BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular
|
|
- Shinta Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular yang dibawa sejak lahir dan terjadi karena kelainan perkembangan selama proses kehamilan Etiologi Penyakit Jantung Bawaan Pada sebagian besar kasus, penyebab PJB masih belum diketahui. Berbagai jenis obat, penyakit ibu, paparan sinar-x diduga menjadi faktor penyebab eksogen PJB. Beberapa faktor risiko, baik genetik maupun lingkungan juga diketahui sebagai penyebab terjadinya PJB. Hubungan antara faktor genetik dan faktor lingkungan terhadap PJB masih sulit dijelaskan. Namun terdapat hubungan yang kuat antara kelainan kromosom, malformasi di luar jantung dengan PJB. 3,8,9 Salah satu penyebab PJB non-sindrom lainnya kemungkinan melibatkan interaksi komplek antara pengaruh lingkungan dan penyakit genetik, serta usia kehamilan yang kecil. 10 Riwayat PJB pada keluarga kemungkinan meningkatkan kejadian PJB pada anak. Secara umum, ketika seorang anak terkena PJB, maka risiko berulang pada saudara kandungnya sekitar 3% dimana peningkatannya sebanyak 3 kali lipat. Seorang ibu dengan PJB memiliki risiko 6% untuk melahirkan anak yang menderita PJB, dan seorang ayah dengan PJB akan menyebabkan PJB 2% dari risiko keseluruhan. 1,8
2 2.3. Perubahan sirkulasi normal setelah lahir Perubahan sirkulasi setelah bayi lahir terjadi karena terputusnya hubungan plasenta dari sirkulasi sistemik dan paru yang mulai berkembang. Perubahan tersebut adalah: Tahanan vaskular pulmonal turun dan aliran darah pulmonal meningkat 2. Tahanan vaskular sistemik meningkat 3. Duktus arteriosus menutup 4. Foramen ovale menutup 5. Duktus venosus menutup Penurunan tahanan paru terjadi akibat ekspansi mekanik paru-paru, peningkatan saturasi oksigen arteri pulmonalis dan PO 2 alveolar. Tekanan darah sistemik tidak segera meningkat dengan pernafasan pertama, biasanya terjadi secara berangsur-angsur, bahkan mungkin tekanan darah turun lebih dulu dalam 24 jam pertama Perubahan sirkulasi pascalahir pada penyakit jantung bawaan Penyakit jantung bawaan bukan merupakan keadaan yang statis, perubahanperubahan berlangsung terus sepanjang hidup pasien, tetapi perubahan yang paling penting terjadi pada saat bayi lahir. Pelbagai proses fisiologis yang terjadi pada pasien PJB segera setelah lahir antara lain: 11 Lesi dengan hubungan antara sirkulasi pulmonal dan sistemik Timbulnya gagal jantung pada pasien dengan defek pirau dari kiri ke kanan sangat tergantung pada kecepatan penurunan tahanan vaskular paru dan
3 kemampuan ventrikel kiri untuk menambah volumenya. Penurunan tahanan vaskular paru yang cepat pada hari pertama sampai ketiga seyogyanya mengakibatkan aliran pirau yang deras melalui duktus arteriosus, Defek Septum Ventrikel (DSV), atau AP window yang besar, sehingga manifestasinya terlihat pada minggu pertama kehidupan. Ternyata tidak demikian. Volume sirkulasi paru yang besar serta adanya hubungan sirkulasi paru dengan sirkulasi sistemik mengurangi kecepatan involusi pembuluh pulmonal, sehingga dapat mencegah gagal jantung dini. Kelainan jantung yang tergantung pada PDA Bila oksigenasi darah arteri pascalahir tidak memadai, maka penutupan PDA tertunda. Pada beberapa jenis kelainan PJB, bayi hanya dapat hidup apabila PDA tetap terbuka. Termasuk dalam lesi ini adalah: atresia pulmonal, stenosis pulmonal berat, atresia aorta, koartasio berat. PDA pada bayi prematur Penutupan PDA pada bayi prematur tertunda karena.pada bayi prematur tahanan vaskular paru akan turun dengan cepat, sehingga gejala pirau kiri ke kanan timbul lebih awal Obstruksi aliran ke atau dari ventrikel kiri Termasuk dalam kelompok ini adalah atresia mitral, atresia aorta dan koartasio aorta. Obstruksi aliran darah dari ventrikel kiri ini maka tekanan ventrikel kiri meningkat, demikian juga tekanan atrium kiri, untuk itu foramen ovale perlu tetap terbuka agar tidak terjadi edema paru.
4 Obstruksi aliran ke atau dari ventrikel kanan Termasuk dalam kelompok ini adalah atresia tricuspid dan atresia pulmonal. Pada keadaan ini atrium kanan tidak mempunyai hubungan dengan ventrikel kanan, atau ventrikel kanan tidak dapat mengalirkan darah ke arteri pulmonalis. satu-satunya jalan agar darah dapat mencapai jantung adalah melalui foramen ovale. Transposisi arteri besar (TAB) Pada TAB, foramen ovale, Arterial Septal Defek (ASD), DSV atau duktus arteriosus merupakan jalan pencampuran antara darah sirkulasi sistemik dan pulmonal. Anomali total drainase vena pulmonalis ke vena porta Duktus venosus biasanya menutup saat lahir, tetapi tetap terbuka bila vena-vena pulmonalis bermuara ke vena porta, sehingga terjadi aliran bebas ke vena kava tanpa melewati hati. Bila duktus venosus menutup, darah dari vena pulmonalis ini terpaksa harus melewati sirkuit bertahanan tinggi didalam hati dan terjadilah edema paru Evaluasi bayi dengan PJB Bayi yang menderita PJB memerlukan pendekatan sistemik dengan tiga komponen utama yaitu: Lesi jantung kongenital dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar yang didasarkan pada ada atau tidaknya sianosis, yang dapat ditentukan dengan pemeriksaan fisik, dibantu dengan oksimetri nadi.
5 2. Kedua kelompok ini dapat dibedakan lagi atas dasar apakah radiografi dada menunjukkan penambahan corakan paru yang normal atau berkurang. 3. Diagnosis akhir kemudian dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan ekokardiografi Pulse oximetry pada PJB Sebuah studi di Amerika menemukan bahwa PJB sianotik baik sianotik murni atau campuran secara umum berhubungan dengan saturasi oksigen yang rendah yaitu < 88%, atau perbedaan saturasi oksigen preduktal dan postduktal yang diukur secara terus menerus sekurang-kurangnya 7%. Duct-dependent obstructive left heart defects biasanya mempunyai perbedaan saturasi oksigen sekitar 4% sampai 5%. Namun pirau dari kanan ke kiri tidak mempengaruhi oksigenasi sistemik sehingga tidak terdeteksi oleh PO. Atas dasar inilah digunakan alat PO untuk penapisan PJB Peranan pulse oximetry sebagai alat penapisan PJB sianotik Saturasi oksigen merupakan indikator persentase kejenuhan hemoglobin dan oksigen yang didapatkan pada saat pengukuran. Pulse oximetry bekerja dengan mengukur persentase dari saturasi hemoglobin dengan menggunakan oksigen molekul. Dengan menggunakan sensor cahaya yang mengandung dua sumber cahaya yaitu cahaya merah dan infra merah yang diserap oleh hemoglobin dan disebarkan melalui jaringan ke fotodetektor. Jumlah cahaya yang ditransmisikan
6 melalui jaringan ini kemudian dikonversikan ke nilai digital mewakili persentase hemoglobin jenuh dengan oksigen. 14,15 Pulse Oximetry sangat akurat pada kisaran saturasi arteri dari 85% sampai 100%, yang merupakan rentang yang paling penting dalam program penapisan bayi baru lahir untuk bentuk-bentuk Critical Congenital Heart Disease (CCHD) yang mungkin menyebabkan kesakitan dan kematian dini. Usia ketika penapisan dilakukan, cut off point yang digunakan, dan populasi inklusi berkontribusi dalam memberikan hasil berkaitan dengan sensitivitas, spesifisitas, Predictive positive value (PPV) dan Negative Predictive Value (NVP). 15 Di beberapa pusat kesehatan, pemeriksaan PO telah digunakan pada bayi dengan harapan dapat mendeteksi keparahan lesi penyakit jantung sehingga pengobatan dapat dilakukan sejak awal. Seperti untuk semua tes penapisan, persyaratan tertentu harus terpenuhi: Penyakit ini tidak jelas pada pemeriksaan fisik. 2. Penyakit ini memiliki angka kematian atau keparahan yang berat jika tidak didiagnosis secara dini. 3. Penyakit harus diobati dengan hasil yang lebih baik daripada pengobatan yang terlambat. 4. Tes yang dilakukan harus sensitif, dapat mendeteksi proporsi yang tinggi dari bayi yang sakit. 5. Tes penapisan ini harus dengan biaya yang efektif dan murah. Sebuah studi di Italy membenarkan perlunya penapisan menggunakan PO untuk deteksi cardiovascular malformations (ccvms) pada awal kehidupan, mengingat bahwa: (1) frekuensi kondisi ini tidak dapat diabaikan. (2) saturasi
7 oksigen yang rendah pada 72 jam pertama kehidupan merupakan penanda awal dan cukup akurat untuk bayi yang terkena. (3) deteksi dini, diikuti oleh koreksi bedah yang tepat, mungkin dapat mengubah hasil akhir yang lebih baik Waktu pengukuran dan cut off point Bayi yang lahir dengan PJB terkadang tidak menunjukkan gejala sianotik pada awal kehidupan. Oleh karena itu usia 1 jam pertama kehidupan tidak cocok untuk dilakukan penapisan menggunakan PO dikarenakan banyaknya jumlah positif palsu yang ditemukan. Setelah usia 1 jam bayi dapat dilakukan penapisan pada usia berapapun, namun akan lebih baik jika penapisan dilakukan saat usia bayi sudah lebih dari 2 jam pertama kehidupan. 13 Penggunaan nilai cutt of point 95% diambil untuk menghindari temuan positif palsu akibat adanya pirau, 13 dan nilai tersebut dipakai karena mencerminkan nilai saturasi oksigen pada bayi baru lahir yang sehat adalah di atas 95%. 18 Pada penelitian di Boston disimpulkan bahwa bayi baru lahir yang sehat rata-rata memiliki saturasi oksigen >97.2%. Sedangkan bayi yang baru lahir dengan saturasi 94% harus dievaluasi untuk menyingkirkan tanda atau gejala suatu penyakit. 19 Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa saturasi oksigen yang diukur selama jam pertama kehidupan mungkin merupakan cara penapisan yang efektif untuk menemukan PJB. Jika pengukuran saturasi oksigen disarankan sebagai rutinitas pada bayi baru lahir, pengetahuan lebih tentang variasi normal saturasi oksigen selama hari pertama kehidupan akan memberi nilai lebih. Beberapa faktor perinatal seperti berat lahir, usia kehamilan, jenis
8 kelamin atau cara persalinan mungkin dapat mempengaruhi tingkat saturasi oksigen pada bayi baru lahir Kepekaan pulse oximetry untuk mendiagnosis PJB Pada studi di Zurich dan New york, penapisan PO untuk mendeteksi PJB sianotik menunjukkan sensitivitas 60% dan 100%, spesifisitas 99.95% dan 99.7% serta NVP 99.98% dan 100%, namun PPV yang kurang baik yaitu 63% dan 75%. 18,21 Tingginya jumlah kasus positif palsu yang disebabkan oleh hipertensi paru dipengaruhi oleh waktu saat awal pengukuran. Untuk itu perlu ditentukan waktu pengukuran yang optimal yaitu antara usia 6 jam sampai 12 jam kelahiran. 18 Studi lain mengatakan usia 1 jam setelah kelahiran tidak cocok untuk dilakukan penapisan dengan PO karena banyaknya jumlah positif palsu yang ditemukan. Penapisan hari pertama cenderung mengidentifikasikan PJB dan beberapa masalah neonatus lainnya, sedangkan penapisan hari berikutnya memberikan hasil yang lebih spesifik ke arah PJB. 13 Pada sebuah studi besar di Swedia, dilakukan penapisan pada bayi baru lahir sehat dengan menggunakan PO di lima rumah sakit daerah yang dibandingkan dengan rumah sakit lain yang tidak melakukan penapisan dengan PO tetapi juga mengirimkan bayi baru lahir untuk operasi jantung ke tempat yang sama. Ditemukan kesalahan diagnosis pada 5/60 pada kelompok penapisan dan 28/100 pada kelompok yang tidak dilakukan penapisan. 16 Sebuah studi lain di Swedia menerbitkan sebuah studi kohort sebanyak bayi baru lahir dengan mengukur saturasi oksigen pada ekstremitas atas
9 dan bawah untuk mengevaluasi CCHD dan didapati hasil sensitivitas 62.07%, spesifisitas 99.82%, PPV 20.69% dan NPV 99.97%. 22 Studi di Jerman pada tahun 2010 melakukan penapisan PO pada bayi baru lahir mendapati hasil sensitivitas 77.8%, spesifisitas 99.9%, nilai positif palsu 0.10%, PPV 25.9% dan NPV 99.9%. 5 Sementara studi yang dilakukan di Birmingham dengan sampel sebanyak bayi baru lahir mendapati hasil sensitivitas pulse oximetry 75%, spesifisitas 99.16%, PPV 5.65%% dan NPV 99.87%. 23 Hampir semua bentuk kelainan PJB pada bayi baru lahir dapat ditemukan melalui pemeriksaan PO. Dimana semua bentuk CCHD yang menjadi target dari pemeriksaan PO ini dapat dilihat pada table 1. Table 2.1. jenis-jenis CCHD yang menjadi target dari pemeriksaan PO. 5 Kelainan sirkulasi pembuluh darah sistemik Interrupted aortic arch Complex/critical coarctation of the aorta Hypoplastic left heart syndrome Critical aortic valve stenosis Kelainan sirkulasi pembuluh darah pulmonal Atresia pulmonal berbagai tipe Varian dari PJB disertai penyakit paru berat Kegawatan stenosis katup pulmonal Total anomali pulmonary venous drainage Transposisi arteri besar (TAB) PJB sianotik komplek TAB, defek septum ventrikel (DSV) Functional univentricular heart Terdapat keterbatasan pada teknis pengukuran saturasi oksigen menggunakan PO pada bayi baru lahir. Saturasi oksigen bayi baru lahir usia >24 jam adalah 97% sampai 98%, beberapa penelitian yang dilakukan mendapatkan penurunan desaturasi oksigen yang menurun secara periodik dibawah 95% selama bayi
10 tidur, minum susu dan menangis jika PO terus-menerus digunakan. 4 Pulse oximetry dipandang sebagai prosedur yang aman, tetapi karena keterbatasan perangkat, pembacaan yang salah dapat menyebabkan kesalahan dalam penatalaksanaan terhadap pasien. Kelemahan dari PO ini juga dapat menyebabkan cedera jaringan sebagai akibat dari penggunaan probe yang berlama-lama Penyakit jantung bawaan sianotik dengan aliran darah paru berkurang 1. Tetralogi Fallot (TF) Tetralogi fallot secara klasik terdiri atas kombinasi dari DSV, Over-riding Aorta, Stenosis pulmonal, Right ventricle hipertrophy (RVH). Manifestasi klinis yang dijumpai adalah pada waktu baru lahir biasanya bayi belum sianotik, bayi tampak biru setelah tumbuh. Salah satu manifestasi paling penting pada TF adalah cyanotic spell, hypoxic spell, paroxysmal hyperpnea yang ditandai dengan timbulnya sesak nafas mendadak, nafas cepat dan dalam, sianosis berat, lemas, juga bisa disertai kejang dan sinkop, 25,26 dengan nilai saturasi oksigen saat usia 3 jam sampai 6 jam kehidupan adalah 87% di preduktal dan 92% di postduktal Atresia Pulmonal Karena duktus arteriosus menutup pada umur beberapa jam atau beberapa hari pertama, bayi dengan atresia pulmonal utuh menjadi sangat sianotik, yang jika tidak ditangani kebanyakan penderita meninggal pada usia minggu pertama. Pada bayi dijumpai sianosis berat dan distres pernafasan, bunyi jantung kedua tunggal dan keras, sering kali tidak di jumpai bising. 26 Saturasi oksigen berkisar antara 75% sampai 78%. 22
11 3. Atresia Trikuspid Sianosis biasanya tampak nyata pada saat lahir, terutama jika aliran darah pulmonal terbatas. Sebagian besar penderita terdengar bising holosistolik yang dapat didengar sepanjang linea parasternalis, bunyi jantung ke 2 biasanya tunggal, 26 dengan saturasi oksigen preduktal 93% dan postduktal 97% Anomali Ebstein Kelainan jantung ini dapat disertai oleh stenosis atau atresia pulmonal, DSV, atau TF. Kelainan anatomik tersebut menyebabkan hambatan darah melalui ventrikel kanan, dan sebagian darah dari atrium kanan menuju atrium kiri melalui defek septum atrium atau foramen ovale. Sianosis biasanya telah kelihatan pada harihari pertama setelah kelahiran, meskipun derajatnya bervariasi dari yang ringan sampai yang berat Penyakit jantung bawaan sianotik dengan aliran darah paru bertambah 1. Transposisi arteri besar (TAB) Manifestasi klinis bervariasi terhadap umur dan gejala dijumpai dari segera sesudah lahir sampai akhir masa bayi, gejala tergantung pada derajat stenosis pulmonal, meliputi sianosis, toleransi kerja fisik menurun serta perkembangan fisik yang jelek, jantung mungkin membesar, 26 dengan saturasi oksigen di preduktal 81% dan postduktal 85% Trunkus Arteriosus Manifestasi klinis tergantung pada tingkat tahanan vaskular pulmonal. Pada masa neonatus, tanda-tanda gagal jantung kongestif biasanya tidak ada. Pada
12 sebagian besar bayi sesudah masa neonatus, aliran darah pulmonal deras dan gambaran klinis didominasi oleh tanda- tanda gagal jantung kongestif yaitu dispnoe, kelelahan, infeksi pernafasan berulang dan pertumbuhan fisik yang jelek. 25 Saturasi oksigen biasanya 95% dan 96% Ventrikel Tunggal Dasar dari kelainan anatomi ini adalah terdapatnya satu ventrikel yang besar ( secara otomatis mirip dengan ventrikel kiri) yang mempunyai kedua katup atrioventrikular. Pada sebagian besar pasien akan tampak sianosis berat sejak lahir, terutama bila terdapat obstruksi jalan keluar ventrikel kanan. Sebagian pasien tidak mengalami sianosis berat, namun terdapat dispnu, dan takipnu. Pada pemeriksaan fisik dapat terdengar bising ejeksi sistolik apabila ada stenosis pulmonal atau subaortik. Gejala klinis pada kelainan ini sering dengan TF, karenanya sering disebut sebagai varian tetralogi fallot. 25
13 2.8. Kerangka Konseptual Bayi baru lahir Saturasi oksigen yang diukur dengan alat pulse oximetry - Berat lahir - Usia kehamilan - Cara persalinan - Suhu - Waktu pengukuran - Penyakit - Aktivitas 95% >95% - Problem paru - metabolik Problem jantung (PJB) Normal - TTN - HMD - Neonatal pneumoni - Hipoglikemia - Hipotermi Sianotik Asianotik Kelainan pertumbuhan struktur jantung normal, sehingga terjadi gangguan fungsi jantung PJB sianotik dengan aliran darah paru PJB sianotik dengan aliran darah paru : yang di amati dalam penelitian
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirkulasi Janin dan Perubahan Setelah Lahir Tali pusat berisi satu vena dan dua arteri. Vena ini menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin. Sebaliknya, kedua arteri
Lebih terperinciBAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala
Lebih terperinciGambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciPENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi sejak lahir, dimana terjadi anomali perkembangan struktur kardiovaskular seperti
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan patogenesisnya, Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) membedakan kelainan kongenital sebagai berikut:
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelainan Bawaan 2.1.1. Definisi Kelainan kongenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik. Ilmu
Lebih terperinciDr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A
Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB
Lebih terperinciNurcholid Umam Kurniawan
Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan,
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus gestasional pada Kehamilan Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme
Lebih terperinciBunyi Jantung I (BJ I)
Murmur dan gallop Murmur Murmur adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah. Tubulensi dapat terjadi karena penyempitan kritis katub, katub yang tidak berfugsi dengan baik yang menyebabkan
Lebih terperinciNurcholid Umam Kurniawan
Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada pola penyakit. Beberapa penyakit non-infeksi, termasuk penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini angka kejadian beberapa penyakit non infeksi semakin meningkat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Perubahan gaya hidup dan perubahan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktural jantung atau pembuluh
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Bawaan Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktural jantung atau pembuluh darah besar intratorakal yang terjadi pada saat pembentukan sistem kardiovaskular
Lebih terperinciWhat should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery
What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery Sri EndahRahayuningsih MD, PhD Pediatric Department HasanSadikin General Hospital Faculty of Medicine Padjadjaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung bawaan yang paling sering terjadi ialah defek septum ventrikel
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan
Lebih terperinciPATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Embriologi Jantung Indikasi pertama adanya perkembangan kardiovaskular terjadi kurang lebih hari ke- 18 atau 19. Pembuluh darah intraembrionik pertama ditemukan pada hari ke-22,
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA AKURASI PULSE OKSIMETRI FINGERTIP DIBANDINGKAN PULSE OKSIMETRI GENERASI BARU DALAM DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG BAWAAN KRITIS PADA BAYI BARU LAHIR : PENELITIAN PENDAHULUAN TESIS
Lebih terperinciDIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP. Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Penyakit jantung bawaan (PJB)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. Stenosis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Menurut Prof. Dr. Ganesja M Harimurti, Sp.JP (K), FASCC, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. banyak ditemukan dengan insiden antara 8-10 kejadian setiap 1000 kelahiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu kelainan bawaan yang cukup banyak ditemukan dengan insiden antara 8-10 kejadian setiap 1000 kelahiran hidup. Angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. 1 Penyebab
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN. Oleh : BETTY ARNITASARI NABABAN
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Oleh : BETTY ARNITASARI NABABAN 110100291 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Gambaran Faktor
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN PROFIL PASIEN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN Oleh: ANGGIA ANGGRAENI
HASIL PENELITIAN PROFIL PASIEN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN 2012-2013 Oleh: ANGGIA ANGGRAENI 110100290 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 HASIL
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Embriogenesis Pada manusia, embriologi dapat didefenisikan sebagai perkembangan biologi dari konsepsi sampai akhir bulan kedua kehidupan, yaitu dari konsepsi sampai akhir minggu
Lebih terperinci11/18/2008. Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak. Katup-katup Jantung Terbuka
Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Katup-katup Jantung Terbuka 1 Klasifikasi Umum I. Tidak Sianosis: tanpa pirau (pengalihan) 1. Stenosis Katup Pulmonal (PS) 2. Koarktasio (Penyempitan) Aorta
Lebih terperinciVENTRIKEL SEPTAL DEFECT
VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri
Lebih terperinciDR dr Sri Endah Rahayuningsih SpAK
MENGENAL PENYAKIT JANTUNG BAWAAN KRITIS DR dr Sri Endah Rahayuningsih SpAK Dipresentasikan pada Pendidikan Ilmu Kesehatan Anak Berkelanjutan (PIKAB) XI Hotel Trans Luxury Bandung 13-14 Desember 2014 1
Lebih terperinciTransposisi arteri besar (TAB) merupakan
Artikel Asli Transposisi Arteri Besar: Anatomi, Klinik, Kelainan Penyerta, dan Tipe Sri Endah Rahayuningsih Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr. Hasan Sadikin Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jantung 2.1.1. Embriogenesis sistem kardiovaskular 2.1.1.1.Ruang Jantung dan Arteri Besar Proses embriogenesis kardiovaskular merupakan rangkaian pembentukan organ jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung bawaan ( PJB ) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1 PJB merupakan kelainan
Lebih terperinciPENYAKIT KATUP JANTUNG
PENYAKIT KATUP JANTUNG DEFINISI Kelainan katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral adalah penyakit kelainan katup jantung yang menyebabkan terlambatnya aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri pada fase diastolik disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply
BAB I PENDAHULUAN Darah memerlukan oksigen untuk dapat berfungsi dengan baik. Kekurangan oksigen dalam darah bisa membuat tubuh mengalami masalah serius. Selain olahraga dan transfusi darah, nutrisi tertentu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Jantung Jantung terletak pada bagian mediastinum medialis dan sebagian jantung tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan jantung dibatasi oleh sternum dan juga iga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Patent duktus arteriosus (PDA) merupakan salah satu penyakit jantung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Patent duktus arteriosus (PDA) merupakan salah satu penyakit jantung bawaan yang sering dijumpai pada anak, yang disebabkan oleh kegagalan penutupan secara fisiologis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1 Insidens
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan ( PJB ) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1 Insidens
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 1921 dilakukan studi pertama dengan melakukan transplantasi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kontrasepsi Oral Pada tahun 1921 dilakukan studi pertama dengan melakukan transplantasi ovarium binatang percobaan yang sedang hamil kepada binatang lain dari spesies sama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek septum atrium (atrial septal defect) adalah defek bawaan dimana terdapat lubang pada sekat interatrial yang menghubungkan atrium kanan dan kiri sehingga aliran
Lebih terperinciPENGARUH PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK DAN NON SIANOTIK TERHADAP PERCEPATAN PERTUMBUHAN ANAK
TESIS PENGARUH PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK DAN NON SIANOTIK TERHADAP PERCEPATAN PERTUMBUHAN ANAK Oleh Dewi Awaliyah Ulfah S521508004 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017
Lebih terperinciWhat should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery
What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery Sri EndahRahayuningsih MD, PhD Pediatric Department HasanSadikin General Hospital Faculty of Medicine Padjadjaran
Lebih terperinciEditor : Yayan Akhyar Israr. Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.
Editor : Yayan Akhyar Israr Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2010 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk 0 DEFINISI Tetralogi Fallot (TOF) adalah penyakit jantung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh jaringan tubuh serta menarik darah kembali ke jantung. Ketidakmampuan jantung melakukan fungsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun fungsional dari pengisian atau pompa ventrikel (Yancy et al., 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis akibat kelainan struktural maupun fungsional dari pengisian atau pompa ventrikel (Yancy et al., 2013). Prevalensi gagal
Lebih terperinciCyanotic Congenital Heart Disease. Sri Endah Rahayuningsih. Dipresentasikan pada PIT V Ilmu Kesehatan Anak Solo 2013
Cyanotic Congenital Heart Disease Sri Endah Rahayuningsih Dipresentasikan pada PIT V Ilmu Kesehatan Anak Solo 2013 Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Hasan Sadikin/FK Universitas Padjadjaran Bandung I.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi ini terjadi perubahan struktur katup mitral yang menyebabkan gangguan pembukaan, sehingga aliran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan 2.1.1. Definisi Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan abnormalitas pada struktur maupun fungsi sirkulasi yang telah ada sejak lahir (Sani,
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id
MAKALAH PENDEKATAN DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN PENYAKIT JANTUNG SIANOSIS PADA NEONATUS Lisa Adhia Garina FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG DESEMBER 2013 1 Pendekatan Diagnosis Dan Penatalaksanaan
Lebih terperinciGambar 1. Anatomi jantung normal (A) dan jantung dengan ASD (B)
1. Definisi Defek Septum Atrium (DSA) merupakan keadaan dimana terjadi defek pada bagian septum antar atrium sehingga terjadi komunikasi langsung antara atrium kiri dan kanan.defek Septum Atrium dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah organ yang sangat vital bagi manusia, jantung merupakan pompa muskular yang menggerakan darah untuk membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN. ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi
5 BAB 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Definisi ALI ALI/ARDS adalah suatu keadaan yang menggambarkan reaksi inflamasi yang luas dan parah dari parenkim paru. 10 ALI/ARDS merupakan kumpulan gejala akibat inflamasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan 2.1.1. Definisi Penyakit jantung bawaan adalah penyakit dengan kelainan pada stuktur atau fungsi sirkulasi jantung yang telah ada saat lahir. Kelainan
Lebih terperinciTatalaksana Penyakit Jantung Bawaan
Sari Petunjuk Pediatri, Vol. Praktis 2, No. 3, Desember 2000 Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000: 155-162 Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Mulyadi M. Djer, Bambang Madiyono Penyakit jantung
Lebih terperinciPEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop
PERSIAPAN: 1. Stetoskop PEMERIKSAAN JANTUNG No. Persiapan 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur kepada pasien/ keluarga 3. Atur posisi pasien dengan berbaring senyaman mungkin dan jaga privacy pasien Pemeriksaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Jantung Bawaan 2.1.1 Pengertian Penyakit Jantung Bawaan Kelainan kongenital merupakan wujud semasa atau sebelum kelahiran atau semasa dalam kandungan dan termasuk di
Lebih terperinciDr RISTA D.SOETIKNO SpRad (K).Mkes
Gambaran Foto Toraks Pada Congenital Heart Disease Pendahuluan Dr RISTA D.SOETIKNO SpRad (K).Mkes Congenital Heart disease (CHD,cacat jantung bawan ) merupakan kelainan kongenital yang dapat terjadi mulai
Lebih terperinciGANGGUAN NAPAS PADA BAYI
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch) Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi BATASAN Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin menunjukkan satu atau
Lebih terperinciCARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR
CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi
Lebih terperinciCarolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE
Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Berat badan 2500-4000 gram. Panjang badan lahir 48-52 cm. Lingkar dada 30-35 cm. Lingkar kepala 33-35 cm. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subcutan cukup
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT ATRIAL SEPTAL DEFECT DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG, PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT ATRIAL SEPTAL DEFECT DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG, PERIODE 1 JANUARI 2007-31 DESEMBER 2009 Renaldy, 2010 Pembimbing I :dr. Sri Nadya Saanin M.Kes Pembimbing II :dr. Evi
Lebih terperinciASKEP BAYI DENGAN RDS
ASKEP BAYI DENGAN RDS Diposkan oleh...::::nurse::::... di 21:25 A. TEORI Adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tanda-tanda takipnue (>60 x/mnt), retraksi dada, sianosis
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dapat mengatasi lagi. Operasi jantung digunakan untuk menangani penyakit
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Operasi Jantung 2.1.1 Gambaran Umum Operasi Jantung Operasi jantung merupakan suatu tindakan untuk mengatasi gangguan pada jantung, ketika terapi medikamentosa dan terapi supotif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN...ii SURAT PERNYATAAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR SINGKATAN... xvii
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA JANTUNG BAWAAN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA JANTUNG BAWAAN Disusun Oleh : Dian Fitriyana 1610306075 PRODI PROFESI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2017 BAB I TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan 2.1.1. Definisi Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan jantung yang terjadi atau terdapat sejak janin dalam kandungan dan kelainan ini berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh kita karena berfungsi mengantarkan oksigen,nutrien,dan substansi lain ke jaringan dan membuang sisa metabolisme
Lebih terperinciHSA 1403 CVS and Hematology
HSA 1403 CVS and Hematology BAHAGIAN A: SOALAN OBJEKTIF [20 markah] Jawab SEMUA soalan di bawah dengan MEMBULATKAN jawapan yang betul pada kertas soalan. 1. Berikut adalah mengenai struktur jantung. A.
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DAN RUMAH SAKIT NON-PENDIDIKAN (Studi di RSUP Dr. Kariadi dan RS Panti Wilasa Dr Cipto) PROPOSAL PENELITIAN KARYA
Lebih terperinciPERBEDAAN PERKEMBANGAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK DAN NON-SIANOTIK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PERBEDAAN PERKEMBANGAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK DAN NON-SIANOTIK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa
Lebih terperinci6. Siklus peredaran darah besar meliputi... a. ventrikel kiri - nadi - seluruh tubuh - atrium kanan
1. Zat-zat berikut terlibat aktif dalam proses pembekuan darah, kecuali... a. vitamin K b. fibrinogen c. ion Ca d. hemoglobin e. protombin 2. Katup trikuspid pada jantung terletak di antara... a. Atrium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggalkan jantung (aorta dan arteri pulmonalis) saling tertukar posisi. 1,2 Pada kondisi
BAB I PENDAHULUAN Transposition of the great arteries (TGA) merupakan defek pada jantung yang muncul sejak lahir (kongenital) dimana kedua pembuluh darah utama yang membawa darah meninggalkan jantung (aorta
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER : PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUANG CEMPAKAA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER : PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DI RUANG CEMPAKAA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah mengetahui dan memahami asuhan keperawatan Tetralogi Of Fallot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tetralogi fallot (TF) merupakan penyakit jantung sianotik yang paling banyak ditemukan dimana tetralogi fallot menempati urutan keempat penyakit jantung bawaan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan jantung kongenital terbanyak. Kejadiannya sekitar 20-30 % dari kelainan jantung kongenital.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ( أ م ر ه ب ال غ ال له إ ن ح س ب ه ف ه و ال له ع ل ى ي ت و آل و م ن ي ح ت س ب ل ا ح ي ث م ن و ي ر ز ق ه اق د ر ش ي ء ل ك ل ال له ج ع ل ق د ) 3 : Thallaq QS ; At Dan
Lebih terperinciHIPERTENSI. adalah gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi diatas normal
Pengertian HIPERTENSI adalah gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi diatas normal Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya,
Lebih terperinciBAYI DARI IBU DIABETES
BAYI DARI IBU DIABETES DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FK USU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA 1 IBU DIABETES DENGAN KONTROL METABOLIK TIDAK ADEKUAT HIPERGLIKEMIA
Lebih terperinciSINDROM GANGGUAN PERNAFASAN
SINDROM GANGGUAN PERNAFASAN A. Pengertian Sindrom Gangguan Pernapasan Sindrom gangguan napas ataupun sering disebut sindrom gawat napas (Respiratory Distress Syndrome/RDS) adalah istilah yang digunakan
Lebih terperinciTANDA GEJALA DAN PROSES TERJADINYA GANGGUAN KARDIOVASKULER
TANDA GEJALA DAN PROSES TERJADINYA GANGGUAN KARDIOVASKULER Di susun oleh : 1. An Nafi Nurmanita 010115A010 2. Devi Nyandrasari 010115A029 3. Dina Purnama 010115A033 4. I Ketut Wisma J. 010115A053 5. Ika
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah serta tingkat kompleksitasnya. 2. penyakit jantung semakin meningkat. 3 Di Washington, Amerika Serikat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian secara umum dan merupakan penyebab tersering kematian pada kehamilan di negara berkembang. 1 Angka kejadian penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan hyaline
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit membran hialin (PMH) atau dikenal juga dengan hyaline membrane disease (HMD) adalah penyakit pernafasan akut yang diakibatkan oleh defisiensi surfaktan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prevalensi penyakit kardiovaskular yang meningkat setiap tahun menjadi masalah utama di negara berkembang dan negara maju (Adrogue and Madias, 2007). Berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup. Gagal jantung
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I
MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring
Lebih terperinciLBM 1 Bayiku Lahir Kecil
LBM 1 Bayiku Lahir Kecil STEP 1 1. Skor Ballard dan Dubowitz : penilaian dilakukan sebelum perawatan bayi, yang dinilai neurologisnya dan aktivitas fisik 2. Kurva lubschenko dan Nellhause : 3. Hyaline
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Viskositas darah didefinisikan sebagai kontribusi faktor reologik darah terhadap
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Viskositas Darah Viskositas darah didefinisikan sebagai kontribusi faktor reologik darah terhadap resistensi aliran darah. Viskositas darah tergantung beberapa faktor, dimana
Lebih terperinciDitulis oleh dr.h.m.edial Sanif,SpJP,FIHA Jumat, 27 Juni :41 - Terakhir Diperbaharui Senin, 07 September :12
Jantung bocor Kesannya mengerikan menakutkan, mungkin sebagian pembaca tidak ingin tahu lebih lanjut.. atau hanya membaca pendahuluan saja. Kemudian stop Namun penulis merasa berkewajiban untuk menulis
Lebih terperinciLAPORAN KASUS. Penatalaksanaan Anestesi Pasien Transposition of the Great Arteries pada Operasi Mouth Preparation
Jurnal Anestesi Perioperatif [JAP. 2014;2(2): 162 8] Penatalaksanaan Anestesi Pasien Transposition of the Great Arteries pada Operasi Mouth Preparation Abstrak Ade Aria Nugraha, Suwarman, Ardi Zulfariansyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure (CHF) menjadi yang terbesar. Bahkan dimasa yang akan datang penyakit ini diprediksi akan terus bertambah
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Photoplethysmograph merupakan salah satu metode penggunaan alat untuk memonitor keadaan saturasi oksigen dalam darah (arteri) pasien, untuk membantu pengkajian fisik
Lebih terperinci