Resume Foreign Direct Investment And The Political Economy of Foreign Direct Investment. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Internasional
|
|
- Hadian Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Resume Foreign Direct Investment And The Political Economy of Foreign Direct Investment Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Internasional Pengajar Ananda Sabil Hussein, SE., M.Com. Nama Anggota: Dedy Alfiata ( ) Ardan Kawakibi ( ) Sakka Y.F. ( ) Dwi Iswanto ( ) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN 2014
2 Chapter 6 A. INTRODUCTION Apa yang dimaksud dengan Investasi Asing Langsung Terjadi ketika perusahaan melakukan investasi ke fasilitas yang baru untuk melakukan kegiatan produksi atau memasarkan di luar negeri. Sekali perusahaan melakukan FDI maka perusahaan tersebut menjadi perusahaan Multinasional. Ada 2 macam FDI Sebuah investasi greenfield - pembentukan sebuah operasi yang sepenuhnya baru di negara asing Akuisisi atau merger dengan perusahaan yang ada di luar negeri B. FDI IN THE WORLD ECONOMY Ketika berbicara mengenai Investasi Asing Langsung, penting untuk membedakan antara Aliran FDI dan Stok FDI. Aliran FDI menunjuk pada jumlah dari FDI yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Sedangkan stok FDI merupakan nilai akumulasi total asset milik asing pada waktu tertentu. A. The Growth Of FDI Dalam waktu 20 tahun terakhir telah dilihat bahwa adanya peningkatan antara aliran dan stock FDI. aliran FDI tidak hanya dipercepat selama seperempat
3 abad terakhir, tetapi juga dipercepat lebih cepat dari pertumbuhan dalam perdagangan dunia. Dari table tersebut dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aliran FDI yang rata-rata pada tahun sebesar $200 miliyar hingga pada tahun 2000 mencapai $1,3 triliun. Pertumbuhan FDI lebih cepat dibandingkan perdagangan dunia dan hasil output dunia. meskipun penurunan umum dalam hambatan perdagangan yang telah kita saksikan selama 30 tahun terakhir, perusahaan bisnis masih takut tekanan proteksionis. B. The Direction Of FDI Secara historis, sebagian besar FDI telah diarahkan pada negara-negara maju dunia sebagai perusahaan yang berbasis di negara-negara maju berinvestasi di pasar yang lain '. Amerika Serikat telah sering menjadi sasaran favorit bagi arus masuk FDI. Kecenderungan ini berlanjut di akhir 1990-an, ketika Amerika Serikat tetap penerima terbesar dari investasi asing langsung. Pada tahun 2000 Amerika serikat menjadi penerima lagi terbesar FDI akuntansi untuk $ dari $ 1,3 triliun FDI global. sementara Eropa Barat adalah penerima regional terbesar tunggal FDI dengan $ 633 miliar. Amerika serikat Negara yang menarik karena pasar domestik yang besar dan kaya, ekonomi yang dinamis dan stabil lingkungan politik yang menguntungkan dan keterbukaan negara untuk FDI. Pembentukan modal tetap bruto adalah jumlah total modal yang diinvestasikan di pabrik-pabrik, toko, gedung perkantoran, dan sejenisnya. semua sederajat, semakin besar investasi modal dalam perekonomian, maka prospek di masa depan akan semakin menguntungkan. FDI dapat dilihat sebagai sumber penting investasi modal dan penentu laju pertumbuhan masa depan ekonomi. C. The Source Of FDI Sejak Perang Dunia II, Amerika Serikat telah menjadi negara sumber terbesar untuk FDI. Negara-negara sumber penting lainnya - Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, dan Jepang. negara-negara ini juga dominan di peringkat perusahaan multinasional terbesar di dunia.
4 D. The Form Of FDI : Acquistions Versus Green-Field Investment Kebanyakan investasi lintas batas melibatkan merger dan akuisisi daripada investasi greenfield Akuisisi menarik karena Lebih cepat untuk mengeksekusi daripada investasi greenfield Lebih mudah dan kurang berisiko bagi perusahaan untuk memperoleh aset yang diinginkan Perusahaan percaya bahwa mereka dapat meningkatkan efisiensi unit diperoleh dengan mentransfer modal, keterampilan teknologi, atau manajemen C. Investasi Asing Langsung Horisontal FDI horizontal adalah investasi dalam industri yang sama di luar negeri sebagai perusahaan beroperasi di di rumah. kita perlu memahami mengapa perusahaan pergi ke kesulitan mendapatkan atau mendirikan operasi di luar negeri, ketika alternatif ekspor dan perizinan yang tersedia. hal lain dianggap sama, FDI mahal dan berisiko dibandingkan dengan ekspor atau lisensi. FDI mahal karena perusahaan harus menanggung biaya mendirikan fasilitas produksi di negara asing atau memperoleh sebuah perusahaan asing. FDI berisiko karena masalah yang terkait dengan melakukan bisnis dalam budaya lain di mana "aturan permainan" mungkin sangat berbeda. relatif terhadap perusahaan asli budaya ada kemungkinan besar
5 bahwa suatu perusahaan dalam suatu kebudayaan asing akan membuat kesalahan mahal karena ketidaktahuan. Ketika ekspor perusahaan, itu tidak perlu menanggung biaya FDI, dan risiko yang terkait dengan menjual di luar negeri dapat dikurangi dengan menggunakan agen penjualan asli. sama, ketika suatu perusahaan lisensi yang tahu-bagaimana, itu perlu tidak menanggung biaya risiko FDI. jadi mengapa begitu banyak perusahaan tampaknya lebih memilih FDI lebih baik mengekspor atau lisensi? A. Biaya Transportasi Ketika biaya transportasi ditambahkan kedalam biaya produksi, maka akan menjadi tidak menguntungkan untuk membawa atau mengirimkan produk dalam jarak yang jauh. Terutama untuk jenis produk yang mempunyai harga yang rendah dan dapat diproduksi di berbagai tempat. B. Ketidaksempurnaan Pasar Ketidaksempurnaan pasar memberikan penjelasan yang jelas mengapa perusahaan lebih menyukai FDI dalam melakukan kegiatan ekspor maupun untuk lisensi. Ketidaksempurnaan pasar adalah factor yang menghalangi pasar untuk bekerja secara sempurna. Penjelasan ketidaksempurnaan pasar dari FDI adalah salah satu yang disukai oleh pakar ekonomi. C. Perilaku Strategis Knickerbocker mengeksplorasi hubungan antara FDI dan persaingan dalam industri oligopolistik (industri terdiri dari sejumlah perusahaan besar) Knickerbocker - arus FDI adalah refleksi dari persaingan strategis antara perusahaan di pasar global Teori ini dapat diperluas untuk merangkul konsep kompetisi multipoint (ketika dua atau lebih perusahaan bertemu satu sama lain di pasar yang berbeda daerah, pasar nasional, atau industri) D. Siklus Hidup Produk Vernon - perusahaan melakukan FDI pada tahap tertentu dalam siklus hidup produk mereka yang telah dirintis. perusahaan berinvestasi di negara-negara maju lain ketika permintaan lokal di negara-negara berkembang cukup besar untuk mendukung produksi lokal perusahaan kemudian mengalihkan produksi ke negaranegara berkembang-murah ketika standardisasi produk dan kejenuhan pasar menimbulkan persaingan harga dan tekanan biaya. E. Keuntungan Lokasi yang Spesifik lokasi spesifik keuntungan - yang timbul dari penggunaan dukungan sumber daya atau aset yang terikat pada lokasi tertentu dan bahwa perusahaan menemukan sumberdaya yang berharga untuk menggabungkan dengan aset yang unik eksternalitas - spillovers pengetahuan yang terjadi ketika perusahaan dalam industri yang sama menemukan di daerah yang sama.
6 D. Investasi Asing Langsung Vertikal FDI vertikal memiliki dua bentuk yaitu, pertama FDI vertikal mundur di dalam industri luar negeri yang menyediakan input untuk proses produksi dalam negeri perusahaan. Dan yang paling lampau dalam vertikal FDI ada di industri ekstraktif (misalnya ekstraksi minyak, pertambangan bauksit, tambang timah, tembaga). Tujuannya adalah untuk memberikan masukan ke dalam operasi hilir suatu perusahaan (misalnya penyulingan minyak, peleburan aluminium dan fabrikasi, pencairan timah dan fabrikasi). Bentuk kedua, FDI vertikal ke depan di mana industri di luar negeri menjual output dari proses produksi dalam negeri perusahaan. FDI vertikal ke depan kurang baik daripada FDI vertikal mundur. Misalnya, ketika volkswagen memasuki pasar AS, mengakuisisi sejumlah besar dealer daripada mendistribusikan mobil melalui independen dealer. A. Strategic Behavior Perilaku strategi melibatkan FDI vertikal jika bahan baku dari industri ditemukan di luar negeri. Contoh di tahun 1930-an ketika peleburan aluminium komersial dipelopori oleh perusahaan-perusahaan Amerika utara seperti Alcoa dan Alcan Aluminium Ltd. Selama tahun 1930-an, hanya satu deposit skala besar bauksit dengan persentase ekonomis aluminium telah ditemukan, dan itu di pulau Karibia Trinidad. Alcoa dan Alcan terintegrasi secara vertikal ke belakang dan mengakuisisi kepemilikan deposit. Tindakan ini menciptakan penghalang untuk masuk ke dalam industri aluminium dengan mutu yang tinggi. Sehingga perusahaan yang lain harus menggunakan bauksit dengan mutu yang lebih rendah dan menciptakan kerugian biaya, sampai tahun 1950-an dan 1960-an, ketika deposit bermutu tinggi baru ditemukan di australia dan Indonesia. B. Market Imperfections Pendekatan ketidaksempurnaan pasar memberikan penjelasan mengenai FDI vertikal, penjelasan pertama berkisar pada gagasan bahwa ada hambatan untuk penjualan melalui mekanisme pasar. Penjelasan kedua didasarkan pada gagasan bahwa investasi dalam aktiva khusus mengekspos perusahaan investasi terhadap bahaya, yang dapat dikurangi hanya melalui FDI vertical. Implications For Business Implikasi dari teori horizontal dan vertikal FDI dalam praktik bisnis memiliki hubungan secara langsung. Pertama keuntungan pada lokasi tertentu dapat membantu menjelaskan mengenai arah FDI, baik yang berkaitan dengan FDI horizontal dan vertikal. Namun, hal tersebut tidak menjelaskan mengapa perusahaan lebih memilih FDI ke lisensi atau ekspor.
7 Perusahaan yang lisensi bukanlah pilihan yang baik terutama dalam tiga jenis industri berikut, 1. Industri High Technology dimana melindungi keahlian khusus perusahaan adalah sangat penting dan juga dalam hal perizinan yang membahayakan 2. Oligopoli global, dimana saling ketergantungan yang kompetitif mengharuskan perusahaan multinasional mempertahankan kontrol ketat atas operasi asing sehingga mereka memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan terkoordinasi terhadap pesaing global mereka 3. Industri yang memiliki tekanan biaya intens dan mengharuskan perusahaan multinasional mempertahankan kontrol ketat atas operasi asing (sehingga mereka dapat menyebarkan manufaktur untuk lokasi di seluruh dunia di mana biaya faktor yang paling menguntungkan dengan meminimalkan biaya) Chapter 7 A. Political Idelogy And Foreign Direct Investment 1. The radical view MNE (multinasional enterprise) merupakan instrumen dominasi imperialis dan alat untuk mengeksploitasi negara-negara tuan rumah untuk kepentingan eksklusif dari negara asal kapitalis-imperialis mereka. 2. The free market view Harus didistribusikan di antara negara-negara sesuai dengan teori keunggulan komparatif. Dianut oleh negara-negara maju dan berkembang termasuk Amerika Serikat, Inggris, Chili, dan Hong Kong. 3. Pragmatic nasionalism FDI memiliki beberapa manfaat (aliran masuk modal, teknologi, keterampilan dan pekerjaan) dan biaya (repatriasi keuntungan ke negara asal dan saldo negatif efek pembayaran). FDI harus diperbolehkan hanya jika manfaatnya lebih besar daripada biaya. Baru-baru ini, telah terjadi pergeseran yang kuat ke arah pasar bebas yang menciptakan: - Lonjakan FDI di seluruh dunia - Peningkatan volume FDI di negara-negara dengan rezim yang baru diliberalisasi B. The Benefits of FDI to Host Countries Ada empat manfaat yang didapat dari FDI untuk Host Country 1. Resource Transfer Effects FDI membawa modal, teknologi, dan sumber daya manajemen. 2. Employment Effects
8 FDI dapat membawa pekerjaan. 3. Balance Of Payment Effects FDI dapat membantu suatu negara untuk mencapai surplus transaksi berjalan. 4. Effects On Competition And Economic Growth Investasi greenfield meningkatkan tingkat persaingan di pasar, menurunkan harga dan meningkatkan kesejahteraan konsumen. C. The Costs Of FDI To The Host Country Ada tiga biaya utama FDI untuk Host Country 1. Adverse effects of FDI on competition within the host nation Anak perusahaan dari MNE s asing dapat memiliki kekuatan ekonomi yang lebih besar dari pesaing karena mereka dapat menjadi bagian dari sebuah organisasi internasional yang lebih besar. 2. Adverse effects on the balance of payments Ketika anak perusahaan asing mengimpor sejumlah besar input dari luar negeri, ada debit pada transaksi berjalan di neraca pembayaran Host Country. 3. Perceived loss of national sovereignty and autonomy Keputusan yang mempengaruhi negara tuan rumah akan dilakukan oleh orang tua asing yang tidak memiliki komitmen nyata untuk Host Country, dan di mana pemerintah Host Country tidak memiliki kontrol nyata. D. The Benefits of FDI to Home Countries Manfaat dari FDI untuk Home Country meliputi 1. Efek pada akun modal pada neraca pembayaran Home Country dari aliran ke dalam pendapatan asing 2. Efek kerja yang muncul dari luar FDI 3. Keuntungan dari belajar keterampilan yang berharga dari pasar luar negeri yang kemudian dapat ditransfer kembali ke negara asal E. The Costs Of FDI To The Home Countries Ada beberapa biaya utama FDI untuk Home Country 1. Neraca pembayaran Home Country dapat menderita: - dari aliran modal awal yang diperlukan untuk membiayai FDI tersebut - jika tujuan dari FDI adalah untuk melayani pasar dalam negeri dari lokasi tenag kerja yang murah - jika FDI adalah pengganti untuk ekspor langsung 2. Pekerjaan juga dapat terpengaruh secara negatif jika FDI adalah pengganti untuk produksi dalam negeri Tapi, teori perdagangan internasional menunjukkan bahwa kekhawatiran Home Country mengenai dampak ekonomi yang negatif dari produksi lepas pantai (FDI dilakukan untuk melayani pasar rumah) mungkin tidak valid
9 F. Government Policy Instruments and FDI 1. Home Country Policies - Pemerintah dapat mendorong FDI luar Program asuransi yang didukung pemerintah untuk menutupi jenis utama dari risiko investasi asing - Pemerintah dapat membatasi FDI luar Membatasi arus modal keluar, memanipulasi peraturan pajak, atau langsung melarang FDI 2. Host Country Policies - Pemerintah dapat mendorong FDI ke dalam Menawarkan insentif kepada perusahaan asing untuk berinvestasi di negara mereka keuntungan dari efek sumber daya transfer dan pekerjaan FDI, dan menangkap FDI dari negara tuan rumah potensial lainnya - Pemerintah dapat membatasi FDI ke dalam Menggunakan pembatasan kepemilikan dan persyaratan kinerja International Institutions And The Liberalization Of FDI Sampai tahun 1990-an, tidak ada keterlibatan konsisten oleh lembaga multinasional dalam pemerintahan FDI Hari ini, Organisasi Perdagangan Dunia berubah dengan mencoba untuk membangun satu set universal aturan yang dirancang untuk mempromosikan liberalisasi FDI
Bisnis Internasional Pertemuan Kelima Bab7 Foreign Direct Investment
Bisnis Internasional Pertemuan Kelima Bab7 Foreign Direct Investment REFERENSI : CHARLES W. L. HILL INTERNATIONAL BUSINESS EDISI 7 PERTEMUAN KELIMA Outline Pendahuluan Foreign Direct Investment (FDI) Horizontal
Lebih terperinciPENDAHULUAN TREN GLOBAL DALAM FDI MENGAPA PERUSAHAAN BERINVESTASI DI LUAR NEGERI? MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS RISIKO POLITIK DAN FDI
PENDAHULUAN TREN GLOBAL DALAM FDI MENGAPA PERUSAHAAN BERINVESTASI DI LUAR NEGERI? MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS RISIKO POLITIK DAN FDI Beberapa faktor kunci yang memotivasi perusahaan Honda berinvestasi
Lebih terperinciFOREIGN DIRECT DIRECT INVESTMENT
FOREIGN DIRECT INVESTMENT Arus pemberian pinjaman kepada (pembelian kepemilikan perusahaan) Luar Negeri yang sebagian besar modalnya Dimiliki oleh penduduk dari negara yang melakukan investasi i (Investing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. (pembelian barang-barang modal) meliputi penambahan stok modal atau barang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Teori Investasi Asing Menurut Samuelson dan Nordhaus (1996:89), menyatakan bahwa investasi (pembelian barang-barang modal)
Lebih terperinciBab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1
Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Pengertian Globalisasi Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah suatu negera tersebut memiliki perekonomian yang baik (perekonomiannya meningkat)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi
Lebih terperinciBab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5
Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 1 PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan
Lebih terperinciDua Sisi Investasi Catatan tentang Investasi Langsung Luar Negeri dan Kerja-kerja Advokasi
Dua Sisi Investasi Catatan tentang Investasi Langsung Luar Negeri dan Kerja-kerja Advokasi Bogor, 28-29 29 Maret 2006 Yanuar Nugroho yanuar.nugroho@gmail.com The Business Watch Indonesia Uni Sosial Demokrat
Lebih terperinciMATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI
MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar
Lebih terperinciSATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA
RINGKASAN EKSEKUTIF SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 4 INVESTASI UNI EROPA PENDORONG PERDAGANGAN INDONESIA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi secara terus menerus dan bersifat dinamis. Sasaran pembangunan yang dilakukan oleh negara sedang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL
PERSENTASE BISNIS INTERNASIONAL GAMBARAN UMUM BISNIS INTERNASIONAL Di persentasikan pada mata kuliah Bisnis Internasional Di bawah bimbingan : Ida Nirwana, SE, M. Si Di Susun Oleh : Nama : Turmudi NPM
Lebih terperinciAkumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor
Bisnis Internasional #2 Nofie Iman Merkantilisme Berkembang di Eropa abad ke-16 hingga 18 Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi
Lebih terperinciGambaran Mengenai Bisnis Internasional
Pertemuan 2 Gambaran Mengenai Bisnis Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi bagi seluruh bangsa di dunia adalah fakta sejarah yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan ASEAN. Globalisasi
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
No. 5768 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEPABEANAN. Perdagangan. Ekspor. Impor. Kawasan Berikat. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 279). PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntansi 01 MK84014 Abstract Tujuan dan perkembangan dunia bisnis;
Lebih terperinciBAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesarbesarnya dengan upaya yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN
22 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN 2.1. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2.1.1. Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEAN
Lebih terperinciserta kemampuan membangun volume sales yang banyak - Kemampuan menciptakan switching cost yang mengikat konsumen
Hal Hal yang harus diperhatikan ketika akan ekspansi internasional: o Pasar mana yang harus dimasuki - Bergantung pada profit potensial jangka panjang yang mampu pasar itu berikan. Pasar yang Pasar kurang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat
Lebih terperinciNeraca Pembayaran, Hutang Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi
Neraca Pembayaran, Hutang Negara Dunia Ketiga dan Kontroversi Stabilitas Makroekonomi By : Sylvia O. P Ginandjar Studi Ekonomi Negara Berkembang Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Komputer
Lebih terperinciUniversitas Bina Darma
Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut juga strategi pertumbuhan. Strategi ini dapat dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi persaingan bebas yang semakin banyaknya jumlah perusahaan yang selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya
Lebih terperinciEKONOMI INTERNASIONAL
URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,
Lebih terperinciANALISIS PELUANG INTERNASIONAL
ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL SELEKSI PASAR DAN LOKASI BISNIS INTERNASIONAL Terdapat dua tujuan penting, konsentrasi para manajer dalam proses penyeleksian pasar dan lokasi, yaitu: - Menjaga biaya-biaya
Lebih terperinciRantai Pasokan Global (Global Supply Chains)
Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Gambaran rantai pasokan global Kondisi Ekonomi global sebagai alasan
Lebih terperinciMateri 13 INVESTASI LANGSUNG LUAR NEGERI & AKUISISI LINTAS BATAS
Materi 13 INVESTASI LANGSUNG LUAR NEGERI & AKUISISI LINTAS BATAS PENDAHULUAN (1) Beberapa faktor kunci yang memotivasi perusahaan Honda berinvestasi di AS: 1. Untuk menghindari batasan2 yang diberlakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelumas Pertamina adalah produk pelumas yang diproduksi oleh perusahaan Indonesia yaitu PT. Pertamina Lubricants yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN. 7.1 Kesimpulan. PMA diyakini memiliki manfaat bagi industri domestik karena, spillovers
151 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Pengaruh Spillovers Teknologi PMA terhadap TFP Industri Manufaktur PMA diyakini memiliki manfaat bagi industri domestik karena, spillovers
Lebih terperinciARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
MATERI 1 ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL by Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si. http://www.deden08m.com 1 Maximazing Profit Introduction Tujuan Perusahaan Optimizing shareholders wealth Optimizing
Lebih terperinciDefinisi Pasar Monopoli
Struktur Pasar Definisi Pasar Monopoli suatu bentuk pasar dimana dalam suatu industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna Karakteristik Pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinci3. Sisi Pandang Kegiatan Investasi Antara Negara Maju Sebagai Investor, dan Negara Berkembang Sebagai Host Country
3. Sisi Pandang Kegiatan Investasi Antara Negara Maju Sebagai Investor, dan Negara Berkembang Sebagai Host Country Dengan membaca uraian berikut ini diharapkan dapat dipahami alasan alasan / motivasi negara
Lebih terperinciPEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM 1 PENGERTIAN PEMASARAN INTERNASIONAL TUGAS PEMASARAN INTERNASIONAL GLOBALISASASI PASAR KONSEP PEMASARAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan dalam perdagangan luar negeri (trade openness) maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian suatu negara di berbagai belahan dunia, termasuk negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pesat merupakan tujuan utama dari kegiatan perekonomian suatu negara di berbagai belahan dunia, termasuk negara yang sedang berkembang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin
Lebih terperinciStrategi Memasuki Pasar Internasional
Strategi Memasuki Pasar Internasional Standart Kompetensi Mampu untuk memahami Strategi dalam memasuki Pasar International Mampu untuk merencanakan Strategi yg terbaik untuk memasuki Pasar Global. Perusahaan
Lebih terperinciAnalisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan
III. KERANGKA PEMIKIRAN Ekonomi Internasional pada umumnya diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor)
Lebih terperinciJURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA
UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciAKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013
AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh resiko bisnis normal : 1. Kurangnya permintaan atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Foreign Direct Investment (FDI) sebagai komponen yang meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Direct Investment (FDI) sebagai komponen yang meningkatkan pertumbuhan, mendapat perhatian besar dari negara-negara maju pada umumnya dan negara-negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Pajak Badan lainnya (Sarwedi, 2012). Dengan melihat realita ini maka pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak adalah salah satu penerimaan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional di Indonesia. Apabila jumlah pajak yang diterima
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebuah negara, keberhasilan pembangunan ekonominya dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2007) menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1) melindungi segenap bangsa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang masih membutuhkan modal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah satunya didapat dari ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, perekonomian dunia memberikan peluang yang besar bagi berbagai negara untuk saling melakukan hubunga antarnegara, salah satunya dibidang ekomomi.
Lebih terperinciBab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA
Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain
Lebih terperinci1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi!
1. jelaskan faktor-faktor penting yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan dunia akuntansi! Ada 8 faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan akuntansi, antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia selalu mengalami perjalanan yang berfluktuasi, minyak dan gas alam yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan, harganya dipasar internasional
Lebih terperinciMERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI
MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI PENGANTAR MERGER PT A PT B DAPAT A/B PENGANTAR KONSOLIDASI PT A PT B MUNCUL C PENGANTAR AKUISISI PT A PT B ASAL: 1. 20% 2. 50% 3. 30% MENJADI: 1. 20% PT. A 50% 3. 30% Merger
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kemampuan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan perbaikan. demi keberhasilan perusahaan (Riyanto, 2001: ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi dalam suatu perusahaan salah satunya adalah bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang optimal, agar tujuan tersebut dapat tercapai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengalami perubahan relatif pesat. Beberapa perubahan tersebut ditandai oleh: (1)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan perekonomian dunia telah mengalami perubahan relatif pesat. Beberapa perubahan tersebut ditandai oleh: (1) mulai bergesernya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.279, 2015 KEPABEANAN. Perdagangan. Ekspor. Impor. Kawasan Berikat. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5768). PERATURAN
Lebih terperinciMemahami Persaingan Global
Memahami Persaingan Global Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management in finance, investment, and risk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perjalanan menuju negara maju, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar disebabkan
Lebih terperinciTeori-teori Ekonomi Bisnis Internasional
Pertemuan 4 Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com
Lebih terperinci5Kebijakan Terpadu. Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan. Pengembangan Agribisnis. Pengertian Agribisnis
5Kebijakan Terpadu Pengembangan Agribisnis Perkembangan perekonomian Indonesia secara sektoral menunjukkan kondisi yang makin seimbang. Persentase sumbangan sektor pertanian yang pada awal Pelita I sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu tujuan pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara menandakan berhasilnya
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciPertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL
Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL I. PENGERTIAN PEMASARAN INTERNASIONAL Pemasaran internasional (international marketing) adalah penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak
Lebih terperinciPertemuan 3 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pertemuan 3 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Teori perdagangan bermanfaat karena menolong untuk menjelaskan : Apa yang dapat diproduksi secara kompetitif pada lokasi tertentu, Dimana perusahaan dapat memproduksi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
22 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. GambaranUmum Perusahaan Profil dan Sejarah Perusahaan ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi
Lebih terperinciLD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM
I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL 1. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Negara-negara di seluruh dunia saat ini menyadari bahwa integrasi ekonomi memiliki peran penting dalam perdagangan. Integrasi dilakukan oleh setiap negara
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK
DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi
Lebih terperinciPengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD
Pengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management in finance, investment,
Lebih terperinciAKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI INTERNASIONAL A. Definisi Akuntansi Internasional 1. Accounting for foreign subsidiary, akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinciPERTEMUAN 1 PENGGABUNGAN USAHA
PERTEMUAN 1 PENGGABUNGAN USAHA A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu menjelaskan: 1.1 Pengertian penggabungan usaha 1.2 Sifat penggabungan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek pembangunannya. Tentunya ketersediaan modal sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi. Bagi sebuah negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015, ASEAN akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015, ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa investasi dan tenaga
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI ERA GLOBALISASI Globalisasi Ekonomi Adalah suatu kehidupan ekonomi secara global dan terbuka, tanpa mengenal batasan teritorial atau kewilayahan antara negara satu dengan yang
Lebih terperinciMateri 8. deden08m.com 1
Materi 8 STRATEGI BISNIS deden08m.com 1 Melihat Keuntungan Persaingan 1) Strategi biaya rendah 2) Strategi membuat perbedaan 3) Strategi berbasis kecepatan 4) Fokus Pasar deden08m.com 2 Ø Strategi Biaya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciKuliah 4: A. Penanaman Langsung Modal Luar Negeri (Foreign Direct Investment)
Universitas GunaDarma, Jakarta Fakultas PascaSarjana Mata Kuliah: International Finance Pengajar: Dr.Ir.Sasmito H.Wibowo,M.Sc. =============================================================== Kuliah 4:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejatinya tak dapat dipungkiri bahwa setiap negara menghadapi berbagai macam polemik terutama dari segi ekonomi. Hal ini mengharuskan pemahaman lebih mendalam secara
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN 1-0. Copyright 2011 Arissetyanto-Hatri
KONTRAK PERKULIAHAN 1. Absensi minimal 75 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah. 2. Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan maksimal 15 menit. 3. Selama perkuliahan alat komunikasi (HP) dimatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini menunjukan perubahan
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN ( EMISI CO 2 ) DENGAN EKSPOR INDONESIA DALAM KERANGKA PERDAGANGAN DENGAN ASEAN5 +CHINA SKRIPSI. Oleh: Ayu Andria Sari
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN ( EMISI CO 2 ) DENGAN EKSPOR INDONESIA DALAM KERANGKA PERDAGANGAN DENGAN ASEAN5 +CHINA SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program
Lebih terperinciTabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional Pada dasarnya, terdapat tiga teori yang menjelaskan terjadinya perdagangan internasional, yaitu teori merkantilisme, klasik dan juga teori modern. Teori
Lebih terperinciEKONOMI INTERNASIONAL. Dr. M. Anang F., MM
EKONOMI INTERNASIONAL Dr. M. Anang F., MM Bab 1 Pengertian EKONOMI INTERNASIONAL Pendahuluan Perkembangan hubungan antar negara dewasa ini terutama pasca Perang Dingin diwarnai dengan isu-isu yang bersifat
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peraturan Presiden No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) merupakan sebuah langkah besar permerintah dalam mencapai
Lebih terperinciBisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.
BISNIS INTERNASIONAL Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini interaksi antar negara merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan hampir dilakukan oleh setiap negara di dunia, interaksi tersebut biasanya tercermin dari
Lebih terperinci