PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA
|
|
- Bambang Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA Putu Lina Mariani1, Made Ary Meitriana1, Anjuman Zukhri2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perhitungan harga pokok produksi dalam menetukan harga jual produk dupa yang dilakukan oleh UD Ganesha, (2) perhitungan harga pokok produksi dalam menetukan harga jual dengan penerapan metode full costing pada UD Ganesha, dan (3) perbandingan perhitungan harga pokok produksi dalam menetukan harga jual antara metode full costing dengan perhitungan harga pokok produksi pada UD Ganesha. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Perhitungan harga pokok produksi dupa pada UD Ganesha hanya membebankan biaya bahan baku sebesar Rp ,00, biaya tenaga kerja Rp ,00 dan perusahaan belum menghitung seluruh biaya overhead pabrik sehingga biaya overhead pabrik sebesar Rp ,00. Harga pokok produksi dupa Rp ,00, harga pokok produksi dupa satu karung yang berisi 40 kg dupa Rp ,40 dan harga jual Rp ,00, (2) harga pokok produksi dengan metode full costing yang sudah memperhitungkan semua unsur biaya yang terkait dengan proses produksi, sehingga harga pokok produksi dupa Rp ,34, harga pokok produksi dengan metode full costing satu karung yang berisi 40 kg dupa Rp ,60 dan harga jual Rp ,00, (3) selisih harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 1.517,20 per satu karung dupa, selisih harga jual antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp1.900,00. Kata kunci: harga pokok produksi, harga jual, metode full costing Abstract The research aims to find out (1) the calculation of production main cost in determining the sale price of incense product that done by UD. Ganesha, (2) the calculation of production main cost in determining the sale price by implementing full costing method at Ganesha, and (3) the comparison of calculation of production main cost in determining the sale price between full costing method and the calculation of production main cost at UD. Ganesha. The study belonged to quantitative descriptive research type. The data collected through documentation, analyzed by descriptive analytical technique and quantitative approach. The research showed that (1) The calculation of the cost of production at UD Ganesha incense only charge Rp ,00 of raw materials, labor costs Rp ,00 and the company has not enumerate all factory overhead costs so that manufacturing overhead Rp , 00. Cost of production of Rp ,00 incense, incense production cost of one bag containing 40 kg of incense Rp ,40 and Rp ,00 selling price, (2) the cost of production with a full costing method which already takes into account all elements of cost associated with the production process, so that the production cost of Rp ,34 incense, the cost of production with a full costing method sacks containing 40 kg of incense Rp ,60 and Rp ,00 selling price, (3) the difference of production main cost between the calculation of full costing method and calculation of company was about Rp ,20 for one bag of incense, the difference of sale price between the calculation of full costing and calculation of company was Rp1.900,00. Keywords: production main cost and sale price, full costing method
2 PENDAHULUAN Perusahaan yang menghasilkan suatu produk dalam proses produksinya memerlukan informasi mengenai berapa besar jumlah biaya yang digunakan dalam menghasilkan produk dan sekaligus diharapkan dapat menghitung biaya-biaya yang diperlukan seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik untuk dapat menetukan harga pokok penjualan yang tepat terhadap produk yang dihasilkan. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi persaingan yang ada, sehingga jika perhitungan biaya produksi dilakukan dengan tepat maka akan diperoleh biaya produksi yang tepat. Menurut Mulyadi (2005:16), dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum. Berkaitan dengan kegiatan proses produksi, perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk dapat mendayagunakan segenap sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan sebanding dengan bahanbahan dan jasa-jasa yang diolah menjadi produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan atau mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk karena bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga yang berlaku di pasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu penyerahan yang tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan harga jual produk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Witjaksono (2012:5), hal terpenting dari penerapan metode pengukuran biaya yang makin akurat, adalah semakin terbukanya wawasan untuk melakukan peningkatan (improvement) dalam proses produksi barang dan jasa agar semakin efisien dan efektif. Biayabiaya ini agar lebih efektif, maka yang dicatat haruslah yang benar-benar dibebankan karena pengalokasian biaya produksi merupakan suatu proses yang penting dan berpengaruh terhadap penentuan harga pokok produksi. Penentuan harga pokok produksi akan berguna terhadap harga jual dan dalam menentukan harga jual terlebih dahulu harus diketahui harga pokok dari pembuatan produknya dan berapa biaya produksi yang dikeluarkan, sehingga produk tersebut dapat bersaing dengan produk lain dipasaran. Pihak manajemen selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan serta mempercepat perkembangan perusahaan. Menurut Hansen dan Mowen (2001:633), harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Seorang pelanggan atau konsumen seringkali mempertimbangkan harga dalam membuat keputusan apakah ia akan membeli suatu produk atau tidak. Walaupun tidak jarang juga kualitas lebih diunggulkan daripada harga, namun tidak dapat dipungkiri bahwa harga sangat berperan dalam proses pembuatan keputusan pembelian barang konsumen. Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat mengakibatkan kesalahan dalam penentuan harga jual pada suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah serta juga menimbulkan kesalahan dalam penentuan nilai persedian produk selesai dan produk dalam proses. Menurut Stanton (1993:316), harga jual yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan produk yang ditawarkan
3 perusahaan akan sulit bersaing dengan produk sejenis yang ada di pasar, sebaliknya jika harga jual produk terlalu rendah akan mangakibatkan laba yang diperoleh perusahaan rendah pula. Hal tersebut dapat diatasi dengan penentuan harga pokok produksi dan menetukan harga jual yang tepat. Harga pokok merupakan faktor terpenting dalam pertimbangan untuk menentukanharga jual suatu produk yang nantinya diharapkan akan mendatangkan laba bagiperusahaan. Salah satu metode yang digunakan dalam menghitung biaya produksi tersebut ialah metode harga pokok penuh (full costing method). Menurut Mulyadi (2005:17), Full Costing Method, merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Kos produk yang dihitung melalui pendekatan full costing terdiri dari unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap). Perhitungan harga pokok produksi mempunyai peran yang sangat penting dalam penyajian informasi ringkas dan sistematis kepada pemakai laporan.metode full costing memperhitungkan biaya tetap karena biaya ini dianggap melekat pada harga pokok persediaan baik barang jadi maupun persediaan barang dalam proses yang belum terjual dan dianggap harga pokok penjualan jika produk tersebut sudah habis dijual. Dengan demikian maka perusahaan akan memperoleh biaya yang akurat serta dapat menetapkan harga jual yang lebih kompetitif. UD Ganesha merupakan usaha yang bergerak di bidang produksi dupa yang berlokasi di Jalan Satria Dharma, Gang Cendana Desa Tukadmungga, Kabupaten Buleleng. Dalam kegiatan operasionalnya ditahun 2013 perusahaan memproduksi dupa sebanyak kg dupa dengan memperkerjakan 10 orang karyawan. Harga pokok produksi pada 2013 sebesar Rp dengan rincian biaya bahan baku Rp ,00, biaya tenaga kerja Rp ,00, biaya overhead pabrik variabel Rp ,00 dan biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp ,00, harga pokok untuk 1 kg dupa sebesar Rp 5.850,00, harga jual untuk 1 kg dupa Rp 7.000,00, dan laba yang diharapkan dari total biaya produksi sebesar 20%. UD Ganesha di dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan belum sepenuhnya menghitung biaya overhead pabrik yang diperlukan dalam proses produksi dupa seperti biaya penyusutan mesin di pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, selain itu biaya listrik, air, telepon di pabrik dan di toko perhitungannya tidak dimasukkan ke laporan harga pokok produksi melainkan dibawa ke laporan laba/rugi,sehingga harga pokok produksi yang dihasilkan menjadi terlalu rendah dan akan berdampak terhadap harga jual produk. Dalam penyajian laporan keuangan perusahaan harus menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku danbelum sepenuhnya menghitung biaya overhead pabrik yang diperlukan dalam proses produksi dupa sehingga laporan harga pokok produksi yang disajikan oleh perusahaan menjadi tidak wajar dan harga jual yang ditetapkan menjadi tidak sesuai dan akan berdampak terhadap laba perusahaan. Munculnya masalah tersebut, untuk mengetahui seluruh biaya yang dikeluarkan untuk produksi dupa maka perlu diterapkan metode full costing untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi dan penetapan harga jual. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mencoba untuk menerapkan metode full costing. Adapun judul yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah Penerapan Metode Full Costing Sebagai Dasar Perhitungan Harga Pokok Produksi dalam Menentukan Harga Jual Produk Dupa Pada UD Ganesha. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dikumpulkan berupa cacatan harga pokok produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Data yang diharapkan dapat membantu UD Ganesha dalam menghitung harga pokok
4 produksi dalam menentukan harga jual produk dupa yang tepat dan sesuai dengan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi dengan menggunakan metode full costing, sehingga akan terlihat perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh UD Ganesha dan perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah di UD Ganesha, Jalan Satria Dharma, Gang Cendana Desa Tukadmungga, Kabupaten Buleleng. Subjek dalam penelitian ini adalah UD Ganesha, sedangkan objek dari penelitian ini adalah penerapan metode full costing. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kuantitatif yang berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari pemilik usaha yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas seperti perhitungan harga pokok produksi. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa angka-angka dalam laporan harga pokok produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik pada UD Ganesha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan menghitung secara matematis dalam menentukan harga pokok produksi dalam menetukan harga jual dengan perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan dan dengan metode full costing. Adapun unsur biaya produksi yang digunakan dalam perhitungan metode full costing adalah sebagai berikut. Biaya bahan baku xx Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik variabel xx Biaya overhead pabrik tetap xx Harga pokok produk xx + (Mulyadi, 2005:17) Hasil analisis perhitungan harga pokok produksi akan terdapat perbandingan dari dua metode yang berbeda antara perhitungan harga pokok produksi dalam menetukan harga jual yang digunakan oleh perusahaan dan dengan penerapan metode full costing. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pada tahun 2013 UD Ganesha memproduksi dupa sebanyak Kg dan biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi dupa sebesar Rp ,00. Adapun rincian untuk biaya bahan baku pembuatan dupa pada bulan Januari sebesar Rp ,00, bulan Februari sebesar Rp ,00, bulan Maret sebesar Rp ,00, bulan April sebesar Rp ,00, bulan Mei sebesar Rp ,00, pada bulan Juni sebesar Rp ,00, pada bulan Juli sebesar Rp ,00, bulan Agustus sebesar Rp ,00, bulan September sebesar Rp ,00, bulan Oktober sebesar Rp ,00, pada bulan November sebesar Rp ,00, dan pada bulan Desember sebesar Rp ,00. Bahan baku untuk memproduksi dupa terdiri dari serbuk lengket putih, serbuk jadi, serbuk batok, serbuk kasaran gergaji, stik dan sumba. UD Ganesha memiki 10 orang tenaga kerja yang bekerja untuk memproduksi dupa dan sistem pemberian upah sebesar Rp 1.000,00 per satu kilogram dupa yang mereka kerjakan, dalam satu hari 10 tenaga kerja tersebut mampu menghasilkan 400 kg dupa sehingga masing-masing tenaga kerja mampu menghasilkan 40 kg dupa dengan penghasilan Rp ,00. Biaya tenaga kerja pada tahun 2013 sebesar Rp ,00 dengan rincian bulan Januari sebesar Rp ,00, bulan Februari sebesar Rp ,00, bulan Maret sebesar Rp ,00, bulan April sebesar Rp ,00, bulan Mei sebesar Rp ,00, pada bulan Juni sebesar Rp ,00, pada bulan Juli sebesar Rp ,00, pada bulan Agustus sebesar Rp ,00, pada bulan September Rp ,00, pada bulan Oktober Rp ,00, pada bulan November Rp ,00 dan pada bulan Desember Rp ,00. Biaya overhead pabrik pada UD Ganesha terdiri dari biaya overhead pabrik
5 variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Biaya overhead pabrik variabel selama satu tahun yang dikeluarkan oleh UD Ganesha sebesar Rp ,00 dengan rincian biaya sebagai berikut. Pada bulan Januari Rp ,00, bulan Februari Rp ,00, bulan Maret Rp ,00, bulan April Rp ,00, bulan Mei Rp ,00, bulan Juni Rp ,00, bulan Juli Rp ,00, bulan Agustus Rp ,00, bulan September Rp ,00, bulan Oktober Rp ,00, bulan November Rp ,00 dan bulan Desember Rp ,00. Biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut. Timbangan besar yang jumlahnya 4 buah dengan beban penyusutannya per tahun sebesar Rp ,00, timbangan kecil yang jumlahnya 3 buah dengan beban penyusutannya per tahun sebesar Rp ,00, bambu yang jumlahnya 50 batang dengan beban penyusutannya per tahun sebesar ,00, batako yang jumlahnya lima puluh buah dengan beban penyusutannya per tahun sebesar Rp ,00, bangunan pabrik dan toko yang jumlahnya satu unit dengan beban penyusutannya sebesar Rp ,00, Perhitungan harga pokok produksi dupa pada UD Ganesha hanya membebankan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan perusahaan belum memasukkan seluruh biaya overhead pabrik. Harga Pokok Produksi pada UD Ganesha Tahun 2013 sebesar Rp , 00, dengan jumlah produksi kg dupa sehingga harga pokok produksi satu kilogram dupa Rp 5.845,76 dapat dilihat pada tabel 1 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 1 Harga Pokok Produksi Keterangan Total Biaya Biaya bahan baku Rp ,00 Biaya tenaga kerja langsung Rp ,00 Biaya overhead pabrik variabel Rp ,00 Biaya overhead pabrik tetap Rp ,00 Jumlah total Rp ,00 Harga Pokok Produksi Rp 5.845,76 Harga Pokok Produksi per satu kilogram dupa pada UD Ganesha sebesar Rp 5.845,76. UD Ganesha menjual satu karung dupa dengan isi 40 kg dupa, satu karung dupa berisi 40 kg dupa dengan harga pokok produksi sebesar Rp ,40. Laba yang diharapkan dari harga pokok produksi sebesar 20 % sehingga satu karung dupa berisi 40 kg dupa dijual dengan harga Rp ,48 dibulatkan menjadi Rp ,00 dengan harga satu kilo sebesar Rp 7.014,912. Jadi laba yang didapat per satu karung dupa yang berisi 40 kg dupa sebesar Rp ,60. Harga pokok produksi yang dihitung melalui pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap). Biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh UD Ganesha untuk memproduksi dupa Rp ,00. Adapun rincian untuk biaya bahan baku sebagai berikut. Pada bulan Januari sebesar Rp ,00, pada bulan Februari sebesar Rp ,00, pada bulan Maret sebesar Rp ,00, bulan April sebesar Rp ,00, pada bulan Mei sebesar Rp ,00, pada bulan Juni sebesar Rp ,00, pada bulan Juli sebesar Rp ,00, bulan Agustus sebesar Rp ,00, bulan September Rp ,00, bulan Oktober Rp ,00, pada bulan November Rp ,00 dan pada bulan Desember Rp ,00.Bahan baku untuk memproduksi dupa terdiri dari serbuk lengket putih, serbuk jadi, serbuk batok, serbuk kasaran gergaji, stik dan
6 sumba. Biaya tenaga kerja pada tahun 2013 sebesar Rp ,00 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 10 orang dan sistem gaji diberikan upah sebesar Rp 1.000,00 tiap satu kilogram dupa yang dihasilkan. Rincian biaya tenaga kerja per bulan adalah sebagai berikut, pada bulan Januari Rp ,00, Februari Rp ,00, Maret Rp ,00, bulan April Rp ,00, bulan Mei Rp ,00, Juni Rp ,00, Juli Rp ,00, bulan Agustus Rp ,00, September Rp ,00, Oktober Rp ,00, November Rp ,00 dan bulan Desember Rp ,00. Biaya overhead pabrik tahun 2013 pada UD Ganesha dengan menghitung semua unsur biaya yang dikeluarkan karena terdapat biaya yang sebelumnya tidak diperhitungkan oleh UD Ganesha seperti biaya penyusutan mesin di pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, selain itu biaya listrik, air, telepon di pabrik dan di toko perhitungannya tidak dimasukkan ke laporan harga pokok produksi melainkan dibawa ke laporan laba/rugi, sehingga biaya overhead pabrik untuk menunjang proses produksi dengan perhitungan menggunakan metode full costing sebesar Rp ,34, karena terdapat dua biaya overhead pabrik maka biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp ,00 ditambahkan dengan biaya overhead varibel tetap Rp Rincian biaya overhead pabrik variabel sebagai berikut, pada bulan Januari sebesar Rp ,00, pada bulan Februari sebesar Rp ,00, pada bulan Maret sebesar Rp ,00, bulan April sebesar Rp ,00, bulan Mei sebesar Rp ,00, pada bulan Juni sebesar Rp ,00, pada bulan Juli sebesar Rp ,00, pada bulan Agustus sebesar Rp ,00, pada bulan September sebesar Rp ,00, bulan Oktober sebesar Rp ,00, bulan November sebesar Rp ,00 dan bulan Desember sebesar Rp ,00. Biaya overhead pabrik tetap Rp 432,000,00 ditambahkan dengan penyusutan aktiva tetap sebesar Rp ,34 sehingga total biaya overhead pabrik tetap Rp , dengan rincian biaya sebagai berikut bulan Januari sebesar Rp ,00, bulan Februari sebesar Rp ,00, bulan Maret sebesar Rp ,00, bulan April sebesar Rp ,00, bulan Mei sebesar Rp ,00, bulan Juni sebesar Rp ,00 bulan Juli sebesar Rp ,00 bulan Agustus sebesar Rp ,00, bulan September Rp ,00 bulan Oktober Rp ,00 bulan November Rp ,00 dan bulan Desember Rp ,00 serta rincian untuk penyusutan aktiva tetap adalah sebagai berikut, timbangan besar yang jumlahnya empat buah dengan beban penyusutannya per tahun sebesar Rp ,00, timbangan kecil yang jumlahnya tiga buah dengan beban penyusutannya per tahun sebesar Rp ,00, bambu yang jumlahnya lima puluh batang dengan beban penyusutannya per tahun sebesar ,00, batako yang jumlahnya lima puluh buah dengan beban penyusutannya per tahun sebesar Rp ,00, bangunan pabrik dan toko yang jumlahnya satu unit dengan beban penyusutannya sebesar Rp ,00, mesin disel yang jumlahnya 1 buah dengan beban penyusutan per tahun sebesar Rp ,67 serta mesin kompresor yang jumlahnya satu buah dengan beban penyusutan per tahun sebesar ,67. Harga pokok produksi pada UD Ganesha tahun 2013 dengan perhitungan menggunakan metode full costing tahun 2013 sebesar Rp ,34 dengan jumlah produksi sebanyak kg dupa sehingga harga pokok produksi satu kilogram dupa sebesar Rp 5.883,69, dapat dilihat pada tabel 2 dengan rincian sebagai berikut.
7 Tabel 2 Harga Pokok Produksi Keterangan Total Biaya (Rp) Biaya bahan baku Rp ,00 Biaya tenaga kerja langsung Rp ,00 Biaya overhead pabrik variable Rp ,00 Biaya overhead pabrik tetap Rp ,34 Jumlah total Rp ,34 Harga Pokok Produksi Rp 5.883,69 Harga pokok produksi per satu kilogram dupa pada UD Ganesha sebesar Rp 5.883,69. UD Ganesha menjual satu karung dupa dengan isi 40 kg dupa, satu karung dupa berisi 40 kg dupa dengan harga pokok produksi sebesar Rp ,60. Laba yang diharapkan dari harga pokok produksi sebesar 20 % sehingga satu karung dupa berisi 40 kg dupa dijual dengan harga Rp ,20 dibulatkan menjadi Rp ,00 dengan harga satu kilo sebesar Rp 7.060,43. Jadi laba yang didapat per satu karung dupa yang berisi 40 kg dupa sebesar Rp ,40. Perbandingan harga pokok produksi dalam menetukan harga jual antara metode full costing dengan metode perhitungan harga pokok produksi pada UD Ganesha. Berdasarkan perhitungan sebelumnya dapat dianalisis perbedaan kedua metode perhitungan yaitu antara perhitungan harga pokok produksi dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan dengan metode full costing. Perbedaan antara kedua metode tersebut dapat dilihat pada tabel 3 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3 Perbandingan harga pokok produksi dalam menetukan harga jual antara metode full costing dengan metode perhitungan harga pokok produksi pada UD Ganesha. Metode Full Costing (Rp) Metode Perusahaan (Rp) Biaya bahan baku ,00 Biaya bahan baku ,00 Biaya tenaga kerja ,00 Biaya tenaga kerja ,00 langsung langsung Biaya overhead pabrik ,00 Biaya overhead pabrik ,00 variabel variabel Biaya overhead pabrik ,34 Biaya overhead pabrik ,00 tetap tetap Jumlah total ,34 Jumlah total ,00 Harga Pokok Produksi 5.883,69 Harga Pokok Produksi 5.845,76 berisi 40 Kg dupa, perbedaannya terdapat pada biaya overhead pabrik karena dengan Selisih jumlah total harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan tahun 2013 pada UD Ganesha sebesar Rp ,34. Harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan metode perusahaan Rp 37,93 per satu kilogram dupa, sedangkan selisih harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 1.517,20 per satu karung dupa yang perhitungan perusahaan belum menghitung semua unsur biaya yang terkait dengan proses produksi seperti biaya penyusutan mesin di pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, selain itu biaya listrik, air, telepon di pabrik dan di toko perhitungannya dimasukkan ke laporan laba rugi, sedangkan dengan metode full
8 costing perhitungan harga pokok produksi dupa pada UD Ganesha sudah menghitung semua unsur biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dupa seperti biaya penyusutan mesin di pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, selain itu biaya listrik, air, telepon di pabrik dan di toko perhitungannya dimasukkan ke laporan harga pokok produksi. Selisih harga jual antara perhitungan metode full costing dengan metode perusahaan Rp 1.900,00 per satu karung dupa dan selisih laba antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 382,80. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode full costing sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi dalam menentukan harga jual produk dupa pada UD Ganesha yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dilihat bahwa harga pokok produksi dupa tahun 2013 dengan metode full costing sebesar Rp ,34. Harga pokok produksi per satu kilogram dupa dengan metode full costing sebesar Rp 5.883,69. UD Ganesha menjual satu karung dupa dengan isi 40 kg dupa, satu karung dupa berisi 40 kg dupa dengan harga pokok produksi sebesar Rp ,60 dan laba yang diharapkan dari harga pokok produksi sebesar 20 % sehingga satu karung dupa berisi 40 kg dupa dijual dengan harga Rp ,00 dengan harga satu kilogram sebesar Rp 7.014,912. Jadi laba yang didapat per satu karung dupa yang berisi 40 kg dupa sebesar Rp ,40. Perhitungan harga pokok produksi dupa dengan perhitungan perusahaan Rp ,00. Harga Pokok Produksi per satu kilogram dupa pada UD Ganesha sebesar Rp 5.845,76. UD Ganesha menjual satu karung dupa dengan isi 40 kg dupa, satu karung dupa berisi 40 kg dupa dengan harga pokok produksi sebesar Rp ,40. Laba yang diharapkan dari harga pokok produksi sebesar 20 % sehingga satu karung dupa berisi 40 kg dupa di jual dengan harga Rp ,00 dengan harga satu kilo sebesar Rp 7.014,912. Jadi laba yang didapat per satu karung dupa yang berisi 40 kg dupa sebesar Rp ,60. Selisih harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 1.517,20 per satu karung dupa, selisih harga jual antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 1.900,00 per satu karung dupa dan selisih laba antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 382,80. Diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan perhitungan perusahaan dan metode full costing memiliki perbedaan. Pada perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing harga pokok produksi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan perhitungan perusahaan. Menurut Mulyadi (2005:17) metode penentuan harga pokok produksi dengan metode full costing membebankan seluruh biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Hal ini karena dengan menggunakan metode full costing semua biaya dirinci secara jelas, baik itu biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik sedangkan pada perhitungan harga pokok produksi dengan perhitungan yang digunakan perusahaan harga pokok produksi yang dihasilkan lebih kecil karena perusahaan tidak memasukkan biaya overhead pabrik secara rinci ke dalam biaya produksinya serta dengan metode full costing mampu menyajikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip Akuntansi Indonesia yang menghendaki kewajaran laporan keuangan kepada pihak ekstenal perusahaan. Prinsip Akuntansi Indonesia mengikuti konsep penentuan harga pokok penuh karena harga pokok berarti jumlah pengeluaran langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa didalam kondisi dan tempat dimana barang atau jasa tersebut di jual, dan juga metode full costing memasukkan seluruh elemen biaya dalam perhitungan harga pokok produk baik biaya variabel maupun biaya tetap atau period cost.
9 Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Silvania Eprilianta (2011) tentang Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu Dengan Metode Full Costing Pada Industri Kecil (Studi Kasus CV Laksa Mandiri Bogor) dan penelitian yang dilakukan oleh Monalisa Apriani dengan judul analisis perhitungan harga pokok produksi pesanan pada CV. Hentoro Depok dengan metode full costing yang menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan perhitungan perusahaan sehingga menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi karena menghitung semua unsur biaya yang menunjang proses produksi karena metode full costing memasukkan seluruh elemen biaya dalam perhitungan harga pokok produk baik biaya variabel maupun biaya tetap atau period cost. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Perhitungan harga pokok produksi dupa pada UD Ganesha pada tahun 2013 hanya membebankan biaya bahan baku sebesar Rp ,00, biaya tenaga kerja Rp ,00 dan perusahaan belum menghitung seluruh biaya overhead pabrik seperti biaya penyusutan mesin di pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin. Perhitungan biaya listrik, air, telepon di pabrik dan di toko tidak dimasukkan ke laporan harga pokok produksi melainkan dibawa ke laporan laba/rugi, sehingga biaya overhead pabrik sebesar Rp ,00. Harga pokok produksi dupa sebesar Rp ,00, Harga pokok produksi dupa satu karung yang berisi emapat puluh kg dupa Rp ,40 dan harga jual produk dupa Rp ,00. Perhitungan harga pokok produksi dupa dengan metode full costing yang sudah memperhitungkan semua unsur biaya yang terkait dengan proses produksi seperti biaya penyusutan mesin di pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, selain itu biaya listrik, air, telepon di pabrik dan di toko perhitungannya dimasukkan ke laporan harga pokok produksi, sehingga harga pokok produksi dupa sebesar Rp ,34 dengan rincian biaya bahan baku sebesar Rp ,00. Biaya tenaga sebesar Rp ,00, biaya overhead pabrik sebesar Rp ,34 dengan rincian biaya overhead pabrik variabel sebesar Rp ,00 ditambahkan dengan biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp ,34. Harga pokok produksi dengan metode full costing Rp ,60 dan harga jual produk dupa Rp ,00 Perhitungan harga pokok produksi dengan perhitungan perusahaan dan metode full costing memiliki perbedaan. Pada perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing harga pokok produksi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan perhitungan perusahaan. Selisih harga pokok produksi antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 1.517,20 untuk satu karung dupa, selisih harga jual antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 1.900,00, dan selisih laba antara perhitungan metode full costing dengan perhitungan perusahaan Rp 382,80. Berdasarkan hasil simpulan di atas, dapat diungkapkan saran yang terkait dengan hasil penelitian ini sebagai berikut. Dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi dupa hendaknya perusahaan memperhitungkan semua unsur biaya yang terkait dengan proses produksi dupa terutama dalam menghitung biaya overhead pabrik seperti biaya penyusutan mesin di pabrik, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, selain itu biaya listrik, air, telepon di pabrik dan di toko perhitungannya seharusnya dimasukkan ke laporan harga pokok produksi sehingga dapat menentukan harga jual yang tepat, karena menghitung semua unsur biaya yang menunjang proses produksi karena metode full costing memasukkan seluruh elemen biaya dalam perhitungan harga pokok produk baik biaya variabel maupun biaya tetap atau period cost.
10 Bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian penerapan metode full costing sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi dalam menentukan harga jual diharapkan mampu menganalisis pada subyek lain selain UD (Usaha Dagang), sehingga dapat melakukan perbandingan. DAFTAR PUSTAKA Hansen dan Mowen, Manajemen Biaya, Buku II. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi, Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Sugiono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Stanton, William J Prinsip Pemasaran. Edisi ke Tujuh. Jilid ke-1. Jakarta: Erlangga Witjaksono, Armanto Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Yogyakarta: GarahaI lmu.
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. Rina Hasyim Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciPERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman)
PERHITUNGAN COST OF GOODS MANUFACTURED SEBAGAI DASAR PENENTU HARGA JUAL MENGGUNAKAN FULL COSTING METHOD (Studi Kasus pada UMKM Mie Basah Pak Taman) Oleh: Hilda Waringga Pastarina H.P Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO
ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program
Lebih terperinciNi Made Rahayu Megawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
ANALISIS PENERAPAN METODE VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PENETAPAN HARGA JUAL (STUDI PADA PABRIK LILIN BALI STAR CANDLE SUWAT, GIANYAR) Ni Made Rahayu Megawati Program Studi
Lebih terperinciNienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.
PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV. PYRAMID Oleh: Nienik H Samsul Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. email:
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO
ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO Putri Sri Wulandari, Widya Susanti, Arief Rahman Progam Studi Akuntansi
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU ABSTRACT
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING PADA TAHU MANG UJANG PEKANBARU Mimelientesa Irman dan Desi Lestari Program Studi Akuntansi Sekolah
Lebih terperinciPenetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni)
1 Penetapan Biaya Produksi Pada Home Industri Pembuatan Gelang Dan Tasbih (Studi kasus pada UD. Gaharu Murni) Arie Fitriansyah Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012 ¹ Putu Yesi Yasinta, ² Made Nuridja, ³ Anjuman Zukhri ¹, ², ³Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciEVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK
EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi pada Koperasi Pemasaran Usaha Bersama KPUB Sapi Jaya Kandangan Periode Tahun 2013) Emi Floresia Puspa Santoso Muhammad Saifi MG Wi
Lebih terperinciPenerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)
20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)
Lebih terperinciPerbandingan Metode Full Costing dengan Metode Activity Bassed Costing untuk Menentukan Harga Pokok Produksi di UD. Tiga Rasa Kraksaan Probolinggo
Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Activity Bassed Costing untuk Menentukan Harga Pokok Produksi di UD. Tiga Rasa Kraksaan Probolinggo Khusnik Hudzafidah Universitas Panca Marga Probolinggo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Lebih terperinciPERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO)
1 PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO) FENTIN ADRIANA ROSALY ocalygreen@gmail.com ABSTRAK Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciJSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X
RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV LANGGANAN Raysa Machfud Diana 1) Arifin Puji Widodo 2) Teguh Sutanto 3) Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi
Lebih terperinciAnalisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013
Analisis Joint Cost untuk Produk Besama dalam Menentukan Laba/ Rugi Kotor pada UD. Kharisma Tahun 2013 Ni Luh Gd Diah Setia Budi1, Anjuman Zukhri1, Luh Indrayani2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Lebih terperinciAnalisis Perhitungan Kos Produk Kubah Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada UKM Bakat Jaya
1 Analisis Perhitungan Kos Produk Kubah Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada UKM Bakat Jaya (The Analisis Calculations Cost Of Product Dome Using Methode Full Costing On UKM Bakat Jaya) Ahmad Fahmi
Lebih terperinciARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA
ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA Oleh: ROUDLOTUL ZANNAH 13.1.02.02.0527 Dibimbing oleh : 1. Dr.
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING Yuli Ernie Riswandari Dosen Universitas Bunda Mulia e-mail : eriswandari@bundamulia.ac.id ABSTRACT The
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN PENYAJIAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING PADA CV.ARSILA BAKERY BANJARMASIN
PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) DENGAN METODE FULL COSTING PADA CV.ARSILA BAKERY BANJARMASIN Oleh : HUDA FITHRIAH C0C114315 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Serat Acitya Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang ISSN : , Vol. 7 No. 1, 2018
Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi CV. Lira Pratama Semarang Rizkina Intan pandini rizkinaintan234@gmail.com Nurchayati nurchayatiatik@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 3 Sept 2014 ISSN
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Kecap Menco Kediri) Oleh: Akhmad Naruli ABSTRAK Perusahaan Kecap Menco adalah perusahaan yang
Lebih terperinciTONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang
PENGGUNAAN FULL COSTING METHOD UNTUK MENERAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTUAN HARGA JUAL ALMARI UKIR ( Studi Kasus : Meubel Ukir Sido Katon Banyumanik ) TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciPENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING
PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PRODUK BANDENG PRESTO MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (STUDI KASUS : BANDENG DURI LUNAK BU DARMONO) Oleh: Riana wahyu Pancawati Fakultas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam suatu perusahaan industri manufaktur, penetapan harga jual produk menjadi hal yang penting. Karena melalui penetapan harga jual, perusahaan dapat memperkirakan profit yang akan diperolehnya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciJurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
ANALISIS KETEPATAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL UKIRAN SANGGAH (PELINGGIH) PADA USAHA SARI UMA DUKUH SIDEMEN 1 Ni Kadek Yuniari,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA
PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA Diana Jati Kumala, Arief Rahman, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi
Lebih terperinciPERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA
PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA INDUSTRI KECIL (STUDI KASUS UKM KERIPIK SINGKONG) DI PEKANBARU
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA INDUSTRI KECIL (STUDI KASUS UKM KERIPIK SINGKONG) DI PEKANBARU Irawati dan Andy Sutrisno Program Studi S1 Akuntansi
Lebih terperinciVariable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat
Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat Oleh Ni Ketut Ranti Aji1, Anjuman Zukhri2, Luh Indrayani3 Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Lebih terperinciANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UD. DEWI MEUBEL
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UD. DEWI MEUBEL Ni Putu Prastya Dewi Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah bahwa
Lebih terperinciAndre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat
ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL Oleh : Andre Henri Slat Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam ratulangi Manado email: andre_hs@rocketmail.com
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING
PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.
Lebih terperinciKata kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing, harga jual
Penerapan Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Full Costing dan Metode Variable Costing untuk Menentukan Harga Jual (UMKM Getuk Goreng BUNGA MAWAR Magelang) Oleh: Nidya Navita Dewi
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD PADA UMKM KERUPUK CAP LAKSA YOHANA SAPUTRI
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD PADA UMKM KERUPUK CAP LAKSA YOHANA SAPUTRI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang e-mail : yohanasaputri93@gmail.com
Lebih terperinciPENGALOKASIAN BIAYA BERSAMA DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. BALI BUSANA GARMENT TAHUN 2016
PENGALOKASIAN BIAYA BERSAMA DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. BALI BUSANA GARMENT TAHUN 2016 Fitri Puspitasari Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Lebih terperinciEVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 85-91 EVALUASI ATAS HARGA POKOK PRODUK SAMPINGAN DALAM KAITANNYA DENGAN PERHITUNGAN LABA PERUSAHAAN Study Kasus Pada CV. Morinda House Bogor Oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA NYIUR INDAH DI DESA PETANDAKAN KABUPATEN BULELENG BERBASIS METODE FULL COSTING
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA NYIUR INDAH DI DESA PETANDAKAN KABUPATEN BULELENG BERBASIS METODE FULL COSTING 1 I Gusti Ayu Widi Purnama Sari, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2 I Putu Eka Dianita
Lebih terperinciPenerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang
Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Indawati Jauhar Nino, Janri Delastriani Manafe, dan Tuti Setyorini Jurusan
Lebih terperinciTugas Akhir. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi Akuntansi Jususan Akuntansi
PERBANDINGAN METODE FULL COSTING DENGAN METODE VARIABLE COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YOGHURT DAN ROTI (Studi kasus pada Yoghurt Lso-phia dan Roti Merlin) THE COMPARISON OF FULL COSTING
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi
Lebih terperinciAnalisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat
Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat Bayu Putra Pratama1, Anjuman Zukhri2, Luh Indrayani3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi dan informasi membawa dampak yang sangat kuat dalam dunia usaha, hal tersebut menyebabkan persaingan antar
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menetapkan Harga Jual (Studi Kasus Pada Usaha Riau Alumunium)
28 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.9, November 2016, 28-37 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menetapkan Harga Jual (Studi Kasus Pada Usaha
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK FURNITURE ( Studi kasus pada PT. Hanin Designs Indonesia - Indonesian Legal Wood) Oleh: Utcik Anita Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Cost, Selling Price, and Job Order Costing. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study aims to determine the application and calculation of cost of production and determine the selling price determination. The object of this study is the CV. MAWAHEEJRA located in Bandung
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA Rahmawati¹ Fitriani Surya² No. HP 0813555428082¹ ABSTRAK
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) Mila Ariskawati, Sumanto Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50277
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Harga Jual, Harga Pokok Produksi, Bibit Kol ABSTRACT
ANALISIS HARGA JUAL BIBIT MELALUI PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BIBIT KOL (Brassica oleracea cv. capitata) (Studi Kasus : PT. Horti Jaya Lestari Kebun SMIK Kabupaten Karo) Yosevani Manurung*), HM. Mozart
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: cost of goods, full costing, variable costing, operating income
ABSTRACT The upcoming AEC which will be applied at the end of 2015, makes the government concentrates at manufacture industry. Thus, the cost of goods manufactured in this sector is an important information
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Ada beberapa penafsiran mengenai pengertian Akuntansi Biaya seperti yang dikemukakan oleh : Menurut Mulyadi (2005:7) dalam bukunya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Metode Variabel Costing, Metode Full costing, Harga Pokok Produk, Harga Jual, dan Laba.
i ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang perbandingan Metode biaya, yaitu antara metode full costing dan variable costing untuk menetapkan harga pokok dan harga jual produk. Metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR
1 ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penentuan Harga Pokok
Lebih terperinciANALISIS LABA USAHA BERDASARKAN METODE FULL COSTING PRODUK SARUNG SAMARINDA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) DI SAMARINDA
ANALISIS LABA USAHA BERDASARKAN METODE FULL COSTING PRODUK SARUNG SAMARINDA PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) DI SAMARINDA Enny Kartini, Ansar IKIP PGRI KALTIM ABSTRACT This research aims to description
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN METODE FULL COSTING DAN VARIABEL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI DI PERCETAKAN MEGA BUANA PONTIANAK
1 ANALISIS PERBANDINGAN METODE FULL COSTING DAN VARIABEL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI DI PERCETAKAN MEGA BUANA PONTIANAK Nuraisyah, Jeri Mardiansyah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN. Reka Adyana. (Universitas Lambung Mangkurat)
PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN PADA UD. RUDI BANJARMASIN Reka Adyana (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan pada UD. Rudi Banjarmasin yang merupakan salah satu perusahaan di
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing. CV. X menerapkan metode job order costing dalam mengumpulkan biaya produksinya..
Lebih terperinciANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA
ANALISA HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN FULL COSTING METHOD DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL BOLA PLASTIK PADA UD. BUMI PUTRA Oleh : Nanang Wahyu Gunanto B12.2010.01687 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian
Lebih terperinciAnalisis Harga Pokok Produksi Roti Berdasarkan Metode Full Costing dan Variable Costing
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.2 Desember 2017, 229-236 E-ISSN: 2528-0163 229 Analisis Harga Pokok Produksi Roti Berdasarkan Metode Full Costing dan Variable Costing Yuliyanti 1, Rishi Septa Saputra
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk
5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk membuat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu manajemen
Lebih terperinciDefinisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia bisnis saat ini menunjukkan tingkat kemajuan yang begitu pesat. Hal ini dilihat dari banyaknya perusahaan yang terus bermunculan, sehingga
Lebih terperinciCendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN
PERLAKUAN AKUNTANSI PRODUK RUSAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus Pada Trenggalek ) Oleh: Ulinuha ABSTRAK Proses produksi merupakan kegiatan utama suatu perusahaan. Dalam melakukan
Lebih terperinciPerhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh
Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh Trissi Ritani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Dian Nuswantoro ABSTRAK
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Selling Price, Target Costing, Production Costs.
ABSTRACT This study aims to determine how the approach of target costing can be used as a means of determining the selling price and production cost efficiency. The type of data used is quantitative and
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK
ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG 43205120102 ABSTRAK Penelitian ini mengenai analisis penentuan tarif biaya overhead pabrik pada PT. XYZ. Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (STUDI KASUS UKM RENGGINANG SARI IKAN DI SUMENEP)
PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (STUDI KASUS UKM RENGGINANG SARI IKAN DI SUMENEP) O l e h : FERGIAWAN AKBAR NIM : 10520032 PENDAHULUAN Latar
Lebih terperinciANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI
Artikel Skripsi ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN Utami Putri Lestari (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT This research was conducted
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,
Lebih terperinciPENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR
PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang percetakan offset yang berproduksi berdasarkan pekerjaan yang diterima. Perusahaan menggunakan joborder costing method dalam perhitungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang sangat ketat,dimana perusahaan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciPENERAPAN FULL COSTING METHOD MELALUI PENGHITUNGAN HPP SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM TAHU PAK DARIYO. Andri Eka Permatasari
PENERAPAN FULL COSTING METHOD MELALUI PENGHITUNGAN HPP SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM TAHU PAK DARIYO Andri Eka Permatasari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Lebih terperinciJurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BAN VULKANISIR SISTEM DINGIN PADA UD RODA KALTIM DI KABUPATEN BERAU Safitri Nurhidayati STIlE Muhammadiyah Tanjung Redeb ABSTRACT The reasearh aims to know the calculation
Lebih terperinciDAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)
ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) Oleh: ALVIRA DEWI MUTIARAWATI (123403267)
Lebih terperinciPENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV.
PENERAPAN JOB ORDER COSTING METHOD DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PANEL LISTRIK PADA CV. MULYANA KARYA APPLICATION OF JOB ORDER COSTING METHOD WITH FULL COSTING APPROACH
Lebih terperinciBAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA
BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword: Estimated Cost, Production Cost Control. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In this research, the author wants to know how big a role in controlling the cost of production is. This research was conducted on a certain CV in Sukabumi area from September 11th, 2009 to November
Lebih terperinciABSTRACT. : Job order costing and selling price. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Globalization and free trade create competition becomes more intense. Therefore, the industrial sector in the country should be able to produce products that can compete with foreign products.
Lebih terperinci