Analisis Penetapan Jasa Servis Pada Bengkel Edie Arta Motor dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing Tahun 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Penetapan Jasa Servis Pada Bengkel Edie Arta Motor dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing Tahun 2015"

Transkripsi

1 Analisis Penetapan Jasa Servis Pada Bengkel Edie Arta Motor dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing Tahun 2015 Ketut Angga Prasetya Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor dalam tahun 2014, (2) perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor bila menggunakan metode time and material pricing, (3) perbandingan hasil perhitungan penetapan harga jual jasa servis antara metode time and material pricing dengan metode perhitungan harga jual pada Bengkel Edie Arta Motor. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah perusahaan Bengkel Edie Arta Motor, sedangkan objek penelitian yaitu penetapan harga jual jasa servis pada perusahaan Bengkel Edie Arta Motor dan penetapan harga jual jasa servis dengan menggunakan perhitungan metode time and material pricing. Data yang dikumpulkan dengan metode wawancara dan metode dokumentasi.teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) hasil perhitungan harga jual menggunakan metode time and material pricing lebih besar dari pada hasil perhitungan dengan metode perhitungan harga jual berdasarkan perusahaan, 2) hasil harga jual jasa servis menggunakan metode time and material pricing yaitu terdiri dari harga jual jasa servis bagian mekanik Rp 7.668,24 dan harga jual jasa servis bagian listrik Rp 6.426,14. Kata kunci : jasa servis, metode time and material pricing Abstract This study aims to determine (1) the calculation of the price-setting service services in Edie Arta Motor workshop in the year 2014, (2) the calculation of pricing sell service services in the Edie Arta Motor when using the method of time and material pricing, (3) Comparison of the results of the calculation of the price-setting service services between time and material pricing method with the method of calculation of selling prices in Edie Arta Workshop. This type of research is quantitative descriptive. The subjects were Edie Arta Motor Repair company, while the object of study is the calculation of pricing sell my services at company workshops Edie Arta Motor and pricing sell my services using the calculation method of time and material pricing. Technical data analysis used is quantitative descriptive analysis. The results show 1) the comparison of the selling price of service services between time and material pricing method with the method of calculation of selling prices in Edie Arta Motor Workshop has different results, where the results of the calculation of the sale price using time and material pricing method is greater than the results of the calculation the calculation method based on the selling price of the company, 2) the results of the selling price of the service fees using time and material pricing method, which consists of the selling price of the service fees of Rp mechanical parts and services sales price servicing electrical section Rp Keywords: service fees, time and material pricing methods

2 PENDAHULUAN Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Persaingan dalam dunia usaha sangatlah penting bagi kehidupan kita. Persaingan dunia usaha saat ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaannya. Umumnya ada tiga tujuan utama perusahaan di dalam menjalankan aktivitas produksinya, yaitu usaha mencapai laba yang maksimal, meningkatkan kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang serta tingkat pertumbuhan dan pasar yang lebih luas dari sebelumnya. Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa atau perdagangan sebelum menjalankan aktivitas-aktivitasnya memerlukan perencanaan yang akurat dan penetapan kebijakan-kebijakan yang tepat sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan optimal dan tujuan perusahaan dapat dicapai semaksimal mungkin. Jasa merupakan aktivitas, dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual kepada pelanggan sebagai penggunanya. Servis adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan, (Indah, 2011). Jasa servis merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan dari satu pihak kepada pihak lain, yang pada hakekatnya tidak terwujud dan memberikan kepuasan melalui pelayanan. Dalam bahasa Indonesia, service bisa diterjemahkan sebagai jasa, layanan, dan servis. Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Jasa merupakan aktivitas dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual kepada pelanggan atau customer sebagai penggunanya (Indah, 2011). Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2001:57) jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang pada dasarnya tidak terwujud dan menghasilkan perpindahan kepemilikan. Menurut Swastha (2000:25) pengertian jasa adalah barang yang tidak terwujud (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Sedangkan menurut Lovelock (2001:6), jasa juga merupakan aktivitas yang dapat menciptakan nilai bagi pelanggan. Baik Stanton maupun Kotler menyatakan jasa pada dasarnya merupakan suatu yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan (Kotler, Philip, 2000:428). Jasa bersifat abstrak, tidak dapat dipegang, tidak dapat disimpan, namun dapat dirasakan. Produk jasa adalah aktivitas atau manfaat yang oleh suatu badan usaha ditawarkan pada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas sesuatu (Kotler, Philip, 2000:430). Hansen dan Mowen mendefinisikan jasa sebagai tugas atau aktivitas yang dilakukan bagi seorang pelanggan atau aktivitas yang dijalankan oleh seorang pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi (Hansen, Mowen, 1997:33). Klasifikasi jasa berdasarkan wujudnya dan kepada jasa tersebut saling berkaitan adalah 1) Jasa yang berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan tubuh manusia (people processing). Kehadiran konsumen diperlukan dalam penyampaian jasa atau pelayanan ini agar konsumen dapat menerima keuuntungan yang diharapkan. Contoh : operasi, jasa transportasi, perawatan rambut. 2) Jasa yang berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan suatu benda atau makhluk hidup lain (possession processing). Dalam hal ini diperlukan kehadiran suatu benda atau makhluk lain yang berkaitan dengan jasa, tetapi

3 kehadiran konsumen tidak selalu diperlukan. Contoh : jasa pengiriman barang, bengkel mobil, pet care service. 3) Jasa yang tidak berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan pemikiran atau mental seseorang (mental stimulus processing). Dalam hal ini diperlukan pemikiran konsumen, tetapi kehadirannya secara fisik tidak hanya dapat berada di tempat dimana jasa tersebut disediakan tetapi juga ditempat lain (tempat tersebut dihubungkan oleh alat komunikasi dengan tempat jasa tersebut disediakan). Contoh : pendidikan, pertunjukan teater, pertunjukan olahraga. 4) Jasa yang tidak berwujud nyata yang berkaitan langsung dengan barang tidak berwujud (information processing). Kehadiran konsumen hanya dibutuhkan saat pertama kali mengajukan permohonan jasa tersebut, selanjutnya kehadiran konsumen tidak terlalu dibutuhkan. Contoh : jasa asuransi, jasa konsulat lewat online system, jasa investment banking. Jasa juga memiliki empat karakteristik, yaitu sebagai berikut (Lovelock, Patterson, Walker, 2001:24). 1) Intangibility, Jasa bersifat intangible, maksudnya tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi. 2) Inseparability, Barang biasanya diproduksi kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Suatu jasa tidak dapat dipisahkan dari pembeli jasa, meskipun pemberi jasa itu adalah orang atau mesin. 3) Variability, Jasa sifatnya sangat bervariasi artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis. Kualitas dari jasa tersebut tergantung dari siapa yang menyediakan jasa tersebut, kapan, di mana dan bagaimana jasa tersebut disediakan. 4) Perishability, Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, dan akan hilang berlalu begitu saja karena tidak dapat dipergunakan di waktu yang lain. Dalam memproduksi suatu jasa dapat menggunakan bantuan suatu produk fisik tetapi bisa juga tidak. Di samping itu juga jasa tidak mengakibatkan peralihan hak suatu barang secara fisik, jadi jika seseorang pemberi jasa menyampaikan jasanya kepada orang lain maka tidak ada peralihan hak milik secara fisik. Setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Berdasarkan beberapa definisi jasa tersebut, maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Saladin, 2003:51). 1) Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen 2) Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik 3) Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan 4) Terdapat interaksi anatar penyedia jasa dengan pengguna jasa. Service merupakan satu hal yang sangat penting dalam dunia bisnis karena service merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada pelanggan. Service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan (Indah, 2011). Sedangkan menurut Susanti (2013:45), service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan. Service menjadi salah satu pertimbangan seseorang untuk memutuskan membeli produk atau menggunakan jasa dari sebuah perusahaan. Service yang buruk bisa membuat pelanggan lari dan beralih ke perusahaan pesaing. Mengingat begitu pentingnya service bagi kelangsungan usaha, sudah selayaknya bila selalu menjaga service kepada pelanggan. Meskipun service sering kali memasukkan komponen tangibles yang penting, komponen ini bersama-sama dengan personel yang ahli menjadi kombinasi yang dominan dalam rangkaian value creation untuk penciptaan kinerja jasa. Berdasarkan pengertian jasa dan servis tersebut, maka dapat disimpulkan

4 bahwa jasa servis merupakan suatu proses yang ditawarkan dari satu pihak kepada pihak lain, yang pada hakekatnya tidak terwujud dan memberikan kepuasan pelanggan melalui pelayanan. Berkembang usaha-usaha di bidang perdagangan maupun jasa, maka perusahaan harus mampu mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasaan konsumen atau pelanggan sebagai prioritas pertama dalam mengarahkan kegiatan bisnis mereka. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dengan harga yang rendah untuk dapat tetap bertahan di pasar. Perusahaan berlomba untuk menghasilkan produk yang bermutu dengan harga yang rendah dengan berpedoman bahwa konsumen atau pelanggan hanya dibebani dengan biayabiaya untuk aktivitas penambahan nilai (value-added activities). Aktivitas bukan untuk penambah nilai (nonvalue-added activities) sebaiknya dihilangkan atau dikurangi di dalam biayabiaya yang menghasilkan produk atau jasa tersebut sehingga konsumen atau pelanggan hanya dibebani dengan biaya wajar. Persaingan yang semakin tajam, manajemen memerlukan informasi biaya penuh yang teliti, yang memperhitungkan secara cermat sumber daya yang dikorbankan terhadap produk yang dihasilkan, agar dapat menentukan harga jual di masa yang akan datang. Manajer memiliki tanggungjawab dalam penentuan harga jual untuk menetapkan harga jual produk atau jasa yang dapat memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian dan memberikan kemudahan. Salah satu metode menetapkan harga jual adalah metode time and material pricing. Metode time and material pricing yaitu metode yang menentukan tarif tertentu dari upah langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masing-masing. Tarif tersebut dijadikan satu, kemudian ditambah jumlah tertentu dari biaya tidak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan jasa dan perusahaan profesional (Susanti, 2013:30). Penentuan harga jual waktu dan bahan pada dasarnya merupakan cost-plus pricing. Harga jual ini ditentukan sebesar biaya penuh ditambah dengan laba yang diharapkan. Metode ini kebanyakan digunakan oleh perusahaan bengkel, mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh konsumen, sedangkan volume bahan yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa dihitung berdasarkan kuantitas bahan yang diserahkan jasa kepada konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan bahan yang dijual kepada konsumen. Dalam metode ini harga jual ditentukan dari upah langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masing-masing, tarif ini dijadikan satu ditambah jumlah tertentu dari biaya tak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini kebanyakan digunakan pada perusahaan-perusahaan jasa, seperti perusahaan servis kendaraan, notaris, konsultan dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa (Mulyadi, 2001:355). Menurut Mulyadi (2001:348) dalam proses penentuan harga jual ada metode yang bisa dilakukan, 1) Penentuan harga Jual Cost Type Contractadalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Dalam cost-type pricing harga jual yang dibebankan kepada pelanggan dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk, 2) Cost Plus Pricing, dalam keadaan normal, manager penentu harga jual memerlukan informasi biaya penuh yang akan datang sebagai dasar penentuan harga jual produk atau jasa. Metode penentuan harga jual normal sering disebut dengan istilah cost-plus

5 pricing, karena harga jual ditentukan dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu persentase markup (tambahan diatas jumlah biaya) yang dihitung dengan formula tertentu, dan 3) Time and Material Pricing, penentuan harga jual waktu dan bahan ini pada dasarnya merupakan cost plus pricing. Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh ditambah dengan laba yang diharapkan. Metode penentuan harga ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, motor, dok kapal dan lainnya yang menjual jasa reparasi bahan dan suku cadang. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani pelanggan, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh pelanggan. Sedangkan volume bahan dan suku cadang yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan dihitung berdasarkan kuantitas bahan dan suku cadang yang diberikan kepada pelanggan. Time Pricing ditentukan dengan menghitung biaya tenaga kerja langsung per jam ditambah dengan mark up per jam tenaga kerja langsung. Material Pricing ditentukan dengan menghitung harga pembelian bahan baku ditambah dengan mark up dari harga pembelian. Bebanbeban material ini biasanya ditentukan dengan persentase tertentu dari cost material. Menentukan time dan material tersebut maka dengan mudah perusahaan bisa menentukan harga jual suatu produk perusahaan. Metode time and material pricing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode time and material pricing yaitu perhitungan-perhitungannya lebih lengkap dan jelas, informasi biaya tersebut dapat digunakan oleh pihak manajemen, dan harga jual yang didapat lebih akurat. Metode ini juga memiliki kelemahan yaitu perhitungan menetapkan harga jualnya dibedakan menurut waktu dan bahan. Bila dilihat waktu dalam menentukan harga jual akan mengalami ketidakpastian dalam menghasilkan target laba, sedangkan bila dilihat dari bahan dalam menentukan harga jual harus ditentukan dengan persentase tertentu dari cost material. Edie Arta Motor merupakan bengkel yang menjual asesoris motor dan menyediakan layanan jasa servis motor. Bengkel Edie Arta Motor telah berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Lokasi Bengkel Edie Arta Motor di Banjar Dinas Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Singaraja. Perusahaan jasa ini mempekerjakan sepuluh orang pegawai, yang diantaranya yaitu empat orang pegawai dibagian penjualan, tiga orang pegawai dibagian mekanik mesin dan tiga orang pegawai di bagian listrik. Perusahaan jasa saat ini harus meningkatkan kualitas perusahaan terutama dalam melayani jasa dan penjualan barang dengan menetapkan harga jual yang akurat dan memperhitungkan biaya-biaya yang digunakan dalam perusahaan, supaya dapat menghasilkan laba yang diinginkan perusahaan. Selama ini pihak perusahaan dalam menentukan jasa servis menggunakan pertimbangan berdasarkan harga yang telah ditetapkan pada bulanbulan sebelumnya, kemudian harga tersebut disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi saat ini. Tahun 2009 laba yang didapat sebesar Rp ,00 dikarenakan barang yang dijual sedikit dan baru membuka bengkel. Sedangkan tahun 2010 laba diperoleh sebesar Rp ,00. Tahun berikutnya tepatnya tahun 2011 Bengkel Edie Arta Motor memperoleh keuntungan yang besar dibanding dua tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp ,00 dikarenakan konsumen puas pada pelayanan dan barang yang dijual lebih bervariasi. Begitu pula tahun 2012 dan tahun 2013 laba yang didapat meningkat lagi dengan laba Rp ,00 dan Rp ,00. Tahun 2012 dan 2013 laba yang didapat sangat jauh berbeda dibanding tiga tahun sebelumnya. Ini dikarenakan selain melayani pengeceran barang juga melayani grosir. Tahun 2014 laba yang dihasilkan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Laba kotor yang dihasilkan perusahaan pada tahun 2014 sebesar Rp ,00 laba tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu laba totalnya sebesar Rp ,00.

6 Hal ini laba yang didapatkan perusahaan belum maksimal, karena penetapan harga jual yang cukup rendah dan jasa servis yang menurun, serta faktor penurunan penjualan suku cadang juga mempengaruhi keuntungan perusahaan. Perusahaan dalam menetapkan harga jual tidak mempertimbangkan biaya-biaya yang terkait dalam suku cadang dan jasa servis. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dipandang perlu diadakan penelitian tentang analisis penetapan jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor dengan menggunakan metode time and material pricing tahun Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui penetapan jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor tahun 2014, penetapan jasa servis pada bengkel Edie Arta Motor bila menggunakan metode time and material pricing, dan perbedaan harga servis Bengkel Edie Arta Motor dengan penetapan harga servis menggunakan metode time and material pricing. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian dengan menganalisa data yang berupa angka-angka dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data apa adanya. Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau beberapa variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2004:36). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perhitungan harga jual jasa servis dengan menggunakan metode yang diterapkan dalam perusahaan kemudian akan dibandingkan dengan perhitungan penetapan harga jual jasa servis dengan metode time and material pricing. Penelitian difokuskan pada penetapan harga jual jasa servis. Dimana dalam penetapan harga jual dengan menggunakan metode time and material pricing perusahaan mendapatkan meningkatkan keuntungan atau laba yang sesuai diinginkan perusahaan serta bisa menutupi biaya-biaya yang terkait dengan kegiatan jasa servis. Lokasi penelitian dilakukan pada perusahaan Bengkel Edie Arta Motor yang merupakan perusahaan jasa yang menjual jasa servis. Perusahaan ini berlokasi di Br. Dinas Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Subjek penelitian ini adalah perusahaan Bengkel Edie Arta Motor, objek penelitian yaitu perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada perusahaan Bengkel Edie Arta Motor dan penetapan harga jual jasa servis dengan menggunakan perhitungan metode time and material pricing. Jenis data yang digunakan dalam adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, data tersebut seperti daftar harga jual jasa servis, data biaya langsung, biaya tidak langsung, data total anggaran aktiva jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur melalui tanya jawab langsung kepada pemilik perusahaan. Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi awal mengenai tentang berdirinya perusahaan, jumlah pegawai, dan perhitungan harga jual jasa diterapkan oleh perusahaan. Metode dokumentasi seperti data daftar harga jual jasa servis, data biaya langsung, biaya tidak langsung, data total anggaran aktiva jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor tahun Untuk memecahkan masalah yang ada, penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah perhitungan penetapan harga jual dengan metode time and material princing, menurut Mulyadi (2001:355). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Bengkel Edie Arta Motor dalam menetapkan harga jual jasa servis dengan menentukkan berdasarkan jasa servis yang diberikan kepada customer. Harga jual normal jasa servis didapatkan dari tiga bengkel yang terdapat di Desa Bungkulan. Bengkel tersebut dipilih karena berdekatan dengan Bengkel Edie Arta Motor dan

7 menjadi pesaingnnya. Adapun harga jual jasa servis yang telah ditetapkan perusahaan Bengkel Edie Arta Motor dengan menggunakan metode perhitungan harga jual berdasarkan perusahaan, yaitu (1) harga jual jasa servis bagian mekanik Rp 7.000,00 dan (2) harga jual jasa servis bagian listrik Rp 6.000,00. Langkah awal yang dilakukan dalam menghitungan penetapan harga jual dengan menggunakan metode time and material pricing yaitu mengidentifikasi biaya-biaya yang digunakan terkait dengan penjualan jasa servis. Dalam menghitung harga jual jasa servis menggunakan metode time and material pricing yang dilakukan yaitu mengidentifikasi biaya-biaya yang digunakan terkait dengan penjualan jasa servis, diantaranya sebagai berikut. (1) Biaya langsung, yang terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan (2) Biaya tidak langsung, yang terdiri dari biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya telepon, biaya air, biaya listrik, serta biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin,. Berikut data biaya langsung dan biaya tidak langsung jasa servis bengkel Edie Arta Motor tahun 2014 pada tabel 1. Tabel 1 Data Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Jasa Servis Bengkel Edie Arta Motor Tahun 2014 No. Uraian Biaya-Biaya Jumlah 1. Biaya Langsung BTK Langsung Rp ,00 2. Biaya Tidak Langsung Biaya Telepon Biaya Air Biaya Listrik Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Selain data biaya-biaya di atas dalam perhitungan metode time and material pricing memerlukan data lainnya yaitu sebagai berikut. (1) Tingkat kembalian investasi (ROI) yang diharapkan perusahaan sebesar 10% (2) Jumlah jam kerja tenaga kerja langsung selama setahun jam (6 orang x 300 hari x 8 jam kerja perhari = jam) (3) Total anggaran aktiva jasa servis Rp ,00 (4) Biaya tunjangan kesehatan selama setahun Rp ,00 (10 orang x Rp ,00 = Rp ,00) Tahap akhir adalah menghitung penetapan harga jual dengan menggunakan metode time and material pricing. Adapun tahap-tahap perhitungan yang dilakukan dalam perhitungan harga jual jasa servis. Perhitungan metode time and material pricing lebih jelas dan terperinci tentang biaya-biaya yang seharusnya digunakan dalam menghitung harga jual, dimana biaya-biaya yang berkontribusi dalam menentukan harga jual jasa servis diantaranya yaitu: biaya langsung, biaya tidak langsung, total anggaran aktiva jasa servis, dan persentase laba yang diinginkan perusahaan. Perusahaan menghitung harga jual jasa servis dengan menggunakan metode perhitungan berdasarkan perusahaan memiliki hasil perbandingan yang berbeda dengan perhitungan harga jual menggunakan metode time and material pricing. Adapun perbandingan hasil harga jual yang berbeda dari harga jual jasa servis menggunakan metode perhitungan harga jual berdasarkan perusahaan dengan metode time and material pricing dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Perbandingan Harga Jual Jasa Servis dengan Menggunakan Perhitungan Metode Perhitungan Harga Jual Perusahaan dan Metode Time and Material Pricing No. Jasa Servis Metode Perhitungan Perusahaan Harga Jual Metode Time and Material Pricing

8 1. Jasa Servis Bagian Mekanik Rp 7.000,00 Rp 7.668,24 2. Jasa Servis Bagian Listrik Rp 6.000,00 Rp 6.426,14 Hasil perhitungan harga jual jasa servis menggunakan metode time and material pricing pada tabel di atas terlihat bahwa harga jasa servis yang ditetapkan lebih besar daripada harga jual jasa servis yang ditetapkan dari perusahaan. Perhitungan harga jual jasa servis menggunakan metode time and material pricing ini dihitung melibatkan biaya-biaya yang terkait. Perbedaan harga jual jasa servis yang dihasilkan antara metode perhitungan harga jual dari perusahaan dengan metode time and material pricing disebabkan karena perusahaan dalam menghitung penetapan harga jual jasa servis tidak mengikutsertakan biaya-biaya, namun hanya membebankan pada biaya tenaga kerja langsung, akibatnya penetapan harga jual kurang akurat, sehingga tingkat keuntungan yang diinginkan perusahaan tidak tercapai sesuai diinginkan perusahaan. Pembahasan Bengkel Edie Arta Motor menerapkan perhitungan harga jual jasa servis dengan cara menghitung berdasarkan alokasi biaya tenaga kerja langsung dan tarif dibebankan kepada customer. Perusahaan dalam menghitung penetapan harga jual tidak melibatkan biaya-biaya yang terkait dalam bagian jasa servis. Metode time and material sangat tepat diterapkan pada perusahaan Bengkel Eddie Arta Motor. Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor dengan menggunakan metode metode time and material pricing, maka dapat dikemukankan hasil harga jual jasa servis, terdiri dari harga jual jasa servis bagian mekanik Rp 7.668,24 dan harga jual jasa servis bagian listrik Rp 6.426,14. Adanya perbedaan harga jual jasa servis yang dihasilkan antara metode perhitungan harga jual yang diterapkan perusahaan dengan metode time and material pricing, dimana hasil perhitungan harga jual jasa servis lebih besar dibandingkan hasil perhitungan harga jual jasa servis yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perhitungan metode time and material pricing lebih terperinci dan jelas, dimana dalam menghitung harga jual mengikutsertakan biaya-biaya yang ada, seperti biaya langsung, biaya tidak langsung, persentase laba yang diharapkan, total anggaran aktiva jasa servis, sedangkan perusahaan dalam menghitung penetapan harga jual jasa servis lebih kecil, karena tidak mengikutsertakan biaya-biaya yang terkait, namun dalam menghitung harga jual jasa servis hanya menentukan berdasarkan jasa servis yang diberikan kepada customer. Harga jual merupakan salah satu faktor penting di samping faktor-faktor lain yang harus diperhatikan dalam bisnis perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Menurut Mulyadi (2001:355) menyatakan bahwa salah satu metode menetapkan harga jual adalah metode time and material pricing. Dalam metode ini harga jual ditentukan dari upah langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masingmasing, tarif ini dijadikan satu ditambah jumlah tertentu dari biaya tak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini kebanyakan digunakan pada perusahaanperusahaan jasa, seperti perusahaan service kendaraan, notaris, konsultan dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan Dodi Triswanto (2007) dan penelitian yang dilakukan oleh Eva Susanti (2013), dengan metode time and material pricing yang menunjukkan bahwa perhitungan harga jual jasa servis dengan metode time and material pricing yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga jual dengan metode perhitungan harga jual yag diterapkan perusahaan sehingga menghasilkan harga jual yang lebih tinggi karena dalam menghitung harga jual mengikutsertakan

9 semua unsur biaya yang terkait dengan kegiatan jasa servis. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor menggunakan cara menghitung berdasarkan jasa servis yang diberikan kepada pelanggan. Perhitungan penetapan harga jual jasa servis pada Bengkel Edie Arta Motor bila menggunakan metode time and material pricing adalah mengidentifikasi biaya-biaya yang digunakan terkait dengan penjualan jasa servis, diantaranya yaitu: biaya langsung, biaya tidak langsung, tingkat ROI, tingkat keuntungan yang diinginkan perusahaan, jumlah jam tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta total anggaran aktiva jasa servis. Perbandingan hasil perhitungan penetapan harga jual jasa servis antara metode time and material pricing dengan metode perhitungan harga jual pada Bengkel Edie Arta Motor memiliki hasil yang berbeda. Jika menggunakan metode time and material pricing, maka harga jual jasa servis bagian mekanik yang sebelumya Rp , 00 menjadi Rp 7.668,24 dan harga jual jasa servis bagian listrik yang DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin Akuntansi Manajemen, Edisi I, Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Aliminsyah dan Padji Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Jakarta : Y.Rama Widya. Buchari, Alma Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alvabeta. Bungin, Burhan Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Prenada Media. sebelumya Rp , 00 menjadi Rp 6.426,14. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat diajukan beberapa saran-saran sebagai berikut. Bagi Bengkel Edie Arta Motor diharapkan dapat memperhitungkan dan mempertimbangkan biaya-biaya yang terjadi pada bagian jasa servis, sehingga dapat membantu dalam keputusan yang berhubungan dengan penentuan harga jual jasa servis. Harga jual jasa servis yang ditentukan berdasarkan metode time and material pricing lebih tinggi dari harga jual jasa servis yang ditentukan oleh perusahaan, hal ini selanjutnya diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk menaikkan harga jualnya agar dapat menjadi pemicu bagi para karyawan mekanik dan listrik untuk lebih meningkatkan kualitas kerjanya. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan metode time and material pricing sebagai dasar penetapan harga jual, agar hasil penelitian ini menjadi sumber referensi yang akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang metode time and material pricing dan juga dapat menghitung secara cermat dan diharapkan mampu menerapkannya pada perusahaan jasa yang lainnya. Hansen dan Mowen Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan Benyamin Molan, Jakarta : Salemba Empat. Indah Pengertian Service. Tersedia pada service.html (diakses tanggal 1 Februari 2015). Kotler, Philip Marketing Management: Tehnology, People, Strategy, second edition. USA: Prentice Hall International. Kotler, Philip dan Gary Armstrong Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

10 Lovelock, Christoper H, dkk Servis Marketing: Tehnology, People, Strategy, Second Edition. USA: Prentice Hall International. Lupiyoadi Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek). Edisi. Pertama. Depok : Penerbit Salemba Empat. Mulyadi Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Saladin, H. Djaslim Manajemen Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat. Supriyono, R.A Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : BFFE. Susanti, Eva Perhitungan Harga Jual Jasa Service Dengan Menggunakan Time And Material Pricing Method Pada Pt Intraco Penta, Tbk Cabang Samarinda. Fakultas Ekonomi, Universitas Mulawarman. Tersedia pada asusanti/2013/12/07/jurnal-akuntansi/ (diakses tanggal 30 Januari 2015). Swastha, Basu Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan. Modern. Jakarta : Liberty Manajemen Penjualan. Yogyakarta : Penerbit BPFI. Triswanto, Dodi Penerapan Metode Time and Material Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Servis Pada UD. Merpati Motor Probolinggo. Jurusan Manajemen, Universitas Brawijaya. Tersedia pada (diakses tanggal 30 Januari 2015).

Abstrak

Abstrak Analisis Penetapan Harga Jual Jasa Service dan Suku Cadang Pada Bengkel Bali Surya Motor dengan Menggunakan Metode Time and Material Pricing Tahun 2013 Ni Made Evarina Ariesta1, Anjuman Zukhri1, Luh Indrayani2

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi. BAB II PENENTUAN HARGA JUAL 2.1 Jasa 2.1.1 Pengertian Jasa M enurut Kotler (2000:428), jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini dimana perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini dimana perkembangan teknologi dan ekonomi berkembang dengan cepat, persaingan yang terjadi antar perusahaan pun menjadi semakin

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL JASA PENGECATAN PADA BENGKEL AUTO MOBILINDO YOGYAKARTA MENGUNAKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Desti Martha Christina

PENENTUAN HARGA JUAL JASA PENGECATAN PADA BENGKEL AUTO MOBILINDO YOGYAKARTA MENGUNAKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Desti Martha Christina PENENTUAN HARGA JUAL JASA PENGECATAN PADA BENGKEL AUTO MOBILINDO YOGYAKARTA MENGUNAKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Desti Martha Christina Pembimbing Anastasia Susty A Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

TRI WULANDARI Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif

TRI WULANDARI Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif TIME AND MATERIAL PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL SERVICE DAN SUKU CADANG PADA PT SURYA TIMUR SAKTI JATIM DI SAMARINDA TRI WULANDARI Triwulandari0707@yahoo.com Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Menurut Supriyono (1992; 8) memberikan pengertian akuntansi manajemen sebagai berikut : Akuntansi manajemen adalah proses

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. Rina Hasyim Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA Putu Lina Mariani1, Made Ary Meitriana1, Anjuman Zukhri2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi mendorong mereka untuk meningkatkan prestise, salah

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi mendorong mereka untuk meningkatkan prestise, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini penggunaan mobil sudah merupakan konsumsi umum. Mobil bukan lagi dipandang sebagai barang istimewa, ini dapat dilihat dari tingkat kepadatan lalu

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim²

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim² ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA I Ketut Patra¹ Agus Salim² No. HP 081355106244¹ ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO Irvana Marina Kondoy, Ventje Ilat, Winston Pontoh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING Yuli Ernie Riswandari Dosen Universitas Bunda Mulia e-mail : eriswandari@bundamulia.ac.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit di Indonesia. Keragaman budaya, kekayaan potensi alam, dan keramah-tamahan masyarakatnya dapat

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM

Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: 1693-7600 Edisi 12 Juli 2013 ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI Artikel Skripsi ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda

Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda Arry Yudistia ( Arry.yudistia_10@yahoo.com ) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (2): 192-201 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan konsumen sebagai prioritas pertama

Lebih terperinci

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV. PYRAMID Oleh: Nienik H Samsul Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. email:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Kualitas Automatic Power Back Up (APB) Terhadap Profitabilitas Pada PT Altcomindo Teknik Nusantara Bandung.

Pengaruh Biaya Kualitas Automatic Power Back Up (APB) Terhadap Profitabilitas Pada PT Altcomindo Teknik Nusantara Bandung. Pengaruh Biaya Kualitas Automatic Power Back Up (APB) Terhadap Profitabilitas Pada PT Altcomindo Teknik Nusantara Bandung. Oleh Elly Rusmalia Husen ABSTRAK P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkem

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KUALITAS PELAYANAN PADA PT SUMBERPRIMA EKABAHARI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KUALITAS PELAYANAN PADA PT SUMBERPRIMA EKABAHARI DI PONTIANAK KUALITAS PELAYANAN PADA PT SUMBERPRIMA EKABAHARI DI PONTIANAK Suryanto Tiono Email: Suryanto743@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang PENGGUNAAN FULL COSTING METHOD UNTUK MENERAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTUAN HARGA JUAL ALMARI UKIR ( Studi Kasus : Meubel Ukir Sido Katon Banyumanik ) TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan berdasarkan pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat berguna bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) A. Pengertian Activity Based Costing ( ABC ) Sebelum mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Activity Based Costing (ABC), telebih dahulu

Lebih terperinci

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban

Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Variabel dan Biaya Tetap Konsep biaya merupakan salah satu hal yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya menurut Supriyono (2000:16) adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 106 responden nasabah Produk Tabungan Bank Mandiri di Surabaya dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP Muh. Alam Nasyrah Hanafi STIM YAPIM MAROS email: muh.alamnasyrah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

SITI JAZILAH

SITI JAZILAH ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING) PADA UKM BATIK SARI KENONGO SIDOARJO ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi Salah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS DENGAN MENERAPKAN COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN ROTI LEZZAT JOMBANG.

KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS DENGAN MENERAPKAN COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN ROTI LEZZAT JOMBANG. KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS DENGAN MENERAPKAN COST PLUS PRICING PADA PERUSAHAAN ROTI LEZZAT JOMBANG Oleh : Agus Athori Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email :

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN TABUNGAN PADA PD. BPR BANK DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN TABUNGAN PADA PD. BPR BANK DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN TABUNGAN PADA PD. BPR BANK DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR 1) Alvina Novita Dewi 1), PW. Agung 2) Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL Oleh : Andre Henri Slat Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam ratulangi Manado email: andre_hs@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2001 : 7), mendefinisikan. dengan orang lain. Stanton dalam Basu Swastha (2002 : 10),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2001 : 7), mendefinisikan. dengan orang lain. Stanton dalam Basu Swastha (2002 : 10), BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemasaran Menurut Philip Kotler dan Armstrong (2001 : 7), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses social dan manajerial yang membuat individu

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda Suprianto (prie_style@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Anis Rachma Utary (anis_utary@ymail.com)

Lebih terperinci

STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA BISNIS JASA VIDEO STAGGER MEDIA

STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA BISNIS JASA VIDEO STAGGER MEDIA Volume 2, Nomor 1, April 2017 STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA BISNIS JASA VIDEO STAGGER MEDIA Henry Prayogo International Business Management, Universitas Ciputra E-mail: henryprayogo@hotmail.com Abstract:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia Djogdja, maka penulis membuat kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi berkembang dengan sangat cepat. Dengan perkembangan yang cepat ini dipermudah untuk mendapatkannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

Lebih terperinci

Pengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL

Pengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengantar Setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda. Dalam penentuan harga jual, ada perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT SURYA SETIA SEJAHTERA PALU

ANALISIS HUBUNGAN BIAYA PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT SURYA SETIA SEJAHTERA PALU ANALISIS HUBUNGAN BIAYA PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT SURYA SETIA SEJAHTERA PALU RILFAN KASI RANTETA DUNG STIM Lasharan Jaya Makassar email: rilfan_krd@yahoo.co.id Abstrak Tujuan diadakannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)

PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman) PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman) Oleh: Hilda Waringga Pastarina H.P Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK TIPE SCOOPY DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL PADA PT. MERTHA BUANA MOTOR TAHUN 2015

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK TIPE SCOOPY DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL PADA PT. MERTHA BUANA MOTOR TAHUN 2015 ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR MATIK TIPE SCOOPY DENGAN METODE KUADRAT TERKECIL PADA PT. MERTHA BUANA MOTOR TAHUN 2015 Made A. A. D. Kusuma Anggraeni Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya dalam arti sempit dapat diartikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya dalam arti sempit dapat diartikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pengertian Biaya Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi biaya. Definisi biaya menurut Bastian Bustami

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sebagai salah satu ilmu terapan mempunyai dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Salah satu yang

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01 PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA 21209048 / 3EB01 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan berbagai macam

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) Cory Caroline R.M Edy Yulianto Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kini industri mobil sudah sangat maju, terlihat dari banyaknya pengguna mobil baik itu digunakan oleh individu, perusahaan, organisasi, sampai pemerintah. Perusahaan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru) 20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dunia persaingan yang semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya yang dilakukan secara

Lebih terperinci

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi Bab1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi manajemen, menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, pertumbuhan bisnis di sektor industri jasa sangat cepat perkembangannya. Hal ini disebabkan karena semakin besarnya populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman ini,sebagai suatu entitas/pihak manajemen di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Menurut Kotler dalam Nasution (2004:6) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan di dalam dunia usaha berkembang sangat pesat dan terdapat persaingan untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Dengan adanya

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN PERTEMUAN KE-3 KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 3.1. Mahasiswa mengetahui tentang pembebanan biaya. 3.2. Mahasiswa mengetahui tentang harga pokok produk, dan jasa. 3.3. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Service Quality (Kualitas Pelayanan) 2.1.1.1 Pengertian Quality (Kualitas) Menurut Yamit (2004) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA Rahmawati¹ Fitriani Surya² No. HP 0813555428082¹ ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama

STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 1, April 2005 : 59 66 STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama Oleh : Jan Horas V. Purba Dosen pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia bisnis menuju era pasar bebas, membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terutama dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menyebabkan banyak

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menyebabkan banyak BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menyebabkan banyak perusahaan menetapkan strategi pemasarannya yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA 12 BAB II PENENTUAN BIAYA JASA 2.1. Jasa Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakn barang dan jasa bagi masyarakat, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS METODE COST PLUS PRICING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT. SURYA ZIG ZAG KEDIRI

JURNAL ANALISIS METODE COST PLUS PRICING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT. SURYA ZIG ZAG KEDIRI JURNAL ANALISIS METODE COST PLUS PRICING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT. SURYA ZIG ZAG KEDIRI THE ANALYSIS OF COST PLUS PRICING METHOD FOR DECIDE PRODUCT SELLING PRICE ON PT. SURYA ZIG ZAG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

METODE PENETAPAN HARGA JUAL ( PRICING METHOD )

METODE PENETAPAN HARGA JUAL ( PRICING METHOD ) METODE PENETAPAN HARGA JUAL ( PRICING METHOD ) A. Pendahuluan. Menetapkan harga jual atas produksi yang dihasilkan merupakan pekerjaan yang tidak boleh diabaikan, karena kesalahan didalam menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Pokok Produk 1. Pengertian Harga Pokok Produk Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN Sari Widianingsih Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2009 Abstrak Di ketahui bersama bahwa pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Asniwati STIMI YAPMI Makassar Email : asniwati8709@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Pengklasifikasian Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2007:8), Pengertian biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

Lebih terperinci

SALURAN DISTRIBUSI MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK

SALURAN DISTRIBUSI MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK SALURAN DISTRIBUSI MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK Dartu Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Kunci keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya ditandai oleh keahliannya di bidang distribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup 14 BAB II PENENTUAN HARGA JUAL Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi

Jurnal Sistem Informasi Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika Sistem dan Aplikasi Penentuan Harga Jual Berdasarkan Biaya Total Pada CV. Terbit Terang Prasetyo Budi Jatmiko 1) Arifin Puji

Lebih terperinci