah satu penyakit jantung perolehan (acquired heart disease) yang paling umum ditemukan pada anjing. Bentuk yang paling umum dari penyakit miokardium tersebut adalah kardiomiopati

Lebih terperinci

GAGAL JANTUNG. Gagal jantung bukanlah merupakan penyakit atau diagnosis yang. spesifik, melainkan merupakan sindrom klinik dimana gangguan jantung

GAGAL JANTUNG. Gagal jantung bukanlah merupakan penyakit atau diagnosis yang. spesifik, melainkan merupakan sindrom klinik dimana gangguan jantung Gagal jantung bukanlah merupakan penyakit atau diagnosis yang spesifik, melainkan merupakan sindrom klinik dimana gangguan jantung memompa darah mengakibatkan penurunan ejeksi ventrikel dan gangguan darah

Lebih terperinci

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala

Lebih terperinci

Bunyi Jantung I (BJ I)

Bunyi Jantung I (BJ I) Murmur dan gallop Murmur Murmur adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah. Tubulensi dapat terjadi karena penyempitan kritis katub, katub yang tidak berfugsi dengan baik yang menyebabkan

Lebih terperinci

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau

Lebih terperinci

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg) DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh kita karena berfungsi mengantarkan oksigen,nutrien,dan substansi lain ke jaringan dan membuang sisa metabolisme

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirkulasi Janin dan Perubahan Setelah Lahir Tali pusat berisi satu vena dan dua arteri. Vena ini menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin. Sebaliknya, kedua arteri

Lebih terperinci

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR

CARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular yang dibawa sejak lahir dan terjadi karena kelainan perkembangan

Lebih terperinci

PENYAKIT KATUP JANTUNG

PENYAKIT KATUP JANTUNG PENYAKIT KATUP JANTUNG DEFINISI Kelainan katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat

Lebih terperinci

Nurcholid Umam Kurniawan

Nurcholid Umam Kurniawan Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus

Lebih terperinci

Nurcholid Umam Kurniawan

Nurcholid Umam Kurniawan Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. 1 Penyebab

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di klinik Animal Clinic My Vets Kemang Jakarta Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juni 2010 sampai dengan Juni 2011. Alat Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi ini terjadi perubahan struktur katup mitral yang menyebabkan gangguan pembukaan, sehingga aliran

Lebih terperinci

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP. Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Penyakit jantung bawaan (PJB)

Lebih terperinci

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK LISTRIK JANTUNG impuls listrik dari SA node melalui atrium AV node berkas His serabut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. Stenosis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 30 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pemeriksaan keadaan umum dan klinis yang telah dilakukan, diperoleh hasil dari setiap anjing yang dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Hasil pemeriksaan keadaan umum tersebut

Lebih terperinci

What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery

What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery Sri EndahRahayuningsih MD, PhD Pediatric Department HasanSadikin General Hospital Faculty of Medicine Padjadjaran

Lebih terperinci

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan patogenesisnya, Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) membedakan kelainan kongenital sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan patogenesisnya, Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) membedakan kelainan kongenital sebagai berikut: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelainan Bawaan 2.1.1. Definisi Kelainan kongenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik. Ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Jantung Jantung terletak pada bagian mediastinum medialis dan sebagian jantung tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan jantung dibatasi oleh sternum dan juga iga

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Menurut Prof. Dr. Ganesja M Harimurti, Sp.JP (K), FASCC, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, mengatakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus gestasional pada Kehamilan Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktural jantung atau pembuluh

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktural jantung atau pembuluh BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Bawaan Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktural jantung atau pembuluh darah besar intratorakal yang terjadi pada saat pembentukan sistem kardiovaskular

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Embriologi Jantung Indikasi pertama adanya perkembangan kardiovaskular terjadi kurang lebih hari ke- 18 atau 19. Pembuluh darah intraembrionik pertama ditemukan pada hari ke-22,

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di

Lebih terperinci

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri

Lebih terperinci

STENOSIS AORTA. MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan kardiovaskuler Anak

STENOSIS AORTA. MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan kardiovaskuler Anak STENOSIS AORTA MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan kardiovaskuler Anak Oleh : Kelompok 6 Akram Ni Made Suryani POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek septum atrium (atrial septal defect) adalah defek bawaan dimana terdapat lubang pada sekat interatrial yang menghubungkan atrium kanan dan kiri sehingga aliran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral adalah penyakit kelainan katup jantung yang menyebabkan terlambatnya aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri pada fase diastolik disebabkan

Lebih terperinci

11/18/2008. Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak. Katup-katup Jantung Terbuka

11/18/2008. Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak. Katup-katup Jantung Terbuka Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Katup-katup Jantung Terbuka 1 Klasifikasi Umum I. Tidak Sianosis: tanpa pirau (pengalihan) 1. Stenosis Katup Pulmonal (PS) 2. Koarktasio (Penyempitan) Aorta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi sejak lahir, dimana terjadi anomali perkembangan struktur kardiovaskular seperti

Lebih terperinci

SYOK (SHOCK) Syok adalah suatu keadaan dimana pasokan darah tidak mencukupi. untuk kebutuhan organ-organ di dalam tubuh disertai tekanan darah yang

SYOK (SHOCK) Syok adalah suatu keadaan dimana pasokan darah tidak mencukupi. untuk kebutuhan organ-organ di dalam tubuh disertai tekanan darah yang (SHOCK) Syok adalah suatu keadaan dimana pasokan darah tidak mencukupi untuk kebutuhan organ-organ di dalam tubuh disertai tekanan darah yang rendah. Shock juga didefinisikan sebagai gangguan sirkulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh serta menarik darah kembali ke jantung. Ketidakmampuan jantung melakukan fungsinya

Lebih terperinci

ANOREKSIA. Keluhan yang paling sering disampaikan oleh pemilik anjing dan kucing

ANOREKSIA. Keluhan yang paling sering disampaikan oleh pemilik anjing dan kucing 1 ANOREKSIA Keluhan yang paling sering disampaikan oleh pemilik anjing dan kucing yang membawa hewan kesayangannya ke klinik hewan adalah hewannya tidak mau makan atau makannya hanya sedikit. Banyak proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure (CHF) menjadi yang terbesar. Bahkan dimasa yang akan datang penyakit ini diprediksi akan terus bertambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang utama adalah sesak napas dan rasa lelah yang membatasi

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang utama adalah sesak napas dan rasa lelah yang membatasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks (sekumpulan tanda dan gejala) akibat kelainan struktural dan fungsional jantung. Manifestasi gagal jantung yang

Lebih terperinci

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung Wantiyah Mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tentang arteri koroner 2. Menguraikan konsep keteterisasi jantung: pengertian, tujuan, indikasi, kontraindikasi, prosedur, hal-hal yang harus diperhatikan 3. Melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Koroner 2.1.1 Definisi Penyakit jantung koroner adalah penyakit pada pembuluh darah arteri koroner yang terdapat di jantung, yaitu terjadinya penyempitan dan

Lebih terperinci

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang BAB I 1.1 Latar Belakang Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan atrium bekerja terus

Lebih terperinci

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia Author : Chaidar Warianto Publish : 31-05-2011 21:35:25 Pendahuluan Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terusmenerus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1

BAB I PENDAHULUAN. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung bawaan ( PJB ) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1 PJB merupakan kelainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks yang timbul akibat kelainan struktur dan atau fungsi jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel kiri dalam mengisi

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop PERSIAPAN: 1. Stetoskop PEMERIKSAAN JANTUNG No. Persiapan 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur kepada pasien/ keluarga 3. Atur posisi pasien dengan berbaring senyaman mungkin dan jaga privacy pasien Pemeriksaan

Lebih terperinci

SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM CARDIOVASCULAR SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG. OLEH : Ns. ANISA

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG. OLEH : Ns. ANISA ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG OLEH : Ns. ANISA 1 Review Anatomi Aliran darah melalui jantung 2 Review Fisiologi Sistem Mekanik Jantung Sistolik Diastolik Curah jantung Kardiak indeks Preload Afterload

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyakit kardiovaskular yang meningkat setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju (Adrogue and Madias, 2007). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anemia Anemia adalah berkurangnya volume sel darah merah atau menurunnya konsentrasi hemoglobin di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin. 8,9 Sedangkan literatur

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Kesehatan Jantung Lansia 2.1.1. Kesehatan Jantung Lansia Kesehatan untuk lansia adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup secara efektif dalam masyarakat dan

Lebih terperinci

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit hipertensi atau disebut juga tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Tekanan darah pasien

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN penduduk Amerika menderita penyakit gagal jantung kongestif (Brashesrs,

I. PENDAHULUAN penduduk Amerika menderita penyakit gagal jantung kongestif (Brashesrs, I. PENDAHULUAN Masalah kesehatan dengan gangguan sistem kardiovaskular masih menduduki peringkat yang tinggi. Menurut data WHO dilaporkan bahwa sekitar 3000 penduduk Amerika menderita penyakit gagal jantung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gagal Jantung Kongestif 1.1 Defenisi Gagal Jantung Kongestif Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karsinoid, sistemik lupus erimatosus, reumatoid artritis, mukopolisakaridosis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karsinoid, sistemik lupus erimatosus, reumatoid artritis, mukopolisakaridosis dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stenosis mitral 2.1.1 Definisi dan etiologi stenosis mitral Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. DEFINISI Insufisiensi katup aorta (regurgitasi) adalah kembalinya darah ke ventrikel kiri dari aorta selama diastol. Insufisiensi aorta adalah suatu keadaan dimana terjadi refluk

Lebih terperinci

Tetapi berdasarkan data, 80-90% data menyatakan PPOK menjadi penyebab utama kor pulmonal.

Tetapi berdasarkan data, 80-90% data menyatakan PPOK menjadi penyebab utama kor pulmonal. I. DEFINISI Kor pulmonal sering disebut sebagai penyakit jantung paru, didefinisikan sebagai dilatasi dan hipertrofi ventrikel kanan akibat adanya penyakit parenkim paru atau pembuluh darah paru, dimana

Lebih terperinci

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG

BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG A. PENDARULUAN Jantung dan pembuluh darah merupakan dua komponen struktural sistem peredaran darah yang berperan dalam mempertahankan sirkulasi darah sehingga pertukaran oksigen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga 5 2.2. Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER.  ial_fibrillation.html SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER http://www.daviddarling.info/encyclopedia/a/atr ial_fibrillation.html SISTEM PEREDARAN TERTUTUP Darah selalu berada dalam pembuluh darah Jantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia dalam dekade terakhir (2000-2011). Penyakit ini menjadi penyebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut data statistik WHO (World Health Organization) penyakit kardiovaskular mengalami pertumbuhan, diprediksi pada tahun 2020 penyakit kronis akan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Cara Kerja Jantung Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.pembuluh darah berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam landasan teori ini, akan dibahas tentang teori teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari aplikasi yang akan dibuat. 2.1 Auskultasi Jantung Suara jantung adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung bawaan yang paling sering terjadi ialah defek septum ventrikel

Lebih terperinci

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi Nama : Herda Septa D NPM : 0926010138 Keperawatan IV D Curah jantung Definisi Kontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. Volume

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 36 HASIL DAN PEMBAHASAN Kasus 1 Tabel 2 Rekam medis Whisky Breed Gender Age Pomeranian jantan Signalement Presenting Complaint 5 tahun Auskultasi jantung lub dub, dan Gejala batuk masih bagus karena tidak

Lebih terperinci

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Editor : Jeanita Suci Indah Sari G1CO15010 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan pola hidup menyebabkan berubahnya pola penyakit infeksi dan penyakit rawan gizi ke penyakit degeneratif kronik seperti penyakit jantung yang prevalensinya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dapat mengatasi lagi. Operasi jantung digunakan untuk menangani penyakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dapat mengatasi lagi. Operasi jantung digunakan untuk menangani penyakit BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Operasi Jantung 2.1.1 Gambaran Umum Operasi Jantung Operasi jantung merupakan suatu tindakan untuk mengatasi gangguan pada jantung, ketika terapi medikamentosa dan terapi supotif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi yang meningkat. Secara umum sekitar 5 10% dari pasien tersebut berkembang menjadi Hipertensi Arteri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung 2.1.1 Anatomi Jantung Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tangan. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan

Lebih terperinci

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG MARIA ANGELINA SITORUS NPM.153112620120027 FAKULTAS BIOLOGI PROGRAM STUDI BIOMEDIK UNIVERSITAS NASIONAL

Lebih terperinci

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

ANATOMI JANTUNG MANUSIA ANATOMI JANTUNG MANUSIA Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Patent duktus arteriosus (PDA) merupakan salah satu penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Patent duktus arteriosus (PDA) merupakan salah satu penyakit jantung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Patent duktus arteriosus (PDA) merupakan salah satu penyakit jantung bawaan yang sering dijumpai pada anak, yang disebabkan oleh kegagalan penutupan secara fisiologis

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG. Achmad Farajallah, Sirkulasi kedua1

STRUKTUR JANTUNG. Achmad Farajallah, Sirkulasi kedua1 STRUKTUR JANTUNG Jantung amfioksus pembuluh darah yang berkontraksi di posisi jantung vertebrata homolog dengan jantung embrional vertebrata Skema Umum Jantung Vertebrata tabung memanjang beruang empat,

Lebih terperinci

STENOSIS MITRALIS. DEF; tidak membukanya katup mitral secara sempurna saat diastolik akibat perubahan struktur katup blok aliran darah

STENOSIS MITRALIS. DEF; tidak membukanya katup mitral secara sempurna saat diastolik akibat perubahan struktur katup blok aliran darah STENOSIS MITRALIS DEF; tidak membukanya katup mitral secara sempurna saat diastolik akibat perubahan struktur katup blok aliran darah Etio : 1. P. j. rematik ( >90) dan ± 40% GJ. Wanita>pria 2. Miksoma

Lebih terperinci

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER 1. Tujuan pembelajaran Mahasiswa dapat melakukan teknik pemeriksaan fisik jantung dan pembuluh darah melalui teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian terjadi di negara berkembang

Lebih terperinci

PERAN EKOKARDIOGRAFI DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN SEVERITAS STENOSIS MITRAL. Basuki Rahmat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

PERAN EKOKARDIOGRAFI DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN SEVERITAS STENOSIS MITRAL. Basuki Rahmat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram PERAN EKOKARDIOGRAFI DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN SEVERITAS STENOSIS MITRAL Basuki Rahmat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Abstract Mitral valve stenosis is the morbidity that is still

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan jantung kongenital terbanyak. Kejadiannya sekitar 20-30 % dari kelainan jantung kongenital.

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jantung 2.1.1. Anatomi Jantung Jantung terletak di rongga toraks di antara paru paru. Lokasi ini dinamakan mediastinum (Scanlon, 2007). Jantung memiliki panjang kira-kira

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Ruhyanudin, 2007). Gagal jantung

Lebih terperinci

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. rongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. rongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jantung 2.1.1 Anatomi Jantung Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada dibawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, jaringan arteri, vena, dan kapiler yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Darah membawa oksigen dan nutrisi penting untuk

Lebih terperinci

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

EMBOLI CAIRAN KETUBAN EMBOLI CAIRAN KETUBAN DEFINISI Sindroma akut, ditandai dyspnea dan hipotensi, diikuti renjatan, edema paru-paru dan henti jantung scr cepat pd wanita dlm proses persalinan atau segera stlh melahirkan sbg

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Bawaan 2.1.1 Pengertian Penyakit Jantung Bawaan Kelainan kongenital merupakan wujud semasa atau sebelum kelahiran atau semasa dalam kandungan dan termasuk di

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER Tujuan Pembelajaran Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular Menjelaskan

Lebih terperinci